rpjpd

116
PERATURAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN NOMOR 25 TAHUN 2008 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP) KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2005 2025 PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2008

Upload: manafhsb

Post on 18-Jul-2015

161 views

Category:

Government & Nonprofit


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: RPJPD

PERATURAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN NOMOR 25 TAHUN 2008

TENTANG :

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP)

KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2005 2025

PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2008

Page 2: RPJPD

PERATURAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN NOMOR 25 TAHUN 2008

TENTANG :

RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG (RPJP)

KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2005 2025

PEMERINTAH KOTA PADANGSIDIMPUAN

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH 2008

Page 3: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 1

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. LATAR BELAKANG

Dalam 20 tahun mendatang, Pemerintah Daerah akan menghadapi

persaingan dan ketidakpastian global yang makin meningkat, serta

peningkatan jumlah dan dinamika masyarakat yang makin beraneka ragam.

Untuk mewujudkan Visi Pembangunan Daerah, perlu diteruskan hasil-hasil

pembangunan yang sudah dicapai, permasalahan yang sedang dihadapi dan

tantangannya ke depan ke dalam suatu konsep pembangunan jangka

panjang, yang mencakup berbagai aspek penting kehidupan berbangsa dan

bernegara, yang akan menuntun proses menuju tatanan kehidupan

masyarakat dan taraf pembangunan yang hendak dicapai.

Lahirnya Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem

Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) merupakan instrumen yang

diharapkan akan mampu mensinergikan seluruh pembangunan nasional yang

dilakukan oleh seluruh tingkatan pemerintahan. Penyatuan seluruh upaya

pembangunan dari pusat hingga daerah itu diharapkan akan dapat

mendorong kegiatan pembangunan oleh dunia usaha dan masyarakat.

Pemerintah daerah diwajibkan untuk menyatukan seluruh rencana

pembangunannya dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

seperti yang ditegaskan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004

tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

Salah satu tujuan pembentukan SPPN untuk menjamin terciptanya

integrasi, sinkronisasi, dan sinergi antardaerah, antarfungsi pemerintah,

serta antara pusat dan daerah. Berbeda dengan sistem perencanaan

pembangunan di masa Orde Baru yang menekankan pada pendapat

pemerintah, SPPN disusun dengan penekanan pada pendapat publik. Dalam

SPPN terbaru ditetapkan bahwa seluruh perencanaan pembangunan di

Page 4: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 2

daerah harus mengacu pada rencana pembangunan nasional. Dengan

demikian, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah wajib mengacu

pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN), begitu pula

dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah harus mengacu

pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional.

Sesuai dengan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Daerah (RPJPD) memuat visi, misi, dan arah pembangunan daerah

yang mengacu pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN). Selanjutnya ditegaskan pada Pasal 13 Undang-Undang No 25

Tahun 2004 bahwa RPJPD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Karena itu

Kota Padangsidimpuan yang dibentuk berdasarkan Undang - Undang

Nomor 4 Tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001, mengemban tugas untuk

meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga tercapai suatu

pelayanan prima dalam rangka implementasi otonomi daerah yang nyata,

luas, dinamis dan bertanggung jawab. Tujuan pembentukan Kota

Padangsidimpuan antara lain : (a) meningkatkan efektifitas pendayagunaan

sumberdaya, (b) memperpendek rentang kendali pemerintahan, dan (c)

mempercepat penyebaran dan pemerataan hasil-hasil pembangunan

sehingga dapat memotivasi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam

pembangunan dan peningkatan kesejahteraannya.

Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan di Kota

Padangsidimpuan harus diselaraskan dengan semangat desentralisasi dan

ekonomi kerakyatan berpola pendekatan wilayah serta berorientasi pada

pengembangan keunggulan komparatif dan kompetitif. Potensi sumber daya

yang cukup besar harus dapat dikelola dengan baik, terintegrasi sehingga

akan memberikan manfaat besar bagi kesejahteraan rakyatnya. Karena itu

penyelenggaraan pembangunan daerah mutlak berpedoman pada

perencanaan yang disusun secara baik, terpadu, sinergi, berkelanjutan,

aspiratif dan tanggap terhadap perubahan.

Page 5: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 3

Mengacu pada ketentuan tersebut di atas, maka Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan 2005-2025

memiliki nilai strategis karena memuat arahan pembangunan daerah yang

akan mengikat stakeholders di Kota Padangsidimpuan. Rancangan yang

akan disusun tersebut selanjutnya menjadi pokok bahasan pada peyusunan

Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah.

1. 2. KEDUDUKAN DAN FUNGSI

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJPD) Daerah Kota

Padangsidimpuan Tahun 2005-2025 memiliki kedudukan sebagai dokumen

yang memuat dasar perencanaan, penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan daerah Kota Padangsidimpuan 2005-2025 yang merupakan

penjabaran dari aspirasi kebutuhan masyarakat, tuntutan pembangunan

Kota Padangsidimpuan dan pelayanan kepada masyarakat.

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kota

Padangsidimpuan Tahun 2005 - 2025 ini berfungsi sebagai pedoman dalam

penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan serta pelayanan kepada

masyarakat untuk kemajuan, kemandirian dan kesejahteraan masyarakat

dalam Kota Padangsidimpuan berdasarkan potensi dan sumberdaya yang

dimiliki.

1. 3. DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Dasar hukum penyusunan RPJPD Kota Padangsidimpuan Tahun 2005-

2025 ini adalah :

1. Undang-Undang Dasar Tahun 1945

2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2001 tentang Pembentukan Kota

Padangsidimpuan (Lembaran Negara Tahun 2001 Nomor 84,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4111);

Page 6: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 4

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4421 );

4. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran

Negara Nomor 4437);

5. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan lembaran

Negara Nomor 4438);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja

Pemerintah Tahun 2005 (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 74,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4405);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan

Keuangan Daerah;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan

Keterangan Pertanggungjawaban dan Penyelenggaraan Kinerja Instansi

Pemerintah (Lembaga Negara Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4614);

9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang

Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.

1. 4. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RPJPD

Maksud penyusunan RPJP Kota Padangsidimpuan adalah menyusun

rencana pembangunan yang akan dilaksanakan dan dijadikan acuan oleh

Page 7: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 5

stakeholders (Pemerintah, Swasta, dan Masyarakat) Kota Padangsidimpuan

yang memuat Visi, Misi, dan Arah Kebijakan Pembangunan Daerah Kota

Padangsidimpuan untuk jangka waktu 20 tahun (2005-2025).

Adapun tujuan penyusunan RPJPD Kota Padangsidimpuan Tahun

2005 - 2025 ini adalah sebagai berikut :

1. Mendeskripsikan gambaran kondisi umum Kota Padangsidimpuan

(permasalahan, hambatan dan tantangan) saat ini;

2. Mengidentifikasi potensi pembangunan dan faktor strategis yang

dimiliki Kota Padangsidimpuan dalam mengatasi hambatan dan

tantangan yang dihadapi;

3. Menetapkan Visi dan Misi Daerah Kota Padangsidimpuan yang akan

diwujudkan dalam 20 tahun mendatang (2025);

4. Merumuskan arah kebijakan pembangunan jangka panjang Kota

Padangsidimpuan dalam menghadapi tantangan ke depan (2005 -

2025);

5. Sebagai dasar dalam penyusunan RPJM Daerah Kota Padangsidimpuan

Tahun 2008 - 2013, dan seterusnya setiap periode 5 tahun.

1. 5. SISTEMATIKA

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kota Padangsidimpuan

disusun dengan sistematika sebagai berikut:

Bab I : Pendahuluan,

Bab ini memuat uraian mengenai latar belakang, pengertian,

kedudukan dan fungsi, maksud dan tujuan penyusunan dan

penetapan RPJPD dan dasar hukum yang melandasinya.

Page 8: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I- 6

Bab II : Gambaran Umum Daerah

Bab ini memuat uraian mengenai kondisi umum Kota

Padangsidimpuan yang meliputi letak geografis, luas wilayah

dan administrasi pemerintahan, keadaan iklim, keadaan tanah,

kondisi sosial ekonomi, sarana dan prasarana, pertumbuhan

ekonomi dan PDRB, potensi wilayah, kondisi sumber daya

manusia, permasalahan dan isu –isu strategis daerah, dan

indeks pembangunan manusia (IPM).

Bab III : Visi dan Misi Pembangunan Daeah Tahun 2005 - 2025

Bab ini memuat harapan – harapan masyarakat Kota

Padangsidimpuan di masa depan (mandat), perumusan visi

dan misi, arah kebijakan pembangunan daerah, indikator dan

proyeksi pencapaian target.

BAB IV : Arah, Tahapan, dan Prioritas Pembangunan Jangka

Panjang Tahun 2005 - 2025

Bab ini memuat kewajiban pihak eksekutif untuk menjabarkan

RPJPD menjadi rencana-rencana yang lebih rinci dan

operasional.

Bab V : Penutup

Bab ini memuat uraian mengenai harapan, penegasan kembali

pentingnya RPJPD dan membangun komitmen bersama untuk

melaksanakannya dengan sungguh-sungguh dan bertanggung

jawab dalam rangka mewujudkan Visi Kota Padangsidimpuan

Tahun 2025.

Page 9: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

8

BAB II

GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN

2.1 Kondisi Geografis

2.1.1 Luas dan Letak Geografis

Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu Kabupaten / Kota dari

28 Kabupaten / Kota di Provinsi Sumatera Utara. Secara geografis Kota

Padangsidimpuan berada pada koordinat 010 28’,19’’ – 010 18’ 07’’ Lintang

Utara dan 990 18’ 53’’ - 990 20’ 35’’ Bujur Timur.

Kota Padangsidimpuan memiliki luas area 14.685,680 Ha, ketinggian

berkisar ± 522,8 m di atas permukaan laut, dengan batas – batas

wilayahnya sebagai berikut :

- Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Angkola Barat

Kabupaten Tapanuli Selatan.

- Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Angkola Timur

KabupatenTapanuli Selatan.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Batang Angkola

Kabupaten Tapanuli Selatan.

- Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Angkola Selatan

KabupatenTapanuli Selatan.

Wilayah administratif Kota Padangsidimpuan terdiri dari 6

Kecamatan, 42 Desa dan 37 Kelurahan.

Posisi Kota Padangsidimpuan memiliki akses darat yang memadai

dan cukup strategis, karena berada pada jalur utama bagian Barat menuju

Ibukota Provinsi Sumatera Utara, terdapat dua jalur :

Page 10: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

9

a. Timur/Selatan : menuju Ibukota Mandailing Natal, Panyabungan dan

ke Propinsi Sumatera Barat berlanjut ke Ibukota

Negara, Jakarta.

b. Timur/Utara : menuju Langga Payung Kabupaten Labuhan Batu

yang terhubung dengan Trans Sumatera Highway

jalur Timur/Utara yang dapat menghubungkan semua

Ibukota Provinsi di pulau Sumatera dan ke pulau

Jawa.

Posisi Kota Padangsidimpuan yang berada pada lintas tengah

Sumatera antara 9 (sembilan) Kabupaten dan Kota yaitu Kabupaten

Pasaman Timur, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Labuhan Batu,

Kabupaten Padanglawas, Kabupaten Padanglawas Utara, Kabupaten

Tapanuli Selatan, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Tengah

dan Kota Sibolga.

Peta administrasi Kota Padangsidimpuan seperti terlihat pada

Gambar 2.1.

Page 11: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

10

KO

TA

PA

DA

NG

SID

IMP

UA

N

Sim

irik

Go

ti

Sim

ato

hir

Mo

mpang

Sila

ndit

Lubu

k M

anik

Rim

ba S

opin

g

Pud

un J

ae

Sih

ita

ng

Huta

Pada

ng

Pan

yangg

ar

Losu

ng B

atu

Batu

Nadu

a J

ae

Huta

Im

ba

ru

Silo

ting

Han

opa

n

Labu

han L

abo

Losu

ng

Bt

Ayun

i Ju

lu

Sim

aso

m

Baru

as

PA

L IV

Pijar

Kolin

g

Jori

ng L

om

bang

Lem

ba

h L

ubu

k R

aya

WE

K V

I

Uju

ng

Gu

rap

Jori

ng N

ato

ban

g

Barg

ot T

opo

ng

Batu

Nadu

a J

ulu

Sin

gali

Perk

ebun

an P

ijar

Koling

Labu

han R

aso

ki

Aek T

uhu

l

Purw

oda

di

Aek T

am

pa

ng

Pija

r K

olin

g

Sid

ang

kal

WE

K I

Batu

La

yan

Ma

nung

gang

Julu

Sab

unga

n S

ipab

ang

un

Tin

jom

an L

am

a

Aek N

aja

ji

Sita

mia

ng B

aru

Pal IV

Maria

Ma

nege

n

Sab

unga

n J

ae

WE

K V

Pud

un J

ulu

Sig

ula

ng

Uju

ng

Pada

ng

Bon

an D

olo

k

Ma

nung

gang

Jae

Sala

mb

ue

Purb

a T

ua

Taru

tun

g B

aru

Bata

ng B

ah

al

Sad

abua

n

Pad

ang M

atinggi

Bin

ca

r

Tano

Bato

Kayu

Om

bu

nS

ita

mia

ng

Gu

nung

Hasaha

tan

Part

iham

an

Saro

ha

Pin

tu L

an

git J

ae

Huta

Lom

ban

g

Toba

t

Huta

Koje

WE

K I

I

Huta

Lim

bo

ng

Pad

ang M

atinggi Lesta

ri

Kan

tin

WE

K I

V

Bt.

Ayun

i Ja

e

WE

K I

II

Tim

bang

an

Aek B

ayur

1°20'00"

1°20'00"

1°22'30"

1°22'30"

1°25'00"

1°25'00"

1°27'30"

1°27'30"

99°1

2'3

0"

99°1

2'3

0"

99°1

5'0

0"

99°1

5'0

0"

99°1

7'3

0"

99°1

7'3

0"

99°2

0'0

0"

99°2

0'0

0"

99°2

2'3

0"

99°2

2'3

0"

KE

C.P

AD

AN

GS

ID

IM

PU

AN

B

AR

AT

KA

B.T

AP

AN

UL

I S

EL

AT

AN

KE

C.P

AD

AN

GS

ID

IM

PU

AN

T

IM

UR

KA

B.T

AP

AN

ULI S

ELA

TA

N

KE

C.S

IA

IS

KA

B.T

AP

AN

UL

I S

EL

AT

AN

KE

C.A

NG

KO

LA

KA

B.T

AP

AN

UL

I S

EL

AT

AN

AS

AH

AN

MA

ND

AIL

ING

NA

TA

L

SA

MO

SIR

SAM

UD

ER

A H

INDIA

N I

A S

GU

NU

NG

SIT

OL

IS

IBO

LG

A

DA

IRI

SID

IKA

LA

NG

BA

RU

S

BA

LIG

E

Dan

au

To

ba

TA

P.

UT

AR

A

TO

BA

P. Sam

osir

TA

RU

TU

NG

PA

NY

AB

UN

GA

N

PR

OP

. S

UM

AT

ER

A B

AR

AT

Ke B

ukit

Tin

ggiKe R

i a u

PA

DA

NG

SID

EM

PU

AN

TA

P.

SE

LA

TA

N

RA

NT

AU

PR

AP

AT

LA

BU

HA

N B

AT

U

PR

OP

. R

IAU

LA

NG

KA

T

KA

RO

PR

OP

. N

AD

Ke

La

ng

sa

SIM

AL

UN

GU

N

DE

LI

SE

RD

AN

G

ME

DA

NB

INJ

AI

KA

BA

N J

AH

E

T.

TIN

GG

I

P.

SIA

NT

AR

S E

L A

T M

A L

A K

A

T.

BA

LA

I

KIS

AR

AN

Ka

nto

r C

am

at

Ba

lai K

ota

J a

l a

n

Ba

tas D

esa

Ba

tas K

ecam

ata

n

Kete

rang

an

:

Ba

tas D

esa

Ba

tas K

abu

pate

n/K

ota

KO

TA

PA

DA

NG

SID

IMP

UA

N

Gam

bar

: 2

.1

BA

TA

S A

DM

INIS

TR

AS

I

RE

NC

AN

A T

AT

A R

UA

NG

WIL

AY

AH

(R

TR

W)

KO

TA

PA

DA

NG

SID

IMP

UA

N

PR

OP

INS

I S

UM

AT

ER

A U

TA

RA

U

4,5

K

M

SU

MB

ER

TE

MA

TIK

2,5

1,5

00.5

SK

AL

A :

SU

MB

ER

PE

TA

DA

SA

R

BA

PP

ED

A

KO

TA

PA

DA

NG

SID

IMP

UA

N

PR

OP

INS

I S

UM

AT

ER

A U

TA

RA

BA

DA

N P

ER

EN

CA

NA

AN

PE

MB

AN

GU

NA

N D

AE

RA

H

PE

ME

RIN

TA

H K

OT

A P

AD

AN

GS

IDIM

PU

AN

PA

DA

NG

SID

IM

PU

AN

AN

GK

OLA

JU

LU

HU

TA

IM

BA

RU

PA

DA

NG

SID

IM

PU

AN

UT

AR

A

PA

DA

NG

SID

IM

PU

AN

SE

LA

TA

N

PA

DA

NG

SID

IM

PU

AN

TE

NG

GA

RA

BA

TU

NA

DU

A

Page 12: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

11

Penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2007 berjumlah 185.132

jiwa, terdiri dari 91.418 jiwa laki-laki dan perempuan berjumlah 93.714 jiwa

atau dengan sex ratio sebesar 97,55 yang berarti setiap 100 jiwa

perempuan terdapat 98 jiwa laki-laki. Kota Padangsidimpuan yang

mempunyai luas wilayah 146,9 Km2, kepadatan penduduknya mencapai

1.261 jiwa per Km². Kecamatan yang mempunyai kepadatan terkecil yaitu

Kecamatan Padangsidimpuan Angkola Julu dengan hanya mencapai 260

jiwa per km2. Kecamatan yang tingkat kepadatan penduduknya tertinggi

adalah Kecamatan Padangsidimpuan Utara mencapai 4.078 jiwa per km2.

Kepadatan penduduk per kecamatan dapat terlihat pada tabel berikut.

TABEL 2.1

PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, RASIO JENIS KELAMIN DAN

KEPADATAN PENDUDUK PER KECAMATAN TAHUN 2007

NO KECAMATAN

LAKI –

LAKI

PEREMP

UAN

RASIO JENIS

KELAMIN

LUAS

WILAYAH

PERSENTASE DARI

TOTAL LUAS WILAYAH

JUMLAH

PENDUDUK

KEPADATAN

PENDUDUK

( Jiwa ) ( Jiwa ) ( Jiwa ) (Km2) (%) (Jiwa) (Jiwa/Km2)

1 Padangsidimpuan Tenggara 13.511 14.736 91,69 27,69 18,85 28.242 1.002

2 Padangsidimpuan Selatan 29.708 29.952 99,19 15,81 10,77 59.663 3.773

3 Padangsidimpuan Batunadua 8.376 8.292 101,01 38,74 26,38 16.670 430

4 Padangsidimpuan Utara 28.427 29.020 97,96 14,09 9,59 57.448 4.078

5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 7.796 7.975 97,96 22,34 15,21 15.771 706

6 Padangsidimpuan Angkola Julu 3.739 3.739 96,28 28,19 19,20 7.338 260

Jumlah 91.418 93.714 97,55 146,86 100 185.132 x : 1.261

Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan 2008

2.1.2 Kondisi Geologi

Berdasarkan kondisi fisiknya, Kota Padangsidimpuan merupakan

tanah berbukit. Ketinggian wilayah cukup beragam yang berkisar antara

260 m sampai dengan 1.100 m dpl dengan kemiringan antara 0 sampai

dengan 40 derajat. Kondisi geologi Kota Padangsidimpuan terdiri dari

beberapa jenis batuan yang sebagian besar terdiri dari batuan sedimen

Page 13: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

12

dengan lapisan horizontal, yang luasnya 3.671,17 Ha dan tersebar merata

di beberapa kecamatan di wilayah Kota Padangsidimpuan. Jenis batuan

yang ada di Kota Padangsidimpuan terdiri atas antara lain :

1. Batuan endapan baru dan endapan jaman quarter seluas 917,79 Ha

yang penyebarannya hampir di semua kecamatan di Kota

Padangsidimpuan, kecuali di Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan

Kecamatan Padangsidimpuan Selatan.

2. Batuan resen seluas 1.835,59 Ha hanya terdapat di Kecamatan

Padangsidimpuan Batunadua.

3. Batuan vulkanik tersier dan quarter serta batuan beku dalam seluas

458,90 Ha terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru.

4. Batuan sedimen terlipat seluas 458,90 Ha terdapat di Kecamatan

Padangsidimpuan Angkola Julu.

Di Kota Padangsidimpuan terdapat 5 jenis tanah yang struktur kimianya

berbeda-beda. Jenis tanah aluvium/organosol dan gley humus terdapat

pada bagian wilayah perencanaan yang relatif rendah (datar) merupakan

jenis tanah yang dominan, yaitu seluas 8.927 Ha. Jenis tanah di Kota

Padangsidimpuan adalah sebagai berikut :

1. Podsolik Merah Kuning

Jenis tanah ini terbentuk pada tipe iklim basah dengan curah hujan

2.500-3.500 mm/thn, terletak pada topografi bergelombang sampai

berbukit-bukit pada elevasi 10-100 m dpl, solumnya agak tebal (1-2 m)

dengan warna merah hingga kuning. Jenis tanah terdapat hampir di

semua kecamatan.

Page 14: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

13

2. Mediteran

Tanah ini terbentuk pada iklim dengan curah hujan 800-2.500 mm/thn.

Tersebar pada elevasi 0-400 m dpl. Solumnya agak tebal (1-2 m), erosi

sedang hingga besar. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan,

rerumputan, tegalan, kebun buah-buahan.

3. Organosol/Alluvial

Terbentuknya tanah ini tidak dipengaruhi iklim. Terletak pada topografi

datar sampai sedikit bergelombang di dataran rendah. Warna tanah

kelabu tua atau hitam dan cocok untuk persawahan, ladang, tambak,

palawija dan kebun kelapa. Jenis tanah ini tersebar di semua

kecamatan dalam Kota Padangsidimpuan.

4. Latosol

Tanah ini terletak pada iklim basah dengan curah hujan 2.000-7.000

mm/thn, dengan bulan kering kurang dari 3 bulan. Terletak pada

topografi bergelombang. Solumnya dalam (1,5 - 10 m) dengan warna

merah coklat hingga kuning. Jenis tanah ini cocok untuk persawahan,

tanaman palawija, sayur-mayur dan buah-buahan, kebun karet, lada

dan tegalan. Tersebar di Kecamatan Padangsidimpuan Hutaimbaru,

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.

5. Podsolik Coklat Kelabu

Tanah ini berkembang pada iklim dengan curah hujan di atas 1.500

mm/thn. Tanpa bulan kering tersebar pada topografi datar,

bergelombang, landai dan berbukit pada elevasi 10 - 2.000 m dpl,

berwarna kelabu, kehitaman, coklat tua hingga kekuningan. Jenis

tanah ini tersebar di Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua.

Page 15: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

14

2.1.3 Topografi

Kondisi fisik topografi Kota Padangsidimpuan sangat beragam mulai dari

datar bergelombang hingga curam. Secara garis besar dapat diuraikan

sebagai berikut :

1. Wilayah yang relatif dasar hingga landai dengan kemiringan lereng

berkisar 0-8 % terdapat seluas ± 4.666,70 Ha atau 34,72 % dari luas

total wilayah Kota. Wilayah ini pada umumnya terdapat pada bagian

tengah Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan Utara dan

Padangsidimpuan Selatan serta pada areal persawahan yang terdapat

di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.

2. Wilayah bergelombang dengan kemiringan lereng berkisar antara 8 –

15 % terdapat 2.457,56 Ha atau 18,29 % dari luas total Wilayah Kota,

yang terdapat di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.

3. Wilayah yang curam dengan kemiringan lereng berkisar antara 15 – 25

% terdapat 2 .925 Ha atau 21.76 % dari luas total wilayah Kota, yang

terdapat pada bagian Utara Kota, seperti Kecamatan Padangsidimpuan

Hutaimbaru dan Padangsidimpuan Angkola Julu.

4. Wilayah yang sangat curam dengan kemiringan 25 – 40 % terdapat

seluas 2.175 Ha atau 16,18 % dari luas total Kota. Daerah ini

umumnya terdapat pada bagian Timur dan Selatan Kota, seperti

Kecamatan Padangsidimpuan Batunadua dan Padangsidimpuan

Tenggara.

5. Wilayah yang terjal dengan kemiringan di atas 40 % terdapat seluas

1.215,66 Ha atau 9,05 % dari luas total wilayah Kota. Daerah ini

merupakan gunung – gunung yang terdapat pada pinggiran dan

tengah Kota.

Page 16: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

15

Kota Padangsidimpuan memiliki karakteristik lahan yang sebahagian

besar didominasi oleh sawah dengan luas mencapai 26,16 (%), selebihnya

adalah kawasan perkebunan besar dan kecil seluas 35,17 (%), tegalan dan

ladang seluas 13,39 (%), bangunan/pekarangan seluas 4,60 (%) tambak

seluas 2,21 (%), lahan tidak diusahakan seluas 0 (%) sebagaimana Tabel

berikut ini.

