salinan - biro hukum
TRANSCRIPT
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
PERATURAN GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR 127 TAHUN 2020
TENTANG
RENCANA STRATEGIS
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 WONOSARI
TAHUN 2021 – 2025
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
Menimbang : a. bahwa telah ditetapkan Keputusan Gubernur Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 260/KEP/2020 tentang
Penetapan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3
Wonosari Sebagai Badan Layanan Umum Daerah;
b. bahwa berdasarkan ketentuan dalam Pasal 41 ayat (1)
dan ayat (2) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah
disebutkan bahwa Badan Layanan Umum Daerah
menyusun Rencana Strategis perencanaan 5 (lima) tahun
berisi strategi pengelolaan Badan Layanan Umum
Daerah dengan mempertimbangkan alokasi sumber daya
dan kinerja dengan menggunakan teknik analisis bisnis
yang ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan
Peraturan Gubernur tentang Rencana Strategis Sekolah
Menengah Kejuruan Negeri 3 Wonosari Tahun 2021 –
2025;
Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945;
SALINAN
2. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 3),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 1955 tentang Perubahan
Undang-Undang Nomor 3 Jo. Nomor 19 Tahun 1950
tentang Pembentukan Daerah Istimewa Jogjakarta
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1955
Nomor 43, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 827);
3. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2012 tentang
Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 170,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5339);
4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587),
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 tentang
Berlakunya Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1950
tentang Pembentukan Propinsi Djawa Timoer, Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan
Daerah Istimewa Jogjakarta, Undang-Undang Nomor
10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi Djawa
Tengah, dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1950
tentang Pembentukan Propinsi Djawa Barat (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 58);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018
tentang Badan Layanan Umum Daerah (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 1213);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN GUBERNUR TENTANG RENCANA STRATEGIS
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 WONOSARI.
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan :
1. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya
disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh unit
pelaksana teknis dinas/badan daerah dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat yang
mempunyai fleksibilitas dalam pola pengelolaan
keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah pada umumnya.
2. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Wonosari adalah
unit pelaksana teknis pada Dinas Pendidikan, Pemuda,
dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta yang telah
ditetapkan sebagai BLUD.
3. Rencana Strategis yang selanjutnya disebut Renstra
adalah dokumen perencanaan BLUD untuk periode 5
(lima) tahunan.
Pasal 2
Renstra Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Wonosari
memuat strategi pengelolaan BLUD dengan
mempertimbangkan alokasi sumber daya dan kinerja
dengan menggunakan teknik analisis bisnis.
Pasal 3
(1) Renstra Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3
Wonosari disusun dengan sistematika sebagai
berikut:
a. BAB I : PENDAHULUAN
b. BAB II : GAMBARAN PELAYANAN SMKN
3 WONOSARI
c. BAB III : ISU-ISU STRATEGIS
BERDASARKAN TUGAS DAN
FUNGSI
d. BAB IV : TUJUAN DAN SASARAN
e. BAB V : STRATEGI DAN ARAH
KEBIJAKAN
f. BAB VI : PAGU ANGGARAN PROGRAM
DAN KEGIATAN 2021-2025
g. BAB VII : KINERJA PENYELENGGARA
BIDANG URUSAN
h. BAB VIII : PENUTUP
(2) Rincian uraian Renstra Sekolah Menengah Kejuruan
Negeri 3 Wonosari sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur
ini.
Pasal 4
Peraturan Gubernur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya memerintahkan
pengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 30 Desember 2020
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
ttd.
HAMENGKU BUWONO X
Diundangkan di Yogyakarta
pada tanggal 30 Desember 2020
SEKRETARIS DAERAH
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
ttd.
R. KADARMANTA BASKARA AJI
BERITA DAERAH DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2020 NOMOR 127
Salinan Sesuai Dengan Aslinya
KEPALA BIRO HUKUM,
ttd.
DEWO ISNU BROTO I.S. NIP. 19640714 199102 1 001
Bab I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Perencanaan sebagai bagian dari proses manajemen (strategi), mutlak dilakukan oleh
suatu organisasi sebagai upaya mempertahankan kelangsungan hidupnya. Perencanan yang
disusun dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan melalui suatu
perumusan strategi tertentu. Perumusan strategi yang berupa visi, misi, tujuan dan sasaran
tersebut bersifat permanen dan jangka panjang antara 5 sampai 20 tahun. Untuk menentukan
bagaimana perumusan strategi dicapai, diperlukan strategi yang lebih operasional berupa
program dan kegiatan yang akan dilaksanakan serta jumlah alokasi sumber daya yang akan
dibutuhkan. Menentukan alternatif strategi operasional harus dilakukan melalui proses
sistematis yang memiliki prosedur yang jelas. Hal tersebut tidak terlepas dari faktor internal
organisasi berupa kekuatan dan kelemahannya serta adanya faktor eksternal berupa
ancaman dan peluang. Sebagai hasil penafsiran terhadap perubahan lingkungan, maka
dilakukan pendekatan-pendekatan manajemen strategis yang digunakan sebagai
penghubung antara penafsiran keadaan dengan tindakan yang akan dilakukan oleh
organisasi. Untuk itu dibuatlah Rencana Strategis Sekolah yang merupakan arah pedoman
bagi Pengelola Sekolah selama lima tahun ke depan.
Rencana Strategis (Renstra) merupakan dokumen perencanaan untuk periode 5
(lima) tahun yang memuat tujuan, sasaran program dan kegiatan pembangunan pendidikan
di Daerah Istimewa Yogyakarta selama dalam periode tersebut, yang disusun selaras dengan
strategi dan kebijakan daerah sebagaimana tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah (RPJMD).
SMK Negeri 3 Wonosari telah ditetapkan menjadi Badan Layanan Umum Daerah
sehingga diharapkan dapat meningkatkan tanggung jawab sekolah dalam memberikan
layanan pendidikan yang menjadi hak masyarakat, yaitu mempersiapkan perserta didiknya
untuk terjun di lapangan kerja atau di dunia usaha dan industri. Sekolah dituntut tidak
hanya menyiapkan kemampuan kerja atau skill competition saja akan tetapi juga harus
mampu menyiapkan kemampuan berwirausaha bagi peserta didiknya. Dengan kemampuan
wirausaha yang dimilikinya diharapkan peserta didik yang telah lulus dari sekolah dapat
mengembangkan dirinya menghadapi tantangan kehidupan khususnya dalam dunia kerja.
LAMPIRANPERATURAN GUBERNURDAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTANOMOR 127 TAHUN 2020TENTANGRENCANA STRATEGIS SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 WONOSARI TAHUN 2021 - 2025
Selain itu juga dalam diri lulusan tumbuh daya adaptif dalam menghadapi perubahan dan
perkembangan yang terjadi di masyarakat. Dengan demikian diharapkan lulusan yang
dihasilkan mampu untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dalam
kehidupannya.
Renstra SMKN 3 Wonosari disusun untuk digunakan sebagai acuan dalam
melaksanakan tugas pengelolaan sekolah, agar dapat berjalan dengan baik dan mencapai
hasil yang maksimal dalam turut serta mengembangkan kemajuan layanan pendidikan di
SMKN 3 Wonosari.
B. Landasan Hukum
Satuan pendidikan pada jenjang pendidikan menengah termasuk SMK berada di
bawah kewenangan dan tanggung jawab dinas daerah propinsi yang menyelenggarakan
urusan pendidikan. Untuk landasan hukum pelaksanaan BLUD meliputi:
1. Undang-Undang No.9 Tahun 2018 tentang penerimaan Negara bukan pajak.
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
asional;
4. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional Tahun 2005-2025;
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan;
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional;
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006 tentang Tahapan,
Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan badan
Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah yang berbunyi: Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya
disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas/badan
daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai
fleksibilitas dalam pola pengelaolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah.
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2017 tentang
Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata
Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana
Pembanguan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 6 Tahun 2019 tentang Pedoman
organisasi dan tata kerja satuan pendidikan dasar dan menengah.
13. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 2 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Tahun 2005-2025;
14. Peraturan Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta
Tahun 2012-2017 sebagaimana diubah dengan Peraturan Daerah Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 8 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Daerah
Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 2013 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menangah Daerah Daerah Istimewa Yogyakarta Tahun 2012-2017.
15. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 7 Tahun 2007 tentang
Urusan Pemerintahan yang manjadi Kewenangan Provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta;
16. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 5 Tahun 2005
tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Daerah dan Pelaksanaan
Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah, sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 3 Tahun 2009;
17. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 68 Tahun 2012 tentang
Pedoman Penetapan Nilai-Nilai Luhur Budaya dalam Pengelolaan dan
Penyelenggaraan Pendidikan
18. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 30 Tahun 2006 tentang Tata
Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Program/Kegiatan di Lingkungan
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
19. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 69 Tahun 2013 Tentang
Tata Cara Koordinasi Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan dan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah.
20. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 77 Tahun 2012 tentang
Rencana Strategis Pembangunan Pendidikan Daerah;
21. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 69 Tahun 2013 Tentang
Tata Cara Koordinasi Dalam Penyusunan Rencana Pembangunan dan Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Daerah
22. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Target Pencapaian Sasaran Tahunan, Kebijakan Umum dan Program
Pembangunan Serta Indikator Kinerja Utama Gubernur Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Tahun 2012-2017 sebagaimana diubah dengan Peraturan
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 118 Tahun 2015 tentang Perubahan
Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 104 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Target Pencapaian Sasaran Tahunan, Kebijakan Umum dan Program
Pembangunan Serta Indikator Kinerja Utama Gubernur rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Tahun 2012-2017
23. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 91 Tahun 2019 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
24. Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 260/KEP/2020 tentang
Penetapan Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 3 Wonosari sebagai Badan Layanan
Umum Daerah.
C. Maksud dan Tujuan
Renstra Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Wonosari digunakan sebagai
pedoman dalam penyelenggaraan layanan pendidikan oleh Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 3 Wonosari untuk mewujudkan visi sekolah dan visi besar pembangunan DIY di
Bidang Pendidikan.
Penyusunan Renstra Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Wonosari
dimaksudkan untuk memberikan acuan dan dasar hukum bagi pengembangan sekolah tahun
2021-2025 dari perencanaan pembangunan daerah tahun 2021-2025 dalam kurun waktu
perencanaan 5 (lima) tahun mendatang serta menjamin dan menjaga keterpaduan dan
kesinambungan antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan untuk
mencapai sasaran pembangunan pendidikan yang berkelanjutan.
Adapun tujuan penyusunan Renstra Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3
Wonosari Tahun 2021-2025 adalah sebagai berikut:
1. Sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 3 Wonosari (Renja) antara tahun 2021 sampai tahun
2025;
2. Sebagai tolak ukur dalam mengukur dan melakukan evaluasi kinerja tahunan
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Wonosari antara tahun 2021
sampai tahun 2025;
3. Sebagai instrumen untuk memudahkan seluruh unit kerja di Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) Negeri 3 Wonosari dalam mencapai tujuan dengan cara
menyusun program dan kegiatan secara terpadu, terarah dan terukur;
4. Sebagai instrumen pelaksanaan fungsi dan pengawasan bagi Kepala SMK
Negeri 3 Wonosari dalam mengendalikan penyelenggaran pengembangan
pendidikan sesuai dengan arah kebijakan yang ditetapkan;
5. Sebagai instrumen untuk memahami secara utuh dan memudahkan koordinasi,
intergrasi dan sinkronisasi seluruh unit kerja di Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) Negeri 3 Wonosari dalam mengimplementasikan kebijakan, program
dan kegiatan operasional tahunan; dan
6. Sebagai instrumen untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara
perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian.
D. Dasar Pelaksanaan BLUD
Dasar pertimbangan dalam pelaksanan BLUD di SMK adalah sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan badan
Layanan Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74
Tahun 2012 tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005
tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Badan Layanan
Umum Daerah yang berbunyi: Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya
disingkat BLUD adalah sistem yang diterapkan oleh unit pelaksana teknis dinas/badan
daerah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat yang mempunyai
fleksibilitas dalam pola pengelaolaan keuangan sebagai pengecualian dari ketentuan
pengelolaan daerah.
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 6 Tahun 2019 tentang Pedoman
organisasi dan tata kerja satuan pendidikan dasar dan menengah.
4. Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 91 Tahun 2019 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.
E. Sistematika Penulisan
1.2 Penulisan
Bab I
Pendahulua
n
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat Daerah, fungsi
Renstra Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses
penyusunan Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat Daerah
dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra provinsi/kabupaten/kota, dan dengan
Renja Perangkat Daerah, serta penyebab harus dilakukan perubahan terhadap
Renstra Perangkat Daerah
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan pemerintah, Peraturan
Daerah, dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur tentang struktur organisasi,
tugas dan fungsi, kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan
acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran Perangkat Daerah.
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari penyusunan Perubahan Renstra
Perangkat Daerah
1.4 Dasar Pertimbangan
Memuat dasar penyusunan Renstra
1.5 Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Perubahan Renstra Perangkat
Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.
Bab II Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja
sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan
capaian program prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan
utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra Perangkat
Daerah ini.
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan Perangkat Daerah,
struktur organisasi Perangkat Daerah, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan
satu eselon dibawah kepala Perangkat Daerah. Uraian tentang struktur organisasi
Perangkat Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi, jumlah personil, dan
tata laksana Perangkat Daerah (proses, prosedur, mekanisme).
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang dimiliki Perangkat
Daerah dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumber daya manusia,
asset/modal, dan unit usaha yang masih operasional.
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Perangkat Daerah berdasarkan
sasaran/target Renstra Perangkat Daerah periode sebelumnya, menurut SPM untuk
urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau
indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh
pemerintah.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra K/L dan Renstra
Perangkat Daerah kabupaten/kota, hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis
terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang bagi
pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang. Bagian
ini mengemukakan macam pelayanan, perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan
arahan lokasi pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
Bab III Isu-Isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan
Perangkat Daerah
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan Perangkat
Daerah beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya. Identifikasi permasalahan
didasarkan Analisis Gambaran Pelayanan Perangkat Daerah.
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat Daerah yang terkait
dengan visi, misi, serta program kepala daerah dan wakil kepala daerah terpilih.
Selanjutnya berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah
dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong pelayanan Perangkat
Daerah yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil
kepala daerah tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah satu
bahan perumusan isu strategis pelayanan Perangkat Daerah.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra Kabupaten/Kota
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat ataupun faktor-faktor
pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L
ataupun Renstra Perangkat Daerah.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup
Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong
dari pelayanan Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
Perangkat Daerah ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan Perangkat Daerah
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari:
1. gambaran pelayanan Perangkat Daerah;
2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
3. sasaran jangka menengah dari Renstra Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota;
4. implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah; dan
5. implikasi KLHS bagi pelayanan Perangkat Daerah
Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan hasil penentuan
isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada bagian ini diperoleh informasi
tentang apa saja isu strategis yang akan ditangani melalui Renstra Perangkat Daerah
tahun rencana.
Bab IV Tujuan dan Sasaran
5.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan sasaran jangka
menengah Perangkat Daerah. Pernyataan tujuan dan sasaran jangka menengah
Perangkat Daerah beserta indikator kinerjanya disajikan dalam Tabel
Bab V Strategi dan Arah Kebijakan
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan arah kebijakan
Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang yang disajikan dalam tabel Tabel di
atas dapat menunjukkan relevansi dan konsistensi antar pernyataan visi dan misi
RPJMD periode berkenaan dengan tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan
Perangkat Daerah. Jika terdapat pernyataan strategi atau arah kebijakan yang tidak
relevan dan tidak konsisten dengan pernyataan lainnya, maka diperlukan perbaikan
dalam proses perumusan strategi dan arah kebijakan tersebut.
Bab VI Rencana Program dan Kegiatan Serta Pendanaan
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan, indikator kinerja,
kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif, termasuk didalamnya perubahan yang
dilakukan. Adapun penyajiannya menggunakan Tabel Pada bagian ini dikemukakan
rencana program dan kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan
indikatif. Adapun penyajiannya menggunakan Tabel berikut ini.
Bab VII Kinerja Penyelenggaraan Bidang Urusan
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang secara
langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat Daerah dalam lima
tahun mendatang sebagai komitmen untuk mendukung pencapaian tujuan dan
sasaran RPJMD.
Bab VIII Penutup
BAB II
Gambaran Pelayanan BLUD SMKN 3 Wonosari
A. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi BLUD SMKN 3 Wonosari
Dalam rangka menjalankan kegiatan di SMK Negeri 3 wonosari masing-masing
jabatan mempunyai tugas pokok, fungsi dan tanggungjawab berdasarkan
Permendikbud No.6 Tahun 2019 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jabatan Tanggung jawab Wewenang
Kepala Sekolah Menjamin dan memastikan
penyelenggaraan SMKN 3
Wonosari
Menjamin dan memastikan
bahwa proses pendidikan dan
pelatihan serta hal-hal yang
terkait dengan operasional
sekolah, dikembangkan,
direncanakan, dilaksanakan
dan dikendalikan dengan
efektif dalam rangka mencapai
visi dan misi sekolah.
Tim Penjaminan
Mutu Sekolah/
Satuan Pengawas
Internal
Menjamin penyelenggaraan
pendidikan sehingga terwujud
pendidikan yang bermutu.
Menyelenggarakan
penjaminan mutu pendidikan
demi terwujudnya pendidikan
bermutu yang memenuhi atau
melampaui Standar Nasional
Pendidikan
WKS Urusan
Kurikulum
Menjamin dan memastikan
bahwa proses pemelajaran dan
kurikulum serta hal-hal yang
terkait dengan operasional
pemelajaran dikembangkan
,direncanakan, dilaksanakan
dan dikendalikan dengan
efektif dalam rangka mencapai
tujuan proses pemelajaran dan
tujuan Sekolah serta untuk
memenuhi persyaratan siswa,
pemerintah serta stakeholder
yang relevan.
Menyelenggarakan seluruh
kegiatan yang berhubungan
dengan pendidikan di
sekolah yang berkaitan
dengan KBM
WKS Urusan
Sarpras dan SDM
Menjamin dan memastikan
bahwa proses pengelolaan dan
pemberdayaan sumber daya
sekolah telah dan dapat
direncanakan, dilaksanakan
dan dikendalikan dengan
efektif, sehingga tujuan sekolah
akan tercapai guna memenuhi
persyaratan siswa, pemerintah
serta stakeholder yang lain. .
Merencanakan pengelolaan
dan pemberdayaan sumber
daya sekolah.
WKS Urusan
Humas
Menjamin dan memastikan
bahwa proses kerjasama
dengan DU/DI dan stakeholder
lainnya telah dan dapat
direncanakan .
Mengendalikan kegiatan
promosi, informasi,
komunikasi dan kerjasama
dengan DU/DI serta
stakeholders.
Ketua Program
Keahlian
Menjamin dan memastikan
bahwa proses pemelajaran
praktek serta hal-hal yang
terkait dengan operasional
pemelajaran tersebut
dikembangkan, direncanakan,
dilaksanakan dan dikendalikan
dengan efektif dalam rangka
mencapai tujuan pemelajaran
praktek dan tujuan sekolah
serta untuk memenuhi
persyaratan siswa, pemerintah
serta stakeholder lain yang
relevan dan mempersiapkan
lulusan yang siap kerja.
Merencanakan dan
melaksanakan seluruh
kegiatan KBM praktek di
Program Keahlian masing-
masing.
Kapro Adaptif,
Normatif & Mulok
Menjamin dan memastikan
bahwa proses pembelajaran
A,B, dan Mulok serta hal-hal
yang terkait dengan
operasioanal pemelajaran
tersebut dikembangkan,
direncanakan, dilaksanakan
dan dikendalikan dengan
efektif dalam rangka mencapai
tujuan pemelajaran dan tujuan
Merencanakan dan
melaksanakan seluruh
kegiatan KBM Mata pelajaran
normative dan adaptif dan
Muatan lokal.
sekolah serta untuk memenuhi
persyaratan siswa, pemerintah
serta stakeholder lain yang
relevan dan mempersiapkan
lulusan yang siap kerja.
WALI KELAS
Memastikan terlaksananya
proses pendampingan dan
monitoring kelas
Melaksanakan kegiatan yang
berhubungan dengan
pendampingan dan
monitoring kelas.
GURU
Memastikan terlaksananya
kegiatan KBM sesuai dengan
tingkat dan mata diklat yang
diampunya
Melaksanakan seluruh
kegiatan yang berhubungan
dengan tugas mengajar
SUB. BAGIAN TATA
USAHA
Menjamin dan memastikan
proses ketatausahaan dan
pengadaan sarana prasarana
(yang habis pakai) untuk
direncanakan,dilaksanakan dan
dikendalikan secara efektif
dalam rangka mencapai tujuan
sekolah
Mengelola seluruh kegiatan
yang berhubungan dengan
administrasi dan
ketatausahaan
KEPALA BENGKEL
Menjamin dan memastikan
proses keterlaksanaan kegiatan
pembelajaran praktek untuk
direncanakan,dilaksanakan dan
dikendalikan secara efektif
dalam rangka mencapai tujuan
pembelajaran sesuai
kompetensi yang harus dicapai.
