roadmap reformasi birokrasi badan …06:47.pdf · birokrasi pengawas harus sepenuhnya memberikan...
TRANSCRIPT
- 1 -
LAMPIRAN
KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENGAWAS
TENAGA NUKLIR NOMOR 141/K/IV/2016
TENTANG ROAD MAP REFORMASI BIROKRASI
BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR TAHUN
2015-2019
ROADMAP REFORMASI BIROKRASI BADAN PENGAWAS
TENAGA NUKLIR (BAPETEN) 2015-2019
I. Ringkasan Eksekutif
Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) sebagai lembaga pemerintahan
memiliki tugas melaksanakan pengawasan terhadap segala kegiatan pemanfaatan
tenaga nuklir dengan menyelenggarakan peraturan, perijinan dan inspeksi. Semakin
meningkatnya pemanfaatan tenaga nuklir sehingga BAPETEN sebagai sebuah
birokrasi pengawas harus sepenuhnya memberikan pelayanan prima, transparan,
akuntabel, dan bebas dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN). Sehingga
dibutuhkan reformasi birokrasi yang mampu mendorong perbaikan dan peningkatan
kinerja birokrasi pemerintahan.
Reformasi birokrasi telah dilakukan oleh Badan Pengawas Tenaga Nuklir
(BAPETEN) pada tahun 2010-2014. Pencapaian hasil yang telah dilakukan terlihat
dari perubahan di lingkungan BAPETEN yang mencakup perubahan pada pola pikir,
perubahan pada sistem dan perubahan pada organisasi. Capaian tersebut belum
seluruhnya sesuai dengan target road map RB BAPETEN sebelumnya (2010-2014).
Kendala dan keberhasilan dalam pelaksanaan RB BAPETEN 2010-2014 menjadi
dasar pelaksanan dalam road map reformasi birokrasi 2015-2019.Selanjutnya proses
reformasi birokrasi yang dilaksanakan BAPETEN mengacu pada Peraturan Presiden
Republik Indonesia nomor 81 Tahun 2010 tentang Grand Design Reformasi Birokrasi
2010-2014 dan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Paratur Negara dan
Reformasi Birokrasi nomor 11 Tahun 2015 tentang Roadmap Reformasi Birokrasi
2015-2019.
Pelaksanaan reformasi birokrasi BAPETEN 2015-2019 didasarkan pada dua
arah kebijakan pemerintah kabinet kerja 2015-2019 yaitu
1. NAWACITA janji yang ingin diwujudkan oleh pemerintahan saat ini. Butir
NAWACITA yang sesuai dengan arahan pelaksanaan reformasi birokrasi
BAPETEN yaitu : membuat pemerintah selalu hadir dengan membangun
tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya.
2. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019
pada agenda pembangunan nasional terdapat dua agenda yang selaras
- 2 -
dengan pelaksanaan reformasi birokrasi yaitu arah kebijakan dan strategi
yang ditempuh untuk agenda : membangun transparansi dan akuntabilitas
kinerja pemerintahan serta menyempurnaan dan meningkatkan kualitas
Reformasi Birokrasi Nasional (RBN)
Road map Reformasi Birokrasi BAPETEN 2015-2019 ini diharapkan dapat
menjamin kesuksesan penyelenggaraan progam RB BAPETEN dengan berbagai
langkah terobosan baru maupun langkah penguatan/peningkatan atas hasil yang
telah tercapai pada RB periode sebelumnya. Sehingga memperoleh kesamaan pola
pikir dan pola tindak dari aparat pegawai BAPETEN dari semua lini.
II. Pendahuluan
Kemajuan teknologi tentunya membawa perubahan-perubahan yang cepat dan
signifikan termasuk pada pemanfaatan tenaga nuklir seperti dibidang kesehatan,
industri, dan penelitian. Adanya teknologi modern tersebut membuat kehidupan lebih
baik, efektif, dan kesejahteraan yang meningkat. Tetapi teknologi yang baik tentunya
mempunyai resiko yang perlu diminimalisir terutama yang berdampak terhadap
manusia dan lingkungannya.
BAPETEN selaku satu-satunya badan yang mengawasi pemanfaatan tenaga
nuklir di Indonesia telah melakukan berbagai upaya dalam menjalankan tugasnya
melalui pembuatan peraturan, pemberikan izin, dan pelaksanaan inspeksi dalam
rangka menjamin keselamatan, kesehatan pekerja dan anggota masyarakat, serta
perlindungan terhadap lingkungan hidup. Selain itu pemanfaatan tenaga nuklir
dimaksudkan semata-mata untuk tujuan damai dan memberikan manfaat yang
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
Peran BAPETEN yang penting selaku institusi tersebut tentunya harus
didukung oleh sumber daya manusia penggerak di BAPETEN yang dalam hal ini
sesuai dengan program kebijakan pemerintah saat ini maka di tahun 2015 s.d 2019
diperlukan adanya revolusi mental bagi seluruh penggerak birokrasi di Indonesia dan
sasaran reformasi yang jelas dan terukur.
Sasaran Reformasi Birokrasi BAPETEN
Sasaran reformasi birokrasi disesuaikan dengan sasaran pembangunan sub sektor
aparatur negara, sebagaimana dituangkan dalam Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun
2015 tentang RPJMN 2015-2019. Sasaran yang akan digunakan sebagai sasaran
reformasi birokrasi BAPETEN yaitu:
1. Birokrasi yang bersih dan akuntabel
Arah kebijakan birokrasi di lingkungan BAPETEN untuk mewujudkan sasaran ini
meliputi:
a. Peningkatan sistem nilai dan integritas pegawai BAPETEN secara efektif
b. Penerapan pengawasan yang independen, profesional dan sinergi
- 3 -
c. Peningkatan kualitas pelaksanaan dan integrasi antara sistem akuntabilitas
keuangan dan kinerja.
d. Peningkatan fairness transparasi, dan profesionalisme dalam pengadaaan
barang dan jasa
2. Birokrasi yang efektif dan efisien
a. Penguatan agenda reformasi birokrasi BAPETEN dengan implementasi yang
efektif dan sosialisasi agenda RB BAPETEN secara rutin pada lingkungan
BAPETEN di semua lini.
b. Penataan kelembagaan BAPETEN yang tepat ukuran, tepat fungsi, dan sinergis.
c. Penataan bisnis proses yang sederhana, transparan, partisipatif, dan berbasis e-
goverment
d. Penerapan manajemen ASN BAPETEN yang transparan, kompetitif dan berbasis
merit untuk mewujudkan ASN yang profesional dan bermartabat
e. Penerapan sistem manajemen kinerja nasional yang efektif
f. Peningkatan kualitas kebijakan publik
g. Pengembangan kepemimpinan yang visioner, berkomitmen tinggi, dan
transformatif
h. Peningkatan efisiensi penyelenggaraan birokrasi
i. Penerapan manajemen kearsipan yang handal, komprehensif, dan terintegrasi
dengan sistem e-goverment dalam lingkungan BAPETEN.
3. Birokrasi yang memiliki pelayanan publik berkualitas
a. penguatan kelembagaan dan manajemen pelayanan:
1. Implementasi UU pelayanan publik
2. Pemanfaatan ICT
3. Integritas dan kualitas SDM Pelayanan
4. Budaya pelayanan
5. Quick Wins
b. Penguatan kapasitas pengelolaan kinerja pelayanan publik
1. Penguatan monev kinerja
2. Efektivitas pengawasan
3. Sistem pengaduan
4. Penerapan reward and punishment
- 4 -
Area Perubahan Reformasi Birokrasi BAPETEN
Untuk mewujudkan ketiga sasaran reformasi diatas, ditetapkan area-area
perubahan birokrasi. Perubahan-perubahan pada area tertentu dalam lingkup
birokrasi diharapkan menciptakan kondisi yang kondusif untuk mendukung
pencapaian reformasi birokrasi khususnya pada lingkungan BAPETEN
1. Mental aparatur
Fokus perubahan reformasi birokrasi ditunjukkan pada perubahan mental
aparatur. Mental aparatur menjadi inti perubahan yang tidak bisa langsung
tertuju langsung pada aparatur sendiri, tetapi kepada seluruh area perubahan
dalam sistem yang melingkup aparatur.Hasil yang diharapkan meningkatnya
penerapan/internalisasi asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku,
termasuk penguatan budaya kinerja dan budaya pelayanan.
2. Pengawasan
Meningkatkan sistem pengawasan yang independen, professional dan sinergis.
Penetapan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) telah ditetapkan
sesuai dengan Peraturan Kepala BAPTEN Nomor 12 Tahun 2014 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di lingkungan BAPETEN. Sehingga
perlu diberlakukan penerapan SPIP di seluruh unit kerja dan peningkatan
peranan aparat pengawas intern sebagai Quality Assurance dan
Consultant.Menyusun Perka BAPETEN tentang Whistleblowing System
3. Akuntabilitas
Meningkatnya kulaitas penerapan system akuntabilitas keuangan dan kinerja
yang terintegrasi. Peningkatan pengelolaan akuntabilitas demi terwujudnya
sistem manajemen kinerja BAPETEN yang efektif, efisien dan akuntabel.
Menjabarkan indikator Kinerja Utama Lembaga hingga level pegawai.Penguatan
akuntabiitas kinerja dilakukan hingga memperoleh penilaian LAKIP BAPETEN
menjadi A.
- 5 -
4. Kelembagaan
Perubahan pada sistem kelembagaan akan mendorong efisiensi, efektivitas ,
dan percepatan proses pelayanan akan pengambil keputusan dan mendorong
terciptanya mental aparat yang kondusif dalam upaya mewujudkan birokrasi
yang efektif dan efisien.Sehingga akan dilakukan evaluasi dan analisis tugas
dan fungsi organisasi BAPETEN dalam meningkatkan fungsi unit kerja serta
penyempurnaan struktur organisasi untuk mengurangi tugas dan fungsi yang
masih tumpang tindih. Hal ini akan mewujudkan kelembagaan BAPETEN yang
tepat ukuran, tepat fungsi, dan sinergis.
5. Tatalaksana
Penataan tatalaksana dalam lingkungan BAPETEN akan mendorong efisiensi
penyelenggaran dan pelayanan BAPETEN sekaligus mengubah mental aparatur.
Penerapan manajemen kearsipan dalam penataan bisnis proses yang handal,
komprehensif, dan terintegrasi dengan sistem e-goverment dalam lingkungan
BAPETEN
6. SDM aparatur
Penerapan manajemen ASN BAPETEN yang transparan, kompetitif dan
berbasis merit untuk mewujudkan ASN yang profesional dan bermartabat. Hal
ini didukung oleh menyusun prosedur mekanisme re-positiong pegawai,
optimalisasi sistem penilaian kinerja pegawai dan membangun sistem
pemberian reward kepada pegawai yang berkompetensi tinggi.
7. Peraturan Perundang-undangan
Penataan peraturan perundang-undangan dengan mengurangi terjadinya
tumpan tindih dan disharmonisasi peraturan perundang-undangan yang
diterbitkan serta meningkatnya efektivitas pengelolaan peraturan perundang-
undangan yang diterbitkan dengan membuat peta permasalahannya.
8. Pelayanan publik
Penguatan sistem pelayanan publik agar mampu mendorong perubahan
profesionalisme para penyedia pelayanan serta peningkatan kualitas
pelayanan.
