sandrya deprisicka 1

9
 Sandrya Deprisicka S 1102009259 Tugas Mandiri PBL Skenario 1 : Urin Seperti Air Cucian Daging 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makroskopik dan Mikroskopik Ginjal dan Saluran Kemih 1.1.  Menjelaskan anatomi makroskopik ginjal dan saluran kemih  Ginjal Ginjal atau ren merupakan organ yang terdapat pada dinding  posterior abdomen di sebelah kanan dan kiri columna vertebralis yang  berbentuk biji kacang tanah. Ginjal kiri lebih tingga dari yang kanan. Terletak retro peritoneal dengan ukuran normal 12x6x2cm dan berat 130gr. Proyeksi ginjal pada dinding belakang abdomen : o Batas atas ginjal kanan : setinggi vertebra thorakalis 12, batas atas bawah setinggi vertebra lumbal 3. o Batas atas ginjal kiri : setinggi vertebra thorakalis 11, batas  bawah setinggi tengah vertebra lumbal 2-3. Anatomi bagian luar ginjal : o Bagian luar dibungkus oleh jaringan ikat tebal “fascia renalis” yang terdiri dari lamina anterior dan lamina posterior. o Selubung yang langsung menutupi bagian cortex ginjal disebut “capsula fibrosa renalis, dan selubung yang tidak langsung membungkus disebut :capsula adiposa renalis”. o Untuk melihat struktur ginjal, ginjal harus dipotong secara longitudinal menurut garis broedel dari apikal ke bawah. Anatomi bagian dalam ginjal : o Bagian dalam ginjal terdiri dari cortex (luar) dan medulla (dalam) o Bagian cortex yang masuk ke medulla disebut columna renalis o Bagian medulla yang berbentuk kerucut disebut pyramid renalis, dan bagian apexnya disebut papilla renalis  calyx renalis minor  calyx major  pelvis renalis o Tempat keluar masuknya alat dari atau ke ginjal disebut hilus renalis. Yang masuk adalah arteri renalis, plexus renalis, dan nervus vagus. Yang keluar adalah vena renalis, ureter, dan Nn limfatici.  Ureter Lanjutan dari kadua pelvic renalis membawa urin ke vesica urinaria, beerbatasan dengan pars pelvica pada auditus pelvic. Ureter terbagi menjadi dua, yaitu : o Ureter pars abdominalis o Ureter pars pelvica Panjang ureter 25cm dalam perjalananya ke vesica urinaria terdapat 3 buah daerah penyempitan, yaitu : o Pada batas pelvic renalis dan permulaan keluar ureter o Pada waktu masuk cavum pervic menyilang arteri iliaca communis o Pada waktu masuk ke dalam vesica urinaria (ostium ureteric vesicae)

Upload: sandrya-deprisicka

Post on 09-Oct-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sandrya

TRANSCRIPT

  • 5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1

    1/9

    Sandrya Deprisicka S

    1102009259

    Tugas Mandiri PBL

    Skenario 1 : Urin Seperti Air Cucian Daging

    1.

    Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makroskopik dan Mikroskopik Ginjal danSaluran Kemih

    1.1. Menjelaskan anatomi makroskopik ginjal dan saluran kemih

    Ginjal

    Ginjal atau ren merupakan organ yang terdapat pada dinding

    posterior abdomen di sebelah kanan dan kiri columna vertebralis yang

    berbentuk biji kacang tanah. Ginjal kiri lebih tingga dari yang kanan.

    Terletak retro peritoneal dengan ukuran normal 12x6x2cm dan berat

    130gr. Proyeksi ginjal pada dinding belakang abdomen :

    o Batas atas ginjal kanan : setinggi vertebra thorakalis 12, batas

    atas bawah setinggi vertebra lumbal 3.

    o

    Batas atas ginjal kiri : setinggi vertebra thorakalis 11, batas

    bawah setinggi tengah vertebra lumbal 2-3.

