rsup-kariadi

10
Disusun oleh : 1. Lilitasari (3121100) 2. M. Isnanto M (3121100 3. Mia Zena Amalia (3121100) 4. Nina Mazaya (3121100) 5. Wahyu Nur A (3121100)

Upload: lillyta-sari

Post on 10-Apr-2016

19 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

RSUP ARIADI

TRANSCRIPT

Page 1: RSUP-KARIADI

Disusun oleh :1. Lilitasari

(3121100)2. M. Isnanto M

(31211003. Mia Zena Amalia

(3121100)4. Nina Mazaya

(3121100)5. Wahyu Nur A

(3121100)

Page 2: RSUP-KARIADI

Latar Belakang

Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan dan/atau seranhkaian kegiatan yang dilakukan secara terpadu, terintegrasi, dan berkesinambuangan untuk memelihara dan meningktakan derajat kesehatan masyarakat dalam bentuk pencegahan penyakit (preventif), peningktana kesehatan (promotif), pengobatan penyakita (kuratif), dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) oleh pemerintah dan/atau masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat melalui fasilitas kesehatan (Dewan Perwakilan Rakyat, 2009).

Page 3: RSUP-KARIADI

SEJARAH RSUP KARIADI

1. Didirikan pada jaman penjajahan Belanda tanggal 9 September 1925 dikenal dengan nama Centrale Buzgerlijke Ziekewsichting (CBZ),

2. kemudian pada jaman penjajahan Jepang menjadi “Purusara” (Pusat Rumah Sakit Rakyat). Menjadi rumah sakit vertikal milik Departemen Kesehatan dengan nama RSUP Dr. Kariadi berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI No. 21215/Kab/1964 tanggal 14 April 1964.

4. Berdasarkan SK Menkes RI no.546/Men.Kes/SK/III/1978 diklasifikasi menjadi Rumah Sakit Umum klas B Pendidikan dan dengan SK Menkes RI no. 134/Menkes/SK/1978 mengatur tentang struktur RS. Dr. Kariadi.

5. Berdasarkan SK Menkes RI No.1130/Menkes/SK/XII/1003, tanggal 10 Desember 1993 ditetapkan menjadi RS Unit Swadana dengan struktur organisasi berdasarkan SK Menkes No. 546/Menkes/VI/1994 tanggal 13 Juni 1994 Tentang Organisasi dan Tata Kerja RSUP Dr. Kariadi.

6. Pada tahun 1997 sebagai Instansi Pemerintah Pengguna Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) berdasarkan UU No. 20 tahun 1997.

7. Berdasarkan PP No. 120 Tahun 2000 tentang Pendirian Perusahaan Jawatan RSUP Dr. Kariadi, status rumah sakit berubah menjadi Perusahaan Jawatan yang operasional mulai Tahun 2002.

8. Terakhir pada tahun 2005 diubah statusnya menjadi Instansi Pemerintah yang menerapkan PPK-BLU berdasarkan PP No. 23 tahun 2005 dan Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1243/MENKES/SK/VII/2005 tanggal 11 Agustus 2005.

Page 4: RSUP-KARIADI

VISI :”MENJADI RUMAH SAKIT TERBAIK DI INDONESIA”

MISI :Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dan rujukan yang paripurna, bermutu

kelas dunia, menjamin keselamatan pasien dan menjangkau seluruh masyarakat Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan yang berkualitas sesuai kebutuhan

pelayanan kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi Menyelenggarakan penelitian yang berkualitas sesuai kebutuhan pelayanan

kesehatan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

FILOSOFI :Dengan landasan kemanusiaan,

motovasi, jujur, integritas yang

tinggi

akan

mampu

meningkatkan

mutu

pelayanan.

