salinan - madiun kab

113
Menimbang Mengingat Menetapkan SALINAN PRES IDEN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 13 TAHUN 2O2I TENTANG PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 51 dan Pasal 185 huruf b Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja, perlu menetapkan Peraturan Pemerintah tentang Penyelenggaraan Rumah Susun; 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2O1l tentang Rumah Susun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20ll Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5252); 3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2O2O Nomor 24i,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6573); MEMUTUSKAN: PERATURAN PEM E RI NTAH TENTAN G PENYELEN GGARAAN RUMAH SUSUN. SK No 086396 A BABI.

Upload: others

Post on 16-Oct-2021

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: SALINAN - Madiun Kab

Menimbang

Mengingat

Menetapkan

SALINAN

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 13 TAHUN 2O2I

TENTANG

PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 51 danPasal 185 huruf b Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O

tentang Cipta Kerja, perlu menetapkan PeraturanPemerintah tentang Penyelenggaraan Rumah Susun;

1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara RepublikIndonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2O1l tentang RumahSusun (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun20ll Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5252);

3. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2O2O tentang CiptaKerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2O2O Nomor 24i,Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 6573);

MEMUTUSKAN:

PERATURAN PEM E RI NTAH TENTAN G PENYELEN GGARAANRUMAH SUSUN.

SK No 086396 A

BABI.

Page 2: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESTA

-2-

BAB I

KETENTUTN UMUM

Pasal 1

Dalam Peraturan Pemerintah ini yang dimaksud dengan:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Penyelenggaraan Rumah Susun adalah kegiatanperencanaan, pembangurlan, penguasaan danpemanfaatan, pengelolaan, pemeliharaan danperawatan, pengendalian, kelembagaan, penclanaandan sistem pembiayaan, serta peran masyarakat yangdilaksanakan secara sistematis, terpadu,berkelanjutan, dan bertanggung jawab.

Rumah Susun adalah bangunan gedung bertingkatyang dibangun dalam suatu lingkungan yang terbagidalam bagian-bagian yang distrukturkan secaraIungsional, baik dalam arah horizontal maupunvertikal dan merupakan satuan-satrtan yang masing-rnasing dapat dimiliki dan digunakan secara terpisah,temtama untuk tempat hunian yang dilengkapidengan bagian bersama, benda bersama, da 'tanahbersama.

Rumah Susun U um adalah Rumah Susurn yaligdiselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan rumahbagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Rurnah Susun Khusus adalah Rurrlah Susun yangdiselenggarakan untuk mernenuhi kebutuhan khusus.

Rumah Susun Negara adalah Rumah Susun yangclimiiiki negara dan berfungsi sebagai tempat tinggalatarr hunian, sarana pembinaan keluarga, sertapenunjang pelaksanaan tugas pejabat dan/ataupegawai negeri.

Rumah Susrrn I(omersial adalah Rumah-Susun yangdiselenggaral:a^r untuk mendapatkan keuntungan.

Sl( No 0928 t4 A

7. Satuan

Page 3: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-3-

7. Satuan Rumah Susun yang selanjutnya disebutSarusun adalah unit Rumah Susun yang tujuanutamanya digunakan secara terpisah dengan fungsiutama sebagai tempat hunian dan mempunyai saranapenghubung ke jalan umum.

8. Tanah Bersama adalah sebidang tanah hak atau tanahsewa untuk bangunan yang digunakan atas dasar hakbersama secara tidak terpisah yang di atasnya berdiriRumah Susun dan ditetapkan batasnya dalampersyaratan persetujuan bangunan gedung.

9. Bagian Bersama adalah bagian Rumah Susun yangdimiliki secara tidak terpisah untuk pemakaianbersama dalam kesatuan fungsi dengan satuan-satuan Rumah Susun.

10. Benda Bersama adalah benda yang bukan merupakanbagian Rumah Susun melainkan bagian yang dimilikibersama secara tidak terpisah untuk pemakaianbersama.

11. Sertifikat Hak Milik Sarusun yang selanjutnya disebutSHM Sarusun adalah tanda bukti kepemilikan atasSarusun di atas tanah hak milik, hak guna bangunanatau hak pakai di atas tanah negara, serta hak gunabangunan atau hak pakai di atas tanah hakpengelolaan.

12. Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung Sarusunyang selanjutnya disebut SKBG Sarusun adalah tandabukti kepemilikan atas Sarusun di atas barang miliknegara/daerah berupa tanah atau tanah wakaf dengancara sewa.

13. Nilai Perbandingan Proporsional yang selanjutnyadisingkat NPP adalah angka yang menunjukkanperbandingan antara Sarusun terhadap hak atasBagian Bersama, Benda Bersama, dan Tanah Bersamayang dihitung berdasarkan nilai Sarusun yangbersangkutan terhadap jumlah nilai Rumah Susunsecara keseluruhan pada waktu pelaku pembangunanpertama kali memperhitungkan biayapembangunannya secara keseluruhan untukmenentukan harga jualnya

A. Dana . . .

SK No 086988 A

Page 4: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-4-

14. Ditna Konversi adalah dana yang ber,rpa dana kelolaatau dana hibah yang diperoleh dari pelakrrpembangunan sebagai alternatif kervajibanpembangunan rumah sederhana bersubsidi dalampembanguo&r1 p€rumahan dengan hunian berimbangyang dihitung berdasarkan rumus perhitungankonversi.

15. Masyarakat Berpenghasilan Rendah yang selanjutnyaCisingkat IVIBR adalah masyarakat yang mempunyaiketerbatasan daya beli schingga p.'rlu mendapatdukungan pemerintah untuk mernperoleh Sarusunumum.

16. Pelaku Pembangunan Rumah Susun yang selanjutnyadisebut Pelaku Pembangunan adalah setiap orangdan/atau pemerlntah yr.ng melakukan pembangLlnanbidang perumahan da,, ka'uvasan permukirnan.

17. Setiap Orang adalah orang perseorangan atatr badanhukum.

18. Berdan Hrrkum adalah badan hukurn yang didirikanoteli tr\',r.rga negara Indonesie .yang ,kegiatannya dibidang penyelenggaraan perurlahan dan kawasanpermukiman.

19. Pemiiik adalah Setiap Orang yang memiliki Sarusun.

20. Penghuni aCalah orang yang menempati Sarusrrn, baiksebagai Pemilil< maLrprir, bukan Pemilik.

21. Pengelola adalah str adan Hukum yang bertugasuntuk mengelola Rurqah Susun.

22. Perhimpunan Pemilik dan Penghuni Satuan RumahSusun yang selanjutnya'disingkat PPPSRS adalahBadan'Hukum yang beran3gotakan para Pemilik atauPenghuni.

2g. Perizinan Berusaha adalah legalitas yang diberikankepada pelaku usaha untuk memulai danmenjalankarr usaha dan/ atau kegiatannva.

SK No 092816 A

24. Percetujuarn

Page 5: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPU BLIK INDONESIA

-5-

24. Persetujuan Bangunan Gedung yang selanjutnyadisingkat PBG adalah persetujuan yang diberikan olehpemerintah daerah kepada pemilik bangunan gedunguntuk membangun baru, mengubah luasan, fungsidan klasifikasi bangunan gedung serta perubahanlainnya yang membutuhkan perencanaan teknis.

25. Pertelaan adalah pernyataan dalam bentuk gambardan uraian yang dibuat sebelum pelaksanaanpembangunan Rumah Susun yang disahkan olehpemerintah daerah yang menunjukkan batas yangjelas dari setiap Sarusun, Bagian Bersama, BendaBersama, dan Tanah Bersama beserta uraian NPP.

26. Pemerintah Pusat adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintahan negaraRepublik Indonesia yang dibantu oleh Wakil Presidendan menteri sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun1945.

27. Pemerintah Daerah adalah kepala daerah sebagaiunsur penyelenggara pemerintahan daerah yangmemimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yangmenjadi kewenangan daerah otonom.

28. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang perumahan dankawasan permukiman.

Pasal 2

Pengaturan Peraturan Pemerintah ini meliputi:

a. jenis dan pemanfaatan Rumah Susun;

b. penyediaan Rumah Susun Umum;

c. izin rencana fungsi dan pemanfaatan Rumah Susunserta pengubahannya;

d. standar pembangunan Rumah Susun;

SK No 086987 A

e. pendayagunaan

Page 6: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-6-

e. perrdaya.gtrnaan tanah wakaf untuk Rumah SusunUrnum;

f. pemisahan Rumah Susun;

g. standar pelayanan minimal prasarana, sarana, danutilitas umum;

h. penguasaan Sarusun pada Rumah Susun Khusus;

i. bentuk dan tata cara penerbitan SHM Sarusun;

j. bentuk dan tata cara penerbitan SKBG Sarusun;

k. pen)-ewaan Sarusun pada Runrah Susun Negara;

l. pengalihan, kriteria, dan tata cara pemberianke:nudahan kepemilikan Sarusun umlrm;

m. pengelolaan Rumah Susun, masa transisi, dan tatacara penyerahan pertama kali;

n. Perizinan Berusatra Badan Hukum pengelclaanRumah Susun;

o. PPPSRS;

p. peningkatan kualitas Rumah Susun;

q. pengendalian Penyelenggaraan Rumah Susun;

r. bentul< dan tata cara pemberian .itrsentif kepadaPelaku Pembangunan Rurnah Susun Umum danRumah Susun Khusus serta bantuan dan kemudahankepada MBR; dan

s. sanksi adr,:inistratif, tata cara, dan besaran dendaadministratif.

BAR II

JENIS DAN PEMANFAATAN UMAH SUSUN

Pasal 3

Jenis Rumat Susun meliputi:

a. Rumah Susun Umum;

b. Rumah Strsun lihusus:

Sl( No 092818 A

c. Rumah

Page 7: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-7 -

c. Rumah Susun Negara; dan

d. Rrtrnah Susun Komersial.

Pasal 4

(1) Pemanfaatan Rurnah Susun dilaksanakan sesuaidengan fungsi hunian artau fungsi campuran.

(2) Fungsi co.rrrpurao srbagaimana dimaksud paclaayat (1) menrpakan campuran antara fungsi huniandan bukan hunian.

(3) Fungsi campuran dapat ciikembangkan dalarn satubangunan Rumah Susun atau be,:beda bangunanRumah Susun dalam satu T'anah Bersama.

Pasal 5

(1) Setiap Orang yang rnenempati, menghuni, ataumemiliki Samsun w,ajib memanfaatkah Sarusunsesuai denga n furrgsinya

(21 Pemanfaatan Rumah Susun dapat berubah dari fungsihunian ke fur.gsi campuran karena perubahanrerrcana tata ruang wilayah

(3) Pen:batran fungsi yang diakibatkan oleh perubahanrencalla cata ruang wilayah nrenjadi Ce-sar menggantisejurnlah Rumah Susun dan/atau memukimkankemba-li Pemilik yang dialihfungsikan.

(41 Pihak yang rnelakukan perubahan fungsi RumahSusun sebagaimana dimaksud pada ayat (3) rvajibmenjamin hak kepernilikan Sarusun.

(5) Perubahan fui:gsi Rurnah Susun karena perubahanrencana tata nrang wilayah wajib mendapattkan PBGdari bupati/wali kota, khr.rsus untuk Provinsi DaerahKhu s Ihukota Jakarta mendapatkan izin gubernur.

SK No 092819 A

BAB III

Page 8: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-3-

BAB III

PENYEDIAAN RUMAH SUSUN UMUM

Pasal 6

(1) Pelaku Pembangunan Rumah Susun Komersial wajibmenyediaka,r Rumah Susun Umum dengan luas palingsedikit 2Ooh ldua pr,-luh persen) dari total luas lantaiRumah Susurr Komersial yang dibangun.

(21 Rumah Sus Umun: sebagaimana dimaksud padaayat (1) dapat berada dalam satu kawasan a.tau tidakdalam satu kawasan.

(3) Rumah Susun Umum yang berada dalam satukawasan dengan Rumah Sr.rsul Komersial dapatberupa:

a. satu bangunan Rumah Susun daiam satu TanahRersama;

b. berbed bangunan Rumah Susun dalam satuTanah Bbrsama; atau

c. berbeda bangunan Rumah Susun tictak dalamsatu Tanah Bersama.

(4) Rumah Susun Un:um yang lokasinya tidak beradadalarn satu kawasan dengan Rumah Susun Komersialharus dclam satu kabupatcnfkota, atau provinsiuntuk Prcvinsi Daerah Khusus Ibuk'ita Jakarta.

Pasal 7

(1) Pelaku Pembangunaa rlalam melaksanakan kewajibansebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 avat (1),membuat surat pernyataan kesanggupan untukmelaksanakan pernbangunan Rumah Susun Uurum.

(21 Surat pernyataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diajukan krersamaan denga-n permohonan PBG.

(11) Kewajiban...

SK No 092820 A

Page 9: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-9-

(3) Kewajiban melaksanakan pembangunan RumahSusun Umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6ayat (1) dapat dikonversi dalam bentuk dana untukPembangr-lnan Rumah Susun Urnum.

(4) Dalam hal pelaksanaan pernbangunan Rumah SusunUmum dikonversi dalam bentuk darra sebagaimanadimaksu,.l pada ayat (3), Pelaku Pembangunan wajibmerrgajukan perhitungan konversi kepada badanpercepatan penyelenggaraa.n perumahan.

(5) Dana hasil konvclsi sebagaimana dimaksud padaayat (3) wajib diserahkan kepada badan percepatanpenyelenggaraan perumahan.

(6) Perhitungan konversi sebagaimana dimaksud daayat (41 merupakan dana kelola atau hibah yangdihitung berdasarkan rumus perhitungan konversi.

(71 Dalam hal Pelaku Pembangunan ti<lak memenuhikervajiban sebagaimana dimal:sud dalam Pasal 6ayat {1) dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Pasal 8

(1) Dana hasil konversi sebagaimana dimaksud dalamPasal 7 ayat (5) dikelola oleh badan percepatanpenyelenggaraan perumahan.

(2) Dana hasil konversi se g n aksud padaayat (1) ditetapkan sebelum diterbitk,-rnrrya PBG.

(3) Kervajiban penyerahan dana hasil konversisebagaimana dimaksud pada alrat (2) paling lambatdilak;ukan sejak PBG diterbitkan sampai denganditerbitkannya sertifikat laik fungsi.

(4) Pengembalian Dana Konversi berbentuk dar:a keloladilaksanakan paling lama 5 (lima) tahur. sejakpemenuhan kervajiban diberikan kepa.da badanpercepatan penyelenggaraan perumahan.

(5) Pengelolaan . . .

SK No 092821 A

Page 10: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-10-

(5) Pengelolaan dana hasil konversi sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dimanfaatkan unturkpembangunan Rumah Susun Umum padakabupaten/kota yang sama, khusus untuk DaerahKhusus Ibukota Jakarta pada provinsi yang sama.

Pasal 9

(1) Perhitungan Dana Konversi sebagai kewajiban PelakuPernbangunan untuk membangun 20% (dua puluhpersen) Rumah Susun Umum sebagaimana dimaksrrddalam Pasal 6 ayat (1) dilakuk4n denga4mempertimb:rngkarr:

a. jumlah kewajiban 2Oo/o (dua puluh persen) dariluas lantai Rumah Susun Komersial ya,ngdibangun;

b. harga m2 (meter persegi) dari harga jual RumahSus.in Umum yang ditet-apkan Pemerintah Pusat;

c persentase harga pokok produksi terhadap hargajr.ral;

d. faktor pengali dengan memperhitungkan nilaiuang atas waktu (time ualue of money); dan

e. dana imL'al j pengelolaan.

(2) Penghitunga Dana I(onversi sebagaimana dinraksudpada ayat (1) dilakukan berdasarkan n-lmusperhitungan konversi yang tlitetapkan oleh Menteri.

(3) Besaran j.rmlah faktor pengali sebagirimana dimaksudpacia ayat (1) huruf d dan dana imbal jasa pengelolaansebagaimana dimaksud pada alrat (1) huruf e

clitetapkan oleh Menteri.

(4) Penetapan jumlah besaran hasil perhitungan DanaKonversi sebagaimana dimaksud pacta ayat (1)dilakukan oiqh badan percepatan penyelenggaraanperumahan.

SK No 092822 A

Pasal 10

Page 11: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

Pasal 10

Ketentuan mengenai mekanisme penyerahan dana hasilkonversi kepada badan percepatan penyelenggaraanperumahan diatur dalam Peraturan Presiden.

Pasal 1 I(1) Pemerintah Daerah kabupatenlkota menetapkan

zonasi dan lokasi pembangunan Rumah Susun Umumsesuai dengan ketentuan rencana tata ruang wilayahkabupaten/kota, khusus untuk Daerah KhususIbukota Jakarta ditetapkan oleh Pemerintah Daerahprovinsi.

(21 Penetapan zonasi dan lokasi pembangurlan RumahSusun Umum sebagaimana dimaksud pacia ayat (1)memiliki akses terhadap sistem transportasi publikdan dukungan pelayanan utilitas umum.

(3) Penetapan zonasi dan lokasi pembangunan RumahSusun l.lmum sebagaimand. dinraksud pada ayat (1)ditetapkan oleh bupati/wali kota, khusus untukPr<-rvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta olehgubbrnur.

Pasal i2(1) Pembangunan Rur::tah' Susun Umum yang menjadi

kewajiban Pelaku Pembangunan Rumah SusunKomersial dapat dikerjasamakan dengan PelakuPembangunan lain tanpa mengalihkan tanggung jawabPelaku Pembangunan Rumah Susun Komersial.

(21 I(erja sama sebagaimana dimaksuC pada ayat (1)dilaktrkan berdasarkan perjanjian kerja sama denganakta otentik.

(3) Perjanjian kerja sama seltagaimana dimaksud padaayat (21 wajib Cilerrnpirkan pada saat PelakuPembangunari Rumah Susun Komersial mengajukanpermohonan FBG kepada Pemerintah Daerah.

SK No 092823 A

Pasai 13. .