    Anatomi bagian luar ginjal :

    o Bagian luar dibungkus oleh jaringan ikat tebal fascia renalis

    yang terdiri dari lamina anterior dan lamina posterior.

    o Selubung yang langsung menutupi bagian cortex ginjal disebut

    capsula fibrosa renalis, dan selubung yang tidak langsung

    membungkus disebut :capsula adiposa renalis.

    o Untuk melihat struktur ginjal, ginjal harus dipotong secara

    longitudinal menurut garis broedel dari apikal ke bawah.

    Anatomi bagian dalam ginjal :o

    Bagian dalam ginjal terdiri dari cortex (luar) dan medulla

    (dalam)

    o Bagian cortex yang masuk ke medulla disebut columna renalis

    o Bagian medulla yang berbentuk kerucut disebut pyramid renalis,

    dan bagian apexnya disebut papilla renalis calyx renalis minor

    calyx major pelvis renalis

    o Tempat keluar masuknya alat dari atau ke ginjal disebut hilus

    renalis. Yang masuk adalah arteri renalis, plexus renalis, dan

    nervus vagus. Yang keluar adalah vena renalis, ureter, dan Nn

    limfatici.

    UreterLanjutan dari kadua pelvic renalis membawa urin ke vesica

    urinaria, beerbatasan dengan pars pelvica pada auditus pelvic. Ureter

    terbagi menjadi dua, yaitu :

    o Ureter pars abdominalis

    o Ureter pars pelvica

    Panjang ureter 25cm dalam perjalananya ke vesica urinaria

    terdapat 3 buah daerah penyempitan, yaitu :

    o Pada batas pelvic renalis dan permulaan keluar ureter

    o Pada waktu masuk cavum pervic menyilang arteri iliaca

    communis

    o

    Pada waktu masuk ke dalam vesica urinaria (ostium uretericvesicae)

  • 5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1

    2/9

    Ureter keluar dari hilus ginjal dan berjalan vertikal ke bawah di

    belakang peritoneum parietale melekat ke musculus psoas masuk ke

    pelvis menyilang a.v. iliaca communis di depan ligamentum sacro iliaca

    masuk ke pelvis menuju vesica urinaria.

    Vesica urinaria

    Merupakan kantong urin (buli-buli) yang merupakan tempat muarasaluran urinarius ureter dan sinistra dan terdapat dalam rongga pelvis.

    Struktur vesica urinaria adalah :

    o Berbentuk pyramid 3 sisi, apex menuju ventral atas dan basis

    (fundus) menuju dorso caudal dan corpus terdapat antara apex

    dan fundus vesicae.

    o Pada bagian kiri atau kanan fundus vesicae terdapat tempat

    kedua muara ureter yang disebut ostium ureteris dan daerah

    tersebut berbentuk segitiga yang dikenal dengan trigonal vesicae,

    dan pada basis caudal terdapat jlan keluar urin menuju urethtra

    yang dinamakan ostium urethrae internum.

    o

    Pada apex vesicae terdapat jaringan ikat yang merupakan sisa

    embriologis dari urachus yang menuju umbilicus dinamakan

    ligamentum vesico umbilicalis medianum.

    o Mempunyai lapisan fibrosa, serosa, dan tunica muscularis.

    o Pada seluruh daerah trigonal vesicae terdapat otot yang

    merupakn lanjutan dari stratum longitudinalis yang

    menghubungkan kedua ostium ureteris dan membentuk plica

    inter uretericum yang berfungsi untuk menutup vasicae jika

    sudah penuh.

