robi ppok 2

Download Robi PPOK 2

If you can't read please download the document

Upload: leopratama15

Post on 17-Feb-2016

242 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

asfsfs

TRANSCRIPT

BAB IIIMETODE PENELITIANKerangka KonsepKerangka Konsep adalah suatu kerangka hubungan antara konsep yang akan diukur atau diamati melalui penelitian yang akan dilakukan (Riyanto, 2011).Variabel Independen Variabel DependenKebiasaan MerokokPenyakit Paru Obstruktif Paru (PPOK)Hipotesis StatistikHipotesis Alternatif (Ha)Hipotesis alternatif adalah hipotesis yang menyatakan ada hubungan antara variabel satu dengan variabel yang lain atau hipotesis yang menyatakan ada perbedaan suatu kejadian antara kedua kelompok (Riyanto, 2011)Ha : Ada hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK)Hipotesis Nol (Ho)HipotesisJenis PenelitianJenis penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan pendekatan studi cross sectional.B. Lokasi PenelitianPenelitian dilakukan di RSUD Embung Fatimah padabulan Desember 2015.C. Populasi PenelitianPopulasi sumber pada penelitian ini adalah semua pasien PPOK yang datang memeriksakan kesehatannya dan penunggu pasien yang bukan penderita PPOK di Poli Paru RSUD Dr.Moewardi Surakarta.Sampel Penelitian :Kriteria inklusiSampel kelompok kasus adalah pasien PPOK dan Non PPOK (penunggu pasien) yang datang di Poli Paru RSUD Dr. Moewardi SurakartaJenis kelamin laki-lakiUmur minimal 40 tahunBersedia mengisi surat persetujuan (informed consent), dan mengisi kuesioner.Kriteria eksklusiMempunyai riwayat penyerta dan ada kelainan bawaanMempunyai riwayat pekerjaan yang berhubungan dengan paparan industri (pembatik tradisional, pembuat tembikar, pekerja tambang)Pasien tidak kooperatifPasien menolak melanjutkan penelitian.Teknik SamplingPengambilan sampel dilakukan dengan metode fixed disease sampling dimana sampel diambil berdasarkan status penyakit subyek, sedangkan status paparan subyek bervariasi mengikuti status penyakit subyek yang sudah fixed (Murti, 2006). Faktor resiko utama yang ingin diuji dalam penelitian ini adalah lama merokok dan jumlah merokok. Oleh karena itu sampel dihitung berdasarkan faktor risiko utama tersebut, dan jumlah yang paling besar yang dijadikan dasar pengmbilan sampel. Rumus ukuran sampel untuk menguji hipotesis dua proporsi seperti pada penelitian ini adalah:n1 = n2 = n = [(Z1-a / 2 2P (1 - P))+ (Z1-b P1 (1 - P1 )+ P2 (1 - P2 ))]2 (P1 - P2 )2Keterangan : n = ukuran sampel masing-masing dari kedua kelompok sampel yaitu PPOK dan Non PPOKP1 = proporsi perokok pada penderita PPOK sebesar 52 %P2 = proporsi perokok pada bukan penderita PPOK sebesar 20 %(Devereux, 2006)Perkiraan proporsi efek pada kelompok kontrolP = (P1 + P2 )2Z 1-a / 2 = 1,96: dengan menggunakan a = 5 %Z 1-b = 0,84 : power penelitian ditentukan 80 %, sehingga diperoleh z1-b = 0,84Diperoleh hasil :n1=n2= [(1,962 0,36 (1 - 0,36))+ ((0,840,52 )1 (1 - 0,52)+ 0,20 (1 - 0,20))]2 0,52 - 0,20 2= 1,329 + (0,84 0,640)2 (0,32)2= 34,84Dalam sampel ini besar sampel minimal yang dipakai untuk tiap kelompok adalah jumlah perhitungan yang paling besar yaitu 35 orang, sesuai dengan besar proporsi menurut variabelnya masing-masing.Identifikasi Variabel PenelitianVariabel bebas : derajat merokokVariabel terikat : PPOKVariabel luar :Variabel terkendali : usia, jenis kelaminVariabel tidak terkendali : lingkungan tempat tinggal, subyektivitas menjawab kuisioner, faktor lupa, kandungan bahan di dalam rokok tidak selalu sama, jumlah hisapan tiap batang, sisa batang rokok yang dihisap, genetik, anatomi saluran napas dan imunitas.Definisi Operasional VariabelPPOKPenyakit Paru Obstruksi Kronis (PPOK) adalah suatu penyakit yang dapat dicegah dan dapat diobati dengan beberapa efek ekstrapulmoner signifikan yang dapat mempengaruhi beratnya penyakit pada seorang pasien. Komponen pulmoner pada penyakit ini ditandai dengan keterbatasan aliran udara di dalam saluran napas yang tidak sepenuhnya reversibel. Hambatan ini bersifat progresif dan berhubungan dengan kelainan respon inflamasi paru terhadap partikel atau