ringkasan mata kuliah perawatan jiwa

23
P.Ringkasan Mata Kuliah keperawatan Jiwa Proses keperawatan jiwa Pendekatan keperawatan jiwa Manusia adalah system yang terdiri dari bio-pisko- sosio-spiritual (holistic/utuh) semuanya saling berkaitan seperti: Bio misalnya memberi makan, udara, air dan mandi. Pendekatan holistic (bio,psiko,sosio,spiritual). Pendekata komprirasif (berkelanjutan). Prafansi prima, skunder, tersier. Proses keperawatan Metodelogi pemberian askep caranya adalah pemecahan masalah (problem solving) yang terdiri dari: Pengkajian dx keperawatan, perencenaan / yang akan dilaksanakan, implementasi/ penerapan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi. Terapi Modalisasi Keperawatan jiwa Gangguan jiwa merupakan penyakit multitausal banyak model konsep yang menjelaskan fenommena gangguan jiwa Jenis-jenis terapi terdiri dari: Terapi Individual

Upload: andarisk6133

Post on 02-Jul-2015

350 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

P.Ringkasan Mata Kuliah keperawatan Jiwa

Proses keperawatan jiwa

Pendekatan keperawatan jiwa

Manusia adalah system yang terdiri dari bio-pisko-sosio-spiritual (holistic/utuh)

semuanya saling berkaitan seperti:

Bio misalnya memberi makan, udara, air dan mandi.

Pendekatan holistic (bio,psiko,sosio,spiritual).

Pendekata komprirasif (berkelanjutan).

Prafansi prima, skunder, tersier.

Proses keperawatan

Metodelogi pemberian askep caranya adalah pemecahan masalah (problem

solving) yang terdiri dari:

Pengkajian dx keperawatan, perencenaan / yang akan dilaksanakan, implementasi/

penerapan, melakukan, dan melaksanakan evaluasi.

Terapi Modalisasi Keperawatan jiwa

Gangguan jiwa merupakan penyakit multitausal banyak model konsep yang

menjelaskan fenommena gangguan jiwa

Jenis-jenis terapi terdiri dari:

Terapi Individual

Terapikeluarga

Terapi Kelompok

Terapi Link

Terapi rehabilitasi

Page 2: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

Metode-Metode Waktu Terapi

Metode terdiri dari metode individual dan metode kelompok.

Metode kelompok jumlah anggotanya disesuaikan dengan jenis kegiatan,

kemampuan klien, dan jumlah terapi. Adapun waktu yang di tentukan untuk metode

kelompok adalah 1 sampai dengan 2 jam.

Kegiatan 30 menit – 1 jam.

Diskusi 1 jam – 1 jam 30 menit

Contoh kegiatan seperti meraut rotan. Kita bilang hari ini kita sudah meraut rotan,

siapa yang sudah bisa meraut rotan sampai halus.

Misalnya ada yang bilang tidak bisa

keterangan kita tanyakan apa kendalanya kita diskusikan apa masalahnya.

Evaluasi:

Dilakukan secara periodic, seminggu lima kali.

Dinilai apakah kergiatan sudah sesuai dengan terapi atau pengobatan sudah tercapai.

Terapi Keluarga

Keluarga harus kita terapi setiap anggota terdiri dari tiga fase, yaitu:

Fase perjanjian atau hubungan saling percaya

Fase kerja

Fase terminasi

Fase I

Mengidentifikasi yang menyebabkan masalah klien

Fase II

Mengubah pola interaksi

Fase III Melihat proses yang sudah dibuat apakah keluarga tersebut sudah bisa

Page 3: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

Terapi Aktifitas Kelompok (TAK)Kelompok adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan antara satu dengan yang lain.

Komponen kelompok1. Struktur kelompok

Menjelaskan proses pengambilan keputusan,dan menjaga stabilitas dan membantu Pengaturan pola prilaku dan interaksi.

2. Besar kelompokJumlah anggota yang nyaman adalah antara 5-12 orang

3. Lama sesi Bagi fungsi kelompok yang rendah,waktu yang optimal untuk satu sesi adalah 20-40 menit,sedangkat bagi fungsi kelompok yang tinggi adalah 60 – 120 menit.