    Urethra

    Merupakan saluran terakhir dari sistem urinarius mulai dariostium internum urethra sampai ke ostium urethrae externum. Urethra

    laki-laki lebih panjang dari wanita sebab pada laki-laki ada penis dan

    kelenjar prostata. Pada laki-laki panjang urethra 18-20cm, sedangkan

    pada wanita hanya 5-8cm. Struktur anatomi urethra adalah :

    Pada laki-laki urethra terbagi atas 3 daerah, yaitu :

    o Urethra pars prostatica, mulai dari ostium urethra internum

    sampai ke urethra yang ditutupi oleh kelenjar prostata dan berada

    dala rongga panggul.

    o Urethra pars membranacea, dari pars prostatica sampai bulbus

    panis pars cavernosa

    o

    Urethra pars cavernosa (spongiosa), mulai dari daerah bulbuspenis sampai ostium urethra externum. Berjalan dalam corpus

    cavernosa urethra (penis).

    1.2.

    Menjelaskan anatomi mikroskopik ginjal dan saluran kemih

    Ginjal

    Bagian korteks didominasi glomerulus. Terdapat juga tubulus

    proksimal, tubulus distal. Dapat dilihat prosessus fereini atau medullary

    rays memancar melewati basis pyramid dan masuk ke daerah korteks.

    Bagian medula terdiri dari tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distal,

    duktus koligens, dan duktus papilaris belini. Nefron merupakan unit

    fungsional ginjal yang terdiri dari :

    o

    Korpus malpighi/korpus renalis, terdiri dari kapsula bowman dan

    glomerulus

  • 5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1

    3/9

    o Tubulus renalis, terdiri dari tubulus kontortus proksimal, ansa

    henle, dan tubulus kontortus distal

    o Duktus koligens, terdiri dari saluran pengumpul, menampung

    beberapa tubulus distal, bermuara sebagai duktus papillaris belini

    di papilla renalis.

    UreterBagian mukosanya dilapisi oleh epitel transisional, terlipat ke

    dalam. Terdapat lapisan otot polos. Bagian dalamnya longitudinal,

    sedangkan bagian luarnya sirkular. Pada bagian bawah ureter 3 lapis.

    Vesica urinaria

    Bagian mukosanya dilapisi oleh epitel transisional dengan

    ketebalan 5-6 lapisan sel, pada saat teregang menjadi 2-3 lapis sel. Pada

    permukaan terdapat sel payung. Pada leher vesica urinaria dapat

    dibedakan menjadi 3 lapisan, yaitu :

    o Lapisan dalam berjalan longitudinal, distal terhadap leher vesica

    berjalan sirkular engelilingi urethra pars prostatica, menjadi

    sphincter urethra interna.

    o Lapisan tengah berakhir pada leher vesica

    o Lapisan luar longitudinal, berjalan sampai ke ujung prostat pada

    laki-laki, dan pada wanita berjalan sampai ke meatus externus

    urethrae.

    Urethra

    o Urethra wanita

    Pada wanita lebih pendek, dilapisi oleh epitel berlapis gepeng,

    dibeberapa tempat terdapat epitel bertingkat torak.

    Dipertengahan urethra terdapat spihinter eksterna (muskular

    bercorak).o Urethra laki-laki

    Terdiri dari :

    Pars prostatica : paling dekat dengan vesica urinaria.

    Ductus ejaculatorius bermuara dekat verumontonum,

    tonjolan ke dalam lumen. Dilapisi oleh epitel transisional.

    Pars membranosa : dilapisi epitel bertingakat torak.

    Dibungkuss oleh sphincter urethra externa (voluntary)

    Pars bulbosa (spongiosa) : terletak di dalam corpusspongiosum penis. Umumnya dilapisi epitel bertingkat

    toraks dibeberapa tempat terdapat epitel berlapis gepeng

    Pars pendulosa : ujung distal lumen urethra melebar :fossa naviculare. Kelenjar littre, kelenjar mukosa yang

    terdapat disepanjang urethra, terutama pada pars

    pendulosa.

    2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologis Ginjal

    2.1. Menjelaskan fungsi ginjal

    Ginjal merupakan organ tubuh yang memiliki arti penting dalam tubuh. Fungsi

    tersebut diperlihatkan dalam :

    Berlangsungnya proses filtrasi darah di dalam glomerulus, dimanasemua darah ikut tersaring kecuali benda-benda darah dan protein yang

    dalam keadaan normal tidak ada dalam urin.

