riwayat hidup - sinta.unud.ac.id · pada tahun 1991. kemudian melanjutkan ke smp negeri 51, duren...
TRANSCRIPT
vi
RIWAYAT HIDUP
Lin Purwati lahir di Jakarta pada tanggal 6 Juli 1979, merupakan anak
pertama dari dua bersaudara, dari pasangan ayah Salikun dengan ibu Titik
Suwarni.
Penulis menamatkan pendidikan dasar di SD Negeri 01 Pondok Bambu
pada tahun 1991. Kemudian melanjutkan ke SMP Negeri 51, Duren Sawit, Jakarta
Timur dan lulus pada tahun 1994. Pendidikan sekolah menengah atas di tempuh di
SMA Negeri 81 Jakarta Timur hingga tamat pada tahun 1997. Pada tahun yang
sama penulis melanjutkan pendidikan ke Sekolah Tinggi Ilmu Statistik (STIS)
Jakarta Timur. Penulis menamatkan pendidikan di STIS pada tahun 2001.
Penulis mulai bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil di BPS Provinsi Bali
mulai bulan November 2001. Atas dukungan keluarga dan ijin pimpinan BPS
Provinsi Bali, penulis melanjutkan pendidikan ke Program Pasca Sarjana Magister
Agribisnis di Universitas Udayana dengan harapan ilmu yang didapat dapat
bemanfaat di masa yang akan datang.
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Pertama-tama perkenankanlah penulis memanjatkan puji syukur ke
hadapan Allah SWT/Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas rahmat dan
hidayah-Nya, tesis ini dapat diselesaikan.
Pada kesempatan ini perkenankanlah penulis mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada Dr. Ir. Ketut Suamba, MP. sebagai pembimbing I
yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan, semangat, bimbingan,
dan saran selama penulis mengikuti program magister, khususnya dalam
penyelesaian tesis ini. Terima kasih yang sebesar-besarnya pula penulis
sampaikan kepada Dr. Ir. Ni Wayan Sri Astiti, MP sebagai pembimbing II yang
dengan penuh perhatian dan kesabaran telah memberikan bimbingan dan saran
kepada penulis.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada para penguji tesis,
yaitu Prof. Dr. Ir. Dwi Putra Darmawan, MP, Dr. Ir. Ratna Komala Dewi, MP,
dan Dr. I Gede Setiawan Adi Putra, SP., M.Si yang telah memberikan masukan,
saran, sanggahan, dan koreksi sehingga tesis ini dapat terwujud seperti ini.
Semoga Allah SWT/ Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat-
Nya kepada semua pihak yang telah membantu penyelesian tesis ini, serta kepada
penulis sekeluarga.
Denpasar, Agustus 2017
Penulis
viii
ABSTRAK
LIN PURWATI, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Di
Provinsi Bali (Analisis Hasil Survei Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian
2013). Dibimbing oleh : Ketut Suamba dan Ni Wayan Sri Astiti.
Sektor pertanian di Provinsi Bali masih menjadi sektor handalan dalam
perekonomian. Namun selama 10 tahun terakhir kontribusi sektor pertanian
terhadap pembentukan nilai tambah maupun penyerapan tenaga kerja terus
menurun. Disisi lain tingkat kesejahteraan petani yang direpresentasikan melalui
indikator Nilai Tukar Petani (NTP) menunjukkan bahwa secara umum petani di
Provinsi Bali relatif sejahtera. Namun jika diamati lebih jauh terdapat perbedaan
tingkat kesejahteraan petani antara berbagai sub sektor pertanian. Tingkat
kesejahteraan petani dapat di proxy-kan dari tingkat pendapatan petani. Oleh
karena itu peningkatan kesejahteraaan petani salah satunya dapat dilakukan
dengan meningkatkan pendapatan petani.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat pendapatan petani sub sektor tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan tangkap dan perikanan budidaya
dari sisi ekonomi serta mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan
petani dari sisi kelembagaan. Data yang digunakan dalam penelitian ini
merupakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) yaitu
hasil Survey Pendapatan Rumah Tangga Usaha Pertanian 2013. Metode analisis
yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dan analisis regresi logistik
biner.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah: (1) Petani tidak
mengandalkan penghasilannya pada salah satu sub sektor pertanian saja, namun
juga melakukan integrasi berbagai sub sektor pertanian maupun sektor pertanian
dengan sektor lain di luar sektor pertanian untuk meningkatkan penghasilannya.