4. KomunikasiInteraksi antara pemimpin dan kelompok,adalah hal yang sangat penting,bertujuan untuk menyelesaikan hambatan-hambatan dalam kelompok

5. Peran kelompok-peran mempertahankan-peran menyelesaikan tugas-peran individu

6. Kekuatan kelompokKemampuan anggota kelompok dalam mempengaruhi berjalannya kegiatan kelompoknya

7. Norma kelompokPrilaku yang ada dalam kelompok

8. KekohesifanKekuatan anggota kelompok dalam bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama

Perkembangan kelompok1. Fase pra kelompok2. Fase awal kelompok

-Tahap orientasi Pemimpin lebih aktof member arahan ke tugas utama

-Ttahap konflik Peran dependen dan indipenden-Tahap kohesif

Perasaan kelompok yang merasa bebas untuk membuka diri tentang informasi,dan lebih intim satu sama lain.

3. Fase kerja kelompok Kelompok sudah menjadi tim4. Fase terminasi,terminasi dapat sementara(temporal) atau akhir

Factor yang mempengaruhi pembentukan kelompokLingkungan fisikKepemimpinanWarna,cahaya,dan suaraRasa percayaKebersamaan

Page 4: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

TUJUAN TAKTerapeutik1.meningkatkan rasa dimiliki dan rasa percaya diri2.belajar cara pemecahan masalah

Rehabilitative1.meningkatkan keterampilan ekspresi diri2.meningkatkan keterampilan social

TAK SOSIALISASIUpaya memfasilitasi kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan socialTujuan : agar klien mampu mengenalkan diri

TAK KOGNITIF/PERSEPSITerapi yang menggunakan aktifitas sebagai stimulus dan terkait dengan pengalaman.Tujuan : memotifasi proses piker dan afektif

TAK STIMULASI ORIENTASI REALITASUpaya untuk mengorientasikan keadaan nyata kepada klien.Tujuan : membantu klien yang mengalami diserientasitak stimulasi sensoris.Indikasi : klien halusinasi,demensia,kebingungan,tidak kenal dirinya,salah mengenal orang lain,tempat dan waktu.

TAK STIMULASI SENSORIS.Upaya mestimulasi semua panca indra(sensori)agar member respons yang adekuaTujuan : agar klien mampu berespons terhadap suara yang di dengarIndikasi : klien menarik diri,harga diri rendah yang di sertai dengan kurangkomunikasi verbal.

Terapi lingkunganTerapi lingkungan adalah lingkungan fisik dan social yang di tata,agar dapat membantu penyembu klienTujuan : untuk membekali klien kembali ke masyarakat dan menjalankan kehidupan

Fisik dan social seoptimal mungkin

Jenis-jenis kegiatan :Tari rekreasi sesuai tumbang klien

Terapi menariTerapi musicTerapi menggambarTerapi leteratur

Plant terapi mengajari klien merawat sesuatu dengan akrab

Aspek-aspek dalam menciptakan lingkungan terapeutik Aspek fisik Aspek intelektual Aspek social Aspek emosional Aspek spiritual

Page 5: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

Proses keperawatanPengkajianPengkajian dilakukan terhadap lima aspek,yaitu :1. Aspek fisik2. Aspekintelektual3. Aspek social4. Aspek emosi5. Aspek spiritual

Contoh diagnose keperawatana. Kurang dukungan untuk orientasaib. Situasi yang dingin dan bersaingc. Dinding vercat putih dan silauImplementasi fisik :Sediakan ruang untuk menjga privasi,seprti kamar tidur,kamar mandi,tempat klien menyimpan barang-barangnya

Implementasi intelektualKlien dapat dilibatkan : mencat,bertaman,pengaturan suaraSOSIALKembangkan komunikasi terbuka dan partisipasi dalam mengambil keputusan.

