ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/anwar/laporan...

13

Click here to load reader

Upload: lamkien

Post on 05-Feb-2018

212 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

1

Peranan Pelajar Islam Indonesia (PII) Dalam Mebina Moral Generasi

Muda Di Kabupaten Aceh Besar

Oleh :

Abubakar

Anwar

(Dosen Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh)

Ringkasan

Pelajar Islam Indonesia (PII), merupakan salah satu organisasi yang bergerak dalam bidang sosial

kemasyarakatan yang mempunyai tanggung jawab moral yang tinggi sehingga bisa menjadi wadah

pembentukan moral dan peningkatan prestasi generasi muda dalam setiap wilayah kerjanya. baik mahasiswa,

pelajar yang masih menempuh pendidikan di sekolah formal maupun di sekolah non formal. Yang menjadi

sampel adalah komunitas Pelajar Islam Indonesia di Kabupaten Aceh Besar yang meliputi anggota, pengurus

dan keluarga besar, Anggota yang dimaksud disini adalah para kader PII yang telah mengikuti kegiatan

training. Dari kesemua unsur PII tersebut diambil 14 orang sebagai sampel penelitian. Metoda pengumpulan

data adalah penelitian kepustakaan (library research dan penelitian lapangan (field research) dengan teknik

pengumpulan data adalah angket tertutup dan semi terbuka serta wawancara mendalam, dengan hasil

penelitiannya sebagai berikut : Peranan PII dalam pembinaan moral dan kepribadian generasi muda di

Kabupaten Aceh Besar sangat penting yang berfungsi sebagai wadah, membentuk, mengembang dan

pempertahan prilaku-prilaku yang luhur sesuai dengan nilai-nilai yang Islami, bahkan di samping itu tujuan

utama PII Aceh Besar adalah mempersiapkan kader-kader yang sukses dalam pendidikannya dengan prestasi

yang gemilang sehingga menjadi pemimpin-pemimpin yang berbudi luhur di masa depan.

Untuk mencapai maksud-maksud tersebut PII Kabupaten Aceh Besar menempuh berbagai usaha antara

lain : training-traning (Leadership Basic Training, Leadership Intermediate Training, Leadership Advace

Training, Pendidikan Instruktur dan latihan Brigade PII serta belajar Islam bersama). hal ini didasari pada

pemikiran bahwa setiap kader PII dalam wilayah kerjanya perlu dibekali dengan ketrampilann yang

menyangkut dengan prilaku, kepemimpinan dan akhlak yang didasari pada nilai-nilai keislaman dengan

demikian para generasi muda akan sulit tergoyahkan dengan berbagai desakan moderenisasi dan budaya-

budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai keislaman, dengan kepribadian yang kuat seperti itu sehingga

para kader PII akan menjadi contoh yang baik lingkungan social dan studinya dalam kontek seperti ini dapat

disebut juga sebagai upaya pembinaan dalam pengertian yang lebih luas.

Kendala-kendala yang sering dihadapi oleh PII dalam pembinaan moral dan kepribadian generasi

muda di Kabupaten Aceh Besa:r sangat beragam, namun kalau kita simpulkan antara lain : Terbatasnya

anggaran yang tersedia dalam menunjang pelaksanaan program pembinaan, sulitnya mendapat restu orang

tua bagi setiap kader, terutama sekali kader remaja putri, banyak anggota yang berstatus pelajar dan

mahasiswa juga menjadi kendala tersendiri, karena kita ketahui pelajar dan mahasiswa juga memiliki

kewajiban pendidikannya yang tidak bisa ditinggalkan, banyak anggota yang tidak aktif serta minimnya

dukungan masyarakat dalam menyukseskan berbagai program yang telah diagendakan.

Kata Kunci : Peran PII, moral dan prestasi, generasi muda

Keadaan Nanggroe Aceh

Darussalam saat ini memang tidak bisa

ditebak dengan mudah, apalagi

memastikan akan sesuatu hal mengenai

nanggroe aceh sekarang ini, perubahan

secara drastis terjadi bukan hannya

dalam hitungan tahun atau bulan,bahkan

terjadi dalam hitungan hari atau

jam,dimana konflik politik

berkepanjangan yang tiada henti-

hentinya terus menemani naggroe aceh

tercinta.

Page 2: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

2

Belum lagi musibah gempa

dan sunami yang melanda aceh pada

tanggal 26 Desember 2004 yang telah

memporak-porandakan aceh sehingga

aceh harus bangun kembali untuk bisa

bangkit lagi seperti sediakala, untuk itu

diperlukan format keadaan masyarakat

yang mampu menganalisa dan mampu

menyesuaikan diri dengan keadaan

tersebut agar mampu menjaga dirinya

dari hal-hal yang dapat merugikan

pribadinya sendiri dan untuk itulah

harus dimulai dari mempertahankan

kebersamaan antar semua generasi

muda khususnya pelajar yang

notabennya sangat mudah untuk

menerima sesuatu yang baru,dimana

pelajar adalah suatu bagian dari

masyarakat yang merupakan tonggak

utama bagi kelangsungan suatu bangsa

dalam segala bidang (student today

leader tomorrow) pelajar hari ini adalah

pemimpin dihari esok.

Apakah pada tahun – tahun

yang akan datang nasib rakyat Aceh

berubah dengan terciptanya perdamaian

antara GAM dengan pemerintahan pusat

di Jakarta pada tahun 2005? mative,

akankah MoU Helsinki dan UU

pemerintahan Aceh (UUPA) mampu

membawa kesejahteraan,

kedamaian,dan keadilan kepada rakyat

Aceh.? Apakah semua kedamaian yang

telah tercapai dapat berpengaruh pula

perbaikan moral generasi muda dalam

berbagai bidan, sosial, pendidikan dan

keagamaan ?