III. Konsolidasi Rencana Aksi Program dan Kegiatan Reformasi Birokrasi
A. Pencapaian
Pelaksanaan progam RB BAPETEN tahun 2010-2014 dapat dilihat dari capaian
RB BAPETEN yang meliputi Manajemen Perubahan,Penataan Peraturan
Perundang-undangan, Penataan dan Penguatan Organisasi, Penataan Tatalaksana,
- 6 -
Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur, Penguatan Pengawasan, Penguatan
Akuntabilitas Kinerja, Peningkatan Kualitas Layanan Publik, Monitoring, Evaluasi
dan Pelaporan, Quick Wins.
a. Manajemen Perubahan
Target Program manajemen perubahan adalah terbangunnya kesamaan
persepsi, komitmen konsistensi, serta keterlibatan seluruh tingkatan ASN
BAPETEN dalam pelaksanaan progam dan kegiatan Reformasi
Birokrasi.Keberhasilan yang telah tercapai antara lain: Terjadinya perubahan
pola pikir dan budaya kerja pegawai (sikap dan juga perilaku) pegawai dalam
melaksanakan peran dan fungsi birokrasi secara tepat, cepat dan
konsisten.Tersusun dokumen pedoman strategi perubahan dan komunikasi di
BAPETEN, draft standar kompetensi jabatan dan unit kerja dan draft desain
Assessment Center.
b. Penataan Peraturan Perundang-undangan
Target yang ingin dicapai adalah terbangunnya harmonisasi dan
sinkronisasi peraturan perundang-undangan nasional dengan peraturan
perundang-undangan internasional disertai pelaksanaan yang efektif dan
efisien. Capaian RB pada program ini yaitu : Telah diselesaikan penataan
berbagai peraturan perundang-undangan yang telah diterbitkan oleh
BAPETEN, sebagai hasil regulasi & deregulasi.Informasi melalui website JDIH
terbuka berbagai peraturan perundangan ketenaganukliran
c. Penataan dan Penguatan Organisasi
Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan fungsi
BAPETEN serta terhindarkannya duplikasi tugas dan fungsi yang dapat
mendorong percepatan Reformasi Birokrasi sehingga terwujud organisasi yang
fungsional dan tepat ukuran merupakan target pencapaian penataan dan
penguatan organisasi RB BAPETEN.
Keberhasilan dalam program ini antara lain : Dilakukan kajian
Organisasi tentang posisi BAPETEN sebagai Lembaga Pemerintah Non
Kementerian (LPNK) yang bertanggungjawab langsung kepada Presiden dan di
bawah koordinasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi
(KEMENRISTEKDIKTI). Berdasarkan kajian ini maka dihasilkan dokumen
usulan reposisi BAPETEN berada di bawah Kementerian Lingkungan Hidup
atau di bawah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.Hasil identifikasi
tumpang tindih tugas pokok dan fungsi Unit Kerja, sehingga dihasilkan
Laporan Kajian Organisasi Tugas Pokok dan Fungsi Unit Kerja. Laporan inilah
yang menjadi dasar untuk dilakukan reorganisasi. Pembinaan SDM melalui
- 7 -
penugasan diklat baik luar maupun dalam negeri untuk mewujudkan
penguatan unit kerja yang menangani fungsi organisasi, tatalaksana,
pelayanan publik, kepegawaian dan diklat.
d. Penataan Tata Laksana
Target Program ini untuk mewujudkan sistem ketatalaksanaan yang efektif,
efisien dan transparan pada proses penyelenggaraan pemerintah guna
mendukung kinerja lembaga dalam mengelola ativitas sumber daya yang
dimiliki baik sumber daya manusia (SDM), aset (intangible dan tangible) dan
perangkat pendukung lainnya untuk melaksanakan pelayanan secara prima di
lingkungan BAPETEN.
Keberhasilan yang telah dicapai antara lain : Tingkat transparansi,
akuntabilitas, dan standarisasi proses penyelenggaraan BAPETEN, seperti telah
disusun SMB, SOP yang diperlukan seperti pada peta proses SMB.Penerapan
e-office/e-goverment melalui Portal Sistem Informasi. Manajemen Pengawasan
Pemanfaatan Ketenaganukliran (SIMPPK) sebagai bentuk elektronisasi proses
bisnis di BAPETEN maupun eksternal dengan isntansi lain.
e. Penataan Sistem Manajemen SDM Aparatur
Pada penataan sistem manajemen SDM aparatur target progam yang ingin
dicapai adalah meningkatnya profesionalisme SDM aparatur BAPETEN yang
didukung oleh sistem rekrutmen dan promosi aparatur berbasis kompetensi,
transparan, serta memperoleh gaji dan bentuk jaminan kesejahterahan yang
sepadan.
Dengan target ini RB BAPETEN telah melaksanakan penerimaan pegawai
melalui sistem rekrutmen pegawai yang terbuka, secara transparan, akuntabel,
dan berbasis kompetensi secara online. BAPETEN telah menetapkan Uraian
Jabatan dan Informasi faktor jabatan.Telah diterbitkan Peraturan Kepala
(PERKA) BAPETEN antara lain:
PERKA BAPETEN No.15 Tahun 2013 tentang Nama, Kelas,dan Nilai
Jabatan di Lingkungan BAPETEN.
PERKA BAPETEN N0.18 Tahun 2013 tentang Pemberian Tunjangan
Kinerja Pegawai Di Lingkungan BAPETEN.
PERKA BAPETEN No.2 tahun 2013 tentang Jabatan Fungsional
Pengawas Radiasi.
Telah tersusunnya Dokumen dalam bentuk draft antara lain:
Draft Peraturan Kepala tentang Standar Kompetens Jabatan Struktural
Draft Peraturan Kepala tentang Standar Kompetensi seluruh Unit Kerja
Draft Rencana Assessmen terhadap seluruh pegawai BAPETEN
berdasarkan kompetensi.
- 8 -
Selanjutnya BAPETEN telah melaksanakan rekrutmen terbuka Jabatan
Pimpinan Madya (Eselon I) secara online. Tersusunya Dokumen Annual Program
Pendidikan dan pelatihan pegawai berbasis kompetensi dan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP) berdasarkan Peraturan Pemerintah No 46 Tahun 2011.
f. Penguatan Pengawasan
Target progam pada program penguatan pengawasan adalah tercapainya
tujuan organisasi secera efisien dan efektif serta taat pada peraturan serta
berjalannya pengelolaan keuangan negara yang andal dan terpercaya.
Keberhasilan reformasi birokrasi pada program ini antara lain: Telah
ditetapkan Peraturan Kepala BAPETEN Nomor 12 tahun 2014 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan BAPETEN. BAPETEN telah
menerapkan SPIP, dan bekerjasama dengan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan Republik Indonesia (BPKP-RI) untuk melakukan evaluasi tingkat
penerapan SPIP di Satuan Kerja Kesettamaan BAPETEN pada tahun 2014, dan
diikuti dengan penetapan Rencana Aksi penerapan SPIP Kesettamaan
BAPETEN Tahun 2014. Telah ditetapkan Wilayah Bebas Korupsi (WBK) kepada
seluruh unit kerja di BAPETEN, sesuai dengan Perka BAPETEN No.9 tahun
2014 tentang Pedoman Penetapan Wilayah Bebas dari Korupsi di Lingkungan
Badan Pengawas Tenaga Nuklir.
Telah ditetapkan sistem pengelolaan gratifikasi di lingkungan BAPETEN,
sesuai dengan Peraturan Kepala BAPETEN.Peranan APIP sebagai quality
assurance dan consultansi telah mulai diperhitungkan di BAPETEN. Selama
periode 2010 – 2014 Badan Pemeriksa Keuangan – RI telah melakukan audit
atas Laporan Keuangan BAPETEN, dan telah menetapkan opini yaitu, pada
tahun 2009 memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP), tahun 2010
memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian Dengan Paragraf Penjelasan
(WTPDPP), tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 Laporan Keuangan
BAPETEN memperoleh opini Wajar Dengan Pengecualian(WDP), dan di tahun
2013 BAPETEN kembali memperoleh opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
g. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Sistem akuntabilitas kinerja organisasi yang efektif dengan capaian hasil
penilaian Lakip dengan kategori baik merupakan target pada penguatan
akuntabilitas kinerja BAPETEN. Dengan target tersebut BAPETEN telah
berhasil dengan melakukan Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah di BAPETEN sehingga penilaian terhadap Laporan Akuntabilitas
Instansi Pemerintah (LAKIP) BAPETEN mengalami kenaikan setiap tahunnya
sejak 2010 hingga 2014.
Telah ditetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) BAPETEN sesuai dengan
Peraturan Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir No.14 Tahun 2013 tentang
- 9 -
Indikator Kinerja Utama. Telah disusun Penetapan Kinerja (PK) BAPETEN
2010-2014. Penandatangan Pakta Integritas, Penetapan Kinerja, dan SKP
sebagai janji target kinerja tahun 2014 dan menjadi pedoman pelaksanaan
kinerja dan evaluasi kinerja BAPETEN. Keberhasilan pada area akuntabilitas
kerja ini pun membutuhkan keterlibatan pimpinan dalam penyusunan
Rencana Strategis Lembaga. Terbentuknya Pedoman penyusunan akuntabilitas
kinerja,pengembangan sistem manajemen kinerja organisasi serta peningkatan
informasi Indikator Kinerja Utama hingga level pegawai.
h. Peningkatan Kualitas Layanan Publik
Target Program ini adalah peningkatan kualitas pelayanan publik menjadi
lebih cepat, aman, dan terjangkau.Keberhasilan yang telah dicapai dengan
menetapkan dan menerapkan Standar Pelayanan dalam pelayanan publik di
lingkungan BAPETEN dengan Keputusan Kepala Badan Pengawas Tenaga
Nuklir Nomor 562/K/IX/2012 Tentang Penetapan Tingkat Layanan (Service
Level Arrangement) di Lingkungan Badan Pengawas Tenaga Nuklir Dalam
Kerangka Indonesia National Single Window. Dari hasil survei yang dilakukan
P2STPFRZR pada tahun 2013, nilai IKP layanan perizinan yang diperoleh
adalah 2,64 dari maksimum 4.00, sehingga dapat disimpulkan bahwa mutu
pelayanan yang diperoleh termasuk dalam kategori B (baik). Sebagai
perbandingan nilai IKP tahun 2013 sebesar 2,64 menurun 0,09 poin bila
dibandingkan dengan nilai IKP tahun 2012 yaitu sebesar 2,73, walaupun
secara keseluruhan capaian IKP tahun 2013 melebihi target 2,6 yang
dicanangkan. Kemudian telah dibangunnya website Keterbukaan Informasi
Publik, yang dimanfaatkan untuk komunikasi antara pengguna dan
masyarakat umum dengan BAPETEN.
i. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
Monitoring, evaluasi dan pelaporan dilaksanakan untuk menjamin agar
pelaksanaan Reformasi Birokrasi dijalankan sesuai dengan ketentuan dan
target yang ditetapkan dalam roadmap. Hasil dari monitoring, evaluasi, dan
pelaporan RB BAPETEN adalah telah disusun Laporan Capaian Reformasi
Birokrasi BAPETEN 2010-2014 sebagai Laporan kemajuan pelaksanaan
Reformasi Birokrasi.
Penilaian pencapaian reformasi birokrasi BAPETEN dilakukan Kementerian
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB)
pada tahun 2012 dan memperoleh penilaian indeks Reformasi Birokrasi
BAPETEN = 51.Tahun 2012 dikoordinasikan oleh Inspektorat. Hasil PMPRB
adalah 70,14, namun tidak dilakukan klarifikasi lapangan oleh KemenPAN-RB.
Pada tahun 2014 kembali dibawah koordinasi Inspektorat, BAPETEN telah
menyampaikan hasil PMPRB dengan Indeks Reformasi Birokrasi 73,60
- 10 -
Penilaian mandiri ini diklarifikasi oleh KemenPAN-RB dan hasil yang diperoleh
adalah 56,09.
Telah disusun rencana aksi dalam rangka menindaklanjuti hasil penilaian
Reformasi Birokrasi oleh KemenPAN-RB, dengan merencanakan tindakan-
tindakan korektif terhadap kekurangan dan meningkatkan terhadap kondisi
birokrasi yang dinilai sudah baik.
j. Quick Wins
BAPETEN telah menetapkan progam percepatan (quick wins) 2010-2014
yaitu peningkatan layanan perizinan pemnfaatan tenaga nuklir, peningkatan
disiplin pegawai, dan peningkatan inspeksi terhadap pemanfaatan tenaga
nuklir dengan mengedepankan penegakan hukum.
Keberhasilan yang telah tercapai pada program ini adalah terwujudnya
pelayanan perizinan pemanfaatan tenaga nuklir yang secara online dan terus
meningkat hingga tidak saja secara online tetapi menerapkan on-the-spot
licensing kepada pengguna. Dimulai tahun 2014 BAPETEN telah melaksanakan
sistem perizinan jemput bola dan mendekati Pemohon Izin, yaitu on-the-spot
licensing dan One Day Service. Terbitnya Peraturan Pemerintah Nomor 56
Tahun 2014 tentang Jenis dan Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak
BAPETEN, diterapkan Pelayanan egovernment.
