rpp aceh dan makasar
TRANSCRIPT
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SMA YASIHA Gubug
Nama Guru : Sarinah, S.Pd
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas / Semester : XI / 1
Materi Pokok : Kerajaan-kerajaan Besar Islam Indonesia
Sub Materi : Kerajaan Aceh dan Kerajaan Makasar
Pertemuan ke : 3
Alokasi Waktu : 4 x 45 (180 menit )
A. Kompetensi Inti :
1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan sebagai karunia Tuhan
Yang Maha Esa.
2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, peduli, santun, cinta damai
dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3.2 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-kerajaan besar Islam untuk menentukan faktor yang berpengaruh pada
kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu dan masa kini.
4.2 Menyajikan hasil identifikasi warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Islam di Indonesia yang
berpengaruh pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini, dalam bentuk tulisan dan
media lain.
B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
1.1 Menghayati nilai-nilai peradaban dunia yang menghargai perbedaan sebagai karunia Tuhan
Yang Maha Esa.
2.1 Mengembangkan sikap jujur, rasa ingin tahu, tanggung jawab, peduli, santun, cinta damai
dalam mempelajari peristiwa sejarah sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
2.2 Menunjukan sikap cinta tanah air, nilai-nilai rela berkorban dan kerjasama yang dicontohkan
para pemimpin pada masa pergerakan nasional, meraih dan mempertahankan kemerdekaan
Indonesia.
3.2 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan masyarakat Indonesia
pada masa kerajaan-kerajaan besar Islam untuk menentukan faktor yang berpengaruh pada
kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu dan masa kini.
3.2.1 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan kerajaan Aceh
3.2.2 Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan kerajaan Makasar
4.2 Menyajikan hasil identifikasi warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan
masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan besar Islam di Indonesia yang berpengaruh
pada kehidupan masyarakat Indonesia masa kini, dalam bentuk tulisan dan media lain.
4.2.1 Menyajikan hasil identifikasi warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan kerajaan Aceh .
4.2.2 Menyajikan hasil identifikasi warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan kerajaan Makasar
D.Tujuan Pembelajaran :
1.Melalui ekplorasi buku sumber dan diskusi peserta didik dapat menganalisis sistem
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan kerajaan Aceh
2. Melalui ekplorasi buku sumber dan diskusi peserta didik dapat menganalisis sistem
pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan kerajaan Makasar
3. Melalui ekplorasi buku sumber dan diskusi peserta didik dapat menyajikan hasil identifikasi
warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan kerajaan Aceh.
4. Melalui ekplorasi buku sumber dan diskusi peserta didik dapat menyajikan hasil identifikasi
warisan sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan kerajaan Aceh.
E.Materi Pembelajaran
1. Fakta
a. Letak / lokasi kerajaan Aceh dan Makasar
b. Tokoh / Raja raja kerajaan Aceh dan Makasar
c. Tempat Peribadatan (Masjid) Aceh dan Makasar
d. Peninggalan hasil budaya ( bangunan, dll) Aceh dan makasar
2. Konsepa. Lahir / Berdirinya Kerajaan Aceh dan Makasarb. Perkembangan Kerajaan Aceh dan Makasarc. Peranan ulama di kerajan Aceh dan Makasard. Kejayaan Kerajaan Aceh dan Makasar
3. Prinsip Kerajaan Aceh terletak di pintu gerbang masuknya pengaruh asing dari
arah barat yaitu melalui selat Malaka. Sedang kerajaan Makasar merupakan pusat perdagangan rempah-rempah wilayah timur.
Peranan kerajaan Aceh dalam membendung pengaruh asing dilakukan terhadap Portugis.
Untuk kerajaan Aceh dan Makasar bangsa asing yang dihadapi adalah VOC (Belanda). Di aceh persatuan dan kesatuan antara Ulama dan Umaroh sangat kuat, sehingga menjadikan
kesulitan VOC dalam mengalahkannya.