Tentu tidak mudah menjawab

pertanyaan mendasar di atas.jawaban

terhadap pertanyaan ini berada di

pundak mesyarakat Aceh yang bukan

dilakukan dengan berspekulasi, gosip,

dan intrik politik yang justru membunuh

harapan-harapan berbagai harapan

sehingga semua unsur munuju harapan

yang islami.

Semua perubahan yang disebut di

atas adalah peristiwa-peristiwa yang

sangat menentukan tercapainya tindakan

Aceh baru, Aceh baru adalah Aceh yang

bermartabat, dari segi ekonomi, agama

serta sosial budaya. Oleh karna itu

peranan Generasi muda dan pelajar

sangat dibutuhkan yang bisa

menciptakan sebuah skenario tentang

masa depan Aceh sebagai pedoman bagi

masyarakat sipil di Aceh untuk

menjalankan perannya sebagai pelaku

perubahan.

Agar kebersamaan antar

pemuda dan pelajar dapat dipersatukan,

selama ini sudah ada satu wadah tempat

berkumpulnya para pelajar yakni

organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII),

dimana organisasi ini merupakan salah

satu organisasi yang bergerak dalam

bidang sosial kemasyarakatan yang

mempunyai tanggung jawab moral yang

tinggi sehingga bisa menjadi wadah

pembentukan moral dan kepribadian

generasi muda dalam setiap wilayah

kerjanya. baik mahasiswa, pelajar yang

masih menempuh pendidikan di sekolah

formal maupun di sekolah non formal.

Dengan harapan di samping para

generasi muda tersebut mampu

mencapai prestasi yang baik juga

dibarengi prilaku yang islami sebagai

bentuk wajah baru masyarakat Aceh ke

depan yang islami sesuai dengan UU

dan berbagai qanun yang telah

diberlakukan.

Peran utama PII sebagai wadah

generasi muda adalah membekali

landasan moral bagi generasi muda,

artinya pembinaan dan pendidikan

moral yang telah dilakukan oleh PII

secara tidak langsung harus dapat

membentuk kepribadian generasi muda

yang ada dan mengurangi kenakalan

yang terjadi dikalangan generasi muda.

di sisi lain PII adalah wahana merajut

ukhuwah islamiah dalam kata lain

“jembatan silaturrahmi”antara pelajar

dari sekolah formal dengan pelajar dari

sekolah non formal, karena dari kedua

sekolah tersebut masing-masing

memiliki kekurangan dan kelebihan

sendiri dalam mengikuti kurikulum

pendidikan. Sering kali selisih paham

tentang sistem pendidikan yang terjadi

dirasakan oleh generasi muda, sehingga

sering kali pula egoisme masing-masing

muncul kepermukan dan saling

menklaim bahwa sayalah benar, di sini

pula organisasi PII harus mampu

mengikat rasa persaudaraan yang tinggi

dikalangan pelajar tanpa memandang

kelas sosial, ekonomi dan sebagainya.

untuk selanjutnya berbuat bersama-

sama demi kemaslahatan ummat dengan

meningkatkan prestasi dan prilaku yang

Page 3: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

3

baik, sebagaimana diwujudkannya isi

dan cita-cita PII yang terkandung dalam

pasal 4 Anggaran Dasar PII adalah

"Kesempurnaan pendidikan, pengajaran

dan kebudayaan yang sesuai dengan

Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan

umat manusia". PII berlomba-lomba

berbuat kebajikan yang menurut istilah

disebut " Fastabiqul Khairat" Sesuai

dengan firman Allah swt surat Asy-

Syams ayat 7 s/d 10 :

�� ,������� ���ره� و���اه� ,و��� و� ���اه���! زآ��ه� أ� و�� $�ب ! د���ه� ,

Artinya : “Demi jiwa yang

menyempurnakan, lalu diilhamkan

kepada (manusia), mana yang buruk

dan mana yang baik, sesungguhnya

mendapat kemenangan (bahagia)

orang-orang yang mensucikan jiwanya

dan rugi (kalah) orang yang

mengotorkan jiwanya (jahat hatinya).

Dari berbagai uraian diatas,

dalam kesempatan ini penulis tertarik

untuk melakukan kajian untuk melihat

secara objektif tentang bagaimana peran

PII dalam membinan moral generasi

muda terutama di Kabupaten Aceh

Besar dengan rumusan masalahnya

sebagai berikut :

1. Bagaimana peranan PII dalam

pembinaan moral dan peningkatan

generasi muda di Kabupaten Aceh

Besar

2. Usaha-usaha apa saja yang

ditempuh oleh PII dalam

pembinaan moral dan peningkatan

prestasi generasi muda Kabupaten

Aceh Besar

3. Kendala-kendala apa saja yang

dihadapi oleh PII dalam pembinaan

moral dan peningkatan prestasi

generasi muda di Kabupaten Aceh

Besar 15

Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang di atas

maka yang menjadi tujuan penelitian

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan PII dalam

pembinaan moral dan peningkatan

prestasi generasi muda di

Kabupaten Aceh Besar

2. Usaha-usaha apa saja yang

ditempuh oleh PII dalam

pembinaan moral dan peningkatan

prestasi generasi muda Kabupaten

Aceh Besar

3. Kendala-kendala apa saja yang

dihadapi oleh PII dalam pembinaan

moral dan peningkatan prestasi

generasi muda di Kabupaten Aceh

Besar

Metodologi Penelitian

A. Populasi Dan Sampel Dalam penelitian ini yang

menjadi populasi adalah komunitas

Pelajar Islam Indonesia di Kabupaten

Aceh Besar yang meliputi anggota,

pengurus dan keluarga besar, Anggota

yang dimaksud disini adalah para kader

PII yang telah mengikuti kegiatan

training baik yang masih duduk di

bangku sekolah maupun yang di

perguruan tinggi.Adapun keluarga besar

PII yang dimaksud disini adalah mantan

pengurus PII yang masih memberikan

peranan dalam mendistribusi

materi,pemikiran dan kebutuhan lainnya

demi kelancaran jalan nya

kepengurusan PII.