TABEL 2.2

LUAS PENGGUNAAN LAHAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (%)

LAHAN LUAS (HA) PERSENTASE (%)

Sawah 3.841,00 26,16

Tegalan/Kebun 1.966,50 13,39

Bangunan/Pekarangan 676,00 4,60

Ladang/Huma - -

Tidak Diusahakan 350,00 2,20

Hutan 1.235,82 8,20

Perkebunan Besar 2.081,00 14,17

Perkebunan Rakyat 3.118,00 21,00

Kolam/Tambak 325,00 2,21

Lain – Lain 1.093,66 8,3

Total 14.685.68 100 Sumber : Dinas Pertanian Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

2.1.4 Klimatologi

Menurut klasifikasi iklim Schmidt Fergusson (1952) Kota

Padangsidimpuan mempunyai type iklim A dan B seperti daerah tropis

lainnya, iklim ini sangat dipengaruhi oleh angin yang senantiasa bertukar

setiap tahunnya, sehingga terdapat dua musim yang berbeda yaitu musim

hujan dan musin kemarau.

Seperti umumnya daerah-daerah lain yang berada di kawasan

Sumatera Utara, Kota Padangsidimpuan termasuk daerah yang beriklim

tropis. Sehingga daerah ini memiliki 2 musim yaitu musim kemarau dan

musim hujan. Suhu udara rata-rata 23,450C dengan jumlah curah hujan

pertahun 2.125 mm dan 129 hari hujan dalam setahun.

Page 17: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

16

2.1.5 Hidrologi

Di Kota Padangsidimpuan banyak terdapat sungai besar dan kecil. Di

antaranya terdapat sungai Aek Sibontar, Aek Batang Ayumi, Aek Rokare,

Aek Batang Kumal, Aek Sipogas, Aek Sagumpal Bonang, Aek Batang Bahal,

dan Aek Batang Angkola. Selain itu juga banyak terdapat anak-anak sungai

yang mengalir ke sungai-sungai tersebut di atas. Masyarakat di Kota

Padangsidimpuan masih banyak yang menggunakan sungai-sungai tersebut

sebagai pemenuhan kebutuhan air bersih sehari-hari, selain itu digunakan

juga untuk pengairan sawah dan perikanan.

2.2 Perekonomian Daerah

Perekonomian merupakan salah satu indikator keberhasilan

pembangunan di suatu daerah. Pertumbuhan perekonomian yang positif

menunjukkan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terkait

dengan Program Pembangunan Pemerintah Pusat dan Provinsi dalam

menanggulangi masalah kemiskinan, maka Pemerintah Kota

Padangsidimpuan juga mengikuti program dimaksud dalam rencana

strategisnya.

Adapun permasalahan penyebab kemiskinan di Kota

Padangsidimpuan dapat dianalisa dari 2 aspek, aspek internal dan aspek

eksternal, yaitu:

1. Masih rendahnya kualitas sumberdaya manusia

2. Masih rendahnya kepemilikan sumberdaya produksi

3. Sikap mental model masyarakat masih rendah

4. Peranan pemerintah yang belum optimal bidang pelayanan publik

5. Keterbatasan lapangan kerja

6. Masih terbatasnya sarana prasarana infrastruktur

Page 18: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

17

Gambaran Tingkat Kemiskinan di Kota Padangsidimpuan dapat

dilihat pada Tabel 2.3.

TABEL 2.3 PENDUDUK MISKIN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2003-2007 (%)

DAERAH T A H U N

2003 2004 2005 2006 2007

Padangsidimpuan 14,02 13,95 13,65 12,22 9,91

Sumatera Utara 15,89 14,93 14,28 15,66 12,70

Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008

2.2.1 Potensi Sektoral Daerah

2.2.1.1 Perindustrian

Pada Tahun 2007 jumlah Industri Kecil dan Menengah di Kota

Padangsidimpuan tercatat 391 unit usaha, yang menyerap tenaga kerja

sebesar 1.646 orang. Untuk jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL 2.4

JUMLAH INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN PEKERJA MENURUT GOLONGAN

INDUSTRI TAHUN 2007

NO KLUI GOLONGAN INDUSTRI USAHA PEKERJA

1. 15410 Industri Makanan, Minuman Ringan dan Tembakau 102 920

2. 18101 Industri Tekstil, Pakaian Jadi dan Kulit 18 18

3. 36101 Industri Kayu, Perabot Rumahtangga, Moulding dan

Komponen Bahan Bangunan

30 72

4. 22210 Industri Kertas, Percetakan dan Penerbit,dan Rekaman Mikro Film

9 24

5. 25122 Industri Kimia, Batubara, Karet, Plastik, Remilling Karet

dan Vulkanisir Ban

2 177

6. 26322 Industri Barang Galian Bukan Logam Kecuali Minyak

Bumi, Batubara, Batu Bata dari Tanah Liat dan Barang

dari Semen/Kapur

42 192

7. 36912 Industri Barang dari Logam, Mesin dan Peralatannya,

Tk.Mas dan Alat-alat Pertanian Lainnya )

31 62

8. 15492 Industri Pengolahan Lainnya (Gula Aren, Es, Bumbu Masak dan Penyedap Makanan)

71 71

9. 34200 Industri Karoseri Kendaraan Bermotor Roda 4 dan Jasa

Penunjang Industri Motor Penggerak Mula (Service)

24 48

10. 20291 Anyam-Anyaman dari Rotan dan Bambu 62 62

Jumlah 391 1.646 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Page 19: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

18

TABEL 2.5 JUMLAH INDUSTRI KECIL, MENENGAH DAN PEKERJA MENURUT

KECAMATAN TAHUN 2007

NO. KECAMATAN USAHA PEKERJA

1. Padangsidimpuan Tenggara 137 282

2. Padangsidimpuan Selatan 127 618

3. Padangsidimpuan Batunadua 10 40

4. Padangsidimpuan Utara 70 592

5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 15 82

6. Padangsidimpuan Angkola Julu 32 32

Jumlah 391 1.646 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

TABEL 2.6

BANYAK USAHA DAN PEKERJA MENURUT SEKTOR TAHUN 2007

NO. LAPANGAN USAHA USAHA PEKERJA

1. Pertambangan dan Penggalian 42 192

2. Industri Pengolahan 102 1.465

3. Listrik, Gas, dan Air 3 1.575

4. Konstruksi - -

5. Perdagangan, Hotel dan Restoran 1.128 2.537

6. Angkutan, Pergudangan dan Komunikasi 50 231

7. Lembaga Keuangan - -

8. Real Estate, Usaha Persewaan dan Jasa-jasa - -

Jumlah 1.325 4.800 Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

TABEL 2.7 BANYAK USAHA DAN PEKERJA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007

NO. KECAMATAN USAHA PEKERJA

1. Padangsidimpuan Tenggara 161 307

2. Padangsidimpuan Selatan 402 1.491

3. Padangsidimpuan Batunadua 81 176

4. Padangsidimpuan Utara 818 1.969

5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 65 178

6. Padangsidimpuan Angkola Julu 81 264

Jumlah 1.608 4.385

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Page 20: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

19

2.2.1.2 Perdagangan

Di sektor perdagangan, ketersediaan barang konsumsi secara

umum dapat dikatakan mencukupi. Namun daya beli masyarakat yang

rendah menyebabkan permintaan terhadap konsumsi barang dan jasa

menjadi menurun. Selama ini suplai kebutuhan konsumsi pokok

masyarakat (tidak termasuk beras dan daging) sebahagian besar masih

dipasok dari Medan (Sumatera Utara).

TABEL 2.8

PERKEMBANGAN RATA – RATA HARGA ECERAN TAHUN 2005 - 2007

No. Komoditi Satuan 2005 (RP.)

2006 (RP.)

2007 (RP.)

Keterangan ( Kualitas )

1 Beras Kg 3.580 4.349 6.583 Jongkong IR

2 Ikan Asin Kg 47.326 50.883 66.792 Teri No. 1

3 Minyak Goreng Kg 7.035 6.810 7.688 Sawit Putih

4 Gula Pasir Kg 6.534 7.082 6.967 SHS

5 Garam Kg 1.200 1.717 2.792 Hancur

6 Minyak Tanah Liter 1.765 3.057 2.854 Eceran

7 Sabun Cuci Batang 785 899 1.000 Telepon

8 Tekstil Meter 20.396 25.375 29.500 Japan Drill

9 Batik Helai 22.514 25.750 30.000 Mandala

10 Tepung Terigu Kg 5.550 6.061 6.250 Segitiga Biru

11 Semen Zak 36.685 40.955 41.000 Padang

12 Emas Gram 137.811 177.703 188.000 24 Karat

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Page 21: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

20

Kota Padangsidimpuan memiliki 6 Pasar milik Pemerintah Daerah, 6 Pasar

Desa, 5 Pasar Swalayan dan 10 Kelompok Pertokoan dengan jumlah pedagang

2.948 yang tersebar di seluruh Kecamatan Kota Padangsidimpuan.

TABEL 2.9 JUMLAH LOKASI PASAR, LUAS BANGUNAN,

DAN JUMLAH PEDAGANG TAHUN 2007

Jenis Pasar Jumlah Lokasi Luas

Bangunan (M2)

Jumlah Pedagang

Departemen Store - - -

Swalayan 5 560 5

Pasar Pemda 6 14.147 2.083

Pasar Desa 6 - 260

Kelompok Pertokoan 10 60.000 600

Jumlah / Total 27 74.734 2.948

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

Hingga tahun 2007, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota

Padangsidimpuan telah mengeluarkan SIUP untuk 1.202 Perusahaan Kecil,

Perusahaan Menengah dan Perusahaan Besar, sebagaimana tabel berikut ini.

TABEL 2.10

PEMBERIAN SIUP DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2002 – 2007

No Tahun

Jenis SIUP

Jumlah PT CV PO KOP

Besar Menengah Kecil

1 2003 1 21 95 2 119

2 2004 4 17 163 2 186

3 2005 8 57 221 2 288

4 2006 7 36 286 - 329

5 2007 12 50 212 6 280

Jumlah 32 181 977 12 1.202

Sumber : Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Page 22: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

21

2.2.1.3 Perkebunan

Dari aspek geografis, topografi, fisiografi dan demografis, Kota

Padangsidimpuan walaupun merupakan daerah perkotaan, namun

sebagian Desa / Kelurahan yang ada memiliki potensi komoditi

perkebunan kelapa sawit, karet, kopi, kelapa, coklat, dan lain-lain. Pada

Tahun 2007 tanaman perkebunan rakyat yang paling luas di Kota

Padangsidimpuan adalah tanaman karet 2.066 Hektar, namun yang

menghasilkan hanya 1.620 Hektar dengan jumlah produksi sebesar

1.014 ton karet, sisanya belum menghasilkan dan tidak menghasilkan.

Kemudian perkebunan yang ditanami kelapa 502 Hektar dengan luas

yang menghasilkan hanya 381 Hektar dengan produksi 1.061 ton kelapa.

Diurutan ketiga ditanami tanaman coklat dengan luas 150 Hektar,

dengan luas kebun yang menghasilkan 101 Hektar dan berproduksi 197

ton. Sedangkan tanaman perkebunan lainnya yang diusahakan oleh

masyarakat Kota Padangsidimpuan adalah kelapa sawit, kopi, kulit

manis, kemiri, dan pinang. Jelasnya diuraikan pada tabel berikut ini.

TABEL 2.11

LUAS TANAMAN DAN PRODUKSI TANAMAN PERKEBUNAN RAKYAT MENURUT JENIS TANAMAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

TAHUN 2007

JENIS TANAMAN LUAS LAHAN (Ha) PRODUKSI

(Ton) T.B.M T.M T.T.M JUMLAH

Karet 193 1.620 253 2.066 1.014

Kelapa sawit 14 16 15 45 150

Kopi 20 100 21 141 282

Kelapa 49 381 72 502 1.061

Coklat 36 101 13 150 197

Kulit Manis 33 31 12 76 53

Kemiri 11 64 15 90 244

Pinang 13 27 6 48 51 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Catatan : TBM : Tanaman Belum Menghasilkan TM : Tanaman Menghasilkan TTM : Tanaman Tidak Menghasilkan

Page 23: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

22

2.2.1.4 Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura

Pembangunan pertanian tanaman pangan yang dilakukan perlu

memperhatikan kesesuaian antara jenis tanah, topografi, iklim dan

budaya serta faktor pendukung teknis lainnya, terutama kesesuaian

antara kemampuan, kemauan dan keinginan penduduk dengan peluang

pengembangan pertanian tanaman pangan dan dorongan serta

kebijaksanaan dari pemerintah untuk memacu pertumbuhan sub sektor

tanaman pangan. Produksi padi sawah di Kota Padangsidimpuan untuk

tahun 2003 - 2007 berfluktuasi dengan kecenderungan mengalami

peningkatan (Tabel 2.12). Peningkatan produksi padi sawah tersebut

juga disebabkan meningkatnya luas panen dan rata-rata produktivitas.

Tanaman bahan makanan lain yang dominan dihasilkan Kota

Padangsidimpuan selain padi sawah adalah ubi kayu pada tahun 2007

dengan produksi sebesar 2.462 ton. Sedangkan padi ladang tidak ada di

Kota Padangsidimpuan.

TABEL 2.12

LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN RATA-RATA PRODUKTIVITAS TANAMAN

PADI SAWAH KOTA PADANGSIDIMPUAN 2003 - 2007

TAHUN LUAS PANEN PRODUKSI (Ton)

RATA-RATA PRODUKTIVITAS

(Kw/Ha)

2003 3.759 20.508 54,56

2004 2.800 15.275 54,56

2005 7.601 45.398 59,73

2006 8.742 47.844 54,73

2007 8.526 49.432 56,62 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Page 24: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

23

TABEL 2.13 LUAS PANEN, PRODUKSI, DAN RATA-RATA PRODUKTIVITAS TANAMAN

PANGAN DAN HOLTIKULTURA KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007

JENIS TANAMAN LUAS

PANEN PRODUKSI

(Ton)

RATA-RATA PRODUKTIVITAS

(Kw/Ha)

Padi Sawah 8.526 49.432 56,62

Ubi Kayu 174 2.462 143,00

Ubi Jalar 83 799 93,00

Jagung 180 705 27,20

Kacang Tanah 104 405 14,20

Kacang Kedele 21 25 14,12

Kacang Hijau 74 327 14,19

Kacang Panjang 135 1.060 47,80

Terong 73 523 27,50

Bayam 88 241 36,70

Kangkung 97 182 17,00

Sawi 117 1.524 131,00

Buncis 60 257 148,00

Cabe 176 990 87,00

Tomat 76 623 81,50

Ketimun 62 953 161,10

Bawang Merah - - 37,70

Daun Bawang 109 837 39,50 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Produksi tanaman sayur-sayuran di Padangsidimpuan pada tahun 2007 yang

mempunyai produksi terbesar adalah sawi sebesar 1.524 ton. Produksi tanaman

Kacang Panjang sebesar 1.060 ton, cabe sebesar 990 ton, Ketimun sebesar 953

ton, daun bawang sebesar 837 ton, Tomat sebesar 623 ton, Terong sebesar 523

ton dan untuk sayuran yang lain berproduksi tidak begitu besar.

Sedangkan berbagai jenis tanaman buah-buahan pada tahun 2007 di Kota

Padangsidimpuan tidak menunjukkan jumlah yang besar dikarenakan merupakan

daerah perkotaan. Produksi komoditas buah salak yang menempati urutan teratas

yaitu 3.320 ton, memberikan julukan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Salak.

Untuk jelasnya produksi buah-buahan di Kota Padangsidimpuan untuk Tahun 2007

diuraikan pada tabel berikut ini.

Page 25: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

24

TABEL 2.14

PRODUKSI BUAH-BUAHAN TAHUN 2007

JENIS BUAH-BUAHAN PRODUKSI (Ton)

Alpukat 1,93

Mangga 13

Jeruk 1,8

Rambutan 24

Duku / Langsat 6,3

Durian 133,8

Jambu Biji 1,2

Sawo 4,8

Pepaya 1,17

Pisang 9

Salak 3.320

Manggis 1,5

Nangka 44

Sirsak 1,4

Belimbing 4,4

Nanas 5 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Berkaitan dengan luas lahan dan produksi tanaman bahan pangan diatas,

untuk melihat tingkat kemajuan yang telah dicapai dalam usaha pertanian

tanaman pangan, salah satunya melalui tingkat produktivitas tanaman pangan

yang dihasilkan, semakin tinggi tingkat produktivitasnya berarti usaha pertanian

tanaman pangan lebih berdayaguna, lebih efektif dan lebih efisien.

2.2.1.5 Peternakan

Perkembangan populasi ternak rata-rata berfluktuatif untuk tahun

2005 - 2007, kecuali ayam ras mengalami peningkatan mencapai angka

198.147 ekor. Perkembangan jenis populasi ternak di Kota

Padangsidimpuan selama Tahun 2005 – 2007 dapat dilihat pada Tabel

2.15 berikut.

Page 26: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

25

TABEL 2.15 POPULASI TERNAK DI KOTA PADANGSIDIMPUAN MENURUT

JENISNYA 2005 – 2007

NO JENIS TERNAK TAHUN

2005 2006 2007

1. Kuda 2 2 2

2. Sapi 503 757 907

3. Kerbau 249 275 225

4. Kambing/domba 1.308 820 912

5. Ayam Kampung 29.065 120.666 122.512

6. Itik 3.875 5.406 7.062

7. Ayam Ras 162.171 180.160 198.147 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Produksi daging dari ternak besar dan kecil di Kota

Padangsidimpuan pada tahun 2007 tercatat sebanyak 12,04 ton daging

sapi, 4,86 ton daging kerbau, dan 1,8 ton daging kambing/domba.

Produksi daging tersebut berasal dari jumlah ternak daging yang dipotong

dan tercatat di dalam RPH (Rumah Potong Hewan) dan diluar RPH

dengan jumlah 670 ekor sapi, 782 ekor kerbau, dan 251 ekor

kambing/domba (Tabel 2.16).

Ditinjau dari sisi konsumsi, kebutuhan daging ternak besar dan

ternak kecil untuk Kota Padangsidimpuan masih mengalami defisit, yaitu

sebesar 127,5 ton untuk tahun 2007 (Tabel 2.18). Selama ini, untuk

memenuhi kekurangan akan kebutuhan daging, dilakukan dengan

mendatangkan dari luar Kota Padangsidimpuan.

TABEL 2.16

PRODUKSI DAGING MENURUT JENIS TERNAK DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON)

NO. NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK

SAPI KERBAU KAMBING/DOMBA 1. Padangsidimpuan Tenggara 8,3 1,17 0,368

2. Padangsidimpuan Selatan 0,9 0,36 0,224

3. Padangsidimpuan Batunadua 1,8 1,08 0,304

4. Padangsidimpuan Utara 0,8 0,9 0,384

5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 0,06 0,9 0,264

6. Padangsidimpuan Angkola Julu 0,18 0,45 0,256

Jumlah 12,04 4,86 1,8 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Page 27: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

26

TABEL 2.17

PRODUKSI DAGING MENURUT JENIS UNGGAS DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON)

NO. NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK

AYAM KAMPUNG

AYAM PEDAGING

ITIK/ MANILA

1. Padangsidimpuan Tenggara 4,142 32 0,75

2. Padangsidimpuan Selatan 2,849 - 0,125

3. Padangsidimpuan Batunadua 5,087 1,620 0,625

4. Padangsidimpuan Utara 3,548 - 0,294

5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 4,065 3 0,171

6. Padangsidimpuan Angkola Julu 3,907 - 0,375

Jumlah 23,598 1,655 1,765 Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Produksi daging yang berasal dari ternak unggas pada tahun 2007

tercatat sebanyak 23,598 ton daging ayam kampung, 1,655 ton daging

ayam pedaging, dan 1,765 ton daging itik/itik manila. Sedangkan produksi

telur pada tahun 2007 ada sebanyak 190 ton telur ayam kampung dan

63,49 ton telur itik/itik manila.

TABEL 2.18

KETERSEDIAAN DAN KEBUTUHAN DAGING TERNAK BESAR DAN TERNAK DAGING KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (TON)

NO JENIS TERNAK KETERSEDIAAN KEBUTUHAN KEKURANGAN

1. Kerbau 4,86 97,2 92,34

2. Sapi 12,04 43,2 31,16

3. Kambing 1,8 5,76 3,96

Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Page 28: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

27

TABEL 2.19

PRODUKSI TELUR MENURUT JENIS UNGGAS DAN KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN , 2007 (TON)

NO. NAMA KECAMATAN JENIS TERNAK

AYAM KAMPUNG

ITIK/MANILA

1. Padangsidimpuan Tenggara 43 10,59

2. Padangsidimpuan Selatan 29 4,5

3. Padangsidimpuan Batunadua 32 6,3

4. Padangsidimpuan Utara 37 6,1

5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 25 22,5

6. Padangsidimpuan Angkola Julu 24 13,5

Jumlah 190 63,49

Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

2.2.1.6 Perikanan

Potensi sumberdaya perikanan sesuai dengan aspek geografis dan

topografi di Kota Padangsidimpuan, hanya ada perikanan darat, karena

wilayah kekuasaan daerah otonomi Pemerintah Daerah Kota

Padangsidimpuan tidak berbatasan langsung dengan perairan laut atau

merupakan daerah darat yang bergelombang/berbukit. Produksi ikan

darat pada tahun 2006 menurun, yaitu hanya berproduksi sebesar

445 ton, dibandingkan tahun 2005 yang sempat berproduksi mencapai

711 ton, baik dari penangkapan perairan umum maupun hasil budi daya

ikan darat. Berdasarkan asal penangkapan, baik pada tahun 2004 sampai

dengan tahun 2007 lebih banyak berasal dari budi daya ikan darat,

dimana pada tahun 2007 berproduksi 350 ton dari budidaya kolam, dan

hanya 150 ton dari perairan umum.

Page 29: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

28

TABEL 2.20 PRODUKSI IKAN DARAT DI KOTA PADANGSIDIMPUAN

TAHUN 2004 – 2007 (TON)

NO. TAHUN ASAL TANGKAPAN

JUMLAH

PERAIRAN UMUM BUDIDAYA

1. 2004 160 460 620

2. 2005 198 513 711

3. 2006 135 310 445

4. 2007 150 350 500

Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

TABEL 2.21 PRODUKSI IKAN DARAT MENURUT ASAL TANGKAPAN DAN KECAMATAN

DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007 (TON)

NO. NAMA KECAMATAN ASAL TANGKAPAN

JUMLAH PERAIRAN UMUM

BUDIDAYA

1. Padangsidimpuan Tenggara 60 90 150

2. Padangsidimpuan Selatan 12 30 42

3. Padangsidimpuan Batunadua 40 110 150

4. Padangsidimpuan Utara 10 30 40

5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 20 50 70

6. Padangsidimpuan Angkola Julu 8 40 48

Jumlah 150 350 500

Sumber : Dinas Pertanian Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

2.2.1.7 Pertambangan

Kegiatan pertambangan dan bahan galian di Kota Padangsidimpuan

umumnya tidak ada kegiatan yang signifikan. Kegiatan yang ada

umumnya merupakan kegiatan pertambangan bahan galian C terutama

pasir, kerikil dan batu yang merupakan potensi sumberdaya alam yang

jumlahnya cukup besar. Bahan galian tersebut sangat bermanfaat bagi

pembangunan, terutama untuk pembangunan fisik kota.

Page 30: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

29

2.2.2 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan dasar

pengukuran atas nilai tambah yang mampu diciptakan akibat timbulnya

berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah/daerah. Data Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) tersebut menggambarkan kemampuan

suatu daerah dalam mengelola sumber daya alam dan sumber daya

manusia yang dimiliki. Oleh karena itu besarnya Produk Domestik

Regional Bruto (PDRB) yang mampu dihasilkan sangat tergantung pada

faktor tersebut. Adanya keterbatasan tersebut menyebabkan Produk

Domestik Regional Bruto (PDRB) bervariasi antar daerah. Dari sini dapat

dilihat besaran nilai tambah dari masing-masing sektor ekonomi. Selain itu

juga dapat dilihat sektor sektor yang berperan dalam pembentukan

perekonomian daerah.

Pada tahun 2007, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kota

Padangsidimpuan mengalami peningkatan secara nominal dibandingkan

tahun sebelumnya baik atas dasar harga berlaku maupun atas dasar

harga konstan (Tabel 2.22 dan Tabel 2.23). Berdasarkan atas dasar

harga berlaku mengalami peningkatan dari 1.320.831,47 juta rupiah

pada tahun 2006 menjadi 1.514.262,62 juta rupiah pada tahun 2007

atau dengan kata lain tumbuh 14,64 persen. Sedangkan berdasarkan

atas dasar harga konstan dari 742.038,80 juta rupiah pada tahun

sebelumnya meningkat menjadi 787.928,91 juta rupiah pada tahun 2007

atau tumbuh 6,18 persen. Peningkatan Produk Domestik Regional Bruto

(PDRB) secara umum tersebut juga diikuti oleh peningkatan dari sektor-

sektor ekonominya.