Page 12: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-t2-

Pasal 13

Harga jual Sarusun umum pada Rumah Susun Umumsebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) ditetapkanoleh Menteri setelah berkoordinasi dengan menteri yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangkeuangan.

Pasal 14

(1) Pembangunan Rumah Susun Umum dan RumahSusun Komersial yang direncanakan dalam satukesatuan sistem pembangunan pada satu bidangtanah dapat dilaksanakan secara bertahap.

(21 Pembangunan secara bertahap sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dari mulai perencanaansampai pada penyelesaian pembangunan RumahSusun wajib dilaksanakan paling lama 3 (tiga) tahun.

Pasal 15

(1) Pembangunan Rumah Susun Umum dan RumahSusun Komersial dapat dibangun di atas tanah:

a. hak milik;b. hak guna bangunan atau hak pakai atas tanah

negara; dan

c. hak guna bangunan atau hak pakai di atas hakpengelolaan.

(21 Pembangunan Runrah Susun Umurn sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan olehPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah sesuaidengan kervenangannya.

(3) Rumah Susun Umum yang dibangun denganmenggunakan dana anggarall perrdapatan dan belanjanegaraldaerah merupakan barang miliknegara/dae

(4) Dalam. . .

SK No 092824 A

Page 13: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-13-

(4) Dalam hal pembangunan Rumah Susun Umumdilakukan oleh Pelaku Pembangunan selainPemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah di atastanah hak pengelolaan atau tanah hak pakaiberdasarkan kerja sama pemanfaatan.

(5) Dalam hal pembangunan Rumah Susun Umum atauRumah Susun Komersial dibangun di atas tanah hakguna bangunan atau hak pakai di atas hakpengelolaan, Pelaku Pembangunan wajibmenyelesaikan status hak guna bangunan atau hakpakai di atas hak pengelolaan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan sebelum menjualSarusun.

BAB IV

IZIN RENCANA FUNGSI DAN PEMANFAA'IAN RUMAH SUSUN SERTAPENGUBAHANNYA

Pasal 16

( 1) Pelaku Pembangunan hanrs membangun RumahSusun dan lingkungannya sesuai dengan izin rencanaf,.rngsi dan pemanfaatannya.

(21 lzin rencana fungsi dan per,ranfaatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan Pertelaan.

(3) Izin rencana fungsi dan pemanfaatan sebcgaimanadimaksud pada ayat (1) menjadi bagian dalam prosesPBG yang diterbitkan bupati/wali kota, khusus untukProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta harusmendapatkan izin gubernur.

Pasal 17

(1) Pengubahan rencana fungsi dan oemanfaatan dapatrr-engakibatkan pengubahan NPP.

(2) Dalam...

SK No 09282-5 A

Page 14: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-14-

(21 Dalam hal terjadi pengubahan rencana fungsi danpemanfaatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

pada saat proses pembangunan atau telah terbangunRumah Susun, harus dilakukan permohonan kembaliPBG.

Pasal 18

Ketentuan lebih lanjut mengenai izin rencana fungsi danpemanfaatan Rumah Susun serta pengubahannyasebagaimana dimaksud dalam Pasal 76 dan Pasal 17

tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidakterpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.

BAB V

STANDAR PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN

(1)

(21

(3)

(4)

Pasal 19

Pelaku Pembangunan dalam membangun RumahSusun harus mengikuti standar pembangunan RumahSusun.

Standar pembangunan Rumah Susun sebagaimanadimaksud pada ayat (1) meliPuti:

a. persyaratan administratif;

b. persyaratan teknis; dan

c. persyaratan ekologis.

Persyaratan administratif sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf a meliPuti:

a. status hak atas tanah; dan

b. PBG.

Persyaratan teknis sebagaimana dimaksud padaayat (21huruf b meliputi:

a. tata bangunan yang meliputi ketentuan arsitekturserta ketentuan peruntukan dan intensitas; dan

b.keandalan...

SK No 086986 A

Page 15: SALINAN - Madiun Kab

BAB VI

PENDAYAGUNAAN TANAH WAKAF UNTUK RUMAH SUSUN UMUM

Bagian Kesatu

Umum

PRES IDENREPUELIK INDONESIA

- 15-

b. keandalan bangunan yang meliputi ketentuanaspek keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dankemudahan.

(5) Persyaratan ekologis sebagaimana dimaksud padaayat (21 huruf c mencakup keserasian dankeseimbangan fungsi lingkungan.

(6) Pelaksanaan standar pembangunan Rumah Susundilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 20

Pendayagunaan tanah wakaf dapat dilakukan sesuaidengan penetapan peruntukan yang dilakukan oleh Wakifpada pelaksanaan ikrar wakaf sepanjang tidakbertentangan dengan prinsip syariah dan ketentuanperaturan perundang-undangan serta mendapatpersetujuan dari Badan Wakaf Indonesia.

Pasal 2 1

(1) Pendayagunaan tanah wakaf dalam rangkapembangunan Rumah Susun Umum dilakukan sesuairencana tata ruang wilayah.

(21 Pendayagunaan tanah wakaf dilakukan oleh Nazhirdengan melakukan pengelolaan dan pengembangantanah wakaf secara produktif sesuai dengan tujuan,fungsi, dan peruntukannya, dengan persetujuanBadan Wakaf Indonesia.

(3) Pendayagunaan tanah wakaf dengan cara sewa ataukerja sama pemanfaatan dilakukan sesuai denganikrar wakaf.

(4) Pelaksanaan .

SK No 086985 A

Page 16: SALINAN - Madiun Kab

Bagian Kedua

Perubahan Peruntukan Tanah Wakaf

Pasal22

Dalam hal Akta Ikrar wakaf/Akta Pengganti Akta Ikrarwakaf menetapkan peruntukan tanah wakaf bukan untukpembangunan Rumah Susun Umum, Nazhir dapatmengajukan permohonan perubahan peruntukan tanahwakaf kepada Badan Wakaf Indonesia.

Bagian Ketiga

Sewa atau Kerja Sama Pemanfaatan

(4)

(s)

(1)

(21

(3)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 16-

Pelaksanaan sewa atau kerja sama pemanfaatansebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan sesuaidengan prinsip syariah dan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pelaksanaan pendayagunaan tanah wakaf dilakukansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 23

Pendayagunaan tanah wakaf dengan cara sewa ataukerja sama pemanfaatan sebagaimana dimaksudd.alam Pasal 2l ayat (3) dilakukan dengan perjanjiantertulis di hadapan pejabat yang berwenang.

Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) melibatkan Badan Wakaf Indonesia dandisampaikan kepada menteri yang menyeienggarakanurusan pemerintahan di bidang agama.

Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) paling sedikit memuat:

a. hak dan kewajiban penyewa dan pemilik tanah;

b. jangka waktu sewa atas tanah;

c.kepastian...

SK No 086984 A

Page 17: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK lNDONESIA

-L7-

c. kepastian pemilik tanah untuk mendapatkanpengembalian tanah pada akhir masa perjanjiansewa; dan

d. jaminan penyewa terhadap tanah yangdikembalikan tidak terdapat permasalahan fisik,administrasi, dan hukum.

(4) Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) memiliki sistematika yang meliputi:a. identitas para pihak;

b. rulang lingkup;

c. objek perjanjian kerja sama;

d. hak dan kewajiban para pihak;

e. pelaksanaan;

f. pengelolaan;

g. tarif sewa atas tanah;

h. jangka waktu sewa atas tanah;

i. penyelesaian perselisihan; danj. keadaan kahar.

(5) Penetapan tarif sewa atas tanah sebagaimanadimaksud pada ayat (41 huruf g dilakukan olehpemerintah untuk menjamin keterjangkauan hargajual Sarusun umum bagi MBR.

(6) Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (21dicatat dalam sertipikat dan buku tanah wakafpada kantor pertanahan.

Pasal24(1) Sarusun umum yang berdiri di atas tanah wakaf

dengan cara sewa, penguasaan Sarusun dilakukandengan cara dimiliki atau disewa.

(2) Penguasaan Sarusun dengan cara dimilikisebagaimana dimaksud pada ayat (1) diterbitkan SKBGSarusun.

SK Ncr 092829 A

Pasal 25. . .

Page 18: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-18-

Pasal 25

Sarusun umum yang berdiri di atas tanah wakaf dengancara kerja sama pemanfaatan, penguasaan Sarusundilakukan dengan cara disewa.

BAB VII

PEMISAHAN RUMAH SUSUN

Pasal 26

(1) Pelaku Pembangunan yang membangun RumahSusun Umum milik dan Rumah Susun Komersial milikwajib memisahkan Rumah Susun atas Sarusun,Benda Bersama, Bagian Bersama, dan TanahBersama.

(21 Pemisahan Rumah Susun sebagaimana dimaksudpada ayat (1) untuk memberikan kejelasan atas:

a. batas Sarusun yang dapat digunakan secaraterpisah untuk setiap Pemilik;

b. batas dan uraian atas Bagian Bersama dan BendaBersama yang menjadi hak setiap Sarusun; dan

c. batas dan uraian Tanah Bersama dan besarnyabagian yang menjadi hak setiap Sarusun.

Pasal 27

(1) Pelaku Pembangunan yang membangun RumahSusun Umum milik di atas barang miliknegaraf daerah berupa tanah atau tanah wakaf dengancara sewa, wajib memisahkan Rumah Susun atasSarusun, Bagian Bersama, dan Benda Bersama.

(21 Pemisahan Rumah Susun sebagaimana dimaksudpada ayat (1) untuk memberikan kejelasan atas:

a. batas Sarusun yang dapat digunakan secaraterpisah untuk setiap Pemilik; dan

b.batas...

SK No 092830 A

Page 19: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-19-

batas dan uraian atas Bagian Bersama dan BendaBersama yang menjadi hak setiap Sarusun.

Pasal 28

(1) Pelaku Pembangunan membuat pemisahan RumahSusun yang wajib dituangkan dalam bentuk gambardan uraian menjadi dasar untuk menetapkan NPP,SHM Sarusun atau SKBG Sarusun, dan perjanjianpengikatan jual beli.

(2) Gambar dan uraian sebagaimana dimaksud padaayat (1) merupakan Pertelaan yang dibuat sebelumpelaksanaan pembangunan Rumah Susun dan wajibdiserahkan kepada Pemerintah Daerah.

(3) Pertelaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

disahkan oleh bupati/wali kota atau gubernur untukProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

(4) Permohonan pengesahan Pertelaan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) dilakukan setelah RumahSusun selesai dibangun.

(5) Dalam hal terjadi perubahan fisik, fungsi ruang, danfungsi bangunan pada saat pelaksanaanpembangunan Rumah Susun yang mengakibatkanperubahan PBG dan perubahan atas besaran Sarusun,Benda Bersama, Bagian Bersama, dan TanahBersama, harus dilakukan pengesahan perubahanPertelaan.

(6) Perubahan Pertelaan sebagaimana dimaksud padaayat (5) dilakukan pengesahan kembali olehbupati/wali kota atau gubernur untuk Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta.

(7) Pertelaan atau perubahan Pertelaan dituangkan dalambentuk akta pemisahan yang disahkan olehbupati/wali kota atau gubernur untuk Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta setelah diterbitkan sertihkatlaik fungsi.

Pasal29...

b

SK No 086983 A

Page 20: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-20-

Pasal 29

(1) Rencana pembangunan Rumah Susun dalam 1 (satu)kawasan dapat dilakukan secara keseluruhan ataubertahap.

(21 Dalam hal pembangunan Rumah Susun yangdilaksanakan secara bertahap sebagaimana dimaksudpada ayat (1), penerbitan sertifikat kepemilikanSarusun dilakukan secara bertahap.

(3) Perhitungan NPP terhadap pembangunan RumahSusun secara bertahap sebagaimana dimaksud padaayat (1) dan ayat (2) dihitung untuk keseluruhan unitSarusun berdasarkan dokumen rencana teknis yangsudah ditetapkan.

Pasal 30

(1) Akta pemisahan menjadi tanda bukti pemisahanRumah Susun atas Sarusun, Bagian Bersama, BendaBersama, dan Tanah Bersama.

(2) Akta pemisahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dibuat oleh Pelaku Pembangunan, yang menjadi dasaruntuk menerbitkan SHM Sarusun.

(3) Dalarn hal bukti kepemilikan berbentuk SKBGSarusun, akta pemisahan menjadi tanda buktipemisahan Rumah Susun atas Sarusun, BagianBersama, dan Benda Bersama.

Pasal 31

(1) Pelaku Pembangunan wajib memiliki permohonansertifikat laik fungsi kepada bupati/wali kota, khususProvinsi Daerah Khusus lbukota Jakarta kepadagubernur setelah menyelesaikan seluruh atausebagian pembangunan Rumah Susun sepanjangtidak bertentangan dengan PBG.

(2) Pemerintah. . .

SK No 092832 A

Page 21: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK lNDONESIA

-2t-(21 Pemerintah Daerah menerbitkan sertifikat laik fungsi

setelah melakukan pemeriksaan kelaikan fungsibangunan Rumah Susun sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

BAB VIII

STANDAR PELAYANAN MINIMAL PRASARANA, SARANA, DAN UTILITAS UMUM

Pasal 32

(l ) Pelaku Pembangunan wajib melengkapi lingkunganRumah Susun dengan prasarana, sarana, dan utilitasumum.

(21 Prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus mempertimbangkan:a. kemudahan dan keserasian hubungan dalam

kegiatan sehari-hari;

b. pengamanan jika terjadi hal yangmembahayakan; dan

c. struktur, ukuran, dan kekuatan sesuai denganfungsi dan penggunaannya.

(3) Prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagaimanadimaksud pada ayat (1) harus memenuhi standarpelayanan minimal.

(41 Standar pelayanan minimal prasarana, sarana, danutilitas umum merupakan acuan dalam perencanaanprogram pencapaian target standar pelayanan minimalyang dilakukan secara bertahap oleh PemerintahDaerah.

(5) Standar pelayanan minimal sebagaimana dimaksudpada ayat (3) merupakan target standar pelayananminimal yang meliputi:a. jenis pelayanan dasar;

b. indikator kinerja;c. nilai standar pelayanan minimal; dand. batas waktu pencapaian.

Pasal33...

SK No 092833 A

Page 22: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-22-

Pasal 33

Jenis pelayanan dasar sebagaimana dimaksud dalamPasal 32 ayat (5) huruf a paling sedikit:

a. jaringan jalan, saluran pembuangan air limbah,saluran pembuangan air hujan (drainage), dan tempatpembuangan sampah;

b. sarana oerniagaan/perbelanjaan, sarana pelayananumum dan pemerintahan, sarana pendidikan, saranakesehatan, sarana peribadatan, sarana rekreasi danolahraga, sarana pemakaman, sarana pertamanan danruang terbuka hijau, dan sarana parkir; dan

c. jaringan air bersih, jaringan listrik, jaringan telepon,jaringan Bds, jaringan transportasi, pemadamkebakaran, dan sarana penerangan jasa umum.

Pasal 34

(1) Indikator kinerja sebagaimana dimaksud dalamPasal 32 ayat (5) huruf b meliputi:

a. cakupan ketersediaan prasarana, sarana, danutilitas umum di lingkungan Rumah Susun; dan

b. cakupan layanan prasarana, sarana, dan utilitasumum di lingkungan Rumah Susun.

(21 Cakupan ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitasumum merupakan tingkat pelayanan secara kuantitasyang perlu disediakan.

(3) Cakupan layanan prasarana, sarana, dan utilitasurrlum merupakan lingkup layanan di lingkungankawasan Rumah Susun.

Pasal 35

SK No 092834 A

Page 23: SALINAN - Madiun Kab

PRES IOENREPUBLIK INDONESIA

-23-

Pasal 35

Nilai standar pelayanan minimal sebagaimana dimaksuddalam Pasal 32 ayat (5) huruf c terdiri dari indikatorcakupan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebesar100% (seratus persen).

Pasal 36

Batas waktu pencapaian sebagaimana dimaksud dalamPasal 32 ayat (5) hurr-rf d ditentukan oleh PemerintahDaerah.

BAB IX

PENGUASAAN SATUAN RUMAH SUSUN PADA RUMAH SUSUN KHUSUS

Pasal 37

(1) Penguasaan Sarusun pada Rumah Susun Khususdapat dilakukan dengan cara:

a. pinjam pakai; atau

b. sewa.

(21 Penguasaan Sarusun sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan berdasarkan prioritas kebutuhankhusus.

(3) Penguasaan Sarusun hanya sah apabila mendapatpersetujuan pemilik bangunan Rumah Susun.

(41 Tata cara pinjam pakai sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a dan sewa sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b untuk Sarusun pada Rumah SusunKhusus sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang pengelolaan barangmilik negaraf daerah.

Pasal 38

(1) Penguasaan Sarusun pada Rumah Susun Khususdilakukan dengan perjanjian tertulis.

(2) Perjanjian...

SK No 086982 A

Page 24: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-24-

(2) Perjanjian tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) paling sedikit meliputi:

a. identitas para pihak;

b. data mengenai Sarusun;

c. hak dan kewajiban para pihak;

d. jangka waktu perjanjian; dan

e. penyelesaian sengketa.

(3) Perjanjian tertulis untuk penguasaan Sarusun padaRumah Susun Khusus sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Pasal 39

(1) Setiap Orang yang menguasai Sarusun pada RumahSusun Khusus mempunyai hak dan kewajiban.

(21 Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingsedikit meliputi:

a. memanfaatkan Sarusun sesuai dengan fungsinya;dan

b. memanfaatkan prasarana, sarana, dan utilitasumum sesuai dengan fungsinya.

(3) Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) palingsedikit meliputi:

a. mematuhi peraturan penghunian; dan

b. memelihara Sarusun beserta prasarana, sarana,dan utilitas umum.

Pasal 40

Penguasaan Sarusun pada Rumah Susun Khusus dilarang:

a. mengalihkan hak penghunian;

b. mengubah bentuk dan/atau fungsi Sarusun; dan

c.mengubah...

SK No 086981 A

Page 25: SALINAN - Madiun Kab

c

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

-25-

mengubah bentuk dan/atau fungsi prasarana, sarana,dan utilitas umum.

