rpp-agama-hindu-kelas-ix.pdf

94
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA N (RPP) 1 Sekolah : SMPN 3 Susut Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu Kelas/Semester : IX / 1 Standar Kompetensi : Memahami Awatara, Dewa. Dan Bhatara Kompetensi Dasar : Menguraikan pengertian Awatara, Dewa dan Bhatara Indikator : 1. Mampu menguraikan pengertian Awatara, Dewa dan Bhatara 2. Mampu menguraikan tugas dan fungsi Awatara, Dewa dan Bhatara. Alokasi waktu : 2 x 40 (1x pertemuan) A.Tujuan Pembelajaran Peserta didik dapat : 1 Menguraikan pengertian Awatara 2 Menguraikan pengertian Dewa, 3 Menguraikan pengertian Bhatara. 4 .Menyebutkan tugas dan fungsi Awatara, Dewa dan Bhatara. 5. Menyebutkan jenis-jenis Awatara B.Materi Pembelajaran - Pengertian Awaatara. Dalam kamus istilah agama Hindu ada disebutkan kata Awatara berasal dari bahasa sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu ava (aua) = kebawah, dan

Upload: wiska-januhartawan

Post on 02-Jan-2016

2.971 views

Category:

Documents


197 download

TRANSCRIPT

Page 1: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARA N

(RPP)

1

Sekolah : SMPN 3 Susut

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : Memahami Awatara, Dewa. Dan Bhatara

Kompetensi Dasar : Menguraikan pengertian Awatara, Dewa dan Bhatara

Indikator :

1. Mampu menguraikan pengertian Awatara, Dewa dan

Bhatara

2. Mampu menguraikan tugas dan fungsi Awatara,

Dewa dan Bhatara.

Alokasi waktu : 2 x 40 (1x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat :

1 Menguraikan pengertian Awatara

2 Menguraikan pengertian Dewa,

3 Menguraikan pengertian Bhatara.

4 .Menyebutkan tugas dan fungsi Awatara, Dewa dan Bhatara.

5. Menyebutkan jenis-jenis Awatara

B.Materi Pembelajaran

- Pengertian Awaatara.

Dalam kamus istilah agama Hindu ada disebutkan kata Awatara berasal dari

bahasa sansekerta yang terdiri dari dua kata yaitu ava (aua) = kebawah, dan

Page 2: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

tara dari urat kata tr = menyebrang. Jadi awatara berarti Dewa Wisnu

menyebrang kebawah ( lahir ke dunia ) menjadi makhluk hidup dengan wujud

tertentu sesuai dengan yang dikehendaki Nya.

Untuk menegakkan dharma ( kebenaran ) dari tantangan adharma (ketidak

benaran ) maka Sang Hyang Widhi turun kedunia dengan perwujudan

tertentu, dalam upaya menyelamatkan Bhuana Agung dan Bhuana Alit dari

kehancuran .

Dewa Wisnu merupakan manivestasi Sang Hyang Widhi dalam menegakkan

Dharma.

-. Pengertian Dewa.

Dewa berasal dari kata Div, yang artinya sinar. Jadi Dewa artinya sinar suci

dari Ida Sang Hyang Widhi. Agama Hindu banyak mengenal sebutan Dewa

seperti : Dewa Wisnu, Siwa, Brahma, Indra Waruna dan banyak sekali

bagaikan matahari dengan sinarnya.

- Pengertian Bhatara

Bhatara berasal dari kata Bhat yang berarti kekuatan atau kemampuan.

Kekuatan atau kemampuan yang bersifat gaib yang dimiliki oleh Ida Sang

Hyang Widhi yang selalu muncul sesuai dengan kehendak bliau.

� Awatara sebagai penegak kebenaran , seperti pada saat membunuh

Hiranya Kasipu , yang sangat sakti, tidak dapat mati oleh manusia,

binatang dan Dewata. Maka Dewa Wisnu dengan kekuatan mayaNya

merubah wujud menjadi Narashima Awatara ( Manusia berkepala singa )

� Dewa sebagai senar suci Tuhan memiliki fungsi yang berbeda-beda seperti

a. Dewa Indra sebagai Dewa Perang dan hujan

Page 3: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

b. Dewa Waruna sebagai Dewa laut

c. Dewa rahama sebagai pencipta

d. Dewa Ganesa sebagai Dewa Penyelamat.

� Bhatara dalam agama Hindu memiliki kemampuan atau kekuatan yang

berbeda seperti :

a. Bhatara Brahma memiliki kemampuan sebagai pencipta

b.Bhatara Wisnu memiliki kemampuan untuk memelihara

c. Bhatara Siwa memiliki kemampuan untuk melebur

d. Bhatara Bhasuki memiliki kemampuan untuk melestarikan air .

4. Jenis-jenis Awatara :

1. Matsya Awatara

2. Kurma Awatara

3. Waraha Awatara

4. Wamana Awatara

5. Narasimha Awatara

6. Parasu Rama Awatara

7. Rama Awatara

8. Krsna Awatara

9. Buddha Awatara

10. Kalki Awatara.

C.Metode Pembelajaran

1 .Model : Kooperatif learning

2. Metode :Ceramah, diskusi, tugas, Tanya-jawab

D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan ( 15 menit )

Page 4: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d. Guru menanyakan tentang keadaan alam , lalu mengarahkan kepada siswa

tentang kemahakuasaan Tuhan

e Memberikan ilustrasi dengan menghubungkan kekuatan Awatara dengan

alam semesta.

f. Menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti ( 60 menit )

Eksplorasi

1 Siswa dengan kreatif mencari buku dan mengidentifikasi materi tentang

Awatara, Dewa,dan Bhatara.

2. Siswa dengan rasa ingin tahu mengidentifikasi kata-kata yang dianggap

penting dari wacana tentang awatara, dewa dan bhatara.

3 Guru dengan inovatif memberikan beberapa pertanyaan tentang

kebersaran Tuhan.

Elaborasi

1 Dengan kerja sama membentuk kelompok menjadi 5 kelompok yang

terdiri dari 3-4 masing- masing kelompok

2 Guru memberikan materi yang berbeda pada masing-masing kelompok

3 Guru memberikan bimbingan dengan inovatif terhadap kelompok yang

belum mengerti

4 Guru meminta siswa bertanggung jawab untuk menyampaikan hasil

kerja kelompoknya.

5. Guru meminta kepada kelompok lainnya untuk menghargai akan

Page 5: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

prestasi temannya.

Konfirmasi

1). Guru memberikan penghargaan kepada kelompok siswa yang terbaik

2). Guru meminta kepada siswa agar secara inovatif menyampaikan

pertanyaan

3). Guru menghargai jawaban siswa dengan menyimpulkan bersama

tentang tujuan pembelajaran

4).Guru secara inovatif memberikan motivasi bagi siswa yang belum aktif

dalam kelompoknya

3. Kegiatan Penutup ( 15 menit )

- Siswa dibimbing guru membuat rangkuman yang telah diklarifikasi

- Siswa diberikan penilaian terhadap kegiatan yang dilaksanakan secarara

konsisten dan terprogram..

- Siswa diberi tugas rumah berupa latihan soal.

- Doa penutup “Om Santih, Santih, Santih Om”

B. Sumber Belajar

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan

Midastra dkk, th 2007, exsact ganeca

- LKS Widya Paramita agama Hindu untuk SMP Kls IX ( Drs.IGAK

Suthayasa,M.Si th 2008, Tri Agung ).

C. Penilaian

1. Teknik : Tes Tulis

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Butir Instrumen : Soal

Page 6: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

TES URAIAN

Indikator No

Soal Soal Kunci jawaban Skor

Menguraian

pengertian

Awatara

1 Jelaskan

pengertian Awa

tara

Perwujudan Dewa Wisnu

Turun ke dunia dengan

mengambil wujud tertentu,

untuk membasmi kejahatan

dan menegakkan dharma

5

Menguraikan

pengertian Dewa

2 Jelaskan

pengertian

Dewa

Berasal dari kata Div. yang

artinya sinar. Dewa artinya

sinar suci Ida Sang Hyang

Widhi

5

Jumlah Skor 10

Susut,12 juli 2011

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMPN 3 Susut …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

Page 7: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

2

Sekolah : SMP Negeri 3 Susut

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : Memahami Awatara, Dewa dan Bhatara

Kompetensi Dasar : Menguraikan perbedaan antara Awatara dengan Dewa

dan Bhatara.

Indikator :

1 Mampu menjelaskan perbedaan dan persamaan

Awatara, Dewa dan Bhatara.

2 Mampu menguraikan hubungan Awatara Dewa dan

Bhatara dengan Sang Hyang Widhi

Alokasi waktu : 2 x 40 (1x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1 Menjelaskan persamaan dan perbedaan Awatara, Dewa dan Bhatara.

2 Menjelaskan hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Sang Hyang

wudhi

B.Materi Pembelajaran

- Persamaan dan perbedaan Awatara Dewa dan Bhatara adalah :

Untuk melihat persamaan dan perbedaan Awatara, Dewa dan Bhatara dalam

Bhagawadgita disebutkan :

Page 8: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

- Awatara adalah perwujudan Tuhan yang menjadikan diriNya

berbagai jenis makhluk hidup menurut kehendak Beliau dan yang

selalu dekat serta dikasihi akan kembali padNya.

- Para Dewa memiliki sifat lebih rendah karena roh yang sampai pada

Dewa akan kembali lagi sebelum menunggal denganNya

- Roh leluhur lebih rendah tingkatannya dengan Dewa, roh yang telah

suci kedudukannya setingkat dengan Bhatara sehingga lebih dekat

dengan kehidupan. Jika perbedaan itu disamakan seperti matahari

dengan sinarnya dan panas yang dihasilkan seperti :

1. Matahari merupakan Sang Hyang Widhi

2. Sinarnya sebagai bentuk perwujudan para Dewa

3. Panas sebagai bentuk perwujudan Bhatara.

- Matahari , sinar dan panasnya merupakan satu kesatuan . Namun

memiliki fungsi , bentuk dan peranan yang berbeda.

- Kalau Awatara lahir kedunia sebagai makhluk hidup untuk

menegakan dharma dan memusnahkan adharma. Sedangkan Dewa

dan Bhatara tidak pernah dilahirkan.

- Kalau Awatara adalah jelmaan dari salah satu kekutan ( manifestasi

Tuhan ) sedangkan Dewa dan Bhatara adalah merupakan kekuatan (

manifestasi Tuhan ) secara langsung, yakni Dewa adalah sinar suci

Tuhan. Demikian pula Bhatara merupakan kekuatan langsung dari

Sang Hyang Widhi untuk membri perlindungan kepada umat

manusia.

Hubungan Awatara, Dewa dan Bhatara dengan Sang Hyang Widhi yaitu

1. Awatara, Dewa dan Bhatara sama-sama bersumber dari Sang

Hyang Widhi.

Page 9: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

2. Awatara, Dewa dan Bhatara merupakan bentuk atau wujud dari

Sang Hyang Widhi.

3. Awatara, Dewa dan Bhatara sama-sama memiliki sifat yang

sepadan dengan Sang Hyang Widhi.

4. Awatara, Dewa dan Bhatara memiliki fungsi yang sama dalam

melindungi dan menegakkan dharma.

5. Awatara Dewa dan Bhatara maha pengasih dan maha pemurah

terhadap makhluk hidup ( manusia ).

C.Metode Pembelajaran

1.Model : Kooperatif learning

2.Metode : Diskusi, ceramah, tugas dan tanya-jawab.

D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

d. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d. Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran

e.. Guru memberikan pertanyaan yang berkaitan dengan Awatara

f. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Kegiatan Inti ( 60 menit )

Eksplorasi

Page 10: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

1. Siswa secara kreatif mencari buku tentang Awatara , Dewa dan

Bhatara.

2. Dengan rasa ingin tahu Siswa mengidentifikasi kata-kata yang

dianggap penting dari wacana tersebut.

3. Guru membimbing siswa dengan kerja sama tentang tata cara

berdiskusi

Elaborasi

1. Siswa bekerja sama membentuk kelompok yang beranggotakan 4 – 5

orang siswa.

2. Siswa bertanggung jawab membuat laporan diskusi yang dilakukan

baik lisan atau tertulis secara berkelompok.

3.Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok secara mandiri

untuk memberikan tanggapannya.

Konfirmasi

1) Guru memberikan penghargaan kepada semua kelompok yang telah

menyampaikan hasil diskusinya

2) Guru memberikan kesempatan kepada siswa secara kreatif untuk

bertanya terhadap hal-hal yang belum dapat dipahami.

3) Dengan bimbingan guru siswa bertanggung jawab menyimpulkan

tujuan pembelajaran.

Kegiatan Penutup ( 10 menit )

1. Siswa dibimbing guru untuk bekerja keras membuat rangkuman materi

yang telah diklarifikasi.

2. Guru memberikan penghargaan atau refleksi terhadap kegiatan yang

telah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

Page 11: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

3 Siswa bertanggung jawab membuat laporan hasil diskusi

4 . Salam penutup Parama Santi “Om Santih, Santih, Santih Om”

E. Sumber Belajar

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan

Midastra dkk, th 2007, exsact ganeca

- LKS Widya Paramita agama Hindu untuk SMP Kls IX

F. Penilaian

1. Tehnik : Test tulis

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Soal / Instrumen : Soal

Indikator No

Soal Soal

Aspek Penialian/

Kunci

Skor

Perbedaan Awatara

dengan Dewa

1 Sebutkan perbedaan

Awatara dengan Dewa

Awatara adalah

perwujudan Wisnu

dengan mengambil

wujud/bentuk tertentu,

guna menegakkan

dharma dan

membasmi kejahatan.

