rpjpd
TRANSCRIPT
![Page 1: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/1.jpg)
PERATURAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN NOMOR 25 TAHUN 2008
TENTANG :
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP)
KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2005 2025
PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2008
![Page 2: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/2.jpg)
PERATURAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN NOMOR 25 TAHUN 2008
TENTANG :
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP)
KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2005 2025
PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2008
![Page 3: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/3.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 1
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. LATAR BELAKANG
Dalam 20 tahun mendatang, Pemerintah Daerah akan menghadapi
persaingan dan ketidakpastian global yang makin meningkat, serta
peningkatan jumlah dan dinamika masyarakat yang makin beraneka ragam.
Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Daerah, perlu diteruskan hasil-hasil
pembangunan yang sudah dicapai, permasalahan yang sedang dihadapi dan
tantangannya ke depan ke dalam suatu konsep pembangunan jangka
panjang, yang mencakup berbagai aspek penting kehidupan berbangsa dan
bernegara, yang akan menuntun proses menuju tatanan kehidupan
masyarakat dan taraf pembangunan yang hendak dicapai.
Lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) merupakan instrumen yang
diharapkan akan mampu mensinergikan seluruh pembangunan nasional yang
dilakukan oleh seluruh tingkatan pemerintahan. Penyatuan seluruh upaya
pembangunan dari pusat hingga daerah itu diharapkan akan dapat
mendorong kegiatan pembangunan oleh dunia usaha dan masyarakat.
Pemerintah daerah diwajibkan untuk menyatukan seluruh rencana
pembangunannya dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
seperti yang ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.
Salah satu tujuan pembentukan SPPN untuk menjamin terciptanya
integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antardaerah, antarfungsi pemerintah,
serta antara pusat dan daerah. Berbeda dengan sistem perencanaan
pembangunan di masa Orde Baru yang menekankan pada pendapat
pemerintah, SPPN disusun dengan penekanan pada pendapat publik. Dalam
SPPN terbaru ditetapkan bahwa seluruh perencanaan pembangunan di
![Page 4: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/4.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 2
daerah harus mengacu pada rencana pembangunan nasional. Dengan
demikian, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah wajib mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), begitu pula
dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah harus mengacu
pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.
Sesuai dengan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah (RPJPD) memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah
yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional
(RPJPN). Selanjutnya ditegaskan pada Pasal 13 Undang-Undang No 25
Tahun 2004 bahwa RPJPD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Karena itu
Kota Padangsidimpuan yang dibentuk berdasarkan Undang - Undang
Nomor 4 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001, mengemban tugas untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga tercapai suatu
pelayanan prima dalam rangka implementasi otonomi daerah yang nyata,
luas, dinamis dan bertanggung jawab. Tujuan pembentukan Kota
Padangsidimpuan antara lain : (a) meningkatkan efektifitas pendayagunaan
sumberdaya, (b) memperpendek rentang kendali pemerintahan, dan (c)
mempercepat penyebaran dan pemerataan hasil-hasil pembangunan
sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam
pembangunan dan peningkatan kesejahteraannya.
Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di Kota
Padangsidimpuan harus diselaraskan dengan semangat desentralisasi dan
ekonomi kerakyatan berpola pendekatan wilayah serta berorientasi pada
pengembangan keunggulan komparatif dan kompetitif. Potensi sumber daya
yang cukup besar harus dapat dikelola dengan baik, terintegrasi sehingga
akan memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan rakyatnya. Karena itu
penyelenggaraan pembangunan daerah mutlak berpedoman pada
perencanaan yang disusun secara baik, terpadu, sinergi, berkelanjutan,
aspiratif dan tanggap terhadap perubahan.
![Page 5: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/5.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 3
Mengacu pada ketentuan tersebut di atas, maka Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan 2005-2025
memiliki nilai strategis karena memuat arahan pembangunan daerah yang
akan mengikat stakeholders di Kota Padangsidimpuan. Rancangan yang
akan disusun tersebut selanjutnya menjadi pokok bahasan pada peyusunan
Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.
1. 2. KEDUDUKAN DAN FUNGSI
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Daerah Kota
Padangsidimpuan Tahun 2005-2025 memiliki kedudukan sebagai dokumen
yang memuat dasar perencanaan, penyelenggaraan pemerintahan dan
pembangunan daerah Kota Padangsidimpuan 2005-2025 yang merupakan
penjabaran dari aspirasi kebutuhan masyarakat, tuntutan pembangunan
Kota Padangsidimpuan dan pelayanan kepada masyarakat.
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota
Padangsidimpuan Tahun 2005 - 2025 ini berfungsi sebagai pedoman dalam
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada
masyarakat untuk kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat
dalam Kota Padangsidimpuan berdasarkan potensi dan sumberdaya yang
dimiliki.
1. 3. DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Dasar hukum penyusunan RPJPD Kota Padangsidimpuan Tahun 2005-
2025 ini adalah :
1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota
Padangsidimpuan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 84,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4111);
![Page 6: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/6.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 4
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421 );
4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 4437);
5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran
Negara Nomor 4438);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja
Pemerintah Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 74,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 4405);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban dan Penyelenggaraan Kinerja Instansi
Pemerintah (Lembaga Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 4614);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
1. 4. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RPJPD
Maksud penyusunan RPJP Kota Padangsidimpuan adalah menyusun
rencana pembangunan yang akan dilaksanakan dan dijadikan acuan oleh
![Page 7: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/7.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 5
stakeholders (Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat) Kota Padangsidimpuan
yang memuat Visi, Misi, dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kota
Padangsidimpuan untuk jangka waktu 20 tahun (2005-2025).
Adapun tujuan penyusunan RPJPD Kota Padangsidimpuan Tahun
2005 - 2025 ini adalah sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan gambaran kondisi umum Kota Padangsidimpuan
(permasalahan, hambatan dan tantangan) saat ini;
2. Mengidentifikasi potensi pembangunan dan faktor strategis yang
dimiliki Kota Padangsidimpuan dalam mengatasi hambatan dan
tantangan yang dihadapi;
3. Menetapkan Visi dan Misi Daerah Kota Padangsidimpuan yang akan
diwujudkan dalam 20 tahun mendatang (2025);
4. Merumuskan arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kota
Padangsidimpuan dalam menghadapi tantangan ke depan (2005 -
2025);
5. Sebagai dasar dalam penyusunan RPJM Daerah Kota Padangsidimpuan
Tahun 2008 - 2013, dan seterusnya setiap periode 5 tahun.
1. 5. SISTEMATIKA
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Padangsidimpuan
disusun dengan sistematika sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan,
Bab ini memuat uraian mengenai latar belakang, pengertian,
kedudukan dan fungsi, maksud dan tujuan penyusunan dan
penetapan RPJPD dan dasar hukum yang melandasinya.
![Page 8: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/8.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 6
Bab II : Gambaran Umum Daerah
Bab ini memuat uraian mengenai kondisi umum Kota
Padangsidimpuan yang meliputi letak geografis, luas wilayah
dan administrasi pemerintahan, keadaan iklim, keadaan tanah,
kondisi sosial ekonomi, sarana dan prasarana, pertumbuhan
ekonomi dan PDRB, potensi wilayah, kondisi sumber daya
manusia, permasalahan dan isu –isu strategis daerah, dan
indeks pembangunan manusia (IPM).
Bab III : Visi dan Misi Pembangunan Daeah Tahun 2005 - 2025
Bab ini memuat harapan – harapan masyarakat Kota
Padangsidimpuan di masa depan (mandat), perumusan visi
dan misi, arah kebijakan pembangunan daerah, indikator dan
proyeksi pencapaian target.
BAB IV : Arah, Tahapan, dan Prioritas Pembangunan Jangka
Panjang Tahun 2005 - 2025
Bab ini memuat kewajiban pihak eksekutif untuk menjabarkan
RPJPD menjadi rencana-rencana yang lebih rinci dan
operasional.
Bab V : Penutup
Bab ini memuat uraian mengenai harapan, penegasan kembali
pentingnya RPJPD dan membangun komitmen bersama untuk
melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung
jawab dalam rangka mewujudkan Visi Kota Padangsidimpuan
Tahun 2025.
![Page 9: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/9.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
8
BAB II
GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.1 Kondisi Geografis
2.1.1 Luas dan Letak Geografis
Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu Kabupaten / Kota dari
28 Kabupaten / Kota di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kota
Padangsidimpuan berada pada koordinat 010 28’,19’’ – 010 18’ 07’’ Lintang
Utara dan 990 18’ 53’’ - 990 20’ 35’’ Bujur Timur.
Kota Padangsidimpuan memiliki luas area 14.685,680 Ha, ketinggian
berkisar ± 522,8 m di atas permukaan laut, dengan batas – batas
wilayahnya sebagai berikut :
- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Angkola Barat
Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Angkola Timur
KabupatenTapanuli Selatan.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batang Angkola
Kabupaten Tapanuli Selatan.
- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Angkola Selatan
KabupatenTapanuli Selatan.
Wilayah administratif Kota Padangsidimpuan terdiri dari 6
Kecamatan, 42 Desa dan 37 Kelurahan.
Posisi Kota Padangsidimpuan memiliki akses darat yang memadai
dan cukup strategis, karena berada pada jalur utama bagian Barat menuju
Ibukota Provinsi Sumatera Utara, terdapat dua jalur :
![Page 10: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/10.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
9
a. Timur/Selatan : menuju Ibukota Mandailing Natal, Panyabungan dan
ke Propinsi Sumatera Barat berlanjut ke Ibukota
Negara, Jakarta.
b. Timur/Utara : menuju Langga Payung Kabupaten Labuhan Batu
yang terhubung dengan Trans Sumatera Highway
jalur Timur/Utara yang dapat menghubungkan semua
Ibukota Provinsi di pulau Sumatera dan ke pulau
Jawa.
Posisi Kota Padangsidimpuan yang berada pada lintas tengah
Sumatera antara 9 (sembilan) Kabupaten dan Kota yaitu Kabupaten
Pasaman Timur, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Labuhan Batu,
Kabupaten Padanglawas, Kabupaten Padanglawas Utara, Kabupaten
Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Tengah
dan Kota Sibolga.
Peta administrasi Kota Padangsidimpuan seperti terlihat pada
Gambar 2.1.
![Page 11: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/11.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
10
KO
TA
PA
DA
NG
SID
IMP
UA
N
Sim
irik
Go
ti
Sim
ato
hir
Mo
mpang
Sila
ndit
Lubu
k M
anik
Rim
ba S
opin
g
Pud
un J
ae
Sih
ita
ng
Huta
Pada
ng
Pan
yangg
ar
Losu
ng B
atu
Batu
Nadu
a J
ae
Huta
Im
ba
ru
Silo
ting
Han
opa
n
Labu
han L
abo
Losu
ng
Bt
Ayun
i Ju
lu
Sim
aso
m
Baru
as
PA
L IV
Pijar
Kolin
g
Jori
ng L
om
bang
Lem
ba
h L
ubu
k R
aya
WE
K V
I
Uju
ng
Gu
rap
Jori
ng N
ato
ban
g
Barg
ot T
opo
ng
Batu
Nadu
a J
ulu
Sin
gali
Perk
ebun
an P
ijar
Koling
Labu
han R
aso
ki
Aek T
uhu
l
Purw
oda
di
Aek T
am
pa
ng
Pija
r K
olin
g
Sid
ang
kal
WE
K I
Batu
La
yan
Ma
nung
gang
Julu
Sab
unga
n S
ipab
ang
un
Tin
jom
an L
am
a
Aek N
aja
ji
Sita
mia
ng B
aru
Pal IV
Maria
Ma
nege
n
Sab
unga
n J
ae
WE
K V
Pud
un J
ulu
Sig
ula
ng
Uju
ng
Pada
ng
Bon
an D
olo
k
Ma
nung
gang
Jae
Sala
mb
ue
Purb
a T
ua
Taru
tun
g B
aru
Bata
ng B
ah
al
Sad
abua
n
Pad
ang M
atinggi
Bin
ca
r
Tano
Bato
Kayu
Om
bu
nS
ita
mia
ng
Gu
nung
Hasaha
tan
Part
iham
an
Saro
ha
Pin
tu L
an
git J
ae
Huta
Lom
ban
g
Toba
t
Huta
Koje
WE
K I
I
Huta
Lim
bo
ng
Pad
ang M
atinggi Lesta
ri
Kan
tin
WE
K I
V
Bt.
Ayun
i Ja
e
WE
K I
II
Tim
bang
an
Aek B
ayur
1°20'00"
1°20'00"
1°22'30"
1°22'30"
1°25'00"
1°25'00"
1°27'30"
1°27'30"
99°1
2'3
0"
99°1
2'3
0"
99°1
5'0
0"
99°1
5'0
0"
99°1
7'3
0"
99°1
7'3
0"
99°2
0'0
0"
99°2
0'0
0"
99°2
2'3
0"
99°2
2'3
0"
KE
C.P
AD
AN
GS
ID
IM
PU
AN
B
AR
AT
KA
B.T
AP
AN
UL
I S
EL
AT
AN
KE
C.P
AD
AN
GS
ID
IM
PU
AN
T
IM
UR
KA
B.T
AP
AN
ULI S
ELA
TA
N
KE
C.S
IA
IS
KA
B.T
AP
AN
UL
I S
EL
AT
AN
KE
C.A
NG
KO
LA
KA
B.T
AP
AN
UL
I S
EL
AT
AN
AS
AH
AN
MA
ND
AIL
ING
NA
TA
L
SA
MO
SIR
SAM
UD
ER
A H
INDIA
N I
A S
GU
NU
NG
SIT
OL
IS
IBO
LG
A
DA
IRI
SID
IKA
LA
NG
BA
RU
S
BA
LIG
E
Dan
au
To
ba
TA
P.
UT
AR
A
TO
BA
P. Sam
osir
TA
RU
TU
NG
PA
NY
AB
UN
GA
N
PR
OP
. S
UM
AT
ER
A B
AR
AT
Ke B
ukit
Tin
ggiKe R
i a u
PA
DA
NG
SID
EM
PU
AN
TA
P.
SE
LA
TA
N
RA
NT
AU
PR
AP
AT
LA
BU
HA
N B
AT
U
PR
OP
. R
IAU
LA
NG
KA
T
KA
RO
PR
OP
. N
AD
Ke
La
ng
sa
SIM
AL
UN
GU
N
DE
LI
SE
RD
AN
G
ME
DA
NB
INJ
AI
KA
BA
N J
AH
E
T.
TIN
GG
I
P.
SIA
NT
AR
S E
L A
T M
A L
A K
A
T.
BA
LA
I
KIS
AR
AN
Ka
nto
r C
am
at
Ba
lai K
ota
J a
l a
n
Ba
tas D
esa
Ba
tas K
ecam
ata
n
Kete
rang
an
:
Ba
tas D
esa
Ba
tas K
abu
pate
n/K
ota
KO
TA
PA
DA
NG
SID
IMP
UA
N
Gam
bar
: 2
.1
BA
TA
S A
DM
INIS
TR
AS
I
RE
NC
AN
A T
AT
A R
UA
NG
WIL
AY
AH
(R
TR
W)
KO
TA
PA
DA
NG
SID
IMP
UA
N
PR
OP
INS
I S
UM
AT
ER
A U
TA
RA
U
4,5
K
M
SU
MB
ER
TE
MA
TIK
2,5
1,5
00.5
SK
AL
A :
SU
MB
ER
PE
TA
DA
SA
R
BA
PP
ED
A
KO
TA
PA
DA
NG
SID
IMP
UA
N
PR
OP
INS
I S
UM
AT
ER
A U
TA
RA
BA
DA
N P
ER
EN
CA
NA
AN
PE
MB
AN
GU
NA
N D
AE
RA
H
PE
ME
RIN
TA
H K
OT
A P
AD
AN
GS
IDIM
PU
AN
PA
DA
NG
SID
IM
PU
AN
AN
GK
OLA
JU
LU
HU
TA
IM
BA
RU
PA
DA
NG
SID
IM
PU
AN
UT
AR
A
PA
DA
NG
SID
IM
PU
AN
SE
LA
TA
N
PA
DA
NG
SID
IM
PU
AN
TE
NG
GA
RA
BA
TU
NA
DU
A
![Page 12: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/12.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
11
Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2007 berjumlah 185.132
jiwa, terdiri dari 91.418 jiwa laki-laki dan perempuan berjumlah 93.714 jiwa
atau dengan sex ratio sebesar 97,55 yang berarti setiap 100 jiwa
perempuan terdapat 98 jiwa laki-laki. Kota Padangsidimpuan yang
mempunyai luas wilayah 146,9 Km2, kepadatan penduduknya mencapai
1.261 jiwa per Km². Kecamatan yang mempunyai kepadatan terkecil yaitu
Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dengan hanya mencapai 260
jiwa per km2. Kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya tertinggi
adalah Kecamatan Padangsidimpuan Utara mencapai 4.078 jiwa per km2.
Kepadatan penduduk per kecamatan dapat terlihat pada tabel berikut.
TABEL 2.1
PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, RASIO JENIS KELAMIN DAN
KEPADATAN PENDUDUK PER KECAMATAN TAHUN 2007
NO KECAMATAN
LAKI –
LAKI
PEREMP
UAN
RASIO JENIS
KELAMIN
LUAS
WILAYAH
PERSENTASE DARI
TOTAL LUAS WILAYAH
JUMLAH
PENDUDUK
KEPADATAN
PENDUDUK
( Jiwa ) ( Jiwa ) ( Jiwa ) (Km2) (%) (Jiwa) (Jiwa/Km2)
1 Padangsidimpuan Tenggara 13.511 14.736 91,69 27,69 18,85 28.242 1.002
2 Padangsidimpuan Selatan 29.708 29.952 99,19 15,81 10,77 59.663 3.773
3 Padangsidimpuan Batunadua 8.376 8.292 101,01 38,74 26,38 16.670 430
4 Padangsidimpuan Utara 28.427 29.020 97,96 14,09 9,59 57.448 4.078
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 7.796 7.975 97,96 22,34 15,21 15.771 706
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 3.739 3.739 96,28 28,19 19,20 7.338 260
Jumlah 91.418 93.714 97,55 146,86 100 185.132 x : 1.261
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan 2008
2.1.2 Kondisi Geologi
Berdasarkan kondisi fisiknya, Kota Padangsidimpuan merupakan
tanah berbukit. Ketinggian wilayah cukup beragam yang berkisar antara
260 m sampai dengan 1.100 m dpl dengan kemiringan antara 0 sampai
dengan 40 derajat. Kondisi geologi Kota Padangsidimpuan terdiri dari
beberapa jenis batuan yang sebagian besar terdiri dari batuan sedimen
![Page 13: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/13.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
12
dengan lapisan horizontal, yang luasnya 3.671,17 Ha dan tersebar merata
di beberapa kecamatan di wilayah Kota Padangsidimpuan. Jenis batuan
yang ada di Kota Padangsidimpuan terdiri atas antara lain :
1. Batuan endapan baru dan endapan jaman quarter seluas 917,79 Ha
yang penyebarannya hampir di semua kecamatan di Kota
Padangsidimpuan, kecuali di Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan
Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.
2. Batuan resen seluas 1.835,59 Ha hanya terdapat di Kecamatan
Padangsidimpuan Batunadua.
3. Batuan vulkanik tersier dan quarter serta batuan beku dalam seluas
458,90 Ha terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru.
4. Batuan sedimen terlipat seluas 458,90 Ha terdapat di Kecamatan
Padangsidimpuan Angkola Julu.
Di Kota Padangsidimpuan terdapat 5 jenis tanah yang struktur kimianya
berbeda-beda. Jenis tanah aluvium/organosol dan gley humus terdapat
pada bagian wilayah perencanaan yang relatif rendah (datar) merupakan
jenis tanah yang dominan, yaitu seluas 8.927 Ha. Jenis tanah di Kota
Padangsidimpuan adalah sebagai berikut :
1. Podsolik Merah Kuning
Jenis tanah ini terbentuk pada tipe iklim basah dengan curah hujan
2.500-3.500 mm/thn, terletak pada topografi bergelombang sampai
berbukit-bukit pada elevasi 10-100 m dpl, solumnya agak tebal (1-2 m)
dengan warna merah hingga kuning. Jenis tanah terdapat hampir di
semua kecamatan.
![Page 14: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/14.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
13
2. Mediteran
Tanah ini terbentuk pada iklim dengan curah hujan 800-2.500 mm/thn.
Tersebar pada elevasi 0-400 m dpl. Solumnya agak tebal (1-2 m), erosi
sedang hingga besar. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan,
rerumputan, tegalan, kebun buah-buahan.
3. Organosol/Alluvial
Terbentuknya tanah ini tidak dipengaruhi iklim. Terletak pada topografi
datar sampai sedikit bergelombang di dataran rendah. Warna tanah
kelabu tua atau hitam dan cocok untuk persawahan, ladang, tambak,
palawija dan kebun kelapa. Jenis tanah ini tersebar di semua
kecamatan dalam Kota Padangsidimpuan.
4. Latosol
Tanah ini terletak pada iklim basah dengan curah hujan 2.000-7.000
mm/thn, dengan bulan kering kurang dari 3 bulan. Terletak pada
topografi bergelombang. Solumnya dalam (1,5 - 10 m) dengan warna
merah coklat hingga kuning. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan,
tanaman palawija, sayur-mayur dan buah-buahan, kebun karet, lada
dan tegalan. Tersebar di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru,
Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
5. Podsolik Coklat Kelabu
Tanah ini berkembang pada iklim dengan curah hujan di atas 1.500
mm/thn. Tanpa bulan kering tersebar pada topografi datar,
bergelombang, landai dan berbukit pada elevasi 10 - 2.000 m dpl,
berwarna kelabu, kehitaman, coklat tua hingga kekuningan. Jenis
tanah ini tersebar di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.
![Page 15: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/15.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
14
2.1.3 Topografi
Kondisi fisik topografi Kota Padangsidimpuan sangat beragam mulai dari
datar bergelombang hingga curam. Secara garis besar dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Wilayah yang relatif dasar hingga landai dengan kemiringan lereng
berkisar 0-8 % terdapat seluas ± 4.666,70 Ha atau 34,72 % dari luas
total wilayah Kota. Wilayah ini pada umumnya terdapat pada bagian
tengah Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan
Padangsidimpuan Selatan serta pada areal persawahan yang terdapat
di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
2. Wilayah bergelombang dengan kemiringan lereng berkisar antara 8 –
15 % terdapat 2.457,56 Ha atau 18,29 % dari luas total Wilayah Kota,
yang terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
3. Wilayah yang curam dengan kemiringan lereng berkisar antara 15 – 25
% terdapat 2 .925 Ha atau 21.76 % dari luas total wilayah Kota, yang
terdapat pada bagian Utara Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan
Hutaimbaru dan Padangsidimpuan Angkola Julu.
4. Wilayah yang sangat curam dengan kemiringan 25 – 40 % terdapat
seluas 2.175 Ha atau 16,18 % dari luas total Kota. Daerah ini
umumnya terdapat pada bagian Timur dan Selatan Kota, seperti
Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan Padangsidimpuan
Tenggara.
5. Wilayah yang terjal dengan kemiringan di atas 40 % terdapat seluas
1.215,66 Ha atau 9,05 % dari luas total wilayah Kota. Daerah ini
merupakan gunung – gunung yang terdapat pada pinggiran dan
tengah Kota.
![Page 16: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/16.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
15
Kota Padangsidimpuan memiliki karakteristik lahan yang sebahagian
besar didominasi oleh sawah dengan luas mencapai 26,16 (%), selebihnya
adalah kawasan perkebunan besar dan kecil seluas 35,17 (%), tegalan dan
ladang seluas 13,39 (%), bangunan/pekarangan seluas 4,60 (%) tambak
seluas 2,21 (%), lahan tidak diusahakan seluas 0 (%) sebagaimana Tabel
berikut ini.