Mengelola seluruh kegiatan
yang berhubungan dengan
pembelajaran praktek
dibengkel.
KEPALA
PERPUSTAKAAN
Melaksanakan pengelolaan
perpustakaan untuk dapat
membantu dalam menuju
keberhasilan peningkatan
sumber daya manusia baik
siswa maupun bapak/Ibu guru
dan karyawan
Membuat program
pengelolaan perpustakaan dan
mengkoordinasikan
pengadaan bahan bacaan
bersama guru dan karyawan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 34 Tahun
2008 tentang Standar Nasional pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) /
Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Lampiran VII tentang Standar Pengelolaan perihal
penyusunan dan penetapan Struktur Organisasi, Tata Kerja Pendidik dan Tenaga
Kependidikan mempunyai tugas pokok dan fungsi.
Struktur organisasi SMK Negeri 3 Wonosari terdiri dari :
B.
Gambar 2.1Struktur Organisasi SMK Negeri 3 Wonosari
Adapun untuk penjelasan dari masing-masing jabatan adalah sebagai berikut:
1. KEPALA SEKOLAH
Kepala adalah pemimpin Satuan Pendidikan yang mempunyai tugas melaksanakan
tugas manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada guru dan
tenaga kependidikan.
KETUA KOMITE SEKOLAH
KEPALA SEKOLAH TIM PENJAMINAN
MUTU SEKOLAH /
SATUAN PENGAWAS
INTERNAL
KTU
KETUA
LSP
WKS
Kurikulum
WKS
Kesiswaan
WKS Sarpras & SDM
WKS
Humas
Ketua
Kompetensi
Elektronik
Ketua
Kompetensi
Keahlian MABC1
Ketua Kompetensi
Keahlian Tata Boga
Ketua Kompetensi
Keahlian Perhotelan
Kepaka
Perpustakaan
Kabeng
AV
Urusan
KBM & Eval
Urusan
P.Data/
Peng
Kur.
Urusan
Kesisw
aan/
Ekstra
Urusan
BP/BK
Urusan
Manaje
men
mutu
Urusan
Sarpras
dan MR
Urusan
SIM /
Dapodik
Urusan
SD
M
Urusan
UPJ
Urusan
Prak
erin
Kabeng
EI
Kabeng
Mekatro
nika
GURU
WALI KELAS
Urusan
BKK
Kepala sekolah bukan jabatan structural, melainkan guru yang diangkat diberi tugas
tambahan dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Pendidikan.
1.1 Tanggung Jawab
Menjamin dan memastikan penyelenggaraan SMKN 3 Wonosari
1.2 Wewenang
Menjamin dan memastikan bahwa proses pendidikan dan pelatihan serta hal-hal
yang terkait dengan operasional sekolah, dikembangkan, direncanakan,
dilaksanakan dan dikendalikan dengan efektif dalam rangka mencapai visi dan
misi sekolah.
1.3 Tugas
Pengelolaan Teknik Edukatif Program Diklat berdasarkan. Visi dan Misi
sekolah, yaitu :
1.3.1 Menjabarkan, melaksanakan dan mengembangkan Program Diklat
Kurikulum sesuai Spektrum Keahlian dan Standar Isi
1.3.2 Mengelola unsur pokok-pokok manajemen sekolah : Man (guru,
karyawan, siswa); Money (dana dari orangtua siswa dan pemerintah),
dan Material (fasilitas berupa : gedung, perabot sekolah, alat-alat
pelajaran teori dan praktek).
1.3.3 Mengadakan kerjasama dengan pihak luar, seperti orangtua siswa,
pengguna produk (tamatan), jajaran pemerintah dll.
1.3.4 Melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas dan fungsi SMK
Negeri 3 Wonosari.
2. Tim Penjaminan Mutu Sekolah/ Satuan Pengawas Internal
Merupakan unsur Pengawas Internal SMK Negeri 3 Wonosari yang tidak dapat
dipengaruhi oleh kepala Subbagian, Wakil Kepala Sekolah dan /atau pegawai SMK
Negeri 3 Wonosari.
2.1 Tanggung Jawab
Menjamin penyelenggaraan pendidikan sehingga terwujud pendidikan yang
bermutu.
2.2 Wewenang
Menyelenggarakan penjaminan mutu pendidikan demi terwujudnya pendidikan
bermutu yang memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan.
2.3 Tugas
2.3.1 mengoordinasikan pelaksanaan penjaminan mutu di tingkat satuan
pendidikan
2.3.2 melakukan pengawasan internal terhadap Pengelolaan dan Pemanfaatan
Sumber Daya ( Manusia, Keuangan, Perlengkapan, Standard dan Prosedur
Pelayanan) SMK Negeri 3 Wonosari
2.3.3 melakukan pembinaan, pembimbingan, pendampingan, dan supervisi
terhadap pelaku pendidikan di satuan pendidikan dalam pengembangan dan
penjaminan mutu pendidikan
2.3.4 melaksanakan pemetaan mutu pendidikan berdasarkan data mutu pendidikan
di satuan pendidikan
2.3.5 melakukan monitoring dan evaluasi proses pelaksanaan pemenuhan mutu
yang telah dilakukan
2.3.6 memberikan rekomendasi strategi peningkatan mutu berdasarkan hasil
monitoring dan evaluasi kepada kepala satuan pendidikan.
2.3.7 Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas dan fungsi satuan
pengawas internal.
3. WKS Urusan Kurikulum
Guru yang diberikan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Urusan
Kurikulum
3.1 Tanggung Jawab
Menjamin dan memastikan bahwa proses pemelajaran dan kurikulum serta hal-hal
yang terkait dengan operasional pemelajaran dikembangkan ,direncanakan,
dilaksanakan dan dikendalikan dengan efektif dalam rangka mencapai tujuan
proses pemelajaran dan tujuan Sekolah serta untuk memenuhi persyaratan siswa,
pemerintah serta stakeholder yang relevan.
3.2 Wewenang
Menyelenggarakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan
di sekolah yang berkaitan dengan KBM
3.3 Tugas
Menetapkan program pembelajaran, jadwal kegiatan, pembagian tugas mengajar,
jadwal pelajaran dan bahan ajar meliputi :
3.3.1 Merencanakan dan menyusun program pengembangan kurikulum.
3.3.2 Menyusun dan menjabarkan kalender pelajaran
3.3.3 Mengorganisasi / mengkoordinasi KBM baik teori maupun praktek yang
terdiri dari : Persiapan KBM, Pelaksanaan KBM, Evaluasi Hasil Balajar,
Analisis Hasil Evaluasi Belajar, Perbaikan dan Pengayaan.
3.3.4 Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Ujian Sekolah, UASBN dan
CBT
3.3.5 Mengkoordinir pelaksanaan Ujian Sekolah, Ujian Kompetensi Keahlian,
UASBN dan CBT
3.3.6 Memastikan bahwa jumlah jam pemelajaran pada tiap mata mata pelajaran
tercukupi
3.3.7 Merencanakan dan melaksanakan pemelajaran Internet dan TOIEC
3.3.8 Bersama WKS Urusan Kesiswaan melaksanakan kegiatan PSB.
3.3.9 Mengkoordinir kegiatan perpustakaan
3.3.10 Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kurikulum.
4. WKS Urusan Kesiswaan
Guru yang diberikan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Urusan
Kesiswaan
4.1 Tanggung Jawab
Menjamin dan memastikan bahwa proses penyelenggaraan PSB,BP/BK, serta
hal-hal yang terkait dengan bidang kesiswaan telah dan dapat direncanakan ,
dilaksanakan secara efektif sehingga akan tercapai tujuan sekolah serta untuk
memenuhi persyaratan siswa, pemerintah serta stakeholder lain yang relevan.
4.2 Wewenang
4.2.1 Menyelenggarakan PSB
4.2.2 Penanganan Ketertiban Siswa
4.2.3 Menyelenggarakan BP/BK
4.3 Tugas
4.3.1 Menyusun program kegiatan kesiswaan dan mengkoordinasikan
pelaksanaannya.
4.3.2 Mengkoordinasikan pelaksanaan pendampingan siswa.
4.3.3 Memonitor dan mengevaluasi seluruh kegiatan kesiswaan.
4.3.4 Merencanakan dan melaksanakan pendaftaran dan penerimaan siswa
baru.
4.3.5 Menegakkan disiplin tata tertib siswa.
4.3.6 Mengkoordinasi kan program BP/BK.
4.3.7 Pembinaan/ Pengembangan kepribadian siswa.
4.3.8 Pembinaan OSIS dan Ektrakurikuler.
4.3.9 Mengelola administrasi kegiatan siswa.
4.3.10 Memperhatikan, memelihara, menjaga suasana sekolah (keamanan,
ketertiban, kerapian, kesehatan, kekeluargaan dan kenyamanan siswa)
4.3.11 Merencanakan, membuat dan merevisi Buku Pengenal dan Tata Tertib
Siswa.
4.3.12 Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Wakil
Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan
5. WKS Urusan Sarpras dan SDM
Guru yang diberikan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Urusan
Sarpras dan SDM.
5.1 Tanggung Jawab
Menjamin dan memastikan bahwa proses pengelolaan dan pemberdayaan
sumber daya sekolah telah dan dapat direncanakan , dilaksanakan dan
dikendalikan dengan efektif , sehingga tujuan sekolah akan tercapai guna
memenuhi persyaratan siswa, pemerintah serta stakeholder yang lain. .
5.2 Wewenang
Merencanakan pengelolaan dan pemberdayaan sumber daya sekolah.
5.3 Tugas
5.3.1 Menyusun program pengadaan sarana prasarana yang tidak habis pakai
5.3.2 Menyusun program perawatan sarana prasarana sekolah.
5.3.3 Menyusun program pemberdayaan dan pengembangan ketenagaan.
5.3.4 Mengarahkan urusan ketenagaan agar berfungsi sebagaimana mestinya
5.3.5 Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan dan pengembangan
ketenagaan
5.3.6 Menetapkan kompetensi personil (guru) sesuai dengan tugasnya masing-
masing
5.3.7 Pendampingan seluruh guru sekolah
5.3.8 Mengusulkan jumlah guru sesuai dengan prinsip kecukupan dan
kesesuaian kebutuhannya.
5.3.9 Mengusulkan pengembangan kemampuan guru.
5.3.10 Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Wakil
Kepala Sekolah Bidang Sarpras dan SDM.
6. WKS Urusan Humas
Guru yang diberikan tugas tambahan sebagai Wakil Kepala Sekolah Urusan
Humas
6.1 Tanggung Jawab
Menjamin dan memastikan bahwa proses kerjasama dengan DU/DI dan
stakeholder lainnya telah dan dapat direncanakan .
6.2 Wewenang
Mengendalikan kegiatan promosi, informasi, komunikasi dan kerjasama dengan
DU/DI serta stakeholders.
6.3 Tugas
6.3.1 Menyusun program kerjasama dengan DU/DI dan stakeholders
6.3.2 Membina hubungan antar sekolah dengan wali murid
6.3.3 Menjalin kerjasama dengan DU/DI dan stakeholders
6.3.4 Mempromosikan potensi sekolah
6.3.5 Memonitor dan mengendalikan pelaksanaan program yang berkait
dengan berhubungan masyarakat
6.3.6 Mengelola input-input dari stakeholders.
6.3.7 Bersama WKS Urusan Kurikulum melaksanakan sinkronisasi dan
menetapkan validasi kurikulum.
6.3.8 Melaksanakan program prakerin
6.3.9 Mengelola program pemasaran dan penelusuran tamatan
6.3.10 Mengkoordinir kegiatan-kegiatan sosial dan kekeluargaan di sekolah
6.3.11 Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Wakil
Kepala Sekolah Bidang Hubungan Industri
7. Ketua Program Keahlian
7.1 Tanggung Jawab
Menjamin dan memastikan bahwa proses pemelajaran praktek serta hal-hal yang
terkait dengan operasional pemelajaran tersebut dikembangkan, direncanakan,
dilaksanakan dan dikendalikan dengan efektif dalam rangka mencapai tujuan
pemelajaran praktek dan tujuan sekolah serta untuk memenuhi persyaratan
siswa, pemerintah serta stakeholder lain yang relevan dan mempersiapkan
lulusan yang siap kerja.
7.2 Wewenang
Merencanakan dan melaksanakan seluruh kegiatan KBM praktek di Program
Keahlian masing-masing.
7.3 Tugas
7.3.1 Bersama WKS Urusan Kurikulum menyusun jadwal KBM praktek.
7.3.2 Membuat tata tertib bengkel.
7.3.3 Menentukan kebutuhan bahan dan alat KBM Praktek.
7.3.4 Melaksanakan M&R sarana prasarana KBM Praktek.
7.3.5 Melaksanakan pengembangan bengkel.
7.3.6 Mengusulkan kebutuhan bahan praktek
7.3.7 Merencanakan dan melaksanakan Ujian Kompetensi Keahlian produktif
7.3.8 Mengesahkan job sheet
8. Ketua Program Normatif, Adaptif & Muatan lokal
8.1 Tanggung Jawab
Menjamin dan memastikan bahwa proses pembelajaran A,B, dan Mulok serta
hal-hal yang terkait dengan operasioanal pemelajaran tersebut dikembangkan,
direncanakan, dilaksanakan dan dikendalikan dengan efektif dalam rangka
mencapai tujuan pemelajaran dan tujuan sekolah serta untuk memenuhi
persyaratan siswa , pemerintah serta stakeholder lain yang relevan dan
mempersiapkan lulusan yang siap kerja.
8.2 Wewenang
Merencanakan dan melaksanakan seluruh kegiatan KBM A, B dan Mulok.
8.3 Tugas
8.1.1. Bersama WKS Urusan Kurikulum menyusun jadwal KBM A, B, dan
Mulok.
8.1.2. Membuat tata tertib Laboratorium
8.1.3. Menentukan kebutuhan bahan dan alat KBM A, B, dan Mulok.
8.1.4. Melaksanakan M&R sarana prasarana KBM A, B, dan Mulok.
8.1.5. Melaksanakan pengembangan Laboratorium
8.1.6. Mengusulkan kebutuhan bahan praktek di Laboratorium
8.1.7. Merencanakan dan melaksanakan Ujian Sekolah, UASBN dan CBT
mata pelajaran A, B dan Mulok
8.1.8. Merencanakan dan melaksanakan tes sumatif
8.1.9. Mengesahkan soal-soal Mapel A, B dan Mulok
9. WALI KELAS
9.1. Tanggung Jawab
Memastikan terlaksananya proses pendampingan dan monitoring kelas
9.2. Wewenang
Melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan pendampingan dan
monitoring kelas.
9.3. Tugas
9.3.1. Mewakili KS dan orangtua siswa dalam pembinaan siswa
9.3.2. Membina kepribadian, ketertiban dan kekeluargaan.
9.3.3. Membantu pengembangan peningkatan kecerdasan dan ketrampilan
siswa
9.3.4. Evaluasi nilai rapor dan kenaikan kelas.
9.3.5. Membantu WKS Urusan Kurikulum dan WKS Urusan Kesiswaan
dalam permasalahan yang terkait.
9.3.6. Membuat catatan tentang :
9.3.6.1. Situasi keluarga dan ekonomi.
9.3.6.2. Ketidakhadiran, pelanggaran, dan perilaku siswa.
9.3.6.3. Prestasi akademik masing-masing siswa.
10. GURU
10.1. Tanggung Jawab
Memastikan terlaksananya kegiatan KBM sesuai dengan tingkat dan mata diklat
yang diampunya
10.2. Wewenang
Melaksanakan seluruh kegiatan yang berhubungan dengan tugas mengajar
10.3. Tugas
10.3.1. Program KBM meliputi :
10.3.1.1. Persiapan meliputi analisis kurikulum, membuat Silabus, RPP
10.3.1.2. Pelaksanaan KBM.
10.3.1.3. Evaluasi.
10.3.1.4. Analisis.
10.3.1.5. Perbaikan.
10.3.2. Pembinaan terhadap siswa.
10.3.3. Pengelolaan kelas.
11. SUB. BAGIAN TATA USAHA
11.1. Tanggung Jawab
Menjamin dan memastikan proses ketatausahaan dan pengadaan sarana
prasarana (yang habis pakai) untuk direncanakan,dilaksanakan dan dikendalikan
secara efektif dalam rangka mencapai tujuan sekolah
11.2. Wewenang
Mengelola seluruh kegiatan yang berhubungan dengan administrasi dan
ketatausahaan.
11.3. Tugas
11.3.1. Melaksanakan kebijakan KS dalam hal administrasi dan ketatausahaan
11.3.2. Melaksanakan hubungan masyarakat khususnya instansi vertikal yang
terkait.
11.3.3. Melaksanakan administrasi umum/korespondensi ke dalam dan luar.
11.3.4. Pengadaan sarana prasara yang habis pakai
11.3.5. Membuat daftar gaji.
11.3.6. Mengelola ketatausahaan sekolah,
11.3.7. Mengelola administrasi kepegawaian dan pensiunan,
11.3.8. Mengelola Buku Induk Siswa dan Buku Induk Pegawai.
11.3.9. Mengelola pengadaan barang.
11.3.10. Mengelola lingkungan sekolah
11.3.11. Menerima, mencatat, membukukan dan melaporkan penerimaan dan
pengelolaan SMK Negeri 3 Wonosari;
11.3.12. Menghimpun dan menyusun bahan pertanggungjawaban keuangan;
11.3.13. Menghimpun bahan dan mengoordinasikan penyusunan laporan
keuangan, kinerja, kegiatan dan akuntabilitas SMK Negeri 3 Wonosari;
11.3.14. Melakukan analisis dan evaluasi nilai dan manfaat aset SMK Negeri 3
Wonosari;
11.3.15. Mengoordinasikan, memberikan bimbingan dan konsultasi teknis
kepada Bendahara SMK Negeri 3 Wonosari;
11.3.16. Menyusun perhitungan besaran tarif layanan SMK Negeri 3 Wonosari;
11.3.17. Melaksanakan pengkajian potensi sekolah dan pendapatan;
11.3.18. Melaksanakan evaluasi pendapatan;
11.3.19. Memfasilitasi kegiatan kerja sama dalam rangka pengelolaan Negeri 3
Wonosari; dan
11.3.20. Mengoordinasikan penyusunan formula pemberian imbalan/
jasa/layanan kepada pegawai/karyawan lingkup SMK Negeri 3
Wonosari; dan
11.3.21. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas
Subbagian Tata Usaha dan Keuangan.
12. KEPALA BENGKEL
12.1. Tanggung Jawab
Menjamin dan memastikan proses keterlaksanaan kegiatan pembelajaran
praktek untuk direncanakan,dilaksanakan dan dikendalikan secara efektif dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran sesuai kompetensi yang harus dicapai.
12.2. Wewenang
Mengelola seluruh kegiatan yang berhubungan dengan pembelajaran praktek
dibengkel.
12.3. Tugas
12.3.1. Melaksanakan kebijakan KS dalam hal pemanfaatan bengkel.
12.3.2. Melaksanakan hubungan dengan WKS Urusan Kurikulum melalui
urusan KBM dan evaluasi yang berkaitan dengan kegiatan praktek.
12.3.3. Melaksanakan administrasi pemanfaatan bengkel..
12.3.4. Membuat jadwal pemakaian bengkel.
12.3.5. Membuat tata tertib pemanfaatan bengkel.
12.3.6. Mengelola inventaris bengkel dan melakukan pemeliharaan serta
perbaikan.
12.3.7. Membuat laporan secara periodik.
13. KA. PERPUSTAKAAN
13.1. Tanggung Jawab
Melaksanakan pengelolaan perpustakaan untuk dapat membantu dalam menuju
keberhasilan peningkatan sumber daya manusia baik siswa maupun bapak/Ibu
guru dan karyawan.
13.2. Wewenang
Membuat program pengelolaan perpustakaan dan mengkoordinasikan
pengadaan bahan bacaan bersama guru dan karyawan.
13.3. Tugas
13.3.1. Membuat program kerja perpustakaan.
13.3.2. Melaksanakan administrasi buku-buku perpustakaan.
13.3.3. Mengelola peminjaman dan pengembalian buku perpustakaan.
13.3.4. Membuat tata tertib perpustakaan.
13.3.5. Mengelola inventaris perpustakaan.
13.3.6. Membuat laporan secara periodik.
14. STAF WAKASEK
14.1. Urusan KBM dan Evaluasi
Membantu WKS Urusan Kurikulum meliputi :
14.1.1 Mempersiapkan administrasi KBM
14.1.2 Menyusun jadwal pelajaran
14.1.3 Mengkoordinir program dan pelaksanaan KBM
14.1.4 Memantau pelaksanaan KBM
14.1.5 Mempersiapkan administrasi Usek, UASBN dan CBT
14.1.6 Mengkoordinir program dan pelaksanaan Usek, UASBN dan CBT
14.1.7 Menyusun pelaporan kegiatan KBM / Usek, UASBN dan CBT
14.2. Urusan Pengelolaan Data
Membantu WKS Urusan Kurikulum meliputi :
14.2.1 Mendokumentasikan semua kegiatan WKS Urusan Kurikulum yang
meliputi nilai, jadwal, laporan, pembagian tugas mengajar.