(2) Pendapatan petani di sub sektor tanaman pangan dipengaruhi oleh nilai
produksi, biaya benih dan biaya pupuk. (3) Pendapatan petani di sub sektor
hortikultura, perkebunan dan peternakan dipengaruhi oleh adalah nilai produksi,
biaya pupuk dan upah pekerja. (4) Pendapatan petani di subsektor perikanan
budidaya dipengaruhi oleh nilai produksi, biaya benih/bibit, biaya pakan dan obat,
biaya upah pekerja, biaya jasa perikanan dan biaya lainnya. (5) Pendapatan petani
di subsektor perikanan tangkap dipengaruhi oleh nilai produksi, biaya bahan
bakar, biaya upah pekerja, biaya penangkapan lainnya, dan biaya jasa
penangkapan ikan. (6) Pendapatan petani dari sisi kelembagaan dipengaruhi oleh
bantuan/subsidi/hibah, penyuluhan, keanggotaan koperasi, pemanfaatan fasilitas
koperasi, kemudahan penjualan hasil produksi, sumber pembiayaan dan interaksi
antara bantuan/subsidi/hibah dengan keanggotaan dalam kelompok petani.
Kata kunci: pendapatan petani, analisis regresi linier berganda, analisis regresi
logistik biner
ix
ABSTRACT
LIN PURWATI, Factors Affecting Farmer’s Revenues In Bali Province (Results
Analysis Of Agricultural Household Income Survey 2013). Under the supervision
of : Ketut Suamba and Ni Wayan Sri Astiti.
The agricultural sector in Bali Province is still a sustainable sector in the
economy. However, during the last 10 years the contribution of the agricultural
sector to the formation of added value and the absorption of labor continues to
decline. On the other hand, the farmers' welfare level, which is represented
through the Farmers Exchange Rate (NTP) indicates that in general the farmers in
Bali Province are relatively prosperous. However, if observed further there are
differences in the level of welfare of farmers between various agricultural sub-
sectors. Farmers 'welfare can be proxyed from farmers' income level. Therefore,
increasing the welfare of farmers one of them can be done by increasing the
income of farmers.
The purpose of this study is to determine the factors that affect the income
of farmers in the sub-sector of food crops, horticulture, plantations, livestock,
capture fisheries and aquaculture from the economic side and to know the factors
that affect the income of farmers from the institutional side. The data used in this
study is secondary data obtained from the Central Bureau of Statistics (BPS),
which is the result of Household Income Survey 2013. The analysis method used
is multiple linear regression analysis and binary logistic regression analysis.
The results obtained from this research are: (1) Farmers do not rely on
their income in any of the agricultural sub-sectors, but also integrate various
agricultural sub-sectors and agricultural sectors with other sectors outside the
agricultural sector to increase their income. (2) Farmers' income in food crop sub-
sector is influenced by production value, seed cost and fertilizer cost influence. (3)
The income of farmers in the horticulture, plantation and animal husbandry sub-
sectors is influenced by the production value, the cost of fertilizer and the wage of
workers. (4) Farmers' income in the aquaculture subsector is influenced by
production value, seed / seed cost, feed and medicine cost, wage cost of workers,
fishery service cost and other cost. (5) Farmers' income in the capture fisheries
sub-sector is influenced by the production value, fuel cost, wage cost of workers,
other fishing costs, and the cost of fishing services. (6) Farmers' earnings from the
institutional side are influenced by aid / subsidies / grants, counseling, cooperative
membership, utilization of cooperative facilities, ease of sale of products,
financing sources and interactions between grants / subsidies / grants with
membership in farmer groups.
