rpp kel 2 sifat keperiodikan unsur

27
 “ SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR ” KELOMPOK 2  NADIA ARMINA RAMUD (4113131050) RIZKA AFRIANI (4113131062) SRI HANDAYANI (4113131074) JURUSAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN 2014

Upload: sobhan-leonardo

Post on 10-Oct-2015

182 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

SIFAT KEPERIODIKAN UNSUR

KELOMPOK 2NADIA ARMINA RAMUD (4113131050)RIZKA AFRIANI (4113131062)SRI HANDAYANI (4113131074)

JURUSAN KIMIAFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN2014

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Identitas Nama Sekolah: SMA Negeri Pasirian Mata Pelajaran : KIMA Kelas/Semester : X/Ganjil Alokasi Waktu: 3x 45 menit Materi : Sifat Keperiodikan Unsur B. Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar/Indikator/TujuanKompetensi IntiKompetensi DasarIndikatorTujuan

1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

1.1 Menyadari adanya keteraturan struktur partikel materi sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang struktur partikel materi sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.1. Mengagungkan kebesaran Tuhan YME

1. Siswa dapat menghubungkan antara materi pembelajaran sebagai wujud kebesaran Tuhan YME

2. Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif ) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.

2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.1. Jujur,teliti dan ulet dalam menggunakan mengolah dan menganalisis data 2. Bekerja sama dalam kelompok untuk mengerjakan tugas diskusi untuk membuktikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.2.1 Dengan menganalisis perkembangan sistem periodik, letak unsur dalam sistem periodik dan kecenderungan 4 sifat keperiodikan unsur dalam sistem periodik, siswa dapat membuktikannnya dengan rasa ingin tahu, teliti dan ulet.

3. Memahami ,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.3.4 Menganalisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur dalam tabel periodik dan sifat-sifat periodik unsur.

3.1 Menjelaskan perkembangan sistem periodik unsur.

3.2 Menentukan letak golongan dan periode unsur dalam sistem periodik berdasarkan konfigurasi elektron.

3.3 Menjelaskan kecenderungan 4 sifat keperiodikan unsur dalam sistem periodik. 3.1 siswa dapat menjelaskan perkembangan sistem periodik dengan benar3.2 berdasarkan analisis konfigurasi elektron dan tabel orbital, siswa dapat menetukan letak golongan dan periode unsur dalam sistem periodik.

3.3 dengan menganalisis informasi sifat keperiodikan, siswa dapat menjelaskan 4 sifat keperiodikan unsur dalam sistem peiodik.

4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan4.4 Menyajikan hasil analisis hubungan konfigurasi elektron dan diagram orbital untuk menentukan letak unsur letak unsur dalam tabel4.1 menyebutkan Sifat sifat Sistem Periodik Unsur

4.1 Mampu Menyebutkan sifat sifat sistem periodik unsur.

C. Materi PembelajaranSistem Periodik ModernSistem periodik unsur adalah suatu daftar unsur-unsur yang disusun dengan aturan tertentu. Semua unsur yang sudah dikenal ada dalam daftar tersebut.Sistem periodik modern disusun berdasarkan hukum periodik modern yang menyatakan bahwa sifat-sifat unsur merupakan fungsi periodik dari nomor atomnya. Artinya, jika unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan nomor atomnya, maka sifat-sifat tertentu akan berulang secara periodik. Itulah sebabnya tabel tersebut dimulai dengan hidrogen, sebab hidrogen mempunyai nomor atom 1. Hidrogen diikuti oleh unsur nomor atom 2, yaitu helium. Unsur dengan nomor atom berikutnya, yaitu litium menunjukkan kemiripan sifat dengan hidrogen sehingga ditempatkan di bawah hidrogen. Berilium dan lima unsur berikutnya tidak ada yang menunjukkan kemiripan sifat dengan helium, jadi diurutkan saja dalam satu baris. Unsur nomor atom 10, yaitu neon, ternyata mempunyai sifat-sifat yang mirip dengan helium. Unsur nomor atom 11 ternyata kembali menunjukkan kemiripan sifat dengan litium sehingga ditempatkan di bawahnya, memulai baris berikutnya. Demikian seterusnya, sifat-sifat tertentu berulang secara periodik. Itu pula sebabnya tabel unsur-unsur tersebut dinamai Tabel Periodik.

PeriodeLajur-lajur horizontal dalam sistem periodik disebut periode. Sistem periodik modern terdiri atas 7 periode. Jumlah unsur pada setiap periode sebagai berikut: PeriodeJumlah UnsurNomor Atom

121-2

283-10

3811-18

41819-36

51837-54

63255-86

73287-118

Periode 1,2, dan 3 disebut periode pendek karena berisi relatif sedikit unsur, sedangkan periode 4 dan seterusnya disebut periode panjang.GolonganKolom-kolom vertikal dalam sistem periodik disebut golongan. Penempatan unsur dalam golongan berdasrkan kemiripan sifat. Sistem periodik modern terdiri atas 18 kolom vertikal. Ada dua cara penamaan golongan, yaitu: Sistem 8 golonganMenurut cara ini, sistem preiodik dibagi menjadi 8 golongan yang masing-masing terdiri atas golongan utama (golongan A) dan golongan tambahan (golongan B). Unsur-unsur golongan B disebut juga unsur transisi. Nomor golongan ditulis dengan angka Romawi. Golongan-golongan B terletak antara golongan IIA dan IIIA. Golongan VIIIB terdiri atas 3 kolom vertikal. Sistem 18 golonganMenurut cara ini, sistem periodik dibagi ke dalam 18 golongan, yaitu golongan 1 sampai dengan 18, dimulai dari kolom paling kiri. Unsur-unsur transisi terletak pada golongan 3-12.Kedua cara tersebut diberikan pada tabel di bawah.123456789101112131415161718

