rpl amdal terminal zhakera
DESCRIPTION
contoh RPL amdal dengan jenis bangunan terminalTRANSCRIPT
-
III-32
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
Tabel 3.1. Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
Aspek - aspek yang Dipantau
TAHAP KONSTRUKSI
I. Komponen Lingkungan Geo-Fisik - Kimia
A. Ruang , Tanah , Lahan
1 Kerusakan Jalan dan Sarana Lain
Tidak adanya kerusakan jalan yang terjadi atau persentase luas permukaan jalan yang rusak terhadap keseluruhan bagian jalan yang ditinjau dengan nilai skala kerusakan jalan: > 50% kerusakan jalan = 1, 40%-50% kerusakan jalan =2, 20%-40% kerusakan jalan = 3, 6%-20% kerusakan jalan = 4,
-
III-33
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
2 Kerusakan Jalan dan Sarana Lain
Tidak adanya kerusakan jalan yang terjadi atau persentase luas permukaan jalan yang rusak terhadap keseluruhan bagian jalan yang ditinjau dengan nilai skala kerusakan jalan: > 50% kerusakan jalan = 1, 40%-50% kerusakan jalan =2, 20%-40% kerusakan jalan = 3, 6%-20% kerusakan jalan = 4,
-
III-34
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
4. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Parameter yang digunakan adalah parameter tingkat kebisingan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
Pekerjaan Tiang Pancang dan Fondasi
dibandingkan dengan tingkat kebisingan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik diarea pekerjaan tiang pancang dan fondasi
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pekerjaan tiang pancang dan pondasi berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
5. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Parameter yang digunakan adalah parameter tingkat kebisingan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
Pekerjaan Ground Reservoir dan Septic Tank dan IPAL
Melakukan pengamatan secara langsung dan pengukuran tingkat debu dan kebisingan yang terjadi di lapangan dengan menggunakan Air Sampler Impenger (udara ambien) dan sound level meter. Kemudian hasil pengukuran dianalisis secara kuantitatif dan dibandingkan dengan tingkat kebisingan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di area pekerjaan ground reservoir , septic tank dan IPAL
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pekerjaan ground reservoar, septic tank, dan IPAL berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-35
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
6. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Parameter yang digunakan adalah parameter tingkat kebisingan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
Pekerjaan Struktur Bangunan
Melakukan pengamatan secara langsung dan pengukuran tingkat debu dan kebisingan yang terjadi di lapangan dengan menggunakan Air Sampler Impenger (udara ambien) dan sound level meter. Kemudian hasil pengukuran dianalisis secara kuantitatif dan dibandingkan dengan tingkat kebisingan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di area pekerjaan struktur bangunan
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pekerjaan pembuatan struktur bangunan stadion berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
7. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Parameter yang digunakan adalah parameter tingkat kebisingan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
Pembangunan Stadion
Lokasi pantau terdapat pada1 titik di area pembangunan stadion
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
8. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Parameter yang digunakan adalah parameter tingkat kebisingan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
Perpipaan , Mechanical , Electrical dan Finishing
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di area pekerjaan perpipaan, mechanical dan electrical
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pekerjaan perpipaan, roof tank, mechanical dan electrical berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
9. Peningkatan Intensitas
Parameter yang digunakan adalah
Pembangunan Jalan , Areal
Melakukan pengamatan secara langsung dan
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik
Pemantauan dilakukan 1 kali
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan
Bupati Lamongan,
-
III-36
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
Kebisingan parameter tingkat kebisingan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Mutu Tingkat Kebisingan.