Keywords: farmer income, multiple linear regression analysis, binary logistic
regression analysis
x
RINGKASAN
Sektor pertanian mampu menyumbang nilai tambah sebesar 14,92 persen,
yang merupakan penyumbang terbesar kedua di Provinsi Bali setelah sektor
penyediaan akomodasi yang mampu menyumbang 22,82 persen terhadap nilai
tambah Provinsi Bali pada tahun 2016. Sektor pertanian terdiri dari beberapa sub
sektor seperti tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanan
dan perikanan. Selama lima tahun terakhir sub sektor peternakan, perikanan dan
tanaman pangan mendominasi pembentukan nilai tambah sektor pertanian di
Provinsi Bali.
Secara makro tingginya kontribusi sektor pertanian terhadap perkonomian
Provinsi Bali juga didukung oleh tingginya tingkat kesejahteraan petani Provinsi
Bali yang direpresentasikan melalui indikator Nilai Tukar Petani (NTP). Semakin
tinggi NTP mengindikasikan tingkat kesejahteraan petani yang semakin tinggi
pula. Selama lima tahun terakhir NTP Provinsi Bali bernilai lebih besar dari 100
yang mengindikasikan bahwa petani di Provinsi Bali dapat dikatakan cukup
sejahtera. NTP per sub sektor juga mengindikasikan hal serupa kecuali untuk sub
sektor tanaman pangan yang NTP nya bernilai kurang dari 100. Fakta ini
menginformasikan bahwa secara umum petani sub sektor tanaman pangan di
Provinsi Bali belum sejahtera.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hampir seluruh rumah tangga tani
di Provinsi Bali mengusahakan lebih dari satu sub sektor pertanian, bahkan juga
mengintegrasikan usaha di sektor pertanian dengan usaha di luar sektor pertanian.
xi
Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani, karena setelah diteliti
lebih lanjut penghasilan yang diperoleh oleh petani dari usaha di masing-masing
sub sektor pertanian relatif rendah dan petani tidak mungkin hanya mengandalkan
penghasilan yang diperoleh dari usaha di masing-masing sub sektor pertanian
untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dalam penelitian ini diketahui bahwa semakin
rendah tingkat pendapatan yang diterima dari suatu sub sektor pertanian maka
akan semakin banyak sub sektor/sektor usaha yang dilakukan oleh petani untuk
meningkatkan penghasilannya. Fakta lain yang juga diperoleh dalam penelitian ini
adalah tidak seluruh rumah tangga tani mengandalkan sumber penghasilan
utamanya dari sub sektor pertanian yang digelutinya, bahkan ada diantaranya yang
justru memperoleh penghasilan terbesar dari sektor non pertanian.
Dari berbagai fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa diperlukan upaya
yang lebih keras dalam meningkatkan penghasilan petani. Salah satunya melalui
integrasi antar sub sektor pertanian maupun integrasi antara pertanian dan non
pertanian. Upaya ini akan semakin signifikan berdampak dalam peningkatan
pendapatan petani jika pendapatan dimasing-masing sub sektor dapat ditingkatkan
secara optimal dengan meperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi nilai
pendapatan petani di masing-masing sub sektor. Dalam penelitian ini juga juga
disimpulkan beberapa hal penting yaitu: (a). Faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan petani di subsektor tanaman pangan dari sisi ekonomi adalah nilai
produksi, biaya benih dan biaya pupuk, (b) Faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan petani di subsektor hortikultura dari sisi ekonomi adalah nilai
produksi, biaya benih, biaya pupuk dan upah pekerja, (c) Faktor-faktor yang
xii
mempengaruhi pendapatan petani di subsektor perkebunan dari sisi ekonomi
adalah nilai produksi, biaya pupuk dan upah pekerja, (d) Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani di subsektor peternakan dari sisi ekonomi
adalah nilai produksi, biaya pupuk dan upah pekerja, (e) Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani di subsektor perikanan budidaya dari sisi
ekonomi adalah nilai produksi, biaya benih/bibit, biaya pakan dan obat, biaya
upah pekerja, biaya jasa perikanan dan biaya lainnya, (f) Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani di subsektor perikanan tangkap dari sisi
ekonomi adalah nilai produksi, biaya bahan bakar, biaya upah pekerja, biaya
penangkapan lainnya, dan biaya jasa penangkapan ikan, (g) Faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani dari sisi kelembagaan adalah
bantuan/subsidi/hibah, penyuluhan, keanggotaan koperasi, pemanfaatan fasilitas
koperasi, kemudahan penjualan hasil produksi, sumber pembiayaan dan interaksi
antara bantuan/subsidi/hibah dengan keanggotaan dalam kelompok petani.