Dewa adalah sinar

suci Ida Sang Hyang

Widhi.

5

2

Page 12: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Hubungan

Awatara, Dewa dan

Bhatara dengan Sang

Hyang widhi

Sebutkan

hubungan antara Awatara

,Dewa dan Bhatara

dengan Sang Hyang

Widhi

1.sama-sama

bersumber dari Sang

Hyang Widhi.2. sama-

sama merupakan

bentuk atau wujud

dari Sang Hyang

Widhi,3. Sama-sama

memiliki sifat yang

sepadan dengan Sang

hyang widhi, 4. Sama-

sama memiliki fungsi

yang sama.melindungi

dan menegakkan

dharma, 5. Sama-

sama maha kasih dan

maha pemurah.

5

Jumlah Skor 10

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP N 3 Susut…………………. Pendidikan Agama Hindu I Nengah Wikrama SPdM Pd Ni Wayan Suryani S Ag

………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

Page 13: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

3

Sekolah : SMPNegeri 3 Susut

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : Memahami Awatara, Dewa. Dan Bhatara

Kompetensi Dasar : Menceritakan turunnya Awatara dalam Purana

Indikator :

1 Mampu Menjelaskan wujud-wujud Awatara yang

turun ke dunia

2 Mampu menceritakan ciri-ciri Awatara yang turun ke

dunia.

3 Mampu menyebutkan fungsi dan tugas Awatara.

Alokasi waktu : 2 x 40 (1x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran

Peserta didik dapat :

1 Menjelaskan wujud – wujud Awatara yang turun ke dunia

2 Menceritakan ciri-ciri Awatara yang turun ke dinia

3 Menyebutkan fungsi dan tugas Awatara.

B.Materi Pembelajaran

-Wujud – wujud Awatara yang turun kedunia.

1.Matsya Awatara. Matya artinya ikan. Ida Sang Hyang Widhi dalam

manifestasiNya Sebagai Dewa Wisnu, pada saat permulaan penciptaan

Page 14: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

alam semesta, ternyata ciptaan Beliau penuh dihuni oleh makhluk air,

dunia ini sampai dirupai oleh air. Dalam keadaan seperti itu, sang hyang

wisnu menjadikan diri Beliau sebagai ikan yang maha besar, dengan wujud

ini Matsya Awatara dapat mengangkat dan menyelamatkan dunia dari

pralaya, dan makhluk ciptaan Beliau dapat diselamatkan.

2.Kurma Awatara : Dalam kitab Padma Purana disebutkan Sang Hyang

Wisnu memperlihatkan diri sebagai Kurma Raja, disaat para Dewata hendak

mencari tirta amerta . Gunung mandara dimasukkan kedalam samudra,

akibatnya air meluap dan hampir menenggelamkan dunia dengan segala

isinya, saat itulah Sang Hyang wisnu menjadikan diriNya Kurma raja (

Kura-kura yang sangat besar ) kemudian mengangkat dan menopang dunia (

Bumi ) ,dasar gunung Mandara dari bawah sehingga dapat diselamatkan,

gunung Mandara dapat diputar kembali. Dari hasil jerih payah pemutaran

tersebut akhirnya didapat Waruni, Laksmi, Soma, Apsara, Uccha, Iswara,

Hala-hala, dan Tirta Amerta. Sebagai wujud bakti , bangunan Padmasana (

Masa Dang Hyang Dwijendra ) dilengkapi dengan simbul Kurma Raja (

Badawang Nala ) Naga Basuki, Angsa dan Wisnu duduk di atas Garuda.

3. Waraha Awatara : Dalam kitab Wisnu Purana, Brahma Purana dan Wahyu

Purana , disebutkan bahwa Sang Hyang Wisnu mewujudkan diri Beliau

sebagai Waraha ( Babi hutan ) yang sangat besar , untuk menyelamatkan

bumi dari keangkaramurkaan yang dilakukan oleh raksasa Hiranyaksa.

Dunia dengan segala isinya dapat diselamatkan dari kehancuran akibat

kekuasaan raksasa Hiranyaksa.

4. Wamana Awatara: Menjelang masa Treta Yuga, dunia mengalami

kekalutan akibat kekuasaan dan kekejaman dari raja raksasa Bali. Raksasa

Bali memperlakukan orang-orang suci dan rakyat dengan kejam , dan

sewenang-wenang. Mengetahui kejadian tersebut Sang Hyang Wisnu

menjadikan diriNya sebagai orang cebol (kerdil) , lahir sebagai putra

Page 15: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Bhagawan Kasyapa. Suatu hari Wamana mentadangi raksasa Bali untuk

minta sebidang tanah tiga langkah ukuran tubuhnya . Raksasa Bali

menyetujui dengan perjanjian, bila Si Wamana dapat bergerak dari ukuran

tanah tersebut. Raksasa Bali akan mengaku kalah dan akan menyerahkan

dunia dengan segala isinya kepada Wamana. Pada saat itu Wamana dengan

kesaktiannya menunjukan Tri Wikramanya , hanya dengan tiga langkah , Tri

Bhuana ( Bhur, Bwah, Swah ) dapat dikuasainya. Dengan demikian raksasa

Bali akhirnya dapat ditundukan.

5. Narashima Awatara : Nara = manusia. Simha = harimau. Narasimha =

manusia berkepala harimau.Wisnu menjadikan diriNya sebagai makhluk

aneh , untuk membantu Prahlada akibat kesewenangan ayahnya yang

bernama Hiranyakasipu, terhadap rakyat dan dirinya. Hiranyakasipu sangat

sakti karena anugrah dari Dewata, sehingga dirinya tidak dapat dibunuh oleh

manusia, asura, dewata, dan tidak terlukai oleh senjata, serta tidak mati pada

siang maupun malam hari, diatas atau di bawah, didalam atau diluar rumah.

Hal inilah yang menyebabkan mereka menjadi angkuh dan sombong.

.Menyadari hal tersebut dapat menghancurkan peradaban kehidupan

makhluk hidup, maka Wisnu turun untuk memenuhi permohonan

pemujanya ( Prahlada ) dengan wujud Narasimha. Hiranyakasipu diseret

kebawah cucuran atap, dipangkuan Narasimha tubuh Hiranyakasipu

dicabik-cabik dengan kuku dan taringnya. Pada saat matahari hampir

terbenam kesaktiannya hilang dan Hiranyakasipu mati, Prahlada dinobatkan

sebagai raja.

6. Parasu Rama Awatara : Artinya Rama bersenjata kapak. Dlam kitab

Brahmana Purana diceritakan Parasu Rama lahir sebagai putra Brahmana

Jamadagni. Beliau menegakkan revolusi kaum ksatriya yang membuat

parubahan social , . Untuk kembali tertibnya hukun dan tatanan masyarakat,

Page 16: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

pulihnya ketenangan dan keamanan masyarakat, maka dengan kegaiban dan

kesaktian Beliau, para ksatriya pembuat onar dapat dibinasakan.

7. Rama Awatara : Juga dikenal denga Sri Rama atau Rama Dewa, Beliau

lahir sebagai putra raja Dasarata dari Ayodya Pura. Beliau dapat

memusnahkan Raja Alengka yang bernama Rahwana, raja yang penuh

angkara murka. Lahir dari pasangan Bhagawan Waiswara dengan Dyah

Sukesi anak raksasa Sumali, ia juga mempunyai saudara bernama

Kumbakarna yang tidak sependapat dengan kakaknya Rahwana. Wibhisana

pergi dari Alengka diusir oleh Rahwana , lalu memilih bergabung dengan

Rama untuk menegakkan dharma. Setelah Rahwana dikalahkan maka Rama

menobatkan Wibhisana sebagai raja Alengka.

8. Krsna Awatara : Krsna lahir sebagai anak dari Prabhu Wasudewa dengan

Putri Dewaki , adik prabhu Kangsa yang kejam dan serakah. Krsna dapat

lolos dari intaian prabhu Kangsa. Tiba saatnya Kangsa yang kejam dapat

dibunuh oleh Krsna. Selain menegakkan dharma Krsna membimbing

Pandawa untuk menghukum Korawa yang masih sepupunya. Duryodana

dan saudaranya lahir dari pasangan prabhu Drstarasta dengan Dewi Gandari.

Panca Pandawa dari pasangan prabhu Pandu dengan Dewi Kunti serta Dewi

Madrim. Drstarasta dan Pandu bersaudara , anak dari Prabhu Wicitawirya

dengan istrinya Dewi Ambika dan Dyah Ambika. Drstarasta yang tunanetra

melahirkan Duryodana yang kejam. Dengan dihasut oleh Sakuni saudara

kandung Ibunya , kejahatan Duryodana semakain bertambah. Berkat

lindungan Sri Krsna Pendawa dapat membinasakan Korawa dengan

keangkara murkaannya.

9. Budha Awatara : Pada awal jaman kali yuga , kejahatan makin bertambah

besar, sifat manusia makinserakah, agama yang bersumber dari wahyu

Tuhan disalahgunakan oleh kaum Brahmana, yang seharusnya sebagai

pemegang teguh agama dan Dharma malah mendominasi untuk kepentingan

Page 17: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

pribadi. Menyaksikan hal seperti itu Wisnu turun sebagai Putra raja

Sudodhana dari negeri Kapilawastu. Dari berbagai rintangan yang dialami

akhirnya saat bulan Purnaa Kasidhi, Beliau mencapai penerangan suci yang

sempurna dibawah pohon Boddhi, sehingga Beliau dijuluki Boddhi Satwa

yang berarti mencapai tingkat kebuddhaan yang sempurna. Akhirnya sang

Buddha sebagai Buddha awatara dapat menyadarkan kaum Brahmana dari

kesalahan untuk kembali pada kebenaran.

10. Kalki Awatara : Dalam kitab Purana disebutkan bahwa kelak Sang Hyang

Wisnu akan turun kembali mana kala puncak jaman kali Yuga telah terjadi.

Saat puncak kejahatan dan keangkara murkaan membuat dunia pralaya.

Kalki Awatara diramalkan turun menunggang kuda denga pedang terhunus.

Kalki akan datang melindungi ketentraman dunia serta isinya dan

mengembalikan kemasa Krta Yuga. Hanya bagi mereka yang berprilaku

berdasarkan dharma dan selalu mendekatkan diri dengan Ida sang hyang

Widhi, dalam hidup dan kehidupannya akan mengetahui hal ini .

-Jika dibandingkan dengan makhluk hidup lainnya, Awatara memiliki cirri-ciri

antara lain :

1. Memiliki kegaiban dan kesaktian luar biasa yang belum pernah terjadi

sebelumnya.

2. Memiliki kecerdasan yang tiada tandingannya, sehingga segala masalah

dengan mudah dapat diatasi.

3. Memancarkan kewibawaan yang sangat tinggi, sehingga getaran gelombang

magis dari dirinya dapat dirasakan oleh setiap makhluk.

4. Sangat membahagiakan, membuat kesejukan dan ketenangan bagi yang

berprilaku dharma, serta membuat takut dan was-was dalam hati bagi yang

berprilaku adharma .

Page 18: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

- Fungsi dan tugas Awatara :

1. Menyelamatkan dunia dari ancaman kejahatan.

2. Menyelamatkan manusia dan makhluk lain dari kekejaman .

3. Menuntun umat manusia dari menuju arah kebaikan .

4. Menegakan dharma dan mengajarkan ajaran sucinya.

C.Metode Pembelajaran

1 .Model : Kooperatif learning

2. Metode : Diskusi , ceramah, tugas dan Tanya jawab.

D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1. Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )

a Salam penganjali umat Hindu “Om Swastyastu”

b. Siswa menyimak penjelasan guru tentang indikator yang dicapai melalui

kegiatan pembelajaran.

c Guru memberikan beberapa pertanyaan yang terkait dengan materi

Awatara Dewa dan Bhatara.

2. Kegiatan Inti ( 60 menit )

Eksplorasi

1. Siswa secara kreatif mencari buku tentang Awatara, Dewa dan Bhatara.

2. Dengan rasa ingin tahu mengidentifikasi kata-kata yang dianggap

penting dari wacana Awatara , Dewa dan Bhatara.

3) Dengan bekerja sama Siswa difasilitasi guru membahas materi diskusi.

Elaborasi

1. Siswa secara mandiri membuntuk kelompok yang beranggotakan 4-5

Page 19: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

orang siswa

2. Siswa dengan bekerja sama mendiskusi tentang materi yang telah

dibagikan

3. Siswa deangan percaya diri mewakili kelompoknya menyampaikan hasil

diskusinya.

4. Kelompok yang lainnya percaya diri dapat menyampaikan

tanggapannya.

Konfirmasi

1). Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang kinerjanya baik

2). Guru secara inovatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

3). Guru bekerja sama dengan siswa menyimpulkan tentang tujuan

pembelajaran

4).Secara komunikatif memotivasi bagi siswa yang belum aktif dalam

kelompoknya.

