rudy suryanto - stie ww 24-april-2014
DESCRIPTION
IMPLEMENTASI ISA DI INDONESIA INTERNATIONAL STANDARDS ON AUDITING (ISA). RUDY SURYANTO - STIE WW 24-APRIL-2014. LATAR BELAKANG. Indonesia, sebagai bagian dari G20 dan IFAC, berkomitmen untuk sepenuhnya mengadopsi ISA pada 1 January 2013 - PowerPoint PPT PresentationTRANSCRIPT
RUDY SURYANTO - STIE WW 24-APRIL-2014
IMPLEMENTASI ISA DI INDONESIAINTERNATIONAL STANDARDSON AUDITING (ISA)
1. Indonesia, sebagai bagian dari G20 dan IFAC, berkomitmen untuk sepenuhnya mengadopsi ISA pada 1 January 2013
2. Konsekuensi dari adopsi ISA adalah perubahan mendasar terhadap cara pandang, cara berpikir dan cara bekerja auditor di Indonesia
3. Benarkah dengan mengadopsi ISA kualitas informasi keuangan di Indonesia akan lebih baik?
LATAR BELAKANG
SEJARAH ISA
1978International Auditing Practice Committee (IAPC)
1979International Auditing Guideline, Objectives, Scope of The Financial Statements
1991IAPC’s guidelines re-codified as International Standards on Auditing (ISAs)
1998IFAC survey found more than 70 countries worldwide had adopted IAPC standards or use them as a basis for national standards
2002The IAPC was reconstituted as the International Auditing and Assurance Standards Board (IAASB); 2007
IAASB issued third version of Objectives and Scope of the Audit of Financial Statements
More than 100 countries has adopted ISA
2008Clarity Project Completed
2013Indonesia
adopted ISA
KECURANGAN GLOBAL – ACFE GLOBAL FRAUD STUDIES KETERANGAN 2012 2010Jumlah kasus yang disurvei
Kasus yang global 1.388 1.843
Kasus Asia 204 298
Kasus Indonesia 20 27
Kerugian rata-rata (median loss) secara global
Dari jumlah pendapatan (% of revenue) 5% 5%
Jika diproyeksikan terhadap Gross World Product (US$ triliun) $3.5 triliun $2.9 triliun
Frekuensi Kecurangan secara global
Penjarahan aset (aset misappropriation) 86.7% 86.3%
Korupsi (corruption) 33.4% 32.8%
Manipulasi laporan keuangan (fraudulent financial statements) 7.6% 4.8%
Kerugian rata-rata (median loss) secara global – US ribuan
Manipulasi laporan keuangan $1.000 $4.100
Korupsi $250 $250
Penjarahan aset $120 $135
Manipulasi laporan keuanga n
Dilakukan berapa lama sebelum terdeteksi 24 bulan 27 bulan
Kecurangan secara menyeluruh, terdeteksi
Secara kebetulan (by accident) 7% 8.3%
oleh External Audit 3.3% 4.6%
Hey Auditor
Pade kemane
Aje?
TIGA TITIK KRITIS AUDIT1. Penerimaan Klien 2. Pemahaman Bisnis 3. Penentuan Materialitas
Source: Berpikir Kritis dalam Auditing , Tuanakotta
1. Penekanan pada Audit Berbasis Resiko2. Perubahan dari Rules based ke
Principle Based3. Berpaling dari model matematis4. Menekankan pada Kearifan Profesional
(professional judgement)5. Melibatkan peran Those Charged With
Governance (TCWG)
PERBEDAAN ISA VS STANDAR LAMA
1. Audit of Historical Financial Information 2. Audits and Reviews of Historical Financial
Information (audit dan review atas informasi keuangan historis)
3. Assurance Engagements other than Audits or Reviews of Historical Financial Information (penugasan selain audit atau review)
4. Related Services (jasa-jasa terkait)5. International Standards on Quality Control
(Standar Internasional mengenai pengendalian mutu)
POKOK BAHASAN ISA
Audits of Historical Financial Information200 – 299 General Principles and Responsibilities 300 – 499 Risk Assessment and Response To Assessed Risk 500 – 599 Audit Evidence600 – 699 Using the Work of Others700 – 799 Audit Conclusion and Reporting800 – 899 Specialized Areas
Audits and Reviews of Historical Financial Information1000 – 1100 International Auditing Practices Statements (IAPSs)2000 – 2699 International Standards on Review Engagements (ISREs)
Assurance Engagements Other Than Audits or Reviews of Historical Financial Information3000 – 3699 International Standards on Assurance Engagement (ISAEs)
Related Services4000 – 4699 International Standards On Related Services (ISRSs) International Standards on Quality Control (ISQCs)
Nomor atau Indeks
Struktur dan Sistematika ISASeksi-Seksi Penjelasan
Introduction (Pengantar)
Informasi tentang tujuan, lingkup dan pokok bahasan dari ISA tersebut, hal-hal yang diharapkan dari auditor
Objective(Tujuan)
Pernyataan yang jelas mengenai tujuan auditor secara menyeluruh (overall objectives) Untuk mencapai tujuan tersebut harus memperhatikan ISA yang lain.