BAB X

BENTUK DAN TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT

HAK MILIK SATUAN RUMAH SUSUN

Bagian Kesatu

Bentuk SHM Sarusun

Pasal 4 1

(1) SHM Sarusun merupakan satu kesatuan yang tidakterpisahkan yang terdiri atas:

a. salinan buku tanah dan surat ukur atas hakTanah Bersama dan Bagian Bersama sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan;

b. gambar denah lantai pada tingkat Rumah Susunbersangkutan yang menunjukan Sarusun yangdimiliki; dan

c. Pertelaan mengenai besarnya bagian hak atasBagian Bersama, Benda Bersama, dan TanahBersama bagi yang bersangkutan.

(2) Bentuk SHM Sarusun sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

Bagian

SK No 086980A

Page 26: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-26-

Bagian Kedua

Tata Cara Penerbitan SHM Sarusun

Paragraf 1

Umum

Pasal 42

(1) Pelaku Pembangunan mengajukan permohonanpenerbitan SHM Sarusun kepada instansi pemerintahyang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang pertanahan.

(2) Permohonan penerbitan SHM Sarusun sebagaimanadimaksud pada ayat (1) paling sedikit harusmelampirkan dokumen sebagai berikut:

a. akta pemisahan yang telah disahkan dilhmpiridengan Pertelaan;

b. sertipikat hak atas Tanah Bersama;

c. PBG;

d. sertifikat laik fungsi; dan

e. identitas Pelaku Pembangunan.

(3) SHM Sarusun diterbitkan terlebih dahulu atas namaPelaku Pembangunan.

(4) Dalam hal Sarusun telah terjual, Pelaku Pembangunanmengajukan pencatatan peralihan SHM Sarusunmenjadi atas nama Pemilik kepada instansipemerintah yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang pertanahan.

(5) Sertipikat hak atas tanah yang di atasnya telah terbitSHM Sarusun atas nama Pemilik disimpan di instansipemerintah yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang pertanahan sebagai warkah.

SK No 085014 A

Pasal 43

Page 27: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-27 -

Pasal 43

(1) SHM Sarusun diterbitkan oleh instansi pemerintahyang menyelenggarakan urusan pemerintahan dibidang pertanahan.

(21 Peralihan dan pembebanan hak dilakukan oleh pejabatyang berwenang dan dicatat kembali pada buku SHMSarusun yang disimpan di instansi pemerintah yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangpertanahan.

Pasal 44

(1) Hak kepemilikan atas Sarusun merupakan hak milikatas Sarusun yang terpisah dengan hak bersama atasBagian Bersama, Benda Bersama, dan TanahBersama.

(21 Hak kepemilikan atas Sarusun berlaku sejakterjadinya peralihan hak di hadapan pejabat yangberwenang.

(3) Dalam hal sertifikat hak atas Tanah Bersama menjadijaminan utang, penerbitan SHM Sarusun diberikancatatan pembebanan.

Paragraf 2

Peralihan Hak SHM Sarusun

Pasal 45

(1) SHM Sarusun dapat dialihkan dengan cara jual beli,pewarisan, atau cara lain sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(21 Peralihan SHM Sarusun dengan cara jual belidilakukan di hadapan Pejabat Pembuat Akta Tanah.

SK No 092839 A

(3) Permohonan

Page 28: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-28-

(3) Permohonan peralihan hak dengan cara jual beliditujukan kepada instansi pemerintah yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangpertanahan paling sedikit harus melampirkandokumen:

a. akta Pejabat Pembuat Akta Tanah atau beritaacara lelang; dan

b. SHM Sarusun.

(41 Peralihan SHM Sarusun dengan cara pewarisan palingsedikit harus melampirkan:

a. SHM Sarusun;

b. surat keterangan kematian pewaris;

c. surat wasiat atau surat keterangan waris; dan

d. bukti kewarganegaraan ahli waris.

(5) Peralihan SHM Sarusun sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Paragraf 3

Pembebanan Hak SHM Sarusun

Pasal 46

(1) SHM Sarusun dapat dijadikan jaminan utang dengandibebani hak tanggungan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan.

(21 Pembebanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan berdasarkan akta Pejabat Pembuat AktaTanah.

(3) Akta Pejabat Pembuat Akta Tanah sebagaimanadimaksud pada ayat (2) didaftarkan pada instansipemerintah yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang pertanahan.

SK No 092840 A

Pasal 47

Page 29: SALINAN - Madiun Kab

Paragraf 5

Perpanjangan atau Pembaharuan Hak Atas Tanah Bersama

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-29-

Pasal 47

Pendaftaran hak tanggungan atas SHM Sarusun palingsedikit harus melampirkan dokumen:

a. identitas pemohon;

b. salinan SHM Sarusun; dan

c. akta pembebanan hak tanggungan.

Paragraf 4

Penggantian dan Perubahan SHM Sarusun

Pasal 48

Permohonan penggantian dan perubahan SHM Sarusundilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perLlndang-undangan.

Pasal 49

(1) Dalam hal hak atas Tanah Bersama yang di atasnyadibangun Rumah Susun akan berakhir jangkawaktunya atau telah berakhir jangka waktunya,seluruh Peinilik melalui PPPSRS mengajukanperpanjangan atau pembaharuan hak atas tanahsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Perpanjangan atau pembaharuan hak sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dicatat atas nama seluruhPemilik.

(3) Penerbitan perpanjangan atau pembaharuan hak atastanah dicatat pada instansi pemerintah yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangpertanahan.

SK No 092841 A

BAB XI

Page 30: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-30-

BAB XI

BENTUK DAN TATA CARA PENERBITAN SERTIFIKAT KEPEMILIKANBANGUNAN GEDUNG SATUAN RUMAH SUSUN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 50

(1) SKBG Sarusun merupakan surat tanda buktikepemilikan atas Sarusun di atas barang miliknegaraf daerah berupa tanah atau tanah wakaf dengancara sewa.

(2) SKBG Sarusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkanyang terdiri atas:

a. salinan buku bangunan gedung;

b. salinan surat perjanjian sewa atas tanah;

c. gambar denah lantai pada tingkat Rumah Susunyang bersangkutan yang menunjukkan Sarusunyang dimiliki; dan

d. Pertelaan mengenai besarnya bagian hak atasBagian Bersama dan Benda Bersama yangbersangkutan.

(3) Jangka waktu berlakunya SKBG Sarusun yang berdiridi atas barang milik negaraldaerah berupa tanah atautanah wakaf tidak melebihi jangka waktu sewa atastanah.

(4) Dalam hal Rumah Susun dibangun oleh mitra di atastanah wakaf, setelah berakhirnya jangka waktu sewaatas tanah dan tidak diperpanjang, pengalihan RumahSusun dilakukan berdasarkan perjanjian sewa atastanah.

SK No 086978 A

Pasal 51

Page 31: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-31 -

Pasal 51

(1) Salinan buku bangunan gedung sebagaimanadimaksud dalam Pasal 50 ayat (2) huruf a merupakansalinan buku bangunan gedung untuk Sarusun.

(2) Buku bangunan gedung dan salinan buku bangunangedung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diterbitkan oleh instansi teknis yang membidangiurusan bangunan gedung, setelah diterbitkansertifikat laik fungsi.

(3) Salinan buku bangunan gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (1) berisi riwayat status Sarusunyang paling sedikit terdiri atas:

a. kepemilikan atas Sarusun;

b. alamat Rumah Susun;

c. nama Pemilik atau pemegang hak;

d. status hak atas tanah;

e. penerbitan sertifikat;

f. pendaftaran;

g. PBG;

h. sertifikat laik fungsi;

i. pengesahan akta pemisahan; danj. NPP.

Pasal 52

Salinan surat perjanjian sewa atas tanah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 50 ayat (21 huruf b merupakansalinan surat perjanjian sewa atas barang miliknegara/daerah berupa tanah atau tanah wakaf.

Pasal53...

SK No 092843 A

Page 32: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-32-

Pasal 53

(1) Gambar denah lantai sebagaimana dimaksud dalamPasal 50 ayat (2) huruf c merupakan penampanghorizontal dari gambar terbangun (as built drauing)bangunan gedung yang menunjukkan letak Sarusunyang dimiliki terhadap Sarusun lain di lantai yangsama.

(21 Gambar denah lantai sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilengkapi dengan gambar potongan vertikalRumah Susun yang menunjukkan tinggi Sarusun danletak lantai Sarusun yang dimiliki.

Pasal 54

(1) Pertelaan mengenai besarnya bagian hak atas BagianBersama dan Benda Bersama sebagaimana dimaksuddalam Pasal 50 ayat (2) huruf d merupakan uraianyang meliputi:

a. jenis dan jumlah Bagian Bersama dan BendaBersama; dan

b. hasil perhitungan NPP untuk setiap penerbitanSKBG Sarusun.

(2) NPP sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf buntuk penerbitan SKBG Sarusun menunjukkanperbandingan antara Sarusun terhadap hak atasBagian Bersama dan Benda Bersama yang dihitungberdasarkan nilai Sarusun yang bersangkutanterhadap jumlah nilai Rumah Susun secarakeseluruhan pada waktu Pelaku pembangunanpertama kali memperhitungkan biaya pembangunansecara keseluruhan untuk menentukan harga jual.

Bagian

SK No 092844 A

Page 33: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-33-

Bagian Kedua

Tata Cara Penerbitan SKBG Sarusun

Paragraf 1

Umum

Pasal 55

Penerbitan SKBG Sarusun meliputi

a. penerbitan pertama kali;

b. peralihan hak;

c. pembebanan hak;

d. penggantian;

e. perubahan dan penghapusan;

f. pembatalan; dan

g. pembaharuan.

Paragraf 2

Penerbitan Pertama Kali

Pasal 56

(1) Penerbitan pertama kali SKBG Sarusun sebagaimanadimaksud dalam Pasal 55 huruf a dilakukan ataspermohonan Pelaku Pernbangunan berdasarkan aktapemisahan.

(2) Permohonan penerbitan pertama kali sebagaimanadimaksud pada ayat (1) paling sedikit melampirkandokumen sebagai berikut:a. akta pemisahan Sarusun yang telah disahkan

dilampiri dengan Pertelaan;

b. sertif,rkat hak atas tanah;

c. surat perjanjian sewa atas tanah;

d.PBG; ...

SK No 092845 A

Page 34: SALINAN - Madiun Kab

PRES lDENREPUBLIK TNDONESIA

-34-

d. PBG;

e. sertifikat laik fungsi; dan

f. identitas Pelaku Pembangunan

(3) SKBG Sarusun diterbitkan atas nama PelakuPembangunan oleh instansi yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang bangunan gedungpada kabupaten/kota, atau provinsi untuk ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta.

Pasal 57

(1) SKBG Sarusun yang diterbitkan atas nama PelakuPembangunan sebagaimana dimaksud dalamPasal 56 ayat (3) dilakukan peralihan hak pada bukubangunan gedung menjadi atas nama Pemilik setelahSarusun terjual.

(2) Peralihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan oleh instansi yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang bangunan gedungpada kabupatenfkota, atau provinsi untuk ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta.

(3) Peralihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)diberikan pembebanan hak yang Cilakukan olehpejabat yang berwenang pada kementerian yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidanghukum.

(41 Peralihan dan pembebanan hak dicatatkan kembalipada SKBG Sarusun yang disimpan oleh instansi yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangbangunan gedung pada kabupatenf kota, atau provinsiuntuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Paragraf 3

SK No 492846 A

Page 35: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-35-

Paragraf 3

Peralihan Hak SKBG Sarusun

Pasal 58

(1) Peralihan hak SKBG Sarusun sebagaimana dimaksuddalam Pasal 55 huruf b dapat dilakukan dengan carajual beli, pewarisan, atau cara lain sesuai denganketentuan peraturan perllndang-undangan.

(2) Peralihan hak SKBG Sarusun dengan cara jual belidilakukan di hadapan notaris.

(3) Permohonan peralihan hak dengan cara jual beliditujukan kepada instansi yang men5relenggarakanurusan pemerintahan di bidang bangunan gedungpada kabupatenf kota, atau provinsi untuk ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta, paling sedikit harusmelampirkan dokumen:a. akta notaris; danb. SKBG Sarusun.

(41 Peralihan hak SKBG Sarusun dengan cara pe\r,arisanpaling sedikit harus melampirkan dokumen:a. SKBG Sarusun;b. surat keterangan kematian pewaris;c. surat wasiat atau surat keterangan waris; dand. bukti kewarganegaraan ahli waris.

Paragraf 4

Pembebanan Hak SKBG Sarusun

Pasal 59

(1) Pembebanan hak SKBG Sarusun sebagaimanadimaksud dalam Pasal 55 huruf c dapat dijadikanjaminan utang dengan dibebani fidusia sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

(2) Pembebanan...

SK No 092847 A

Page 36: SALINAN - Madiun Kab

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

-36-

(2) Pembebanan hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan berdasarkan akta notaris yang didaftarkanpada instansi kementerian yang menyelenggarakanurusan pernerintahan di bidang hukum.

(3) Akta notaris sebagaimana dimaksud pada ayat (21

dilakukan pencatatan oleh instansi teknis yangmenyelenggarakan urusan pemerintahan di bidangbangunan gedung pada kabupaten/kota atau provinsiuntuk Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.

Pasal 60

Pencatatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 59 ayat (3)paling sedikit harus melampirkan dokumen:

a. identitas pemohon;

b. salinan SKBG Sarusun; dan

c. akta lidusia.

Paragraf 5

Penggantian SKBG Sarusun

Pasal 61

Penggantian SKBG Sarusun sebagaimana dimaksud dalamPasal 55 huruf d dilakukan dalam hal:

a. SKBG Sarusun dinyatakan hilang; atau

b. SKBG Sarusun rusak.

Pasal 62

Dalam hal SKBG Sarusun dinyatakan hilang sebagaimanadimaksud dalam Pasal 61 huruf a, penerbitan SKBGSarusun pengganti dilakukan dengan ketentuan:

a.Pemilik...

SK No 092848 A

Page 37: SALINAN - Madiun Kab

a.

PRES I DENREPUBLIK TNDONESIA

-37-

Pemilik SKBG Sarusun mengajukan permohonanpenggantian kepada instansi yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang bangunan gedungpada kabupaten/kota atau provinsi untuk provinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta;instansi yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang bangunan gedung padakabupaten/kota, atau provinsi untuk provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta mengumumkan beritakehilangan secara resmi dengan biaya pemberitaanditanggung oleh pemohon; dandalam jangka waktu 1 (satu) bulan setelahpengumuman tidak terjadi pengaduan atau gugatanoleh pihak lain, instansi yang menyelenggarakanui.-usan pemerintahan di bidang bangunan gedungpada kabupaten/kota, atau provinsi untuk provinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta, merierbitkan SKBGSarusun pengganti.

b

c

Pasal 63

Dalam hal SKBG sarusun rusak sebagaimana dimaksuddalam Pasal 61 huruf b, penerbitan SKBG Sarusunpengganti dilakukan dengan ketentuan:a. Pemilik SKBG Sarusun mengajukan permohonan

kepada instansi yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang bangunan gedung padakabupaten/kota atau provinsi untuk provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta;

b. instansi yang menyelenggara.kan urLlsanpemerintahan di bidang bangunan gedung padakabupaten/kota, atau provinsi untuk provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta membuat berita acaramengenai kerusakan tersebut dan menyimpan SKBGSarusun yang rusak sebagai arsip; dan

c. instansi yang men5rslsnggarakan urusanpemerintahan di bidang bangunan gedung padakabupaten/kota, atau provinsi untuk provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta menerbitkan SKBG Sarusunpengganti.

SK No 092849 A

Paragraf 6

Page 38: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-38-

Paragraf 6

Perubahan dan Penghapusan SKBG Sarusun

Pasal 64

(1) Perubahan SKBG Sarusun sebagaimana dimaksuddalam Pasal 55 huruf e dilakukan terhadap bangunanRumah Susun yang berubah bentuk danmengakibatkan perubahan NPP.

(21 Dalam hal perubahan NPP sebagaimana dimaksudpada ayat (1), PPPSRS wajib melakukan perhitungankembali NPP.

(3) Hasil perhitungan kembali sebagaimana dimaksudpada ayat (2) dipergunakan sebagai dasar dalammembuat perubahan akta pemisahan.

(4) Perubahan akta pemisahan sebagaimana dimaksudpada ayat (3) harus disahkan kembali oleh bupati/walikota atau gubernur untuk Provinsi Daerah KhususIbukota Jakarta.

(5) Pengesahan perubahan akta pemisahan sebagaimanadimaksud pada ayat (4) dicatatkan kembali padainstansi teknis yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang bangunan gedung padakabupaten/kota atau provinsi untuk Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta.

Pasal 65

Penghapusan SKBG Sarusun sebagaimana dimaksuddalam Pasal 55 huruf e dilakukan karena:

a. tanah dan/atau bangunannya musnah;

b. perjanjian sewa atas tanah berakhir dan tidakdilakukan perpanjangan atau pembaharuan; atau

c. pelepasan hak secara sukarela.

SK No 092850 A

Paragraf7 ...

Page 39: SALINAN - Madiun Kab

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

-39-

Paragraf 7

Pembatalan SKBG Sarusun

Pasal 66

(1) Pembatalan SKBG Sarusun sebagaimana dimaksuddalam Pasal 55 huruf f dilakukan berdasarkanputusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatanhukum tetap.

(21 Pembatalan sebagaimana dimaksud pada ayat (1),dilakukan oleh instansi yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang bangunan gedungpada kabupaten/kota atau provinsi untuk ProvinsiDaerah Khusus Ibukota Jakarta sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Paragraf 8

Pembaharuan SKBG Sarusun

Pasal 67

(1) Pembaharuan SKBG Sarusun sebagaimana dimaksuddalam Pasal 55 huruf g dilakukan oleh pemilik SKBGSarusun melalui PPPSRS.

(21 Pembaharuan SKBG Sarusun sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan setelah terlebih dahulumengajukan permohonan baru perjanjian sewa atastanah.