Parkir dan Drainase
pengukuran tingkat debu dan kebisingan yang terjadi di lapangan dengan menggunakan Air Sampler Impenger (udara ambien) dan sound level meter. Kemudian hasil pengukuran dianalisis secara kuantitatif dan dibandingkan dengan tingkat kebisingan berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 48/MENLH/11/1996. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo
yaitu di area pembangunan jaringan jalan, area parkir, dan saluran drainase
selama kegiatan pembangunan jaringan jalan, area parkir, dan saluran drainase berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
Hidup Kabupaten Lamongan
Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
10. Peningkatan Intensitas Kebisingan
Demobilisasi Peralatan
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di Jalan Banjaran - Balan sebagai jalan keluar masuk kendaraan proyek
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
11. Penurunan Kualitas Udara
Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah parameter pencemar kualitas udara yang terdiri dari SO2, CO, NOx diukur dalam ppm dan debu diukur dalam mg/m3 dengan indikator nilai parameter kualitas udara dibandingkan Baku
Mobilisasi Peralatan dan Material
Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap kondisi kualitas udara di area proyek dan melakukan pengukuran (pengambilan sampel) kualitas udara di lapangan. Analisis kondisi kualitas udara dilakukan dengan
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di Jalan Banjaran - Balan sebagai jalan keluar masuk kendaraan proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan mobilisasi peralatan material berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-37
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
12. Penurunan Kualitas Udara
Mutu Kualitas Udara Ambient dan Emisi Sumber Tidak Bergerak sesuai Peraturan Gubernur Jatim No. 10 tahun 2009 sebagai berikut: SO2 = 0,1 ppm ; CO = 20 ppm ; NOx = 0,05 ppm ; Debu = 0,26 mg/m3
Pekerjaan Tiang Pancang dan Fondasi
metode sesuai ketentuan dalam Peraturan Gubernur Jatim No. 10 tahun 2009 sebagai berikut: SO2 = pararosalin ; CO = NDIR ; NOx = Saltzmant ; Debu = Gravimetri. Selanjutnya hasil pengujian dianalisis dengan membandingkan hasil pengukuran dengan Baku Mutu Kualitas Udara Ambient berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10 tahun 2009. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo
Lokasi pantau terdapat pada 4 titik di Jalan Banjaran-Balan , di Jalan Dusun Bogel , di Jalan Dusun Padang dan di Jalan Raya Sugio ,
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pekerjaan tiang pancang dan pondasi berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
13. Penurunan Kualitas Udara
Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah parameter pencemar kualitas udara yang terdiri dari SO2, CO, NOx diukur dalam ppm dan debu diukur dalam mg/m3 dengan indikator nilai parameter kualitas udara dibandingkan Baku Mutu Kualitas Udara Ambient dan Emisi Sumber Tidak Bergerak sesuai Peraturan Gubernur Jatim No. 10 tahun 2009 sebagai berikut: SO2 = 0,1 ppm ; CO = 20 ppm ; NOx = 0,05 ppm ; Debu = 0,26 mg/m3
Pekerjaan Ground Reservoir dan Septic Tank dan IPAL
Lokasi pantau terdapat pada 2 titik yaitu di area pekerjaan ground reservoar, septic tank, IPAL dan di Jalan Banjaran-Balan
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pekerjaan ground reservoar, septic tank, dan IPAL berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
14. Penurunan Kualitas Udara
Pekerjaan Struktur Bangunan
Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap kondisi kualitas udara di area proyek dan melakukan pengukuran (pengambilan sampel) kualitas udara di lapangan. Analisis kondisi kualitas udara dilakukan dengan
Lokasi pantau terdapat pada 3 titik di Jalan Banjaran-Balan , di Jalan Dusun Bogel , dan di Jalan Raya Sugio
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pekerjaan pembuatan struktur bangunan kantor dan fasum berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-38
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
metode sesuai ketentuan dalam Peraturan Gubernur Jatim No. 10 tahun 2009 sebagai berikut: SO2 = pararosalin ; CO = NDIR ; NOx = Saltzmant ; Debu = Gravimetri. Selanjutnya hasil pengujian dianalisis dengan membandingkan hasil pengukuran dengan Baku Mutu Kualitas Udara Ambient berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10 tahun 2009. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo
selama tahap konstruksi
15. Penurunan Kualitas Udara
Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah parameter pencemar kualitas udara yang terdiri dari SO2, CO, NOx diukur dalam ppm dan debu diukur dalam mg/m3 dengan indikator nilai parameter kualitas udara dibandingkan Baku Mutu Kualitas Udara Ambient dan Emisi Sumber Tidak Bergerak sesuai Peraturan Gubernur Jatim No. 10 tahun 2009 sebagai berikut: SO2 = 0,1 ppm ; CO = 20 ppm ; NOx = 0,05 ppm ; Debu = 0,26 mg/m3
Pembangunan Stadion
Lokasi pantau terdapat pada 3 titik di Jalan Banjaran-Balan , di Jalan Dusun Bogel , dan di Jalan Raya Sugio
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pekerjaan pembuatan struktur bangunan stadion berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
16. Penurunan Kualitas Udara
Perpipaan , Mechanical , Electrical dan Finishing
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di area pekerjaan perpipaan, mechanical dan electrical
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
17. Penurunan Kualitas Udara
Parameter komponen lingkungan hidup yang dipantau adalah parameter pencemar kualitas udara yang terdiri dari SO2, CO, NOx diukur dalam ppm dan debu diukur dalam mg/m3 dengan indikator nilai parameter kualitas udara dibandingkan Baku Mutu Kualitas Udara
Pembangunan Jalan , Areal Parkir dan Drainase
Melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap kondisi kualitas udara di area proyek dan melakukan pengukuran (pengambilan sampel) kualitas udara di lapangan. Analisis kondisi kualitas udara dilakukan dengan metode sesuai
Lokasi pantau terdapat pada 2 titik yaitu di area pembangunan jaringan jalan, area parkir, dan saluran drainase serta Jalan Banjaran-Balan
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pembangunan jaringan jalan, area parkir, dan saluran drainase berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-39
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
18. Penurunan Kualitas Udara
Ambient dan Emisi Sumber Tidak Bergerak sesuai Peraturan Gubernur Jatim No. 10 tahun 2009 sebagai berikut: SO2 = 0,1 ppm ; CO = 20 ppm ; NOx = 0,05 ppm ; Debu = 0,26 mg/m3
Demobilisasi Peralatan
ketentuan dalam Peraturan Gubernur Jatim No. 10 tahun 2009 sebagai berikut: SO2 = pararosalin ; CO = NDIR ; NOx = Saltzmant ; Debu = Gravimetri. Selanjutnya hasil pengujian dianalisis dengan membandingkan hasil pengukuran dengan Baku Mutu Kualitas Udara Ambient berdasarkan Peraturan Gubernur Jatim No. 10 tahun 2009. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo.
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di Jalan Banjaran - Balan sebagai jalan keluar masuk kendaraan proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan mobilisasi peralatan material berlangsung dan dievaluasi setiap 6 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
C. Hidrologi
19. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur
Pembangunan Base Camp
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan pengukuran terhadap kualitas air serta melakukukan inventarisasi data sekunder berupa data genangan dan kondisi drainase. Kemudian menganalisis isi dari dokumen kajian drainase dan genangan
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di Drainase Jalan Banjaran - Balan sebagai jalan keluar masuk kendaraan proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pembangunan dan pengoperasian base camp berlangsung dan dievaluasi setiap 1 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-40
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
20. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur
Pekerjaan Tiang Pancang dan Fondasi
air, serta perbandingan hasil laboratorium untuk kualitas air permukaan terhadap Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur no. 2 tahun 2009. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo.
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di Drainase Jalan Banjaran - Balan sebagai jalan keluar masuk kendaraan proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pembangunan dan pengoperasian base camp berlangsung dan dievaluasi setiap 1 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
21. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur
Pekerjaan Ground Reservoir dan Septic Tank dan IPAL
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan pengukuran terhadap kualitas air serta melakukukan inventarisasi data sekunder berupa data genangan dan kondisi drainase. Kemudian menganalisis isi dari dokumen kajian drainase dan genangan air, serta perbandingan hasil laboratorium untuk kualitas air permukaan terhadap Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur no. 2 tahun 2009. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo.