3. Kegiatan Penutup ( 10 menit )

a. Siswa bekerja sama dengan guru untuk membuat rangkuman dari materi

yang sudah diklarifikasi.

b. Guru memberikan penghargaan atas prestasi Siswa

c. Doa penutup “Om Santih, Santih, Santih Om”

E.Sumber Pembelajaran

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan

Midastra dkk, th 2007, exsact ganeca

- LKS Widya Paramita agama Hindu untuk SMP Kls IX

Page 20: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

F.Penilaian

1. Tehnik : Tes Tulis

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Butir Instrumen : Soal

Indikator

No

Soal

Soal Aspek Penialian/ Kunci Skor

Wujud – wujud

Awatara

1 Sebutkan 10

wujud Awatara

1. Ikan Besar

2. Kura-kura

3. Babi huta

4. Orang cebol

5. Manusia

berkepala singa

6. Rama bersenjata

kapak

7. Rama Dewa

8. Sri Krsna

9. Buddha Gautama

10. Penunggang kuda

dengan pedang

terhunus

5

Ciri-ciri Awatara 2 Sebutkan cirri-ciri

Awatara

1. Memiliki

kegaiban

2. Memiliki

kecerdasan yang

tidak tertandingi

3. Memancarkan

kewibawaan

5

Page 21: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

4. Sangat

membahagiakan

Jumlah Skor 10

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP N 3 Susut…………………. Pendidikan Agama Hindu I Nengah Wikrama S Pd M Pd………………Ni Wayan Suryani ,…………………

……………………………….

NIP. NIP.

Page 22: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

4

Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : Memahami Sapta Timira sebagai aspek diri yang harus

dihindari

Kompetensi Dasar : Menguraikan pengertian Sapta Timira

Indikator : 1. Mampu menguraikan pengertian Sapta Timira.

2. Mampu menyebutkan dampak negative prilaku Sapta

Timira.

Alokasi waktu : 2 x 40 (1x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1 Menguraikan pengertian Sapta Timira

2 Menyebutkan dampak negatif prilaku Sapta Timira

B.Materi Pembelajaran

- Pengertian Sapta Timira.

Page 23: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Kata Sapta Timira berasal dari bahasa Sansekerta dari kata “ Sapta”

yang berarti tujuh dan kata “ Timira “ berarti gelap, suram, (Awidya ).

Sapta Timira berarti “ Tujuh Kegelapan “ . Yang dimaksud tujuh

kegelapan adalah tujuh unsur atau sifat yang menyebabkan pikiran orang

menjadi gelap.

Ketujuh unsur kegelapan tersebut ada pada setiap manusia, dan pada

dasarnya setiap kelahiran manuisia adalah baik.

- Dampak negative prilaku Sapta Timira :

1. Surupa : Wajah cantik dan tampan sering disalah gunakan , sehingga

kita menjadi sombong dan tinggi hati. Hal itu bisa menjadi sumber

kehancuran . Banyak orang cantik dan tampan masuk kedunia hitam ,

kena pergaulan bebas, penyakit AIDS dan sebagainya.

2. Dana : Kekayaan adalah dambaan setiap orang, maka godaanyapun

sangatlah besar . Jika kekayaan didapat dan digunakan diluar dharma

maka menyebabkan orang menjadi sombong, angkuh, menghina orang

lain, mengumbar hawa nafsu, narkoba, merokok, berjudi, mabuk-

mabukan, dan pamer maka hacurlah martabatnya.

3. Guna : Kepandaian adalah sangat penting. Tetapi jika kepandaian

berada pada orang yang bermoral bobrok, maka dunia dan isinya akan

menjadi hancur. Seperti zat kimia dipakai untuk meracuni ikan, bom

untuk membunuh orang, penipu, propokator, teroris, koruptor, semua

itu dating dari kepandaian.

4. Kulina : Sepatutnya berbahagia berada dalam keturunan orang

terhormat, bangsawan . Namun juga karena keturunan orang menjadi

Page 24: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

besar kepala, angkuh , menghina orang, dan orang lain dianggap

rendah tidak berguna maka akan terjerumuslah dirinya , yang

menyebabkan linkungan masyarakat menjadi antipati, mencela,

sehingga tersisih dari pergaulan dan akibatnya menderita.

5. Yowana : Masa ini penuh gejolaak, aktivitas, kekuatan,

kecerdasan,dan kehindahan yang hebat.Para remaja yang mempunyai

pendirian labil sangat mudah terpengaruh pada dunia penyimpangan

seperti penggunaan obat terlarang ( narkoba ) merokok, kebut-kebutan,

bandel dan keras kepala. Jika demikian hancurlah harapan masa depan

untuk mencapai hidup sejahtera lahir dan batin.

6. Sura : Semua minuman keras tidak baik untuk diminum karena

berakibat mabuk, sakit ginjal, lever, dan terganggunya pikiran ,

perkataan dan perbuatan. Banyak kejadian yang disebabkan karena

mabuk seperti : kecelakaan lalulintas, pembunuhan dan perkelahian.

7. Kasuran : Keberanian yang melanggar dharma adalah mabuk

keberanian, suatu semua orang ditantang untuk diajak bertarung, atau

mati-matian membela kejahatan ( Adharma )

C.Metode Pembelajaran

1 .Model : Kooperatif learning

2. Metode :Diskusi , ceramah, tugas, Tanya –jawab.

D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Page 25: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

1.Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b.Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d. Guru secara inovatif bertanya tentang pengaruh teknologi terhadap

kehidupan sehari-hari

e. Dengan kreatif guru Memberikan ilustrasi dampak penggunaan teknologi

dengan menghubungkan kepada ajaran Susila.

f.. Menyampaikan tujuan pembelajaran secara inovatif

2.Kegiatan Inti ( 60 menit )

Eksplorasi

1. Siswa membaca buku dengan kreatif tentang Sapta Timira.

2. Siswa bekerja sama dengan difasilitasi oleh guru mendiskusikan dan

membahas tentang prilaku Sapta Timira.

3. Dengan rasa ingin tahu siswa mengidentifikasi prilaku –prilaku yang

yang tidak bertentangan dengan norma agama .

Elaborasi

1.Siswa bekerja keras membentuk kelompok- kelompok. Kecil yang

beranggotakan minimal 5 orang siswa.

2. Siswa bekerja sama mendiskusikan tentang materi Sapta Timira

3. Dengan percaya diri Secara bergantian siswa menyampaikan hasil

diskusinya.

4. Siswa yang lainnya dengan kreatif sebagai kelompok penyangga.

5. Siswa dengan kreatif mengambil kesepakatan pembahasan tema tentang

Sapta Timira.

Page 26: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Konfirmasi

1. Guru dengan inovatif memberikan umpan balik dengan beberapa

pertanyaan yang dijawab oleh siswa.

2. Guru menghargai siswa yang dapat menjawab dengan baik

3. Guru dengan inovatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

4. Guru bekerja sama dengan siswa menyimpulkan tentang tujuan

pembelajaran

5. Guru dengan inovatif memberikan memberikan dorongan bagi siswa

yang belum aktif dalam kelompoknya.

3.Kegiatan Penutup ( 10 menit )

- Guru dengan kreatif mengevaluasi atau refleksi terhadap kegiatan yang

telah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

- Dengan rasa tanggung jawab siswa mengerjakan tugas rumah untuk

mengamati prilaku Sapta Timira. Terhadap teman dekatnya.

- Doa penutup “Om Santih, Santih, Santih Om”

E.Sumber Pembelajaran

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan

Midastra dkk, th 2007, exsact ganeca

- LKS Widya Paramita agama Hindu untuk SMP Kls IX

F.Penilaian

1. Tehnik : Tes Tulis

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Butir Instrumen : Soal

Page 27: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Indikator No

Soal Soal Kunci jawaban Skor

Menguraikan

pengertian Sapta

Timira

1 Uraikanlah

pengertian Sapta

Timira.

Sapta artiny tuju

Timira artnya mabuk atau

kegelapan.

Sapta Timira artinya

tuijuh kegelapan

/kemabukan yang ada

pada diri manusia

4

Dampak negative

prilaku Sapta Timira

2 1.Sebutkan dampak

negative dari Dana

2. Sebutkan dampak

negatif dari guna

1. Minum-minuman keras,

merokok, judi, sombong,

angkuh.

2. Sombong, penipu,

propokator, teroris.

3

3

Jumlah Skor 10

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

Page 28: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

5

Sekolah : SMPNegeri 3 Susut

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : Memahami Sapta Timira sebagai aspek diri yang harus

dihindari

Kompetensi Dasar : Menjelaskan masing-masing bagian Sapta Timira.

Indikator : 1.Mampu menyebutkan bagian-bagian Sapta Timira

2.Mampu menjelaskan masing bagian Sapta Timira

3.Mampu menyebutkan konsekwensi perbuatan Sapta

Timira

Alokasi waktu : 2 x 40 (1x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Menyebutkan bagian – bagian Sapta Timira

2. Menjelasklan masing-masing bagian Sapta Timira

3. Menyebutkan Konsekwensi perbuatan Sapta Timira

B.Materi Pembelajaran

Bagian – bagian Sapta Timira :

1). Surupa

2), Dana

Page 29: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

3). Guna

4). Kulina

5). Yowana

6). Sura

7). Kasuran.

Penjelasan masing- masing Sapta Timira :

1). Surupa artinya kecantikan atau ketampanan

2). Dhana artinya : Kekayaan .

3). Guna artinya : Kepandaian.

4). Kulina artinya : Keturunan. Atau kebangsawanan

5). Yohana artinya : masa remaja / muda.

6). Sura artinya : minuman keras.

7). Kasuran artinya : berani atau keberanian.

Konsekwensi perbuatan Sapta Timira .

Sapta Timira adalah tujuh macam kegelapan yang terdapat dalam diri

manusia. Orang yang dikuasai oleh kegelapan atau kemabukan akan

berbuat menyimpang dari ajaran agama . Oleh karena itu kegelapan

atau kemabukan harus dihindari. Orang yang tidak mabuk atau gelap

oleh rupa yang tampan atau cantik, kekayaan , kepandaian, keturunan

atau kebangsawanan, keremajaan, minuman keras, dan keberanian

maka disebut orang yang utama dan bijaksana.

C.Metode Pembelajaran

1 .Model : Kooperatif learning

2. Metode :Diskusi , ceramah, tugas, Tanya-jawab.

Page 30: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1.Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d. Guru dengan kreatif meberikan ilustrasi tentang pola hidup generasi

muda secara umum.

f. Menyempaikan tujuan pembelajaran secara inovatif

2.Kegiatan Inti ( 60 menit )

Eksplorasi

1. Siswa membaca bukudengan kreatif tentang Sapta Timira.

2. Siswa bekerja sama dipasilitasi oleh guru mendiskusikan dan

membahas tentang prilaku Sapta Timira.

3. Dengan rasa ingin tahu Siswa mengidentifikasi prilaku –prilaku yang

yang tidak bertentangan dengan norma agama .

Elaborasi

1.Siswa dengan kerja keras membentuk kelompok- kelompok. Kecil yang

beranggotakan minimal 5 orang siswa.

2. Siswa bekerja sama mendiskusikan tentang materi Sapta Timira

3. Secara bergantian dengan kreatif siswa menyampaikan hasil diskusinya.

4. Secara kreatif Siswa menyangga klompok yang lainnya

5. Siswa dengan bekerja sama mengambil kesepakatan pembahasan tema

tentang Sapta Timira.

Page 31: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Konfirmasi

1). Guru menghargai prestasi kelompok siswa yang terbaik

2). Dengan inovatif guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

3). Guru kerja sama dengan siswa menyimpulkan tujuan pembelajaran

4).Dengan kreatif Guru memberikandorongan bagi siswa yang belum aktif

dalam kelompoknya.

3.Kegiatan Penutup ( 10 menit )

- Siswa bertanggung jawab mengerjakan tugas untuk membuat kliping

tentang Sapta Timira.

- Guru secara kreatif mengevaluasi atau refleksi tentang kegiatan yang telah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

- Doa penutup “Om Santih, Santih, Santih Om”

E.Sumber Pembelajaran

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan

Midastra dkk, th 2007, exsact ganeca

- LKS Widya Paramita agama Hindu untuk SMP Kls IX ( Drs.IGAK

Suthayasa,M.Si th 2008, Tri Agung ).

F.Penilaian

1. Tehnik : Tes Tulis

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Butir Instrumen : Soal

Page 32: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Indikator No

Soal Soal Kunci jawaban Skor

Bagian – bagian Sapta

Timira

1 Sebutkan bagian-bagian

Sapta Timira

1.Surupa

2. Dhana

3. Guna

4. Kulina

5. Yohana

6. Sura

7. Kasuran

5

Konsekwensi

pelaksanaan Sapta

Timira

2 1.Sebutkan konsekwensi

pelaksanaan Sapta

Timira

Pengendalian diri un

tuk tidak berbuat me

nyimpang dari ajaran

agama. Tidak gelap

atau mabuk dengan

wajah tampan/cantik,

kekayaan, kepandaian

keturunan, keremaja

an, miras dan kebera

nian .

5

Jumlah Skor 10

Page 33: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

Page 34: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

6

Sekolah : SMPNegeri 3 Susut

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : Memahami Sapta Timira sebagai aspek diri yang harus

dihindari

Kompetensi Dasar : Menunjukan contoh-contoh prilaku Sapta Timira yang

dihindari.

Indikator : 1.Mampu menunjukan contoh-contoh prilaku Sapta

Timira

2.Mampu menyebutkan cara-cara mengendalikan diri dari

Sapta Timira.