(3) Dalam hal permohonan baru perjanjian sewa atastanah sebagaimana dimaksud pada ayat (21 untuktanah barang milik negaraldaerah dilakukan denganmemperhatikan kebutuhan Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah.

(41 Permohonan baru perjanjian sewa atas tanahsebagaimana dimaksud pada ayat (21 dilakukandengan mempertimbangkan keandalan bangunanRumah Susun.

(5) Permohonan...

SK No 092851 A

Page 40: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-40-

(5) Permohonan baru perjanjian sewa barang miliknegaraf daerah berupa tanah dilaksanakan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undanganmengenai pengelolaan barang milik negara/daerah.

Pasal 68

Ketentuan lebih lanjut mengenai bentuk dan tata carapenerbitan SKBG Sarusun diatur dengan PeraturanMenteri.

BAB XII

PENYEWAAN SATUAN RUMAH SUSUN PADA RUMAH SUSUN NEGARA

Pasal 69

Sarusun negara hanya dapat disewa kepada pejabat,Pegawai Negeri Sipil, anggota Tentara Nasional Indonesia,dan/atau anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pasal 70

Ketentuan mengenai penyewaan Rumah Negarasebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pemerintahmengenai Rumah Negara berlaku secara mutatis mutandisterhadap penyewaan Sarusun negara.

BAB XIII

PENGALIHAN, KRITERIA DAN TATA CARA PEMBERIAN KEMUDAHANKEPEMILIKAN SARUSUN UMUM

Bagian Kesatu

Pengalihan Sarusun Umum

Pasal 71

(1) Sarusun umum yang memperoleh kemudahan daripemerintah hanya dapat dimiliki atau disewa olehMBR.

(2) Setiap...

SK No 086977 A

Page 41: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-4t-

(2) Setiap Orang yang memiliki Sarusun umumsebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapatmengalihkan kepemilikannya kepada pihak lain dalamhal:

a. pewarisan; ataub. perikatan kepemilikan Rumah Susun setelah

jangka waktu 20 (dua puluh) tahun.(3) Pewarisan sebagaimana dimaksud pada ayat (21

huruf a paling sedikit harus melampirkan:a. bukti kepemilikan berupa SHM Sarusun atau

SKBG Sarusun;b. surat keterangan kematian pewaris;

c. surat wasiat atau surat keterangan waris; dan

d. bukti kewarganegaraan ahli waris.(4) Perikatan kepemilikan Rumah Susun setalah jangka

waktu 20 (dua puluh) tahun sebagaimana dimaksudpada ayat (2) huruf b hanya dapat dilakukan olehbadan percepatan penyelenggaraan perumahan.

(5) Dalam hal Pemilik Rumah Susun Umum pindahdomisili yang menyebabkan perpindahan tempattinggal, Sarusun umum dapat dialihkan kepada badanpercepatan penyelenggaraan perumahan.

Bagian Kedua

Kriteria dan Tata Cara Pemberian Kemudahan

Kepemilikan Sarusun Umum

Pasal T2

(1) Kriteria masyarakat yang dapat diberikan kemudahankepemilikan Sarusun umum berdasarkan bataspenghasilan rumah tangga.

(2) Batas penghasilan rumah tangga sebagaimanadimaksud pada ayat (1) disesuaikan dengan lokasiperolehan Rumah.

(3) Batas...

SK No 086976 A

Page 42: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-42-

(3) Batas penghasilan rumah tangga ditetapkan olehMenteri.

Pasal 73

(1) Masyarakat yang mengajukan kemudahankepemilikan Sarusun umum harus memenuhipersyaratan antara lain:

a. berkewarganegaraan Indonesia;

b. tercatat sebagai penduduk di satu daerahkabtrpaten/kota sesuai lokasi Sarusun umum;dan

c. belum pernah mendapatkan bantuan dan/ataukemudahan perolehan Rumah.

(2) Kemudahan kepemilikan Sarusun umurr yangdiberikan kepada masyarakat berupa:

a. kredit kepemilikan Sarusun dengan suku bungarendah;

b. keringanan biaya sewa Sarusun;

c. asuransi dan penjaminan kredit kepemilikanRumah Susun;

d. insentif perpajakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan; dan/ atau

e. sertifikasi Sarusun.

BABXIV...

SK No 092854 A

Page 43: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-43-

BAB XIV

PENGELOLAAN RUMAH SUSUN, MASA TRANSISI, DAN TATA CARAPENYERAHAN PERTAMA KALI

Bagian Kesatu

Pengelolaan Rumah Susun

Pasal 74

Pengelolaan Rumah Susun meliputi kegiatan operasional,pemeliharaan, dan perawatan Bagian Bersama, BendaBersama, dan Tanah Bersama.

Pasal 75

(1) PPPSRS berkewajiban mengurus kepentingan paraPemilik dan Penghuni yang berkaitan denganpengelolaan kepemilikan Benda Bersama, BagianBersama, Tanah Bersama, dan penghunian.

(21 PPPSRS dalam melakukan pengelolaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat membentuk ataumenunjuk pengelola.

(3) Pengelola yang dibentuk atau ditunjuk oleh PPPSRSharus berbadan hukum, terdaftar, dan memiliki izinusaha dari bupati/wali kota, khusus Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta dari gubernur.

Pasal 76

(1) Pengelolaan Rumah Susun Umum sewa dan RumahSusun Khusus dilaksanakan oleh kementerian/lembaga atau Pemerintah Daerah yang melakukanpenatausahaan barang milik negaraldaerah berupabangunan Rumah Susun.

(21 Pengelolaan Rumah Susun Negara dilaksanakan olehkementerian/lembaga.

(3) Kementerian/lembaga . . .

SK No 085013 A

Page 44: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-44-

(3) Kementerian/lembaga atau Pemerintah Daerahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21

mengenakan tarif sewa kepada Penghuni.

(4) Penetapan tarif sewa yang dikenakan kepada Penghunisebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal TT

(1) Pengelolaan Rumah Susun Khusus dilakukan olehinstitusi lain sesuai dengan kewenangannya setelahproses serah terima selesai dilakukan sesuai denganketentuan peraturan perundangan-undangan.

(21 Pengelolaan Rumah Susun Khusus sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai denganketentuan peraturan peruIndang-undangan.

Pasal 78

(1) Pengelola yang dibentuk atau ditunjuk oleh PPPSRSdan Pengelola yang dibentuk atau ditunjuk olehkementerian/lembaga/Pemerintah Daerahl institusidalam melaksanakan pengelolaan Rumah Susun dapatbekerja sama dengan orang perseorangan dan BadanHukum.

(21 Pengelola sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalammelakukan pengelolaan berhak menerima sejumlahbiaya pengelolaan.

(3) Biaya pengelolaan sebagaimana dimaksud padaayat (2) dibebankan kepada Pemilik atau Penghunidengan mempertimbangkan biaya operasional,pemeliharaan, dan perawatan.

(41 Biaya pengelolaan sebagaimana dimaksud padaayat (21 wajib dikelola secara tertib, efektif, elisien,transparan, dan bertanggung jawab.

Pasa179...

SK No 085012 A

Page 45: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-45-

Pasal 79

(1) Biaya pengelolaan pada Rumah Susun Umum sewa,Rumah Susun Khusus, Rumah Susun Negara yangmerupakan barang milik negaral daerah dibebankankepada Penghuni setelah memperhitungkan biayaoperasional dan biaya pemeliharaan.

(21 Biaya pengelolaan sebagaimana dimaksud padaayat (1) ditetapkan dalam tarif tertentu sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 8O

(1) PPPSRS dapat memanfaatkan Bagian Bersama, BendaBersama, dan/atau Tanah Bersama pada RumahSusun Umum milik dan Rumah Susun Komersialmilik.

(21 Penerimaan yang diperoleh dari pemanfaatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dikelola olehPPPSRS.

(3) Penerimaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga PPPSRS.

(1)

Pasal 81

Kementerian/lembaga atau Pemerintah Daerah dapatmemanfaatkan Bagian Bersama, Benda Bersama,dan/atau Tanah Bersama pada Rumah Susun Umumsewa, Rumah Susun Khusus, dan Rumah SusunNegara.

Penerimaan yang diperoleh dari pemanfaatansebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(2t

SK No 086975 A

Bagian

Page 46: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBL]K INDONESIA

-46-

Bagian Kedua

Masa Transisi

Paragraf 1

Umum

Pasal 82

(1) Pelaku Pembangunan yang membangun RumahSusun Umum milik dan Rumah Susun Komersial milikdalam masa transisi sebelum terbentuknya pppSRSwajib mengelola Rumah Susun.

(21 Masa transisi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)paling lama 1 (satu) tahun sejak penyerahan pertamakali Sarusun kepada Pemilik.

(3) Pelaku Pembangunan dalam mengelola Rumah Susunsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bekerjasama dengan Badan Hukum di bidang pengelolaanRumah Susun.

(4) Biaya pengelolaan Rumah Susun pada masa transisiditanggung oleh Pelaku Pembangunan dan pemilikberdasarkan NPP setiap Sarusun.

(5) Pemilik sebagaimana dimaksud pada ayat (4)dibuktikan dengan kepemilikan:

a. akta jual beli; dan

b. SHM Sarusun 4tau SKBG Sarusun.(6) Dalam hal Pemilik belum memiliki bukti kepemilikan

sebagaimana dimaksud pada ayat (5), biayapengelolaan Rumah Susun ditanggung oleh PelakuPembangunan.

SK No 092858 A

Paragraf 2

Page 47: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK ]NDONESIA

-47 -

Paragraf 2

Pengelolaan Pada Masa Transisi

Pasal 83

(1) Kewajiban Pelaku Pembangunan pada masa transisipaling sedikit sebagai berikut:a. menjadi Pengelola sementara;

b. menyampaikan salinan Pertelaan dan NPP kepadaPemilik;

c. menyiapkan dokumen untuk diserahkan kepadapanitia musyawarah pembentukan PPPSRSmeliputi:1. salinan gambar terbangun las built drauting);

2. salinan PBG dan latau perubahan PBG;

3. salinan sertifikat laik fungsi;4. salinan akta jual beli;

5. dokumen Pertelaan meliputi BagianBersama, Benda Bersama dan TanahBersama;

6. akta pemisahan yang telah disahkan;7. salinan sertipikat Tanah Bersama atau

salinan surat perjanjian sewa atas tanah.

8. daftar Pemilik; dan9. tata tertib sementara penghunian.

d. memfasilitasi terbentuknya PPPSRS bekerja samadengan panitia musyawarah.

(21 Kewajiban Pemilik pada masa transisi paling sedikitsebagai berikut:a. membentuk panitia musyawarah;b. berpartisipasi aktif dalam pembentukan PPPSRS;

danc. taat pada tata tertib sementara penghunian.

SK No 086974 A

Bagian

Page 48: SALINAN - Madiun Kab

PRES lDENREPUBLIK INDONES]A

-48-

Bagian Ketiga

Tata Cara Penyerahan Pertama Kali

Pasal 84

(1) Penyerahan pertama kali Sarusun oleh PelakuPembangunan dilakukan dengan menyerahkan kuncisetelah sertilikat laik fungsi diterbitkan.

(2) Penyerahan pertama kali Sarusun sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilengkapi dengan penyerahandokumen sebagai berikut:

a, berita acara serah terima kunci;

b. akta jual beli; dan

c. SHM Sarusun atau SKBG Sarusun.

BAB XV

PERIZINAN BERUSAHA BADAN HUKUM

PENGELOLAAN RUMAH SUSUN

Pasal 85

(1) Pengelolaan Rumah Susun harus dilaksanakan olehPengelola yang berbadan hukum.

(2) Badan Hukum sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

harus mendaftar dan mendapatkan PerizinanBerusaha dari bupati/wali kota, khusus untukProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta PerrzinanBerusaha dari gubernur.

(3) Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud padaayat (2) diberikan kepada Badan Hukum PengelolaRumah Susun yang memiliki:

a. kompetensi manajerial pengelolaan RumahSusun; dan

b. personel dengan kompetensi teknis bangunan.

(4) Kompetensi. . .

SK No 085011 A

Page 49: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-49-

(4) Kompetensi manajerial pengelolaan Rumah Susunsebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf adibuktikan dengan sertifikat yang dikeluarkan olehlembaga yang berwenang.

(5) Personel dengan kompetensi teknis bangunansebagaimana dimaksud pada ayat (3) huruf b meliputi:

a. tenaga ahli arsitektur;

b. tenaga ahli mekanikal;

c. tenaga ahli eiektrikal; dan

d. tenaga ahli plambing.

BAB XVI

PERHIMPUNAN PEMILIK DAN PENGHUNI SATUAN RUMAH SUSUN

Bagian Kesatu

Umum

(1)

(2)

(3)

(4)

Pasal 86

Pemilik Sarusun wajib membentuk PPPSRS.

Sarusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

merupakan Sarusun umum milik dan Sarusunkomersial milik.

PPPSRS sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

bertanggung jawab untuk mengurus kepentingan paraPemilik dan Penghuni yang berkaitan denganpengelolaan kepemilikan Bagian Bersama, BendaBersama, Tanah Bersama, dan penghunian.

PPPSRS sebagaimana dimaksud pada ayat (3) terdiriatas pengurus dan pengawas.

Pengurus PPPSRS sebagaimana dimaksud padaayat (4) bertugas mengurus kepentingan para Pemilikdan Penghuni yang berkaitan dengan pengelolaankepemilikan Bagian Bersama, Benda Bersama, TanahBersama, dan penghunian.

(6) Pengawas .

SK No 086973 A

(s)

Page 50: SALINAN - Madiun Kab

Bagian Kedua

Pembentukan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni

Paragraf 1

Persiapan Pembentukan Perhimpunan Pemilik dan Penghuni

Pasal 87

Persiapan pembentukan PPPSRS dilakukantahapan:

a. sosialisasi kepenghunian;

b. pendataan Pemilik dan/atau Penghuni; dan

c. pembentukan panitia musyawarah.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-50-

(6) Pengawas PPPSRS sebagaimana dimaksud padaayat (4) bertugas melakukan pengawasan terhadapkinerja pengurus PPPSRS.

(71 Tata cara mengurus kepentingan para Pemilik danPenghuni yang berkaitan dengan pengelolaan danpenghunian sebagaimana dimaksud pada ayat (3)diatur dalam Anggaran Dasar dan Anggaran RumahTangga PPPSRS.

melalui

Pasal 88

(1) Sosialisasi kepenghunian sebagaimana dimaksuddalam Pasal 87 huruf a dilakukan sebelumpembentukan PPPSRS.

(21 Materi yang disampaikan pada saat sosialisasikepenghunian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)paling sedikit mengenai tata cara pembentukanPPPSRS, tata tertib penghunian, dan pengelolaanRumah Susun.

(3) Sosialisasi kepenghunian sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan oleh Pelaku Pembangunansejak Sarusun mulai dipasarkan kepada calonpembeli.

Pasal89...

SK No 092862 A

Page 51: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-51 -

Pasal 89

(1) Pendataan Pemilik dan/atau Penghuni sebagaimanadimaksud dalam Pasal 87 huruf b wajib dilakukan olehPelaku Pembangunan sesuai dengan prinsipkepemilikan atau kepenghunian yang sah.

(2) Kepemilikan atau kepenghunian yang sahsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuktikandengan tanda bukti kepemilikan atau tanda buktikepenghunian Sarusun.

(3) Pelaku Pembangunan wajib melakukan pembaruandata kepemilikan Sarusun dan disampaikan kepadapanitia musyawarah untuk data penyelenggaraanmusyawarah.

(4) Dalam hal belum terdapat bukti kepemilikan yang sahsebagaimana dimaksud pada ayat (2lr, perjanjianpengikatan jual beli lunas dijadikan dasar untukpendataan kepemilikan.

Pasal 90

(1) Pembentukan panitia musyawarah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 87 huruf c dilakukan olehPemilik.

(2) Pelaku Pembangunan wajib memfasilitasipembentukan panitia musyawarah.

(3) Panitia musyawarah sebagaimana dimaksud padaayat (1) paling sedikit terdiri atas ketua, sekretaris,bendahara, dan 4 (empat) anggota.

(4) Panitia musyawarah mempunyai tugas paling sedikitterdiri atas:

a. men5rusun dan menetapkan jadwal musyawarahuntuk pembentukan PPPSRS;

b. mensosialisasikan jadwal musyawarah kepadaseluruh Pemilik;

c.melakukan...

SK No 086972 A

Page 52: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-52-

melakukan konsultasi kepada PemerintahDaerah;

menyelenggarakan musyawarah dalam rangkapembentukan PPPSRS;

mempertanggungjawabkan hasil musyawarahkepacla Pemilik; dan

melaporkan hasil musyawarah secara tertuliskepada Pemerintah Daerah.

Paragraf 6

Pelaksanaan Musyawarah

Pasal 91

(1) Pelaksanaan musyawarah dilakukan oleh panitiamusyawarah dengan mengundang secara resmiseluruh Pemilik untuk menghadiri musyawarah danwakil Pemerintah Daerah sebagai peninjau.

(21 Undangan musyawarah sebagaimana dimaksud padaayat (1) disampaikan paling lambat 7 (tujuh) hari kerjasebelum penyelenggaraan musyawarah.

(3) Panitia musyawarah menyelenggarakan musyawarahsesuai jadwal kegiatan yang telah ditetapkan.

Pasal 92

(1) Musyawarah pembentukan PPPSRS dilakukan untuk:a. pembentukanstrukturorganisasi;

b. penyusunan Anggaran Dasar dan AnggaranRumah Tangga;

c. pemilihan pengurus; dan

d. pemilihan pengawas.

(2) Mekanisme pengambilan keputusan pembentukanstruktur organisasi dilakukan dengan musyawarahuntuk mufakat.

c

d

e

f.

SK No 092864 A

(3) Mekanisme...

Page 53: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-53-

(3) Mekanisme pengambilan keputusan pengesahanAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga denganmusyawarah untuk mufakat.