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di Drainase Jalan Banjaran - Balan sebagai jalan keluar masuk kendaraan proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pembangunan dan pengoperasian base camp berlangsung dan dievaluasi setiap 1 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
22. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur
Pekerjaan Struktur Bangunan
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di Drainase Jalan Banjaran - Balan sebagai jalan keluar masuk kendaraan proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pembangunan dan pengoperasian base camp berlangsung dan dievaluasi setiap 1 bulan sekali
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-41
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
selama tahap konstruksi
23. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur
Pembangunan Stadion
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan pengukuran terhadap kualitas air serta melakukukan inventarisasi data sekunder berupa data genangan dan kondisi drainase. Kemudian menganalisis isi dari dokumen kajian drainase dan genangan air, serta perbandingan hasil laboratorium untuk kualitas air permukaan terhadap Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur no. 2 tahun 2009. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo.
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di Drainase Jalan Banjaran - Balan sebagai jalan keluar masuk kendaraan proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pembangunan dan pengoperasian base camp berlangsung dan dievaluasi setiap 1 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
24. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur
Perpipaan , Mechanical , Electrical dan Finishing
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di Drainase Jalan Banjaran - Balan sebagai jalan keluar masuk kendaraan proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pembangunan dan pengoperasian base camp berlangsung dan dievaluasi setiap 1 bulan sekali selama tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
25. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Parameter yang digunakan adalah Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2008 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di
Pembangunan Jalan , Areal Parkir dan Drainase
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan pengukuran terhadap kualitas air serta melakukukan inventarisasi data sekunder berupa data genangan dan kondisi
Lokasi pantau terdapat pada 1 titik di Drainase Jalan Banjaran - Balan sebagai jalan keluar masuk kendaraan proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali selama kegiatan pembangunan dan pengoperasian base camp berlangsung dan
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-42
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
Provinsi Jawa Timur drainase. Kemudian menganalisis isi dari dokumen kajian drainase dan genangan air, serta perbandingan hasil laboratorium untuk kualitas air permukaan terhadap Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur no. 2 tahun 2009. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo.
dievaluasi setiap 1 bulan sekali selama tahap konstruksi
II. Komponen Biologi 26. Penurunan Jumlah
Flora Jumlah dan Jenis flora tetap baik sebagaimana bila tanpa proyek
Pembersihan Lahan
Pengamatan dan pengukuran lapangan
Area Proyek Satu 1 kali setiap 6 bulan pada tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
27. Penurunan Jumlah Fauna
Jumlah dan Jenis fauna tetap baik sebagaimana bila tanpa proyek
Pembersihan Lahan
Pengamatan dan pengukuran lapangan
Area Proyek Satu 1 kali setiap 6 bulan pada tahap konstruksi
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-43
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
III. Komponen Sosial , Ekonomi dan Budaya A. Sosial Ekonomi
28. Penurunan Kenyamanan Berlalu Lintas
Tidak adanya kemacetan di Jalan Banjaran-Balan sebagai akses keluar masuk peralatan dan material proyek , kecepatan rata-rata pengguna jalan yang melintasi jalan akses proyek tidak kurang dari 30KM/jam
Mobilisasi Peralatan dan Material
Pengamatan langsung di lapangan dan pengumpulan data dilakukan dengan melalui survey lalin dan pengisian kuisioner dari masyarakat. Metode analisis data menggunakan analisa deskriptif, kualitatif dan kuantitatif penurunan kenyamanan gangguan lalu lintas.
