roadmap percepatan dan perluasan pembangunan...
TRANSCRIPT
MASTERPLANPercepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia2011 - 2025
27 Januari 2011
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian – BAPPENAS
(Menuju)
• Disampaikan oleh RI-1 pada retreat Bogor 30 Desember 2010 dan Raker JCC 10 tanggal 10 Januari 2011.
• Diselesaikan dalam waktu 100 hari dan akan di launch oleh RI-1 bersamaan dengan peresmian 1 proyek tertentu.
• Merupakan inisiatif terobosan yang konkret (bukan BAU) namundiintegrasikan dengan sistem perencanaan pembangunan yang ada.
• Mengintegrasikan berbagai pemikiran, kebijakan, dan komitmenyang berkembang.
• Mendorong keterlibatan dunia usaha, pemerintah berfungsisebagai fasilitator dan katalisator
Rationale
• Prestasi Indonesia yang cukupgemilang dalam mengantisipasidan melakukan manuverterhadap krisis global 2008 belum cukup perubahandinamika global dan regional sangat dinamis seiringpulihnya perkonomian global.
• Asia menjadi center of economic grativy baru dalam konteks perekonomianglobal kompetisi antar negara di kawasan ini semakin ketat Indonesia perlu mempercepat transformasi ekonominya
Terobosan kebijakan, tidak BAU
Dalam Konteks Sistem Perenc. Pembangunan Nasional
BOTTOM LINE:Komplementer
dan menjadidokumen kerja
MasterplanPembangunan
Ekonomi Indonesia
Visi 2025
“Mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan10 besar dunia di tahun 2030 dan 6 besar dunia pada tahun 2050 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan”
T
“...... struktur ekonomi negara maju ditandai dengan meningkatnya porsi sektor sekunder dan tersier (angka estimasi)”
Struktur Ekonomi INDONESIA 2009
Struktur Ekonomi NEGARA MAJU 2025
Lower middle income country
High income
country
6
Perubahan struktur ekonomi menjadi sebuah NEGARA MAJU bisa diwujudkan bila sektor-sektor utama tumbuh sebagai berikut:
• Primer : 7,8 – 8,3 % per tahun• Sekunder : 12,6 – 13,1 % per tahun• Tersier : 13,4 – 13,9 % per tahun
Pengembangan Koridor Ekonomi IndonesiaPerkuatan Konektivitas NasionalMempercepat Kemampuan IPTEK Nasional
..... Untuk mendorongpertumbuhan ekonomi tinggi, inklusif dan berkelanjutan
Strategi Utama:
1. MENGEMBANGKAN KORIDOR EKONOMI INDONESIA: Membangun koridor pusat-pusat pertumbuhan di setiap pulau didukung oleh pengembangan klaster industri berbasis sumber daya unggulan yang strategis.
2. MEMPERKUAT KONEKTIVITAS NASIONAL (locally integrated, internationally connected) mewujudkan sinergi antar pusat-pusat pertumbuhan, meningkatkan sistem logistik untuk mengurangi transaction cost dan mewujudkan akses pelayanan yang merata.
3. MEMPERCEPAT KEMAMPUAN IPTEK NASIONAL
Strategi Pendukung:1. Mengembangkan kebijakan investasi yang berdaya saing
2. Mengembangkan kebijakan perdagangan, termasuk kerjasama perdagangan
3. Mengembangkan kebijakan pembiayaan
4. Menata kebijakan pengembangan PPP
Pengembangan 6 Koridor Ekonomi Indonesia
Denpasar
Mataram
Jakarta
Medan
Pekanbaru
Jambi
Palembang
Lampung
Semarang
Banjarmasin
Palangkaraya
Pontianak
Makassar
Manado
Kendari
GorontaloManokwari
Jayapura
3 4
6
Serang
Mamuju
IMT-GT
BIMP-EAGA
Surabaya
Merauke
Kupang
SamarindaTernate
Wamena
Sorong
Ambon
52
1
1 KE Sumatera
2 KE Jawa
5 KE Bali – Nusa Tenggara
6 KE Papua - Maluku
3 KE Kalimantan
4 KE Sulawesi – Maluku Utara
Pusat ekonomi
Pusat ekonomi mega
Usulan lokasi KEK
Tema pembangunan masing-masing koridor ekonomi
Koridor Sumatera
Koridor
Kalimantan
Koridor Sulawesi –
Maluku Utara
Koridor Jawa
Koridor Bali Nusa
Tenggara
Koridor Papua – Maluku
"Sentra Produksidan PengolahanHasil Bumi danLumbung Energi
Nasional""Pusat Produksidan PengolahanHasil Tambang & Lumbung Energi
Nasional"
"Pendorong Industri dan Jasa Nasional" ''Pintu Gerbang
Pariwisata dan PendukungPangan Nasional''
''Pusat Produksi danPengolahan Hasil
Pertanian, Perkebunan, dan Perikanan
Nasional''
"Pengolahan SumberDaya Alam yang
Melimpah dan SDM yang Sejahtera"
UmumTerdiri dari 7 pusat ekon.:: Medan, Pekanbaru, Jambi, Palembang, Lampung, Serang, JakartaPDRB koridor diperkirakan meningkat ~ 4-5 X• Dari 136 mil US$ menjadi 605 mil US$ di 2025• Pertumbuhan meningkat 10,4%, dibandingkan
4,5% tanpa pengembangan koridor
Sektor FokusKelapa Sawit - Pengembangan hulu-hilir melalui peningkt. produktivitas tanaman, penggantian tanaman tua dan penguatan industri hilir.
