rmk sap 10

7
10.1 PSAK 10 : PENGARUH PERIBAHAN KURS VALUTA ASING 1. Tujuan Pernyataan ini mengatur akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing yang meliputi penentuan kurs yang digunakan dan pengakuan pengaruh keuangan dari perubahan kurs vauta asing dalam laporan keuangan. 2. Ruang Lingkup Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi untuk transaksi dalam valuta asing yang mengatur akuntansi hedge sebatas selisih kurs dalam transaksi hedge. Pernyataan ini tidak mengatur tentang penjabaran laporan keuangan dari kegiatan usaha luar negeri untuk tujuan konsolidasi, atau konsolidasi parsial, atau melalui penerapan dengan metode ekuitas 3. Definisi Kegiatan usaha luar negeri adalah suatu anak perusahaan, perusahaan asosiasi, usaha patungan atau cabang perusahaan pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara di luar negara perusahaan pelapor. Entitas asing adalah suatu kegiatan usaha luar negeri, yang aktivitasnya bukan merupakan suatu bagian integral dari perusahaan pelapor. Mata uang pelaporan adalah mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan. Mata uang asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan suatu perusahaan. Kurs adalah rasio pertukaran dua mata uang. Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari pelaporan jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata uang pelaporan pada kurs yang berbeda. Kurs penutup adalah nilai tukar spot pada tanggal neraca. Investasi neto dalam suatu entitas asing adalah bagian perusahaan pelapor dalam aktiva neto suatu entitas asing. Pos

Upload: yuli-sudiartini

Post on 18-Feb-2016

220 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Teori Akuntansi

TRANSCRIPT

Page 1: RMK SAP 10

10.1 PSAK 10 : PENGARUH PERIBAHAN KURS VALUTA ASING

1. Tujuan

Pernyataan ini mengatur akuntansi untuk transaksi dalam mata uang asing yang

meliputi penentuan kurs yang digunakan dan pengakuan pengaruh keuangan dari perubahan

kurs vauta asing dalam laporan keuangan.

2. Ruang Lingkup

Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi untuk transaksi dalam valuta asing yang

mengatur akuntansi hedge sebatas selisih kurs dalam transaksi hedge. Pernyataan ini tidak

mengatur tentang penjabaran laporan keuangan dari kegiatan usaha luar negeri untuk tujuan

konsolidasi, atau konsolidasi parsial, atau melalui penerapan dengan metode ekuitas

3. Definisi

Kegiatan usaha luar negeri adalah suatu anak perusahaan, perusahaan asosiasi, usaha

patungan atau cabang perusahaan pelapor, yang aktivitasnya dilaksanakan di suatu negara di

luar negara perusahaan pelapor. Entitas asing adalah suatu kegiatan usaha luar negeri, yang

aktivitasnya bukan merupakan suatu bagian integral dari perusahaan pelapor. Mata uang

pelaporan adalah  mata uang yang digunakan dalam menyajikan laporan keuangan. Mata

uang asing adalah mata uang selain mata uang pelaporan suatu perusahaan. Kurs adalah

rasio pertukaran dua mata uang. Selisih kurs adalah selisih yang dihasilkan dari pelaporan

jumlah unit mata uang asing yang sama dalam mata uang pelaporan pada kurs yang

berbeda. Kurs penutup adalah nilai tukar spot pada tanggal neraca. Investasi neto dalam

suatu entitas asing adalah bagian perusahaan pelapor dalam aktiva neto suatu entitas asing.

Pos moneter adalah kas dan setara kas, aktiva dan kewajiban yang akan diterima atau

dibayar yang jumlahnya pasti atau dapat ditentukan. Nilai wajar adalah suatu jumlah yang

dapat digunakan sebagai dasar pertukaran aktiva atau penyelesaian kewajiban antara pihak

yang paham dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

4. Pengakuan

A. Pengakuan Awal

Transaksi dalam mata uang asing dibukukan dengan menggunakan kurs pada saat

terjadinya transaksi.

B. Pelaporan pada Tanggal Neraca Berikutnya

Pelaporan pada tanggal berikutnya terdiri dari (a)Pos aktiva dan kewajiban moneter

dalam mata uang asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan menggunakan kurs

tanggal neraca; (b)Pos non-moneter tidak boleh dilaporkan dengan menggunakan kurs

tanggal neraca tetapi tetap harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal transaksi;

Page 2: RMK SAP 10

dan (c)Pos non-moneter yang dinilai dengan nilai wajar dalam mata uang asing harus

dilaporkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai tersebut ditentukan.

C. Pengakuan Selisih Kurs

Selisih penjabaran pos aktiva dan kewajiban moneter dalam mata uang asing pada

tanggal neraca dan laba rugi kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing

dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi periode berjalan.

D. Transaksi Valuta Berjangka

Salah satu transaksi valuta berjangka SWAP adalah transaksi pertukaran dua valuta

asing melalui pembelian tunai dengan penjualan kembali secara berjangka atau penjualan

tunai dengan pembelian kembali secara berjangka. Pada hakikatnya transaksi tersebut

dilakukan untuk lebih mendapatkan kepastian tentang kurs penjabaran yang bersifat tetap

selama dalam kontrak sehingga pembuat transaksi terhindar dari kerugian akibat perubahan

kurs. Dalam transaksi SWAP pembuat transaksi umumnya memperhitungkan premi yang

ditetapkan terlebih dahulu.