Kata kunci: pendapatan petani, analisis regresi linier berganda, analisis regresi
logistik biner.
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
HALAMAN PRASYARAT GELAR .................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................... iii
PENETAPAN PANITIA PENGUJI ...................................................... iv
SURAT PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT ....................................... v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................... vi
UCAPAN TERIMA KASIH .................................................................. vii
ABSTRAK ............................................................................................. viii
ABSTRACT ........................................................................................... ix
RINGKASAN ........................................................................................ x
DAFTAR ISI ........................................................................................ xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xvi
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xviii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ........................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ...................................................... 7
1.3. Tujuan Penelitian ....................................................... 8
1.4. Manfaat Penelitian ...................................................... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pertanian dan Pembangunan Ekonomi ....................... 10
2.2. Kesejahteraan Petani .................................................. 12
2.3. Nilai Tukar Petani ........................................................ 15
2.4. Pendapatan Petani ........................................................ 16
2.5. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan
Petani ............................................................................ 18
xiv
2.6. Penelitian Sebelumnya ................................................. 22
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS
3.1. Kerangka Berfikir ....................................................... 25
3.2. Kerangka Konsep ....................................................... 28
3.3. Hipotesis ....................................................................... 33
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Rancangan Penelitian ................................................. 35
4.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................... 35
4.3. Ruang Lingkup Penelitian .......................................... 36
4.4. Penentuan Sumber Data .............................................. 36
4.5. Identifikasi Variabel Penelitian .................................... 36
4.6. Definisi Operasional Variabel ...................................... 38
4.7. Instrumen Penelitian ..................................................... 45
4.8. Analisis Data ................................................................ 46
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1. Analisis Deskriptif ........................................................ 55
5.1.1. Subsektor Tanaman Pangan ............................. 55
5.1.2. Subsektor Hortikultura ..................................... 61
5.1.3. Subsektor Perkebunan ...................................... 67
5.1.4. Subsektor Peternakan ....................................... 73
5.1.5. Subsektor Perikanan Tangkap .......................... 79
5.1.6. Subsektor Perikanan Budidaya ......................... 84
5.2. Analisis Inferens ........................................................... 88
5.2.1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Rumah Tangga Pertanian Subsektor Tanaman
Pangan dari Sisi Ekonomi ................................ 88
5.2.2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Rumah Tangga Pertanian Subsektor Hortikultura
dari Sisi Ekonomi ............................................. 93
xv
5.2.3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Rumah Tangga Pertanian Subsektor Perkebunan
dari Sisi Ekonomi ............................................. 97
5.2.4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Rumah Tangga Pertanian Subsektor Peternakan
dari Sisi Ekonomi ............................................. 100
5.2.5. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Rumah Tangga Pertanian Subsektor Perikanan
Budidaya dari Sisi Ekonomi ............................. 104
5.2.6. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Rumah Tangga Pertanian Subsektor Perikanan
Tangkap dari Sisi Ekonomi .............................. 107
5.2.7. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Rumah Tangga Pertanian Secara Umum dari
Sisi Kelembagaan ............................................. 110
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan .................................................................. 118
6.2. Saran ............................................................................. 119
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 121
LAMPIRAN ....................................................................................... 125
xvi
DAFTAR TABEL
Halaman
1.1. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Sektor