14.2.2 Menganalisa kurikulum yang digunakan di sekolah
14.2.3 Menyusun pengembangan kurikulum yang di gunakan di sekolah
14.2.4 Bersama WKS Urusan Humas dan industri terkait menyusun
sinkronisasi Profil Kemampuan Tamatan
14.2.5 Menyusun pengembangan kurikulum yang dilaksanakan di industri
14.2.6 Mengevaluasi hasil pelaksanaan penerapan kurikulum di sekolah dan
industri
14.2.7 Mengkoordinir kegiatan Perpustakaan sekolah.
14.3. Urusan Kesiswaan, membantu WKS Urusan Kesiswaan dalam :
14.3.1 Membuat perencanaan program kesiswaan dan pendataannya
14.3.2 Membina Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
14.3.3 Membina kehidupan berbangsa dan bernegara
14.3.4 Membina pendidikan bela Negara
14.3.5 Mengkoordinir pokja kesiswaan & pengurus OSIS
14.3.6 Kerja sama dengan pokja kesiswaa & OSIS
14.3.7 Membuat laporan kegiatan ke WKS Urusan Kesiswaan
14.3.8 Membuat jadwal kegiaran dimasing-masing pokja dan
pembimbingannya.
14.4. Urusan BP/BK, membantu WKS Urusan Kesiswaan dalam :
14.4.1 Membuat perencanaan program BP/BK dan pendanaan
14.4.2 Membuat jadwal piket.
14.4.3 Mengkoordinir Wali Kelas, Guru BP/ BK serta petugas piket
14.4.4 Melaksnakan tugas BP/BK
14.4.5 Mempersiapkan instrumen data dan administrasi
14.4.6 Mengelola data dan membuat laporan kegiatan BP/ BK ke WKS
Urusan Kesiswaan
14.5. Urusan SDM dan Lingkungan Hidup, tugasnya meliputi :
14.5.1 Bersama WKS Urusan Sarpras dan SDM membuat program kerja
tahunan.
14.5.2 Bersama WKS Urusan Sarpras dan SDM membuat budget/anggaran
pada tiap kegiatan sesuai dengan program kerja.
14.5.3 Mengkoordinir dan mengimplementasikan semua kegiatan di
bidangnya.
14.5.4 Melakukan pengetikan semua kegiatan di bidangnya dan
mengarsipkannya.
14.5.5 Mengkoordinir pembuatan peta guru dan analisis tenaga pendidikan.
14.5.6 Mengkoordinir upaya peningkatan kinerja dan etos kerja dan
mengiventaris
14.5.7 Bersama KS mengadakan pembinaan Guru dan Karyawan
14.5.8 Mengusulkan kepada KS untuk mengikutsertakan pada pencalonan/
usul kepala sekolah lewat WKS Urusan Sarpras dan SDM.
14.5.9 Membuat laporan tertulis secara berkala semua kegiatan sesuai
bidangnya.
14.5.10 Mengkoordinir pengajuan PAK
14.5.11 Mengkoordinir kegiatan penataan lingkungan dan pengembangannya
menuju SMK berwawasan lingkungan bersama KTU.
14.6. Urusan Sarpras dan MR
14.6.1 Bersama WKS Urusan Sarpras dan SDM membuat program kerja
tahunan.
14.6.2 Bersama WKS Urusan Sarpras dan SDM membuat budget / anggaran
pada tiap kegiatan sesuai dengan program kerja.
14.6.3 Mengkoornidir dan mengiplementasikan semua kegiatan di bidangnya
14.6.4 Melakukan pengetikan semua kegiatan di bidangnya dan
mengarsipkannya.
14.6.5 Mengkoordinir pemeliharaan bangunan di lingkungan sekolah.
14.6.6 Mengkoordinir perencanaan kebutuhan bangunan untuk kegiatan
proses belajar mengajar.
14.6.7 Mengkoordinir pemeliharaan instalasi listrik sekolah di luar bengkel.
14.6.8 Mengkoordinir pemeliharaan instalasi dan penyediaan kebutuhan air
untuk kegiatan sekolah.
14.6.9 Melakukan kegiatan pemeliharaan dan perawatan sarana dan prasarana
sekolah diluar bengkel.
14.6.10 Mengkoordinir pemeliharaan bangunan sekolah
14.6.11 Membuat laporan tertulis secara berkala kegiatan sesuai bidangnya.
14.7. Urusan SMM ISO
14.7.1 Memastikan bahwa program yang diperlukan pelaksanaan SMM
ditetapkan, diterapkan dan dipelihara,
14.7.2 Melaporkan kepada WKS Urusan Sarpras dan SDM tentang
pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu di sekolah dan kebutuhan
apapun untuk perbaikannya,
14.7.3 Membangkitkan kesadaran di sekolah tentang pentingnya harapan
stakeholders,
14.7.4 Menjadi penghubung dengan pihak luar dalam masalah yang berkaitan
dengan Sistem Manajemen Mutu.
14.7.5 Menyiapkan kecukupan dokumen Pedoman Mutu pada Sistim
Manajemen Mutu.
14.7.6 Memeriksa kecukupan dokumen Pedoman Mutu pada Sistem
Manajemen Mutu.
14.7.7 Mengesahkan dokumen Standart Operating Procedure (SOP) pada
Sistem Manajemen Mutu.
14.8. Urusan Prakerin :
14.8.1 Menyusun program kerja prakerin dan kunjungan industri.
14.8.2 Melayani pelaksanaan program kerja hubungan industri antara lain:
(pendistribusian perangkat administrasi, pengumpulan jurnal,
penyediaan surat-surat praktek indsutri)
14.8.3 Melaksanakan pemantapan Praktek Kerja Industri.
14.8.4 Melaksanakan pembuatan peta DU/DI yang relevan.
14.8.5 Melaksanakan promosi dan membantu penelusuran lulusan.
14.8.6 Melaksanakan dan mengkoordinir pelaksanaan hubungan kerja dengan
DU/DI
14.8.7 Merencanakan dan mengkoordinir pelaksanaan program magang guru /
siswa dalam Prakerin
14.8.8 Membuat laporan semua kegaiatan secara berkala dan insidental
14.9. Urusan BKK :
14.9.1 Mengkoordinir seluruh kegiatan BKK.
14.9.2 Mengadakan hubungan dengan DU/DI dalam rangka penyaluran
tenaga kerja khususnya lulusan SMK Negeri 3 Wonosari
14.9.3 Mengadakan komunikasi dengan Disnaker Kabupaten Gunungkidul
dalam hal informasi pasar kerja.
14.9.4 Membuat laporan secara periodik tentang penyaluran tenaga kerja
lulusan SMK Negeri 3 Wonosari kepada Disnaker Kabupaten
Gunungkidul.
14.9.5 Membuat peta penempatan lulusan di DU/DI
14.9.6 Mengkoordinir masukan dari stakeholders.
14.10. Urusan UPJ :
14.10.1 Mengkoordinir seluruh kegiatan UPJ.
14.10.2 Menyusun program pengembangan UPJ dan bersama urusan BKK
melakukan komunikasi ke dunia usaha dan industri untuk pemasaran
produk.
14.10.3 Membuat laporan secara periodik tentang pengelolaan UPJ kepada
Kepala Sekolah melalui WKS 4.
14.10.4 Membuat peta potensi usaha dan jasa yang dapat dikembangkan.
14.10.5 Mengkoordinir masukan dari stakeholders.
14.11. Urusan Dapodik:
14.11.1 menggandakan/fotokopi formulir Dapodik sesuai kebutuhan;
14.11.2 melakukan sosialisasi ke seluruh peserta didik, guru, dan tenaga
kependidikan tentang tata cara pengisian formulir pendataan;
14.11.3 membagi formulir kepada individu yang bersangkutan untuk diisi
secara manual dan mengumpulkan formulir yang telah diisi;
14.11.4 memverifikasi kelengkapan dan kebenaran/kewajaran data profil
sekolah, rombongan belajar, individu peserta didik, guru dan tenaga
kependidikan, dan sarana dan prasarana;
14.11.5 memasukkan/meng-update data ke dalam aplikasi Dapodik secara
offline yang telah disiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, kemudian mengirim ke server Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan secara online;
14.11.6 wajib mem-backup seluruh data yang telah dimasukkan (entry);
14.11.7 wajib menyimpan formulir yang telah diisi secara manual oleh peserta
didik/pendidik/tenaga kependidikan/sekolah di sekolah masing-masing
untuk keperluan monitoring dan audit;
14.11.8 melakukan update data secara reguler ketika ada perubahan data,
minimal satu kali dalam satu semester;
14.11.9 sekolah dapat berkonsultasi dengan dinas pendidikan setempat
mengenai penggunaan aplikasi pendataan dan memastikan data yang
di-input sudah masuk ke dalam server Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan; dan
14.11.10 sekolah memastikan data yang masuk dalam Dapodik sudah sesuai
dengan kondisi riil di sekolah.Mengkoordinir seluruh kegiatan UPJ.
14.11.11 Mengelola websekolah yang meliputi upload kegiatan sekolah dan
informasi sekolah.
Sesuai dengan tuntutan BLUD maka organisasi dari setiap unit usaha memiliki tugas
dan fungsi tersendiri. Berikut ini struktur organisasi dan fungsi masing-masing unit usaha di
SMKN 3 Wonosari.
Kepala Sekolah, Kepala Subbagian Tata Usaha dan Keuangan, para Wakil Kepala
Sekolah, Ketua Unit Produksi, Ketua Program Keahlian dan Kepala Bengkel Keahlian,
Satuan Pengawas Internal, pendidik, pada SMK Negeri 3 Wonosari wajib melaksanakan
tugas masing-masing sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta
menerapkan prinsip koordinasi, kerja sama, integrasi, sinkronisasi, akuntabilitas, transparansi,
efektivitas dan efisiensi.
Dalam kaitan dengan penerapan PPK-BLUD, maka pejabat pengelola BLUD terdiri
dari Pemimpin BLUD, Pejabat Keuangan, dan Pejabat Teknis. Pemimpin BLUD,
bertanggungjawab kepada Kepala Daerah melalui Kepala Dinas Pendidikan. Pejabat
Keuangan dan Pejabat Teknis BLUD bertanggungjawab kepada Pemimpin BLUD.
Pemimpin BLUD dalam hal ini adalah Kepala Sekolah, dalam melaksanakan tugas
dan kewajibannya mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab umum operasional dan
keuangan BLUD. Tugas dan kewajiban Kepala Sekolah sebagai Pemimpin BLUD adalah
sebagai berikut:
1. Memimpin, mengarahkan, membina, mengawasi, mengendalikan, dan
mengevaluasi penyelenggaraan kegiatan BLUD.
2. Menyusun renstra bisnis BLUD.
3. Menyiapkan RBA.
4. Mengusulkan calon pejabat pengelola keuangan dan pejabat teknis kepada kepala
daerah sesuai ketentuan.
5. Menetapkan pejabat lainnya sesuai kebutuhan BLUD selain pejabat yang telah
ditetapkan dengan peraturan perundang-undangan.
6. Menyampaikan dan mempertanggungjawabkan kinerja operasional serta keuangan
BLUD kepada kepala daerah.
Pejabat Keuangan yaitu Kepala Sub Tata Usaha dan Keuangan BLUD yang terdiri
mempunyai fungsi sebagai penanggung jawab keuangan BLUD, dengan tugas dan kewajiban
sebagai berikut :
1. Mengkoordinasikan penyusunan RBA.
2. Menyiapkan DPA-BLUD.
3. Melakukan pengelolaan pendapatan dan biaya.
4. Menyelenggarakan pengelolaan kas.
5. Melakukan pengelolaan utang-piutang.
6. Menyusun kebijakan pengelolaan barang, aset tetap dan investasi.
7. Menyelenggarakan sistem informasi manajemen keuangan.
8. Menyelenggarakan akuntansi dan penyusunan laporan keuangan.
Selaku Pejabat Teknis BLUD dalam hal ini adalah masing-masing koordinator
Jurusan dan Unit Produksi berfungsi sebagai penanggung jawab teknis di bidang masing-
masing. Tanggung jawab sebagaimana dimaksud berkaitan dengan mutu, standarisasi,
administrasi, peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan peningkatan sumber daya
lainnya, dengan tugas dan kewajiban :
1. Menyusun perencanaan kegiatan teknis di bidangnya.
2. Melaksanakan kegiatan teknis sesuai RBA.
3. Mengevaluasi program dan pelaksanaan kegiatan
4. Mempertanggungjawabkan kinerja operasional di bidangnya.
Masing-masing pejabat teknis mengajukan pencarian dananya kepada bendahara
penerimaan dan pengeluaran setelah mendapat persetujuan kepala Sekolah SMK Negeri 3
Wonosari selaku pemimpin BLUD sebagaimana prosedur kerja SMK Negeri 3 Wonosari.
1. Struktur dan Fungsi Organisasi Elektronika Industri
C.
D.
Gambar 2.3. Struktur Organisasi elektronika industry
Penjelasan:
15. Pelayanan Jasa Elektronika Industri
15.1. Supervisor
a. Memeriksa laporan harian dari masing-masing divisi
b. Memeriksa kondisi fasilitas kerja
c. Memeriksa kebutuhan alat dan bahan untuk operasional
d. Memeriksa belanja alat dan bahan
e. Memantau pelaksanaan pekerjaan
KETUA UNIT
PRODUKSI
SUPERVISOR
ENGINERING LITBANG PEMASARAN
PESERTA DIDIK
ADMIN STAFF
f. Memeriksa hasil pekerjaan
g. Memeriksa pemeliharaan alat dan bahan
h. Melakukan evaluasi pekerjaan
i. Membuat laporan kinerja
j. Membuat target kinerja
15.2. Litbang (Penelitian dan Pengembangan)
a. Menciptakan, merekayasa, dan mengembangkan inovasi
teknologi sesuai dinamika kebutuhan pasar.
b. Meningkatkan penjaringan umpan balik inovasi teknologi
c. Mengembangkan jaringan kerjasama dalam inovasi, peningkatan kualitas
dan keandalanan projek.
d. Memperbanyak peningkatan kualitas penelitian dan pengembangan
dalam bidang teknologi.
e. Melaksanakan evaluasi dan pelaporan di bidang penelitian dan pengembangan
15.3. Engineering
a. Melaksanakan perakitan/instalasi projek
b. Melakukan uji coba projek
c. Melakukan pemasangan projek
d. Melaksanakan perawatan harian peralatan
e. Melaksanakan perbaikan pada setiap kerusakan peralatan
f. Membuat laporan perakitan dan pemeliharaan.
15.4. Pemasaran
a. Mempelajari kebutuhan & keinginan konsumen.
b. Merencanakan kebutuhan alat dan bahan
c. Mengembangkan konsep produk atau barang untuk kebutuhan dan kepuasan
konsumen/pasar.
d. Membuat desain produk
e. Mengatur distribusi dan memeriksa penjualan.
f. Menciptakan komunikasi pemasaran efektif dan efisien.
15.5. Admin Staff
a. Menangani administrasi (surat menyurat) dan pengarsipan
b. Membuat laporan harian administrasi dan keuangan
c. Membuat inventaris barang secara keseluruhan
d. Melakukan pembiayaan harian
e. Menangani keluhan pelanggan
15.6. Peserta didik
a. Membantu unit usaha dalam pekerjaanya.
b. Membantu bidang pemasaran
2. Struktur dan Fungsi Organisasi Teknik Audio Video
E.
F.
G.
Gambar 2.4. Struktur Organisasi Audio video
Penjelasan :
16. Pelayanan Jasa Audio Video
16.1. Supervisor
a. Mengatur unit layanan sebagai jembatan antara manajer dan staf pelaksana,
dalam hal pekerjaan-pekerjaan yang akan diselesaikan oleh tim pelaksana.
b. Mampu menerangkan Job Description.
c. Melakukan briefing atau pengarahan ke unit usaha di bawahnya.
d. Mengontrol dan memberikan evaluasi.
e. Memberikan motivasi.
16.2. Pemasaran
a. Mempelajari kebutuhan & keinginan konsumen.
KETUA UNIT PRODUKSI
TEKNIK AUDIO VIDEO
SUPERVISOR
UNIT
VIDEO SHOOTING DAN
MULTIMEDIA
UNIT
SERVICE PENDINGIN DAN
ELEKTRONIK
PESERTA DIDIK
UNIT
SOUND SYSTEM
KONSUMEN
PEMASARAN
b. Mengembangkan konsep produk atau barang untuk kebutuhan dan kepuasan
konsumen/pasar.
c. Membuat desain produk dan mengembangkan pembungkusan ataupun merk.
d. Mengatur distribusi dan memeriksa penjualan.
e. Menciptakan komunikasi pemasaran efektif dan efisien.
16.3. Unit usaha
a. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.
b. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan.
c. Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang waktu
dengan klien dan manajer.
d. Menentukan standar kontrol kualitas.
e. Mengawasi proses produksi.
f. Unit video shooting dan multimedia melayani
1) Video shooting
2) Editing video
3) Live streaming
4) Live
g. Unit sound system melayani
1) Instalasi sound system indoor dan outdoor
2) Instalasi kelistrikan dan genset.
3) Desain Home Theater.
4) Audio mobil
5) Maintenance audio video
h. Unit service pendingin dan elektronik melayani
1) Pemasangan AC ruang
2) Pemasangan antena parabola
3) Pemasangan jaringan komputer dan internet
4) Pemasangan MATV/CATV hotel
5) Pemasangan PLTS off-grid atau on-grid
6) Service AC ruang, AC mobil, Kulkas, Freezer, dan peralatan rumah
tangga listrik.
7) Service peralatan elektronik
16.4. Peserta didik
a. Membantu unit usaha dalam pekerjaanya.
b. Membantu bidang pemasaran
3. Struktur dan Fungsi Organisasi Teknik Mekatronika
H.
I.
J.
K.
L.
Gambar 2.5. Struktur Organisasi Teknik Mekatronika
Penjelasan:
17. Pelayanan Jasa Mekatronika
17.1. Supervisor
a. Mengatur unit layanan sebagai jembatan antara manajer dan staf pelaksana,
dalam hal pekerjaan-pekerjaan yang akan diselesaikan oleh tim pelaksana.
b. Mampu menerangkan Job Description.
c. Melakukan briefing atau pengarahan ke unit usaha di bawahnya.
d. Mengontrol dan memberikan evaluasi.
e. Memberikan motivasi.
17.2. Pemasaran
a. Mempelajari kebutuhan & keinginan konsumen.
b. Mengembangkan konsep produk atau barang untuk kebutuhan dan kepuasan
konsumen/pasar.
c. Membuat desain produk dan mengembangkan pembungkusan ataupun merk.
KETUA UNIT PRODUKSI
TEKNIK MEKATRONIKA
SUPERVISOR
UNIT
PRODUKSI MERCENDAIS
UNIT
PRODUKSI TRAINER
PESERTA DIDIK
UNIT
JASA DESAIN MASTER CAM DAN
PEMBUATAN PART KHUSUN
MENGGUNAKAN CNC
KONSUMEN
PEMASARAN
d. Mengatur distribusi dan memeriksa penjualan.
e. Menciptakan komunikasi pemasaran efektif dan efisien.
17.3. Unit usaha
a. Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.
b. Menilai proyek dan sumber daya persyaratan.
c. Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang waktu
dengan klien dan manajer.
d. Menentukan standar kontrol kualitas.
e. Mengawasi proses produksi.
f. Unit produksi mercendais
1) Desain
2) Produksi
3) Finising
g. Unit Jasa Desain Master Cam dan pembuatan part khusun menggunakan
CNC
1) Desain
2) Produksi
3) Finising
4) Pengujian produk
h. Unit Produksi trainer
1) Desain
2) Produksi
3) Perakitan
4) Pengujian produk
17.4. Peserta didik
a. Membantu unit usaha dalam pekerjaanya.
b. Membantu bidang pemasaran
4. Struktur dan Fungsi Organisasi Pelayanan Jasa Boga “ESAGA COFFEE AND
EATERY”
Gambar 2.6. Struktur Organisasi Esaga Coffee and Eatery
Penjelasan:
18. Pelayanan Jasa Boga “ESAGA COFFEE AND EATERY”
18.1. Supervisor
a. Memeriksa persiapan daftar belanja
b. Memeriksa belanjaan yang datang
c. Memantau penataan barang kering di lemari penyimpanan
d. Memantau keluar masuknya barang di chiller dan lemari (first in first out)
e. Mengkoordinir penyiapkan dan mengolah makanan ala carte dan prasmanan
f. Memantau penyiapkan makanan box
g. Mengkoordinir pemeliharaan alat yang ada di dapur baik yang manual
maupun elektrik
h. Memantau kebersihan kompor dan alat-alat lainnya baik yang elektrik
manual
18.2. Kitchen Staff
a. Menyiapkan daftar belanja
b. Memeriksa belanjaan yang datang
c. Menata barang kering di lemari penyimpanan
KETUA UNIT
PRODUKSI
SUPERVISOR
SERVICE STAFF KITCHEN STAFF ADMIN STAFF
PESERTA DIDIK
d. Mengatur keluar masuknya barang di chiller dan lemari (first in first out)
e. Menyiapkan dan mengolah makanan ala carte dan prasmanan
f. Menyiapkan makanan box
g. Memelihara alat yang ada di dapur baik yang manual maUnit Produksiun
elektrik
h. Menjaga kebersihan kompor dan alat-alat lainnya baik yang elektrik maUnit
Produksiun manual
i. Menjaga kebersihan area kerja (lantai meja kerja dll)
18.3. Service Staff
a. Menyiapkan alat makan dan minum sesuai dengan kebutuhan acara
b. Menyiapkan alat hidang (chafing dish dll), daftar menu sesuai kebutuhan
pesanan
c. Membuat minuman panas, dingin dan batu es sesuai pesanan
d. Membuat daftar belanja (buah segar, minuman sachet, minuman ringan, teh,
kopi, sendok dan garpu plastik, tusuk gigi, tissue makan dan tissue meja,
aneka plastik kemasan dll ) sesuai kebutuhan pesanan
e. Menghitung stock minuman di bar pada saat closing
f. Memorsikan makanan dan kue di box
g. Menyajikan makanan dan minuman ala carte dan prasmanan
h. Membuat bill ala carte dan prasmanan sesuai pesanan
i. Memelihara alat makan dan minum, alat yang ada di bar, manual maUnit
Produksiun elektrik
j. Menjaga kebersihan area kerja (lantai, meja kerja di bar dll)
18.4. Admin Staff
a. Mencatat pesanan dari pelanggan
b. Mencatat keluar masuknya uang pada buku kas dan melaporkannya setiap
hari
c. Membantu malakukan inventaris barang (alat dan bahan)
d. Membuat laporan transaksi keuangan terkait belanja barang dan pesanan
pelanggan
5. Struktur Organisasi Esaga Edu Bakery and Catering
M.
