sambutan kakanwil kemenag prov

3
SAMBUTAN KAKANWIL KEMENAG PROV. NTT PADA PERAYAAN DHARMA SHANTI HARI RAYA NYEPI TAHUN BARU SAKA 1937 BERSAMA DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENAG PROV. NTT TANGGAL 24 MARET 2015 Om Swastyastu, Puji dan syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugerah-Nya kita senantiasa dalam keadaan sehat wal'afiat. Pada tanggal 21 Maret 2015 kemarin Saudara-Saudara kita umat Hindu di Indonesia khusunya di Nusa Tenggara Timur telah melaksanakan dan merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1937. Bagi umat Hindu, hari raya Nyepi senantiasa dilalui dengan melaksanakan empat pantangan utama, yaitu Amati Lelunganan, Amati Lelanguan, Amati Karya dan Amati Geni. Catur Berata (empat pantangan) penyepian menurut hemat saya merupakan sebuah cara sistematik untuk melatih ke'aku'an agar berjalan sesuai dengan ajaran agama. Catur berata penyepian merupakan media untuk mereformasi diri kita agar semakin baik, semakin berkualitas dan mampu memberikan kontribusi bagi lingkungan dimana kita hidup. Oleh karena itu, saya berharap nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan hari raya Nyepi hendaknya dapat saudara petik dan manfaatkan sebagai pedoman hidup dalam menjalin hubungan dengan Tuhan, sesame manusia, dan antara manusia dengan alam lingkungan. Hadirin yang saya hormati, Ketika saudara melaksanakan puasa (tidak makan, minum, tidur dan berbicara) sesungguhnya saudara telah diberi kesempatan untuk melakukan kontemplasi mengenai Tuhan, mengenai betapa diri kita tidak boleh mendahului kehendak Tuhan, apalagi mengatur jalannya Tuhan. Pada saat itu pula saudara diberi waktu untuk melakukan refleksi akan perjalanan hidup kita sebelum ini, untuk menilai dan memperbaiki hidup di masa datang, termasuk bagaimana kita harus meningkatkan kualitas pengabdian kita kepada keluarga, bangsa dan Negara. Oleh karena itu, jadikanlah puasa yang saudara lakukan sebagai landasan untuk tidak melakukan tindakan yang tidak dibenarkan oleh agama. Rangkaian Hari Raya Nyepi juga memiliki dimensi peningkatan proses silaturrahmi antar sesama anak bangsa melalui apa yang disebut kegiatan Dharma Shanti. Forum ini hendaknya dimanfaatkan untuk saling memaafkan, media untuk saling memberi dukungan moral agar pengabdian kita dilingkungan sekecil apapun semakin berprestasi. Tidak ada orang yang dapat bekerja sendiri, tidak

Upload: soedachlah

Post on 29-Sep-2015

10 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Agama

TRANSCRIPT

SAMBUTAN KAKANWIL KEMENAG PROV. NTTPADA PERAYAAN DHARMA SHANTI HARI RAYA NYEPI TAHUN BARU SAKA 1937BERSAMA DHARMA WANITA PERSATUAN UNIT KANWIL KEMENAG PROV. NTT TANGGAL 24 MARET 2015Om Swastyastu,Puji dan syukur kita panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas anugerah-Nya kita senantiasa dalam keadaan sehat wal'afiat. Pada tanggal 21 Maret 2015 kemarin Saudara-Saudara kita umat Hindu di Indonesia khusunya di Nusa Tenggara Timur telah melaksanakan dan merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1937. Bagi umat Hindu, hari raya Nyepi senantiasa dilalui dengan melaksanakan empat pantangan utama, yaitu Amati Lelunganan, Amati Lelanguan, Amati Karya dan Amati Geni.Catur Berata (empat pantangan) penyepian menurut hemat saya merupakan sebuah cara sistematik untuk melatih ke'aku'an agar berjalan sesuai dengan ajaran agama. Catur berata penyepian merupakan media untuk mereformasi diri kita agar semakin baik, semakin berkualitas dan mampu memberikan kontribusi bagi lingkungan dimana kita hidup. Oleh karena itu, saya berharap nilai-nilai yang terkandung dalam pelaksanaan hari raya Nyepi hendaknya dapat saudara petik dan manfaatkan sebagai pedoman hidup dalam menjalin hubungan dengan Tuhan, sesame manusia, dan antara manusia dengan alam lingkungan.