(4) Dalam hal musyawarah untuk mufakat sebagaimanadimaksud pada ayat (21 dan ayat (3) tidak tercapai,pengambilan keputusan dilakukan dengan suaraterbanyak berdasarkan jumlah kepemilikan Sarusun.

(5) Mekanisme pengambilan keputusan pemilihanpengurus dan pengawas PPPSRS dilakukan dengansuara terbanyak.

(6) Pengambilan keputusan pengurus PPPSRSsebagaimana dimaksud pada ayat (5), setiap Pemilikhanya memiliki 1 (satu) suara walaupun Pemilikmemiliki lebih dari 1 (satu) Sarusun.

(1)

(21

Pasal 93

Peserta musyawarah terdiri atas seluruh Pemilik.

(3)

Pemilik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapatdiwakilkan kepada perseorangan berdasarkan suratkuasa.

Perseorangan yang menjadi wakil Pemilik sebagaimanadimaksud pada ayat (2) meliputi:

a. istri atau suami;

b. orang tua kandung perempuan atau laki-laki;c. salah satu saudara kandung;

d. salah satu anak yang telah dewasa dari Pemilik;atau

e. salah satu anggota pengurus Badan um yangtercantum dalam akta pendirian apabila Pemilikmerupakan Badan Hukum.

Wakil Pemilik sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf a sampai dengan huruf d dibuktikan dengandokumen kependudukan yang sah.

(5) wakil ...

SK No 092865 A

(4)

Page 54: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-54-

(5) Wakil Pemilik sebagaimana dimaksud pada ayat (3)huruf e dibuktikan dengan akta pendirian untukPemilik yang Badan Hukum.

Pasal 94

(1) Pengurus PPPSRS paling sedikit terdiri atas ketua,sekretaris, bendahara, dan bidang sesuai dengankebutuhan terkait pengelolaan dan penghunian.

(2) Pengurus PPPSRS sebagaimana dimaksud padaayat (1) bertempat tinggal pada Rumah Susun.

(3) Pengawas paling sedikit 5 (lima) orang yang terdiri atasketua, sekretaris, dan 3 (tiga) orang anggota dariPemilik.

(4) Susunan pengurus PPPSRS sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dirumuskan dalam akta pendirian,Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga sertadisahkan dalam rapat umum PPPSRS.

(5) Jangka waktu kepengurusan PPPSRS selama 3 (tiga)tahun.

Bagian Ketiga

Keanggotaan, Surat Kuasa, dan Hak Suara

(1)

(2)

(3)

Pasal 95

PPPSRS beranggotakan Pemilik dan/atau Penghuni.

Penghuni yang bukan Pemilik dilarang mendudukijabatan dalam struktur kepengurusan PPPSRS.

Penghuni sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (21 merupakan Penghuni yang bertempat tinggaldi Rumah Susun dan mendapat surat kuasa dariPemilik.

SK No 092866 A

Pasal 96

Page 55: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-55-

Pasal 96

(1) Pemilik dapat memberikan surat kuasa kepadaPenghuni untuk menghadiri rapat PPPSRS.

(21 Surat kuasa dari Pemilik kepada Penghuni dapatdiberikan dalam hal hunian, penentuan besaran iuranuntuk keamanan, kebersihan, atau sosialkemasyarakatan.

Pasal 97

(1) Setiap anggota PPPSRS memiliki hak suara yangberkaitan dengan:

a. kepentingan penghunian;

b. kepemilikan; dan

c. pengelolaan.

(21 Hak suara kepentingan penghunian sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a merupakan hak suarauntuk penetapan tata tertib, penentuan besaran iuranuntuk keamanan, kebersihan, atau sosialkemasyarakatan.

(3) Hak suara kepemilikan sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b merupakan hak suara untukmemanfaatkan secara bersama terhadap BagianBersama, Benda Bersama, dan Tanah Bersama, sertakewajiban pembayaran biaya satuan Sarusun.

(4) Hak suara pengelolaan sebagaimana dimakstrd padaayat (1) huruf c merupakan hak suara untuk kegiatanoperasional, pemeliharaan, dan perawatan terhadapBagian Bersama, Benda Bersama, dan TanahBersama.

(5) Hak suara kepentingan penghunian sebagaimanadimalcsud pada ayat (2) setiap anggota PPPSRS berhakmemberikan satu suara.

(6) Hak...

SK No 092861 A

Page 56: SALINAN - Madiun Kab

Bagian Keempat

Akta Pendirian, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-56-

(6) Hak suara kepemilikan sebagaimana dimaksud padaayat (3) dan hak suara pengelolaan sebagaimanadimaksud pada ayat (41 setiap anggota PPPSRSmempunyai hak yang sama berdasarkan NPP.

(71 Hak suara kepemilikan dan hak suara pengelolaansebagaimana dimaksud pada ayat (6) dapatdikuasakan kepada Penghuni secara tertulis.

Pasal 98

(1) Pembentukan PPPSRS dilakukan dengan pembuatanakta pendirian disertai dengan penyusunan AnggaranDasar dan Anggaran Rt*mah Tangga.

(21 PPPSRS yang telah mensahkan akta pendirian sertaAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tanggamelakukan pencatatan kepada Pemerintah Daerahkabupaten/kota, atau provinsi untuk Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta kepada Pemerintah Daerahprovinsi.

Pasal 99

Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga palingsedikit memuat:

a. tugas dan fungsi PPPSRS;

b. susunan organisasi PPPSRS;

c. hak, kewajiban, larangan, dan sanksi bagi Pemilikatau Penghuni;

d. tata tertib penghunian; dan

e. hal lain yang disepakati oleh PPPSRS dan tidakbertentangan dengan ketentuan peraturanperundang- undangan.

SK No 092868 A

Bagian

Page 57: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-57 -

Bagian Kelima

Pengelolaan

Pasal 100

(1) Pengurus PPPSRS dalam jangka waktu paling lama 3(tiga) bulan sejak terbentuk PPPSRS dapat membentukatau menunjuk Badan Hukum Pengelola RumahSusun.

(2) Pelaku Pembangunan dalam jangka waktu paling lama3 (tiga) bulan wajib menyerahkan pengelolaan BendaBersama, Bagian Bersama, dan Tanah Bersamakepada PPPSRS yang dilakukan di hadapan notaris.

(3) Pelaku Pembangunan sebelum menyerahkanpengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)wajib melakukan audit keuangan oleh akuntan publikyang disepakati bersama pengurus PPPSRS.

(41 Pelaku Pembangunan wajib menyerahkan dokumenteknis kepada PPPSRS berupa:

a. Pertelaan;

b. akta pemisahan;

c. data teknis pembangunan Rumah Susun;

d. gambar terbangun (as built drawing); dane. seluruh dokumen perizinan.

(5) Penyimpanan dan pemeliharaan dokumen teknissebagaimana dimaksud pada ayat (41 menjaditanggung jawab PPPSRS.

Pasal 101

(1) PPPSRS wajib melakukan pengawasan kinerjaPengelola secara berkala.

(21 Pengelola Rumah Susun wajib membuat laporanpengelolaan kepada PPPSRS secara berkala.

SK No 092869 A

Pasal 1O2...

Page 58: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-58-

Pasal 102

Pelaku Pembangunan yang membangun Rumah Susunsecara bertahap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14,bekerja sama dengan PPPSRS yang telah dibentuk.

Pasal 103

Ketentuan lebih lanjut mengenai PPPSRS diatur denganPeraturan Menteri.

BAB XVII

PENINGKATAN KUALITAS RUMAH SUSUN

Bagian Kesatu

Umum

Pasal 104

(1) Peningkatan kualitas wajib dilakukan oleh Pemilikterhadap Rumah Susun yang:

a. tidak laik fungsi dan tidak dapat diperbaiki;dan/atau

b. dapat menimbulkan bahaya dalam pemanfaatanbangunan Rumah Susun dan/atau lingkunganRumah Susun.

(21 Peningkatan kualitas sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan berdasarkan rekomendasi teknis.

(3) Peningkatan kualitas Rumah Susun selainsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dilakukanatas prakarsa Pemilik.

(4) Prakarsa peningkatan kualitas Rumah Susunsebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukan oleh:

a. Pemilik untuk Rumah Susun Umum milik danRumah Susun Komersial melalui PPPSRS;

b.Pemilik...

SK No 092870 A

Page 59: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-59-

Pemilik Rumah Susun Umum milik dan RumahSusun Komersial yang dibangun di atas tanahhak pengelolaan, prakarsa dapat dilakukanmelalui PPPSRS dan pemegang hak pengelolaan;

Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, pemilikbangunan Rumah Susun Umum sewa ataupemilik bangunan Rumah Susun Khusus; atau

Pemerintah Pusat atau Pemerintah Daerah untukpemilik bangunan Rumah Susun Negara.

Pasal 105

(1) Peningkatan kualitas Rumah Susun dilakukan dalamrangka melindungi hak kepemilikan Sarusun SetiapOrang baik Pemilik atau Penghuni denganmemperhatikan faktor sosial, budaya, dan ekonomiyang berkeadilan.

(21 Peningkatan kualitas sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilakukan dengan pembangunan kembaliRumah Susun.

(3) Pembangunan kembali Rumah Susun sebagaimanadimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui:

a. pembongkaran;

b. penataan; dan

c. pembangunan.

(4) Pembangunan kembali Rumah Susun sebagaimanadimaksud pada ayat (3) harus sesuai:

a. rencana tata ruang wilayah;

b. rencana program investasi dan pengembanganRumah Susun; dan

c. rencana tata bangunan dan lingkungan.

b

c

d

SK No 092811 A

Pasal 106.

Page 60: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-60-

Pasal 106

(1) Pemrakarsa peningkatan kualitas Rumah Susunsebagaimana dimaksud dalam Pasal IO4 ayat (4) wajib:

a. memberitahukan rencana peningkatan kualitasRumah Susun kepada Penghuni paling lambat 1

(satu) tahun sebelum pelaksanaan rencanatersebut;

b. memberikan kesempatan kepada Pemilik untukmenyampaikan masukan terhadap rencanapeningkatan kualitas; dan

c. memprioritaskan Pemilik lama untukmendapatkan Sarusun yang sudah ditingkatkankualitasnya.

(2) Pemrakarsa peningkatan kualitas Rumah Susunsebagaimana dimaksud pada ayat (1) melakukanpendataan terhadap Pemilik atau Penghuni.

(3) Pendataan sebagaimana dimaksud pada ayat (2)

dilakukan untuk mengetahui kesesuaian jumlahSarusun dengan kebutuhan hunian.

Pasal 107

Dalam hal peningkatan kualitas Rumah Susun Umum milikdan Rumah Susun Komersial, PPPSRS harusmenyampaikan perencanaan paling sedikit:

a. perubahan NPP; dan

b. gambar rencana yang menunjukkan Bagian Bersama,Benda Bersama, dan Tanah Bersama kepada Pemilik.

Pasal 108

(1) Pelaksanaan peningkatan kualitas Rumah SusunUmum milik dilakukan oleh PPPSRS dapat bekerjasama dengan badan percepatan penyelenggaraanperumahan.

(2) Pelaksanaan .

SK No 086971 A

Page 61: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-61 -

(2) Pelaksanaan peningkatan kualitas Rumah SusunKomersial dilakukan oleh PPPSRS dapat bekerja samadengan Pelaku Pembangunan.

(3) Pelaksanaan peningkatan kualitas Rumah SusunUmum sewa dan Rumah Susun Khusus dilakukanoleh badan percepatan penyelenggaraan perumahan.

(41 Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) danayat (21dilakukan berdasarkan perjanjian tertulis yangdibuat di hadapan pejabat yang berwenangberdasarkan prinsip kesetaraan.

Bagian Kedua

Penetapan

Pasal 109

(1) Peningkatan kualitas Rumah Susun dilakukanberdasarkan:

a. rekomendasi teknis; danlataub. prakarsa Pemilik.

(2) Peningkatan kualitas Rumah Susun sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh bupati/walikota, khusus untuk Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta oleh gubernur.

(3) Penetapan peningkatan kualitas Rumah Susunsebagaimana dimaksud pada ayat {2) paling sedikitmemuat:

a. lokasi Rumah Susun yang akan dilakukanpeningkatan kualitas;

b. lokasi tempat hunian sementara yang layakdengan memperhatikan jarak dengan lokasipeningkatan kualitas Rumah Susun; dan

c. teknis bangunan Rumah Susun.

SK No 085010 A

Pasal 1 1O

Page 62: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-62-

Pasal 1 10

(1) Rekomendasi teknis sebagaimana dimaksud dalamPasal 109 ayat (1) huruf a diterbitkan berdasarkan:

a. hasil pemeriksaan kelaikan fungsi bangunangedung; dan/atau

b. perubahan rencana tata ruang wilayah.

(2) Rekomendasi teknis berdasarkan hasil pemeriksaankelaikan fungsi bangunan gedung sebagaimanadimaksud pada ayat (1) huruf a diberikan oleh pengkajiteknis bangunan gedung.

(3) Rekomendasi teknis berdasarkan perubahan rencanatata ruang wilayah sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf b merupakan pernyataan tertulis dalambentuk keterangan rencana kota oleh instansi teknisyang membidangi urusan tata ruang.

Bagian Ketiga

Pembongkaran, Penataan, dan Pembangunan

Pasal 1 1 1

(1) Pembongkaran, penataan, dan pembangunandilakukan untuk peningkatan kuaiitas Rumah Susunsebagaimana dimaksud dalam Pasal 109 ayat (1).

(2) Pembongkaran bangunan Rumah Susun dilakukanmelalui kegiatan membongkar atau merobohkanseluruh atau sebagian bangunan Rumah Susun,komponen, bahan bangunan, danf atau prasarana dansarana.

(3) Tahap pembongkaran Rumah Susun sebagaimanadimaksud pada ayat (21meliputi:

a. penyusunan rencana teknis pembongkaran.

b. sosialisasi; dan

c. penyediaan tempat hunian sementara.

(4) Pelaku...

SK No 086969 A

Page 63: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-63-

(4) Pelaku Pembangunan melakukan pembongkaransetelah memenuhi perizinan dan menyediakan tempathunian sementara yang layak bagi Pemilik atauPenghuni.

(5) Penyediaan tempat hunian sementara sebagaimanadimaksud pada ayat (3) huruf c merulpakan rumahyang layak huni dengan persyaratan:a. faktor jarak dengan Rumah Susun yang

dilakukan peningkatan kualitas;b. ketersediaan prasarana, sarana, dan utilitas

umum; danc. pendanaan.

(6) Penyediaan tempat hunian sementara sebagaimanadimaksud pada ayat (3) huruf c mempunyai luas palingsedikit sama dengan luas Sarusun yang akandibongkar dan berada dalam kabupaten/kota yangsama, atau satu provinsi untuk Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta.

Pasal 1 12

(1) Pembongkaran yang dilakukan Pelaku Pembangunandiawasi oleh instansi teknis kabupaten/kota yangmenangani urusan bangunan gedung, khusus untukProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta oleh instansiteknis provinsi yang menangani urusan bangunangedung.

(21 Pelaksanaan pembongkaran bangunan Rumah Susundilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 1 13

(1) Penataan dilakukan melalui perencanaan peningkatankualitas Rumah Susun yang layak huni.

(2\ Perencanaan peningkatan kualitas Rumah Susundapat dilakukan oleh Setiap Orang yang memilikikeahlian di bidang perencanaan Rumah Susun.

(3) Perencanaan .

SK No 086968 A

Page 64: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-64-

(3) Perencanaan peningkatan kualitas Rumah Susunpaling sedikit harus memenuhi persyaratan:

a. pemanfaatan Rumah Susun untuk fungsi hunian;dan

b. menjamin kepemilikan Setiap Orang baik Pemilikatau Penghuni dengan cara sewa.

(4) Perencanaan peningkatan kualitas Rumah Susunharus mendapatkan izin dari Pemerintah Daerahkabupatenf kota, atau provinsi untuk Provinsi DaerahKhusus Ibukota Jakarta.

(5) Perencanaan peningkatan kualitas Rumah Susunsebagaimana dimaksud pada ayat (1) sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasal 1 14

(1) Perencanaan peningkatan kualitas Rumah Susundilakukan sesuai dengan rencana fungsi danpemanlaatan Rumah Susun.

(21 Rencana fungsi dan pemanfaatan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat dilakukan pengubahansetelah mendapatkan izin dari bupati/wali kota,khusus untuk Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta oleh gubernur.

(3) Dalam hal pengubahan rencana fungsi danpemanfaatan Rumah Susun Umum dan Rumah SusunKomersial yang menyebabkan bertambahnya Sarusunharus disetujui oleh paling sedikit 600/o (enam puluhpersen) anggota PPPSRS.

(41 Persetujuan anggota PPPSRS sebagaimana dimaksudpada ayat (3) dalam bentuk pernyataan tertulis.

(5) Pengubahan rencana fungsi dan pemanfaatan RumahSusun sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sesuaidengan ketentuan peraturan perLlndang-undangan.

SK No 092876 A

Pasal 115. . .

Page 65: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-65-

Pasal 1 15

(1) Pembangunan kembali Rumah Susun se anadimaksud dalam Pasal 105 ayat (3) dilakukan sesuaidengan perencanaan peningkatan kualitas RumahSusun.

(21 Pembangunan kembali Rumah Susun dilaksanakansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Bagian Keempat

Penghunian Kembali

Pasal 1 16

(1) Pemrakarsa bertanggung jawab terhadap penghuniankembali Pemilik dan Penghuni lama Rumah Susunyang telah selesai dilakukan peningkatan kualitas.

(21 Pemilik yang mengalami peningkatan kualitasmemperoleh Sarusun hasil peningkatan kualitassesuai dengan NPP yang dimiliki setelah dilakukanpenyesuaian.

(3) Dalam hal penghunian kembali Rumah Susun kepadaPemilik lama, Pemilik tidak dikenai bea perolehan hakatas tanah dan bangunan.

BAB XVIII

PENGENDALIAN PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN

Pasal 1 17

(1) Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuaidengan kewenangannya melaksanakan pengendalianPenyelenggaraan Rumah Susun.