Implementasi emosionalPerlu adanya kerja sama dan kohesif adanya perasaan harmonisSPIRITUALSediakan tempat – tempat ibadah dan perlengkapan-perlengkapan ibadah.Evaluasi :Observasi tercapainya tujuan lakukan modifikasi bila di perlukanAskep klien dengan penyakit kronis dan terminalSakit keadaan yang tidak menyenangkan yang mengganggu kegiatan sehari hari

Dari jasmani dan rohani

Penyakit kronisPenyakit kronis semua kendala yang menggau kegiatan sehari hari yang

Memerlukan teraphy khusus.

Karakteristik penyakit kronis :penyakit/gangguan yang bersifat menetap seperti : Penyakit jantung,DM,asthma,dan lain-lain Penyakit yang disebabkan oleh patologi yang tidak bisa di perbaiki,misalnya

carcinoma Penyakit yang memerlukan perawatan dalam jangka waktu maksimum lama.

Page 6: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

Penyakit terminalPenyakit terminal penyakit yang mengancam kehidupan,kondisi di mana individu Mendekati akhir hidupnya

Karakteristik penyakit terminal : Permanen Membutuhkan latihan khusus untuk rehabilitas Membutuhkan pengawasan Membutuhkan perawatan yang lama Meninggalkan gejala sisa yang di sebabkan oleh : gangguan patologis yang tidak

dapat di sembuhkan

Rentang respon penyakit kronis dan terminal Fase akut krisis (kesempatan atau harapan)

Kurangnya harapan dapat menyebabkan stress,berakhir dengan mengunakan koping pertahanan,koping yang tak tuntas dapat menimbulkan masalah kesehatan jiwa

Fase hidup - mati yang kronis (ketidak pastian)Keadaan dimana individu tidak mampu menentukan keadaan yang terjdai

Fase terminal(bahaya putus asa)Ditandai dengan pasif,sedih dan seolah-olah tidak ada upaya yang dapat berhasil,dapat membawa pasien ke dalam bunuh diri.

Fase akut krisis manifestasi fisik akibat perubahan atau hilangnya fungsi tubuh Yang normal

Fase hidup yang kronis Periode di mana klien mempunyai pandangan,harapan untuk hidup telah menipis.Tanda : Perasaan kesepian Duka cita Takut terhadap hal-hal yang tidak di ketahui Kehilangan konsep tubuh Regresi dan ketergantungan Gangguan citra tubuh Menderita

Fase terminal fase dimana klien mempunyai pandangan bahwa kematian telah tiba Dan pasti

“fase ini akan di rasakan oleh klien saat terapi dan perawatan terhadap penyakitnya tidak evektif dan relevan”.

Tahapan respon psikososial pada klien penyakit kronis :1. Protes dan denial2. Depresi,cemas,dan marah3. Penguatan dan pelepasan

Page 7: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

Respon klien terhadapa penyakit kronis an terminal dipengaruhi oleh :o Persepsi klien terhadap situasio Beratnya patologi penyakito Sikap dan tindakan lingkungano Tersedianya fasilitas kesehatano Kepribadian klien

Penyesuaian diriShock berangsur-angsur berkurang pengakuan dengan perasaan bersalah,marah pada diri sendiri,rasa berdosa,menyalahkan diri sendiri

Ciri keluarga pada fase penyesuaian diri Mengorbankan diri dan keluarga demi klien Membantu terus menerus walaupun klien telah mampu mandiri Pujian yang berlebihan terhadap klien Mengambil keputusan tanpa mengingat keadaan klien Pembatasan aktifitas karena takut cedera

MEKANISME KOPING YANG BIASA DIGUNAKAN KLIENMengembangkan kompetensi dan optimismPerasaan yang berbeda dan menarik diriMudah tersinggungMengikuti program pengobatanMencari dukungan

Diagnos keperawatan1. Ansietas(kecemasan)2. Ketidakberdayaan3. Kehilangan4. Koping individu tidak evektif5. Keputusasaan