3.Mampu mengidentifikasi dampak positif , bila Sapta

Timira mampu dikendalikan

Alokasi waktu : 2 x 40 (1x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Menunjukan prilaku Sapta Timira yang dihindari

2. Menyebutkan cara-cara mengendalikan diri dari Sapta Timira

3. Mengidentifikasi dampak positif bila Sapta Timira mampu

dikendalikan

B.Materi Pembelajaran

Page 35: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

- Prilaku Sapta Timira :

1). Surupa artinya kecantikan atau ketampanan. Kecantikan dan

ketampanan dibawah sejak kita lahir dan merukan anugrah Hyang

Widhi Wasa / Tuhan yang maha pengasih dan penyayang. Bagi yang

mendapat anugrah wajah cantik dan tampan harus bersyukur atas

anugrahnya. Alangkah sempurnanya hidup, jika wajah cantik atau

tampan disertai dengan bhudi pekerti yang luhur. Sehingga wajah

cantik dan tampan jangan disalah gunakan , apalagi menyebabkan kita

sombong dan tinggi hati.

2). Dhana artinya : Kekayaan . Kekayaan sungguh banyak gunanya.

Untuk itu semua orang barhak memperoleh kekayaan. Kekayaan

sering disebut dengan Artha yang terdiri dari pangan, papan dan

sandang. Kekayaan merupakan idaman setiap orang di dunia ini, maka

godaannya sangat luar biasa. Kekayaan hendaknya dipergunakan pada

jalur dharma dan mendapatkannya dengan jalan yang baik dan benar

sesuai dengan hokum agama, maka kekayaan itu disebut mulia.

3). Guna artinya : Kepandaian. Kepandaian bagaikan pisau bermata

dua, jika berada pada orang yang baik mental dan moralnya akan

menjadi suatu yang sangat berguna , tapi jika kepandaian berada pada

orang yang bermoral bobrok maka dunia serta isinya akan menjadi

hancur.

4). Kulina artinya : Keturunan. Keturunan didalam beberapa

masyarakat dunia memgang peranan yang amat penting, karena dari

keturunan ia akan dikenal siapa sebenarnya dia itu. Orang dari

keturunan keluarga terhormat seperti putra raja, putra penguasa, dan

bangsawan , karena dianggap keturunan orang-orang berjasa , berbudi

baik, karyanya terkenal, konglomerat, dan sejenisnya.

Page 36: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

5). Yohana artinya : masa remaja / muda. Masa ini penuh gejolak,

kreatifitas, kekuatan, kecerdasan, dan keindahan yang sangat hebat.

Jika dimasa remaja ini dapat mengendalikan diri, maka masa depannya

akan cerah dan sukses.

6). Sura artinya : minuman keras. Dalam upacara Hindu, minuman

keras diperuntukan bagi Bhuta kala, seperti tuak dan berem. Selain

minuman tersebut beredar pula minuman keras lain seperti, bir, wiskey

dan brandy, artinya semua jenis minuman keras tidak baik untuk

diminum, karena berakibat mabuk dan menimbulkan penyakit lainnya.

7). Kasuran artinya : berani atau keberanian. Setiap orang perlu

mempunyai keberanian , tanpa keberanian cendrung menderita. Hidup

ini adalah perjuangan , untuk itu berani hidup jauh lebih baik dari pada

berani mati. Bunuh diri salah satu perbuatan pengecut. Jika ada orang

dalam keadaan yang sangat menderita , namun tetap tabah

menghadapi, sesungguhnya dialah pemenang keberanian .

- Cara untuk mengendalikan diri dari Sapta Timira :

Agar terhindar dari kemabukan atau kegelapan , hendaknya kita selalu

berusaha mengendalikan diri dan berdisiplin sehingga mendatangkan

keselamatan dan kesejahteraan. Adapun disiplin dan pengendalian diri

itu adalah dengan menjalankan ajaran Panca Yama Brata, Panca

Niyama Brata, Dasa yama Brata dan Dasa Nyama Brata.

-. Mengidentifikasi dampak positif , bila Sapta Timira mampu

dikendalikan.

Untuk menghindari dampak negative Sapta Timira adalah dengan

mendisiplinkan diri atau dekat dengan Sang Hyang Widhi , dengan

Page 37: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

cara rajin melakukan persembahyangan secara tulus dan ikhlas sesuai

dengan apa yang telah diajarkan dalam agama Hindu.

C.Metode Pembelajaran

1 .Model : Kooperatif learning

2. Metode :Diskusi , ceramah, tugas, Tanya-jawab.

D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1.Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d. Guru secara inovatif meberikan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan

dengan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran secara inovatif

2.Kegiatan Inti ( 60 menit )

Eksplorasi

1. Siswa secara cermat dan teliti membaca buku-buku tentang Sapta

Timira.

2. Siswa bekerja sama mendiskusikan dan membahas tentang prilaku

Sapta Timira.

3. Siswa dengan rasa ingin tahu mengidentifikasi prilaku –prilaku yang

yang tidak bertentangan dengan norma agama .

Elaborasi

Page 38: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

1.Siswa dengan kerja keras membentuk kelompok- kelompok. kecil yang

beranggotakan 5 orang siswa.

2. Siswa bekerja sama mendiskusi tentang materi Sapta Timira

3. Dengan percaya diri secara bergantian siswa dapat mempresentasikan

hasil diskusinya.

4. Secara kreatif Siswa menyangga kelompok yang lainnya

5. Siswa dengan kerja sama mengambil kesepakatan pembahasan tema

tentang Sapta Timira.

Konfirmasi

1). Guru menghargai prestasi kelompok siswa yang terbaik

2). Guru dengan inovatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya

3). Guru bekerja sama dengan siswa menyimpulkan tujuan pembelajaran

4).Guru secara inovatif memotivasi siswa yang belum aktif dalam

kelompoknya.

3.Kegiatan Penutup ( 10 menit )

- Siswa bertanggung jawab membuat rangkuman materi Sapta Timira

dibawah bimbingan guru

- Guru secara jujur mengevaluasi atau refleksi tentang kegiatan yang telah

dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

- Doa penutup “Om Santih, Santih, Santih Om”

E.Sumber Pembelajaran

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan

Midastra dkk, th 2007, exsact ganeca

- LKS Widya Paramita agama Hindu untuk SMP Kls IX ( Drs.IGAK

Suthayasa,M.Si th 2008, Tri Agung ).

Page 39: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

F.Penilaian

1. Tehnik : Tes Tulis

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Butir Instrumen : Soal

Indikator No

Soal Soal Kunci jawaban Skor

Contoh prilaku

Sapta Timira

1 Sebutkan contoh

prilaku Sapta

Timira (surupa )

Jika kecantikan/ketam panan

disalahgunakan, apalagi

sombong dan tinggi hati ,hal

akan menjadi penyebab

kehancuran , kenistaan dan

penderitaan

5

Cara mengendalikan

diri dari dari

prilaku Sapta

Timira

2 Sebutkan cara

mengendalikan

diri dari Sapta

Timira

Pengendalian diri dan

disiplin sehingga mendatang

keselamatan dan

kesejahteraan . Apun

caranya adalah deng an

melaksanakan ajar an Panca

Yama Brata, Panca Nyama

Brata dan Tri Kaya Parisu

dha.

5

Jumlah Skor 10

Page 40: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

Page 41: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

PENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

7

Sekolah : SMPNegeri 3 Susut

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : Sejarah Agama Hindu

Mengetahui keberadaab Kerajaan Hindu di Indonesia

Kompetensi Dasar : Menguraikan Puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan

Hindu di Indonesia.

Indikator : 1. Mampu menguraikan puncak kejayaan kerajaan Hindu

di Indonesia

2. Mampu menguraikan runtuhys kerajaan Hindu di

Idonsia

Alokasi waktu : 2 x 40 (1x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Menguraikan puncak kejayaan kerajaan Hindu di Indonesia

2. Menguraikan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia

B.Materi Pembelajaran.

- Puncak kejayaan kerajaan Hindu di Indonesia . Masa keemasan dan kejayaan

Merupakan kebangaan bagi kita semua. Perkembangan kerajaan Hindu di

Indonesia diawali dari kerajaan Kutai dan berkembang mencapai puncak

kejayaan pada kerajaan Majapahit.

Page 42: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Masing – masing kerajaan dijelaskan dengan sumber-sumber yang

menuliskan tentang kerajaan tersebut dan peninggalan-peninggalan agama

Hindu di Indonesia sangat banyak jumlahnya. Sebagai besar dari peninggalan

tersebut terletak di pulau Jawa . Peninggalan yang berupa Arca atau Candi .

Bukti-bukti tersebut meandakan adanya akulturasi antara kebudayaan

Indonesia asli dan kebudayaan Hindu Budha yang dapat dilihat pada seni

bangunan , seni rupa, seni ukir, seni sastra, sistim kemasyarakatan, filsapat

dan sistim kepercayaan serta sistim Pemerintahan .

- Runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia .

Keruntuhan kerajaan digunakan sebagai suatu cerminan untuk

memperbaiki diri. Hal tersebut juga dapat dianggap sebagai suatu proses

alamiah . Keruntuha terjadi karena berbagai macam factor , seperti factor

politik, social dan ekonomi serta factor pertahanan dan keamanan yang

lemah.

Keruntuhan kerajaan Hindu di Nusantara menjadi cerminan bagi kita semua

akan hal-hal yang menjadi penyebab terjadinya keruntuhan tersebut .

Faktor – factor yang kecil dan lemahnya Sradha dan Bhakti dapat menjadi

pemicu merosotnya kewibawaan dan mental para pemimpin dan abdinya.

C.Metode Pembelajaran

1 .Model : Kooperatif learning

2. Metode :Diskusi , ceramah, tugas, Tanya-jawab.

D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1.Kegiatan Pendahuluan ( 10 menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

Page 43: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d.Guru dengan inovatif memberi penjelasan secara umum tentang kerajaan

– kerajaan Hindu di Indonesia.

e. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.secara inovatif

2.Kegiatan Inti ( 60 menit )

Eksplorasi

1. Guru dengan kerja keras membimbing siswa dalam pembentukan

kelompok , masing-masing kelompok terdiri dari 3-4 orang.

2. Guru dengan kreatif membimbing siswa dalam menentukan materi

tentang puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia.

3. Guru dengan inovatif membimbing siswa dalam diskusi kelompok.

Elaborasi

1. siswa bertanggung jawab menyampaikan hasil kerja kelompokya.

2. Setiap kelompok dengan kreatif menyampaikan paparannya tentang

puncak kejayaan

dan runtuhnya kerajaan Hindu di Indonesia.

3. Guru meminta kepada kelompok lainnya untuk kreatif memberikan

tanggapannya

Konfirmasi

1. Guru menghargai prestasi siswa yang dapat menyampaikan hasilnya

degan baik.

2. Guru secara kreatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya.

Page 44: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

3. Guru kerja keras memberikan penguatan dan menyimpulkan bersama

siswa tentang tujuan pembelajaran.

4. Dengan inovatif Guru memberikan motivasi bagi siswa yang belum aktif

dalam kelompoknya.

3.Kegiatan Penutup ( 10 menit )

1. Siswa kerja sama dengan guru membuat rangkuman yang telah

memdapat klarifikasi.

2. Dengan kreatif siswa menjawa beberapa pertanyaan yang diajukan guru

berkaitan dengan materi puncak kejayaan dan runtuhnya kerajaan Hindu

di Idonesia.

3. Doa penutup “ Om Santih, santih, santih Om”.

E.Sumber Pembelajaran

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan

Midastra dkk, th 2007, exsact ganeca

- LKS Widya Paramita agama Hindu untuk SMP Kls IX ( Drs.IGAK

Suthayasa,M.Si th 2008, Tri Agung ).

F.Penilaian

1. Tehnik : Tes Tulis

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Butir Instrumen : Soal

Page 45: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Indikator No

Soal Soal Kunci jawaban Skor

Menguraikan puncak

kejayaan dan runtuhnya

kerajaan Hindu di

Indonesia

1 Uraikan salah satu

puncak kejayaan

kerajaan Hindu di

Indonesia.

Kerajaan Majapahit

merupakan puncak

kebesaran / kejayaa

anya dari kerajaan –

kerajaan Hindu yang

pernah berdiri

diwilaya Indonesia.

5

Menguraikan runtuhya

kerajaan Hindu di

Indonesia

2 Uraikan secara singkat

salah satu penyebab

runtuhnya kerajaan

Hindu diIndonesia.

Keruntuhan kerajaan

Hindu di Indonesia

terjadi karena

bermacam faktor

seperti faktor politik,

sosial, ekonomi dan

lemahnya Sradha

Bhakti para

pemimpin.

5

Jumlah Skor 10

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

Page 46: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

8

Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : Mengetahui keberadaan kerajaan Hindu di Indonesia

Kompetensi Dasar : Menjelaskan sebab-sebab keruntuhan kerajaan Hindu di

Indonesia.

Indikator : Mampu menjelaskan sbab-sbab kerutuhan kerajaan

Hindu di Indonesia.

Alokasi waktu : 2 x 45 (1x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Menjelaskan sebabab –sebab keruntuhan kerajaan Hindu di

Indonesia

B.Materi Pembelajaran

- Sebab – sebab keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia adalah :

1. Terdsaknya kerajaan – kerajaan , sebagai akibat masuknya kerajaan –

kerajaan yang lebih bsar dan lebih kuat.