(21 Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Susundilakukan pada tahap:

a. perencanaan. . .

SK No 092811 A

Page 66: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-66-

a. perencanaan;

b. pembangunan;

c. penguasaan, pemilikan, dan pemanfaatan; dan

d. pengelolaan.

(3) Pengendalian Penyelenggaraan Rumah Susunsebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukanmelahri:

a. perizinan;

b. pemeriksaan; dan

c. penertiban.

Pasal 1 18

(1) Pengendalian melalui perizinan, pemeriksaan, danpenertiban pada tahap perencanaan dilakukanterhadap kesesuaian dokumen rencana teknis denganketerangan rencana kota/ kabupaten.

(2) Dokumen rencana teknis sebagaimana dimaksud padaayat (1) dilengkapi dengan:

a. rencana penyediaan prasarana, sarana, danutilitas umum sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan; dan

b. Pertelaan.

(3) Pengendalian melalui perizinan, pemeriksaan, danpenertiban pada tahap perencanaan sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan pada prosespenerbitan PBG dan pengesahan Pertelaan.

Pasal 1 19

(1) Pengendalian melalui perizinan, pemeriksaan, danpenertiban pada tahap pembangunan dilakukanmelalui pengecekan kesesuaian pelaksanaanpembangunan terhadap dokumen PBG dan penerbitansertifikat laik fungsi.

(2) Pengendalian. . .

SK No 092878 A

Page 67: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-67-

(21 Pengendalian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 120

Pengendalian melalui perizinan, pemeriksaan, danpenertiban pada tahap penguasaan, pemilikan, danpemanfaatan dilakukan melalui pemeriksaan kelaikanfungsi bangunan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan dan pengecekan kesesuaian Sarusundengan bukti penguasaan atau kepemilikan serta dokumenperuntukan pemanfaatan Sarusun.

Pasal 121

Pengendalian melalui perizinan, pemeriksaan, danpenertiban pada tahap pengelolaan dilakukan denganpenerbita n rzin usaha pengelolaan.

lzin usaha sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dikeluarkan oleh bupati/wali kota, khusus untukProvinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta dikeluarkanoleh gubernur.

(1)

(2)

BAB XIX

BENTUK DAN TATA CARA PEMBERIAN INSENTIF KEPADA

PELAKU PEMBANGUNAN RUMAH SUSUN UMUM

DAN RUMAH SUSUN KHUSUS SERTA BANTUAN DAN KEMUDAHAN

KEPADA MASYARAKAT BERPENGHASILAN RENDAH

Pasal 122

(1) Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah dapatmemberikan insentif kepada Pelaku PembangunanRumah Susun Umum dan Rumah Susun Khusus sertamemberikan bantuan dan kemudahan bagi MBR.

(2) Insentif yang diberikan kepada Pelaku Pembangunandapat berupa:

a.fasilitasi...

SK No 086967 A

Page 68: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-68-

a. fasilitasi dalam pengadaan tanah;

b. fasilitasi dalam proses sertilikasi tanah;

c. fasilitasi dalam perizinan;

d. fasilitas kredit konstruksi dengan suku bungarendah;

e. insentif perpajakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan; dan/ atau

f. bantuan penyediaan prasarana, sarana, danutilitas umum.

(3) Bantuan dan kemudahan yang diberikan kepada MBRsebagaimana dimaksud pada ayat (1) berupa:

a. kredit kepemilikan Sarusun dengan suku bungarendah;

b. keringanan biaYa sewa Sarusun;

c. asuransi dan penjaminan kredit kepemilikanRumah Susun;

d. insentif perpajakan sesuai dengan ketentuanperaturan perundang-undangan; dan/ atau

e. sertifikasi Sarusun.

Pasal 123

(1) Fasilitasi dalam pengadaan tanah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 122 ayat (2) huruf a berupapendayagunaan sebagian tanah negara bekas tanahtelantar, pemanfaatan barang milik negataf daerahberupa tanah, dan pendayagunaan tanah wakaf untukpenyediaan Rumah Susun Umum dan Rumah Susun

. Khusus.

(2) Pendayagunaan sebagian tanah negara bekas tanahtelantar dalam bentuk penyediaan data dan informasitentang lokasi dan luasan tanah telantar yangdilakukan oleh kementerian yang menyelenggarakanurusan pemerintahan di bidang pertanahan'

(3) Penyediaan...

SK No 086966 A

Page 69: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-69-

(3) Penyediaan data dan informasi mengenai lokasi danluasan tanah terlantar sebagaimana dimaksud paclaayat (2) dipergunakan sebagai acuan pengurusanadministrasi terhadap status penguasaan tanah.

(4) Pengurusan administrasi terhadap status penguasaantanah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilakukansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(5) Pemanfaatan barang milik negara/daerah berupatanah dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan di bidang pengelolaan barangmilik negaraf daerah.

(6) Pendayagunaan tanah wakaf dilakukan dengan carasewa atau kerja sama pemanfaatan sesuai denganikrar wakaf.

Pasal 124

(1) Fasilitasi dalam proses sertifikasi tanah sebagaimanadimaksud dalam Pasal 122 ayat (2) huruf b berupa:

a. pengukuran dan pemetaan;

b. pendaftaran Tanah Bersama; dan

c. sertifikasi Tanah Bersama.

(21 Pengukuran dan perr,etaan dilakukan oleh instansipemerintah yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang pertanahan dengan sumberdana dari Anggaran Pendapatan dan tselanja Negara.

(3) Pendaftaran Tanah Bersama dilakukan olehPemerintah Daerah berdasarkan Pertelaan yang sudahdisahkan.

(4) Sertifikasi Tanah Bersama diterbitkan oleh instansipemerintah yang menyelenggarakan urusanpemerintahan di bidang pertanahan.

SK No 092881 A

Pasal 125

Page 70: SALINAN - Madiun Kab

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

-70-

Pasal 125

(1) Fasilitasi dalam perwinan sebagaimana dimaksuddalam Pasal 122 ayat (2) huruf c diberikan PemerintahDaerah kepada Pelaku Pembangunan Rumah SusunUmum berupa:

a. kemudahan PBG; atau

b. pemberian penambahan koe{isien lantaibangunan sepanjang memenuhi keserasianlingkungan dan ketentuan teknis lainnya,khususnya pada kawasan yang memerlukanpenempatan kemb ah (re settlement).

{2) Fasilitasi dalam perizinan sebagaimana dimaksudpada ayat (1) dilakukan sesuai dengan ketentuanperaturan perundangan-undangan.

Pasal 126

(1) Fasilitas kredit konstruksi dengan suku bunga rendahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 122 ayat (21

huruf d diberikan oleh pemerintah kepada PelakuPembangunan yang membangun Rumah SusunUmum.

(2) Pemberian fasilitas kredit konstruksi dengan sukubunga rendah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal L27

Insentif perpajakan sebagaimana dimaksud dalamPasal 122 ayat (2) huruf e diberikan oleh Pemerintah Daerahkepada Pelaku Pembangunan yang membangun RumahSusun Umum berupa keringanan Pajak Bumi dan BagunanPerdesaan dan Perkotaan (PBB-P2).

SK No 086965 A

Pasal 128

Page 71: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 7t -

Pasal 128

Insentif berupa bantuan penyediaan prasarana, sarana,dan utilitas umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal l22ayat (2) huruf f dapat diberikan oleh Pemerintah Pusatdanlatau Pemerintah Daerah kepada Pelaku Pembangunanyang membangun Rumah Susun Umum atau RumahSusun Khusus sesuai dengan ketentuan peraturanperundang- undangan.

Pasal 129

Kredit kepemilikan Sarusun dengan suku bunga rendahsebagaimana dimaksud dalam Pasal 122 ayat (3) huruf adilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturanperundang-undangan.

Pasal 130

Keringanan biaya sewa Sarusun sebagaimana dimaksuddalam Pasal 122 ayat (3) huruf b diberikan kepada MBRsesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(1)

Pasal 131

Asuransi dan penjaminan kredit kepemilikan RumahSusun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 122

ayat (3) huruf c diberikan kepada MBR melalui:

a. asuransi kredit kepemilikan Rumah Susun;

b. asuransi kebakaran;

c. jaminan hak tanggungan; danlatau

d. jaminan fidusia.

Asuransi dan penjaminan kredit kepemilikan RumahSusun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukansesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Pasall32...

(2)

SK No 086964 A

Page 72: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-72-

Pasal 132

Sertifikasi Sarusun sebagaimana dimaksud dalamPasal 122 ayat (3) huruf e diberikan kepada MBR melaluikeringanan:

a. pendaftaran hak atas Sarusun; dan

b. biaya pengurusan sertifikat.

BAB XX

SANKSI ADMINISTRATIF, TATA CARA, DAN

BESARAN DENDA ADMINISTRATIF

Pasal 133

(1) Sanksi administratif dapat berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan pembangunan dan/ataukegiatan usaha;

c. penghentian sementara pada pekerjaanpelaksanaan pembangunan ;

d. penghentian sementara atau penghentian tetappada pengelolaan Rumah Susun;

e. pengenaan denda administratif;

f. pencabutan PBG;

g. pencabutan sertifikat laik fungsi;

h. pencabutan SHM Sarusun atau SKBG Sarusun;

i. perintah pembongkaran bangunan RumahSusun; atau

j. pencabutan izin usaha.

(2) Pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) tidak menghilangkan tanggungjawab pemulihan dan pidana.

SK No 092884 A

Pasal 134

Page 73: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-73-

Pasal 134

(1) Pelaku Pembangunan yang tidak melengkapilingkungan Rumah Susun dengan prasarana, sarana,dan utilitas umum sebagaimana dimaksud dalamPasal 32 ayat (1) dikenai sanksi adminstratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan pembangunan dan/ataukegiatan usaha;

c. penghentian sementara pada pekerjaanpelaksanaan pembangunan ;

d. pengenaan denda administratif; dan

e. pencabutan izin usaha.

(21 Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:

a. peringatan tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka waktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja;

b. Pelaku Pembangunan yang mengabaikanperingatan tertulis sebagaimana dimaksud padahuruf a dikenai sanksi administratif berupapembatasan kegiatan pembangunan dan/ataukegiatan usaha selama 14 (empat belas) hari;

c. Pelaku Pembangunan yang mengabaikanpembatasan kegiatan pembangunan dan/ataukegiatan usaha sebagaimana dimaksud padahuruf b dikenai sanksi administratif berupapenghentian sementara pada pekerjaanpelaksanaan pembangunan sebanyak 1 (satu) kalidengan jangka waktu paling lama 5 (lima) harikerja;

d. Pelaku. . .

SK No 092885 A

Page 74: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-74-

Pelaku Pembangunan yang mengabaikanpenghentian sementara pada pekerjaanpelaksanaan pembangunan sebagaimanadimaksud pada huruf c dikenai sanksiadministratif berupa denda administratif palingsedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satumiliar rupiah);

Pelaku Pembangunan yang telah menyelesaikandenda administratif sebagaimana dimaksud padahuruf d wajib melengkapi lingkungan RumahSusun dengan prasarana, sarana, dan utilitasumum paling lambat 1 (satu) tahun; dan

Pelaku Pembangunan yang mengabaikanpengenaan denda administratif sebagaimanadimaksud pada huruf d dan tidak melengkapilingkungan Rumah Susun dengan prasarana,sarana, dan utilitas umum paling lambat 1 (satu)tahun sebagaimana dimaksud pada huruf e

dikenai pencabutan izin usaha dan wajibmenyelesaikan pembiayaan untuk melengkapilingkungan Rumah Susun dengan prasarana,sarana, dan utilitas umum melalui kerja samadengan Pelaku Pembangunan lain.

Pasal 135

(1) Setiap Orang yang tidak memanfaatkan Sarusunsesuai dengan fungsinya sebagaimana dimaksuddalam Pasal 4 ayat (1) dikenai sanksi adminstratifberupa:

a. peringatan tertulis;

b. pengenaan denda administratif; dan

c. pencabutan SHM Sarusun atau SKBG Sarusun.

(2) Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:

a.peringatan...

d

e

f

SK No 092886 A

Page 75: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-75-

a. peringatan tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka waktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja;

Pemilik dan/atau Penghuni yang mengabaikanperingatan tertulis sebagaimana dimaksud padahuruf a dikenai sanksi administratif berupa dendaadministratif paling sedikit Rp50.000.000,00(lima puluh juta rupiah) dan paling banyakRp250.000.000,00 (dua ratus lima puluh jutarupiah);

Pemilik dan/atau Penghuni yang mengabaikandenda administratif sebagaimana dimaksud padahuruf b dikenai sanksi administratif berupapencabutan SHM Sarusun atau SKBG Sarusun.

Pasal 136

(1) Pihak yang melakukan perubahan fungsi RumahSusun dengan tidak menjamin hak kepemilikanSarusun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (4)dikenai sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan pembangunan dan/ataukegiatan usaha;

c. penghentian sementara pada pekerjaanpelaksanaan pembangunan;

d. pengenaan denda administratif; dan

e. pencabutan izin usaha.

(21 Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:a. peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka r,vaktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja;

b.pihak...

b

c

SK No 092887 A

Page 76: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-76-

b. pihak yang mengabaikan peringatan tertulissebagaimana dimaksud pada huruf a dikenaisanksi administratif berupa pembatasan kegiatanpembangunan dan/atau kegiatan usaha selama14 (empat belas) hari;

c. pihak yang mengabaikan pembatasan kegiatanpembangunan dan/atau kegiatan usahasebagaimana dimaksud pada huruf b dikenaisanksi administratif berupa penghentiansementara pada pekerjaan pelaksanaanpembangunan sebanyak 1 (satu) kali denganjangka waktu paling lama 5 (lima) hari kerja;

d. pihak yang mengabaikan penghentian sementarapada pekerjaan pelaksanaan pembangunansebagaimana dimaksud pada huruf c dikenaisanksi administratif berupa denda administratifpaling sedikit Rp100.000.000,00 (seratus jutarupiah) dan paling banyak Rpl.000.000.000,00(satu miliar rupiah);

e. Pelaku Pembangunan yang telah menyelesaikandenda administratif sebagaimana dimaksud padahuruf d wajib mengganti hak kepemilikanSarusun paling lambat 2 (dua) tahun; dan

f. Pelaku Pembangunan yang mengabaikanpengenaan denda administratif sebagaimanadimaksud pada huruf d dan tidak mengganti hakkepemilikan Sarusun paling lambat 2 (dua) tahunsebagaimana dimaksud pada huruf e dikenaipencabutan izin usaha dan wajib menyelesaikanpembiayaan untuk mengganti sejumlah RumahSusun dan/atau memukimkan kembali Pemilikmelalui kerja sama dengan Pelaku Pembangunanlain.

SK No 092888 A

Pasal 137

Page 77: SALINAN - Madiun Kab

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

-77 -

Pasal 137

(1) Pelaku Pembangunan Rumah Susun Komersial yangtidak menyediakan Rumah Susun Umum palingsedikit 2Ooh (dua puluh persen) dari total luas lantaiRumah Susun Komersial yang dibangun sebagaimanadimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) dikenai sanksiadministratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pembatasan kegiatan pembangunan dan/ataukegiatan usaha;

c. penghentian sementara pada pekerjaanpelaksanaan pembangunan ;

d. pengenaan denda administratif; dan

e. pencabutan izin usaha.

(21 Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:a. peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka waktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja;

b. Pelaku Pembangunan yang mengabaikanperingatan tertulis sebagaimana dimaksud padahuruf a dikenai sanksi administratif berupapembatasan kegiatan pembangunan dan/ataukegiatan usaha selama 14 (empat belas) hari;

c. Pelaku Pembangunan yang mengabaikanpembatasan kegiatan pembangunan dan/ataukegiatan usaha sebagaimana dimaksud padahuruf b dikenai sanksi administratif berupapenghentian sementara pada pekerjaanpelaksanaan pembangunan sebanyak 1 (satu) kalidengan jangka waktu paling lama 5 (lima) harikerja;

d.Pe1aku...

SK No 092889 A

Page 78: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESTA

-78-

Pelaku Pembangunan yang mengabaikan perintahpenghentian sementara pada pekerjaanpelaksanaan pembangunan sebagaimanadimaksud pada huruf c dikenai sanksiadministratif berupa denda administratif palingsedikit Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah)dan paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satumiliar rupiah);

Pelaku Pembangunan yang telah menyelesaikandenda administratif sebagaimana dimaksud padahuruf d wajib menyediakan Rumah Susun Umumsesuai dengan perencanaan pembangunan; dan

Pelaku Pembangunan yang mengabaikanpengenaan denda administratif sebagaimanadimaksud pada huruf d dan tidak menyediakanRumah Susun Umum sebagaimana dimaksudpada huruf e dikenai pencabutan izin usaha danwajib menyelesaikan pembiayaan untukpenyediaan Rumah Susun Umum melalui kerjasama dengan Pelaku Pembangunan lain.

Pasal 138

(1) Pelaku Pembangunan yang tidak menyelesaikanpembangunan Rumah Susun secara bertahap darimulai perencanaan sampai pada penyelesaianpembangunan Rumah Susun paling lama 3 (tiga)tahun sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (21

dikenai sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pengenaair denda administratif; dan

c. pencabut.an izin usaha.

(21 Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:

a.peringatan...

d

e

f.

SK No 092890 A

Page 79: SALINAN - Madiun Kab

a

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-79-

peringatan tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka waktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja;

Pelaku Pembangunan yang mengabaikanperingatan tertulis sebagaimana dimaksud padahuruf a dikenai sanksi administratif berupa dendaadministratif paling sedikit Rp100.000.000,00(seratus juta rupiah) dan paling banyakRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah);

Pelaku Pembangunan yang telah menyelesaikandenda administratif sebagaimana dimaksud padahuruf b wajib menyelesaikan pembangunanRumah Susun paling lambat 2 (dua) tahun; dan

Pelaku Pembangunan yang mengabaikanpengenaan denda administratif sebagaimanadimaksud pada huruf b dan tidak menyelesaikanpembangunan Rumah Susun paling lambat 2(dua) tahun sebagaimana dimaksud pada huruf cdikenai pencabutan izin usaha dan wajibmenyelesaikan pembiayaan pembangunanRumah Susun melalui kerja sama dengan PelakuPembangunan lain.

b

c

d

Pasal 139

(1) Pelaku Pembangunan yang tidak menyelesaikan statushak guna bangunan atau hak pakai di atas hakpengelolaan dalam hal pembangunan Rumah SusunUmum atau Rumah Susun Komersial sebagaimanadimaksud dalam Pasal 15 ayat (5) dikenai sanksiadministratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pengenaan denda administratif; dan

c. pencabutan izin usaha.