IAIIAIIBIVBVBVIBVIIBVIIIBVIIIBVIIIBIBIIBIIIAIVAVAVIAVIIAVIIIA

Beberapa golongan unsur dalam sistem periodik mempunyai nama khusus, di antaranya: Golongan IA: logam alkali (kecuali hidrogen) Golongan IIA: logam alkali tanah Golongan VIIA: halogen Golongan VIIIA: gas muliaUnsur Transisi dan Transisi Dalama. Unsur TransisiSebelumnya telah disebutkan bahwa unsur-unsur yang terletak pada golongan-golongan B, yaitu golongan IIIB hingga IIB (golongan 3 sampai dengan 12) disebut unsur transisi atau unsur peralihan. Unsur-unsur tersebut merupakan peralihan dari golongan IIA ke golongan IIIA, yaitu unsur-unsur yang harus dialihkan hingga ditemukan unsur yang mempunyai kemiripan sifat dengan golongan IIIA.b. Unsur Transisi DalamDua baris unsur yang ditempatkan di bagian bawah tabel periodik disebut unsur transisi dalam, yaitu terdiri dari: Lantanida, yang beranggotakan nomor atom 57-70 (14 unsur). Ke-14 unsur ini mempunyai sifat yang mirip dengan lantanium (La), sehingga disebut lantanoida atau lantanida. Aktinida, yang beranggotakan nomor atom 89-102 (14 unsur). Ke-14 unsur ini sangan mirip dengan aktinium, sehingga disebut aktinoida atau aktinida.Semua unsur transisi dalam sebenarnya menempati golongan IIIB, yaitu lantanida pada periode ke enam dan aktinida pada periode ke tujuh. Jadi golongan IIIB periode ke enam dan periode ke tujuh, masing-masing berisi 15 unsur. Unsur-unsur transisi dalam memiliki sifat-sifat yang sangat bermiripan sehingga ditempatkan dalam satu kotak.Hubungan Konfigurasi Elektron dengan Sistem PeriodikSistem periodik disusun berdasarkan pengamatan terhadap sifat-sifat unsur. Selama puluhan tahun, keperiodikan sifat-sifat unsur merupakan suatu hal yang belum dapat dijelaskan. Mengapa litium dan natrium mempunyai kemiripan sifat? Mengapa unsur gas mulia selalu diikuti unsur alkali?Berkat kemajuan pengetahuan yang dicapai dalam hal struktur atom, berbagai pertanyaan seperti yang dikemukakan di atas dapat dijelaskan. Para ahli menemukan bahwa sifat-sifat unsur bergantung pada konfigurasi elektronnya. Kemiripan sifat di antara unsur-unsur segolongan terjadi karena unsur-unsur tersebut mempunyai elektron valensi yang sama. Hubungan antara letak unsur dalam sistem periodik unsur dengan konfigurasi elektronnya dapat disimpulkan sebagai berikut: Nomor periode sama dengan jumlah kulit Nomor golongan sama dengan elektron valensi

Berdasarkan hubungan tersebut, maka letak unsur dalam sistem periodik dapat ditentukan berdasarkan konfigurasi elektronnya.Perkembangan Dasar Pengelompokan UnsurPengelompokan atas Logam dan NonlogamPenggolongan unsur yang pertama dilakukan oleh Lavoiser yang mengelompokkan unsur ke dalam logam dan nonlogam. Pada waktu itu baru sekitar 20 jenis unsur yang sudah dikenal. Oleh karena pengetahuan tentang sifat-sifat unsur masih sederhana, unsur-unsur tersebut kelihatannya berbeda antara yang satu dengan yang lain, artinya belum terlihat adanya kemiripan antara unsur yang satu dengan yang lainnya. Tentu saja pengelompokan atas logam dan nonlogam masih sangat sederhana, sebab antara sesama logam pun masih terdapat banyak perbedaan.Triade DobereinerPada tahun 1829, Johan Wolfgang Dobereiner, seorang profesor kimia di Jerman, mengemukakan bahwa massa atom relatif stronsium sangat dekat dengan massa rata-rata dari dua unsur lain yang mirip dengan stronsium, yaitu kalsium dan barium. Dobereiner juga menemukan beberapa kelompok unsur lain mempunyai gejala seperti itu. Oleh karena itu, Dobereiner mengambil kesimpulan bahwa unsur-unsur dapat dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok tiga unsur yang disebutnya triade. Namun sayang, Dobereiner tidak berhasil menunjukkan cukup banyak triade sehingga aturan tersebut bermanfaat.TriadeArRata-rata Ar Unsur Pertama dan Ketiga

Kalsium40 = 88,5

Stronsium88

Barium137

Meskipun gagasan Dobereiner tidak begitu berhasil, tetapi hal itu merupakan upaya pertama dalam penggolongan unsur.Hukum Oktaf NewlandsHukum oktaf ditemukan oleh A. R. Newlands pada tahun 1864. Newlands mengelompok-kan unsur berdasarkan kenaikan massa atom relatif unsur. Kemiripan sifat ditunjukkan oleh unsur yang berseliih satu oktaf yakni unsur ke-1 dan unsur ke-8 serta unsur ke-2 dan unsur ke-9. Daftar unsur yang berhasil dikelompokkan berdasarkan hukum oktaf oleh Newlands ditunjukkan pada tabel berikut.

