sambungan pn sebagai penyearah, kapasitor, saklar, dan resistor
DESCRIPTION
makalah yang menjelaskan tentang prinsip sambungan pn sebagai penyearah, kapasitor, saklar serta resistormakalah ini dikerjakan guna memenuhi tugas rekayasa bahanTRANSCRIPT
![Page 1: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/1.jpg)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semikonduktor merupakan bahan dengan konduktivitas listrik yang berada diantara
isolator dan konduktor. Disebut semi atau setengah konduktor, karena bahan ini memang
bukan konduktor murni. Semikonduktor, umumnya diklasifikasikan berdasarkan harga
resistivitas listriknya pada suhu kamar, yakni dalam rentang 10-2-109 Ωcm. Sebuah
semikonduktor akan bersifat sebagai isolator pada temperatur yang sangat rendah, namun
pada temperatur ruang akan bersifat sebagai konduktor.
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena konduktivitasnya dapat
diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa disebut doping). Semikonduktor
merupakan elemen dasar dari komponen elektronika seperti dioda, transistor dan IC
(integrated circuit). Semikonduktor sangat luas pemakainnya, terutama sejak ditemukannya
transistor pada akhir tahun 1940-an. Oleh karena itu semikonduktor dipelajari secara intensif
dalam fisika zat padat. Namun dalam makalah ini hanya dibahas sifat fisis dasar
semikonduktor saja.
Dalam menyajikan sifat fisis dasar semikonduktor, makalah ini membahas mengenai
sambungan P-N. Dimana sambungan P-N dapat berperan sebagai penyearah, kapasitor dan
saklar, dan juga sebagai resistor.
Bahan semikonduktor yang banyak dikenal contohnya adalah silikon (Si), germanium
(Ge) dan Galium Arsenida (GaAs). Germanium dahulu adalah bahan satu-satunya yang
dikenal untuk membuat komponen semikonduktor. Namun belakangan, Silikon menjadi
popular setelah ditemukan cara mengekstrak bahan ini dari alam. Silikon merupakan bahan
terbanyak ke-dua yang ada dibumi setelah oksigen (O2). Pasir, kaca dan batu-batuan lain
adalah bahan alam yang banyak mengandung unsur silikon.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai
berikut :
a. Bagaimana prinsip sambungan P-N sebagai penyearah, kapasitor dan saklar, dan
juga sebagai resistor?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah tersebut, maka didapatkan tujuan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1
![Page 2: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/2.jpg)
2
a. Mengetahui dan memahami prinsip sambungan P-N sebagai penyearah, kapasitor
dan saklar, dan juga sebagai resistor.
1.4 Sistematika Makalah
Pada makalah ini terdiri atas 4 bab. Bab I berisi tentang latar belakang, permasalahn,
tujuan dan sistematika makalah. Kemudian pada bab 2 berisi dasar teori mengenai
sambungan P-N secara umum, maupun penjelasan mengenai penyearah, kapasitor, dan
juga resistor. Pada bab 3 berisi pembahasan mengenai sambungan P-N yang berperan
sebagai penyearah, kapasitor, dan resistor, dan pada bab 4 berisi kesimpulan dari
makalah ini.
![Page 3: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/3.jpg)
BAB II
DASAR TEORI
2.1 Sambungan P-N
Sambungan PN (atau diode) adalah suatu saklar (switch) atau komponen yang elektron2
akan dengan mudah mengalir melaluinya dalam satu arah, tetapi tidak dalam arah yang
berlawanan.