2. Tidak ada peralihan kepemimpinan atau kaderiasasi , seperti yang terjadi

pada masa kekuasaan kerajaan Majapahit.

3. Berlangsungnya perang saudara yang justru melemahkan kekuasaan

kerajaan seperti yang terjadi pada kerajaan Sailendra dan Majapahit.

Page 47: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

4. Banyak daerah yang melepaskan diri akibat lemahnya pengawasan

pemerintahan pusat dan raja-raja bawahan membangun sebuah kerajaan

yang merdeka serta tidak terikat lagi oleh pemerintah pusat

5. Kemunduran ekonomi dan perdagangan , akibat kelemahan pemerintah

pusat , maka masalah perekonomian dan perdagangan diambil alih oleh

para pedagang melayu dan Islam.

6. Tersiarnya agama dan budaya Islam, yang dengan mudah diterima para adi

pati di daerah pesisir.

Hal ini membuat mereka merasa tidak terikat lagi dengan pemerintahan

kerajaan pusat seperti pada masa kekuasaan kerajaan Majapahit.

C.Metode Pembelajaran

1 .Model : Kooperatif learning

2. Metode :Diskusi , ceramah, tugas, Tanya-jawab.

D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1.Kegiatan Pendahuluan ( 15 menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d.Guru dengan inovatif memberikan gambaran umum tentang perkembangan

kerajaan Hindu di Indonesia.

e.Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara inovatif

2.Kegiatan Inti ( 60 menit )

Eksplorasi

Page 48: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

1. Dengan kerja keras Guru membimbing siswa dalam pembentukan

kelompo , masing- masing kelompo terdiri dari 3-4 orang siswa.

2. Dengan inovatif Guru membimbing siswa dalam menjelaskan sebab-

sebab runtahnya kerajaan Hindu di Indonesia.

3. Guru dengan inovatif membimbing siswa dalam diskusi kelompok.

Elaborasi

1. Siswa bertanggung jawab menyampaikan hasil kerja diskusi

kelompoknya .

2. Setiap kelompok dengan kreatif menyampaikan paparannya tentang

sebab-sebab runtuhya kerajaan Hindu di Indonesia.

3. Sioswa secara kreatif memberikan tanggapan kepada kelompok

lainnya

Konfirmasi

1. Guru menghargai prestasi bagi kelompok siswa yang terbaik .

2. Guru Inovatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya.

3. Guru dengan kerja keras memberikan penguatan dan menyimpulkan

bersama siswa tentang tujuan pembelajaran.

4. Dengan inovatif Guru memberikan motivasi kepada siswa yang

belaum aktif dalam diskusi kelompok.

3.Kegiatan Penutup ( 15 menit )

a. Siswa bekerja sama dengan guru membuat rangkuman yang telah

diklarivikasi.

b. Siswa dengan kreatif menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan

guru berkaitan dengan materi sebab-sebab keruntuhan kerajaan Hindu

di Indonesia .

c. Doa penutup “ Om Santih, santih, santih Om”

Page 49: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

E.Sumber Pembelajaran

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan

Midastra dkk, th 2007, exsact ganeca

- LKS Widya Paramita agama Hindu untuk SMP Kls IX ( Drs.IGAK

Suthayasa,M.Si th 2008, Tri Agung ).

F.Penilaian

1. Tehnik : Tes Tulis

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Butir Instrumen : Soal

Indikator No

Soal Soal Kunci jawaban Skor

Mampu menguraikan

sebab-sebab

keruntuhan kerajaan

Hindu di Idonesia.

1 Sebutkan sebab-

sbab runtuhnya

kerajaan Hindu di

Indonesia

Karena beberapa faktor

seperti, Ekonomi, politik,

Kepemimpinan, angkatan

perang yang lemah.

5

Page 50: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

2 Jelaskan keruntuhan

akibat factor

politik.

Terjadinya perang sau dara

yang justru melemahkan

kekuasaan kerajaan,

bayaknya daerah – da erah

yang melepaskan diri akibat

lemahnya pengawasan

pemerintah pusat dan raja-

raja bawahan membangun

kerajaan yang merdeka.

5

Jumlah Skor 10

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

Page 51: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

9

Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas/Semester : IX / 1

Standar Kompetensi : Mengetahui keberadaan kerajaan Hindu di Indonesia

Kompetensi Dasar : Mengambil hikmah dari kejayaan dan keruntuhan

kerajaan Hindu di Indonesia.

Indikator : 1. Mampu menjelaskan hikmah kejayaan kerajaan Hindu

di Indonesia.

2. Mampu menjelaskan hikmah runtuhnya kerajaan

Hindu di Indonesia .

Alokasi waktu : 2 x 45 (1x pertemuan)

A.Tujuan Pembelajaran

Peserta didik mampu :

1. Menjelaskan hikmah kejayaan kerajaan Hindu di Indonesia .

2. Menjelaskan hikmah runtuhnya kerajaan Hndu di Idonesia.

B.Materi Pembelajaran

- Hikmah kejayaan kerajaan Hindu di Indonesia.

Mencermati paparan sejarah dapatlah diketahui masa kejayaan kerajaan

Hindu Majapahit yang dapat kita jadikan sebagai suatu cerminan

kebanggaan masyarakat Hindu yang telah melahirkan karya-karya sastra,

bangunan-bangunan suci, karya-karya seni dan system pemerintahan yang

Page 52: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

sangat terkenal hingga saat ini. Karya satra, karya seni, bangunan

monumental yang sangat terenal sampai ke manca Negara. Sebagai

peninggalan sejarah yang tetap terpelihara sampai saat ini . Hal tersebut

menunjukkan suatu kehebatan Hindu yang patut kita teladani.

- Hikmah runtuhuya kerajaan Hindu di Indonesia.

Suatu kemunduran yang menyebabkan keruntuhan kerajaan Majapahit yang

merupakan pelajaran bagi generasi Hindu. Sekarang untuk mencermati dan

menganalisis serta mengambil hikmah dibalik semua itu.

Analisis keruntuhan tersebut sebagai suatu bukti kerapuhan keyakinan,

kurangnya perhatian pimpinan , rasa keadilan penguasa yang tidak

seimbang, rasa persaudaraan yang lemah, pembinaan rasa persatuan ,

politik, social, ekonomi dan budaya serta pertahanan keamanan yang terus

menerus terabaikan karena kondisi internal keluarga penguasa yang tidak

terkendali untuk merebut tampuk pemerintah.

C.Metode Pembelajaran

1 .Model : Kooperatif learning

2. Metode :Diskusi , ceramah, Tanya-jawab.

D.Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

1.Kegiatan Pendahuluan ( 15 menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

Page 53: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

d.Guru dengan inovatif memberikan gambaran umum tentang materi

runtuhnya kerajaan Hindu di Idonsia.

e. Guru menyampaikan tujuan pembalajaran.secara inovatif

2.Kegiatan Inti ( 60 menit )

Eksplorasi

1. Dengan kerja keras Guru membimbing siswa membentukan kelompok ,

yang terdiri dari 3-4 orang siswa.

2. Guru dengan inovatif membimbing siswa dalam menyampaikan hikmah

kejayaan dan keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia.

3. Siswasecara kreatif diskusi kelompok.yang dibimbing guru

Elaborasi

1. Siswa bertanggung jawab untuk menyampaikan hasil kerja

kelompoknya.

2. Setiap kelompok dengan percaya diri menyampaikan paparannya

tentang hikmah yang dapat diambil dari kejayaan dan keruntuhan

kerajaan Hindu di Indonesia.

3. Guru meminta kepada kelompok yang lain untuk kreatif memberikan

tanggapan.

Konfirmasi

1. Guru menghargai prestasi siswa yang mampu menyampaikan hasil

diskusinya dengan baik.

2. Guru dengan inovatif memberikan kesempatan kepada siswa untuk

bertanya tentang hal-hal yang belum dapat dipahami.

3. Guru dengan kerja keras memberi penguatan dan menyimpulkan

bersama siswa tentang tujuan pembelajaran.

Page 54: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

4. Dengan inovatif guru memotivasi siswa yang kurang aktif dalam

diskusi kelompok.

3.Kegiatan Penutup ( 15 menit )

a. Siswa bekerja sama dengan guru membuat rangkuman yang telah

mendapat klarifikasi.

b. Siswa dengan kreatif menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan

oleh guru berkaitan dengan materi mengambil hikmah kejayaan dan

keruntuhan kerajaan Hindu di Indonesia.

c. Doa penutup “Om Santih, santih, santih Om.

E.Sumber Pembelajaran

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan

Midastra dkk, th 2007, exsact ganeca

- LKS Widya Paramita agama Hindu untuk SMP Kls IX

F.Penilaian

1. Tehnik : Tes Tulis

2. Bentuk Instrumen : Uraian

3. Butir Instrumen : Soal

Indikator No

Soal Soal Kunci jawaban Skor

Mampu menjelaskan

hikmah kejayaan

kerajaan Hindu di

Indonesia

1 Apakah hikmah yang

dapat diambil dari

kejayaan kerajaan Hindu

di Indonesia.

Sebagai suatu cerminan

kebanggaan masyarakat

Hindu yang telah melahirkan

karya sastra, bangunan suci,

karya seni, dan sistem peme

rintahan yang sangat terkenal

hingga saat ini.

5

Mampu menjelaskan hik 2. Apakah hikmah yang Pelajaran bagi generasi Hindu

Page 55: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

mah keruntuhan kerajaan

Hindu di Indonesia

dapat diambil dari

keruntuhan kerajaan

Hindu di Indonesia.

sekarang untuk mencermati

dan menganalisis keruntuhan

sebagai bukti kerapuhan keya

kinan, kurangnya perhatian

pemimpin, rasa keadilan

penguasa yang tidak seimba

ng , rasa persaudaraan lemah

dan lain-lain.

5

Jumlah Skor 10

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

Page 56: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

10

Nama Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas Semester : IX / 2

Standar Kompetensi : Memahami Dharma Gita dalam Bhagawadgita dan

Sarascamuscaya

Kompetensi Dasar : Mendemonstrasikan Sloka dalam Bhagawadgita

Indikator : 1. Mampu mendefinisikan pengertian Sloka

2. Mampu membaca sloka-sloka dalam

Bhagawadgita

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit ( 1 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik mampu :

a. Mendefinisikan pengertian sloka

b. Membaca Sloka-sloka dalam Bhagawadgita

B. Materi Pembelajaran :

a. Pengertian Sloka

Sloka adalah bagian ayat/ bait dari kitab suci yang dibaca dengan

menggunakan irama mantra. Sloka biasanya terdiri dari empat baris dalam

satu padartha dengan suku kata yang sama pada setiap baris, yang isinya

tentang pujaan-pujaan atas keagungan dan kemahakuasaan Tuhan.

Page 57: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

b. Membaca Sloka-sloka dalam Bhagawadgita

Contoh : “ Yada yada hi dharmasya

Glanir bhavati bharata,

Abhyuthanam adharmasya

Ta datmanam sijamyaha”.

Artinya : Sesungguhnya manakala dharma berkurang kekuasaannya

dan tirani hendak merajalela,

wahai Arjuna, saat itu aku ciptakan diriku sendiri.

(Bhagawadgita, IV.7)

C. Metode Pembelajaran :

Model : Kooperatif learning.

Metode : Ceramah, diskusi, tugas, Tanya-jawab.

D. Langkah – langkah Kegiatan :

1. Kegiatan Pendahuluan ( 15 Menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d. Dengan bekerja sama Menyiapkan peserta didik secara pisik dan psikis

untuk mengikuti proses pembelajaran terkait budaya

e Dengan inovatif menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar

yang akan dicapai

f. Menyampaikan materi ajar secara kreatif dan menjelaskan yang sesuai

dengan silabus.

Page 58: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

2. Kegiatan Inti ( 60 Menit )

a. Eksplorasi.

1. Dengan rasa ingin tahu siswa membaca materi dharmagita.

2. Guru secara kreatif memberikan penjelasan konsep secara umum

tentang pengertian Dharmagita.

3. Dengan bekerja sama peserta didik mendiskusikan tentang pengertian

Dharmagita, dan cara-cara membaca Sloka yang difasilitasi oleh guru.

b. Elaborasi.

- Guru bekerja sama dengan siswa membentuk kelompok yang

anggotanya 4-5 orang secara heterogen

- Siswa bekerja sama dengan guru mendiskusikan dan melafalkan tentang

Dhramagita khususnya dalam membaca Sloka

- Dengan inovatif memberikan umpan balik terhadap peserta didik

dengan memberikan pertanyaan lisan untuk menjelaskan Pengertian

Budaya, Dharmagita dan Sloka.

- Dengan percaya diri Siswa mendemonstrasikan Dharmagita melalui

membaca sloka-sloka dalam Bhagawadgita

c. Konfirmasi.

- Dengan inovatif memberikan contoh-contoh Sloka dan diikuti oleh siswa

- Siswa apabila berhasil mendemonstrasikan Dharmagita melalui

membaca sloka dengan baikdiberikan penghargaan.