3. Prosedur Proses pergantian raja di kerajaan Aceh maupun di kerajaan Makasar
.F. Metode pendekatan dan strategi pembelajaran
Metode : Ceramah, Diskusi, Tanya jawab, Penugasan.
Pendekatan : Scientifik Learning.
Model : Problem Based Learning
G. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran.
Kegiatan DeskripsiAlokasiwa
ktuPendahuluan • Mengucapkan salam, berdoa bersama, dan mengabsen
kehadiran siswa,
• Memberikan apersepsi berupa pertanyaan untuk mengingat topik materi yang lalu yaitu ; Menyebutkan nama – mana kerajaan Islam di Indonesia.
• Menyampaikan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan
• Menyampaikan teknis pembelajaran
10 menit
Kegiatan Inti Oriantasi pesertadidik pada masalah • Menyampaikan tujuan pembelajaran yang sudah dirumuskan
Mengajak peserta didik untuk aktif mengikuti pembelajaran • Menyampaikan teknis pembelajaran
Mengorganisasi peserta didik untuk belajar • Peserta dididk membaca buku teks sejarah peminatan kelas XI
tentang ; kerajaan Aceh dan Makasar.
• Memperhatikan guru dalam menyampaikan tentang pokok materi pembelajaran.
• Peserta didik termotivasi untuk menanyakan dari hasil memperhatikan tayangan gambar terkait dengan kerajaan Aceh dan Makasar.
Membimbing penyelidikan individual maupun kelompok• Membagi kelompok menjadi 4 kelompok untuk berdiskusi
Kelompok 1dan 2 berdiskusi tentang sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan kerajaan Aceh .
Kelompok 3 dan 4 berdiskusi tentang sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan kebudayaan kerajaan Makasar.
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya• Siswa berdiskusi melalui membaca buku teks, atau sumber
lainnya mengekplore internet, dengan bimbingan dan pengamatan dari guru,
• Menganalisis dan menyimpulkan informasi yang didapat, serta Mencatat dalam buku catatan dalam bentuk kesimpulan-kesimpulan terkait dengan materi.
Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
• Dengan jujur, disiplin dan tanggung jawab masing –masing kelompok secara bergiliran mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lainnya menanggapi. Guna mendapatkan pemecahan masalah yang lebih baik.
150 menit
Penutup • Bersama-sama dengan peserta didik, guru meberikan penekanan dalam bentuk kesimpulan-kesimpulan materi yang dipelajari
• Memberikan evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran lisan untuk mengetahui daya serap terhadap materi yang dibahas.
• Memberitahu siswa bahwa dalam pertemuan yang akan datang membahas tentang kerajaan Demak dan Mataram islam
• Memberikan tugas menyusun laporan dalam bentuk porto poli tentang hasil kebudayaan kerajaan Aceh dan Makasar yang dibuat secara individu.
20 menit
H. Media/Alat dan Sumber Pembelajaran :
1. Media : LCD, Internet, Peta wilayah kerajaan Sumatera.
2. Alat/ Bahan :Slide power point, laptop, lembar instrument tugas, spidol, White
board.
3. Sumber Belajar :
- Mustopo M Habib, dkk. Sejarah Peminatan Kelas XI, Penerbit Yudistira Edisi Pertama
2014.
- Buku referensi yang relevan.