  • 5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1

    4/9

    Mereabsorbsi komponen darah yang masih diperlukan tubuh di tubulus

    ginjal dan dikembalikan ke dalam untuk didistribusikan kembali ke

    jaringan-jaringan yang masih memerlukan.

    Mengeluarkan zat-zat tertentu yang mungkin dapat membahayakan.

    2.2. Menjelaskan proses pembentukan urin dan kandungan urin

    Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan prosespembentukan urin, yaitu :

    Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaringdarah dalam glomerus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat

    bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat

    glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih

    berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal

    glukosa, asam amino dan garam-garam.

    Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal

    zat dalam urin primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang

    dihasilkan filtrat tubulus (urin sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.

    Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah

    menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif

    ion Na+dan Cl-dan sekresi H+dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine

    yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi,

    selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis.

    Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung

    urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urin dikeluarkan dari tubuh. Hal

    yang perlu diperhatikan meliputi :

    Dalam keadaan normal urin tidak mengandung glukosa dan protein

    Diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urin yang

    disebabkan kekurangan hormon insulin Banyak urin yang dikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang

    diminum dan kadar ADH.

    Kandungan normal urin adalah :

    Urea, menempati 50% zat padat total urin

    NaCl, menempati 25% zat padat total urin

    Sulfat, berasal terutama dari komponen asam amino yang mengandung

    belerang dari protein yaitu sistein dan metionin. Macam-macam sulfur

    dalam urin seseorang yaitu :

    o Sulfur anorganik, merupakan sulfur yang teroksidasi secara

    sempurna dalam tubuh dan belerang macam ini dapat diendapkan

    dengan pemberian BaCl2.

    o Sulfur etereal, merupakan konjugasi sulfat dengan zat oraganik

    diantaranya berupa fenol sulfat, kresol sulfat, indoksil sulfat,

    skatoksil sulfat dan setelah dihidrolisis dengan HCl panas baru

    dapat diendapkan dengan BaCl2.

    o Sulfur netral, merupakan sulfur yang dioksidasi tidak lengkap.

    Sulfur ini tidak dipengaruhi oleh makanan seseorang biasanya

    berbentuk senyawa tiosionat, taurin, sistin, atau sulfat.

    Komponen abnormal urin adalah :

    Protein

    Glukosa Benda keton

  • 5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1

    5/9

    Bilirubin

    Darah

    2.3. Menjelaskan proses miksi

    Pada fase pengisian (penyimpanan), akan timbul sensasi berkemih

    pertama kali yang biasanya timbul pada saat volume vesica urinaria terisi antara

    150-350 ml dari kapasitas normal sekitar 300-600 ml. Pada keadaan ini, serabutaferen dari dinding vesica urinaria menerima impuls regangan (stretch receptor)

    yang dibawa oleh N. pelvicus ke corda spinalis S2-4 (Nucleus intermediolateralis

    cornu lateralis medulla spinalis/NILCLMS S2-4)dan diteruskan sampai ke pusat

    saraf cortikal dan subcortikal (ganglia basalis dan cerebellum) melalui tractus

    spinothalamicus. Sinyal ini akan memberikan informasi kepada otak tentang

    volume urin dalam vesica urinaria. Pusat subcortikal menyebabkan m. detrusor

    vesica urinaria berelaksasi dan m. spinchter uretra interna berkontraksi akibat

    peningkatan aktivitas saraf simpatis yang berasal dari NILCLMS Th10-L2yang

    dibawa oleh N. hipogastricus sehingga dapat mengisi tanpa menyebabkan

    seseorang mengalami desakan berkemih. Ketika pengisian vesica urinaria

    berlanjut, rasa pengembangan vesica urinaria disadari, dan pusat cortical (pada

    lobus frontalis) bekerja menghambat pengeluaran urin.

