salam redaksi - kemdikbud...merdeka belajar salam redaksi daftar isi tajuk menuju survei pisa 2021...

48

Upload: others

Post on 15-Aug-2021

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …
Page 2: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Salam Redaksi

Pelindung : Kepala Balai Pengembangan PAUD dan Dikmas DIYPenanggung Jawab : Basri Hananta, M.Pd.Redaktur : Drs. Fauzi Eko PrayonoEditor : Agus Hari Prabowo, M.Pd., Gita Kurnia Graha, S.I.P.Desain & Layout : Winda Pratiwi, S.Kom., Gumelar Ramadhan, A.Md.Kom, Alamat Redaksi : Jalan Sorowajan Baru 1, Yogyakarta 55198 Telp/Fax : 0274 484367 Email : [email protected]

Meningkatkan Mutu PAUD dan DIKMAS

Buletin BP PAUD dan DIKMAS DIY

ISSN : 9772337940007

Redaksi menerima naskah berupa opini, warta, dan fiksi, Naskah diketik 2 spasi ukuran kertas kwarto dikirim ke emali redaksi Hamemayu

Sejak tahun 2000, Indonesia secara resmi terlibat sebagai partisipan PISA. PISA sendiri merupakan survei yang diselenggarakan untuk mengetahui kualitas pendidikan di dunia. Survei PISA sering dijadikan rujukan untuk mengevaluasi kualitas pendidikan suatu negara. Tiga indikator yang menjadi acuan survei, yaitu literasi, kemampuan matematika dan kemampuan sains, dinilai cukup mewakili gambaran kualitas pendidikan di suatu negara. Indonesia sendiri pada tahun pertama menjadi partisipan survei PISA menempati peringkat ke 39 dari 41 negara. Sementara pada tahun 2018, Indonesia ada di peringkat 72 dari 78 peserta. Hal ini menjadi perhatian tersendiri bagi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat ini.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nadiem Makarim, telah menyiapkan program untuk meningkatkan

peringkat Indonesia pada survei PISA tahun 2021 serta kualitas pendidikan di Indonesia. Salah satu program tersebut adalah Program Merdeka Belajar. Program ini mendapatkan tanggapan positif dari berbagai kalangan. Sebenarnya, program ini mengambil filosofi yang telah dicanangkan sebelumnya oleh Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hadjar Dewantara, yaitu kemerdekaan dan kemandirian.

Filosofi ini nampak jelas pada program Merdeka Belajar. Merdeka Belajar memiliki konsep kemerdekaan dan kemandirian bagi lingkungan pendidikan untuk menentukan metode terbaik dalam proses belajar mengajar. Hal ini dirancang dengan mengakomodir berbagai aspek didalamnya. Salah satunya mengacu pada standar rujukan kualitas pendidikan internasional, yaitu PISA.

Page 3: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Daftar Isi

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 3

FOKUSBersinergi Wujudkan Merdeka Belajar dan Budaya Literasi

FOKUSGeliat Literasi di Tengah Pandemi

FOKUSProgram dan Regulasi Pemerintah dalam Mendukung Program Merdeka Belajar Bagi Satuan Pendidikan Formal dan Nonformal

LIPUTAN KHUSUSStrategi PKBM dalam Mewujudkan Merdeka Belajar Berbasis Potensi dan Kebutuhan

LIPUTAN KHUSUSWujud Nyata Merdeka Belajar Bagi Tutor PKBM dan Pendidik PAUD

OPINIModel Pembelajaran Kesiapsiagaan Bencana Bagi Anak Usia Dini Melalui Bermain Peran

SESULUHMerdeka Belajar

SALAM REDAKSI

DAFTAR ISI

TAJUKMenuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar

CERPENKembali Ke Rahim

RESENSIMenghikmati Perjalanan Hidup Sang Filosof Kecil

02

03

04

07

11

14

19

23

LIPUTAN KHUSUSUpaya Meluruskan Miskonsepsi dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Merdeka Belajar

27

35

40

41

44

OPINISekolah Menyenangkan dalam Platform Merdeka Belajar

31

Page 4: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 20204

TAJUK

Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar

Program Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

beberapa waktu yang lalu mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan. Semua pihak berharap program ini mampu membawa angin perubahan ke arah yang lebih baik. Merdeka Belajar diharapkan mampu meningkatkan dan memeratakan kualitas pendidikan di Indonesia. Data dan fakta menunjukkan adanya disparitas kualitas pendidikan antar satuan pendidikan maupun antar wilayah.

Konsep Merdeka Belajar seperti yang disampaikan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Anwar Makarim, mengambil filosofi dari Ki Hajar Dewantara. Kedua filosofi tersebut adalah kemerdekaan dan kemandirian. Dalam Merdeka Belajar terdapat kemerdekaan dan kemandirian bagi lingkungan pendidikan untuk menentukan atau menggunakan metode yang terbaik untuk melaksanakan pembelajaran. Sebab, rancangan Merdeka Belajar telah mengakomodir berbagai aspek. Salah satu aspek tersebut mengacu pada praktik standar rujukan kualitas pendidikan internasional seperti PISA dan TIMSS.

Survei Programme for International Student Assessment (PISA) adalah survei rutin yang menjadi salah satu rujukan evaluasi kualitas pendidikan di dunia. Survei

ini dilakukan setiap tiga tahun sekali. Organization for Economic Co-operation and Development (OECD), merupakan penyelenggara survei PISA. OECD adalah organisasi yang berfokus pada kerja sama dan pembangunan ekonomi.

Keterlibatan Indonesia sebagai partisipan PISA dimulai sejak tahun 2000. Indonesia memberikan akses pada PISA untuk melakukan evaluasi terhadap capaian siswa. Hasil yang diperoleh kemudian diolah menjadi data yang akan digunakan untuk merefleksikan kebijakan pendidikan. Media juga senantiasa melakukan pemberitaan terhadap hasil survei tersebut. Peringkat yang diperoleh menjadi salah satu bukti sampai sejauh mana keberhasilan sistem pendidikan suatu negara.

Tahun pertama terlibat dalam survei menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke-39 dari 41 negara. Sementara hasil penyelenggaraan survei terakhir di tahun 2018, Indonesia berada di urutan 10 paling besar dari bawah, yakni peringkat ke-72 dari 78 peserta. Oleh sebab itu, dengan terlibat dalam survei PISA diasumsikan akan berdampak pada pergaulan Indonesia di mata dunia. Indonesia dapat mengupayakan kerjasama dengan negara-negara yang tergabung dalam OECD untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pendidikan.

Page 5: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 5

TAJUK

Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar

PISA menggunakan tiga indikator sebagai penilaian utama dalam survei. Ketiga indikator tersebut meliputi kemampuan literasi, kemampuan matematika, dan kemampuan sains. Adapun mekanisme pelaksanaannya adalah mengadakan tes untuk perwakilan remaja berusia 15 tahun dari berbagai negara. Skor standar internasional yang ditetapkan PISA untuk menilai ketiga kemampuan tersebut berada pada angka 500.

Kemampuan literasi merupakan indikator bagaimana siswa memahami dan merenungkan teks untuk mengemukakan ide dan gagasan baru, bukan sekadar memahami apa yang dibaca. Kemampuan

matematika adalah kemampuan untuk merumuskan, menggunakan, dan menafsirkan matematika dalam berbagai konteks. Sedangkan kemampuan sains merupakan kemampuan mengaitkan pengetahuan sains dengan isu yang relevan dalam kehidupan sehari-hari.

Hasil survei PISA tahun 2018 menunjukkan bahwa rata-rata kemampuan literasi negara-negara OECD berada di angka 487, skor Indonesia sendiri berada di skor 371. Peringkat pertama diraih China (skor 555), kemudian diikuti Singapura (549) dan Makau (525). Kemampuan matematika dan sains juga mencatat skor rendah pada tahun 2018. Indonesia memperoleh skor

Publikasi Media Terhadap Hasil Survei PISA 2018Sumber : www.beritasatu.com dan www.akurat.com

Page 6: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

379 untuk kemampuan matematika dan 396 untuk kemampuan sains. Bandingkan dengan China yang memiliki skor matematika diangka 591 dan 590 untuk kemampuan sainsnya.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengaku telah menyiapkan lima strategi pembelajaran holistik guna mengembangkan sumber daya manusia (SDM) sekaligus meningkatkan skor PISA para siswa Indonesia. Adapun lima strategi yang disiapkan oleh Nadiem untuk mengerek nilai PISA dan kualitas SDM hasil pendidikan Indonesia adalah berikut ini (1) transformasi kepemimpinan sekolah, (2) transformasi pendidikan dan pelatihan guru, (3) penyederhanaan kurikulum, (4) menerapkan standar penilaian global, (5) kemitraan dengan daerah dan masyarakat sipil.

Terkait strategi tersebut bagaimana sebaiknya upaya yang dilakukan pendidikan nonformal untuk memberikan kontribusi dalam menyongsong survei PISA tahun 2021. Kontribusi yang sejalan dengan Program Merdeka belajar, khususnya dari Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD dan Dikmas). Tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan seorang remaja berusia 15 tahun tidak serta merta hadir begitu saja. Stimulasi tumbuh kembang, pembiasaan dan penguatan karakter sejak usia dini membawa pengaruh yang sangat besar pada kemampuannya di masa yang akan datang. Pun demikian dengan kiprah warga belajar PKBM dalam program Paket A,B, dan C, Taman Bacaan Masyarakat (TBM), juga layak diperhitungkan untuk dapat memberikan sumbangsih bagi peningkatan kualitas SDM di Indonesia.

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 20206

TAJUK

Page 7: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Masa pandemi telah memaksa perubahan secara masif di semua lini kehidupan

masyarakat. Perubahan yang menonjol terlihat pada situasi yang menempatkan masyarakat dalam keterbatasan interaksi dan menuntut terjaganya kesadaran terhadap protokol kesehatan yang ketat. Untung saja, Tuhan telah menitipkan akal pada manusia yang karenanya manusia diharapkan akan selalu terjaga untuk bisa mengamankan kehidupannya dari segala bentuk tantangan hidup yang dihadapi. Dalam kondisi darurat, secara fitrah manusia ingin menggeliat mencari jalan keluar, bahkan sangat bepeluang tercetusnya inovasi di tengah keterbatasan.

Seperti halnya, Taman Baca Masyarakat (TBM) sebagai organisasi masyarakat yang mengawal kemampuan literasi menghadapi tantangan tersendiri di masa pandemi ini. Kondisi yang satu dengan yang lain berbeda. Kegiatan dan aktifitas TBM di awal pandemi berhenti beberapa saat sebagai respon alamiah pada perubahan kondisi. Selanjutnya, para pengelola TBM perlahan bergerak menggeliat melakukan beberapa terobosan. “Beberapa TBM mengganti layanan kegiatannya dengan daring seperti Live Instagram, Zoom Meeting, atau malah langsung turun ke masyarakat untuk membantu kebutuhan masyarakat, seperti pembagian sembako dan masker“,

papar Heny Wahdaturrahmah, ketua Forum TBM DIY.

Mbak Heny, begitu biasa ia disapa, menuturkan kembali bahwa semangat TBM ingin meningkatkan kualitas hidup berbeda cara geraknya. Ada yang masih bergerak di aktifitas seputar menyemangati membaca dan menulis, hingga kegiatan yang menumbuhkan kesadaran untuk meningkatkan kualitas hidup melalui pemberdayaan secara finansial. Ragam sasarannya menentukan kegiatan yang diusung oleh TBM. Keadaan ini bergerak menuju sebuah paradigma yang memaknai literasi secara lebih luas.

GELIAT LITERASI DI TENGAH PANDEMI

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 7

FOKUS | BAGIAN 1

Heni Wahdaturrahmah, Ketua FTBM DIY

Page 8: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

FOKUS | BAGIAN 1

Seiring proses adaptasi, obor literasi kembali menyala, bergeliat menumbuh kembangkan semangat untuk meningkatkan kualitas hidup melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat. TBM bergerak menuju pusaran paradigma yang memaknai literasi secara lebih luas. “Dalam hal ini, peran forum

disemai bisa tumbuh dengan subur sampai masa panen. Tidak hanya bibit tanaman dan hasil panen saja yang dijual, akan tetapi media tanam organik, yang berbahan sekam bakar, pupuk kandang dan kompos yang diolah dengan difermentasi ternyata mampu mendongkrak sirkulasi pemasarannya. Dari hasil penjulan pada panen perdana saja sudah bisa balik modal dan mendapatkan keuntungan ditambah penjualan kompos, imbuh Tri.

turut mendukung pemberdayaan dengan mengidentifikasi kebutuhan para pengelola TBM, memfasilitasi dan mengoneksikan melalui jejaring menjadi simpul-simpul supaya bisa terhubung antar TBM dan para mitra agar TBM lebih bisa berkembang”, begitu imbuhnya.

Dampak nyata dari pandemi secara cepat merangsek sektor ekonomi masyarakat. Berbagai usaha mikro maupun makro mengalami bencana finansial sehingga terjadinya banyak pemangkasan tenaga kerja. Akibatnya, banyak warga masyarakat kehilangan pekerjaan, yang menyebabkan ekonomi keluarga menjadi limbung.

TBM Gubug pintar menangkap kondisi ini menjadi sebuah tantangan yang harus dibuatkan aliran jalan keluar. Tri Sudarsini, pengelola TBM Gubug Pintar memaparkan bahwa kebun sayur menjadi gagasan yang direalisasikan untuk menjawab keluhan dari warga sekitar. TBM mencoba untuk mengajak mereka yang terdampak covid-19 untuk berwirausaha bersama. Salah satu usaha yang dilakukan untuk pertama kali yaitu dengan membuat usaha perkebunan dengan media polybag dan planterbag.