Karet - penggantian tanaman tua untuk mendukung industri hilir
Batubara - maksimalisasi produksi pertambangan batubara untuk gasifikasi bagi kebutuhan energi dan pengemb. Industri hilir.
Kebutuhan Infrast. KunciPelabuhan:• Medan, Dumai, Palembang
Jalan dan Kereta Api:• Trans Sumatera (jalan dan kereta api),
termasuk jalan kereta api di Riau dan Sumatera Utara sebagai bagian dari interkoneksi.
Listrik di Sumatera• Pengembangan pembangkit mine-
mouth dari gasifikasi batubara.• Peningkt. kapasitas grid Sumatera untuk
dukung perkemb. Industri hilir dan mendukung kebutuhan Jawa.
Ringkasan Masterplan Koridor Ekonomi Sumatera
Membangun Konektivitas Nasional: Untuk mendorong pertumbuhan tinggi yang inklusif
ELEMEN UTAMA
Menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan utama untuk memaksimalkan pertumbuhan berdasarkan prinsip keterpaduan, bukan keseragaman.
Memperluas pertumbuhan dengan menghubungkandaerah tertinggal dengan pusat pertumbuhanmelalui inter-modal supply chain systems
Menghubungkan daerah terpencil denganinfrastruktur & pelayanan dasar dalam menyebarkan manfaat pembangunan secara luas (pertumbuhan yang inklusif)
Integrasiekonomi
untukpenyebaranmanfaat dankonvergensi
standarhidup
“…… Locally integrated and globally connected”
Fokus penguatan konektivitas nasional untuk Jangka Menengah
• Jawa dan Sumatra: pusat produksi yang besar, dan berfungsi sebagai hub nasional dan internasional.
• Bagian lain Indonesia: menghubungkan daerah pedesaan dengan pasar lokal, menghubungkan pedalaman dengan pusat pertumbuhan, dan menghubungkan pusat-pusat pertumbuhan satu sama lain.
Konektivitas intra pulau
• Kunci untuk mendistribusikan komoditas dasar dan produk lain ke luar pulau maupun membawa komoditas dari luar pulau ke Jawa.
• Kemampuan untuk menjamin ketepatan, kecepatan, dankeamanan komunikasi dan arus informasi.
Konektivitas antar pulau
• Kemampuan untuk mengangkut barang dan jasa antar negara secara cepat, murah dan dengan tingkat prediktibilitas yang tinggi sangat menentukan daya saing ekspor.
Logistik Perdagangan Internasional
Mempercepat Kemampuan IPTEK Nasional
ELEMEN UTAMA
Meningkatkan kualitas pendidikan, termasuk pendidikan tinggi, kejuruan, dan pelatihan terutama untuk yang terkait dengan pengembangan program utama.
Meningkatkan kompetensi teknologi dan ketrampilan/ keahlian tenaga kerja.
Meningkatkan kegiatan R & D, baik oleh Pemerintah maupun swasta, melalui pemberian insentif, peningkatan anggaran, dan mengundang keahlian serta teknologi dari luar.
Mengembangkan institusi sistem inovasi nasional yang berkelanjutan.
Penetapan Program Utama
• Berisi langkah-langkah spesifik dan nyata, bukan padatataran konsep dan umum
• Program utama pada koridor ekonomi akan menjadimesin pertumbuhan ekonomi serta dapat memberikankontribusi secara langsung dan signifikan bagipertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja.