- WWW. Wikipedia. com
I. Penilaian :
1. Tehnik : Test dan Non test.
2. Bentuk : Uraian dan pengamatan
3. Instrument : Lembar penilaian sikap.( Terlampir )
A. Penilaian Kognitif
INDIKATOR SOALNO INDIKATOR SOAL RANAH
KOGNITIFBentuk Soal No Soal
1 Siswa dapat menjelaskan awal perkembangan kerajaan Aceh.
C1 Uraian 1
2 Siswa dapat menyebutkan raja raja yng berkuasa dikerajaan Aceh .
C1 Uraian 2
3 Siswa dapat menyebutkan raja raja yang berkuasa dikesultanan Makasar.
C1 Uraian 3
4 Siswa dapat menjelaskan kehidupan sosial masyarakat Aceh.
C3 Uraian 4
5 Siswa dapat membedakan kehidupan sosial masyarakat Aceh dan Makasar.
C4 Uraian 5
Soal Uraian :
1. Jelaskan awal perkembangan kerajaan Aceh.
2. Sebutkan raja- raja yang berkuasa dikerajaan Aceh.
3. Sebutkan raja- raja yang berkuasa dikasultanan Makasar.
4. Jelaskan kehidupan sosial masyarakat Aceh.
5. Bedakan kehidupan sosial masyarakat di kerajaan Aceh dengan masyarakat kerajaan Makasar .
Kunci Jawaban :
1 Aceh mulai berpengaruh pada tahun 1520, berhasil menaklukkan kerajaan Daya, Pedir dan
Samudera Pasai. pada masa Ali Mughayat syah menyerang kapal portugis.
2 Raja raja kerajaan Aceh :
1. Ali Mughayat Syah.
2. Sultan Alaudin Riayat Syah.
3. Sultan Iskandar Muda.
4. Sultan Iskandar Tani.
3 Raja- raja Kasultanan Makasar :
1. Sultan Alaudin.
2. Sultan Hasanudin.
3. Maposamba.
4 Kehidupan sosial masyarakat Aceh :
Perpaduan antara adat istiadat dengan ajaran Islam, kaum perempuan dihormati dan
diperlakukan sama dengan kaum laki-laki, adanya persatuan teuku dan tengku
5 Perbedaan kehidupan sosial kerajaan Kasultanan Aceh :
Kasultanan Aceh : - Sistim feodalisme.
- Kaum bangsawan sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan sipil
disebut golongan Teuku.
- Kaum ulama memegang peranan agama disebut golongan Teungku
Kesultanan Makasar : Kehidupan sosial Kerajaan Makassar adalah feodal. Masyarakat
Makasgar dibedakan atas tiga lapisan atau kelas. Kelas tertinggi
bergelar kareng yang terdiri dari kaum bangsawan, tumasaraq adalah
gelar untuk rakyat biasa, dan ata untuk hamba sahaya. Raja Makassar
setelah masuk lslam bergelar sultan yang dalam menjalankan
pernerinlahannya dibantu oleh suatu dewan yang disebul Kasuwiyang
Salapanga(Majelis Sembilan) atau Bate Salapanga.
Pedoman penilaian :
1. Setiap soal apabila dijawab benar sempurna diberi nilai 20
2. Setiap soal apabila dijawab mendekati benar diberi nilai 15
3. Setiap soal apabila dijawab setengah benar diberi nilai 10
4. Setiap soal apabila dijawab tapi salah diberi nilai 5
5. Setiap soal apabila yang tidak dijawab diberi nilai 0
B. Tugas Mandiri Terstruktur.
Siswa membuat laporan tertulis tentang warisan kebudayaan kerajaan Aceh dan Makasar.
Mengetahui, Gubug, 12 Juli 2014Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran
Drs. H.SYAFI’I Sarinah.S.Pd.
LAMPIRAN - LAMPIRAN
1. PEDOMAN PENILAIAN SIKAP
Format Lembar Pengamatan Sikap Spiritual :
No
Indikator Sikap
Nama Siswa
Ber
doa
Sik
ap b
ersy
ukur
Sik
ap a
tas
kebe
sara
n T
uhan
Sik
ap m
embe
ri s
alam
1
2
3
Keterangan: Skala penilaian sikap spiritual dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1. = sangat kurang; 2. = kurang 3. = cukup.4. = baik5. = sangat baik.
Format lampiran Sikap Sosial
RUBRIK OBSERVASIKOMPETENSI SIKAP SOSIAL
Mata Pelajaran : Tahun Pelajaran :
Kelas / Semester : XI / 1
Waktu
Pengamatan :
No. NIS NISN Nama Peserta Didik Skor untuk sikap
Jum
Nila
lah
Sko
r
i
Hor
mat
ses
ame
Mur
id
Kej
ujur
an
Ked
isip
linan
Tan
ggun
g ja
wab
Kep
edul
ian
Ker
jasa
ma
Ten
ggan
g ra
sa
Hor
mat
pad
a G
uru
Ram
ah d
enga
n te
man
Ker
ajin
an
Ket
ekun
an b
elaj
ar
Pro
aktif
1 2
3 4 5 6 7 8 9 10 Keterangan :
.