Tri menjelaskan lebih lanjut, pada awalnya yang ditanam adalah bibit sayuran berupa cabai, sawi, kangkung dan terong yang mudah untuk penyemaiannya dan ketika sudah jadi mudah dalam pemasarannya. Dari situlah mulai menampakan hasil. Bibit yang

Geliat Literasi Finansial

Tri Sudarsini, Pengelola TBM Gubug Pintar Gunungkidul

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 20208

Page 9: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

FOKUS | BAGIAN 1

Seiring waktu, kegiatan berkembang cukup pesat yang ditunjukkan meningkatnya permintaan masyarakat tidak hanya sayuran tetapi buah-buahan dan juga tanaman hias. Pangsa pasar meluas tidak hanya di wilayah

Literasi menuju Merdeka belajar

sekolah diajak untuk belajar teori dan konsep dengan mempraktikkan langsung. Di Sleman, TBM Jlegongan menggagas kelas alam raya yang mengajak anak-anak belajar dan berinteraksi dengan suasana dusun dan bukit di sekelilingnya. Suasana yang menyenangkan dan berfokus pada proses inilah yang oleh para pengelola TBM menumbuhkembangkan literasi mengarah pada konsep mereka belajar.

Gunungkidul saja, akan tetapi sudah menjangkau daerah Magelang dan Purworejo. Pada akhirnya, TBM mampu memberdayakan warga masyarakat sekitar untuk membantu pemasaran dan tenaga pengolahan.

Deklarasi 7 Kampung Baca Kota Yogyakarta

TBM dalam gerak geliat literasi yang dilakukan sejatinya telah mengusung konsep merdeka belajar. Mbak Heny menyatakan bahwa banyak TBM yang hadir karena ingin memberikan suasana menyenangkan dalam belajar, menambah gizi pengetahuan dan keterampilan. Sebagai contoh, ketika belajar sains bersama Kampung Sains di Karangkajen, warga utamanya anak-anak usia

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 9

Page 10: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

FOKUS | BAGIAN 1

“Kampung baca yang diinisiasi oleh pemerintah Kota Yogyakarta yang digerakkan oleh para pegiat literasi yang notabene merupakan pengelola TBM bergerak secara masif mendampingi program literasi untuk menguatkan konsep merdeka belajar“, jelas Fajar Nur Rohmad, ketua Forum Kampung Baca. Fajar yang juga merupakan pengelola Rumah Baca Suryowinoto di Giwangan ini kembali menuturkan bahwa kampung baca bersinergi dengan lembaga masyarakat dan kegiatan Rumah Baca Suryowinoto mengelola program pendampingan belajar untuk membantu pembelajaran jarak jauh. Lebih jauh pengembangan kegiatan literasi oleh kampung baca bersinergi dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan kota Yogyakarta dikemas menjadi lebih menarik, cenderung bermuara pada kompetensi lifeskill melalui program literasi terapan sebagai salah satu literasi inklusi sosial.

Program Penguatan TBM Rumah Baca Suryowinoto

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202010

Geliat literasi yang dilakukan TBM menjadi penanda adanya aktifitas pemberdayaan yang mampu meningkatkan kualitas hidup. Pandemi telah menggiring kesadaran masyarakat akan arti pentingnya literasi dalam membangun sikap hidup konstruktif di tiap perubahan yang terjadi. “Rumah Baca Suryowinoto mungkin masih menjadi bagian kecil diantara TBM lainnya yang ingin mewujudkan mimpi besar untuk memerdekakan masyarakat tanpa pamrih. Mari bekerja tanpa sorotan media, tanpa gunting pita, bahkan tidak ada seorang pun pejabat yang mengetahuinya. Cukuplah Tuhan dan tanah air tempat kita berpijak ini yang menjadi saksi untuk berkarya dan turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa”, tandas Fajar. [Maya Veri Oktavia]

Page 11: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Program dan Regulasi Pemerintahdalam Mendukung Program Merdeka Belajar Bagi Satuan Pendidikan Formal dan Nonformal

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan beberapa waktu yang lalu telah mencanangkan

program Merdeka Belajar. Harapan dicanangkannya Program tersebut adalah adanya peningkatan dan pemerataan dalam kualitas pendidikan antar satuan pendidikan maupun antar wilayah. Peningkatan kualitas pembelajaran dari dulu sampai sekarang menjadi sebuah tantangan bagi bangsa ini.Pergantian kurikulum sudah sering dilakukan oleh bangsa ini itupun ternyata belum membawa hasil yang memuaskan bahkan dapat dikatakan belum membawa perubahan yang berarti. Sebagus apapun kurikulumnya apabila tidak didukung oleh perangkat yang mendukung seperti pendidik, sarana pembelajaran, serta proses pembelajaran tersebut. Dibagian mana proses yang salah dan membuat hasil pembelajaran menjadi tidak berhasil atau gagal? Jika dibagian pendidik apakah kualitas sumber daya manusianya yang rendah, ataukah proses rekrutmennya?

Jika dibagian proses belajarnya apakah pemilihan metodologi pembelajarannya, media yang digunakan guru kurang menarik? Dan apabila karena inputnya atau anaknya? jika faktor anak maka latar belakang keluarga, lingkungan anak harus menjadi keprihatinan

semua pihak dan semuanya itu perlu kita kaji agar pemerintah dapat memberikan solusi yang tepat.

Pada hasil survei pertama kali Programme for International Student Assesment (PISA) yang menjadi salah satu rujukan evaluasi kualitas pendidikan menunjukkan bahwa Indonesia menempati peringkat ke 39 dari 41 negara seakan menjadi juru kunci dan begitu rendahnya kualitas pendidikan kita. Sebagai guru adalah hal yang sangat menggelisahkan ketika proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak mengalami keberhasilan. Dibagian manakah yang harus kita perbaiki?

Program Merdeka Belajar yang digagas oleh Nadiem Makarim mendasarkan ajaran dari Ki Hadjar Dewantoro. Dalam ajarannya Ki Hadjar Dewantoro menekankan tentang kemerdekaan dan kemandirian bagi lingkungan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran.

PISA menggunakan tiga indikator sebagai penilaian utama dalam survei yaitu kemampuan literasi, kemampuan matematika dan kemampuan sains. Adapun mekanisme pelaksanaannya adalah mengadakan tes untuk perwakilan remaja usia 15 tahun dari

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 11

FOKUS | BAGIAN 2

Page 12: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

berbagai negara. Skor standar internasional yang diterapkan PISA untuk menilai ketiga kemampuan tersebut berada pada angka 500.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan telah menyiapkan lima macam strategi pembelajaran holistik guna mengembangkan sumber daya manusia (SDM) sekaligus meningkatkan skor PISA. Lima macam strategi pembelajaran holistik guna mengembangkan sumber daya manusia (SDM) sekaligus meningkatkan skor PISA siswa Indonesia. Adapun lima macam strategi yang disiapkan oleh Nadiem adalah (1) transformasi kepemimpinan sekolah, (2) transformasi pendidikan dan pelatihan guru, (3) penyederhanaan kurikulum, (4) menerapkan standar penilaian global, (5) kemitraan dengan daerah dan masyarakat sipil.

Untuk mencapai dan melaksanakan strategi tersebut tentunya membutuhkan sinergitas berbagai pihak. Pengawas Taman Kanak Kanak adalah ujung tombak bagi Dinas Pendidikan dalam memberikan pendampingan para guru. Demikian juga dengan para Penilik PAUD dalam mendampingi para Pamong yang mengelola Kelompok Bermain, Satuan PAUD Sejenis, Play group serta Taman Penitipan Anak.

Menurut Pengawas TK dari Gunungkidul Ibu Nunuk Setyowati, MM dukungan pemerintah terhadap upaya peningkatan pencapaian kualitas pendidikan yang telah dilakukan adalah Pengawas TK yang juga merangkap ketugasan sebagai Koordinator Wilayah atau korwil Tanjungsari ini adalah 1) pemenuhan pendidik dan tenaga kependidikan di lembaga yang masih kurang, 2) peningkatan profesionalisme guru, 3)

melengkapi sarana dan prasarana yang dimiliki TK, 4) beasiswa bagi guru dan kepala sekolah dalam meningkatkan kualifikasi pendidikan dan 5) penambahan dana BOP.

Menurutnya dengan adanya program merdeka belajar ini dapat memberikan kewenangan pada sekolah atau lembaga menentukan model pembelajaran yang akan diterapkan pada peserta didik. Guru pun diberikan kewenangan dalam menyusun materi pembelajaran serta melaksanakannya. Karena sudah dipilih dan direncanakan sendiri oleh guru sesuai kondisi lingkungan dan kondisi anak maka harapannya adalah anak senang dalam mengikuti pembelajarannya, merasa tidak terbebani, serta memperoleh pengalaman langsung sehingga anak lebih mandiri dan kreatif. Maka Pengawas yang energik, lincah dan murah senyum ini berharap kinerja yang seharusnya dilakukan aparat pemerintah baik secara program maupun regulasi adalah pemerintah harus komitmen dan tanggung jawab, melakukan sosialisasi kepada masyarakat tentang merdeka belajar serta terus meningkatkan kompetensi guru. Menutup pembicaraannya Ibu Nunuk berpesan kepada pelaksana pendidikan di TK/PAUD agar lebih memahami makna merdeka belajar, mengenali lingkungan dengan baik karakteristiknya serta mengoptimalkan peran serta orang tua.

Berbeda pandangan dengan Ibu Pengawas TK yang sudah melaksanakan ketugasannya sejak tahun 1999, mantan guru teladan Nasional tahun 1997 ini Ibu Winarsih, M.Pd menuturkan kinerja dinas yang telah dilakukan dalam merdeka belajar adalah: 1) memfasilitasi guru dalam pelatihan peningkatan kompetensi pendidik, 2) mengadakan sosialisasi terhadap

FOKUS | BAGIAN 2

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202012

Page 13: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

FOKUS | BAGIAN 2

kebijakan menteri terkait program merdeka belajar, 3) penguatan terhadap kompetensi kepala lembaga, 4) memfasilitasi rakor terhadap mitra untuk saling tukar informasi dan bekerja sama, 5) memberikan penghargaan terhadap pendidik melalui berbagai lomba kreativitas, 6) melakukan penilaian terhadap inovasi maupun keunggulan untuk dijadikan model sebagai lembaga inovatif, 7) menjalin mitra dengan instansi terkait/relevan. Pengawas yang tahun ini juga menyandang predikat Pengawas Berprestasi 1 2020 di Kabupaten Sleman ini juga memiliki harapan kepada pemerintah pusat yaitu adanya penambahan sarana prasarana terhadap lembaga pendidikan yang masih minim sarananya, dan juga ada program pengajuan dana serta pelatihan terhadap pengelolaan keuangan terutama dana Bantuan Operasional Pendidikan atau BOP sembari memungkas pembicaraannya.

Winarsih M.Pd., Pengawas Kec. Turi Tempel Sleman

Sementara itu kepala sekolah TK Negeri 2 Sleman, Ibu Tri Haryatni, M.Pd penilaian Programme for International Student Assessment (PISA) kurang obyektif karena hanya melihat dari sisi hasil saja, kurang mempertimbangkan proses, juga dalam pemeringkatan yang kurang mempertimbangkan karakter hanya akademik saja. Menurutnya, hasil pemeringkatan yang rendah disebabkan oleh kurangnya dukungan dari orang tua juga arahan dari guru yang belum dapat ditangkap oleh anak. Tentang dukungan yang telah diberikan pemerintah menurutnya sudah cukup yaitu dengan adanya kelengkapan sarana prasarana serta pemberian dana Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP). Kinerja sesuai tupoksinya menurutnya dapat membuat ketercapaian target merdeka belajar. [Erna Yuli Agustin]

Tri Haryatni, M.Pd., Kepala TK Negeri 2 Sleman

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 13

Page 14: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Peran akademisi dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran

PAUD, pendidikan kesetaraan dan pendidikan masyarakat tidak terlepas dari tiga fungsi utama perguruan tinggi. Tri darma perguruan tinggi meliputi, pendidikan, penelitian, dan pengabdian. Dalam implementasinya tidak mungkin akademisi berjalan sendiri tanpa menggandeng mitra dari praktisi, pengguna alumni dan masyarakat.

Pertama, fungsi pendidikan memberikan kontribusi mempersiapkan sumber daya manusia penggerak PAUD, pendidikan kesetaraan dan pendidikan masyarakat yang berkuliatas dengan prinsip belajar sepanjang hayat. Lulusan atau alumni memiliki kompetensi, integritas dan akhlak yang baik.

Akademisi mengembangkan merdeka belajar dengan memperbanyak jumlah jam, agar mahasiswa memiliki pengalaman dalam mengembangkan kemampuan 4C dan karakter. Ketika lulus kuliah, alumni menjadi pendidik dan pengelola PAUD, pendidikan kesetaraan dan pendidikan masyarakat, tetap senang belajar. Menurut Alvin Tofler, pada abad 21 manusia yang illaterate bukan hanya orang yang tidak bisa membaca, tetapi orang illaterate adalah orang yang tidak mau learn, unlearn, dan relearn.

