ro a new

13
Sken A Halimah, 10 tahun, dibawa orang tuanya karena nafasnya cepat dan kesadarannya menurun. Sejak 1 minggu ini anak sering kencing pada malam hari dan terlihat lemah. Anak tetap minum banyak. Makan tetap seperti biasa, tapi badannya makin kurus. Tidak ada keluhan nyeri saat kencing. Tidak ada keluarga punya keluhan seperti ini, juga riwayat kencing manis atau sakit jantung. Pemeriksaan Fisik Keadaan umum : Delirium Vital Sign : Nadi 120 x/menit, isi tegangan kurang, RR 60 x/menit, agak dalam Temperatur 37 o C, TD 95/60 mmHg, TB 118, BB 16 kg, Status Pubertas A1P1M2 Pemeriksaan Khusus Kepala : Konjungtiva Palpebra normal, nafas cuping hidung tidak ada Mulut : Tenggorokan normal Thorax : Jantung normal, paru-paru normal Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba, bising usus dalam batas normal Extremitas : Dalam batas normal Hasil Laboratorium Kadar gula darah : 550 mg/dl Kadar glukosa dalam urin : (+4) Keton urin : (+2) C-peptide sangat rendah Identifikasi Masalah

Upload: nur-habib-al-bangkawi

Post on 20-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: RO A new

Sken A

Halimah, 10 tahun, dibawa orang tuanya karena nafasnya cepat dan kesadarannya menurun. Sejak 1 minggu ini anak sering kencing pada malam hari dan terlihat lemah. Anak tetap minum banyak. Makan tetap seperti biasa, tapi badannya makin kurus. Tidak ada keluhan nyeri saat kencing.

Tidak ada keluarga punya keluhan seperti ini, juga riwayat kencing manis atau sakit jantung.

Pemeriksaan Fisik

Keadaan umum : Delirium

Vital Sign : Nadi 120 x/menit, isi tegangan kurang, RR 60 x/menit, agak dalam Temperatur 37oC, TD 95/60 mmHg, TB 118, BB 16 kg, Status Pubertas A1P1M2

Pemeriksaan Khusus

Kepala : Konjungtiva Palpebra normal, nafas cuping hidung tidak ada

Mulut : Tenggorokan normal

Thorax : Jantung normal, paru-paru normal

Abdomen : Hepar dan lien tidak teraba, bising usus dalam batas normal

Extremitas : Dalam batas normal

Hasil Laboratorium

Kadar gula darah : 550 mg/dl

Kadar glukosa dalam urin : (+4)

Keton urin : (+2)

C-peptide sangat rendah

Identifikasi Masalah

1) Halimah, 10 tahun, mengalami nafas cepat dan kesadaran menurun

2) Sejak 2 minggu ini, Halimah sering kencing pada malam hari dan terlihat lemah, tetap minum banyak, makan seperti biasa tapi badannya makin kurus.

3) Pada pemeriksaan fisik Halimah ditemukan : Delirium, Nadi 120 x/menit, isi tegangan kurang, RR 60 x/menit, agak dalam Temperatur 37oC, TD 95/60 mmHg, TB 118, BB 16 kg, Status Pubertas A1P1M2

Page 2: RO A new

4) Pada hasil laboratorium Halimah ditemukan : Kadar gula darah : 550 mg/dl, Kadar glukosa dalam urin : (+4), Keton urin : (+2), C-peptide sangat rendah.

Main Problem

Halimah, 10 tahun, mengalami nafas cepat dan kesadaran menurun

Analisis Masalah dan Jawaban

1.a. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem pernafasan?

Jawab : Sistem Pernapasan pada Manusia terdiri atas :

o hidung o faring o trakea o bronkus o bronkiolus o paru-paru

Proses Fisiologi Pernafasan yaitu, Proses O2 dipindahkan dari udara kedalam jaringan-jaringan, dan CO2 dikeluarkan ke udara Ekspirasi, dapat dibagi menjadi 3 stadium yaitu :

Stadium Pertama adalah Ventilasi, Yaitu masuknya campuran gas-gas kedalam dan keluar paru.