Pertanian Provinsi Bali Tahun 2010-2015 ........................................... 4
4.1. Identifikasi Variabel Penelitian ........................................................... 37
4.2. Uji Statistik Durbin-Watson ................................................................ 48
5.1. Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Komoditi Tanaman Pangan
Yang Diusahakan ................................................................................ 55
5.2. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Pangan Menurut Jumlah
Sumber Pendapatan dan Kelompok Pendapatan ................................. 56
5.3. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Pangan Menurut Sumber
Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ........................... 58
5.4. Karakteristik Rumah Tangga Petani Tanaman Pangan ....................... 60
5.5. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Pertanian Tanaman
Pangan ................................................................................................. 61
5.6. Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Komoditi Tanaman
Hortikultura Yang Diusahakan ........................................................... 62
5.7. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Hortikultura Menurut
Jumlah Sumber Pendapatan dan Kelompok Pendapatan .................... 63
5.8. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Hortikultura Menurut
Sumber Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ............. 65
5.9. Karakteristik Rumah Tangga Petani Tanaman Hortikultura ............... 66
5.10. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Pertanian Tanaman
Hortikultura ......................................................................................... 67
5.11. Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Komoditi Tanaman
Perkebunan Yang Diusahakan ............................................................ 68
5.12. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Perkebunan Menurut
Jumlah Sumber Pendapatan dan Kelompok Pendapatan ..................... 69
5.13. Jumlah Rumah Tangga Petani Tanaman Perkebunan Menurut
Sumber Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ............. 70
xvii
5.14. Karakteristik Rumah Tangga Petani Tanaman Perkebunan ................ 72
5.15. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Pertanian Tanaman
Perkebunan .......................................................................................... 73
5.16. Jumlah Rumah Tangga Menurut Jenis Komoditi Peternakan Yang
Diusahakan .......................................................................................... 73
5.17. Jumlah Rumah Tangga Petani Peternak Menurut Jumlah Sumber
Pendapatan dan Kelompok Pendapatan .............................................. 74
5.18. Jumlah Rumah Tangga Petani Peternak Menurut Sumber
Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ........................... 76
5.19. Karakteristik Rumah Tangga Petani Usaha Peternakan ...................... 78
5.20. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Peternakan .......................... 79
5.21. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut Jumlah
Sumber Pendapatan dan Kelompok Pendapatan ................................. 80
5.22. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Tangkap Menurut Sumber
Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ........................... 81
5.23. Karakteristik Rumah Tangga Petani Usaha Perikanan Tangkap ......... 83
5.24. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Perikanan Tangkap ............ 84
5.25. Jumlah Rumah Tangga Petani Sub Sektor Perikanan Budidaya
Menurut Jumlah Sumber Pendapatan dan Kelompok Pendapatan ...... 85
5.26. Jumlah Rumah Tangga Perikanan Budidaya Menurut Sumber
Pendapatan Utama dan Jumlah Sumber Pendapatan ............................ 86
5.27. Karakteristik Rumah Tangga Petani Usaha Perikanan Budidaya ....... 87
5.28. Rata-rata Persentase Biaya-Biaya Usaha Perikanan Budidaya ........... 88
5.29. Variables in the Equation Output Analisis Regresi Logistik .............. 115
xviii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
1.1 Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Bali
Tahun 2015 ........................................................................................... 2
1.2. Share PDRB dan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Provinsi Bali .......... 3
1.3 Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Bali, 2011-2016 ............. 5
1.4. Perkembangan Nilai Tukar Petani Menurut Sub Sektor Provinsi Bali,
2011-2016 (BPS Provinsi Bali, 2016) ................................................. 6
3.1 Kerangka Berfikir Penelitian ............................................................... 27
3.2 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor
Tanaman Pangan ................................................................................. 28
3.3 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor
Hortikultura ......................................................................................... 29
3.4 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor
Perkebunan .......................................................................................... 29
3.5 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor
