room and pillar mining

14
TAMBANG TERBUKA DAN TAMBANG BAWAH TANAH ROOM AND PILLAR MININGDi Susun Oleh : GREACE YUNI OCTAVIA D1101131012 ARRIZKY PUTRA NOORDIANSYAH D1101131014 PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS TANJUNGPURA 2016

Upload: arrizky-putra-noordiansyah

Post on 11-Jul-2016

229 views

Category:

Documents


100 download

DESCRIPTION

Makalah Room and Pillar Mining

TRANSCRIPT

TAMBANG TERBUKA DAN

TAMBANG BAWAH TANAH

“ROOM AND PILLAR MINING“

Di Susun Oleh :

GREACE YUNI OCTAVIA D1101131012

ARRIZKY PUTRA NOORDIANSYAH D1101131014

PRODI TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

2016

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat, karunia

dan hidayah yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan

penyusunan makalah ini dengan judul ”ROOM AND PILLAR MINING”.

Dengan terselesaikannya penyusunan makalah ini, tidak lupa kami ucapkan

Terima Kasih kepada pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan

makalah ini.

Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari

sempurna, terdapat kekurangan dan kesalahan baik disengaja maupun tidak

disengaja, untuk itu kami memohon maaf yang sebesar-besarnya. Dan kami juga

mengharapkan kritik serta saran yang membangun untuk menyempurnakan

makalah yang kami buat ini.

Semoga makalah ini dapat memberikan kontribusi positif dan bermakna

dalam proses pembelajarannya dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Terima

Kasih dan semoga bermanfaat.

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ..................................................................................... 2

C. Tujuan .......................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3

A. Metode Penambangan .................................................................................. 3

B. Penerapan ..................................................................................................... 5

C. Persiapan Penambangan (Development) ...................................................... 8

D. Sistem Produksi Room and Pillar ................................................................ 8

E. Alat Yang Digunakan .................................................................................. 8

F. Keunggulan dan Kerugian ........................................................................... 9

BAB III PENUTUP ......................................................................................... 10

A. Kesimpulan ................................................................................................ 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem penambangan adalah suatu cara atau teknik yang dilakukan untuk

membebaskan atau mengambil endapan bahan galian yang mempunyai arti

ekonomis dari batuan induknya untuk diolah lebih lanjut sehingga dapat

memberikan keuntungan yang besar dengan memperhatikan keamanan dan

keselamatan kerja yang terbaik serta meminimalisasi dampak lingkungan yang

dapat ditimbulkannya. Secara umum metode penambangan terbagi atas

tambang terbuka, tambang bawah tanah, dan tambang bawah air, dimana pada

tulisan ini akan lebih menfokuskan pada penambangan bawah tanah.

Tambang dalam atau tambang bawah tanah (underground mining)

adalah metode penambangan yang segala kegiatan atau aktifitas

penambangannya dilakukan di bawah permukaan bumi dan tempat kerjanya

tidak langsung berhubungan dengan udara luar. Latar belakang yang

mempengaruhi dipilihnya penambangan dengan sistem tambang bawah tanah

adalah Perbandingan SR yang besar dan tidak ekonomis untuk ditambang

menggunakan system tambang terbuka, mineralisasi cadangan bahan galian

membentuk cebakan yang secara spesifik harus ditambang menggunakan

system tambang bawah tanah, daerah yang akan ditambang merupakan daerah

hutan lindung, dan penambangan dengan sistem tambang bawah tanah tidak

banyak merusak ekosistem yang ada di sekitar penambangan.

Untuk penambangan batubara bawah tanah terdiri dari dua metode, yaitu

long wall methods dan room and pillar methods. Oleh kerena itu penyusun

akan mencoba membahas tambang bawah tanah batu bara dengan. metode

room and pillar methods.

2

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan

yang akan dibahas pada tulisan ini yaitu:

1. Bagaimana sistem penambangan batubara bawah tanah metode room and

pillar methods?

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah

1. Menjelaskan tentang sistem penambangan batubara bawah tanah metode

room and pillar methods?