Bersinergi Wujudkan Merdeka Belajar dan Budaya Literasi

Kedua, terkait peran penelitian, salah satunya adalah penelitian yang mengembangkan berbagai model pembelajaran tentang pembelajaran HOTS. Karakter UNY sebagai kampus yang leading dalam karakter di bidang PAUD, pendidikan kesetaraan, dan pendidikan masyarakat. Bermitra dengan SKB, BPPAUD dan Dikmas, lembaga PAUD dan stakeholder lainnya. Hasil penelitian didesiminasikan dan dipublikasikan agar dapat diakses oleh praktisi dan masyarakat luas sebagai kontribusi sumber belajar dari hasil penelitian.

Ketiga, terkait fungsi pengabdian masyarakat, akademisi terlibat dalam kegiatan pengabdian berupa pelatihan, seminar/webinar, pemberdayaan, dan kegiatan lainnya untuk peningkatan kualitas PAUD, pendidikan kesetaraan, dan pendidikan masyarakat. Dengan peserta terdiri dari guru PAUD, pamong/tutor kesetaraan, dan masyarakat luas. Sehingga dengan adanya komunikasi dan kolaborasi akademisi, praktisi, dan teman-teman birokrasi, bersinergi dan menghasilkan situasi positif, baik bagi akademisi maupun praktisi PAUD, pendidikan kesetaraan dan pendidikan masyarakat.

“Kendala yang dihadapi saat pandemi Covid-19, tidak bisa intens bertemu langsung dengan teman-teman praktisi, bertemu

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202014

FOKUS | BAGIAN 3

Page 15: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

secara daring. Semoga pandemi segera berlalu agar kita dapat berjumpa kembali, saling berkolaborasi program untuk kemajuan pendidikan terutama pendidikan nonformal di Indonesia “pendidikan nonformal informal it’s future education”, pungkas Dr. Puji Yanti Fauziah, Dosen PLS UNY.

HOTS, karakter dan komunikasi, kolaborasi, kreatifitas, kritis (4C). Sejalan dengan konsep merdeka belajar, pelaksanaan tri darma pendidikan dalam kelas dan luar kelas, penelitian di masyarakat dan pengabdian masyarakat memiliki nilai-nilai tersebut.

Upaya yang telah dilakukan akademisi mendorong mahasiswa untuk melaksanakan kerja lapangan, magang, penelitian dan pengabdian yang merespon problem riil di masyarakat. Dosen aktif melakukan hal sejenis, materi pembelajaran juga memuat merdeka belajar. Kinerja yang telah atau akan dilakukan oleh akademisi sebagian besar sudah melakukan merdeka belajar, namun

Subejo, SP., M.Sc., PhD., Sekretaris Prodi S2 dan S3 Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan, Pascasarjana Universitas Gadjah Mada

Dr. Puji Yanti Fauziah, Dosen PLS UNY

Senada yang diungkapakan oleh Subejo, SP., M.Sc., PhD., Sekretaris Program Studi S2 dan S3 Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan, Pascasarjana UGM, kiprah akademisi bagi pendidikan masyarakat, dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran yang memuat literasi, numerasi

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 15

FOKUS | BAGIAN 3

Page 16: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

belum terstruktur dalam program khusus. Merdeka belajar yang sedang dirancang dengan membuat program yang lebih terstruktur akan dilakukan mulai tahun 2021.

Kendala atau permasalahan yang dihadapi akademisi selama ini telah dilakukan berbagai cara mengatasinya, dengan dukungan komitmen semua pihak. Terdiri atas korporasi, lembaga pemerintah, lembaga swasta, dan lembaga masyarakat melalui MoU formal, ditetapkan secara resmi.

organisasi dengan mencanangkan advokasi pendidikan pra-sekolah sampai dengan pendidikan dasar, dan PAUD. Prinsip advokasi secara formal adalah membantu permasalahan organisasi, hubungan informal dengan orang tua. Sedangkan secara pendidikan nonformal-informal berisi substansi pendidikan anak diberikan langsung secara konsultatif terutama permasalahan perkembangan psikologi, dengan tajuk Parenting Pendidikan Anak Usia Dini kepada orang tua.

Pada pendidikan kesetaraan sudah dilakukan dengan memberikan konsultasi kelembagaan kepada sanggar atau pusat belajar masyarakat secara informal. Baik untuk program literasi maupun vokasi terkait dengan satuan pendidikan dasar, sehingga tidak berbenturan dengan substansi meterialnya. Pembimbingan secara psikologis atau konseling diberikan kepada peserta secara langsung.

HOTS diberikan secara implisit pada pertemuan parenting, bahkan penyisiran terhadap perilaku samping anak diberikan. Dengan membentuk satuan tugas tingkat kelurahan, secara simultan dengan ide-ide pengembangan program literasi dan pendidikan karakter. Pembinaan diimbaskan oleh Kader Parenting Anak dan Remaja yang dibentuk bersama antara pemuda setempat dengan pamongnya.

Dasar pengembangan 4C dengan gambaran umum sebagai berikut, communication melalui konsultasi langsung dan selama pandemi covid-19 ini melalui

Dr. Drs. Hajar Pamadhi, MA(Hons) Ketua II Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta

Dr. Drs. Hajar Pamadhi, MA(Hons) Ketua II Dewan Pendidikan Kota Yogyakarta, menjelaskan kiprah Dewan Pendidikan sebagai

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202016

FOKUS | BAGIAN 3

Page 17: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

WhatsApp. Colaboration dilakukan secara berantai antara: pejabat kelurahan dan satuan tugas Kader Parenting, serta Dewan Pendidikan, khususnya kesulitan psikologis tentang isi materi dan model penanganan kesulitan belajar. Creativity atau kreatifitas diarahkan kepada pembelajaran vokasi, bagi peserta didik yang sudah bekerja. Dengan mengatur waktu bekerja, belajar dan berkomunikasi dibuat secara efektif. Dewan Pendidikan menunjukkan langkah belajar yang tepat. Critical thinking, dengan memberi motivasi dan menyodorkan persoalan melalui analisia konten tentang materi pembelajaran.

Merdeka belajar terkonsep melalui sinergi konsultatif atas nota permasalahan yang disodorkan oleh Dinas Pendidikan oleh sub-bagian yang terkait. Namun, Dewan Pendidikan sewaktu-waktu dibutuhkan dapat diberikan secara personal dari guru atau tutor. Sebenarnya hak penuh organisasi pembelajaran adalah guru itu sendiri, sehingga pemberian dukungan bersifat personal dan sebagian besar anggota Dewan Pendidikan berasal dari disiplin keilmuan psikologi. Melalui kegiatan workshop yang diselenggarakan pihak swasta maupun pemerintah melalui dinas terkait, seperti Dinas Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Perempuan, Dinas Tenaga Kerja, maupun Dinas Pendidikan.

Upaya Dewan Pendidikan adalah konsultatif, artinya memberikan konsultasi pendampingan kepada tutor, guru dan orang tua anak usia dini dan peserta didik pendidikan kesetaraan. Bentuk konsultatif untuk ibu atau

orang tua anak usia dini dengan parenting psikologis. Dalam pendidikan kesetaraan berupa dorongan belajar dan bekerja secara kreatif. Pada masa pandemi covid-19 ini dilakukan secara daring dengan WhatsApp Group.

Waktu menjadi kendalanya, Dewan Pendidikan bersifat konsultatif dengan personel sedikit hanya menangani problem yang berifat substansi. Sedangkan problem pembelajaran para tutor atau guru relatif besar. Penyesuaian waktu kolaborasi bertiga antara Dewan Pendidikan, guru dan peserta didik menjadi kurang efektif. Sebagai jalan keluar dilakukan secara kolaboratif melalui daring. Dalam hal ini Dewan Pendidikan bersama Dinas Pendidikan melakukan konsultasi psikologis. Permasalahan yang tertampung di Dinas Pendidikan kemudian menyisir permasalahan dan mengembangkan diskusi antar Dewan Pendidikan, secara formal dalam rapat maupun informal melalui daring WhatsApp Group, untuk memperoleh solusi bersama.

Menurut Ida Laily Fauziah, S.Pd., Kepala Sekolah Kelompok Bermain Bintang Sembilan, Bendungan Kidul RT 30 RW 14 Bendungan, Wates, Kulon Progo, selama ini Kelompok Bermain Bintang Sembilan melayani anak usia 2 – 4 tahun, membuka layanan fullday. Kegiatan pembelajaran diupayakan memuat literasi, HOTS, karakter dan 4C, mencoba menggunakan loose parts dalam pembelajaran. Selama pandemi covid-19 pembelajaran secara daring Belajar dari Rumah (BDR).

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 17

FOKUS| BAGIAN 3

Page 18: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Setiap akhir pekan semua guru berkumpul untuk sharing dan menyusun RPPH/RPPM serta pemecahan masalah tiap kelas, Setiap bulan rapat koordinasi dengan semua guru untuk evaluasi tema yang telah berjalan dan membuat rencana tema yang akan datang. Mengajar itu pekerjaan dari hati, sehingga harus memotivasi guru agar mampu kerja keras, kerja cerdas dan ikhlas, dengan merangkul mereka untuk saling bekerja sama dan guyub rukun mengasuh peserta didik.

Lembaga PAUD dituntut mampu mempersiapkan pendidikan yang lebih baik, peserta didik dipersiapkan untuk mampu hidup di jamannya kelak. Lembaga PAUD harus bergandeng tangan bersama orang tua sebagai mendukung, memberi kasih sayang dan memfasilitasi tumbuh kembang anak. Masa BDR, anak bebas bereksplorasi, berekspresi dengan bahagia di rumah, dengan pendampingan orang tua dan panduan dari guru.

Para guru dibekali pengetahuan agar mengenal dan memahami merdeka belajar melalui berbagai pelatihan. Salah satunya dengan Workshop Guru Kreatif (WGK), secara interen lembaga mengadakan workshop tentang pembelajaran STEAM dan loose parts. Orang tua juga diperkenalkan dengan pembelajaran STEAM, diperlihatkan dan dipahamkan, sehingga dapat mempraktekkan di rumah. Belajar sambil bermain menggunakan bahan yang tersedia di rumah.

“Kedepan lembaga kami berencana menerapkan metode pembelajaran STEAM dengan lebih baik. Kemauan dan semangat guru harus dibangun dan dikuatkan. Kami juga sedang belajar untuk melaksanakan Supervisi Refleksi Kolaboratif salah satu program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui kemitraan, sebagai Pengelola Mitra dalam Program Peningkatan dan Pemerataan Mutu GTK PAUD”, pungkas Ida. [Sabatina RW]

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202018

FOKUS | BAGIAN 3

Ida LaiLy Fauziah, S.Pd. Kepala Sekolah KB Bintang Sembilan

Page 19: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Program Merdeka Belajar disambut baik oleh berbagai kalangan. Merdeka Belajar

sendiri mengandung konsep kemerdekaan dan kemandirian. Konsep tersebut mengambil beberapa saripati ajaran Ki Hajar Dewantara. Dalam Merdeka Belajar terdapat kemerdekaan dan kemandirian bagi lingkungan pendidikan untuk menentukan atau menggunakan metode yang terbaik guna melaksanakan pembelajaran. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebagai salah satu bagian dari satuan pendidikan, memiliki ciri khas dan caranya masing-masing dalam mewujudkan merdeka belajar. PKBM menerapkan Merdeka Belajar sesuai dengan kondisi lingkungan, karakter, dan kebutuhan warga belajar

Swesti Intan Pramesti, M.Pd., Pengelola PKBM Pelangi Abadi Nusantara Yogyakarta menuturkan bahwa PKBM Pelangi Abadi Nusantara telah melaksanakan konsep merdeka belajar sejak lama. Strategi TKBM menjadi salah satu keunggulan yang dikedepankan. TKBM adalah kependekan dari Temu Kenali Bakat Minat Warga Belajar. Strategi ini bertujuan untuk menemukan dan mengenali bakat serta minat warga belajar. Pengelola maupun tutor menggunakan beberapa cara dalam mengenali potensi dan karakter warga belajar. Langkah pertama yang

Strategi PKBM dalam Mewujudkan Merdeka Belajar Berbasis Potensi dan Kebutuhan

dilakukan yaitu menggunakan alat psikotest dan fingerprint DMI untuk menemukan bakat dan minat warga belajar. Langkah selanjutnya adalah mengenali karakter warga belajar kemudian mengelompokkan warga belajar ke dalam rombongan belajar (rombel) yang memiliki bakat minat yang hampir sama. Tujuannya agar pengelola maupun tutor dapat memberikan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan warga belajar.

Swesti Intan Pramesti, M.Pd.Pengelola PKBM Pelangi Abadi Nusantara

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 19

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 1

Page 20: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Lebih detail disampaikan Swesti bahwa penerapan Merdeka Belajar diwujudkan antara lain melalui, (1) pengelola menyusun kurikulum sesuai dengan kebutuhan warga belajar yang mengakomodasi potensi, bakat, minat serta karakter, (2) tutor diberikan kesempatan untuk berinovasi media pembelajaran, materi, dan membuat soal yang bersifat High Order Thinking Skills (HOTS), (3) menyelenggarakan mata pelajaran pilihan seperti agama dan training motivasi untuk meningkatkan karakter warga belajar dalam hal kejujuran, kepercayaan diri dalam belajar, serta sebagai upaya mengantisipasi kejenuhan dalam melaksanakan pembelajaran daring, (4) menyelenggarakan pembelajaran ekstrakurikuler seperti science club dan fotografi yang bertujuan merangsang kreativitas, kemampuan komunikasi, kerjasama, dan memecahkan masalah, (5) membekali warga belajar dengan kemampuan soft skills seperti public speaking dan story telling.