Definitions(Definisi)
Mencantumkan istilah-istilah yang berkenaan dengan hal-hal yang dibahas
Requirements(Persyaratan/Ketentuan)
Setiap tujuan didukung oleh penjelasan mengenai persyaratan yang diwajibkan. Kewajiban dinyatakan dengan frasa “the auditor shall” atau “auditor wajib”
Application and Other Explanatory Material
Petunjuk untuk melaksakanan persyaratan / kewajiban1. Menjelaskan lebih tepat2. Mencantumkan pertimbangan-pertimbangan3. Contoh prosedur
Appendices (Lampiran)
Merupakan bagian tidak terpisahkan. Tujuan dan maksud digunakannya suatu lampiran dijelaskan dalam batang tubuh ISA
Kaitan antar ISA200.3 Tujuan Audit ialah mengangkat tingkat
kepercayaan dari pemakai laporan keuangan yang dituju, terhadap laporen keuangan itu. Tujuan itu dicapai
dengan pemberian opini oleh auditor mengenai apakah laporean keuangan disusun, dalam segal hal yang
material, sesuai dengankerangka pelaporan keuanga yang berlaku.
315.3 Tujuan auditor adalah mengidentifikasi dan menilai salah saji yang material karena kecurangan atau kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan
asersi, melalui pemahaman terhadap entitas dan lingkungannya termasuk pengendalian intern
entitas, yang memberikan dasar untuk merancang dan mengimplementasi tanggapan terhadap resiko
(salah saji material ) yang dinilai
330.3 Tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang resiko (salah saji
material) yang dinilai, dengan merancang dan mengimplementasi
tanggapan yagn tepat terhadap resiko tersebut
Rujukan / Referensi ISA
ISA 200.21. (a)
Cara membaca ISA 200 alinea 21 huruf (a)
ISA 315.3 “Tujuan auditor adalah mengidentifikasi dan menilai salah saji yang material karena kecurangan atau kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi, melalui pemahaman terhadap entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian intern entitas, yang memberikan dasar untuk merancang dang mengimplementasikan tanggapan terhadap resiko (salah saji material yang dinilai)
TIGA LANGKAH AUDIT BERBASIS RESIKO
Tahap/Langkah Penjelasan
Risk Assesment (menilai resiko)
Melaksanakan prosedur penilaian resiko untuk mengidentifikasi dan menilai resiko salah saji yang material dalam laporan keuangan
Risk Response (Menanggapi Resiko)
Merancang dan melaksanakan prosedur audit selanjutnya yangmenanggapi resiko (salah saji yang material) yang telah diidentifikasi dan dinilai, pada tingkat laporan keuangan dan asersi
Reporting (Pelaporan) Tahap melaporkan meliputi:a) Merumuskan pendapat berdasarkan bukti audit yang
diperoleh dan b) Membuat dan menerbitkan laporanyang tepat. Sesuai
kesimpulan yang ditarik
Kegiatan Pra Penugasan
Rencanakan Audit
Laksanakan Prosedur
Penilaian Resiko
PUTUSKAN TERIMA ATAU TOLAK PENUGASAN
BUAT STRATEGI AUDIT MENYELURUH DAN
RENCANA AUDIT
IDENTIFIKASI / NILAI RSSM DENGAN
MEMAHAMI ENTITAS
Rinci Faktor Resiko/Independensi/
Surat Tugas
Materialitasi, Diskusi Tim Audit, Strategi
Audit
Resiko Bisnis & Fraud, Risiko Signifikan
Rancang/ Implementasi PI
Nilai RSSM di tingkatLaporan Keuangan
AsersiRSSM = Resiko Salah Saji Material PI = Pengendalian Internal
MENILAI RESIKO
RancanganTanggapan Menyeluruh
dan prosedur Audit Selanjutnya
Implementasikan Tanggapan
terhadap RSSM yang dinilai
Buat tanggapan tepat terhadap RSSM yang
dinilai
Turunkan resiko audit ke tingkat rendah yang
dapat diterima
Melahirkan Strategi menyeluruh tanggapan
menyeluruh Rencana audit yang
mengaitkanRSSM yang dinilai ke Prosedur
Pekerjaan yang dilaksanakan, temuan audit, supervisi staff, review kertas kerja