2. Untuk mengetahui tahap-tahap metode room and pilar.

3. Untuk mengetahui alat yang digunakan.

3

BAB II

PEMBAHASAN

A. Metode Penambangan

Room and pillar merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah

untuk endapan batubara, dengan bentuk blok-blok persegi. Seluruh block

batubaranya dibuat jalan (batubara yang digali = room selebar 10 m) dan pillar

(sebagai penyangga selebar 30×30 m) menggunakan kombinasi continuous

miner (CM), roof bolter, dan shuttle catr.

Metode ini paling-paling hanya mengambil 30-40% dari total batubara

yang ada. Oleh karena itu, untuk menaikkan produksi, setelah semua block

tersebut di tambang, ketika kembali ke jalan utama dekat shaft, pilar-pilar yang

ditinggalkan di kikis sedikit (proses ini namanya retreat mining). Selama

proses ini, tidak ada operator yang boleh berada di bawah atap batuan

semuanya dikendalikan oleh remote dari jauh.

Metode room and pillar lebih tepat digunakan pada material bahan galian

sedimen yang cenderung tersebar dengan ketebalan merata dengan lapisan

yang cenderung datar (flat) dan dengan ketebalan sekitar 1 sampai dengan 4

meter. Contoh bahan galian yang relatif lebih cocok menggunakan metode

room and pillar seperti tembaga, gipsum, kapur, batubara.

Gambar 1. Metode Room and Pillar

4

Ciri-ciri dari metode room and pillar ini, antara lain :

a. Produktivitas rendah

b. Investasi alat kecil

c. Rasio penambangan (mining recovery) sekitar 60 - 70 %

d. Lebih fleksibel terhadap gangguan operasi, geologi dan peralatan

e. Karena meninggalkan batubara dalam jumlah besar maka berpotensi

terjadi swabakar

f. Hanya dapat diaplikasikan pada ketebalan lapisan 1 - 4 m

g. Potensi subsidence kecil

Ada beberapa klasifikasi dari metode Room ad pillar yang umum, yaitu :

1. Classic Room and Pillar Method

Metode ini merupakan metode yang sering ditemukan pada bahan

galian maupun batubara yang cadangannya cenderung tersebar mendatar

(flat) dan dengan ketebalan yang memungkinkan.

Kelebihan metode classic room and pillar method adalah setelah

permuka kerja penambangan dibuat, dapat segera memulai penambangan

batubara, sehingga tidak memerlukan waktu yang panjang untuk persiapan

penambangan batubara.

Sedangkan kekurangan classic room and pillar method adalah recovery

sedikit, hanya berkisar 40 - 60% bila tanpa mengekstraksi pilar.

2. Post Room and Pillar Method

Dengan inklinasi candangan yang mencapai 20°-55°, metode yang

digunakan umumnya ialah post room and pillar method. Efektivitas

pengambilan cadangan bisa lebih besar disebabkan pengambilan cadangan

dilakukan dengan mengikuti arah dan ruang cadangan sehingga

kemungkinan tertinggalnya bahan galian yang ditambang semakin kecil.

Kelebihan metode post room and pillar method adalah recovery

lebih besar disebabkan pengambilan cadangan dilakukan dengan

mengikuti arah dan ruang cadangan sehingga kemungkinan tertinggalnya

bahan galian yang ditambang semakin kecil.

5

Sedangkan kerugian metode post room and pillar method adalah

kemungkinan terjadinya subsiden lebih besar bila tidak diikuti dengan

penambahan penyangga buatan

3. Step Room and Pillar Method

Metode step room and pillar cocok diterapkan pada cadangn dengan

inkliasi 15-30 dengan ketebalan lapisan cadangan antara 2-5 meter. Step

room and pillar merupakan metode yang digunakan dirancang untuk

memudahkan peralatan beropersi didalam cadangan (ore deposit), stope

dirancang berjenjang akan tetapi terdapat jalan yang menghubungkan

antar step atau jenjang.

Kelebiahan metode step room and pillar method adalah

pengangkutan di dalam permuka kerja hampir tidak memerlukan tenaga

penggerak karena dapat berjalan sendiri, misalnya melalui jalan

penghubung.