N.
O.
Gambar 2.7. Struktur Organisasi Esaga Edu Bakery and Catering
Penjelasan:
19. Pelayanan Jasa Boga “ESAGA COFFEE AND EATERY”
19.1. Penanggung Jawab
a. Mengontrol kegiatan yang dilaksanakan Unit Produksi.
b. Bertanggung jawab untuk memberikan arahan kepada manajemen Unit
Produksi
c. Bertanggung jawab atas operasionalnya Unit Produksi
d. Mengawasi jalannya kegiatan usaha Unit Produksi agar sesuai dengan
perencanaan
19.2. Ketua
a. Merencanakan jenis kegiatan di Unit Produksi,bekerjasama dengan
penanggung jawab.
b. Menyelenggarakan dan mengelola kegiatan usaha Unit Produksi
c. Bertanggung jawab atas jalannya pelaksanaan Unit Produksi
PENANGGUNG
JAWAB
KETUA
BENDAHARA SEKRETARIS HUMAS &MARKETING
SUPERVISOR
PRODUKSI
QUALITY
CONTROL
SUPERVISOR
SERVICE
PELAKSANA
PESERTA DIDIK
PELAKSANA
PESERTA DIDIK
d. Menyelenggarakan rapat internal manajemen minimal satu kali dalam
tiga bulan
e. Menindaklanjuti setiap laporan permasalahan dari masing-masing Unit
Produksi
f. Menyelenggarakan rapat dengan penanggung jawab minimal dua kali
dalam setahun.
g. Memberikan keterangan dan penjelasan kepada penanggung jawab
Unit Produksi mengenai jalannya usaha Unit Produksi .
h. Melaporkan kegiatan dan keuangan kepada atasan
i. Membuat laporan semester dan tahunan kepada penanggung jawab
Unit Produksi
19.3. Sekretaris
a. Membuat surat tugas berdasarkan struktur organisasi yang telah ada
b. Mendokumentasikan semua kegiatan masing-masing unit
c. Mencatat administrasi setiap perencanaan dan kegiatan Unit Produksi
d. Membuat notulen setiap kegiatan dan diulang baca pada rapat
berikutnya
e. Menyimpan semua arsip kegiatan Unit Produksi
f. Membuat dan melaporkan kegiatan Unit Produksi kepada atasan
g. Membuat laporan semester dan tahunan kepada penanggung jawab
Unit Produksi yang diketahui Ketua Unit Produksi
19.4. Bendahara
a. Menerima dan mencatat pemasukan dan pengeluaran keuangan Unit
Produksi
b. Mengelola keuangan baik untuk setiap pengeluaran maupun untuk
penentuan keuntungan di Unit Produksi.
c. Membuat dan melaporkan pembukuan setiap bulan kepada atasan
d. Menyampaikan kepada rapat manajemen secara garis besar mengenai
keuntungan/kerugian Unit Produksi (keadaan keuangan )
19.5. Humas dan Marketing
a. Membuat perencanaan dan kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Unit
Produksi
b. Mempromosikan Unit Produksi baik di kalangan SMK Negeri 3
Wonosari maupun di luar
c. Membuat brosur/pamflet Unit Produksi
d. Mengelola pelatihan yang diminta
e. Membuat dan melaporkan kegiatan Unit Produksi serta kegiatan
pelatihan
f. Membuka usaha baru atau diversifikasi usaha
g. Melakukan upaya-upaya dalam rangka mengembangkan Unit Produksi
19.6. Quality Control
a. Mengontrol dan mengawasi jalannya pelaksanaan Unit Produksi
b. Melakukan penilaian secara kontinue terhadap kegiatan Unit Produksi
c. Memberikan resep standar pada pelaksana untuk dilaksanakannya
d. Mengevaluasi dan memberikan masukan untuk peningkatan Unit
Produksi
19.7. Supervisor
a. Membuat program kerja untuk peningkatan unit masing-masing
b. Membantu mengatur/menyusun menu/jenis masakan yang akan
diproduksi
c. Memberikan motivasi agar SDM selalu aktif dan tekun serta antusias
melaksanakan pekerjaannya
d. Membantu mengatasi masalah yang ada
e. Bertanggung jawab memonitor dan mengevaluasi perkembangan unit
masing-masing.
f. Bertanggung jawab pada kegiatan usaha pada masing unit yang menjadi
tanggung jawabnya
g. Bertindak untuk dan atas nama manajemen dalam rangka menjalankan
usaha.
h. Menetapkan pedoman pelaksanaan pengelolaan usaha atau Standar
Operasional Prosedur yangtelah disetujui oleh Penanggung jawab Unit
Produksi
19.8. Pelaksana
a. Melaksanakan kebijaksanaan di lapangan sesuai program kerja Unit
Produksi
b. Bertanggung jawab terhadap kegiatan usaha Unit Produksi
c. Belanja barang sesuai dengan ketentuan yang berlaku
d. Ceking barang, peralatan, dan laporan produksi
e. Proses produksi sesuai dengan standar yang sudah ditentukan sampai
hasil akhir pada pemesan (konsumen)
f. Penyajian produksi sesuai standar yang sudah ditentukan
g. Melaporkan dan menyelesaikan segera apabila ada komplain dari
pemesan
h. Membuat dan melaporkan kegiatan setiap bulannya pada unit
pelaksana teknis
19.9. Peserta Didik
a. Membantu persiapan ruang kantin (membersihkan area layanan dan
area dapur)
b. Membantu persiapan bahan untuk produk makanan sepinggan dan kue
yang di jual di kantin
1. Struktur dan Fungsi Organisasi Esaga Laundry
Gambar 2.8. Struktur Organisasi Laundry
MANAGER
SALES &
MARKETING
ADMINISTRATION
ACCOUNTING
LAUNDRY
SUPERVISOR
DRY CLEANING GUEST LAUNDRY HOUSE LAUNDRY
STUDENT STUDENT STUDENT
KUP
B. Profil Sekolah
1. Sumber Daya Manusia (SDM)
Dalam mendukung kinerja maka SMK Negeri 3 Wonosari memiliki sumber daya
manusia baik sebagai Aparatur Sipil Negara maupun Non-Aparatur Sipil Negara seperti
guru tidak tetap (GTT), pegawai tidak tetap (PTT), pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja (P3K).
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Wonosari mempunyai Tenaga
Pendidik dengan jumlah yang memadai dan berpendidikan terakhir Diploma, Sarjana(S1)
dan Pasca Sarjana (S2) dari berbagai disiplin ilmu. Tenaga Kependidikan diberi
kesempatan untuk diklat didalam dan diluar negeri.
No Pendidikan Jumlah Guru
1 S3 1 Orang
2 S2 10 orang
3 S1 66 orang
Jumlah Guru 77 orang
TENAGA KEPENDIDIKAN
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Wonosari mempunyai Tenaga
Kependidikan dengan jumlah yang memadai dan berpendidikan terakhir SMA dan
Sarjana(S1) dari berbagai disiplin ilmu. Tenaga Kependidikan diberi kesempatan untuk
mengembangkan diri.
No Pendidikan Jumlah Guru
1 S1 5 orang
2 SLTA 22 orang
Jumlah Guru 27 orang
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 79 Tahun 2018,
pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
berorientasi pada peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Pengelolaan sumber daya
manusia pada Badan Layanan Umum Daerah meliputi:
1. Penerimaan / pengadaan pegawai
2. Persyaratan calon pegawai
3. Pengangkatan calon pegawai
4. Penempatan pegawai
5. Batas usia dan masa kerja
6. Sistem reward dan punishment
7. Hak dan kewajiban
8. Sistem remunerasi
9. Pemutusan hubungan kerja.
Sumber daya manusia (SDM) yang terdapat di BLUD SMK Negeri 3 Wonosari terdiri
dari guru, peserta didik dan pekerja harian lepas (PHL). Guru berperan sebagai supervisor,
siswa berperan sebagai peserta praktek/belajar dan PHL untuk mendukung operasional.
SMK Negeri 3 Wonosari sebagai Unit Kerja Dinas Pendidikan yang Menerapkan Pola
Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) dapat mempunyai
Pegawai yang terdiri dari :
1) Pegawai Negeri Sipil;
Pegawai Negeri Sipil merupakan Pegawai Aparatur Sipil Negara
2) Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja merupakan Pegawai Aparatur Sipil Negara
3) Pegawai Non ASN (Aparatur Sipil Negara)
Pegawai Non ASN sebagaimana merupakan Pegawai Non ASN SMK Negeri 3
Wonosari sebagai UKPD yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (PPK- BLUD).
Penerimaan Pegawai disesuaikan dengan kebutuhan dalam pengelolaan SMK Negeri
3 Wonosari sebagai Unit Dinas Pendidikan yang Menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD) melakukan penempatan pegawai sesuai
dengan keahlian dan ketrampilan yang dimilikinya sesuai dengan syarat-syarat yang
ditentukan dalam penerimaan pegawai.
a) Penerimaan Sumber Daya Manusia (SDM) Sesuai Kebutuhan BLUD
Program pengembangan sumber daya manusia pada BLUD SMK Negeri 3
Wonosari ditujukan untuk memenuhi jumlah dan kualifikasi SDM agar berada pada
rasio yang ideal sesuai kebutuhan agar pelayanan kepada masyarakat dapat berjalan
sebagaimana mestinya.
Untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan yang diperlukan, SMK Negeri
3 Wonosari membutuhkan seleksi yang tepat. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
teknis dari segi seleksi tidak lain dari usaha untuk mendapatkan orang-orang yang tepat
untuk jabatan yang tepat, penerimaan disini akan menjelaskan prosedur pelaku-pelaku
operasional (Guru, Peserta didik dan PHL) yang akan di rekrut atau terlibat di setiap sub
unit produksi.
Penerimaan Pegawai Negeri
Penerimaan Pegawai Tenaga Kependidikan sekolah mengacu pada Pergub DIY
Nomor 104 Tahun 2018 tentang Kualifikasi Jabatan Pelaksana dan Perkiraan Kebutuhan
Pegawai, sesuai dengan keahlian dan ketrampilan yang dimilikinya sesuai dengan
syarat-syarat yang ditentukan dalam penerimaan pegawai melalui analisis jabatan dan
analisis beban kerja.
Analisis Kebutuhan SMK Negeri 3 Wonosari Tahun 2018 menurut Pergub DIY
nomor 104 Tahun 2018 tentang Kualifikasi Jabatan Pelaksana dan Perkiraan
Kebutuhan Pegawai
No Jabatan Kebut
uhan PNS
Non
PNS Kurang Lebih
1 Pengelola Sarana dan Prasarana
Pembelajaran (Teknik Elektronika
Industri)
1 1 2 0 2
2 Kepala Tata Usaha 1 1 0 0 0
3 Pengelola Sarana dan Prasarana
Pembelajaran ( Teknik Audio Video)
1 0 1 0 0
4 Pengadministrasi Persuratan 1 0 1 0 0
5 Pranata Kearsipan 1 0 1 0 0
6 Penyusun Program Anggaran dan 1 1 0 0 0
Pelaporan
7 Pengadministrasi Kepegawaian 1 1 0 0 0
8 Pengelola Barang Milik Negara 1 1 1 0 1
9 Pengelola Perpustakaan 2 1 2 0 1
10 Pengadministrasi Keuangan 3 2 1 0 0
11 Teknisi Sarana dan Prasarana 1 0 1 0 0
12 Pengadministrasi Kesiswaan 2 2 0 0 0
13 Pengelola Laboratorium (IPA) 1 0 1 0 0
14 Pengelola Laboratorium ( Bahasa
Inggris)
1 0 1 0 0
15 Pengelola Sarana dan Prasarana
Pembelajaran ( Teknik Mekatronika)
1 0 1 0 0
16 Pengelola Sarana dan Prasarana
Pembelajaran ( Jasa Boga)
1 0 1 0 0
17 Pengelola Sarana dan Prasarana
Pembelajaran ( Akomodasi Perhotelan)
1 0 1 0 0
Jumlah 21 10 15 0 4
Berdasarkan Undang-undang Nomor 14 Tahun 2014 tentang Guru dan Dosen
menegaskan bahwa guru dan dosen wajib memiliki kualifikasi akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, dan memenuhi kualifikasi lain yang
dipersyaratkan satuan pendidikan tinggi tempat bertugas, serta memiliki kemampuan
untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Adapun penerimaan Guru PNS
dilakukan melalui Ujian CPNS yang diselenggarakan oleh BKN.
Analisis Kebutuhan Guru SMK NEGERI 3 WONOSARI Tahun 2020
No Mata Pelajaran JJM Kebutuhan PNS NON
PNS KURANG
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
Pendidikan Agama Islam 99 4 2 3 0
Pendidikan Agama Kristen 9 1 1 0 0
Pendidikan Agama Katholik 9 1 0 0 1
Pendidikan Agama Budha 9 1 0 1 0
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
66 3 2 0 1
3 Bahasa Indonesia 99 4 5 0 0
4 Matematika 132 5 5 0 0
5 Sejarah Indonesia 33 1 2 0 0
6 Bahasa Inggris 115 5 5 0 0
7 Fisika 21 1 2 0 0
8 Kimia 21 1 1 0 0
9 Seni Budaya 33 1 0 2 0
Bahasa Asing Lainnya
10 Bahasa Mandarin 4 1 0 0 1
11 Muatan Lokal ( Bahasa Jawa) 66 3 0 1 2
12 PJOK 44 2 2 0 0
13 BK/Konselor 120 5 4 0 1
14 Bimbingan TIK 33 1 1 0 0
15 IPA 12 1 1 0 0
16 Teknik Audio Video 201 8 8 2 0
17 Teknik Elektronika Industri 201 8 6 1 1
18 Teknik Mekatronika 121 5 1 2 2
19 Perhotelan 77 3 0 2 1
20 Tata Boga 201 8 6 1 1
21 Produk Kreatif dan Kewirausahaan 44 2 1 1 0
Jumlah Kebutuhan 75 55 16 11 7
Penerimaan non PNS
Pengangkatan pegawai Non PNS berdasarkan analisa kebutuhan pegawai
berdasarkan Peraturan Gubernur DIY dengan mempertimbangkan kebutuhan dan
kemampuan BLUD.. Perencanaan SDM menentukan secara sistematis tuntutan kebutuhan
jumlah pegawai yang akan datang dan mengembangkan rencana pengembangan
karyawan yang menunjang strategi organisasi yang ada melalui pengisian lowongan kerja
secara proaktif, mengidentifikasi kebutuhan karyawan jangka pendek jangkapanjang.
Berdasarkan kapasitas kerja, pensiun, pengunduran diri, pemberhentian selesai
kontrak, kematian, cuti, penambahan pegawai. Dan analisis beban kerja dan tenaga kerja
untuk menetapkan jumlah pegawai yang diperlukan dalam pelaksanaan sejumlah
pekerjaan tertentu selama waktu tertentu.
Seleksi
Kegiatan memilih calon pegawai yang memenuhi kriteria yang telah ditetapkan
sebagai persaratan menjadi pegawai BLUD, dengan ketentuan dasar berpedoman pada
laporan analisis pekerjaan, rencana rekrutmen, efektif dan efisien Pola Tata Kelola SMK
Negeri 3 Wonosari, waktu, dana, tenaga, memperhatikan ketentuan yang berlaku pada
Peraturan Gubernuryang dilaksanakan secara obyektif, jujur, profesional.
Orientasi
Setelah proses seleksi selesai dilanjutkan dengan memperkenalkan dan
menjelaskan pegawai baru tentang tugas-tugasnya dalam organisasi dan memperkenalkan
dengan karyawan,untuk menyesuaikan diri dengan organisasi dan pekerjaannya. Supaya
karyawan lebih cepat menjadi bagian dari organisasi.
Program orientasi penjelasan antara lainVisi, Misi, Tugas dan fungsi, Struktur
Organisasi dan pejabatnya, Peraturan disiplin, prosedur kerja,jobdesk, Peraturan dan
Kebijakan organisasi.
Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Tujuan umum pelatihan:
a. Meningkatkan produktivitas organisasi.
b. Mengembangkan pengetahuan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan secara rasional.
c. Mengembangkan ketrampilan/keahlian sehingga pekerjaan dapat diselesaikan.
Pelatihan dan pengembangan merupakan usaha mengurangi atau menghilangkan
terjadinya kesenjangan antara kemampuan karyawan dengan yang dikehendaki
organisasi, pegawai adalah aset paling berharga, karena dengan segala potensi yang
dimiliki, pegawai dapat terus dilatih dan dikembangkan, sehingga dapat lebih berdaya
guna, prestasi menjadi semakin optimal untuk mencapai tujuan organisasi, pelatihan pre-
service training yang diberikan calon pegawai baru, bersifat pembekalan agar dapat
melaksanakan tugas yang akan menjadi tanggung jawabnya,in service training pelatihan
pegawai aktif untuk meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan ketugasannya.
Penerimaan Pekerja Harian Lepas (PHL) / Non PNS SMK Negeri 3 Wonosari
ditentukan kualifikasi antara lain :
a. Pria atau wanita umur minimal 23 tahun dan tidak lebih dari 40 tahun
b. Memiliki ijasah pendidikan dengan lulusan sesuai kompetensi/bidangnya
c. Tinggi badan dan berat badan ideal
d. Memiliki pengalaman kerja minimal 1 tahun di bidang yang sama
e. Memiliki riwayat kesehatan yang baik
f. Menguasai keterampilan dan kompetensi di bidang manajemen
g. Mampu berbahasa Inggris lisan maupun tulisan (pasif/aktif)
h. Bersedia bekerja pada malam hari, shift II dan III (khusus pria)
i. Dapat bekerja dalam tim, aktif, kreatif, jujur dan bertanggung jawab
Proyeksi kebutuhan dari PHL di periode yang akan datang sebagai berikut :
1. Hotel
a. Manager, 1 orang (Shift II)
b. Receptionist,1 orang (ShiftII)
c. RoomAttendant,2 orang (ShiftII dan Shift III)
d. PublicArea,1 orang (ShiftII)
e. Laundry Attendant, 1 orang (Shift II)
f. Teknisi, 1 orang (Shift II)
2. Laundry
a. Manager, 1 orang (Shift II)
b. Administrasi dan Akuntan, 1 orang ( Shift I )
c. Sales dan Marketing, 1 orang ( Shift I )
d. Laundry Supervisor, 1 orang ( Shift I )
e. House Laundry, 1 orang ( Shift I )
f. Guest Laundry, 1 orang ( Shift I )
g. Dry Cleaning, 1 orang ( Shift I )
h. Shampoo Carpet, 2 orang ( Shift III )
i. Teknisi, 1 orang ( Shift II dan III )
j. Driver, 1 orang ( Shift II dan III )
3. Teknik Elektronika Industri
a. Enginering, 1 orang
b. Pemasaran 1 orang
4. Teknik Audio Video
a. Service elektronik : 1 orang
b. Service pendingin : 1 orang
c. Unit sound system : 4 orang
d. Unit video shooting : 2 orang
e. Editing video : 1 orang
5. Mekatronika
a. Desain produk : 2 orang
b. Oprator CNC : 3 orang
c. Teknisi mesin CNC : 1 orang
6. Esaga Edu Bakery and Catering
a. Penanggung jawab, 1orang
b. Ketua, 1 orang
c. Sekertaris, 1 orang
d. Bendahara, 1 orang
e. Humas dan marketing, 1 orang
f. Quality control, 1 orang
g. Supervisor, 2 orang
h. Pelaksana, 5 orang
7. Esaga Coffee and Eatery
a. Supervisor, 1 orang
b. Kitchen staff, 2 orang
c. Service staff, 2 orang
d. Admin staff, 1 orang
b) Penempatan Sumber Daya Manusia (SDM)
Penempatan SDM dapat dilihat dari bidang dan jenis pekerjaan beserta status
kepegawaian yaitu PNS dan Non PNS (Kontrak/PHL).