Peternakan ........................................................................................... 30
3.6 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor
Perikanan Tangkap .............................................................................. 31
3.7 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Sub Sektor
Perikanan Budidaya ............................................................................. 31
3.8 Kerangka Konsep Penelitian Pendapatan Petani Dari Sisi
Kelembagaan ....................................................................................... 33
4.1 Perbandingan Antara Model regresi Linier dan Regresi Logistik ....... 51
xix
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam
Menentukan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Rumah Tangga Pertanian Subsektor Tanaman Pangan dari
Sisi Ekonomi ........................................................................................... 125
2. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam Menentukan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga
Pertanian Subsektor Hortikultura dari Sisi Ekonomi ............................. 129
3. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam Menentukan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga
Pertanian Subsektor Perkebunan dari Sisi Ekonomi .............................. 133
4. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam Menentukan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga
Pertanian Subsektor Peternakan dari Sisi Ekonomi ............................... 137
5. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam Menentukan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga
Pertanian Subsektor Budidaya Ikan dari Sisi Ekonomi ......................... 141
6. Hasil Output Analisis Regresi Linier Berganda dalam Menentukan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga
Pertanian Subsektor Penangkapan Ikan dari Sisi Ekonomi ................... 145
7. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal
Regresi Linier Berganda Subsektor Tanaman Pangan ........................... 149
8. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal
Regresi Linier Berganda Subsektor Hortikultura ................................... 159
9. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal
Regresi Linier Berganda Subsektor Perkebunan ................................... 151
10. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal
Regresi Linier Berganda Subsektor Peternakan ..................................... 152
xx
11. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal
Regresi Linier Berganda Subsektor Budidaya Ikan ............................... 153
12. Penghitungan Koefisien Penduga Parameter untuk Model Awal
Regresi Linier Berganda Subsektor Penangkapan Ikan ......................... 154
13. Hasil Output Analisis Regresi Logistik dalam Menentukan
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Rumah Tangga
Pertanian Secara Umum dari Sisi Kelembagaan .................................... 155
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Sebagaimana daerah lainnya di Indonesia, Provinsi Bali awalnya
merupakan wilayah agraris yang sangat kental dengan nuansa pertanian. Kegiatan
pertanian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari berbagai sendi kehidupan
masyarakat Bali. Pertanian tidak hanya memberi arti bagi kehidupan ekonomi
namun juga mewarnai kehidupan sosial budaya masyarakat. Konsep Tri Hita
Karana yang dianut oleh masyarakat Bali mengajarkan untuk selalu menjaga
hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia serta
alam dan lingkungannya. Keunikan budaya masyarakat Bali ternyata menciptakan
daya tarik tersendiri bagi para wisatawan baik domestik maupun mancanegara
untuk mengenalnya secara lebih dekat. Selain keindahan alamnya keunikan
budaya agraris masyarakat Bali inilah yang menjadi faktor utama penarik
kedatangan wisatawan ke Bali. Seiring dengan berjalannya waktu dan pergerakan
roda pembangunan, saat ini Provinsi Bali lebih dikenal sebagai salah satu
destinasi wisata paling populer di dunia.
Perkembangan industri pariwisata yang sangat pesat di Provinsi Bali
menjadikan pariwisata sebagai penopang utama struktur perekonomian Bali.
Industri pariwisata mampu menyumbangkan porsi terbesar dalam pembentukan
nilai tambah di Provinsi Bali. Pada tahun 2015, kontribusi kategori perdagangan,
transportasi, penyediaan akomodasi dan makan minum yang merupakan motor
penggerak industri pariwisata mencapai 40,40 persen dari total Produk Domestik
2
Regional Bruto (PDRB) Provinsi Bali sehingga tidak dapat dipungkiri bahwa
predikat Bali sebagai salah satu wilayah agraris mulai luntur. Hal ini dapat dilihat
pada Gambar 1.1.
Gambar 1.1
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Provinsi Bali
Tahun 2015 (BPS Provinsi Bali, 2016)
Data empiris menunjukkan bahwa berdasarkan proporsi tenaga kerja yang
terserap, pertanian tidak lagi menjadi sektor yang dominan. Hingga tahun 2010,
pertanian merupakan penyerap tenaga kerja terbesar. Namun tiga tahun terakhir
terjadi penurunan penyerapan tenaga kerja yang cukup signifikan di sektor ini.
Perkembangan pariwisata di Bali telah menyebabkan distribusi tenaga kerja tidak
lagi terkonsentrasi di sektor pertanian melainkan bergerak ke sektor non pertanian
terutama yang terkait dengan industri pariwisata.