TABEL 2.2
LUAS PENGGUNAAN LAHAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (%)
LAHAN LUAS (HA) PERSENTASE (%)
Sawah 3.841,00 26,16
Tegalan/Kebun 1.966,50 13,39
Bangunan/Pekarangan 676,00 4,60
Ladang/Huma - -
Tidak Diusahakan 350,00 2,20
Hutan 1.235,82 8,20
Perkebunan Besar 2.081,00 14,17
Perkebunan Rakyat 3.118,00 21,00
Kolam/Tambak 325,00 2,21
Lain – Lain 1.093,66 8,3
Total 14.685.68 100 Sumber : Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
2.1.4 Klimatologi
Menurut klasifikasi iklim Schmidt Fergusson (1952) Kota
Padangsidimpuan mempunyai type iklim A dan B seperti daerah tropis
lainnya, iklim ini sangat dipengaruhi oleh angin yang senantiasa bertukar
setiap tahunnya, sehingga terdapat dua musim yang berbeda yaitu musim
hujan dan musin kemarau.
Seperti umumnya daerah-daerah lain yang berada di kawasan
Sumatera Utara, Kota Padangsidimpuan termasuk daerah yang beriklim
tropis. Sehingga daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan
musim hujan. Suhu udara rata-rata 23,450C dengan jumlah curah hujan
pertahun 2.125 mm dan 129 hari hujan dalam setahun.
![Page 17: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/17.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
16
2.1.5 Hidrologi
Di Kota Padangsidimpuan banyak terdapat sungai besar dan kecil. Di
antaranya terdapat sungai Aek Sibontar, Aek Batang Ayumi, Aek Rokare,
Aek Batang Kumal, Aek Sipogas, Aek Sagumpal Bonang, Aek Batang Bahal,
dan Aek Batang Angkola. Selain itu juga banyak terdapat anak-anak sungai
yang mengalir ke sungai-sungai tersebut di atas. Masyarakat di Kota
Padangsidimpuan masih banyak yang menggunakan sungai-sungai tersebut
sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari, selain itu digunakan
juga untuk pengairan sawah dan perikanan.
2.2 Perekonomian Daerah
Perekonomian merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan di suatu daerah. Pertumbuhan perekonomian yang positif
menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terkait
dengan Program Pembangunan Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam
menanggulangi masalah kemiskinan, maka Pemerintah Kota
Padangsidimpuan juga mengikuti program dimaksud dalam rencana
strategisnya.
Adapun permasalahan penyebab kemiskinan di Kota
Padangsidimpuan dapat dianalisa dari 2 aspek, aspek internal dan aspek
eksternal, yaitu:
1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia
2. Masih rendahnya kepemilikan sumberdaya produksi
3. Sikap mental model masyarakat masih rendah
4. Peranan pemerintah yang belum optimal bidang pelayanan publik
5. Keterbatasan lapangan kerja
6. Masih terbatasnya sarana prasarana infrastruktur
![Page 18: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/18.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
17
Gambaran Tingkat Kemiskinan di Kota Padangsidimpuan dapat
dilihat pada Tabel 2.3.
TABEL 2.3 PENDUDUK MISKIN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2003-2007 (%)
DAERAH T A H U N
2003 2004 2005 2006 2007
Padangsidimpuan 14,02 13,95 13,65 12,22 9,91
Sumatera Utara 15,89 14,93 14,28 15,66 12,70
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
2.2.1 Potensi Sektoral Daerah
2.2.1.1 Perindustrian
Pada Tahun 2007 jumlah Industri Kecil dan Menengah di Kota
Padangsidimpuan tercatat 391 unit usaha, yang menyerap tenaga kerja
sebesar 1.646 orang. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 2.4
JUMLAH INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN PEKERJA MENURUT GOLONGAN
INDUSTRI TAHUN 2007
NO KLUI GOLONGAN INDUSTRI USAHA PEKERJA
1. 15410 Industri Makanan, Minuman Ringan dan Tembakau 102 920
2. 18101 Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit 18 18
3. 36101 Industri Kayu, Perabot Rumahtangga, Moulding dan
Komponen Bahan Bangunan
30 72
4. 22210 Industri Kertas, Percetakan dan Penerbit,dan Rekaman Mikro Film
9 24
5. 25122 Industri Kimia, Batubara, Karet, Plastik, Remilling Karet
dan Vulkanisir Ban
2 177
6. 26322 Industri Barang Galian Bukan Logam Kecuali Minyak
Bumi, Batubara, Batu Bata dari Tanah Liat dan Barang
dari Semen/Kapur
42 192
7. 36912 Industri Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya,
Tk.Mas dan Alat-alat Pertanian Lainnya )
31 62
8. 15492 Industri Pengolahan Lainnya (Gula Aren, Es, Bumbu Masak dan Penyedap Makanan)
71 71
9. 34200 Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Roda 4 dan Jasa
Penunjang Industri Motor Penggerak Mula (Service)
24 48
10. 20291 Anyam-Anyaman dari Rotan dan Bambu 62 62
Jumlah 391 1.646 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
![Page 19: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/19.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
18
TABEL 2.5 JUMLAH INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN PEKERJA MENURUT
KECAMATAN TAHUN 2007
NO. KECAMATAN USAHA PEKERJA
1. Padangsidimpuan Tenggara 137 282
2. Padangsidimpuan Selatan 127 618
3. Padangsidimpuan Batunadua 10 40
4. Padangsidimpuan Utara 70 592
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 15 82
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 32 32
Jumlah 391 1.646 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
TABEL 2.6
BANYAK USAHA DAN PEKERJA MENURUT SEKTOR TAHUN 2007
NO. LAPANGAN USAHA USAHA PEKERJA
1. Pertambangan dan Penggalian 42 192
2. Industri Pengolahan 102 1.465
3. Listrik, Gas, dan Air 3 1.575
4. Konstruksi - -
5. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.128 2.537
6. Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi 50 231
7. Lembaga Keuangan - -
8. Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa-jasa - -
Jumlah 1.325 4.800 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
TABEL 2.7 BANYAK USAHA DAN PEKERJA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007
NO. KECAMATAN USAHA PEKERJA
1. Padangsidimpuan Tenggara 161 307
2. Padangsidimpuan Selatan 402 1.491
3. Padangsidimpuan Batunadua 81 176
4. Padangsidimpuan Utara 818 1.969
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 65 178
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 81 264
Jumlah 1.608 4.385
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
![Page 20: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/20.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
19
2.2.1.2 Perdagangan
Di sektor perdagangan, ketersediaan barang konsumsi secara
umum dapat dikatakan mencukupi. Namun daya beli masyarakat yang
rendah menyebabkan permintaan terhadap konsumsi barang dan jasa
menjadi menurun. Selama ini suplai kebutuhan konsumsi pokok
masyarakat (tidak termasuk beras dan daging) sebahagian besar masih
dipasok dari Medan (Sumatera Utara).
TABEL 2.8
PERKEMBANGAN RATA – RATA HARGA ECERAN TAHUN 2005 - 2007
No. Komoditi Satuan 2005 (RP.)
2006 (RP.)
2007 (RP.)
Keterangan ( Kualitas )
1 Beras Kg 3.580 4.349 6.583 Jongkong IR
2 Ikan Asin Kg 47.326 50.883 66.792 Teri No. 1
3 Minyak Goreng Kg 7.035 6.810 7.688 Sawit Putih
4 Gula Pasir Kg 6.534 7.082 6.967 SHS
5 Garam Kg 1.200 1.717 2.792 Hancur
6 Minyak Tanah Liter 1.765 3.057 2.854 Eceran
7 Sabun Cuci Batang 785 899 1.000 Telepon
8 Tekstil Meter 20.396 25.375 29.500 Japan Drill
9 Batik Helai 22.514 25.750 30.000 Mandala
10 Tepung Terigu Kg 5.550 6.061 6.250 Segitiga Biru
11 Semen Zak 36.685 40.955 41.000 Padang
12 Emas Gram 137.811 177.703 188.000 24 Karat
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
![Page 21: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/21.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
20
Kota Padangsidimpuan memiliki 6 Pasar milik Pemerintah Daerah, 6 Pasar
Desa, 5 Pasar Swalayan dan 10 Kelompok Pertokoan dengan jumlah pedagang
2.948 yang tersebar di seluruh Kecamatan Kota Padangsidimpuan.
TABEL 2.9 JUMLAH LOKASI PASAR, LUAS BANGUNAN,
DAN JUMLAH PEDAGANG TAHUN 2007
Jenis Pasar Jumlah Lokasi Luas
Bangunan (M2)
Jumlah Pedagang
Departemen Store - - -
Swalayan 5 560 5
Pasar Pemda 6 14.147 2.083
Pasar Desa 6 - 260
Kelompok Pertokoan 10 60.000 600
Jumlah / Total 27 74.734 2.948
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Hingga tahun 2007, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota
Padangsidimpuan telah mengeluarkan SIUP untuk 1.202 Perusahaan Kecil,
Perusahaan Menengah dan Perusahaan Besar, sebagaimana tabel berikut ini.
TABEL 2.10
PEMBERIAN SIUP DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2002 – 2007
No Tahun
Jenis SIUP
Jumlah PT CV PO KOP
Besar Menengah Kecil
1 2003 1 21 95 2 119
2 2004 4 17 163 2 186
3 2005 8 57 221 2 288
4 2006 7 36 286 - 329
5 2007 12 50 212 6 280
Jumlah 32 181 977 12 1.202
Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
![Page 22: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/22.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
21
2.2.1.3 Perkebunan
Dari aspek geografis, topografi, fisiografi dan demografis, Kota
Padangsidimpuan walaupun merupakan daerah perkotaan, namun
sebagian Desa / Kelurahan yang ada memiliki potensi komoditi
perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, coklat, dan lain-lain. Pada
Tahun 2007 tanaman perkebunan rakyat yang paling luas di Kota
Padangsidimpuan adalah tanaman karet 2.066 Hektar, namun yang
menghasilkan hanya 1.620 Hektar dengan jumlah produksi sebesar
1.014 ton karet, sisanya belum menghasilkan dan tidak menghasilkan.
Kemudian perkebunan yang ditanami kelapa 502 Hektar dengan luas
yang menghasilkan hanya 381 Hektar dengan produksi 1.061 ton kelapa.
Diurutan ketiga ditanami tanaman coklat dengan luas 150 Hektar,
dengan luas kebun yang menghasilkan 101 Hektar dan berproduksi 197
ton. Sedangkan tanaman perkebunan lainnya yang diusahakan oleh
masyarakat Kota Padangsidimpuan adalah kelapa sawit, kopi, kulit
manis, kemiri, dan pinang. Jelasnya diuraikan pada tabel berikut ini.
TABEL 2.11
LUAS TANAMAN DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT MENURUT JENIS TANAMAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2007
JENIS TANAMAN LUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI
(Ton) T.B.M T.M T.T.M JUMLAH
Karet 193 1.620 253 2.066 1.014
Kelapa sawit 14 16 15 45 150
Kopi 20 100 21 141 282
Kelapa 49 381 72 502 1.061
Coklat 36 101 13 150 197
Kulit Manis 33 31 12 76 53
Kemiri 11 64 15 90 244
Pinang 13 27 6 48 51 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Catatan : TBM : Tanaman Belum Menghasilkan TM : Tanaman Menghasilkan TTM : Tanaman Tidak Menghasilkan
![Page 23: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/23.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
22
2.2.1.4 Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura
Pembangunan pertanian tanaman pangan yang dilakukan perlu
memperhatikan kesesuaian antara jenis tanah, topografi, iklim dan
budaya serta faktor pendukung teknis lainnya, terutama kesesuaian
antara kemampuan, kemauan dan keinginan penduduk dengan peluang
pengembangan pertanian tanaman pangan dan dorongan serta
kebijaksanaan dari pemerintah untuk memacu pertumbuhan sub sektor
tanaman pangan. Produksi padi sawah di Kota Padangsidimpuan untuk
tahun 2003 - 2007 berfluktuasi dengan kecenderungan mengalami
peningkatan (Tabel 2.12). Peningkatan produksi padi sawah tersebut
juga disebabkan meningkatnya luas panen dan rata-rata produktivitas.
Tanaman bahan makanan lain yang dominan dihasilkan Kota
Padangsidimpuan selain padi sawah adalah ubi kayu pada tahun 2007
dengan produksi sebesar 2.462 ton. Sedangkan padi ladang tidak ada di
Kota Padangsidimpuan.
TABEL 2.12
LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN RATA-RATA PRODUKTIVITAS TANAMAN
PADI SAWAH KOTA PADANGSIDIMPUAN 2003 - 2007
TAHUN LUAS PANEN PRODUKSI (Ton)
RATA-RATA PRODUKTIVITAS
(Kw/Ha)
2003 3.759 20.508 54,56
2004 2.800 15.275 54,56
2005 7.601 45.398 59,73
2006 8.742 47.844 54,73
2007 8.526 49.432 56,62 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
![Page 24: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/24.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
23
TABEL 2.13 LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN RATA-RATA PRODUKTIVITAS TANAMAN
PANGAN DAN HOLTIKULTURA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007
JENIS TANAMAN LUAS
PANEN PRODUKSI
(Ton)
RATA-RATA PRODUKTIVITAS
(Kw/Ha)
Padi Sawah 8.526 49.432 56,62
Ubi Kayu 174 2.462 143,00
Ubi Jalar 83 799 93,00
Jagung 180 705 27,20
Kacang Tanah 104 405 14,20
Kacang Kedele 21 25 14,12
Kacang Hijau 74 327 14,19
Kacang Panjang 135 1.060 47,80
Terong 73 523 27,50
Bayam 88 241 36,70
Kangkung 97 182 17,00
Sawi 117 1.524 131,00
Buncis 60 257 148,00
Cabe 176 990 87,00
Tomat 76 623 81,50
Ketimun 62 953 161,10
Bawang Merah - - 37,70
Daun Bawang 109 837 39,50 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Produksi tanaman sayur-sayuran di Padangsidimpuan pada tahun 2007 yang
mempunyai produksi terbesar adalah sawi sebesar 1.524 ton. Produksi tanaman
Kacang Panjang sebesar 1.060 ton, cabe sebesar 990 ton, Ketimun sebesar 953
ton, daun bawang sebesar 837 ton, Tomat sebesar 623 ton, Terong sebesar 523
ton dan untuk sayuran yang lain berproduksi tidak begitu besar.
Sedangkan berbagai jenis tanaman buah-buahan pada tahun 2007 di Kota
Padangsidimpuan tidak menunjukkan jumlah yang besar dikarenakan merupakan
daerah perkotaan. Produksi komoditas buah salak yang menempati urutan teratas
yaitu 3.320 ton, memberikan julukan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Salak.
Untuk jelasnya produksi buah-buahan di Kota Padangsidimpuan untuk Tahun 2007
diuraikan pada tabel berikut ini.
![Page 25: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/25.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
24
TABEL 2.14
PRODUKSI BUAH-BUAHAN TAHUN 2007
JENIS BUAH-BUAHAN PRODUKSI (Ton)
Alpukat 1,93
Mangga 13
Jeruk 1,8
Rambutan 24
Duku / Langsat 6,3
Durian 133,8
Jambu Biji 1,2
Sawo 4,8
Pepaya 1,17
Pisang 9
Salak 3.320
Manggis 1,5
Nangka 44
Sirsak 1,4
Belimbing 4,4
Nanas 5 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Berkaitan dengan luas lahan dan produksi tanaman bahan pangan diatas,
untuk melihat tingkat kemajuan yang telah dicapai dalam usaha pertanian
tanaman pangan, salah satunya melalui tingkat produktivitas tanaman pangan
yang dihasilkan, semakin tinggi tingkat produktivitasnya berarti usaha pertanian
tanaman pangan lebih berdayaguna, lebih efektif dan lebih efisien.
2.2.1.5 Peternakan
Perkembangan populasi ternak rata-rata berfluktuatif untuk tahun
2005 - 2007, kecuali ayam ras mengalami peningkatan mencapai angka
198.147 ekor. Perkembangan jenis populasi ternak di Kota
Padangsidimpuan selama Tahun 2005 – 2007 dapat dilihat pada Tabel
2.15 berikut.
![Page 26: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/26.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
25
TABEL 2.15 POPULASI TERNAK DI KOTA PADANGSIDIMPUAN MENURUT
JENISNYA 2005 – 2007
NO JENIS TERNAK TAHUN
2005 2006 2007
1. Kuda 2 2 2
2. Sapi 503 757 907
3. Kerbau 249 275 225
4. Kambing/domba 1.308 820 912
5. Ayam Kampung 29.065 120.666 122.512
6. Itik 3.875 5.406 7.062
7. Ayam Ras 162.171 180.160 198.147 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Produksi daging dari ternak besar dan kecil di Kota
Padangsidimpuan pada tahun 2007 tercatat sebanyak 12,04 ton daging
sapi, 4,86 ton daging kerbau, dan 1,8 ton daging kambing/domba.
Produksi daging tersebut berasal dari jumlah ternak daging yang dipotong
dan tercatat di dalam RPH (Rumah Potong Hewan) dan diluar RPH
dengan jumlah 670 ekor sapi, 782 ekor kerbau, dan 251 ekor
kambing/domba (Tabel 2.16).
Ditinjau dari sisi konsumsi, kebutuhan daging ternak besar dan
ternak kecil untuk Kota Padangsidimpuan masih mengalami defisit, yaitu
sebesar 127,5 ton untuk tahun 2007 (Tabel 2.18). Selama ini, untuk
memenuhi kekurangan akan kebutuhan daging, dilakukan dengan
mendatangkan dari luar Kota Padangsidimpuan.
TABEL 2.16
PRODUKSI DAGING MENURUT JENIS TERNAK DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON)
NO. NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK
SAPI KERBAU KAMBING/DOMBA 1. Padangsidimpuan Tenggara 8,3 1,17 0,368
2. Padangsidimpuan Selatan 0,9 0,36 0,224
3. Padangsidimpuan Batunadua 1,8 1,08 0,304
4. Padangsidimpuan Utara 0,8 0,9 0,384
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 0,06 0,9 0,264
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 0,18 0,45 0,256
Jumlah 12,04 4,86 1,8 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
![Page 27: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/27.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
26
TABEL 2.17
PRODUKSI DAGING MENURUT JENIS UNGGAS DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON)
NO. NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK
AYAM KAMPUNG
AYAM PEDAGING
ITIK/ MANILA
1. Padangsidimpuan Tenggara 4,142 32 0,75
2. Padangsidimpuan Selatan 2,849 - 0,125
3. Padangsidimpuan Batunadua 5,087 1,620 0,625
4. Padangsidimpuan Utara 3,548 - 0,294
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 4,065 3 0,171
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 3,907 - 0,375
Jumlah 23,598 1,655 1,765 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Produksi daging yang berasal dari ternak unggas pada tahun 2007
tercatat sebanyak 23,598 ton daging ayam kampung, 1,655 ton daging
ayam pedaging, dan 1,765 ton daging itik/itik manila. Sedangkan produksi
telur pada tahun 2007 ada sebanyak 190 ton telur ayam kampung dan
63,49 ton telur itik/itik manila.
TABEL 2.18
KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN DAGING TERNAK BESAR DAN TERNAK DAGING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (TON)
NO JENIS TERNAK KETERSEDIAAN KEBUTUHAN KEKURANGAN
1. Kerbau 4,86 97,2 92,34
2. Sapi 12,04 43,2 31,16
3. Kambing 1,8 5,76 3,96
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
![Page 28: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/28.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
27
TABEL 2.19
PRODUKSI TELUR MENURUT JENIS UNGGAS DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON)
NO. NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK
AYAM KAMPUNG
ITIK/MANILA
1. Padangsidimpuan Tenggara 43 10,59
2. Padangsidimpuan Selatan 29 4,5
3. Padangsidimpuan Batunadua 32 6,3
4. Padangsidimpuan Utara 37 6,1
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 25 22,5
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 24 13,5
Jumlah 190 63,49
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
2.2.1.6 Perikanan
Potensi sumberdaya perikanan sesuai dengan aspek geografis dan
topografi di Kota Padangsidimpuan, hanya ada perikanan darat, karena
wilayah kekuasaan daerah otonomi Pemerintah Daerah Kota
Padangsidimpuan tidak berbatasan langsung dengan perairan laut atau
merupakan daerah darat yang bergelombang/berbukit. Produksi ikan
darat pada tahun 2006 menurun, yaitu hanya berproduksi sebesar
445 ton, dibandingkan tahun 2005 yang sempat berproduksi mencapai
711 ton, baik dari penangkapan perairan umum maupun hasil budi daya
ikan darat. Berdasarkan asal penangkapan, baik pada tahun 2004 sampai
dengan tahun 2007 lebih banyak berasal dari budi daya ikan darat,
dimana pada tahun 2007 berproduksi 350 ton dari budidaya kolam, dan
hanya 150 ton dari perairan umum.
![Page 29: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/29.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
28
TABEL 2.20 PRODUKSI IKAN DARAT DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2004 – 2007 (TON)
NO. TAHUN ASAL TANGKAPAN
JUMLAH
PERAIRAN UMUM BUDIDAYA
1. 2004 160 460 620
2. 2005 198 513 711
3. 2006 135 310 445
4. 2007 150 350 500
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
TABEL 2.21 PRODUKSI IKAN DARAT MENURUT ASAL TANGKAPAN DAN KECAMATAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (TON)
NO. NAMA KECAMATAN ASAL TANGKAPAN
JUMLAH PERAIRAN UMUM
BUDIDAYA
1. Padangsidimpuan Tenggara 60 90 150
2. Padangsidimpuan Selatan 12 30 42
3. Padangsidimpuan Batunadua 40 110 150
4. Padangsidimpuan Utara 10 30 40
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 20 50 70
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 8 40 48
Jumlah 150 350 500
Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
2.2.1.7 Pertambangan
Kegiatan pertambangan dan bahan galian di Kota Padangsidimpuan
umumnya tidak ada kegiatan yang signifikan. Kegiatan yang ada
umumnya merupakan kegiatan pertambangan bahan galian C terutama
pasir, kerikil dan batu yang merupakan potensi sumberdaya alam yang
jumlahnya cukup besar. Bahan galian tersebut sangat bermanfaat bagi
pembangunan, terutama untuk pembangunan fisik kota.
![Page 30: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/30.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
29
2.2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan dasar
pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya
berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah/daerah. Data Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) tersebut menggambarkan kemampuan
suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya
manusia yang dimiliki. Oleh karena itu besarnya Produk Domestik
Regional Bruto (PDRB) yang mampu dihasilkan sangat tergantung pada
faktor tersebut. Adanya keterbatasan tersebut menyebabkan Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) bervariasi antar daerah. Dari sini dapat
dilihat besaran nilai tambah dari masing-masing sektor ekonomi. Selain itu
juga dapat dilihat sektor sektor yang berperan dalam pembentukan
perekonomian daerah.
Pada tahun 2007, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota
Padangsidimpuan mengalami peningkatan secara nominal dibandingkan
tahun sebelumnya baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar
harga konstan (Tabel 2.22 dan Tabel 2.23). Berdasarkan atas dasar
harga berlaku mengalami peningkatan dari 1.320.831,47 juta rupiah
pada tahun 2006 menjadi 1.514.262,62 juta rupiah pada tahun 2007
atau dengan kata lain tumbuh 14,64 persen. Sedangkan berdasarkan
atas dasar harga konstan dari 742.038,80 juta rupiah pada tahun
sebelumnya meningkat menjadi 787.928,91 juta rupiah pada tahun 2007
atau tumbuh 6,18 persen. Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) secara umum tersebut juga diikuti oleh peningkatan dari sektor-
sektor ekonominya.
