sandrya deprisicka 1
DESCRIPTION
sandryaTRANSCRIPT
-
5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1
1/9
Sandrya Deprisicka S
1102009259
Tugas Mandiri PBL
Skenario 1 : Urin Seperti Air Cucian Daging
1.
Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makroskopik dan Mikroskopik Ginjal danSaluran Kemih
1.1. Menjelaskan anatomi makroskopik ginjal dan saluran kemih
Ginjal
Ginjal atau ren merupakan organ yang terdapat pada dinding
posterior abdomen di sebelah kanan dan kiri columna vertebralis yang
berbentuk biji kacang tanah. Ginjal kiri lebih tingga dari yang kanan.
Terletak retro peritoneal dengan ukuran normal 12x6x2cm dan berat
130gr. Proyeksi ginjal pada dinding belakang abdomen :
o Batas atas ginjal kanan : setinggi vertebra thorakalis 12, batas
atas bawah setinggi vertebra lumbal 3.
o
Batas atas ginjal kiri : setinggi vertebra thorakalis 11, batas
bawah setinggi tengah vertebra lumbal 2-3.
Anatomi bagian luar ginjal :
o Bagian luar dibungkus oleh jaringan ikat tebal fascia renalis
yang terdiri dari lamina anterior dan lamina posterior.
o Selubung yang langsung menutupi bagian cortex ginjal disebut
capsula fibrosa renalis, dan selubung yang tidak langsung
membungkus disebut :capsula adiposa renalis.
o Untuk melihat struktur ginjal, ginjal harus dipotong secara
longitudinal menurut garis broedel dari apikal ke bawah.
Anatomi bagian dalam ginjal :o
Bagian dalam ginjal terdiri dari cortex (luar) dan medulla
(dalam)
o Bagian cortex yang masuk ke medulla disebut columna renalis
o Bagian medulla yang berbentuk kerucut disebut pyramid renalis,
dan bagian apexnya disebut papilla renalis calyx renalis minor
calyx major pelvis renalis
o Tempat keluar masuknya alat dari atau ke ginjal disebut hilus
renalis. Yang masuk adalah arteri renalis, plexus renalis, dan
nervus vagus. Yang keluar adalah vena renalis, ureter, dan Nn
limfatici.
UreterLanjutan dari kadua pelvic renalis membawa urin ke vesica
urinaria, beerbatasan dengan pars pelvica pada auditus pelvic. Ureter
terbagi menjadi dua, yaitu :
o Ureter pars abdominalis
o Ureter pars pelvica
Panjang ureter 25cm dalam perjalananya ke vesica urinaria
terdapat 3 buah daerah penyempitan, yaitu :
o Pada batas pelvic renalis dan permulaan keluar ureter
o Pada waktu masuk cavum pervic menyilang arteri iliaca
communis
o
Pada waktu masuk ke dalam vesica urinaria (ostium uretericvesicae)
-
5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1
2/9
Ureter keluar dari hilus ginjal dan berjalan vertikal ke bawah di
belakang peritoneum parietale melekat ke musculus psoas masuk ke
pelvis menyilang a.v. iliaca communis di depan ligamentum sacro iliaca
masuk ke pelvis menuju vesica urinaria.
Vesica urinaria
Merupakan kantong urin (buli-buli) yang merupakan tempat muarasaluran urinarius ureter dan sinistra dan terdapat dalam rongga pelvis.
Struktur vesica urinaria adalah :
o Berbentuk pyramid 3 sisi, apex menuju ventral atas dan basis
(fundus) menuju dorso caudal dan corpus terdapat antara apex
dan fundus vesicae.
o Pada bagian kiri atau kanan fundus vesicae terdapat tempat
kedua muara ureter yang disebut ostium ureteris dan daerah
tersebut berbentuk segitiga yang dikenal dengan trigonal vesicae,
dan pada basis caudal terdapat jlan keluar urin menuju urethtra
yang dinamakan ostium urethrae internum.
o
Pada apex vesicae terdapat jaringan ikat yang merupakan sisa
embriologis dari urachus yang menuju umbilicus dinamakan
ligamentum vesico umbilicalis medianum.
o Mempunyai lapisan fibrosa, serosa, dan tunica muscularis.
o Pada seluruh daerah trigonal vesicae terdapat otot yang
merupakn lanjutan dari stratum longitudinalis yang
menghubungkan kedua ostium ureteris dan membentuk plica
inter uretericum yang berfungsi untuk menutup vasicae jika
sudah penuh.