Telah membuka SMS Center BAPETEN sebagai layanan informasi yang
memungkinkan pemohon izin untuk mengetahui status terkini permohonan
ijin kapan saja dalam 24 jam. Disiplin pegawai semakin meningkat dengan
telah diterapkannya sistem kehadiran dengan menggunakan
handkey.Penerapan disiplin pegawai ini merupakan dasar pemberin tunjangan
kinerja, yaitu setiap pegawai menyusun SKP.Telah dihasilkan draf Penegakan
Hukum, yang dalam implemtasinya terdapat 7 (tujuh) kasus hukum dan 5
(lima) telah selesai putusannya.
B. Rencana, Kriteria Keberhasilan, Waktu Pelaksanaan & Tahapan Kerja,
Penanggungjawab dan Anggaran Program Reformasi Birokrasi BAPETEN
Dalam Reformasi Birokrasi BAPETEN 2015-2019 akan dipaparkan rencana,
kriteria keberhasilan, waktu pelaksanaan & tahapan kerja, penanggungjawab
dan anggaran terkait rencana aksi yang ditetapkan sebagai berikut:
1. Manajemen Perubahan
Tujuan dilaksanakannya manajemen perubahan dalam reformasi birokrasi
BAPETEN adalah Peningkatan komitmen Aparatur Sipil Negara (ASN) BAPETEN
terhadap pelaksanaan reformasi birokrasi yang ditandai dengan perubahan
pola pikir, penguatan budaya kerja dan budaya pelayanan pada seluruh
- 11 -
lingkungan BAPETEN. Secara umum target, kegiatan serta indikator kinerja
dari program Manajemen Perubahan dapat terlihat pada tabel sebagai berikut:
No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria
Keberhasilan
Outcome
1. Pembentukan tim
Reformasi Birokrasi
(RB) secara
berkesinambungan
Terbentuknya
tim Reformasi
Birokrasi
Penyusunan tim RB
beserta tugas dan
fungsi tim RB
2015
2016
2017
2018
2019
Draft SK
Kepala
BAPETEN
Peningkatan
komitmen
Aparatur Sipil
Negara (ASN)
BAPETEN
terhadap
pelaksanaan
reformasi
birokrasi yang
ditandai dengan
perubahan pola
pikir, penguatan
budaya kerja dan
budaya
pelayanan pada
seluruh
lingkungan
BAPETEN
Pembentukan Tim RB SK Kepala BAPETEN
Sosialisasi Tim RB Pemahaman
tim kerja
Tim melaksanakan
tugas
Laporan
kemajuan tim
kerja
2. Pembentukan agen
perubahan untuk
menggerakkan
Reformasi Birokrasi
Terbentuknya
agen
perubahan RB
pada setiap
unit kerja yang
dapat
mendorong
terjadinya
perubahan
pola pikir dan
budaya kerja
Penyusunan agen
perubahan RB
2015
2016
2017
2018
2019
Draft SK
Kepala
BAPETEN
Penyusunan tugas
dan fungsi agen
perubahan
Draft SK
Kepala
BAPETEN
Pembentukan agen
perubahan
SK Kepala
BAPETEN
Sosialisasi dan public
campaign agen
perubahan pada unit
kerja
Pemahaman
dan
pelaksanaan
public
campaign agen
perubahan
Agen perubahan
melakukan tugasnya
pada unit kerja untuk
menggerakkan RB
Laporan
kegiatan dan
hasil
pelaksanaan
agen
perubahan di
setiap unit
kerja mereka.
3. Penerapan internalisasi manajemen
perubahan dalam pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan
integritas
Peningkatan
sistem nilai
dan integritas
birokrasi yang
efektif
Perumusan
permasalahan terkait
internalisasi
manajemen
perubahan dalam
pengembangan nilai-
nilai organisasi
2015 Draft roadmap
2015-2019
sebagai
pedoman
manajemen
perubahan
dalam
pengembangan
nilai-nilai
organisasi
- 12 -
Penyusunan
pedoman internalisasi
manajemen
perubahan dalam
pengembangan nilai-
nilai organisasi
2016
Menetapkan
roadmap RB
2015-2019
Penerapan Pedoman
Internalisasi
Manajemen
Perubahan
2017
2018
2019
Peningkatan
kesadaran atas
asas, prinsip,
nilai dasar,
kode etik, dan
kode perilaku
termasuk
penguatan
budaya kinerja
dan budaya
pelayanan
Pada program manajemen perubahan memiliki 3 kegiatan yaitu: pembentukan tim
reformasi birokrasi, pembentukan agen perubahan untuk menggerakan reformasi
birokrasi dan pengembangan nilai-nilai untuk menegakkan integritas.
1.1. Kegiatan pembentukan tim reformasi birokrasi 2015-2019 yang dilakukan
setiap tahun. Tahapan kerja kegiatan ini sebagai berikut:
Penyusunan tim RB beserta tugas dan fungsi akan dilakukan pada
bulan Januari tiap tahunnya dengan kriteria keberhasilan dihasilkannya
draft SK Kepala BAPETEN
Pembentukan tim akan dilakukan pada bulan Februari dengan kriteria
keberhasilan dihasilkannya SK Kepala BAPETEN
Sosialisasi tim akan dilakukan pada bulan April dengan kriteria
keberhasilan diperolehnya pemahaman tim kerja tentang tugas dan
fungsi masing-masing
Pelaksanaan tugas tim RB akan berlangsung sesuai dengan periode
masa jabatan tim RB.Kriteria keberhasilan tahapan ini adalah
tersusunnya laporan kemajuan tim kerja reformasi birokrasi BAPETEN.
Penanggung jawab pelaksanaan kegiatan adalah Kepala Biro Hukum dan Organisasi
1.2. Kegiatan selanjutnya dalam manajemen perubahan adalah Pembentukan
agen perubahan untuk menggerakkan Reformasi Birokrasi yang dilakukan
setiap tahun. Pelaksanaan kegiatan ini berdasarkan atas Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Paratur Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 27
Tahun 2014 tentang Pedoman Pembanguan Agen Perubahan di Instansi
Pemerintah. Tahapan kerja kegiatan ini sebagai berikut:
Penyusunan agen perubahan RB pada bulan Januari setiap
tahunnya dengan kriteria keberhasilan dengan dihasilkan Draft SK
Kepala BAPETEN
- 13 -
Penyusunan tugas dan fungsi agen perubahan dengan kriteria
keberhasilan dengan dihasilkan Draft SK Kepala BAPETEN
Pembentukan tim akan dilakukan pada bulan Februari dengan
kriteria keberhasilan dihasilkannya SK Kepala BAPETEN
Sosialisasi dan public campaign agen perubahan pada unit kerja
sehingga agen perubahan memahami tugas dan fungsinya serta
melakukan public campaign khususnya pada unit setiap agen
perubahan dilakukan pada bulan April.
Agen perubahan melakukan tugasnya pada unit kerja untuk
menggerakkan RB yang akan berlangsung sesuai dengan periode
masa jabatan tim agen perubahan dengan kriteria keberhasilan
Laporan kegiatan dan hasil pelaksanaan agen perubahan di setiap
unit kerja mereka.
Penanggung jawab kegiatan adalah kepala BHO
1.3. Penerapan internalisasi manajemen perubahan dalam pengembangan nilai-
nilai untuk menegakkan integritas. Kegiatan dalam meningkatan sistem
nilai dan integritas birokrasi yang efektif antara lain:
Perumusan permasalahan terkait internalisasi manajemen perubahan
dalam pengembangan nilai-nilai organisasi yang dilaksanakan pada
bulan November 2015 dengan kriteria keberhasilan dihasilkan Draft
roadmap 2015-2019 sebagai pedoman manajemen perubahan dalam
pengembangan nilai-nilai organisasi
Penyusunan pedoman internalisasi manajemen perubahan dalam
pengembangan nilai-nilai organisasi yang akan dilaksanakan pada bulan
Februari 2016 dengan kriteria keberhasilan dengan ditetapkan roadmap
RB 2015-2019
Mengimplemantasikan pedoman internalisasi manajemen perubahan
yang diadopsi dari roadmap RB 2015-2019 dalam rangka meningkatkan
kesadaran atas asas, prinsip, nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku
termasuk penguatan budaya kinerja dan budaya pelayanan
Penanggung jawab kegiatan adalah kepala BHO
2. Penguatan Pengawasan
Tujuan dilaksanakan program ini untuk mewujudkan penyelenggaraan
pemerintah yang bersih dan bebas KKN dalam lingkungan BAPETEN.
No. Program/Kegiata
n
Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria
Keberhasilan
Outcomes
1. Penerapan SIstem
Pengendalian
Meningkatnya
penerapan sistem
Sosialisasi
penerapan SPIP di
2015,
2017
Dokumen
sosialisasi
mewujudka
n
- 14 -
Intern Pemerintah
(SPIP) sesuai
dengan PERKA
BAPETEN No.12
Tahun 2014
pengawas yang
independen,
profesional dan
sinergis dalam
lingkungan
BAPETEN
Yang ditandai
dengan
menurunnya
tingkat
penyimpangan oleh
aparatur.
seluruh unit kerja tentang SPIP pemerintah
an yang
bersih
bebas KKN
di
lingkungan
BAPETEN
Menerapkan SPIP 2015-
2019
terselenggaranya
kegiatan
pengendalian
untuk
meminimalisir
resiko yang telah
diidentifikasikan
2. Peningkatan peran
Aparat Pengawas
Intern Pemerintah
(APIP) sebagai
Quality Assurance
dan consulting
APIP yang lebih
berperan dalam
melakukan
penguatan sistem
pengendalian
intern, quality
assurance dan
konsultasi atas
pelayanan
kepemerintahan,
yang ditandai
dengan Laporan
Keuangan yang
mendapatkan opini
Wajar Tanpa
Pengecualian (WTP)
Membuat rencana
peningkatan peran
APIP sebagai Quality
Assurance dan
consulting
2016,
2018
Rencana aksi
peningkatan
peran APIP
Membangun
peningkatan peran
APIP sebagai Quality
Assurances dan
consulting
2016,
2018
Draft SK Kepala
BAPETEN tentan
APIP
Menerapkan peran
APIP sebagai Quality
Assurance dan
Consulting
2016-
2019
Laporan APIP
3. Penerapan Sistem
Pengendalian
gratifikasi sesuai
dengan Perka
BAPETEN No.12
Tahun 2014
tentang Gratifikasi
di lingkungan
BAPETEN
Bebas Gratifikasi di
lingkungan
BAPETEN
Terselenggaranya
public campgain
secara berkala di
lingkungan BAPETAN
2015
2016
2017
2018
2019
Pemahaman
seluruh pegawai
tentang
penanganan
pengendalian
gratifikasi
Pelaksanaan Perka
gratifikasi dan
pengelolaan
gratifikasi
Dokumen
pelaksanaan
sistem gratifikasi
Monitoring dan
evaluasi
pengendalian
gratifikasi
Dokumen
laporan monev
pengendalian
gratifikasi
4. Penguatan
Whistleblowing
System (WBS)
Tidak adanya
penyimpangan
kecurangan dalam
pemerintahan di
lingkungan
BAPETEN
Identifikasi
permasalahan WBS
2015 Dokumen kajian
identifikasi
permasalahan
WBS
Penetapan Perka
BAPETEN tentang
WBS
2016 Perka BAPETEN
tentang WBS
Menyusun rencana
prosedur pengaduan
dan pengelolaan
WBS
2016 Dokumen draft
WBS
- 15 -
Pembentukan Tim
Satgas WBS
2016 SK Kepala
BAPETEN
Sosialisasi WBS
dengan public
campaign
2015
2016
Pemahaman
seluruh ASN dan
stakeholder
mengenai WBS
Mengelola pengaduan
berbasis sistem
2016
2017
2018
2019
Pengelolaan
sistem teknologi
dalam
penanganan WBS
Pemeliharaan dan
pengembangan
pengelolaan
pengaduan berbasis
sistem.
Pemuktahiran
sistem teknologi
WBS
Evaluasi WBS Dokumen hasil
evaluasi WBS
5. Peningkatan
efektifitas
penanganan
LHKPN & LHKASN
Tranparansi
penanganan
LHKPN & LHKASN
Melaksanakan
penanganan LHKPN
sesuai dengan Perka
BAPETEN No.12
Tahun 2013 dan
LHKASN Perka
BAPETEN No.8
Tahun 2015
2015
2016
2017
2018
2019
Laporan
penanganan
LHKPN &
LHKASN
pengelolaan database
LHKPN & LHKASN
2015
2017
Dokumen
database LHKPN
& LHKASN
Monitoring LHKPN &
LHKASN melalui
sistem yang sudah
ada
2015
2016
2017
2018
2019
Dokumen hasil
monitoring
LHKPN &
LHKASN
6. Pembangunan
zona integritas di
lingkungan
BAPETEN
Memperoleh
predikat WBK oleh
Menpan
Terbentuknya zona
integritas di satuan
kerja
2015 Pengusulan unit
kerja menuju
predikat WBK ke
Menpan
Implementasi zona integritas.