3. Kegiatan Penutup (15 Menit )

a. Siswa bekerja sama dengan guru mendemonstrasikan cara membaca

sloka yang telah mendapat klarifikasi

b. Evaluasi ( Poost test ) dalam bentuk test tulis dengan inovatif

Page 59: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

c. Dengan kreatif siswa bertanya terhadap hal-hal yang belum dipahami.

d. Siswa bertanggung jawab mengerjakan tugas rumah latihan membaca

Sloka.

e. Doa penutup dengan parama santih “ Om Santih, Santih, Santih, Om”

E. Sumber Belajar

- Penuntun belajar Agama Hindu 3 berdasarkan kurikulum SLTP 1994 9 Ganeca

Exact Bandung )

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kelas IX ( I wayan Dastra dkk, tahun

2007, Exact Ganeca )

- LKS Widya Paramita Dharma Agama Hindu untuk SMP kelas IX

- Bhagawadgita

- Sarasamuscaya

- Buku LKS

F. Penilaian.

a. Teknik : Test

b. Bentuk Instrumen : .Tes Essay dan Observasi

c. Butir Instrumen : soal

1. Jelaskan pengertian Budaya !

2. Apa arti Dharmagita ?

3. sebutkan jenis-jenis Dharmagita !

4. Apakah yang dimaksud dengan Sloka ?

5. Lafalkanlah/Bacalah Sloka dari Bhagawadgita, IV.7 !

Kunci Jawaban

Page 60: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

1. Budaya adalah salah satu hasil imajinasi manusia melalui akal sehatnya

sehingga dapat memberi tuntunan, ketenangan, keheningan dan kepuasan

hati.

2. Dharmagita adalah suatu nyanyian kebenaran, keadilan yang dinyanyikan

dalam pelaksanaan upacara Agama Hindu.

3. Jenis-jenis Dharmagita antara lain :

- sekar rare

- Sekar Alit

- Sekar Madya

- Sekar Agung

- Sloka dan Sruti

- Palawakya

4. Sloka adalah bagian ayat/ bait dari kitab suci yang dibaca dengan

menggunakan irama mantra. Sloka biasanya terdiri dari empat baris dalam

satu padartha dengan suku kata yang sama pada setiap baris, yang isinya

tentang pujian-pujian atas keagungan dan kemahakuasaan Tuhan.

5. Sloka

“Yada yada hi dharmasya

Glanir bhavati bharata,

Abhyuthanam adharmasya

Ta datmanam sijamyaha”.

Artinya ;

Sesungguhnya manakala dharma berkurang kekuasaannya

dan tirani hendak merajalela,

wahai Arjuna, saat itu aku ciptakan diriku sendiri.

(Bhagawadgita, IV.7)

G. Pedoman Penilaian

Page 61: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

a. Untuk soal no 1 s/d 4 dijawab masing-masing soal benar skor 2

b. Soal no 5 menggunakan lembar Observasi

Lembar observasi

No Nama ASPEK

Nilai Ket. Penguasaan Pemahaman Irama Ekspresi

Ket ;

Kolom yang diisi dengan angka sesuai criteria, yaitu :

1 = Sangat kurang

2 = Kurang

3 = sedang

4 = Baik

5 = Amat baik

Penskoran Nilai untuk no 5

Skor nilai untuk no 1 s/d 5

Jumlah skor yang diperoleh x 2,5 =

Nilai setiap aspek x 5 10 = Nilai

Page 62: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Rumus

Saran

:………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

…………

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

Jml Nilai Soal A + Jml nilai soal B ------------------------------------------- x 100 = N 10

Page 63: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

11

Nama Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas Semester : IX / 2

Standar Kompetensi : Memahami Dharmagita dalam Bhagawadgita dan

Sarasamuscaya

Kompetensi Dasar : Mendemonstrasikan Palawakya dalam

Sarasamuscaya

Indikator : 1. Mampu mendefinisikan pengertian Palawakya

2. Mampu membedakan Sloka dengan Palawakya

3. Mampu membaca Palawakya dalam

Sarasamuscaya

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit ( 1 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik mampu :

a. Mendefinisikan pengertian Palawakya

b. Membedakan Sloka dengan Palawakya

c. Membaca kitab suci Sarasamuscaya dengan tembang Palawakya

B. Materi Pembelajaran :

a. Pengertian Palawakya

Palawakya adalah suatu bacaan terjemahan sloka dengan irama tertentu,

dengan menggunakan bahasa Jawa kuno. Sering dibaca menggunakan

irama Palawakya.

Page 64: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

b. Perbedaan Sloka dengan Palawakya

Sloka merupakan bagian ayat/bait dari kitab suci yang dibaca dengan

menggunakan irama mantra. Sedangkan Palawakya terjemahan sloka yang

menggunakan bahasa Jawa kuno dengan irama Palawakya.

c. Palawakya dalam Sarasamuscaya

“Apan ikang wwang, uttama juga ya, nimitaning

Mangkana, wenang ya tumulung awakya

Sangkeng sangsara, makasadhananang suhakarma

Hinganing kottamaning dadi wwang ika”.

Artinya :

Sebab menjadi manusia sangat utama juga, karena itu, ia dapat menolong

dirinya dari keadaan samsara dengan jalan karma yang baik, demikian

keistimewaan menjadi manusia itu,

(Sarasamuscaya, 4)

C. Metode Pembelajaran :

Model : Kooperatif learning.

Metode : Ceramah, diskusi, tugas, Tanya-jawab.

D. Langkah – langkah Kegiatan :

1. Kegiatan Pendahuluan ( 15 Menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

Page 65: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d. Dengan inovatif menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar

yang akan dicapai

e. Dengan kreatif menyampaikan materi ajar dan menjelaskan yang sesuai

dengan silabus

2. Kegiatan Inti ( 60 Menit )

a. Eksplorasi.

1. Siswa ingin tahu materi Dharmagitia dengan membaca dalam hat.

2. Dengan inovatif Guru memberikan penjelasan konsep secara umum

tentang pengertian Palawakya, Perbedaan Palawakya dengan Sloka

3. Dengan bekerja sama peserta didik mendiskusikan tentang pengertian

Dharmagita, dan cara-cara membaca Palawakya yang difasilitasi oleh

guru.

b. Elaborasi.

- Guru bekerja sama dengan siswa membentuk kelompok yang

anggotanya 4-5 orang secara heterogen

- Siswa bekerja sama dengan guru mendiskusikan dan melafalkan tentang

Dhramagita khususnya dalam membaca Palawakya dalam

Sarasamuscaya

- Dengan inovatif memberikan umpan balik terhadap peserta didik

dengan pertanyaan lisan untuk menjelaskan Pengertian Palawakya,

perbedaan sloka dengan Palawakya

- Dengan percaya diri mendemonstrasikan Dharmagita melalui membaca

Palawakya dalam Sarasamuscaya

c. Konfirmasi.

Page 66: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

- Dengan inovatif Guru memberikan contoh-contoh Palawakya dalam

Sarasamuscaya dan diikuti oleh siswa

- Siswa apabila berhasil mendemonstrasikan Palawakya dengan baik

diberikan penghargaan.

3. Kegiatan Penutup (15 Menit )

a. Siswa bekerja sama dibimbing guru mendemonstrasikan cara membaca

Palawakya yang telah mendapat klarifikasi

b. Evaluasi ( Poost test ) dalam bentuk test tulis dengan inovatif

c. Dengan kreatif siswa bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti.

d. Dengan bertanggung jawab siswamengerjakan tugas dirumah berlatih

membaca Palawakya

e. Doa penutup dengan parama santih “ Om Santih, Santih, Santih, Om”

E. Sumber Belajar

- Penuntun belajar Agama Hindu 3 berdasarkan kurikulum SLTP 1994 9 Ganeca

Exact Bandung )

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kelas IX ( I wayan Dastra dkk, tahun

2007, Exact Ganeca )

- LKS Widya Paramita Dharma Agama Hindu untuk SMP kelas IX ( Drs. I.G.A.K

Suthayasa, M.Si, Tahun 2008, Tri Agung. )

- Sarasamuscaya

- Buku LKS

F. Penilaian.

a. Teknik : Test

b. Bentuk Instrumen : .Test Uraian

Page 67: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

c. Butir Instrumen : Soal

1. Jelaskan pengertian Palawakya!

2. Apa perbedaan antara Sloka dengan Palawakya, jelaskan !

3. Lafalkan/ bacalah Palawakya dalam Sarasamuscaya,4 !

Kunci Jawaban :

1. Palawakya adalah suatu bacaan terjemahan sloka dengan irama tertentu,

dengan menggunakan bahasa Jawa kuno. Sering dibacamenggunakan

irama Palawakya

2. Perbedaan antara Sloka dengan Palawakya adalah, Sloka merupakan

bagian ayat/bait dari kitab suci yang dibaca dengan menggunakan irama

mantra. Sedangkan Palawakya merupakan terjemahan Sloka yang

menggunakan bahasa Jawa kuno dengan irama Palawakya.

3. Palawakya dalam Sarasamuscaya

“Apan ikang wwang, uttama juga ya, nimitaning

Mangkana, wenang ya tumulung awakya

Sangkeng sangsara, makasadhananang suhakarma

Hinganing kottamaning dadi wwang ika”.

Artinya :

Sebab menjadi manusia sangat utama juga, karena itu, ia dapat menolong

dirinya dari keadaan samsara dengan jalan karma yang baik, demikian

keistimewaan menjadi manusia itu,

(Sarasamuscaya, 4)

G. Pedoman Penilaian

a. Untuk soal no 1 s/d 4 dijawab masing-masing soal benar skor 2

b. Soal no 5 menggunakan lembar Observasi

Jumlah skor yang diperoleh x 2,5 =

Page 68: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Lembar observasi

No Nama ASPEK

Nilai Ket. Penguasaan Pemahaman Irama Ekspresi

Ket ;

Kolom yang diisi dengan angka sesuai criteria, yaitu :

1 = Sangat kurang

2 = Kurang

3 = sedang

4 = Baik

5 = Amat baik

Penskoran Nilai untuk no 5

Skor nilai untuk no 1 s/d 5

Rumus

Nilai setiap aspek x 5 10 = Nilai

Jml Nilai Soal A + Jml nilai soal B ------------------------------------------- x 100 = N 10

Page 69: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Saran

:………………………………………………………………………………………

………………………………………………………………………………………

…………

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

Page 70: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

12

Nama Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas Semester : IX / 2

Standar Kompetensi : Memahami hakekat Yadnya.

Kompetensi Dasar : Menjelaskan sumber dan dasar hukum Yadnya serta

tingkata-tingkatan Yadnya.

Indikator : 1. Mampu mengungkapkan dasar hokum Yadnya.

2. Mampu menyebutkan sumber-sumber ajaran

Yadnya.

3 Mampu menyebutkan rumusan-rumusan Panca

Yadnya.

4. Mampu menguraikan tingkatan-tingkatan Yadnya

dengan alam semesta .

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit ( 1 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik mampu :

1. Mengungkapkan dasar hukum Yadnya serta tingkatan-tingkatan Yadnya.

2. Sumber-sumber ajaran Yadnya.

3. Menyebutkan rumusan-rumusan Panca Yadnya.

4. Menguraikan tingkatan-tingkatan Yadnya

B. Materi Pembelajaran :

- Pengerttian dasar hukum Yadnya.

Secara etimologi yadnya berasal dari bahasa sansekerta dari akar kata “yaj”

yang berarti “memuja” , memberi penghormatan , menjadikan suci dan

Page 71: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

mempersembahkan . Dalam Rg Weda VIII, 40. 4 kata “yaj” baerarti korban

atau pemujaan. Dalam pengertian umum yadnya dapat diartikan sebagai suatu

persembahan suci yang tulus ikhlas kepada yang dipuja atau dihormati. Dasar

hukum berlakunya yadnya bersumber dari kaedah etika sosil dan moral

religius. Ada dua dasar hukum yang dapat dijadikan dasar berlakunya yadnya

, yaitu:

1. Ajaran Tri Rna

2. Ajaran Wisuddhi Marga

- Sumber-sumber ajaran Yadnya .

Sumber ajaran Weda dalam agama Hindu secara kaedah social ritualitas

bersumber dari Weda Sruti maupun Smerti dan sastra-sastra agama Hindu.

Kitab-kitab Smerti sebagai sumber tertulis yang lebih sempurna memuat

tentang yadnya seperti, kitab Dharmasastra, Grhyasutra, Srauta sutra, dan

Maha Nirwana Tantra.

- Rumusan-rumusan Panca Yadnya.

1. Dewa Yadnya adalah suatu persembahan kepada Ida sang Hyang Widhi

Wasa beserta segala manifestasinya.

2. Pitra Yadnya adalah suatu persembahan suci secara tulus ikhlas dan lahi

bathin kepada orang dan para leluhur.

3. Rsi Yadnya adalah persembahan untuk memuliakan dan menghormati para ,

para Resi dan para Sulinggih.

4. Manusa Yadnya adalah suatu persembahan atau korban suci secara tulu

ikhlas kepada sesama manusia untuk keselamatan manusia baik secara

individu maupun secara keseluruhan.

5. Bhuta Yadnya adalah suatu korban suci kepada bhuta kala.

Page 72: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

- Tingkata-tingkatan Yadnya.

1. Kanista artinya yang terkecil atau sederhana.

2. Madya artinya tingkatan menengah atau sedang.

3. Utama artinya tingkatan tertinggi atau utama.

C. Metode Pembelajaran :

Model : Kooperatif learning.