    Pada saat vesica urinary terisi penuh dan timbul keinginan untuk

    berkemih, dimulailah fase pengosongan, timbul stimulasi sistem parasimpatik

    yang berasal dari NILCLMS S2-4 dan di bawa oleh N. eregentes, menyebabkan

    kontraksi otot m. detrusor vesicae. Selain itu terjadi inhibisi sistem simpatis

    yang menyebabkan relaksasi spinchter urethra interna. Miksi kemudian terjadi

    jika terdapat relaksasi spinchter urethra externa akibat penurunan aktivitas

    serabut saraf somatik yg dibawa oleh N. pudendus dan tekanan intra vesical

    melebihih tekanan intraurethra

    3.

    Memahami dan Menjelaskan Tentang Glomerulonefritis Akut3.1.

    Menjelaskan definisi glomerulonefritis akut

    Glomerulonefritis merupakan penyakit ginjal dengan suatu inflamasi dan

    proliferasi sel glomerulus. Peradangan tersebut terutama disebabkan mekanisme

    imunologis yang menimbulkan kelainan patologis glomerulus dengan

    mekanisme yang belum jelas.

    Glomerulonefritis akut juga disebut dengan glomerulonefritis akut post

    sterptokokus (GNAPS) adalah suatu proses radang non-supuratif yang

    mengenai glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman streptokokus beta

    hemolitikus grup A, tipe nefritogenik di tempat lain. Penyakit ini sering

    mengenai anak-anak.

    Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis padaginjal terhadap bakteri atau virus tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi

    kuman streptococcus. Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai

    untuk menjelaskan berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi

    dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis.3.2. Menjelaskan etiologi glomerulonefritis akut

    Penyebab utama GNAPS adalah streptokokus yang bersifat nefritogenik

    yaitu streptokokus grup A. Pasa pyodermatitis streptokokus M tipa 47, 49, 55, 2,

    60, dan 57. Pada infeksi tenggorokan streptokokus M tipe 1, 2, 4, 3, 25, 49, dan

    12. Bagian luar streptokokus grup A dibungkus oleh kapsul asam hyaluronat

    untuk bertahan terhadap fagositosis dan sebagai alat untuk melekatkan diri pada

    sel epitel. Selain itu pada permukaan kuman juga terdapat polimer karbohiratgrup A, mukopeptide, dan protein M. Protein M adalah suatu alpha-helical

  • 5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1

    6/9

    colled-coil dimer yang terlihat sebagai rambut-rambut pada permukaan kuman.

    Protein M menentukan apakah strain kuman tersebut bersifat rematogenik atau

    nefritogenik.

    3.3.

    Menjelaskan patogenesis dan patofisiologis glomerulonefritis akut

    Patofisiologis

    GNA PS timbul setelah infeksi tertentu, terutama strain tertentuyaitu grup A streptokokus. Daerah infeksi biasanya saluran napas atas,

    termasuk telinga tengah, atau kulit. Glomerulonefritis pascastreptokokus

    dapat terjadi setelah radang tenggorok dan jarang dilaporkan

    bersamaan dengan demam rematik akut.

    GNA PS berawal apabila host rentan yang terpapar kuman

    Streptokokus grup A strain nefritogenik bereaksi untuk membentuk

    antibodi terhadap antigen yang menyerang. GNA PS merupakan

    kelainan kompleks imun, namun mekanisme interaksi antara antigen

    dan antibodi tidak diketahui. Kompleks imun yang mengandung

    antigen streptokokus ini mengendap pada glomerulus. Ukuran komplek

    streptokokus-imunoglobulin adalah 15 nm (streptokokus 10 nm dan

    imunoglobulin 5 nm). Sedangkan ukuran pore membrana basalis pada

    anak dan dewasa adalah 2-3 nm dan 4-4,5 nm. Oleh karena itu GNA PS

    banyak terjadi pada anak-anak daripada dewasa.