RENCANA INTERVENSI KEPERAWATAN1. Klien dapat mengungkapkan perasaan beduka2. Klien dapaat membedakan situasi yang nyata dengan situasi yang dibayangkan3. Klien dapat melakukan interaksi dengan orang yang berarti4. Klien dapat menerima kondisinya dengan perasaan damai5. Klien dapat dukungan keluarga dalam mengatasi rasa berduka dan menerima

kondisinya

Evaluasi :Mengevaluasi keberhasilan askep dapat di nilai ari respon prilaku klien :1. Apakah klien dapat mengontrol perasaannya?2. Apakah klien dapat menerima kondisinya?3. Apakah klien dapat dukungan dari orang yang berarti untuknya ?4. Apakah klien dapat meningkatkan hubungan yang bermakna ?5. Apakah klien mampu mengungkapkan perasaan takutnya ?

Page 8: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

Peran perawat pada terapi somatic dan psikofarmakaTerapi somatic terapi yang diberikan kepada klien dengan gangguan jiwa tujuannya untuk mengubah prilaku yang maladaptive menjadi prilaku adaptif

Jenis terapi somatic Pengikatan Isolasi Terapi kejang listrik Fototerapi Terapi deprevasi tidur

PENGIKATANPengikatan Terapi dengan menggunakan alat-alat mekanik atau manual untuk Mengatasi mobilitas fisik klienTujuan Melindungi klien dari orang lain dari cidera fisik,khususnya apabila terapi lain seperti perubahan lingkungan dan strategi prilaku sudah tidak mampan lagi.

ISOLASIIsolasi Bentuk terapi dengan menempatkan klien sendiri diruangan tersendiri.

IndikasiKlien tidak mampu mengendalikan prilakunya yang tidak bisa di kendalikan dengan cara lain.

TujuanMelindungi klien,orang lain,dan lingkungan dari bahaya yang akan terjadi.

Kontra indikasiKlien resiko bunuh diri,klien yang mengalami agitasi disertai gangguan suhu tubuh akibat obat perilaku social yang menyimpang.

TERAPI KEJANG LISTRIK/Elektro Convulsive Therapy(ECT)

ECT Terapi medis pada klien gangguan jiwa berat dengan menimbulkan kejang grand Malldengan mengalirkan aliran listrik terkontrol ke otak

TujuanMeredakan tanda gangguan jiwa seperti depresi berat,mania,dan skizrofenia

IndikasiGangguan afektif berat,tipe depresi perbaikan ( 6-10x ) terapiSkizofrenia,perbaikan ( 20-30x ) terapiFrekuensi : 2-3 hari sekali

Kontra indikasi1. Tumor indra carnial meningkatkan tik2. Kehamilan keguguran3. Osteoporosis fraktur tulang4. Infark miokardium henti jantung5. Asma bronchiale memperberat penyakit

Page 9: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

SLEEP DEPRVATION THERAPY

SDT terapi anti depresi pada klien secara total malam hari pada saat tidur

TujuanMeningkatkan aktifitas tidur 3-5 jam

IndikasiKlien depresi dengan gejala yang bervariasi tiap hari,dan punya suhu yang abnormal malam hari ( meningkat )

Konsep dasar kesehatan dan keperawatan jiwa

Kesehatan jiwaKesehatan jiwa keadaan sehat,tenang dan bahagia serta mampu mengatasi tantangan hidup.Kriteria sehat mental1. Tumbuh,berkembang dan aktualisasi2. Integrasi : masa lalu dan sekarang3. Persepsi sesuai kenyataan

Rentang sehat jiwa1. dinamis bukan titik statis2. rentang dimulai dari sehat optimal – mati3. ada tahap-tahap

KEPERAWATAN KESEHATAN JIWAKeperawatan jiwa pelayanan keperawatan professional didasarkan pada ilmu

Prilaku.(proses interpersional yang berusaha untuk mempertahankan prilaku,sehingga klien dapat berfungsi utuh sebagai manusia).