Page 31: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

30

TABEL 2.22 PERKEMBANGAN PDRB KOTA PADANGSIDIMPUAN

MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2004-2007

No Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007

1 Pertanian 152.829,91 183.364,11 217.556,42 251.607,55

2 Pertambangan dan Penggalian 2.639,87 3.273,31 4.911,45 5.013,21

3 Industri Pengolahan 131.645,31 149.099,08 166.065,15 185.333,24

4 Listrik dan Air Minum 8.839,56 10.350,47 10.966,63 11.375,29

5 Bangunan/Konstruksi 42.568,55 49.868,01 62.170,27 71.869,11

6 Perdagangan, Hotel & Restoran 241.102,03 279.858,44 316.544,12 360.998,10

7 Angkutan dan Komunikasi 118.767,95 143.350,95 167.877,25 194.528,58

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

101.078,85 114.334,84 135.979,06 160.906,90

9 Jasa-Jasa 190.32468 207.583,03 238.766,13 272.630,64

PDRB 989.796,71 1.141.154,80 1.320.831,47 1.514.262,62

Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008

TABEL 2.23

PERKEMBANGAN PDRB KOTA PADANGSIDIMPUAN MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2004 – 2007

No. Lapangan Usaha 2004 2005 2006 2007

1 Pertanian 107.166,02 834.680 117.862,82 123.734,40

2 Pertambangan dan Penggalian 2.423,16 2.537,35 2.611,10 2.640,64

3 Industri Pengolahan 82.422,87 84.538,20 86.982,62 91.099,27

4 Listrik dan Air Minum 4.391,55 4.525,44 4.691,17 4.799,73

5 Bangunan/Konstruksi 31.078,52 33.023,84 35.759,37 39.319,61

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 173.625,17 181.105,07 189.068,86 200.312,48

7 Angkutan dan Komunikasi 66.288,88 69.767,08 72.816,19 76.107,47

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

71.553,34 77.932,44 85.666,44 93.254,32

9 Jasa-Jasa 131.590,91 138.171,77 146.580,22 156.661,01

PDRB 670.540,40 703.435,87 742.038,80 787.928,91

Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008

Page 32: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

31

Gambar 2.2 Grafik PDRB Kota Padangsidimpuan Tahun 2004 - 2007

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota

Padangsidimpuan atas dasar harga berlaku untuk Tahun 2003 - 2007

cenderung mengalami peningkatan. Hal ini dapat dilihat dari

perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota

Padangsidimpuan, yaitu sebesar Rp 5,15 juta di Tahun 2003, Rp 5,74

juta di Tahun 2004, Rp 6,42 juta di Tahun 2005, Rp 7,25 juta di Tahun

2006 dan Rp 8,29 juta di Tahun 2007.

2.2.2.1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari

keberhasilan pembangunan yang dilaksanakan, khususnya dalam bidang

ekonomi. Pertumbuhan merupakan rangkuman laju pertumbuhan dari

berbagai sektor ekonomi yang menggambarkan tingkat perubahan yang

terjadi. Untuk melihat fluktuasi pertumbuhan ekonomi tersebut secara riil

0,00

200.000,00

400.000,00

600.000,00

800.000,00

1.000.000,00

1.200.000,00

1.400.000,00

1.600.000,00

2004 2005 2006 2007

Tahun

Ru

pia

h

Harga Konstan Harga Berlaku

Page 33: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

32

dari tahun ke tahun disajikan melalui PDRB atas dasar harga konstan

menurut lapangan usaha secara berkala. Pertumbuhan yang positif

menunjukkan adanya peningkatan perekonomian, sebaliknya apabila

negatif menunjukkan penurunan perekonomian suatu daerah.

TABEL 2.24

LAJU PERKEMBANGAN RIIL PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA

TAHUN 2003 – 2007

No Lapangan Usaha 2003

( % )

2004

( % )

2005

( % )

2006

( % )

2007

( % )

1 Pertanian 3,12 5,28 4,36 5,39 4,98

2 Pertambangan dan Penggalian 4,33 5,34 4,71 2,91 1,13

3 Industri Pengolahan 5,03 5,25 2,57 2,89 4,73

4 Listrik dan Air Minum 3,06 2,98 3,05 3,66 2,31

5 Bangunan/Konstruksi 4,12 5,29 6,26 8,28 9,96

6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran 4,85 5,06 4,31 4,40 5,95

7 Angkutan dan Komunikasi 3,69 3,78 5,25 4,37 4,52

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa

Perusahaan 4,36 7,17 8,92 9,92 8,86

9 Jasa-Jasa 4,66 2,20 5,00 6,09 6,88

Total PDRB 4,34 4,63 4,91 5,49 6,18

Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008

2.2.2.2. Struktur Ekonomi

Struktur perekonomian disuatu daerah menunjukkan besarnya peran

masing-masing sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah.

Peranan/kontribusi/sumbangan sektor ekonomi dalam menciptakan nilai tambah

PDRB dinyatakan dalam persentase. Hal tersebut menggambarkan

ketergantungan daerah terhadap kemampuan produksi dari masing-masing sektor

ekonominya.

Page 34: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

33

Selama tahun 2003-2007, fluktuasi perubahan persentase peranan sektor

ekonomi untuk tiap sektor ekonomi masih relatif kecil. Perubahan tersebut hampir

tidak merubah struktur perekonomian di Padangsidimpuan, kecuali untuk sektor

bangunan/konstruksi yang pertumbuhannya relatif meningkat untuk tahun 2005 -

2007.

Berdasarkan besarnya peranan dalam pembentukan PDRB maka dapat

diketahui kalau sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan leading sektor

dalam perekonomian di Padangsidimpuan sampai dengan Tahun 2006. Sementara

untuk Tahun 2007 sektor perdagangan, hotel dan restoran menduduki urutan

kedua setelah sektor Bangunan dan Konstruksi.

Pada tahun 2007, sektor tersebut berperan sebesar 23,84 persen . Sektor

kedua yang cukup besar peranannya adalah sektor jasa-jasa yaitu sebesar 18,00

persen. Kemudian diikuti oleh sektor pertanian sebesar 16,62 persen; sektor

industri pengolahan sebesar 12,24 persen; sektor pengangkutan dan komunikasi

sebesar 12,81 persen; dan sektor keuangan, persewaan & jasa perusahaan

sebesar 10,63 persen. Beberapa sektor tersebut merupakan sektor-sektor yang

berperan lebih dari 10 persen dalam perekonomian Padangsidimpuan.

Sedangkan sektor-sektor yang peranannya dibawah 10 persen adalah

sektor bangunan sebesar 4,75 persen; sektor listrik, gas dan air bersih sebesar

0,75 persen; dan yang paling kecil adalah sektor pertambangan dan penggalian

yaitu sebesar 0,33 persen.

TABEL 2.25

Page 35: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

34

STRUKTUR EKONOMI MENURUT LAPANGAN USAHA ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2003-2007 (PERSEN)

No. Lapangan Usaha 2003 2004 2005 2006 2007

1 Pertanian 15,14 15,44 16,07 16,47 16,62

2 Pertambangan dan Penggalian 0,28 0,27 0,29 0,37 0,33

3 Industri Pengolahan 12,84 13,30 13,07 12,57 12,24

4 Listrik dan Air Minum 0,88 0,89 0,91 0,83 0,75

5 Bangunan/Konstruksi 4,21 4,30 4,37 4,71 4,75

6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran 24,54 24,36 24,53 23,97 23,84

7 Angkutan dan Komunikasi 11,81 12,00 12,56 12,71 12,81

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

10,17 10,21 10,02 10,29 10,63

9 Jasa-Jasa 20,12 19,23 18,19 18,08 18,00

PDRB 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber: BPS Kota Padangsidimpuan, 2008

2.2.3 Pendapatan Asli Daerah, Pajak dan Retribusi Daerah

Pada tahun 2003, sebagai akibat dari pemekaran wilayah, Kota

Padangsidimpuan tidak mendapatkan pendapatan dari seluruh sumber

Pendapatan Asli Daerah (PAD) khususnya dari hasil retribusi daerah.

Sumber utama bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan

adalah dari hasil retribusi dan pajak daerah. Retribusi adalah sumber

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan yang terbesar, perlu

diperhatikan bahwa jika dilihat dari sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD)

terbesar adalah dari Lain -lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah, maka

sebenarnya fondasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Padangsidimpuan

belum cukup kuat.

Page 36: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

35

Dengan semakin pesatnya perkembangan pembangunan di Kota

Padangsidimpuan dan semakin baiknya tingkat pelayanan kepada

masyarakat membuat kenyamanan bagi wajib pajak dan wajib retribusi

ternyata memiliki pengaruh yang cukup besar bagi penerimaan PAD Kota

Padangsidimpuan. Hal ini setidaknya dapat dilihat dari tingkat pendapatan

daerah sejak tahun 2003 sampai dengan tahun 2007.

TABEL 2.26

PENDAPATAN KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2003 – 2007

URAIAN 2003 2004 2005 2006 2007

REALISASI

Pajak Daerah

Pajak Hotel Dan Penginapan

48.066.000

31.884.000

30.515.000

35.900.000

32.400.000

Pajak Restoran

46.569.741

50.457.000

53.371.000

67.960.175

185.539.592

Pajak Hiburan

7.126.100

4.100.000

7.688.000

25.043.500

21.720.600

Pajak Reklame

35.288.685

45.372.500

71.219.250

126.543.850

155.090.400

Pajak Penerangan Jalan

1.518.891.152

1.876.500.718

1.803.741.279

2.037.812.490

2.270.343.351

Pajak Pengambilan Bahan Galian Gol. C

81.859.445

240.819.329

224.634.133

390.393.866

501.624.388

Pajak Perparkiran

5.050.000

5.312.850

9.139.500

10.000.000

Jumlah 1.737.801.123 2.254.183.547 2.196.481.512 2.692.793.381 3.176.718.331

Retribusi Daerah

Ret. Pelayanan Kesehatan 544.527.276 1.313.923.262 1.416.761.143 1.534.915.562 1.686.232.249 Ret. Pelayanan Kebersihan dan Persampahan 67.208.650 116.529.000 135.700.000 192.837.750 212.994.550

Ret. Pengganti Biaya Cetak KTP,Akta Capil & KK 61.271.000 54.382.000 97.247.500 114.880.500 111.491.000

Ret. Parkir di Tepi Jalan Umum 80.000.000 116.800.000 128.000.000 115.085.000 123.670.000 Ret. Pelayanan Pasar 89.437.750 112.274.051 125.498.027 176.675.950 160.788.187 Ret. Pengganti Biaya Cetak Peta & Dokumen RKS 36.950.000 55.300.000 65.810.260 103.750.000 206.550.900

Ret. Pemakaian Kekayaan Daerah 51.950.000 85.535.000 155.823.400 168.065.000 247.575.989 Ret. Terminal 50.173.000 65.000.000 77.000.000 116.620.000 152.796.000 Ret. Penyedotan Kakus 3.300.000 3.800.000 4.000.000 4.000.000 4.940.000 Ret. Tempat Rekreasi Dan Olah Raga 610.000 1.765.000 4.020.000 9.625.000 8.000.000 Ret. Izin Pengelolaan Air Limbah - - 3.000.000 6.000.000 2.000.000 Ret. Penjualan Produksi Usaha Daerah 5.000.000 5.000.000 6.000.000 6.000.000 - Ret. Izin Mendirikan Bangunan 108.810.181 150.323.038 462.907.665 303.089.297 73.358.130 Ret. Izin Gangguan (HO) 30.009.000 48.277.500 53.105.500 60.457.500 73.661.500 Ret. Izin Operasi dan Izin Trayek 3.830.000 6.300.000 2.500.000 8.030.000 20.000.000 Ret. Pendaftaran Perusahaan (TDP) 10.525.000 13.500.000 19.825.000 30.425.000 35.902.000 Ret. Izin Usaha Perdagangan dan Gudang 6.755.000 10.230.000 11.375.000 16.820.000 17.595.000

Page 37: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

36

Ret. Izin Usaha Jasa Konstruksi 4.000.000 18.750.000 7.400.000 14.600.000 14.750.000 Ret. PPLBK Larangan - - 2.000.000 1.850.000 415.000 Ret. Rumah Potong Hewan 20.095.000 20.500.000 21.700.000 14.515.000 19.780.000 Ret. SKITU 40.200.000 45.000.000 52.550.000 62.950.000 62.350.000

Retribusi Lainnya - - - - 4.500.000

Jumlah 1.214.651.857 2.243.188.851 2.852.223.495 3.061.191.559 3.239.350.505

LABA PERUSAHAAN DAERAH

PDAM Tirtanadi Cab. Tapanuli Selatan

30.000.000

42.000.000

60.000.000

60.000.000

60.000.000

PT Bank SUMUT Cab. Padangsidimpuan

-

-

939.391.120

Jumlah 30.000.000 42.000.000 60.000.000 60.000.000 999.391.120

LAIN LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH

Jasa Giro 180.984.474 53.764.385 295.827.229 313.868.898 112.770.098

Setoran Denda dari Dinas Perhubungan 4.625.000 62.174.459 1.500.000.000

Set. Kelebihan Pembayaran Kepada Pihak Ketiga

300.319.000 638.452.361 26.678.504

Jumlah 481.303.474 696.841.746 384.680.192 313.868.898 1.612.770.098

JUMLAH PAD 3.463.756.454 5.236.214.144 5.493.385.199 6.127.853.838 9.028.230.054

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

2.2.4 Dana Perimbangan

Sumber dana perimbangan terbesar bagi Kota Padangsidimpuan

adalah dari Dana Alokasi Umum (DAU) dimana dari data yang ada

menunjukkan penambahan dari tahun ke tahun seiring dengan laju

pertumbuhan penduduk dan penambahan jumlah pegawai negeri sipil di

Kota Padangsidimpuan.

Tabel 2.27 Dana Perimbangan 2003 – 2007

Dana Perimbangan 2003 2004 2005 2006 2007

- Bagi Hasil Pajak 8.474.944.406 11.046.525.711 17.831.497.643 23.955.990.902 25.454.363.379

- Bagi Hasil BukanPajak/SDA 1.250.851.795 1.140.372.005 524.761.561 534.760.958 720.346.482

- Bagi Hasil Pajak Provinsi 4.076.338.756 5.401.792.104 7.654.911.078 8.054.007.745 8.678.091.007

- Dana Alokasi Umum (DAU) 107.484.671.000 110.115.000.000 128.044.000.000 200.749.000.000 225.865.000.000

- Dana Alokasi Khusus 4.072.289.000 13.160.000.000 7.270.000.000 11.168.000.000 25.566.000.000

Total 125.359.094.957 140.863.689.820 161.325.170.282 244.461.759.605 286.283.800.868

Sumber : Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

2.2.5 Sumber Penerimaan Daerah Lainnya

Page 38: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

37

Mengenai perkembangan dana yang bersumber dari Lain-lain

Penerimaan Yang Sah dari tahun 2003 sampai dengan tahun 2007 dapat

dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2.28 Sumber Penerimaan Lain-lain Pendapatan Daerah Lainnya yang Sah

Tahun 2003- 2007

Lain-Lain Penerimaan Yang Sah

2003 2004 2005 2006 2007

Penerimaan Dari Propinsi 1.570.000.000 1.308.000.000 6.209.200.000 14.105.964.507

Bantuan Dana Kontingensi/ penyeimbang 0 5.961.718.000 4.977.000.000 0 Anggaran Biaya Tambahan (ABT) 0 6.495.000.000

TOTAL 1.570.000.000 13.764.718.000 11.186.200.000 0 14.105.964.507

Sumber: Dinas Pendapatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

2.3 Kondisi Sarana dan Prasarana Daerah

2.3.1 Transportasi

Jalan merupakan prasarana pengangkutan yang penting untuk

memperlancar dan mendorong kegiatan perekonomian. Semakin

meningkatnya usaha pembangunan menuntut pula peningkatan

pembangunan jalan untuk memudahkan mobilitas penduduk dan

memperlancar lalu lintas barang dari suatu daerah ke daerah lain. Panjang

jalan di Kota Padangsidimpuan sampai tahun 2007 mencapai 351,72 Km

Panjang Jalan menurut jenis permukaan sebanyak 351,72 Km, dengan

rincian Jalan Hotmix sepanjang 199,00 Km, Lapen sepanjang 59,72 Km,

Telford sepanjang 39,00 Km, Tanah sepanjang 54,00 Km dan tidak terinci

sepanjang 71,00 Km. Sedangkan panjang jalan menurut kondisi, adalah :

Kondisi Sedang sepanjang 243,72 Km, Kondisi Rusak sepanjang 93 Km,

dan Kondisi Baik sepanjang 15 Km. Untuk memenuhi transportasi darat

hanya tersedia satu jenis angkutan darat, yaitu jenis angkutan kenderaan

bermotor.

Data panjang jalan menurut jenis dan kondisi permukaan jalan di Kota

Padangsidimpuan (tabel 2.29 , 2.30 dan 2.31).

Page 39: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

38

Tabel 2.29 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaannya ( Km ) Tahun 2007

NO KECAMATAN

JENIS PERMUKAAN (KM)

JUMLAH Hotmix Lapen Telford Sirtu Tanah

Tidak

Dirinci

1. Padangsidimpuan Tenggara 20,00 18,767 5,00 0,00 18,00 18,00 61,767

2. Padangsidimpuan Selatan 40,00 9,214 6,00 0,00 6,00 10,00 61,214

3. Padangsidimpuan Batunadua 17,00 15,498 15,00 0,00 9,00 9,00 56,498

4. Padangsidimpuan Utara 88,00 5,331 6,00 0,00 10,00 12,00 109,33

5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 18,00 2,485 5,00 0,00 5,00 18,00 30,485

6. Padangsidimpuan Angkola Julu 16,00 8,426 2,00 0,00 6,00 4,00 32,426

Total 199,00 59,72 39,00 0,00 54,00 71,00 351,72

Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

Tabel 2.30

Panjang Jalan menurut Kewenangan dan Kondisinya Tahun 2007

No. Status Jalan Panjang

Jalan (Km)

Kondisi

Baik (Km)

Sedang (Km)

Rusak (Km)

1. Jalan Nasional 19 - 19 -

2. Jalan Propinsi 7,4 - 7,4 -

3. Jalan Kabupaten 351,72 15 243,72 93

Jumlah 378,12 15 270,12 93

Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

Tabel 2.31

Panjang Jalan menurut Jenis Perkerasan Tahun 2007

No. Status Jalan Panjang

Jalan (Km)

Jenis Perkerasan

Aspal Kerikil/Batu Tanah

(Km) (Km) (Km)

1. Jalan Nasional 19 19 - -

2. Jalan Propinsi 7,4 7,4 - -

3. Jalan Kabupaten 351,72 258,72 39 54

Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

Page 40: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

39

Jumlah jembatan yang ada di Kota Padangsidimpuan sampai dengan

Tahun 2007 sebanyak 78 unit dengan panjang 1.011,575 meter dengan

rincian kondisi jembatan sebagai berikut :

Kondisi baik sebanyak 6 unit

Kondisi sedang sebanyak 65 unit dan

Kondisi buruk sebanyak 7 unit

Terminal sebagai prasarana pengangkutan, pada prinsipnya

berfungsi sebagai tempat menurunkan dan menaikkan penumpang, baik

barang maupun jasa. Pada Tahun 2007 Terminal di Kota Padangsidimpuan

yang masih berfungsi ada 2 yaitu Terminal Batunadua berstatus Tipe C dan

Terminal Pal IV Pijorkoling berstatus persinggahan karena fasilitas

Terminal masih kurang. Rencana Pembangunan Terminal Tipe C di

Kelurahan Hanopan masih dalam tahap penjajakan.

Mengingat Kota Padangsidimpuan berada pada Tiga Penjuru arus

lintas masuk, maka diharapkan untuk meningkatkan status Terminal yang

ada ataupun membangun Terminal baru Tipe A dan Tipe B. Terminal Tipe

A direncanakan akan dibangun di Terminal Pal IV Pijorkoling dan Terminal

Tipe B direncanakan pada Terminal Batunadua.

Disamping kondisi infrastruktur jalan dan jembatan, lingkungan

Kawasan Pemukiman Wilayah Kota Padangsidimpuan pun memerlukan

penataan dan perbaikan baik untuk jalan setapak dan drainase agar

kawasan pemukiman tidak menjadi kumuh. Berikut ini dapat dilihat

panjang dan kondisi jalan setapak/gang serta drainase di kawasan

lingkungan pemukiman Kota Padangsidimpuan (Tabel 2.32 dan Tabel 2.33).

Tabel 2.32

Page 41: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

40

REKAPITULASI PANJANG DAN KONDISI JALAN SETAPAK / GANG

KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007

NO KECAMATAN PANJANG

(m)

KONDISI KET

BAIK SEDANG RUSAK 1 2 3 4 5 6 7

1 Padangsidimpuan Utara 16.217,0 9.730,2 1.621,7 4.865,1

2 Padangsidimpuan Selatan 18.690,5 11.214,3 1.869,1 5.607,2

3 Padangsidimpuan Tenggara 26.619,5 2.662,0 3.992,9 19.964,6

4 Padangsidimpuan Batunadua 15.930,0 1.593,0 2.389,5 11.947,5

5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 14.722,0 1.472,2 2.208,3 11.041,5

6 Padangsidimpuan Angkola Julu 2.415,0 241,5 362,3 1.811,3

Total 94.594,0 26.913,2 12.443,7 55.237,1

Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007

Tabel 2.33

REKAPITULASI PANJANG DAN KONDISI DRAINASE

KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007

NO KECAMATAN PANJANG

(m)

KONDISI KET

BAIK SEDANG RUSAK 1 2 3 4 5 6 7

1 Padangsidimpuan Utara 20.614,1 11.337,8 2.061,4 7.214,9

2 Padangsidimpuan Selatan 33.497,1 10.073,7 3.349,7 20.073,7

3 Padangsidimpuan Tenggara 18.880,0 2.265,6 2.832,0 13.782,4

4 Padangsidimpuan Batunadua 15.555,0 2.333,3 2.333,3 11.666,3

5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 13.225,0 1.983,8 1.983,8 9.918,8

6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1.215,0 97,2 145,8 972,0

Total 102.986,2 28.091,3 12.705,9 63.628,0

Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007

Tabel 2.34

DAERAH IRIGASI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007

NO KECAMATAN JENIS KONSTRUKSI ( Unit )

JUMLAH TEKNIS SEMI TEKNIS SEDERHANA

1 2 3 4 5 6

1 Padangsidimpuan Utara - 4 1 5

2 Padangsidimpuan Selatan - - 4 4

3 Padangsidimpuan Tenggara - 2 10 12

4 Padangsidimpuan Hutaimbaru - 1 11 12

5 Padangsidimpuan Angkola Julu - - 12 12

6 Padangsidimpuan Batunadua 2 2 5 9

Total 2 9 43 54 Sumber: Dinas PU Daerah Kota Padangsidimpuan, 2007

Page 42: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

41

Infrastruktur Irigasi di Kota Padangsidimpuan sampai dengan Tahun

2007 sebanyak 54 unit berada pada kondisi :

Baik sebanyak 25 unit

Sedang sebanyak 22 unit dan

Rusak sebanyak 7 unit

2.3.2 Kelistrikan

Sebagian besar kebutuhan tenaga listrik di Kota Padangsidimpuan

tahun 2007 dipenuhi oleh Perusahaan Listrik Negara (PLN), dan sebagian

lainnya dipenuhi oleh non PLN. Perkembangan Penjualan Energi Listrik

menurut pelanggan di Kota Padangsidimpuan sebanyak 36.664 kk

(78,87%). Menurut jumlah kk di Kota Padangsidimpuan 51.730 kk. Yang

belum terpenuhi sebanyak 15.066 kk (29,13%).

Tabel 2.35

PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER PENERANGAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007

NO SUMBER PENERANGAN TAHUN 2007

1. Listrik PLN 93,13

2. Listrik Non PLN 0,57

3. Aladin/petromak 4,32

4. Pelita/sentir/Obor 1,55

5. Lainnya 0,42

Jumlah 100,00

Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Page 43: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

42

2.3.3 Air Bersih

Kualitas air yang digunakan erat hubungannya dengan tingkat

kesehatan. Oleh sebab itu pada saat mencari tempat tinggal biasanya yang

menjadi perhatian utama adalah airnya. Kebersihan dan kesehatan air

minum suatu rumah tangga berpengaruh langsung kepada anggota rumah

tangga yang mengkonsumsinya, karena air minum merupakan kebutuhan

utama manusia dalam menjamin kelangsungan hidupnya. Air minum yang

bersih dan sehat adalah air minum yang terbebas dari kuman-kuman

penyebab penyakit. Bila sumbernya tercemar oleh kotoran, maka

dikhawatirkan air yang dihasilkannya pun akan tercemar pula.

Air leding merupakan air yang kebersihan dan kesehatannya lebih

terjamin bila dibandingkan dengan air yang bersumber dari sumber air

lainnya. Kota Padangsidimpuan yang dikelilingi oleh perbukitan sebagain

besar memilih air minum dari sumur terlindung sebagai sumber air minum

utama, walaupun juga tersedia sumber air minum leding. Hal ini

dimungkinkan karena air dari sumur di daerah perbukitan masih bersih.

Sumur yang digunakan sudah terlindung yang berarti bahwa penduduk di

daerah ini sudah semakin menyadari pentingnya air minum yang bersih

dan sehat. Ada sebanyak 28 sungai dan 2 sumber mata air di Kota

Padangsidimpuan yang dapat dimanfaatkan sebagai sumber penyediaan air

bersih untuk kebutuhan penduduk, hanya saja sumber air tersebut masih

memerlukan pengolahan lebih lanjut apabila hendak dimanfaatkan sebagai

sumber air minum oleh masyarakat Kota Padangsidimpuan.