Dari kesemua unsur PII

tersebut diambil 14 orang sebagai

sampel penelitian yang terdiri dari

Unsur Ketua dan Angga, beserta

beberapa orang mantan pengurusnya

yang dianggap memiliki data yang

banyak tentan peran dan fungsi PII

selama ini.

B.Tehnik Pengumpulan Data Data dalam penelitian ini akan

digolongkan dalam dua katagori yaitu

data primer dan data skunder, data

primer adalah data yang terkumpul

dilapangan sedangkan data sekunder

adalah data-data yang bersumber dari

berbagai bacaan baik buku-buku

majalah, foto-foto dan sebagainya.m

oleh sebab itu untuk mengumpulkan

data-data tersebut dapat ditempuh

dengan teknik sebagai berikut :

1. Penelitian kepustakaan (library

research) Yaitu dengan

mengumpulkan berbagai bacaan yang

terkait dengan permasalah yang

sedang diteliti baik yang digunakan

sebagai sumber kajian kepustakaan

Page 4: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

4

maupun memperkuat temuan-temuan

di lapangan.

2. Penelitian lapangan (field researchh)

Yaitu penelitian berdasarkan fakta

dan realita yang terjadi dilapangan,

dengan teknik pengumpulan datanya

adalah sebagai berikut :

a. Angket

Yaitu dengan cara

menyebarkan sejumlah pertanyaan

sesuai dengan tujuan penelitian.item-

item pertanyaan yang akan di gunakan

di rumuskan sedemikian rupa dengan

bantuan para senior/para ahli untuk

memungkinkan terungkapnya berbagai

data tentang Peranan Pelajar Islam

Indonesia dalam membina moral

generasi muda di Aceh Besar.

pertanyaan-pertanyaan yang di

rumuskan dalam angket akan di susun

dalam dua bentuk, yaitu secara tertutup

dan semi terbuka. Angket tertutup

adalah angket yang mengungkapkan

setiap masalah yang di teliti tersedia

jawabannya yang telah di rumuskan

sematang-matangnya sehingga

responden tidak perlu menambah lagi

dengan jawaban nya sendiri.

Sedangakan semi terbuka

adalah setiap pertanyaan yang akan

mengungkapkan indikator yang ingin di

sandera,jawabannya sudah tersusun

dengan pertimbangan yang

matang,tetapi responden masih diberi

kemungkinan jawaban tambahan sesuai

dengan yang diinginkan,dilakukan dan

dirasakan selama ini.hal ini dilakukan

untuk memungkinkan terungkap nya

berbagai data yang di butuhkan untuk

memperdalam pembahasan setiap

masalah penelitian.

2.Wawancara Wawancara digunakan untuk

memperdalam serta menemukan

jawaban-jawaban yang lebih

terperinci,yang tidak mungkin terjawab

tuntas dan mendetil melalui

angket.wawancara akan dilakukan

khususnya lepada sumber data dari

berbagai yang erat kaitannya dengan

Organisasi Pelajar Islam Indonesia

Aceh Besar dan terkait dengan masalah

yang sedang di kaji, sebagaimana yang

telah di sebutkan, tujuannya adalah

memperoleh data secara komperhensif

terhadap konsep yang baik dalam

membina moral generasi muda di Aceh

Besar.

Wawancara terutama akan

dilakukan terhadap beberapa orang

sumber dari unsur inti Pengurus Daerah

Pelajar Islam Indonesia Kabupaten

Aceh Besar.

Wawancara dilakukan

berdasarkan pedoman wawancara yang

telah disusun dari hasil kerjasama Tim

dan senior/para ahli sedemikian

rupa,sehingga memungkinkan

terungkap berbagai imformasi yang

dibutuhkan secara mendalam.Diskusi

juga akan dilakukan secara

intensivdengan para señor dan pakar

yang dipandang capable dalam masalah

ini.

C.Tehnik Pengolahan Dan Analisis

Data

Data yang terkumpul akan diolah

dengan pendekatan”Trianggulási”.yaitu

lebih dari satu metoda, dengan cara

mengawinkan metoda kuantitatif dan

metoda kualitatif (Pertti Alasuutari 1996

: 130).data yang terkumpul melelui

angket akan diolah dengan bantuan

statistik deskriptif kuantitatif, akan

disajikan dalam bentuk prosentase-

prosentase sehingga menghasilkan

indikator-indikator di setiap masalah

yang akan dijelaskan.Data yang

terkumpul melalui wawancara dan

observasi akan diolah dengan

pendekatan deskriptif kualiatatif

(Suharsimi Arikunto 2000 : 350-357),

tujuannya untuk menggambarkan

katagori-katagori yang relevan dengan

tujuan yang ingin di capai dalam

penelitian secara mendalam dan akurat.

Reduksi data dilakukan sebagai

usaha Sejak awal penelitian dimulai

secara terus menerus,hal ini ditempuh

untuk menghindari penumpukan data

dalam waktu yang lama,sehingga

memungkinkan peneliti dan

mengumpulkan data secara terus

menerus sesuai dengan jangaka waktu

penelitian untuk memperdalam setiap

temuan sebelumnya dan untuk

mempertajam data-data yang suadah

ada,sehingga hasil dapat memberikan

gambaran yang objektif dan memadai.