NILAI :Kepercayaan (trust)Integritas (integrity)

Peduli (care)Profesional

EfisienKebersamaan

Page 5: RSUP-KARIADI

PELAKSANAAN KEGIATAN

Waktu Kegiatan

07.30 – 09.00 Perkenalan dan pemaparan tentang Profil RSUP

Dr. Kariadi Semarang

09.00 – 10.00 Instalasi Farmasi Rawat Inap

10.00 – 11.00 Instalasi Farmasi Rawat Jalan

11.00 – 12.00 Gudang Farmasi

Page 6: RSUP-KARIADI

HASIL KEGIATAN

RSUP Dr. Kariadi Semarang merupakan Rumah Sakit terbesar sekaligus berfungsi sebagai Rumah Sakit rujukan bagi wilayah Jawa Tengah. Saat ini RSUP Dr. Kariadi adalah Rumah Sakit kelas A Pendidikan dan berfungsi sebagai Rumah sakit Pendidikan bagi dokter, dokter spesialis,dan sub spesialis dari FK UNDIP,dan Institusi Pendidikan lain.

1. PERENCANAANMetode Konsumsi dan Metode Epidemiologi Metode CampuranPenggunaan metode konsumsi dilakukan dengan melihat penggunaan perbekalan farmasi selama tiga bulan yang lalu. Sedangkan pengunaan metode epidemiologi diperlukan karena RSUP Dr. Kariadi merupakan rumah sakit tersier atau rumah sakit dengan rujukan terakhir, dimana kelengkapan perbekalan perlu diperhatikan atau harus lengkap.

Page 7: RSUP-KARIADI

2. PENGADAANPerencanaan perbekalan farmasi yang diperlukan dilakukan oleh masing-masing depo farmasi, dimana pembelian dilakukan oleh bagian pembelian mealui cara lelang dan e-catalog, selain itu juga ada obat-obatan yang merupakan hibah dari pemerintah.

3. PRODUKSIInstalasi Farmasi RSUP Dr. Kariadi juga melakukan produksi untuk obat-obat khusus seperti obat sitostatika yang berada di Depo Sitostatika dan Parentral Nutrtion di Depo Rawat Inap. Pada penanganan sitostatika dilakukan oleh farmasis atai apoteker yang sudaah melalui pelatihan khusus.

4. PENERIMAANMerupakan kegiatan untuk menerima perbekalan farmasi yang telah diadakan sesuai dengan aturan kefarmasian, melalui pembelian langsung, tender, konsinyasi atau sumbangan.

Page 8: RSUP-KARIADI

5. PENYIMPANANPenyimpanan produk farmasi dilakukanoleh gudang dimana suhu dan kelembapan terus dijaga dan dicek setiap hari. Penyimpanan dilakukan sesuai dengan kebutuhan obat seperti obatan yang memerlukan suhu sejuk.

Page 9: RSUP-KARIADI

6. PENDISTRIBUSIANPendistribusian perbekalan farmasi dilakukan oleh gudang sesuia permintaan dari masing-masing depo. Pendistribusian perbekalan farmasi di RSUP Dr. Kariadi dilakukan pada pagi hari. Pendistribusian juga dilakukan oleh Depo Rawat Jalan ke pasien. Pendistribusian obat ke pasien menggunakan metode OUDDD (One Day Unit Dispensing Daily Dose). Pada sistem ini, pendistribusian obat sesuai dengan dosis per hari yang dibutuhkan oleh pasien. Sistem ini melibatkan kerjasama apoteker dengan dokter dan juga perawat dalam memonitor pendistribusian seluruh perbekalan farmasi kepada pasien sehingga penggunaan obat yang rasional dan efektif dapat tercapai. Pada metode ini keuntungannya Pasien hanya membayar obat sesuai yang telah digunakannya, Tidak ada kelebihan obat atau alat yang tidak terpakai di ruangan perawat, Menciptakan pengawasan ganda oleh apoteker dan perawat, dan Kerusakan dan kehilangan obat hampir tidak ada

Page 10: RSUP-KARIADI