russen in berlin

5
Mata Kuliah : Sastra Kontemporer Kelompok 3: Tanggal : 27 Februari 2015 Amadea Giovanni Pengajar : Frau Lisda Evani Tama R. Sarah Mutiah Identitas Budaya dalam „Russen in Berlin“ Wladimir Kaminer lahir di Moskow, Rusia dan beremigrasi ke Berlin ketika berumur 22 tahun. „Russen in Berlin“ merupakan salah satu bab dalam novelnya yang berjudul Russendisko yang diterbitkan pada tahun 2000. Buku ini menceritakan tentang sketsa kehidupan dalam suasana multikultural pada tahun 90-an di Berlin. Dalam bab ini dapat ditemukan bentuk-bentuk identitas budaya diaspora, dan identitas politik, yaitu: Identitas Budaya Identitas budaya dapat mepengaruhi perasaan seseorang Dalam teori identitas budaya, Dusek (1996) the degree to which one feels he or she belongs to a particular ethnic group and how that influence one’s feelings, perception, and behavior menjelaskan bahwa identitas budaya merujuk kepada seberapa besar seseorang merasa sebagai bagian dari sebuah kelompok budaya atau etnis tertentu dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perasaan, persepsi dan perilakunya. Dalam cerita ini dapat dilihat bentuk identitas budaya yang terjadi, 1

Upload: tama

Post on 14-Nov-2015

10 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

Analisis cerita Russen in Berlin

TRANSCRIPT

Mata Kuliah: Sastra Kontemporer

Kelompok 3:

Tanggal: 27 Februari 2015

Amadea Giovanni

Pengajar: Frau Lisda

Evani Tama R.

Sarah Mutiah

Identitas Budaya dalam Russen in BerlinWladimir Kaminer lahir di Moskow, Rusia dan beremigrasi ke Berlin ketika berumur 22 tahun. Russen in Berlin merupakan salah satu bab dalam novelnya yang berjudul Russendisko yang diterbitkan pada tahun 2000. Buku ini menceritakan tentang sketsa kehidupan dalam suasana multikultural pada tahun 90-an di Berlin. Dalam bab ini dapat ditemukan bentuk-bentuk identitas budaya diaspora, dan identitas politik, yaitu: Identitas Budaya

Identitas budaya dapat mepengaruhi perasaan seseorang

Dalam teori identitas budaya, Dusek (1996) the degree to which one feels he or she belongs to a particular ethnic group and how that influence ones feelings, perception, and behavior menjelaskan bahwa identitas budaya merujuk kepada seberapa besar seseorang merasa sebagai bagian dari sebuah kelompok budaya atau etnis tertentu dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi perasaan, persepsi dan perilakunya. Dalam cerita ini dapat dilihat bentuk identitas budaya yang terjadi, yaitu terdapatnya komunitas Yahudi di Berlin yang sering mengadakan pertemuan untuk berkumpul dan makan bersama. Rasa kebersamaan sebagai sebuah kelompok itu terbentuk karena merasa memiliki kesamaan ras atau suku bangsa. Komunitas Yahudi tersebut tidak terbuka hanya untuk negara Jerman saja, tetapi juga mengundang emigran Yahudi yang menetap di Jerman, seperti tokoh ich yang diperlakukan dengan baik. Begitu pula yang terjadi pada tokoh ich. Ketika tokoh ich pertama kali tiba di Jerman, ia tinggal di Marzahn bersama temannya, Mischa, dan sering pergi ke perkumpulan orang-orang Yahudi Rusia di sekitar tempat tinggal mereka. Mereka merasa terisolir dengan dunia luar akibat perbedaan budaya dan bahasa. Ketika mereka berkumpul dengan orang-orang yang berasal dari etnisitas yang sama, maka muncullah pembentukan identitas melalui faktor internal, yakni faktor yang berasal dari diri mereka sendiri, yang membuat mereka merasa dekat satu sama lain akibat persamaan budaya, bahasa, dan etnis. Konsep identitas ini juga menumbuhkan sense of belonging atau rasa saling memiliki yang sangat kuat satu sama lain. Contoh lain dari cerita ini, dapat kita lihat bahwa zaman dahulu orang-orang Yahudi berusaha menghapus etnisitas Yahudi dari diri mereka, dengan cara mengganti nama, tidak mengakui garis kekerabatannya dengan orang Yahudi dan lain-lain dikarenakan sentimen anti-semitismus. Namun ketika sentimen ini berakhir, justru mereka berbondong-bondong kembali membanggakan etnisitasnya dikarenakan stereotipe baru yang mengatakan bahwa orang-orang Yahudi adalah orang yang pandai berbisnis. Hal ini menunjukkan bagaimana identitas budaya Yahudi mengubah persepsi, perilaku, dan perasaan seseorang. Pembentukan identitas budaya