    Kompleks antigen-antibodi terbentuk dalam aliran darah dan

    terkumpul dalam glomerulus. Akibat hal ini akan terjadi inflamasi

    pada glomerulus dan akan mengaktifkan sistem komplemen.

    GNA PS adalah suatu penyakit imunologik akibat reaksi antigen-antbodi

    yang terjadi dalam sirkulasi atau in situ dalam glomerulus. Proses

    inflamasi yang mengakibatkan terjadinya jejas renal dipicu oleh:

    o

    Aktivitas plasminogen menjadi plasmin oleh streptokinase yangkemudian diikuti oleh aktivasi kaskade komplemen.

    o Deposisi kompleks Ag-Ab yang telah terbentuk sebelumnya ke

    dalam glomerulus.

    o Ab antistreptokokus yang telah terbentuk sebelumnya berikatan

    dengan molekul tiruan (molecule mimicy) dari protein renal yang

    menyerupai Ag Streptokokus (jaringan glomerulus yang normal

    yang bersifat autoantigen bereaksi dengan Ab dalam sirkulasi

    yang terbentuk sebelumnya untuk melawan Ag Streptokokus)

    Patogenesis

    Patogenesis GNAPS belum diketahui dengan pasti. Faktor

    genetik diduga berperan dalam terjadinya penyakit denganditemukannya HLA-D dan HLADR. Periode laten antara infeksi

    streptokokus dengan kelainan glomerulus menunjukkan proses

    imunologis memegang peran penting dalam mekanisme penyakit.

    Diduga respon yang berlebihan dari sistim imun pejamu pada stimulus

    antigen dengan produksi antibodi yang berlebihan menyebabkan

    terbentuknya kompleks Ag-Ab yang nantinya melintas pada membran

    basal glomerulus. Disini terjadi aktivasi sistim komplemen yang melepas

    substansi yang akan menarik neutrofil. Enzim lisosom yang dilepas

    netrofil merupakan faktor responsif untuk merusak glomerulus.

    3.4. Menjelaskan manifestasi klinis glomerulonfritis akut

    Glomerulonefritis pasca streptokokus paling lazim terjadi pada anak-anak tetapi jarang sebelum umur 3 tahun. Penderita yang khas mengalami

  • 5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1

    7/9

    sindroma nefritis akut 1-2 minggu setelah infeksi streptokokus. Beratnya

    keterlibatan ginjal dapat bervariasi dari hematuria mikroskopis tidak bergejala

    dengan fungsi ginjal yang normal sampai gagal ginjal akut. Tergantung pada

    beratnya keterlibatan ginjal, penderita dapat mengalami berbagai tingkat edema,

    hipertensi, dan oliguria. Dapat berkembang menjadi ensefalopati atau gagal

    jantung atau keduanya. Ensefalopati atau gagal jantung kongestif atau keduanyajuga dapat terjadi. Edema tersebut biasanya akibat retensi garam dan air, tetapi

    dapat terjadi sindrom nefrotik. Gejala-gejala tidak spesifik seperti malaise,

    letargi, nyeri perut atau pinggang, serta demam sering terjadi. Fase akut

    biasanya membaik dalam satu bulan pasca mulainya, tetapi kelainan urin dapat

    menetap selama lebih dari 1 tahun.

    3.5. Menjelaskan diagnosis glomerulonefritis akut

    AnamnesisPada anamnesis ada riwayat infeksi streptokokus sebelumnya

    seperti faringitis, tonsilitis, atau pioderma. Berukut ini merupakan

    beberapa keadaan yang didapatkan dari anamnesis :