(2) Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:

a.peringatan...

SK No 092891 A

Page 80: SALINAN - Madiun Kab

a.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-80-

peringatan tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka waktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja;Pelaku Pembangunan yang mengabaikanperingatan tertulis sebagaimana dimaksud padahuruf a dikenai sanksi administratif berupa dendaadministratif paling sedikit Rp100.000.000,00(seratus juta rupiah) dan paling banyakRp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah);Pelaku Pembangunan yang telah menyelesaikandenda administratif sebagaimana dimaksud padahuruf b wajib menyelesaikan status hak gunabangunan atau hak pakai di atas hak pengelolaandalam hal pembangunan Rumah Susun Umumatau Rumah Susun Komersial; danPelaku Pembangunan yang mengabaikanpengenaan denda administratif sebagaimanadimaksud pada huruf b dan tidak menyelesaikanstatus hak guna bangunan atau hak pakai di atashak pengelolaan dalam hal pembangunan RumahSusun Umum atau Rumah Susun Komersialsebagaimana dimaksud pada huruf c dikenaipencabutan izin usaha.

b

c

d

Pasal 140

(1) Pelaku Pembangunan yang membangun RumahSusun Umum milik dan Rumah Susun Komersial milikyang tidak memisahkan Rumah Susun atas Sarusun,Bagian Bersama, Benda Bersama, dan Tanah Bersamasebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (1) danPelaku Pembangunan yang membangun RumahSusun Umum milik di atas barang miliknegara/daerah berupa tanah atau tanah wakaf dengancara disewa, yang tidak memisahkan Rumah Susunatas Sarusun, Bagian Bersama, dan Benda Bersamasebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 ayat (1) dikenaisanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. pengenaan. . .

SK No 092892 A

Page 81: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-81 -

pengenaan denda administratif; dan

pencabutan PBG.

(21 Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:

a. peringatan tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka waktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja;

b. Pelaku Pembangunan yang mengabaikanperingatan tertulis sebagaimana dimaksud padahuruf a dikenai sanksi administratif berupa dendaadministratif paling sedikit Rp100.000.000,00(seratus juta rupiah) dan paling banyakRp500.O00.0OO,00 (lima ratus juta rupiah); dan

c. Pelaku Pembangunan yang mengabaikan dendaadministratif sebagaimana dimaksud padahuruf b dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dikenaisanksi administratif berupa pencabutan PBG.

Pasal 141

(1) Pelaku Pembangunan yang tidak menuangkan dalambentuk gambar dan uraian pada saat membuatpemisahan Rumah Susun sebagaimana dimaksuddalam Pasal 28 ayat (1) dikenai sanksi administratifberupa:

a. peringatan tertulis;

b. pengenaan denda administratif; dan

c. pencabutan PBG.

(2) Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:

a. peringatan .

b

C

SK No 086963 A

Page 82: SALINAN - Madiun Kab

a

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

-82-

peringatan tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka waktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja;

Pelaku Pembangunan yang mengabaikanperingatan tertulis sebagaimana dimaksud padahuruf a dikenai sanksi administratif berupa dendaadministratif paling sedikit Rp100.000.000,00(seratus juta rupiah) dan paling banyakRp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah); dan

Pelaku Pembangunan yang mengabaikan dendaadministratif sebagaimana dimaksud padahuruf b dalam jangka waktu 7 (tujuh) hari dikenaisanksi administratif berupa pencabutan PBG.

b

c

Pasal 142

(1) Pelaku Pembangunan yang tidak memilikipermohonan sertilikat laik fungsi kepada bupati/walikota, khusus untuk Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta kepada gubernur setelah menyelesaikanseluruh atau sebagian pembangunan Rumah Susunsepanjang tidak bertentangan dengan PBGsebagaimana dimaksud dalam Pasal31 ayat (1) dikenaisanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis; dan

b. pembatasan kegiatan usaha.

(21 Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:

a. peringatan tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka waktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja; dan

b. Pelaku. . .

SK No 085022A

Page 83: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-83-

Pelaku Pembangunan yang mengabaikanperingatan tertulis sebagaimana dimaksud padahuruf a dikenai sanksi pembatasan kegiatanusaha berupa tidak dapat melaksanakan serahterima Sarusun dan wajib mengajukanpermohonan sertifikat laik fungsi.

Pasal 143

(1) Pelaku Pembangunan yang membangun RumahSusun Umum milik dan Rumah Susun Komersial milikyang tidak mengelola Rumah Susun dalam masatransisi sebelum terbentuknya PPPSRS sebagaimanadimaksud dalam Pasal 82 ayat (1) dikenai sanksiadministratif berupa:a. peringatan tertulis; danb. pembatasan kegiatan usaha.

(2) Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:a. peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka waktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja; dan

b. Pelaku Pembangunan yang mengabaikanperingatan tertulis sebagaimana dimaksud padahuruf a dikenai sanksi administratif berupapembatasan kegiatan usaha berupa tidak dapatmelaksanakan Pemasaran dan jual beli Sarusun.

Pasal 144

(1) Pemilik yang tidak membentuk PPPSRS sebagaimanadimaksud dalam Pasal 86 ayat (1) dikenai sanksiadministratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara atau penghentian tetappada pengelolaan Rumah Susun; dan

c. pengenaan denda administratif.(2) Tata cara .

b

SK No 092895 A

Page 84: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESlA

-84-

(2) Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:a. peringatan tertulis sebagaimana dimaksud pada

ayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka waktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja;

b. Pemilik yang mengabaikan peringatan tertulissebagaimana dimaksud pada huruf a dikenaisanksi administratif berupa penghentiansementara atau penghentian tetap padapengelolaan Rumah Susun;

c. Pemilik yang mengabaikan penghentiansementara atau penghentian tetap padapengelolaan Rumah Susun sebagaimanadimaksud pada huruf b dikenai sanksiadministratif berupa denda administratif palingsedikit Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah)dan paling banyak Rp250.000.000,00 (dua ratuslima puluh juta rupiah); dan

d. Pemilik yang telah menyelesaikan dendaadministratif sebagaimana dimaksud padahuruf c wajib membentuk PPPSRS paling lambat1 (satu) tahun.

Pasal 145

(1) Pemilik yang tidak melakukan peningkatan kualitasterhadap Rumah Susun yang tidak laik fungsi dantidak dapat diperbaiki dan/atau dapat menimbulkanbahaya dalam pemanfaatan bangunan Rumah Susundan/atau lingkungan Rumah Susun sebagaimanadimaksud dalam Pasal 104 ayat (1) dikenai sanksiadministratif berupa:

peringatan tertulis; dan

perintah pembongkaran bangunan RumahSusun.

(2) Tata cara .

a.

b.

SK No 092896 A

Page 85: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK lNDONESIA

-85-

(2) Tata cara pengenaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:

a peringatan tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) huruf a diberikan sebanyak 2 (dua) kalidengan jangka waktu tiap peringatan tertulispaling lama 5 (lima) hari kerja; dan

Pemilik yang mengabaikan peringatan tertulissebagaimana dimaksud pada huruf a dikenaisanksi administratif berupa perintahpembongkaran bangunan Rumah Susun dalamwaktu paling lama 30 (tiga puluh) hari.

Pasal 146

(1) Pemrakarsa peningkatan kualitas Rumah Susun yangtidak melakukan kewajiban sebagaimana dimaksuddalam Pasal 106 ayat (1) dikenai sanksi administratifberupa peringatan tertulis.

(21 Tata cara pengellaan sanksi administratif sebagaimanadimaksud pada ayat (1) dilakukan sebagai berikut:

a. peringatan tertulis sebagaimana dimaksud padaayat (1) diberikan sebanyak 2 (dua) kali denganjangka waktu tiap peringatan tertulis paling lama5 (lima) hari kerja; dan

b. Pelaku Pembangunan yang mengabaikanperingatan tertulis sebagaimana dimaksud padahuruf a, tidak dapat melaksanakan peningkatankualitas.

Pasal 147

b

SK No 092897 A

Page 86: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-86-

Pasal 147

Pengenaan sanksi administratif sebagaimana dimaksuddalam Peraturan Pemerintah ini dilakukan oleh bupati/walikota, khusus untuk Provinsi Daerah Khusus IbukotaJakarta oleh gubernur.

BAB XXI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 148

Pada saat Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku:

a. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 1988 tentangRumah Susun (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 1988 Nomor 7, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 3372) dicabut dandinyatakan tidak berlaku; dan

Semua peraturan perundang-undangan yangmerupakan peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2}ll tentang Rumah Susun(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2ollNomor 108, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 5252) yang ditetapkan sebelumberlakunya Peraturan Pemerintah ini dinyatakan tetapberlaku sepanjang tidak bertentangan denganPeraturan Pemerintah ini.

Pasal 149

Peraturan Pemerintah ini mulai berlaku pada tanggaldiundangkan.

Agar

b

SK No 092898 A

Page 87: SALINAN - Madiun Kab

PRESIOENREPUBLIK INDONESIA

-87 -

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkanpengundangan Peraturan Pemerintah ini denganpenempatannya dalam Lerr,baran Negara RepublikIndonesia.

Ditetapkan di Jakartapada tanggal 2 Februari 2O2I

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

Diundangkan di Jakartapada tanggal 2 Februari2O2l

MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIAREPUBLIK INDONESIA,

YASONNA H. LAOLY

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2021 NOMOR 23

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARAREPUBLIK INDONESIA

Deputi Bidang Perundang-undangan dantrasi Hukum,

ttd

ttd.

SK No 08639.5 n

vanna Djaman

Page 88: SALINAN - Madiun Kab

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

PENJELASAN

ATAS

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 13 TAHUN 2021

TENTANG

PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN

UMUM

Pemenuhan hak atas rumah merupakan salah satu tanggung jawabNegara dalam kerangka melindungi segenap bangsa Indonesia.

Sebagai salah satu hak asasi, rumah mempunyai fungsi strategissebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga yangmendukung perikehidupan dan penghidupan. Ketersediaan rumahkhususnya bagi MBR menjadi masalah nasional yang dampaknya sangatdirasakan oleh seluruh masyarakat terlebih lagi pada kawasan perkotaanyang cukup padat dengan lahan yang terbatas. Kebijakan pemerintah untukmenumbuhkembangkan norma-norma kehidupan perkotaan yangmenunjang kehidupan masyarakat yang heterogen dan berorientasi padakepentingan masyarakat dilakukan melalui pembangunan Rumah Susun.

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2OLl tentang Rumah Susundiharapkan dapat meminimaiisir kesenjangan sosial yang terjadi dimasyaiakat dengan menciptakan peluang bagi MBR untuk memiliki Sarusunyang layak dan terjangkau. Peraturan Pemerintah ini memberikan kejelasanterhadap pembangunan Rumah Susun Umum melalui pemanfaatan BarangMilik Negara/Daerah berupa tanah dan pendayagunaan tanah wakaf dengancara sewa. Berdasarkan hal tersebut maka asas pemisahan horizontaldigunakan untuk kepemilikan satuan Rumah Susun dan bukti kepemilikandengan Sertifikat Kepemilikan Bangunan Gedung. Disisi lain, buktikepemilikan atas Sarusun dalam bentuk SHM ,Sarusun memberikankepastian akan kepemilikan individu dan kepemilikan bersama yang terdiriatas Bagian Bersama, Benda Bersama, dan Tanah Bersama. Aspek keadilandengan memberikan kesempatan seluruh masyarakat dapat hidupberdampingan pada kawasan perkotaan melalui bentuk-bentuk penguasaan

Sarusun terhadap Rumah Susun Umum, Rumah Susun Khusus, danRumah Susun Negara.

Rumah . . .

I

SK No 086394 A

Page 89: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2-

Rumah Susun Umum adalah salah satu bentuk Rumah Susun yangdalam proses pembangunan, pengelolaan Rumah Susun Umum masatransisi, dan penyerahan pertama kali membutuhkan pengawasanpemerint ah d,an I atau Pemerintah Daerah se suai kewenangannya. Kondisi iniakan memberikan rasa aman dan nyaman bagi pemilik atau penghuni yangakan membawa pada kerukunan, toleransi serta keharmonisan dalamkehidupan sosial kemasyarakatan. Kesadaran bermasyarakat ini yangkemudian akan membentuk rasa memiliki terhadap Rumah Susun sehinggaterjadi pengelolaan dengan baik yang akan berdampak positif terhadap umurkonstruksi Rumah Susun. Tanggung jawab pengelolaan ini dibebankankepada PPPSRS untuk membentuk atau menunjuk Badan Hukum yang.rr"*p, melakukan pengelolaan Rumah Susun. PPPSRS dibentuk oleh parapemitk Rumah Susun melalui mekanisme musyawarah yang demokratis,transparan serta akuntabel.

Pengelolaan Rumah Susun dimulai setelah terbit sertifikat laik fungsiatas bangunan Rumah Susun, artinya masa pengelolaan Rumah Susunmerupakan suatu rangkaian kegiatan yang dimulai saat pembangunanselesai sampai bangunan Rumah Susun akan dilakukan peningkatankualitas. Cakupan kegiatan pengelolaan Rumah Susun meliputi kegiatanoperasional, pemeliharaan, dan perawatan Rumah Susun. PPPSRSmempunyai tanggung jawab terhadap pengelolaan Rumah Susun yangmemterikan jaminan keamanan konstruksi serta keandalan bangunan.Namun demikian, pada saat bangunan Rumah Susun mengalami penurunankualitas yang berakibat membahayakan penghuni dan lingkungan makaperlu aitatcutian peningkatan kualitas Rumah Susun. Peningkatan kualitasRumah Susun dilakukan oleh pemrakarsa dengan pembangunan kembaliRumah Susun melalui kegiatan pembongkaran, penataan, danpembangunan dengan memperhatikan faktor sosial, budaya dan ekonomiyang berkeadilan.

pengaturan dalam Peraturan Pemerintah ini antara lain jenis danp.*rrrf"u.tu.r, Rumah Susun, penyediaan Rumah Susun Umum,pendayagUnaan tanah wakaf untuk Rumah Susun Umum, pemisahanRr*rf, Sr"urr, penguasaan Sarusun pada Rumah Susun Khusus, bentukdan tata ."ru. p..rerbitan SHM Sarusun, bentuk dan tata cara penerbitanSKBG Sarusun, penyewaan Sarusun pada Rumah Susun Negara,pengelolaan Rumah Susun, masa transisi dan tata cara penyerahan pertamakat, PPPSRS, peningkatan kualitas Rumah Susun, pengendalianpenyelenggaraan Rumah Susun, dan bentuk dan tata cara pemberianinsentif t<epada Pelaku Pembangunan Rumah susun Umum dan Rumahsusun Khusus serta bantuan dan kemudahan kepada MBR.

SK No 086962 A

II. PASAL

Page 90: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-3-

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas.

Pasal 2

Cukup jelas.

Pasal 3

Cukup jelas.

Pasal 4

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "fungsi bukan hunian" merupakanpenunjang kehidupan bagi penghuni Rumah Susun.

Contoh: tempat usaha dan gedung pertemuan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 5

Cukup jelas.

Pasal 6

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "wajib menyediakan Rumah SusunUmum" dibuktikan dengan dokumen rencana teknis bangunangedung yang menggambarkan rencana pembangunan RumahSusun Komersial dan Rumah Susun Umum.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat(3) ...

SK No 086961 A

Page 91: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-4-

Ayat (3)

Huruf aYang dimaksud dengan "satu bangunan Rumah Susundalam satu Tanah Bersama" adalah satu bangunanRumah Susun yang terdiri atas Rumah Susun Umum danRumah Susun Komersial yang dibangun di atas satuTanah Bersama.

Huruf b

Yang dimaksud dengan "berbeda bangunan RumahSusun dalam satu Tanah Bersama" adalah Rumah SusunUmum dan Rumah Susun Komersial yang dibangunsecara terpisah di atas satu Tanah Bersama.

Huruf c

Yang dimaksud dengan "berbeda bangunan RumahSusun tidak dalam satu Tanah Bersama" adalah RumahSusun Umum dan Rumah Susun Komersial yangdibangun secara terpisah tidak di atas satu TanahBersama.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 7

Cukup jelas.

Pasal 8

Cukup jelas.

Pasal 9

Cukup jelas.

Pasal 10

Cukup jelas.

Pasal 1 1

Cukup jelas.

Pasal 12...

Sl( No 092903 A

Page 92: SALINAN - Madiun Kab

Pasal 12

Ayat

Ayat

Ayat

Pasal 13

Cukup jelas.

Pasal 14

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-5-

(1)

Yang dimaksud dengan "Pelaku Pembangunan lain" adalahpelaku pembangunan yang bersepakat dengan PelakuPembangunan Rumah Susun Komersial untuk melakukanpembangunan Rumah Susun Umum sebagai bentuk pemenuhankewajiban dengan tidak melepaskan tanggung jawab pelakuPembangunan Rumah Susun Komersial.

(2)

Cukup jelas.

(3)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "pembangunan secara bertahap" adalahkesatuan sistem rencana pembangunan Rumah Susun padasatu hamparan Tanah Bersama untuk 2 (dua) atau lebih RumahSusun yang dilakukan dalam beberapa tahapan pembangunan,dan setiap tahapan pembangunan yang dimulai sejakperencanaan sampai dengan pembangunan selesai diberikanjangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun.