Page 5: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

5

Hasil Dan Pembahasan

A. Pengumpulan Data Sebagaimana telah dijelaskan

di muka pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan melalui angkaet

dan wawancara, angket diedarkan

kepada seluruh responden yang telah

ditentukan, serta diperdalam dengan

wawancara terhadap beberapa orang

yang pandang penting dalam

melengkapi informasi penelitian.

Semua angket yang telah

diedarkan Alhamdulillah dapat

terkumpul semua dan memenuhi syarat

untuk diolah..

B. Pengolahan Data

Sebagaimana telah kita

maklumi bersama pada dasarnya PII

didirikan merupaka sebagai wadah para

generasi muda yang cerdas dan islami,

oleh itu titik konsentrasi pembinaannya

lebih banyak diarahkan pada pembinaan

kepribadian generasi muda, terutama

pelajar dan mahasiswa, hal ini lebih

jelas terlihat dalam table pengolahan

data berikut :

TabTabel 1. Sasaran pembinaan PII

Kabupaten Aceh Besar

(boleh lebih dari satu jawaban)

No Alternatif

jawaban

f (%)

1.

2.

3.

Pelajar

Mahasiswa

Tidak dibatasi

8

8

2

57

57

14

Berdasarkan hasil pengolahan data

di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

sebahagian besar sasaran pembinaan

adalah remaja baik yang berstatus

sebagai mahasiswa maupun sebagai

pelajar namun tidak tertutup

kemungkinan juga PII membuka diri

dalam pembinaan unsure lain. Artinya

meskipun sasaran utan adalah generasi

muda pelajar dan mahasiswa namun

masyarakat umum kadang-kadang

pernah juga dilibatkan dalam

pembinaannya dengan harapan dapat

dijadikan sebagai syiar eksistensi PII

dalam suatu wilayah sehingga

kiprahnya dapat diasakan semua unsur.

Untuk memudahkan

dan efektivitas pelaksanaan pembinaan

moral generasi muda dapat dilakukan

dengan berbagai media, penggunaan

media diperlukan untuk memudahkan

penjaukauan sasaran yang ingin di bina,

selama ini dalam pembinaan moral

remaja media yang digunakan bervariasi

artinya tidak tergantung pada salah satu

media saja. Hal ini dapat terlihat dalam

table olahan data berikut ;

Tabel 2. Media pembinaan

generasiral bagi generasi muda PII

Kabupaten Aceh besar.

N Alternatif

jawaban

F (%)

1.

2.

3.

Media cetak

Media TV

Media elektronik

10

3

1

72

21

7

Dari semua responden

memberikan jawaban bahwa media

yang paling banyak digunakan dalam

pembinaan generasi muda adalah media

cetak media cetak ini bisa berupa

berbagai hal seperti surat kabar, brosur,

spanduk dan sebagainya, beberapa

alasan mengapa media ini sangat

dominant digunakan karena

pertimbangan biaya lebih murah, dan

jaukaun capaian yang lebih banyak dan

daya simpan lebih lama bila disbanding

dengan media-media lainnya.

Meskipun secara tidak

terprogram dalam berbagai program

tahunan, bulan dan minguan, setiap

program yang dilakukan oleh PII

Kabupaten Aceh Besar harus dapat

menjangkau seluruh kader dan sasaran,

maka setiap pogram perlu

disosialisasikan dengn pihak-pihak

terkait, untuk mengetahui sejauh mana

program-prgram yang dilakukan dapat

dirasakan, oleh sebab itu setiap program

PII perlu disebarluaskan hal ini dapat

kita ketahui dengan memperhatikan

table olahan data berikut :

Tabel 3. Dipublikasi tidaknya

program pembinaan generasi muda oleh

PII Kabupaten Aceh Besar

N Alternatif jawaban f (%)

Page 6: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

6

1.

2.

3.

Setiap kegiatan selalu

dipublikasikan

Tergantung situasi

Ada yang tidak

tertampung di media

10

1

3

72

7

21

Jumlah 14 100

Hasil olahan data dari table

diatas dapat kita simpul bahwa

sebahagian besar kegiatan-kegiatan

dalam pembinaan generasi muda di

Kabupaten Aceh Besar adalah

dipublikasikan melalui berbagai cara,

baik dalam bentuk brosur, surat kabar

poster dan telivisi masing-masing media

publikasi tersebut tentu mengandung

baik buruknya, baik ditinjau dari sudut

capaian sasaran maupun tenaga dan

biaya yang dikeluarkan.

Untuk mengetahui jenis

publikasi yang sering dipilih oleh PPI

Kabupaten Aceh besar dalam

mempublikasi pembinaan generasi

mudanya dapat kita lihat dengan

memperhatikan table olahan data

berikut :

Tabel 4. Media yang paling sering

digunakan PII dalam mempublikasikan

kegiatan pembinaan moral selama ini di

Aceh Besar.

N Alternatif jawaban F (%)

1.

2.

3.

Surat kabar

Brosur/poster

TV

6

8

3

43

57

22

Jumlah 14 100

Berdasarkan table pengolahan

data diatas dapat kita simpulkan lebih

dari setengah publikasi pembinaan

moral generasi muda oleh PII

Kabupaten Aceh Besar di lakukan

brosur dan poster, sedangkan selebihnya

dilakukan melalui surat kabar, terutama

surat kabar lokal, pemilihan brosur

sebagai media publikasi dikarenakan

mengandung berbagai keuntungan,

terutama sekali ditinjau dari sudut biaya

dan wilayah capaian yang ingin

dijangkau dalam wilayah Kabupaten

Aceh besar dan Propinsi secara lebih

luas.