gas berbahaya (GOLD, 2007; PDPI,2004).MerokokMerokok adalah kegiatan menghisap batang rokok yang sudah dinyalakan secara aktif (Situmeang, 2002). a.Sumber data : Data primer pasienb. Alat ukur: Kuesionerc. Skala: NominalPerokokPerokok adalah orang yang merokok lebih dari 100 sigaret sepanjang hidupnya dan saat ini masih merokok atau telah berhenti merokok kurang dari satu tahun (Kang et all, 2003).a. Sumber data: Data Primer pasienb. Alat ukur: Kuesionerc.Skala: Nominal4. Bukan perokokBukan perokok adalah orang yang tidak pernah merokok atau merokok kurang dari 100 sigaretselama hidupnya.a.Sumber data: Data primer pasienb. Alat ukur: Kuesionerc. Skala: Nominal5. Jenis kelaminJenis kelamin adalah jenis kelamin sampel dibedakan laki-laki dan perempuan.a.Sumber data: Data primer pasienb. Alat ukur: Kuesionerc. Skala: Nominal6. UmurUmur sampel adalah lama hidup seseorang sampai dengan ulang tahun terakhir pada waktupenelitian dilakukan.a. Sumber data: Data primer pasienb. Alat ukur: Kuesionerc. Skala: Rasio7. LamaLama merokok adalah lamanya seseorang merokok dihitung dari umur pertama kali merokokhingga berhenti merokok.a. Sumber data : Data primer pasienb. Alat ukur: Kuesionerc. Skala: NominalDerajat Merokok Berdasarkan Indeks BrinkmanDerajat merokok seseorang dapat diukur dengan Indeks Brinkman, dimana perkalian antara jumlah batang rokok yang dihisap dalam sehari dikalikan dengan lama merokok dalam satu tahun, akan menghasilkan pengelompokan sebagai berikut :a. Perokok ringan: 0-200 batang per tahunb. Perokok sedang: 200-600 batang per tahunc. Perokok berat: lebih dari 600 batang per tahun (PDPI, 2000).1)Sumber data: Data primer pasien2)Alat ukur: Kuesioner3)Skala: OrdinalH. Rancangan PenelitianPopulasiSampelPPOKNonPPOKLama MerokokJumlah RokokLama MerokokJumlah RokokDerajat MerokokRinganSedangBeratAlat dan Bahan PenelitianKuesioner (pengisian didampingi oleh peneliti).Cara KerjaPasien yang telah didiagnosis PPOK yang datang memeriksakan kesehatannya dan penunggu pasien yang bukan penderita PPOK di Poli Paru RSUD Dr.Moewardi Surakarta. oleh dokter spesialisParu di Poliklinik Paru RSUD Dr Moewardi Surakarta diminta untuk mengisi informed consent dan kuesioner.Cara mengisi kuesioner :Pasien mengisi kuesioner secara manualBerikan penjelasan secukupnya pada pasienPasien mengisi kuesioner dengan didampingi oleh penelitiPasien dipersilahkan bertanya bila mengalami kesulitanJika pasien tidak mampu mengisi sendiri, maka pengisian kuesioner dilakukan secara wawancara oleh peneliti.Analisis DataData yang diperoleh pada penelitian ini disajikan dalam bentuk tabel kemudian data dianalisis dengan menggunakan uji non parametrik yaitu uji Chi-square.Tabel 3.1. PPOK dengan Riwayat MerokokDerajat merokokDerajat merokokDerajat merokok beratringansedangPPOKabcNondefPPOKKeterangan :a = pasien PPOK dengan derajat merokok ringanb = pasien PPOK dengan derajat merokok sedang= pasien PPOK dengan derajat merokok berat= pasien non PPOK dengan derajat merokok ringan= pasien non PPOK dengan derajat merokok sedang= pasien non PPOK dengan derajat merokok berat Rumus Uji Chi Square (x 2 ): 2 =n (aef - bcd )(a + b + c )( d + e + f )( a + d )(b + e)( c + f )Dengan :x 2: nilai chi squarea,b,c,d,e,f : frekuensi kebebasanRumus ODDS RasioUntuk mengetahui tingkat kekuatan hubungan antara derajat merokok dengan PPOK.OR = aefbcdDengan:OR: Nilai OODS Rasioa,b,c,d,e,f: Frekuensi KebebasanInterpretasi HasilSetelah x 2 hitung diketahui, lalu dibandingkan dengan x tabel. Sehingga :Bila harga x 2 hitung x 2 tabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima.Bila harga x 2 hitung < x 2 tabel, maka H0 diterima.Ho : tidak ada hubungan antara derajat merokok dengan angka kejadian PPOKH1 : ada hubungan antara derajat merokok dengan angka kejadian PPOKOR = 1, artinya prevalensi subyek yang terpapar faktor risiko sama dengan prevalensi subyek yang tidak terpapar faktor risiko.OR > 1, artinya dugaan adanya faktor risiko terhadap efek (sakit) memang benar.OR < 1, artinya bahwa faktor yang diteliti tersebut justru menurunkan terjadinya efek.