Skor setiap komponen maksimal 4 dengan ketentuan
sebagai berikut :Guru Mata Pelajaran,
a. Skor 4 = selalub. Skor 3 = seringc. Skor 2 = kadang-kadangd. Skor 1 = tidak pernah Drs. Prayitno SlametNilai =
(jumlah skor/skor maksimal) x 100Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali C = 60 – 69 : Cukup
B = 70 – 79 : Baik D = ‹ 60 : Kurang
LAMPIRAN 2: PENILAIAN DIRI
RUBRIK PENILAIAN DIRI SENDIRI
Mata Pelajaran : Kelas / Semester :Nama : Tahun Pelajaran : No. Absen : Waktu Pengamatan :
Petunjuk :Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya!
NO. PERNYATAANALTERNATIFYA TIDAK
1 Saya berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan
Yang Maha Esa agar mendapat bimbingan-Nya dalam belajar.
2Saya berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapat nilai
maksimal.
3 Saya optimis dapat meraih prestasi.
4 Saya berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat.
5Saya suka membahas masalah pelajaran pada saat istirahat dan waktu
senggang.
6 Saya berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku. 7 Saya berusaha bersikap santun dan ramah. 8 Saya berusaha mengerjakan tugas tepat waktu. 9 Saya mengerjakan soal PR asal-asalan. 10 Saya malas belajar karena tidak ada manfaatnya pelajaran ini dengan
kehidupan sehari-hari.
11Saya akan bersikap jujur dalam setiap ulangan dan mengerjakan tugas
yang diberikan
12 13 14 15
Pernyataan no. 1 s.d 8 dan 11 masing-masing diberi skor :Jawaban Ya = 2 Siswa Pribadi,Jawaban Tidak = 1
Pernyataan no. 9 dan 10 masing-masing diberi skor :Jawaban Ya = 1Jawaban Tidak = 2 …………………………………
Nilai= (jumlah skor/skor maksimal) x 100 NIS.Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali C = 60 – 69 : Cukup
B = 70 – 79 : Baik D = ‹ 60 : Kurang
LAMPIRAN 3: PENILAIAN TEMAN SEJAWAT
RUBRIK PENILAIAN SEJAWAT
Mata Pelajaran : Kelas / Semester :Nama Penilai : Tahun Pelajaran : 2014/2015No. Absen : Waktu Pengamatan :Nama siswa
yang di Nilai No Absen
Petunjuk :Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda V pada kolom yang sesuai dengan keadaan
dirimu yang sebenarnya!
NO. PERNYATAANALTERNATIFYA TIDAK
1 Berusaha meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa agar mendapat bimbingan-Nya dalam belajar.
2Berusaha belajar dengan sungguh-sungguh untuk mendapat nilai
maksimal.
3 Optimis dapat meraih prestasi. 4 Berperan aktif dalam kegiatan sosial di sekolah dan masyarakat.
5Suka membahas masalah pelajaran pada saat istirahat dan waktu
senggang.
6 berusaha mematuhi segala peraturan yang berlaku. 7 berusaha bersikap santun dan ramah. 8 berusaha mengerjakan tugas tepat waktu. 9 mengerjakan soal PR asal-asalan. 10 malas belajar karena tidak ada manfaatnya pelajaran ini dengan
kehidupan sehari-hari.