Dalam prses

pembinaan PII Kabupaten Aceh Besar

dilakukan dengan berbagai pendekatan

yang dianggap mampu membekali

kepribadian generasi muda terutama

sekali kader PII itu sendiri. Untuk

mengetahui berbagai kegiatan yang

dilakukan oleh PII dalam pembinaan

tersebut dapat diketahui dengan

memperhatikan table olahan data

berikut :

Tabel 5. Usaha apa saja yang

telah ditempuh PII dalam pembinaan

moral bagi generasi muda di Aceh

Besar. (Boleh lebih dari satu jawaban)

N Alternatif jawaban f (%)

1.

2.

3.

Melakukan training-

training

Melaksanakan

seminar

Melakukan kajian-

kajian bulanan

11

2

1

79

14

7

Berdasarkan tabel

olahan data diatas dapat disimpulkan,

bahwa selama ini usaha-usaha yang

paling sering dilakukan oleh PII

Kabupaten Aceh Besar dalam

pembinaan moral generasi muda antara

lain ; melalui training-traning tentang

kepemimpinan dan keagamaa hal ini

didasari pada pemikiran bahwa setiap

kader PII dalam wilayah kerjanya perlu

dibekali dengan ketrampilann yang

menyangkut dengan prilaku,

kepemimpinan dan akhlak yang didasari

pada nilai-nilai keislaman dengan

demikian para generasi muda akan sulit

tergoyahkan dengan berbagai desakan

moderenisasi dan budaya-budaya yang

bertentangan dengan nilai-nilai

keislaman, dengan kepribadian yang

kuat seperti itu sehingga para kader PII

akan menjadi contoh yang baik

lingkungan sosialnya dalam kontek

seperti ini dapat disebut juga sebagai

upaya pembinaan dalam pengertian

yang lebih luas.

Disamping itu Pelajar Islam

Indonesia Kabupaten Aceh Besar dalam

melakukan training-training biasanya

dikelompokkan dalam beberapa

kegiatan Leadership Basic Training,

Leadership Intermediate Training,

Leadership Advace Training,

Pendidikan Instruktur dan latihan

Brigade PII serta belajar Islam bersama.

Page 7: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

7

Dalam pelaksanaan berbagai

kegiatan sebagaimana yang telah

disebutkan, sudah barang tentu PII

sebagai lembaga social keagamaan yang

tidak mengejar untung dan tidak

memiliki modal yang kuat, perlu

mendapat perhatian serius dan bekerja

sama dengan semua pihak, sebagai

mitra terutama sekali para unsure-unsur

terkait dalam pembinaan remaja guna

mewujutkan generasi masa depan yang

baik.

Untuk mengetahui unsure-

unsur yang sering terlibat dalam

pembinaan generasi muda oleh PII

Kabupaten Aeh Besar dapat kita

perhatikan pada table olehan data

berikut :

Table 6.. Unsur-unsur yang telat dalam

pembinaan generasi muda

oleh PII Kabupaten Aceh

Besar

N Alternatif jawaban F (%)

1.

2.

3.

PEMDA

OKP Paguyuban

Masyarakat Umum

10

1

3

72

7

21

Jumlah 14 100

Berdasarkan table olahn data

diatas dapat kita simpulkan bahwa yang

menjadi patner utama dalam pembinaan

moral genrasi muda selama ini adalah

Pemda, tentu saja Pemda yang

instansinya terkait dengan tujuan PII.

disamping itu hanya sebagian kecil PII

Kabupaten Aceh Besar bekerja dengan

masyarat umum.

Pembinaan generasi yang

muda yang dilaksanakan dengan bekerja

sama tersebut, tentu akan memerlukan

dana yang tidak sedikit karena

pelaksanaan pelatihan./training oleh PII

biasanya diikuti oleh peserta yang

lumayan besar , oleh sebab itu dana

yang diperlukan untuk terlaksananya

program tersebut juga besar, untuk

dapat kita ketahui dari mana saja

sumber dana yang mendukung

pelaksanaan programnya dapat kita

ketahui dengan memperhatikan tabel

olahan data berikut :

Tabel 7. Sumber dana dalam

menjalankan kegiatan pembinaan moral

bagi generasi muda di Aceh Besar, .

No Alternatif

jawaban

F (%)

1.

2.

3.

4.

PEMDA

LSM / NGO

Keluarga Besar

PII

Sukarela

masyarakat

12

-

2

2

86

-

14

14

Jumlah 14 100

Berdasarkan table

olahan data diatas dapat kita simpulkan

dalam mendukung kelancaran program-

program pembinaan oleh PII Kabupaten

Aceh Besar pada umumnya sumber

dana berasal dari Pemda setempat, yang

dimaksudkan dengan pemda setempat

dalam hal ini adalah terutama Pemda

Kabupaten Aceh Besar dan Pemda

Provinsi melalui berbagai instansi dan

bidang-bidang terkait, namun di

samping itu hanya sebahagian kecil

untuk kelancaran pembinaan program

tersebut di dukung juga oleh dana yang

berasal dari keluarga besar PII

Kabupaten Aceh Besar dan umum

lainnya.

Cara memperoleh dana

tidaklah semudah yang kita bayangkan,

tapi penuh dengan berbagai lika-

likunya, karena sebahagian besar

instansi-instansi terkait tidak ada pos

khusus untuk penyelenggaraan kegiatan

PII, namun sumber dana dari setiap

instansi tersebut adalah dilihat

keterkaitan program PII dengan pos

anggaran yang ada di instansi tersebut,

dengan mengajukan proposal-proposal

untuk dipelajari, namun ada juga

sebahagian kecil program-program

pebinaan yang dilakukan oleh PII

Kabupaten Aceh Besar bersumber dari

dana tawaran dari Pemda setempat, hal

ini dapat kita pelajari dengan

memperhatikan table olahan data

berikut :

Tabel 8. Usaha mendapatkan bantuan

dana dari Pemda dan Donatur.