2015 Laporan implementasi zona integritas.
Evaluasi zona integritas
2015 Dokumen hasil evaluasi zona integritas
pengusulan unit
kerja calon WBK
2015
SK pengusulan
unit kerja calon
WBK
penetapan unit kerja
calon WBK
2016 SK unit kerja
calon WBK
pembinaan unit kerja
calon WBK
2016 Bimbingan teknis
kepada unit kerja
calon WBK
7. Penguatan sistem penanganan
pengaduan masyarakat (public
Sistem penanganan pengaduan
masyarakat efektif dan efisien
Menyusun prosedur penanganan
pengaduan masyarakat
2016
Draft prosedur penanganan
pengaduan masyarakat
- 16 -
complain handling
system)
Penetapan prosedur
penanganan pengaduan masyarakat
2017 Prosedur
penanganan pengaduan masyarakat
Implementasi sistem penanganan pengaduan masyarakat
2017 2018 2019
Tindak lanjut atas seluruh pengaduan masyarakat
untuk perbaikan kualitas pelayanan
Evaluasi atas Implementasi sistem penanganan
pengaduan masyarakat
2017 2018 2019
Laporan hasil Implementasi sistem
penanganan pengaduan masyarakat
Pengembangan sistem penanganan pengaduan masyarakat
2018 2019
Pemuktahiran sistem penanganan pengaduan
masyarakat
8. Pelaksanaan
pemantauan benturan kepentingan
Tidak adanya
penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan tugas di BAPETEN
Menyusun pedoman
benturan kepentingan
2015
Draft Perka
benturan kepentingan
Penetapan Perka
BAPETEN tentang benturan kepentingan
2016 Perka benturan
kepentingan
Sosialisasi benturan kepentingan
2016 Pemahaman tentang benturan kepentingan
Mengelola pengaduan berbasis sistem
2017
Pengelolaan sistem teknologi dalam penanganan
benturan kepentingan
Pemeliharaan dan pengembangan pengelolaan benturan
kepentingan.
2018 2019
Pemuktahiran sistem teknologi penanganan benturan
kepentingan
Evaluasi benturan kepentingan.
2018 2019
Dokumen tentang benturan
kepentingan
Progam penguatan pengawasan memiliki 8 kegiatan antara lain: Penerapan SIstem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sesuai dengan PERKA BAPETEN No.12 Tahun
2014, Peningkatan peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) sebagai Quality
Assurance dan consulting, Penerapan Sistem Pengendalian gratifikasi sesuai dengan
Perka BAPETEN No.12 Tahun 2014 tentang Gratifikasi di lingkungan BAPETEN,
Penguatan Whistleblowing System (WBS), Peningkatan efektifitas penanganan LHKPN
dan LHKASN, Pembangunan zona integritas di lingkungan BAPETEN, Penguatan
sistem penanganan pengaduan masyarakat (public complain handling system), dan
Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan.
2.1. Penerapan SIstem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) sesuai dengan
PERKA BAPETEN No.12 Tahun 2014 memiliki tahapan-tahapan dalam
pelaksanaannya antara lain:
Sosialisasi penerapan SPIP di seluruh unit kerja dengan kriteria
keberhasilan berupan Dokumen sosialisasi tentang SPIP. Pelaksanaan
pada progam ini di bulan Maret di tahun 2017
- 17 -
Penerapan SPIP dengan tingkat keberhasilan terselenggaranya kegiatan
pengendalian untuk meminimalisir resiko yang telah diidentifikasikan.
Penanggung jawab pelaksana : Inspektorat
2.2. Peningkatan peran Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) sebagai
Quality Assurance dan consulting.Perencanaan progam ini meliputi tahapan
sebagai berikut:
Membuat rencana peningkatan peran APIP sebagai Quality
Assurances dan Consulting, akan dilakukan pada bulan Maret di
tahun 2016 dan 2018 dengan kriteria keberhasilan tersusunnya
rencana aksi peningkatan peran APIP.
Membangun peningkatan peran APIP sebagai Quality Assurances dan
consulting dengan kriteria keberhasilan berupa Draft SK Kepala
BAPETEN tentang APIP. Progam ini akan berlangsung pada bulan
Maret di tahun 2016 dan 2018
Menerapkan peran APIP sebagai Quality Assurance dan Consulting
dengan kriteria keberhasilan laporan APIP setiap tahunnya.
Penanggung jawab pelaksana : Inspektorat
2.3. Penerapan Sistem Pengendalian gratifikasi sesuai dengan Perka BAPETEN
No.12 Tahun 2014 tentang Gratifikasi di lingkungan BAPETEN. Tahapan
kerja yang akan dilaksankan sebagai berikut:
Terselenggaranya public campgain secara berkala di lingkungan
BAPETEN dengan kriteria keberhasilan Pemahaman seluruh pegawai
tentang penanganan pengendalian gratifikasi. Kegiatan ini akan
terlaksana pada bulan Agustus
Pelaksanaan Perka gratifikasi dan pengelolaan gratifikasi dengan
kriteria keberhasilan berupa Dokumen pelaksanaan sistem gratifikasi
Monitoring dan evaluasi pengendalian gratifikasi yang dilakukan tiap
tahun dengan kriteria keberhasilan Dokumen laporan monev
pengendalian gratifikasi yang akan dilaksanakan pada bulan
Desember.
Penanggung jawab pelaksana : Inspektorat
2.4. Penguatan Whistleblowing System (WBS)
Identifikasi permasalahan WBS yang akan dilaksanakan pada bulan
Maret 2015 kriteria keberhasilan dengan tersusunya dokumen kajian
identifikasi permasalahan WBS
- 18 -
Penetapan Perka BAPETEN tentang WBS yang akan dilaksanakan
pada Maret 2016 dengan kriteria keberhasilan terbitnya Perka
BAPETEN tentang WBS
Menyusun rencana prosedur pengaduan ekternal maupun internal
dan rencana pengelolaan WBS dengan kriteria keberhasilan
tersusunnya Dokumen draft prosedur pengaduan dan pengelolaan
WBS yang akan dilaksanakan pada Mei 2016
Pembentukan Tim Satgas WBS yang akan terlaksana pada bulan
Agustus 2016, dengan kriteria keberhasilan SK Kepala BAPETEN
Sosialisasi WBS dengan public campaign yang telah dilakukan tahun
2015 dan akan disosialisasikan kembali pada bulan Agustus 2016
setelah terbitnya perka tentang WBS dan SK tim satgas WBS dengan
kriteria keberhasilan pemahaman seluruh ASN dan stakeholder
mengenai WBS
Mengelola pengaduan berbasis sistem dengan kriteria keberhasilan
terdapat pengelolaan sistem teknologi dalam penanganan WBS.
Pemeliharaan dan pengembangan pengelolaan pengaduan berbasis
sistem yang akan terus dilakukan sejak tahun 2016 dengan kriteria
keberhasilan terdapat pemuktahiran sistem teknologi WBS.
Setelah berlangsung penyelenggaraan WBS akan dilakukan evaluasi
pada bulan Desember tiap tahunnya dengan kriteria keberhasilan
tersusunnya dokumen hasil evaluasi WBS
2.5. Peningkatan efektifitas penanganan LHKPN & LHKASN dengan harapan
terbentuk transparansi penanganan LHKPN & LHKASN. Pelaksanaan kerja
ini meliputi tahapan sebagai berikut:
Melaksanakan penanganan LHKPN sesuai dengan Perka BAPETEN
No.12 Tahun 2013 dan LHKASN Perka BAPETEN No.8 Tahun 2015
dengan kriteria keberhasilan berupa Laporan penanganan LHKPN &
LHKASN yang diselenggarakan tiap tahun pada bulan Juni
pengelolaan database LHKPN & LHKASN yang akan dilaksanakan
pada pada tahun 2015 dan 2017 dengan kriteria keberhasilan
tersusunnya dokumen database LHKPN & LHKASN
Untuk memastikan berjalannya pengelolaan LHKPN & LHKASN
sesuai dengan Perka BAPETEN No.12 Tahun 2013 dan Perka
BAPETEN No.8 Tahun 2015 maka dilakukan monitoring pada bulan
Desember tiap tahunnya dengan kriteria keberhasilan tersusunnya
dokumen hasil monitoring LHKPN & LHKASN.
- 19 -
2.6. Pembangunan zona integritas di lingkungan BAPETEN menuju predikat
WBK oleh menpan akan dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
Terbentuknya zona integritas di satuan kerja yang akan ditetapkan
pada bulan Februari tahun 2015 dengan kriteria keberhasilan
Pengusulan unit kerja menuju predikat WBK ke Menpan.
Implementasi zona integritas akan dilaksanakan mulai pada bulan
September 2015 dengan kriteria keberhasilan Laporan implementasi
zona integritas.
Evaluasi zona integritas akan dilakukan setiap tahun di Bulan
Desember mulai tahun 2015 dengan kriteria keberhasilan
tersusunnya dokumen hasil evaluasi zona integritas.
Penetapan tiga unit kerja yang dicalonkan untuk diusulkan menjadi
unit kerja calon WBK yang telah dilakukan pada tahun 2015 dengan
kriteria keberhasilan berupa SK pengusulan unit kerja calon WBK
Penetapan unit kerja calon WBK yang akan dilaksanakan bulan
Februari 2016 dengan kriteria keberhasilan berupa SK unit kerja
calon WBK
Pembinaan unit kerja calon WBK dengan memberikan bimbingan
teknis kepada unit kerja calon WBK agar lebih memahami secara
menyeluruh pelaksanaan WBK yang akan dimulai pada bulan Mei
2016.
2.7. Penguatan sistem penanganan pengaduan masyarakat (public complain
handling system):
Penyusunan prosedur penanganan pengaduan masyarakat akan
dilaksanaan pada bulan Mei tahun 2016 dengan kriteria
keberhasilan dihasilkan draft prosedur penanganan pengaduan
masyarakat
Penetapan prosedur penanganan pengaduan masyarakat akan
dilaksanaan pada bulan Januari tahun 2017 dengan kriteria
keberhasilan penetapan prosedur penanganan pengaduan
masyarakat.
Implementasi zona integritas akan dilaksanakan mulai pada bulan
Mei 2017 dengan kriteria keberhasilan tindak lanjut atas seluruh
pengaduan masyarakat untuk perbaikan kualitas pelayanan.
Evaluasi atas Implementasi sistem penanganan pengaduan
masyarakat akan dilakukan setiap tahun di Bulan Desember mulai
tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan berupa laporan hasil
Implementasi sistem penanganan pengaduan masyarakat.
- 20 -
Pengembangan sistem penanganan pengaduan masyarakat akan
dilakukan pemutakhiran secara berkala 2 tahun sekali
2.8. Pelaksanaan pemantauan benturan kepentingan dengan tujuan untuk
menghindari penyalahgunaan wewenang dalam pelaksanaan tugas akan
dilakukan melalui tahapan sebagai berikut:
Penyusunan prosedur benturan kepentingan yang telah dilaksanaan
pada tahun 2015 dengan kriteria keberhasilan menghasilkan draft
Perka benturan kepentingan.
Penetapan Perka BAPETEN tentang benturan kepentingan akan
dilaksanaan pada bulan April tahun 2016 dengan kriteria
keberhasilan penetapan Perka benturan kepentingan.
Pengelolaan pengaduan berbasis sistem benturan kepentingan akan
dilaksanakan pada bulan tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan
pemutakhiran sistem teknologi penanganan benturan kepentingan.
Pemeliharaan dan pengembangan pengelolaan benturan kepentingan
akan dimulai pada tahun 2018 dengan kriteria keberhasilan
pemutakhiran sistem teknologi penanganan benturan kepentingan
Evaluasi benturan kepentingan akan dilakukan mulai tahun 2018 di
bulan Desember dengan kriteria keberhasilan tersusunnya dokumen
tentang benturan kepentingan.