Urethra
Merupakan saluran terakhir dari sistem urinarius mulai dariostium internum urethra sampai ke ostium urethrae externum. Urethra
laki-laki lebih panjang dari wanita sebab pada laki-laki ada penis dan
kelenjar prostata. Pada laki-laki panjang urethra 18-20cm, sedangkan
pada wanita hanya 5-8cm. Struktur anatomi urethra adalah :
Pada laki-laki urethra terbagi atas 3 daerah, yaitu :
o Urethra pars prostatica, mulai dari ostium urethra internum
sampai ke urethra yang ditutupi oleh kelenjar prostata dan berada
dala rongga panggul.
o Urethra pars membranacea, dari pars prostatica sampai bulbus
panis pars cavernosa
o
Urethra pars cavernosa (spongiosa), mulai dari daerah bulbuspenis sampai ostium urethra externum. Berjalan dalam corpus
cavernosa urethra (penis).
1.2.
Menjelaskan anatomi mikroskopik ginjal dan saluran kemih
Ginjal
Bagian korteks didominasi glomerulus. Terdapat juga tubulus
proksimal, tubulus distal. Dapat dilihat prosessus fereini atau medullary
rays memancar melewati basis pyramid dan masuk ke daerah korteks.
Bagian medula terdiri dari tubulus proksimal, ansa henle, tubulus distal,
duktus koligens, dan duktus papilaris belini. Nefron merupakan unit
fungsional ginjal yang terdiri dari :
o
Korpus malpighi/korpus renalis, terdiri dari kapsula bowman dan
glomerulus
-
5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1
3/9
o Tubulus renalis, terdiri dari tubulus kontortus proksimal, ansa
henle, dan tubulus kontortus distal
o Duktus koligens, terdiri dari saluran pengumpul, menampung
beberapa tubulus distal, bermuara sebagai duktus papillaris belini
di papilla renalis.
UreterBagian mukosanya dilapisi oleh epitel transisional, terlipat ke
dalam. Terdapat lapisan otot polos. Bagian dalamnya longitudinal,
sedangkan bagian luarnya sirkular. Pada bagian bawah ureter 3 lapis.
Vesica urinaria
Bagian mukosanya dilapisi oleh epitel transisional dengan
ketebalan 5-6 lapisan sel, pada saat teregang menjadi 2-3 lapis sel. Pada
permukaan terdapat sel payung. Pada leher vesica urinaria dapat
dibedakan menjadi 3 lapisan, yaitu :
o Lapisan dalam berjalan longitudinal, distal terhadap leher vesica
berjalan sirkular engelilingi urethra pars prostatica, menjadi
sphincter urethra interna.
o Lapisan tengah berakhir pada leher vesica
o Lapisan luar longitudinal, berjalan sampai ke ujung prostat pada
laki-laki, dan pada wanita berjalan sampai ke meatus externus
urethrae.
Urethra
o Urethra wanita
Pada wanita lebih pendek, dilapisi oleh epitel berlapis gepeng,
dibeberapa tempat terdapat epitel bertingkat torak.
Dipertengahan urethra terdapat spihinter eksterna (muskular
bercorak).o Urethra laki-laki
Terdiri dari :
Pars prostatica : paling dekat dengan vesica urinaria.
Ductus ejaculatorius bermuara dekat verumontonum,
tonjolan ke dalam lumen. Dilapisi oleh epitel transisional.
Pars membranosa : dilapisi epitel bertingakat torak.
Dibungkuss oleh sphincter urethra externa (voluntary)
Pars bulbosa (spongiosa) : terletak di dalam corpusspongiosum penis. Umumnya dilapisi epitel bertingkat
toraks dibeberapa tempat terdapat epitel berlapis gepeng
Pars pendulosa : ujung distal lumen urethra melebar :fossa naviculare. Kelenjar littre, kelenjar mukosa yang
terdapat disepanjang urethra, terutama pada pars
pendulosa.