Di sepanjang Jalan Banjaran - Balan (lokasi proyek) area Stadion Sepak Bola Stadion lamong dengan jarak radius 500 meter dari Stadion dan pemukiman yang paling dekat dengan area proyek
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-DLLAJ Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka. DLLAJ Kabupaten Lamongan
29. Penurunan Kenyamanan Berlalu Lintas
Tidak adanya kemacetan di Jalan Banjaran-Balan sebagai akses keluar masuk peralatan dan material proyek , kecepatan rata-rata pengguna jalan yang melintasi jalan akses proyek tidak kurang dari 30KM/jam
Demobilisasi peralatan
Pengamatan langsung di lapangan dan pengumpulan data dilakukan dengan melalui survey lalin dan pengisian kuisioner dari masyarakat. Metode analisis data menggunakan analisa deskriptif, kualitatif dan kuantitatif penurunan kenyamanan gangguan lalu lintas.
Di sepanjang Jalan Banjaran - Balan (lokasi proyek) area Stadion Sepak Bola Stadion lamong dengan jarak radius 500 meter dari Stadion pemukiman yang paling dekat dengan area proyek
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-DLLAJ Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka. DLLAJ Kabupaten Lamongan
B. Pertahanan dan Keamanan
30. Penurunan Keamanan dan Ketertiban
Tidak adanya tindak kriminal yang meresahkan masyarakat
Mobilisasi Tenaga Kerja
Pengamatan langsung di lapangan dan pengumpulan data
Di sepanjang Jalan Banjaran - Balan (lokasi proyek) area
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Dinas Sosial Kabupaten
Bupati Lamongan, Ka.Dinas
-
III-44
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
Masyarakat diarea sekitar proyek dilakukan dengan melalui survey lalin dan pengisian kuisioner dari masyarakat. Metode analisis data menggunakan analisa deskriptif , kualitatif dan kuantitatif keamanan dan ketertiban masyarakat
Stadion Sepak Bola Stadion lamong dengan jarak radius 500 meter dari Stadion dan pemukiman yang paling dekat dengan area proyek
selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Lamongan Sosial Kabupaten Lamongan
IV. Kesehatan Masyarakat 31. Peningkatan
Timbulan Sampah Domestik
Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola Stadion Lamong"
Pekerjaan Tiang Pancang dan Fondasi
Melakukan pengamatan lapangan dan survei kuisioner dan wawancara pada karyawan . Kemudian dikakukan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap semua parameter data.
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil sampah dan pada sarana penanganan sampah
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
32. Peningkatan Timbulan Sampah Domestik
Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola Stadion Lamong"
Pekerjaan Ground Reservoir ,Septic Tank dan IPAL
Melakukan pengamatan lapangan dan survei kuisioner dan wawancara pada karyawan . Kemudian dikakukan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap semua parameter data.
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil sampah dan pada sarana penanganan sampah
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
33. Peningkatan Timbulan Sampah Domestik
Pekerjaan Struktur Bangunan
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil sampah dan pada sarana penanganan sampah
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Kebersihan dan Pertamanan
-
III-45
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
Kabupaten Lamongan
34. Peningkatan Timbulan Sampah Domestik
Pembangunan Stadion
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil sampah dan pada sarana penanganan sampah
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
35. Peningkatan Timbulan Sampah Domestik
Perpipaan , Mechanical , Electrical dan Finishing
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil sampah dan pada sarana penanganan sampah
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
-
III-46
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
36. Peningkatan Timbulan Sampah Domestik
Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem pengelolaannya selama tahap konstruksi stadion sepak bola Stadion Lamong"
Pembangunan Jalan , Areal Parkir dan Drainase
Melakukan pengamatan lapangan dan survei kuisioner dan wawancara pada karyawan . Kemudian dikakukan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap semua parameter data..
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil sampah dan pada sarana penanganan sampah
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
37. Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik
karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik
Pembangunan Base Camp
Melakukan survei kuisioner dan wawancara pada karyawan dan pengumpulan data sekunder berupa data sanitasi Kabupaten Lamongan. Kemudian dikakukan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap semua parameter data.