3
Gambar 1.2
Share PDRB dan Tenaga Kerja Sektor Pertanian Provinsi Bali, 2003-2013
(BPSProvinsi Bali, 2016)
Kontribusi pertanian terhadap pembentukan nilai tambah juga
menunjukkan kecenderungan penurunan dari waktu ke waktu. Meskipun secara
nominal mengalami peningkatan, namun peningkatan tersebut jauh lebih rendah
dibandingkan dengan kategori lainnya. Penurunan kemampuan pertanian dalam
pembentukan nilai tambah maupun penyerapan tenaga kerja hendaknya perlu
mendapat perhatian yang cukup serius, mengingat pertanian merupakan sektor
yang sebenarnya cukup handal dalam perekonomian suatu wilayah karena tidak
terlalu terpengaruh oleh kondisi eksternal. Sangat berbeda dengan pariwisata yang
meskipun menjadi andalan dalam pembentukan nilai tambah maupun penyerapan
tenaga kerja namun sangat tergantung oleh kondisi eksternal. Berbagai masalah
perekonomian global maupun isu-isu terkini akan langsung berpengaruh terhadap
sektor pariwisata. Hal ini sudah terbukti pada saat terjadi kasus Bom Bali I dan
Bom Bali II yang telah memporakporandakan pariwisata Bali. Pada saat itu sektor
4
pertanian merupakan satu-satunya sektor yang mampu memberikan pertumbuhan
positif dikala sektor yang lainnya terpuruk. Perkembangan kontribusi sektor
pertanian dalam pembentukan nilai tambah dan penciptaan lapangan kerja dapat
dilihat pada Gambar 1.2.
Sektor pertanian terdiri atas beberapa sub sektor, yaitu pertanian tanaman
pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan, kehutanan dan perikanan. Data
empiris menunjukkan bahwa sub sektor perikanan, peternakan dan tanaman
pangan memberikan kontribusi terbesar dalam pembentukan nilai tambah untuk
kategori pertanian. Data tersebut menunjukkan bahwa ketiga sub sektor tersebut
memiliki potensi yang cukup besar untuk terus dikembangkan di Provinsi Bali.
Perkembangan kontribusi masing-masing sub sektor pertanian terhadap
pembentukan nilai tambah Provinsi Bali dapat dilihat pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1.
Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Sektor Pertanian
Provinsi Bali Tahun 2010-2015
No Sub Sektor 2010 2011 2012 2013 2014 2015
1 Tanaman Pangan 3,06 2,84 2,75 2,52 2,25 2,25
2 Hortikultura 2,25 2,24 2,03 1,95 1,89 2,25
3 Perkebunan 1,68 1,65 1,62 1,51 1,41 1,49
4 Peternakan 5,01 4,67 4,67 4,76 4,61 4,46
5 Kehutanan 0,24 0,23 0,22 0,22 0,21 0,22
6 Perikanan 4,92 4,60 4,41 4,25 4,27 4,26
Pertanian 17,17 16,23 15,70 15,22 14,64 14,92
Sumber: BPS Provinsi Bali, 2016
Berbicara tentang sektor pertanian, tentunya tidak hanya membicarakan
tentang kuantitas dan kualitas produksi, kemampuan dalam pembentukan nilai
tambah maupun kemampuan dalam penyerapan tenaga kerja. Faktor kesejahteraan
petani juga harus ikut diperhatikan. Salah satu indikator yang sering digunakan
5
untuk mengukur dan menggambarkan kesejahteraan petani adalah Nilai Tukar
Petani (NTP). NTP merupakan perbandingan antara indeks harga yang diterima
oleh petani terhadap indeks harga yang harus dibayar oleh petani. NTP juga
menggambarkan nilai tukar antara produk pertanian yang dihasilkan oleh petani
terhadap barang dan jasa yang diperlukan oleh petani untuk konsumsi rumah
tangganya maupun untuk biaya produksi produk pertanin. Semakin tinggi nilai
NTP maka semakin kuat daya beli petani dan semakin tinggi tingkat
kesejahteraannya.