No Alternatif jawaban f (%)

1.

Mengajukan program ke

PEMDA

9

65

Page 8: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

8

2.

3.

Menunggu tawaran

program dari

PEMDA

Melakuka lobi-lobi

dengan semua pihak

2

3

14

21

Jumlah 14 100

Setiap program yang

dilakukan dalam pembinaan moral

generasi muda oleh PII Kabupaten Aceh

Besar, selalu mengacu pada prinsip

kontinuitas dalam menjaga

kesinambungan proses pembinaan.

Untuk mengetahui bagaimana cara PII

Kabupaten Aceh Besar menjaga

kesinambungan program pembinaannya

dan wilayah sasaran dapat kita pelajari

table olahan data berikut :

Tabel 9. Cara Pengurus PII menjaga

kesinambungan pembinaan moral bagi

generasi muda sampai kesemua

kecamatan yang ada di Kabupaten Aceh

Besar.(Boleh lebih dari satu jawaban)

No Alternatif jawaban f (%)

1.

2.

3.

Mengadakan kajian-

kajian bulanan di

setiap komisariat PII

Melakukan

pemantauan bulanan

Kegiatan di pusatkan

di kecamatan

5

8

1

36

57

7

Dari olahan data table diatas

dapat kita simpulkan bahwa dalam

menjaga kesinambungan program

pembinaan moral bagi generasi muda

sampai ke semua kecamatan di Aceh

Besar. Antara lain dilakukan melalui

pantauan bulanan, kajian komisariat

bulanan serta dengan cara memusatkan

beberapa kegiatan dilakukan di

kecamata-kecamatan, dengan cara

demikian berbagai permasalahan sampai

dengan ke kecamatan dapat dilakukan

pembinaannya, sehingga dapat disusun

skala prioritas kecematan yang

diutamakan dan kemacamatan

selanjutnya dengan demikian pola-pola

pembinaan akan sampai kepada para

generasi muda secara menyeluruh.

Disamping karena banyak

kegiatan PII di tingkat kabupaten maka

untuk menjaga kesinambungan

dibentukk Komisariat PII di setiap

kecamatan, di mana kegiatan yang tidak

tertampung di kabupaten dapat

diberikan wewenang kepada pengurus

kecamatan untuk mengatur sendiri

program-program kerja dengan catatan

tidak bertentangan dengan visi dan misi

PII serta setiap kegiatan tersebut

didampingan oleh pengurus tingkat

kabupaten.

Meskipun demikian karena

sasaran yang ingin dicapai adalah

pembentukan suatu prilaku tentu

tidaklah mudah dan pasti akan

menghadapi berbagai kendala, .baik

kendala yang bersumber keaktifan

internal anggota maupun kendala yang

bersumber dari eksternal organisasi.

Untuk mengetahui kedala-

kendala apa saja yang sering dihadapi

oleh PII Kabupaten Aceh Besah dapat

kita lihal dalam table olahan data

berikut.

Tabel 10. Kendala-kendala

yang sering dihadapi oleh PII

Kabupaten Aceh Besar.(Boleh lebih dari

jawaban)

No Alternatif jawaban f (%)

1.

2.

3.

4

Terbatasnya anggaran

Banyak anggota tidak

aktif

Kurang dukungan dari

masyarakat

Banyak anggota masih

pelajar/Mhs

Tidak ada izin dari orang

tua

9

4

1

4

5

64

29

7

29

35

Berdasarkan table olahan data

diatas dapat kita simpulkan bahwa

kendala-kendala yang sering dihadapi

oleh PII Kabupaten Aceh Besar dalam

pembinaan generasi muda dapat kita

kelompokkan dalam beberapa hal antara

lain : Terbatasnya anggaran yang

tersedia dalam pelaksanaan program,

sering kali kader PII tidak mendapat

restu orang tua, banyak anggota yang

berstatus pelajar dan mahasiswa, banyak

anggota yang tidak aktif serta minimnya

dukungan masyarakat dalam

menyukseskan berbagai program yang

telah diagendakan.

Disamping itu terdapat juga

beberapa kendala teknis yang sering

menghambat kelancaran program

Page 9: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

9

pembinaan generasi muda di Kabupaten

Aceh Besar, yaitu :

1. Banyaknya kegiatan, sehingga

sebagian aktifitas terporsir untuk

kegiatan organisasi.

2. Kegiatan organisasi PII seperti

pengkaderan, bakti sosial, ke kecamatan

dan lain-lain banyak menyita tenaga.

Akibatnya aktifis PII kurang optimal,

dan sering kali dapat mengganngu tugas

pokoknya yang kebanyakan pelajar dan

mahasiswa.

C. Pembahasan

Pembinaan dan pengembangan

moral bangsa merupakan salah satu

komitmen kader PII sejak pertama

sekali didirikan tujuannya adalah

merealisasikan terwujud prilaku bangsa

yang Islami sesuai dengan anjuran Al-

qur’an dan Sunnah Rasul. Untuk

mewujudkan prilaku yang Islami secara

keseluruhan perlu dibentuk pengurus

PII di setiap wilayah secara merata.

Dengan harapan syiar Islam secara

menyeluruh dapat tercapai terutama

sekali melaui pembinaan komunitas-

komunitasnya artinya pemibinaan dapat

ditempuh melalui pendidikan,

penghayatan, dan pengamalan nilai-nilai

agama serta mempunyai ilmu yang

mendalam sesuai disiplin ilmu yang

dipelajari.