Penanggung jawab pelaksana : Inspektorat
3. Penguatan Akuntabilitas Kinerja
Tujuan dalam program penguatan akuntabilitas kerja untuk meningkatkan
kualitas penerapan sistem akuntabilitas kinerja baik
No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria
Keberhasilan
Outcomes
1 Percepatan
penerapan standar
akuntansi
pemerintah berbasis
accrual (perbaikan
manajemen
informasi keuangan
negara)
Terbangunnya
sistem yang
mampu
mendorong
tercapainya
kinerja
organisasi yang
akuntable
Persiapan
Infrastruktur (alat
pengolah data)
dan implementasi
sistem akuntansi
cash toward
accrual (CTA)
2015 Rencana Aksi
implementasi
sistem
akuntansi
cash toward
accrual (CTA)
Peningkatan
kualitas penerapan
sistem
akuntabilitas
kinerja yang efektif
dan efisien.
Implementasi
akuntansi
pemerintah
berbasis accrual
BAPETEN
2016 Laporan
Pelaksanaan
akuntansi
pemerintah
berbasis
accrual
BAPETEN
Evaluasi
akuntansi
2017 hasil penilaian
LAKIP dengan
- 21 -
pemerintah
berbasis accrual
BAPETEN
kategoi baik
atau BB
Pengembangan
akuntansi
pemerintah
berbasis accrual
BAPETEN
2018
2019
Pemuktahiran
sistem
akuntansi
pemerintah
berbasis
accrual
BAPETEN
2. Penyelarasan fungsi
perencanaan,
penganggaran,
pengadaan, monev,
dan pelaporan
berbasis TIK
Terjadinya
peningkatan
kualitas
laporan
akuntabilitas
kinerja
Penyusunan
RENSTRA 2015-
2019
2015 Dokumen
RENSTRA
2015-2019
pengembangan
sistem
Perencanaan dan
Evaluasi (SERASI)
yang telah
terintegrasi
2016 Upgrade
system
SERASI
Koordinasi
perencanaan
kegiatan dan
aggaran
2015
2016
2017
2018
2019
Dokumen
laporan
perencanaan
kegiatan dan
anggaran
Penyusunan dan
pengembangan
sistem pelaporan
berbasis TIK
2016
2017
2018
2019
Pelaksanaan
sistem
pelaporan
berbasis IT
Program penguatan akuntabilitas kinerja memiliki 2 kegiatan utama yang meliputi
Percepatan penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis accrual (perbaikan
manajemen informasi keuangan negara) dan Penyelarasan fungsi perencanaan,
penganggaran, pengadaan, monev, dan pelaporan berbasis TIK.
3.1. Percepatan penerapan standar akuntansi pemerintah berbasis accrual
(perbaikan manajemen informasi keuangan negara) memiliki tahapan kerja:
Persiapan Infrastruktur (alat pengolah data) dan implementasi sistem
akuntansi cash toward accrual (CTA) dilaksanakan sepanjang tahun
2015 dengan kriteria keberhasilan berupa rencana Aksi implementasi
sistem akuntansi cash toward accrual (CTA)
Selanjutnya adalah Implementasi akuntansi pemerintah berbasis
accrual BAPETEN yang akan dilaksanakan pada tahun 2016 dengan
kriteria keberhasilan Laporan Pelaksanaan akuntansi pemerintah
berbasis accrual BAPETEN
Evaluasi akuntansi pemerintah berbasis accrual BAPETEN
Merencanakan, membangun, dan menerapkan penguatan
akuntabilitas kinerja instansi, yang akan dilakukan pada awal bulan
di tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan berupa hasil penilaian
LAKIP dengan kategoi baik BB.
- 22 -
Pengembangan akuntansi pemerintah berbasis accrual BAPETEN
akan dilakukan mulai tahun 2018 dengan memutakhirkan sistem
akuntansi pemerintah berbasis accrual BAPETEN
3.2. Penyelarasan fungsi perencanaan, penganggaran, pengadaan, monev, dan
pelaporan berbasis TIK untuk meningkatkan kualitas laporan akuntabilitas
kinerja dengan tahapan-tahapan sebagai berikut:
Penyusunan RENSTRA 2015-2019 dilaksanakan pada bulan Agustus
2015 dengan kriteria keberhasilan Dokumen RENSTRA 2015-2019
Pengembangan sistem Perencanaan dan Evaluasi (SERASI) yang
telah terintegrasi akan dilaksanakan pada bulan bulan Juli 2016
dengan kriteria keberhasilan dengan adanya Upgrade system
SERASI
Koordinasi perencanaan kegiatan dan anggaran dengan dilakukan
sepanjang tahun dengan kriteria keberhasilan Dokumen laporan
perencanaan kegiatan dan anggaran
Penyusunan sistem pelaporan berbasis TIK akan dimulai pada bulan
Juli 2016 dengan kriteria pelaksanaan sistem pelaporan berbasis IT
Penanggung jawab pada kegiatan ini Biro Perencanaan
4. Penguatan Kelembagaan
Tujuan progam ini untuk mewujudkan instansi pemerintahan yang tepat
ukuran, tepat fungsi dan sinergis sehingga mendorong terciptanya mental aparat
yang kondusif dalam upaya mewujudkan birokrasi yang efektif dan efisien.
No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria
Keberhasilan
Outcomes
1. Restrukturisasi/penataan
tugas dan fungsi (tupoksi)
unit kerja pada BAPETEN
berdasarkan Laporan
Kajian Organisasi tupoksi
RB BAPETEN 2010-2014
Hasil
reorganisasi
tugas dan
fungsi unit
kerja
Pembentukan
tim Reorganisasi
BAPETEN
2016
2019
SK Kepala
BAPETEN
Terwujudnya
instansi
pemerintahan
yang tepat
ukuran, tepat
fungsi dan
sinergis
dalam
mewujudkan
birokrasi
yang efekti
dan efisien
Tim reorganisasi
melakukan
identifikasi
tupoksi unit
organisasi
2016
2019
Identifikasi
tupoksi unit
organisasi
Menganalisis dan
mengevaluasi
struktur
organisasi dan
tata kerja
BAPETEN yang
berlaku
2016
2019
Hasil analisis
dan evaluasi
- 23 -
Menyusun
rencana
restrukturisasi
2016
2019
Draft struktur
organisasi dan
Tata Kerja
yang baru
Melakukan
restrukturisasi
sesui dengan
draft organisasi
dan Tata kerja
yang baru
2016
2019
SK Kepala
BAPETEN
tentang
Organisasi dan
Tata Kerja
Melakukan
evaluasi tupoksi
untuk
penajaman
fungsi
2016
2019
Dokumen
laporan hasil
evaluasi
tupoksi
Pada program penguatan kelembagaan mempunyai kegiatan utama untuk
menyelenggarakan Restrukturisasi/penataan tugas dan fungsi (tupoksi) unit kerja
pada BAPETEN .
4.1. Restrukturisasi/penataan tugas dan fungsi (tupoksi) unit kerja pada
BAPETEN akan dilakukan pada tahun 2016 dan akan ditinjau kembali
pada tahun 2019 jika diperlukan didasarkan pada Laporan Kajian
Organisasi tupoksi RB BAPETEN 2010-2014 dengan tahapan sebagai
berikut:
Dimulai dengan pembentukan tim Reorganisasi BAPETEN yang
terlaksana pada bulan Februari dengan terbitnya SK Kepala
BAPETEN. Pembentukan tim re-organisasi dilakukan secara berkala
dengan masa penugasan per tahun.
Tim reorganisasi melakukan identifikasi tupoksi unit organisasi
dengan kriteria keberhasilan tersusunnya Identifikasi tupoksi unit
organisasi yang akan dilaksanakan pada bulan April.
Menganalisis dan mengevaluasi struktur organisasi dan tata kerja
BAPETEN yang berlaku yang akan terlaksana pada bulan Juni
dengan kriteria keberhasilan Hasil analisis dan evaluasi
Menyusun rencana restrukturisasi sehingga kriteria keberhasilan
terlihat dari terbentuknya Draft struktur organisasi dan Tata Kerja
yang baru yang akan terlaksana pada bulan Agustus.
Melakukan restrukturisasi sesuai dengan draft organisasi dan Tata
kerja yang baru dengan kriteria keberhasilan terbitnya SK Kepala
BAPETEN tentang Organisasi dan Tata Kerja
Melakukan evaluasi tupoksi untuk penajaman fungsi Dokumen
laporan hasil evaluasi tupoksi
Penanggung jawab pada kegiatan ini Bagian Organisasi dan Tatalaksana Biro Hukum
dan Organisasi
- 24 -
5. Penguatan Tatalaksana
Perubahan pada sistem tatalaksana bertujuan untuk mendorong efisiensi
penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan, sekaligus untuk mengubah
mental aparatur.
No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria
Keberhasilan
Outcomes
1. Pengembangan
penerapan e-
goverment yang
terintegrasi dalam
penyelenggaran
pemerintahan
Tersedianya e-
goverment
Pembentukan Tim
TIK dalam rangka
penyempurnaan
pengelolaan TIK
2016 SK Tim efisiensi
penyelenggaraan
pemerintahan
dan pelayanan,
sekaligus untuk
mengubah
mental
aparatur.
Penyusunan
rencana prosedur
TIK dalam rangka
penyempurnaan
pengelolaan TIK
2016 Draft
penyempurnaan
master plan TIK
Pelaksanaan
pengelolaan TIK
2016
2017
2018
2019
Perka BAPETEN
Monitoring dan
evaluasi e-
goverment
2016
2017
2018
2019
Laporan monev
e- goverment
2. Penguatan
keterbukaan
Informasi Publik
BAPETEN disertai
dengan mekanisme
umpan balik
Tersedianya
keterbukaan
informasi
publik yang
akurat dan
terintegrasi
Mengidentifikasi
permasalahan
mekanisame
pelayanan
keterbukaan
informasi publik
BAPETEN
2015 Dokumen
kajian
permasalahan
mekanisme
pelayanan
publik
Merencanakan
aksi mekanisme
keterbukaan
informasi publik
BAPETEN
2015 Draft pedoman
KIP BAPETEN
Penetapan
mekanisme
pelayanan
keterbukaan
informasi publik
BAPETEN
2015 SOP mekanisme
pelayanan
keterbukaan
informasi
publik
BAPETEN
Pengembangan
sistem pelayanan
keterbukaan
informasi publik
BAPETEN
2016
2017
2018
2019
Semakin
mudah
mendapatkan
informasi
- 25 -
Monitoring dan
evaluasi sistem
pelayanan
keterbukaan
publik
2018 Dokumen
kajian monev
sistem
pelayanan
keterbukaan
publik.
3. Penilaian Kesesuain
Mutu Internal
terhadap penerapan
Sistem Manajemen
BAPETEN di semua
unit kerja
PKMI sebagai
dasar
penilaian
mutu
terhadap
implementasi
sistem
manajemen
BAPETEN dan
dikembangkan
menjadi salah
satu tinjauan
manajemen
Menyusun
laporan penilaian
kesesuain mutu
internal tehadap
penerapan sistem
manajemen
BAPETEN
2016
2017
2018
2019
Laporan
temuan
kesesuaian
mutu internal
Melakukan Gap
Analiysis di setiap
unit kerja
tehadap
penerapan sistem
manajemen
BAPETEN
2016
2017
2018
2019
Tindak lanjut
temuan
Melaksanakan
Tinjauan
Manajemen
terhadap laporan
hasil penilaian
kesesuaian mutu
internal
2016
2018
Pelaksanaan
tinjauan
manajemen
Menyusun
kualifikasi dan
sertifikasi asesor
mutu
2016
2019
Pelatihan
sertifikasi
Menyusun revisi
prosedur
penilaian
kesesuaian mutu
internal
2015
2019
Dokumen
pedoman
penilaian mutu
internal
Pelaksanaan
penilaian
kesesuaian mutu
internal terhadap
penerapan sistem
manajemen
BAPETEN
2016
2017
2018
2019
Audit mutu
internal
Evaluasi
penilaian
kesesuaian mutu
internal terhadap
penerapan sistem
manajemen
BAPETEN
2016
2017
2018
2019
Dokumen
laporan
evaluasi
4. Penerapan sistem
kearsipan yang
handal
Meningkatnya
kesadaran
terhadap
perlakuan
Pelaksanaan
penyusutan arsip
sebagai bahan
JRA BAPETEN
2016
2017
2018
2019
Laporan
penyusuan
arsip
- 26 -
terhadap arsip Otomasi dan
digitasi arsip
online
2015 Manual digitasi
arsip online
Pembangunan
Personal Arsip
online.