PDAM Tirta Ayumi dan PDAM Tirtanadi merupakan perusahaan

pemasok air bersih kebutuhan masyarakat Kota Padangsidimpuan. Pada

Tahun 2007, pelanggan air bersih/air minum yang dapat dilayani oleh

PDAM Tirta Ayumi sebanyak 200 KK di Kecamatan Padangsidimpuan

Batunadua dan 83 KK di Kecamatan Padangsidimpuan Tenggara.

Page 44: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

43

Sementara PDAM Tirtanadi melayani 8.600 KK di Kecamatan

Padangsidimpuan Utara dan Padangsidimpuan Selatan.

Sumber air baku yang dipergunakan PDAM Tirta Ayumi untuk

wilayah Padangsidimpuan Tenggara dan Padangsidimpuan Batunadua

mampu melayani 1600 KK. Untuk itu diperlukan konservasi sumber air

baku dan penambahan sumber air baku serta sarana pendukungnya untuk

dapat tetap melayani kebutuhan air bersih di Kota Padangsidimpuan.

Selain itu juga infrastruktur distribusi jaringan perpipaan air bersih perlu

mendapat perhatian sehingga pelayanan penyediaan air bersih bagi

masyarakat dapat dipenuhi.

TABEL. 2.36 PERSENTASE RUMAH TANGGA MENURUT SUMBER AIR MINUM

DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2007

No SUMBER 2006 2007

1. Air Dalam Kemasan - 0,92

2. Leding Meteran 26,43 23,93

3. Eceran - 2,64

4. Pompa 6,16 9,61

5. Sumur terlindung 28,51 39,07

6. Sumur tidak terlindung 30,91 14,66

7. Mata air terlindung 2,49 3,63

8. Mata air tidak terlindung 4,25 4,96

9. Air sungai 0,59 0,44

10. Air hujan 0,26 -

11. Lainnya 0,40 0,15

Jumlah 100,00 100,00 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan Tahun 2008

Dari Tabel 2.36, dapat dilihat pada tahun terakhir terjadi peningkatan

keragaman sumber air minum, dimana untuk tahun 2006 ada 9 sumber

menjadi 11 sumber di Tahun 2007. Persentase rumah tangga yang

menggunakan air leding dan air sumur terlindungi sebagai sumber air

Page 45: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

44

minum menunjukkan indikasi kesadaran masyarakat terhadap hygienes dan

sanitasi lingkungan.

2.3.4 Kesehatan

Ketersediaan sarana kesehatan berupa rumah sakit merupakan

faktor utama dalam menunjang perbaikan kualitas hidup. Tabel 2.37 dan

2.38 di bawah ini menunjukkan jumlah rumah sakit yang ada di Kota

Padangsidimpuan tahun 2007 terdiri dari 1 buah rumah sakit pemerintah, 1

buah rumah sakit TNI dan 1 buah rumah sakit swasta. Jumlah kapasitas

tempat tidur rumah sakit pemerintah sebanyak 136 buah, 35 buah

kapasitas tempat tidur untuk rumah sakit TNI dan 30 buah kapasitas

tempat tidur rumah sakit swasta.

Sementara sarana kesehatan di kota Padangsidimpuan sampai

dengan tahun 2007 adalah :

- Puskesmas berjumlah 8 buah

- Puskesmas pembantu sebanyak 31 buah

- Balai Pengobatan Swasta (BPS) sebanyak 6 buah dan

- Posyandu ada sebanyak 136 buah.

Tenaga medis Pemerintah Kota Padangsidimpuan adalah sebagai berikut :

- Dokter Umum sebanyak 24 orang

- Dokter Gigi sebanyak 10 orang

- Dokter Spesialis sebanyak 9 orang

- Tenaga Medis (Bidan) tersedia sebanyak 144 orang dan

- Perawat serta perawat pembantu sebanyak 238 orang.

Page 46: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

45

TABEL 2.37 JUMLAH FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2007

NO. FASILITAS KESEHATAN 2007

1. Rumah Sakit 3 2. Rumah Bersalin Swasta 2 3. Puskesmas 8 4. Puskesmas Pembantu 31 5. Balai Pengobatan Swasta 6 6. Pondok Bersalin Desa (Polindes) - 7. Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) 136 8. Apotek 15 9. Toko Obat 31

Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

TABEL 2.38

JUMLAH FASILITAS KESEHATAN TAHUN 2007

NO. FASILITAS KESEHATAN PEMERINTAH SWASTA JUMLAH

1. Rumah Sakit Umum : - Kapasitas tempat tidur

1 136

1 30

2 166

2. Rumah Sakit Umum TNI : - Kapasitas tempat tidur

1 35

- -

1 35

3. Puskesmas : - Tempat tidur puskesmas

8 16

- -

8 16

Puskesmas Perawatan : - Tempat tidur puskesmas

- - -

4. Puskesmas Pembantu 31 - 31

5. Pondok Bersalin Desa - - -

6. Praktek Dokter - 60 60

7. Praktek Bidan - 75 75

8. SPK - - -

9. SMF - 13 13

Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008

Page 47: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

46

TABEL 2.39 BANYAKNYA PUSAT KESEHATAN MASYARAKAT DAN SEJENISNYA

MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007

NO. FASILITAS KESEHATAN PUSKESMAS PUSKESMAS PEMBANTU

BPS POSYANDU JUMLAH

1. Padangsidimpuan Tenggara 2 5 - 21 28

2. Padangsidimpuan Selatan 2 8 4 37 51

3. Padangsidimpuan Batunadua 1 4 - 21 26

4. Padang Sidimpuan Utara 1 10 2 30 43

5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 3 - 16 20

6. Padangsidimpuan Angkola Julu 1 1 - 11 13

Jumlah 8 31 6 136 181

Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008

TABEL 2.40 BANYAKNYA TENAGA KESEHATAN MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007

NO. FASILITAS KESEHATAN DOKTER UMUM

DOKTER GIGI

SPESIALIS BIDAN PERAWAT

1. Padangsidimpuan Tenggara 6 2 - 26 35

2. Padangsidimpuan Selatan 14 5 9 68 161

3. Padangsidimpuan Batunadua 1 1 - 11 7

4. Padang Sidimpuan Utara 1 1 - 20 13

5. Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 1 - 15 9

6. Padangsidimpuan Angkola Julu 1 - - 4 13

Jumlah 24 10 9 144 238

Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008

Page 48: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

47

TABEL 2.41

BANYAKNYA APOTIK DAN APOTEKER MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007

NO. FASILITAS KESEHATAN APOTIK UMUM APOTEKER

1. Padangsidimpuan Tenggara - -

2. Padangsidimpuan Selatan 4 4

3. Padangsidimpuan Batunadua - -

4. Padang Sidimpuan Utara 11 11

5. Padangsidimpuan Hutaimbaru - -

6. Padangsidimpuan Angkola Julu - -

Jumlah 15 15

Sumber : Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008

2.3.5 Pendidikan

Hingga tahun 2007 Sekolah Dasar sebanyak 95 unit, Sekolah

Menengah Pertama sebanyak 26 unit, Sekolah Menengah Atas sebanyak 19

unit dan Sekolah Menengah Kejuruan sebanyak 16 unit yang berada di

wilayah kerja Pemerintah Kota Padangsidimpuan. Dimana secara fisik lokasi

sekolah terkonsentrasi di ibu kota kecamatan dengan jumlah penduduk yang

banyak. Masalah utama pada sarana dan prasarana pendidikan di kota

padangsidimpuan adalah pada minimnya ketersediaan ruang kelas yang

mampu menampung jumlah siswa secara proporsional dan lokasi

penempatan sekolah yang belum terkonsentrasi secara merata dengan

memperhatikan rasio jumlah siswa maupun jarak jangkau siswa terhadap

sekolah.

Sarana dan prasarana fasilitas pendidikan di kota padangsidimpuan

dapat terlihat pada tabel berikut ini.

Page 49: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

48

Tabel 2.42 Jumlah Fasilitas Pendidikan Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2007

No Kecamatan TK SD SMP SMA SMK Universitas /

Akademik

1 Padangsidimpuan Tenggara 2 15 2 1 - 3

2 Padangsidimpuan Selatan 10 29 9 8 5 2

3 Padangsidimpuan Batunadua - 11 3 1 - -

4 Padangsidimpuan Utara 9 27 9 8 10 6

5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 1 8 2 - - -

6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1 6 1 1 1 -

Total 23 95 26 19 16 11

Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

Jumlah ruang kelas untuk Pendidikan dasar hingga Tahun 2007 sebanyak

834 ruang, dimana 83,28 % dalam kondisi baik, 14,4 % Rusak Ringan dan 2,4 %

Rusak Berat untuk menampung 26.289 siswa Sekolah Dasar di seluruh Kota

Padangsidimpuan dengan kapasitas rata – rata untuk setiap ruang menampung 32

siswa. Sementara rasio ideal adalah 1 ruang kelas menampung 30 siswa.

Sekolah Dasar di Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Padangsidimpuan

Selatan dan Padangsidimpuan Tenggara adalah sekolah yang jumlah ruang

kelasnya belum memadai dengan daya tampung siswanya sangat besar.

Tabel 2.43

Jumlah Sekolah Dasar dan Siswa Menurut Kondisi dan Kecamatan Tahun 2007

N

o Kecamatan

Jlh

Sklh

Jumlah Ruang

Jlh

Siswa

Rata –

rata

Siswa/ Ruang

Baik Rusak

Ringan

Rusak

Berat Total

1 Padangsidimpuan Tenggara 15 97 26 6 129 3.814 30

2 Padangsidimpuan Selatan 29 198 34 3 235 7.666 33

3 Padangsidimpuan Batunadua 11 50 10 - 60 1.863 31

4 Padangsidimpuan Utara 27 254 27 11 292 9.454 32

5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 8 73 17 - 90 2.547 28

6 Padangsidimpuan Angkola Julu 6 22 6 - 28 945 34

Total 95 694 120 20 834 26.289 32

Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

Page 50: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

49

Untuk dapat menampung seluruh siswa Sekolah Dasar di Kota Padangsidimpuan

yang sebanyak 26.289 siswa maka diperlukan sebanyak 876 ruang kelas. Ini

berarti hingga tahun 2007 Kota Padangsidimpuan masih kekurangan 42 unit

ruang kelas bagi sekolah Dasar.

Tabel 2.44

Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Dasar

No Bidang Study Kebutuhan

Keadaan Guru

Kelebihan Guru

Kekurangan Guru PNS

Guru Tidak Tetap

Guru Bantu

/ Kontrak Guru

Honda

Jumlah

Yang Ada Pusat

1 Guru Agama 160 177 - - - 177 19 (GAI) 2 (GAK)

2 Penjaskes 141 84 - - - 84 - 57

3 Guru Kelas 767 781 16 - - 16 14 -

Total 1068 1042 16 - - 1058 33 59

Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

Dari sisi ketersediaan tenaga pengajar untuk tingkat Sekolah Dasar, Kota

Padangsidimpuan hingga tahun 2007 telah tersedia 1058 Guru SD dengan rincian

1042 orang berstatus PNS, 16 orang berstatus Guru Bantu Pusat berdasarkan

jumlah kebutuhan ideal Guru SD untuk seluruh Kota Padangsidimpuan yang

sebesar 1058 personel, maka saat ini Kota Padangsidimpuan sudah kelebihan 33

orang Guru SD.

Data jumlah sekolah menengah pertama dan siswa menurut kondisi dan

kecamatan dalam Kota Padangsidimpuan dapat terlihat pada tabel berikut .

Page 51: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

50

Tabel 2.45 Jumlah Sekolah Menengah Pertama dan Siswa Menurut Kondisi dan

Kecamatan

No

Kecamatan Jlh

Sekolah

Jumlah Ruang Jlh

Siswa

Rata – rata

Siswa/ Ruang

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

Total

1 Padangsidimpuan Tenggara 2 18 6 - 24 813 39

2 Padangsidimpuan Selatan 8 86 20 - 106 3.996 38

3 Padangsidimpuan Batunadua 3 12 - - 12 367 31

4 Padangsidimpuan Utara 8 84 16 - 100 3.735 37

5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 3 18 3 - 21 733 35

6 Padangsidimpuan Angkola Julu 2 13 2 - 15 520 35

Total 26 278 47 - 278 10.164 36

Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan 2008

Untuk SMP, Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah membangun 26 unit

Sekolah Menengah Pertama dengan 278 ruang kelas dimana 83,1 % dalam

kondisi baik dan 16,9 % rusak ringan untuk menampung 10.164 siswa Sekolah

Menengah Pertama di seluruh Kota Padangsidimpuan dengan Kapasitas rata-rata

untuk setiap ruang menampung 36 siswa.

Ketersediaan tenaga pengajar untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama,

Kota Padangsidimpuan hingga tahun 2007 telah tersedia 809 Guru SMP dengan

rincian 579 orang berstatus PNS, 7 orang berstatus Guru Bantu, serta 231 orang

Berstatus pegawai honor Komite, berdasarkan jumlah kebutuhan ideal Guru SMP

untuk seluruh Kota Padangsidimpuan yang sebesar 551 Personel, maka saat ini

Kota Padangsidimpuan sudah kelebihan 258 orang Guru SMP.

Page 52: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

51

Tabel 2.46 Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Menengah Pertama

No Bidang Study Kebutuhan

Keadaan Guru

Kelebihan/ Kekurangan

Guru PNS

Guru Tidak Tetap

Guru Bantu / Kontrak

Guru Honorer

Jlh

Pusat NAD

1 Pendidikan Agama 40 32 - - 27 59 (+) 19

2 PPKn 31 33 - - 17 50 (+) 39

3 Penjaskes 30 29 - - 16 45 (+) 15

4 KTK - 16 - - 8 24 -

5 Bahasa Indonesia 70 83 - - 23 106 (+) 36

6 Bahasa Inggris 63 80 1 - 27 108 (+) 45

7 Matematika 68 87 4 - 24 115 (+) 47

8 Ilmu Pengetahuan Alam

- Fisika 38 51 - - 18 69 (+) 31

- Biologi 35 40 2 - 26 68 (+) 33

9 Ilmu Pengetahuan Sosial

- Ekonomi 26 20 - - 11 31 (+) 5

- Giofrafi 26 22 - - 9 31 (+) 5

- Sejarah 28 34 - - 18 52 (+) 26

10 Muatan Lokal

- Bahasa Daerah 13 13 - - - 13 0

- Keterampilan PKK 4 4 - - - 4 0

- Keterampilan Teknik 3 3 - - - 3 0

- Keterampilan jasa 7 7 - - - 7 0

11 Bimbingan Konseling 39 17 - - 7 24 (+) 15

12 Komputer 22 - - - - - (+) 22

13 Jurusan Lain 8 8 - - - - 0

Total 551 579 7 - 231 809 (+) 258

Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

Untuk SMA, Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah membangun 19 unit Sekolah

Menengah Atas dengan 193 ruang kelas dimana 92,3 % dalam kondisi baik dan

7,7 % rusak ringan untuk menampung 7.269 siswa Sekolah Menengah Atas

diseluruh Kota Padangsidimpuan dengan kapasitas rata – rata untuk setiap ruang

menampung 35 siswa

Page 53: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

52

Tabel 2.47 Jumlah Sekolah Menengah Atas dan Siswa Menurut Kondisi dan Kecamatan

No Kecamatan Jlh

Sekolah

Jumlah Ruang Jlh

Siswa

Rata – rata Siswa/ Ruang

Baik Rusak Ringan

Rusak Berat

Total

1 Padangsidimpuan Tenggara 1 6 - - 6 248 41

2 Padangsidimpuan Selatan 8 63 5 - 68 2.499 17

3 Padangsidimpuan Batunadua 1 11 - - 11 426 17

4 Padangsidimpuan Utara 8 105 11 - 116 3.995 35

5 Padangsidimpuan Hutaimbaru - - - - - - -

6 Padangsidimpuan Angkola Julu 1 6 - - 6 101 34

Total 19 191 16 - 207 7.269 35

Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

.

Tabel 2.48 Keadaan Guru dan Kebutuhan Guru Sekolah Menengah Atas

No Bidang Study Kebutuhan

Keadaan Guru

Kelebihan/ Kekurangan

Guru PNS

Guru Tidak Tetap

Guru Bantu / Kontrak

Guru Honorer

Jumlah

Pusat NAD

1 Pendidikan Agama 39 21 - - (+) 1

2 PPKn 28 25 - - 17 38 (+) 11

3 Penjaskes 27 18 - - 16 41 (+) 2

4 Bahasa Indonesia 45 37 2 - 11 29 (+) 13

5 Bahasa Inggris 55 41 2 - 19 58 (+) 8

6 Sejarah 27 25 - - 20 63 (+) 2

7 Matematika 64 47 - - - 25 (+) 6

8 Fisika 40 27 - - 23 70 (+) 4

9 Kimia 35 33 4 - 17 44 (+) 21

10 Biologi 35 36 1 - 19 56 (+) 20

11 Ekonomi / Akuntansi 42 43 - - 18 55 (+) 18

12 Giofrafi 15 8 - - 17 60 (+) 2

13 Sosiologi 16 7 - - 9 17 (+) 1

14 Antropologi 9 3 - - 10 17 (+) 2

15 Tata Negara 10 3 - - 4 7 (+) 1

16 Pendidikan Seni 20 16 - - 6 9 (+) 4

17 Bahasa Asing Lainnya 3 3 - - 8 24 (+) 2

Page 54: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

53

18 Mulok - - - - 2 5 (+) -

19 Bimbingan Konseling 41 13 - - - - (+) 22

20 Komputer 23 2 - - 6 19 (+) 21

21 Administrasi

Pendidikan

8 8 - - - 2 0

22 Koperasi 6 6 - - - 8 0

23 Sekretaris 9 10 - - - 6 (+) 1

24 Penjualan / Tata Niaga 7 6 - - - 10 (+) 1

25 Teknik Bangunan 17 15 - - - 6 (+) 2

26 Elektronika 8 5 - - - 15 (+) 3

27 Teknik Elektro/ Listrik 16 10 - - - 5 (+) 6

28 Teknik Mesin 17 14 - - - 10 (+) 3

29 Tata Boga 11 11 - - - 14 0

30 Tata Busana 10 9 - - - 11 (+) 1

31 Tata Kecantikan 9 2 - - - 9 (+)7

32 Jurusan Lainnya 12 12 - - - 2 0

Jumlah 704 516 9 - 222 747 (+) 43

Sumber : Dinas Pendidikan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

2.4 Sosial Budaya Daerah

2.4.1 Kependudukan dan Tenaga Kerja

Jumlah Penduduk Kota Padangsidimpuan sampai dengan tahun

2007 diperkirakan berjumlah 185.132 jiwa. Dari 6 ( enam ) Kecamatan

dan 79 ( tujuh puluh sembilan ) Kelurahan / Desa dan banyaknya rumah

tangga sebesar 52.659 rumah tangga serta rata – rata banyaknya anggota

rumah tangga sebesar 4 orang dengan kepadatan penduduk sebesar 1.261

jiwa / km2. Penduduk Kota Padangsidimpuan tahun 2007 menurut jenis

kelamin menunjukkan bahwa jumlah penduduk perempuan sebesar 93.714

jiwa atau 50,62 persen dan pada penduduk laki – laki yang berkisar

91.418 jiwa atau 49,38 persen. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota

Padangsidimpuan sebesar 97,55 persen.

Page 55: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

54

Sedangkan jumlah penduduk menurut Kelurahan / Desa adalah

untuk daerah Kota (urban) sebesar 112.583 jiwa atau 60,81 persen dan

penduduk Pedesaan (rural) adalah sebesar 72.549 jiwa atau 39,19 persen.

TABEL 2.49

JUMLAH PENDUDUK MENURUT JENIS KELAMIN, RASIO JENIS KELAMIN DAN DAERAH KOTA / PEDESAAN PER KECAMATAN TAHUN 2007

NO. KECAMATAN LAKI-

LAKI

PEREMPUAN KOTA PEDESAAN JUMLAH RASIO JENIS

KELAMIN

1. Padangsidimpuan

Tenggara

13.511 14.736 - 28.247 28.247 91,69

2. Padangsidimpuan Selatan

29.708 29.952 55.136 4.524 59. 660 99,19

3. Padangsidimpuan

Batunadua

8.376 8.292 - 16.668 16.668 101,01

4. Padang Sidimpuan Utara

28.427 29.020 57.447 - 57.447 97,96

5. Padangsidimpuan Hutaimbaru

7.796 7 .975 - 15.771 15.771 97,76

6. Padangsidimpuan

Angkola Julu

3.600 3 .739 - 7.339 7.339 96,28

Jumlah 91.418 93.714 112.583 72.549 185.132 97,55 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008

TABEL 2.50 LUAS WILAYAH, JUMLAH KELURAHAN /DESA, JUMLAH PENDUDUK DAN

RUMAH TANGGA MENURUT KECAMATAN TAHUN 2007

NO KECAMATAN

LUAS

WILAYAH

( Km2 )

JUMLAH

DESA

JUMLAH

PENDUDUK

RUMAH

TANGGA

KEPADATAN

PENDUDUK

1. Padangsidimpuan

Tenggara

27,69 18 28.247 8.022 1.020

2. Padangsidimpuan Selatan 15,81 12 59. 660 16.779 3.773

3. Padangsidimpuan Batunadua

38,74 15 16.668 4.772 430

4. Padang Sidimpuan Utara 14,09 16 57.447 16.432 4.078

5. Padangsidimpuan

Hutaimbaru

22,34 10 15.771 4.444 706

6. Padangsidimpuan Angkola

Julu

28,19 8 7.339 2.211 260

Jumlah 146,86 79 185.132 52.659 1.261

Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008

Page 56: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

55

Jumlah penduduk Kota Padangsidimpuan Tahun 2007 menurut

Agama yang dihitung berdasarkan persentase yaitu Agama Islam sebesar

90,50 persen, Agama Khatolik sebesar 0,62 persen, Agama Kristen lainnya

sebesar 8,42 persen dan Agama Budha sebesar 0,44 persen serta Agama

Lainnya sebesar 0,01 persen. Untuk jelasnya dilihat pada tabel berikut ini.

TABEL 2.51

PERSENTASE PENDUDUK MENURUT AGAMA DAN KEPERCAYAAN TAHUN 2007

NO. KECAMATAN ISLAM KATOLIK PROTESTAN BUDHA LAINNYA JUMLAH

1. Padangsidimpuan

Tenggara

90,13 0,67 9,15 0,04 0,01 100

2. Padangsidimpuan

Selatan

82,54 0,93 16,35 0,16 0,02 100

3. Padangsidimpuan Batunadua

97,87 0,28 1,82 - 0,03 100

4. Padang Sidimpuan

Utara

94,43 0,60 3,76 1,21 - 100

5. Padangsidimpuan

Hutaimbaru

95,74 0,13 4,12 - 0,01 100

6. Padangsidimpuan Angkola Julu

96,05 0,06 3,88 - 0,01 100

Jumlah 90,50 0,62 8,42 0,44 0,01 100 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008

Sedangkan dari aspek tenaga kerja Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kota

Padangsidimpuan sebesar 751 orang, dengan komposisi pencari kerja wanita lebih

banyak dibandingkan pencari kerja laki-laki, dengan tingkat pendidikan Sarjana

lengkap sebagai pencari kerja peringkat teratas. Untuk jelasnya dilihat pada tabel

berikut ini.

Page 57: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

56

TABEL 2.52 JUMLAH PENCARI KERJA TERDAFTAR MENURUT JENIS KELAMIN DAN

TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2007

NO. TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. Tidak Sekolah - - -

2. SD, Tidak tamat - 7 7

3. SLTP Umum 1 4 5

4. SMTA Umum 127 183 310

5. STM - - -

6. SMEA 46 88 134

7. SPMA 1 1 2

8. SMTA - 1 1

9. Lainnya - - -

10. DIP I/ DIP II 4 6 10

11. Sarjana Muda 70 14 84

12. Sarjana Lengkap 124 74 198

Jumlah 373 378 751 Sumber : Kantor Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

TABEL 2.53

JUMLAH PENCARI KERJA YANG DITEMPATKAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN TINGKAT PENDIDIKAN TAHUN 2007

NO. TINGKAT PENDIDIKAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

1. Tidak Sekolah - - -

2. SD, Tidak tamat 1 - 1

3. SLTP Umum - - -

4. SMTA Umum 15 16 31

5. STM - - -

6. SMEA 4 9 13

7. SPMA - - -

8. SMTA - 1 1

9. Lainnya - - -

10. DIP I/ DIP II - - -

11. Sarjana Muda 12 14 26

12. Sarjana Lengkap 33 52 85

Jumlah 84 149 233 Sumber : BPS Kota Padangsidimpuan, 2008

Page 58: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

57

2.5 . Pemerintahan

2.5.1 Aparatur Pemerintahan Daerah

Jumlah Pegawai Negeri di Kota Padangsidimpuan tahun 2007

sebanyak 4.766 orang. Jumlah PNS ini jika dirinci menurut golongan,

sebagian besar merupakan golongan III. PNS golongan I ada 45 orang.

Untuk golongan II sebanyak 826 orang, golongan III sebanyak 2.403

orang, 1.128 orang adalah golongan IV dan sisanya sebanyak 380 orang

CPNS.

