saddu al dzari'ah

13
S ADDU AL DZARI’AH Oleh Kelompok 9 Sitti L. Rahmayani 12470094 Nestiti Murtisari 12470096 Cahya Riksa 12470095

Upload: mahrus-ali

Post on 25-Jun-2015

1.733 views

Category:

Education


5 download

DESCRIPTION

Al-dzari’ah merupakan larangan yang wajib kita tinggalkan karena menyumbat jalan yang menuju kerusakan. Oleh sebab itu, apabila ada perbuatan baik yang akan mengakibatkan terjadinya kerusakan, hendaklah dicegah/disumbat agar tidak terjadi kerusakan. Kalau perbuatan itu dipastikan kebiasaan yang sangat kecil, maka kebiasaan kecil akan mendatangkan yang lebih besar.

TRANSCRIPT

Page 1: Saddu al dzari'ah

SADDU AL DZARI’AHOleh Kelompok 9

Sitti L. Rahmayani 12470094Nestiti Murtisari 12470096Cahya Riksa 12470095

Page 2: Saddu al dzari'ah

Secara etimologisKata sadd adz-dzari’ah ( الذريعة (سدmerupakan bentuk frase (idhafah) yang terdiri dari dua kata, yaitu sadd (6د yang ( س7berarti menutup sesuatu yang cacat atau rusak dan adz-dzari’ah (8ع7ة yang berarti(الذ:ر9يjalan, sarana (wasilah) dan sebab terjadinya sesuatu.

Apa itu SADDU AL DZARI’AH…???

Page 3: Saddu al dzari'ah

Al-Qarafimemotong jalan kerusakan (mafsadah) sebagai cara untuk menghindari kerusakan tersebut. Meski suatu perbuatan bebas dari unsur kerusakan (mafsadah), namun jika perbuatan itu merupakan jalan atau sarana terjadi suatu kerusakan (mafsadah), maka kita harus mencegah perbuatan tersebut.

Beberapa pandangan para Ulama

Page 4: Saddu al dzari'ah

As- Syaukanimasalah atau perkara yang pada lahirnya dibolehkan namun akan mengantarkan kepada perbuatan yang dilarang (al-mahzhur).

Ibnu Qyyim Al- jauziyahpengertian pembatasan dzari’ah yang bertujuan kepada yang di anjurkan. Oleh sebab itu menurutnya,pengertian dzari’ah lebih baik di kemukakan yang bersifata umum, sehingga dzari’ah mengandung dua pengertian yaitu : yang di larang, di sbut saad al- dzari’ah dan yang menuntut untuk di laksanakan di sebut faht al-dzari’ah.

Page 5: Saddu al dzari'ah

Dengan demikian, adz-dzariah dititikberatkan kepada bahwa ia sekedar sarana dan jalan untuk mengantarkan kepada perbuatan tertentu yang menjadi tujuannya.

Page 6: Saddu al dzari'ah

Kelompok pertama, yang menerima sepenuhnya sebagai metode dalam menetapkan hukum, adalah mazhab Maliki dan mazhab Hambali

Kelompok kedua, yang tidak menerima sepenuhnya sebagai metode dalam menetapkan hukum, adalah mazhab Hanafi dan mazhab Syafi’i. Dengan kata lain, kelompok ini menolak sadd adz-dzari’ah sebagai metode istinbath pada kasus tertentu, namun menggunakannya pada kasus-kasus yang lain. Contoh kasus Imam Syafii menggunakan sadd adz-dzariah, adalah ketika beliau melarang seseorang mencegah mengalirnya air ke perkebunan atau sawah. Hal ini menurut beliau akan menjadi sarana (dzari’ah) kepada tindakan mencegah memperoleh sesuatu yang dihalalkan oleh Allah dan juga dzariah kepada tindakan mengharamkan sesuatu yang dihalalkan oleh Allah. Padahal air adalah rahmat dari Allah yang boleh diakses oleh siapapun.