2017 Aplikasi
Personal Arsip
online
Pembangunan
arsip online
lembaga
2018 Pemutakhiran
arsip online
lembaga
Program penguatan tatalaksana memiliki 4 kegiatan utama yang meliputi
Pengembangan penerapan e-goverment, Penguatan keterbukaan Informasi Publik,
Penilaian Kesesuain Mutu Internal terhadap penerapan Sistem Manajemen BAPETEN,
dan Penerapan sistem kearsipan.
5.1. Pengembangan penerapan e-goverment yang terintegrasi dalam
penyelenggaran pemerintahan memiliki tahapan kerja:
Pengembangan e-goverment dimulai dengan membentuk tim TIK yang
dilaksanakan pada bulan Maret tahun 2016 dengan kriteria
keberhasilan berupa SK tim TIK.
Selanjutnya akan disusun rencana prosedur TIK dalam rangka
penyempurnaan pengelolaan TIK pada bulan April tahun 2016
dengan kriteria keberhasilan Draft penyempurnaan master plan TIK.
Pelaksanaan pengelolaan TIK akan dimulai bulan September dengan
diperkuat perka BAPETEN yang akan berlangsung selama perka
tersebut berlaku.
Monev e-goverment akan dilaksanakan setiap tahun di bulan
Desember dengan kriteria keberhasilan tersedianya laporan monev.
5.2. Penguatan keterbukaan Informasi Publik BAPETEN disertai dengan
mekanisme umpan balik memiliki tahapan kerja:
Mengidentifikasi permasalahan mekanisame pelayanan keterbukaan
informasi publik BAPETEN yang telah dilaksanakan pada tahun
2015 dengan menghasilkan dokumen kajian permasalahan
mekanisme pelayanan publik.
Pada tahun yang sama dilaksanakan juga rencana aksi mekanisme
keterbukaan informasi publik BAPETEN dengan menghasilkan Draft
pedoman KIP BAPETEN.
SOP mekanisme pelayanan keterbukaan informasi publik BAPETEN
merupakan hasil dari tahapan selanjutnya yang dilakukan pada
tahun 2015 sebagai dasar Penetapan mekanisme pelayanan
keterbukaan informasi publik BAPETEN.
- 27 -
Setelah perangkat utama tersedia, maka pengembangan sistem
pelayanan keterbukaan informasi publik BAPETEN akan
dilaksanakan mulai tahun 2016 dengan kriteria keberhasilan
Semakin mudah mendapatkan informasi publik.
Monitoring dan evaluasi sistem pelayanan keterbukaan publik akan
dilaksanakan pada bulan Oktober tahun 2018 dengan kriteria
keberhasilan berupa Dokumen kajian monev sistem pelayanan
keterbukaan publik.
5.3. Program Penilaian Kesesuain Mutu Internal terhadap penerapan Sistem
Manajemen BAPETEN di semua unit kerja akan menjadi salahsatu daras
dalam tinjauan manajemen dengan tahapan-tahapan kerja sebagai berikut:
Menyusun laporan penilaian kesesuain mutu internal tehadap
penerapan sistem manajemen BAPETEN yang akan dilakukan setiap
tahunnya pada bulan Februari dengan kriteria keberhasilan berupa
Laporan temuan kesesuaian mutu internal.
Melakukan Gap Analiysis di setiap unit kerja tehadap penerapan
sistem manajemen BAPETEN yang akan dilaksanakan pada bulan
Juni tiap tahunnya dengan kriteria keberhasilan berupa form yang
harus ditindaklanjuti oleh unit kerja jika ada temuan kesesuaian
mutu.
Tinjauan manajemen akan dilakukan secara berkala tiap 2 tahun
sekali dimulai pada bulan September 2016 dengan pelaksanaan
tinjauan manajemen dihadapan top manajemen.
Untuk menjaga kualitas penilaian mutu, BAPETEN akan menyusun
kualifikasi dan sertifikasi asesor mutu yang akan dilaksanakan pada
tahun 2016 dan 2019 dengan kriteria keberhasilan diadakannya
pelatihan yang bersertifikasi.
Menyusun revisi prosedur penilaian kesesuaian mutu internal sesuai
dengan pengembangan mutu dan upgrade referensi seperti ISO 9001
dan GSR 3 yang telah dilakukan pada tahun 2015 dan akan direvisi
kembali jika diperlukan pada tahun 2019 dengan kriteria
keberhasilan berupa Dokumen pedoman penilaian mutu internal.
Penerapan SMB yang telah direvisi melalui PKMI, akan dilakukan
setiap tahun bulan Mei dan dimulai pada tahun 2017 untuk
dilakukan audit mutu.
Evaluasi penilaian kesesuaian mutu internal terhadap penerapan
sistem manajemen BAPETEN sebagai akhir tahapan akan dilakukan
setiap bulan Desember
- 28 -
5.4. Untuk Meningkatnya kesadaran terhadap perlakuan terhadap arsip maka
dibutuhkan sistem kearsipan yang handal. Tahapan kerja yang akan
dilakukan adalah sebagai berikut:
Pelaksanaan penyusutan arsip sebagai bahan JRA BAPETEN akan
dilakukan setiap tahun dimulai dari bulan April tahun 2016 dengan
kriteria keberhasilan berupa laporan penyusutan arsip sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Untuk memudahkan dalam pengolahan arsip maka dilakukan
Otomasi dan digitasi arsip online yang telah dimulai dari tahun 2015
dan menghasilkan manual digitasi arsip online.
Untuk meningkatkan kinerja pengarsipan akan dibangun personal
arsip yang dimulai bulai mei tahun 2017 dengan kriteria
keberhasilan berupa Aplikasi Personal Arsip online.
Tahapan terkahir adalah pembangunan arsip online lembaga yang
akan dilaksanakan bulan April tahun 2017 dengan kriteria
keberhasilan Pemutakhiran arsip online lembaga.
Penanggung jawab pada kegiatan ini Bagian Organisasi dan Tatalaksana Biro Hukum
dan Organisasi
6. Penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur
Progam ini bertujuan untuk mewujudkan manajemen ASN yang kompeten,
berintegritas, dan berkinerja dengan penerapan manajemen ASN yang
transparan, kompetitif dan berbasis merit.
No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria
Keberhasilan
Outcomes
1 Perumusan kebijakan
kebutuhan pegawai
berbasis ABK dan Anjab
Tersedianya
formasi pegawai
sesuai dengan
beban kerja dan
jabatannya
menuju
organisasi yang
ideal
Penetapan
kebijakan ABK
dan Anjab
2016 Perka ABK
dan Anjab
mewujudka
n
manajemen
ASN yang
kompeten,
berintegrita
s, dan
berkinerja
serta
berdaya
saing
perumusan
kebijakan
rencana
pengembangan
(renbang)
pegawai ASN
2016 Rencana aksi
renbang
pegawai ASN
implementasi
pengembangan
(renbang)
pegawai ASN
2017
2018
2019
Laporan
pengembanga
n pegawai
ASN
Penerapan
sistem TKD
(CAT) dan TKB
untuk
rekruitmen
CPNS
2016
2017
2018
2019
Pelaksanaan
recruitmen
CPNS
berbasis CAT
monev rencana 2016 Laporan
- 29 -
pengembangan
(renbang)
pegawai ASN
2018 monev
renbang ASN
2 Penguatan sistem
rekrutmen dan seleksi
pegawai yang
transparan, kompetitif
dan berbasis merit
Terbangunnya
sistem
rekrutmen dan
seleksi pegawai
yang
transparan,
kompetitif dan
berbasis merit
Penyusunan
draft revisi
prosedur sistem
rekruitmen dan
seleksi pegawai
2017 Draft revisi
perka kepala
BAPETEN
tentang
sistem
rekruitmen
dan seleksi
pegawai
Penetapan revisi
perka sistem
recrutimen
2017 Perka Kepala BAPETEN
Implementasi
Revisi Perka
sistem
rekrutmen dan
seleksi pegawai
2017 Laporan
pelaksanaan
sistem
rekruitmen
dan seleksi
pegawai
3 Perumusan dan
penetapan kebijakan
pemanfaatan
assessment center
Tersedianya
assessment
center
Perumusan
kebijakan
pemanfaatan
asseement
center
2017 Dokumen
draft
assessment
center
Penetapan
kebijakan
assessment
center
2017 Perka sistem assesment pegawai
Pelaksanaan Assesment center
2018 2019
Dokumen hasil assesment pegawai
Monev dan pelaporan
kebijakan assessment center
2019 Dokumen
hasil monev
4 Perumusan dan
penetapan kebijakan
penilaian kinerja
pegawai
Tersedianya
perangkat/instr
umen untuk
menilai kinerja
pegawai
Membuat
rencana untuk
menerapkan
SKP
2015
2016
2017
2018
2019
penerapan
SKP sebagai
penilaian
kinerja
pegawai
Menyusun
instrumen
penilaian kinerja
pegawai
2016
2018
Draft
instrumen
penilaian
kinerja
pegawai
Menerapkan
instrumen
penilaian kinerja
pegawai
2016
2017
2018
2019
penilaian
kinerja
pegawai
5 Penerapan kebijakan
penggajian dan
tunjangan yang adil,
layak, dan berbasis
kinerja
Tersedianya
sistem
penggajian dan
tunjangan yang
adil, layak, dan
Perumusan
kebijakan
reward and
punishment
berbasis kinerja
2017 Draft perka
reward and
punishment
berbasis
kinerja
- 30 -
berbasis kinerja Penetapan
kebijakan
reward and
punishment
berbasis kinerja
2017 Perka
BAPETEN
Implementasi
remunerasi
(penyesuaian
tukin secara
bertahap)
2016
2018
Penerapan
remunerasi
Evaluasi jabatan 2016
2018
Laporan
evaluasi
Revisi grade
tunjangan
kinerja pegawai
khususnya unit
kelembagaan
berdasarkan
ABK
2017 Revisi perka
6 Penguatan sistem
informasi kepegawaian
Tersedianya
sistem informasi
kepegawaian
yang mudah dan
Penyempurnaan
dan Integrasi
sistem
kepegawaian
terkait
Tunjangan
Kinerja
2017
2019
Pemutakhira
n sistem
kepegawaian
Penyusunan
aplikasi sistem
penilaian kinerja
berbasis IT
2016 aplikasi
sistem
penilaian
kinerja
Pengembangan
dan pengelolaan
sistem informasi
terkait
kepegawaian
(SIMKA-
SIKOPEL)
2017 Pemutakhira
n SIMKA dan
SiKOPEL
7 Perumusan kebijakan
pola karir ASN
BAPETEN
Tersedianya pola
karir yang jelas
dan berjenjang
di lingkungan
ASN BAPETEN
Perumusan
kebijakan pola
karir ASN
BAPETEN
2017
Draft perka
pola karir
Penetapan
kebijakan pola
karir ASN
BAPETEN
2017
Perka
BAPETEN
Pelaksanaan
pola karir ASN
BAPETEN
2018 Dokumen
pola karir
seluruh ASN
BAPETEN
Monev dan
pelaporan
kebijakan pola
karir ASN
BAPETEN
2018
2019
Laporan pola
monev karir
ASN
BAPETEN
8 Penguatan sistem dan Tersedianya Penetapan 2016 Dokumen
- 31 -
kualitas
penyelenggaraan diklat
berbasis kompetensi
diklat yang
berbasis
kompetensi
Analisa
Kebutuhan
Diklat (AKD)
diklat
pelatihan
kompetensi
ASN
Penyusunan
revisi prosedur
diklat
2016
2019
Prosedur
diklat
Pelaksanaan
diklat
berdasarkan
AKD
2016
2017
2018
2019
Laporan
pelaksanaan
diklat
Monev dan
pelaporan
kebijakan diklat
berdasarkan
AKD
2016
2017
2018
2019
Laporan
diklat
berdasarkan
AKD
Pengembangan
dan pengelolaan
sistem informasi
terkait
Kompetensi
pegawai (SIMKA-
SIKOPEL)
2017
Pemutakhira
n SIMKA-
SIKOPEL
9 Penerapan sistem
promosi secara terbuka,
kompetitif, dan berbasis
kompetensi
Tersedianya
jabatan secara
terbuka,
kompetitif dan
berbasis
kompetensi
Implementasi
Open Bidding
Jabatan Eselon
II
2015
2016
2017
2018
2019
Hasil open
biding
jabatan
eselon I dan
II
Program penguatan Sistem Manajemen SDM Aparatur memiliki 9 kegiatan utama
yang meliputi perumusan kebijakan kebutuhan pegawai berbasis ABK dan Anjab,
penguatan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang transparan, kompetitif dan
berbasis merit, perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center,
perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai, penerapan kebijakan
penggajian dan tunjangan yang adil, layak, dan berbasis kinerja, penguatan sistem
informasi kepegawaian, perumusan kebijakan pola karir ASN BAPETEN, penguatan
sistem dan kualitas penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi, dan penerapan
sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis kompetensi.