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil limbah dan pada sarana penanganan limbah
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-47
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
38. Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik
karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik
Pekerjaan Tiang Pancang dan Fondasi
Melakukan survei kuisioner dan wawancara pada karyawan dan pengumpulan data sekunder berupa data sanitasi Kabupaten Lamongan. Kemudian dikakukan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap semua parameter data.
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil limbah dan pada sarana penanganan limbah
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
39. Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik
karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik
Pekerjaan Ground Reservoir , Septic Tank dan IPAL
Melakukan survei kuisioner dan wawancara pada karyawan dan pengumpulan data sekunder berupa data sanitasi Kabupaten Lamongan. Kemudian dikakukan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap semua parameter data.
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil limbah dan pada sarana penanganan limbah
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-48
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
40. Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik
karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik
Pekerjaan Struktur Bangunan
Melakukan survei kuisioner dan wawancara pada karyawan dan pengumpulan data sekunder berupa data sanitasi Kabupaten Lamongan. Kemudian dikakukan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap semua parameter data.
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil limbah dan pada sarana penanganan limbah
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
41. Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik
karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik
Pembangunan Stadion
Melakukan survei kuisioner dan wawancara pada karyawan dan pengumpulan data sekunder berupa data sanitasi Kabupaten Lamongan. Kemudian dikakukan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap semua parameter data.
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil limbah dan pada sarana penanganan limbah
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-49
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
42. Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik
karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik
Perpipaan , Mechanical , Electrical dan Finishing
Melakukan survei kuisioner dan wawancara pada karyawan dan pengumpulan data sekunder berupa data sanitasi Kabupaten Lamongan. Kemudian dikakukan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap semua parameter data.
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil limbah dan pada sarana penanganan limbah
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
43. Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik
karakteristik limbah cair dan pengendaliaannya disesuaikan dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.112/MenLH/VII/2003 tentang Baku Mutu Kualitas Air Limbah Domestik
Pembangunan Jalan , Areal Parkir dan Drainase
Melakukan survei kuisioner dan wawancara pada karyawan dan pengumpulan data sekunder berupa data sanitasi Kabupaten Lamongan. Kemudian dikakukan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap semua parameter data.
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil limbah dan pada sarana penanganan limbah
Pemantauan dilakukan satu kali setiap hari selama kegiatan kontruksi dan survey , serta pengisian kuisioner dilakukan berulang setiap 1 bulan sekali selama masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-50
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
TAHAP OPERASI I. Komponen Lingkungan Geo-Fisik - Kimia
A. Hidrologi
1. Penurunan Kualitas Air Permukaan
Parameter yang digunakan adalah Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur No. 2 tahun 2009 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air di Provinsi Jawa Timur
Aktivitas Penggunaan Stadion
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan pengukuran terhadap kualitas air serta melakukukan inventarisasi data sekunder berupa data genangan dan kondisi drainase. Kemudian menganalisis isi dari dokumen kajian drainase dan genangan air, serta perbandingan hasil laboratorium untuk kualitas air permukaan terhadap Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Timur no. 2 tahun 2009. Analisa laboratorium dilakukan di Laboratorium Sucofindo.
Lokasi pemantauan terdapat 3 titik yaitu di titik influen IPAL , effluen IPAL dan di badan sungai setelah lokasi titik pembuangan effluen ke sungai
Pemantauan dilakukan 1 kali setiap 1 bulan selama kegiatan pengoperasian bangunan stadion berlangsung
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-51
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
II. Sosial , Ekonomi dan Budaya
A. Sosial Ekonomi
2. Peningkatan Peluang Kerja Pada Proyek
Jumlah tenaga kerja yang direkrut selama operasional stadion sepak bola Stadion Lamong
Aktivitas Penggunaan Stadion
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara melalui kuisioner dengan masyarakat di sekitar area proyek. Kemudian dianalisis dengan metode statistik dan ditabulasi untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif.