Kedudukan SADDU AL DZARI’AH

Page 7: Saddu al dzari'ah

Kelompok ketiga, yang menolak sepenuhnya sebagai metode dalam menetapkan hukum, adalah mazhab Zahiri(Ibnu Hazm ). Hal ini sesuai dengan prinsip mereka yang hanya menetapkan hukum berdasarkan makna tekstual (zahir al-lafzh). Sementara sadd adz-dzariah adalah hasil penalaran terhadap sesuatu perbuatan yang masih dalam tingkatan dugaan, meskipun sudah sampai tingkatan dugaan yang kuat. Dengan demikian, bagi mereka konsep sadd adz-dzariah adalah semata-mata produk akal dan tidak berdasarkan pada nash secara langsung.

Page 8: Saddu al dzari'ah

Memandang kepada akibat (dampak) yang di timbulkannya◦ Dzari’ah yang memang pada dasrnya membawa

kepada kerusakan(minum minuman keras&zina)◦ mencaci sembahan agama lain itu itu sebenarnya

hukumnya mubah; namun karena cara tersebut bias di jadika n perantara bagi agama lain untuk mencaci maki Allah, mak itu menjadi terlarang melakukannya.

PENGELOMPOKKAN SADDU AL-DZARI’AH

Page 9: Saddu al dzari'ah

Dari segi tingkat kerusakan yang di timbulkan,◦ Dzari’ah yang membawa kerusakan secara pasti◦ Dzari’ah yang membawa kepada kerusakan

menurut biasanya,dengan arti kalu dzari’ah itu di lakukan,maka kemungkinan besar akan timbul kerusakan atau akan di lakukannya perbuatan yang di larang.

◦ Dzari’ah yang membawa kepada perbuatan terlarang menurut kebanyakannya. Hal ini berarti, bila dzari’ah itu tidak di hindarkan, seringkali sesudah itu akan mengakibatkan berlangsungnya perbuatan yang terlarang.

Page 10: Saddu al dzari'ah

Al- Qur’an

“Dan janganlah kamu memaki sembahan-sembahan yang mereka sembah selain Allah, Karena mereka nanti akan memaki Allah dengan melampaui batas tanpa pengetahuan. Demikianlah kami jadikan setiap umat menganggap baik pekerjaan mereka. Kemudian kepada Tuhan merekalah kembali mereka, lalu dia memberitakan kepada mereka apa yang dahulu mereka kerjakan.” (QS. al-An’am: 108).

DASAR HUKUM SADD ADZ-DZARI’AH

Page 11: Saddu al dzari'ah

• SUNNAH“Dari Abdullah bin Amr RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Termasuk di antara dosa besar seorang lelaki melaknat kedua orang tuanya.” Beliau kemudian ditanya, “Bagaimana caranya seorang lelaki melaknat kedua orang tuanya?” Beliau menjawab, “Seorang lelaki mencaci maki ayah orang lain, kemudian orang yang dicaci itu pun membalas mencaci maki ayah dan ibu tua lelaki tersebut.””

Page 12: Saddu al dzari'ah

Kaidah Fiqih“ Menolak keburukan (mafsadah) lebih

diutamakan daripada meraih kebaikan (maslahah)”

Logikaketika seseorang membolehkan suatu perbuatan, maka mestinya ia juga membolehkan segala hal yang akan mengantarkan kepada hal tersebut. Begitupun sebaliknya, jika seseorang melarang suatu perbuatan, maka mestinya ia pun melarang segala hal yang bisa mengantarkan kepada perbuatan tersebut.

Page 13: Saddu al dzari'ah

.      Motif atau tujuan yang mendorong seseorang untuk melaksanakan suatu perbuatan, apakah perbuatan itu akan berdampak kepada sesuatu yang dihalalkan atau diharamkan

Akibat yang terjadi dari perbuatan, tanpa harus melihat kepada motif dan niat si pelaku.

CARA MENENTUKAN ADZ-DZARIAH