TABEL 2.54

PENEMPATAN PEGAWAI BERDASARKAN UNIT KERJA

NO UNIT KERJA JUMLAH

1 Sekretariat Daerah 190

2 Sekretariat DPRD 30

3 Bappeda 50

4 Inspektorat Daerah 31

5 Badan Kepegawaian Daerah 42

6 Badan Kesbang 39

7 Badan Pemberdayaan Masyarakat Daerah 40

8 Badan RSU Daerah 275

9 Dinas Pendidikan / Pengawas Sekolah / Guru 2.856

10 Dinas Kesehatan 288

11 Dinas Pendapatan 68

12 Dinas Perhubungan 45

13 Dinas PUD 60

14 Dinas Perindag 38

15 Dinas Pertanian 78

16 Dinas Kebersihan PPK 63

17 Dinas KB 59

18 Dinas Kessos 30

19 Dinas Pemuda dan Olah Raga 37

20 Kantor Satpol PP 34

21 Kantor Kependudukan Capil 28

22 Kantor Tenaga Kerja Koperasi dan UKM 28

23 Kantor Dampak Lingkungan Hidup 32

24 Sekretariat KPU Kota Padangsidimpuan 20

Page 59: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

58

25 Padangsidimpuan Utara 102

26 Padangsidimpuan Selatan 78

27 Padangsidimpuan Tenggara 31

28 Padangsidimpuan Batunadua 32

29 Padangsidimpuan Hutaimbaru 33

30 Padangsidimpuan Angkola Julu 29

Total 4.766

Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008

Masalah utama dalam persoalan kepegawaian di lingkungan

Pemerintahan Kota Padangsidimpuan adalah belum adanya sistem dan

mekanisme yang cukup baik untuk melakukan rekruitment,

peningkatan kapasitas, pengawasan kinerja maupun mekanisme untuk

mengatur penempatan para pegawai secara merata berdasarkan

kebutuhan organisasi dan perangkat daerah.

Tabel 2.55

Jumlah Pegawai di Kantor Kecamatan dan Jumlah Penduduk

NO UNIT KERJA JUMLAH

PEGAWAI 1)

JUMLAH PENDUDUK

2)

1 Padangsidimpuan Tenggara 31 28.242

2 Padangsidimpuan Selatan 78 59.663

3 Padangsidimpuan Batunadua 32 16.670

4 Padangsidimpuan Utara 102 57.448

5 Padangsidimpuan Hutaimbaru 33 15.771

6 Padangsidimpuan Angkola Julu 29 7.338

Total 305 185.132

Sumber : 1) Badan Kepegawaian Daerah Kota Padangsidimpuan, 2008 2) BPS Kota Padangsidimpuan, 2008

Page 60: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

59

2.5.2 Pelayanan Publik

Pada Tahun 2007 Pemerintah Kota Padangsidimpuan telah

menerbitkan 25.987 jenis dokumen administrasi kependudukan dan

3.880 jenis dokumen perizinan yang dikeluarkan oleh masing – masing

SKPD terkait. Sebagai upaya untuk memulihkan kembali kepercayaan

masyarakat kepada pemerintahan sekaligus sebagai upaya untuk

mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, perlu dilakukan penataan

kembali terhadap sistem pelayanan administrasi kependudukan

maupun perizinan melalui Kantor Pelayanan Terpadu Satu Pintu sebagai

upaya untuk terwujudnya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah,

transparan, pasti dan terjangkau, serta meningkatkan hak-hak

masyarakat terhadap pelayanan publik.

Tabel 2.56

Jenis Dokumen Pelayanan Publik

No Jenis Dokumen Jumlah

1 Akte Kelahiran 5.241

2 Akte Kematian 1

3 Akte Perkawinan 138

4 Kartu Keluarga (KK) 5.362

5 Kartu Tanda Penduduk (KTP) 15.194

6 Izin Pindah 51

7 Izin Praktek Dokter 60

8 Izin Praktek Bidan 75

9 Izin Pendirian Apotik 14

10 Izin Pendirian Toko Obat 31

11 Izin Industri Rumah Tangga Pangan (IRTP) 23

12 Izin Pengobat Tradisional 2

13 Izin Balai Pengobatan Swasta 6

14 Izin Rumah Bersalin 2

15 Izin Laboratorium Swasta 3

16 Izin Optik 4

17 Izin Tukang Gigi 3

18 Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 280

Page 61: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

60

19 Izin Pemasangan Reklame 78

20 Izin Gangguan (HO) 79

21 Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 51

22 Surat Izin Tempat Usaha (SITU) 1.572

23 Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 1.521

24 Izin Usaha Industri (IUI) 2

25 Tanda Daftar Industri (TDI) 102

26 Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 141

27 Tanda Daftar Gudang (TDG) 47

28 Izin Trayek Baru/Perpanjangan Izin Trayek 7 Sumber : Dinas Kependudukan dan Capil, Dinas Kesehatan, Setda Kota Padangsidimpuan 2008.

2.5.3 Perencanaan Pembangunan

Proses Perencanaan Pembangunan di Kota Padangsidimpuan

telah dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan

yang berlaku baik dari segi proses, substansi maupun pengawasannya.

Pembangunan yang dilaksanakan sudah memberikan hasil yang positif

dan telah dirasakan masyarakat.

Seluruh hasil yang telah dicapai dijadikan sebagai bahan proses

pembangunan selanjutnya. Untuk lebih meningkatkan kualitas

perencanaan di masa depan diharapkan pelaksanaan perencanaan

lebih partisipatif, transparan dan akuntabel.

2.5.4 Pemerintahan Umum

Urusan pemerintahan umum di Kota Padangsidimpuan sejauh

ini belum berlangsung secara optimal, masih terdapat beberapa

kendala antara lain dikarenakan :

1. Belum adanya sistem dan mekanisme koordinasi yang baik yang

dapat menjadi pedoman bagi aparatur pemerintahan;

Page 62: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

61

2. Belum adanya sistem dan mekanisme pengelolaan administrasi

pemerintahan yang baik yang dapat menjadi pedoman bagi

aparatur pemerintahan;

3. Belum berubahnya kultur birokrasi;

4. Belum adanya mekanisme pengelolaan keuangan dan aset daerah;

5. Belum adanya unit/mekanisme untuk penanganan

pengaduan/keluhan masyarakat.

2. 6. Ketertiban dan Keamanan

Aspek ketertiban dan keamanan termasuk variabel yang perlu

diperhatikan dalam perencanaan pembangunan, karena keberhasilan

pelaksanaan rencana pembangunan dapat dipengaruhi oleh aspek

ketertiban dan keamanan. Kondisi ketertiban dan keamanan di Kota

Padangsidimpuan dapat dilihat pada Tabel 2.57.

TABEL 2.57 DATA KRIMINALITAS DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2006 - 2007

NO

JENIS KRIMINALITAS

JUMLAH KASUS

2006 2007

1 Narkotika 23 6

2 Penganiayaan Berat 1 -

3 Pembunuhan - -

4 Pengerusakan Kantor Pemerintah - -

5 Pengerusakan Tempat Ibadah - -

6 Penimbunan BBM 4 -

7 Penjarahan - -

8 Perjudian 5 -

9 Perkosaan 20 6

10 Ranmor 23 19

11 Uang Palsu - 1

12 Unjuk Rasa 27 4

13 Pemogokan Kerja - -

Page 63: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

62

14 Kasus Pertikaian antar Warga - -

15 Kasus Pertikaian antar Agama - -

16 Kasus Pertikaian antar Etnis - -

17 Kasus Pertikaian antar Pelajar 2 -

18 Kasus Pertikaian antar Simpatisan Parpol - -

19 Kasus Pertikaian antar Wilayah Desa - -

20 Unjuk Rasa Bidang Politik 1 1

21 Unjuk Rasa Bidang Ekonomi - -

TOTAL 106 37 Sumber : Polresta Padangsidimpuan, 2008

Tingkat kriminalitas di Kota Padangsidimpuan pada Tahun 2006 terdapat

106 kasus dan pada tahun 2007 terdapat 37 kasus, artinya adanya

kecenderungan penurunan yang cukup signifikan. Sehingga di Kota

Padangsidimpuan tingkat ketertiban dan keamanan masyarakat cukup

kondusif.

2. 7. Permasalahan Dan Isu-Isu Strategis Daerah

Untuk dapat tercapainya visi pembangunan jangka panjang daerah, maka

penyelenggaraannya harus diselaraskan dengan semangat otonomi daerah yang

berlandaskan ekonomi kerakyatan dengan pola pendekatan wilayah yang

diorientasikan pada pengembangan keunggulan komparatif dan kompetitif. Hal ini

adalah syarat mutlak agar tujuan pembangunan jangka panjang daerah tahun

2005-2025 tercapai yaitu mewujudkan masyarakat daerah yang maju, mandiri,

berdaya saing dan adil yang sekaligus merupakan pra kondisi yang mutlak bagi

landasan utama tahap pembangunan berikutnya.

Berkembangnya aspirasi masyarakat daerah agar peran dan fungsi daerah

dapat terus ditingkatkan secara berkelanjutan dalam peran dan fungsi sebagai

kota pusat pemerintahan, pusat pendidikan, pusat perdagangan, pusat distribusi

barang dan jasa di wilayah pantai barat Provinsi Sumatera Utara.

Page 64: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

63

Situasi dan kondisi daerah serta aspirasi masyarakat yang demikian adalah

sebagai hasil pelaksanaan pembangunan saat ini yang telah menunjukkan

kemajuan diberbagai bidang kehidupan masyarakat yang meliputi bidang sosial

budaya dan kehidupan beragama, ekonomi, kesehatan, pendidikan, hukum dan

aparatur, politik, pembangunan wilayah dan tata ruang, sarana dan prasarana

maupun dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Namun

demikian berbagai kemajuan pembangunan daerah yang telah tercapai akan

tetapi masih banyak tantangan dan masalah yang belum sepenuhnya dapat

diselesaikan dalam berbagai permasalahan dan isu-isu strategis yang berkembang

ditengah-tengah masyarakat, yaitu :

2. 7. 1. Bidang Ekonomi

a. Rendahnya daya beli masyarakat, akibat :

Rendahnya harga komoditi produk pertanian;

Terbatasnya pemasaran produk pertanian masyarakat;

Terbatasnya nilai tambah produk pertanian.

b. Sistem pertanian masyarakat yang masih bersifat konvensional

Sistem pertanian masyarakat yang masih sangat sedikit

menggunakan tekonologi dan kurangnya inovasi.

c. Belum optimalnya pengembangan potensi disektor pertanian,

terutama tanaman pangan, dan perkebunan.

d. Belum optimalnya perngembangan Industri pengolohan produk

pertanian, terutama tanaman pangan.

e. Belum termanfaatkannya potensi lahan secara optimal.

f. Belum optimalnya perngembangan perdagangan dan jasa.

g. Belum optimalnya daya saing daerah.

Page 65: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

64

2. 7. 2. Bidang Sosial Budaya

a. Pendidikan

Terbatasnya guru dan ruang kelas dibandingkan jumlah peserta

didik;

Kualitas guru yang masih terbatas;

Semakin meningkatnya biaya pendidikan;

Fasilitas dan sarana/prasarana pendidikan yang representatif

masih terbatas.

b. Kesehatan

Terbatasnya jangkauan pelayanan kesehatan terutama pada

daerah-daerah yang jauh dari pusat kota ;

Masih relatif terbatasnya sarana dan prasarana kesehatan ;

Masih kurangnya tenaga medis dan paramedis.

c. Tenaga Kerja

Terbatasnya ketersediaan lapangan kerja;

Masih rendahnya kemampuan keterampilan (skill) dari para

pencari kerja.

2. 7. 3. Bidang Sarana dan Prasarana

Belum meratanya ketersediaan sarana dan prasarana kota;

Belum terpadu dan terintegrasinya sistem transportasi yang

mendukung kelancaran mobilitas orang, barang dan jasa;

Pusat – pusat kegiatan hanya terkonsentrasi di pusat kota, sehingga

tidak menyebabkan munculnya pusat – pusat pertumbuhan baru di

luar kota.

Page 66: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

65

Persediaan lahan yang sangat terbatas jika dihubungkan dengan

peningkatan kebutuhan lahan untuk penyediaan sarana dan

prasarana, serta utilitas perkotaan dimasa yang akan datang.

2. 8. Indeks Pembangunan Manusia

2.8.1 Kondisi Indeks Pembangunan Manusia

Pada dekade 90-an berkembang paradigma pembangunan yang

berpusat pada manusia (human centered development).

Pembangunan manusia distandarkan pada prinsip-prinsip

productivity, equity, sustainability, dan empowerment (HDR, 1995:12).

Maknanya, masyarakat harus produktif dan partisipatif secara penuh dalam

menciptakan generasi dan kesempatan bekerja; masyarakat harus

mendapatkan akses dan kesempatan yang sama dalam berekonomi dan

berpolitik; kesempatan harus berlangsung secara berkelanjutan, bukan

hanya pada satu generasi saja; dan pembangunan diperuntukkan bagi

rakyat banyak bukan segelintir orang. Dengan demikian, masyarakat harus

ikut dalam memutuskan dan proses berlangsungnya pembangunan.

Pembangunan manusia menurut definisi UNDP adalah proses

memperluas pilihan-pilihan penduduk (enlarge people’s choices). Standar

hidup yang layak, kecukupan nutrisi, perlindungan kesehatan, pendidikan,

kelayakan pekerjaan dan perlindungan dari bencana bukan hanya tujuan

pembangunan, namun juga hak azasi manusia.

Page 67: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

66

Adapun perhitungan IPM, dihitung dengan formula sebagai berikut :

IPM = 1/3 [X(1) + X(2) + X(3)] .........................(1)

Dimana :

X(1) : Indeks harapan hidup

X(2) : Indeks pendidikan = 2/3(indeks melek huruf) + 1/3(indeks rata-rata

lama sekolah)

X(3) : Indeks standar hidup layak

Masing-masing indeks komponen IPM tersebut merupakan perbandingan

antara selisih suatu nilai indikator dan nilai minimumnya dengan selisih nilai

maksimum dan nilai minimum indikator yang bersangkutan. Rumusnya

dapat disajikan sebagai berikut :

Indeks X(i) = X(i) – X(i)min / [X(i)maks – X(i)min] ...................(2)

Dimana :

X(1) : Indikator ke –i (i = 1,2,3)

X(2) : Nilai maksimum sekolah X(i)

X(3) : Nilai minimum sekolah X(i)

Nilai maksimum dan nilai minimum indikator X(i) disajikan pada tabel 2.81:

Tabel 2.58

Nilai Maksimum dan Minimum Komponen IPM

Indikator Komponen IPM

(=X(i))

Nilai Maksimum

Nilai Minimum Catatan

Angka Harapan Hidup 85 25 Sesuai standar global (UNDP)

Angka Melek Huruf 100 0 Sesuai standar global (UNDP)

Rata-rata lama sekolah 15 0 Sesuai standar global (UNDP)

Konsumsi per kapita yang disesuaikan

723.720a) 300.000b) UNDP menggunakan PDB per kapita riil yang disesuaikan

Page 68: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

67

Sumber dari BPS, perhitungan nilai IPM di Kota Padangsidimpuan

berdasarkan data Tahun 2006 adalah :

Usia harapan hidup : 69,10 tahun

Angka melek huruf : 99,57 %

Rata-rata lama sekolah : 15 tahun

Konsumsi riil perkapita yang disesuaikan : Rp. 378.527,-

Berdasarkan data tersebut maka dapat dihitung indeks masing-masing

komponen menggunakan persamaan (2) :

Usia harapan hidup : 69,10

Angka melek huruf : 99,57

Rata-rata lama sekolah : 15

Indeks Pendidikan : 73,88

Indeks Konsumsi riil perkapita yang disesuaikan : 77,82

Akhirnya angka IPM dapat dihitung dengan menggunakan persamaan (1) :

IPM = 73,60

Sebagai catatan, untuk memudahkan dalam membaca angka IPM disajikan

dalam ratusan (dikalikan 100) sehingga IPM Kota Padangsidimpuan Tahun

2006 adalah 73,60.

2.8.2 Pembangunan Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia.

Disamping berorientasi pada Indek Pembangunan Manusia, khusus

untuk daerah diperlukan pembangunan khusus keagamaan karena masih

diperlukannya peningkatan tentang kesadaran dalam melaksanakan ajaran

agama, kehidupan beragama yang belum menggambarkan penghayatan dan

penerapan nilai-nilai agama yang dianutnya.

Disamping itu pembangunan keagamaan juga belum dapat

memanfaatkan ajaran agama untuk meningkatkan etos kerja, penghargaan

Page 69: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab I I-

68

pada prestasi dan dorongan untuk mencapai kemajuan disegala bidang

sebagai aspisari yang mampu menggerakkan masyarakat untuk membangun.

Demikian juga belum terwujudnya pesan-pesan moral agama dalam kehidupan

masyarakat sehari-hari.

Page 70: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-

69

BAB III

VISI, DAN MISI PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2005 -2025

3.1. Visi

Ada beberapa unsur yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun visi dan

misi daerah, yaitu mandat dan perubahan-perubahan yang terjadi (yang telah

maupun yang akan terjadi). Mandat berupa kebijakan dari organisasi yang lebih

tinggi (dalam hal pemerintahan yang lebih tinggi) dan dapat berupa aspirasi

masyarakat.

Dalam penyusunan visi dan misi Kota Padangsidimpuan, di samping hal-

hal umum sebagaimana tersebut di atas, ada beberapa mandat yang perlu

diperhatikan, karena akan memberi warna kuat terhadap visi dan misi serta

kebijakan berikutnya, yaitu:

a. Mandat filosofis , yaitu berupa semboyan: ‘SALUMPAT SAIDEGE’. Makna

kata ’SEAYUN SELANGKAH’ berarti ditafsirkan secara historis, dalam

melaksanakan kehidupan dan penghidupan didasarkan pada kebersamaan,

keserasian, dan keselarasan.

b. Mandat yang berupa fungsi pengembangan Kota Padangsidimpuan, yaitu

Kota Pusat Pemerintahan, Perdagangan, Jasa, Pendidikan, Industri, dan

Transit.

Berdasarkan kondisi umum Kota Padangsidimpuan berkaitan dengan

permasalahan, tantangan serta keterbatasan yang dihadapi maka ditetapkan Visi

Pembangunan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2005 – 2025 yaitu :

Padangsidimpuan yang sejahtera, agamais, berdaya saing, berbudaya

sebagai kota pusat pendidikan, perdagangan, barang dan jasa

terdepan di Pantai Barat Sumatera Utara.

Page 71: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-

70

Beberapa pengertian pokok yang terkandung dalam visi pembangunan

adalah :

1. Padangsidimpuan yang sejahteraan adalah untuk mewujudkan

kesejahteraan lahir dan bathin bagi seluruh lapisan masyarakat yaitu

kesejahteraan dalam bidang ekonomi, kehidupan sehari-hari dan

ketenangan batin melalui tercapainya suasana kehidupan yang aman dan

sejahtera.

2. Padangsidimpuan yang agamais adalah pencapaian kesejahteraan

masyarakat dan berbagai proses pembangunan harus dilandasi oleh nilai-

nilai keagamaan dengan terwujudnya masyarakat yang mandiri, berdaya

saing dan mampu menghadapi berbagai masalah.

3. Padangsidimpuan yang berdaya saing adalah kota yang mampu bersaing

dalam bidang pendidikan, perdagangan, distribusi barang dan jasa maupun

dalam sektor-sektor pembangunan lainnya.

4. Padangsidimpuan yang berbudaya adalah terwujudnya masyarakat yang

dilandasi oleh nilai-nilai budaya adat dalihan natolu dalam kehidupan

sehari-hari, untuk terciptanya budaya yang mampu mendukung pencapaian

pembangunan disegala sektor.

5. Kota terdepan mengandung pengertian sebagai suatu kondisi dimasa yang

akan datang, Kota Padangsidimpuan memiliki keunggulan dibanding

dengan daerah – daerah lainnya di Pantai Barat Sumatera Utara.

Keunggulan tersebut meliputi : pendidikan, perdagangan, jasa, dan

pariwisata sebagai penggerak utama (prime mover) untuk tercapainya

kesejahteraan masyarakat Kota Padangsidimpuan. Pencapaian hal tersebut

diukur dengan indeks pembangunan manusia pada tahun 2025 sebesar

78,93.

Page 72: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-

71

6. Pendidikan, Perdagangan dan Jasa merupakan peran dan fungsi Kota

Padangsidimpuan yang secara historis telah lama berkembang, sehingga

kedepan pada akhir periode perencanaan, pendidikan, perdagangan, dan

jasa dapat memberikan kontribusi yang lebih signifikan dalam struktur

ekonomi Kota Padangsidimpuan sebagai kota terdepan di Pantai Barat

Sumatera Utara.

7. Terdepan dalam pendidikan yaitu penyelenggaraan pendidikan harus

memiliki standar kualitas yang tinggi dan terdepan di Pantai Barat Sumatera

Utara; memiliki keunggulan daya saing dalam penguasaan, pemanfaatan,

dan pengembangan iptek, mewujudkan keseimbangan antara kecerdasan

dan spiritual, memiliki kapasitas untuk memenuhi pasar kerja lokal dan

nasional, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dan berkualitas,

mewujudkan lingkungan yang kondusif dalam penyelenggaraan pendidikan.

8. Terdepan dalam perdagangan yaitu Kota Padangsidimpuan menjadi pusat

pelayanan perdagangan utama di Pantai Barat Sumatera Utara, memiliki

keunggulan daya saing sehingga mampu memberikan kontribusi dan

pengaruh yang signifikan terhadap daerah-daerah lain di Pantai Barat

Sumatera Utara, memperkuat dan mendorong peningkatan perdagangan

sebagai salah satu sektor yang berkontribusi utama pada perekonomian

Kota Padangsidimpuan.

9. Terdepan dalam jasa yaitu Kota Padangsidimpuan menjadi pusat pelayanan

jasa utama di Pantai Barat Sumatera Utara, memiliki keunggulan daya saing

sehingga mampu memberikan kontribusi dan pengaruh yang signifikan

terhadap daerah-daerah lain di Pantai Barat Sumatera Utara, memperkuat

dan mendorong peningkatan jasa sebagai sektor utama yang paling

berkontribusi pada perekonomian Kota Padangsidimpuan.

Page 73: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-

72

10. Terdepan dalam pariwisata yaitu Kota Padangsidimpuan menjadi tujuan

wisata utama di Pantai Barat Sumatera Utara melalui pengembangan obyek

wisata yang representative, dan pengembangan kerjasama pariwisata

dengan berbagai kelompok stakeholders. Agar sinergis dengan visi Kota

Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, dan Jasa, maka

pengembangan pariwisata dapat menjadi potensi yang dapat diandalkan

mengingat Kota Padangsidimpuan berada pada Lintas Tengah Sumatera

antara 8 (delapan) Kabupaten/Kota, dan berada pada jalur utama bagian

barat menuju Medan sebagai Ibukota Propinsi Sumatera Utara.

3.2. Misi

Dalam mewujudkan Visi Pembangunan Daerah Kota Padangsidimpuan

tersebut ditempuh melalui Misi Pembangunan Daerah sebagai berikut:

1. Mempertahankan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan

yaitu peningkatan kualitas pendidikan pada semua jenjang, keterlibatan

segenap stakeholders dalam penyelenggaraan pendidikan dengan standar

kualitas yang tinggi, pendidikan yang memiliki daya saing dan kompetensi

yang tinggi, mengupayakan sistem pendidikan yang unggul, penyediaan

sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas, mengupayakan biaya

pendidikan yang terjangkau dan dapat diakses oleh masyarakat.

2. Mengedepankan Pemberdayaan Masyarakat untuk menciptakan

masyarakat yang mampu berdaya saing yang dilandasi jiwa

agamais, berakhlakulkarimah dan budaya yang mengkristal

sehingga dapat terbentuk manusia yang berbudi luhur dan bertaqwa pada

Tuhan Yang Maha Esa, serta memelihara kerukunan inter dan antar umat

beragama.

Page 74: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-

73

3. Mempertahankan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota

Perdagangan yaitu mengembangkan dan mendorong perdagangan yang

berdaya saing dan mempunyai keungulan kompetitif yang tinggi,

membangun kerjasama perdagangan dengan berbagai pihak,

pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk merangsang investasi dari

dalam dan luar negeri, regulasi yang mendukung perkembangan

perdagangan besar dan eceran terutama usaha kecil dan menengah,

penyediaan infrastruktur perdagangan yang memadai, akses pembiayaan

yang terjangkau terutama bagi usaha kecil dan menengah, dan

mensinergikan sektor – sektor lain yang mendukung perdagangan,

terutama pertanian dan industri pengolahan.

4. Mempertahankan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Jasa yaitu

mengembangkan dan mendorong jasa yang berdaya saing dan mempunyai

keungulan kompetitif yang tinggi, membangun kerjasama jasa dengan

berbagai pihak, pengembangan iklim usaha yang kondusif untuk

merangsang investasi dari dalam dan luar negeri, regulasi yang mendukung

perkembangan jasa terutama jasa – jasa yang dikelola oleh swasta dan

perorangan, penyediaan infrastruktur jasa yang memadai, akses

pembiayaan yang terjangkau terutama bagi jasa perorangan.

