salasa darma utama mata kuliah scm tentang kaizen "shitsuke"
TRANSCRIPT
CURICULUM VITAE
Data Pribadi
NAMA : Salasa Darma Utama
Tempat, tanggal lahir : Jakarta 10 januari 1993
Alamat : jl.jatikramat no 05 rt/rw 005/005 Jatibening
Jenis kelamin : Laki-laki
Status : Belum menikah
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Berat badan : 62 Kg
No telepon : 021 70640922
No Hp : 08571665 7079
Email : [email protected]
RIWAYAT PENDIDIKAN
Pendidikan Non formal
- 1999 – 2005 : Sdn 02 pagi, Tebet
- 2005 – 2008 : Mts Darunnajah ,Bintaro
- 2009 – 20011 : Ma Darunnajah, Bintaro
- 2011 – 2012 : Stiba Iec, Jakarta
Non formal
- 2008 – 2009 : Tapak Suci
PENGALAMAN ORGANISASI
- Anggota PPMD 2010
- Bagian Kesenian OSDN
- Mengikuti Lk Matrapa
- Mengikuti Jambore Bahari ke 3 th 2011
# KAIZEN ADALAH SUATU FILOSOFI DARI JEPANG
YANG MEMFOKUSKAN DIRI PADA PENGEMBANGAN
DAN PENYEMPURNAAN SECARA TERUS MENERUS.
# KAIZEN ADALAH TINDAKAN KITA UNTUK
MERUBAH PROSES KERJA MENJAADI LEBIH BAIK (
BISA MENNJADI LEBIH CEPAT, LEBIH HEMAT, LEBIH
GAMPANG )
#SEKECIL APAPUN PERUBAHAN ITU DISEBUT
KAIZEN
Definisi Kaizen
MANFAAT YANG DAPAT DIPEROLEH DALAM PENERAPAN TEORI
KAIZEN DAPAT BERUPA :
•Setiap orang akan mampu menemukan masalah
dengan cepat.
•Setiap orang akan memberikan perhatian dan
penekanan pada tahap perencanaan.
•Mendukung cara berfikir yang berorientasi proses.
•Setiap orang berkonsentrasi pada masalah-masalah
yang lebih penting dan memdesak untuk
diselesaikan.
•Setiap orang akan berpartisipasi
dalam membangun sistem yang baru.
KONSEP SHITSUKE(仕付)
Shitsuke(仕付)yaitu metode yang digunakan untuk memotivasi pekerjaagar terus menerus melakukan danikut serta dalam kegiatan perawatandan aktivitas perbaikan sertamembuat pekerja terbiasa mentaatiaturan (rajin). Hal ini dianggapsebagai komponen yang paling sukardari 5 S. Untuk aktivitas ini, pekerjaJepang diharapkan melatihpengandalian diri sendiri, bukandikendalikan manajemen (Yasuhiro, 1995:266).
TIGA ASPEK PENTING DALM PENERAPAN KONSEP SHITSUKE :
1. Sanksi
Sanksi diberikan kepada seluruh anggota perusahaan, jika
melanggar atau tidak mematuhi peraturan yang terdapat di dalam 5 S.
2. PDCA (plan, do, check, action)
Langkah pertama dari kaizen(改善)adalah menerapkan siklus
PDCA (plan, do, check, action) sebagian sarana yang menjamin
terlaksananya kesinambungan dari kaizen(改善)guna mewujudkan
kebijakan untuk memelihara dan memperbaiki atau meningkatkan
standar. Siklus ini merupakan konsep yang terpenting dari proses
kaizen(改善)
3. Penghargaan
Penghargaan diberikan anggota perusahaan yang paling baik
menerapkan 5 S pada kegiatan produksi sehari-hari. SHITSUKE berarti
RAJIN atau PEMBIASAAN, dengan tujuan agar setiap karyawan
terbiasa untuk membina disiplin diri
ORANG YANG DAPAT MEMBERIKAN KRITIK MEMBANGUN DENGAN BAIK
AKAN DAPAT MELAKSANAKANNYA JUGA, KARENA MEREKA MEMPUNYAI
KOMITMEN TERHADAP:
A. Tempat Kerja
Mereka memiliki komitmen terhadappekerjaan mereka.
B. Produk
Mereka memiliki komitmen untukmempertahankan mutu produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
C. Pelatihan
Mereka memiliki komitmen untukmelatih bawahan mereka.
SHITSUKE BERARTI RAJIN ATAU PEMBIASAAN, DENGAN TUJUAN AGAR SETIAP
KARYAWAN TERBIASA UNTUK MEMBINA DISIPLIN DIRI. INI ARTINYA:
• Karyawan harus mau, mampu dan berani
mengubah perilaku ke arah yang terkendali.
• Perubahan sikap harus sesuai dengan nilai-nilai
budaya
• Berusaha terus menerus untuk meningkatkan
prestasi yang telah dicapai
• Lakukan apa yang harus dilakukan dan jangan
lakukan apa yang tidak boleh dilakukan
• Bersedia untuk saling mengingatkan &
diingatkan segala sesuatu harus dilakukan
secara konsisten dan berkesinambungan
MANFAAT SHITSUKE
1. Tidak ada pemborosan
2. Lingkungan kerja dan k3 terdukung
3. Pemeliharaan mesin dapat dilakukan lebih
baik
4. Kemungkinan cacat produk terhindarkan
5. Pelayanan tepat waktu
6. Tidak ada keluhan/complaint dari
pelanggan
7. Kesejahteraan karyawan meningkat
PENGENDALIAN VISUAL DITEMPAT KERJA SEBAGAI
BAGIAN DARI TAHAP SHITSUKE ATAU RAJIN
• Langkah awal dalam tahap rajin yaitu
mengendalikan secara visual ditempat
kerja.
• Apakah program 5-s telah diterapkan
dan sekaligus telah menjadi budaya
kerja?
• Siapapun bisa menilai secara obyektif
tanpa dipengaruhi oleh siapapun.
DALAM RANGKA MENGENDALIKAN SECARA VISUAL DITEMPAT
KERJA HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN ANTARA LAIN
SEBAGAI BERIKUT:
1. Selalu terbuka dalam memberikanmasukan atau kritik terhadapkondisi tempat kerja
2. Menerima kritik atau masukan padadasarnya akan memperkuatpenerapan 5S
3. Bila terjadi masalah segera lakukantindakan perbaikan khususnya olehpersonil bagian yang terkait