    o

    Periode laten, periode laten antara infeksi streptokokus dengan

    onset partama munculnya gejala, pada umumnya 1-2 minggu

    stelah infeksi tenggorokan dan 3-6 minggu setelah infeksi kulit

    o Urin berwarna gelap

    o Edema peritobital

    o Gejala nonspesifik seperti malaise, lemah, dan anoreksia,

    demam, nyeri perut, sakit kepala

    Pemeriksaan fisik

    Adanya gross hematuri (urin yang berwarna seperti teh), dengan

    atau tanpa edema, pada kasus yang agak berat dapat timbul gangguan

    fungsi ginjal biasanya berupa retensi natrium dan urin. Gejala lain yangmuncul tidak spesifik. Bila disertai dengan hipertensi, dapat timbul nyeri

    kepala. Demam tidak selalu ada. Pada kasus berat dapat timbul

    proteinuria masif (sindrom nefrotik), edema anasarka atau asites, dan

    berbagai gangguan fungsi ginjal yang berat.

    o Sindroma nefritis akut, gejala yang timbul adalah edema,

    hematuria, dan hipertensi tanpa GNAPS

    o Edema, tampak pada 80-90% kasus dan 60% menjadi keluhan

    saat ke dokter. Terjadi penurunan aliran darah yang

    bermanifestasi sedikit ekskresi natrium dan urin menjadi

    terkonsentrasi.

    o

    Hipertensi, muncul dalam 60-80% kasus dan biasanya paadaorang yang lebih besar. Hipertensi disebabkan oleh retensi

    natrium dan liar yang eksesif.

    o Oliguria, tampak pada 10-50% kasus, pada 15% output urin

  • 5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1

    8/9

    negatif apabila telah diberikan antimikroba. Beberapa uji

    serologis terhadap antigen streptokokus dapat dipakai untuk

    membuktikan adanya infeksi streptokokus, antara lain

    antistreptozim, ASTO, antihialuronidase, dan anti Dnase B.

    Skrining antistreptozim cukup bermanfaat oleh karena

    mampu mengukur antibodi terhadap beberapa antigenstreptokokus.

    Titer ASTO meningkat pada hanya 50% kasus

    glomerulonefritis akut pascastreptokokus atau

    pascaimpetigo, tetapi antihialuronidase atau antibodi yang

    lain terhadap antigen streptokokus biasanya positif.

    Titer antibodi streptokokus positif pada >95 % paseinfaringitis, dan 80% pada pasien dengan infeksi kulit.

    Pada pemeriksaan serologi didapatkan penurunan

    komponen serum CH50 dan konsentrasi serum C3.

    Peningkatan BUN dan kreatinin. Pada urinalisis menggambarkan abnormalitas, hematuria

    dan proteinuria muncul pada semua kasus.

    Pada pemeriksaan darah tepi gambaran anemia

    normositik normokrom.

    o Pemeriksaan pencitraan

    Foto toraks dapat menunjukkan congestif heart failure

    USG ginjal biasanya menunjukan ukuran ginjal yang

    normal

    o Biopsi ginjal

    Biopsi ginjal diindikasikan bila terjadi perubahan fungsi

    ginjal yang menetap, abnormal urin dalam 18 bulan,hipokomplemennemia yang menetap dan terjadi sindrom nefrotik

    3.6. Menjelaskan diagnosis banding glomerulonefritis akut

    GNAPS harus dibedakan dengan beberapa penyakit, diantaranya adalah :

    Nefritis IgA

    Periode laten antara infeksi dengan onset nefritis adalah 1-2 hari, atau ini

    mungkin berhubungan dengan infeksi saluran pernafasan atas.

    MPGN (tipe I dan II)

    Merupakan penyakit kronik, tetapi pada awalnya dapat bermanifestasi

    sama sperti gambaran nefritis akut dengan hipokomplementemia.

    Lupus nefritis

    Gambaran yang mencolok adalah gross hematuria.

    Glomerulonefritis kronis

    Dapat bermanifestasi klinis seperti glomerulonefritis akut.