Kerugian metode step room and pillar method adalah

memerlukannya tenaga kerja yang banyak untuk membawa masuk

peralatan, sehingga volume produksi tergantung dari banyaknya alat

mekanis yang tersedia

B. Penerapan

Room and pillar method lebih tepat digunakan pada material bahan

galian sedimen yang cenderung tersebar dengan ketebalan merata dengan

lapisan yang cenderung datar (flat) dan dengan ketebalan tertentu. Contoh

bahan galian yang relatif lebih cocok menggunakan room and

pillar method seperti gypsum, kapur, batubara, dan bahan-bahan galian lainnya

yang memungkinkan dan memenuhi syarat ditambang menggunakan room and

pillar method.

Cara penambangan ini diterapkan untuk endapan dengan kondisi sebagai

berikut :

a. Endapan cukup tebal 3-6 m.

b. Joint/cleat tidak banyak, sehingga tidak mudah runtuh.

6

c. Tidak banyak disisipi tanah liat (clay bonds).

Room and pillar method merupakan salah satu metode penambangan

bawah tanah (underground mine) yang memanfaatkan cadangan yang tidak

diekstrasi sebagai penyangga atau disebut sebagai pillar. Metode ini cocok

digunakan pada lapisan cadangan yang memiliki ketebalan lebih dalam. Untuk

lapisan cadangan bahan galian yang lebih tipis, metode longwall lebih cocok

untuk diterapkan.

Pada metode room and pillar, ekstrasi cadangan akan efisien jika

cadangan yang dijadikan sebagai pilar atau penyangga turut pula diekstrasi

dengan cara penambangan mundur (retreat mine) sehingga recovery/cadangan

lebih banyak lagi presentasinya dibandingkan jumlah seluruh cadangan yang

terdapat pada lokasi tersebut.

Room and pillar method lebih tepat digunakan pada material bahan

galian sedimen yang cenderung tersebar dengan ketebalan merata dengan

lapisan yang cenderung datar (flat) dan dengan ketebalan tertentu. Contoh

bahan galian yang relatif lebih cocok menggunakan room and

7

pillar method seperti gypsum, kapur, batubara, dan bahan-bahan galian lainnya

yang memungkinkan dan memenuhi syarat ditambang menggunakan room and

pillar method.

Cara penambangan room and pillar mengandalkan endapan batubara

yang tidak diambil sebagai penyangga dan endapan batubara yang diambil

sebagai room. Pada metode ini penambangan batubara sudah dilakukan sejak

pada saat pembuatan lubang maju. Selanjutnya lubang maju tersebut

dibesarkan menjadi ruangan–ruangan dengan meninggalkan batubara sebagai

tiang penyangga. Besar bentuk dan ruangan sebagai akibat pengambilan

batubaranya harus diusahakan agar penyangga yang dipakai cukup memadai

kuat mempertahankan ruangan tersebut tetap aman sampai saatnya dilakukan

pengambilan penyangga yang sebenarnya yaitu tiang penyangga batubara (coal

pillar).

Metode ini mempunyai keterbatasan-keterbatasan dalam besaran jumlah

batubara yang dapat diambil dari suatu cadangan batubara karena tidak semua

tiang penyangga batubara dapat diambil secara ekonomis maupun teknik. Dari

seluruh total cadangan terukur batubara yang dapat diambil dengan cara

penambangan metode Room and Pillar ini paling besar lebih kurang 60 - 70%

saja. Hal ini disebabkan banyak batubara tertinggal sebagi tiang-tiang

pengaman yang tidak dapat diambil.

Metode penambangan ini terdiri dari metode penambangan batubara

yang hanya melalui penggalian maju terowongan, dan metode penambangan

secara berurutan terhadap pillar batubara yang diblok tadi, mulai dari yang

terdalam, apabila jaringan terowongan yang digali tersebut telah mencapai

batas maksimum blok penambangan.

Cara penambangan ini diterapkan untuk endapan dengan kondisi sebagai

berikut :

a. Endapan cukup tebal 3-6 m.

b. Joint/cleat tidak banyak, sehingga tidak mudah runtuh.

c. Tidak banyak disisipi tanah liat (clay bonds).

8

C. Persiapan Penambangan (Development)

Metode penambangan room and pillar diterapkan untuk endapan

mendatar. Endapan ditambang dengan memotong jaringan ruang ke dalam

lapisan dan membiarkan pilar dari endapan untuk menyangga atap tambang.