Stadium Kedua adalah Transportasi, yang harus ditinjau dari beberapa aspek :

Difusi gas-gas antara alveolus dan kapiler paru (respirasi eksterna) dan antara darah sistemik dan sel-sel jaringan,

Distribusi darah dalam sirkulasi pulmonar dan penyesuaiannya dengan distribusi udara dalam alveolus-alveolus, dan

Reaksi kimia dan fisik dari O2 dan CO2 dengan darah.

Respirasi sel atau Respirasi Interna, Merupakan stadium akhir respirasi, yaitu saat zat-zat dioksidasi untuk mendapatkan energi, dan CO2 terbentuk sebagai sampah proses metabolisme sel dan dikeluarkan oleh paru.

b. Apa penyebab nafas Halimah menjadi cepat? Bagaimana patofisiologinya?

Jawab :

Penurunan kesadaran → kompensasi fisiologis → ekspirasi karbondioksida ↑ namun cadangan bikarbonat ↓ di cairan ekstra sel → tacipnea

c. Apa penyebab kesadaran menurun yang dialami oleh Halimah? Bagaimana patofisiologinya?

Jawab :

Page 3: RO A new

Diabetes Mellitus + keton urin (+2) → Ketoasidosis (asidosis disertai penumpukan benda keton/ketosis dalam jaringan dan cairan tubuh) → Kerja otak terganggu → Penurunan Kesadaran

d. Bagaiman hubungan umur dan jenis kelamin dengan keluhan utamanya?

Jawab :

Umur – Keluhan → Biasanya mengenai anak-anak sampai remaja (10-18 tahun / < 30 tahun)

Jenis Kelamin – Keluhan → Tidak ada referensi yang mengatakan baik laki-laki atau wanita yang lebih dominan mengalami keluhan tersebut.

e. Bagaimana pertolongan pertama pada orang yang mengalami penurunan kesadaran?

Jawab :

A-airway : bebaskan jalan nafas

B-breathing : beri nafas bantuan (+oksigen)

C-circulation : pijat jantung (posisi shock)

D-drugs : bila diperlukan (sesuai kondisi)

2.a. Bagaimana anatomi dan fisiologi sistem urinaria?

Jawab :

Susunan Sistem Perkemihan atau Sistem Urinaria :

1. GINJAL

Kedudukan ginjal terletak dibagian belakang dari kavum abdominalis di belakang peritonium pada kedua sisi vertebra lumbalis III, dan melekat langsung pada dinding abdomen.

Fungsi Ginjal:

1. Mengekskresikan zat – zat sisa metabolisme yang mengandung nitrogennitrogen, misalnya amonia.

2. Mengekskresikan zat – zat yang jumlahnya berlebihan (misalnya gula dan vitamin) dan berbahaya (misalnya obat – obatan, bakteri dan zat warna).

3. Mengatur keseimbangan air dan garam dengan cara osmoregulasi.

4. Mengatur tekanan darah dalam arteri dengan mengeluarkan kelebihan asam atau basa.

Page 4: RO A new

2. URETER

Terdiri dari 2 saluran pipa masing – masing bersambung dari ginjal ke kandung kemih (vesika urinaria) panjangnya ± 25 – 30 cm dengan penampang ± 0,5 cm. Ureter sebagian terletak dalam rongga abdomen dan sebagian terletak dalam rongga pelvis.

3. VESIKULA URINARIA ( Kandung Kemih )

Kandung kemih dapat mengembang dan mengempis seperti balon karet, terletak di belakang simfisis pubis di dalam ronga panggul.

Bentuk kandung kemih seperti kerucut yang dikelilingi oleh otot yang kuat, berhubungan ligamentum vesika umbikalis medius.

4. URETRA

Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang b4. URETRA

Uretra merupakan saluran sempit yang berpangkal pada kandung kemih yang berfungsi menyalurkan air kemih keluar.erfungsi menyalurkan air kemih keluar.

b. Apa penyebab Halimah sering kencing pada malam hari? Bagaimana patofisiologinya?

Jawab :

Autoimun → Fungsi pankreas terganggu → Produksi insulin ↓ → Glukosa tidak dapat diubah menjadi glikogen → Penyerapan glukosa terganggu → Glukosa tetap berada dalam sirkulasi darah → Hiperglikemi → Fungsi Ginjal terganggu → Glukosuria → Diuresis Osmotik → sering kencing (Poliuria)

c. Bagaimana mekanisme tubuh menjaga homeostasis cairan tubuh?