Hadirin yang saya hormati, Ketika saudara melaksanakan puasa (tidak makan, minum, tidur dan berbicara) sesungguhnya saudara telah diberi kesempatan untuk melakukan kontemplasi mengenai Tuhan, mengenai betapa diri kita tidak boleh mendahului kehendak Tuhan, apalagi mengatur jalannya Tuhan. Pada saat itu pula saudara diberi waktu untuk melakukan refleksi akan perjalanan hidup kita sebelum ini, untuk menilai dan memperbaiki hidup di masa datang, termasuk bagaimana kita harus meningkatkan kualitas pengabdian kita kepada keluarga, bangsa dan Negara. Oleh karena itu, jadikanlah puasa yang saudara lakukan sebagai landasan untuk tidak melakukan tindakan yang tidak dibenarkan oleh agama.Rangkaian Hari Raya Nyepi juga memiliki dimensi peningkatan proses silaturrahmi antar sesama anak bangsa melalui apa yang disebut kegiatan Dharma Shanti. Forum ini hendaknya dimanfaatkan untuk saling memaafkan, media untuk saling memberi dukungan moral agar pengabdian kita dilingkungan sekecil apapun semakin berprestasi. Tidak ada orang yang dapat bekerja sendiri, tidak ada orang yang benar sendiri, oleh karena itu momentum ini hendaknya dijadikan sebagai wahana saling memahami satu sama lain, saling memberi dukungan dan memaafkan.

Hadirin sekalian yang berbahagia, Tema Perayaan Hari Raya Nyepi tahun ini, "JADIKAN PERAYAAN NYEPI TAHUN BARU AKA 1937 UNTUK PENYUCIAN DIRI & ALAM SEMESTA MENUJU PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN," memiliki makna yang sangat dalam. Tema itu mengandung makna kita semua harus melakukan introspeksi dan mawas diri dalam meningkatkan etos kerja serta menata lingkungan dalam kebersamaan menuju kehidupan yang lebih sejahtera dan damai. Bagi segenap umat Hindu, Nyepi memiliki arti penting untuk merenungkan hakikat dan makna kehidupan di alam fana ini. Nyepi merupakan sarana introspeksi dan evaluasi diri untuk membersihkan jiwa dari segala bentuk perilaku yang tidak baik. Di samping itu, Nyepi juga menjadi sarana untuk memaknai kehidupan yang lebih berarti, serta menjaga kesucian rohani menuju jalan yang benar, berdasarkan Dharma dan falsafah Tri Hita Karana. Semua pesan-pesan moral, spiritual, dan kebajikan yang disampaikan pada rangkaian Nyepi ini, pada hakikatnya tetap relevan kapan pun dan di mana pun. Penyegaran dan pencerahan begini amat penting bagi umat Hindu dalam upaya untuk terus menjunjung tinggi kedamaian, ketentraman, toleransi, dan harmoni dalam kehidupan. Kedamaian, toleransi, dan harmoni juga perlu terus kita pelihara, kita hidupkan, dan kita segarkan di tengah kehidupan bangsa yang sangat majemuk. Jika semua itu dapat kita jaga, niscaya hidup kita akan diwarnai oleh ketentraman dan kebahagiaan bagi semua.

Hadirin sekalian yang saya muliakan, Pada kesempatan yang baik ini pula, kepada seluruh umat Hindu pegawai yang ada dijajaran Kantor Wilyah Kementerian Agama Prov. NTT serta pada Kantor Kementerian Agama Kab/Kota se Nusa Tenggara Timur, saya mengajak untuk terus dan selalu menjaga kerukunan antar-umat beragama di Provinsi NTT ini, seraya terus mendorong mereka semua untuk senantiasa berbakti kepada bangsa dan negara. Proses pembangunan yang tengah berjalan memerlukan kontribusi dan partisipasi dari segenap komponen bangsa. Demikianlah beberapa hal yang dapat saya sampaikan pada kesempatan ini kepada umat Hindu di Lingkungan Kanwil Kemenag Prov. Nusa Tenggara Timur, disertai ucapan selamat Hari Raya Nyepi Tahun Caka 1937. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa senantiasa melimpahkan kebahagiaan, kedamaian, dan kesejahteraan kepada kita semua. Terima kasih, Om Shanti Shanti Shanti Om.