Senada dengan Swesti, Agustina Tri Haryatun, S.Pd., pengelola PKBM Manut Wargo Kulonprogo, mengatakan, “Model soal yang diterapkan oleh tutor dimulai dengan model soal yang berpikir tingkat tinggi, mengekplorasi daya nalar, bermuatan karakter seperti pada soal-soal AKM atau PISA.” Sementara Erni Suryandari, S.Pd., pengelola PKBM Panca Usaha Sleman mengungkapkan bahwa sebelum pandemi pembelajaran di PKBM menggunakan model blended learning. Namun saat ini pembelajaran seluruhnya menggunakan model pembelajaran daring

melalui WhatsApp maupun Google Classroom. Oleh sebab itu pengelola mendorong tutor untuk melakukan berbagai inovasi dan kreasi pembelajaran. Tujuannya agar tutor mampu menyampaikan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan dan potensi warga belajar. Erni menambahkan bahwa inovasi dan kreasi tersebut terbukti mampu membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 1

Agustina Tri Haryatun, S.Pd., Pengelola PKBM Manut Wargo

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202020

Strategi yang dilakukan antar PKBM dalam mewujudkan Merdeka Belajar pasti memiliki perbedaan. Sebab kondisi dan kebutuhan warga belajar antar wilayah tidaklah sama. Seperti halnya PKBM Mandiri

Page 21: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Erni Suryandari, S.Pd., Pengelola PKBM Panca Usaha

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 1

Bantul yang sudah sejak lama menerapkan merdeka belajar melalui pembelajaran mandiri. Peserta didik belajar modul secara mandiri di rumah dengan mengunduh sebelumnya atau mengambil hardfile yang disediakan. Guna mendukung keberhasilan pembelajaran, Bigi Pangestuti,S.Pd., pengelola PKBM Mandiri mengungkapkan, “Kami menyediakan layanan konsultasi, serta tutorial bagi warga belajar yang mengalami kesulitan dalam memahami mata pelajaran.” Tutor juga memberikan ruang kepada warga belajar untuk kreatif dan berlatih kemampuan public speaking. Misalnya dengan memberikan penugasan untuk mata pelajaran sejarah melalui pembuatan peta kedatangan bangsa Eropa ke Indonesia. Warga belajar kemudian wajib mempresentasikan hasil karya yang telah dibuat.

Contoh strategi yang lain diperlihatkan oleh PKBM Handayani Gunungkidul. PKBM Handayani selain menyelenggarakan pembelajaran daring maupun tatap muka terbatas, juga memberikan kegiatan lain sebagai pendukung. Kegiatan tersebut berwujud kreativitas yang diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan dari warga belajar. Wasriyati, selaku pengelola menerangkan bahwa kegiatan yang dilakukan di PKBM Handayani antara lain pembuatan makanan lokal atau kegiatan lain yang dapat menambah penghasilan. Motivasi juga selalu diberikan agar warga belajar saling memberikan dukungan

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 21

Wasriyati, S.Pd., Pengelola PKBM Handayani

Page 22: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

dalam keadaan apapun. Harapannya ada jalinan atau ikatan emosi yang kuat antara pengelola, tutor, dan warga belajar.

Pelaksanaan strategi tersebut tentu memiliki kendala masing-masing. Kendala yang umum terjadi untuk saat ini terkait hal teknis adalah kondisi sinyal yang berbeda antar warga belajar. Akibatnya fasilitas pembelajaran daring belum semua bisa diakses oleh warga belajar karena kondisi jaringan internet yang kadang tidak stabil atau blank spot. Sementara kendala dari sisi SDM antara lain, (1) heterogenitas karakter warga belajar, (2) adanya perbedaan latar belakang, usia, kemampuan antar warga belajar, (3) tutor belum mampu mengaktualisasikan pembelajaran dengan baik sesuai kompetensi, serta (4) karakter warga belajar yang cenderung menganggap remeh pembelajaran.

Meskipun demikian para pengelola PKBM tersebut optimis bahwa dengan kreativitas, kerjasama dan mengoptimalkan setiap potensi yang ada maka segala kendala akan mampu diatasi. Mereka mencari solusi sesuai dengan karakteristik permasalahan masing-masing. Seperti solusi yang telah dilakukan di PKBM Pelangi Abadi Nusantara dengan membuat buku penghubung secara digital untuk menyiasati tidak berfungsinya buku penghubung manual. Solusi ini diterapkan agar komunikasi dan pemantauan

tetap berjalan maksimal di masa pandemi. PKBM Mandiri dan PKBM Handayani memiliki persamaan dalam mengatasi keterbatasan sinyal dengan melakukan home visit atau jemput bola untuk memantau keadaan yang sebenarnya dari warga belajar. Home visit juga bertujuan untuk mencari solusi atas kesulitan yang dihadapi warga belajar dalam memahami pembelajaran melalui modul. Pelaksanaan home visit berlangsung dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Sementara PKBM Panca Usaha dan PKBM Manut Wargo berupaya untuk mengikutsertakan tutor dalam pelatihan atau webinar mengenai AKM, Computational Thinking atau High Order Thinking Skills. Upaya yang dilakukan tersebut diharapkan mampu meningkatkan mutu PKBM dari sisi pengelolaan dan pembelajaran. Tak lupa dengan melakukan inovasi dan memanfaatkan kemajuan dalam ilmu pengetahuan serta teknologi informasi agar dapat mengembangkan pembelajaran. Dengan demikian para pelaku pendidikan kesetaraan di Daerah Istimewa Yogyakarta sejatinya telah memberi bukti nyata untuk mendukung Program Merdeka Belajar. Merdeka Belajar yang tetap berpijak pada kearifan lokal masing-masing dan menyesuaikan dengan kondisi, situasi, kebutuhan, serta karakter warga belajar. [Vivi Kusumastuti]

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202022

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 1

Page 23: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 2

Merdeka belajar menjadi nafas baru dalam dunia pendidikan. Merdeka belajar memiliki

makna kebebasan untuk berinovasi dan menumbuhkan proses kreatif pada kegiatan pembelajaran. Namun kebebasan tersebut harus tetap memperhatikan peningkatan kemampuan warga belajar pada semua sisi. Baik sisi karakter, literasi, numerasi, 4C (communication, collaboration, creativity, and critical thinking), dan High Order Thinking Skills (HOTS). Tutor PKBM dan Pendidik PAUD memiliki cara masing-masing untuk mewujudkan Merdeka Belajar. Cara yang dilakukan untuk membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menyenangkan dengan tak lagi berpusat pada guru melainkan berpusat pada anak atau siswa (children center or student center). Sebab Merdeka Belajar memberikan keleluasaan bagi satuan pendidikan untuk menerapkan model, metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Intan Nadya Lestari, salah satu tutor di PKBM Pelangi Abadi Nusantara Yogyakarta, mewujudkan Merdeka Belajar dengan menggunakan media serta strategi yang akrab dengan warga belajar. Sebagai contoh, Nadya menggunakan video yang sedang viral untuk memancing respon warga belajar. Selain

Wujud Nyata Merdeka Belajar Bagi Tutor PKBM dan Pendidik PAUD

itu mengangkat tema yang sedang trend sesuai usia perkembangan warga belajar dan membuka ruang diskusi setelahnya. Cara ini terbukti menarik minat warga belajar terhadap pembelajaran. Sebab suasana belajar menjadi tidak monoton dan mampu mencegah kejenuhan karena tidak lagi menggunakan metode konvensional seperti ceramah dan mencatat.

Wasriyati, S.Pd., Pengelola PKBM Handayani

Intan Nadya Lestari, S.Pd.Tutor PKBM Pelangi Abadi Nusantara

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 23

Page 24: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202024

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 2

Pelaksanaan Merdeka Belajar yang dilakukannya sejauh ini belum menemukan kendala yang berarti. PKBM tempat bernaung sangat mendukung dengan memberikan pemenuhan sarana dan prasarana untuk tutor maupun warga belajar. Sarana dan prasarana yang diberikan antara lain berupa penyediaan perangkat teknologi sebagai penunjang media belajar. Lebih daripada itu, dukungan yang tak kalah penting juga datang dari tenaga pendidik lain, tutor, warga belajar, dan orang tua warga belajar. Dukungan tersebut hadir dalam wujud hubungan yang sangat baik dan komunikasi dua arah.

Nadya berharap dukungan lebih banyak pihak untuk mensukseskan program Merdeka Belajar. Salah satu dukungan yang sangat diharapkan adalah penyelenggaraan bimbingan teknis (bimtek), workshop, terkait penggunaan metode, media, maupun strategi yang lebih kekinian dengan menggunakan ilmu pengetahuan serta teknologi terbaru. Tindak lanjutnya, ilmu yang diperoleh melalui bimtek maupun workshop tersebut dapat diterapkan ke dalam proses belajar mengajar. Manfaat lain yaitu akan meningkatkan kompetensi para tutor dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran yang lebih aktif serta menyenangkan.

Sisi lain Merdeka Belajar dalam dunia Pendidikan Anak Usia Dini dapat pula diartikan sebagai Merdeka Bermain. Guru atau pendidik bertanggungjawab menyiapkan media serta kebutuhan anak dalam pembelajaran. Anak diberikan keleluasaan untuk memilih permainan apa yang akan dilakukan. Namun jika anak memiliki minat pada hal yang lain, maka pendidik perlu memberikan ruang bagi anak untuk bereksplorasi. Pendidik memposisikan diri sebagai fasilitator agar anak dapat memenuhi rasa ingin tahunya. Anak harus memperoleh kesempatan dan ruang bermain dengan penuh rasa bahagia.

Yunita Setyaningsih, S.Pd., Pendidik KB Vanda Pertarini

PKBM Pelangi Abadi Nusantara Yogyakarta wujudkan Merdeka Belajar dengan penggunaan media dan strategi yang akrab dengan warga belajar serta mengangkat tema yang sedang trend.

- Intan Nadya Lestari Tutor PKBM Pelangi Abadi Nusantara

Page 25: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 2

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 25

Yunita Setyaningsih, S.Pd., pendidik Kelompok Bermain (KB) Vanda Pertarini Kalasan Sleman mengungkapkan bahwa meskipun pandemi, kegiatan pembelajaran tetap berlangsung melalui BDR dengan pendampingan orang tua. Pendidik menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) yang dibagikan kepada orang tua. RPPM dikemas ulang menggunakan aplikasi Canva sehingga tampilannya lebih menarik dengan bahasa yang mudah dipahami. Alat dan bahan dibagikan sebulan sekali dengan memberikan kebebasan pada anak untuk memilih mana yang akan dikerjakan terlebih dahulu. Yunita membuat media pendukung berupa video tutorial sebagai panduan kegiatan bagi orang tua dan anak di rumah.

Video call secara terjadwal juga dilakukan untuk menjaga koneksi dengan guru maupun teman sebaya. Menjaga memori anak agar tetap memiliki ingatan yang menyenangkan tentang guru maupun teman-temannya. Berbagai kegiatan dilakukan Yunita ketika video call berlangsung. Yunita membacakan buku atau cerita bermuatan karakter kemudian mendiskusikan pesan moral di dalamnya. Tujuannya agar terjadi dialog interaktif dan anak berlatih menyampaikan pendapat. Pesan-pesan positif seperti menjaga kesehatan, membiasakan cuci tangan selalu disampaikan dalam setiap sesi. Tak lupa tentunya kegiatan keaksaraan untuk mendukung kemampuan literasi dan numerasi pada anak.

Gedung KB Vanda Pertarini (Sumber: http://kbvandapertarini.blogspot.com)

Page 26: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Rancangan kegiatan sains yang dilakukan bersama secara virtual merupakan sarana untuk melatih kemampuan berpikir tingkat tinggi. Melalui kegiatan sains dengan pendampingan orang tua, kemampuan 4C dapat terasah sekaligus. Sikap mental positif anak serta sikap sabar dapat dilatih melalui kegiatan sains. Apabila anak gagal dalam melakukan percobaan, pendidik memotivasi untuk mengulang kembali. Bukan dengan menyalahkan namun justru memberikan kesempatan untuk mencoba lagi. Mencoba berulang-ulang sampai akhirnya berhasil sehingga membuat anak melatih kesabaranmya.

Kendala yang dihadapi Yunita adalah kondisi orang tua yang sebagian besar bekerja. Pendampingan di rumah kurang berjalan dengan optimal karena keterbatasan waktu. Anak-anak mengalami kejenuhan karena pembelajaran belum dapat dilakukan secara tatap muka. Di sisi lain, kemampuan pendidik dalam menggunakan perangkat teknologi informasi belum sepenuhnya optimal. Pendidik juga memiliki keterbatasan untuk melakukan pengamatan dan menganalisa perkembangan anak.

Terkait kendala tersebut, Yunita membuat kesepakatan dengan orang tua dan memberikan perpanjangan batas waktu pengiriman tugas anak. Yunita bersama teman-temannya menggali lagi ide-ide kreatif dalam merancang pembelajaran agar mampu

mengatasi kebosanan pada anak. Penyampaian materi pembelajaran dikemas lebih menarik lagi supaya anak menjadi antusias saat menyimak materi. Pengelola KB Vanda Pertarini memberikan tantangan bagi para pendidik untuk terus belajar dan mengoptimalkan potensi dengan dukungan perangkat teknologi informasi yang tersedia.