Pilar-pilar tersebut terbentuk dari sekitar 40% bahan galian yang dapat

ditambang pada tahapan tambang selanjutnya. Ukuran pilar diperhitungkan

berdasarkan beban atap atau berat overburden di atas penggalian dan batuan di

sekitar penggalian.

D. Sistem Produksi Room and Pillar

Penambangan batubara tersebut dapat dilakukan dengan 2 metode,

yaitu mechanical - conventional method, dimana alat gali muat dan alat angkut

bergerak dari satu tempat ke tempat lain, seperti coal cutting machine, loading

machine, dan shuttle car, serta continuous mining method, dimana alat gali

muat dan alat angkut tidak bergerak, menggunakan continuous miner dan belt

conveyor.

E. Alat Yang Digunakan

Peralatan yang biasa digunakan untuk metode room and pillar yaitu :

a. Alat pemotong lapisan batubara bawah tanah disebut continuous

miner. Contohnya alat pemotong lapisan batubara antara lain; shearer

dan plow (plough).

b. Alat gali isi hasil peledakan bawah tanah adalah Load-Haul-Dump

(LHD), over shot loader, slusher (scrapper) dan sebagainya.

c. Alat angkut digunakan truck berdimensi kecil, belt conveyor, chain

conveyor, lori-lokomotif (train) dan lain-lain.

9

F. Keunggulan dan Kerugian

Keunggulan dari metode penambangan room and pillar adalah :

1. Lingkup penyesuaian terhadap kondisi alam penambangan lebih luas

dibanding dengan sistem lorong panjang yang dimekanisasi.

2. Hingga batas-batas tertentu, dapat menyesuaikan terhadap variasi

kemiringan (kecuali lapisan yang sangat curam), tebal tipisnya lapisan

batubara, keberadaan patahan serta sifat dan kondisi lantai dan atap.

3. Mampu menambang blok yang tersisa oleh penambang sistem lorong

panjang, misalnya karena adanya patahan.

4. Dapat melakukan penambangan suatu blok yang berkaitan dengan

perlindungan permukaan (seperti perlindungan bangunan terhadap

penurunan permukaan tanah).

5. Cukup efektif untuk menaikkan recovery sedapatnya, pada blok yang

tidak cocok ditambang semua, misalnya penambangan bagian dangkal di

bawah dasar laut.

Sedangkan kerugian dari metode ini adalah :

1. Recovery penambangan batubara yang sangat buruk (± 60% - 70%).

2. Bila dibandingkan dengan metode penambangan batubara sistem long

wall, banyak terjadi kecelakaan, seperti atap ambruk.

3. Ada batas maksimum penambangan bagian dalam, yang antara lain

disebabkan oleh peningkatan tekanan bumi (batasnya sekitar 500 m di

bawah permukaan bumi).

4. Karena banyak batubara yang disisakan, akan meninggalkan masalah dari

segi keamanan untuk penerapan di lapisan batubara yang mudah

mengalami terbakar.

10

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan

berikut:

1. Room and pillar merupakan suatu sistem penambangan bawah tanah untuk

endapan batubara, dengan bentuk blok-blok persegi.

2. Penambangan batubara bawah tanah lebih membutuhkan banyak

perhatian/fasilitas pendukung dikarenakan batubara bawah tanah lebih

memiliki masalah yang kompleks dibandingkan penambangan emas.

11

DAFTAR PUSTAKA

Anonim . 2008 . miningforce.blogspot.com, diakses tanggal 23 April 2016

Dano, Jois Malindo . 2012. Laporan Praktek Kegiatan Penambangan Batubara

Bawah Tanah Di Balai Diklat Tambang Bawah Tanah Sawahlunto –

Sumatera Barat . (online) www.jordanmalindo-

penambangan.blogspot.com, diakses tanggal 23 April 2016

http:/afanmining10.blogspot.com/2013/05/metode-penambangan-tambang-bawah-

tanah.html diakses tanggal 23 April 2016

Irwandi, Dody . 2012 . Metode Penambangan Bawah Tanah . (online)

www.dodyirwandi.blogspot.com , diakses tanggal 23 April 2016