Metode : Ceramah, diskusi, tugas, Tanya-jawab.

D. Langkah – langkah Kegiatan :

1. Kegiatan Pendahuluan ( 15 Menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d. Dengan bekerja keras siswa mencari buku tentang yadnya.

e. Dengan inovatif Guru menyampaikan materi pembelajaran tentang dasar

hukum yadnya dan sumber – sumber ajaran yadnya .

2. Kegiatan Inti ( 60 Menit )

a. Eksplorasi.

1. Dengan kerja sama siswa membentuk kelompok-kelompok kecil yang

terdiri dari 4-5 orang setiap kelompokna.

2. Dengan kreatif siswa membahas materi yang berbeda antara kelompok

satu dengan yang lainnya.

Page 73: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

3. Dengan inovatif membimbing siswa yang menemui kesulitan dalam

berdiskusi.

b. Elaborasi.

1. Dengan percaya diri siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya.

2. Kelompok yang lain se dengan kreatif sebagai penyangga.

3. Siswa bekerja sama mengambil kesepakatan pembahasan tema

tentang yadnya

c. Konfirmasi.

1. Dengan inovatif memberikan umpan balik dengan beberapa pertanyaan

yang dijawab oleh siswa.

2. Siswa yang berhasil menjawab dengan baik diberi penghargaan.

3. Siswa dengan kreatif bertanya tentang materi yang belum diketahui.

4. Guru dengan kreatif memotivasi siswa yang belum aktif dalam diskusi

kelompok.

3. Kegiatan Penutup (10 Menit )

1.Siswa bekerja keras dengan bimbingan guru membuat rangkuman

materi tentang Yadnya.

2. Dengan bekerja keras guru mengevaluasi atau refleksi terhadap kekiatan

yang telah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

3. Mengakhiri pembelajaran , mengucapkan parama santhi, “Om Santih,

santih, santih Om”

E. Sumber Belajar

Page 74: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls.IX ( I Wayan Midastra dkk, th

2007, exsact ganeca )

- LKS Widya Paramita Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan Midastra ,

dkk. th 2009 Tri Agung )

F. Penilaian.

a. Teknik : Test

b. Bentuk Instrumen : .Test Uraian

c. Butir Instrumen : Soal

1. Sebutkan dasar hukum pelaksanaan yadnya !

2. Sebutkan tingkatan-tingkat yadnya !

3. Sebutkan bagian-bagian Panca Yadnya !

4. Sebutkan sumber-sumber yadnya!

5. Sebutkan pengertian dari Resi yadnya !

d. Kunci jawaban :

1. Bersumber dari kaedah etika sosil dan moral religius. Ada dua dasar hukum

yang dapat dijadikan dasar berlakunya yadnya , yaitu:

1. Ajaran Tri Rna

2. Ajaran Wisuddhi Marga

2. 1. Kanista artinya yang terkecil atau sederhana.

2. Madya artinya tingkatan menengah atau sedang.

3. Uttama artinya tingkatan tertinggi atau utama.

3. 1. Dewa yadnya

2. Pitra Yadnya

3. Manusa Yadnya

4. Resi Yadnya

Page 75: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

5. Bhuta Yadnya

4. Bersumber dari Weda Sruti maupun Smerti dan sastra-sastra agama Hindu.

Kitab-kitab Smerti sebagai sumber tertulis yang lebih sempurna memuat

tentang yadnya seperti, kitab Dharmasastra, Grhyasutra, Srauta sutra, dan

Maha Nirwana Tantra.

5. Rsi Yadnya adalah persembahan untuk memuliakan dan menghormati para

Nabi, para Resi dan para Sulinggih.

e. Penilaian.

a. Setiap soal dijawab benar diberi skor 2

b. Setiap soal dijawab salah diberi skor 0

c. Nilai siswa = jumlah soal dijawab benar x 2

d. Contoh = soal benar 5 x 2 = 10.

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Page 76: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

( RPP )

13

Nama Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas Semester : IX / 2

Standar Kompetensi : Memahami hakekat Yadnya.

Kompetensi Dasar : Menjelaskan syarat-syarat pelaksanaan Yadnya.

Indikator : 1. Mampu menjelaskan syarat-syarat Yadnya.

2. Mampu menyebutkan bentuk-bentuk Yadnya.

3 Mampu menyebutkan rumusan-rumusan Panca

Yadnya.

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit ( 1 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik mampu :

1. Menjelaskan syarat-syarat Yadnya.

2. Menyebutkan bentuk-bentuk Yadnya.

3. Menyebutkan rumusan-rumusan Panca Yadnya.

B. Materi Pembelajaran :

- Syarat – syarata Yadnya

Dalam pelaksanaan yadnya ada persyaratan berdasarkan drsta dan berdasarkan

sastra agama . Disamping itu ada 3 tuntutan dan 3 persyaratan :

Tiga tuntutan :

1. Kebersihan , segala peralatan upakara hendaknya dijaga kebersihannya.

2. Keseragaman, adanya tuntutan atau pedoman mengenai tatacara

pelaksanaan upacara yadnya yang dilaksanakan.

Page 77: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

3. Ketertiban, maksudnya adanya pemimpin yang mengarahkan pelaksanaan

upacara yadnya dari awal sampai akhir.

Tiga persyaratan :

1. Mudah, segala bahan upakara hendaknya menggunakan yang mudah

didapat dilingkungan disekitar kita.

2. Murah, harga bahan yang digunakan murah namun kwalitasnya cukup baik.

3. Idmat, daalam pelaksanaan yadnya didasari dengan hati yang suci, pikiran

yang jernih, dan jiwa yang tenang.

- Bentu bentuk Yadnya.

1. Yadnya yang riil ( nyata ) misalnya dengan cara membuat upakara.

2. Yadnya yang astrak (tidak nyata ) misalnya dengan jalan bersemedi,

beryoga, bertapa dan berpuasa.

.

- Rumusan-rumusan Panca Yadnya.

1. Dewa Yadnya .

a. Melaksanakan Tri Sandya 3 x sehari

b. Melaksanakan Tirta yatra atau dharma yatra.

c. Menumbuhkan rasa bhakti serta taqwa kepada Ida Sang Hyang Widhi.

2. Pitra Yadnya .

a. Melaksanakan upacara pemujaan leluhur dengan baik dan benar.

b. Melaksanakan upacara nyekah.

c. Menumbuhkan rasa bhkti dan patuh kepada orang tua, serta bertanggung

jawab atas hari tuanya.

3. Rsi Yadnya .

a. Membantu pelaksanaan dwi jati.

b. Melaksanakan nasehat dan petuah-petuahnya.

c. Memfungsikan sulinggih.

Page 78: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

4. Manusa Yadnya.

a. Meningkatkan sumber daya manysia.

b. Menjadikan anak-anaknya sebagai anak yang suputra

c. Menjadikan sesamanya menjadi manusia yang sujana.

5. Bhuta Yadnya .

a.Ikut menjaga pelestarian alam lingkungan dengan mengadakan

penghijauan , pelestarian satwa.

b.Melaksanakan upacara bhuta yadnya terhadap bhuta kala.

C. Metode Pembelajaran :

Model : Kooperatif learning.

Metode : Ceramah, diskusi, tugas, Tanya-jawab.

D. Langkah – langkah Kegiatan :

1. Kegiatan Pendahuluan ( 15 Menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d.. Siswa bekerja keras mencari buku tentang yadnya.

f. Dengan inovatif guru menyampaikan materi pembelajaran tentang Syarat-

syarat yadnya, bentuk yadnya dan rumusan-rumusan yadnya .

2. Kegiatan Inti ( 60 Menit )

a. Eksplorasi.

1. Dengan bekerja sama siswa membentuk kelompok-kelompok kecil

yang terdiri dari 4-5 orang setiap kelompokna.

Page 79: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

2. Siswa dfengan bekerja sama membahas materi yang berbeda antara

kelompok satu dengan yang lainnya.

3. Dengan inovatif guru membimbing siswa yang menemuai kesulitan

dalam berdiskusi.

b. Elaborasi.

1. Dengan percaya diri siswa mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya.

2. Kelompok yang lainnya dengan kreatif sebagai penyangga.

3. Siswa bekerja sama mengambil kesepakatan pembahasan tema

tentang yadnya

c. Konfirmasi.

1. Dengan inovatif guru memberikan umpan balik dengan beberapa

pertanyaan yang dijawab oleh siswa.

2. Siswa yang berhasil menjawab dengan baik diberi penghargaan.

3. Siswa dengan kreatif bertanya tentang materi yang belum diketahui.

4. Guru dengan kreatif memotivasi siswa yang belum aktif dalam diskusi

kelompok.

3. Kegiatan Penutup (15 Menit )

1. Dengan bekerja sama siswa dibimbingan guru membuat rangkuman

materi tentang Yadnya.

2. Guru bekerja keras mengevaluasi atau refleksi terhadap kegiatan yang

telah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram.

3. Mengakhiri pembelajaran , mengucapkan parama santhi, “Om Santih,

santih, santih Om”

Page 80: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

E. Sumber Belajar

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls.IX ( I Wayan Midastra dkk, th

2007, exsact ganeca )

- LKS Widya Paramita Agama Hindu untuk SMP Kls IX

F. Penilaian.

a. Teknik : Test

b. Bentuk Instrumen : .Test Uraian

c. Butir Instrumen : Soal

1. Sebutkan 3 tuntutan dalam syarata yadnya !

2. Sebutka 3 persyaratan pelaksanaan yadnya !

3. Sbutkan bentuk-bentuk yadnya !

4. Sebutkan rumusan-rumusan Dewa yadnya dalam Panca Yadnya !

5. Sebutkan rumusan-rumusan Bhuta yadnya dalam Panca Yadnya !

d. Kunci jawaban :

1. 1. Kebersihan , segala peralatan upakara hendaknya dijaga kebersihannya.

2. Keseragaman, adanya tuntutan atau pedoman mengenai tatacara

pelaksanaan upacara yadnya yang dilaksanakan.

3. Ketertiban, maksudnya adanya pemimpin yang mengarahkan pelaksanaan

upacara yadnya dari awal sampai akhir.

2. 1. Mudah, segala bahan upakara hendaknya menggunakan yang mudah didapat

dilingkungan disekitar kita.

2. Murah, harga bahan yang digunakan murah namun kwalitasnya cukup baik.

3. Idmat, daalam pelaksanaan yadnya didasari dengan hati yang suci, pikiran

yang jernih, dan jiwa yang tenang.

3. 1. Yadnya yang riil ( nyata ) misalnya dengan cara membuat upakara.

Page 81: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

2. Yadnya yang astrak (tidak nyata ) misalnya dengan jalan bersemedi,

beryoga, bertapa dan berpuasa.

4. a. Melaksanakan Tri Sandya 3 x sehari

b. Melaksanakan Tirta yatra atau dharma yatra.

c. Menumbuhkan rasa bhakti serta taqwa kepada Ida Sang Hyang Widhi.

5. a Ikut menjaga pelestarian alam lingkungan dengan mengadakan penghijauan

, pelestarian satwa.

b. Melaksanakan upacara bhuta yadnya terhadap bhuta kala

e. Penilaian.

a. Setiap soal dijawab benar diberi skor 2

b. Setiap soal dijawab salah diberi skor 0

c. Nilai siswa = jumlah soal dijawab benar x 2

d. Contoh = soal benar 5 x 2 = 10.

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

Page 82: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf
Page 83: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

14

Nama Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas Semester : IX / 2

Standar Kompetensi : Memjelaskan hakekat dan tujuan pelaksanaan hari

suci keagamaan.

Kompetensi Dasar : Menjelaskan hakekat dan tujuan pelaksanaan hari

suci keagaman .

Indikator : 1.Mampu menguraikan hakekat hari suci

keagamaan sebagai komunikasi social .

2. Mampu menguraikan hakekat hari suci

keagamaan sebagai sarana pendidikan.

3. Mampu mengklasifikasikan hari suci keagmaan .

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit ( 1 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik mampu :

1. Menguraikan hakekat hari suci keagamaan sbagai komunikasi social .

2. menguraikan hakekat hari suci keagamaan sebagai sarana pendidikan.

3. Mengklasifikasikan hari suci keagamaan.

B. Materi Pembelajaran :

- Hakekat hari suci keagamaan .

Page 84: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Hari suci keagamaan sering disebut dengan hari raya keagamaan atau hari

besar keagamaam. Bagi umat Hindu di Bali khususnya hari raya keagamaan

sering disebut denga rerahinan atau rahinan.

Secara ethimologi kata rerahianan atau rahian itu berasal dari kata rai yang

berarti ujung atau puncak , puncaknya hari.

Dari pengertian tersebut dapat dikatakan bahwa rerahinan berarti hari – hari

tertentu yang menjadi puncaknya hari dari keseluruhan hari yang ada. Selain

itu juga hari raya / rerahinan itu sering dianggap sebagai hari keramat atau

hari yang disakralkan . Pada hari suci tersebut umat Hindu wajib

melaksanakan pemujaan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi dengan segala

manifestasinya. Hari suci merupakan hari yang diberkahi oleh Hyang Widhi.