![Page 31: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/31.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
30
TABEL 2.22 PERKEMBANGAN PDRB KOTA PADANGSIDIMPUAN
MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2004-2007
No Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007
1 Pertanian 152.829,91 183.364,11 217.556,42 251.607,55
2 Pertambangan dan Penggalian 2.639,87 3.273,31 4.911,45 5.013,21
3 Industri Pengolahan 131.645,31 149.099,08 166.065,15 185.333,24
4 Listrik dan Air Minum 8.839,56 10.350,47 10.966,63 11.375,29
5 Bangunan/Konstruksi 42.568,55 49.868,01 62.170,27 71.869,11
6 Perdagangan, Hotel & Restoran 241.102,03 279.858,44 316.544,12 360.998,10
7 Angkutan dan Komunikasi 118.767,95 143.350,95 167.877,25 194.528,58
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
101.078,85 114.334,84 135.979,06 160.906,90
9 Jasa-Jasa 190.32468 207.583,03 238.766,13 272.630,64
PDRB 989.796,71 1.141.154,80 1.320.831,47 1.514.262,62
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
TABEL 2.23
PERKEMBANGAN PDRB KOTA PADANGSIDIMPUAN MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2004 – 2007
No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007
1 Pertanian 107.166,02 834.680 117.862,82 123.734,40
2 Pertambangan dan Penggalian 2.423,16 2.537,35 2.611,10 2.640,64
3 Industri Pengolahan 82.422,87 84.538,20 86.982,62 91.099,27
4 Listrik dan Air Minum 4.391,55 4.525,44 4.691,17 4.799,73
5 Bangunan/Konstruksi 31.078,52 33.023,84 35.759,37 39.319,61
6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 173.625,17 181.105,07 189.068,86 200.312,48
7 Angkutan dan Komunikasi 66.288,88 69.767,08 72.816,19 76.107,47
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
71.553,34 77.932,44 85.666,44 93.254,32
9 Jasa-Jasa 131.590,91 138.171,77 146.580,22 156.661,01
PDRB 670.540,40 703.435,87 742.038,80 787.928,91
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
![Page 32: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/32.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
31
Gambar 2.2 Grafik PDRB Kota Padangsidimpuan Tahun 2004 - 2007
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota
Padangsidimpuan atas dasar harga berlaku untuk Tahun 2003 - 2007
cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari
perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota
Padangsidimpuan, yaitu sebesar Rp 5,15 juta di Tahun 2003, Rp 5,74
juta di Tahun 2004, Rp 6,42 juta di Tahun 2005, Rp 7,25 juta di Tahun
2006 dan Rp 8,29 juta di Tahun 2007.
2.2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari
keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang
ekonomi. Pertumbuhan merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari
berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perubahan yang
terjadi. Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil
0,00
200.000,00
400.000,00
600.000,00
800.000,00
1.000.000,00
1.200.000,00
1.400.000,00
1.600.000,00
2004 2005 2006 2007
Tahun
Ru
pia
h
Harga Konstan Harga Berlaku
![Page 33: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/33.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
32
dari tahun ke tahun disajikan melalui PDRB atas dasar harga konstan
menurut lapangan usaha secara berkala. Pertumbuhan yang positif
menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila
negatif menunjukkan penurunan perekonomian suatu daerah.
TABEL 2.24
LAJU PERKEMBANGAN RIIL PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA
TAHUN 2003 – 2007
No Lapangan Usaha 2003
( % )
2004
( % )
2005
( % )
2006
( % )
2007
( % )
1 Pertanian 3,12 5,28 4,36 5,39 4,98
2 Pertambangan dan Penggalian 4,33 5,34 4,71 2,91 1,13
3 Industri Pengolahan 5,03 5,25 2,57 2,89 4,73
4 Listrik dan Air Minum 3,06 2,98 3,05 3,66 2,31
5 Bangunan/Konstruksi 4,12 5,29 6,26 8,28 9,96
6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 4,85 5,06 4,31 4,40 5,95
7 Angkutan dan Komunikasi 3,69 3,78 5,25 4,37 4,52
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 4,36 7,17 8,92 9,92 8,86
9 Jasa-Jasa 4,66 2,20 5,00 6,09 6,88
Total PDRB 4,34 4,63 4,91 5,49 6,18
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
2.2.2.2. Struktur Ekonomi
Struktur perekonomian disuatu daerah menunjukkan besarnya peran
masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah.
Peranan/kontribusi/sumbangan sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah
PDRB dinyatakan dalam persentase. Hal tersebut menggambarkan
ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor
ekonominya.
![Page 34: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/34.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
33
Selama tahun 2003-2007, fluktuasi perubahan persentase peranan sektor
ekonomi untuk tiap sektor ekonomi masih relatif kecil. Perubahan tersebut hampir
tidak merubah struktur perekonomian di Padangsidimpuan, kecuali untuk sektor
bangunan/konstruksi yang pertumbuhannya relatif meningkat untuk tahun 2005 -
2007.
Berdasarkan besarnya peranan dalam pembentukan PDRB maka dapat
diketahui kalau sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan leading sektor
dalam perekonomian di Padangsidimpuan sampai dengan Tahun 2006. Sementara
untuk Tahun 2007 sektor perdagangan, hotel dan restoran menduduki urutan
kedua setelah sektor Bangunan dan Konstruksi.
Pada tahun 2007, sektor tersebut berperan sebesar 23,84 persen . Sektor
kedua yang cukup besar peranannya adalah sektor jasa-jasa yaitu sebesar 18,00
persen. Kemudian diikuti oleh sektor pertanian sebesar 16,62 persen; sektor
industri pengolahan sebesar 12,24 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi
sebesar 12,81 persen; dan sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan
sebesar 10,63 persen. Beberapa sektor tersebut merupakan sektor-sektor yang
berperan lebih dari 10 persen dalam perekonomian Padangsidimpuan.
Sedangkan sektor-sektor yang peranannya dibawah 10 persen adalah
sektor bangunan sebesar 4,75 persen; sektor listrik, gas dan air bersih sebesar
0,75 persen; dan yang paling kecil adalah sektor pertambangan dan penggalian
yaitu sebesar 0,33 persen.
TABEL 2.25
![Page 35: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/35.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
34
STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2003-2007 (PERSEN)
No. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007
1 Pertanian 15,14 15,44 16,07 16,47 16,62
2 Pertambangan dan Penggalian 0,28 0,27 0,29 0,37 0,33
3 Industri Pengolahan 12,84 13,30 13,07 12,57 12,24
4 Listrik dan Air Minum 0,88 0,89 0,91 0,83 0,75
5 Bangunan/Konstruksi 4,21 4,30 4,37 4,71 4,75
6 Perdagangan, Hotel dan
Restoran 24,54 24,36 24,53 23,97 23,84
7 Angkutan dan Komunikasi 11,81 12,00 12,56 12,71 12,81
8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
10,17 10,21 10,02 10,29 10,63
9 Jasa-Jasa 20,12 19,23 18,19 18,08 18,00
PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
2.2.3 Pendapatan Asli Daerah, Pajak dan Retribusi Daerah
Pada tahun 2003, sebagai akibat dari pemekaran wilayah, Kota
Padangsidimpuan tidak mendapatkan pendapatan dari seluruh sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya dari hasil retribusi daerah.
Sumber utama bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan
adalah dari hasil retribusi dan pajak daerah. Retribusi adalah sumber
Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan yang terbesar, perlu
diperhatikan bahwa jika dilihat dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)
terbesar adalah dari Lain -lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah, maka
sebenarnya fondasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan
belum cukup kuat.
![Page 36: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/36.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
35
Dengan semakin pesatnya perkembangan pembangunan di Kota
Padangsidimpuan dan semakin baiknya tingkat pelayanan kepada
masyarakat membuat kenyamanan bagi wajib pajak dan wajib retribusi
ternyata memiliki pengaruh yang cukup besar bagi penerimaan PAD Kota
Padangsidimpuan. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari tingkat pendapatan
daerah sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.
TABEL 2.26
PENDAPATAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2003 – 2007
URAIAN 2003 2004 2005 2006 2007
REALISASI
Pajak Daerah
Pajak Hotel Dan Penginapan
48.066.000
31.884.000
30.515.000
35.900.000
32.400.000
Pajak Restoran
46.569.741
50.457.000
53.371.000
67.960.175
185.539.592
Pajak Hiburan
7.126.100
4.100.000
7.688.000
25.043.500
21.720.600
Pajak Reklame
35.288.685
45.372.500
71.219.250
126.543.850
155.090.400
Pajak Penerangan Jalan
1.518.891.152
1.876.500.718
1.803.741.279
2.037.812.490
2.270.343.351
Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol. C
81.859.445
240.819.329
224.634.133
390.393.866
501.624.388
Pajak Perparkiran
5.050.000
5.312.850
9.139.500
10.000.000
Jumlah 1.737.801.123 2.254.183.547 2.196.481.512 2.692.793.381 3.176.718.331
Retribusi Daerah
Ret. Pelayanan Kesehatan 544.527.276 1.313.923.262 1.416.761.143 1.534.915.562 1.686.232.249 Ret. Pelayanan Kebersihan dan Persampahan 67.208.650 116.529.000 135.700.000 192.837.750 212.994.550
Ret. Pengganti Biaya Cetak KTP,Akta Capil & KK 61.271.000 54.382.000 97.247.500 114.880.500 111.491.000
Ret. Parkir di Tepi Jalan Umum 80.000.000 116.800.000 128.000.000 115.085.000 123.670.000 Ret. Pelayanan Pasar 89.437.750 112.274.051 125.498.027 176.675.950 160.788.187 Ret. Pengganti Biaya Cetak Peta & Dokumen RKS 36.950.000 55.300.000 65.810.260 103.750.000 206.550.900
Ret. Pemakaian Kekayaan Daerah 51.950.000 85.535.000 155.823.400 168.065.000 247.575.989 Ret. Terminal 50.173.000 65.000.000 77.000.000 116.620.000 152.796.000 Ret. Penyedotan Kakus 3.300.000 3.800.000 4.000.000 4.000.000 4.940.000 Ret. Tempat Rekreasi Dan Olah Raga 610.000 1.765.000 4.020.000 9.625.000 8.000.000 Ret. Izin Pengelolaan Air Limbah - - 3.000.000 6.000.000 2.000.000 Ret. Penjualan Produksi Usaha Daerah 5.000.000 5.000.000 6.000.000 6.000.000 - Ret. Izin Mendirikan Bangunan 108.810.181 150.323.038 462.907.665 303.089.297 73.358.130 Ret. Izin Gangguan (HO) 30.009.000 48.277.500 53.105.500 60.457.500 73.661.500 Ret. Izin Operasi dan Izin Trayek 3.830.000 6.300.000 2.500.000 8.030.000 20.000.000 Ret. Pendaftaran Perusahaan (TDP) 10.525.000 13.500.000 19.825.000 30.425.000 35.902.000 Ret. Izin Usaha Perdagangan dan Gudang 6.755.000 10.230.000 11.375.000 16.820.000 17.595.000
![Page 37: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/37.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
36
Ret. Izin Usaha Jasa Konstruksi 4.000.000 18.750.000 7.400.000 14.600.000 14.750.000 Ret. PPLBK Larangan - - 2.000.000 1.850.000 415.000 Ret. Rumah Potong Hewan 20.095.000 20.500.000 21.700.000 14.515.000 19.780.000 Ret. SKITU 40.200.000 45.000.000 52.550.000 62.950.000 62.350.000
Retribusi Lainnya - - - - 4.500.000
Jumlah 1.214.651.857 2.243.188.851 2.852.223.495 3.061.191.559 3.239.350.505
LABA PERUSAHAAN DAERAH
PDAM Tirtanadi Cab. Tapanuli Selatan
30.000.000
42.000.000
60.000.000
60.000.000
60.000.000
PT Bank SUMUT Cab. Padangsidimpuan
-
-
939.391.120
Jumlah 30.000.000 42.000.000 60.000.000 60.000.000 999.391.120
LAIN LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH
Jasa Giro 180.984.474 53.764.385 295.827.229 313.868.898 112.770.098
Setoran Denda dari Dinas Perhubungan 4.625.000 62.174.459 1.500.000.000
Set. Kelebihan Pembayaran Kepada Pihak Ketiga
300.319.000 638.452.361 26.678.504
Jumlah 481.303.474 696.841.746 384.680.192 313.868.898 1.612.770.098
JUMLAH PAD 3.463.756.454 5.236.214.144 5.493.385.199 6.127.853.838 9.028.230.054
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
2.2.4 Dana Perimbangan
Sumber dana perimbangan terbesar bagi Kota Padangsidimpuan
adalah dari Dana Alokasi Umum (DAU) dimana dari data yang ada
menunjukkan penambahan dari tahun ke tahun seiring dengan laju
pertumbuhan penduduk dan penambahan jumlah pegawai negeri sipil di
Kota Padangsidimpuan.
Tabel 2.27 Dana Perimbangan 2003 – 2007
Dana Perimbangan 2003 2004 2005 2006 2007
- Bagi Hasil Pajak 8.474.944.406 11.046.525.711 17.831.497.643 23.955.990.902 25.454.363.379
- Bagi Hasil BukanPajak/SDA 1.250.851.795 1.140.372.005 524.761.561 534.760.958 720.346.482
- Bagi Hasil Pajak Provinsi 4.076.338.756 5.401.792.104 7.654.911.078 8.054.007.745 8.678.091.007
- Dana Alokasi Umum (DAU) 107.484.671.000 110.115.000.000 128.044.000.000 200.749.000.000 225.865.000.000
- Dana Alokasi Khusus 4.072.289.000 13.160.000.000 7.270.000.000 11.168.000.000 25.566.000.000
Total 125.359.094.957 140.863.689.820 161.325.170.282 244.461.759.605 286.283.800.868
Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
2.2.5 Sumber Penerimaan Daerah Lainnya
![Page 38: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/38.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
37
Mengenai perkembangan dana yang bersumber dari Lain-lain
Penerimaan Yang Sah dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 dapat
dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2.28 Sumber Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Lainnya yang Sah
Tahun 2003- 2007
Lain-Lain Penerimaan Yang Sah
2003 2004 2005 2006 2007
Penerimaan Dari Propinsi 1.570.000.000 1.308.000.000 6.209.200.000 14.105.964.507
Bantuan Dana Kontingensi/ penyeimbang 0 5.961.718.000 4.977.000.000 0 Anggaran Biaya Tambahan (ABT) 0 6.495.000.000
TOTAL 1.570.000.000 13.764.718.000 11.186.200.000 0 14.105.964.507
Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
2.3 Kondisi Sarana dan Prasarana Daerah
2.3.1 Transportasi
Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk
memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Semakin
meningkatnya usaha pembangunan menuntut pula peningkatan
pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan
memperlancar lalu lintas barang dari suatu daerah ke daerah lain. Panjang
jalan di Kota Padangsidimpuan sampai tahun 2007 mencapai 351,72 Km
Panjang Jalan menurut jenis permukaan sebanyak 351,72 Km, dengan
rincian Jalan Hotmix sepanjang 199,00 Km, Lapen sepanjang 59,72 Km,
Telford sepanjang 39,00 Km, Tanah sepanjang 54,00 Km dan tidak terinci
sepanjang 71,00 Km. Sedangkan panjang jalan menurut kondisi, adalah :
Kondisi Sedang sepanjang 243,72 Km, Kondisi Rusak sepanjang 93 Km,
dan Kondisi Baik sepanjang 15 Km. Untuk memenuhi transportasi darat
hanya tersedia satu jenis angkutan darat, yaitu jenis angkutan kenderaan
bermotor.
Data panjang jalan menurut jenis dan kondisi permukaan jalan di Kota
Padangsidimpuan (tabel 2.29 , 2.30 dan 2.31).
![Page 39: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/39.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
38
Tabel 2.29 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaannya ( Km ) Tahun 2007
NO KECAMATAN
JENIS PERMUKAAN (KM)
JUMLAH Hotmix Lapen Telford Sirtu Tanah
Tidak
Dirinci
1. Padangsidimpuan Tenggara 20,00 18,767 5,00 0,00 18,00 18,00 61,767
2. Padangsidimpuan Selatan 40,00 9,214 6,00 0,00 6,00 10,00 61,214
3. Padangsidimpuan Batunadua 17,00 15,498 15,00 0,00 9,00 9,00 56,498
4. Padangsidimpuan Utara 88,00 5,331 6,00 0,00 10,00 12,00 109,33
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 18,00 2,485 5,00 0,00 5,00 18,00 30,485
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 16,00 8,426 2,00 0,00 6,00 4,00 32,426
Total 199,00 59,72 39,00 0,00 54,00 71,00 351,72
Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Tabel 2.30
Panjang Jalan menurut Kewenangan dan Kondisinya Tahun 2007
No. Status Jalan Panjang
Jalan (Km)
Kondisi
Baik (Km)
Sedang (Km)
Rusak (Km)
1. Jalan Nasional 19 - 19 -
2. Jalan Propinsi 7,4 - 7,4 -
3. Jalan Kabupaten 351,72 15 243,72 93
Jumlah 378,12 15 270,12 93
Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Tabel 2.31
Panjang Jalan menurut Jenis Perkerasan Tahun 2007
No. Status Jalan Panjang
Jalan (Km)
Jenis Perkerasan
Aspal Kerikil/Batu Tanah
(Km) (Km) (Km)
1. Jalan Nasional 19 19 - -
2. Jalan Propinsi 7,4 7,4 - -
3. Jalan Kabupaten 351,72 258,72 39 54
Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
![Page 40: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/40.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
39
Jumlah jembatan yang ada di Kota Padangsidimpuan sampai dengan
Tahun 2007 sebanyak 78 unit dengan panjang 1.011,575 meter dengan
rincian kondisi jembatan sebagai berikut :
Kondisi baik sebanyak 6 unit
Kondisi sedang sebanyak 65 unit dan
Kondisi buruk sebanyak 7 unit
Terminal sebagai prasarana pengangkutan, pada prinsipnya
berfungsi sebagai tempat menurunkan dan menaikkan penumpang, baik
barang maupun jasa. Pada Tahun 2007 Terminal di Kota Padangsidimpuan
yang masih berfungsi ada 2 yaitu Terminal Batunadua berstatus Tipe C dan
Terminal Pal IV Pijorkoling berstatus persinggahan karena fasilitas
Terminal masih kurang. Rencana Pembangunan Terminal Tipe C di
Kelurahan Hanopan masih dalam tahap penjajakan.
Mengingat Kota Padangsidimpuan berada pada Tiga Penjuru arus
lintas masuk, maka diharapkan untuk meningkatkan status Terminal yang
ada ataupun membangun Terminal baru Tipe A dan Tipe B. Terminal Tipe
A direncanakan akan dibangun di Terminal Pal IV Pijorkoling dan Terminal
Tipe B direncanakan pada Terminal Batunadua.
Disamping kondisi infrastruktur jalan dan jembatan, lingkungan
Kawasan Pemukiman Wilayah Kota Padangsidimpuan pun memerlukan
penataan dan perbaikan baik untuk jalan setapak dan drainase agar
kawasan pemukiman tidak menjadi kumuh. Berikut ini dapat dilihat
panjang dan kondisi jalan setapak/gang serta drainase di kawasan
lingkungan pemukiman Kota Padangsidimpuan (Tabel 2.32 dan Tabel 2.33).
Tabel 2.32
![Page 41: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/41.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
40
REKAPITULASI PANJANG DAN KONDISI JALAN SETAPAK / GANG
KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007
NO KECAMATAN PANJANG
(m)
KONDISI KET
BAIK SEDANG RUSAK 1 2 3 4 5 6 7
1 Padangsidimpuan Utara 16.217,0 9.730,2 1.621,7 4.865,1
2 Padangsidimpuan Selatan 18.690,5 11.214,3 1.869,1 5.607,2
3 Padangsidimpuan Tenggara 26.619,5 2.662,0 3.992,9 19.964,6
4 Padangsidimpuan Batunadua 15.930,0 1.593,0 2.389,5 11.947,5
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 14.722,0 1.472,2 2.208,3 11.041,5
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 2.415,0 241,5 362,3 1.811,3
Total 94.594,0 26.913,2 12.443,7 55.237,1
Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007
Tabel 2.33
REKAPITULASI PANJANG DAN KONDISI DRAINASE
KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007
NO KECAMATAN PANJANG
(m)
KONDISI KET
BAIK SEDANG RUSAK 1 2 3 4 5 6 7
1 Padangsidimpuan Utara 20.614,1 11.337,8 2.061,4 7.214,9
2 Padangsidimpuan Selatan 33.497,1 10.073,7 3.349,7 20.073,7
3 Padangsidimpuan Tenggara 18.880,0 2.265,6 2.832,0 13.782,4
4 Padangsidimpuan Batunadua 15.555,0 2.333,3 2.333,3 11.666,3
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 13.225,0 1.983,8 1.983,8 9.918,8
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1.215,0 97,2 145,8 972,0
Total 102.986,2 28.091,3 12.705,9 63.628,0
Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007
Tabel 2.34
DAERAH IRIGASI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007
NO KECAMATAN JENIS KONSTRUKSI ( Unit )
JUMLAH TEKNIS SEMI TEKNIS SEDERHANA
1 2 3 4 5 6
1 Padangsidimpuan Utara - 4 1 5
2 Padangsidimpuan Selatan - - 4 4
3 Padangsidimpuan Tenggara - 2 10 12
4 Padangsidimpuan Hutaimbaru - 1 11 12
5 Padangsidimpuan Angkola Julu - - 12 12
6 Padangsidimpuan Batunadua 2 2 5 9
Total 2 9 43 54 Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007
![Page 42: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/42.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
41
Infrastruktur Irigasi di Kota Padangsidimpuan sampai dengan Tahun
2007 sebanyak 54 unit berada pada kondisi :
Baik sebanyak 25 unit
Sedang sebanyak 22 unit dan
Rusak sebanyak 7 unit
2.3.2 Kelistrikan
Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Kota Padangsidimpuan
tahun 2007 dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan sebagian
lainnya dipenuhi oleh non PLN. Perkembangan Penjualan Energi Listrik
menurut pelanggan di Kota Padangsidimpuan sebanyak 36.664 kk
(78,87%). Menurut jumlah kk di Kota Padangsidimpuan 51.730 kk. Yang
belum terpenuhi sebanyak 15.066 kk (29,13%).
Tabel 2.35
PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER PENERANGAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007
NO SUMBER PENERANGAN TAHUN 2007
1. Listrik PLN 93,13
2. Listrik Non PLN 0,57
3. Aladin/petromak 4,32
4. Pelita/sentir/Obor 1,55
5. Lainnya 0,42
Jumlah 100,00
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
![Page 43: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/43.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
42
2.3.3 Air Bersih
Kualitas air yang digunakan erat hubungannya dengan tingkat
kesehatan. Oleh sebab itu pada saat mencari tempat tinggal biasanya yang
menjadi perhatian utama adalah airnya. Kebersihan dan kesehatan air
minum suatu rumah tangga berpengaruh langsung kepada anggota rumah
tangga yang mengkonsumsinya, karena air minum merupakan kebutuhan
utama manusia dalam menjamin kelangsungan hidupnya. Air minum yang
bersih dan sehat adalah air minum yang terbebas dari kuman-kuman
penyebab penyakit. Bila sumbernya tercemar oleh kotoran, maka
dikhawatirkan air yang dihasilkannya pun akan tercemar pula.
Air leding merupakan air yang kebersihan dan kesehatannya lebih
terjamin bila dibandingkan dengan air yang bersumber dari sumber air
lainnya. Kota Padangsidimpuan yang dikelilingi oleh perbukitan sebagain
besar memilih air minum dari sumur terlindung sebagai sumber air minum
utama, walaupun juga tersedia sumber air minum leding. Hal ini
dimungkinkan karena air dari sumur di daerah perbukitan masih bersih.
Sumur yang digunakan sudah terlindung yang berarti bahwa penduduk di
daerah ini sudah semakin menyadari pentingnya air minum yang bersih
dan sehat. Ada sebanyak 28 sungai dan 2 sumber mata air di Kota
Padangsidimpuan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air
bersih untuk kebutuhan penduduk, hanya saja sumber air tersebut masih
memerlukan pengolahan lebih lanjut apabila hendak dimanfaatkan sebagai
sumber air minum oleh masyarakat Kota Padangsidimpuan.