Prinsip keperawatan jiwaPrinsip keperawatan jiwa terdiri atas 4 komponen yaitu : Manusia Lingkungan Kesehatan Keperawatan

Mamfaat proses keperawatanA.Bagi perawat a.peningkatan otonomi b.tersedia pola piker / kerja sama yang logis c.pengebangan karir

B.Bagi klien a.asuhan yang di terima bermutu b.partipasi meningkat dalam menuju perawatan yang mandiari c.terhindar dari mala praktik

Page 10: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

Keperawatan jiwa merupakan suatu bidang spesialisasi praktik keperawatan yang menerapkan teori prilaku manusia sebagai ilmunya dan penggunaaan diri sendiri secara terapeutik sebagai kiatnya

Kesehatan jiwa merupakan bagian integral dari kesehatan dan merupakan kondisi yang memungkinkan perkembangan fisik,dan social individu secara optimal,dan selaras dengan perkembangan orang lain.

Kesehatan social,yaitu aktifitas social seseorang(kemempuan untuk melaksanakan tugas dan keterampilan dasar yang sesuai dengan peran seseorang).

Kesehatan pribadi adalah suatu keadaan yang melampaui berfungsinya secara afektif dan adekuat.

Konseptual model keperawatan kesehatan jiwa

Konseptual model keperawatan jiwa meliputi :1. Psychoanalytical (freud,ericson)

Psychoanalytical ini menjelaskan bahwa gangguan kesehatan jiwa dapat terjadi pada seseorang apabila ego tidak berfungsi dalam mengontrol id(kehendak nafsu)

Factor lain,adanya konflik intrapsikis terutama pada masa anak-anak,proses terapinya menggunakan metode asosiase bebas dan analisa mimpi.

Peran perawat adalah berupaya melakukan assessement atau pengkajian mengenai keadaan-keadaan traumatic yang di anggap bermakna pada masa lalu.

2. Interpersonal ( Sullivan,peplau)Kelainan jiwa seseorang biasanya muncul akibat adanya ancaman,proses

terapinya adalah dengan berupaya membangun rasa aman pada klien.Peran perawat adalah berupaya melakukan shring dengan apa-apa yang

dirasakan klien.

3. Social (caplan,szasz)Seseorang akan mengalami gangguan jiwa atau penyimpangan perilaku

apabila banyaknya factor social dan factor lingkungan.Terapinya adalah dengan memodifikasi lingkungan dan adanya dukungan sosial

Peran perawat adalah pasien harus menyampaikan masalah melalui sumber yang ada di masyarakat.

4. Existensial( ellis,rogers)Gangguan jiwa terjadi apabila individu gagal menemukan jati dirinya dan

tujuan hidunya. Terapinya adalah dengan mengupayakan individu agar berpengalaman bergaul dengan orang lain.

Prinsip keperawatannya adalah klien di anjurkan untuk berperan serta memperoleh pengalaman yang berarti untuk mempelajari dirinya dan mendapatkan feed back dari orang lain.

5. Supportive therapy( wermond, rockland)Penyebab gangguan jiwa karena factor biopsikososial dan respo maladaptive

saat ini.proses terapinya adalah menguatkan respon copinh adaptif,individu di upayakan untuk mengenal kekuatan-kekuatan yang ada pada dirinya.

Page 11: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

6. Medica(meyer kraeplin )Gangguan jiwa cenderung muncul akibat multifactor yang kompleks meliputi

aspek fisik,genetic,lingkungan dan factor social

Konsep cemas,stress dan adaptasi

Factor-faktor penyebab rasa cemasa. Factor biologis/fisiologisb. Factor psikososialc. Factor perkembangan

Gejala-gejala kecemasana. Aspek biologis/fisiokologisb. Aspek intelektual/kognigtifc. Aspek emosional dan perilaku

STRESS ADAPTASI STRESSStress suatu ketidak seimbangan jiwa dan realitas kehidupan setiap hari yang tidak dapat di hindari.

Jenis-jenis stress1. Fisik2. Stress kimiai3. Stress mikrobiologis4. Stress proses tumbuh kembang5. Stress emosional

Reaksi pisiokologis terhadap stressA. Kecemasan Respon yang paling umum yang bahaya yang menyatakan diri dengan suatu penghayatan yang khas.

B. Kemarah dan agresi Perasaan jengkel sebagai respon terhadap kecemasan yang di rasakan sebagai ancaman.Agresi adalah kemarahan yang meluap-luap.