Tabel 2.3
Penempatan Sumber Daya Manusia (SDM)
NO URAIAN KONDISI
SEKARANG
KONDISI
KEDEPAN
1 Pegawai Negeri Sipil (PNS)
1. Kepala Sekolah 1 orang 1 orang
2. Kasubbag Tata Usaha 1 orang 1 orang
3. Tenaga Pendidik (guru) 55 orang 55 orang
4. Tenaga Kependidikan 10 orang 10 orang
2 Non PNS
4. Tenaga Pendidik (guru) 16 orang 16 orang
5. Tenaga Kependidikan 15 orang 15 orang
6. PHL Esaga Coffee and Eatery 5 orang
7. PHL Esaga Edu Bakery and Catering 13 orang
4. PHL Edotel Esaga 10 orang 10 orang
5. PHL Laundry Esaga 1 orang 1 orang
6. PHL Kenari Tours and Travel 2 orang 2 orang
7. PHL Teknik elektro Industri
8. PHL Audio Video
9. PHL Mekatronika
Total SDM 142 orang 158 orang
c) Sistem Remunerasi / Tambahan Penghasilan
Bagi Pejabat Pengelola dan pegawai BLUD yang berstatus PNS, gaji pokok dan
tunjangan mengikuti peraturan perundang-undangan PP No.58/2005 tentang keuangan
daerah, PP No.53/2010 tentang disiplin pegawai negeri sipil dan Undang Undang
No.5/2014 tentang ASN, gaji dan tunjangan PNS serta dapat diberikan tambahan
penghasilan. Formasi Non PNS (KKI) mengacu pada Pergub DIY Nomor 250 tahun
2019.
a. Pekerja Harian Lepas (PHL)
Gaji diberikan setiap bulan (min UMP) yaitu Rp. 1.704.608 (25 hari kerja
Tambahan uang lembur pada hari libur (8 jam kerja) Rp. 68.200/hari
(Rp. 1.704.608 : 25 hari = Rp. 68.200)
Tambahan uang lembur diberikan bila melebihi jamkerja Rp.18.250/jam
(Rp. 68.200 : 8 jam kerja = Rp. 8.525)
Tunjangan hari raya diberikan pada hari raya sebanyak 1 bulan gaji bagi
karyawan yang memliki masa kerja 1tahun atau lebih, bagi yang kurang 1tahun
diberikan prosentasi berdasarkan masa kerja
b. Pekerja paruh Waktu (Part time)
Uang makan dan uang transport diberikan kepada karyawan parttime sebesar
Rp.68.200/8 jam kerja (disesuaikan uang lembur harian).
Tabel 2.5
Pengeluaran Sebelum dan Sesudah BLUD
No
Pengeluaran
Sebelum BLUD
Sesudah BLUD
Keterangan
1 Gaji tenaga PHL Rp. 1.500.000 Rp. 1.704.608 /bulan
2 Gaji tenaga Parttime Rp. 50.000 Rp. 68.200 /hari
3 Lembur dihari kerja Rp. 5.000 Rp. 8.525
/jam
4 Lembur harian Rp. 50.000 Rp . 68.200 /hari
c. Calon Tenaga Kerja Magang
Magang telah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan khususnya pasal 21 – 30. Dan lebih spesifiknya diatur dalam
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no. Per.22/Men/IX/2009 tentang
Penyelenggaraan Pemagangan di Dalam Negeri.
1. Uang makan diberikan harian per-siswa magang Rp. 25.000/hari
2. Uang makan dan uang transport di berikan perorang pada hari libur Rp.
50.000/hari libur
3. Diberikan sertifikat
d) Penempatan
1. Pegawai PNS
Ada 2 jenis pegawai PNS di lingkungan BLUD SMK Negeri 3 Wonosari yaitu
Pegawai dengan Jabatan Struktural, Pegawai dengan Jabatan Fungsional Umum,
Pegawai dengan
Jabatan Fungsional Tertentu. Adapun penempatan pegawai PNS sesuai dengan surat
tugas dari Kepala Dinas atau Gubernur.
2. Pegawai Non PNS
Penempatan untuk pegawai Non PNS BLUD sesuai perencanaan dan atau kebutuhan
pegawai di BLUD.
e) Jenjang Karir
Jenjang karir tidak berlaku untuk guru dan siswa namun berlaku untuk PHL.Untuk
PHL yang akan menerima pengangkatan jabatan harus sudah melewati tahap-
tahap/kriteria di jenjang berikutnya.
Tabel 2.6
Jenjang Karier
Divisi Jenjang Karier
1 Dewan Guru Wali Kelas Ketua Program Wakil
Kepala
Sekolah
Kepala
Sekolah
2 Tata Usaha Staff Staff Ahli Kasubbag
TU
3 Unit Produksi
a. HOTEL
Housekeeping
FrontOffice
Laundry
Attendant
Public Area
Engineering
b. Laundry Esaga
Administration &
Accounting
Sales &
Marketing
Housekeeping
staff
Front Office
staff
Laundry staff
Public Area
Staff
Engineering
Staff
Administrati
on &
Accounting
Staff
Sales dan
Marketing
Staff
House
Housekeeping
Supervisor
Front Office
Supervisor
Laundry
Supervisor
Public Area
Supervisor
Engineering
Supervisor
Manager
f) Pembinaan
Pembinaan dilakukan oleh Kepala Sekolah/pemimpin BLUD dan pejabat yang
berwenang ( Dinas Pendidikan Propinsi D.IY dan Badan Kepegawaian Propinsi D.IY)
sesuai dengan peraturan dan perundangan yang berlaku termasuk pemberian
penghargaan ataupun sanksi (reward and punishment) yang tertulis dalam Peraturan
Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri sipil dan Pergub
No. 74 Tahun 2019
Pembinaan dilaksanakan untuk Guru dan Karyawan pada saat rapat koordinasi.
Beberapa contoh pembinaan (reward and punishment) untuk guru antara lain:
1. Pembinaan pegawai diarahkan untuk menjamin penyelenggaraan tugas pokok dan
fungsi pusat pelayanan jasa.
2. Pembinaan pegawai dilaksanakan berdasarkan system prestasi kerja.
3. Setiap pegawai harus mematuhi semua kewajiban dan larangan sebagaimana
tercantum peraturan terkait kepegawaian.
4. Pusat pelayanan jasa dapat memberikan hukuman disiplin atas segala pelanggaran
House Laundry
Guest Laundry
Dry Cleaning
Shampoo Carpet
Service
Engineering
Laundry staff
Guest
Laundry Staff
Dry Cleaning
staff
Shampoo
Carpet
service staff
Engineering
staff
Supervisor
Manager
Mekatronika
Desain produk
Oprator CNC
Teknisi mesin CNC
Supervisor
Supervisor
Supervisor
disiplin sesuai peraturan terkait kepegawaian.
Gambar 2.8
Foto Pembinaan Kepala Sekolah Secara Jarak Jauh
g) Hak dan Kewajiban
Hak dan kewajiban pegawai PNS diatur sesuai peraturan perundangan yang ada.
Sedangkan hak dan kewajiban pegawai Non PNS adalah sebagai berikut :
1. Setiap pegawai Non PNS BLUD mempunyai hak :
a. Menerima gaji dan pendapatan lainnya yang diaturtersendiri dengan peraturan
Pimpinan BLUD.
b. Cuti sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.
c. Asuransi sesuai ketentuan dan peraturan perundangan yang berlaku.
2. Kewajiban pegawai Non PNS BLUD meliputi :
a. Mentaati peraturan kedisiplinan, tata tertib dan semua ketentuan yang berlaku di
BLUD.
b. Menjaga dan memegang teguh rahasia instansi dan rahasia jabatan.
c. Memelihara dan menjaga barang/aset/fasilitas milik BLUD.
d. Melaksanakan tugas sesuai perintah kerja.
h) Pemutusan Hubungan Kerja
Dalam menjalankan fungsinya sekolah yang telah menerapkan SMK BLUD harus
mengupayakan agar seluruh pemangku pendidikan di sekolah dapat bekerja dengan
mengedepankan efisiensi dan tingkat produktifitas yang tinggi.
Upaya tersebut dapat terealisasi dengan baik apabila telah ditetapkan aturan yang
jelas. Pemberian reward bagi pegawai yang berprestasi dan pemberian sanksi bagi
pegawai yang melanggar aturan /disiplin pegawai baik Pendidik maupun Tenaga
Kependidikan PNS/Non PNS.
1. Bagi Pegawai Negeri sipil, sebagai pedomannya adalah dengan Peraturan Pemerintah
No.53 Tahun 2010 tentang disiplin Pegawai Negeri Sipil dimana dijelaskan bahwa
Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS menaati kewajiban & menghindari larangan
Per-UU/Peraturan kedinasan jika dilanggar dijatuhi hukuman disiplin.
Tingkat dan jenis hukuman disiplin meliputi;
a. Hukuman disiplin ringan berupa; teguran lisan, teguran tertulis, pernyataan
tidak puas secara tertulis.
b. Hukuman disiplin sedang berupa; Penundaan kenaikan gaji berkala selama 1
(satu) tahun, Penundaan kenaikan pangkat selama 1 (satu) tahun dan Penurunan
pangkat pada pangkat yang setingkat lebih rendah selama 1 (satu) tahun.
c. Hukuman disiplin berat berupa; penurunan pangkat pada pangkat yang
setingkat lebih rendah selama 3 (tiga) tahun, pemindahan dalam rangka
penurunan jabatan dalam jabatan setingkat lebih rendah, Pembebasan Jabatan,
Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS,
Pemberhentian tidak dengan hormat sebagai PNS
Adapun ketentuan mengenai kewajiban untuk masuk kerja, dirumuskan secara rinci
untuk menjaring PNS yang tidak masuk kerja tanpa alasan sah adalah sebagai
berikut:
a. selama 5 s/d 15 hari kerja dikenai hukuman ringan.
1) 5 hari kerja dijatuhi hukuman teguran lisan;
2) 6 s/d 10 hari kerja dijatuhi hukuman teguran tertulis;
3) 11 s/d 15 hari kerja dijatuhi hukuman pernyatan tidak puas secara tertulis.
b. selama 16 s/d 30 hari kerja dikenai hukuman sedang.
1) 16 s/d 20 hari kerja dijatuhi hukuman penundaan kenaikan gaji berkala
selama 1 (satu) tahun;
2) 21 s/d 25 hari kerja dijatuhi hukuman penundaan kenaikan pangkat selama 1
(satu) tahun;
3) 26 s/d 30 hari kerja dijatuhi hukuman penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 1 (satu) tahun.
c. selama 31 s/d 46 hari kerja atau lebih dikenai hukuman berat.
1) 31 s/d 35 hari kerja dijatuhi hukuman penurunan pangkat setingkat lebih
rendah selama 3 (tiga) tahun;
2) 36 s/d 40 hari kerja dijatuhi hukuman pemindahan dalam rangka penurunan
jabatan setingkat lebih rendah yang menduduki jabatan struktural atau
fungsional tertentu;
3) 41 s/d 45 hari kerja dijatuhi hukuman pembebasan dari jabatan bagi PNS
yang menduduki jabatan struktural atau fungsional tertentu;
4) 46 hari kerja atau lebih dikenai hukuman pemberhentian dengan hormat
tidak atas permintaan sendiri atau pemberhentian tidak dengan hormat
sebagai PNS.
Setiap PNS wajib datang, pulang dan melaksanakan tugas sesuai dengan
ketentuan jam kerja. Keterlambatan akan dihitung secara kumulatif dan dikonversi 1
hari kerja sama dengan 7 ½ jam.
Dalam hal PNS tidak masuk kerja secara terus-menerus meskipun telah dipanggil 2
(dua) kali tetapi tetap tidak hadir, PNS tersebut dijatuhi HD tanpa melalui
pemeriksaan dan jenis hukumannya berdasarkan jumlah hari ketidakhadiran secara
kumulatif.
2. Bagi Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil, Kontrak Kerja Individu
Sebagai pedomannya adalah pada Peraturan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor 74 Tahun 2019 tentang Tenaga Bantu, Pelanggaran dan Sanksi dijelaskan
bahwa apabila pegawai Non PNS Kontrak Kerja Individu apabila melakukan tindakan
pelanggaran disiplin diberikan teguran lisan dan tertulis atau memutuskan hubungan
kerja secara sepihak tanpa syarat apabila :
a. Tidak masuk kerja selama 6 hari kerja atau lebih dihitung secara kumulatif sampai
akhir tahun berjalan;
b. Melanggar kewajiban sebagai tenaga bantu dan berdampak negatif pada
Pemerintah Daerah, Pemerintah dan atau Negara;
c. Melakukan Larangan larangan sebagai Tenaga Bantu dan berdampak negatif
kepada Pemerintah daerah, Pemerintah dan atau Negara.
d. Dihukum penjara atau kurungan berdasarkan putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap;
e. Tidak cakap rohani/jasmani yang dinyatakan oleh dokter.
PESERTA DIDIK
Peserta Didik Pada Tahun Pelajaran 2018/2019
No Kompetensi Keahlian Klas X Klas
XI
Klas
XII Jumlah
1 T. Audio Video 95 91 127 313
2 T. Elektronika Industri 96 93 127 316
3 T. Mekatronika 32 32 30 94
4 Jasa Boga 93 92 64 249
5 Perhotelan 32 32 64
Jumlah 1.036
FASILITAS PENDIDIKAN
Sekolah terletak di dalam kota Wonosari, lokasi sangat strategis karena mudah
terjangkau, luas sekolah 7.500m2. Guna menunjang Pendidikan dan Pelatihan, sekolah
mempunyai fasilitas antara lain :
Bengkel Teknik Elektronika Industri
Bengkel Teknik Audio Video
Bengkel Mekatronika
Lab Jasa Boga
Lab Perhotelan
Lab. Bahasa Inggris
Lab. Komputer
Perpustakaan, dll
Adapun Fasilitas yang ada meliputi :
NO Nama Ruang
Jumlah Keterangan
Jml
Ruang
Luas (
m2 )
Jml
Luas
(m2)
Baik Rusak
Ringan
Rusak
Berat
A. Ruang Pembelajaran
1 Ruang Teori 20 79 1,584 B - -
2 Bengkel AV
a. Ruang Praktek Audio
Video 2
72 144 B - -
b. Ruang Instruktur 1 12 12 B - -
3 Bengkel EI
a. Ruang Praktek Instalasi 1 96 96 B - -
b. Laboratorium Kendali
Industri 1
96 96 B - -
c. Ruang Instruktur 1 12 12 B - -
4 Bengkel MT
a. Lab dasar Mekanik 1 96 96 B - -
b. Lab Kendali 1 96 96 B - -
c. Ruang Instruktur 1 12 12 B - -
5 Tata Boga
a. Ruang Praktek Dapur
Produksi 1
96 96 B - -
b. Ruang Praktek persiapan 1 56 56 B - -
c. Ruang Praktek tata
Hidang/Saji 1
56 56 B - -
6 Perhotelan
a. Ruang Praktek Model
Hotel 1
72 72 B - -
b. Ruang Instruktur 1 12 12 B - -
7 Lab Bahasa 1 56 56 B - -
8 Lab Komputer 2 56 112 B - -
9 Lab Kimia/Fisika/IPA 1 72 72 B - -
B. Ruang Administrasi
1 Ruang KS 1 48 48 B - -
2 Ruang WKS 3 16 48 B - -
3 Ruang Guru 1 90 90 B - -
4 Ruang TU 1 60 60 B - -
7 Guang barang 1 24 24 B - -
8 Ruang Tamu 1 12 12 B - -
9 Toilet Guru/TU 3 2 5 B - -
C. Ruang Penunjang
1 Ruang Perpustakaan 1 144 144 B - -
2 Ruang BP 1 48 48 B - -
3 Ruang UKS 2 9 18 B - -
4 Ruang Jaga 2 6 12 B - -
5 Musholla 1 88 88 B - -
6 Toilet Siswa 11 2 17 B - -
7 Gudang Umum 1 24 24 B - -
8 Tempat Parkir 2 53 105 B - -
9 Ruang UPJ 1 24 24 B - -
10 Ruang Ganti 1 18 18 B - -
11 Ruang LSP 1 56 56 B - -
12 Halaman Upacara/Lap Olah
Raga 1
1,560 1,560 B - -
13 Taman 1 128 128 B - -
14 Jalan Masuk 1 90 90 B - -
15 Kantin 4 18 72 B - -
16 Halaman 1 3,315 3,315 B - -
Sarana dan Prasarana Instansi
NO JENIS SARANA PRASARANA JUMLAH KETERANGAN
1 Alat Kantor
2
2 Alat Rumah Tangga Meubeler
143
3 Alat Pendingin 22
4 Alat Dapur 1
5 Mesin Pengering Pakaian 2
NO JENIS SARANA PRASARANA JUMLAH KETERANGAN
6 Food Prosessor 2
7 Alat Peraga Praktek
sekolah Bidang Studi :
Keterampilan
9
8 Printer 2
9 Bahan Perpustakaan 906
10 Alat Musik 12
Sumber: Aset belanja modal SMKN 3 Wonosari 2020
BAB III
ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
A. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan BLUD SMKN
3 Wonosari
1. Dunia Usaha dan Industri bidang pariwisata yang relatif rentan terhadap bencana
sehingga berpengaruh terhadap penyerapan lulusan.
2. Dampak negatif pemakaian gatget/internet terhadap karakter siswa.
3. Kurangnya DU/DI bidang teknologi elektronika di wilayah DIY untuk pelaksanaan
magang/PKL dan penyaluran tamatan.
B. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah
Visi adalah suatu kondisi ideal yang diharapkan terwujud di masa mendatang. Visi
pembangunan untuk periode 2017-2022 sesungguhnya merupakan bagian dari kerangka
pembangunan jangka panjang dan kelanjutan dari pembangunan lima tahun sebelumnya yang
meletakkkan konsep “Renaisans Yogyakarta” sebagai paradigma pembangunan.
Rencana pembangunan jangka panjang daerah (RPJPD) DIY 2005-2025 memiliki
visi: “Daerah Istimewa Yogyakarta pada Tahun 2025 sebagai Pusat Pendidikan, Budaya dan
Daerah Tujuan Wisata Terkemuka di Asia Tenggara dalam Lingkungan Masyarakat yang
Maju, Mandiri dan Sejahtera”. Dengan misi yang terkait dengan Pendidikan: “Mewujudkan
pendidikan yang berkualitas, berdaya saing, dan akuntabel yang didukung oleh sumber daya
pendidikan yang handal”. Penyusunan Visi Misi Gubernur DIY yang dituangkan dalam
RPKMD DIY berupaya untuk menyinambungkan periode 5 Tahun sebelumnya dengan
periode yang mengikuti, sebagaimana Visi Misi Gubernur DIY pada periode 2017-2022
berkesinambungan dengan periode sebelumnya. Pada periode sebelumnya tahun 2012-2017,
Visi Gubernur DIY memiliki tema “Jogja Renaisans” dengan Visi “Daerah Istimewa
Yogyakarta Yang Lebih Berkarakter, Berbudaya, Maju, Mandiri dan Sejahtera Menyongsong
Peradaban Baru”. Konsep “Jogja Renaisans” merupakan sintesa dari trilogi filosofi
Keistimewaan Yogyakarta (Hamemayu Hayuning Bawana, Sangkan Paraning Dumadi, dan
Manunggaling Kawula Gusti). Ideologi Negara Kesatuan Republik Indonesia: PANCASILA
dan etos asli (Golong-Gilig, Sawiji, Greget, Sengguh, ora Mingkuh) dalam melahirkan
kembali masa keemasan budaya klasik Yogyakarta. “Renaisans Yogyakarta” diwujudkan
dengan semangat kolektif “Jogja Gumregah” untuk bergerak bersama membawa kebudayaan
Yogyakarta ke tingkat yang lebih unggul. Konsep Renaisans Yogyakarta dan Jogja
Gumregah tersebut dikemukankan kembali Gubernur DIY dalam paparan visi dan misi
sebagai bagian dari rangkaian proses pengisian jabatan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY
periode 2017-2022 seiring dengan berakhirnya masa jabatan Gubernur DIY tahun 2012-2017,
pada tanggal 2 Agustus 2017. Visi Gubernur DIY pada periode 2017-2022 dalam pidato
tersebut mengambil tema “Menyongsong Abad Samudera Hindia untuk Kemuliaan Martabat
Manusia Jogja”. Tema visi tersebut menggambarkan makna pembangunan yang ingin dicapai
oleh Pemerintah DIY pada tahun 2017-2022. Abad Samudera Hindia ialah momentum yang
perlu dimanfaatkan segenap pemangku kepentingan DIY untuk memanfaatkan potensi
kelautan di sisi selatan DIY sebagai upaya untuk meningkatkan kesejahteraan warga serta
mengurangi angka kemiskinan. Fenomena kemiskinan dan kesenjangan di kawasan selatan
DIY memberikan latar belakang penting lima tahun ke depan untuk meletakkan fokus dan
perhatian terhadap pembangunan wilayah bagian selatan Yogyakarta. Selaras dengan tema
visi untuk menyongsong “Abad Samudera Hindia” juga meningkatkan “Harkat dan Martabat
Warga Miskin di Wilayah Bagian Selatan Yogyakarta Khususnya, dan di seluruh Wilayah
Yogyakarta pada umumnya”.