Secara umum baik Nadya maupun Yunita memiliki harapan agar kondisi segera membaik sehingga pembelajaran tatap muka dapat berlangsung meskipun terbatas. Sebab menurut mereka, interaksi secara langsung akan memberikan ruang gerak yang leluasa dalam mewujudkan Merdeka Belajar daripada interaksi virtual. Tutor maupun pendidik akan jauh lebih mudah dalam melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran, melakukan penilaian, serta melakukan evaluasi secara menyeluruh. Namun demikian, selama pembelajaran masih berlangsung dalam ruang-ruang virtual maka kemampuan adaptasi dan kreativitas sangat dikedepankan. Dengan demikian Merdeka Belajar tetap dapat terlaksana tanpa terbatas ruang dan waktu. [Vivi Kusumastuti]

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202026

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 2

KB Vanda Pertarini mengemas pembelajaran menjadi lebih menarik dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi.

- Yunita Setyaningsih, S.Pd. Pendidik KB Vanda Pertarini

Page 27: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Merdeka Belajar membuka ruang bagi guru PAUD untuk meluruskan miskonsepsi

yang selama ini terjadi dalam dunia PAUD. Miskonsepsi yang sering ditemui adalah terkait pembelajaran baca, tulis, dan berhitung (calistung). Bukan tidak boleh diajarkan, namun cara yang selayaknya dilakukan adalah dengan tetap memahami filosofi bahwa anak belajar melalui bermain. Melalui permainan, anak sesungguhnya sedang belajar hal-hal baru. Oleh karena itu, pembelajaran harus berpusat pada anak dengan cara yang menyenangkan.

Fokus pengembangan saat ini adalah bagaimana mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK), literasi, numerasi, 4C (communication, collaboration, creativity, and critical thinking), dan High Order Thinking Skills (HOTS) ke dalam pembelajaran. Padahal saat ini pembelajaran masih berlangsung secara daring. Pengelola dan guru terus berjibaku merumuskan formula terbaik dalam pembelajaran di masa pandemi sebagai salah satu upaya mewujudkan Merdeka Belajar. Selain daripada itu, masih terdapat pula miskonsepsi yang beranggapan bahwa pendidikan anak menjadi tanggungjawab sekolah semata. Padahal sejatinya dalam

Upaya Meluruskan Miskonsepsi dalam Pendidikan Anak Usia Dini Melalui Merdeka Belajar

pendidikan seorang anak terdapat sinergi antara orang tua, sekolah, dan masyarakat. Stimulasi tumbuh kembang anak akan berjalan lebih optimal jika ketiga unsur tersebut mampu menjalin kerjasama dengan baik.

Sri Suratiyah, M.Psi.Pengelola Sekolah Bintang-bintang Bantul

Sebelum dicanangkannya Program Merdeka Belajar, Sekolah Bintang-bintang Sedayu Bantul telah memiliki 4 isu utama yang dibangun yaitu, pembangunan karakter, lingkungan, literasi dan kebudayaan. Keempat

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 27

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 3

Page 28: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

isu tersebut terintegrasi ke dalam proses pembelajaran untuk anak usia dini. Sri Suratiyah, M.Psi., menerangkan bahwa dalam perkembangannya, keempat isu tersebut kini telah memberikan dukungan nyata bagi pembelajaran yang bermuatan PPK, literasi, numerasi, 4C, dan HOTS.

pembelajaran tematik bermuatan STEAM dan pendekatan saintifik. Namun karena Belajar Dari Rumah (BDR), pelaksanaan pembelajaran bermuatan STEAM dengan pendekatan saintifik berjalan kurang optimal. Sebab BDR lebih terfokus pada penguatan lifeskill bukan mengejar target kurikulum.

Sri Mardianti, S.T., S.Pd.Pengelola KB Vanda Pertarini Sleman

Strategi berbeda diterapkan oleh KB Vanda Pertarini Kalasan Sleman. Sri Mardianti, S.T., S.Pd., menceritakan bahwa tahapan awal penerapan Merdeka Belajar dimulai dari menjaring aspirasi orang tua. Orang tua diberikan opsi tentang cara belajar yang disetujui. Pilihan tersebut meliputi home visit, BDR, atau tatap muka langsung. Pengelola bersama guru memetakan hasil penjaringan aspirasi sesuai opsi yang dikehendaki orang

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202028

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 3

Dra. Siti Maryam Ibrahim,Kepala TK ABA Dukuh Kulon Progo

Dra. Siti Maryam Ibrahim, Kepala TK ABA Dukuh Kulon Progo menuturkan bahwa implementasi pendidikan karakter melalui pembiasaan telah terprogram dan terintegrasi ke dalam semua kegiatan pembelajaran. Titik fokus penguatan karakter terbagi ke dalam 3 nilai. Ketiga nilai tersebut adalah nilai agama, nilai Pancasila, dan nilai-nilai luhur budaya Kemataraman. Sebelum pandemi, TK ABA Dukuh telah menerapkan literasi melalui

Page 29: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

tua berdasarkan kebutuhan masing-masing. Langkah berikutnya adalah menghimpun orang tua ke dalam WhatsApp Group dan melakukan pembelajaran secara virtual. Tema dan sub tema dibuat sedemikian rupa sehingga akan menjadi sebuah topik bahasan yang menarik. Guru mengupayakan rancangan kegiatan main yang menyenangkan untuk dilakukan di rumah.

Muatan pembelajaran tentang karakter diberikan melalui cerita, dongeng, ataupun kalimat aktivasi dengan bantuan orang tua. Karakter yang dikuatkan lebih kepada mandiri, percaya diri, dan sayang sesama. Kolaborasi antara orang tua dan anak berlangsung dalam pembelajaran melalui cooking class dan percobaan sains. Secara tidak langsung, muatan literasi dan numerasi terintegrasi dalam setiap prosesnya. Daya berpikir kritis dan kemampuan berpikir tingkat tinggi akan terasah melalui kegiatan percobaan sains. Panduan mengenai alat dan bahan, langkah-langkah, serta persiapan diberikan dalam bentuk poster menggunakan aplikasi Canva. Sementara untuk merangsang kreativitas dan berpikir kritis, anak bersama orang tua bekerjasama membuat sebuah karya dengan bahan yang ada di rumah.

Kompetensi guru menjadi salah satu faktor utama dalam perencanaan serta pelaksanaan pembelajaran. Sumarsini, S.Pd.AUD., pengelola KB Tunas Harapan Gunungkidul mengupayakan berbagai cara untuk peningkatan kapasitas dan kapabilitas guru agar mampu memberikan stimulasi

yang berorientasi pada kebutuhan masing-masing anak. Tujuannya supaya guru dapat mengintegrasikan karakter, literasi, numerasi, 4C, dan HOTS agar mutu pembelajaran meningkat sehingga anak dapat berkembang optimal.

Sumarsini, S.Pd.AUD.Pengelola KB Tunas Harapan Gunungkidul

Kendala yang dihadapi hampir sebagian besar satuan PAUD adalah bagaimana menyamakan persepsi dengan orang tua. Misal ketika di sekolah anak-anak sudah membiasakan untuk memilah sampah sesuai jenisnya. Akan tetapi, di rumah belum melakukan hal yang sama. Demikian halnya latar belakang orang tua yang mayoritas bukan dari kalangan pendidikan. Kondisi orang tua yang bekerja di luar rumah membuat mereka memiliki keterbatasan waktu dalam

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 29

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 3

Page 30: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

mendampingi anak. Hal ini menjadi catatan dan tantangan tersendiri yang harus dicari jalan tengah terbaik.

Kendala lain adalah dalam masa pandemi, beban tugas guru menjadi lebih berat karena guru harus melaksanakan tugas secara daring mulai dari pagi sampai malam hari. Guru siaga 24 jam menerima kiriman tugas dari orang tua. Mereka memikul tanggung jawab ganda karena sebagian besar guru merangkap sebagai guru bagi anak-anaknya sendiri di rumah. Masa ini juga mengakibatkan upaya peningkatan kemampuan pedagogi guru terkait PPK, literasi, numerasi, 4C, dan HOTS menjadi sangat terbatas

Terkait kendala tersebut, Sri Mardianti menegaskan bahwa situasi saat ini bukan situasi yang mudah buat siapapun. Semua sedang berusaha beradaptasi mengikuti alur dan kebijakan-kebijakan yang diterbitkan oleh institusi pendidikan. Alangkah baiknya sebagai pengelola maupun guru menampung pendapat orang tua. Menurunkan target capaian, menjadi pendengar yang baik, dan tidak terlalu menuntut orang tua. Mempercayai bahwa setiap orang tua pasti mengusahakan yang terbaik untuk pendidikan dan pengasuhan putra-putrinya.

Sri Suratiyah serta Siti Maryam Ibrahim melakukan hal yang tidak jauh berbeda untuk mengatasi kendala. “Kami masih terus berjuang dengan berbagai cara dan sosialisasi, termasuk mendesain pendampingan bagi wali murid dalam pembelajaran dari rumah,”

ungkap Sri Suratiyah. Sementara Siti Maryam Ibrahim mengatasinya antara lain dengan cara, (1) merefleksi pelaksanaan BDR bersama guru dan orang tua untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi selama BDR serta menemukan solusi yang akan dituangkan dalam Rencana Tindak Lanjut (2) melakukan pembinaan guru melalui supervisi kolektif kolaboratif dan pembelajaran antar sejawat, dan (3) meningkatkan pelayanan pendidikan keluarga melalui kegiatan parenting secara daring maupun luring.

Stimulasi tumbuh kembang, pembiasaan positif, dan penguatan karakter sejak usia dini membawa pengaruh yang sangat besar bagi seorang anak di masa yang akan datang. Melalui bermain, anak akan memperkuat pemahaman dalam membaca, menulis, dan berhitung sesuai kematangan usianya. Kini, Merdeka Belajar hadir sebagai penanda bahwa satuan pendidikan memperoleh ruang untuk memilih model dan metode yang tepat. Model dan metode yang memfasilitasi anak sesuai potensi dan kebutuhannya. Segala sesuatunya tentu akan berproses setahap demi setahap dalam kurun waktu yang cukup lama. Tiap tahapan tersebut tidak akan bisa berjalan sendiri melainkan saling terkait. Oleh sebab itu perlu sinergi, strategi, dan tekad kuat dalam mengimplementasikannya. Mulai dari transformasi kepemimpinan sekolah, transformasi pendidikan dan pelatihan guru, penyederhanaan kurikulum sampai kemitraan dengan daerah dan masyarakat sipil. [Vivi Kusumastuti]

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202030

LIPUTAN KHUSUS | BAGIAN 3

Page 31: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

SEKOLAH MENYENANGKAN DALAM PLATFORM MERDEKA BELAJAR

Oleh : Maya Veri Oktavia, S.Pd*)

Merdeka belajar baru-baru ini menjadi istilah yang mengilhami gerak nafas pendidikan nasional yang

digaungkan melalui kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia, Nadiem Makarim. Kata “merdeka” menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring mempunyai tiga arti, yakni: (1) Bebas (dari perhambaan, penjajahan, dan sebagainya), berdiri sendiri; (2) Tidak terkena atau lepas dari tuntutan; (3) Tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu, leluasa (Perbukuan, 2016). Sedangkan kata “belajar” menurut Sanjaya (Sanjaya, 2010, p. 112) adalah proses mental yang terjadi dalam diri seseorang, sehingga menyebabkan munculnya perubahan perilaku.

Memaknai lebih lanjut kata “merdeka” menurut pandangan HAMKA (Setiawan, 2016), mempunyai tiga dimensi: (1) Merdeka kemauan bermakna berani menyuruh, menyarankan menganjurkan dan menciptakan perkara yang baik dan diterima baik oleh masyarakat; (2) Merdeka pikiran, atau bebas menyatakan pikiran, yaitu melarang,

menahan, mengkritik, mengaposisi yang mungkar; (3) Kemerdekaan jiwa, bebas dari ketakutan. Pandangan HAMKA ini memberikan pemahaman lebih dalam tentang konteks merdeka belajar bahwa dalam belajar harus dilakukan dengan membangun kemauan dan semangat, mewujudkan kebebasan untuk menyatakan pikiran, dan bebas dari segala bentuk rasa ketakutan dengan memperhatikan bakat alami tanpa memaksa belajar suatu bidang pengetahuan di luar kemampuan dan minat anak.

Dengan demikian masing-masing anak tumbuh dan berkembang sesuai potensi dan kemampuannya. Memberi beban kepada anak di luar kemampuannya adalah tindakan yang tercela yang secara esensi berlawanan dengan semangat merdeka belajar. Bila kemerdekaan belajar terpenuhi maka akan tercipta “pembelajaran yang merdeka” dan sekolahnya disebut sekolah yang merdeka atau sekolah yang membebaskan (Herbert, 2019). Perasaan nyaman ini harus diciptakan oleh seluruh komponen yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan, baik di sekolah, rumah, maupun masyarakat.

Revitalisasi Platform Pendidikan Merdeka belajar

Memaknai kembali konsep belajar merdeka itu berarti merdeka atas diri anak didik untuk mengembangkan seluas mungkin minat dan bakat mereka. Konsep numeratif yang mematok pada angka tidak bisa dijadikan tolak ukur dalam mengawal pengembangan bakat. Pembelajaran tidak dijadikan alat untuk menjajah kreatifitas

mereka. Keberadaan kurikulum bukan menjadi penjara yang mengekang minat dan bakat anak.