PDAM Tirta Ayumi dan PDAM Tirtanadi merupakan perusahaan
pemasok air bersih kebutuhan masyarakat Kota Padangsidimpuan. Pada
Tahun 2007, pelanggan air bersih/air minum yang dapat dilayani oleh
PDAM Tirta Ayumi sebanyak 200 KK di Kecamatan Padangsidimpuan
Batunadua dan 83 KK di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.
![Page 44: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/44.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
43
Sementara PDAM Tirtanadi melayani 8.600 KK di Kecamatan
Padangsidimpuan Utara dan Padangsidimpuan Selatan.
Sumber air baku yang dipergunakan PDAM Tirta Ayumi untuk
wilayah Padangsidimpuan Tenggara dan Padangsidimpuan Batunadua
mampu melayani 1600 KK. Untuk itu diperlukan konservasi sumber air
baku dan penambahan sumber air baku serta sarana pendukungnya untuk
dapat tetap melayani kebutuhan air bersih di Kota Padangsidimpuan.
Selain itu juga infrastruktur distribusi jaringan perpipaan air bersih perlu
mendapat perhatian sehingga pelayanan penyediaan air bersih bagi
masyarakat dapat dipenuhi.
TABEL. 2.36 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007
No SUMBER 2006 2007
1. Air Dalam Kemasan - 0,92
2. Leding Meteran 26,43 23,93
3. Eceran - 2,64
4. Pompa 6,16 9,61
5. Sumur terlindung 28,51 39,07
6. Sumur tidak terlindung 30,91 14,66
7. Mata air terlindung 2,49 3,63
8. Mata air tidak terlindung 4,25 4,96
9. Air sungai 0,59 0,44
10. Air hujan 0,26 -
11. Lainnya 0,40 0,15
Jumlah 100,00 100,00 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2008
Dari Tabel 2.36, dapat dilihat pada tahun terakhir terjadi peningkatan
keragaman sumber air minum, dimana untuk tahun 2006 ada 9 sumber
menjadi 11 sumber di Tahun 2007. Persentase rumah tangga yang
menggunakan air leding dan air sumur terlindungi sebagai sumber air
![Page 45: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/45.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
44
minum menunjukkan indikasi kesadaran masyarakat terhadap hygienes dan
sanitasi lingkungan.
2.3.4 Kesehatan
Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan
faktor utama dalam menunjang perbaikan kualitas hidup. Tabel 2.37 dan
2.38 di bawah ini menunjukkan jumlah rumah sakit yang ada di Kota
Padangsidimpuan tahun 2007 terdiri dari 1 buah rumah sakit pemerintah, 1
buah rumah sakit TNI dan 1 buah rumah sakit swasta. Jumlah kapasitas
tempat tidur rumah sakit pemerintah sebanyak 136 buah, 35 buah
kapasitas tempat tidur untuk rumah sakit TNI dan 30 buah kapasitas
tempat tidur rumah sakit swasta.
Sementara sarana kesehatan di kota Padangsidimpuan sampai
dengan tahun 2007 adalah :
- Puskesmas berjumlah 8 buah
- Puskesmas pembantu sebanyak 31 buah
- Balai Pengobatan Swasta (BPS) sebanyak 6 buah dan
- Posyandu ada sebanyak 136 buah.
Tenaga medis Pemerintah Kota Padangsidimpuan adalah sebagai berikut :
- Dokter Umum sebanyak 24 orang
- Dokter Gigi sebanyak 10 orang
- Dokter Spesialis sebanyak 9 orang
- Tenaga Medis (Bidan) tersedia sebanyak 144 orang dan
- Perawat serta perawat pembantu sebanyak 238 orang.
![Page 46: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/46.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
45
TABEL 2.37 JUMLAH FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2007
NO. FASILITAS KESEHATAN 2007
1. Rumah Sakit 3 2. Rumah Bersalin Swasta 2 3. Puskesmas 8 4. Puskesmas Pembantu 31 5. Balai Pengobatan Swasta 6 6. Pondok Bersalin Desa (Polindes) - 7. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 136 8. Apotek 15 9. Toko Obat 31
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
TABEL 2.38
JUMLAH FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2007
NO. FASILITAS KESEHATAN PEMERINTAH SWASTA JUMLAH
1. Rumah Sakit Umum : - Kapasitas tempat tidur
1 136
1 30
2 166
2. Rumah Sakit Umum TNI : - Kapasitas tempat tidur
1 35
- -
1 35
3. Puskesmas : - Tempat tidur puskesmas
8 16
- -
8 16
Puskesmas Perawatan : - Tempat tidur puskesmas
- - -
4. Puskesmas Pembantu 31 - 31
5. Pondok Bersalin Desa - - -
6. Praktek Dokter - 60 60
7. Praktek Bidan - 75 75
8. SPK - - -
9. SMF - 13 13
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
![Page 47: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/47.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
46
TABEL 2.39 BANYAKNYA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN SEJENISNYA
MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007
NO. FASILITAS KESEHATAN PUSKESMAS PUSKESMAS PEMBANTU
BPS POSYANDU JUMLAH
1. Padangsidimpuan Tenggara 2 5 - 21 28
2. Padangsidimpuan Selatan 2 8 4 37 51
3. Padangsidimpuan Batunadua 1 4 - 21 26
4. Padang Sidimpuan Utara 1 10 2 30 43
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 3 - 16 20
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 1 1 - 11 13
Jumlah 8 31 6 136 181
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
TABEL 2.40 BANYAKNYA TENAGA KESEHATAN MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007
NO. FASILITAS KESEHATAN DOKTER UMUM
DOKTER GIGI
SPESIALIS BIDAN PERAWAT
1. Padangsidimpuan Tenggara 6 2 - 26 35
2. Padangsidimpuan Selatan 14 5 9 68 161
3. Padangsidimpuan Batunadua 1 1 - 11 7
4. Padang Sidimpuan Utara 1 1 - 20 13
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 1 - 15 9
6. Padangsidimpuan Angkola Julu 1 - - 4 13
Jumlah 24 10 9 144 238
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
![Page 48: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/48.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
47
TABEL 2.41
BANYAKNYA APOTIK DAN APOTEKER MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007
NO. FASILITAS KESEHATAN APOTIK UMUM APOTEKER
1. Padangsidimpuan Tenggara - -
2. Padangsidimpuan Selatan 4 4
3. Padangsidimpuan Batunadua - -
4. Padang Sidimpuan Utara 11 11
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru - -
6. Padangsidimpuan Angkola Julu - -
Jumlah 15 15
Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
2.3.5 Pendidikan
Hingga tahun 2007 Sekolah Dasar sebanyak 95 unit, Sekolah
Menengah Pertama sebanyak 26 unit, Sekolah Menengah Atas sebanyak 19
unit dan Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 16 unit yang berada di
wilayah kerja Pemerintah Kota Padangsidimpuan. Dimana secara fisik lokasi
sekolah terkonsentrasi di ibu kota kecamatan dengan jumlah penduduk yang
banyak. Masalah utama pada sarana dan prasarana pendidikan di kota
padangsidimpuan adalah pada minimnya ketersediaan ruang kelas yang
mampu menampung jumlah siswa secara proporsional dan lokasi
penempatan sekolah yang belum terkonsentrasi secara merata dengan
memperhatikan rasio jumlah siswa maupun jarak jangkau siswa terhadap
sekolah.
Sarana dan prasarana fasilitas pendidikan di kota padangsidimpuan
dapat terlihat pada tabel berikut ini.
![Page 49: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/49.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
48
Tabel 2.42 Jumlah Fasilitas Pendidikan Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2007
No Kecamatan TK SD SMP SMA SMK Universitas /
Akademik
1 Padangsidimpuan Tenggara 2 15 2 1 - 3
2 Padangsidimpuan Selatan 10 29 9 8 5 2
3 Padangsidimpuan Batunadua - 11 3 1 - -
4 Padangsidimpuan Utara 9 27 9 8 10 6
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 8 2 - - -
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1 6 1 1 1 -
Total 23 95 26 19 16 11
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Jumlah ruang kelas untuk Pendidikan dasar hingga Tahun 2007 sebanyak
834 ruang, dimana 83,28 % dalam kondisi baik, 14,4 % Rusak Ringan dan 2,4 %
Rusak Berat untuk menampung 26.289 siswa Sekolah Dasar di seluruh Kota
Padangsidimpuan dengan kapasitas rata – rata untuk setiap ruang menampung 32
siswa. Sementara rasio ideal adalah 1 ruang kelas menampung 30 siswa.
Sekolah Dasar di Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan
Selatan dan Padangsidimpuan Tenggara adalah sekolah yang jumlah ruang
kelasnya belum memadai dengan daya tampung siswanya sangat besar.
Tabel 2.43
Jumlah Sekolah Dasar dan Siswa Menurut Kondisi dan Kecamatan Tahun 2007
N
o Kecamatan
Jlh
Sklh
Jumlah Ruang
Jlh
Siswa
Rata –
rata
Siswa/ Ruang
Baik Rusak
Ringan
Rusak
Berat Total
1 Padangsidimpuan Tenggara 15 97 26 6 129 3.814 30
2 Padangsidimpuan Selatan 29 198 34 3 235 7.666 33
3 Padangsidimpuan Batunadua 11 50 10 - 60 1.863 31
4 Padangsidimpuan Utara 27 254 27 11 292 9.454 32
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 8 73 17 - 90 2.547 28
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 6 22 6 - 28 945 34
Total 95 694 120 20 834 26.289 32
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
![Page 50: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/50.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
49
Untuk dapat menampung seluruh siswa Sekolah Dasar di Kota Padangsidimpuan
yang sebanyak 26.289 siswa maka diperlukan sebanyak 876 ruang kelas. Ini
berarti hingga tahun 2007 Kota Padangsidimpuan masih kekurangan 42 unit
ruang kelas bagi sekolah Dasar.
Tabel 2.44
Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Dasar
No Bidang Study Kebutuhan
Keadaan Guru
Kelebihan Guru
Kekurangan Guru PNS
Guru Tidak Tetap
Guru Bantu
/ Kontrak Guru
Honda
Jumlah
Yang Ada Pusat
1 Guru Agama 160 177 - - - 177 19 (GAI) 2 (GAK)
2 Penjaskes 141 84 - - - 84 - 57
3 Guru Kelas 767 781 16 - - 16 14 -
Total 1068 1042 16 - - 1058 33 59
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Dari sisi ketersediaan tenaga pengajar untuk tingkat Sekolah Dasar, Kota
Padangsidimpuan hingga tahun 2007 telah tersedia 1058 Guru SD dengan rincian
1042 orang berstatus PNS, 16 orang berstatus Guru Bantu Pusat berdasarkan
jumlah kebutuhan ideal Guru SD untuk seluruh Kota Padangsidimpuan yang
sebesar 1058 personel, maka saat ini Kota Padangsidimpuan sudah kelebihan 33
orang Guru SD.
Data jumlah sekolah menengah pertama dan siswa menurut kondisi dan
kecamatan dalam Kota Padangsidimpuan dapat terlihat pada tabel berikut .
![Page 51: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/51.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
50
Tabel 2.45 Jumlah Sekolah Menengah Pertama dan Siswa Menurut Kondisi dan
Kecamatan
No
Kecamatan Jlh
Sekolah
Jumlah Ruang Jlh
Siswa
Rata – rata
Siswa/ Ruang
Baik Rusak Ringan
Rusak Berat
Total
1 Padangsidimpuan Tenggara 2 18 6 - 24 813 39
2 Padangsidimpuan Selatan 8 86 20 - 106 3.996 38
3 Padangsidimpuan Batunadua 3 12 - - 12 367 31
4 Padangsidimpuan Utara 8 84 16 - 100 3.735 37
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 3 18 3 - 21 733 35
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 2 13 2 - 15 520 35
Total 26 278 47 - 278 10.164 36
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008
Untuk SMP, Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah membangun 26 unit
Sekolah Menengah Pertama dengan 278 ruang kelas dimana 83,1 % dalam
kondisi baik dan 16,9 % rusak ringan untuk menampung 10.164 siswa Sekolah
Menengah Pertama di seluruh Kota Padangsidimpuan dengan Kapasitas rata-rata
untuk setiap ruang menampung 36 siswa.
Ketersediaan tenaga pengajar untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama,
Kota Padangsidimpuan hingga tahun 2007 telah tersedia 809 Guru SMP dengan
rincian 579 orang berstatus PNS, 7 orang berstatus Guru Bantu, serta 231 orang
Berstatus pegawai honor Komite, berdasarkan jumlah kebutuhan ideal Guru SMP
untuk seluruh Kota Padangsidimpuan yang sebesar 551 Personel, maka saat ini
Kota Padangsidimpuan sudah kelebihan 258 orang Guru SMP.
![Page 52: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/52.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
51
Tabel 2.46 Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Menengah Pertama
No Bidang Study Kebutuhan
Keadaan Guru
Kelebihan/ Kekurangan
Guru PNS
Guru Tidak Tetap
Guru Bantu / Kontrak
Guru Honorer
Jlh
Pusat NAD
1 Pendidikan Agama 40 32 - - 27 59 (+) 19
2 PPKn 31 33 - - 17 50 (+) 39
3 Penjaskes 30 29 - - 16 45 (+) 15
4 KTK - 16 - - 8 24 -
5 Bahasa Indonesia 70 83 - - 23 106 (+) 36
6 Bahasa Inggris 63 80 1 - 27 108 (+) 45
7 Matematika 68 87 4 - 24 115 (+) 47
8 Ilmu Pengetahuan Alam
- Fisika 38 51 - - 18 69 (+) 31
- Biologi 35 40 2 - 26 68 (+) 33
9 Ilmu Pengetahuan Sosial
- Ekonomi 26 20 - - 11 31 (+) 5
- Giofrafi 26 22 - - 9 31 (+) 5
- Sejarah 28 34 - - 18 52 (+) 26
10 Muatan Lokal
- Bahasa Daerah 13 13 - - - 13 0
- Keterampilan PKK 4 4 - - - 4 0
- Keterampilan Teknik 3 3 - - - 3 0
- Keterampilan jasa 7 7 - - - 7 0
11 Bimbingan Konseling 39 17 - - 7 24 (+) 15
12 Komputer 22 - - - - - (+) 22
13 Jurusan Lain 8 8 - - - - 0
Total 551 579 7 - 231 809 (+) 258
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Untuk SMA, Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah membangun 19 unit Sekolah
Menengah Atas dengan 193 ruang kelas dimana 92,3 % dalam kondisi baik dan
7,7 % rusak ringan untuk menampung 7.269 siswa Sekolah Menengah Atas
diseluruh Kota Padangsidimpuan dengan kapasitas rata – rata untuk setiap ruang
menampung 35 siswa
![Page 53: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/53.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
52
Tabel 2.47 Jumlah Sekolah Menengah Atas dan Siswa Menurut Kondisi dan Kecamatan
No Kecamatan Jlh
Sekolah
Jumlah Ruang Jlh
Siswa
Rata – rata Siswa/ Ruang
Baik Rusak Ringan
Rusak Berat
Total
1 Padangsidimpuan Tenggara 1 6 - - 6 248 41
2 Padangsidimpuan Selatan 8 63 5 - 68 2.499 17
3 Padangsidimpuan Batunadua 1 11 - - 11 426 17
4 Padangsidimpuan Utara 8 105 11 - 116 3.995 35
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru - - - - - - -
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1 6 - - 6 101 34
Total 19 191 16 - 207 7.269 35
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
.
Tabel 2.48 Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Menengah Atas
No Bidang Study Kebutuhan
Keadaan Guru
Kelebihan/ Kekurangan
Guru PNS
Guru Tidak Tetap
Guru Bantu / Kontrak
Guru Honorer
Jumlah
Pusat NAD
1 Pendidikan Agama 39 21 - - (+) 1
2 PPKn 28 25 - - 17 38 (+) 11
3 Penjaskes 27 18 - - 16 41 (+) 2
4 Bahasa Indonesia 45 37 2 - 11 29 (+) 13
5 Bahasa Inggris 55 41 2 - 19 58 (+) 8
6 Sejarah 27 25 - - 20 63 (+) 2
7 Matematika 64 47 - - - 25 (+) 6
8 Fisika 40 27 - - 23 70 (+) 4
9 Kimia 35 33 4 - 17 44 (+) 21
10 Biologi 35 36 1 - 19 56 (+) 20
11 Ekonomi / Akuntansi 42 43 - - 18 55 (+) 18
12 Giofrafi 15 8 - - 17 60 (+) 2
13 Sosiologi 16 7 - - 9 17 (+) 1
14 Antropologi 9 3 - - 10 17 (+) 2
15 Tata Negara 10 3 - - 4 7 (+) 1
16 Pendidikan Seni 20 16 - - 6 9 (+) 4
17 Bahasa Asing Lainnya 3 3 - - 8 24 (+) 2
![Page 54: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/54.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
53
18 Mulok - - - - 2 5 (+) -
19 Bimbingan Konseling 41 13 - - - - (+) 22
20 Komputer 23 2 - - 6 19 (+) 21
21 Administrasi
Pendidikan
8 8 - - - 2 0
22 Koperasi 6 6 - - - 8 0
23 Sekretaris 9 10 - - - 6 (+) 1
24 Penjualan / Tata Niaga 7 6 - - - 10 (+) 1
25 Teknik Bangunan 17 15 - - - 6 (+) 2
26 Elektronika 8 5 - - - 15 (+) 3
27 Teknik Elektro/ Listrik 16 10 - - - 5 (+) 6
28 Teknik Mesin 17 14 - - - 10 (+) 3
29 Tata Boga 11 11 - - - 14 0
30 Tata Busana 10 9 - - - 11 (+) 1
31 Tata Kecantikan 9 2 - - - 9 (+)7
32 Jurusan Lainnya 12 12 - - - 2 0
Jumlah 704 516 9 - 222 747 (+) 43
Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
2.4 Sosial Budaya Daerah
2.4.1 Kependudukan dan Tenaga Kerja
Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan sampai dengan tahun
2007 diperkirakan berjumlah 185.132 jiwa. Dari 6 ( enam ) Kecamatan
dan 79 ( tujuh puluh sembilan ) Kelurahan / Desa dan banyaknya rumah
tangga sebesar 52.659 rumah tangga serta rata – rata banyaknya anggota
rumah tangga sebesar 4 orang dengan kepadatan penduduk sebesar 1.261
jiwa / km2. Penduduk Kota Padangsidimpuan tahun 2007 menurut jenis
kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan sebesar 93.714
jiwa atau 50,62 persen dan pada penduduk laki – laki yang berkisar
91.418 jiwa atau 49,38 persen. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota
Padangsidimpuan sebesar 97,55 persen.
![Page 55: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/55.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
54
Sedangkan jumlah penduduk menurut Kelurahan / Desa adalah
untuk daerah Kota (urban) sebesar 112.583 jiwa atau 60,81 persen dan
penduduk Pedesaan (rural) adalah sebesar 72.549 jiwa atau 39,19 persen.
TABEL 2.49
JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, RASIO JENIS KELAMIN DAN DAERAH KOTA / PEDESAAN PER KECAMATAN TAHUN 2007
NO. KECAMATAN LAKI-
LAKI
PEREMPUAN KOTA PEDESAAN JUMLAH RASIO JENIS
KELAMIN
1. Padangsidimpuan
Tenggara
13.511 14.736 - 28.247 28.247 91,69
2. Padangsidimpuan Selatan
29.708 29.952 55.136 4.524 59. 660 99,19
3. Padangsidimpuan
Batunadua
8.376 8.292 - 16.668 16.668 101,01
4. Padang Sidimpuan Utara
28.427 29.020 57.447 - 57.447 97,96
5. Padangsidimpuan Hutaimbaru
7.796 7 .975 - 15.771 15.771 97,76
6. Padangsidimpuan
Angkola Julu
3.600 3 .739 - 7.339 7.339 96,28
Jumlah 91.418 93.714 112.583 72.549 185.132 97,55 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
TABEL 2.50 LUAS WILAYAH, JUMLAH KELURAHAN /DESA, JUMLAH PENDUDUK DAN
RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007
NO KECAMATAN
LUAS
WILAYAH
( Km2 )
JUMLAH
DESA
JUMLAH
PENDUDUK
RUMAH
TANGGA
KEPADATAN
PENDUDUK
1. Padangsidimpuan
Tenggara
27,69 18 28.247 8.022 1.020
2. Padangsidimpuan Selatan 15,81 12 59. 660 16.779 3.773
3. Padangsidimpuan Batunadua
38,74 15 16.668 4.772 430
4. Padang Sidimpuan Utara 14,09 16 57.447 16.432 4.078
5. Padangsidimpuan
Hutaimbaru
22,34 10 15.771 4.444 706
6. Padangsidimpuan Angkola
Julu
28,19 8 7.339 2.211 260
Jumlah 146,86 79 185.132 52.659 1.261
Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
![Page 56: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/56.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
55
Jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2007 menurut
Agama yang dihitung berdasarkan persentase yaitu Agama Islam sebesar
90,50 persen, Agama Khatolik sebesar 0,62 persen, Agama Kristen lainnya
sebesar 8,42 persen dan Agama Budha sebesar 0,44 persen serta Agama
Lainnya sebesar 0,01 persen. Untuk jelasnya dilihat pada tabel berikut ini.
TABEL 2.51
PERSENTASE PENDUDUK MENURUT AGAMA DAN KEPERCAYAAN TAHUN 2007
NO. KECAMATAN ISLAM KATOLIK PROTESTAN BUDHA LAINNYA JUMLAH
1. Padangsidimpuan
Tenggara
90,13 0,67 9,15 0,04 0,01 100
2. Padangsidimpuan
Selatan
82,54 0,93 16,35 0,16 0,02 100
3. Padangsidimpuan Batunadua
97,87 0,28 1,82 - 0,03 100
4. Padang Sidimpuan
Utara
94,43 0,60 3,76 1,21 - 100
5. Padangsidimpuan
Hutaimbaru
95,74 0,13 4,12 - 0,01 100
6. Padangsidimpuan Angkola Julu
96,05 0,06 3,88 - 0,01 100
Jumlah 90,50 0,62 8,42 0,44 0,01 100 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
Sedangkan dari aspek tenaga kerja Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kota
Padangsidimpuan sebesar 751 orang, dengan komposisi pencari kerja wanita lebih
banyak dibandingkan pencari kerja laki-laki, dengan tingkat pendidikan Sarjana
lengkap sebagai pencari kerja peringkat teratas. Untuk jelasnya dilihat pada tabel
berikut ini.
![Page 57: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/57.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
56
TABEL 2.52 JUMLAH PENCARI KERJA TERDAFTAR MENURUT JENIS KELAMIN DAN
TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2007
NO. TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. Tidak Sekolah - - -
2. SD, Tidak tamat - 7 7
3. SLTP Umum 1 4 5
4. SMTA Umum 127 183 310
5. STM - - -
6. SMEA 46 88 134
7. SPMA 1 1 2
8. SMTA - 1 1
9. Lainnya - - -
10. DIP I/ DIP II 4 6 10
11. Sarjana Muda 70 14 84
12. Sarjana Lengkap 124 74 198
Jumlah 373 378 751 Sumber : Kantor Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
TABEL 2.53
JUMLAH PENCARI KERJA YANG DITEMPATKAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2007
NO. TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
1. Tidak Sekolah - - -
2. SD, Tidak tamat 1 - 1
3. SLTP Umum - - -
4. SMTA Umum 15 16 31
5. STM - - -
6. SMEA 4 9 13
7. SPMA - - -
8. SMTA - 1 1
9. Lainnya - - -
10. DIP I/ DIP II - - -
11. Sarjana Muda 12 14 26
12. Sarjana Lengkap 33 52 85
Jumlah 84 149 233 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
![Page 58: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/58.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
57
2.5 . Pemerintahan
2.5.1 Aparatur Pemerintahan Daerah
Jumlah Pegawai Negeri di Kota Padangsidimpuan tahun 2007
sebanyak 4.766 orang. Jumlah PNS ini jika dirinci menurut golongan,
sebagian besar merupakan golongan III. PNS golongan I ada 45 orang.