5. Mewujudkan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pariwisata yaitu

mengembangkan obyek dan daya tarik wisata, mengembangkan kerjasama

dengan berbagai pihak dalam pengembangan wisata terutama wisata

budaya dan buatan, membangun infrastruktur wisata yang memadai.

6. Mewujudkan masyarakat yang sehat adalah meningkatkan akses

terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas, membangun sarana dan

prasarana kesehatan yang memadai, pengembangan kapasitas sumber

daya manusia kesehatan yang berkualitas, meningkatkan peran serta

masyarakat dalam pembangunan kesehatan.

Page 75: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-

74

7. Memuwujudkan Kota Padangsidimpuan dengan tata pemerintahan

yang baik (good governance), Demokratis, dan Berlandaskan

Hukum yaitu pemantapan kinerja Pemerintah Daerah yakni upaya-upaya

peningkatan sistem penyelenggaraan pemerintahan daerah yang meliputi

penetapan kebijakan dan regulasi, pembinaan aparatur pemerintahan

daerah, pengembangan sistem perencanaan, penganggaran, pelaksanaan

dan pengawasan kegiatan sebagai upaya untuk mewujudkan tata

pemerintahan yang baik (good governance). Demikian pula, memantapkan

kelembagaan demokrasi yang lebih kokoh; memperkuat peran masyarakat

sipil; memperkuat kualitas desentralisasi dan otonomi daerah; menjamin

pengembangan dan kebebasan media dalam mengkomunikasikan

kepentingan masyarakat; melakukan pembenahan struktur hukum dan

meningkatkan budaya hukum, dan menegakkan hukum secara adil,

konsekuen, tidak diskriminatif, dan memihak pada rakyat kecil.

8. Mewujudkan pemerataan pembangunan, serta sarana dan

prasarana yang memadai adalah mengurangi kesenjangan sosial secara

menyeluruh; keberpihakan pada masyarakat yang lemah; menurunkan

kemiskinan dan pengangguran; menghilangkan diskriminasi dalam berbagai

aspek, menyediakan akses yang sama bagi masyarakat terhadap pelayanan

sosial serta sarana dan prasarana dasar perkotaan; membangun sarana dan

prasarana yang mendukung mobilitas barang, jasa, dan orang,

meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam penyediaan

sarana dan prasarana perkotaan.

9. Mewujudkan Kota Padangsidimpuan yang asri dan lestari adalah

pembangunan yang memperhatikan daya dukung lingkungan, mengelola

sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan, menjaga

keseimbangan pemanfaatan ruang antara kawasan budidaya dan kawasan

lindung, memperbaiki pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup

Page 76: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-

75

untuk mendukung kualitas kehidupan, dan meningkatkan pemeliharaan dan

pemanfaatan keanekaragaman hayati sebagai modal dasar pembangunan.

10. Mewujudkan Kota Padangsidimpuan yang tentram, tertib, damai,

dan bersatu adalah penciptaan lingkungan yang kondusif dengan

memantapkan kemitraan antara masyarakat, pemerintah daerah dan aparat

penegak hukum sehingga mampu melindungi dan mengayomi masyarakat;

mencegah tindak kejahatan, dan menuntaskan tindak kriminalitas.

11. Meningkatkan kerja sama dan pengaruh dengan wilayah

hinterland untuk menyelaraskan program dan produk yang ditandai

terbentuknya kawasan regional Sumatera Tengah dengan peningkatan arus

informasi barang dan orang yang bermuara pada terwujudnya Provinsi

yang ibukotanya Padangsidimpuan.

Page 77: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab III-

76

3.3 Analisis Isu-Isu Strategis

Analisis Isu-Isu Strategis terlampir.

Page 78: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

76

BAB IV ARAH, TAHAPAN, DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG

TAHUN 2005 – 2025

Arah dan tujuan Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025

adalah untuk mewujudkan masyarakat daerah yang maju, mandiri, berdaya saing,

adil dan agamais dalam lingkup Negara Kesatuan Republik Indonesia yang

berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia

Tahun 1945.

Kondisi ini adalah merupakan dasar terwujudnya daya saing daerah sebagai

dasar terciptanya kesejahteraan masyarakat daerah yang siap menghadapi

berbagai tantangan dan mampu memanfaatkan peluang yang ada.

Untuk terwujudnya daya saing yang demikian maka pembangunan Sumber

Daya Manusia daerah yang mampu dan mandiri diarahkan pada peningkatan

kualitas yang berlandaskan iman dan taqwa, untuk itulah pembangunan sektor

keagamaan akan diarahkan untuk memantapkan fungsi dan peran agama sebagai

landasan moral dan etika dalam pelaksanaan pembangunan daerah yaitu melalui

upaya pembinaan akhlak mulia, memupuk etos kerja, disamping itu pembangunan

terarah pada peningkatan kerukunan hidup ummat beragama agar tercipta

suasana kehidupan masyarakat yang penuh toleransi, tenggang rasa dan

harmonis.

Dengan kondisi dasar daerah yang demikian maka sebagai ukuran

tercapainya tujuan Pembangunan Jangka Panjang Daerah dalam 20 tahun

mendatang diarahkan pada pencapaian sasaran-sasaran pokok sebagi berikut :

A. Terwujudnya Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan di

tandai oleh hal – hal sebagai berikut :

1. Terwujudnya sumber daya manusia yang cerdas, kreatif, dan inovatif

dengan watak dan prilaku yang berakhlak mulia, bermoral, berbudi

Page 79: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

77

luhur, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berkembang

dinamis;

2. Terwujudnya indeks pendidikan yang tertinggi di Pantai Barat Sumatera

Utara;

3. Meningkatnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas;

4. Meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan;

5. Meningkatnya kualitas sumber daya manusia yang ditunjukkan dengan

penguasaan iptek;

6. Meningkatnya pengelolaan pendidikan yang berbasis kompetensi dan

berorientasi pada kualitas lulusan;

7. Tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang berkualitas;

8. Terwujudnya toleransi antar umat beragama yang tercermin dengan

saling menghormati dan menghargai agama masing – masing,

terjalinnya kerjasama dan keharmonisan antar umat beragama, dan

bergotong royong.

B. Terwujudnya Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Perdagangan di

tandai oleh hal – hal sebagai berikut :

1. Terwujudnya Kota Padangsidimpuan sebagai pusat perdagangan skala

regional;

2. Meningkatnya kontribusi perdagangan pada PDRB Kota

Padangsidimpaun, dan tertinggi di Pantai Barat Sumatera Utara;

3. Meningkatnya pendapatan perkapita dari kontribusi perdagangan

4. Terwujudnya perdagangan sebagai basis aktivitas ekonomi;

5. Meningkatnya daya saing perdagangan;

6. Terwujudnya iklim usaha yang kondusif untuk berinvestasi;

7. Tersedianya sistem informasi perdagangan;

8. Tersedianya infrastruktur perdagangan yang representatif;

9. Berkembangnya sektor – sektor lain pendukung perdagangan, terutama

pertanian dan industri pengolahan yang berdaya saing;

Page 80: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

78

10. Berkembangnya perdagangan besar dan kecil, terutama usaha kecil dan

menengah.

C. Terwujudnya Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Jasa ditandai

oleh hal – hal sebagai berikut :

1. Meningkatnya kontribusi jasa pada PDRB Kota Padangsidimpaun, dan

tertinggi di Pantai Barat Sumatera Utara;

2. Terwujudnya jasa sebagai basis aktivitas ekonomi dengan kualitas

pelayanan lebih bermutu dan berdaya saing;

3. Meningkatnya pendapatan perkapita dari kontribusi jasa;

4. Tersedianya sistem informasi jasa;

5. Tersedianya infrastruktur jasa yang representatif;

6. Berkembangnya jasa yang dikelola oleh swasta dan perorangan.

D. Tewujudnya Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pariwisata

ditandai oleh hal – hal sebagai berikut :

1. Meningkatnya kontribusi pariwisata pada PDRB Kota Padangsidimpaun;

2. Meningkatnya pendapatan perkapita dari kontribusi pariwisata;

3. Tersedianya objek wisata yang representatif;

4. Tersedianya infrastruktur wisata yang memadai;

5. Tersedianya sistem informasi pariwisata;

6. Meningkatnya partisipasi mayarakat dan swasta dalam penyediaan

objek wisata.

E. Terwujudnya masyarakat yang sehat ditandai oleh hal – hal sebagai

berikut :

1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat yang ditunjukkan dengan

meningkatnya angka harapan hidup, rendahnya angka kematian bayi

dan ibu melahirkan, meningkatnya status gizi masyarakat, rendahnya

tingkat prevalensi penyakit degeneratif dan penyakit menular;

2. Meningkatnya kualitas lingkungan hidup yang sehat dan bersih;

Page 81: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

79

3. Meningkatnya prilaku hidup sehat untuk terwujudnya budaya hidup

sehat;

4. Terkendalinya jumlah dan laju pertumbuhan penduduk;

5. Tersedianya sistem informasi kesehatan;

6. Rendahnya tingkat penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika, dan Zat

Adiktif (NAPZA), dan penyebaran virus HIV/AIDS;

7. Meningkatnya partisipasi masyarakat untuk hidup sehat.

F. Terwujudnya Kota Padangsidimpuan dengan tata pemerintahan

yang baik, demokratis, dan berlandaskan hukum ditandai oleh hal –

hal sebagai berikut :

1. Meningkatnya profesionalisme aparatur daerah untuk mewujudkan tata

pemerintahan yang baik, dan yang mampu mendukung pembangunan

daerah disegala bidang;

2. Meningkatnya pelayanan publik;

3. Terwujudnya prinsip – prinsip good governance dalam penyelenggaran

pemerintahan;

4. Terwujudnya pemerintahan yang bersih, bertanggungjawab,

berwibawa, dan bebas dari KKN;

5. Meningkatnya peran masyarakat sipil dan partai politik dalam

kehidupan politik;

6. Terwujudnya konsolidasi demokrasi pada berbagai aspek kehidupan

politik yang dapat diukur dengan adanya pemerintahan yang

berdasarkan hukum, birokrasi yang profesional dan netral, masyarakat

politik yang mandiri dan berkeadilan gender;

7. Terwujudnya supremasi hukum dan penegakan hak – hak asasi

manusia berdasarkan peraturan perundang – undangan yang

mencerminkan kebenaran, keadilan, akomodatif, aspiratif, dan non

diskriminatif.

Page 82: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

80

G. Terwujudnya pemerataan pembangunan, serta sarana dan

prasarana yang memadai ditandai oleh hal – hal sebagai berikut :

1. Meningkatnya kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang

ditunjukkan dengan meningkatnya daya beli, dan rendahnya tingkat

kemiskinan;

2. Berkurangnya kesenjangan sosial dalam masyarakat;

3. Tersedianya kesempatan berusaha untuk mengurangi pengangguran;

4. Tersusunnya jaringan infrastruktur transportasi yang andal dan

terintegrasi satu sama lain. Terpenuhinya pasokan tenaga listrik yang

andal dan efisien sesuai kebutuhan. Terselenggaranya pelayanan pos

dan telekomunikasi yang efisien dan moderen. Terwujudnya konservasi

sumber daya air yang mampu menjaga keberlanjutan fungsi sumber

daya air;

5. Terpenuhinya kebutuhan perumahan dan permukiman yang dilengkapi

sarana dan prasarana dengan pembiayaan yang terjangkau oleh

masyarakat, dan akuntabel untuk mewujudkan kota tanpa permukiman

kumuh;

6. Tersedianya Ruang Terbuka Hijau (RTH), dan ruang publik;

7. Tersedianya akses akan sarana dan prasarana pelayanan dasar

sehingga hasil pembangunan dapat dinikmati secara merata oleh

masyarakat;

8. Tersedianya persediaan tanah (land banking) untuk keperluan berbagai

pembangunan sarana dan prasarana perkotaan maupun untuk

pembangunan utilitas kota dimasa mendatang.

H. Terwujudnya lingkungan hidup yang asri dan lestari ditandai oleh

hal – hal sebagai berikut :

1. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup

secara berkelanjutan;

Page 83: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

81

2. Meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan prilaku masyarakat dalam

pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk menjaga

kenyamanan dan kualitas kehidupan;

3. Terwujudnya keharmonisan dan keserasian pemanfaatan ruang dengan

ekosistemnya;

4. Terwujudnya keseimbangan antara jumlah penduduk dengan daya

dukung lingkungannya.

I. Tewujudnya Kota Padangsidimpuan yang tentram, tertib, damai,

dan bersatu ditandai oleh hal – hal sebagai berikut :

1. Rendahnya tindak kriminalitas;

2. Rendahnya konflik – konflik sosial yang disebabkan oleh perbedaan

suku, agama, dan ras (SARA);

3. Meningkatnya kemitraan antara pemerintah daerah, aparat penegak

hukum, dan masyarakat dalam mewujudkan lingkungan perkotaan

yang lebih kondusif.

J. Terwujudnya Kota Padagsidimpuan yang agamais ditandai dengan :

1. Meningkatnya pelaksanaan ajaran agama dalam kehidupan masyarakat

sehari-hari.

2. Meningkatnya penghayatan dan penerapan nilai-nilai ajaran agama.

3. Meningkatnya ajaran agama dalam mewujudkan etos kerja,

penghargaan dan prestasi serta dorongan mencapai prestasi, disamping

terwujudnya pembangunan sarana dan prasarana rumah ibadah dan

pendidikan keagamaan.

Page 84: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

82

IV. 1. ARAH PEMBANGUNAN JANGKA PANJANG TAHUN 2005 – 2025 Untuk mencapai sasaran – saran pokok sebagaimana digambarkan di atas,

maka arah pembangunan selama dua puluh tahun mendatang yaitu :

A. Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan

Kota Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan, secara historis

sudah melekat sejak lama, sehingga dalam jangka panjang pendidikan

mempunyai potensi untuk berkontribusi dalam struktur perekonomian Kota

Padangsidimpuan. Untuk itu, dalam upaya mewujudkan Kota

Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan, maka diperlukan komitmen

semua pihak dalam pembangunan pendidikan yang tercermin pada

peningkatan kulitas sumber daya manusia, peningkatan kualitas ilmu

pengetahuan dan teknologi (iptek), serta politik anggaran.

Pembangunan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan

diarahkan pada :

1. Pembangunan pendidikan merupakan investasi dalam meningkatkan

kualitas sumber daya manusia, sehingga penting peranannya dalam

meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menurunkan tingkat

kemiskinan dan pengangguran. Pembangunan pendidikan diarahkan

pada peningkatan kualitas sumber daya manusia untuk mendukung

terwujudnya masyarakat yang cerdas, kreatif, inovatif, berharkat,

bermartabat, berahklak mulia dan menghargai keberagaman yang

dilandasi oleh penghormatan pada hak – hak asasi manusia, sehingga

mampu bersaing dalam era global dengan tetap berlandaskan pada

norma – norma agama dan nilai – nilai budaya.

2. Keunggulan kompetitif dalam penguasaan, pemanfaatan, dan

pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berdaya saing

tinggi, terwujudnya penyelenggaran pendidikan yang memperhatikan

keseimbangan intelegensia, emosional, dan spiritual, perlu terus

dikembangkan dengan dukungan sistem kebijakan pendidikan yang

berdaya saing, penyediaan sarana dan prasarana pendidikan yang

Page 85: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

83

memadai dan merata, dan didukung oleh atmosfir pendidikan yang

kondusif, serta peningkatan penelitian dan penyebarluasan hasilnya dan

dibarengi dengan pelaksanaan pengabdian pada masyarakat.

3. Pemenuhan pengalokasian anggaran pendidikan sesuai dengan amanat

Undang – Undang Dasar 1945 dan peningkatan partisipasi masyarakat

dan swasta dalam peningkatan pendidikan yang berkualitas dan

terjangkau oleh masyarakat.

4. Peningkatan kesejahteran pendidik dan tenaga pendidikan, dibarengi

dengan peningkatan kompetensi dan profesionalisme pendidik dan

tenaga kependidikan.

5. Sumber daya manusia yang berkualitas dengan penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi perlu dilandasi oleh nilai – nilai agama.

Karakteristik masyarakat Kota Padangsidimpuan yang religius

merupakan unsur penting dalam pelaksanaan dan keberlanjutan

pembangunan. Untuk itu, pembangunan agama diarahkan pada

peningkatan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan

kerukunan inter dan antar umat beragama, dan peningkatan sarana

dan prasarana keagamaan.

B. Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Perdagangan

Perdagangan berperan penting dalam peningkatan kesejahteraan

masyarakat Kota Padangsidimpuan. Hal ini tergambar dalam struktur

ekonomi Kota Padangsidimpuan, sektor perdagangan merupakan sektor

yang paling dominan dibanding sektor – sektor lain. Untuk itu, kedepan,

sektor perdagangan perlu lebih lebih dipacu lagi agar dapat memberikan

kontribusi yang lebih signifikan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan

masyarakat.

Pembangunan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Perdagangan

diarahkan pada :

1. Mendorong dan memperkuat sektor perdagangan sebagai penggerak

utama perekonomian dengan mensinergikan sektor – sektor lain

Page 86: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

84

terutama, pertanian dan industri pengolahan untuk membangun

keterkaitan sistem produksi, distribusi dan pelayanan antar daerah

dalam bentuk kebijakan dan fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat

Daerah (SKPD) Kota Padangsidimpuan.

2. Peningkatan daya saing sektor pertanian dalam bentuk peningkatan

kualitas dan nilai tambah (value added).

3. Sebagai pusat perdagangan skala regional, maka perdagangan

diarahkan untuk lebih menguntungkan dan mendukung perekonomian

Kota Padangsidimpuan agar mampu memaksimalkan manfaat sekaligus

meminimalkan efek negatif dari proses integrasi dengan dinamika skala

regional. Upaya tersebut diselenggarakan melalui (a) penguatan posisi

Kota Padangsidimpuan di dalam berbagai forum kerjasama

perdagangan regional, untuk meningkatkan daya saing dan akses pasar

yang lebih luas sekaligus mengamankan kepentingan daerah dan

melindungi aktivitas perekonomian daerah dari persaingan dan praktek

perdagangan yang tidak sehat, (b) pengembangan citra, standar

produk barang, dan fasilitasi perdagangan yang berdaya saing.

4. Perdagangan dalam lingkup lokal Kota Padangsidimpuan diarahkan

untuk memperkokoh sistim distribusi yang efisien dan efektif yang

menjamin kepastian berusaha untuk mewujudkan (a) berkembangnya

lembaga perdagangan yang efektif dalam perlindungan konsumen dan

persaingan usaha secara sehat, (b) terintegrasinya aktivitas

perdagangan, (c) terjaminnya ketersediaan bahan pokok dan barang

strategis lainnya dengan harga yang terjangkau.

5. Peningkatan daya saing sektor perdagangan, terutama perdagangan

kecil agar mampu mandiri dan memberikan kontribusi serta dominasi

pada daerah – daerah lain di Pantai Barat Sumetera Utara.

6. Penyediaan sumber daya manusia berkualitas untuk mendukung sektor

perdagangan agar dapat lebih kompetitif.

7. Penciptaan iklim investasi yang menarik untuk membuka peluang –

peluang investasi perdagangan dari luar daerah.

Page 87: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

85

8. Pengembangan insentif dalam bentuk kemudahan kemudahan yang

dapat menarik investasi dari luar daerah disektor perdagangan.

9. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sektor perdagangan

yang dapat diakses oleh publik.

10. Peranan pemerintah daerah diwujudkan sebagai fasilitator, regulator,

dan sekaligus sebagai katalisator sektor perdagangan guna

terwujudnya lingkungan usaha yang kondusif dan berdaya saing, dan

terjaganya keberlangsungan mekanisme pasar.

11. Perekonomian dikembangkan berdasarkan prinsip demokrasi ekonomi

yang memperhatikan kepentingan masyarakat, sehingga terjamin

kesempatan berusaha dan bekerja bagi masyarakat disektor

perdagangan dengan lebih mengutamakan kelompok masyarakat yang

lemah.

12. Pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah diarahkan agar

menjadi pelaku ekonomi yang makin berbasis iptek dan produk yang

berdaya saing, khususnya dalam menyediakan barang kebutuhan

masyarakat sehingga mampu memberikan kontribusi yang signifikan

dalam perubahan struktural dan memperkuat perekonamian daerah.

Untuk itu, pengembangan Koperasi, dan UKM dilakukan melalui

peningkatan kompetensi penguatan kewirausahaan dan produktivitas

yang didukung dengan upaya peningkatan adapatasi terhadap

kebutuhan pasar, pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi

C. Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Jasa

Sebagaimana halnya perdagangan, dalam struktur ekonomi Kota

Padangsidimpuan, jasa juga berperan penting dalam peningkatan

kesejahteraan masyarakat. Dalam struktur ekonomi Kota Padangsidimpuan,

sektor jasa merupakan salah satu sektor yang paling dominan dibanding

sektor – sektor lain. Dengan demikian, sektor jasa perlu lebih lebih dipacu

lagi agar dapat memberikan kintribusi yang lebih signifikan dalam upaya

meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Page 88: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

86

Pembangunan Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Jasa diarahkan

pada :

1. Mendorong dan memperkuat sektor jasa sebagai penggerak utama

perekonomian dengan mensinergikan sektor – sektor lain dalam bentuk

kebijakan dan fasilitasi dari Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota

Padangsidimpuan.

2. Peningkatan daya saing sektor jasa terutama yang dikelola oleh swasta

agar mampu mandiri dan memberikan kontribusi serta dominasi pada

daerah – daerah lain di Pantai Barat Sumetera Utara.

3. Penyediaan sumber daya manusia berkualitas untuk mendukung sektor

jasa agar dapat lebih kompetitif.

4. Penciptaan iklim investasi yang menarik untuk membuka peluang –

peluang investasi terutama dari luar daerah.

5. Pengembangan insentif dalam bentuk kemudahan kemudahan yang

dapat menarik investasi dari luar daerah disektor jasa.

6. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi sektor jasa yang

dapat diakses oleh publik.

7. Peranan pemerintah daerah diwujudkan sebagai fasilitator, regulator,

dan sekaligus sebagai katalisator sektor jasa guna terwujudnya

lingkungan usaha yang kondusif dan berdaya saing, dan terjaganya

keberlangsungan mekanisme pasar.

8. Perekonomian dikembangkan berdasarkan prinsip demokrasi ekonomi

yang memperhatikan kepentingan masyarakat, sehingga terjamin

kesempatan berusaha dan bekerja bagi masyarakat disektor jasa

dengan lebih mengutamakan kelompok masyarakat yang lemah.

D. Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pariwisata

Pengembangan pariwisata dapat memberikan kontribusi yang berarti

dalam perekonomian. Pengalaman menunjukkan bahwa pengembangan

pariwisata dibeberapa kota lain dapat menciptakan lapangan kerja,

meningkatkan pendapatan masyarakat, dan memacu pertumbuhan sektor

Page 89: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

87

lain yang terkait dengan pariwisata. Untuk itu, pembangunan pariwisata di

Kota Padangsidimpuan diarahkan pada :

1. Pengembangan wisata buatan dan budaya dengan tetap

memperhatikan norma norma – norma agama dan nilai – nilai budaya

dalam masyarakat.

2. Peningkatkan kualitas dan kuantitas obyek wisata, sarana dan

prasarana wisata yang sudah ada sehingga lebih atraktif.

3. Pengembangan sistem informasi kepariwisataan.

4. Peningkatan kerjasama dengan swasta dalam pengembangan wisata

buatan dan budaya.

E. Mewujudkan masyarakat yang sehat

Untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, maka pembangunan

diarahkan pada :

1. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang dilaksanakan melalui

peningkatan upaya kesehatan, pembiayan kesehatan, sumber daya

manusia kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang disertai oleh

peningkatan pengawasan, manajemen kesehatan, dan pemberdayan

masyarakat dengan penekanan pada peningkatan prilaku dan

kemandirian masyarakat serta paya promotif dan preventif. Berbagai

upaya tersebut dilakukan dengan memperhatikan dinamika

kependudukan, epidemologi penyakit, perubahan ekologi dan

lingkungan, kemajuan iptek, serta globalisasi dan demokratisasi dengan

semangat kemitraan dan kerjasama lintas sektor.

2. Peningkatan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor yang

meliputi produksi pangan, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi

pangan tingkat rumah tangga dengan kandungan gizi yang cukup

seimbang, serta terjamin keamanannya dalam rangka mencapai status

gizi yang baik.

3. Pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk diarahkan pada

peningkatan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi

Page 90: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

88

yang terjangkau, bermutu dan efektif menuju terbentuknya keluarga

kecil yang berkualitas. Disamping itu, sistem administrasi

kependudukan perlu mendapat perhatian untuk mendukung

perencanaan dan pelaksanaan pembangunan daerah serta mendorong

terakomoadasinya hak penduduk dan perlindungan sosial.

4. Peningkatan peran swasta dan masyarakat dalam mewujudkan

masyarakat sehat, khususnya dalam pengembangan pelayanan medik.

5. Peningkatan pencegahan terhadap Narkotika, Psikotropika, dan Zat

Adiktif (NAPZA), serta penyebaran virus HIV/AIDS.

6. Pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam pelayanan

kesehatan.