Tabel oktaf NewlandsHukum oktaf Newlands ternyata hanya berlaku untuk unsur-unsur dengan massa atom relatif sampai 20 (kalsium). Kemiripan sifat terlalu dipaksakan apabila pengelompokan dilanjutkan.Sistem Periodik MendeleevDmitri Ivanovich Mendeleev pada tahun 1869 melakukan pengamatan terhadap 63 unsur yang sudah dikenal dan mendapatkan hasil bahwa sifat unsur merupakan fungsi periodik dari massa atom relatifnya. Sifat tertentu akan berulang secara periodik apabila unsur-unsur disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya. Mendeleev selanjutnya menempatkan unsur-unsur dengan kemiripan sifat pada satu lajur vertikal yang disebut golongan. Unsur-unsur juga disusun berdasarkan kenaikan massa atom relatifnya dan ditempatkan dalam satu lajur yang disebut periode. Sistem periodik yang disusun Mendeleev dapat dilihat pada tabel berikut:

Mendeleev sengaja mengosong-kan beberapa tempat untuk menetapkan kemiripan sifat dalam golongan. Beberapa kotak juga sengaja dikosongkan karena Mendeleev yakin masih ada unsur yang belum dikenal karena belum ditemukan. Salah satu unsur baru yang sesuai dengan ramalan Mendeleev adalah germanium yang sebelumnya diberi nama ekasilikon oleh Mendeleev.Sifat-sifat Periodik UnsurSifat yang berubah secara beraturan menurut kenaikan nomor atom dari kiri ke kanan dalam satu periode dan dari atas ke bawah dalam satu golongan disebut sifat periodik. Sifat periodik meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas electron dan keelektronegatifan.1. Jari-jari AtomJari-jari atom adalah jarak elektron di kulit terluar dari inti atom. Jari-jari atom sulit untuk ditentukan apabila unsur berdiri sendiri tanpa bersenyawa dengan unsur lain. Jari-jari atom secara lazim ditentukan dengan mengukur jarak dua inti atom yang identik yang terikat secara kovalen. Pada penentuan jari-jari atom ini, jari- jari kovalen adalah setengah jarak antara inti dua atom identik yang terikat secara kovalen.

Penentuan jari-jari atom

(Hubungan jari-jari atom gengan nomor atom)Kurva hubungan jari-jari atom dengan nomor atom memperlihatkan bahwa jari-jari atom dalam satu golongan akan semakin besar dari atas ke bawah. Hal ini terjadi karena dari atas ke bawah jumlah kulit bertambah sehingga jari-jari atom juga bertambah.

(Jari-jari atom unsur)Unsur-unsur dalam satu periode (dari kiri ke kanan) berjumlah kulit sama tetapi jumlah proton bertambah sehingga jari-jari atom juga berubah. Karena jumlah proton bertambah maka muatan inti juga bertambah yang mengakibatkan gaya tarik menarik antara inti dengan elektron pada kulit terluar semakin kuat. Kekuatan gaya tarik yang semakin meningkat menyebabkan jari-jari atom semakin kecil. Sehingga untuk unsur dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecil dari kiri ke kanan.Jari-jari ion digambarkan sebagai berikut:

(Perbandingan jari-jari atom dengan jari-jari ion)Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa: Dari kiri ke kanan dalam satu periode, jari-jari atom semakin kecilDari atas ke bawah dalam satu golongan, jari-jari atom semakin besar.2. Energi IonisasiEnergi minimum yang dibutuhkan untuk melepas elektron atom netral dalam wujud gas pada kulit terluar dan terikat paling lemah disebut energi ionisasi. Nomor atom dan jari-jari atom mempengaruhi besarnya energi ionisasi. Semakin besar jari-jari atom maka gaya tarik antara inti dengan elektron pada kulit terluar semakin lemah. Hal ini berarti elektron pada kulit terluar semakin mudah lepas dan energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron tersebut semakin kecil. Akibatnya, dalam satu golongan, energi ionisasi semakin kecil dari atas ke bawah. Sedagkan dalam satu periode, energi ionisasi semakin besar dari kiri ke kanan. Hal ini disebabkan dari kiri ke kanan muatan iti semakin besar yang mengakibatkan gaya tarik antara inti dengan elektron terluar semakin besar sehingga dibutuhkan energi yang besar pula untuk melepaskan elektron pada kulit terluar.