• Investasi (publik dan swasta) dan peningkatan kapasitas SDM diprioritaskan untuk mendorong sektor produktifdan unggulan di setiap program utama untuk memacupercepatan pertumbuhan ekonomi.
• Mempermudah fokus dan mempertajam perumusankebijakan serta reformasi peraturan yang menghambatpertumbuhan.
• Mempermudah dan meningkatkan kualitas pelaksanaanmonitoring - evaluasi dari kinerja pelaksanaan
Untuk mempercepatTransformasi
Ekonomi, Masterplan perlu
fokus pada Program Utama
Direktif Retreat Bogor
Telah ditetapkan 8 program utama yang meliputi 18
bidang aktivitas ekonomi
Definisi
1. INDUSTRI MANUFAKTUR (5)- Industri Besi - Baja- Industri Makanan – Minuman- Industri Tekstil - Industri Mesin dan Peralatan
Transportasi- Industri Perkapalan
2. PERTAMBANGAN (3)- Nikel- Tembaga- Bauksit
3. PERTANIAN (3)- Kelapa Sawit- Karet- Food Estate (kakao, gula, jagung, kedele,
padi) 4. KELAUTAN (1)
- Perikanan 5. PARIWISATA (1)
- Pariwisata6. TELEKOMUNIKASI (1)
- Telematika
7. ENERGI (2)
- Batubara
- Minyak dan Gas
8. KAWASAN (2)
- KSN Metropolitan Jabodetabek
- KSN Selat Sunda
Signifikansi
• Meliputi + 67% PDB nasional
• Menyerap + 53% tenaga kerja nasional
• Memiliki (utamanya) forward linkages rata-rata tinggi
0.0
0.5
1.0
1.5
2.0
2.5
Linkage Ratio
1
TotalTertiarySecondaryPrimary
Forward Linkage Ratio
Backward Linkage Ratio
hig
her
sp
illo
ver
th
an
avg.
of o
ver
all s
ecto
rs
low
er s
pil
lov
er t
han
av
g. o
f ov
eral
l sec
tors
Backward & Forward Linkage(Measure of Spillover)
REKAPITULASI SEKTOR, KOMODITI, ENABLING INFRASTRUCTUREDI KORIDOR EKONOMI
No Sektor Komoditi / Area Katalitasor/Infrastr.Arahan Lokasi Komoditi
Lokus Koridor
1 Industri Manuf Baja Pelabuhan, Jalan, Listrik Batulicin, Pangatan, Sei Danau Satui
Kalimantan
Makanan Minuman
Pelabuhan, Jalan, listrik, Gudang
Jakarta, Semarang, Surabaya, Makasar
Jawa, Bali-NT, Sulawesi-Malut
Tekstil Jalan, Rel KA, Listrik Semarang, Jakarta Jawa
Mesin Peralatan Transportasi
Pelabuhan, Listrik Jakarta, Bekasi Jawa
Perkapalan*) Jalan, Break Water, Air, Dermaga
Karimun, Lamongan Sumatera, Jawa
2 Pertambangan Nikel Jalan, Listrik, Air Minum Soroako, Kolaka, Halmahera Sulawesi-Malut
Tembaga Pelabuhan, Listrik Timika Papua -Maluku
Bauksit/Alum. Pelabuhan, Listrik, Jalan Kuala Tanjung, Mempawah Sumatera, Kalimantan
*) Termasuk untuk kepentingan pengembangan industri pertahanan
No Sektor Komoditi / Area Katalisator/Infrast.Arahan Lokasi Komoditi
Lokus Koridor
3 Pertanian Kelapa Sawit Pelabuhan, KA, Jalan, Energi, Air Bersih
Sei Mangke, Dumai, Maloy Sumatera, Kalimantan
Karet Pelabuhan, Jalan, Energi Listrik
Sumatera Utara, Jambi,Sumatera Selatan
Sumatera
Food & Non-food Estate
Pelabuhan, Jalan, Energi listrik, SDM
Sulawesi Selatan, Lombok,Papua
Sulawesi – Malut, Bali – NT, Papua -Maluku
4 Kelautan Perikanan Jalan, Pelabuhan, Energi Makasar, Manado, Lombok, Kupang
Sulawesi-Malut,Bali-NT
5 Pariwisata Pariwisata Bandara, Jalan, Pelabuhan, Listrik
Bali, NTB Bali-NT
6 Telekomunikasi Telematika Listrik, jaringan telkom Luar Jawa Selain Jawa