Dalam cerita ini dapat dilihat proses pembentukan identitas budaya (identity as becoming) yang terjadi pada tokoh ich dan Mischa. Setelah kepindahan mereka ke Jerman, mereka bertemu dengan orang-orang baru yang memiliki perbedaan kebudayaan. Tokoh Mischa ditunjukkan lebih mampu beradaptasi dengan berusaha mengikuti kemauan dari beberapa orang yang ada di komunitas Yahudi. Mereka meminta tokoh ich, Mischa, dan Ilia untuk disunat, namun hanya Mischa yang mau mengikuti kemauan mereka tersebut. Hal itu menandakan bahwa tokoh Mischa lebih mampu beradaptasi dan menerima kebudayaan baru dibandingkan dengan tokoh ich dan Ilia. Konsep otherness dalam identitas budayaDi dalam teori identitas budaya, terdapat konsep us dan them atau the otherness. Perbedaan kita dan mereka ini, memperkuat posisi orang luar dalam sebuah komunitas dan menjadi pedoman bagi seseorang untuk memposisikan dirinya di tengah-tengah komunitas tersebut. Konsep otherness dalam cerita ini dapat dilihat dari adanya pembangunan tempat untuk para imigran di sebuah daerah di Marzahn. Mereka membangun tempat tersebut khusus untuk para imigran, yang dipisahkan dengan tempat tinggal warga Jerman. DiasporaDiaspora adalah penyebaran suatu etnis ke suatu daerah tertentu yang menghasilkan kebudayaan etnis pembawa tersebut di tempat yang mereka tuju. Pada cerita ini terlihat jelas bahwa orang Yahudi Rusia melakukan diaspora melalui lima gelombang besar emigrasi, yaitu:

Gelombang pertama terjadi selama revolusi dan perang sipil

Gelombang kedua terjadi pada tahun 1941-1945

Gelombang ketiga terjadi saat pemberontakan ekspatriat pada tahun 60-an

Gelombang keempat terjadi pada tahun 70-an

Gelombang kelima terjadi pada tahun 90-an

Dari cerita ini dapat terlihat diaspora yang dilakukan oleh Yahudi Rusia menghasilkan produk kebudayaan berupa banyaknya perkumpulan-perkumpulan etnis Yahudi Rusia di Jerman sehingga menghasilkan daerah Yahudi-Rusia. Diceritakan juga bagaimana imigran-imigran ini tetap membawa budaya asli mereka ketika tiba di Jerman, seperti budaya Yahudi sunat untuk laki-laki dan budaya Rusia yang suka minum Vodka. Sejak gelombang kelima emigrasi, terjadi peningkatan jumlah orang Rusia yang tinggal dan menetap di Jerman. Ada sekitar 3 juta orang Rusia di Jerman dan kurang lebih sebanyak 140.000 orang menetap di Berlin.Identitas Politik

Menurut Cressida Heyes (Standford Encyclopedia of Philosophy, 2007) mendefinisikan politik identitas sebagai penandaan aktivitas politis dalam pengertian yang lebih luas dan teorisasi terhadap ditemukannya pengalaman-pengalaman ketidakadilan yang dialami bersama anggota-anggota dari kelompok-kelompok sosial tertentu.

Dari pengertian tersebut, dapat dilihat suatu identitas politik yang terjadi dalam cerita Russen in Berlin. Hal ini dapat dilihat pada saat Ayah tokoh ich mencoba mencalonkan diri sebanyak empat kali untuk menjadi anggota partai, namun ia selalu gagal karena ia adalah orang Yahudi. Hal tersebut menunjukkan bahwa adanya ketidakadilan yang dialami oleh orang Yahudi dalam bidang politik. Daftar PustakaPrabowo, Aditya. 2008. Konstruksi Identitas Literatur (Online). http://www.lib.ui.ac.id/. Diakses pada tanggal 23 Februari 2015 pukul 18:00

http://www.goethe.de/ins/au/lp/prj/bkm/rev/aut/kam/enindex.htmhttp://www.amazon.com/Russian-Disco-Wladimir-Kaminer/dp/0091886694

4