5. Pengungkapan

Sebuah perusahaan harus mengungkapkan: (a)Jumlah selisih kurs yang diperhitungkan dalam

laba neto atau kerugian untuk periode tersebut; (b)Selisih kurs neto yang diklasifikasikan

dalam kelompok ekuitas sebagai suatu unsur yang terpisah, dan rekonsiliasi selisih kurs

tersebut pada awal dan akhir periode; dan (c)Jumlah selisih kurs yang timbul selama periode,

yang termasuk dalam nilai tercatat suatu aktiva sesuai dengan perlakuan alternatif yang

diijinkan.

10.2 PSAK 55 : INSTRUMEN KEUANGAN

1. Tujuan

Tujuan pernyataan PSAK 55 ini adalah untuk mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan

dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau

penjualan item nonkeuangan.

2. Ruang Lingkup

Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan,

kecuali untuk penyertaan pada entitas anak, entitas asosiasi, dan ventura bersama, hak dan

kewajiban dalam sewa, hak dan kewajiban pemberi kerja, instrumen keuangan terbitan

entitas, hak dan kewajiban yang timbul dalam kontrak asuransi, kontrak antara pengakuisisi

dan penjual dalam kombinasi bisnis, komitmen pinjaman yang diberikan selain dari yang

dijabarkan.

Page 3: RMK SAP 10

3. Definisi Instrumen Keuangan

Instrumen keuangan adalah setiap kontrak yang menambah nilai aset keuangan entitas

dan liabilitas keuangan atau instrumen ekuitas entitas lain.

4. Definisi Derivatif

Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontrak lain yang memiliki tiga

karakteristik berikut (a)Nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan variabel yang telah

ditentukan, (b)Tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlukan investasi awal neto

dalam jumlah yang lebih kecil dibandingkan dengan jumlah yang diperlukan untuk kontrak

serupa lainnya yang diharapkan akan menghasilkan dampak yang serupa akibat perubahan

faktor pasar, (c)Diselesaikan pada tanggal tertentu di masa depan. Perlakuan akuntansi untuk

derivatif ini yaitu dicatat dalam neraca, pada nilai wajar, dan perubahan atas nilai derivatif

dicatat melalui laporan laba rugi, kecuali qualified cash flow atau net investment hedge.

5. Klasifikasi Instrumen Keuangan

A. Aset Keuangan

Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi . Aset

keuangan baik yang dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal

telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo. Aset keuangan dengan pembayaran

tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta  entitas

mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut

hingga jatuh tempo.

Pinjaman yang diberikan  dan piutang. Aset keuangan dengan pembayaran tetap

atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi harga di pasar aktif.

Aset keuangan tersedia untuk dijual. Aset keuangan yang dirancang sebagai

tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam ketiga kategori di atas.

B. Liabilitas Keuangan

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

Liabilitas  keuangan baik yang dimiliki untuk diperdagangkan atau ditetapkan pada

saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh entitas untuk diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi.

Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. Semua

liabilitas lainnya selain daripada liabilitas yang dinillai pada nilai wajar melalui laba

rugi.

Page 4: RMK SAP 10

C. Tainting, Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi yang

dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua

tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi yang dimiliki hingga

jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh

tempo. Terdapat pengecualian atas Tainting Rule tersebut jika penjualan atau

reklasifikasi tersebut: (a)Dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo

atau tanggal pembelian kembali, (b)Terjadi setelah entitas telah memperoleh secara

substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau

entitas telah memperoleh pelunasan dipercepat, (c)Terkait dengan kejadian tertentu

yang berada di luar kendali entitas, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara

wajar oleh entitas.

6. Pengukuran Instrumen Keuangan

A. Pengukuran Awal

Pada saat pengakuan awal, entitas pada umumnya mengukur aset keuangan

menggunakan akuntansi tanggal transaksi pada nilai wajar ditambah biaya transaksi,

kecuali aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

B. Pengukuran Berikutnya

Setelah pengakuan awal, aset keuangan dan liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar,

biaya perolehan diamortisasi atau biaya perolehan tergantung klasifikasi apakah nilai wajar

dapat ditentukan dengan andal. Biaya  perolehan, adalah jumlah aset yang diperoleh atau

liabilitas yang diselesaikan, termasuk biaya transaksi. Biaya perolehan diamortisasi,

adalah biaya perolehan dari aset atau liabilitas setelah disesuaikan, jika layak, untuk

mencapai suatu suku bunga efektif yang konstan selama umur aset atau liabilitas. Nilai

wajar, adalah nilai di mana suatu aset dapat dipertukarkan atau suatu liabilitas diselesaikan

antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi wajar.

7. Penghentian Pengakuan (Derecognition)

A. Penghentian Pengakuan Aset Keuangan

Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan, jika dan hanya jika (a)Hak kontraktual

atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir dan (b)Entitas mentransfer

aset keuangan yang memenuhi kriteria penghentian pengakuan.

B. Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan

Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan dari neracanya, jika dan hanya jika

kewajiban keuangan tersebut berakhir, yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam

kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluarsa.

Page 5: RMK SAP 10

Referensi :

http://chairianwar.blogspot.co.id/2011/12/psak-10-transaksi-mata-uang-asing.html

https://marieffauzi.wordpress.com/2013/11/16/resume-psak-55-instrumen-keuangan-pengakuan-

dan-pengukuran-2/