Kurva tersebut menunjukkan unsur golongan 8A berada di puncak grafik yang mengindikasikan bahwa energi ionisasinya besar. Hal sebaliknya terjadi untuk unsur golongan 1A yang berada di dasar kurva yang menunjukkan bahwa energi ionisasinya kecil. Atom suatu unsur dapat melepaskan elektronnya lebih dari satu buah. Energi yang dibutuhkan untuk melepaskan elektron keua disebut energi ionisasi kedua dan tentu saja diperlukan energi yang lebih besar. Energi ionisasi semakin besar apabila makin banyak elektron yang dilepaskan oleh suatu atom.Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa: Dari kiri ke kanan dalam satu periode, energi ionisasi cenderung bertambahDari atas ke bawah dalam satu golongan, energi ionisasi cenderung berkurang.3. Afinitas ElektronAfinitas elektron merupakan enegi yang dilepaskan atau diserap oleh atom netral dalam bentuk gas apabila terjadi penangkapan satu elektron yang ditempatkan pada kulit terluarnya dan atom menjadi ion negatif. Afinitas elektron dapat berharga positif dan negatif. Afinitas elektron berharga negatif apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi dilepaskan. Ion negatif yang terbentuk akibat proses tersebut bersifat stabil. Hal sebaliknya terjadi apabila dalam proses penangkapan satu elektron, energi diserap. Penyerapan energi menyebabkan ion yang terbentuk bersifat tidak stabil. Semakin negatif harga afinitas lektron suatu atom unsur maka ion yang ter bentuk semakin stabil.

Afinitas elektron golongan 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7Gambar menunjukkan bahwa atom unsur golongan 2A dan 8A mempunyai afinitas elektron yang berharga positif. Hal ini mengindikasikan bahwa unsur golongan 2A dan 8A sulit menerima elektron. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh unsur golongan halogen karena unsur golongan ini paling mudah menangkap elektron. Jadi secara umum dapat dikatakan bahwa: Dari kiri ke kanan dalam satu periode, afinitas elektron semakin negatifDari atas ke bawah dalam satu golongan, afinitas elektron semakin positif.4. KeelektronegatifanKeelektronegatifan adalah skala yang dapat menjelaskan kecenderungan atom suatu unsur untuk menarik elektron menuju kepadanya dalam suatu ikatan. Keelektronegatifan secara umum, dalam satu periode, dari kiri ke kanan semakin bertambah dan dalam satu golongan, dari atas ke bawah keelektronegatifan semakin berkurang. Hal ini dapat dimengerti karena dalam satu periode, dari kiri ke kanan, muatan inti atom semakin bertambah yang mengakibatkan gaya tarik antara inti atom dengan elektron terluar juga semakin bertambah. Fenomena ini menyebabkan jari-jari atom semakin kecil, energi ionisasi semakin besar, afinitas elektron makin besar dan makin negatif dan akibatnya kecenderungan untuk menarik elektron semakin besar.

Terlihat dari gambar bahwa untuk unsur gas mulia tidak mempunyai harga keelektronegatifan karena konfigurasi elektronnya yang stabil. Stabilitas gas mulia menyebabkan gas mulia sukar untuk menarik dan melepas elektron. Keelektronegatifan skala pauling memberikan nilai keelektronegatifan untuk gas mulia sebesar nol.