Dengan demikian, potensi kawasan selatan Yogyakarta perlu dioptimalkan untuk
meningkatkan kesejahteraan warganya, agar lebih memiliki harkat dan martabat mulia. Dapat
dirumuskan bahwa Abad Samudera Hindia menjadi arah dari pembangunan Daerah Istimewa
Yogyakarta dalam lima tahun ke depan untuk mengangkat potensi Selatan Yogyakarta
khususnya dan Daerah Istimewa Yogyakarta pada umumnya, melalui Visi: “Terwujudnya
Peningkatan Kemuliaan Martabat Manusia Jogja”. Misi sebagai rumusan umum mengenai
upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi diharapkan dapat membantu
memperjelas penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang
harus dilakukan. Rumusan misi Gubernur DIY dikembangkan dengan memperhatikan faktor-
faktor lingkungan strategis, baik eksternal dan internal yang mempengaruhi serta kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan yang ada dalam pembangunan daerah di DIY. Visi
Gubernur DIY diejawantahkan dalam 2 (dua) rumusan misi pembangunan DIY tahun 2017-
2022 sebagai berikut:
Tabel 3.1. Tujuan dan sasaran Pembangunan
No Misi Tujuan Indikator
Tujuan
Sasaran
1 Meningkatkan kualitas hidup,
kehidupan dan penghidupan
masyarakat yang berkeadilan
dan berkeadaban
Meningkatkan
kualitas hidup,
kehidupan dan
penghidupan
masyarakat
dengan tatanan
sosial yang
menjamin
kebhinekaan
serta mampu
menjaga dan
mengembangkan
budaya
Yogyakarta
Angka Inclusive
Growth Index
(IGI) dari 5.59
(2016) menjadi
6.2 (2022)
1) Meningkatkan
derajat kualitas
SDM
2) Meningkatkan
derajat ekonomi
masyarakat
3) Meningkatkan
derajat kualitas
hidup sosial
masyarakat
C. Telaah Renstra K / L dan Renstra Kabupaten Gunungkidul
1. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sebagai kementerian yang mengemban amanat mengendalikan pembangunan SDM
melalui ikhtiar bersama semua anak bangsa untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
memajukan kebudayaan, Kemendikbud dalam menentukan visi kementerian berdasarkan pada
capaian kinerja, potensi dan permasalahan, Visi Presiden pada RPJMN Tahun 2020- 2024,
serta Visi Indonesia 2045. Adapun Visi Kemendikbud 2020-2024 adalah:
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mendukung Visi dan Misi,
Presiden untuk mewujudkan Indonesia Maju yang berdaulat, mandiri, dan
berkepribadian melalui terciptanya Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif,
mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, bergotong
royong, dan berkebinekaan global
Visi tersebut di atas menggambarkan komitmen Kemendikbud mendukung
terwujudnya visi dan misi Presiden melalui pelaksanaan tugas dan kewenangan yang dimiliki
secara konsisten, bertanggung jawab, dapat dipercaya, dengan mengedepankan
profesionalitas dan integritas. Oleh karena itu, perumusan kebijakan dan pelaksanaan
pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan akan mengedepankan inovasi guna
mencapai kemajuan dan kemandirian Indonesia. Sesuai dengan kepribadian bangsa yang
berlandaskan gotong royong, Kemendikbud dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan
dan kebudayaan, bekerja bersama untuk memajukan pendidikan dan kebudayaan sesuai
dengan Visi dan Misi Presiden tersebut.
Profil Pelajar Pancasila
Sejalan dengan perwujudan visi dan misi Presiden tersebut, Kemendikbud sesuai
dengan tugas dan kewenangannya, juga berkomitmen untuk menciptakan Pelajar Pancasila.
Pelajar Pancasila adalah perwujudan pelajar Indonesia sebagai pelajar sepanjang hayat yang
memiliki kompetensi global dan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila, dengan enam
ciri utama: beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia, berkebinekaan
global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif, seperti ditunjukkan oleh
Gambar 2.1 di atas.
Keenam ciri tersebut dijabarkan sebagai berikut:
(1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
Pelajar Indonesia yang beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak
mulia adalah pelajar yang berakhlak dalam hubungannya dengan Tuhan Yang
Maha Esa. Ia memahami ajaran agama dan kepercayaannya serta menerapkan
pemahaman tersebut dalam kehidupannya sehari-hari. Ada lima elemen kunci
beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia: (a) akhlak beragama;
(b) akhlak pribadi; (c) akhlak kepada manusia; (d) akhlak kepada alam; dan (e)
akhlak bernegara.
(2) Berkebinekaan global
Pelajar Indonesia mempertahankan budaya luhur, lokalitas dan identitasnya, dan
tetap berpikiran terbuka dalam berinteraksi dengan budaya lain, sehingga
menumbuhkan rasa saling menghargai dan kemungkinan terbentuknya budaya baru
yang positif dan tidak bertentangan dengan budaya luhur bangsa. Elemen kunci
dari berkebinekaan global meliputi mengenal dan menghargai budaya, kemampuan
komunikasi interkultural dalam berinteraksi dengan sesama, dan refleksi dan
tanggung jawab terhadap pengalaman kebinekaan.
(3) Bergotong royong
Pelajar Indonesia memiliki kemampuan bergotong-royong, yaitu kemampuan
untuk melakukan kegiatan secara bersama-sama dengan suka rela agar kegiatan
yang dikerjakan dapat berjalan lancar, mudah dan ringan. Elemen-elemen dari
bergotong royong adalah kolaborasi, kepedulian, dan berbagi.
(4) Mandiri
Pelajar Indonesia merupakan pelajar mandiri, yaitu pelajar yang bertanggung
jawab atas proses dan hasil belajarnya. Elemen kunci dari mandiri terdiri dari
kesadaran akan diri dan situasi yang dihadapi serta regulasi diri.
(5) Bernalar kritis
Pelajar yang bernalar kritis mampu secara objektif memproses informasi baik
kualitatif maupun kuantitatif, membangun keterkaitan antara berbagai informasi,
menganalisis informasi, mengevaluasi dan menyimpulkannya. Elemen-elemen dari
bernalar kritis adalah memperoleh dan memproses informasi dan gagasan,
menganalisis dan mengevaluasi penalaran, merefleksi pemikiran dan proses
berpikir, dan mengambil keputusan.
(6) Kreatif
Pelajar yang kreatif mampu memodifikasi dan menghasilkan sesuatu yang orisinal,
bermakna, bermanfaat, dan berdampak. Elemen kunci dari kreatif terdiri dari
menghasilkan gagasan yang orisinal serta menghasilkan karya dan tindakan yang
orisinal.
Keenam karakteristik ini terwujud melalui penumbuhkembangan nilai-nilai budaya
Indonesia dan Pancasila, yang adalah fondasi bagi segala arahan pembangunan nasional.
Dengan identitas budaya Indonesia dan nilai-nilai Pancasila yang berakar dalam, masyarakat
Indonesia ke depan akan menjadi masyarakat terbuka yang berkewargaan global - dapat
menerima dan memanfaatkan keragaman sumber, pengalaman, serta nilai- nilai dari beragam
budaya yang ada di dunia, namun sekaligus tidak kehilangan ciri dan identitas khasnya.
Misi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Untuk mendukung pencapaian Visi Presiden, Kemendikbud sesuai tugas dan
kewenangannya, melaksanakan Misi Presiden yang dikenal sebagai Nawacita kedua, yaitu
menjabarkan misi nomor (1) Peningkatan kualitas manusia Indonesia; nomor (5) Kemajuan
budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa; dan nomor (8) Pengelolaan pemerintahan
yang bersih, efektif, dan terpercaya. Untuk itu, misi Kemendikbud dalam melaksanakan
Nawacita kedua tersebut adalah sebagai berikut:
1. mewujudkan pendidikan yang relevan dan berkualitas tinggi, merata dan
berkelanjutan, didukung oleh infrastruktur dan teknologi.
2. mewujudkan pelestarian dan pemajuan kebudayaan serta pengembangan bahasa
dan sastra.
3. mengoptimalkan peran serta seluruh pemangku kepentingan untuk mendukung
transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan dan kebudayaan.
Tujuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Perumusan tujuan Kemendikbud ditujukan untuk menggambarkan ukuran-ukuran
terlaksananya misi dan tercapainya visi. Kemendikbud menetapkan lima tujuan sebagaimana
dapat dilihat di Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Tujuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020-2024
No Tujuan
1
Perluasan akses pendidikan bermutu bagi peserta didik yang
berkeadilan dan inklusif
2
Penguatan mutu dan relevansi pendidikan yang berpusat
pada perkembangan peserta didik
3 Pengembangan potensi peserta didik yang berkarakter
4
Pelestarian dan pemajuan budaya, bahasa dan sastra serta pengarus- utamaannya dalam pendidikan
5 Penguatan sistem tata kelola pendidikan dan kebudayaan
yang partisipatif, transparan, dan akuntabel
Sasaran Strategis Kementerian Pendidikan dan kebudayaan
Dalam rangka mengukur tingkat ketercapaian tujuan pembangunan pendidikan dan
kebudayaan, diperlukan sejumlah sasaran strategis (SS) yang akan dicapai pada tahun 2024.
1. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan pertama — Perluasan akses
pendidikan bermutu bagi peserta didik yang berkeadilan dan inklusif adalah
meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh jenjang.
2. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan kedua — Penguatan mutu dan
relevansi pendidikan yang berpusat pada perkembangan peserta didik adalah
meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh jenjang.
3. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan ketiga — Pengembangan
potensi peserta didik yang berkarakter adalah menguatnya karakter peserta didik.
4. Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan keempat — Peningkatan peran
budaya, bahasa, dan sastra dalam kehidupan berbangsa, adalah Meningkatnya
pemajuan dan pelestarian bahasa dan kebudayaan.
Sasaran yang ingin dicapai berkaitan dengan tujuan kelima — Penguatan sistem tata
kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif, transparan, dan akuntabel adalah
meningkatnya tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang partisipatif, transparan, dan
akuntabel.
Kelima sasaran strategis dan kaitannya dengan tujuan pembangunan pendidikan dan
kebudayaan dapat dilihat pada tabel 2.2
Tabel 2.2 Sasaran Strategis Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 2020-2024
No Sasaran Strategis Tujuan Terkait
1 Meningkatnya pemerataan layanan pendidikan bermutu di seluruh jenjang
1
2 Meningkatnya kualitas pembelajaran dan relevansi pendidikan di seluruh jenjang
2
3 Menguatnya karakter peserta didik 3 4 Meningkatnya pemajuan dan pelestarian bahasa dan
kebudayaan 4
5
Menguatnya tata kelola pendidikan dan kebudayaan yang
partisipatif, transparan, dan akuntabel
5
Arah dan Kebijakan Kemendikbud 2020-2024
Arah kebijakan dan strategi pendidikan dan kebudayaan pada kurun waktu 2020-2024
dalam rangka mendukung pencapaian 9 (sembilan) Agenda Prioritas Pembangunan
(Nawacita Kedua) dan tujuan Kemendikbud melalui Kebijakan Merdeka Belajar yang
bercita-cita menghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi semua rakyat Indonesia, yang
dicirikan oleh angka partisipasi yang tinggi diseluruh jenjang pendidikan, hasil pembelajaran
berkualitas, dan mutu pendidikan yang merata baik secara geografis maupun status sosial
ekonomi. Selain itu, fokus pembangunan pendidikan dan pemajuan kebudayaan diarahkan
pada pemantapan budaya dan karakter bangsa melalui perbaikan pada kebijakan, prosedur,
dan pendanaan pendidikan serta pengembangan kesadaran akan pentingnya pelestarian nilai-
nilai luhur budaya bangsa dan penyerapan nilai baru dari kebudayaan global secara positif
dan produktif.
Secara lebih detail, Kebijakan Merdeka Belajar mendorong partisipasi dan dukungan
dari semua pemangku kepentingan: keluarga, guru, lembaga pendidikan, DU/DI, dan
masyarakat, sebagaimana tertuang dalam Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Kebijakan Merdeka Belajar
Sumber: Peta Jalan Pendidikan Indonesia, 2020
Gambar 3.1 di atas menjelaskan bahwa Kebijakan Merdeka Belajar dapat terwujud secara
optimal melalui:
1. peningkatan kompetensi kepemimpinan, kolaborasi antar elemen masyarakat, dan
budaya;
2. peningkatan infrastruktur serta pemanfaatan teknologi di seluruh satuan
pendidikan;
3. perbaikan pada kebijakan, prosedur, dan pendanaan pendidikan; dan
4. penyempurnaan kurikulum, pedagogi, dan asesmen.
Perubahan yang diusung oleh Kebijakan Merdeka Belajar akan terjadi pada kategori:
(1) ekosistem pendidikan;
(2) guru;
(3) pedagogi;
(4) kurikulum; dan
(5) sistem penilaian.
Pada ekosistem pendidikan, Kemendikbud akan mengubah pandangan dan praktik
yang bersifat mengekang kemajuan pendidikan, seperti penekanan pada pengaturan yang
kaku, persekolahan sebagai tugas yang memberatkan, dan manajemen sekolah yang terfokus
pada urusan internalnya sendiri menjadi ekosistem pendidikan yang diwarnai oleh suasana
sekolah yang menyenangkan, keterbukaan untuk melakukan kolaborasi lintas pemangku
kepentingan pendidikan, dan keterlibatan aktif orang tua murid dan masyarakat.
Berkaitan dengan guru, Kebijakan Merdeka Belajar akan mengubah paradigma guru
sebagai penyampai informasi semata menjadi guru sebagai fasilitator dalam kegiatan belajar.
Dengan demikian guru memegang kendali akan pelaksanaan kegiatan belajar mengajar di
ruang kelasnya masing-masing. Penghargaan setinggi-tingginya bagi profesi guru sebagai
fasilitator dari beragam sumber pengetahuan akan diwujudkan melalui pelatihan guru
berdasarkan praktik yang nyata, penilaian kinerja secara holistik, dan pembenahan
kompetensi guru.
Dalam hal pedagogi, Kebijakan Merdeka Belajar akan meninggalkan pendekatan
standardisasi menuju pendekatan heterogen yang lebih paripurna memampukan guru dan
murid menjelajahi khasanah pengetahuan yang terus berkembang. Murid adalah pemimpin
pemelajaran dalam arti merekalah yang membuat kegiatan belajar mengajar bermakna,
sehingga pemelajaran akan disesuaikan dengan tingkatan kemampuan siswa dan didukung
dengan beragam teknologi yang memberikan pendekatan personal bagi kemajuan
pemelajaran tiap siswa, tanpa mengabaikan pentingnya aspek sosialisasi dan bekerja dalam
kelompok untuk memupuk solidaritas sosial dan keterampilan lunak (soft skills). Dengan
menekankan sentralitas pemelajaran siswa, kurikulum yang terbentuk oleh Kebijakan Merdeka
Belajar akan berkarakteristik fleksibel, berdasarkan kompetensi, berfokus pada
pengembangan karakter dan keterampilan lunak, dan akomodatif terhadap kebutuhan DU/DI.
Sistem penilaian akan bersifat formatif/mendukung perbaikan dan kemajuan hasil
pemelajaran dan menggunakan portofolio.
Sebagai jiwa dari kebijakan Kemendikbud selama 2020-2024, Kebijakan Merdeka
Belajar terwujud dalam segala arah kebijakan dan strategi Kemendikbud. Secara garis besar,
arah kebijakan dan strategi Kemendikbud untuk periode 2020-2024 adalah sebagai berikut:
1. Optimalisasi Angka Partisipasi Pendidikan
Kondisi yang ingin dicapai dalam peningkatan angka partisipasi pendidikan adalah:
a. angka partisipasi Pendidikan Anak Usia Dini meningkat;
b. Wajib Belajar 9 (sembilan) Tahun tuntas dan Wajib Belajar 12 (dua belas)
Tahun meningkat; dan
c. angka partisipasi pendidikan tinggi meningkat.
Strategi yang dilakukan Kemendikbud dalam rangka penuntasan Wajib Belajar 9 (sembilan)
Tahun dan peningkatan Wajib Belajar 12 (dua belas) Tahun adalah:
1. memenuhi kebutuhan daya tampung untuk semua jenjang pendidikan melalui
pembangunan sekolah baru dan ruang kelas baru yang disesuaikan dengan
kebutuhan, termasuk di wilayah yang terkena dampak bencana;
2. mempertahankan kapasitas terpasang dengan rehabilitasi fasilitas yang rusak,
termasuk di wilayah yang terkena dampak bencana;
3. membina sekolah swasta agar kualitasnya sejajar atau bahkan lebih baik dari
sekolah negeri dengan tetap mempertahankan keunggulan tertentu sesuai ciri
khasnya sebagai sekolah swasta, untuk membantu pencapaian Wajib Belajar 12
(dua belas) tahun; dan
4. melaksanakan program afirmasi bagi daerah khusus termasuk anak dengan kondisi
tidak sekolah atau dengan kebutuhan khusus akan dilakukan melalui berbagai
langkah diantaranya:
a. melanjutkan Program Indonesia Pintar (PIP) dan pelaksanaan program
retrieval untuk anak putus sekolah;
b. membuat program/strategi untuk membantu anak-anak yang memiliki kondisi
tidak sekolah atau kebutuhan khusus, termasuk afirmasi bagi anak-anak tenaga
kerja Indonesia di luar negeri;
c. menyediakan layanan pendidikan untuk anak dari daerah 3T yang tidak
memungkinkan pembangunan sekolah di daerahnya, misalnya melalui sekolah
garis depan atau sekolah berasrama;
d. memberikan mekanisme belajar (seperti cara penyampaian materi pelajaran
dan pelaksanaan asesmen) yang disesuaikad nengan kondisi hidup anak yang
khusus, seperti anak rimba, anak nelayan, dan anak yang berkonflik dengan
hukum; dan
e. melaksanakan sistem informasi pendidikan berbasis masyarakat untuk dapat
menemukenali anak-anak yang tidak bersekolah untuk dapat didorong kembali
mengikuti pendidikan baik jalur formal maupun nonformal.
2. Peningkatan dan Pemerataan Mutu Layanan Pendidikan
Kondisi yang ingin dicapai dalam peningkatan dan pemerataan mutu layanan pendidikan
adalah:
a. Kepemimpinan pendidikan yang berorientasi kepada kepemimpinan instruksional
(instructional leadership) menguat;
b. kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan merata dan meningkat;
c. percepatan pemerataan kualitas layanan pendidikan terlaksana;
d. mutu layanan PAUD satu tahun pra-SD meningkat;
e. teknologi informasi dan komunikasi mendukung peningkatan dan pemerataan
kualitas layanan pendidikan;
f. penjaminan mutu semakin kuat dan bermakna;
g. proses pemelajaran meningkat mutunya;
h. kapasitas dan pemanfaatan penilaian formatif dan portofolio di sekolah meningkat;
i. jumlah perguruan tinggi kelas dunia bertambah; dan
j. pendidikan dan pelatihan vokasi yang berkualitas dan diakui industri.
Strategi yang dilakukan Kemendikbud dalam rangka pemerataan dan peningkatan
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan untuk mendukung peningkatan kualitas
pendidikan adalah:
1. mengembangkan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan melalui skema
Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak;
2. mengembangkan Balai Guru Penggerak (Center of Excellence) di setiap provinsi
untuk menciptakan ekosistem belajar guru yang berdaya, aktif, kolaboratif,
inklusif, berkelanjutan dan inovatif sehingga dapat menunjang pembelajaran siswa
di sekolah;
3. melakukan transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) melalui seleksi masuk
yang lebih baik, kurikulum yang berorientasi pada praktik dan penggunaan
teknologi, pengajar yang menguasai praktik di sekolah, dan ujian kelulusan yang
menekankan keterampilan mengajar dan kemampuan berefleksi;
4. berkonsultasi dengan pemerintah daerah agar Guru Penggerak dapat diarahkan
menjadi pemimpin-pemimpin pendidikan, seperti menjadi Kepala Sekolah,
Pengawas Sekolah, dan Kepala Dinas Pendidikan;
5. bekerja sama secara erat dengan pemerintah daerah untuk melakukan redistribusi
guru secara lebih merata dan memastikan rekrutmen guru yang dilakukan sesuai
dengan kebutuhan di tingkat satuan pendidikan;
6. menerapkan berbagai inovasi termasuk multi-subject teaching untuk meningkatkan
ketersediaan guru dengan tetap memegang prinsip efisiensi dan efektivitas; dan
7. membuka akses satuan pendidikan dan guru terhadap pembiayaan di luar APBN
seperti: pembiayaan oleh daerah, pihak ke-3 (contoh: Pengabdian Masyarakat
Perguruan Tinggi, CSR, investasi DU/DI) ataupun dari dana BOS dan TPG untuk
mendukung pembiayaan bagi upaya pemerataan dan peningkatan kompetensi
pendidik dan tenaga kependidikan.