Gambar 1.3
Perkembangan Nilai Tukar Petani Provinsi Bali, 2011-2016
(BPS Provinsi Bali, 2016)
Selama lima tahun terakhir, nilai NTP Provinsi Bali selalu bernilai di atas
100. Hal ini mengindikasikan bahwa petani Bali mengalami surplus antara indeks
yang dibayar dibandingkan dengan indeks yang diterima. Jika diasumsikan
volume produksi sama, maka nilai NTP lebih besar dari 100 menunjukkan
kenaikan harga produk pertanian lebih tinggi dibandingkan kenaikan harga barang
yang dikonsumsi oleh petani. Atau dengan kata lain para petani memiliki daya
beli yang relatif baik karena apa yang dihasilkan mampu melebihi apa yang
NTP = 100
6
dikeluarkan baik itu untuk konsumsi maupun produksi petani yang bersangkutan.
Perkembangan NTP Provinsi Bali selama 5 tahun terakhir dapat dilihat pada
Gambar 1.3.
Gambar 1.4
Perkembangan Nilai Tukar Petani Menurut Sub Sektor
Provinsi Bali, 2011-2016 (BPS Provinsi Bali, 2016)
Data BPS Provinsi Bali menunjukkan adanya perbedaan tingkat
kesejahteraan petani antar sub sektor pertanian. Selama tiga tahun terakhir dari
lima sub sektor pertanian, sub sektor pertanian tanaman pangan tercatat memiliki
rata-rata NTP kurang dari 100 sedangkan empat sub sektor lainnya memiliki rata-
rata NTP lebih dari 100. Hal ini mengindikasikan bahwa harga output yang
dihasilkan oleh sub sektor pertanian tanaman pangan belum mampu digunakan
NTP = 100
7
untuk memenuhi kebutuhan konsumsi maupun produksi petaninya sehingga dapat
disimpulkan bahwa petani sub sektor tanaman pangan belum cukup sejahtera.
Data empiris juga menunjukkan bahwa nilai indeks NTP untuk sub sektor
peternakan merupakan yang tertinggi dibandingkan dengan sub sektor lainnya.
Kemudian diikuti oleh sub sektor perikanan. Nilai NTP untuk kedua sub sektor ini
juga tidak terlalu berfluktuatif selama tiga tahun terakhir. Hal ini mengindikasikan
bahwa kedua sub sektor ini sangat berpotensi untuk dikembangkan di Provinsi
Bali. Perkembangan nilai NTP antar sub sektor pertanian dalam dilihat pada
Gambar 1.4.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut:
1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub
sektor tanaman pangan dari sisi ekonomi.
2. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub
sektor hortikultura dari sisi ekonomi.
3. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub
sektor perkebunan dari sisi ekonomi.
4. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub
sektor peternakan dari sisi ekonomi.
5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub
sektor perikanan tangkap dari sisi ekonomi.
8
6. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani di sub
sektor perikanan budidaya dari sisi ekonomi.
7. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pendapatan petani dari sisi
kelembagaan.
1.3. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan latar belakang dan rumusan masalah yang ada, maka
yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
di sub sektor tanaman pangan dari sisi ekonomi.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
di sub sektor hortikultura dari sisi ekonomi.
3. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
di sub sektor perkebunan dari sisi ekonomi.
4. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
di sub sektor peternakan dari sisi ekonomi.
5. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
di sub sektor perikanan tangkap dari sisi ekonomi.
6. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
di sub sektor perikanan budidaya dari sisi ekonomi.
7. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan petani
dari sisi kelembagaan.
9
1.4. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapatan petani di sub sektor pertanian tanaman pangan,
peternakan, perikanan, hortikultura dan perkebunan dari sisi ekonomi
maupun dari sisi kelembagaan.
b. Manfaat Praktis
Penelitian ini dapat memberikan gambaran tentang potret kondisi pertanian
di masing-masing sub sektor dan faktor-faktor yang mempengaruhi
pendapatan petani di masing-masing sub sektor sehingga dapat
dirumuskan upaya dan kebijakan yang tepat dalam meningkatkan
kesejahteraan petani sesuai dengan karakteristik masing-masing sub sektor
sebagai bagian integral pembangunan ekonomi dan peningkatan
kesejahteraan masyarakat termasuk petani.