Pembinaan dan pengembangan

PII merupakan salah satu langkah dalam

upaya mewujudkan kesempurnaan

pendidikan yang sesuai dengan syari’at

Islam dengan sasaran utamanya adalah

generasi muda, dengan harapan baik

generasi muda maka baiklah pemimpin

dan masyarakat suatu wilayah nantinya.

Sebagai wadah pembinaan

generasi muda, PII melakukan

pembinaan moral moral pembinaan

moral yang dimaksud adalah

pembinaan mental spiritual kearah

pembinaan etika generasi muda. Salah

satu indicator keberhasilan pembinaan

moral PII adalah berhasilnya dalam

pencapaian pendidikannya dengan

berdasarkan ilmu dan agama Islam dan

adat budayanya..

Oleh sebab itu PII setiap

wilayah harus berfungi sebagai agen

pembawa syariat sebagai wadah

berlatih, wahana penghantar sukses

studi, pembentukan pribadi muslim dan

sebagai alat perjuangan.1

Konsep diatas mengindikasikan bahwa

para kader yang aktif dalam organisasi

PII diharapkan sukses dalam

menyelesaikan studinya dan siap untuk

mengamalkan apa yang dipelajarinya

sehingga PII menjadi dorongan moral

bagi anggotanya agar berhasil

menyelesaikan studi dan terhindar dari

prilaku-prilaku yang tercela.

Mewujudkan maksud tersebut PII

Kabupaten Aceh Besar punya pola

tersendiri, antara lain melalui training-

traning tentang kepemimpinan dan

keagamaa hal ini didasari pada

pemikiran bahwa setiap kader PII dalam

wilayah kerjanya perlu dibekali dengan

ketrampilann yang menyangkut dengan

prilaku, kepemimpinan dan akhlak yang

didasari pada nilai-nilai keislaman

dengan demikian para generasi muda

akan sulit tergoyahkan dengan berbagai

desakan moderenisasi dan budaya-

budaya yang bertentangan dengan nilai-

nilai keislaman, dengan kepribadian

yang kuat seperti itu sehingga para

kader PII akan menjadi contoh yang

baik lingkungan social dan studinya

dalam kontek seperti ini dapat disebut

juga sebagai upaya pembinaan lam

pengertian yang lebih luas.

Disamping itu Pelajar Islam Indonesia

Kabupaten Aceh Besar dalam

melakukan training-training biasanya

dikelompokkan dalam beberapa

kegiatan Leadership Basic Training,

Leadership Intermediate Training,

Leadership Advace Training,

Pendidikan Instruktur dan latihan

Brigade PII serta belajar Islam bersama.

Dalam memantap dan memperkuat

perannya dalam pembinaan moral bagi

generasi muda sampai kesemua

kecamatan, PII Kabupaten Aceh Besar.

Antara melakukan berbagai kegiatan

seperti pantauan bulanan, kajian

komisariat bulanan serta dengan cara

memusatkan beberapa kegiatan

dilakukan di kecamata-kecamatan,

dengan cara demikian berbagai

permasalahan sampai dengan ke

Page 10: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

10

kecamatan dapat dilakukan

pembinaannya, sehingga dapat disusun

skala prioritas kecematan yang

diutamakan dan kemacamatan

selanjutnya dengan demikian pola-pola

pembinaan akan sampai kepada para

generasi muda secara menyeluruh.

Meskipun demikian karena sasaran yang

ingin dicapai adalah pembentukan suatu

prilaku tentu tidaklah mudah dan pasti

akan menghadapi berbagai kendala,

.baik kendala yang bersumber keaktifan

internal anggota maupun kendalan yang

bersumber dari eksternal organisasi.

Kendala-kendala yang sering

permasalahan dan perlu dicari solusi

oleh PII Kabupaten Aceh Besar dalam

pembinaan generasi muda dapat kita

kelompokkan dalam beberapa hal antara

lain : Terbatasnya anggaran yang

tersedia dalam menunjang pelaksanaan

program pembinaan , sering kali kader

PII tidak mendapat restu orang tua,

sehingga mereka hanya terdaftar saja

sebagai kader PII, namun setiap ada

kegiatan tidak bias dilalui dengan

maksimal, banyak anggota yang

berstatus pelajar dan mahasiswa juga

menjadi kendala tersendiri, karena kita

ketahui pelajar dan mahasiswa juga

memiliki kewajiban pendidikannya

yang tidak bisa ditinggalkan, banyak

anggota yang tidak aktif serta minimnya

dukungan masyarakat dalam

menyukseskan berbagai program yang

telah diagendakan.

Di lain pihak terdapat juga

beberapa kendala yang sebenarnya

teknis saja dan kadang-kadang sangat

terkait juga dengan kendala-kenadala

diatas dan sering menghambat

kelancaran program pembinaan generasi

muda di Kabupaten Aceh Besar, yaitu :

1. Banyaknya kegiatan, sehingga

sebagian aktifitas terporsir untuk

kegiatan organisasi.

2. Kegiatan organisasi PII seperti

pengkaderan, bakti sosial, ke

kecamatan dan lain-lain banyak

menyita tenaga. Akibatnya aktifis PII

kurang optimal, dan sering kali dapat

mengganngu tugas pokoknya yang

kebanyakan pelajar dan mahasiswa.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN Sesuai dengan permasalahan di

atas, maka hasil penelitian ini dapat

disimpulkan sebagai berikut :

Peranan PII dalam pembinaan moral

dan kepribadian generasi muda di

Kabupaten Aceh Besar sangat penting yang

berfungsi sebagai wadah, membentuk,

mengembang dan pempertahan prilaku-

prilaku yang luhur sesuai dengan nilai-nilai

yang Islami, bahkan di samping itu tujuan

utama PII Aceh Besar adalah

mempersiapkan kader-kader yang sukses

dalam pendidikannya sehingga menjadi

pemimpin-pemimpin yang berbudi luhur di

masa depan.