Strategi yang dilakukan Kemendikbud dalam rangka percepatan pemerataan kualitas
layanan pendidikan adalah:
1. meningkatkan pemerataan layanan pendidikan yang berkualitas;
2. memungkinkan pemanfaatan sumber daya pendidikan secara bersama antar satuan
pendidikan dalam satu daerah (termasuk pendidik dan fasilitas lainnya);
3. merancang intervensi yang memperhitungkan situasi di setiap daerah dan setiap
satuan pendidikan;
4. mempertimbangkan mekanisme intervensi dan pembiayaan berbasis kinerja;
5. memastikan seluruh pemangku kepentingan memegang peran sesuai kewenangan;
dan
6. memadukan seluruh sumber daya dari pusat, daerah, satuan pendidikan dan
masyarakat dalam melakukan intervensi di setiap daerah.
Strategi yang dilakukan Kemendikbud dalam rangka pemanfaatan teknologi informasi
dan komunikasi untuk peningkatan mutu pembelajaran adalah:
1. mengembangkan platform pembelanjaan barang dan jasa bagi sekolah, agar
pembelanjaan lebih berkualitas serta mengurangi beban administrasi kepala sekolah
dan guru, dengan demikian kepala sekolah dan guru dapat meningkatkan perhatian
mereka pada kualitas pembelajaran siswa;
2. mengembangkan platform identifikasi guru penggerak dari seluruh Indonesia
secara massal untuk selanjutnya dimobilisasi menggerakkan guru-guru lain.
3. mengembangkan mekanisme untuk mendorong penyediaan materi pengembangan
kompetensi guru dan media/alat bantu mengajar yang bermutu dan terstandar;
4. menyediakan gawai yang sudah diisi dengan materi yang sama (preloaded) untuk
mendukung guru di daerah dengan keterbatasan jaringan internet;
5. menggunakan gawai untuk merekam praktik mengajar untuk mendorong peer-
review praktik guru dan juga berbagi praktik yang baik antar guru; dan
6. meningkatkan mutu data pendidikan dan mengembangkan sistem informasi bagi
para pemangku kepentingan.
Strategi yang dilakukan Kemendikbud dalam rangka mewujudkan pendidikan dan
pelatihan vokasi untuk Revolusi Industri 4.0 yang berkualitas dan diakui industri:
1. membuka ruang kerja sama yang erat dengan DU/DI, di mana DU/DI dapat
langsung terlibat dalam menginformasikan kebutuhan pasar tenaga kerja dan
memastikan kualitas program pendidikan dan pelatihan vokasi dimutakhirkan
sesuai dengan standar industri;
2. membentuk forum kerja sama DU/DI dengan lembaga pendidikan yang relevan
agar setiap program pendidikan vokasi baik di SMK, pendidikan tinggi vokasi,
maupun kursus dan pelatihan menghasilkan kompetensi lulusan yang standarnya
diakui oleh industri;
3. mengembangkan beberapa SMK menjadi Centers of Excellence guna mempercepat
peningkatan kapasitas guru dan pembelajaran siswa-siswi SMK di seluruh
Indonesia;
4. memfasilitasi kerja sama yang mumpuni dengan DU/DI dalam setiap pembukaan
atau pengembangan Prodi di pendidikan tinggi vokasi;
5. meningkatkan kualitas pembelajaran pada pendidikan dan pelatihan vokasi dengan
metode problem-based learning agar peserta didik dapat mengembangkan technical
skills dan soft skills sesuai dengan standar DU/DI;
6. mendorong pengembangan produk dan atau jasa melalui riset terapan dan inovasi
dengan kerja sama industri dan masyarakat;
7. peningkatan kapasitas technical skills, soft skills, dan pedagogical skills sumber
daya manusia di pendidikan dan pelatihan vokasi (guru/instruktur/dosen/pelatih)
agar sesuai dengan standar DU/DI;
8. mendorong kapasitas kepemimpinan dan kemampuan manajemen usaha pimpinan
(kepala sekolah, direktur) dalam mengembangkan institusi pendidikan dan pelatihan
vokasi;
9. memberikan kesempatan praktisi industri/profesional untuk mengajar di pendidikan
dan pelatihan Vokasi;
10. memberikan kesempatan bagi setiap peserta didik untuk melakukan praktik kerja
industri dan/atau project work dengan DU/DI;
11. memberikan kesempatan profesional atau pekerja untuk kembali ke institusi
Pendidikan vokasi dengan mekanisme Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL);
12. membuat mekanisme insentif yang transparan untuk DU/DI yang terlibat; dan
13. menggalang kerja sama yang sinergis dan kolaboratif dengan pemerintah daerah
penyelenggaraan Pendidikan SMK.
Dari hasil identifikasi dan inventarisasi terhadap sumber daya yang dimiliki SMK
Negeri 3 Wonosari baik fisik maupun non fisik diperoleh potensi dan kelemahan secara
internal maupun eksternal yang kemudian dianalisis sehingga diperoleh permasalahan-
permasalahan yang dapat menghambat dalam melakukan program kerja berdasarkan
dengan analisis SWOT. Kemudian semua permasalahan tersebut dianalisis lebih lanjut
untuk dicarikan alternatif pemecahan masalah.
Kekuatan (Strength)
1. Mempunyai luas lahan sekolah sebesar 7.500m2;
2. Latar belakang pendidikan guru dan staf SMK Negeri 3 Wonosari berpendidikan
S-1, S-2 dan S-3 dalam usia produktif;
3. Lokasi sekolah di pusat kota sehingga mudah dijangkau
4. Lima Kompetensi Keahlian yang dikembangkan masih relevan dengan kebutuhan
dunia kerja
5. Memiliki SDM ( guru) yang qualified ( ijazah S3 : 1, S2 : 10, S1/D4 :66)
6. Memiliki LSP P1
7. Perpustakaan terakreditasi A
8. Memiliki website, media sosial,sehingga memudahkan akses informasi ke
stakeholder
9. Implementasi Sistem Pengendalian internal sekolah ( SPMI)
10. Telah merintis Teaching Factory sebagai pendekatan dalam pembelajaran (project
based learning).
11. Sebagai sekolah Adiwiyata
12. Animo masyarakat sekitar dengan sekolah sangat tinggi;
13. yang kompeten di bidangnya;
14. Jaringan internet telah berfungsi sehingga mudah mengakses informasi;
15. Komite Sekolah sangat peduli dengan peningkatan mutu sekolah.
Kelemahan (Weakness)
1. Kemampuan bahasa asing guru dan siswa masih relatif rendah.
2. Kemampuan penerapan pendekatan pembelajaran antar guru sangat bervariasi
3. Luas lahan areal sekolah belum sesuai standar sarana prasarana.
4. Kemampuan IT tenaga administrasi masih bervariasi
Peluang (Opportunity)
1. Mempunyai manajemen dan stakeholder yang solid;
2. Animo guru dan masyarakat sangat kuat didalam peningkatan prestasi siswa;
3. Posisi sekolah berada di jalur strategis di Yogyakarta;
4. Mendapatkan dukungan penuh dari Pemerintah Daerah;
5. Kondisi sosial politik dan keamanan relatif stabil;
Ancaman (Threat)
14. Adanya persaingan global dibidang Sumber Daya Manusia (SDM);
15. Pengaruh informasi global terhadap moral dan tingkah laku siswa.
Dari uraian di atas, terdapat beberapa permasalahan yang timbul baik internal maupun
eksternal yang dimiliki SMK Negeri 3 Wonosari. Upaya yang dapat dilaksanakan untuk
mendapatkan alternatif pemecahan masalah sehingga tujuan yang ingin tercapai dapat
terlaksana adalah beberapa guru belum optimal dalam pemanfaatan media pembelajaran
berbasis internet. Langkah pemecahannya adalah dengan memberikan pelatihan media
pembelajaran berbasis internet dan di aplikasikan dalam kegiatan belajar mengajar.
Tabel 2.1 Matriks Analisis SWOT
Lingkungan Eksternal
Peluang Tantangan
Kondisi politik relative
aman
Adanya peluang
kerjasama dengan
DU/DI dalam dan luar
negeri
Perubahan/perkembangan
kebutuhan pasar
Kompetisi yang ketat
Adanya tuntutan terhadap
kualitas pendidikan
Lingkungan Internal
Adanya Alokasi
anggaran dari Pemda
Pemerintah Pusat
Peluang pemberdayaan
SDM
Kekuatan Strategis Opportunities
(SO) Strengths Streats (SS)
Manajemen solid
Kualitas SDM sangat
baik
Gedung memadai
Memberdayakan SDM
Mengembangkan Unit
Produksi
Memanfaatkan teknologi
secara optimal
Mengupayakan dukungan
dari pemerintah dan
masyarakat dalam
pembiayaan pendidikan
Optimalisasi pemanfaatan
fasilitas gedung dan
fasilitas lainnya
Meningkatkan
kompetensi SDM
Meningkatkan pelayanan
prima pada pelanggan
Meningkatkan kualitas
pendidikan (input,proses
dan output)
Kelemahan Weakness Opprtunities
(WO) Weakness Threats (WT)
Kualitas SDM masih
perlu ditingkatkan
Meningkatkan kualitas
SDM
Optimalisasi pemanfaatan
fasilitas
Meningkatkan
kamampuan penggunaan
teknologi
Meningkatkan hubungan
kerjasama
Mengalokasikan dana
berdasarkan skala
prioritas
Kegiatan didasarkan pada
skala prioritas
Optimalisasi pemanfaatan
fasilitas
2. Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul
Dalam mewujudkan visi misi Bupati dan wakil Bupati Gunungkidul yaitu:
mewujudkan Gunungkidul sebagai daerah tujuan wisata yang terkemuka dan berbudaya
menuju masyarakat yang berdaya saing, maju, mandiri dan sejahtera di tahun 2021.
Untuk mencapai visi Kabupaten Gunungkidul tahun 2021, ditetapkan misi sebagi
berikut:
(1) Meningkatkan Tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance)
(2) Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing.
(3) Memantapkan pengeloalaan pariwisata yang profesional.
(4) Meningkatkan infrastruktur yang memadahi untuk menggerakkan perekonomian
yang tangguh berbasis potensi daerah.
(5) Mengembangkan sector-sektor unggulan daerah dan iklim investasi yang kondusif
(6) Meningkatkan pengelolaan dan perlindungan sumber daya alam secara
berkelanjutan.
Sebagai bagian dari Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Gunungkidul, maka
Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul fokus untuk melaksanakan
misi ke-2 yaitu” Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang berdaya saing”, dengan
program pembangunan sebagai berikut:
1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun
2. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
3. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
4. Program Peningkatan Prestasi Akademik
5. Program Pendidikan Anak Usia Dini
6. Program Peningkatan Upaya Penumbuhan Kewirausahaan dan Kecakapan Hidup
Pemuda
Tabel 3.2. Program Strategis
RPJMD
RENSTRA Dinas
Pendidikan Pemuda dan
Olah raga Pemda DIY
Komponen Program
Kegiatan di SMKN 3 Wonosari
1.Terwujudnya
peningkatan kualitas
hidup - kehidupan -
penghidupan
masyarakat yang
berkeadilan dan
berkeadaban, melalui
peningkatan
kemampuan dan
peningkatan
ketrampilan
sumberdaya manusia
Jogja yang berdaya
saing,
2.Terwujudnya
peningkatan kualitas
dan keragaman
kegiatan perekonomi
masyarakat, serta
penguatan ekonomi
yang berbasis pada
sumberdaya lokal
(keunikan teritori
ekonomi) untuk
pertumbuhan
1.Terwujudnya
aksesibilitas dan
perluasan kesempatan
pendidikan yang merata,
dan berkualitas bagi
seluruh masyarakat;
2.Terwujudnya relevansi
pendidikan menengah
untuk menjawab
pembangunan daerah;
3.Terwujudnya tata kelola
management pendidikan;
4.Terwujudnya pembinaan
pemuda dan olahraga
yang berkualitas.
1. Mewujudkan iklim belajar
dan bekerja yang kondusif
berbasis imtaq.
2. Mengembangkan Sekolah
Menengah Kejuruan yang
adaptif terhadap
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi
dengan berakar pada norma
dan nilai budaya,
berwawasan lingkungan serta
responsif gender.
3. Menyiapkan SDM sebagai
aset masyarakat dan bangsa
yang mampu
mengembangkan diri sejalan
perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi.
4. Menyiapkan SDM yang
terampil, terdidik, dan
professional yang mampu
bersaing di pasar global
dengan mengoptimalkan
potensi, minat, dan bakat
peserta didik.
pendapatan masyarakat
sekaligus pertumbuhan
ekonomi yang
berkeadilan,
3.Terwujudnya
peningkatan harmoni
kehidupan bersama
baik pada lingkup
masyarakat maupun
pada lingkup birokrasi
atas dasar toleransi,
tenggang rasa,
kesantunan, dan
kebersamaan,
4.Terwujudnya tata dan
perilaku
penyelenggaraan
pemerintahan yang
demokratis, dan
5.Terwujudnya perilaku
bermartabat dari para
aparatur sipil
penyelenggara
pemerintahan atas
dasar tegaknya nilai-
nilai integritas yang
menjunjung tinggi
kejujuran, nurani rasa
malu, nurani rasa
bersalah dan berdosa
apabila melakukan
penyimpangan-
penyimpangan yang
berupa korupsi, kolusi,
dan nepotisme.
Tujuan :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Menumbuhkan karakter siswa agar mampu mengembangkan diri dan hidup mandiri;
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab;
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia;
5. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan
dan masyarakatnya;
6. Memberikan ketrampilan pada peserta didik sesuai bakat dan kemampuan agar
terampil, terdidik, dan professional yang mampu bersaing di pasar global;
7. Mengembangan peserta didik agar mampu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta berwawasan lingkungan.
Sasaran :
1. Meningkatnya kualitas tamatan yang meliputi:
a. Meningkatnya pembinaan IMTAQ bagi tenaga kependidikan dan siswa
b. Terwujudnya kurikulum SMK yang sesuai dengan karakter yang
dibutuhkan di IDUKA dan kompetensi keahlian
c. Terwujudnya lulusan yang memiliki jiwa religius, nasionalis, berintegritas
dan mandiri.
d. Meningkatnya tertib dokumen dan arsip
e. Meningkatnya kompetensi SDM (tenaga operasional, siswa, tenaga administrative
maupun guru produktif)
2. Peningkatan kualias layanan pembelajaran:
a. Tersedianya fasilitas pendidikan dan pelatihan yang memadai
b. Berkembangnya sikap profesional siswa
c. Meningkatnya kualitas pembelajaran
d. Meningkatnya kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran
e. Terwujudnya sistem evaluasi pembelajaran
f. Optimalisasi fasilitas pendidikan dan pelatihan yang memadai
g. Memberdayakan fasilitas pendidikan dan pelatihan
h. Meningkatnya kreatitivas dan inovasi dalam proses pembelajaran
3. Peningkatan kualitas layanan sekolah sebagai BLUD:
a. Meningkatkan kerjasama antara sekolah, IDUKA dalam pelaksanaan
pembelajaran Teaching Factory.
b. Terwujudnya manajemen sekolah yang sesuai dengan SPMI.
c. Meningkatkan kepercayaan IDUKA, instansi terkait dan Masyarakat
d. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pengembangan dan peningkatan
kualitas produk dan jasa layanan SMK Negeri 3 Wonosari.
e. Mengembangkan jiwa kewirausahaan pada siswa melalui produk berbasis
kearifan lokal
f. Meningkatkan jumlah industri yang bermitra dibuktikan dengan MOU
yang mencakup tentang penyelarasan kurikulum, guru tamu, magang guru,
magang siswa dan pemasaran tamatan.
g. Meningkatkan kualitas tamatan sesuai dengan kebutuhan IDUKA
h. Meningkatnya jumlah tenaga kependidikan yang mempunyai sertifikat
mengajar sesuai kompetensinya
D. Telaah Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Kebijakan Pengelolaan Lingkungan Dan Limbah
Pengertian limbah adalah buangan atau material sisa yang dianggap tidak memiliki
nilai yang dihasilkan dari suatu proses produksi, baik industri maupun domestik (rumah
tangga). Dimana ada masyarakat bermukim, di sanalah berbagai jenis limbah akan dihasilkan.
Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari berbagai aktivitas
domestik lainnya (grey water).
Jenis-jenis limbah dapat dibedakan dalam tiga kategori, yaitu berdasarkan wujudnya,
berdasarkan sumbernya, berdasarkan senyawanya. Limbah padat yaitu limbah yang
wujudnya padat, sifatnya kering, dan tidak dapat berpindah sendiri. Contohnya; sampah,
potongan kayu, sisa makanan, logam, dan plastik. Bila ditinjau secara kimiawi,limbah ini
terdiri dari bahan kimia Senyawa organic dan Senyawa anorganik. Dengan konsentrasi dan
kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama
bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Tingkat
bahaya keracunan yang ditimbulkan oleh limbah tergantung pada jenis dan karakteristik
limbah.
Kegiatan pengelolaan limbah di SMKN 3 Wonosari mengacu pada Permen No. 13
Tahun 2012. antara lain:
1. Pengolahan sampah
Sampah yang ada di sekolah dibedakan menjadi:
a. Limbah Organik (B1): berasal dari sisa-sisa makhluk hidup, misalnya. serasah
daun, bangkai hewan, kotoran hewan, feses manusia, dan mayat manusia
b. Limbah Anorganik (B2): berasal dari senyawa-senyawa kimia. misalnya limbah
pabrik, limbah plastic, limbah pertanian, limbah perikanan, dan limbah rumah
sakit.
c. Limbah Beracun (B3) : Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) adalah sisa
suatu usaha dan/atau kegiatan yang mengandung B3. Sedangkan sesuai definisi
pada Undang Undang 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan
Lingkungan Hidup yang dimaksud dengan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)
adalah zat, energi, dan/atau komponen lain yang karena sifat, konsentrasi dan/atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan,
merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup,
kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya. Yang
termasuk limbah B3 antara lain adalah bahan baku yang berbahaya dan beracun
yang tidak digunakan lagi karena rusak, sisa kemasan, tumpahan, sisa proses, dan
oli bekas kapal yang memerlukan penanganan dan pengolahan khusus. Bahan-
bahan ini termasuk limbah B3 bila memiliki salah satu atau lebih karakteristik
berikut: mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, menyebabkan
infeksi, bersifat korosif, dan lain-lain, yang bila diuji dengan toksikologi dapat
diketahui termasuk limbah B3.
Konsep pemilahan yang dilakukan adalah dengan memilah pembuangan sampah
organik, yaitu sampah yang mudah dan cepat terurai dalam tanah, dan anorganik, yaitu
sampah yang sulit dan membutuhkan waktu lama untuk terurai.