Maka, sifat keelektronegatifan atom adalah:Dari kiri ke kanan dalam satu periode, keelektronegatifan semakin bertambahDari atas ke bawah dalam satu golongan, keelektronegatifan semakin berkurang.5. Sifat Logam dan Non LogamSecara kimia, sifat logam dikatakan dengan keelektropositifan, yaitu kecenderungan atom melepas elektron membentuk ion positif. Jadi, sifat logam akan bergantung pada energi ionisasi. Semakin besar energi ionisasi, semakin sukar bagi atom untuk melepas elektron, dan semakin berkurang sifat logamnya. Sebaliknya, sifat nonlogam dikaitkan dengan keelektronegatifan, yaitu kecenderungan atom menarik elektron. Sesuai dengan kecenderungan energi ionisasi dan kelektronegatifan yang telah dibahas di atas, maka sifat logam dan nonlogam dalam sistem periodik unsur adalah sebagai berikut:Dari kiri ke kanan dalam satu periode, sifat logam berkurang, sedangkan sifat nonlogam bertambahDari atas ke bawah dalam satu golongan, sifat logam bertambah, sedangkan sifat nonlogam berkurang.6. KereaktifanKereaktifan suatu unsur bergantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali), sedangkan nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen). Dari kiri ke kanan dalam suatu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian bertambah hingga golongan VIIA. Golongan VIIA tidak reaktif.Beberapa Golongan Unsur Dalam Sistem PeriodikGolongan IA (Logam Alkali)Unsur-unsur golongan IA, kecuali Hidrogen, disebut logam alkali karena unsur tersebut membentuk basa yang larut dalam air. Semua logam alkali tergolong logam yang lunak dan ringan (massa jenis Li, Na, dan K kurang dari 1g cm-3). Logam alkali mempunyai 1 elektron valensi yang mudah lepas, sehingga merupakan kelompok logam yang paling aktif, dapat terbakar di udara, dan bereaksi hebat dengan air. Kereaktifan logam alkali bertambah dari litium ke fransium.Golongan IIA ( Logam Alkali Tanah)Unsur-unsur golongan IIA disebut logam alkali tanah karena dapat membentuk basa, tetapi senyawa-senyawa kurang larut dalam air. Unsur alkali tanah umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa berupa deposit (endapan) dalam tanah. Logam alkali tanah juga tergolong logam aktif, tetapi kereaktifannya kurang dibandingkan logam alkali seperiode, dan hanya akan terbakar di udara bila dipanaskan. Kecuali berilium, logam alkali tanah larut dalam air membentuk basa.Golongan IIIAUnsur-unsur golongan ini yaitu: aluminium, gallium, indium, dan thallium. Aluminium adalah unsur logam yang biasa dijumpai dalam kerak bumi dan terdapat dalam batuan seperti felspar dan mika. Gallium dan Indium terdapat hanya dalam runutan pada batuan Al dan Zn. Thallium, juga merupakan unsur yang jarang, diperoleh kembali dari debu asap yang berasal dari pemanggangan pyrit dan batuan sulfida lainnya. Unsur-unsurnya lebih bersifat logam daripada bor, dan kimiawi senyawaannya lebih ionik. Aluminium adalah logam yang keras, kuat, dan berwarna putih. Meskipun sangat elektropositif, ia bagaimanapun juga tahan terhadap korosi karena lapisan oksida yang kuat dan liat terbentuk pada permukaannya.Golongan IVAUnsur-unsur ini terdiri dari: silikon, germanium, timah dan timbal. Silikon hanya yang kedua setelah oksigen dalam kelimpahannya di alam (kira-kira 28% dari kerak bumi) dan terdapat beragam dalam mineral silikat dan sebagai kuarsa. Germanium, timah, dan timbal adalah unsur-unsur yang jarang didapat. Kegunaan yang utama Ge, Sn, dan Pb adalah sebagai logam-logam, tetapi alkil-timah dan senyawaan timbal dibuat dalam skala besar. Silikon dan Germanium digunakan sebagai semikonduktor, khususnya dalam transistor. Silikon biasanya agak kurang reaktif. Germanium agak lebih reaktif daripada silikon. Timah dan timbal diperoleh dengan reduksi oksida atau sulfidanya dengan karbon. Timah dan timbal melarut dalam beberapa asam, dan dapat diserang secara cepat oleh halogen.Golongan VAUnsur-unsur ini terdiri dari: fosfor, arsen, antimon dan bismuth. Fosfor terutama berada dalam mineral keluarga apatit. Arsen, Sb, dan Bi, terutama terdapat sebagai mineral sulfida. Fosfor benar-benar bukan bersifat logam dalam kimiawinya, namun As, Sb, dan Bi memperlihatkan suatu kenaikan kecenderungan sifat logam dan prilaku sebagai kation. Fosfor diperoleh melalui reaksi batuan fosfat dengan batubara dan pasir dalam suatu pembakar listrik. Arsen, Sb, dan Bi diperoleh sebagai logamnya melalui reduksi oksidanya dengan karbon dan hidrogen. Logamnya terbakar pada pemanasan dalam oksigen menghasilkan oksida.Golongan VIAUnsur-unsur ini terdiri dari: sulfur, selenium, tellurium, dan polonium. Unsur-unsur ini ada kemiripan yang sangat kecil dengan kimiawi oksigen, alasannya adalah sulfur terdapat secara luas di alam sebagai unsur, dalam bijih sulfida, dan sebagai sulfat. Selenium dan tellurium kelimpahannya lebih sedikit namun lebih sering terdapat sebagai mineral selenida dan tellurida dalam bijih sulfida. Polonium terdapat dalam mineral U dan Th sebagai produk rangkaian peluruhan radioaktif.Golongan VIIA (Halogen)Unsur-unsur golongan VIIA merupakan kelompok unsur nonlogam yang sangat reaktif. Semua unsur halogen bereaksi dengan tipe yang sama, walaupun kereaktifannya berbeda. Halogen dengan logam membentuk senyawa yang kita sebut garam. Contohnya NaF, NaCl, NaBr, dan NaI. Oleh karena itu pula, unsur golongan VIIA disebut Halogen yang artinya pembentuk garam. Kereaktifan unsur halogen berkurang dari F ke I. Semua unsur halogen (Golongan VIIA) berupa molekul diatomik (F2, Cl2, Br2, I2), berwarna, dan bersifat racun. Flourin berwarna kuning muda, klorin berwarna hijau muda, bromin berwarna merah, dan uap iodin berwarna ungu (iodin padat berwarna hitam).Golongan VIII A (Gas Mulia)Unsur-unsur golongan VIIIA, yaitu helium, neon, argon, kripton, xenon, dan radon, disebut gas mulia karena semuanya berupa gas yang sangat stabil, sangat sukar bereaksi dengan unsur lain. Tidak ditemukan satupun senyawa alami dari unsur-unsur tersebut. Unsur gas mulia terdapat di alam sebagai gas monoatomik (atom-atomnya berdiri sendiri). Menurut para ahli, hal itu disebabkan kulit terluarnya yang sudah terisi penuh. Kulit terluar yang terisi penuh menjadikan unsur tidak reaktif. Namun demikian, kripton, xenon, dan radon ternyata dapat dipaksa bereaksi dengan beberapa unsur, sedangkan helium, neon, dan argon hingga sekarang belum berhasil direaksikan.Unsur-unsur TransisiUnsur-unsur transisi adalah unsur-unsur yang terdapat di bagian tengah sistem periodik, yaitu unsur-unsur golongan tambahan (golongan B).Unsur-unsur transisi mempunyai sifat-sifat khas yang membedakannya dari unsur golongan utama, di antaranya adalah: Semua unsur transisi tergolong logam Mempunyai kekerasan, titik leleh, dan titik didih yang relatif tinggi Banyak di antaranya membentuk senyawa-senyawa berwarnaMenentukan Letak GolonganLetak golongan suatu unsur dalam sistem periodik dapat diramalkan dari subkulit terakhir yang terisi elektron. Jika konfigurasi elektron berakhir pada sn maka unsur tersebut pada golongan nA Jika konfigurasi elektron berakhir pada pn maka unsur tersebut terdapat pada golongan (n + 2) A Jika konfigurasi elektronnya berakhir pada nsa(n-1)db, maka unsur tersebut terdapat pada:Jika (a + b) = 3, golongan IIIB(a + b) = 4, golongan IVB(a + b) = 5, golongan VB(a + b) = 6, golongan VIB(a + b) = 7, golongan VIIB(a + b) = 8, 9 atau 10, golongan VIIIB(a + b) = 11, golongan IB(a + b) = 12, golongan IIB Jika konfigurasi elektron berakhir pada fn maka unsur tersebut terdapat pada lantanida dan aktinida.Menentukan Letak PeriodeLetak periode suatu unsur dapat ditentukan dari jumlah kulit elektron dari unsur tersebut. Jumlah kulit ditamdai dengan angka di depan subkulit yang terbesar. Jadi, bila konfigurasi terakhir ns, np, (n-1)d ns2, (n-2)f (n-1)d10 ns2 berarti unsur tersebut pada periode n. D. Pendekatan dan Metode: a. Pendekatan: Scientificb. Model: Discovery Based Learningc. Metode: Ceramah, demonstrasi, tanya jawab, diskusi, dan penugasanE. Media dan Sumber BelajarMedia Belajar:a. LCD Proyektorb. Videoc. Internet (weblog/webpage)Sumber Belajar:Astomo, 1986.Kimia.CV. Pionir Jaya, Bandung.Firman, Harry & Liliasari, 1997.Kimia1.PT. Balai Pustaka, JakartaLianawati, Luciana & Lasmi, Ketut. 2002.Bimbingan Pemantapan Kimia,CV. Yrama Widya, BandungSitorus, H. Ronald, 2000.Rangkuman Materi-Materi Penting Kimia Untuk SMU,CV. Pionir Jaya, Bandung