Jawab :

Mekanisme ini diatur oleh otak terutama hipotalamus, yang bila terangsang akan merangsang koordinasi tubuh. Proses ini akan terjadi terus menerus hingga lingkungan dinamis dalam tubuh akan berada pada jumlah yang normal.

Apabila kadar garam lebih dari jumlah normal dan kurang air dalam badan, tekanan osmosis darah akan meningkat, osmoresepto pada hipotalamus akan terangsang kemudian kelenjar hipofisis akan dirangsang lebih aktif untuk mensekresikan hormon ADH (antidiuretik) untuk meningkatkan permeabilitas tubulus ginjal terhadap air, kelenjar (hormon aldosteron) akan kurang dirangsang, maka lebih banyak air diserap dan kurang ion natrium dan ion. Jadi, hormon ADH ini mempunyai peran utama dalam menrangsang ginjal untuk menahan air dan memberikan rangsangan haus agar cairan dalam tubuh tetap pada keadaan seimbang.

Page 5: RO A new

d. Mangapa Halimah tampak lemah?

Jawab :

Karena sering kencing terjadi ketika kadar gula melebihi ambang ginjal yang mengakibatkan glukosa dalam urin menarik air akibatnya urin menjadi banyak sehingga mengalami buang air kecil dengan intensitas durasi melebihi volume normal. Semakin banyak air yang ditarik oleh glukosa untuk dikeluarkan, maka kadar air dalam tubuh berkurang, sehingga tubuh kekurangan cairan yang berujung dengan kelemahan pada tubuh. Di samping itu gula di dalam darah tidak dapat diubah menjadi tenaga oleh sel-sel tubuh, maka badan cepat merasa lelah (tampak lemah)

e. Bagaimana mekanisme haus?

Jawab :

Poliuria → osmolaritas cairan extra sel ↑ → dehidrasi intraseluler → stimulasi rasa haus di hipotalamus → haus (polidipsi)

f. Mengapa badannya semakin kurus walaupun makan tetap seperti biasa?

Jawab :

Produksi Insulin ↓ → Transpor gula ke sel-sel ↓ → Sel kekurangan makanan → Glukoneogenesis → Karbohidrat, lemak, dan protein digunakan sebagai pembakaran dalam tubuh → Simpanan karbohidrat, lemak, dan protein menipis → Semakin kurus

3. Bagaimana interpretasi pemeriksaan fisik Halimah?

Jawab :

Delirium → Kesadaran ↓ (normal : compos mentis)

Nadi 120 x/menit, isi tegangan kurang → Takikardi, kurang teraba (normal : 60 – 100 x/menit)

RR 60 x/menit → Tacipnea (normal : 16 – 24 x/menit)

TD 95/60 mmHg → Hipotensi

TB 118, BB 16 kg → Kurus

BB ideal Halimah = 2n + 8 = 2(10) + 8 = 28 kg

Status Pubertas A1P1M2

A1 → Axilla = Stadium 1 = Tidak ada rambut yang sebenarnya, tapi terkadang ada rambut-rambut halus

P1 → Pubic = Stadium 1 = Tidak ada rambut yang sebenarnya, tapi terkadang ada rambut-rambut halus

Page 6: RO A new

M2 → Mamma = Stadium 2 = Perkembangan payudara pubertas awal yang berbentuk tonjolan kecil jaringan payudara

4. Bagaimana interpretasi hasil laboratorium Halimah?

Jawab :

• Kadar gula darah 550 mg/dl → masuk ke dalam kategori DM

• Kadar glukosa dalam urin (+4) → nilai glukosa darah telah melewati ambang batas ginjal dan terjadi perubahan warna pada urin ketika dilakukan test.

• Keton urin (+2) → Jumlah keton dalam urin tinggi (normal : 0)

• C-peptide sangat rendah → telah terjadi penurunan produksi insulin dan Halimah diindikasikan menderita DM-1

5. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit ini?