Gambar 3.1. Tempat sampah 2 jenis limbah
Gambar 3.2. Pembuatan Biopori untuk resapan
Gambar 3.3. Pemanfaatan limbah kertas untuk kerajinan tangan
Gambar 3.4. Pembuatan Hand sanitizer untuk menjaga kebersihan di sekolah
Gambar 3.5. Pembuatan Kompos
Gambar 3.6. Penanaman sayuran di sekolah dengan hidroponik
Gambar 3.7. Panen sayuran oleh siswa di sekolah
Gambar 3.8. Pembuatan produk ecoprint di sekolah
Gambar 3.9. Perawatan tanaman hijau di sekolah
Gambar 3.10. Toilet Bersih Sehat jujur SMKN 3 Wonosari
Gambar 3.11. Penghargaan yang diperoleh dengan inovasi Toilet BSJ
Gambar 3.12. Piket kebersihan Toilet
BAB IV
TUJUAN DAN SASARAN
Tujuan :
1. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa;
2. Menumbuhkan karakter siswa agar mampu mengembangkan diri dan hidup mandiri;
3. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga negara yang berakhlak
mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab;
4. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan,
memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia;
5. Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan
dan masyarakatnya;
6. Memberikan ketrampilan pada peserta didik sesuai bakat dan kemampuan agar
terampil, terdidik, dan profesional yang mampu bersaing di pasar global;
7. Mengembangan peserta didik agar mampu mengikuti perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta berwawasan lingkungan
Sasaran :
4. Peningkatan kualitas layanan sekolah sebagai BLUD
a. Meningkatkan kerjasama antara sekolah dan IDUKA dalam pelaksanaan
pembelajaran Teaching Factory.
b. Meningkatkan jumlah industri yang bermitra dibuktikan dengan MOU yang
mencakup tentang penyelarasan kurikulum, guru tamu, magang guru, magang
siswa dan pemasaran tamatan.
c. Meningkatnya jumlah jenis layanan BLUD
5. Meningkatnya kualitas lulusan:
a. Meningkatnya jumlah siswa yang mengikuti Uji Kompetensi Keahlian
b. Meningkatnya jumlah siswa yang yang diterima di IDUKA
c. Meningkatnya jumlah siswa yang berwira usaha
6. Peningkatan kualias layanan pembelajaran:
a. Tersedianya fasilitas pendidikan dan pelatihan yang memadai
b. Meningkatnya kreatitivas dan inovasi dalam proses pembelajaran
c. Terwujudnya sistem evaluasi pembelajaran
Tabel Program Kegiatan sekolah
No Program Indikator Program (Outcome)
Kegiatan
Tolak Ukur Indikator Kegiatan (Output) Kepala Sekolah
Target Kinerja Tahun Tolak Ukur Indikator Kinerja Kegiatan (Out Put) Wakil Kepala Sekolah
Target Kinerja Tahun
2021 2022 2023 2024 2025 2021 2022 2023 2024 2025
Program Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah Provinsi
persentase pelayanan administrasi pemerintahan daerah provinsi
Peningkatan Pelayanan BLUD
Pelayanan dan penunjang pelayanan BLUD
1 BLUD
1 BLUD
1 BLUD
1 BLUD
1 BLUD
5 unit produksi
5 5 5 5 5
URUSAN PEMERINTAH BIDANG PENDIDIKAN
Program Pengelolaan Pendidikan
Prosentase sekolah (SMA, SMK & SLB) yang Akreditasi A
Pengelolaan Pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan
SMKN 3 Wonosari dengan Akreditasi A
1 sekolah
1 sekolah
1 sekolah
1 sekolah
1 sekolah
1. Menyusun
laporan Ujian
Sekolah,
Ujian
Kompetensi
Keahlian,
UASBN dan
CBT
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
2. Membuat
laporan
pelaksanaan
tugas, Wakil
Kepala
Sekolah
bidang
kesiswaan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
3. Menyusun
program
sarpras dan
pembinaan
ketenagaan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
4. Menyusun
program kerja
sama andara
IDUKA dan
stakeholder
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
Jumlah medali dalam kompetisi nasional dan internasional jenjang pendidikan menengah (per kabupaten kota)
Jumlah medali dalam kompetisi siswa tingkat nasional dan internasional jenjang pendidikan menengah
1 medali
2 medali
3 medali
4 medali
5 medali
Pembinaan OSIS dan ekstrakurikuler
5 kegiatan
6 kegiatan
7 kegiatan
8 kegiatan
10 kegiatan
Mengurangi jumlah siswa yang putus sekolah
0 0 0 0 0
1. Persiap
an KBM,
pelaksanaan
KBM, Evaluasi
Hasil Balajar,
Analisis Hasil
Evaluasi
Belajar,
Perbaikan dan
Pengayaan
5 kegiatan
5 kegiatan
5 kegiatan
5 kegiatan
5 kegiatan
2. Laporan
koordinasi
program
BP/BK
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
3. Membi
na hubungan
antara sekolah
dengan wali
murid
1 kegiatan
2 kegiatan
2 kegiatan
3 kegiatan
3 kegiatan
Pendidik dan tenaga kependidikan yang kompeten:
55 guru dan tendik
60 guru dan tendik
65 guru dan tendik
70 guru dan tendik
75 guru dan tendik
Menyusun program pengembangan kompetensi guru
1 kegiatan
2 kegiatan
3 kegiatan
4 kegiatan
5 kegoatan
- Jumlah Pendidik dengan latar belakang pendidikan minimal S-1/D-4
75 guru
75 guru
75 guru
75 guru
75 guru
Menyusun monev kegiatan pengembangan ketenagaan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
1 laporan
- Jumlah Tenaga Pendidik dengan latar belakang pendidikan SMA, S-1/D-4
8 tendik
10 tendik
12 tendik
14 tendik
16 tendik
Membuat program pengembangan ketenagaan untuk tendik berupa pemberian beasiswa bagi tendik untuk melanjutkan S1
2 tendik
2 tendik
2 tendik
2 tendik
2 tendik
- Jumlah Pendidik yang sudah memiliki sertifikasi pendidik
55 guru
56 guru
57 guru
58 guru
60 guru
Mengusulkan
pengembangan
kemampuan
guru bagi guru
yang belum
bersertifikat
1 guru
1 guru
1 guru
1 guru
1 guru
Jumlah medali dalam kompetisi pendidik dan tenaga kependidikan tingkat nasional dan internasional jenjang pendidikan menengah
1 medali
2 medali
3 medali
4 medali
5 medali
Menetapkan kompetensi personil (guru & tendik) sesuai dengan tugasnya masing-masing
2 guru&tendik
4 guru& tendik
6 guru dan tendik
8 guru& tendik
10 guru&tendik
Jumlah kelulusan SMK N 3 wonosari
396 siswa
396 siswa
396 siswa
396 siswa
396 siswa
mengkoordinasi
KBM baik teori
maupun praktek
5 kegiatan
10 kegiatan
15 kegiatan
20 kegiatan
25 kegiatan
Jumlah kegiatan pendidikan berbasis TIK
5 kegiatan
6 kegiatan
7 kegiatan
8 kegiatan
10 kegiatan
Merencanakan
dan
melaksanakan
pemelajaran
Internet
5 kegiatan
6 kegiatan
7 kegaitan
8 kegiatan
10 kegiatan
BAB V
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Dalam rangka penyelenggaraan lembaga pendidikan yang sesuai dengan amanat
UUD 1945, maka SMKN 3 Wonosari diharapkan dapat mengatur dan mengurus sendiri
urusan dalam menyelenggarakan layanan prima sesuai dengan standar mutu pendidikan serta
menerapkan sistem manajemen mutu iso 9001-2015; Memberikan layanan pendidikan dan
pelatihan di bidang pariwisata dan teknologi secara profesional dan terkini serta
mengembangkan kurikulum berbasis link and match dengan kebutuhan industri.
Dalam kerangka besar itulah, visi, misi dan program kerja SMKN 3 Wonosari untuk
lima tahun ke depan diarahkan untuk Menghasilkan tamatan yang kompeten, unggul dan
profesional di bidangnya, memiliki jiwa wirausaha serta berdaya saing global. Maka visi
SMKN 3 Wonosari tahun 2020-2021 adalah “Mewujudkan SMK yang menghasilkan
Sumber Daya Manusia Berkualitas, Mandiri, Kompetitif, Berkarakter dan Peduli Lingkungan
yang berlandaskan Imtaq”.
Dalam mewujudkan visi tersebut dirumuskan melalui 7 (tujuh) misi, yaitu:
1. Mewujudkan iklim belajar dan bekerja yang kondusif berbasis imtaq.
2. Mengembangkan Sekolah Menengah Kejuruan yang adaptif terhadap perkembangan
ilmu pengetahuan dan teknologi dengan berakar pada norma dan nilai budaya,
berwawasan lingkungan serta responsif gender.
3. Menyiapkan SDM sebagai aset masyarakat dan bangsa yang mampu mengembangkan
diri sejalan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Menyiapkan SDM yang terampil, terdidik, dan professional yang mampu bersaing di
pasar global dengan mengoptimalkan potensi, minat, dan bakat peserta didik.
No Tujuan Strategi Arah Kebijakan
1. Pelayanan dan Penunjang
Pelayanan BLUD yang
memadai
1. Peningkatan
kualitas
layanan
sekolah
sebagai BLUD
a. Memfasilitasi kerja sama
IDUKA dengan industri
Nasional dan Internasional
b. Mengembangkan model kerja
sama dengan industri lokal,
nasional dan internasional
yang terprogram dan sistimatis
c. Meningkatnya jumlah industry
atau perusahaan yang bermitra
dengan kelompok
kewirausahaan siswa
2. Peningkatan
kualitas
lulusan
a. Menerapkan disiplin siswa
b. Melaksanakan pembinaan
siswa
c. Mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler
d. Mengikutsertakan siswa
dalam perlombaan dan
kompetisi
e. Memiliki paket pelatihan
kewirausahaan
2. Pengelolaan dana BOS
Sekolah Menengah
Kejuruan
3. Peningkatan
kualitas
layanan
pembelajaran
a. Membuat program pengadaan
sarana dan prasarana sekolah
b. Pengadaan sarpras/fasilitas
c. Melaksanakan kerja bakti
bersama untuk seluruh warga
sekolah setiap hari rabu
d. Mengikuti Lomba sekolah
bersih dan sehat tingkat
provinsi dan nasional
e. Meningkatkan jumlah
peserta uji LSP
f. Tersedianya Tempat Uji
Kompetensi (TUK) yang
representatif.
BAB VI
PAGU ANGGARAN PROGRAM DAN KEGIATAN 2021-2025
Uraian
1 2021 2022 2023 2024 2025 2026
Arus Kas dari Aktivitas
O perasional
Arus Kas Masuk
1. BOS Rp 1,945,600,000 Rp 1,945,600,000 Rp 1,945,600,000 Rp 1,945,600,000 Rp 1,945,600,000 Rp 1,945,600,000
2. APBD Rp 2,918,400,000 Rp 2,918,400,000 Rp 2,918,400,000 Rp 2,918,400,000 Rp 2,918,400,000 Rp 2,918,400,000
3. Sumbangan Komite Rp 550,000,000 Rp 605,000,000 Rp 665,500,000 Rp 732,050,000 Rp 805,255,000 Rp 885,780,500
4. Pendapatan UPJ Rp 25,000,000 Rp 31,250,000 Rp 42,187,500 56,953,125Rp 76,886,719Rp 103,797,070.31Rp
Total Arus Kas Masuk Rp 5,439,000,000 Rp 5,500,250,000 Rp 5,571,687,500 Rp 5,653,003,125 Rp 5,746,141,719 Rp 5,853,577,570
Arus Kas Keluar (Harus
negatif)
1. Pembiayaan BO P
a. Standar Kompetensi Lulusan Rp 247,163,945.85 Rp 247,163,945.85 Rp 247,163,945.85 Rp 247,163,945.85 Rp 247,163,945.85 Rp 247,163,945.85
b. Standar Isi Rp 26,518,757.51 Rp 26,518,757.51 Rp 26,518,757.51 Rp 26,518,757.51 Rp 26,518,757.51 Rp 26,518,757.51
c. Standar Proses Rp 50,917,088.05 Rp 50,917,088.05 Rp 50,917,088.05 Rp 50,917,088.05 Rp 50,917,088.05 Rp 50,917,088.05
d. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
e. Standar Sarana dan Prasarana Rp 1,689,537,015.83 Rp 1,689,537,015.83 Rp 1,689,537,015.83 Rp 1,689,537,015.83 Rp 1,689,537,015.83 Rp 1,689,537,015.83
f. Standar Pengelolaan Rp 4,401,899.02 Rp 4,401,899.02 Rp 4,401,899.02 Rp 4,401,899.02 Rp 4,401,899.02 Rp 4,401,899.02
g. Standar Pembiayaan Pendidikan Rp 778,970,115.79 Rp 778,970,115.79 Rp 778,970,115.79 Rp 778,970,115.79 Rp 778,970,115.79 Rp 778,970,115.79
h. Standar Penilaian Pendidikan Rp 120,891,177.95 Rp 120,891,177.95 Rp 120,891,177.95 Rp 120,891,177.95 Rp 120,891,177.95 Rp 120,891,177.95
2. Pembiayaan BO S
a. Standar Kompetensi Lulusan Rp 314,459,651 Rp 314,459,651 Rp 314,459,651 Rp 314,459,651 Rp 314,459,651 Rp 314,459,651
b. Standar Isi Rp 28,319,580 Rp 28,319,580 Rp 28,319,580 Rp 28,319,580 Rp 28,319,580 Rp 28,319,580
c. Standar Proses Rp 216,619,516 Rp 216,619,516 Rp 216,619,516 Rp 216,619,516 Rp 216,619,516 Rp 216,619,516
d. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Rp 21,653,233 Rp 21,653,233 Rp 21,653,233 Rp 21,653,233 Rp 21,653,233 Rp 21,653,233
e. Standar Sarana dan Prasarana Rp 1,148,507,555 Rp 1,148,507,555 Rp 1,148,507,555 Rp 1,148,507,555 Rp 1,148,507,555 Rp 1,148,507,555
f. Standar Pengelolaan Rp 43,554,339 Rp 43,554,339 Rp 43,554,339 Rp 43,554,339 Rp 43,554,339 Rp 43,554,339
g. Standar Pembiayaan Pendidikan Rp 86,034,450 Rp 86,034,450 Rp 86,034,450 Rp 86,034,450 Rp 86,034,450 Rp 86,034,450
h. Standar Penilaian Pendidikan Rp 86,451,674 Rp 86,451,674 Rp 86,451,674 Rp 86,451,674 Rp 86,451,674 Rp 86,451,674
3. Pembiayaan Pendapatan
Komite Sekolah
a. Standar Kompetensi Lulusan Rp 29,221,635 Rp 32,143,799 Rp 35,358,179 Rp 38,893,997 Rp 42,783,396 Rp 47,061,736
b. Standar Isi Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
c. Standar Proses Rp 44,512,060 Rp 48,963,266 Rp 53,859,592 Rp 59,245,552 Rp 65,170,107 Rp 71,687,117
d. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
e. Standar Sarana dan Prasarana Rp 335,698,456 Rp 369,268,302 Rp 406,195,132 Rp 446,814,645 Rp 491,496,110 Rp 540,645,721
f. Standar Pengelolaan Rp 71,366,015 Rp 78,502,617 Rp 86,352,879 Rp 94,988,167 Rp 104,486,983 Rp 114,935,682
g. Standar Pembiayaan Pendidikan Rp 69,201,833 Rp 76,122,016 Rp 83,734,218 Rp 92,107,640 Rp 101,318,404 Rp 111,450,244
h. Standar Penilaian Pendidikan Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
3. Pembiayaan Pendapatan
UPJ
a. Standar Kompetensi Lulusan Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
b. Standar Isi Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
c. Standar Proses Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
d. Standar Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Rp 2,500,000 Rp 3,125,000 Rp 4,218,750 Rp 5,695,313 Rp 7,688,672 Rp 10,379,707
e. Standar Sarana dan Prasarana Rp 3,750,000 Rp 4,687,500 Rp 6,328,125 Rp 8,542,969 Rp 11,533,008 Rp 15,569,561
f. Standar Pengelolaan Rp 1,250,000 Rp 1,562,500 Rp 2,109,375 Rp 2,847,656 Rp 3,844,336 Rp 5,189,854
g. Standar Pembiayaan Pendidikan Rp 17,500,000 Rp 21,875,000 Rp 29,531,250 Rp 39,867,188 Rp 53,820,703 Rp 72,657,949
h. Standar Penilaian Pendidikan Rp - Rp - Rp - Rp - Rp - Rp -
Arus Kas Bersih dari Aktivitas
O perasional Rp 5,439,000,000 Rp 5,500,250,000 Rp 5,571,687,500 Rp 5,653,003,125 Rp 5,746,141,719 Rp 5,853,577,570
Proyeksi Tahun
BAB VII
KINERJA PENYELENGGARA BIDANG URUSAN
A. Kondisi Lingkungan yang Diprediksi akan Mempengaruhi Pencapaian Kinerja
1. Faktor Internal
a) Jumlah sumber daya manusia yang cukup besar terdiri dari 1100 siswa/peserta
didik, dan jumlah guru dan karyawan 105 orang
b) Peralatan dan fasilitas yang berada di ruang unit usaha mencukupi standar
minimal atau sesuai dengan kebutuhan.
c) Memiliki 5 kompetensi keahlian yang dapat dijadikan peluang usaha yang
beragam menyesuaikan kompetensinya masing masing.
d) Kepemilikan lahan cukup strategis untuk menawarkan produk yang dihasilkan.
2. Faktor Eksternal
a) Konsumen yang berasal dari luar wilayah Gunungkidul karena wilayah
Gunungkidul masuk wilayah pariwisata khususnya bisnis perhotelan dan kuliner
b) Instansi-instansi pemerintah dan swasta yang berdekatan dengan Sekolah;
c) Unit Produksi yang berdekatan dengan pesaing-pesaing pasar yang ada disekitar
lingkungan SMKN 3 Wonosari, membuat pengelola unit produksi harus selalu
menjaga kualitas produk dan pelayanan terbaik yang diberikan.
B. Program kerja dan Kegiatan Unit Produksi SMKN 3 Wonosari Tahun 2021-
2025
1. Program Kerja
a) Meningkatkan Akses dan Pemerataan Pendidikan
b) Meningkatkan Kualitas Pelayanan kepada Masyarakat sekitar lembaga
c) Meningkatkan Kualitas Peserta didik dan bekerjasama dengan industri serta
Alumni SMKN 3 Wonosari yang berhasil membangun usaha
d) Meningkatkan Kualitas kelembagaan dan melakukan kerjasama dengan Industri
2. Kegiatan Unit Produksi
a. Peningkatan Akses dan Pemerataan Pendidikan
1) Meningkatkan akses dan mutu calon peserta didik
2) Meningkatkan kualitas kompetensi keahlian
3) Memperbaiki sarana dan prasarana di masing-masing satuan unit produksi
4) Mengembangkan prasarana di masing-masing satuan unit produksi
5) Meningkatkan sumber dan media pembelajaran
6) Meningkatkan kualitas lulusan
7) Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran
b. Peningkatan Kualitas Pelayanan kepada Masyarakat
1) Meningkatkan sosial kemasyarakatan
2) Meningkatkan kualitas promosi dan publikasi
3) Mengembangkan entrepreneurship kepada masyarakat
1) Peningkatan Kualitas Peserta didik dan Alumni SMKN 3 Wonosari
Meningkatkan prestasi peserta didik
2) Meningkatkan inovasi dan kreativitas peserta didik
3) Meningkatkan jiwa kewirausahaan peserta didik
4) Meningkatkan kemampuan daya saing global para lulusan
c. Peningkatan Kualitas kelembagaan dan kerjasama Industri
1) Meningkatkan kualitas akreditasi di masing masing kompetensi keahlian
2) Meningkatkan kemandirian anggaran
3) Mengembangkan Unit Produksi SMKN 3 Wonosari menjadi berbadan hukum
BAB VIII
PENUTUP
A. Hal Lain Yang Perlu Diperhatikan Dalam proses penyusunan Rencana Strategis
(Resnstra)
Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan Renstra antara lain:
1. Proses pemetaan tata laksana yang menjadi dasar dalam Rencana Strategis (Resnstra)
harus dilakukan secara lengkap dan terinci serta mengklasifikasi setiap aktivitas
dalam kelompok aktivitas utama (core activity) maupun kelompok aktivitas
pendukung (supporting activity).
2. Struktur organisasi yang dikembangkan harus memperhatikan peraturan perundang-
undangan yang ada serta sesuai dengan hasil pemetaan tata laksana yang sudah
dikembangkan tersebut.
3. Prinsip-prinsip dalam Rencana Strategis (Resnstra) tersebut harus diperhatikan dan
menjadi acuan dalam pengembangannya.
4. SMKN 3 Wonosari selaku instansi yang menerapkan PPK-BLUD harus memberikan
layanan kepada masyarakat dengan berupa penyediaan barang dan atau jasa yang
dijual tanpa mengutamakan mencari keuntungan dan dalam melakukakn kegiatannya
berdasarkan pada prinsip efisiensi dan produktifitas
5. SMKN 3 Wonosari selaku instansi yang menerapkan PPK-BLUD harus
meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat tanpa mengutamakan mencari
keuntungan dan dalam melakukan kegiatannya berdasarkan pada prinsip efisiensi dan
produktifitas
B. KESIMPULAN
Rencana Strategis ini sebagai pedoman bagi manajemen dan seluruh warga
sekolah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi serta optimalisasi pengelolaan
BLUD di SMKN 3 Wonosari.
Penyusunan Rencana Strategis (Resnstra) berdasarkan pada Kerangka (outline) yang
pada dasarnya merupakan struktur minimal dalam penyusunan Renstra. Dan masih ada
ruang untuk menjelaskan secara naratif agar Rencana Strategis (Resnstra) tersebut
menjadi lebih lengkap. Penyajian flowchart untuk menggambarkan alur kerja utama
maupun pendukung yang perlu disajikan dalam Renstra ini akan mempermudah
pemahaman bagi pengguna dalam melaksanakannya secara operasional. Disamping itu
ditambahkan penjelasan naratif dapat dengan jelas dipahami oleh pengguna Pedoman.
Selain itu untuk penjelasan tertentu ditambahkan diagram atau skema yang dapat lebih
memudahkan pengguna Renstra untuk memahami isi muatan di dalamnya. Sehingga
diharapkan Renstra ini akan menyajikan gambaran yang lengkap mengenai rencana yang
dikembangkan oleh SMKN 3 Wonosari.
Masukan serta kritik yang bersifat membangun kiranya dapat menjadi bahan
evaluasi bagi perbaikan Rencana Strategis (Renstra) ini di masa yang akan datang.
Rencana Strategis ini terbuka untuk dilakukan revisi apabila terjadi perubahan baik
dalam lingkungan internal maupun eksternal SMKN 3 Wonosari.
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA,
HAMENGKU BUWONO X
ttd.
Salinan Sesuai Dengan AslinyaKEPALA BIRO HUKUM,
ttd.
DEWO ISNU BROTO I.S.NIP. 19640714 199102 1 001