Untuk golongan II sebanyak 826 orang, golongan III sebanyak 2.403
orang, 1.128 orang adalah golongan IV dan sisanya sebanyak 380 orang
CPNS.
TABEL 2.54
PENEMPATAN PEGAWAI BERDASARKAN UNIT KERJA
NO UNIT KERJA JUMLAH
1 Sekretariat Daerah 190
2 Sekretariat DPRD 30
3 Bappeda 50
4 Inspektorat Daerah 31
5 Badan Kepegawaian Daerah 42
6 Badan Kesbang 39
7 Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah 40
8 Badan RSU Daerah 275
9 Dinas Pendidikan / Pengawas Sekolah / Guru 2.856
10 Dinas Kesehatan 288
11 Dinas Pendapatan 68
12 Dinas Perhubungan 45
13 Dinas PUD 60
14 Dinas Perindag 38
15 Dinas Pertanian 78
16 Dinas Kebersihan PPK 63
17 Dinas KB 59
18 Dinas Kessos 30
19 Dinas Pemuda dan Olah Raga 37
20 Kantor Satpol PP 34
21 Kantor Kependudukan Capil 28
22 Kantor Tenaga Kerja Koperasi dan UKM 28
23 Kantor Dampak Lingkungan Hidup 32
24 Sekretariat KPU Kota Padangsidimpuan 20
![Page 59: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/59.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
58
25 Padangsidimpuan Utara 102
26 Padangsidimpuan Selatan 78
27 Padangsidimpuan Tenggara 31
28 Padangsidimpuan Batunadua 32
29 Padangsidimpuan Hutaimbaru 33
30 Padangsidimpuan Angkola Julu 29
Total 4.766
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008
Masalah utama dalam persoalan kepegawaian di lingkungan
Pemerintahan Kota Padangsidimpuan adalah belum adanya sistem dan
mekanisme yang cukup baik untuk melakukan rekruitment,
peningkatan kapasitas, pengawasan kinerja maupun mekanisme untuk
mengatur penempatan para pegawai secara merata berdasarkan
kebutuhan organisasi dan perangkat daerah.
Tabel 2.55
Jumlah Pegawai di Kantor Kecamatan dan Jumlah Penduduk
NO UNIT KERJA JUMLAH
PEGAWAI 1)
JUMLAH PENDUDUK
2)
1 Padangsidimpuan Tenggara 31 28.242
2 Padangsidimpuan Selatan 78 59.663
3 Padangsidimpuan Batunadua 32 16.670
4 Padangsidimpuan Utara 102 57.448
5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 33 15.771
6 Padangsidimpuan Angkola Julu 29 7.338
Total 305 185.132
Sumber : 1) Badan Kepegawaian Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 2) BPS Kota Padangsidimpuan, 2008
![Page 60: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/60.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
59
2.5.2 Pelayanan Publik
Pada Tahun 2007 Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah
menerbitkan 25.987 jenis dokumen administrasi kependudukan dan
3.880 jenis dokumen perizinan yang dikeluarkan oleh masing – masing
SKPD terkait. Sebagai upaya untuk memulihkan kembali kepercayaan
masyarakat kepada pemerintahan sekaligus sebagai upaya untuk
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, perlu dilakukan penataan
kembali terhadap sistem pelayanan administrasi kependudukan
maupun perizinan melalui Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai
upaya untuk terwujudnya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah,
transparan, pasti dan terjangkau, serta meningkatkan hak-hak
masyarakat terhadap pelayanan publik.
Tabel 2.56
Jenis Dokumen Pelayanan Publik
No Jenis Dokumen Jumlah
1 Akte Kelahiran 5.241
2 Akte Kematian 1
3 Akte Perkawinan 138
4 Kartu Keluarga (KK) 5.362
5 Kartu Tanda Penduduk (KTP) 15.194
6 Izin Pindah 51
7 Izin Praktek Dokter 60
8 Izin Praktek Bidan 75
9 Izin Pendirian Apotik 14
10 Izin Pendirian Toko Obat 31
11 Izin Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) 23
12 Izin Pengobat Tradisional 2
13 Izin Balai Pengobatan Swasta 6
14 Izin Rumah Bersalin 2
15 Izin Laboratorium Swasta 3
16 Izin Optik 4
17 Izin Tukang Gigi 3
18 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 280
![Page 61: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/61.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
60
19 Izin Pemasangan Reklame 78
20 Izin Gangguan (HO) 79
21 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 51
22 Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 1.572
23 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 1.521
24 Izin Usaha Industri (IUI) 2
25 Tanda Daftar Industri (TDI) 102
26 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 141
27 Tanda Daftar Gudang (TDG) 47
28 Izin Trayek Baru/Perpanjangan Izin Trayek 7 Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil, Dinas Kesehatan, Setda Kota Padangsidimpuan 2008.
2.5.3 Perencanaan Pembangunan
Proses Perencanaan Pembangunan di Kota Padangsidimpuan
telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku baik dari segi proses, substansi maupun pengawasannya.
Pembangunan yang dilaksanakan sudah memberikan hasil yang positif
dan telah dirasakan masyarakat.
Seluruh hasil yang telah dicapai dijadikan sebagai bahan proses
pembangunan selanjutnya. Untuk lebih meningkatkan kualitas
perencanaan di masa depan diharapkan pelaksanaan perencanaan
lebih partisipatif, transparan dan akuntabel.
2.5.4 Pemerintahan Umum
Urusan pemerintahan umum di Kota Padangsidimpuan sejauh
ini belum berlangsung secara optimal, masih terdapat beberapa
kendala antara lain dikarenakan :
1. Belum adanya sistem dan mekanisme koordinasi yang baik yang
dapat menjadi pedoman bagi aparatur pemerintahan;
![Page 62: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/62.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
61
2. Belum adanya sistem dan mekanisme pengelolaan administrasi
pemerintahan yang baik yang dapat menjadi pedoman bagi
aparatur pemerintahan;
3. Belum berubahnya kultur birokrasi;
4. Belum adanya mekanisme pengelolaan keuangan dan aset daerah;
5. Belum adanya unit/mekanisme untuk penanganan
pengaduan/keluhan masyarakat.
2. 6. Ketertiban dan Keamanan
Aspek ketertiban dan keamanan termasuk variabel yang perlu
diperhatikan dalam perencanaan pembangunan, karena keberhasilan
pelaksanaan rencana pembangunan dapat dipengaruhi oleh aspek
ketertiban dan keamanan. Kondisi ketertiban dan keamanan di Kota
Padangsidimpuan dapat dilihat pada Tabel 2.57.
TABEL 2.57 DATA KRIMINALITAS DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2006 - 2007
NO
JENIS KRIMINALITAS
JUMLAH KASUS
2006 2007
1 Narkotika 23 6
2 Penganiayaan Berat 1 -
3 Pembunuhan - -
4 Pengerusakan Kantor Pemerintah - -
5 Pengerusakan Tempat Ibadah - -
6 Penimbunan BBM 4 -
7 Penjarahan - -
8 Perjudian 5 -
9 Perkosaan 20 6
10 Ranmor 23 19
11 Uang Palsu - 1
12 Unjuk Rasa 27 4
13 Pemogokan Kerja - -
![Page 63: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/63.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
62
14 Kasus Pertikaian antar Warga - -
15 Kasus Pertikaian antar Agama - -
16 Kasus Pertikaian antar Etnis - -
17 Kasus Pertikaian antar Pelajar 2 -
18 Kasus Pertikaian antar Simpatisan Parpol - -
19 Kasus Pertikaian antar Wilayah Desa - -
20 Unjuk Rasa Bidang Politik 1 1
21 Unjuk Rasa Bidang Ekonomi - -
TOTAL 106 37 Sumber : Polresta Padangsidimpuan, 2008
Tingkat kriminalitas di Kota Padangsidimpuan pada Tahun 2006 terdapat
106 kasus dan pada tahun 2007 terdapat 37 kasus, artinya adanya
kecenderungan penurunan yang cukup signifikan. Sehingga di Kota
Padangsidimpuan tingkat ketertiban dan keamanan masyarakat cukup
kondusif.
2. 7. Permasalahan Dan Isu-Isu Strategis Daerah
Untuk dapat tercapainya visi pembangunan jangka panjang daerah, maka
penyelenggaraannya harus diselaraskan dengan semangat otonomi daerah yang
berlandaskan ekonomi kerakyatan dengan pola pendekatan wilayah yang
diorientasikan pada pengembangan keunggulan komparatif dan kompetitif. Hal ini
adalah syarat mutlak agar tujuan pembangunan jangka panjang daerah tahun
2005-2025 tercapai yaitu mewujudkan masyarakat daerah yang maju, mandiri,
berdaya saing dan adil yang sekaligus merupakan pra kondisi yang mutlak bagi
landasan utama tahap pembangunan berikutnya.
Berkembangnya aspirasi masyarakat daerah agar peran dan fungsi daerah
dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan dalam peran dan fungsi sebagai
kota pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat perdagangan, pusat distribusi
barang dan jasa di wilayah pantai barat Provinsi Sumatera Utara.
![Page 64: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/64.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
63
Situasi dan kondisi daerah serta aspirasi masyarakat yang demikian adalah
sebagai hasil pelaksanaan pembangunan saat ini yang telah menunjukkan
kemajuan diberbagai bidang kehidupan masyarakat yang meliputi bidang sosial
budaya dan kehidupan beragama, ekonomi, kesehatan, pendidikan, hukum dan
aparatur, politik, pembangunan wilayah dan tata ruang, sarana dan prasarana
maupun dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Namun
demikian berbagai kemajuan pembangunan daerah yang telah tercapai akan
tetapi masih banyak tantangan dan masalah yang belum sepenuhnya dapat
diselesaikan dalam berbagai permasalahan dan isu-isu strategis yang berkembang
ditengah-tengah masyarakat, yaitu :
2. 7. 1. Bidang Ekonomi
a. Rendahnya daya beli masyarakat, akibat :
Rendahnya harga komoditi produk pertanian;
Terbatasnya pemasaran produk pertanian masyarakat;
Terbatasnya nilai tambah produk pertanian.
b. Sistem pertanian masyarakat yang masih bersifat konvensional
Sistem pertanian masyarakat yang masih sangat sedikit
menggunakan tekonologi dan kurangnya inovasi.
c. Belum optimalnya pengembangan potensi disektor pertanian,
terutama tanaman pangan, dan perkebunan.
d. Belum optimalnya perngembangan Industri pengolohan produk
pertanian, terutama tanaman pangan.
e. Belum termanfaatkannya potensi lahan secara optimal.
f. Belum optimalnya perngembangan perdagangan dan jasa.
g. Belum optimalnya daya saing daerah.
![Page 65: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/65.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
64
2. 7. 2. Bidang Sosial Budaya
a. Pendidikan
Terbatasnya guru dan ruang kelas dibandingkan jumlah peserta
didik;
Kualitas guru yang masih terbatas;
Semakin meningkatnya biaya pendidikan;
Fasilitas dan sarana/prasarana pendidikan yang representatif
masih terbatas.
b. Kesehatan
Terbatasnya jangkauan pelayanan kesehatan terutama pada
daerah-daerah yang jauh dari pusat kota ;
Masih relatif terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan ;
Masih kurangnya tenaga medis dan paramedis.
c. Tenaga Kerja
Terbatasnya ketersediaan lapangan kerja;
Masih rendahnya kemampuan keterampilan (skill) dari para
pencari kerja.
2. 7. 3. Bidang Sarana dan Prasarana
Belum meratanya ketersediaan sarana dan prasarana kota;
Belum terpadu dan terintegrasinya sistem transportasi yang
mendukung kelancaran mobilitas orang, barang dan jasa;
Pusat – pusat kegiatan hanya terkonsentrasi di pusat kota, sehingga
tidak menyebabkan munculnya pusat – pusat pertumbuhan baru di
luar kota.
![Page 66: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/66.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
65
Persediaan lahan yang sangat terbatas jika dihubungkan dengan
peningkatan kebutuhan lahan untuk penyediaan sarana dan
prasarana, serta utilitas perkotaan dimasa yang akan datang.
2. 8. Indeks Pembangunan Manusia
2.8.1 Kondisi Indeks Pembangunan Manusia
Pada dekade 90-an berkembang paradigma pembangunan yang
berpusat pada manusia (human centered development).
Pembangunan manusia distandarkan pada prinsip-prinsip
productivity, equity, sustainability, dan empowerment (HDR, 1995:12).
Maknanya, masyarakat harus produktif dan partisipatif secara penuh dalam
menciptakan generasi dan kesempatan bekerja; masyarakat harus
mendapatkan akses dan kesempatan yang sama dalam berekonomi dan
berpolitik; kesempatan harus berlangsung secara berkelanjutan, bukan
hanya pada satu generasi saja; dan pembangunan diperuntukkan bagi
rakyat banyak bukan segelintir orang. Dengan demikian, masyarakat harus
ikut dalam memutuskan dan proses berlangsungnya pembangunan.
Pembangunan manusia menurut definisi UNDP adalah proses
memperluas pilihan-pilihan penduduk (enlarge people’s choices). Standar
hidup yang layak, kecukupan nutrisi, perlindungan kesehatan, pendidikan,
kelayakan pekerjaan dan perlindungan dari bencana bukan hanya tujuan
pembangunan, namun juga hak azasi manusia.
![Page 67: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/67.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
66
Adapun perhitungan IPM, dihitung dengan formula sebagai berikut :
IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)] .........................(1)
Dimana :
X(1) : Indeks harapan hidup
X(2) : Indeks pendidikan = 2/3(indeks melek huruf) + 1/3(indeks rata-rata
lama sekolah)
X(3) : Indeks standar hidup layak
Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan perbandingan
antara selisih suatu nilai indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai
maksimum dan nilai minimum indikator yang bersangkutan. Rumusnya
dapat disajikan sebagai berikut :
Indeks X(i) = X(i) – X(i)min / [X(i)maks – X(i)min] ...................(2)
Dimana :
X(1) : Indikator ke –i (i = 1,2,3)
X(2) : Nilai maksimum sekolah X(i)
X(3) : Nilai minimum sekolah X(i)
Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X(i) disajikan pada tabel 2.81:
Tabel 2.58
Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM
Indikator Komponen IPM
(=X(i))
Nilai Maksimum
Nilai Minimum Catatan
Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global (UNDP)
Angka Melek Huruf 100 0 Sesuai standar global (UNDP)
Rata-rata lama sekolah 15 0 Sesuai standar global (UNDP)
Konsumsi per kapita yang disesuaikan
723.720a) 300.000b) UNDP menggunakan PDB per kapita riil yang disesuaikan
![Page 68: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/68.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
67
Sumber dari BPS, perhitungan nilai IPM di Kota Padangsidimpuan
berdasarkan data Tahun 2006 adalah :
Usia harapan hidup : 69,10 tahun
Angka melek huruf : 99,57 %
Rata-rata lama sekolah : 15 tahun
Konsumsi riil perkapita yang disesuaikan : Rp. 378.527,-
Berdasarkan data tersebut maka dapat dihitung indeks masing-masing
komponen menggunakan persamaan (2) :
Usia harapan hidup : 69,10
Angka melek huruf : 99,57
Rata-rata lama sekolah : 15
Indeks Pendidikan : 73,88
Indeks Konsumsi riil perkapita yang disesuaikan : 77,82
Akhirnya angka IPM dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (1) :
IPM = 73,60
Sebagai catatan, untuk memudahkan dalam membaca angka IPM disajikan
dalam ratusan (dikalikan 100) sehingga IPM Kota Padangsidimpuan Tahun
2006 adalah 73,60.
2.8.2 Pembangunan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.
Disamping berorientasi pada Indek Pembangunan Manusia, khusus
untuk daerah diperlukan pembangunan khusus keagamaan karena masih
diperlukannya peningkatan tentang kesadaran dalam melaksanakan ajaran
agama, kehidupan beragama yang belum menggambarkan penghayatan dan
penerapan nilai-nilai agama yang dianutnya.
Disamping itu pembangunan keagamaan juga belum dapat
memanfaatkan ajaran agama untuk meningkatkan etos kerja, penghargaan
![Page 69: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/69.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-
68
pada prestasi dan dorongan untuk mencapai kemajuan disegala bidang
sebagai aspisari yang mampu menggerakkan masyarakat untuk membangun.
Demikian juga belum terwujudnya pesan-pesan moral agama dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari.
![Page 70: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/70.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-
69
BAB III
VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2005 -2025
3.1. Visi
Ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun visi dan
misi daerah, yaitu mandat dan perubahan-perubahan yang terjadi (yang telah
maupun yang akan terjadi). Mandat berupa kebijakan dari organisasi yang lebih
tinggi (dalam hal pemerintahan yang lebih tinggi) dan dapat berupa aspirasi
masyarakat.
Dalam penyusunan visi dan misi Kota Padangsidimpuan, di samping hal-
hal umum sebagaimana tersebut di atas, ada beberapa mandat yang perlu
diperhatikan, karena akan memberi warna kuat terhadap visi dan misi serta
kebijakan berikutnya, yaitu:
a. Mandat filosofis , yaitu berupa semboyan: ‘SALUMPAT SAIDEGE’. Makna
kata ’SEAYUN SELANGKAH’ berarti ditafsirkan secara historis, dalam
melaksanakan kehidupan dan penghidupan didasarkan pada kebersamaan,
keserasian, dan keselarasan.
b. Mandat yang berupa fungsi pengembangan Kota Padangsidimpuan, yaitu
Kota Pusat Pemerintahan, Perdagangan, Jasa, Pendidikan, Industri, dan
Transit.
Berdasarkan kondisi umum Kota Padangsidimpuan berkaitan dengan
permasalahan, tantangan serta keterbatasan yang dihadapi maka ditetapkan Visi
Pembangunan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2005 – 2025 yaitu :
Padangsidimpuan yang sejahtera, agamais, berdaya saing, berbudaya
sebagai kota pusat pendidikan, perdagangan, barang dan jasa
terdepan di Pantai Barat Sumatera Utara.
![Page 71: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/71.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-
70
Beberapa pengertian pokok yang terkandung dalam visi pembangunan
adalah :
1. Padangsidimpuan yang sejahteraan adalah untuk mewujudkan
kesejahteraan lahir dan bathin bagi seluruh lapisan masyarakat yaitu
kesejahteraan dalam bidang ekonomi, kehidupan sehari-hari dan
ketenangan batin melalui tercapainya suasana kehidupan yang aman dan
sejahtera.
2. Padangsidimpuan yang agamais adalah pencapaian kesejahteraan
masyarakat dan berbagai proses pembangunan harus dilandasi oleh nilai-
nilai keagamaan dengan terwujudnya masyarakat yang mandiri, berdaya
saing dan mampu menghadapi berbagai masalah.
3. Padangsidimpuan yang berdaya saing adalah kota yang mampu bersaing
dalam bidang pendidikan, perdagangan, distribusi barang dan jasa maupun
dalam sektor-sektor pembangunan lainnya.
4. Padangsidimpuan yang berbudaya adalah terwujudnya masyarakat yang
dilandasi oleh nilai-nilai budaya adat dalihan natolu dalam kehidupan
sehari-hari, untuk terciptanya budaya yang mampu mendukung pencapaian
pembangunan disegala sektor.
5. Kota terdepan mengandung pengertian sebagai suatu kondisi dimasa yang
akan datang, Kota Padangsidimpuan memiliki keunggulan dibanding
dengan daerah – daerah lainnya di Pantai Barat Sumatera Utara.
Keunggulan tersebut meliputi : pendidikan, perdagangan, jasa, dan
pariwisata sebagai penggerak utama (prime mover) untuk tercapainya
kesejahteraan masyarakat Kota Padangsidimpuan. Pencapaian hal tersebut
diukur dengan indeks pembangunan manusia pada tahun 2025 sebesar
78,93.
![Page 72: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/72.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-
71
6. Pendidikan, Perdagangan dan Jasa merupakan peran dan fungsi Kota
Padangsidimpuan yang secara historis telah lama berkembang, sehingga
kedepan pada akhir periode perencanaan, pendidikan, perdagangan, dan
jasa dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam struktur
ekonomi Kota Padangsidimpuan sebagai kota terdepan di Pantai Barat
Sumatera Utara.
7. Terdepan dalam pendidikan yaitu penyelenggaraan pendidikan harus
memiliki standar kualitas yang tinggi dan terdepan di Pantai Barat Sumatera
Utara; memiliki keunggulan daya saing dalam penguasaan, pemanfaatan,
dan pengembangan iptek, mewujudkan keseimbangan antara kecerdasan
dan spiritual, memiliki kapasitas untuk memenuhi pasar kerja lokal dan
nasional, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan berkualitas,
mewujudkan lingkungan yang kondusif dalam penyelenggaraan pendidikan.
8. Terdepan dalam perdagangan yaitu Kota Padangsidimpuan menjadi pusat
pelayanan perdagangan utama di Pantai Barat Sumatera Utara, memiliki
keunggulan daya saing sehingga mampu memberikan kontribusi dan
pengaruh yang signifikan terhadap daerah-daerah lain di Pantai Barat
Sumatera Utara, memperkuat dan mendorong peningkatan perdagangan
sebagai salah satu sektor yang berkontribusi utama pada perekonomian
Kota Padangsidimpuan.
9. Terdepan dalam jasa yaitu Kota Padangsidimpuan menjadi pusat pelayanan
jasa utama di Pantai Barat Sumatera Utara, memiliki keunggulan daya saing
sehingga mampu memberikan kontribusi dan pengaruh yang signifikan
terhadap daerah-daerah lain di Pantai Barat Sumatera Utara, memperkuat
dan mendorong peningkatan jasa sebagai sektor utama yang paling
berkontribusi pada perekonomian Kota Padangsidimpuan.
![Page 73: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/73.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-
72
10. Terdepan dalam pariwisata yaitu Kota Padangsidimpuan menjadi tujuan
wisata utama di Pantai Barat Sumatera Utara melalui pengembangan obyek
wisata yang representative, dan pengembangan kerjasama pariwisata
dengan berbagai kelompok stakeholders. Agar sinergis dengan visi Kota
Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, dan Jasa, maka
pengembangan pariwisata dapat menjadi potensi yang dapat diandalkan
mengingat Kota Padangsidimpuan berada pada Lintas Tengah Sumatera
antara 8 (delapan) Kabupaten/Kota, dan berada pada jalur utama bagian
barat menuju Medan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara.
3.2. Misi
Dalam mewujudkan Visi Pembangunan Daerah Kota Padangsidimpuan
tersebut ditempuh melalui Misi Pembangunan Daerah sebagai berikut:
1. Mempertahankan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan
yaitu peningkatan kualitas pendidikan pada semua jenjang, keterlibatan
segenap stakeholders dalam penyelenggaraan pendidikan dengan standar
kualitas yang tinggi, pendidikan yang memiliki daya saing dan kompetensi
yang tinggi, mengupayakan sistem pendidikan yang unggul, penyediaan
sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas, mengupayakan biaya
pendidikan yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat.
2. Mengedepankan Pemberdayaan Masyarakat untuk menciptakan
masyarakat yang mampu berdaya saing yang dilandasi jiwa
agamais, berakhlakulkarimah dan budaya yang mengkristal
sehingga dapat terbentuk manusia yang berbudi luhur dan bertaqwa pada
Tuhan Yang Maha Esa, serta memelihara kerukunan inter dan antar umat
beragama.
![Page 74: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/74.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-
73
3. Mempertahankan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota
Perdagangan yaitu mengembangkan dan mendorong perdagangan yang
berdaya saing dan mempunyai keungulan kompetitif yang tinggi,
membangun kerjasama perdagangan dengan berbagai pihak,
pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk merangsang investasi dari
dalam dan luar negeri, regulasi yang mendukung perkembangan
perdagangan besar dan eceran terutama usaha kecil dan menengah,
penyediaan infrastruktur perdagangan yang memadai, akses pembiayaan
yang terjangkau terutama bagi usaha kecil dan menengah, dan
mensinergikan sektor – sektor lain yang mendukung perdagangan,
terutama pertanian dan industri pengolahan.