2. Memahami dan Menjelaskan Fisiologis Ginjal
2.1. Menjelaskan fungsi ginjal
Ginjal merupakan organ tubuh yang memiliki arti penting dalam tubuh. Fungsi
tersebut diperlihatkan dalam :
Berlangsungnya proses filtrasi darah di dalam glomerulus, dimanasemua darah ikut tersaring kecuali benda-benda darah dan protein yang
dalam keadaan normal tidak ada dalam urin.
-
5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1
4/9
Mereabsorbsi komponen darah yang masih diperlukan tubuh di tubulus
ginjal dan dikembalikan ke dalam untuk didistribusikan kembali ke
jaringan-jaringan yang masih memerlukan.
Mengeluarkan zat-zat tertentu yang mungkin dapat membahayakan.
2.2. Menjelaskan proses pembentukan urin dan kandungan urin
Terdapat 3 proses penting yang berhubungan dengan prosespembentukan urin, yaitu :
Filtrasi (penyaringan) : kapsula bowman dari badan malpighi menyaringdarah dalam glomerus yang mengandung air, garam, gula, urea dan zat
bermolekul besar (protein dan sel darah) sehingga dihasilkan filtrat
glomerus (urine primer). Di dalam filtrat ini terlarut zat yang masih
berguna bagi tubuh maupun zat yang tidak berguna bagi tubuh, misal
glukosa, asam amino dan garam-garam.
Reabsorbsi (penyerapan kembali) : dalam tubulus kontortus proksimal
zat dalam urin primer yang masih berguna akan direabsorbsi yang
dihasilkan filtrat tubulus (urin sekunder) dengan kadar urea yang tinggi.
Ekskesi (pengeluaran) : dalam tubulus kontortus distal, pembuluh darah
menambahkan zat lain yang tidak digunakan dan terjadi reabsornsi aktif
ion Na+dan Cl-dan sekresi H+dan K+. Di tempat sudah terbentuk urine
yang sesungguhnya yang tidak terdapat glukosa dan protein lagi,
selanjutnya akan disalurkan ke tubulus kolektifus ke pelvis renalis.
Dari kedua ginjal, urine dialirkan oleh pembuluh ureter ke kandung
urine (vesika urinaria) kemudian melalui uretra, urin dikeluarkan dari tubuh. Hal
yang perlu diperhatikan meliputi :
Dalam keadaan normal urin tidak mengandung glukosa dan protein
Diabetes melitus terjadi karena adanya glukosa dalam urin yang
disebabkan kekurangan hormon insulin Banyak urin yang dikeluarkan tergantung dari banyaknya air yang
diminum dan kadar ADH.
Kandungan normal urin adalah :
Urea, menempati 50% zat padat total urin
NaCl, menempati 25% zat padat total urin
Sulfat, berasal terutama dari komponen asam amino yang mengandung
belerang dari protein yaitu sistein dan metionin. Macam-macam sulfur
dalam urin seseorang yaitu :
o Sulfur anorganik, merupakan sulfur yang teroksidasi secara
sempurna dalam tubuh dan belerang macam ini dapat diendapkan
dengan pemberian BaCl2.
o Sulfur etereal, merupakan konjugasi sulfat dengan zat oraganik
diantaranya berupa fenol sulfat, kresol sulfat, indoksil sulfat,
skatoksil sulfat dan setelah dihidrolisis dengan HCl panas baru
dapat diendapkan dengan BaCl2.
o Sulfur netral, merupakan sulfur yang dioksidasi tidak lengkap.
Sulfur ini tidak dipengaruhi oleh makanan seseorang biasanya
berbentuk senyawa tiosionat, taurin, sistin, atau sulfat.