RESPON STRESSAspek aspek respon stress1. Respon fisiokologis 2. Respon kognigtif3. Respon emosi4. Respon tingkah laku

COPING STRESS1.problem-focused coping

Problem-focused coping adalah usaha mengatasi stress dengan cara mengatur atau mengubah masalah yang di hadapi dan lingkungan sekitarnya yang menyebabkan terjadinya tekanan

Page 12: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

2. Emotion-focused copingEmotion-focused coping adalah usaha mengatasi stress dengan cara mengatur

respon emosional dalam rangka menyesuaikan diri dari dampak yang akan menimbulkan situasi yang di anggap penuh tekanan.

RESPON FISIOLOGI TERHADAP STRESS

A. Respon inflamasiRespon ini memusatkan diri hanya pada tubuh yang trauma sehingga

penyebaran inflamasi dapat di hambatdan proses penyembuhan dapat berlangsung cepatFase-fase respon inflamasi

Fase pertamaAdanya perubahan sel dan sirkulasi dimulai dengan penyempitan pembuluh darah di tempat cedera dan secara bersamaan teraktifasinyakini,histamine,sel darah putih.

Fase keduaPelepasan eksudat

Eksudat kombinasi cairan dan sel yang telah mati dan bahan lain yang Dihasilkan di tempat cedera

Fase ketigaRegenarasi jaringan dan terbentuknya jaringan parut

B. Respon reflek nyeriRespon ini adalah respon adaptif yang bertujuan melindungi tubuh dari yang

lebih lanjut.

KONSEP ADAPTASI

Factor yang mempengaruhi tingkah laku manusia :1. Kebutuhan Kebutuhan badaniah Kebutuhan psikologis

2. Dorongan Menjamin agar manusia berusaha memenuhi kebutuhannya

DIMENSI ADAPTASIStress dapat mempengaruhi dimensi fisik,perkembangan,emosional,intelektual,social dan spiritual

ADAPTASI FISIOLOGISIndicator fisiokologis ari stress adalah abjektif,lebih mudah diidentifikasi dan secara umum dapat di amati atau di ukur

Page 13: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

ADAPTASI PERKEMBANGANStress yang berkepanjangan dapat mempengaruhi kemampuan untuk menyelesaikan tugas perkembangan.

MANAJEMEN STRESSCara penyesuain diriBila seseorang mengalami stress maka segera ada usaha untuk mengatasinya.

Mekanisme pembelaan ego1. Identifikasi

Menyamai figure yang di idealkan,contohnya salah satu cirri figur di transfer pada dirinya.

2. IntrojeksiIntrojeksi merupakan bentuk sederhana dari identifikasi,dimana nilai-nilai norma-norma dari luar di ikuti atau di taati sehingga ego tidak lagi terganggu oleh ancaman dari luar.

3. ProjeksiMenyalahkan orang lain atas kelalain dan kesalahan atau kekurangan diri sendiri.

4. RepresiPenyingkiran unsure psikik,resepsi membantu individu mengintrol imoplus-

implus Berbahaya.5. Regresi

Kembali ke tingkat perkembangan terdahulu ( tingkah laku yang bersifat primitif).

6. Reaction formationBertingkah laku yang berlebihan yang langsung bertentangn dengan keinginan-keinginan,perasaan yang sebenarnya.

7. Undoing Meniadakan pikiran-pikiran implus yang tidak baik,seolah-olah menghapus Kesalahan

8. DisplacementMengalihkan emosi,arti simbolikfantasi dari sumber yang sebenarnya.

9. SublimasiMengganti keinginan yang terlambat dengan cara dapat di terima oleh masyarakat.

10. Acting outLangsung mencetus keinginan bila perasaan terhalang

11. Denial Menolak untuk menerima atau menghadapi kenyataan yang tidak enak.

12. Kompensasi Menutupi kelemahan dengan meninjolkan kemampuannya atau kelebihannya.

13. Rasionalisasi Member keterangan bahwa tingkah lakunya menurut alas an yang seolah-olah Rasional,sehingga tidak menjatuhkan harga dirinya.