Jawab :

Anamnesis : Keluhan utama, Keluhan tambahan, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, pola aktivitas, menanyakan gejala yang berkaitan dengan komplikasi DM

Pemeriksaan Fisik : Vital Sign

Pemeriksaan Laboratorium : Glukosa darah sewaktu, Kadar glukosa darah puasa, Tes toleransi glukosa, Analisa Kromosom

Pencitraan : USG pelvis dan Genitografi

6. Bagaimana DD pada penyakit ini?

NO

DD Kasus KAD DM HHNK Hiperglikemia

Hipoglikemia

1 Penurunan kesadaran

+ (letargi

)

+ (letargi)

+ + (letargi) + +

2 Nafas cepat & Dalam

+ + +

3 Bau aseton pada ahawa

+ - - - -

Page 7: RO A new

nafas

4 Poliuri, polidipsi

+ + +

5 Muntah, mual

+ +

6 Kejang +

7 Dehidrasi + + + +

8 Hipovolemia

+ + +

9 Riwayat DM

+ + + 50% + +

10 Pem. Lab Keton urin

+ + - - - -

11 pH <7,35 >7,3

12 HCO3 rendah Tinggi

13 Anion gap Tinggi - Bervariasi

Ringan : 10-12

Berat : >12

- -

14 Osmolaritas serum

bervariasi

Tinggi (>320

mosm/kg air)

15 Kadar glukosa darah

> 550 mg/dl

>250 mg/dl

>200mg/dl

>600mg/dl

>>> rendah

7. Bagaimana WD penyakit ini?

WD penyakit ini adalah Diabetes Mellitus Tipe-1 (DM-1)

Page 8: RO A new

8. Bagaimana penatalaksanaan penyakit ini?

1. Diet → Menentukan jumlah kalori

2. Latihan → Olahraga (disesuaikan dengan kondisi dan kemampuan tubuh)

3. Pemantaun → Untuk mngurangi morbiditas akibat komplikasi akut maupun kronis

4. Terapi → Oral anti-diabetik & Insulin (Dosis total insulin adalah 0,5 - 1 UI/kg BB/hari.)

5. Edukatif → Konseling

9. Bagaimana komplikasi penyakit ini?

Jawab :

Komplikasi jangka pendek (akut) yang sering terjadi : hipoglikemia dan ketoasidosis. Komplikasi jangka panjang biasanya terjadi setelah tahun ke-5, berupa : nefropati, neuropati, dan retinopati. Nefropati diabetik dijumpai pada 1 diantara 3 penderita DM tipe-1.

Dalam skenario ini, komplikasi yang telah timbul akibat DM-1 yang dideritanya adalah masuk dalam masa akut, yaitu ketoasidosis.

10. Bagaimana prognosis penyakit ini?

Jawab :

Prognosis penyakit ini adalah DUBIA at Malam dan Bonam. Apabila menimbulkan komplikasi atau penyakit tersebut bertambah parah dan sampai menyebabkan kematian, itu dikatakan DUBIA at Malam. Sedangkan apabila tidak menimbulkan komplikasi dan keadaan penyakit tersebut menjadi lebih baik dengan penataksanaan yang baik pula maka itu dikatakan DUBIA at Bonam.

11. Bagaimana KDU penyakit ini?

Jawab :

KDU untuk penyakit DM-1 adalah 3b, yaitu mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan-pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya: pemeriksaan laboratorium sederhan atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat)

12. Bagaimana pandangan Islam tentang pola hidup sehat?

Jawab :

"makan minumlah dan jangan berlebih-lebihan (melampaui batas yang diperlukankan tubuh dan batas-batas yang dihalalkan). Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan". (QS. Al A’raf : 31)

Page 9: RO A new

Kerusakan sel B pankreas

Metabolisme karbohidrat

Glukosa tdk smpai ke sel / jaringan

Metabolisme lemak ↑

Pemecahan asam lemak ↑

Penurunan BB

Asam keton dlm darah ↑Glukosa darah ↑

Gangguan reabsorpsi pada ginjal ketoasidosisNadi cepat

RR cepat

Hipotesis

Halimah, 10 tahun, mengalami ketoasidosis akibat DM-1

IV. KERANGKA KONSEP

glukosuria

Diuresisosmotik

dehidrasi

polidipsi

Page 10: RO A new

poliuri