4. Mempertahankan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Jasa yaitu
mengembangkan dan mendorong jasa yang berdaya saing dan mempunyai
keungulan kompetitif yang tinggi, membangun kerjasama jasa dengan
berbagai pihak, pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk
merangsang investasi dari dalam dan luar negeri, regulasi yang mendukung
perkembangan jasa terutama jasa – jasa yang dikelola oleh swasta dan
perorangan, penyediaan infrastruktur jasa yang memadai, akses
pembiayaan yang terjangkau terutama bagi jasa perorangan.
5. Mewujudkan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pariwisata yaitu
mengembangkan obyek dan daya tarik wisata, mengembangkan kerjasama
dengan berbagai pihak dalam pengembangan wisata terutama wisata
budaya dan buatan, membangun infrastruktur wisata yang memadai.
6. Mewujudkan masyarakat yang sehat adalah meningkatkan akses
terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, membangun sarana dan
prasarana kesehatan yang memadai, pengembangan kapasitas sumber
daya manusia kesehatan yang berkualitas, meningkatkan peran serta
masyarakat dalam pembangunan kesehatan.
![Page 75: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/75.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-
74
7. Memuwujudkan Kota Padangsidimpuan dengan tata pemerintahan
yang baik (good governance), Demokratis, dan Berlandaskan
Hukum yaitu pemantapan kinerja Pemerintah Daerah yakni upaya-upaya
peningkatan sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi
penetapan kebijakan dan regulasi, pembinaan aparatur pemerintahan
daerah, pengembangan sistem perencanaan, penganggaran, pelaksanaan
dan pengawasan kegiatan sebagai upaya untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang baik (good governance). Demikian pula, memantapkan
kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat
sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin
pengembangan dan kebebasan media dalam mengkomunikasikan
kepentingan masyarakat; melakukan pembenahan struktur hukum dan
meningkatkan budaya hukum, dan menegakkan hukum secara adil,
konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.
8. Mewujudkan pemerataan pembangunan, serta sarana dan
prasarana yang memadai adalah mengurangi kesenjangan sosial secara
menyeluruh; keberpihakan pada masyarakat yang lemah; menurunkan
kemiskinan dan pengangguran; menghilangkan diskriminasi dalam berbagai
aspek, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap pelayanan
sosial serta sarana dan prasarana dasar perkotaan; membangun sarana dan
prasarana yang mendukung mobilitas barang, jasa, dan orang,
meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam penyediaan
sarana dan prasarana perkotaan.
9. Mewujudkan Kota Padangsidimpuan yang asri dan lestari adalah
pembangunan yang memperhatikan daya dukung lingkungan, mengelola
sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, menjaga
keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan budidaya dan kawasan
lindung, memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
![Page 76: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/76.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-
75
untuk mendukung kualitas kehidupan, dan meningkatkan pemeliharaan dan
pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan.
10. Mewujudkan Kota Padangsidimpuan yang tentram, tertib, damai,
dan bersatu adalah penciptaan lingkungan yang kondusif dengan
memantapkan kemitraan antara masyarakat, pemerintah daerah dan aparat
penegak hukum sehingga mampu melindungi dan mengayomi masyarakat;
mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan tindak kriminalitas.
11. Meningkatkan kerja sama dan pengaruh dengan wilayah
hinterland untuk menyelaraskan program dan produk yang ditandai
terbentuknya kawasan regional Sumatera Tengah dengan peningkatan arus
informasi barang dan orang yang bermuara pada terwujudnya Provinsi
yang ibukotanya Padangsidimpuan.
![Page 77: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/77.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-
76
3.3 Analisis Isu-Isu Strategis
Analisis Isu-Isu Strategis terlampir.
![Page 78: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/78.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
76
BAB IV ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG
TAHUN 2005 – 2025
Arah dan tujuan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025
adalah untuk mewujudkan masyarakat daerah yang maju, mandiri, berdaya saing,
adil dan agamais dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Kondisi ini adalah merupakan dasar terwujudnya daya saing daerah sebagai
dasar terciptanya kesejahteraan masyarakat daerah yang siap menghadapi
berbagai tantangan dan mampu memanfaatkan peluang yang ada.
Untuk terwujudnya daya saing yang demikian maka pembangunan Sumber
Daya Manusia daerah yang mampu dan mandiri diarahkan pada peningkatan
kualitas yang berlandaskan iman dan taqwa, untuk itulah pembangunan sektor
keagamaan akan diarahkan untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai
landasan moral dan etika dalam pelaksanaan pembangunan daerah yaitu melalui
upaya pembinaan akhlak mulia, memupuk etos kerja, disamping itu pembangunan
terarah pada peningkatan kerukunan hidup ummat beragama agar tercipta
suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa dan
harmonis.
Dengan kondisi dasar daerah yang demikian maka sebagai ukuran
tercapainya tujuan Pembangunan Jangka Panjang Daerah dalam 20 tahun
mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagi berikut :
A. Terwujudnya Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan di
tandai oleh hal – hal sebagai berikut :
1. Terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas, kreatif, dan inovatif
dengan watak dan prilaku yang berakhlak mulia, bermoral, berbudi
![Page 79: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/79.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
77
luhur, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berkembang
dinamis;
2. Terwujudnya indeks pendidikan yang tertinggi di Pantai Barat Sumatera
Utara;
3. Meningkatnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas;
4. Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan;
5. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang ditunjukkan dengan
penguasaan iptek;
6. Meningkatnya pengelolaan pendidikan yang berbasis kompetensi dan
berorientasi pada kualitas lulusan;
7. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas;
8. Terwujudnya toleransi antar umat beragama yang tercermin dengan
saling menghormati dan menghargai agama masing – masing,
terjalinnya kerjasama dan keharmonisan antar umat beragama, dan
bergotong royong.
B. Terwujudnya Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Perdagangan di
tandai oleh hal – hal sebagai berikut :
1. Terwujudnya Kota Padangsidimpuan sebagai pusat perdagangan skala
regional;
2. Meningkatnya kontribusi perdagangan pada PDRB Kota
Padangsidimpaun, dan tertinggi di Pantai Barat Sumatera Utara;
3. Meningkatnya pendapatan perkapita dari kontribusi perdagangan
4. Terwujudnya perdagangan sebagai basis aktivitas ekonomi;
5. Meningkatnya daya saing perdagangan;
6. Terwujudnya iklim usaha yang kondusif untuk berinvestasi;
7. Tersedianya sistem informasi perdagangan;
8. Tersedianya infrastruktur perdagangan yang representatif;
9. Berkembangnya sektor – sektor lain pendukung perdagangan, terutama
pertanian dan industri pengolahan yang berdaya saing;
![Page 80: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/80.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
78
10. Berkembangnya perdagangan besar dan kecil, terutama usaha kecil dan
menengah.
C. Terwujudnya Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Jasa ditandai
oleh hal – hal sebagai berikut :
1. Meningkatnya kontribusi jasa pada PDRB Kota Padangsidimpaun, dan
tertinggi di Pantai Barat Sumatera Utara;
2. Terwujudnya jasa sebagai basis aktivitas ekonomi dengan kualitas
pelayanan lebih bermutu dan berdaya saing;
3. Meningkatnya pendapatan perkapita dari kontribusi jasa;
4. Tersedianya sistem informasi jasa;
5. Tersedianya infrastruktur jasa yang representatif;
6. Berkembangnya jasa yang dikelola oleh swasta dan perorangan.
D. Tewujudnya Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pariwisata
ditandai oleh hal – hal sebagai berikut :
1. Meningkatnya kontribusi pariwisata pada PDRB Kota Padangsidimpaun;
2. Meningkatnya pendapatan perkapita dari kontribusi pariwisata;
3. Tersedianya objek wisata yang representatif;
4. Tersedianya infrastruktur wisata yang memadai;
5. Tersedianya sistem informasi pariwisata;
6. Meningkatnya partisipasi mayarakat dan swasta dalam penyediaan
objek wisata.
E. Terwujudnya masyarakat yang sehat ditandai oleh hal – hal sebagai
berikut :
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan dengan
meningkatnya angka harapan hidup, rendahnya angka kematian bayi
dan ibu melahirkan, meningkatnya status gizi masyarakat, rendahnya
tingkat prevalensi penyakit degeneratif dan penyakit menular;
2. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang sehat dan bersih;
![Page 81: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/81.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
79
3. Meningkatnya prilaku hidup sehat untuk terwujudnya budaya hidup
sehat;
4. Terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk;
5. Tersedianya sistem informasi kesehatan;
6. Rendahnya tingkat penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Adiktif (NAPZA), dan penyebaran virus HIV/AIDS;
7. Meningkatnya partisipasi masyarakat untuk hidup sehat.
F. Terwujudnya Kota Padangsidimpuan dengan tata pemerintahan
yang baik, demokratis, dan berlandaskan hukum ditandai oleh hal –
hal sebagai berikut :
1. Meningkatnya profesionalisme aparatur daerah untuk mewujudkan tata
pemerintahan yang baik, dan yang mampu mendukung pembangunan
daerah disegala bidang;
2. Meningkatnya pelayanan publik;
3. Terwujudnya prinsip – prinsip good governance dalam penyelenggaran
pemerintahan;
4. Terwujudnya pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab,
berwibawa, dan bebas dari KKN;
5. Meningkatnya peran masyarakat sipil dan partai politik dalam
kehidupan politik;
6. Terwujudnya konsolidasi demokrasi pada berbagai aspek kehidupan
politik yang dapat diukur dengan adanya pemerintahan yang
berdasarkan hukum, birokrasi yang profesional dan netral, masyarakat
politik yang mandiri dan berkeadilan gender;
7. Terwujudnya supremasi hukum dan penegakan hak – hak asasi
manusia berdasarkan peraturan perundang – undangan yang
mencerminkan kebenaran, keadilan, akomodatif, aspiratif, dan non
diskriminatif.
![Page 82: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/82.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
80
G. Terwujudnya pemerataan pembangunan, serta sarana dan
prasarana yang memadai ditandai oleh hal – hal sebagai berikut :
1. Meningkatnya kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang
ditunjukkan dengan meningkatnya daya beli, dan rendahnya tingkat
kemiskinan;
2. Berkurangnya kesenjangan sosial dalam masyarakat;
3. Tersedianya kesempatan berusaha untuk mengurangi pengangguran;
4. Tersusunnya jaringan infrastruktur transportasi yang andal dan
terintegrasi satu sama lain. Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang
andal dan efisien sesuai kebutuhan. Terselenggaranya pelayanan pos
dan telekomunikasi yang efisien dan moderen. Terwujudnya konservasi
sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber
daya air;
5. Terpenuhinya kebutuhan perumahan dan permukiman yang dilengkapi
sarana dan prasarana dengan pembiayaan yang terjangkau oleh
masyarakat, dan akuntabel untuk mewujudkan kota tanpa permukiman
kumuh;
6. Tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan ruang publik;
7. Tersedianya akses akan sarana dan prasarana pelayanan dasar
sehingga hasil pembangunan dapat dinikmati secara merata oleh
masyarakat;
8. Tersedianya persediaan tanah (land banking) untuk keperluan berbagai
pembangunan sarana dan prasarana perkotaan maupun untuk
pembangunan utilitas kota dimasa mendatang.
H. Terwujudnya lingkungan hidup yang asri dan lestari ditandai oleh
hal – hal sebagai berikut :
1. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup
secara berkelanjutan;
![Page 83: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/83.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
81
2. Meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan prilaku masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk menjaga
kenyamanan dan kualitas kehidupan;
3. Terwujudnya keharmonisan dan keserasian pemanfaatan ruang dengan
ekosistemnya;
4. Terwujudnya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya
dukung lingkungannya.
I. Tewujudnya Kota Padangsidimpuan yang tentram, tertib, damai,
dan bersatu ditandai oleh hal – hal sebagai berikut :
1. Rendahnya tindak kriminalitas;
2. Rendahnya konflik – konflik sosial yang disebabkan oleh perbedaan
suku, agama, dan ras (SARA);
3. Meningkatnya kemitraan antara pemerintah daerah, aparat penegak
hukum, dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan perkotaan
yang lebih kondusif.
J. Terwujudnya Kota Padagsidimpuan yang agamais ditandai dengan :
1. Meningkatnya pelaksanaan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat
sehari-hari.
2. Meningkatnya penghayatan dan penerapan nilai-nilai ajaran agama.
3. Meningkatnya ajaran agama dalam mewujudkan etos kerja,
penghargaan dan prestasi serta dorongan mencapai prestasi, disamping
terwujudnya pembangunan sarana dan prasarana rumah ibadah dan
pendidikan keagamaan.
![Page 84: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/84.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
82
IV. 1. ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005 – 2025 Untuk mencapai sasaran – saran pokok sebagaimana digambarkan di atas,
maka arah pembangunan selama dua puluh tahun mendatang yaitu :
A. Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan
Kota Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan, secara historis
sudah melekat sejak lama, sehingga dalam jangka panjang pendidikan
mempunyai potensi untuk berkontribusi dalam struktur perekonomian Kota
Padangsidimpuan. Untuk itu, dalam upaya mewujudkan Kota
Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan, maka diperlukan komitmen
semua pihak dalam pembangunan pendidikan yang tercermin pada
peningkatan kulitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas ilmu
pengetahuan dan teknologi (iptek), serta politik anggaran.
Pembangunan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan
diarahkan pada :
1. Pembangunan pendidikan merupakan investasi dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, sehingga penting peranannya dalam
meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat
kemiskinan dan pengangguran. Pembangunan pendidikan diarahkan
pada peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung
terwujudnya masyarakat yang cerdas, kreatif, inovatif, berharkat,
bermartabat, berahklak mulia dan menghargai keberagaman yang
dilandasi oleh penghormatan pada hak – hak asasi manusia, sehingga
mampu bersaing dalam era global dengan tetap berlandaskan pada
norma – norma agama dan nilai – nilai budaya.
2. Keunggulan kompetitif dalam penguasaan, pemanfaatan, dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdaya saing
tinggi, terwujudnya penyelenggaran pendidikan yang memperhatikan
keseimbangan intelegensia, emosional, dan spiritual, perlu terus
dikembangkan dengan dukungan sistem kebijakan pendidikan yang
berdaya saing, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang
![Page 85: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/85.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
83
memadai dan merata, dan didukung oleh atmosfir pendidikan yang
kondusif, serta peningkatan penelitian dan penyebarluasan hasilnya dan
dibarengi dengan pelaksanaan pengabdian pada masyarakat.
3. Pemenuhan pengalokasian anggaran pendidikan sesuai dengan amanat
Undang – Undang Dasar 1945 dan peningkatan partisipasi masyarakat
dan swasta dalam peningkatan pendidikan yang berkualitas dan
terjangkau oleh masyarakat.
4. Peningkatan kesejahteran pendidik dan tenaga pendidikan, dibarengi
dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan
tenaga kependidikan.
5. Sumber daya manusia yang berkualitas dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi perlu dilandasi oleh nilai – nilai agama.
Karakteristik masyarakat Kota Padangsidimpuan yang religius
merupakan unsur penting dalam pelaksanaan dan keberlanjutan
pembangunan. Untuk itu, pembangunan agama diarahkan pada
peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan
kerukunan inter dan antar umat beragama, dan peningkatan sarana
dan prasarana keagamaan.
B. Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Perdagangan
Perdagangan berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan
masyarakat Kota Padangsidimpuan. Hal ini tergambar dalam struktur
ekonomi Kota Padangsidimpuan, sektor perdagangan merupakan sektor
yang paling dominan dibanding sektor – sektor lain. Untuk itu, kedepan,
sektor perdagangan perlu lebih lebih dipacu lagi agar dapat memberikan
kontribusi yang lebih signifikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
Pembangunan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Perdagangan
diarahkan pada :
1. Mendorong dan memperkuat sektor perdagangan sebagai penggerak
utama perekonomian dengan mensinergikan sektor – sektor lain
![Page 86: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/86.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
84
terutama, pertanian dan industri pengolahan untuk membangun
keterkaitan sistem produksi, distribusi dan pelayanan antar daerah
dalam bentuk kebijakan dan fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) Kota Padangsidimpuan.
2. Peningkatan daya saing sektor pertanian dalam bentuk peningkatan
kualitas dan nilai tambah (value added).
3. Sebagai pusat perdagangan skala regional, maka perdagangan
diarahkan untuk lebih menguntungkan dan mendukung perekonomian
Kota Padangsidimpuan agar mampu memaksimalkan manfaat sekaligus
meminimalkan efek negatif dari proses integrasi dengan dinamika skala
regional. Upaya tersebut diselenggarakan melalui (a) penguatan posisi
Kota Padangsidimpuan di dalam berbagai forum kerjasama
perdagangan regional, untuk meningkatkan daya saing dan akses pasar
yang lebih luas sekaligus mengamankan kepentingan daerah dan
melindungi aktivitas perekonomian daerah dari persaingan dan praktek
perdagangan yang tidak sehat, (b) pengembangan citra, standar
produk barang, dan fasilitasi perdagangan yang berdaya saing.
4. Perdagangan dalam lingkup lokal Kota Padangsidimpuan diarahkan
untuk memperkokoh sistim distribusi yang efisien dan efektif yang
menjamin kepastian berusaha untuk mewujudkan (a) berkembangnya
lembaga perdagangan yang efektif dalam perlindungan konsumen dan
persaingan usaha secara sehat, (b) terintegrasinya aktivitas
perdagangan, (c) terjaminnya ketersediaan bahan pokok dan barang
strategis lainnya dengan harga yang terjangkau.
5. Peningkatan daya saing sektor perdagangan, terutama perdagangan
kecil agar mampu mandiri dan memberikan kontribusi serta dominasi
pada daerah – daerah lain di Pantai Barat Sumetera Utara.
6. Penyediaan sumber daya manusia berkualitas untuk mendukung sektor
perdagangan agar dapat lebih kompetitif.
7. Penciptaan iklim investasi yang menarik untuk membuka peluang –
peluang investasi perdagangan dari luar daerah.
![Page 87: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/87.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
85
8. Pengembangan insentif dalam bentuk kemudahan kemudahan yang
dapat menarik investasi dari luar daerah disektor perdagangan.
9. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sektor perdagangan
yang dapat diakses oleh publik.
10. Peranan pemerintah daerah diwujudkan sebagai fasilitator, regulator,
dan sekaligus sebagai katalisator sektor perdagangan guna
terwujudnya lingkungan usaha yang kondusif dan berdaya saing, dan
terjaganya keberlangsungan mekanisme pasar.
11. Perekonomian dikembangkan berdasarkan prinsip demokrasi ekonomi
yang memperhatikan kepentingan masyarakat, sehingga terjamin
kesempatan berusaha dan bekerja bagi masyarakat disektor
perdagangan dengan lebih mengutamakan kelompok masyarakat yang
lemah.
12. Pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah diarahkan agar
menjadi pelaku ekonomi yang makin berbasis iptek dan produk yang
berdaya saing, khususnya dalam menyediakan barang kebutuhan
masyarakat sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan
dalam perubahan struktural dan memperkuat perekonamian daerah.
Untuk itu, pengembangan Koperasi, dan UKM dilakukan melalui
peningkatan kompetensi penguatan kewirausahaan dan produktivitas
yang didukung dengan upaya peningkatan adapatasi terhadap
kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi
C. Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Jasa
Sebagaimana halnya perdagangan, dalam struktur ekonomi Kota
Padangsidimpuan, jasa juga berperan penting dalam peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Dalam struktur ekonomi Kota Padangsidimpuan,
sektor jasa merupakan salah satu sektor yang paling dominan dibanding
sektor – sektor lain. Dengan demikian, sektor jasa perlu lebih lebih dipacu
lagi agar dapat memberikan kintribusi yang lebih signifikan dalam upaya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
![Page 88: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/88.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
86
Pembangunan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Jasa diarahkan
pada :
1. Mendorong dan memperkuat sektor jasa sebagai penggerak utama
perekonomian dengan mensinergikan sektor – sektor lain dalam bentuk
kebijakan dan fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota
Padangsidimpuan.
2. Peningkatan daya saing sektor jasa terutama yang dikelola oleh swasta
agar mampu mandiri dan memberikan kontribusi serta dominasi pada
daerah – daerah lain di Pantai Barat Sumetera Utara.
3. Penyediaan sumber daya manusia berkualitas untuk mendukung sektor
jasa agar dapat lebih kompetitif.
4. Penciptaan iklim investasi yang menarik untuk membuka peluang –
peluang investasi terutama dari luar daerah.
5. Pengembangan insentif dalam bentuk kemudahan kemudahan yang
dapat menarik investasi dari luar daerah disektor jasa.
6. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sektor jasa yang
dapat diakses oleh publik.
7. Peranan pemerintah daerah diwujudkan sebagai fasilitator, regulator,
dan sekaligus sebagai katalisator sektor jasa guna terwujudnya
lingkungan usaha yang kondusif dan berdaya saing, dan terjaganya
keberlangsungan mekanisme pasar.
8. Perekonomian dikembangkan berdasarkan prinsip demokrasi ekonomi
yang memperhatikan kepentingan masyarakat, sehingga terjamin
kesempatan berusaha dan bekerja bagi masyarakat disektor jasa
dengan lebih mengutamakan kelompok masyarakat yang lemah.
D. Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pariwisata
Pengembangan pariwisata dapat memberikan kontribusi yang berarti
dalam perekonomian. Pengalaman menunjukkan bahwa pengembangan
pariwisata dibeberapa kota lain dapat menciptakan lapangan kerja,
meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memacu pertumbuhan sektor
![Page 89: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/89.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
87
lain yang terkait dengan pariwisata. Untuk itu, pembangunan pariwisata di
Kota Padangsidimpuan diarahkan pada :
1. Pengembangan wisata buatan dan budaya dengan tetap
memperhatikan norma norma – norma agama dan nilai – nilai budaya
dalam masyarakat.
2. Peningkatkan kualitas dan kuantitas obyek wisata, sarana dan
prasarana wisata yang sudah ada sehingga lebih atraktif.
3. Pengembangan sistem informasi kepariwisataan.
4. Peningkatan kerjasama dengan swasta dalam pengembangan wisata
buatan dan budaya.
E. Mewujudkan masyarakat yang sehat
Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, maka pembangunan
diarahkan pada :
1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dilaksanakan melalui
peningkatan upaya kesehatan, pembiayan kesehatan, sumber daya
manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang disertai oleh
peningkatan pengawasan, manajemen kesehatan, dan pemberdayan
masyarakat dengan penekanan pada peningkatan prilaku dan
kemandirian masyarakat serta paya promotif dan preventif. Berbagai
upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika
kependudukan, epidemologi penyakit, perubahan ekologi dan
lingkungan, kemajuan iptek, serta globalisasi dan demokratisasi dengan
semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektor.
2. Peningkatan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor yang
meliputi produksi pangan, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi
pangan tingkat rumah tangga dengan kandungan gizi yang cukup
seimbang, serta terjamin keamanannya dalam rangka mencapai status
gizi yang baik.
3. Pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk diarahkan pada
peningkatan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi
![Page 90: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/90.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
88
yang terjangkau, bermutu dan efektif menuju terbentuknya keluarga
kecil yang berkualitas. Disamping itu, sistem administrasi
kependudukan perlu mendapat perhatian untuk mendukung
perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah serta mendorong
terakomoadasinya hak penduduk dan perlindungan sosial.
4. Peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam mewujudkan
masyarakat sehat, khususnya dalam pengembangan pelayanan medik.
5. Peningkatan pencegahan terhadap Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Adiktif (NAPZA), serta penyebaran virus HIV/AIDS.
6. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan
kesehatan.