Meski demikian, kebebasan dalam belajar bukan tanpa batas dan dibebaskan dalam gerak belajar yang liar tanpa aturan. Pembelajaran tetap dalam koridor mewujudkan visi misi pendidikan nasional yang tak sekedar menyentuh nilai kognisi

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 31

OPINI | BAGIAN 1

Page 32: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

melainkan melingkupi afeksi. Dengan kata lain, pendidikan karakter dalam membangun bakat semakin terasa penting dan tak boleh tersingkirkan. Karakter merupakan kunci utama dalam membangun setiap insan pendidikan.

Gambaran konsep di atas merupakan intisari dari paradigma pendidikan yang digagas oleh Ki Hadjar Dewantara bagi bangsa ini. Harapan besar disematkan dalam gerak perjuangan Bapak Pendidikan ini agar generasi bangsa tak digerus perkembangan zaman serta menjadi cetak biru dalam membangun pendidikan Indonesia. Ki Hadjar Dewantara tak pernah mematok anak didiknya di kelas kelak akan menjadi apa. Ki Hadjar Dewantara memerdekakan anaknya saat belajar apapun, berdasarkan bakat mereka. Ki Hadjar Dewantara mengajarkan semangat dan cara mendidik anak Indonesia untuk menjadi manusia yang merdeka batinnya, merdeka pikirnya, dan

merdeka raga/tenaganya. Bekal itulah yang harus dibawa generasi bangsa untuk berdaulat atas dirinya sendiri yang akan menjadi kekuatan untuk mengawal negeri ini bisa maju.

Rupanya, filosofi Pendidikan Ki Hajar Dewantara inilah yang menjadi akar Merdeka Belajar yang dijalankan Kemendikbud saat ini. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah menggaungkan slogan Merdeka Belajar. Slogan ini menjadi arah kebijakan kementerian era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim. Kemendikbud mendesain pembelajaran merdeka belajar untuk menghadirkan kembali konsep pembelajaran yang memerdekakan dan memanusiakan. Dengan demikian, konsep Merdeka Belajar ini sudah digagas sejak lama oleh Bapak Pendidikan kita yang kemudian direvitalisasi ke dalam platform merdeka belajar.

Sekolah menyenangkan sebagai wujud merdeka belajar

Menyoal tentang konsep sekolah sebagai taman yang menyenangkan tentu akan menjadi dambaan oleh semua pihak, sebagai salah satu implikasi dari penerapan konsep merdeka belajar. Anak yang belajar dalam kondisi menyenangkan diyakini memberikan dampak positif dalam berbagai aspek. Kondisi yang menyenangkan akan memicu timbulnya perasaan menyenangkan dalam diri anak. Perasaan senang secara psikologis menjadi landasan penting dalam membangun kecintaan pada belajar dan mewujudkan ketahanan belajar. Proses belajar yang dijalani dengan cara menyenangkan memungkinkan anak didik mampu mengingat materi lebih banyak dan lebih lama, dengan kata lain tingkat retensinya lebih kuat sehingga pengembangan kreativitas bisa optimal. Hal ini sejalan dengan pandangan Ki Hajar Dewantara

bahwa merdeka belajar pada gilirannya menghasilkan kreativitas yang merupakan elemen penting bagi sebuah kemajuan. Itulah sebabnya Ki Hajar Dewantara menggambarkan sekolah sebagai Taman Siswa, yaitu tempat yang indah, menyenangkan, membuat orang betah berada di sana, dan jauh dari ketakutan.

Suasana lingkungan belajar yang menyenangkan senada dengan amanat UU Sisdiknas (UU No 20 Tahun 2003)? Pasal 1 ayat (1) UU Sisdiknas yang menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk mengembangkan kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202032

OPINI | BAGIAN 1

Page 33: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (Sudrajat, 2010)

Lalu bagaimana mewujudkan Sekolah menyenangkan itu? Menurut Muhammad Nur Rizal, pendiri Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) menyampaikan bahwa saat ini yang dibutuhkan Indonesia sebenarnya bukan sekadar perubahan birokrasi, tapi perubahan paradigma pendidikan. Perubahan ini mengarah pada perubahan mindset guru, serta kultur sekolah yang merdeka untuk bereksperimen baik dalam pembelajaran, maupun pengelolaan perubahan sekolah. Mereka berfungsi sebagai fasilitator yang harus menciptakan kondisi menyenangkan bagi belajar anak didik. Hal ini dilakukan melalui pendekatan personal, penggunaan metode,

dan media pembelajaran yang dapat mewujudkan kegiatan belajar menyenangkan dan terbebas dari perasan tertekan. (Esy, 2020)

Dari pernyataan tersebut jelas bahwa sekolah seharusnya sebagai fasilitas untuk mewujudkan pembelajaran agar peserta didik dapat secara aktif mengembangkan potensi yang dimilikinya. Dengan demikian sekolah adalah tempat mengembangkan bakat dan minat dalam suasana gembira untuk belajar menjadi manusia berilmu, berketerampilan, berbudi luhur, dan beriman untuk menjadi manusia yang merdeka, menjadi dirinya sendiri dan hamba Tuhan serta mampu berkiprah untuk masyarakat, bangsa dan negara terbebas dari rasa tertekan, terpaksa atau rasa khawatir.

Menciptakan Sekolah Menyenangkan dari Guru Merdeka

Gerak laju pendidikan dalam sistem pendidikan di sekolah tak lepas dari peran utama guru. Sejauhmana menghadirkan suasana menyenangkan dalam kelas tergantung seberapa besar kompetensi yang dimiliki oleh guru mendesain pembelajaran yang dirancang. Empat kompetensi guru menjadi muara bagi pengembangan kualitas guru sebagai sebagai pengendali laju Pendidikan di ranah sekolah. Terlepas dari itu, kemerdekaan dalam jiwa sang guru menjadi falsafah yang mencitrai tugas professional guru. Guru merdeka melakukan tugas dengan semangat dan gembira, karena sesuai dengan bakat minat, panggilan jiwa dan idealismenya. Guru yang bekerja dengan penuh energi positif (kerja ikhlas) yang apabila didukung dengan kerja cerdas (alat/hardware dan sistem/software) tentu akan mampu menanggung beban pekerjaan serta masalah yang jauh lebih besar.

Guru merdeka mampu mengendalikan dorongan- dorongan dalam dirinya, mampu mengendalikan pikiran/persepsi dan emosinya, dan membebaskan diri dari rasa takut, khawatir, jengkel, marah dan sebagainya. Guru yang memiliki suasana hati dan pikiran menyenangkan yang akan mampu menciptakan iklim dan suasana belajar yang menyenangkan pula.

Pada akhirnya guru merdeka akan menjadi sosok yang dinanti untuk mewujudkan iklim menyenangkan bagi Pendidikan di sekolah. Sekolah menyenangkan menjadi lingkungan belajar yang didamba untuk meuwujud nyata sebagaimana amanat sejarah dalam konsep merdeka belajar. Maka prinsip "semua boleh kecuali yang dilarang" menggarisbawahi platform konsep merdeka belajar sebagai ventilasi yang membuka kreativitas seluas-

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 33

OPINI | BAGIAN 1

Page 34: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

luasnya dengan tidak menabrak rambu- rambu larangan. Mengapa harus ada rambu-rambu? Tentu untuk menjamin proses agar dapat mewujudkan tujuan Pendidikan, dan juga menjamin agar antar unsur tidak terjadi tabrakan (overlapping). Revitalisasi falsafah Pendidikan Ki Hajar Dewantara melalui

platform Merdeka Belajar bisa diimplementasikan dengan hadirnya sekolah menyenangkan. Dengan begitu, pendidikan yang otoritarian yang memegang prinsip "semua dilarang kecuali yang diperintahkan/diatur" tak akan lagi mampu menjajah paradigma pendidikan dan memenjarakan kemerdekaan guru.

Daftar Pustaka

Esy. (2020, 24 Februari). Menurut Nur Rizal, Ada Dua Kunci Sukses Program Merdeka Belajar. https://www.jpnn.com/news/menurut-nur-rizal-ada-dua-kunci-sukses-program-merdeka-belajar.

Herbert, F. (2019). Merdeka belajar. Tersedia: https://www.kom-pasiana.com/syekhmuhammad/5df20d25d541df6ca8471992/merdeka-belajar-atau-belajar-merdeka?page=all.

Perbukuan, B. P. (2016). KBBI Daring Online. Jakarta: Kemdikbud.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Prenada Media Group.

Setiawan, B. G. (2016). Kemerdekaan dalam Pandangan HAMKA. Tersedia: hidayatullah.com/artikel/opini/read/2016/08/17/99506/ kemerdekaan-dalam-pandangan-hamka.html.

Sudrajat, A. (2010, 14 Desember). Definisi Pendidikan Menurut UU No. 20 Tahun 2003. https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2010/12/04/definisi-pendidikan-definisi-pendidikan-menurut-uu-no-20-tahun-2003-tentang-sisdiknas/.

Widadi. (2020, 29 Februari). Merdeka Belajar, Sekolah Merdeka. https://suaramerdeka.news/merdeka-belajar-sekolah-merdeka/.

*) Maya Veri Oktavia, S.Pd, Pengelola PAUD Islam Terpadu Mekar Insani, dan pegiat Literasi

“Gerakan Mencintai Buku Sejak Dini” di TBM Mekar Insani Yogyakarta, sedang menempuh studi S-2 Manajemen Pendidikan UAD Yogyakarta. Tinggal di Jln Godean no 330 Nogotirto Sleman Yogyakarta

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202034

OPINI | BAGIAN 1

Page 35: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

OPINI | BAGIAN 2

BP PAUD dan Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan UPT yang memiliki beberapa

program kerja salah satunya adalah melaksanakan pengembangan model. Tujuan pengembangan model adalah untuk memenuhi kebutuhan dan permasalahan yang ada di lingkungan masyarakat, menciptakan model pembelajaran yang inovatif dan kreatif dan mengimplementasikan hasil model pembelajaran kepada masyarakat. Kegiatan pengembangan model yang dikembangkan oleh tim pengembang terdiri dari beberapa tahap yang terdiri dari studi pendahuluan, penyusunan draft model, uji coba model konseptual, uji coba model operasional dan pembakuan model (validasi) serta implementasi (menerapkan) produk pengembangan model baik ke dalam lingkungan masyarakat maupun di satuan lembaga pendidikan. BP PAUD dan Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta pada tahun 2019 telah mengembangkan sebanyak tujuh model yang terdiri dari 4 Model Pendidikan Orang Dewasa

dan 3 Model Pendidikan Anak Usia Dini. Salah satu pengembangan Model Pendidikan Anak Usia Dini yaitu model pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini melalui bermain peran. Model pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini melalui bermain peran ini dikembangkan oleh Pamong Belajar yang terdiri dari Siti Donatirin, Basri Hananta dan Endang Priyanti. Lokasi yang digunakan tim pengembang dalam uji coba model konseptual (terbatas) pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini melalui bermain peran antara lain PAUD Aisyiyah Nur Aini 2 Kota Yogyakarta dan KB Aisyiyah Ksatriyan Kabupaten Kulon Progo. Sedangkan lokasi uji coba model operasional pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini melalui bermain peran antara lain PAUD Bina Buah Hati Kabupaten Bantul, TK Negeri 3 Sleman dan TK Aisyiyah Nur Aini 1 Kota Yogyakarta.

Tim pengembang sebelum menggunakan model pembelajaran tersebut untuk uji coba baik uji coba konseptual maupun uji coba

Model Pembelajaran Kesiapsiagaan Bencana Bagi Anak Usia Dini Melalui Bermain Peran

Oleh : Endang Priyanti, S.Pd.T.(Pamong Belajar Pertama, BP PAUD dan Dikmas Daerah Istimewa Yogyakarta)

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 35

Page 36: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

operasional harus melalui beberapa tahap revisi baik dari draft model, buku panduan pembelajaran maupun flip chart (buku cerita) bermain peran. Dalam hal ini, tim pengembang dapat berkonsultasi dengan narasumber ahli maupun narasumber teknis.

Pemilihan judul model pengembangan tersebut berawal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta pernah mengalami bencana alam seperti banjir, gempa bumi dan gunung meletus. Dampak kejadian bencana alam yang terjadi tersebut sangat mempengaruhi kehidupan masyarakatnya terutama anak usia dini. Oleh karena itu, diperlukan pendidikan tentang kebencanaan. Pendidikan kebencanaan merupakan salah satu pembelajaran yang kreatif guna meningkatkan layanan bagi peserta didik. Kebutuhan pendidikan tentang kesiapsiagaan terhadap bencana menjadi hal yang urgent untuk diberikan kepada peserta didik.

Pemberian pembelajaran tentang bencana bagi anak usia dini dapat dikatakan sangat minim pengetahuannya dikarenakan belum semua lembaga pendidikan menerapkan materi bencana alam dalam sentra bermain peran. Pada umumnya kegiatan pembelajaran menggunakan metode yang monoton seperti metode ceramah (bercerita), demonstrasi dan simulasi. Anak usia dini hanya diberikan pengetahuan saja tanpa melakukan praktik jika bencana alam terjadi baik sebelum bencana alam datang, saat bencana datang

maupun setelah (pasca) bencana alam datang sehingga perkembangan anak tidak bisa optimal, kurangnya partisipasi anak didik dan target pembelajaran yang kurang optimal.