Contoh: pelaku pembangunan merencanakan untukmembangun kumpulan Rumah Susun dalam satu hamparanyang berjumlah 12 (dua belas) bangunan Rumah Susun dalam3 (tiga) tahapan. Setiap tahapan akan dibangun 4 (empat)bangunan Rumah Susun. Dengan demikian maka untuk tahappertama dengan pembangunan 4 (empat) bangunan RumahSusun sejak perencanaan sampai dengan pembangunan selesaidiberikan jangka waktu paling lama 3 (tiga) tahun, hal iniberlaku juga untuk tahap kedua dan tahap ketiga.

Pasal 15. . .

SK No 086960 A

Page 93: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK TNDONESIA

-6-

Pasal 15

Ayat (1)

CukuP jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Yang dimaksud dengan "kerja Sama pemanfaatan" adalah kerjasama antara Pelaku Pembangunan dengan PemerintahPusat/Pemerintah Daerah selaku pemilik tanah Barang MilikNegara/Daerah untuk memanfaatkan tanah tersebut dalampembangunan Rumah Susun Umum.

Ayat (5)

CukuP jelas.

Pasal 16

Ayat (1)

CukuP jelas.

Ayat (21

CukuP jelas.

Ayat (3)

yang dimaksud. dengan "menjadi bagian" adalah satu kesatuanproses pengaJuan PBG yang dilakukan oleh pelakupembangunan.

Pasal 17

Cukup jelas'

Pasal 18

Cukup jelas.

Pasal 19

Cukup jelas.

Pasal20...

SK No 086959 A

Page 94: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-7 -

Pasal 2O

Pasal 2 1

Pasal

Pasal

PasaI

Pasal

Pasal

Pasal

Yang dimaksud dengan "pendayagunaan tanah wakaf' adalahperbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau menyerahkansebagian tanah miliknya untuk pembangunan Rumah Susun Umumdalam jangka waktu tertentu berdasarkan prinsip syariah danketentuan peraturan perundang-undangan.

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "Nazhir" adalah pihak yang menerimaharta benda wakaf dari Wakif untuk dikelola dan dikembangkansesuai dengan peruntukannya.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

22

Cukup jelas.

23

Cukup jelas.

24

Cukup jelas.

25

Cukup jelas.

26

Cukup jelas.

27

Cukup jelas.

Pasal28...

SK No 085023 A

Page 95: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-8-

Pasal 28

Cukup jelas.

Pasal 29

Cukup jelas.

Pasal 30

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "akta pemisahan" adalah tanda buktipemisahan Rumah Susun atas Sarusun, Bagian Bersama, BendaBersama, dan Tanah Bersama dengan Pertelaan yang jelas dalambentuk gambar, uraian, dan batas-batasnya dalam arah vertikaldan horizontal yang mengandung NPP.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal 31

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "sebagian pembangunan Rumah Susun"adalah satu bangunan Rumah Susun atau lebih dari seluruhrencana bangunan Rumah Susun yang terpisah secarahorizontal dan terpisah secara kesatuan konstruksi dalamsatuan lingkungan.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "kelaikan fungsi" adalah berfungsinyaseluruh atau sebagian bangunan Rumah Susun yang dapatmenjamin dipenuhinya persyaratan tata bangunan dankeandalan bangunan Rumah Susun sesuai dengan fungsi yangditetapkan dalam PBG dan izinrencana fungsi dan pemanfaatan.

Pasal 32

Cukup jelas

Pasal 33

Cukup jelas

SK No 092901 A

Pasal 34

Page 96: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-9-

Pasal 34

Cukup jelas.

Pasal 35

Cukup jelas.

Pasal 36

Cukup jelas.

Pasal 37

Ayat ( 1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "prioritas kebutuhan khusus" adalahkelompok sasaran yang menjadi prioritas dan cara penguasaanterhadap Rumah Susun Khusus berdasarkan kebijakan Menteri.

Ayat (3)

Yang dimaksud dengan "pemilik" adalah Pemerintah Pusat atauPemerintah Daerah.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 38

Cukup jelas.

Pasal 39

Cukup jelas.

Pasal 40

Huruf aYang dimaksud dengan "mengalihkan hak penghunian" adalahmemberikan hak penghunian kepada pihak lain tanpa izin daripemilik.

Huruf bCukup jelas.

Fluruf c .

SK No 092908 A

Page 97: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-10-

Huruf c

Cukup jelas.

Pasal 4 1

Cukup jelas.

Pasal 42

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Yang dimaksud dengan "warkah" adalah dokumen yangmerupakan alat pembuktian data fisik dan data yuridis bidangtanah yang telah dipergunakan sebagai dasar pendaftaranbidang tanah tersebut.

Pasal 43

Cukup jelas.

Pasal 44

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "peralihan hak" adalah beralihnyakepemilikan Sarusun dari pelaku pembangunan kepada pembeli(pemilik).

Ayat (3)

Cukup jelas.

Pasal45...

SK No 092909 A

Page 98: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

- 11-

Pasal 45

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Yang dimaksud dengan "pewarisan" adalah peralihan hak yangterjadi karena hukum dengan meninggalnya pewaris.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 46

Cukup jelas.

Pasal47

Cukup jelas.

Pasal 48

Cukup jelas.

Pasal 49

Cukup jelas.

Pasal 50

Cukup jelas.

Pasal 51

Cukup jelas.

Pasal 52

Cukup jelas.

Pasal 53

Cukup jelas.

Pasal 54

Cukup jelas.

Pasal 55. . .

SK No 092910 A

Page 99: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESlA

-t2-Pasal 55

Cukup jelas.

Pasal 56

Cukup jelas.

Pasal 57

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "terjual" adalah pelunasan nilai Sarusunkepada pengembang dan/atau pelunasan kredit konstruksi yangdilakukan oleh pengembang terhadap bank.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Pasal

PasaI

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

58

Cukup jelas.

59

Cukup jelas.

60

Cukup jelas.

61

Cukup jelas.

62

Cukup jelas.

63

Cukup jelas.

64

Cukup jelas.

SK No 09291 I A

Pasal 65 .

Page 100: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK lNDONESIA

- 13-

Pasal 65

Cukup jelas.

Pasal 66

Cukup jelas.

Pasal 67

Ayat (l)Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "permohonan baru perjanjian se'uva atastanah" adalah pembaharuan perjanjian sewa atas tanah yangdilakukan antara pemilik tanah dengan pppsRs yangsebelurnnya perjanjian sewa atas tana-h telah dilakukan antarapemilik ta.nah deng.a.n pelaku pembangunan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (41

Yang dimaksud dengan "keandalan" adalah terpenuhinyapersyaratan aspek keselamatan, kesehatan, kenyamanar, dankemudahan.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

68

Cukup jelas.

69

Cukup jelas.

70

Cukup jelas.

7tCukup jelas.

72

Cukup jelas.

SK No 092912 A

Pasal 73

Page 101: SALINAN - Madiun Kab

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

-L4-

Pasal 73

Cukup jelas.

Pasal 74

Yang dimaksud dengan "pemeliharaan" adalah kegiatan menjagakeandalan bangr'.nan gedung beserta prasarana dan sarananyaagar selalu laik fungsi.

Yang dimaksud dengan "perawatan" adalah kegiatanmemperbaiki dan/atau mengganti bagian bangunarr gedung,komponen, bahan bangunan, danf atau prasarana dan saranaagar bangunan gedung tetap laik fungsi.

Pasal 75

Cukup jelas.

Pasal 76

Cukup jelas.

Pasal 77

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "ihstitusi lain" antara lain,tinggi, lembaga pendidikan keagamaan berasrama dan penerimapembangunan Rumah Susr.n Khusus sesuai l<etentuanperaturan perundang-undangan.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Pasal 78

Cukup jelas.

Pasal 79

Cuktrp jelas.

Pasal 80

Cukup jelas.

Pasal 81

Cukup jelas.

Pasal82...

SK No 092913 A

Page 102: SALINAN - Madiun Kab

PRES lDENREPUBLIK INDONESIA

- 15-

Pasal 82

Ayat (1)

Yang dimaksud dengan "Rumah Susun Umum milik" adalahRumah Susun yang diselenggarakan untuk memenuhikebutuhan rumah bagi MBR dan penguasaannya dengan caradimiliki.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 83

Ayat (1)

Huruf a

Cukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Cuktrp ielas.

Hurr.f d

Yang dimaksud dengan "memfasilitasi terbentuknyaPPPSRS" adalah metnbcrikan kemudahan antara lainberupa menyediakan akomodasi, ruang rapat,perlengkapan rapat, kc'rnsumsi rapat.

Ayat (2)

Cukup'jelas.Pasal 84 ...

SK No 092914 A

Page 103: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-L6-

Pasal 84

Cukup jelas.

Pasal 85

Cukup jelas.

Pasal 86

Cukup jelas.

Pasal 87

Cukup jelas.

Pasal 88

Cukup jelas.

Pasal 89

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "tanda bukti kepemilikan" adalah aktajual beli dan SHM Sarusun atau SKBG Sarusun.

Sedangkan "tanda bukti kepenghunian" adalah perjanjiantertulis untuk sewa atau pinjani pakai untuk menghuni Sarusundari pemilik.

Ayat (3)' Cukup jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Pasal 90

Cukup jelas.

Pasal 9 1

Ayat (1)

C)uknp jelas.

Ayat (2i

Cukup jelas.

Ayat(3) ...

SK No 092915 A

Page 104: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-t7-

Ayat (3)

Yang dimaksud "menyelenggarakan musyawarah" adalahkegiatan yang diawali derrgan perencanaan, persiapan sarnpaidengan pelaksanaan termasuk menyiapkan naskah Can/ataurancangan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga.

Pasal 92

Ayat (1)

Huruf aCukup jelas.

Huruf bCukup jelas.

Huruf c

Cukup jelas.

Huruf dYang dimaksud dengan "pengawas" ad-alah pemilik yanghadir cialanr musyawarah dan bertempat tinggal di RumahSusun.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 93

Cukup j.'las.

Pasal94...

SK No 092916 A

Page 105: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK lNDONESIA

-18-

Pasal 94

Ayat (1)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ayat (a)

Yang dimaksud dengan "rapat umllm" aclalah rapat yangdilakukan setelah terbentuknya PPPSRS atau peralihankepengurusan PPPSRS diakhir periode.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Pasal 95

Ayat (l)Cukup jelas.

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "kepengurusan PPPSRS" adalah pemilikyang berdomisili di Rumah Susun tersebut.

Ayat ($)

Cukup jelas.

Pasal 96

Cukup jelas.

Pasal 97

Cukup jelas.

Pasal 98

Cukup jelas.

Pasal 99

Ct^kutp jelas.

Pasal 100. . .

SK No 092917 A

Page 106: SALINAN - Madiun Kab

PRES lDENREPUBLIK INDONESlA

-19-

Pasal 100

Ayat (1)

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Cu up jelas.

Ayat (a)

Cukup jelas.

Ayat (s)

Cukup jelas.

Pasal 101

Cukup jelas.

Pasal 102

Pasal 103

Cukup jelas.

Pasal 1O4

Ayat (1)

Cukup jelas.

Yang dimaksud dengan "membentuk" adalah PPPSRS

membentuk Badan Hukum pengelola Rumah Susun yangmemiliki kompetensi teknis bangunan dan mampu melakukanpengelolaan Rumah Susun.

Yang dimaksud dengan "menunjuk Badan Hukum pengelola"adalah melakukan pemilihan terhadap beberapa Badan Hukumyang memiliki izin dari Pernerintah Daerah, memiliki kompetensiteknis bangunan dan mampu melal<ukan pengelolaan RumahSusun.

Yang dimaksud dettgar, "bekerja sama" adalah pelaktlpembangunan memperhatikan keselamatan, kearnarian, dankenyamanan pemilik dan penghuni pada Rumah Susun yangsudah ada terkait pada proses pembangunan.

SK No 092918 A

Ayat (2)

Page 107: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-20-

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Ayat (2)

Yang dimaksud dengan "rekomendasi teknis" adalah hasilpemeriksaan kelaikan fungsi Rumah Susun yang dilakukansesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

Ayat (3)

Cukup jelas.

Ay'at (a)

Cukup jelas.

105

Cukup jelas.

106

Cukup jelas.

t07

C'ukrrp je.las.

108

Cukup jelas.

109

Cukup jelas.

110

Cukup jelas.

111

,dyat.(l)

Cukup jelas.

Ayat (2)

Cukup jelas.

Ayat (3)

Hunrf aCukup jelas.

Huruf b. . .

SK No 092919 A

Page 108: SALINAN - Madiun Kab

Huruf b

sementara.

Huruf c

Cukup jelas.

Ayat- (4)

Cukup jelas.

Ayat (5)

Cukup jelas.

Ayat (6)

Cukup jelas.

Pasal 1 12

Cukup jelas.

Pasal 113.

Cukup jelas.

Pasal 1 14

Cukup jelas.

Pasal 1 15

Cukup jelas.

Pasal 1 16

Cukup jelas.

Pasal 1 17

Cukup jelas.

Pasal 1 18

Ayat (1)

Cukup jelas.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-2t-

Yang dimal:sud "sosialisasi" adalah kegiatan yangdilakukan pelaku pembangunan unr'uk menyampaikanirrformasi kepada Pemilik atau Per:ghuni mengenai antaralain rencana pembongkaran, pemindahan tempat hunian

SK No 092q20 A

Ayat(21 ...

Page 109: SALINAN - Madiun Kab

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Ayat (2)

Ayat (3)

Cukup jelas

119

Cukup jelas.

t20Cukup jelas.

L2L

Cukup jelas.

t22

Cukup jelas.

L23

Cukup jelas.

r24

Cukup jelas.

r25Cukup jelas.

t26Cukup jelas.

t27Cukup jelas.

r28Cukup jelas.

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-22-

Yang dimaksud dengan "r'iokumen rencana teknis" adalahgambar teknis bangunan gedung dan kelengkapannya yangmengikuti tahapan prarencana, pengernbangan rencana danpen)rusunan gambar kerja yang terdiri ata.s: rencana arsitektur,rencana strr-rktur, rencana utilitas, serta rencana spesifikasiteknis, rcncana anggaran biaya, dan perhitungan teknispendukung sesrrai pedoman dan standar teknis yang berlaku.

SK No 092921 A

Pasal 129...

Page 110: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-23-

Pasa!

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

L29

Cukup jelas.

130

Cukup jelas.

131

Cukup jelas.

t32Cukup jelas.

133

Cukup jelas.

134

Cukup jelas.

135

Cukup jelas.

136

Cukup jelas.

r37

Cukup jelas.

138

Cukup jelas.

139

Cukup jelas.

140

Cukup jelas.

t41

Cukup jelas.

t42Cukup jelas.

SK No 092922 A

Pasal 143. . .

Page 111: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

-24-

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

Pasal

143

Cukup jelas.

t44Cukup jelas.

145

Cukup jelas.

t46Cukup jelas.

147

Cukup jelas.

t48Cukup jelas.

t49Cukup jelas.

TAMBAHAN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 6625

SK No 086393 A

Page 112: SALINAN - Madiun Kab

PRES IDENREPUBLIK INDONESIA

LAMPIRAN

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA

NOMOR 13 TAHUN 2021

TENTANG

PENYELENGGARAAN RUMAH SUSUN

IZIN RENCANA FUNGSI DAN PEMANFAATAN RUMAH SUSUN SERTA

PENGUBAHANNYA

NO. URAIAN KEGIATAN I.AMA PEIAXSANAAN PEIAKU PEMBANGUNAN PEMERINTAH DAERAH

L

* Permohonan izin denpan melamoirkan oersvaratan.

a. sertifikat hak atas tanah

b. surat keterangan rencana kabupaten/kota

c. Eambar rencana tapak

d. gambar rencana arsitektur yang memuat denah, tampak, dan potongan

rumah susun yang menunjukkan dengan jelas batasan secara vertikal dan

horisontal dari sarusun

e. gambar rencana struktur beserta oerhitunsannva

f. gambar rencana yang menunjukkan dengan lelas bagian bersama,

benda bersama, dan tanah bersama

A. gambar rencana utilitas umum dan instalasi beserta oerlengkapannva

2 Evaluasi permohonan 5 harr kerja *3 Keputusan evaluasr permohonan t hari kerja

Idak t"4

Pengesahan izrn rencana fungsi dan pemanfaatan rumah susun drterbitkan

dalam satu kesatuan proses Persetujuan Bangunan Gedungt harr kerja

Trdakl

5 Pengubahan rencana fungsi dan pemanfaatan (apabrla ada).lY I

6

Permohonan pengubahan rzin rencana fungsr dan pemanfaatan rumah susun

denaan melamprrkan oersvaratan:

a. rzin rencana fungsr dan pemanfaatannya yanE telah disahkan

b. cambar rencana taoak beserta Deneubahannva

c. eambar rencana arsitektur beserta oensubahannva

d. sambar rencana struktur dan oerhrtunsannva beserta Deneubahannva

e. gambar rencana yang menunjukkan dengan jelas bagian bersama,

benda bersama, dan tanah bersama beserta pengubahannya

f. gambar rencana utilrtas umum dan instalasi beserta perlengkapannya

beserta pengubahannva

7 Evaluasr permohonan pengubahan 5 harr kerja +8 Keputusan evaluasr permohonan pengubahan t hari kerla

Tidak +9 Pengesahan pengubahan izin rencana fungsi dan pemanfaatan rumah susun I hari kerla

vraO

SK No 085008 A

KETERANGAN . .

Page 113: SALINAN - Madiun Kab

PRES lOENREPUBLIK INDONESIA

-2-

KETERANGAN

*

O,

Ia

: menjadi bagian proses Persetujuan Bangunan Gedung

: mulai (startl atau (Ttnish)

: data masuk

: kegiatan evaluasi

: opsi ya atau tidak

r proses permohonan ditolak dan wajib melengkapi dokumen

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

JOKO WIDODO

ttd

Salinan sesuai dengan aslinya

KEMENTERIAN SEKRETARIAT NEGARAREPUBLIK INDONESIA

Perundang-undangan dantrasi Hukum,

SK No 085007 A

na Djaman