11bersikap jujur dalam setiap ulangan dan mengerjakan tugas yang
diberikan
12 13 14 15
Pernyataan no. 1 s.d 8 dan 11 masing-masing diberi skor :Jawaban Ya = 2 Siswa Pribadi,Jawaban Tidak = 1
Pernyataan no. 9 dan 10 masing-masing diberi skor :Jawaban Ya = 1Jawaban Tidak = 2 …………………………………
Nilai= (jumlah skor/skor maksimal) x 100 NIS.Kriteria Nilai
A = 80 – 100 : Baik Sekali C = 60 – 69 : Cukup
B = 70 – 79 : Baik D = ‹ 60 : Kurang
LAMPIRAN 4. PEDOMAN PENILAIAN KETRAMPILAN
NO NAMA SISWA Menanya
Menjawabpertanyaan
Ketepatanjawaban
Mengasosias
Mengkomunikasikan
JumlahSkore
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Keterangan: Skala penilaian sikap dibuat dengan rentang antara 1 s.d 5.
1. = sangatkurang;
2. = kurangkonsisten; 3. = mulaikonsisten; 4. = konsisten; dan5. = selalu konsisten.
LEMBAR PENGAMATAN/ OBSERVASI DISKUSI KELOMPOK
Mata Pelajaran : Sejarah Peminatan
Kelas / Semester : XI / 1
Kompetensi Dasar : Menganalisis sistem pemerintahan, sosial, ekonomi, dan
kebudayaan masyarakat Indonesia pada masa kerajaan-kerajaan
besar Islam untuk menentukan faktor yang berpengaruh pada
kehidupan masyarakat Indonesia pada masa itu dan masa kini.
Materi Pokok : Kerajaan Aceh dan Makasar
1. Penilaian dilakukan selama kegiatan diskusi
2. Hasil penilaian ini digunakan untuk mengetahui tingkat aktivitas peserta didik
3. Aspek yang dinilai:
1). Tanggung jawab
2). Kerja sama
3). Keberanian mengajukan pertanyaan
4). Kemampuan menyampaikan informasi/ menjawab pertanyaan
5). Menghargai pendapat orang lain
4. Keterangan Skor dan Katagori skor
Skor 1 = sangat kurang Jumlah skor 1- 5 katagori tidak aktif
Skor 2= kurang Jumlah skor 5-10 katagori kurang aktif
Skor 3= cukup Jumlah Skor11-15 katagori cukup aktif
Skor 4= baik Jumlah skor 16-20 katagori aktif
Skor 5 = baik sekali Jumlah skor 21 -25 katagori sangat aktif
Berilah skor untuk setiap aspek!
NO NAMA PESERTA
DIDIK
ASPEK PENILAIAN JUMLAH
SKOR
KATAGORI
1 2 3 4 5
1234567891011121314151617181920
JUMLAH SKORRERATA SKOR
∑ Skor perolehan Nilai = X 100
Skor Maksimal (25)
LAMPIRAN MATERI.
Kerajaan Aceh.
Struktur pemerintahan
Pada masa Sultan Ala‘ al-Din Mansur Syah (1577-1589) berkuasa, kerajaan Aceh sudah memiliki undang-undang yang terangkum dalam kitab Kanun Syarak Kerajaan Aceh. Undang-undang ini berbasis pada al-Quran dan hadits yang mengikat seluruh rakyat dan bangsa Aceh. Di dalamnya, terkandung berbagai aturan mengenai kehidupan bangsa Aceh, termasuk syarat-syarat pemilihan pegawai kerajaan. Namun, fakta sejarah menunjukkan bahwa, walaupun Aceh telah memiliki undang-undang, ternyata belum cukup untuk menjadikannya sebagai sebuah kerajaan konstitusional.
Dalam struktur pemerintahan Aceh, sultan merupakan penguasa tertinggi yang membawahi jabatan struktural lainnya. Di antara jabatan struktural lainnya adalah uleebalang yang mengepalai unit pemerintahan nanggroe (negeri), panglima sagoe (panglima sagi) yang memimpin unit pemerintahan Sagi, Kepala Mukim yang menjadi pimpinan unit pemerintahan mukim yang terdiri dari beberapa gampong, dan keuchiek atau geuchiek yang menjadi pimpinan pada unit pemerintahan gampong (kampung). Jabatan struktural ini mengurus masalah keduniaan (sekuler). Sedangkan pemimpin yang mengurus masalah keagamaan adalah tengku meunasah, imam mukim, kadli dan para teungku.