14. Fikasi Berhenti pada tingkat perkembangan salah satu aspek tertentu

15. Simbolisasi Menggunakan benda atau tingkah laku sebagai pengganti suatu keadaan.

Page 14: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

16. Disosiasi Pemisahan suatu kelompok proses mental atau prilaku dari kesadaran.

17. Konversi Transformasi konflik emosional ke dalam bentuk gejala-gejala jasmani.

HUBUNGAN TERAPEUTIK PERAWAT – KLIEN

Hubungan terapeutik hubungan kerja sama yang ditandai dengan tukar menukar perilaku perasaan,pikiran & pengalaman dalam membina hubungan intim.

Tujuan hubungan terapeutik1. Meningkatkan kesadaran dari penerimaan diri & penghargaan diri2. Meningkatkan pengertian yang jelas tentang identitas diri & integrasi diri3. Mampu membawa hubungan intim,interdependen,menerima dan memberi kasih

sayang4. Meningkatkan fungsi & kemampuan untuk memenuhi kebutuhan

Komunikasi terapeutikWahana untuk menciptakan hubungan pertukaran informasi tentang pikiran,perasaan cara untuk mempengaruhi pikiran orang lain.

Komunikasi verbal & non verbalVerbal melalui perkataan informasi fakta yang akuratbanyak emosi perasaan tidak dapat di ungkapkan melalui verbal

non verbaltipe : vocal,prilaku,jarak,sentuhan.arti jujur

Page 15: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

PERANAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DALAM PROSES KEPERAWATAKAN

Komunikasi terapeutik Komunikasi yang ditekankan pada seluruh prilaku sadar/tidak sadar dari individu.

Peran pola sikap prilaku nilai untuk tujuan yang ditetapkan dengan seseorang bedasarkan posisinya di masyarakat.

Komunikasi terapeutik memegang peranan penting pada setiap proses keperawatan. Pengkajian

Mementukan kemampuan seseorang dalam proses informasi Mengevaluasi data tentang status mental pasien untuk menentukan batas

intervensi Mengevaluasi kemampuan pasien dlam berkomunikasi secara verbal

Rencana Membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan sendiri Meningkatkan harga diri pasien Memberikan support karena adanya perubahan lingkungan

Implementasi Menyesuaikan diri pada pasien Mulai interaksi dengan pasien Membantu pasien untuk bisa menggambarkan pengalaman pribadinya

Evaluasi Pasien dapat mengembangkan kemampuan dalam mengkaji dan memenuhi

kebutuhan sendiri Komunikasi menjadi lebih luas,lebih terbuka,dan berfokus pada masalah

Page 16: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa

puji dan syukur saya panjatkan kepada allah,tuhan yang maha esa,berkat limpahan karunianya,saya dapat menyelesaikan rangkuman keperawatan jiwa.

Di abad yang penuh persaingan ini,baik persaingan lokal,nasional,dan global,persaingan dalam segala hal tidak dapat dihindari,oleh karena itu kita harus membekali diri untuk menghadapi persaingan tersebut,bekal ilmu pengetahuan dan teknologi saja tidak cukup,karena dalam era global sekarang ini,system kerja tidak hanya mengandalkan individu,tetapi juga jaringan kerja dengan pihak lain,oleh karena itu kemampuan berkomunikasi sangat di butuhkan.

Rangkuman ini di susun untuk memberikan arahan dan tuntunan kepada pihak manapun yang membacanya.teks rangkuman ini adalah teks yang otentik,yakni teks yang bersumber dari buku-buku,pilihan teksnya dilakukan seselektif mungkin dengan memperhatikan perkembangan kognitif,kejiwaan,dan persoalan yang aktual.

Terakhir saya ucapkan terima kasih,kepada penulis yang bukunya saya jadikan bahan rajukan untuk rangkuman,saya berharap rangkuman ini bisa bermamfaat bagi pihak yang membacanya.

Geudoeng, Juni 2010 Penulis

Page 17: Ringkasan Mata Kuliah Perawatan Jiwa