F. Langkah-Langkah PembelajaranKegiatan Syntax Model Discovery LearningDeskripsi PembelajaranAlokasi Waktu

Kegiatan guru Kegiatan siswa

Pendahuluan

Fasa I(Pemberian Rangsangan)Memberi salam kepada siswa, berdoa, dan mengabsen siswa

Memotivasi siswa dengan menginformasikan topik yang akan dipelajari dengan mengaitkan kekehidupan sehari-hari

Menyampaikan tujuan pembelajaran

Guru menyuruh siswa mengamati tabel periodik modern

Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok Siswa menjawab salam guru

Siswa mendengarkan motivasi yang diberikan guru

Siswa mendengarkan tujuan pembelajaran tersebut

Siswa mengamati tabel periodik modern

Siswa duduk pada kelompoknya 10 Menit

Kegiatan Inti Fasa II (Identifikasi Masalah)

Fasa III(Pengumpulan Data)

Fasa IV (Pengolahan Data)

Fasa V(Verifikasi)

Guru memberikan pertanyaan mengenai sistem periodik unsur : misalnya apa dasar pengelompokan unsur dalam tabel periodik? Bagaimana hubungan konfigurasi elektron dengan letak unsur dalam tabel periodik?

Guru menjelaskan materi mengenai sifat keperiodikan unsur (jari- jari atom, energi ionisasi,, afinitas elektron, dan keelektronegatifan)

Guru membagikan lks kepada siswa

Guru menyuruh siswa untuk mengamati video demonstrasi mengenai kereaktifan unsur unsur pada sistem periodik unsur

Guru menyuruh siswa mendiskusikan hasil demontrasi mengenai kereaktifan unsur unsur pada sistem periodik unsur yang dihubungkan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan)

Guru menyuruh siswa mempresentasikan hasil persentasi mengenai kereaktifan unsur unsur pada sistem periodik unsur yang dihubungkan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan) Siswa menjawab pertanyaan dari guru

Siswa mendengarkan penjelasan dari guru

Siswa menerima lks dari guru

Siswa mengamti video demonstrasi

siswa mendiskusikan hasil demontrasi mengenai kereaktifan unsur unsur pada sistem periodik unsur yang dihubungkan antara nomor atom dengan sifat keperiodikan unsur (jari-jari atom, energi ionisasi, afinitas elekton, dan keelektronegtifan) Siswa mempresentasikan hasil diskusi mereka.