F. Kota Padangsidimpuan dengan tata pemerintahan yang baik,
demokratis, dan berlandaskan hukum
Pembangunan Kota Padangsidimpuan dengan tata pemerintahan
yang baik, demokratis, dan berlandaskan hukum diarahkan pada :
1. Agar peran pemerintah Kota Padangsidimpuan dalam memberikan
pelayanan publik dapat memenuhi keinginan masyarakat, maka
penyelenggaraan pemerintahan hendaknya didukung oleh aparatur
yang profesional, bertanggungjawab, menguasai ilmu pengetahuan dan
teknologi, beretika, bersih dari praktek – praktek korupsi, kolusi dan
nepotisme, serta didukung oleh struktur organisasi dan tata kerja yang
efektif dan efisien. Untuk itu, dalam upaya peningkatan pelayanan
publik, maka penyelengaraan pemerintahan daerah diarahkan pada
penguatan kapasitas pemerintah daerah melalui peningkatan kapasitas
aparat pemerintah daerah, kapasitas kelembagaan pemerintah daerah,
kapasitas keuangan daerah; pemberian hukuman dan penghargaan;
peningkatan intensitas dan efektivitas pengawasan aparat melalui
pengawasan internal, pengawasan fungsional, dan pengawasan
masyarakat; peningkatan etika birokrasi dan budaya kerja, serta
![Page 91: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/91.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
89
pengetahuan dan pemahaman aparat terhadap prinsip – prinsip tata
pemerintahan yang baik.
2. Demokrasi dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai
kegiatan pembangunan, dan memaksimalkan potensi masyarakat, serta
meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan
pemerintahan. Agar proses demokratisasi dapat berlangsung dengan
baik, maka hendaknya didukung oleh suprastruktur dan infrastruktur
politik yang mapan; meningkatnya peran partai politik sebagai sarana
komunikasi politik, pendidikan politik, sosialisasi politik dan rekruitmen
politik; juga peran serta masyarakat dalam mendukung kapasitas dan
kapabilitas sistim politik. Untuk itu, pembangunan demokrasi diarahkan
pada pengembangan kelembagaan demokrasi lokal, penguatan peran
masyarakat (civil society) dalam demokratisasi, pengembangan budaya
politik yang menitikberatkan pada penanaman nilai – nilai demokratis,
dan perluasan akses partisipasi publik.
3. Peningkatan peranan komunikasi dan informasi yang ditekankan pada
pencerdasan masyarakat dalam kehidupan politik dilakukan dengan
mewujudkan kebebasan pers yang lebih mapan, terlembaga serta
menjamin hak masyarakat untuk berpendapat dan mengontrol jalannya
penyelenggaraan pemerintahan daerah secara cerdas,
bertanggungjawab, beretika dan menghormati hak – hak asasi
manusia; mewujudkan pemerataan informasi dengan memberi ruang
berkembangnya media massa lokal yang independen.
4. Hukum bertujuan untuk terlaksananya keadilan dalam masyarakat
tanpa memandang dan membedakan kelas sosial, ras, etnis, agama
maupun gender. Hukum yang ditaati dan diikuti akan menciptakan
ketertiban dan ketentraman dan keterjaminan hak – hak dasar
masyarakat secara maksimal. Produk hukum yang aspiratif, berpihak
pada masyarakat, tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih
tinggi, dan memenuhi tuntutan perkembangan jaman, akan dapat
meningkatkan kualitas ligislasi daerah. Untuk itu, pembangunan hukum
![Page 92: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/92.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
90
diarahkan pada penyusunan produk hukum daerah yang memihak
kepada kepentingan masyarakat, perwujudan harmonisasi dan
sinkronisasi produk hukum daerah, peningkatan kesadaran masyarakat,
dan pembangunan budaya hukum.
G. Mewujudkan pemerataan pembangunan, dan sarana prasarana
yang memadai
Pemerataan pembangunan, dan sarana prasarana yang memadai
diarahkan pada :
1. Pemanfaatan ruang yang mengacu pada Recana Tata Ruang Wilayah
Kota Padangsidimpuan, sehingga pembangunan disetiap sektor dan
lintas sektor dapat serasi, sinergi, dan berkelanjutan dengan
pemanfaatan ruang.
2. Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan
keterampilan, peningkatan pada akses modal usaha, dan peningkatan
kesempatan dan kemampuan untuk mengelola usaha ekonomi
produktif dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat.
3. Peningkatan kerjasama antar daerah terutama dengan daerah – daerah
hinterland Kota Padangsidimpuan, untuk menangkap berbagai peluang
perluasan kesempatan usaha yang dapat menyerap tenaga kerja.
4. Pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak diarahkan pada
peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan, kesejahteraan, dan
perlindungan anak diberbagai bidang pembangunan; penurunan jumlah
tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi terhadap perempuan dan
anak; serta penguatan dan pengarusutamaan gender dan anak.
5. Pembangunan pemuda diarahkan pada peningkatan kualitas sumber
daya manusia, pembangunan karakter kebangsaan (nation building
character) dan partisipasi pemuda di berbagai bidang pembangunan.
![Page 93: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/93.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
91
Disamping itu, pembangunan olah raga diarahkan pada peningkatan
budaya olah raga dan prestasi olah raga dikalangan masyarakat.
6. Penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan melalui
pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, dan
kemudahan akses pada lembaga keuangan merupakan wahana untuk
meningkatkan pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah.
7. Peningkatan kerjasama dengan masyarakat, dan swasta dalam
penyediaan sarana dan prasarana dalam kerangka good governance.
Peran pemerintah daerah lebih ditekankan pada regulator dalam bentuk
perumusan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana, sementara
pelaksana penyedia sarana dan prasarana adalah masyarakat, dan
swasta terutama untuk proyek – proyek yang bersifat komersial.
8. Pembangunan sumber daya air diarahkan untuk menjamin
keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan masyarakat dengan
memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup.
9. Pembangunan transportasi diarahkan pada untuk mendukung
pelayanan perdagangan, jasa, industri pengolahan, serta pergerakan
penumpang dan barang. Untuk itu, pembangunan transportasi
dilaksanakan dengan mengembangkan jaringan pelayanan secara antar
dan intra moda, penyelenggaraan transportasi yang membeikan
kepastian hukum dan iklim usaha yang kondusif, mendorong segenap
komponen stakeholders untuk berperan serta dalam pelayanan
transportasi, dan meningkatkan budaya tertib dan disiplin berlalu lintas.
10. Pembangunan pos dan telematika diarahkan untuk mendorong
terciptanya masyarakat berbasis informasi (knowledge base sciety),
peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap
potensi pemanfaatan telematika serta pemanfaatan dan pengembangan
aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
![Page 94: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/94.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
92
11. Pembangunan sarana dan prasarana energi dan kelistrikan diarahkan
pada pengembangan sarana dan prasarana energi untuk meningkatkan
akses dan pelayanan pada masyarakat, dengan memberi perhatian
pada pengembangan energi alternatif terbarukan yang berwawasan
lingkungan.
12. Pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi sebagai
kebutuhan dasar masyarakat terutama diarahkan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat, dan kebutuhan untuk pendidikan,
perdagangan, jasa, dan pariwisata sebagai upaya mendorong
pertumbuhan ekonomi.
13. Pembangunan perumahan beserta sarana dan prasarananya diarahkan
pada pembangunan perumahan yang layak huni dengan harga yang
terjangkau, dan memperhatikan fungsi dan keseimbangan lingkungan
hidup.
H. Kota Padangsidimpuan yang asri dan lestari
Pembangunan Kota Padangsidimpuan yang asri dan lestari diarahkan
pada :
1. Sumber daya alam dan lingkungan hidup, selain sebagai modal
pembangunan juga merupakan penopang sistem kehidupan. Sumber
daya alam yang lestari akan menjamin tersedianya sumber daya yang
berkelanjutan bagi pembangunan. Lingkungan hidup yang asri akan
meningkatkan kualitas hidup manusia. Oleh karena itu, sumber daya
alam dan lingkungan hidup harus dikelola secara seimbang untuk
menjamin keberlanjutan pembangunan. Penerapan prinsip – prinsip
pembangunan yang berkelanjutan, menjadi prasyarat utama dalam
pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan.
2. Pengendalian pertumbuhan penduduk dan penyebarannya diarahkan
untuk mempertahankan daya dukung lingkungan. Dengan demikian,
pertumbuhan penduduk yang diiringi dengan pemenuhan
kebutuhannya dari sumber daya alam diarahkan pada pengelolaan dan
![Page 95: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/95.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
93
pendayagunaan sumber daya alam dengan memperhatikan fungsi dan
kelestarian lingkungan hidup.
3. Menjaga dan melestarikan sumber daya air. Pengelolaan sumber daya
air diarahkan untuk menjamin keberlanjutan daya dukungnya dengan
menjaga kelestarian fungsi daerah tangkapan air (catchment area) dan
keberadaan air tanah; mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan
kebutuhan melalui pendekatan demand management yang ditujukan
untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan dan konsumsi
air dan pendekatan supply management yang ditujukan untuk
meningkatkan kapasitas dan keandalan pasokan air; serta
memperkokoh kelembagaan sumber daya air untuk meningkatkan
keterpadauan dan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
4. Mitigasi bencana alam. Kebijakan pembangunan berwawasan
lingkungan memberikan ruang untuk mengembangkan kemampuan dan
penerapan sistem deteksi serta sosialisasi dan diseminasi informasi
secara dini terhadap ancaman kerawanan bencana alam kepada
masyarakat. Untuk itu, perlu ditingkatkan identifikasi dan pemetaan
daerah – daerah rawan bencana agar dapat diantisipasi secara dini,
sebagai suatu bentuk perencanaan yang peduli terhadap bencana alam.
5. Mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Penerapan
prinsip – prinsip pembangunan yang berkelanjutan dimaksudkan untuk
meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Pembangunan ekonomi
diarahkan pada pemanfaatan jasa lingkungan yang ramah lingkungan
sehingga tidak mempercepat terjadinya degradasi dan pencemaran
lingkungan. Pemulihan dan rehabilitasi kondisi lingkungan hidup
diupayakan pada upaya – upaya peningkatan daya dukung lingkungan
dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.
6. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mempunyai kepedulian
terhadap lingkungan hidup. Untuk mewujudkan Kota Padangsidimpuan
yang asri dan lestari, maka keterlibatan segenap komponen masyarakat
merupakan faktor yang menentukan. Masyarakat yang sadar akan
![Page 96: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/96.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
94
pentingnya lingkungan hidup, diimplementasikan dalam bentuk adanya
kepedulian dan tanggungjawab untuk menjaga dan mempertahankan
daya dukung dan fungsi lingkungan hidup.
7. Peningkatan ketersediaan ruang terbuka hijau dan ruang publik.
Proporsi ruang terbuka hijau publik adalah paling sedikit 30 (tiga puluh)
persen dari luas wilayah kota. Proporsi 30 (tiga puluh) persen ini
merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan ekositem
kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistem mikroklimat;
maupun sistem ekologis lain.
I. Kota Padangsidimpuan yang tentram, tertib, damai, dan bersatu
Kota Padangsidimpuan yang tentram, tertib, damai, dan bersatu
merupakan syarat penting agar Pembangunan dapat terlaksana dengan
baik dan secara berkesinambungan. Selain peran serta masyarakat, peran
aparat penegak hukum sangat berkontribusi dalam membentuk lingkungan
yang kondusif untuk terwujudnya tertib sosial yang berlandaskan hukum.
Untuk itu, pembangunan ketentraman dan ketertiban diarahkan pada :
1. Peningkatan perlindungan masyarakat dari berbagai ancaman, dan
gangguan.
2. Peningkatan kemitraan dengan aparat penegak hukum, dan peran serta
masyarakat dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban.
3. Peningkatan saling pengertian dan pemahaman akan keanekaragaman
(pluralisme) dalam masyarakat, sebagai implementasi harmonisasi,
keserasian dan toleransi dalam hidup bermasyarakat.
J. Kota Padangsidimpuan yang agamais.
Ditandai dengan semakin mantapnya fungsi dan peran agama sebagai :
1. Landasan moral dan etika dalam penyelenggaraan pembangunan.
2. Meningkatnya etos kerja.
![Page 97: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/97.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
95
3. Dihargainya prestasi, sebagai pendorong tercapainya, peningkatan
kerukunan hidup ummat beragama menuju masyarakat yang penuh
toleransi, tenggang rasa dan harmonis.
4. Meningkatnya kualitas maupun kuantitas sarana rumah ibadah dan
pendidikan keagamaan.
K. Kota Padangsidimpuan yang berdaya saing ditandai dengan :
1. Meningkatnya secara umum indeks pembangunan manusia.
2. Meningkatnya kualitas sumber daya Manusia aparatur dan masyarakat.
3. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dan
pendidikan yang berkualitas, menurunnya jumlah penduduk yang buta
aksara.
4. Menurunnya kesenjangan tingkat pendidikan antar kelompok
masyarakat.
5. Menurunnya angka penduduk miskin dan kesenjangan antara perkotaan
dengan pedesaan.
6. Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan dan anak di
berbagai bidang pembangunan.
7. Meningkatnya produktifitas masyarakat disegala sektor.
8. Meningkatnya Kinerja Aparatur Pemerintah.
9. Meningkatnya peran dan fungsi daerah sebagai pusat pemerintahan,
pusat pendidikan, pusat perdagangan dan sebagai pusat distribusi
barang dan jasa di wilayah Pantai Barat Sumatera Utara.
![Page 98: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/98.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
96
IV. 2. TAHAPAN DAN SKALA PRIORITAS Upaya mewujudkan Visi dan Misi Kota Padangsidimpuan Jangka Panjang,
dilaksanakan secara bertahap melalui pembangunan jangka menengah dengan
tahapan dan skala prioritas sebagai berikut :
A. RPJMD I (2005 – 2008)
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pertama Kota
Padangsidimpuan bersumber pada Rencana Strategis (Renstra) Kota
Padangsidimpuan, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 02 Tahun 2004
Mengacu pada Renstra Kota Padangsdimpuan tersebut, tujuan
pembangunan yaitu :
1. Meningkatkan kualitas SDM Masyarakat Kota dalam Bidang Pendidikan,
Perdagangan dan Jasa;
2. Menigkatkan kualitas kelembagaan Pemerintah Kota;
3. Meningkatkan Ketertiban dan menegakkan supremasi Hukum
4. Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Pengawasan dalam Pemanfaatan,
dan Pengembangan Potensi Daerah yang selaras dengan Rencana Tata
Ruang yang berwawasan Lingkungan;
5. Meningkatkan Pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah, Kesempatan
Berusaha dan Lapangan Kerja;
6. Meningkatkan Drajat Kesehatan Masyarakat
Upaya – upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut meliputi:
Pertama :
a. Tewujudnya Masyarakat yang Berpendidikan dan Berakhlak Mulia;
b. Meningkatkan Pelatihan Keterampilan dibidang Perdagangan dan Jasa;
c. Terwujudnya kerjasama dengan daerah dan lembaga lain.
![Page 99: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/99.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
97
Kedua :
a. Meningkatkan Kualitas dan kuantitas SDM Aparatur Pemerintah;
b. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pemerintah;
c. Terwujudnya Lembaga Pemerintah Kota yang Ramping dan Kaya Fungsi.
Ketiga :
a. Terwujudnya Kepastian Hukum, Ketertiban, Ketenangan dan Ketentraman
Masyarakat.
Keempat :
a. Terwujudnya Perencanaan yang aspiratif dan partisipatif;
b. Terwujudnya sentra produksi pertanian;
c. Meningkatnya sentra industri, perdagangan, dan jasa;
d. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan masyarakat;
e. Meningkatnya peran serta kaum perempuan dalam pembangunan;
f. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan sosial
kemasyarakatan.
Kelima :
a. Meningkatnya iklim yang kondusif untuk berusaha;
b. Meningkatnya peran serta duania usaha dalam pembangunan.
Keenam :
a. Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat dan kesejahteraan
keluarga;
b. Meningkatnya kesadaran dan peran serta masyarakat akan hidup sehat;
![Page 100: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/100.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
98
c. Terwujudnya lingkungan yang sehat;
d. Terkendalinya angka kelahiran.
B. RPJMD II (2008 – 2013)
Berlandaskan pelaksanaan, dan pencapaian pembangunan tahap
sebelumnya, pembangunan diarahkan disegala bidang dengan penekanan
pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara lahir dan bathin, materil
dan spiritual yang dilandasi oleh kehidupan beragama yang harmonis,
keanekaan dalam adat dan kebiasaan serta kebersamaan dalam menggapai
cita – cita menuju kesejahteraan bersama.
RPJM kedua ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan disegala
bidang dengan menekankan upaya peningkatan pelayanan pendidikan yang
berkualitas; pengembangan perdagangan, jasa, dan pertanian, serta
pariwisata; peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas; pemanfaatan
dan pengembangan potensi daerah yang selaras dengan tata ruang;
memperkuat tata pemerintahan yang baik; pembangunan sarana dan
prasarana perkotaan yang berwawasan lingkungan; Kota Padangsidimpunan
yang tentram dan tertib, serta penegakan supremasi hukum.
Pendidikan semakin membaik yang ditandai oleh meningkatnya indeks
pendidikan sebagai bagian komposit dari indeks pembangunan manusia (IPM).
Pembangunan pendidikan diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya
manusia untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, berharkat, bermartabat,
berahklak mulia dan menghargai keberagaman. Bersamaan dengan itu,
dukungan sistem kebijakan pendidikan yang berdaya saing, penyediaan
sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, dan didukung oleh atmosfir
pendidikan yang kondusif, merupakan prioritas – prioritas yang diupayakan
untuk meningkatnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas.
![Page 101: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/101.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
99
Sumber daya manusia yang berkualitas perlu dilandasi oleh nilai – nilai
agama. Untuk itu, pembangunan agama diprioritaskan pada peningkatan
pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan kerukunan inter dan
antar umat beragama, dan peningkatan sarana dan prasarana keagamaan.
Meningkatnya kontribusi perdagangan pada PDRB Kota
Padangsidimpaun, merupakan penunjuk semakin baiknya pembangunan
perdagangan. Kondisi tersebut didukung dengan upaya penyediaan
infrastruktur yang memadai; mensinergikan sektor perdagangan dengan
sektor – sektor pendukung lain terutama, pertanian dan industri pengolahan
berbasis pertanian dalam bentuk peningkatan kualitas dan nilai tambah; dan
memperkokoh sistim distribusi yang efisien dan efektif yang menjamin
kepastian berusaha untuk mewujudkan (a) berkembangnya lembaga
perdagangan yang efektif dalam perlindungan konsumen dan persaingan
usaha secara sehat, (b) terintegrasinya aktivitas perdagangan, (c) terjaminnya
ketersediaan bahan pokok dan barang strategis lainnya dengan harga yang
terjangkau. Demikian pula, melalui penyediaan sumber daya manusia
berkualitas akan mendukung tersedianya sistim informasi perdagangan;
peranan pemerintah daerah sebagai fasilitator, regulator, katalisator, dan
pengembangan insentif dalam bentuk kemudahan yang dapat menarik
investasi dari luar daerah akan mewujudkan lingkungan usaha yang kondusif
dan berdaya saing, tanpa mengabaikan pengembangan Koperasi, dan UKM
melalui peningkatan kompetensi penguatan kewirausahaan dan produktivitas
akan mendorong berkembangnya perdagangan besar dan kecil, terutama
usaha kecil dan menengah.
Kontribusi Jasa yang meningkat pada PDRB Kota Padangsidimpaun
adalah indikator semakin baiknya pembangunan jasa. Hal ini diupayakan
melalui penyediaan infrastruktur yang representatif, sinergi sektor jasa dengan
sektor – sektor lain dalam bentuk kebijakan dan fasilitasi dari Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) Kota Padangsidimpuan; dan penyediaan sumber
daya manusia berkualitas untuk pengembangan teknologi informasi dan
![Page 102: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/102.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
100
komunikasi akan mendukung tersedianya sistim informasi sektor jasa yang
dapat diakses oleh publik. Selain itu pula, peranan pemerintah daerah sebagai
fasilitator, regulator, katalisator, dan pengembangan insentif dalam bentuk
kemudahan yang dapat menarik investasi dari luar daerah akan mewujudkan
lingkungan usaha yang kondusif dan berdaya saing, dengan tetap
mengedepankan swasta dan kelompok masyarakat lemah, terutama jasa
perorangan.
Pariwisata semakin membaik yang ditandai oleh meningkatnya kontribusi
pariwisata pada PDRB Kota Padangsidimpaun. Pembangunan pariwisata
diarahkan pada peningkatkan kualitas dan kuantitas obyek wisata, sarana dan
prasarana wisata yang sudah ada sehingga lebih atraktif; dan pengembangan
wisata buatan dan budaya dengan tetap memperhatikan norma norma –
norma agama dan nilai – nilai budaya dalam masyarakat.
Pembangunan kesehatan meningkat ditunjukkan oleh meningkatnya
indeks kesehatan sebagai bagian komposit dari indeks pembangunan manusia
(IPM). Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat ditandai oleh
meningkatnya angka harapan hidup; rendahnya angka kematian bayi dan ibu
melahirkan; rendahnya tingkat prevalensi penyakit degenaratif dan penyakit
menular; meningkatnya status gizi masyarakat; meningkatnya kualitas
lingkungan hidup yang sehat dan bersih dicapai melalui upaya – upaya
peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia
kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang disertai oleh peningkatan
pengawasan, manajemen kesehatan; peningkatan dan perbaikan gizi
masyarakat, dan pemberdayan masyarakat dengan penekanan pada
peningkatan prilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan
preventif. Sejalan dengan itu, peningkatan pencegahan terhadap Narkotika,
Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA), serta penyebaran virus HIV/AIDS;
pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang diarahkan pada
peningkatan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, dan
sistem administrasi kependudukan juga perlu mendapat perhatian.
![Page 103: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/103.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
101
Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan publik yang
ditandai dengan terpenuhinya standar pelayanan minimal, didukung oleh
aparatur yang profesional, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,
beretika, dan bersih dari KKN. Untuk itu, dalam upaya peningkatan pelayanan
publik, maka penyelengaraan pemerintahan daerah diarahkan pada penguatan
kapasitas pemerintah daerah melalui peningkatan kapasitas aparat pemerintah
daerah, kapasitas kelembagaan pemerintah daerah; pemberian hukuman dan
penghargaan; peningkatan intensitas dan efektivitas pengawasan aparat
melalui pengawasan internal, pengawasan fungsional, dan pengawasan
masyarakat; peningkatan etika birokrasi, serta peningkatan pengetahuan dan
pemahaman aparat terhadap prinsip – prinsip tata pemerintahan yang baik.
Bersamaan dengan hal tersebut, kehidupan yang lebih demokratis semakin
terwujud ditunjukkan dengan meningkatnya peran masyarakat sipil dan partai
politik dalam kehidupan politik, dan terwujudnya konsolidasi demokrasi.
Kondisi ini dapat dicapai melalui pengembangan kelembagaan demokrasi
lokal; penguatan peran masyarakat dalam demokratisasi; peningkatan
peranan komunikasi dan informasi dengan mewujudkan kebebasan pers yang
lebih mapan, terlembaga serta menjamin hak masyarakat untuk berpendapat
dan mengontrol jalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah. Demikian
pula, diupayakan terwujudnya supremasi hukum dan penegakan hak – hak
asasi manusia, serta keberlanjutan penyusunan produk hukum daerah yang
memihak kepada kepentingan masyarakat, perwujudan harmonisasi dan
sinkronisasi produk hukum daerah, dan peningkatan kesadaran masyarakat.