Pemberian pembelajaran kebencanaan akan meningkatkan pengetahuan anak tentang berbagai bahaya atau bencana sehingga ketika menghadapi terjadinya bencana maka anak akan mampu menyelamatkan diri sendiri maupun orang lain. Kesiapsiagaan bencana merupakan bentuk dalam bersikap menghadapi bencana baik pada saat pencegahan bencana, saat terjadi bencana dan setelah terjadi bencana. Pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini perlu dilakukan untuk meningkatkan tingkat persepsi risiko, menjaga kesadaran, melakukan dan memperbarui persiapan yang tepat terhadap bencana di masa mendatang. Tindak lanjut yang harus dikembangkan adalah menggunakan pendekatan pembelajaran yang lebih efektif, menyenangkan dan anak akan terlibat secara langsung yaitu dengan menggunakan metode bermain peran.

Kegiatan pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini diharapkan akan mampu meningkatkan pengetahuan, pemahaman tentang pendidikan kesiapsiagaan bencana alam dan membentuk sikap yang peduli terhadap lingkungan. Pengembangan model tentang pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini melalui bermain peran dapat berjalan dengan lancar jika

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202036

OPINI | BAGIAN 2

Page 37: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

didukung dengan komponen pembelajaran yang memadai. Komponen tersebut meliputi Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA), struktur materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana dam pembiayaan.

Keunggulan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran yaitu: 1. mengembangkan kemampuan penggunaan

bahasa pada anak, 2. meningkatkan kreativitas anak, 3. meningkatkan kemampuan dalam

memecahkan permasalahan yang ada, 4. dapat membangun kemampuan sosial atau

berempati dan 5. meningkatkan rasa percaya diri pada anak.

Keunggulan model pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini melalui bermain peran adalah: 1. pembelajaran yang dilaksanakan dapat

menumbuhkan sikap, pengetahuan dan perilaku agar memiliki kesiapsiagaan terhadap bencana,

2. pembelajaran kesiapsiagaan bencana dapat dilihat dari segi isi (materi pembelajaran), proses pembelajaran dan pemanfaatan sarana yang digunakan,

3. kegiatan pembelajaran dilaksanakan secara terencana, terus menerus dan berkelanjutan.

Bentuk (produk) model pengembangan pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini melalui bermain peran yang dikembangkan oleh tim pengembang adalah

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 37

OPINI | BAGIAN 2

Page 38: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

flip chart atau buku cerita dan buku panduan tentang bencana banjir, gempa bumi dan gunung meletus.

Flip chart yang merupakan output dari pengembangan model ini berisi cerita tentang bencana banjir, gempa bumi dan gunung meletus. Dimana dari masing-masing cerita tersebut peserta didik dapat mendengarkan, memahami, menyimak dan merasakan cerita yang telah dibacakan disertai dengan gambar yang menarik dan menyenangkan bagi anak sehingga peserta didik akan sangat tertarik dan antusias selama proses pembelajaran. Di samping itu, peserta didik juga dapat langsung bermain peran sesuai dengan setting yang ada di dalam masing-masing flip chart tersebut.

Buku panduan merupakan buku petunjuk yang di dalamnya berisi tentang tata cara dalam melakukan kegiatan pembelajaran bermain peran tentang bencana banjir, gempa bumi dan gunung meletus. Buku panduan tersebut dapat digunakan sebagai acuan oleh pendidik dalam proses pembelajaran bermain peran agar pendidik memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan dan melakukan penilaian kegiatan main peran bagi anak usia dini. Buku panduan ini ditujukan bagi sekolah dari unsur guru, pengelola dan juga stakeholder lain terkait dengan layanan pendidikan bagi anak usia dini. Untuk mengetahui efektivitas pelaksanaan kegiatan pembelajaran, tim pengembang melakukan penilaian terhadap perkembangan

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202038

OPINI | BAGIAN 2

Page 39: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

pada peserta didik selama pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini melalui bermain peran. Peningkatan tersebut ditandai dengan adanya evaluasi penilaian sebelum pelaksanaan pembelajaran (pre test) dan sesudah pelaksanaan pembelajaran pembelajaran kesiapsiagaan bencana melalui metode main peran (post test). Berdasarkan hasil tersebut, tak terlepas dari berbagai dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak baik dari narasumber ahli, narasumber teknis dan pendidik sehingga pengembangan model pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini melalui bermain peran dapat dilaksanakan dengan baik dan lancar.

Harapan hasil dari pengembangan model pembelajaran kesiapsiagaan bencana bagi anak usia dini melalui bermain peran ini agar peserta didik dapat memahami terjadinya bencana alam, mempraktikkan (mengalami) bagaimana penyebab kejadian bencana alam, sikap apa yang harus dilakukan ketika bencana alam itu datang, dampak terjadinya bencana alam hingga penanganan setelah terjadi bencana alam. Selain peserta didik, pendidik juga dapat memahami dan mempraktikkan tentang kejadian bencana alam, mempermudah pendidik dalam proses pembelajaran sehingga dapat bermanfaat bagi peserta didik dan pendidik pada satuan pendidikan. [Endang Priyanti, S.Pd.T.]

peserta didik peserta uji coba pembelajaran baik melalui uji coba model konseptual maupun uji coba model operasional. Penilaian perkembangan peserta didik dilakukan menggunakan check list dengan instrumen penilaian yang sudah ditentukan dan telah divalidasi. Untuk menjaga objektivitas pelaksanaan penilaian, check list diisi langsung oleh pendidik yang sudah ditunjuk pada satuan PAUD. Penilaian tersebut dilakukan melalui dua tahap yaitu sebelum pelaksanaan pembelajaran (pre test) dan sesudah pelaksanaan pembelajaran pembelajaran kesiapsiagaan bencana melalui metode main peran (post test). Selanjutnya guna melengkapi data-data selama pengembangan model berlangsung, tim pengembang melakukan monitoring dan pendampingan kepada pendidik selama uji coba model berlangsung. Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui proses pelaksanaan uji coba model yang dilakukan oleh pendidik, apakah sudah mampu melaksanakan tugas sesuai dengan draft model yang sudah disusun sebelumnya atau belum. Selain itu, tim pengembang juga melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Tujuannya adalah untuk mengetahui bagaimana proses uji coba model dan juga mengetahui hambatan-hambatan selama uji coba model berlangsung. Hasil monitoring yang dilaksanakan oleh tim pengembang selama kegiatan uji coba model dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan yang signifikan

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 39

OPINI | BAGIAN 2

Page 40: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

SESULUH

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202040

MERDEKA BELAJAR

Samesthine para maos Hamemayu padha wanuh tetembungan anyar Merdeka Belajar, sing surasane

ora adoh saka sinau kanthi mardika lan merdika ing pasinaon. Merdeka Belajar kakepyakake dadi sawenehing gerakan pembaruan pendidikan dening panjenangane Mas Menteri Pendidikan lan Kabudayan, Nadiem Makarim, kanggo nyawisake Generasi Indonesia Emas 2045.

Merdeka belajar kaangkah mujudake para siswa dadi bocah sing lantip, wasis, prigel kagunan lan nggilut watak utama. Bab wasis, apese ing babagan maca, matematika lan sains bocah-bocah bisa logro ing standar PISA (Programme for International Student Assessment). Minangka dudutan, skor PISA 2018 ing Indonesia yaiku maca 371, matematika 379 lan sains 396. Ateges, isih sangisore racaking negara liya 489, lan padha dene durung nyandhak 500 sing dadi pathokan baku PISA.

Bab prigel, bocah-bocah sekolah kagadhang bisaa matrapake pasinaone ing kahanan urip padinan sing nyata. Contone, gandheng wis sinau fisika yen numpuk asah-asahan piring gelas sandhuwure manci. Yen ana ramen-ramen kampung, anggone ngatur parkiran isa dhemes merga dietung tenan nganggo matematika. Ora ana peceren mambu, merga wis sinau biologi lan lingkungan hidup.

Lantiping bocah sekolah amarga kedudut nalare bisa ngulir budi nataki kahanan. Upamane, siswa weruh telagantung mateng, bocah krekesan, kebon suwung njembrung, pasar reja, bumbu pawon garing, ngerti bensin lan pulsa cupet. Mletik nalare reka-reka reresik kebonan, karo nggusah lemut nenandur kates. Mengkono lan sapiturute nganti tekaning pasar.

Iku mau mung gegambaran dikaya urip prasaja ing padesan. Mbesuk emben, jagad penguripan bakale campuh ing gagrag revolusi industri 4.0 lan masyarakat industri 5.0, yaiku manjinge tangguh jaman abad kaping-21. Uripa ing pucuk gunung pisan paribasane, wis ora bisa kaya jaman saiki. Apa maneh para sedulur ing kutha gedhe, kurang begjane bakal montang-manting keponthal-ponthal ing samubarang gawe. Kamangka Indonesia ngunduri panen bonus demografi, 65 % brayat agung isine nom-noman pethik gawe. Yen pawiyatan sumringah, para siswa bakale babag pilih tandhing. Suwalike, yen pawiyatan alum bisa salah kedaden suket godhong dadi brahala nggegirisi.

Merdika ing pasinaon ora ngemungake ndudut nalar, nanging uga nggugah rasaning bocah amrih urip utama. Dene pandoming laku sinebut profil pelajar Pancasila, sing isine enem gladhen tumprap siswa: beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berahlak mulia, bergotong-royong, berkebhinekaan global, kritis, kreatif lan mandiri. Telung perkara sing pungkasan magepokan raket karo lantiping bocah sekolah.

Mula saka iku, wong tuwa, guru lan lingkungan brayan agung merlokna nata kahanan sing bisaa nyukupi pasinaone bocah, kayata: nyawisi wulangan sing dadi kabutuhane bocah kanthi naker kekarepan; ngetut angleh sinaune bocah kanggo nglaras pratikele memulang; ngajari carane nyinau wulangan siji lan sijine nganti cara migunakake piranti teknologi sakperlune; nuladhani pakulinan mikir jero-laku nyata tumprap perkara cilik sing ora sepele, diwiwiti saka awake dhewe lan ora ndandak semaya. Yen perlu para dewasa padha sinau maneh, idhep-idhep matrapake sikeping bebuden: ing ngarsa asung tuladha, ing madya mangun karsa, tutwuri handayani. Among siwi tansah sinau tanpa kendat salawase. [Lilik Subiyanto]

Page 41: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Seorang bocah mengeja abjad yang tertulis di papan yang berada tepat di hadapannya. Suaranya timbul

tenggelam seiring konsentrasi yang mulai limbung. Boneka beruang dipangkuannya telah memantik perhatiannya. Tangan kecilnya mulai bergerak – gerak memainkan kedua telinga boneka beruang itu. Perempuan muda yang duduk di seberang sang bocah lekat mengamati tingkah bocah itu.

“Vio, berikan bonekanya ke Mama.”

Bocah itu menggelengkan kepalanya seraya mendekap erat boneka beruangnya.

“Mama minta Vio lihat di papan dan baca dengan benar. Mama belum ijinkan Vio bermain dengan boneka,” ucap perempuan muda pada bocah yang dipanggilnya dengan nama Vio.

“Mama Eka nakal, Vio mau belajar dengan Bu guru saja,” teriak Vio sembari berlari meninggalkan Mama Eka terpaku menahan amarah.

“Vioooo..,” panggil Mama Eka dengan lantang Suara itu berbenturan dengan tembok

KEMBALI KE RAHIMOleh : Maya Veri Oktavia*)

ruangan membuat pantualan suara menggema dan tak berapa lama kemudian senyap.

Memasuki bulan ketiga belajar dari rumah, Mama Eka sudah mulai merasakan perubahan suasana hatinya. Sikap Vio, gadis kecil putri bungsunya lah yang dijadikan pemicu atas perubahan emosinya. Tuntutan sekolah untuk melaporkan hasil kegiatan belajar, menyiapkan Vio untuk persiapan masuk ke Sekolah Dasar, pekerjaan rumah tangga yang tak kunjung usai dari waktu ke waktu, Vio yang mulai bosan dan rewel benar-benar menjadi material magma yang memenuhi gunungan emosi dihatinya. Belum lagi ada order pelanggan kuliner pempek yang sudah hampir tiga bulan ini ditekuni Mama Eka menuntut untuk segera terlayani. Rententan peristiwa yang dirasakan Mama Eka telah terangkai menjadi alur cerita yang siap diungkapkannya pada guru kelas Vio. “Pihak sekolah harus tahu permasalahan yang dihadapi orang tua, agar kebijakan yang diberlakukan tidak hanya menguntungkan satu pihak saja. Orang tua sudah membayar SPP, tapi masih harus menanggung beban mengajar,” keluh Mama Eka dalam hati.

***

“Ayah Bunda hebat, mohon bantuan dan kerjasamanya untuk menyampaikan kumpulan hasil karya ananda selama belajar dari rumah. Untuk pengumpulannya bisa disampaikan mulai hari ini sampai Jum'at pada jam layanan. Terima

kasih atas kerja sama Ayah Bunda yang selalu siaga untuk pendidikan terbaik Ananda.”

Begitu notifikasi pengumaman yang disampaikan ustadzah Zenny, guru kelas Vio melalui grup WhatsApp kelas TK B. Mama Eka membaca

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 41

CERPEN

Page 42: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

CERPEN

pengumuman itu dengan seksama. Sejenak dahinya mengernyit sembari menggerakkan jarinya dengan lincah di atas tombol Handphonenya, membuat janji pertemuan dengan ustadzah Zenny.

“Oalah, tugas minggu lalu saja masih belum selesai, sudah ada perintah untuk mengumpulkan hasil karya minggu ini, benar-benar memberatkan orang tua,” gerutu Mama Eka beberapa saat kemudian.