    3.7. Menjelaskan penatalaksanaan glomerulonefritis akut

    GNA-PS tipikal tidak memerlukan penatalaksanaan spesifik. Terapi

    antibiotik yang sesuai merupakan indikasi bila infeksi tetap ada. Gangguan pada

    fungsi ginjal yang mengakibatkan hipertensi memerlukan penanganan yang

    lebih spesifik, pengurangan konsumsi natrium, pengobatan dengan diuretik atau

    obat antihipertensi. Pada kasus berat yang telah terjadi kegagalan ginjal, dapat

    dilakukan hemodialisa atau peritoneal dialisa. Kortikosteroid juga dapat

    diberikan untuk mengurangi perjalanan infeksi.Terapi Medis :

  • 5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1

    9/9

    Terapi simtomatis untuk mengontrol edema dan tekanan darah

    Pada fase akut batasi garam dan air, jika hipertensi dapat diberikandiuretik. Loop diuretik meningkatkan output urin.

    Untuk hipertensi yang tidak dapat dikontrol dengan diuretik. Biasanya

    calsium channel blocker. Pada hipertensi maligna pemberian nitroprusid

    atau parenteral agen. Antibiotik golongan penisilin jika infeksi primer masih berlangsung.

    Indikasi untuk dialisis pada hiperkalemia dan manifestasi klinis uremia.

    Pembatasan aktivitas fisik diperlukan pada beberapa hari pertama sakit

    Steroid, obat-obat imunosupresan dan plasmaferesis masih dalamperdebatan.

    3.8. Menjelaskan komplikasi glomerulonefritis akut

    Komplikasinya adalah komplikasi gagal ginjal akut, meliputi kelebihan

    beban volume, kongesti sirkulasi, hipertensi, hiperkalemia, hiperfosfatemia,

    hipokalsemia, asidosis, kejang-kejang, dan uremia.

    3.9.

    Menjelaskan prognosis glomerulonefritis akutGlomerulonefritis akut pasca streptokok pada anak-anak mempunyai

    prognosis baik, penyembuhan sempurna dapat mencapai 99% dan kematian

    kurang dari 1%. Penyembuhan sempurna pada pasien dewasa mencapai 80-

    90%, meninggal selama fase akut 0-5%, terjun menjadi sindrom RPGN 5-10%,

    dan menjadi kronis 5-10%.

    Tanda-tanda prognosis buruk bila oliguria atau anuri berlangsung

    beberapa minggu, penurunan LFG, hipokomplemenemi menetap, kenaikan

    konsentrasi circulating fibrinogen-fibrin complexes, dan kenaikan konsentrasi

    Fibrin Degradation Product (FDP) dalam urin.

    3.10.Menjelaskan pencegahan glomerulonefritis akut

    Terapi antibiotik sistemik pada awal infeksi streptokokus tenggorokandan kulit tidak akan menghilangkan resiko glumerulonefritis. Anggota keluarga

    penderita dengan glumerulonefritis akut harus dibiak untuk streptokokus beta-

    hemilitikus grup A dan diobati jika biakannya positif.

    4. Memahami Pandangan Fiqih Tentang Urin dan Darah

    Menurut pandangan Fiqih Islam air kencing termasuk benda yang najis,

    sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW yang artinya sebagai berikut:

    Sesungguhnya Ummu Qais telah datang kepada Rasulullah SAW beserta anaknya

    laki-laki kecil yang belum makan-makanan selain dari pada susu, sesampainya di

    depan Rasulullah, beliau dudukkan anak itu dipangkuan beliau, kemudian

    dikencinginya, lalu beliau meminta air, lantas beliau percikkan air itu kepada

    kencing anak tadi dan tidak beliau basuh kencing itu.Dalam Hadits yang lain Nabi Muhammad SAW bersabda: Beliau telah

    melalui dua buah Kuburan, ketika itu beliau berkata: Ke dua orang yang ada dalam

    kubur ini disiksa. Yang seorang disiksa karena mengadu domba, dan yang satu lagi

    disiksa karena tidak meng-istinja kencingnya.

    Kalau melihat Hadits di atas jelas bahwa urin itu termasuk benda yang najis

    yang dapat mengakibatkan siksa kubur.