1. Untuk mencapai maksud-maksud tersebut

PII Kabupaten Aceh Besar menempuh

berbagai usaha antara lain : training-traning

(Leadership Basic Training, Leadership

Intermediate Training, Leadership Advace

Training, Pendidikan Instruktur dan latihan

Brigade PII serta belajar Islam bersama). hal

ini didasari pada pemikiran bahwa setiap

kader PII dalam wilayah kerjanya perlu

dibekali dengan ketrampilann yang

menyangkut dengan prilaku, kepemimpinan

dan akhlak yang didasari pada nilai-nilai

keislaman dengan demikian para generasi

muda akan sulit tergoyahkan dengan

berbagai desakan moderenisasi dan budaya-

budaya yang bertentangan dengan nilai-nilai

keislaman, dengan kepribadian yang kuat

seperti itu sehingga para kader PII akan

menjadi contoh yang baik lingkungan social

dan studinya dalam kontek seperti ini dapat

disebut juga sebagai upaya pembinaan

dalam pengertian yang lebih luas.

2. Kendala-kendala yang sering dihadapi oleh

PII dalam pembinaan moral dan kepribadian

generasi muda di Kabupaten Aceh Besa:r

sangat beragam, namun kalau kita

simpulkan antara lain :

a. Terbatasnya anggaran yang tersedia

dalam menunjang pelaksanaan program

pembinaan, sulitnya mendapat restu

orang tua bagi setiap kader, terutama

sekali kader remaja putri,

b. Banyak anggota yang berstatus pelajar

dan mahasiswa juga menjadi kendala

tersendiri, karena kita ketahui pelajar

dan mahasiswa juga memiliki

kewajiban pendidikannya yang tidak

bisa ditinggalkan, banyak anggota yang

tidak aktif serta minimnya dukungan

masyarakat dalam menyukseskan

Page 11: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

11

berbagai program yang telah

diagendakan.

c. Banyaknya kegiatan, sehingga sebagian

aktifitas terporsir untuk kegiatan

organisasi.

d. Kegiatan organisasi PII seperti

pengkaderan, bakti sosial, ke kecamatan

dan lain-lain banyak menyita tenaga.

Akibatnya aktifis PII kurang optimal,

dan sering kali dapat mengganngu tugas

pokoknya yang kebanyakan pelajar dan

mahasiswa.

A. SARAN-SARAN

Berdasarkan berbagai kendala-kendala di

atas, maka perlu disarankan sebagai berikut

1. Perlu kiranya pemda setiap kebupaten

menyidiakan pos anggaran khusus PII untuk

kelancaran pembinaan dan menjaga

kontinyunitas pelaksanaan berbagai

program.

2. Perlu sosialisasi yang memadai kepada

orang tua kader sehingga dapat memahami

maksud dan tujuan program-program PII

secara utuh dan maksimal, demi pembinaan

moral dan keberhasilan pendidikan anaknya.

3. Perlu kiranya para pengurus PII menyusun

skala prioritas kerja program, sehingga

dengan program-program yang banyak dapat

dituntaskan dengan teratur, bertahap dan

tuntas, dengan prinsip kerja Fleksible,

terpogram, efektivitas dan efisiensi serta

berkesinambungan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonimous. 2008. Seminar ACSTF, Aceh Meniti

Transisi, Banda Aceh, 2 Maret 2008

Anonimous 2006. Pengurus Besar PII

Jakarta,Ta’dib Buku Induk Organisasi

Pelajar Islam Indonesia, Periode 2006-

2008

Charis Muaris 1987, Rekayasa Kehidupan Bagi

Generasi Muda Penerus Indonesia,

(Jakarta, Departemen Agama RI.

Halim Tuasikal, MA. 1955. Sejarah PII dari

Kongres Ke Kongres, Yogyakarta.

Syahfawi. 2001. Idealisme PII dalam

Pembinaan Pelajar, (Skripsi FKIP

Unsyiah, Darussalam. Banda Aceh.

Punca. 2000. (Media Alternatif Perekat

Ukhuwah), Tabloid Mingguan PII Aceh,

Edisi 05/th. I Maret 2000, hal.1.

Anonimous. 2002. Keputusan Muktamar

Nasional PII ke-23 Makasar, 06 Juli 2002

H. Hamzah Ya’qub, 1996. Etika Islam

Pembinaan Akhlak Karimah, Suatu

Pengantar. CV deponogiro, Bandung..

Kaha Masyhur, 1994. Membina Moral dan

Akhlak. , Rinaka Cipta. Jakarta.

Hanzah Ya’qub, 1981. Publistik Islam, Teknik

Dakwah dan Leadersihip, CV

Diponegoro, Bandung.

Gufron Su’udi, 1986. Sosok Penbinaan Dalam

Rangka Mewujudkan Generasi Muda

Idaman. epartemen Agama RI, Jakarta.

Mohd. Husni Tamrin,Ma’roof, 1998. Pilar

Dasar Gerakan PII; Dasa Warsa

Pertama, Karsa Cipta Jaya,1998, Jakarta.

Page 12: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

12

Page 13: Ringkasan - lppm.serambimekkah.ac.idlppm.serambimekkah.ac.id/download/penelitian/Anwar/LAPORAN PII.pdf · masa depan Aceh sebagai pedoman bagi ... Islam bagi segenap rakyat Indonesia

13