Oleh karena itu hari suci merupakan hari yang sangat baik untuk

melaksanakan Upacara Yadnya.. Inilah yang dianggap bahwa hakekat hari

suci keagamaan sebagai alat pernyataan Sradha dan Bhakti bagi umat Hindu,

sekaligus sebagai sarana komunikasi social, karena didalam pelaksanaannya,

umat Hindu mengadakan persembahyangan bersama. Didalam

persembahyangan bersama inilah terjadinya komunikasi social, seperti

dengan adanya pengaturan tentang upakara-upakara yang dipersiapkan dan

penentuan – penentuan untuk melaksanakan persembahyangan sampai

dengan memohon tirta, dengan suatu harapan terciptanya suasana aman dan

damai.

- Hari suci keagamaan sebagai sarana pendidikan .

Ini tercermin dari pernyataan hari suci Saraswati yang secara umum

dilaksanakan disetiap sekolah. Pada hari suci dini diyakini merupakan hari

turunnya Ilmu Pengetahuan . Pada hari suci Saraswati khususnya para siswa

di sekolah wajib melaksanakan persembahyangan bersama dengan tujuan agar

dapat mengenang dan menghayati makna dari perayaan hari suci Saraswati.

Page 85: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

- Hari suci keagamaan dapat dibedakan berdasarkan Pawukon dan Sasih, ada

juga yang berdasarkan pertemuan antara Sapta Wara dan Panca Wara, serta

pertemuan antara Panca Wara dan Tri Wara. Hari raya yang berdasarkan

Pawukon : Saraswati, Galungan, Kuningan, Pagerwesi dan lain-lain.

Sedangkan yang berdasarkan Sasih : Siwalatri dan Nyepi. Yang berdasarkan

pertemuan Sapta Wara dan Panca Wara adalah : Tumpek, Anggarkasih,

Budha Wage, Budha Kliwon, dan yang berdasarkan pertemuan Panca wara

dan Tri wara adalah Kajeng Kliwon.

C. Metode Pembelajaran :

Model : Kooperatif learning.

Metode : Ceramah, diskusi, Tanya-jawab.

D. Langkah – langkah Kegiatan :

1. Kegiatan Pendahuluan ( 15 Menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b. Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

d. Dengan inovatif guru mengajukan pertanyaan yang terkait dengan

pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan diajarkan .

e. Menyampaikan tujuan pembelajaran dengan inovatif

2. Kegiatan Inti ( 60 Menit )

a. Eksplorasi.

Page 86: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

1. Dengan rasa ingin tahu siswa mencari buku-buku tentang hari suci.

2. Dengan kreatif siswa difasilitasi oleh guru mengidentifikasi materi hari

suci.keagamaan

3. Dengan kerja keras siswa dapat menyebutkan pemahaman awal tentang

hari suci keagamaan.

b. Elaborasi.

1. Dengan bekerkarja sama siswa membentuk kelompok-kelompok kecil

yang beranggotakan masing-masing 4- 5 orang.

2. Masing-masing kelompok dengan bekerja keras berdiskusi dengan

materi yang berbeda.

3. Dengan percaya diri siswa secara bergantian masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

4. Siswa yang lainnya secara kreatif sebagai kelompok penyangga.

c. Konfirmasi.

1. Dengan inovatif guru memberi umpan balik dengan beberapa

pertanyaan yang dijawab oleh siswa.

2. Siswa yang berhasil menjawab dengan baik diberi penghargaan.

3. Dengan kreatif siswa menyampaikan pertanyaan tentang pembelajaran

yang belum diketahui.

4. Guru Dengan inovatif memberi motivasi kepada siswa yang belum

aktif dalam kerja kelompok.

3. Kegiatan Penutup (15 Menit )

1. Siswa bekerja keras didamping oleh guru membuat rangkuman materi

tentang hari suci.

Page 87: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

2. Dengan inovatif guru mengevalusi atau refleksi terhadap kegiatan yang

sudah dilaksakan secara konsisten dan terprogran.

3. Mengakhiri pembelajaran mengucapkan parama santhi. “Om Santih,

santih, santih Om “

E. Sumber Belajar

- Widya Dharma Agama Hindu ( KBK th 2004 ) untuk SMP Kls.IX ( I Ketut

Sukartha, dkk. Th.2004 Ganeca )

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan Midastra , dkk,th

2007 , exsact ganeca )

- LKS Widya Paramita Agama Hindu untuk SMP Kls IX

- Buku Panca Sradha ,

F. Penilaian.

a. Teknik : Test

b. Bentuk Instrumen : .Test Uraian

c. Butir Instrumen : Soal

1. Jelaskan hakekat hari suci keagamaan sebagai alat komunikasi social !

2. Jelaskan hakekat hari suci sebagai sarana pendidikan !

3. Sebutkan kelompok hari suci berdasarkan sasih !

4. Sebutkan kelompok hari suci berdasarka Pawukon !

5. Sebutkan kelompok hari suci berdasarkan pertemuan antara Saptawara

dan Pancawara !

Page 88: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

d. Kunci jawaban :

1. Dalam melaksanakan persembahyangan bersama disana terjadi

komunikasi social , seperti dalam persiapan-persiapan apakara,

penentuan persembahyangan dan lain-lain.

2. Dalam pelaksanaan hari suci Saraswati di Sekolah ataupun di Pura yang

lain dilaksanakan kegiatan membuat sarana upakara,dan pada puncaknya

diisi dengan pencerahan berupa Dharmawacana.

3. Siwa Latri dan Nyepi.

4. Galungan, Kuningan, Saraswati dan Pagerwesi.

5. Tumpek, Anggara kasih, Budha Wage, Budha Kliwon.

e. Penilaian.

a. Setiap soal dijawab benar diberi skor 2

b. Setiap soal dijawab salah diberi skor 0

c. Nilai siswa = jumlah soal dijawab benar x 2

d. Contoh = soal benar 5 x 2 = 10.

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.

Page 89: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP )

15

Nama Sekolah : SMP

Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Hindu

Kelas Semester : IX / 2

Standar Kompetensi : Memjelaskan hakekat dan tujuan pelaksanaan hari

suci keagamaan.

Kompetensi Dasar : Menjelaskan pengeruh hari suci keagamaan terhadap

peningkatan Sradha dan Bhakti kepada Ida Sang

Hyang Widhi Wasa.

Indikator : 1. Mampu menjelaskan pengaruh hari suci

keagamaan terhadap sikap mental.

2. Mampu menjelaskan pengaruh hari suci

keagamaan didalam meningkatkan Sradha dan

Bhakti terhadap Ida Sang Hyang widhi.

Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit ( 1 x pertemuan )

A. Tujuan Pembelajaran :

Peserta didik mampu :

1. Menjelaskan pengaruh hari suci keagamaan terhadap sikap mental.

2. Menjelaskan pengaruh hari suci keagamaan didalam meningkatkan Sradha

dan Bhakti terhadap Ida Sang Hyang widhi.

B. Materi Pembelajaran :

- Pengaruh hari suci keagamaan terhadap sikap mental.

Page 90: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Hari adalah hari yang dipandang suci , kramat untuk melakukan pemujaan

kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, dengan segalah manifestasinya . Jika

manusia melaksanakan Yadnya pada hari suci maka nilainya sangat tinggi dan

mulia karena itu setiap umat yang memohon waranugrahaNya selalu

memanfaatkan hari suci sebagai jalan terbaik untuk mendekatkan diri

kehadapan Ida Sang Hyang Widhi sebagai rasa sujud bakti mereka.

Bhagawad Gita Bab.III,13

Yang baik makan, setelah upacara bhakti, akan terlepas dari

segala dosa , tetapi menyediakan makanan lezat untuk dirinya sendiri,

mereka ini sesungguhnyha makan dosa.

Lontar Jaya Kasunu menjelaskan :

Pada hari suci Galungan Ida Sang Hyang Widhi Wasa turun kedunia

menganugrahkan kekuatan dan kesucian lahir bathin kepada

ciptaanNya guna memerangi Adharma

Lontar Sundari Gama menguraikan :

Hari suci yang baik disebut pesuci Hyang, para Dewa Bhatara,

Widyadara – widyadari, Pitara memanfaatkan hari suci beryoga untuk

keselamatan dunia dan manusiapun berkenan ikut serta melaksanakan

cinta kasih seperti yang dilimpahkan oleh Ida Sang Hyang Widhi

Wasa.

Ini berarti , jika umat melaksanakan yadnya pada hari suci maka

mempunyai kepuasan yang sangat tinggi bagi kehidupan karena , sadar

bahwa hari suci akan dapat meningkatkan kwalitas diri , seperti

merubah tingkah laku , memperhalus bhudi pekerti, dalam kehidupan

sehari – hari.

Page 91: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

Pengaruh hari suci keagamaan didalam meningkat Sradha Bhakti

kehadapan Ida sang Hyang Widhi Wasa.

Sebagai penyucian dan pembersihan secara lahir dan bathin sehingga

tercipta hidup yang harmonis didasari dengan nilai ajaran agama

sehingga tertanam rasa bhakti dan ketekunan dalam sembahyang. Ini

berarti hari suci mampu mendekatkan umat kepada beliau melalui

aktifitas yandnya, melalui hari – hari sucu keagamaan.Hari suci juga

merupakan hari yang diberkahi oleh Ida sang Hyang Widhi wasa

berupa kesejahteraan umat manusia didunia.

C. Metode Pembelajaran :

Model : Kooperatif learning.

Metode : Ceramah, diskusi, tugas, Tanya-jawab.

D. Langkah – langkah Kegiatan :

1. Kegiatan Pendahuluan ( 15 Menit )

a. Menghaturkan panganjali umat “ Om Swastyastu”

b.Mengucapkan mantra mengawali pembelajaran

”OM Awighnam astu namo sidham

”OM. Sidhirastu tad astu swaha

c. Memeriksa kehadiran dan kesiapan peserta didik

b. Menyiapkan materi ajar tentang hari suci secara kreatif

c. Dengan inovatif mengajukan pertanyaan yang terkait dengan pengetahuan

sebelumnya denga materi yang akan diajarkan .

2. Kegiatan Inti ( 60 Menit )

a. Eksplorasi.

Page 92: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

1. Dengan rasa ingin tahu siswa mencari buku-buku tentang hari suci.

2. Siswa dengan kreatif difasilitasi oleh guru mendiskusikan dan

membahas tentang materi hari suci.

3. Siswa bekerja keras dapat menyebutkan pemahaman awal tentang

hakekat dan tujuan hari suci.

b. Elaborasi.

1. Siswa bekerja sama membentuk kelompok-kelompok kecil yang

beranggotakan masing-masing 5 orang.

2. Siswa bekerja sama berdiskusi tentang hari suci.

3. Siswa dengan percaya diri secara bergantian masing-masing kelompok

mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

4. Siswa yang lainnya secara kreatif ebagai kelompok penyangga.

5. Siswa dengan bekerja keras menyimpul;kan materi hari suci.

c. Konfirmasi.

1. Dengan inovatif guru memberi umpan balik dengan beberapa

pertanyaan yang dijawab oleh siswa.

2. Siswa yang berhasil menjawab dengan baik diberi penghargaan.

3. Dengan kreatif siswa menyampaikan pertanyaan tentang pembelajaran

yang belum diketahui.

3. Kegiatan Penutup (15 Menit )

1. Dengan bekerja keras siswa didamping oleh guru membuat rangkuman

materi tentang hari suci.

2. Dengan bekerja keras guru mengevalusi atau refleksi terhadap kegiatan

yang sudah dilaksakan secara konsisten dan terprogran.

Page 93: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

3. Mengakhiri pembelajaran mengucapkan parama santhi. “Om Santih,

santih, santih Om “

E. Sumber Belajar

- Widya Dharma Agama Hindu ( KBK th 2004 ) untuk SMP Kls.IX ( I Ketut

Sukartha, dkk. Th.2004 Ganeca )

- Widya Dharma Agama Hindu untuk SMP Kls IX ( I Wayan Midastra , dkk,th

2007 , exsact ganeca )

- LKS Widya Paramita Agama Hindu untuk SMP Kls IX

- Buku Panca Sradha ,

F. Penilaian.

a. Teknik : Test

b. Bentuk Instrumen : .Test Uraian

c. Butir Instrumen : Soal

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hari suci…………..

2. Bagaimana nilai yadnya jika dilaksanakan pada hari suci keagamaan …

3. Dalam lontar Sundari Gama hari suci disebut dengan …………

4. Seseorang yang menyediakan makan untuk dirinya sendiri ,

sesungguhnya makan dosanya. Uraian ini terdapat dalam……….

5. Jelaskan dengan singkat pengaruh hari suci terhadap sradha bhakti

kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa…………………..

d. Kunci jawaban :

Page 94: RPP-Agama-Hindu-Kelas-IX.pdf

1. Hari yang dipandang suci, keamat unutk melakukan pemujaan kehadapan

Ida sang Hyang Widhi Wasa dengan segala manifestasinya.

2. sangat tinggi dan mulia.

3. Pesucian Hyang

4. Bhagawad Gita , Bab III, 13.

5. Melalui perayaan hari suci umat merasa lebih dekat kehadapan Ida Sang

Hyang Widhi Wasa didalam waranugrahanya.

e. Penilaian.

a. Setiap soal dijawab benar diberi skor 2

b. Setiap soal dijawab salah diberi skor 0

c. Nilai siswa = jumlah soal dijawab benar x 2

d. Contoh = soal benar 5 x 2 = 10.

Mengetahui : Guru Mata Pelajaran Kepala SMP …………………. Pendidikan Agama Hindu ………………………………… ……………………………….

NIP. NIP.