7 Energi Batubara Pelabuhan, KA, Energi Listrik
Lampung, Palembang, Palangkaraya
Sumatera, Kalimantan
Minyak dan Gas Jalan, Listrik Bontang, Cilegon, Tuban, Gresik, Tangguh
Kalimantan, Jawa, Papua-Maluku
8 Kawasan KSN Selat Sunda Jembatan, Jalan, Energi, KA Lampung-Banten Sumatera
KSN Jabodetabek
Bandara, Pelabuhan, KAMassal, Jalan Akses, Air Bersih, Energi, Utilitas
Jakarta Jawa
IEDCs amplify GDP impact nationwideNote : National GRDP aspiration is based on passing #10 global in 2030, which is projected to be Canada with GRDP of USD 2570; IEDC Impact in Non-Corridor is based setting aspiration to meet bottom-up spillover calculation using Input-Output TableSource: BCG analysis
Baseline (without IEDCs) With IEDCs
396
555
1,562
0
1,000
2,000
3,000
GDP (IDR Bn)
CAGR5.3%
2030
1,958
2010
694
140
Outside corridor
Inside corridor
415
555
2,160
0
1,000
2,000
3,000
GDP (IDR Bn)
CAGR6.8%
2030
2,575
2010
694
140
Ratioinside/outside
corridor4.0 3.9 4.0 5.2
• Nationwide, GDP with IEDCsis higher than GDP without IEDCs
1
1
1
• Regions inside IEDCs will have accelerated growth trajectory..
2
2
2
• .. and will bring positive spillover impact to regions outside IEDCs (With IEDCs, regions outside IEDCs will have higher GDP)
33 3
5.3%
5.3%
7.0%
5.6%
Jadwal PembuatanMasterplan
AKTIVITAS
KUNCI
KELUARAN
Kick off meeting (pembukaan)
Fase 0:
Persiapan
• Menyusun struktur organisasi
• Menyiapkan perangkat, template kedalaman, pemetaan proses
• Persiapan dan manajerial prokurmen untuk konsultan
Fase 1: Penyusunan
Masterplan
Fase II: Legalisasi
MasterplanFase III: Sosialisasi
• Mengembangkan arah strategis dan penjabaran rinci rencana aksi setiap sektor.
• Validasi dan integrasi antar sektor
• Penyiapan proyek showcase (fast-track) yang siap di launch.
• Legalisasi masterplan(penyiapan perpres)
• Integrasi masterplan dengan RKP 2012
• Penyiapan institusi dan pengembangan mekanisme monev
• Penyiapan proyek-proyek fast-track lain.
• Sosialisasi lanjutan ke publik/media/pemda
• Monitoring dan evaluasi implementasi dari pelaksanaan fast-track projects.
• Memfasilitasi kemajuan pengelolaan transaksi dari fast-track projects
• Kegiatan siap dimulai
• Konsultan/tenaga ahli siap mendukung kegiatan
• Dokumen Masterplan untuk 18 bidang aktivitas ekonomi (8 program utama)
• Penetapan proyek show-case untuk launching
• Raperpres untuk Masterplan
• Bentuk institusi dan mekanisme monev
• Roadshow
• Implementasi fast-track projects dan inisiatif lain
• Draft dari dokumen PPP untuk fast-tract projects
Pengumuman roadmap dan fast-track project
oleh Presiden
100 Hari
Pertama100 Hari
Kedua
100 Hari
Ketiga
Laporan kePresiden
Laporan ke Presiden dan Penawaran
ke Investor
Zooming in 100 hari pertama
Kick Off Aspirasi Sektor Perumusan Finalisasi
1. Pembukaanoleh Menkodan KetuaBappenas.
2. PenjelasanUmum:• Koridor
Ekonomi• Konektivi-
tasNasional
• IPTEK
Presentasi olehmasing-masingsektor dalam 8 program utama:• Kondisi saat
ini.• Isyu utama.• Visi ke depan• Pemikiran dan
usulankebijak-an/aktivitasterobosan.