F. Kota Padangsidimpuan dengan tata pemerintahan yang baik,

demokratis, dan berlandaskan hukum

Pembangunan Kota Padangsidimpuan dengan tata pemerintahan

yang baik, demokratis, dan berlandaskan hukum diarahkan pada :

1. Agar peran pemerintah Kota Padangsidimpuan dalam memberikan

pelayanan publik dapat memenuhi keinginan masyarakat, maka

penyelenggaraan pemerintahan hendaknya didukung oleh aparatur

yang profesional, bertanggungjawab, menguasai ilmu pengetahuan dan

teknologi, beretika, bersih dari praktek – praktek korupsi, kolusi dan

nepotisme, serta didukung oleh struktur organisasi dan tata kerja yang

efektif dan efisien. Untuk itu, dalam upaya peningkatan pelayanan

publik, maka penyelengaraan pemerintahan daerah diarahkan pada

penguatan kapasitas pemerintah daerah melalui peningkatan kapasitas

aparat pemerintah daerah, kapasitas kelembagaan pemerintah daerah,

kapasitas keuangan daerah; pemberian hukuman dan penghargaan;

peningkatan intensitas dan efektivitas pengawasan aparat melalui

pengawasan internal, pengawasan fungsional, dan pengawasan

masyarakat; peningkatan etika birokrasi dan budaya kerja, serta

Page 91: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

89

pengetahuan dan pemahaman aparat terhadap prinsip – prinsip tata

pemerintahan yang baik.

2. Demokrasi dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam berbagai

kegiatan pembangunan, dan memaksimalkan potensi masyarakat, serta

meningkatkan akuntabilitas dan transparansi dalam penyelenggaraan

pemerintahan. Agar proses demokratisasi dapat berlangsung dengan

baik, maka hendaknya didukung oleh suprastruktur dan infrastruktur

politik yang mapan; meningkatnya peran partai politik sebagai sarana

komunikasi politik, pendidikan politik, sosialisasi politik dan rekruitmen

politik; juga peran serta masyarakat dalam mendukung kapasitas dan

kapabilitas sistim politik. Untuk itu, pembangunan demokrasi diarahkan

pada pengembangan kelembagaan demokrasi lokal, penguatan peran

masyarakat (civil society) dalam demokratisasi, pengembangan budaya

politik yang menitikberatkan pada penanaman nilai – nilai demokratis,

dan perluasan akses partisipasi publik.

3. Peningkatan peranan komunikasi dan informasi yang ditekankan pada

pencerdasan masyarakat dalam kehidupan politik dilakukan dengan

mewujudkan kebebasan pers yang lebih mapan, terlembaga serta

menjamin hak masyarakat untuk berpendapat dan mengontrol jalannya

penyelenggaraan pemerintahan daerah secara cerdas,

bertanggungjawab, beretika dan menghormati hak – hak asasi

manusia; mewujudkan pemerataan informasi dengan memberi ruang

berkembangnya media massa lokal yang independen.

4. Hukum bertujuan untuk terlaksananya keadilan dalam masyarakat

tanpa memandang dan membedakan kelas sosial, ras, etnis, agama

maupun gender. Hukum yang ditaati dan diikuti akan menciptakan

ketertiban dan ketentraman dan keterjaminan hak – hak dasar

masyarakat secara maksimal. Produk hukum yang aspiratif, berpihak

pada masyarakat, tidak bertentangan dengan peraturan yang lebih

tinggi, dan memenuhi tuntutan perkembangan jaman, akan dapat

meningkatkan kualitas ligislasi daerah. Untuk itu, pembangunan hukum

Page 92: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

90

diarahkan pada penyusunan produk hukum daerah yang memihak

kepada kepentingan masyarakat, perwujudan harmonisasi dan

sinkronisasi produk hukum daerah, peningkatan kesadaran masyarakat,

dan pembangunan budaya hukum.

G. Mewujudkan pemerataan pembangunan, dan sarana prasarana

yang memadai

Pemerataan pembangunan, dan sarana prasarana yang memadai

diarahkan pada :

1. Pemanfaatan ruang yang mengacu pada Recana Tata Ruang Wilayah

Kota Padangsidimpuan, sehingga pembangunan disetiap sektor dan

lintas sektor dapat serasi, sinergi, dan berkelanjutan dengan

pemanfaatan ruang.

2. Pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan pengetahuan dan

keterampilan, peningkatan pada akses modal usaha, dan peningkatan

kesempatan dan kemampuan untuk mengelola usaha ekonomi

produktif dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat.

3. Peningkatan kerjasama antar daerah terutama dengan daerah – daerah

hinterland Kota Padangsidimpuan, untuk menangkap berbagai peluang

perluasan kesempatan usaha yang dapat menyerap tenaga kerja.

4. Pembangunan pemberdayaan perempuan dan anak diarahkan pada

peningkatan kualitas hidup dan peran perempuan, kesejahteraan, dan

perlindungan anak diberbagai bidang pembangunan; penurunan jumlah

tindak kekerasan, eksploitasi, dan diskriminasi terhadap perempuan dan

anak; serta penguatan dan pengarusutamaan gender dan anak.

5. Pembangunan pemuda diarahkan pada peningkatan kualitas sumber

daya manusia, pembangunan karakter kebangsaan (nation building

character) dan partisipasi pemuda di berbagai bidang pembangunan.

Page 93: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

91

Disamping itu, pembangunan olah raga diarahkan pada peningkatan

budaya olah raga dan prestasi olah raga dikalangan masyarakat.

6. Penanggulangan kemiskinan dan kesenjangan pendapatan melalui

pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah, dan

kemudahan akses pada lembaga keuangan merupakan wahana untuk

meningkatkan pendapatan masyarakat yang berpenghasilan rendah.

7. Peningkatan kerjasama dengan masyarakat, dan swasta dalam

penyediaan sarana dan prasarana dalam kerangka good governance.

Peran pemerintah daerah lebih ditekankan pada regulator dalam bentuk

perumusan kebijakan pembangunan sarana dan prasarana, sementara

pelaksana penyedia sarana dan prasarana adalah masyarakat, dan

swasta terutama untuk proyek – proyek yang bersifat komersial.

8. Pembangunan sumber daya air diarahkan untuk menjamin

keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan masyarakat dengan

memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup.

9. Pembangunan transportasi diarahkan pada untuk mendukung

pelayanan perdagangan, jasa, industri pengolahan, serta pergerakan

penumpang dan barang. Untuk itu, pembangunan transportasi

dilaksanakan dengan mengembangkan jaringan pelayanan secara antar

dan intra moda, penyelenggaraan transportasi yang membeikan

kepastian hukum dan iklim usaha yang kondusif, mendorong segenap

komponen stakeholders untuk berperan serta dalam pelayanan

transportasi, dan meningkatkan budaya tertib dan disiplin berlalu lintas.

10. Pembangunan pos dan telematika diarahkan untuk mendorong

terciptanya masyarakat berbasis informasi (knowledge base sciety),

peningkatan pengetahuan dan pemahaman masyarakat terhadap

potensi pemanfaatan telematika serta pemanfaatan dan pengembangan

aplikasi berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Page 94: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

92

11. Pembangunan sarana dan prasarana energi dan kelistrikan diarahkan

pada pengembangan sarana dan prasarana energi untuk meningkatkan

akses dan pelayanan pada masyarakat, dengan memberi perhatian

pada pengembangan energi alternatif terbarukan yang berwawasan

lingkungan.

12. Pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi sebagai

kebutuhan dasar masyarakat terutama diarahkan untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat, dan kebutuhan untuk pendidikan,

perdagangan, jasa, dan pariwisata sebagai upaya mendorong

pertumbuhan ekonomi.

13. Pembangunan perumahan beserta sarana dan prasarananya diarahkan

pada pembangunan perumahan yang layak huni dengan harga yang

terjangkau, dan memperhatikan fungsi dan keseimbangan lingkungan

hidup.

H. Kota Padangsidimpuan yang asri dan lestari

Pembangunan Kota Padangsidimpuan yang asri dan lestari diarahkan

pada :

1. Sumber daya alam dan lingkungan hidup, selain sebagai modal

pembangunan juga merupakan penopang sistem kehidupan. Sumber

daya alam yang lestari akan menjamin tersedianya sumber daya yang

berkelanjutan bagi pembangunan. Lingkungan hidup yang asri akan

meningkatkan kualitas hidup manusia. Oleh karena itu, sumber daya

alam dan lingkungan hidup harus dikelola secara seimbang untuk

menjamin keberlanjutan pembangunan. Penerapan prinsip – prinsip

pembangunan yang berkelanjutan, menjadi prasyarat utama dalam

pelaksanaan berbagai kegiatan pembangunan.

2. Pengendalian pertumbuhan penduduk dan penyebarannya diarahkan

untuk mempertahankan daya dukung lingkungan. Dengan demikian,

pertumbuhan penduduk yang diiringi dengan pemenuhan

kebutuhannya dari sumber daya alam diarahkan pada pengelolaan dan

Page 95: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

93

pendayagunaan sumber daya alam dengan memperhatikan fungsi dan

kelestarian lingkungan hidup.

3. Menjaga dan melestarikan sumber daya air. Pengelolaan sumber daya

air diarahkan untuk menjamin keberlanjutan daya dukungnya dengan

menjaga kelestarian fungsi daerah tangkapan air (catchment area) dan

keberadaan air tanah; mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan

kebutuhan melalui pendekatan demand management yang ditujukan

untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi penggunaan dan konsumsi

air dan pendekatan supply management yang ditujukan untuk

meningkatkan kapasitas dan keandalan pasokan air; serta

memperkokoh kelembagaan sumber daya air untuk meningkatkan

keterpadauan dan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.

4. Mitigasi bencana alam. Kebijakan pembangunan berwawasan

lingkungan memberikan ruang untuk mengembangkan kemampuan dan

penerapan sistem deteksi serta sosialisasi dan diseminasi informasi

secara dini terhadap ancaman kerawanan bencana alam kepada

masyarakat. Untuk itu, perlu ditingkatkan identifikasi dan pemetaan

daerah – daerah rawan bencana agar dapat diantisipasi secara dini,

sebagai suatu bentuk perencanaan yang peduli terhadap bencana alam.

5. Mengendalikan pencemaran dan kerusakan lingkungan. Penerapan

prinsip – prinsip pembangunan yang berkelanjutan dimaksudkan untuk

meningkatkan kualitas lingkungan hidup. Pembangunan ekonomi

diarahkan pada pemanfaatan jasa lingkungan yang ramah lingkungan

sehingga tidak mempercepat terjadinya degradasi dan pencemaran

lingkungan. Pemulihan dan rehabilitasi kondisi lingkungan hidup

diupayakan pada upaya – upaya peningkatan daya dukung lingkungan

dalam menunjang pembangunan berkelanjutan.

6. Peningkatan kesadaran masyarakat untuk mempunyai kepedulian

terhadap lingkungan hidup. Untuk mewujudkan Kota Padangsidimpuan

yang asri dan lestari, maka keterlibatan segenap komponen masyarakat

merupakan faktor yang menentukan. Masyarakat yang sadar akan

Page 96: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

94

pentingnya lingkungan hidup, diimplementasikan dalam bentuk adanya

kepedulian dan tanggungjawab untuk menjaga dan mempertahankan

daya dukung dan fungsi lingkungan hidup.

7. Peningkatan ketersediaan ruang terbuka hijau dan ruang publik.

Proporsi ruang terbuka hijau publik adalah paling sedikit 30 (tiga puluh)

persen dari luas wilayah kota. Proporsi 30 (tiga puluh) persen ini

merupakan ukuran minimal untuk menjamin keseimbangan ekositem

kota, baik keseimbangan sistem hidrologi dan sistem mikroklimat;

maupun sistem ekologis lain.

I. Kota Padangsidimpuan yang tentram, tertib, damai, dan bersatu

Kota Padangsidimpuan yang tentram, tertib, damai, dan bersatu

merupakan syarat penting agar Pembangunan dapat terlaksana dengan

baik dan secara berkesinambungan. Selain peran serta masyarakat, peran

aparat penegak hukum sangat berkontribusi dalam membentuk lingkungan

yang kondusif untuk terwujudnya tertib sosial yang berlandaskan hukum.

Untuk itu, pembangunan ketentraman dan ketertiban diarahkan pada :

1. Peningkatan perlindungan masyarakat dari berbagai ancaman, dan

gangguan.

2. Peningkatan kemitraan dengan aparat penegak hukum, dan peran serta

masyarakat dalam mewujudkan ketentraman dan ketertiban.

3. Peningkatan saling pengertian dan pemahaman akan keanekaragaman

(pluralisme) dalam masyarakat, sebagai implementasi harmonisasi,

keserasian dan toleransi dalam hidup bermasyarakat.

J. Kota Padangsidimpuan yang agamais.

Ditandai dengan semakin mantapnya fungsi dan peran agama sebagai :

1. Landasan moral dan etika dalam penyelenggaraan pembangunan.

2. Meningkatnya etos kerja.

Page 97: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

95

3. Dihargainya prestasi, sebagai pendorong tercapainya, peningkatan

kerukunan hidup ummat beragama menuju masyarakat yang penuh

toleransi, tenggang rasa dan harmonis.

4. Meningkatnya kualitas maupun kuantitas sarana rumah ibadah dan

pendidikan keagamaan.

K. Kota Padangsidimpuan yang berdaya saing ditandai dengan :

1. Meningkatnya secara umum indeks pembangunan manusia.

2. Meningkatnya kualitas sumber daya Manusia aparatur dan masyarakat.

3. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dan

pendidikan yang berkualitas, menurunnya jumlah penduduk yang buta

aksara.

4. Menurunnya kesenjangan tingkat pendidikan antar kelompok

masyarakat.

5. Menurunnya angka penduduk miskin dan kesenjangan antara perkotaan

dengan pedesaan.

6. Meningkatnya kualitas hidup dan peran perempuan dan anak di

berbagai bidang pembangunan.

7. Meningkatnya produktifitas masyarakat disegala sektor.

8. Meningkatnya Kinerja Aparatur Pemerintah.

9. Meningkatnya peran dan fungsi daerah sebagai pusat pemerintahan,

pusat pendidikan, pusat perdagangan dan sebagai pusat distribusi

barang dan jasa di wilayah Pantai Barat Sumatera Utara.

Page 98: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

96

IV. 2. TAHAPAN DAN SKALA PRIORITAS Upaya mewujudkan Visi dan Misi Kota Padangsidimpuan Jangka Panjang,

dilaksanakan secara bertahap melalui pembangunan jangka menengah dengan

tahapan dan skala prioritas sebagai berikut :

A. RPJMD I (2005 – 2008)

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Pertama Kota

Padangsidimpuan bersumber pada Rencana Strategis (Renstra) Kota

Padangsidimpuan, sesuai Peraturan Daerah (Perda) Nomor 02 Tahun 2004

Mengacu pada Renstra Kota Padangsdimpuan tersebut, tujuan

pembangunan yaitu :

1. Meningkatkan kualitas SDM Masyarakat Kota dalam Bidang Pendidikan,

Perdagangan dan Jasa;

2. Menigkatkan kualitas kelembagaan Pemerintah Kota;

3. Meningkatkan Ketertiban dan menegakkan supremasi Hukum

4. Meningkatkan Kualitas Perencanaan dan Pengawasan dalam Pemanfaatan,

dan Pengembangan Potensi Daerah yang selaras dengan Rencana Tata

Ruang yang berwawasan Lingkungan;

5. Meningkatkan Pertumbuhan Usaha Kecil dan Menengah, Kesempatan

Berusaha dan Lapangan Kerja;

6. Meningkatkan Drajat Kesehatan Masyarakat

Upaya – upaya yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut meliputi:

Pertama :

a. Tewujudnya Masyarakat yang Berpendidikan dan Berakhlak Mulia;

b. Meningkatkan Pelatihan Keterampilan dibidang Perdagangan dan Jasa;

c. Terwujudnya kerjasama dengan daerah dan lembaga lain.

Page 99: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

97

Kedua :

a. Meningkatkan Kualitas dan kuantitas SDM Aparatur Pemerintah;

b. Meningkatkan Sarana dan Prasarana Pemerintah;

c. Terwujudnya Lembaga Pemerintah Kota yang Ramping dan Kaya Fungsi.

Ketiga :

a. Terwujudnya Kepastian Hukum, Ketertiban, Ketenangan dan Ketentraman

Masyarakat.

Keempat :

a. Terwujudnya Perencanaan yang aspiratif dan partisipatif;

b. Terwujudnya sentra produksi pertanian;

c. Meningkatnya sentra industri, perdagangan, dan jasa;

d. Meningkatnya sarana dan prasarana pelayanan masyarakat;

e. Meningkatnya peran serta kaum perempuan dalam pembangunan;

f. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pembangunan sosial

kemasyarakatan.

Kelima :

a. Meningkatnya iklim yang kondusif untuk berusaha;

b. Meningkatnya peran serta duania usaha dalam pembangunan.

Keenam :

a. Meningkatnya pelayanan kesehatan masyarakat dan kesejahteraan

keluarga;

b. Meningkatnya kesadaran dan peran serta masyarakat akan hidup sehat;

Page 100: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

98

c. Terwujudnya lingkungan yang sehat;

d. Terkendalinya angka kelahiran.

B. RPJMD II (2008 – 2013)

Berlandaskan pelaksanaan, dan pencapaian pembangunan tahap

sebelumnya, pembangunan diarahkan disegala bidang dengan penekanan

pada peningkatan kesejahteraan masyarakat secara lahir dan bathin, materil

dan spiritual yang dilandasi oleh kehidupan beragama yang harmonis,

keanekaan dalam adat dan kebiasaan serta kebersamaan dalam menggapai

cita – cita menuju kesejahteraan bersama.

RPJM kedua ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan disegala

bidang dengan menekankan upaya peningkatan pelayanan pendidikan yang

berkualitas; pengembangan perdagangan, jasa, dan pertanian, serta

pariwisata; peningkatan pelayanan kesehatan yang berkualitas; pemanfaatan

dan pengembangan potensi daerah yang selaras dengan tata ruang;

memperkuat tata pemerintahan yang baik; pembangunan sarana dan

prasarana perkotaan yang berwawasan lingkungan; Kota Padangsidimpunan

yang tentram dan tertib, serta penegakan supremasi hukum.

Pendidikan semakin membaik yang ditandai oleh meningkatnya indeks

pendidikan sebagai bagian komposit dari indeks pembangunan manusia (IPM).

Pembangunan pendidikan diarahkan pada peningkatan kualitas sumber daya

manusia untuk mewujudkan masyarakat yang cerdas, berharkat, bermartabat,

berahklak mulia dan menghargai keberagaman. Bersamaan dengan itu,

dukungan sistem kebijakan pendidikan yang berdaya saing, penyediaan

sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, dan didukung oleh atmosfir

pendidikan yang kondusif, merupakan prioritas – prioritas yang diupayakan

untuk meningkatnya akses terhadap pendidikan yang berkualitas.

Page 101: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

99

Sumber daya manusia yang berkualitas perlu dilandasi oleh nilai – nilai

agama. Untuk itu, pembangunan agama diprioritaskan pada peningkatan

pemahaman dan pengamalan ajaran agama, peningkatan kerukunan inter dan

antar umat beragama, dan peningkatan sarana dan prasarana keagamaan.

Meningkatnya kontribusi perdagangan pada PDRB Kota

Padangsidimpaun, merupakan penunjuk semakin baiknya pembangunan

perdagangan. Kondisi tersebut didukung dengan upaya penyediaan

infrastruktur yang memadai; mensinergikan sektor perdagangan dengan

sektor – sektor pendukung lain terutama, pertanian dan industri pengolahan

berbasis pertanian dalam bentuk peningkatan kualitas dan nilai tambah; dan

memperkokoh sistim distribusi yang efisien dan efektif yang menjamin

kepastian berusaha untuk mewujudkan (a) berkembangnya lembaga

perdagangan yang efektif dalam perlindungan konsumen dan persaingan

usaha secara sehat, (b) terintegrasinya aktivitas perdagangan, (c) terjaminnya

ketersediaan bahan pokok dan barang strategis lainnya dengan harga yang

terjangkau. Demikian pula, melalui penyediaan sumber daya manusia

berkualitas akan mendukung tersedianya sistim informasi perdagangan;

peranan pemerintah daerah sebagai fasilitator, regulator, katalisator, dan

pengembangan insentif dalam bentuk kemudahan yang dapat menarik

investasi dari luar daerah akan mewujudkan lingkungan usaha yang kondusif

dan berdaya saing, tanpa mengabaikan pengembangan Koperasi, dan UKM

melalui peningkatan kompetensi penguatan kewirausahaan dan produktivitas

akan mendorong berkembangnya perdagangan besar dan kecil, terutama

usaha kecil dan menengah.

Kontribusi Jasa yang meningkat pada PDRB Kota Padangsidimpaun

adalah indikator semakin baiknya pembangunan jasa. Hal ini diupayakan

melalui penyediaan infrastruktur yang representatif, sinergi sektor jasa dengan

sektor – sektor lain dalam bentuk kebijakan dan fasilitasi dari Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Kota Padangsidimpuan; dan penyediaan sumber

daya manusia berkualitas untuk pengembangan teknologi informasi dan

Page 102: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

100

komunikasi akan mendukung tersedianya sistim informasi sektor jasa yang

dapat diakses oleh publik. Selain itu pula, peranan pemerintah daerah sebagai

fasilitator, regulator, katalisator, dan pengembangan insentif dalam bentuk

kemudahan yang dapat menarik investasi dari luar daerah akan mewujudkan

lingkungan usaha yang kondusif dan berdaya saing, dengan tetap

mengedepankan swasta dan kelompok masyarakat lemah, terutama jasa

perorangan.

Pariwisata semakin membaik yang ditandai oleh meningkatnya kontribusi

pariwisata pada PDRB Kota Padangsidimpaun. Pembangunan pariwisata

diarahkan pada peningkatkan kualitas dan kuantitas obyek wisata, sarana dan

prasarana wisata yang sudah ada sehingga lebih atraktif; dan pengembangan

wisata buatan dan budaya dengan tetap memperhatikan norma norma –

norma agama dan nilai – nilai budaya dalam masyarakat.

Pembangunan kesehatan meningkat ditunjukkan oleh meningkatnya

indeks kesehatan sebagai bagian komposit dari indeks pembangunan manusia

(IPM). Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat ditandai oleh

meningkatnya angka harapan hidup; rendahnya angka kematian bayi dan ibu

melahirkan; rendahnya tingkat prevalensi penyakit degenaratif dan penyakit

menular; meningkatnya status gizi masyarakat; meningkatnya kualitas

lingkungan hidup yang sehat dan bersih dicapai melalui upaya – upaya

peningkatan upaya kesehatan, pembiayaan kesehatan, sumber daya manusia

kesehatan, obat dan perbekalan kesehatan yang disertai oleh peningkatan

pengawasan, manajemen kesehatan; peningkatan dan perbaikan gizi

masyarakat, dan pemberdayan masyarakat dengan penekanan pada

peningkatan prilaku dan kemandirian masyarakat serta upaya promotif dan

preventif. Sejalan dengan itu, peningkatan pencegahan terhadap Narkotika,

Psikotropika, dan Zat Adiktif (NAPZA), serta penyebaran virus HIV/AIDS;

pengendalian jumlah dan laju pertumbuhan penduduk yang diarahkan pada

peningkatan pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi, dan

sistem administrasi kependudukan juga perlu mendapat perhatian.

Page 103: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

101

Meningkatnya akses masyarakat terhadap pelayanan publik yang

ditandai dengan terpenuhinya standar pelayanan minimal, didukung oleh

aparatur yang profesional, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,

beretika, dan bersih dari KKN. Untuk itu, dalam upaya peningkatan pelayanan

publik, maka penyelengaraan pemerintahan daerah diarahkan pada penguatan

kapasitas pemerintah daerah melalui peningkatan kapasitas aparat pemerintah

daerah, kapasitas kelembagaan pemerintah daerah; pemberian hukuman dan

penghargaan; peningkatan intensitas dan efektivitas pengawasan aparat

melalui pengawasan internal, pengawasan fungsional, dan pengawasan

masyarakat; peningkatan etika birokrasi, serta peningkatan pengetahuan dan

pemahaman aparat terhadap prinsip – prinsip tata pemerintahan yang baik.

Bersamaan dengan hal tersebut, kehidupan yang lebih demokratis semakin

terwujud ditunjukkan dengan meningkatnya peran masyarakat sipil dan partai

politik dalam kehidupan politik, dan terwujudnya konsolidasi demokrasi.

Kondisi ini dapat dicapai melalui pengembangan kelembagaan demokrasi

lokal; penguatan peran masyarakat dalam demokratisasi; peningkatan

peranan komunikasi dan informasi dengan mewujudkan kebebasan pers yang

lebih mapan, terlembaga serta menjamin hak masyarakat untuk berpendapat

dan mengontrol jalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah. Demikian

pula, diupayakan terwujudnya supremasi hukum dan penegakan hak – hak

asasi manusia, serta keberlanjutan penyusunan produk hukum daerah yang

memihak kepada kepentingan masyarakat, perwujudan harmonisasi dan

sinkronisasi produk hukum daerah, dan peningkatan kesadaran masyarakat.