Karakteristik Sambungan P-N:
a. Sambungan adalah daerah yang didalamnya tidak mempunyai pembawa muatan dan
dikenal sebagai daerah deplesi (depletion).
b. Daerah sambungan (depletion) mempunyai ketebalan fisik yang bervariasi dengan
tegangan yang diterapkan. Suatu catu-maju mengurangi ketebalan daerah deplesi;
catu-balik meningkatkan ketebalan daerah deplesi.
c. Ada suatu tegangan, atau potensial yang berhubungan dengan sambungan, 0.5 ~
0.8V diperlukan untuk mencatu-maju diode Si (0.3V untuk diode Ge).Sekedar
informasi, Ge (germanium) sekarang sudah tidak dipakai karena orang lebih banyak
menggunakan Si
2.2 Penyearah
Penyearah adalah suatu rangkaian yang berfungsi untuk mengubah tegangan bolak balik
menjadi tegangan searah. Penyerah dengan menggunakan dioda menggunakan sifat dioda
yang akan menhantarkan pada satu arah dengan drop tegangan terkecil 0,7 volt. Terdapat
dua jenis rangkaian penyearah, yaitu penyearah setengah gelombang dan penyearah
gelombang penuh.
2.3 Kapasitor
Gambar 2.1 Kapasitor
3
![Page 4: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/4.jpg)
4
Kapasitor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan muatan listrik. Struktur
sebuah kapasitor terbuat dari 2 buah plat metal yang dipisahkan oleh suatu bahan dielektrik.
Bahan-bahan dielektrik yang umum dikenal misalnya udara vakum, keramik, gelas dan lain-
lain. Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-muatan positif akan
mengumpul pada salah satu kaki (elektroda) metalnya dan pada saat yang sama muatan-
muatan negatif terkumpul pada ujung metal yang satu lagi.
Muatan positif tidak dapat mengalir menuju ujung kutub negatif dan sebaliknya muatan
negatif tidak bisa menuju ke ujung kutub positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik yang
non-konduktif.
Muatan elektrik ini “tersimpan” selama tidak ada konduksi pada ujung-ujung kakinya.
Di alam bebas, fenomena kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan
positif dan negatif di awan.
2.4 Photodioda
Photodioda adalah suatu jenis dioda yang resistansinya berubah-ubah kalau cahaya yang
mengenai dioda berubah - ubah intensitasnya. Dalam kondisi gelap nilai tahanannya sangat
besar sehingga praktis tidak ada arus yang mengalir. Semakin kuat cahaya yang jatuh pada
dioda maka makin kecil nilai tahanannya, sehingga arus yang mengalir semakin besar. Jika
photodioda persambungan p-n bertegangan balik disinari, maka arus akan berubah secara
linier dengan kenaikan fluks cahaya yang dikenakan pada persambungan tersebut.
Photo dioda digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun
dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas
cahaya dibawah 1pW/cm2 sampai intensitas diatas 10mW/cm2. Jika photo dioda tidak
terkena cahaya, maka tidak ada arus yang mengalir ke rangkaian pembanding, jika photo
dioda terkena cahaya maka photodiode akan bersifat sebagai tegangan, sehingga Vcc dan
photo dioda tersusun seri, akibatnya terdapat arus yang mengalir ke rangkaian pembanding.
![Page 5: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/5.jpg)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sambungan P-N (P-N Juntion) Sebagai Penyearah
Dalam dunia elektronika, P-N Juction yang berfungsi sebagai penyearah sering disebut
sebagai dioda. Kata dioda mengandung arti dua elektroda yaitu anoda dan katoda. Dioda
terdiri dari dua jenis semikonduktor yaitu semikonduktor tipe N dan semikonduktor tipe P.
Dalam pembuatan dioda ini, dilakukan dengan cara memberikan doping (impurity material)
yang berbeda pada suatu bahan (monolitic).
Gambar 3.1 Doping (impurity material)
Perhatikan gambar diatas, gambar lingkaran putih menunjukan hole, sedangkan bagian
lingkaran putih menunjukan elektron dari dopan yang bertipe n. Di bagian yang berdekatan
dengan sambungan elektron berdifusi atau bergerak mendekati hole sehingga terbentuk
“depletion region”.
Gambar 3.2 Depletion Region
Pemberian tegangan maju (Forward bias) pada dioda, dimana sisi P diberi tegangan
positif dan sisi N diberi tegangan negatif, elektron dari sisi N akan lebih mudah mengalir
untuk mengisi hole di sisi P. Pada saat itu, “depletion region” menjadi semakin sempit
sehingga elektron akan mengalir menuju ke hole dengan hambatan yang kecil.