RSSM = Resiko Salah Saji Material PI = Pengendalian Internal
MENANGGAPI RESIKO
Evaluasi Bukti Audit
Buat Laporan Audit
Tentukan Pekerjaan audit tambahan yang
diperlukan
Rumuskan Opini
Faktor resiko baru dan prosedur audit,
Perubahan materialitas,
komunikasi temuan audit, kesimpulan atas
prosedur audit yang dilaksanakan
Keputusan penting , tandatangan Opini
RSSM = Resiko Salah Saji Material PI = Pengendalian Internal
Perlu pekerjaan Tambahan
Tidak
Ya
MELAPORKAN RESIKO
Prinsip-Prinsip Risk Assessment1. Sejak awal libatkan auditor senior2. Tekankan skeptisisme profesional 3. Rencanakan auditnya 4. Laksanakan diskusi tim audit dan
komunikasi berkelanjutan 5. Fokus pada identifikasi resiko 6. Evaluasi secara cerdas tanggapan
manajemen mengenai resiko7. Gunakan kearifan profesional
TEKNIK RISK ASSESSMENT
RISK RESPONSE / Menanggapi ResikoISA 330.3 Tujuan auditor adalah memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang resiko (salah saji material) yang dinilai, dengan merancang dan mengimplementasi tanggapan yagn tepat terhadap resiko tersebut
AUDITOR PERLU 1. Menilai resiko bawaan dan resiko pengendalian pada tingkat laporan
keuangan dan tingkat asersi (untu setiap jenis transaksi, saldo akun dan pengungkapan)
2. Mengembangkan prosedur audit responsif, yakni prosedur audit yg menanggapi resiko yang dinilai
RENCANA AUDIT 3. Berisi tanggapan menyeluruh atas resiko yang diidentifikasi pada tingkat
laporena keuangan 4. Menangani area laporan keuangan yang material 5. Berisi sifat luasnya dan penjadwalan prosedur audit spesifik untuk
menanggapi resiko salah saji material pada tingkat asersi
KOMBINASI AUDIT YANG TEPAT 1. Uji pengendalian (test of controls) 2. Prosedur analitikal subtantif
(substantif analytical procedures)3. Pendadakan (Unpredicatability)4. Management override5. Significant risks
PELAPORAN ISA 700.6 Tujuan auditor merumuskan opini mengenai laporena keuangan berdasarkan evaluasi atas kesimpulan yang ditarik atas bukti audit yang diperoleh dan memberikan opini yang jelas, melalui laporan tertulis, yang juga menjelaskan dasar (untuk memberikan ) pendapat tersebut.
AUDITOR PERLU MENENTUKAN1. Setiap perubahan dalam tingkat resiko yang dinilai 2. Apakah kesimpulan yang ditarik dari pekerjaan audit, sudah tepat3. Apakah ada situasi mencurigakan yang dialami 4. Resiko tambahan (yang sebelumnya tidak teridentifikasi) sudah dinilai
dengan tepat dan prosedur audit selanjutnya ausdah dilaksanakan sebagai mana diwajibkan.
TEAM DEBRIEFING5. Temuan audit dilaporkan kepada manajemen dan TCWG (Those Cahged with
governance)6. Opini audit dirumuskan dan keputusan mengenai redaksi yang tepat untuk
laporan auditor harus dibuat
IMPLIKASI 1. Bagaimana dengan sistem pendidikan
kita? 2. Apakah semua ada kaitan tipe
kepribadian dengan kemampuan untuk berpikir kritis?
3. Paska UU Akuntan Publik dan penerapan ISA bagaimana dengan minat lulusan akuntansi untuk menjadi profesi auditor?
4. Bagaimana KAP kecil dan klien-klien audit UMKM ?
RUDY SURYANTO, SE.,M.Acc.,Ak
Rudy Suryanto, sebelumnya adalah Senior Auditor di PricewaterhouseCooper dan Ernst & Youngsaat ini Rudy Suryanto, menjadi dosen akuntansi di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dan bersama beberapa rekan mendirikan SYNCORE CONSULTING & SYSTEM yang bergerak di konsultasi Keuangan dan pengembagan Sistem Akuntansi
Rudy Suryanto bisa dikontak di [email protected]@rudysyncore
Beberapa tulisan bisa dilihat di dailyrudy.wordpress.com