• Dampak yang diharapkan
1. Diskusi reguler dipimpin olehkoordinator untuk masing-masing koridor (10 x pertemuan)
2. Di dalam prosesnya bisa mengun-dang pemerintah daerah, narasumber, dan memanfaatkan studiyang telah ada.
3. Akan dilakukan 2 x sinkronisasiantar koridor (pertemuan ke 5 dan ke 10)
4. Penyusunan sampai rencana aksidengan template yang akanditetapkan (untuk minimal 5 tahun ke depan.
1. Sinkronisasiakhir.
2. PenulisanLaporan(Masterplan)
3. Persiapanlaunching, termasukperesmianproyek fast-track.
7 Februari 8-9 Februari Setiap selasa dan rabu dialokasikan 1 hari penuh (lokasi menyusul)
Draft Pertamaakhir Maret
Proposed table of content for Masterplan document (I)
Proposed table of content Description/content Current progress
1. Corridor definition and rationale
1.1 Background and definition Elaborate background of corridor and industrial nodes
Determine definition of corridors and industrial nodes
Define guiding principles for corridor design
Elaborate steps for defining corridors & industrial nodes
1.2 Rationale for corridors and industrial nodes
Analyze current economic condition in the corridor
Analyze investment trend (domestic & foreign)
Analyze current infrastructure state
2. Vision and objectives Define objectives of corridors and industrial nodes
3. Economic development strategy
3.1 Identifying key sector focus for respective corridor
Elaborate methodology to determine focus sectors
Define & prioritize sectors & sub sectors within corridors
3.2 Identifying gaps and developing strategy for key focus sectors
– Focus sector A (for the focus sectors identified in IEDC)
Base-line importance of the sector in the corridor
Source: IEDC Masterplan
Done in IEDCs
workTo be detailed
in this exercise
Proposed table of content for Masterplan document (II)
Proposed table of content Description/content Current progress
– Focus sector X (cont'd) Establish current position and identify gaps across ind value chain
Define strategy & enablers / infrastructure required based on the gaps
Define & detail out key actions into to implement enablers
Assign key action owners, stakeholders and timeline
Identify potential private partners to pursue key actions
Summarize the economic impact
Identify KPIs for focus sectors & for process implementation
– Other sectors (e.g. identified by Ministry of Industry)
Align sector importance of the sector in the corridor
Establish current position and identify gaps across ind value chain
Define sector strategy based on the identified gaps
Define & detail out key actions into specific activities
Assign initiative owners, stakeholders and timeline
Identify potential private partners to pursue the initiatives
Summarize the economic impact
Identify KPIs for sectors & for process implementation
Done in IEDCs
workTo be detailed
in this exercise
Source: IEDC Masterplan
Proposed table of content for Masterplan document (III)
Proposed table of content Description/content Current progress
3.3 Identifying industrial nodes and strategy in respective corridors
– Identify industrial nodes location within the corridor
Identify / validate potential locations for industrial nodes
Ensure alignment with overall corridor strategy
Define scope for industrial nodes for each sectors
– Industrial nodes X Develop rationale for specific industrial nodes
Establish current infrastructure state and identify gaps
Define key actions & detail out key actions into specific activities (e.g. AMDAL, local support) for industrial node implementation
Assign key action owners, stakeholders and timeline
Identify potential private partners to pursue the initiatives
Source: IEDC Masterplan
Done in IEDCs
workTo be detailed
in this exercise
Proposed table of content forMasterplan document (IV)
Proposed table of content Description/content Current progress
3.4 Developing physical infrastructure in respective corridor
– Focus sector analysis Summarize of project identified for focus sector development
– Industrial nodes Summarize project based on industrial nodes development
– Corridor connectivity and synergy Summarize of project identified for corridor connectivity
– PPP/current master plan Summarize project based on current master plan
– Summary: Complete project list Create summary based on identified projects
3.5 GRDP and employment impact of respective corridor
Compile GDRP impact from sectors identified in IEDC
Source: IEDC Masterplan
Done in IEDCs
workTo be detailed
in this exercise
Organisasi Pelaksana
Tim Pengarah
CPMO Tim Asistensi
GugusTugas 3
GugusTugas 4
GugusTugas 1
GugusTugas 2
GugusTugas 5
GugusTugas 6
Masing-masing GUGUS TUGAS terdiri dari:1) Ketua, 2) Wk. Ketua, 3) Anggota (asosiasi, pelaku, pakar yang bisa berpartisipasi aktif.Jumlah total: sekitar 30 orangDibantu/difasilitasi oleh Tim Konsultan
Pekerjaan besar yang hasilnya tidakmungkin optimal tanpa bantuan
Saudara-Saudara sekalian …