5
![Page 6: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/6.jpg)
6
Gambar 3.3 Forward bias
Gambar 3.4 Pada keadaan ekuilibrium Gambar 3.5 Pada keadaan Forward bias
Sedangkan ketika diberi reverse bias, dimana sisi P diberi tegangan diberi tegangan
negarif dan sisi N diberi tegangan positif, elektron di sisi N akan lebih sulit mengalir menuju
hole. Pemberian reverse bias pada P-N Juction menyebabkan “depletion layer” melebar. Hal
ini yang menyebabkan elektron lebih susah mengalir menuju hole bahkan tidak dapat
mengalir menuju hole (sisi P).
Gambar 3.6 Pada keadaan ekuilibrium Gambar 3.7 Pada keadaan Reverse bias
Dari sifat P-N Junction ketika diberikan forward bias dan reverse bias tersebut, dapat
diketahui bahwa P-N Junction (dioda) hanya dapat mengalirkan arus searah saja. Sifat inilah
yang menyebabkan dioda sering digunakan sebagai penyearah (rectifier).
3.2 Sambungan P-N (P-N Juntion) Sebagai Kapasitor
Kapasitor terdiri dari kapasitor-kapasitor yang bahan dielektriknya adalah lapisan metal-
oksida. Umumnya kapasitor yang termasuk kelompok ini adalah kapasitor polar dengan
tanda + dan – di badannya. Kapasitor ini dapat memiliki polaritas karena proses
pembuatannya menggunakan elektrolisa sehingga terbentuk kutub positif anoda dan kutub
negatif katoda (sambungan P-N).
![Page 7: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/7.jpg)
7
Gambar 3.8 Sambungan P-N Sebagai Kapasitor
Beberapa metal seperti tantalum, aluminium, magnesium, titanium, niobium, zirconium
dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida.
Contoh dari kapasitor ini yaitu Elco / kondensator.
Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses
penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup kedalam larutan electrolit (sodium borate)
lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan electrolit diberi tegangan negatif (katoda).
Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidasi permukaan plat metal.
Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida
(Al2O3) pada permukaannya.
Dengan demikian berturut-turut plat metal (anoda), lapisan-metal-oksida dan electrolyte
(katoda) membentuk kapasitor. Dalam hal ini lapisan-metal-oksida sebagai dielektrik.
Lapisan metal-oksida ini sangat tipis, sehingga dapat dibuat kapasitor yang kapasitansinya
cukup besar. Karena alasan ekonomis dan praktis, umumnya bahan metal yang banyak
digunakan adalah aluminium dan tantalum. Untuk mendapatkan permukaan yang luas,
bahan plat Aluminium ini biasanya digulung radial. Sehingga dengan cara itu dapat
diperoleh kapasitor yang kapasitansinya besar.
Sebagai contoh 100uF, 470uF, 4700uF dan lain-lain, yang sering juga disebut kapasitor
elco. Bahan electrolyte pada kapasitor Tantalum ada yang cair tetapi ada juga yang padat.
Disebut electrolyte padat, tetapi sebenarnya bukan larutan electrolit yang menjadi elektroda
negatif-nya, melainkan bahan lain yaitu manganese-dioksida. Dengan demikian kapasitor
jenis ini bisa memiliki kapasitansi yang besar namun menjadi lebih ramping dan mungil.
Selain itu karena seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan
lama. Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil Jadi dapat dipahami
mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.
3.2.2 Tipe Kapasitor
![Page 8: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/8.jpg)
8
Kapasitor terdiri dari beberapa tipe, tergantung dari bahan dielektriknya. Untuk lebih
sederhana dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu kapasitor electrostatic, electrolytic dan
electrochemical.