Lokasi pantau terdapat pada Stadion sepak bola Stadion Lamong dan tempat tinggal masyarakat dalam lingkup batas sosial
Pemantauan dilakukan 1 kali setiap 12 bulan selama masa operasional berlangsung
Pemrakarsa Staff-Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Lamongan
3. Peningkatan Peluang Usaha Disekitar Lokasi
Jumlah Usaha yang muncul ketika Stadion beroperasi
Aktivitas Penggunaan Stadion
Lokasi pantau terdapat pada Stadion sepak bola Stadion Lamong dan tempat tinggal masyarakat dalam lingkup batas sosial
Pemantauan dilakukan 1 kali setiap 12 bulan selama masa operasional berlangsung
Pemrakarsa Staff-Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lamongan
4. Penurunan Kenyamanan Berlalu Lintas
Tidak adanya kemacetan di Jalan Banjaran-Balan sebagai akses keluar masuk operasional Stadion, kecepatan rata-rata pengguna jalan yang melintasi jalan akses operasional tidak kurang dari 30KM/jam
Aktivitas Penggunaan Stadion
Melakukan surey lapangan (pencacahan dan pengukuran) dan pengumpulan data sekunder dari instansi terkait seperti Dinas Perhubungan; Bappeda; BPS; dan Kepolisian Resor Lamongan Unit Lalu Lintas. Kemudian dilakukan analisis dengan metode matematis dan deskriptif.
Lokasi pantau terdapat pada Jalan Banjaran -Balan akses Stadion sepak bola Stadion Lamong
Pemantauan dilakukan 1 kali setiap 1 bulan selama masa operasional berlangsung
Pemrakarsa Staff-DLLAJ Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.DLLAJ Kabupaten Lamongan
-
III-52
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul
(bisa di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
B. Pertahanan dan Keamanan
5. Penurunan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat
Tidak adanya tindak kriminal diarea batas sosial area stadion beroperasi
Aktivitas Penggunaan Stadion
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara melalui kuisioner dengan masyarakat di sekitar area proyek. Kemudian dianalisis dengan metode statistik dan ditabulasi untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif.
Lokasi pantau terdapat pada Stadion sepak bola Stadion Lamong dan tempat tinggal masyarakat dalam lingkup batas sosial
Pemantauan dilakukan 1 kali setiap 1 bulan selama masa operasional berlangsung
Pemrakarsa Staff-Dinas Sosial Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Sosial Kabupaten Lamongan
III. Kesehatan Masyarakat
6. Peningkatan Timbulan Sampah Domestik
Volume dan komposisi timbulan sampah serta sistem pengelolaannya selama operasional Stadion Lamong
Aktivitas Penggunaan Stadion
Melakukan survei dan wawancara pada karyawan dan pengumpulan data sekunder berupa data sanitasi Kabupaten Lamongan. Kemudian dikakukan analisa deskriptif kualitatif dan kuantitatif terhadap semua parameter data.
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil sampah dan pada sarana penanganan sampah
Pemantauan dilakukan 1 kali setiap 1 bulan selama masa operasional berlangsung
Pemrakarsa Staff-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
7. Peningkatan Timbulan Limbah Cair Domestik
Volume dan komposisi timbulan limbah cair domestik serta sistem pengelolaannya selama operasional Stadion Lamong
Aktivitas Penggunaan Stadion
Lokasi pantau terdapat pada sumber penghasil limbah cair dan pada sarana penanganan limbah cair domestik
Pemantauan dilakukan 1 kali setiap 1 bulan selama masa operasional berlangsung
Pemrakarsa Staff-Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Badan lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan
-
III-53
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
Tabel 3.2 Matriks Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Dampak Strategis dan ber-SOP
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul (bisa
di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
Aspek - aspek yang Dipantau
TAHAP PRAKONSTRUKSI
I.Komponen Lingkungan Sosial , Ekonomi dan Budaya
A. Sosial Ekonomi
1. Peningkatan Pro-Kontra Masyarakat
Mengukur kefektivitas SOP
Survey Awal Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara melalui kuisioner dengan masyarakat di sekitar area proyek. Kemudian dianalisis dengan metode statistik dan ditabulasi untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif.