Kehidupan Sosial Budaya
a. agama
Dalam sejarah nasional Indonesia, Aceh sering disebut sebagai Negeri Serambi Mekah, karena Islam masuk pertama kali ke Indonesia melalui kawasan paling barat pulau Sumatera ini. Sesuai dengan namanya, Serambi Mekah, orang Aceh mayoritas beragama Islam dan kehidupan mereka sehari-hari sangat dipengaruhi oleh ajaran Islam ini. Oleh sebab itu, para ulama merupakan salah satu sendi kehidupan masyarakat Aceh. Selain dalam keluarga, pusat penyebaran dan pendidikan agama Islam berlangsung di dayah dan rangkang (sekolah agama). Guru yang memimpin pendidikan dan pengajaran di dayah disebut dengan teungku. Jika ilmunya sudah cukup dalam, maka para teungku tersebut mendapat gelar baru sebagai Teungku Chiek. Di kampung-kampung, urusan keagamaan masyarakat dipimpin oleh seseorang yang disebut dengan tengku meunasah.
Pengaruh Islam yang sangat kuat juga tampak dalam aspek bahasa dan sastra Aceh. Manuskrip-manuskrip terkenal peninggalan Islam di Nusantara banyak di antaranya yang berasal dari Aceh, seperti Bustanussalatin dan Tibyan fi Ma‘rifatil Adyan karangan Nuruddin ar-Raniri pada awal abad ke-17; kitab Tarjuman al-Mustafid yang merupakan tafsir Al Quran Melayu pertama karya Shaikh Abdurrauf Singkel tahun 1670-an; dan Tajussalatin karya Hamzah Fansuri. Peninggalan manuskrip tersebut merupakan bukti bahwa, Aceh sangat berperan dalam pembentukan tradisi intelektual Islam di Nusantara. Karya sastra lainnya, seperti Hikayat Prang Sabi, Hikayat Malem Diwa, Syair Hamzah Fansuri, Hikayat Raja-Raja Pasai, Sejarah Melayu, merupakan bukti lain kuatnya pengaruh Islam dalam kehidupan masyarakat Aceh.
b. Struktur sosial
Lapisan sosial masyarakat Aceh berbasis pada jabatan struktural, kualitas keagamaan dan kepemilikan harta benda. Mereka yang menduduki jabatan struktural di kerajaan menduduki lapisan sosial tersendiri, lapisan teratasnya adalah sultan, dibawahnya ada para penguasa daerah. Sedangkan lapisan berbasis keagamaan merupakan lapisan yang merujuk pada status dan peran yang dimainkan oleh seseorang dalam kehidupan keagamaan. Dalam lapisan ini, juga terdapat kelompok yang mengaku sebagai keturunan Nabi Muhammad. Mereka ini menempati posisi istimewa dalam kehidupan sehari-hari, yang laki-laki bergelar Sayyed, dan yang perempuan bergelar Syarifah. Lapisan sosial lainnya dan memegang peranan sangat penting adalah para orang kaya yang menguasai perdagangan, saat itu komoditasnya adalah rempah-rempah, dan yang terpenting adalah lada.
c. Kehidupan sehari-hari
Sebagai tempat tinggal sehari-hari, orang Aceh membangun rumah yang sering disebut juga dengan rumoh Aceh. Untuk mencukupi kebutuhan hidup, mereka bercocok tanam di lahan yang memang tersedia luas di Aceh. Bagi yang tinggal di kawasan kota pesisir, banyak juga yang berprofesi sebagai pedagang. Senjata tradisional orang Aceh yang paling terkenal adalah rencong, bentuknya menyerupai huruf L, dan bila dilihat dari dekat menyerupai tulisan kaligrafi bismillah. Senjata khas lainnya adalah Sikin Panyang, Klewang dan Peudeung oon Teubee.