Tak berapa lama kemudian Mama Eka beranjak menuju kamar Vio. Semenjak Vio naik kelas TK B, Mama Eka meminta Vio mulai belajar untuk tidur sendiri, meski pada awalnya masih sering ditemani Syifa, kakak sulungnya.

“Vio, tadi ustadzah Zenny meminta hasil belajar Vio. Nanti siang Mama akan antarkan ke sekolah,” ucap Mama Eka pada Vio yang masih asyik memainkan miniatur alat memasak.

“Vio dengar Mama tidak?” ucap Mama Eka dengan nada yang mulai meninggi. Vio menoleh ke Mama Eka yang memaksanya sejenak menghentikan keasyikannya bermain. Wajah Vio mulai tak semangat menerima lembaran-lembaran tugas yang diberikan Mama Eka. Dengan beberapa arahan dan motivasi di tengah letupan emosi dari

Mama Eka, akhirnya Vio pun mau mengerjakan. Lima menit berjalan mulus tanpa keluhan. Beberapa menit berikutnya wajah Vio mulai tampak lelah, dan mulutnya manyun menepis senyum. Sesekali badan bongsornya bergeliat mengulur semangat yang tak kunjung datang. Di hadapannya, Mama Eka pun sudah mulai gelisah. Tatap pandangnya menahan geram, menghunus kesabaran melihat polah sang bocah.

“Vio, Mama sudah terlanjur janji dengan ustadzah Zenny untuk mengantar siang ini. Kalau Vio mengerjakannya lamban begini, nanti Mama akan sampaikan ke ustadzah kalau Vio malas belajar, jadi tahun depan belum bisa masuk SD.”

Mama Eka tak tahan dengan desakan emosi yang menggusur kesabaran dalam hati. Permintaan pelanggan yang memesan pempek, pekerjaan rumah yang menggunung, tuntutan sekolah Vio dan Syifa bahu membahu membangun rumah emosi yang akhirnya tak mampu dibendung. Ancaman, ucapan keras, wajah garang, senyuman yang menghilang menjadi luapan emosi yang sukses mengalir ke dalam jiwa sang bocah. Noktah hitam tertambatkan dalam benak Vio.

“Mama Nakal!”

***

“Assalamualaikum.”

Mama Eka sontak menoleh ke sumber suara yang menyapanya.

“Eh Bu Santi, Wa’alaikumsalam”, jawab Mama Eka sembari duduk mendekat di samping Bu Santi. Hari ini beberapa orang tua hadir ke sekolah untuk menyampaikan hasil karya sekaligus

konsultasi atau yang lebih tepatnya ruang curhat.

“Mbak Vio tidak ikut nih, Mom?” tanya Bu Santi kemudian.

Belum sempat Mama Eka memberikan jawaban, dari halaman sekolah terdengar teriakan", Dito lari keluar gerbang.”

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202042

Page 43: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Bu Santi spontan bergegas keluar kelas. Ustadzah Zenny dan beberapa orang tua yang di dalam kelas TK B sedikit teralihkan perhatiannya. Beberapa saat kemudian, Bu Santi sudah kembali dengan menggandeng Dito yang agak berontak. Mama Eka berusaha membantu Bu Santi menenangkan Dito yang memang memiliki gangguan komunikasi dan interaksi sosial. Istilah teorinya disebut autisme infatil. Bola-bola dan beberapa alat main bongkar pasang telah menarik perhatian Dito, mengisi dunia sunyinya.

“Alhamdulillah, pembelajaran besar yang saya patut syukuri, Mom,” ucap Bu Santi membuka percakapan setelah melihat Dito bisa mulai asyik dengan permainannya.

“Pola belajar dari rumah pada awalnya membuat saya terseok-seok, apalagi mendampingi Dito yang membutuhkan perhatian besar. Intinya Dito sangat tidak bisa disambi,” lanjutnya. Mama Eka masih terdiam menunggu ungkapan selanjutnya. “Ternyata Bu santi merasakan hal yang sama dengan ku alami”, batin Mama Eka yang semakin membulatkan tekad untuk menyampaikan aduannya.

“Tapi pola belajar yang sekarang ini telah membuat saya semakin dekat dengan Dito, menjadi paham dan memahaminya. Apalagi dengan arahan dari ustadzah, menuntun pemahaman akan pendampingan yang lebih bermakna. Bermain dengannya menjadi sarat nilai. Kedekatan itu telah menterjagakan kesadaran saya, Dito adalah saya yang lain karena sesungguhnya dia

adalah bagian dari diri saya. Keluhan sebagai luapan ketidaksabaran dalam mendampingi anak, sejatinya bentuk ketidakterimaan akan kekurangan dari diri kita sendiri. Ketidakpahaman kita pada anak menunjukkan kalau kita tidak mengenal diri kita sendiri sehingga tak beralasan kalau menyalahkan guru atau orang lain atas perkembangan anak kita. Benar-benar dzalim dan tidak bersyukur kan kalau begitu? Eh, maaf ya Mom, saya jadi bicara panjang lebar begini”, ungkap Bu Santi mengakhiri percakapan karena sudah giliran untuk berkonsultasi.

Mama Eka merunduk malu dengan pernyataan yang diungkapkan Bu Santi. Keluhan dan aduan tentang Vio serta segala konsep belajar yang akan disampaikan ke ustadzah Zenny telah luruh, menghilang seiring munculnya kesadaran baru. “Anak-anak telah kembali ke rahim pendidikan, memayung dalam dekap asuh sang guru sejati. Mereka adalah diri kita yang lain yang adanya menjadi bagian dari diri kita,” batin Mama Eka meneguhkan kesadaran mengiringi langkahnya untuk bersegera mendekap Vio dan Syifa dalam muara kasihnya.

Yogyakarta, Desember 2020

*) Maya Veri Oktavia, S.Pd, Pengelola PAUD Islam Terpadu Mekar Insani, dan pegiat Literasi“Gerakan Mencintai Buku Sejak Dini” di TBM Mekar Insani Yogyakarta. Tinggal di Jln Godean no 330 Nogotirto Sleman Yogyakarta

CERPEN

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 43

Page 44: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

RESENSI

MENGHIKMATI PERJALANAN HIDUP SANG FILOSOF KECIL

Hamid Fahmy Zarkasy dalam artikelnya yang berjudul “Hikmah” menjelaskan bahwa Hikmah

juga berkaitan dengan berpikir yang logis dan mendalam. Senada dengan pernyataan tersebut, Ibn Rusyd menerjemahkan ‘hikmah’ dengan filsafat dan hakim dengan filosof. Dengan demikian, hikmah merupakan produk usaha manusia. Yang bisa menikmatinya adalah yang mengusahakannya. Nyamuk itu sudah ada sejak jutaan tahun yang lalu.

Selama puluhan ribu tahun manusia hanya mendapat gangguannya. Manusia baru mendapatkan hikmahnya setelah ia berpikir dan bertindak untuk kemudian diciptakannya obat malaria, teknik fogging untuk mengatasi penyebaran penyakit demam berdarah dan lain sebagainya. Itupun tak semua menikmatinya. Yang menikmatinya hanyalah yang berpikir dan bertindak. Jutaan manusia lain hanya bisa mengeluh dan menderita atas gangguan nyamuk.

Judul : ABIKU MEMANG BEDA Nasehat Abiku untuk HidupkuPenulis : B.Umar HumamPenerbit : Haksamabook, YogyakartaCetakan : 1 Juli 2020Tebal : 260 halamanPeresensi : Maya Veri Oktavia

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202044

Page 45: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Perjalanan hidup yang dibentangkan Tuhan dalam rangakaian peristiwa yang dialami akan sepi makna manakala kita tak mampu menghikmati. Bagi yang tak mau berpikir dan bertindak, semua peristiwa seakan berlalu begitu saja dengan rumus paten dan monoton, antara kesedihan atau kebahagiaan, menangis atau tertawa, kaya atau miskin, dan paket hidup lain yang sudah terpolakan. Sikap ini terpatahkan oleh hadirnya penulis yang berhasil menyajikan tulisan yang sarat makna.

Buku yang ditulis oleh bocah usia 12 tahun bernama Badiuzzaman Umar Humam ini merupakan kisah hidup yang sebenarnya (real story). Ia menulis buku ini sebagai syarat kelulusannya dari SD non-formal (Homeschooling) di SD Adi Satyalaksana yang dikelola oleh Abinya sendiri. Umar Humam, sang penulis buku ini mendokumentasikan dan menceritakan ulang semua nasihat Abinya ke dalam bahasa tulis yang sarat makna. Semua nasihat Abinya yang telah menghantarkannya menjadi seorang bocah pebisnis online dengan omzet 1,2 M perbulan, penulis buku, penghafal Al-Qur’an, dan yang menumbuhkan pribadi yang selalu haus akan ilmu dan pengetahuan dituliskannya secara detail dan runtut dalam buku ini.

Umar mengawali tulisannya dengan muqaddimah sebagai pengantar. Ia ungkapkan kronologis dibalik terbitnya buku ini yang tak lain berawal dari ucapan ulang tahun untuk Abinya di facebook. Sebagaimana ungkapan bijak Lao Tzu ”Perjalanan seribu mil selalu dimulai

dengan langkah pertama” telah dibuktikan oleh Umar. Bermula dari ucapan sederhana di facebook bisa memantik lahirnya karya buku yang inspiratif. Ketukan awal di muqaddimah telah memikat pembaca dengan bahasa yang lugas tapi sarat makna.

Sang penulis kemudian menarik perhatian pembaca untuk menikmati suguhan kisah yang membuat terpukau oleh kemilau mutiara kehidupan. Ia menuturkan di bab 1 tentang semua hal yang akan bermula dan bermuara dari dan kepada Allah. Kita seakan tengah berhadapan dengan filosof kecil yang membabarkan hikmah di balik kerahasiaan hubungan dengan sang Pencipta. Sehingga kita tergerak secara naluriah, menggiring kesadaran untuk kembali kepada kefitrahan manusia dalam menjaga hubungan manusia dengan Penciptanya.

Kisah yang tak kalah serunya kembali dituangkan di bab 2 tentang kredo Abiku. Umar mengungkapkan kembali nasihat Abinya untuk menjadi pribadi yang mempunyai prinsip. Orang yang tidak memiliki pegangan atau pedoman dalam menjalankan hidup, akan terbawa agenda orang lain. Sehingga diperlukan sebuah nilai-nilai hidup yang terus menjadi kompas bagi kita dalam melangkah. Nasihat inilah yang menghantarkannya menjadi seorang pebisnis online dengan omzet 1,2 M per bulan.

Perjalanan pendidikan bersama keluarganya telah menginspirasi pada tulisan-

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 2020 45

RESENSI

Page 46: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

tulisan yang dituangkanya di bab 3. Umar menulis bahwa pendidikan adalah bekal bagi seseorang dalam mengerjakan sesuatu, dari hal yang kecil sampai besar. Di bab ini pula Umar menuturkan tentang latar belakang dari dikeluarkannya dari sekolah formal oleh orang tuanya. Pembaca benar-benar digiring menuju paradigma baru tentang pendidikan yang sejati. Pendidikan dikatakan berhasil ketika mampu mewujudkan para pencari ilmu yang selalu haus akan pengetahuan, manusia yang terberkati dengan rasa keingintahuannya hingga mampu mendobrak sekat formalitas pendidikan.

Akhirnya, kehadiran buku ini bisa menjadi referensi yang sangat repesentatif bagi semua kalangan terutama orang tua sebagai pendidik utama di keluarga. Anak bisa melalui perkembangannya dengan optimal ketika orang tua mampu menjadi guru yang menempatkan strategi pembelajaran sesuai dengan konteksnya, mau dan mampu menyiapkan anak menghadapi kehidupan di zamanya. Sebagaimana Kahlil Gibran dalam puisinya anakmu bukanlah milikmu, orang tua sang penulis telah menjalankan peran busur yang berhasil melesatkan sang anak panah laksana kilat. Kehadiran buku ini menjadi bukti hadirnya sang anak panah yang telah melesat jauh, mengajak semua orang untuk menghikmati perjalanan hidup dengan sepenuh kesadaran yang hakiki.

Yogyakarta, Desember 2020

*) Maya Veri Oktavia, S.Pd, Pengelola PAUD Islam Terpadu Mekar Insani, dan pegiat Literasi “Gerakan Mencintai Buku Sejak Dini” di TBM Mekar Insani Yogyakarta, dan sedang menempuh studi S-2 Manajemen Pendidikan UAD Yogyakarta. Tinggal di Jln Godean no 330 Nogotirto Sleman Yogyakarta.

RESENSI

BULETIN HAMEMAYUEDISI NOVEMBER 202046

Page 47: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …

Lensa

Deklarasi Pencanangan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi

Pengumuman Pemenang Best Practice PTK PAUD dan Dikmas Tahun 2020

Pemaparan Hasil dan Tindak Lanjut Pemetaan Mutu Satuan PAUD dan Dikmas Tahun 2020

Seminar Hasil Ujicoba Pengembangan Model PAUD dan DIkmas Tahun 2020

Rapat Koordinasi Evaluasi Pelaksanaan Program PAUD dan Dikmas Tahun 2020

Review dan Finalisasi Rencana Strategis Tahun 2020-2024

Page 48: Salam Redaksi - Kemdikbud...Merdeka Belajar SALAM REDAKSI DAFTAR ISI TAJUK Menuju Survei PISA 2021 dengan Merdeka Belajar CERPEN Kembali Ke Rahim RESENSI Menghikmati Perjalanan …