6.1. Perumusan kebijakan kebutuhan pegawai berbasis ABK dan Anjab untuk
menghasilkan formasi pegawai sesuai dengan beban kerja dan jabatannya
menuju organisasi yang ideal akan dilakukan dengan tahapan kerja:
Penetapan kebijakan ABK dan Anjab akan dilakukan sepanjang
tahun 2016 yang dimulai pada bulan Januari dengan kriteria
keberhasilan perka tentang ABK dan Anjab.
perumusan kebijakan rencana pengembangan (renbang) pegawai
ASN akan dilaksanakan paralel dan dilakukan pada bulan Juli 2016
dengan kriteria keberhasilan rencana aksi renbang pegawai ASN.
- 32 -
Implementasi pengembangan (renbang) pegawai ASN dengan kriteria
keberhasilan berupa laporan pengembangan pegawai ASN akan
dilaksanakan mulai pada tahun 2017.
Penerapan sistem TKD (CAT) dan TKB untuk rekruitmen CPNS
sebagai langkah reformasi birokrasi telah dimulai BAPETEN dari
tahun 2014 dan akan dilanjutkan pada recruitmen CPNS
selanjutnya.
Monev rencana pengembangan (renbang) pegawai ASN dilaksanakan
secara berkala setiap 2 tahun sekali pada setiap bulan Desember
yang dimulai pada tahun 2016.
6.2. Penguatan sistem rekrutmen dan seleksi pegawai yang transparan,
kompetitif dan berbasis merit memiliki tahapan kerja:
Penyusunan draft revisi prosedur sistem rekruitmen dan seleksi
pegawai yang akan dilaksanakan pada quartal pertama di tahun
2017 dengan kriteria keberhasilan Draft revisi perka kepala
BAPETEN tentang sistem rekruitmen dan seleksi pegawai.
Penetapan revisi perka sistem rekrutimen dilaksanakan setelah draft
revisi perka dihasilkan yang akan dilaksanakan pada bulan April
tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan berupa Perka Kepala
BAPETEN.
Implementasi Revisi Perka sistem rekrutmen dan seleksi pegawai
dilaksanakan pada bulan Mei 2017 dengan menghasilkan Laporan
pelaksanaan sistem rekruitmen dan seleksi pegawai.
6.3. Perumusan dan penetapan kebijakan pemanfaatan assessment center
sebagai salah satu amanat dalam rencana pengembangan SDM ASN
BAPETEN akan dilaksanakan melalui tahapan:
Perumusan kebijakan pemanfaatan asseement center yang akan
dilaksanakan pada bulan April 2017 kriteria keberhasilan
tersedianya dokumen draft assessment center.
Penetapan kebijakan assessment center yang menghasilkan Perka
sistem assesment pegawai yang akan dilaksanakan pada bulan
Oktober 2017.
Pelaksanaan Assesment center akan dimulai pada tahun 2018
dengan kriteria keberhasilan dokumen hasil assessment seluruh
pegawai ASN BAPETEN.
Monev dan pelaporan kebijakan assessment center akan dilakukan
pada bulan Desember tahun 2019 dengan menghasilkan dokumen
hasil monev selama palaksanaan assessmen pegawai ASN BAPETEN.
- 33 -
6.4. Perumusan dan penetapan kebijakan penilaian kinerja pegawai memiliki
tahapan kerja sebagai berikut:
Membuat rencana untuk menerapkan SKP yang telah dan
berlangsung setiap tahun di BAPETEN dengan harapan penerapan
SKP dijadikan dasar penilaian kinerja pegawai.
Menyusun instrumen penilaian kinerja pegawai yang akan
dilaksanakan pada bulan April 2016 dan akan ditinjau kembali pada
tahun dengan kriteria keberhasilan berupa Draft instrumen penilaian
kinerja pegawai.
Menerapkan instrumen penilaian kinerja pegawai sebagai dasar
penilaian kinerja pegawai.
6.5. Penerapan kebijakan penggajian dan tunjangan yang adil, layak, dan
berbasis kinerja dengan harapan tersedianya sistem penggajian dan
tunjangan yang adil, layak, dan berbasis kinerja akan dilalui dengan
tahapan kerja:
Dimulai dengan Perumusan kebijakan reward and punishment
berbasis kinerja yang akan menghasilkan draft perka reward and
punishment berbasis kinerja akan dilaksanakan pada Januari tahun
2017.
Penetapan kebijakan reward and punishment berbasis kinerja akan
dilaksanakan pada bulan April 2017 dengan kriteria keberhasilan
perka BAPETEN.
Implementasi remunerasi (penyesuaian tukin secara bertahap) yang
telah berlangsung akan menghasilkan penerapan remunerasi yang
adil sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Evaluasi jabatan akan dilaksanakan pada setiap 2 tahun sekali yang
akan dimulai pada bulan Februari 2016.
Revisi grade tunjangan kinerja pegawai khususnya unit kelembagaan
berdasarkan ABK akan dilakukan karena tuntutan beban kerja yang
sudah tidak sesuai lagi dengan OTK dan akan dilaksanakan pada
tahun 2017 dengan kriteria keberhasilan revisi Perka BAPETEN dan
penyesuaian tukin yang dinilai oleh Kemenpan.
6.6. Penguatan sistem informasi kepegawaian memiliki tahapan kerja:
Penyempurnaan dan Integrasi sistem kepegawaian terkait Tunjangan
Kinerja yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 dan 2019 dengan
kriteria keberhasilan berupa pemutakhiran sistem kepegawaian.
- 34 -
Penyusunan aplikasi sistem penilaian kinerja berbasis IT untuk
memudahkan pengguna akan dilaksanakan pada bulan September
dengan kriteria keberhasilan berupa aplikasi sistem penilaian
kinerja.
Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi terkait
kepegawaian (SIMKA-SIKOPEL) akan dilaksanakan pada bulan Mei
2017 dengan kriteria keberhasilan adalah pemutakhiran SIMKA dan
SiKOPEL.
6.7. Perumusan kebijakan pola karir ASN BAPETEN untuk mencari pola karir
yang jelas dan berjenjang di lingkungan ASN BAPETEN akan dilaksanakan
melalui tahapan:
Perumusan kebijakan pola karir ASN BAPETEN yang akan
dilaksanakan pada bulan April 2017 kriteria keberhasilan
tersedianya dokumen draft perka pola karir.
Penetapan kebijakan pola karir ASN BAPETEN yang akan
menghasilkan Perka BAPETEN akan dilaksanakan pada bulan
Oktober 2017.
Pelaksanaan pola karir ASN BAPETEN akan dimulai pada tahun
2018 dengan kriteria keberhasilan dokumen hasil pola karir seluruh
ASN BAPETEN.
Monev dan pelaporan kebijakan pola karir ASN BAPETEN akan
dilakukan pada bulan Desember tahun 2018 dan 2019 dengan
menghasilkan Laporan monev pola karir ASN BAPETEN.
6.8. Penguatan sistem dan kualitas penyelenggaraan diklat berbasis kompetensi
untuk menghasilkan SDM yang berkualitas dan berdaya saing akan
dilakukan melalui tahapan kerja sebagai berikut:
Penetapan Analisa Kebutuhan Diklat (AKD) yang akan dilaksanakan
April 2016 dengan kriteria keberhasilan berupa dokumen diklat
pelatihan kompetensi ASN.
Penyusunan revisi prosedur diklat yang disesuaikan dengan
perkembangan akan dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan dengan
kriteria keberhasilan berupa prosedur diklat.
Pelaksanaan diklat berdasarkan AKD akan dilaksanakan sepanjang
tahun dengan kriteria keberhasilan berupa laporan setiap
penyelenggraan diklat.
Monev dan pelaporan kebijakan diklat berdasarkan AKD dilakukan
setiap tahun secara periodik pada bulan Desember dengan
menghasilkan laporan monev penyelenggaraan diklat.
- 35 -
Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi terkait Kompetensi
pegawai (SIMKA-SIKOPEL) dengan memutakhirkan SIMKA-SIKOPEL
akan dilakukan pada tahun 2017.
6.9. Penerapan sistem promosi secara terbuka, kompetitif, dan berbasis
kompetensi telah dilakukan oleh BAPETEN mulai tahun 2013 untuk
mengisi jabatan yang kosong dengan open bidding. Selama berlangsungnya
open bidding sampai hasil, diumumkan secara terbuka dan dapat diakses
secara bebas di website BAPETEN
Penanggung jawab pada kegiatan ini Biro Umum
7. Penguatan Peraturan Perundang-undangan
Bertujuan meningkatan efektivitasan sistem peraturan perundang-
undangan yang berlaku di BAPETEN dan menyentuh kehidupan
masyarakat.
No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria
Keberhasilan
Outcomes
1. Menyusun peta
permasalahan terkait
dengan tumpang
tindih peraturan
perundang undangan
yang diterbitkan oleh
BAPETEN
Tersedianya
peta peraturan
perundang-
undangan
yang tidak
harmonis atau
tidak sinkron
di lingkungan
Kepala
BAPETEN
identifikasi,
analisis dan
pemetaan
terhadap
peraturan
perundang-
undangan yang
tidak
harmonis/sinkron
2015
2016
2018
peta peraturan
perundang-
undangan yang
tidak harmonis
atau tidak
sinkron
Terciptanya
peraturan
perundang-
undangan yang
harmonis dan
sinkron untuk
meningkatan
efektivitasan
sistem
peraturan
perundang-
undangan yang
berlaku di
BAPETEN
revisi peraturan
perundang-
undangan yang
tidak harmonis
atau tidak
sinkron di
lingkungan
Kepala BAPETEN
2015
2017
2019
PP
2. Penerapan Sistem
Pengendalian dalam
penyusunan
peraturan
perundang-undangan
Tersedianya
Sistem
Pengendalian
dalam
penyusunan
peraturan
perundang-
undangan
implementasi
Sistem
Pengendalian
dalam
penyusunan
peraturan
perundang-
undangan
2015
2016
2017
2018
2019
Laporan
pelaksanaan
Monev Sistem
Pengendalian
dalam
penyusunan
peraturan
2015
2016
2017
2018
2019
Dokumen
monev Sistem
Pengendalian
dalam
penyusunan
- 36 -
perundang-
undangan
peraturan
perundang-
undangan
3. Melakukan
pemuktahiran data
JDHI yang telah
tersedia
Pemuktahiran
sistem JDHI
Mengembangkan
sistem JDHI
2015
2016
2017
2018
2019
Upgrade sistem
JDHI
Program penguatan Peraturan Perundang-undangan memiliki 3 kegiatan utama yang
meliputi penyusunan peta permasalahan terkait dengan tumpang tindih peraturan
perundang undangan yang diterbitkan oleh BAPETEN, penerapan Sistem
Pengendalian dalam penyusunan peraturan perundang-undangan, dan
pemuktahiran data JDHI yang telah tersedia.
7.1. Penyusunan peta permasalahan terkait dengan tumpang tindih peraturan
perundang undangan yang diterbitkan oleh BAPETEN menghendaki
tersedianya peta peraturan perundang-undangan yang tidak harmonis atau
tidak sinkron di lingkungan Kepala BAPETEN. Untuk itu diperlukan
tahapan-tahapan kerja sebagai berikut:
Identifikasi, analisis dan pemetaan terhadap peraturan perundang-
undangan yang tidak harmonis/sinkron yang telah dilakukan pada
tahun 2015 dan akan dilanjutkan pada tahun 2016 dan 2018
dengan kriteria keberhasilan berupa peta peraturan perundang-
undangan yang tidak harmonis atau tidak sinkron.
Sebagai lanjutan dari identifikasi maka perlu merevisi peraturan
perundang-undangan yang tidak harmonis atau tidak sinkron di
lingkungan Kepala BAPETEN yang akan dilaksanakan pada tahun
2017 dan 2019 jika dengan kriteria keberhasilan berupa penerbitan
PP.