Kerajaan Makasar
a) Letak Geografis
Di Sulawesi Selatan pada awalnya berdiri beberapa kerajaan seperti Gowa, Tallo, Luwu, Bone, dan Soppeng. Kemudian, Kerajaan Soppeng, Wajo, dan Bone bergabung menjadi satu dengan nama Tellum Pacceu, sedangkan Kerajaan Gowa dan Tallo bergabung menjadi satu dengan nama Kerajaan Makassar. Makassar terletak di pantai barat Semenanjung Sulawesi Selatan yang memiliki posisi yang penting karena dekat dengan jalur pelayaran perdagangan Nusantara. Hal itu menjadikan Makassar sebagai pusat persinggahan para pedagang dan Kerajaan Makasar berkernbang menjadi kerajaan besar dan berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara.
b) Kehidupan Politik
Perkembangan Kerajaan Makassar tidak terlepas dari peranan raja-raja yang memerintah. Ada raja-raja yang pernah memerintah Kerajaan Makassar antara lain sebagai berikut.
1. Sultan Alauddin (1591-1639 M)
Sultan Alauddin sebelumnya bernama asli Karaeng Matowaya Tumamenanga Ri Agamanna dan merupakan raja Makassar pertama yang memeluk agama lslam. Pada pemerintahan Sultan Alauddin, Kerajaan Makassar mulai terjun dalam dunia pelayaran dan perdagangan (dunia maritim). Dengan perkembangan tersebut menjadikan kesejahteraan rakyat Makassar meningkat.
2. Sultan Muhammad Said (1639-1653 M)
Pada pemerintahan Sultan Muhammad Said, perkembangan Makassar maju pesat seba bandar transit, bahkan Sultan Muhammad Said juga pernah mengirimkan pasukan ke Maluku untuk membantu rakyat Maluku berperang melawan Belanda.
3. Sultan Hasanuddin (1653-1669 M)
Sultan Hasanuddin adalah putra Sultan Muhammad Said. Pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, Makassar mencapai masa kejayaan. Makasar berhasil menguasai hampir seluruh wilayah Sulawesi Selatan dan memperluas wilayah kekuasaannya ke Nusa Tenggara (Sumbawa dan sebagian Flores). Berkat penguasaan wilayah tersebut seluruh aktivitas pelayaran dan perdagangan yang melalui Laut Flores harus singgah di pusat Kerajaan Makassar.
Hal tersebut ditentang oleh Belanda yang memiliki wilayah kekuasaan di Maluku yang pusatnya di Ambon terhalang oleh kekuasaan Makassar. Pertentangan antara Makassar dan Belanda sering menimbulkan peperangan. Bahkan pertentangan itu sering terjadidi Maluku. Keberanian Sultan Hasanuddin memporak-porandakan pasukan Belar di Maluku mengakibatkan Belanda semakin terdesak. Oleh karena keberanian Sultan Hasanuddin tersebut, kemudian Belanda memberikan julukan kepada Sultan Hasanudin “Ayam Jantan dari Timur”.
Untuk menguasai Makassar, Belanda melakukan politik devide et impera yang kemudian menjalinhubungan dengan Kerajaan Bone yang diperintah oleh Raja Aru Palaka yang pada waktu itu sedang melakukan pemberontakan terhadap Makassar. Pasukan Belanda yang dibantu Aru Palaka berhasil mendesak Makassar dan dapat menguasai kota kerajaan. Akhirnya Sultan Hasanuddin terpaksa harus menandatangani Perjanjian Bongaya pada tahun 1667 M yang isinya antara lain sebagai berikut.
1. VOC (Vereenigde Oost Indische Compagnie), yaitu kompeni dagang Belanda memperoleh hak monopoli dagang di Makassar.
2. Belanda dapat mendirikan benteng di pusat Kerajaan Makassar yang diberi nama Benteng Rotterdam.
3. Makassar harus melepaskan daerah kekuasaannya seperti Bone dan pulau-pulau di luar wilayah Makassar.
4. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.