110 menit

Kegiatan Penutup Fasa VIGeneralisasi (menarik kesimpulan)

Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyimpulkan materi dan hasil demonstrasi

Guru memberikan semnagat dan pujian terhadap proses pembelajaran dikelas

Guru mengevaluasi dan memberi tugas pribadi untuk mengerjakan soal latihan

Guru mengucapkan salam penutupSiswa bersama dengan guru menyimpulkan materi yang telah diajarkan

Siswa mencatat tugas yang diberikan oleh guru

Siswa menjawab salam guru 15 menit

G. Penilaian Hasil Pembelajaran1. Tes hasil belajar (penguasaan konsep) kimia menggunakan peskoran (setiap soal diberi skor 1 bila jawaban benar, dan skor nol bila salah).2. Penilaian Sikap (perilaku) menggunakan rubrik penilaian perilaku3. Penilaian keterampilan mengolah data menggunakan rubrik Kinerja

H. Penilaian Authentic Assessment1. Penilaian KognitifNONAMANO SOALSKORKETERANGAN

1234567

1.

2.

Keterangan : Soal pilihan berganda, setiap soal memiliki skor 1Nilai = 2. Penilaian Afektif pada saat PembelajaranNONAMAASPEK PENILAIANJUMLAH SKORNILAI

Keaktifan/rasa ingin tahu selama pembelajaranKetekunan dan keuletan selama pembelajaranKecepatan merespon pertanyaan guru selama proses pembelajaran

1.

2.

Keterangan:4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baik

Nilai = Rubrik Penilaian Afektif pada saat PembelajaranNoAspek yang dinilaiSkorRubrik

1. Keaktifan/rasa ingin tahu selama pembelajaran4321Keaktifan/rasa ingin tahu selama pembelajaran sangat baikKeaktifan/rasa ingin tahu selama pembelajaran baikKeaktifan/rasa ingin tahu selama pembelajaran kurang baikKeaktifan/rasa ingin tahu selama pembelajaran tidak baik

2.Ketekunan dan keuletan pada saat pembelajaran4321Ketekunan dan keuletan selama pembelajaran sangat baikKetekunan dan keuletan selama pembelajaran baikKetekunan dan keuletan selama pembelajaran kurang baikKetekunan dan keuletan selama pembelajaran tidak baik

3.Kecepatan merespon pertanyaan guru selama proses pembelajaran4321Kecepatan merespon pertanyaan guru selama proses pembelajaran sangat baikKecepatan merespon pertanyaan guru selama proses pembelajaran baikKecepatan merespon pertanyaan guru selama proses pembelajaran kurang baikKecepatan merespon pertanyaan guru selama proses pembelajaran tidak baik

3. Penilaian Afektif pada saat PraktikumNONAMAASPEK PENILAIANJUMLAH SKORNILAI

Kekompakkan dalam memperhatikan demonstrasiBekerja sama dalam mengerjakan LKSKejujuran dalam mengelolah data percobaan melalui praktikum

1.

2.

Keterangan:4 = sangat baik 3 = baik 2 = kurang baik 1 = tidak baikNilai = Rubrik Penilaian Afektif pada saat PraktikumNoAspek yang dinilaiSkorRubrik

1. Kekompakkan dalam memperhatikan demonstrasi4321memperhatikan demonstrasi, sangat kompak dalam melakukannyamemperhatikan demonstrasi, kompak dalam melakukannyamemperhatikan demonstrasi, kurang kompak dalam melakukannyamemperhatikan demonstrasi, tidak kompak dalam melakukannya

2.Bekerja sama dalam mengerjakan LKS4321Bekerjasama dalam mengerjakan LKS dan sangat benar dalam menjawabnyaBekerjasama dalam mengerjakan LKS dan benar dalam menjawabnyaBekerjasama dalam mengerjakan LKS dan kurang benar dalam menjawabnyaBekerjasama dalam mengerjakan LKS dan tidak benar dalam menjawabnya

3.Kejujuran dalam mengelolah data percobaan melalui praktikum4321Mengelolah data percobaan melalui praktikum dengan sangat jujurMengelolah data percobaan melalui praktikum dengan jujurMengelolah data percobaan melalui praktikum dengan kurang jujurMengelolah data percobaan melalui praktikum dengan tidak jujur

4. Penilaian PsikomotorikNONAMAASPEK PENILAIANJUMLAH SKORNILAI

Ketelitian dalam mengamati demonstrasiKeterampilan dalam menjawab LKSKeterampilan berbicara dalam mengemukakan hasil praktikum dengan tata bahasa yang tepat dan benar.

1.

2.