Kesenjangan pembangunan berkurang yang ditunjukkan oleh
tersedianya akses akan sarana dan prasarana pelayanan dasar sehingga hasil
pembangunan dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat; meningkatnya
kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan
meningkatnya daya beli, dan berkurangnya tingkat kemiskinan; dan
tersedianya kesempatan berusaha untuk mengurangi pengangguran. Kondisi
ini didukung dengan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan
pengetahuan dan keterampilan, peningkatan pada akses modal usaha dalam
![Page 104: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/104.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
102
upaya meningkatkan daya beli masyarakat; penanggulangan kemiskinan dan
kesenjangan pendapatan melalui pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil
dan menengah, sebagai wahana untuk meningkatkan pendapatan masyarakat
berpenghasilan rendah; dan peningkatan kerjasama antar daerah terutama
dengan daerah – daerah hinterland Kota Padangsidimpuan, untuk menangkap
berbagai peluang perluasan kesempatan usaha sehingga dapat menyerap
tenaga kerja. Sejalan dengan itu, meningkatnya kesetaraan gender,
perlindungan dan kesejahteraan anak diupayakan melalui pembangunan
pemberdayaan perempuan dan anak diberbagai bidang pembangunan;
mantapnya karakter bangsa dan partisipasi pemuda diberbagai bidang
pembangunan merupakan upaya pembangunan pemuda, sedangkan
pembangunan olah raga diupayakan pada pembangunan sarana dan
prasarana olah raga.
Dalam kerangka good governance, percepatan penyediaan sarana dan
prasarana diupayakan melalui peningkatan kerjasama antara pemerintah,
swasta, dan masyarakat. Meningkatnya pembangunan transportasi
ditunjukkan oleh tersusunnya jaringan infrastruktur transportasi yang andal
dan terintegrasi satu sama lain melalui pengembangan jaringan pelayanan
secara antar dan intra moda; penyelenggaraan transportasi yang memberikan
kepastian hukum dan iklim usaha yang kondusif; mendorong segenap
komponen stakeholders untuk berperan serta dalam pelayanan transportasi,
dan meningkatkan budaya tertib dan disiplin berlalu lintas. Demikian pula,
meningkatnya pemenuhan pasokan listrik, meningkatnya pelayanan pos dan
telematika, meningkatnya penyediaan air minum dan sanitasi, serta
tersedianya perumahan dan permukiman beserta sarana dan prasarananya,
masing – masing diupayakan melalui pengembangan energi alternatif
terbarukan yang berwawasan lingkungan; peningkatan pengetahuan dan
pemahaman masyarakat terhadap potensi pemanfaatan telematika serta
pemanfaatan dan pengembangan aplikasi berbasis teknologi informasi dan
komunikasi; pembangunan perumahan dan permukiman yang layak huni
![Page 105: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/105.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
103
dengan harga yang terjangkau, dan memperhatikan fungsi dan keseimbangan
lingkungan hidup.
Penyelenggaraan penataan ruang semakin baik yang dicerminkan oleh
kesesuain pemanfatan ruang dengan RTRW Kota Padangsidimpuan dan dikuti
dengan pengendalian pemanfaatan ruang; terintegrasinya pemanfatan ruang
ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah; dan dipedomaninya
RTRW Kota Padangsidimpuan dalam penyusunan rencana rinci tata ruang,
baik rencana detail tata ruang maupun rencana tata ruang kawasan strategis
kota.
Mitigasi bencana alam semakin meningkat melalui identifikasi dan
pemetaan daerah – daerah rawan bencana, sebagai suatu bentuk
perencanaan yang peduli terhadap bencana alam. Pengendalian pencemaran
dan kerusakan lingkungan didukung oleh meningkatnya kesadaran, sikap
mental, dan prilaku masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara berkelanjutan, diupayakan dengan penguatan
kelembagaan dan peningkatan kesadaran masyarakat yang ditandai oleh
berkembangnya proses rehabilitasi, dan konservasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup yang disertai dengan menguatnya peran aktif masyarakat.
Terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air diupayakan dengan
peningkatan konservasi sumber daya air dengan memperhatikan pelestarian
fungsi lingkungan hidup, dan memperkokoh kelembagaan sumber daya air.
Bersamaan dengan itu, peningkatan ketersediaan ruang terbuka hijau dan
ruang publik ditandai oleh tersedianya proporsi ruang terbuka hijau publik
paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.
Meningkatnya perlindungan masyarakat dari berbagai ancaman, dan
gangguan ditunjukkan dengan rendahnya tindak kriminalitas, dan rendahnya
konflik – konflik sosial yang disebabkan oleh perbedaan suku, agama, dan ras.
Kondisi tersebut didukung oleh peningkatan kemitraan antara pemerintah
daerah dengan aparat penegak hukum, dan peran serta masyarakat dalam
mewujudkan ketentraman dan ketertiban; dan peningkatan saling pengertian
![Page 106: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/106.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
104
dan pemahaman akan keanekaragaman (pluralisme) dalam masyarakat,
sebagai implementasi harmonisasi, keserasian dan toleransi dalam hidup
bermasyarakat.
C. RPJMD III (2013 – 2018)
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM
kedua, RPJM ketiga ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan
disegala bidang dengan menekankan pencapaian Kota Padangsidimpuan
sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, Jasa, dan Pariwisata.
Indeks pendidikan terus semakin membaik yang sejalan dengan
meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan, dan meningkatnya pengelolaan
pendidikan yang berbasis kompetensi dan berorientasi pada kualitas lulusan.
Hal itu diupayakan melalui peningkatan kompetensi dan profesionalisme
pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan partisipasi masyarakat dan
swasta dalam peningkatan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh
masyarakat, dan didukung dengan pemenuhan pengalokasian anggaran
pendidikan sesuai dengan amanat Undang – Undang Dasar 1945 sebagai
bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga pendidikan,
serta peningkatan penelitian dan penyebarluasan hasilnya dan pengabdian
pada masyarakat.
Perdagangan makin mantap sebagai sektor basis/unggulan, dan berdaya
saing yang meningkat. Perdagangan diprioritaskan pada upaya
pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah agar menjadi pelaku
ekonomi yang makin berbasis iptek, khususnya dalam menyediakan barang
kebutuhan masyarakat sehingga mampu memberikan kontribusi yang
signifikan dalam perubahan struktural dan memperkuat perekonamian Kota
Padangsidimpuan.
Sebagaimana halnya perdagangan, jasa juga menjadi salah satu sektor
unggulan dalam struktur perekonomian Kota Padangsidimpuan dengan
![Page 107: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/107.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
105
kualitas pelayanan lebih bermutu. Upaya – upaya yang diprioritaskan pada
sektor jasa yaitu peningkatan daya saing sektor jasa terutama yang dikelola
oleh swasta dan perorangan agar mampu mandiri.
Pariwisata diprioritaskan melalui peningkatan kerjasama dengan swasta
dalam pengembangan wisata buatan dan budaya untuk tersedianya objek
wisata yang representatif. Bersamaan dengan itu juga dilakukan upaya
pengembangan sistem informasi kepariwisataan, agar tersedia informasi
pariwisata yang dapat diakses oleh publik.
Indeks kesehatan terus meningkat dengan membaiknya derajat
kesehatan masyarakat dan status gizi masyarakat, rendahnya tingkat
prevalensi penyakit degeneratif dan penyakit menular, meningkatnya
partisipasi masyarakat untuk hidup sehat, dan tercapainya kondisi penduduk
tumbuh seimbang.
Profesionalisme aparat yang makin mantap dan mampu mendukung
pembangunan daerah, ditandai oleh makin meningkatnya pelayanan publik
yang diupayakan melalui peningkatan etika birokrasi dan budaya kerja.
Kehidupan demokrasi yang makin mengakar dalam kehidupan masyarakat
sejalan dengan makin mantapnya pengembangan budaya politik yang
menitikberatkan pada penanaman nilai – nilai demokratis, dan perluasan akses
partisipasi publik. Sedangkan mewujudkan pemerataan informasi dengan
memberi ruang berkembangnya media massa lokal yang independen
merupakan bagian dari upaya peningkatan peranan komunikasi dan informasi
untuk pencerdasan masyarakat dalam kehidupan politik.
Kesenjangan sosial dalam masyarakat terus berkurang; daya beli
masyarakat terus meningkat dengan penekanan prioritas pada upaya
pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kesempatan dan kemampuan
untuk mengelola usaha ekonomi produktif; kemiskinan dan kesenjangan
pendapatan terus berkurang melalui prioritas yang diarahkan pada
![Page 108: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/108.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
106
kemudahan akses modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil dan
menengah pada lembaga keuangan.
Pemerataan sarana dan prasarana diupayakan melalui pemantapan
peningkatan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pada
tahap ini ditandai oleh berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi,
meningkatnya ketersediaan energi terbarukan, meningkatnya cakupan
pelayanan telematika, terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air,
meningkatnya penyediaan air minum dan sanitasi, serta tersedianya
perumahan dan permukiman beserta sarana dan prasarananya untuk
mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.
Penyelenggaraan penataan ruang semakin baik yang ditujukkan oleh
implementasi pemanfatan ruang yang berpedoman pada rencana tata ruang
dan dikuti dengan mantapnya pengendalian pemanfaatan ruang.
Mitigasi bencana alam semakin meningkat melalui identifikasi dan
pemetaan daerah – daerah rawan bencana, sebagai suatu bentuk
perencanaan yang peduli terhadap bencana alam. Pengendalian pencemaran
dan kerusakan lingkungan didukung oleh meningkatnya kesadaran, sikap
mental, dan prilaku masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan
lingkungan hidup secara berkelanjutan, diupayakan dengan penguatan
kelembagaan dan peningkatan kesadaran masyarakat yang ditandai oleh
berkembangnya proses rehabilitasi, dan konservasi sumber daya alam dan
lingkungan hidup yang disertai dengan menguatnya peran aktif masyarakat.
Terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air diupayakan dengan
peningkatan konservasi sumber daya air dengan memperhatikan pelestarian
fungsi lingkungan hidup, dan memperkokoh kelembagaan sumber daya air.
Bersamaan dengan itu, peningkatan ketersediaan ruang terbuka hijau dan
ruang publik ditandai oleh tersedianya proporsi ruang terbuka hijau publik
paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.
Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan didukung oleh
makin meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan prilaku masyarakat dalam
![Page 109: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/109.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
107
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Meningkatnya
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan,
diupayakan melalui pemantapan penguatan kelembagaan dan peningkatan
kesadaran masyarakat. Terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air
diupayakan dengan pemantapan peningkatan konservasi sumber daya air
dengan memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup dan kelembagaan
sumber daya air.
Ketentraman dan ketertiban makin membaik yang didukung oleh
mantapnya peningkatan kemitraan antara pemerintah daerah dengan aparat
penegak hukum, dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan
ketentraman dan ketertiban; dan mantapnya peningkatan saling pengertian
dan pemahaman akan keanekaragaman (pluralisme) dalam masyarakat,
sebagai implementasi harmonisasi, keserasian dan toleransi dalam hidup
bermasyarakat.
D. RPJMD IV (2018 – 2023)
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM
ketiga, RPJM keempat ditujukan untuk mewujudkan Padangsidimpuan sebagai
Kota Pendidikan, Perdagangan, Jasa, dan Pariwisata yang Terdepan di Pantai
Barat Sumatera Utara. Kota Terdepan berarti Kota Padangsidimpuan memiliki
keunggulan dibanding dengan daerah – daerah lainnya di Pantai Barat
Sumatera Utara. Keunggulan tersebut meliputi : pendidikan, perdagangan,
jasa, dan pariwisata sebagai penggerak utama (prime mover) untuk
tercapainya kesejahteraan masyarakat Kota Padangsidimpuan.
Pendidikan Kota Padangsidimpuan terdepan di Pantai Barat Sumatera
Utara, antara lain ditandai oleh indeks pendidikan yang tertinggi di Pantai
Barat Sumatera Utara dengan sumber daya manusia yang cerdas, kreatif, dan
inovatif dengan watak dan prilaku yang berakhlak mulia, bermoral, berbudi
luhur, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berkembang dinamis.
![Page 110: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/110.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
108
Kondisi ini juga diikuti dengan makin meningkat dan meratanya akses, mutu
dan relevansi pendidikan; meningkatnya kemampuan penguasaan,
pemanfaatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang
didukung oleh makin berperannya peningkatan partisipasi masyarakat dan
swasta dalam peningkatan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh
masyarakat.
Perdagangan berkontribusi tertinggi pada PDRB Kota Padangsidimpaun
di Pantai Barat Sumatera Utara. Kondisi ini makin memperkuat Kota
Padangsidimpuan sebagai pusat perdagangan regional. Untuk mendukung
pencapaian tersebut, maka perdagangan diarahkan agar mampu
memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan efek negatif dari proses
integrasi dengan dinamika skala regional perdagangan melalui (a) penguatan
posisi Kota Padangsidimpuan di dalam berbagai forum kerjasama
perdagangan regional, untuk meningkatkan daya saing dan akses pasar yang
lebih luas sekaligus mengamankan kepentingan daerah dan melindungi
aktivitas perekonomian daerah dari persaingan dan praktek perdagangan yang
tidak sehat, (b) pengembangan citra, standar produk barang, dan fasilitasi
perdagangan yang berdaya saing. Bersamaan dengan itu, juga dilakukan
upaya peningkatan daya saing pedagang kecil, terutama koperasi, usaha kecil
dan menengah agar mampu mandiri dan memberikan kontribusi serta
dominasi pada daerah – daerah lain di Pantai Barat Sumetera Utara.
Meningkatnya kontribusi jasa pada PDRB Kota Padangsidimpaun, dan
tertinggi di Pantai Barat Sumatera Utara dengan memberi prioritas pada
peningkatan daya saing sektor jasa terutama yang dikelola oleh swasta agar
mampu mandiri, berbasis iptek dan memberikan kontribusi serta dominasi
pada daerah – daerah lain di Pantai Barat Sumetera Utara.
Peningkatan kerjasama dengan swasta dalam pengembangan wisata
buatan dan budaya. Untuk itu, diupayakan lebih mantapnya peningkatan
kerjasama dengan swasta dalam pengembangan wisata buatan dan budaya
![Page 111: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/111.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
109
dengan tetap memperhatikan norma – norma agama dan nilai – nilai budaya
dalam masyarakat.
Meningkat dan meratanya akses pelayanan kesehatan yang berkualitas,
meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan status gizi masyarakat; dan
bertahannya kondisi penduduk tumbuh seimbang. Bersamaan dengan itu,
diupayakan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam
pelayanan kesehatan; dan peningkatan peran swasta dalam pengembangan
pelayanan medik, sebagai upaya penyebarluasan pasar jasa kesehatan,
sehingga tidak hanya melayani masyarakat Kota Padangsidimpuan tetapi juga
daerah – daerah di Pantai Barat Sumatera Utara.
Akses pelayanan publik makin merata dan terjangkau oleh masyarakat
karena didukung oleh aparatur untuk mewujudkan tata pemerintahan yang
baik, bersih dan berwibawa, serta profesional dan netral. Demikian pula,
kelembagaan politik dan hukum telah tercipta ditandai dengan terwujudnya
konsolidasi demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan politik serta supremasi
hukum dan penegakan hak – hak asasi manusia.
Daya beli masyarakat yang terus membaik karena pendapatan perkapita
yang meningkat, tingkat pengangguran dan jumlah penduduk miskin makin
berkurang, menunjukkan makin membaiknya Indikator Pembangunan Manusia
(IPM) Kota Padangsidimpuan dibandingkan dengan daerah – daerah lain di
Pantai Barat Sumatera Utara. Bersamaan dengan itu, juga diikuti dengan
terwujudnya kesetaraan gender, makin mantapnya perlindungan dan
kesejahteraan anak, makin mantapnya karakter bangsa dan partisipasi
pemuda diberbagai bidang pembangunan, serta meningkatnya budaya olah
raga dan prestasi olah raga dikalangan masyarakat.
Penyediaan sarana dan prasarana diupayakan melalui makin mantapnya
peningkatan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.
Berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi, meningkatnya
ketersediaan energi terbarukan, meningkatnya cakupan pelayanan telematika,
![Page 112: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/112.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
110
terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air, meningkatnya penyediaan
air minum dan sanitasi, serta tersedianya perumahan dan permukiman
beserta sarana dan prasarananya untuk terwujudnya kota tanpa permukiman
kumuh, telah terintegrasi untuk mendukung Kota Padangsidimpuan sebagai
kota pendidikan, perdagangan, jasa dan pariwisata yang terdepan di Pantai
Barat Sumatera Utara.
Kegiatan pembangunan telah sesuai dengan rencana tata ruang,
begitupan pengendalian pemanfaatan ruang, sehingga memantapkan
pembangunan yang berkelanjutan.
Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan didukung oleh
makin meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan prilaku masyarakat dalam
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Meningkatnya
pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan,
diupayakan dengan pemantapan penguatan kelembagaan dan peningkatan
kesadaran masyarakat. Terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air
diupayakan dengan pemantapan peningkatan konservasi sumber daya air
dengan memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup dan kelembagaan
sumber daya air.
Kesadaran, sikap mental, dan prilaku masyarakat dalam pengelolaan
sumber daya alam dan lingkungan hidup makin meningkat yang ditandai oleh
kepedulian dan tanggungjawab untuk menjaga dan mempertahankan daya
dukung dan fungsi lingkungan hidup.
Ketentraman dan ketertiban makin kondusif dalam upaya mendukung
Kota Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan, perdagangan, dan jasa. Pada
tahap ini, peran serta masyarakat dalam mewujudkan ketentraman dan
ketertiban makin makin menonjol dan toleran dengan adanya
keanekaragaman (pluralisme) dalam masyarakat.
![Page 113: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/113.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
111
E. RPJMD V (2023 – 2025)
Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM
keempat, RPJM kelima ditujukan untuk mempertahankan Kota
Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, Jasa, dan Pariwisata
yang Terdepan di Pantai Barat Sumatera Utara. Dipertahankannya Keunggulan
Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, Jasa, dan
Pariwisata, sehingga keberlanjutan kesejahteraan masyarakat semakin
meningkat.
Pendidikan diprioritaskan pada upaya semakin mantapnya peran serta
masyarakat dan swasta dalam peningkatan pendidikan yang berkualitas dan
terjangkau oleh masyarakat, serta memenuhi kebutuhan kerja pasar, sehingga
sumber daya manusia Kota Padangsidimpuan mampu bersaing dalam lingkup
nasional dengan tetap berlandaskan pada norma – norma agama dan nilai –
nilai budaya.
Perdagangan diprioritaskan pada upaya mantapnya pengembangan
Koperasi, dan UKM melalui peningkatan adaptasi terhadap kebutuhan pasar,
pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi.
Peningkatan daya saing sektor jasa terutama yang dikelola oleh swasta
dan perorangan agar mampu mandiri, dan berbasis iptek dengan berorientasi
terhadap kebutuhan pasar.
Pariwisata diarahkan pada pengembangan pariwisata yang
berkelanjutan, dalam artian terdapatnya perluasan segmen pasar pariwisata
yang tidak hanya berorientasi pada kebutuhan masyarakat Kota
Padangsidimpuan, tetapi juga daerah – daerah di Pantai Barat Sumatera
Utara.
Pembangunan kesehatan diorientasikan pada meningkatnya prilaku
hidup sehat untuk terwujudnya budaya hidup sehat. Sejalan dengan hal
tersebut, diupayakan pemantapan pengembangan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pelayanan kesehatan; dan peningkatan peran swasta dalam
pengembangan pelayanan medik, sebagai upaya penyebarluasan pasar jasa
![Page 114: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/114.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -
112
kesehatan; dan peningkatan peran serta masyarakat dalam mewujudkan
masyarakat sehat.
Tata pemerintahan yang baik dan demokrasi telah melembaga dalam
penyelenggaraan pemerintahan dengan peran pemerintah daerah sebagai
regulator, fasilitator, dan katalisator, sehingga memberi peluang bagi swasta
dan masyarakat makin berkontribusi terhadap pelaksanaan pembangunan.
Sejalan dengan itu, melalui peningkatan kesadaran masyarakat, dan
pembangunan budaya hukum merupakan upaya agar hukum ditaati dan
diikuti untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman masyarakat.
Mempertahankan kesinambungan peningkatan daya beli masyarakat
karena pendapatan perkapita yang meningkat, dan tingkat pengangguran
serta jumlah penduduk miskin yang semakin berkurang, sehingga Indikator
Pembangunan Manusia (IPM) Kota Padangsidimpuan dapat meningkat secara
berkesinambungan.
Berkesinambungnya ketersediaan sarana dan prasarana yang terintegrasi
untuk mendukung Kota Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan,
perdagangan, jasa dan pariwisata.
Kegiatan pembangunan telah sesuai dengan rencana tata ruang,
begitupun pengendalian pemanfaatan ruang, sehingga makin memantapkan
pembangunan yang berkelanjutan.
Untuk mewujudkan Kota Padangsidimpuan yang asri dan lestari, maka
keterlibatan segenap komponen masyarakat merupakan faktor yang
menentukan. Untuk itu, pada tahap ini kesadaran, sikap mental, dan prilaku
masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup telah
terlembagakan yang ditandai oleh makin tingginya kepedulian dan
tanggungjawab untuk menjaga dan mempertahankan daya dukung dan fungsi
lingkungan hidup.
Mempertahankan kesinambungan ketentraman dan ketertiban yang
telah dicapai dalam upaya mewujudkan Kota Padangsidimpuan yang aman,
damai dan bersatu.
![Page 115: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/115.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab V- 113
BAB V
KAIDAH PELAKSANAAN
RPJP Daerah ini di tetapkan sebagai komitmen politis daerah memuat visi,
misi dan arah pembangunan daerah kota Padangsidimpuan priode tahun 2005-
2025.
Adapun kaidah – kaidah pelaksanaan RPJP Daerah Kota Padangsidimpuan sebagai
berikut :
1. Dalam rangka mengemban amanah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah dan Undang – Undang Nomor 25 Tahun
2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Walikota
menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas Perencanaan
Pembangunan Daerah.
2. Dalam menyelenggarakan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota
Padangsidimpuan, Walikota dibantu oleh Kepala Bappeda.
3. Kepala Bappeda menyiapkan Rancangan RPJP Daerah Kota
Padangsidimpuan menjadi bahan utama pelaksanaan Musrenbang Daerah
4. Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka Panjang Daerah
sebagai bahan penyusunan rancangan akhir RPJP Daerah Kota
Padangsidimpuan.
5. RPJP Daerah Kota Padangsidimpuan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
6. Pengendalian Pelaksanaan RPJP Daerah dilakukan oleh masing -masing
Pimpinan SKPD.
7. Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pengendalian
pelaksanaan RPJP Daerah dari masing –masing pimpinan SKPD sesuai
dengan tugas dan kewenangannya.
8. Pimpinan SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan RPJP Daerah
satuan kerja perangkat Daerah periode sebelumnya.
9. Kepala Bappeda menyusun evaluasi Rencana Pembangunan berdasarkan
hasil evaluasi kepala SKPD menjadi bahan bagi Penyusunan Rencana
Pembangunan Daerah periode berikutnya.
![Page 116: RPJPD](https://reader037.vdocuments.pub/reader037/viewer/2022102903/55aa750c1a28ab517f8b45c5/html5/thumbnails/116.jpg)
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab VI -
114
BAB VI
PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Padangsidimpuan
hakekatnya merupakan komitmen politis yang masih bersifat kualitatif yang akan
menjadi pedoman dan arah bagi semua yang terlibat dalam pembangunan di
Daerah, baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat.
Selanjutnya keberhasilan pembangunan tidak semata-mata tergantung dari
pedoman atau arahan tersebut namun lebih dari itu, bahwa kemampuan,
semangat, sikap, keuletan, disiplin dan etos kerja aparat pemerintah, dan semua
lapisan masyarakat akan lebih menentukan keberhasilan pembangunan di Kota ini.
Di samping itu, keberhasilan pembangunan dalam rangka mewujudkan
Padangsidimpuan yang sejahtera, agamais, berdaya saing, berbudaya
sebagai kota pusat pendidikan, perdagangan, barang dan jasa terdepan
di Pantai Barat Sumatera Utara perlu didukung oleh manajemen, kemampuan
dan kinerja organisasi yang ada.