Lokasi pantau terdapat pada Stadion sepak bola Stadion Lamong dan tempat tinggal masyarakat dalam lingkup batas sosial
Pemantauan dilakukan 1 kali pada masa prakonstruksi
Pemrakarsa dan surveyor
Staff-Dinas Sosial Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka. Dinas Sosial Kabupaten Lamongan
2. Peningkatan Pro-Kontra Masyarakat
Mengukur kefektivitas SOP kesepakatan bersama
Perijinan Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara melalui kuisioner dengan masyarakat di sekitar area proyek. Kemudian dianalisis dengan metode statistik dan ditabulasi untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif.
Lokasi pantau terdapat pada Stadion sepak bola Stadion Lamong dan tempat tinggal masyarakat dalam lingkup batas sosial
Pemantauan dilakukan 1 kali pada masa prakonstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Dinas Sosial Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka. Dinas Sosial Kabupaten Lamongan
-
III-54
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul (bisa
di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
TAHAP KONSTRUKSI
Komponen Lingkungan Geo-Fisik-Kimia
A. Ruang, Tanah dan Lahan
3. Penurunan Estetika Lingkungan Sekitar
Mengukur kefektivitas SOP tentang penurunan estetika lingkungan area proyek
Pembersihan Lahan
Pengamatan dan pengukuran di lapangan dan menganalisa dengan metode matematis
Lokasi pantau yaitu area batas proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali setiap 6 bulan pada masa konstruksi
Pemrakarsa dan surveyor
Staff-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
4. Penurunan Estetika Lingkungan Sekitar
Mengukur kefektivitas SOP tentang penurunan estetika lingkungan area proyek
Mobilisasi Peralatan dan Material
Pengamatan dan pengukuran di lapangan dan menganalisa dengan metode matematis
Lokasi pantau yaitu area batas proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali setiap 6 bulan pada masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
5. Penurunan Estetika Lingkungan Sekitar
Mengukur kefektivitas SOP tentang penurunan estetika lingkungan area proyek
Pekerjaan Tiang Pancang dan Fondasi
Pengamatan dan pengukuran di lapangan dan menganalisa dengan metode matematis
Lokasi pantau yaitu area batas proyek
Pemantauan dilakukan 1 kali setiap 6 bulan pada masa konstruksi
Pemrakarsa dan Surveyor
Staff-Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Lamongan
-
III-55
RPL
PROYEK PEMBANGUNAN STADION LAMONG
2014
No
Dampak Lingkungan yang Dipantau Bentuk Pemantauan Lingkungan Hidup Institusi Pemantauan Lingkungan Hidup
Jenis Dampak yang timbul (bisa
di ambien dan bisa di
sumbernya)
Indikator / Parameter Sumber Dampak
Metode Pengumpulan dan Analisis Data
Lokasi Pantau Waktu &
Frekuensi Pelaksana Pengawas
Penerima Laporan
TAHAP OPERASIONAL
Komponen Lingkungan Sosial , Ekonomi dan Budaya
A. Sosial Ekonomi
6. Peningkaatan Potensi Kecelakaan Lalulintas
Mengukur kefektivitas SOP tentang potensi kecelakaan lalulintas diarea sekitar proyek
Aktivitas Penggunaan Stadion
Melakukan pengamatan langsung di lapangan dan wawancara melalui kuisioner dengan masyarakat di sekitar area proyek. Kemudian dianalisis dengan metode statistik dan ditabulasi untuk selanjutnya dianalisis secara deskriptif.
Lokasi pantau terdapat pada Stadion sepak bola Stadion Lamong dan tempat tinggal masyarakat dalam lingkup batas sosial
Pemantauan dilakukan 1 kali setiap 6 bulan masa operasional
Pemrakarsa Staff-POLRES Kabupaten Lamongan
Bupati Lamongan, Ka.POLRES Kabupaten Lamongan