Dst

Keterangan: 4 = tepat/ teliti/cermatNilai = 100 3 = tepat / telitiNilai = 75 2 = kurang tepat / kurang telitiNilai = 50 1 = tidak tepat / tidak telitiNilai = 25Nilai = Rubrik Penilaian PsikomotorikNoAspek yang dinilaiSkorRubrik

1. Ketelitian dalam mengamati demonstrasi4321mengamati demonstrasi dengan sangat telitimengamati demonstrasi dengan telitimengamati demonstrasi dengan kurang telitimengamati demonstrasi dengan tidak teliti

2.Keterampilan dalam menjawab LKS4321menjawab LKS dengan sangat terampilmenjawab LKS dengan terampilmenjawab LKS dengan kurang terampilmenjawab LKS dengan tidak terampil

3.Keterampilan berbicara dalam mengemukakan hasil praktikum dengan tata bahasa yang tepat dan benar.4321Mengemukakan hasil praktikum dengan sangat tepat dan sangat benarMengemukakan hasil praktikum dengan tepat dan benar Mengemukakan hasil praktikum dengan kurang tepat dan kurang benarMengemukakan hasil praktikum dengan tidak tepat dan tidak benar

Medan, .....................Kepala SMA Negeri ........Guru Mata Pelajaran Kimia

............................ ............................NIP. ........................ NIP. ........................

Catatan Kepala Sekolah

KISI-KISI SOALIndikatorSoalTingkat KognitifKunci Jawaban

1. Mengetahui sejarah perkembangan sistem periodik

1. Pernyataan yang benar mengenai hukum oktaf Newlands adalah ....a. Mengelompokkan unsur berdasarkan kemiripan sifat sifatnyab. Mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan masa atom relatifnya dengan menggunakan kartu.c. Mengelompokkan unsur berdasarkan kenaikan masa atom relatifd. Mengelompokkan unsur berdasarkan sifat kimianya

2. Sifat dasar atom bukan didasari oleh masa atom relatif, melainkan berdasarkan kenaikan jumlah proton. Hal ini dikemukakan oleh...a. Henry Moseleyb. Dmitri Mendeleevc. J.W. Dobereinerd. J. Newlands

C1

C1

C

A

2. Menjelaskan golongan dan periode dalam sistem periodik unsur

3. Manakah cara menentukan golongan A dan periode dalam SPU...a. Golongan suatu unsur menunjukkan jumlah elektron valensi dan periode menunjukkan jumlah kulit yang telah terisi elektron.b. Golongan dan periode menunjukkan jumlah elektronc. Golongan dan periode suatu unsur menunjukkan jumlah kulit yang telah terisi elektrond. Ditentukan dengan cara melihat jumlah kulit.

C2A

3. Menentukan golongan dan periode dalam sistem periodik unsur.

4. Unsur dengan konfigurasi elektron 1s2 2s2 2p63s2 3p6 3d10 4s2 4p64d8 5s2 terletak pada ... a. periode ke-5, golongan VIIIBb. periode ke-5, golongan IIBc. periode ke-5, golongan IIAd. periode ke-4, golongan IIA

5. Unsur tembaga Cu dengan nomor atom 29, terletak pada golongan dan periode a. IA/5b. IIA/4c. IB/4d. VB/7

C3

C3C

A

4. Menyebutkan sifat sifat sistem periodik unsur. 6. Harga keelektronegatifan dalam satu golongan dari bawah ke atas menunjukkan.....a. semakin kecil b. semakin besarc. sukar melepasd. mudah melepas

7. Pengertian jari jari atom yang benar adalah....a. besaran tendensi suatu atom untuk menarik elektronb. energi yang dibebaskan oleh suatu atom dalam wujud gasc. nilai energi minimum yang diperlukan atom netral untuk melepas elektron terluar. d. jarak elektron terluar ke inti atom dan menunjukkan ukuran suatu atom.

C1

C1

B

D

Kelompok :

Lembar Kerja SiswaTujuan:Mengetahui Keraktifan Golongan Alkali (IA) dengan air

Tinjauan TeoritisUnsur-unsur dalam sistem periodik dibagi menjadi unsur logam, semilogam (metalloid), dan nonlogam. Kelogaman unsur terkait dengan energi ionisasi dan afinitas elektron. Unsur logam mempunyai energi ionisasi kecil sehingga mudah melepas elektron membentuk ion positif. unsur-unsur logam terletak pada bagian kiri-bawah sistem periodik unsur, sedangkan unsur-unsur nonlogam terletak pada bagian kanan-atas. Batas logam dan nonlogam pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal bergaris tebal, sehingga unsur-unsur di sekitar daerah perbatasan antara logam dan nonlogam itu mempunyai sifat logam sekaligus sifat nonlogam. Unsur-unsur itu disebut unsur metaloid. Contohnya adalah boron dan silikon. Selain itu, sifat logam juga berhubungan dengan kereaktifan suatu unsur. Reaktif artinya mudah bereaksi. Unsur-unsur logam pada sistem periodik unsur makin ke bawah semakin reaktif (makin mudah bereaksi) karena semakin mudah melepaskan elektron. Sebaliknya, unsur-unsur bukan logam pada sistem periodik makin ke bawah makin kurang reaktif (makin sukar bereaksi) karena semakin sukar menangkap elektron. Jadi, unsur logam yang paling reaktif adalah golongan IA (logam alkali) dan unsur nonlogam yang paling reaktif adalah golongan VIIA (halogen)Alat dan BahanVideo Demonstrasi

Lembar PengamatanNoNama UnsurKereaktifan dengan air

1

2

3

4

5

6

Pertanyaan:1) Bagaimanakah kereaktifan atom Hidrogen saat direaksikan dengan air?2) Yang manakah atom yang paling reaktif?3) Bagaimana kereaktifan atom golongan IA?Kesimpulan....................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................