7.2. Penerapan Sistem Pengendalian dalam penyusunan peraturan perundang-
undangan memiliki tahapan kerja sebagai berikut:
implementasi Sistem Pengendalian dalam penyusunan peraturan
perundang-undangan yang dilaksanakan sepanjang tahun dengan
menghasilkan laporan pelaksanaan
Monev Sistem Pengendalian dalam penyusunan peraturan
perundang-undangan dilaksanakan setiap tahun di bulan November.
7.3. Melakukan pemuktahiran data JDHI yang telah tersedia untuk
memudahkan pihak yang berkepentingan dalam mendapatkan informasi
yang diperlukan.
Penanggung jawab pada kegiatan ini Bagian Hukum Biro Hukum dan Organisasi
- 37 -
8. Peningkatan Kualitas Layanan Publik
meningkatkan profesionalisme penyedia pelayanan serta peningkatan
kualitas pelayanan
No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria
Keberhasilan
Outcomes
1. Menyusun Perka
BAPETEN tentang
Standar Pelayanan
Minimal dalam
meningkatkan
kualitas pelayanan
publik, dengan
mengharmonisasikan
Perka dan Surat
Keputusan Kepala
BAPETEN yang
terkait dengan
standar pelayanan
publik.
Terbentuknya
Standar
Pelayanan
Publik
Perumusan
Standar
Pelayanan
Minimal dalam
meningkatkan
kualitas
pelayanan publik
2016 Rencana aksi
standar
pelayanan
minimal
kualitas
pelayanan
publik
peningkatan
profesionalisme
penyedia
pelayanan serta
peningkatan
kualitas
pelayanan
Penetapan
Standar
Pelayanan
Minimal dalam
meningkatkan
kualitas
pelayanan publik
2016 Perka BAPETEN
Pelaksanaan
Standar
Pelayanan
Minimal dalam
meningkatkan
kualitas
pelayanan publik
2016
2017
2018
2019
Laporan pelaksanaan
Monev standar
pelayanan publik
2017
2018
2019
Dokumen movev standar
pelayanan publik
2. Meningkatkan sinergi
kerja sama dengan
bank persepsi
sehingga mengurangi
kesalahan dalam
pengelolaan PNBP.
Terbentuknya
sinergi kerja
sama dengan
bank persepsi
sehingga
mengurangi
kesalahan
dalam
pengelolaan
PNBP.
Merumuskan
perencanaan
peningkatan
sinergi kerjasama
dengan bank
persepsi
2016
2018
MOU
kerjasama
dengan bank
3. integrasi dengan
sistem LAPOR!
Kantor Staf Presiden
Terbentuknya
kemudahan
komunikasi
dengan publik
guna
meningkatjan
transparansi
pelayanan
Merancang sistem
informasi
2016
Draft
rancangan
sistem LAPOR
uji coba sistem
informasi
2016
2017
Laporan uji coba
Pelaksanaan
Sistem informasi
2016
2017
Laporan pelaksanaan
Monev
Pelaksanaan
Sistem
2017 Dokumen monev sistem LAPOR
- 38 -
Program peningkatan kualitas layanan publik memiliki 3 kegiatan utama yang
meliputi penyusunan Perka BAPETEN tentang Standar Pelayanan Minimal, kerja
sama dengan bank persepsi, dan integrasi dengan sistem LAPOR! Kantor Staf
Presiden.
8.1. Penyusun Perka BAPETEN tentang Standar Pelayanan Minimal dalam
meningkatkan kualitas pelayanan publik memiliki tahapan kerja sebagai
berikut:
Perumusan Standar Pelayanan Minimal dalam meningkatkan
kualitas pelayanan publik yang akan dilaksanakan pada bulan April
2016 dengan kriteria keberhasilan berupa rencana aksi standar
pelayanan minimal kualitas pelayanan publik.
Penetapan Standar Pelayanan Minimal dalam meningkatkan kualitas
pelayanan publik yang akan dilaksanakan pada bulan Mei dengan
kriteria keberhasilan penerbitan Perka BAPETEN.
Pelaksanaan Standar Pelayanan Minimal dalam meningkatkan
kualitas pelayanan publik akan dilakukan setelah diterbitkannya dan
sosialisasi Perka BAPETEN pada bulan September 2016.
Monev standar pelayanan publik akan mulai dilakukan pada bulan
Desember 2017.
8.2. Meningkatkan sinergi kerja sama dengan bank persepsi sehingga
mengurangi kesalahan dalam pengelolaan PNBP dengan merumuskan
perencanaan peningkatan sinergi kerjasama dengan bank persepsi secara
berkala yaitu pada tahun 2016 dan 2018 dengan kriteria keberhasilan
berupa MOU kerjasama dengan bank
8.3. Integrasi dengan sistem LAPOR! Kantor Staf Presiden memiliki tahapan
kerja sebagai beriikut:
Merancang sistem informasi pada bulan Maret 2016 dengan kriteria
keberhasilan draft rancangan sistem LAPOR
uji coba sistem informasi akan dilakukan pada bulan Agustus 2016
untuk memastikan sistem berjalan dengan baik atau perlu
perbaikan. Laporan uji coba akan didokumentasikan sebagai
rekaman.
Jika uji coba tidak mengalami kendala berarti maka elaksanaan
Sistem informasi akan mulai dijalankan pada bulan November 2016.
Monev Pelaksanaan Sistem akan selalu dilakukan pada bulan
Desember 2016.
Penanggung jawab pada kegiatan ini Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Biro
Hukum dan Organisasi
- 39 -
9. Quick Wins
No. Program/Kegiatan Output Tahapan Kerja Jadwal Kriteria
Keberhasilan
Outcomes
1. Akselerasi
peningkatan kualitas
pelayanan publik,
melalui penetapan
quick wins
pelayanan publik
Meningkatkan
pelayanan
publik dengan
sistem yang
memudahkan
dan
terpercaya.
OSL (On The
Spot Licensing)
2015 Meningkatkannya
jumlah pengguna
yang mengurus
perizinan
Peningkatan
pelayanan
publik dalam
rangka
meminimalisir
pertemuan
antar muka dan
tercapainya
pelayanan
publik yang
jauh dari KKN
Perizinan Online
- SRP
2016 Kemudahan
pengguna
Penerbitan
Ketetapan
(Persetujuan
Online)
2017 Penerbitan izin
Program percepatan (Quick Wins) adalah langkah inisiatif yang mudah dan
cepat dicapai untuk mengawali pelaksanaan suatu program dalam reformasi
birokrasi. Melalui quick wins atau disebut juga low hanging fruit diharapkan
didapatkan momentum awal yang positif dan juga kepercayaan diri untuk
melanjutkan capaian reformasi birokrasi yang telah dihasilkan secara konsisten dan
berkelanjutan. Keluaran dari pelaksanaan quick wins adalah perbaikan sistem dan
mekanisme kerja atau produk utama BAPETEN yang sesuai dengan peran, tupoksi
dan karakteristik organisasi.
Salah satu wujud nyata bagian dari Reformasi Birokrasi di lingkungan
BAPETEN adalah penetapan quick win. Quick Wins dipilih dari salah satu atau
kombinasi beberapa area perubahan yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
organisasi, khususnya pada program peningkatan kualitas pelayanan publik.
RPJMN 2015-2019 yang telah menetapkan dua agenda utama yang selaras
dengan pelaksanaan reformasi birokrasi yaitu arah kebijakan dan strategi yang
ditempuh untuk agenda : membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja
pemerintahan serta menyempurnaan dan meningkatkan kualitas Reformasi Birokrasi
Nasional (RBN)
Berdasarkan hal tersebut, BAPETEN telah menetapkan sebagai program quick
win adalah akselerasi peningkatan kualitas pelayanan publik, melalui penetapan
quick wins pelayanan publik dalam meningkatkan pelayanan publik dengan sistem
yang memudahkan dan terpercaya dalam rangka meminimalisir pertemuan antar
muka dan tercapainya pelayanan publik yang bebas KKN.
Strategi dalam pelaksanaan Quick Wins akselerasi peningkatan kualitas
pelayanan publik, melalui beberapa tahapan untuk memastikan bahwa kegiatan yang
kan dilaksanakan dapat mencapai tujuan dan sasaran Reformasi Birokrasi di
BAPETEN, yang terdiri dari:
- 40 -
Pelaksanaan jemput bola atau On The Spot Licensing (OSL) terhadap pemegang
izin yang berada jauh dari lokasi BAPETEN seperti di Indonesia bagian timur
atau bagian Indonesia lainnya yang memerlukan proses perizinan yang mudah
dan terpercaya.
Tahapan selanjutnya adalah pengembangan sistem perizinan yang dapat
dilakukan secara online yang telah dimulai pada tahun 2016 untuk
memudahkan pengguna dalam proses perizinan. Sistem ini merupakan salah
satu bentuk pelayanan publik BAPETEN kepada masyarakat.
Namun demikian, bentuk pelayanan publik BAPETEN tidak hanya terbatas
pada perizinan pemanfaatan tenaga nuklir, melainkan juga pada upaya BAPETEN
untuk menjaga efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kegiatan pengawasan. Untuk
mewujudkan hal tersebut , tidak hanya tergantung terhadap aspek perumusan
kebijakan saja, tetapi juga tergantung pada infrastruktur perundangan yang
mendukung serta SDM yang kompeten dan profesional dalam melaksanakan aspek
pelayanan publik.
- 41 -
Agenda kerja setiap tahapan pelaksanaan program-program Reformasi Birokrasi
BAPETEN, secara rinci dapat dilihat dalam matriks berikut.
- 42 -
IV. Penutupan
Pola pikir pencapaian visi Reformasi Birokrasi secara operasional dimulai dari
penyempurnaan kebijakan nasional bidang aparatur yang mendorong terciptanya
kelembagaan yang sesuai dengan kebutuhan pelaksanaan tugas fungsi BAPETEN.
Kebijakan dilaksanakan melalui penataan dan penguatan peraturan perundang-
undangan, organisasi, tata laksana, dan Sumber Daya Manusia (SDM), serta
didukung sistem pengawasan dan akuntabilitas yang mampu mewujudkan
pemerintahan yang berintegritas. Melalui manajemen perubahan utamanya revolusi
mental, implementasi hal-hal tersebut di BAPETEN akan mengubah mind set dan
cultural set birokrat BAPETEN ke arah budaya yang lebih profesional, produktif, dan
akuntabel untuk memenuhi ke 3 (tiga) sasaran Reformasi Birokrasi. Proses dan
sasaran Reformasi Birokrasi berorientasi untuk meningkatkan kepercayaan
masyarakat menuju kondisi profil birokrasi yang diharapkan. Pelaksanaan
Reformasi Birokrasi di BAPETEN terus mengiringi upaya pencapaian visi, misi, dan
kinerja BAPETEN yang dilaksanakan dengan penuh semangat dan melibatkan semua
aspek yang mendukung antara lain revolusi mental. Revolusi mental sebagai
perubahan mendasar dalam cara berpikir dan cara merasa yang diterjemahkan dalam
perilaku dan tindakan nyata keseharian dalam kehidupan di berbagai aspek baik
perilaku politik, perilaku ekonomi, perilaku pendidikan, perilaku kerja, dan perilaku
sosial kemasyarakatan pada akhirnya akan memberikan efek positif terhadap
-43-
masyarakat sebagai pemangku kepentingan utama BAPETEN sejalan dengan sasaran
utama revolusi mental yakni untuk mengubatr mindset dan culture set dari dilayani
menjadi melayani.
Dokumen road map reformasi birokrasi BAPETEN 2015 - 2OL9 merupakan
dokumen perencanaan reformasi birokrasi yang akan dilaksanakan oleh seluruh
jajaran BAPETEN. Dokumen ini tidak memiliki makna jika seluruh rencana aksi yang
tertuang didalamnya tidak dilaksanakan sesuai dengan rencana dan target-target
yang telatr ditetapkan. Oleh karena itu, berbagai langkah reformasi birokrasi yang
mencakup program, kegiatan hingga tahapan sebagaimana dijelaskan dalam bagian
terdahulu yang dilakukan di BAPETEN merupakarr program yang melembaga,
berkesinambungan, dan diharapkan bergulir terus tanpa kehilangan momentum
reformasi. Untuk itu, guna mendukung program tersebut, Pimpinan BAPETEN telah
sepakat untuk memegang komitmen yang kuat agar program reformasi ini dapat
bergulir sehingga akan dilahirkan birokrasi yang efisien dan profesional.
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR
b,.b. W,fis^bJAZI E,KO ISTIYANTO