Gambar 3.9 Kapasitor
a. Kapasitor Electrostatic
Kapasitor electrostatic adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan
dielektrik dari keramik, film dan mika. Keramik dan mika adalah bahan yang popular
serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil. Tersedia dari besaran pF
sampai beberapa uF, biasanya digunakan untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan
dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan
material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar),
polystyrene,polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.
Mylar, MKM, MKT adalah beberapa contoh sebutan merek dagang untuk kapasitor
dengan bahan-bahan dielektrik film. Umumnya kapasitor kelompok ini adalah non-polar.
b. Kapasitor Electrochemical
Satu jenis kapasitor lain adalah kapasitor electrochemical. Termasuk kapasitor jenis ini
adalah batere dan accu. Pada kenyataanya batere dan accu adalah kapasitor yang sangat
baik, karena memiliki kapasitansi yang besar dan arus bocor (leakage current) yang
sangat kecil. Tipe kapasitor jenis ini juga masih dalam pengembangan untuk
mendapatkan kapasitansi yang besar namun kecil dan ringan, misalnya untuk applikasi
mobil elektrik dan telepon selular.
3.3 Sambungan P-N (P-N Juntion) Sebagai Resistor (Photodioda)
![Page 9: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/9.jpg)
9
Photodioda dibuat dari semikonduktor dengan bahan yang populer adalah silicon ( Si)
atau galium arsenida ( GaAs), dan yang lain meliputi InSb, InAs, PbSe. Material ini
menyerap cahaya dengan karakteristik panjang gelombang mencakup: 2500 Å – 11000 Å
untuk silicon, 8000 Å – 20,000 Å untuk GaAs. Ketika sebuah photon (satu satuan energi
dalam cahaya) dari sumber cahaya diserap, hal tersebut membangkitkan suatu elektron dan
menghasilkan sepasang pembawa muatan tunggal, sebuah elektron dan sebuah hole, di mana
suatu hole adalah bagian dari kisi-kisi semikonduktor yang kehilangan elektron. Arah Arus
yang melalui sebuah semikonduktor adalah kebalikan dengan gerak muatan pembawa.cara
tersebut didalam sebuah photodiode digunakan untuk mengumpulkan photon –
menyebabkan pembawa muatan (seperti arus atau tegangan) mengalir/terbentuk di bagian-
bagian elektroda.
Gambar 3.10 Photodioda
Karakteristik photodiode
- Photodioda mempunyai respon 100 kali lebih cepat daripada phototransistor
- Dikemas dengan plastik transparan yang juga berfungsi sebagai lensa. Lensa tsb
lebih dikenal sebagai ‘lensa fresnel’ dan ‘optical filter’
- Penerima infra merah juga dipengaruhi oleh ‘active area’ dan ‘respond time’
Gambar 3.11 Electronic Detector Spectral Sensitivities
![Page 10: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/10.jpg)
10
Tabel 3.1 Reverse Voltage dan Photodiode current
Aplikasi dari photodiode:
Diode sebagai kondisi open circuit jika dianalogikan seperi sakelar
Photodiode sebagai close circuit jika dianalogikan seperti sakelar
![Page 11: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/11.jpg)
11
BAB IV
SIMPULAN
4.1 Simpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil antara lain adalah :
a. Sambungan PN (atau diode) adalah suatu saklar (switch) atau komponen yang
elektron-elektronnya akan dengan mudah mengalir melaluinya dalam satu arah,
tetapi tidak dalam arah yang berlawanan.
b. Sambungan P-N dapat berperan sebagai penyearah, kapasitor, dan juga resistor.
![Page 12: Sambungan Pn Sebagai Penyearah, Kapasitor, Saklar, Dan Resistor](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082413/55cf9bba550346d033a72db0/html5/thumbnails/12.jpg)
12
LAMPIRAN
PENUGASAN
Erna Septyaningrum : Sambungan P-N sebagai Penyearah
Fradita Aan Winarno : Makalah, PPT dan Print
Ayu Rachma Permatasari : Sambungan P-N sebagai Kapasitor
Rendy Krisnanta Putra : Sambungan P-N sebagai Resistor (Photodiode)