Kesenjangan pembangunan berkurang yang ditunjukkan oleh

tersedianya akses akan sarana dan prasarana pelayanan dasar sehingga hasil

pembangunan dapat dinikmati secara merata oleh masyarakat; meningkatnya

kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat yang ditunjukkan dengan

meningkatnya daya beli, dan berkurangnya tingkat kemiskinan; dan

tersedianya kesempatan berusaha untuk mengurangi pengangguran. Kondisi

ini didukung dengan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan

pengetahuan dan keterampilan, peningkatan pada akses modal usaha dalam

Page 104: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

102

upaya meningkatkan daya beli masyarakat; penanggulangan kemiskinan dan

kesenjangan pendapatan melalui pemberdayaan koperasi, usaha mikro, kecil

dan menengah, sebagai wahana untuk meningkatkan pendapatan masyarakat

berpenghasilan rendah; dan peningkatan kerjasama antar daerah terutama

dengan daerah – daerah hinterland Kota Padangsidimpuan, untuk menangkap

berbagai peluang perluasan kesempatan usaha sehingga dapat menyerap

tenaga kerja. Sejalan dengan itu, meningkatnya kesetaraan gender,

perlindungan dan kesejahteraan anak diupayakan melalui pembangunan

pemberdayaan perempuan dan anak diberbagai bidang pembangunan;

mantapnya karakter bangsa dan partisipasi pemuda diberbagai bidang

pembangunan merupakan upaya pembangunan pemuda, sedangkan

pembangunan olah raga diupayakan pada pembangunan sarana dan

prasarana olah raga.

Dalam kerangka good governance, percepatan penyediaan sarana dan

prasarana diupayakan melalui peningkatan kerjasama antara pemerintah,

swasta, dan masyarakat. Meningkatnya pembangunan transportasi

ditunjukkan oleh tersusunnya jaringan infrastruktur transportasi yang andal

dan terintegrasi satu sama lain melalui pengembangan jaringan pelayanan

secara antar dan intra moda; penyelenggaraan transportasi yang memberikan

kepastian hukum dan iklim usaha yang kondusif; mendorong segenap

komponen stakeholders untuk berperan serta dalam pelayanan transportasi,

dan meningkatkan budaya tertib dan disiplin berlalu lintas. Demikian pula,

meningkatnya pemenuhan pasokan listrik, meningkatnya pelayanan pos dan

telematika, meningkatnya penyediaan air minum dan sanitasi, serta

tersedianya perumahan dan permukiman beserta sarana dan prasarananya,

masing – masing diupayakan melalui pengembangan energi alternatif

terbarukan yang berwawasan lingkungan; peningkatan pengetahuan dan

pemahaman masyarakat terhadap potensi pemanfaatan telematika serta

pemanfaatan dan pengembangan aplikasi berbasis teknologi informasi dan

komunikasi; pembangunan perumahan dan permukiman yang layak huni

Page 105: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

103

dengan harga yang terjangkau, dan memperhatikan fungsi dan keseimbangan

lingkungan hidup.

Penyelenggaraan penataan ruang semakin baik yang dicerminkan oleh

kesesuain pemanfatan ruang dengan RTRW Kota Padangsidimpuan dan dikuti

dengan pengendalian pemanfaatan ruang; terintegrasinya pemanfatan ruang

ke dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah; dan dipedomaninya

RTRW Kota Padangsidimpuan dalam penyusunan rencana rinci tata ruang,

baik rencana detail tata ruang maupun rencana tata ruang kawasan strategis

kota.

Mitigasi bencana alam semakin meningkat melalui identifikasi dan

pemetaan daerah – daerah rawan bencana, sebagai suatu bentuk

perencanaan yang peduli terhadap bencana alam. Pengendalian pencemaran

dan kerusakan lingkungan didukung oleh meningkatnya kesadaran, sikap

mental, dan prilaku masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup secara berkelanjutan, diupayakan dengan penguatan

kelembagaan dan peningkatan kesadaran masyarakat yang ditandai oleh

berkembangnya proses rehabilitasi, dan konservasi sumber daya alam dan

lingkungan hidup yang disertai dengan menguatnya peran aktif masyarakat.

Terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air diupayakan dengan

peningkatan konservasi sumber daya air dengan memperhatikan pelestarian

fungsi lingkungan hidup, dan memperkokoh kelembagaan sumber daya air.

Bersamaan dengan itu, peningkatan ketersediaan ruang terbuka hijau dan

ruang publik ditandai oleh tersedianya proporsi ruang terbuka hijau publik

paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.

Meningkatnya perlindungan masyarakat dari berbagai ancaman, dan

gangguan ditunjukkan dengan rendahnya tindak kriminalitas, dan rendahnya

konflik – konflik sosial yang disebabkan oleh perbedaan suku, agama, dan ras.

Kondisi tersebut didukung oleh peningkatan kemitraan antara pemerintah

daerah dengan aparat penegak hukum, dan peran serta masyarakat dalam

mewujudkan ketentraman dan ketertiban; dan peningkatan saling pengertian

Page 106: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

104

dan pemahaman akan keanekaragaman (pluralisme) dalam masyarakat,

sebagai implementasi harmonisasi, keserasian dan toleransi dalam hidup

bermasyarakat.

C. RPJMD III (2013 – 2018)

Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM

kedua, RPJM ketiga ditujukan untuk lebih memantapkan pembangunan

disegala bidang dengan menekankan pencapaian Kota Padangsidimpuan

sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, Jasa, dan Pariwisata.

Indeks pendidikan terus semakin membaik yang sejalan dengan

meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan, dan meningkatnya pengelolaan

pendidikan yang berbasis kompetensi dan berorientasi pada kualitas lulusan.

Hal itu diupayakan melalui peningkatan kompetensi dan profesionalisme

pendidik dan tenaga kependidikan, peningkatan partisipasi masyarakat dan

swasta dalam peningkatan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh

masyarakat, dan didukung dengan pemenuhan pengalokasian anggaran

pendidikan sesuai dengan amanat Undang – Undang Dasar 1945 sebagai

bagian dari upaya peningkatan kesejahteraan pendidik dan tenaga pendidikan,

serta peningkatan penelitian dan penyebarluasan hasilnya dan pengabdian

pada masyarakat.

Perdagangan makin mantap sebagai sektor basis/unggulan, dan berdaya

saing yang meningkat. Perdagangan diprioritaskan pada upaya

pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah agar menjadi pelaku

ekonomi yang makin berbasis iptek, khususnya dalam menyediakan barang

kebutuhan masyarakat sehingga mampu memberikan kontribusi yang

signifikan dalam perubahan struktural dan memperkuat perekonamian Kota

Padangsidimpuan.

Sebagaimana halnya perdagangan, jasa juga menjadi salah satu sektor

unggulan dalam struktur perekonomian Kota Padangsidimpuan dengan

Page 107: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

105

kualitas pelayanan lebih bermutu. Upaya – upaya yang diprioritaskan pada

sektor jasa yaitu peningkatan daya saing sektor jasa terutama yang dikelola

oleh swasta dan perorangan agar mampu mandiri.

Pariwisata diprioritaskan melalui peningkatan kerjasama dengan swasta

dalam pengembangan wisata buatan dan budaya untuk tersedianya objek

wisata yang representatif. Bersamaan dengan itu juga dilakukan upaya

pengembangan sistem informasi kepariwisataan, agar tersedia informasi

pariwisata yang dapat diakses oleh publik.

Indeks kesehatan terus meningkat dengan membaiknya derajat

kesehatan masyarakat dan status gizi masyarakat, rendahnya tingkat

prevalensi penyakit degeneratif dan penyakit menular, meningkatnya

partisipasi masyarakat untuk hidup sehat, dan tercapainya kondisi penduduk

tumbuh seimbang.

Profesionalisme aparat yang makin mantap dan mampu mendukung

pembangunan daerah, ditandai oleh makin meningkatnya pelayanan publik

yang diupayakan melalui peningkatan etika birokrasi dan budaya kerja.

Kehidupan demokrasi yang makin mengakar dalam kehidupan masyarakat

sejalan dengan makin mantapnya pengembangan budaya politik yang

menitikberatkan pada penanaman nilai – nilai demokratis, dan perluasan akses

partisipasi publik. Sedangkan mewujudkan pemerataan informasi dengan

memberi ruang berkembangnya media massa lokal yang independen

merupakan bagian dari upaya peningkatan peranan komunikasi dan informasi

untuk pencerdasan masyarakat dalam kehidupan politik.

Kesenjangan sosial dalam masyarakat terus berkurang; daya beli

masyarakat terus meningkat dengan penekanan prioritas pada upaya

pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kesempatan dan kemampuan

untuk mengelola usaha ekonomi produktif; kemiskinan dan kesenjangan

pendapatan terus berkurang melalui prioritas yang diarahkan pada

Page 108: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

106

kemudahan akses modal usaha bagi koperasi, usaha mikro, kecil dan

menengah pada lembaga keuangan.

Pemerataan sarana dan prasarana diupayakan melalui pemantapan

peningkatan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Pada

tahap ini ditandai oleh berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi,

meningkatnya ketersediaan energi terbarukan, meningkatnya cakupan

pelayanan telematika, terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air,

meningkatnya penyediaan air minum dan sanitasi, serta tersedianya

perumahan dan permukiman beserta sarana dan prasarananya untuk

mendorong terwujudnya kota tanpa permukiman kumuh.

Penyelenggaraan penataan ruang semakin baik yang ditujukkan oleh

implementasi pemanfatan ruang yang berpedoman pada rencana tata ruang

dan dikuti dengan mantapnya pengendalian pemanfaatan ruang.

Mitigasi bencana alam semakin meningkat melalui identifikasi dan

pemetaan daerah – daerah rawan bencana, sebagai suatu bentuk

perencanaan yang peduli terhadap bencana alam. Pengendalian pencemaran

dan kerusakan lingkungan didukung oleh meningkatnya kesadaran, sikap

mental, dan prilaku masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup. Meningkatnya pengelolaan sumber daya alam dan

lingkungan hidup secara berkelanjutan, diupayakan dengan penguatan

kelembagaan dan peningkatan kesadaran masyarakat yang ditandai oleh

berkembangnya proses rehabilitasi, dan konservasi sumber daya alam dan

lingkungan hidup yang disertai dengan menguatnya peran aktif masyarakat.

Terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air diupayakan dengan

peningkatan konservasi sumber daya air dengan memperhatikan pelestarian

fungsi lingkungan hidup, dan memperkokoh kelembagaan sumber daya air.

Bersamaan dengan itu, peningkatan ketersediaan ruang terbuka hijau dan

ruang publik ditandai oleh tersedianya proporsi ruang terbuka hijau publik

paling sedikit 30 (tiga puluh) persen dari luas wilayah kota.

Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan didukung oleh

makin meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan prilaku masyarakat dalam

Page 109: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

107

pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Meningkatnya

pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan,

diupayakan melalui pemantapan penguatan kelembagaan dan peningkatan

kesadaran masyarakat. Terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air

diupayakan dengan pemantapan peningkatan konservasi sumber daya air

dengan memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup dan kelembagaan

sumber daya air.

Ketentraman dan ketertiban makin membaik yang didukung oleh

mantapnya peningkatan kemitraan antara pemerintah daerah dengan aparat

penegak hukum, dan peran serta masyarakat dalam mewujudkan

ketentraman dan ketertiban; dan mantapnya peningkatan saling pengertian

dan pemahaman akan keanekaragaman (pluralisme) dalam masyarakat,

sebagai implementasi harmonisasi, keserasian dan toleransi dalam hidup

bermasyarakat.

D. RPJMD IV (2018 – 2023)

Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM

ketiga, RPJM keempat ditujukan untuk mewujudkan Padangsidimpuan sebagai

Kota Pendidikan, Perdagangan, Jasa, dan Pariwisata yang Terdepan di Pantai

Barat Sumatera Utara. Kota Terdepan berarti Kota Padangsidimpuan memiliki

keunggulan dibanding dengan daerah – daerah lainnya di Pantai Barat

Sumatera Utara. Keunggulan tersebut meliputi : pendidikan, perdagangan,

jasa, dan pariwisata sebagai penggerak utama (prime mover) untuk

tercapainya kesejahteraan masyarakat Kota Padangsidimpuan.

Pendidikan Kota Padangsidimpuan terdepan di Pantai Barat Sumatera

Utara, antara lain ditandai oleh indeks pendidikan yang tertinggi di Pantai

Barat Sumatera Utara dengan sumber daya manusia yang cerdas, kreatif, dan

inovatif dengan watak dan prilaku yang berakhlak mulia, bermoral, berbudi

luhur, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berkembang dinamis.

Page 110: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

108

Kondisi ini juga diikuti dengan makin meningkat dan meratanya akses, mutu

dan relevansi pendidikan; meningkatnya kemampuan penguasaan,

pemanfaatan, dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

didukung oleh makin berperannya peningkatan partisipasi masyarakat dan

swasta dalam peningkatan pendidikan yang berkualitas dan terjangkau oleh

masyarakat.

Perdagangan berkontribusi tertinggi pada PDRB Kota Padangsidimpaun

di Pantai Barat Sumatera Utara. Kondisi ini makin memperkuat Kota

Padangsidimpuan sebagai pusat perdagangan regional. Untuk mendukung

pencapaian tersebut, maka perdagangan diarahkan agar mampu

memaksimalkan manfaat sekaligus meminimalkan efek negatif dari proses

integrasi dengan dinamika skala regional perdagangan melalui (a) penguatan

posisi Kota Padangsidimpuan di dalam berbagai forum kerjasama

perdagangan regional, untuk meningkatkan daya saing dan akses pasar yang

lebih luas sekaligus mengamankan kepentingan daerah dan melindungi

aktivitas perekonomian daerah dari persaingan dan praktek perdagangan yang

tidak sehat, (b) pengembangan citra, standar produk barang, dan fasilitasi

perdagangan yang berdaya saing. Bersamaan dengan itu, juga dilakukan

upaya peningkatan daya saing pedagang kecil, terutama koperasi, usaha kecil

dan menengah agar mampu mandiri dan memberikan kontribusi serta

dominasi pada daerah – daerah lain di Pantai Barat Sumetera Utara.

Meningkatnya kontribusi jasa pada PDRB Kota Padangsidimpaun, dan

tertinggi di Pantai Barat Sumatera Utara dengan memberi prioritas pada

peningkatan daya saing sektor jasa terutama yang dikelola oleh swasta agar

mampu mandiri, berbasis iptek dan memberikan kontribusi serta dominasi

pada daerah – daerah lain di Pantai Barat Sumetera Utara.

Peningkatan kerjasama dengan swasta dalam pengembangan wisata

buatan dan budaya. Untuk itu, diupayakan lebih mantapnya peningkatan

kerjasama dengan swasta dalam pengembangan wisata buatan dan budaya

Page 111: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

109

dengan tetap memperhatikan norma – norma agama dan nilai – nilai budaya

dalam masyarakat.

Meningkat dan meratanya akses pelayanan kesehatan yang berkualitas,

meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan status gizi masyarakat; dan

bertahannya kondisi penduduk tumbuh seimbang. Bersamaan dengan itu,

diupayakan pengembangan teknologi informasi dan komunikasi dalam

pelayanan kesehatan; dan peningkatan peran swasta dalam pengembangan

pelayanan medik, sebagai upaya penyebarluasan pasar jasa kesehatan,

sehingga tidak hanya melayani masyarakat Kota Padangsidimpuan tetapi juga

daerah – daerah di Pantai Barat Sumatera Utara.

Akses pelayanan publik makin merata dan terjangkau oleh masyarakat

karena didukung oleh aparatur untuk mewujudkan tata pemerintahan yang

baik, bersih dan berwibawa, serta profesional dan netral. Demikian pula,

kelembagaan politik dan hukum telah tercipta ditandai dengan terwujudnya

konsolidasi demokrasi dalam berbagai aspek kehidupan politik serta supremasi

hukum dan penegakan hak – hak asasi manusia.

Daya beli masyarakat yang terus membaik karena pendapatan perkapita

yang meningkat, tingkat pengangguran dan jumlah penduduk miskin makin

berkurang, menunjukkan makin membaiknya Indikator Pembangunan Manusia

(IPM) Kota Padangsidimpuan dibandingkan dengan daerah – daerah lain di

Pantai Barat Sumatera Utara. Bersamaan dengan itu, juga diikuti dengan

terwujudnya kesetaraan gender, makin mantapnya perlindungan dan

kesejahteraan anak, makin mantapnya karakter bangsa dan partisipasi

pemuda diberbagai bidang pembangunan, serta meningkatnya budaya olah

raga dan prestasi olah raga dikalangan masyarakat.

Penyediaan sarana dan prasarana diupayakan melalui makin mantapnya

peningkatan kerjasama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat.

Berkembangnya jaringan infrastruktur transportasi, meningkatnya

ketersediaan energi terbarukan, meningkatnya cakupan pelayanan telematika,

Page 112: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

110

terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air, meningkatnya penyediaan

air minum dan sanitasi, serta tersedianya perumahan dan permukiman

beserta sarana dan prasarananya untuk terwujudnya kota tanpa permukiman

kumuh, telah terintegrasi untuk mendukung Kota Padangsidimpuan sebagai

kota pendidikan, perdagangan, jasa dan pariwisata yang terdepan di Pantai

Barat Sumatera Utara.

Kegiatan pembangunan telah sesuai dengan rencana tata ruang,

begitupan pengendalian pemanfaatan ruang, sehingga memantapkan

pembangunan yang berkelanjutan.

Pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan didukung oleh

makin meningkatnya kesadaran, sikap mental, dan prilaku masyarakat dalam

pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Meningkatnya

pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara berkelanjutan,

diupayakan dengan pemantapan penguatan kelembagaan dan peningkatan

kesadaran masyarakat. Terjaganya keberlanjutan fungsi sumber daya air

diupayakan dengan pemantapan peningkatan konservasi sumber daya air

dengan memperhatikan pelestarian fungsi lingkungan hidup dan kelembagaan

sumber daya air.

Kesadaran, sikap mental, dan prilaku masyarakat dalam pengelolaan

sumber daya alam dan lingkungan hidup makin meningkat yang ditandai oleh

kepedulian dan tanggungjawab untuk menjaga dan mempertahankan daya

dukung dan fungsi lingkungan hidup.

Ketentraman dan ketertiban makin kondusif dalam upaya mendukung

Kota Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan, perdagangan, dan jasa. Pada

tahap ini, peran serta masyarakat dalam mewujudkan ketentraman dan

ketertiban makin makin menonjol dan toleran dengan adanya

keanekaragaman (pluralisme) dalam masyarakat.

Page 113: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

111

E. RPJMD V (2023 – 2025)

Berlandaskan pelaksanaan, pencapaian, dan sebagai keberlanjutan RPJM

keempat, RPJM kelima ditujukan untuk mempertahankan Kota

Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, Jasa, dan Pariwisata

yang Terdepan di Pantai Barat Sumatera Utara. Dipertahankannya Keunggulan

Kota Padangsidimpuan sebagai Kota Pendidikan, Perdagangan, Jasa, dan

Pariwisata, sehingga keberlanjutan kesejahteraan masyarakat semakin

meningkat.

Pendidikan diprioritaskan pada upaya semakin mantapnya peran serta

masyarakat dan swasta dalam peningkatan pendidikan yang berkualitas dan

terjangkau oleh masyarakat, serta memenuhi kebutuhan kerja pasar, sehingga

sumber daya manusia Kota Padangsidimpuan mampu bersaing dalam lingkup

nasional dengan tetap berlandaskan pada norma – norma agama dan nilai –

nilai budaya.

Perdagangan diprioritaskan pada upaya mantapnya pengembangan

Koperasi, dan UKM melalui peningkatan adaptasi terhadap kebutuhan pasar,

pemanfaatan hasil inovasi dan penerapan teknologi.

Peningkatan daya saing sektor jasa terutama yang dikelola oleh swasta

dan perorangan agar mampu mandiri, dan berbasis iptek dengan berorientasi

terhadap kebutuhan pasar.

Pariwisata diarahkan pada pengembangan pariwisata yang

berkelanjutan, dalam artian terdapatnya perluasan segmen pasar pariwisata

yang tidak hanya berorientasi pada kebutuhan masyarakat Kota

Padangsidimpuan, tetapi juga daerah – daerah di Pantai Barat Sumatera

Utara.

Pembangunan kesehatan diorientasikan pada meningkatnya prilaku

hidup sehat untuk terwujudnya budaya hidup sehat. Sejalan dengan hal

tersebut, diupayakan pemantapan pengembangan teknologi informasi dan

komunikasi dalam pelayanan kesehatan; dan peningkatan peran swasta dalam

pengembangan pelayanan medik, sebagai upaya penyebarluasan pasar jasa

Page 114: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab IV -

112

kesehatan; dan peningkatan peran serta masyarakat dalam mewujudkan

masyarakat sehat.

Tata pemerintahan yang baik dan demokrasi telah melembaga dalam

penyelenggaraan pemerintahan dengan peran pemerintah daerah sebagai

regulator, fasilitator, dan katalisator, sehingga memberi peluang bagi swasta

dan masyarakat makin berkontribusi terhadap pelaksanaan pembangunan.

Sejalan dengan itu, melalui peningkatan kesadaran masyarakat, dan

pembangunan budaya hukum merupakan upaya agar hukum ditaati dan

diikuti untuk mewujudkan ketertiban dan ketentraman masyarakat.

Mempertahankan kesinambungan peningkatan daya beli masyarakat

karena pendapatan perkapita yang meningkat, dan tingkat pengangguran

serta jumlah penduduk miskin yang semakin berkurang, sehingga Indikator

Pembangunan Manusia (IPM) Kota Padangsidimpuan dapat meningkat secara

berkesinambungan.

Berkesinambungnya ketersediaan sarana dan prasarana yang terintegrasi

untuk mendukung Kota Padangsidimpuan sebagai kota pendidikan,

perdagangan, jasa dan pariwisata.

Kegiatan pembangunan telah sesuai dengan rencana tata ruang,

begitupun pengendalian pemanfaatan ruang, sehingga makin memantapkan

pembangunan yang berkelanjutan.

Untuk mewujudkan Kota Padangsidimpuan yang asri dan lestari, maka

keterlibatan segenap komponen masyarakat merupakan faktor yang

menentukan. Untuk itu, pada tahap ini kesadaran, sikap mental, dan prilaku

masyarakat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup telah

terlembagakan yang ditandai oleh makin tingginya kepedulian dan

tanggungjawab untuk menjaga dan mempertahankan daya dukung dan fungsi

lingkungan hidup.

Mempertahankan kesinambungan ketentraman dan ketertiban yang

telah dicapai dalam upaya mewujudkan Kota Padangsidimpuan yang aman,

damai dan bersatu.

Page 115: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab V- 113

BAB V

KAIDAH PELAKSANAAN

RPJP Daerah ini di tetapkan sebagai komitmen politis daerah memuat visi,

misi dan arah pembangunan daerah kota Padangsidimpuan priode tahun 2005-

2025.

Adapun kaidah – kaidah pelaksanaan RPJP Daerah Kota Padangsidimpuan sebagai

berikut :

1. Dalam rangka mengemban amanah Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004

tentang Pemerintahan Daerah dan Undang – Undang Nomor 25 Tahun

2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional Walikota

menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas Perencanaan

Pembangunan Daerah.

2. Dalam menyelenggarakan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota

Padangsidimpuan, Walikota dibantu oleh Kepala Bappeda.

3. Kepala Bappeda menyiapkan Rancangan RPJP Daerah Kota

Padangsidimpuan menjadi bahan utama pelaksanaan Musrenbang Daerah

4. Kepala Bappeda menyelenggarakan Musrenbang Jangka Panjang Daerah

sebagai bahan penyusunan rancangan akhir RPJP Daerah Kota

Padangsidimpuan.

5. RPJP Daerah Kota Padangsidimpuan ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

6. Pengendalian Pelaksanaan RPJP Daerah dilakukan oleh masing -masing

Pimpinan SKPD.

7. Kepala Bappeda menghimpun dan menganalisis hasil pengendalian

pelaksanaan RPJP Daerah dari masing –masing pimpinan SKPD sesuai

dengan tugas dan kewenangannya.

8. Pimpinan SKPD melakukan evaluasi kinerja pelaksanaan RPJP Daerah

satuan kerja perangkat Daerah periode sebelumnya.

9. Kepala Bappeda menyusun evaluasi Rencana Pembangunan berdasarkan

hasil evaluasi kepala SKPD menjadi bahan bagi Penyusunan Rencana

Pembangunan Daerah periode berikutnya.

Page 116: RPJPD

Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Padangsidimpuan Bab VI -

114

BAB VI

PENUTUP

Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Kota Padangsidimpuan

hakekatnya merupakan komitmen politis yang masih bersifat kualitatif yang akan

menjadi pedoman dan arah bagi semua yang terlibat dalam pembangunan di

Daerah, baik yang dilakukan oleh pemerintah, swasta dan masyarakat.

Selanjutnya keberhasilan pembangunan tidak semata-mata tergantung dari

pedoman atau arahan tersebut namun lebih dari itu, bahwa kemampuan,

semangat, sikap, keuletan, disiplin dan etos kerja aparat pemerintah, dan semua

lapisan masyarakat akan lebih menentukan keberhasilan pembangunan di Kota ini.

Di samping itu, keberhasilan pembangunan dalam rangka mewujudkan

Padangsidimpuan yang sejahtera, agamais, berdaya saing, berbudaya

sebagai kota pusat pendidikan, perdagangan, barang dan jasa terdepan

di Pantai Barat Sumatera Utara perlu didukung oleh manajemen, kemampuan

dan kinerja organisasi yang ada.