Meskipun telah menandatangani Perjanjian Bongaya, orang-orang Makassar tetap melakukan perlawanan yang berlangsung selarna dua tahun dengan pusat pertahanan Sombaopu. Namun, Belanda tetap berupaya merebut pertahanan itu dengan menghancurkan dinding benteng dan akhirnya Sultan Hasanuddin menyerah.
4. Raia Mapasomba
Raja Mapasomba (lmampasomba Daeng Nguraga dikenal sebagai Sultan Amir Hamzah) adalah putra Sultan Hasanuddin yang turun takhta setelah menyerah kepada Belanda. Sultan Hasanuddin sangat berharap agar Mapasomba dapat bekerja sama dengan Belanda yang tujuannya agar Makassar tetap dapat bertahan. Namun, pada kenyataannya Mapasomba jauh lebih keras dari pada Sultan Hasanuddin sehingga Belanda kemudian mengerahkan seluruh pasukannya untuk menghadapi perlawanan yang dilakukan Mapasomba. Pasukan Mapasomba dapat dikalahkan dan akhirnya Belanda dapat berkuasa penuh atas Makassar
c) Kehidupan Masyarakat
1. Kehidupan Ekonomi
Letak Kerajaan Makassar sangat strategis, yaitu ditengah-tengah jalur perdagangan antata Maluku dan Malaka, sehingga kerajaan tersebut berkembang menjadi pusat perdagangan. Kehidupan ekonomi Kerajaan Makassar bertumpu pada kegiatan perdagangan dan pelayaran. Dengan berkembangnya Makassar sebagai pusat perdagangan diwilayah timur lndonesia mengakibatkan pedagang-pedagang asing (Portugis, lnggris dan Denmark) berdagang di Makassar. Dengan kapal jenis pinisi dan lambo, para pedagang Makassar memegang peran penting dalam perdagangan di lndonesia. Untuk mengatur pelayaran dan perdagangan, Kerajaan Makassar menyusun hukum perniagaan yang disebut Ade Allopiloping Bicaranna Pabbahi’e.
2. Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial Kerajaan Makassar adalah feodal. Masyarakat Makasgar dibedakan atas tiga lapisan atau kelas. Kelas tertinggi bergelar kareng yang terdiri dari kaum bangsawan, tumasaraq adalah gelar untuk rakyat biasa, dan ata untuk hamba sahaya. Raja Makassar setelah masuk lslam bergelar sultan yang dalam menjalankan pernerinlahannya dibantu oleh suatu dewan yang disebul Kasuwiyang Salapanga(Majelis Sembilan) atau Bate Salapanga.
3. Kehidupan Budaya
Kebudayaan Kerajaan Makassar dipengaruhi oleh kondisi kerajaan yqng bersifat maritim yaitu pembuatan alat penangkap ikan dan kapal pinisi. Kapal pinlsi ini sarnpai sekarang masih menjadi salah satu kebanggaan bangsa lndonesia. Masyarakat Kerajaan Makassar juga mengembangkan seni sastra, yaitu Kitab Lontara.
Setiap kerajaan pasti mengalami proses pertumbuhan, baik kemunduran maupun kemajuan (puncak kejayaan). Begitu pula dengan kerajaan-kerajaan lslam di lndonesia juga mengalami proses pertumbuhan. Hal-hal yang menyebabkan runtuhnya kerajaan-kerajaan lslam di lndonesia seperti terjadinya penentangan diantara keluarga bangsawan, tidak adanya regenerasi pemimpin yang cakap dan berwibawa yang dicintai rakyatnya, dan munculnya kekuatan baru. Kekuatan baru tersebut seperti masuknya bangsa Eropa yang sangat memengaruhi eksistensi kerajaan-kerajaan lslam. Bangsa Belanda dengan VOC tidak saja berhasil menjalankan monopoli perdagangan rempah-rempah, tetapi juga menjadi pihak yang memegang kekuasaan politik di lndonesia.
Lampiran Gambar
Masjid Baiturrohman Aceh
Masjid Aceh setelah Tsunami
Masjid warisan kerajaan Makasar