Komponen abnormal urin adalah :
Protein
Glukosa Benda keton
-
5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1
5/9
Bilirubin
Darah
2.3. Menjelaskan proses miksi
Pada fase pengisian (penyimpanan), akan timbul sensasi berkemih
pertama kali yang biasanya timbul pada saat volume vesica urinaria terisi antara
150-350 ml dari kapasitas normal sekitar 300-600 ml. Pada keadaan ini, serabutaferen dari dinding vesica urinaria menerima impuls regangan (stretch receptor)
yang dibawa oleh N. pelvicus ke corda spinalis S2-4 (Nucleus intermediolateralis
cornu lateralis medulla spinalis/NILCLMS S2-4)dan diteruskan sampai ke pusat
saraf cortikal dan subcortikal (ganglia basalis dan cerebellum) melalui tractus
spinothalamicus. Sinyal ini akan memberikan informasi kepada otak tentang
volume urin dalam vesica urinaria. Pusat subcortikal menyebabkan m. detrusor
vesica urinaria berelaksasi dan m. spinchter uretra interna berkontraksi akibat
peningkatan aktivitas saraf simpatis yang berasal dari NILCLMS Th10-L2yang
dibawa oleh N. hipogastricus sehingga dapat mengisi tanpa menyebabkan
seseorang mengalami desakan berkemih. Ketika pengisian vesica urinaria
berlanjut, rasa pengembangan vesica urinaria disadari, dan pusat cortical (pada
lobus frontalis) bekerja menghambat pengeluaran urin.
Pada saat vesica urinary terisi penuh dan timbul keinginan untuk
berkemih, dimulailah fase pengosongan, timbul stimulasi sistem parasimpatik
yang berasal dari NILCLMS S2-4 dan di bawa oleh N. eregentes, menyebabkan
kontraksi otot m. detrusor vesicae. Selain itu terjadi inhibisi sistem simpatis
yang menyebabkan relaksasi spinchter urethra interna. Miksi kemudian terjadi
jika terdapat relaksasi spinchter urethra externa akibat penurunan aktivitas
serabut saraf somatik yg dibawa oleh N. pudendus dan tekanan intra vesical
melebihih tekanan intraurethra
3.
Memahami dan Menjelaskan Tentang Glomerulonefritis Akut3.1.
Menjelaskan definisi glomerulonefritis akut
Glomerulonefritis merupakan penyakit ginjal dengan suatu inflamasi dan
proliferasi sel glomerulus. Peradangan tersebut terutama disebabkan mekanisme
imunologis yang menimbulkan kelainan patologis glomerulus dengan
mekanisme yang belum jelas.
Glomerulonefritis akut juga disebut dengan glomerulonefritis akut post
sterptokokus (GNAPS) adalah suatu proses radang non-supuratif yang
mengenai glomeruli, sebagai akibat infeksi kuman streptokokus beta
hemolitikus grup A, tipe nefritogenik di tempat lain. Penyakit ini sering
mengenai anak-anak.
Glomerulonefritis akut (GNA) adalah suatu reaksi imunologis padaginjal terhadap bakteri atau virus tertentu.Yang sering terjadi ialah akibat infeksi
kuman streptococcus. Glomerulonefritis merupakan suatu istilah yang dipakai
untuk menjelaskan berbagai ragam penyakit ginjal yang mengalami proliferasi
dan inflamasi glomerulus yang disebabkan oleh suatu mekanisme imunologis.3.2. Menjelaskan etiologi glomerulonefritis akut
Penyebab utama GNAPS adalah streptokokus yang bersifat nefritogenik
yaitu streptokokus grup A. Pasa pyodermatitis streptokokus M tipa 47, 49, 55, 2,
60, dan 57. Pada infeksi tenggorokan streptokokus M tipe 1, 2, 4, 3, 25, 49, dan
12. Bagian luar streptokokus grup A dibungkus oleh kapsul asam hyaluronat
untuk bertahan terhadap fagositosis dan sebagai alat untuk melekatkan diri pada
sel epitel. Selain itu pada permukaan kuman juga terdapat polimer karbohiratgrup A, mukopeptide, dan protein M. Protein M adalah suatu alpha-helical
-
5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1
6/9
colled-coil dimer yang terlihat sebagai rambut-rambut pada permukaan kuman.
Protein M menentukan apakah strain kuman tersebut bersifat rematogenik atau
nefritogenik.
3.3.
Menjelaskan patogenesis dan patofisiologis glomerulonefritis akut
Patofisiologis
GNA PS timbul setelah infeksi tertentu, terutama strain tertentuyaitu grup A streptokokus. Daerah infeksi biasanya saluran napas atas,
termasuk telinga tengah, atau kulit. Glomerulonefritis pascastreptokokus
dapat terjadi setelah radang tenggorok dan jarang dilaporkan
bersamaan dengan demam rematik akut.
GNA PS berawal apabila host rentan yang terpapar kuman
Streptokokus grup A strain nefritogenik bereaksi untuk membentuk
antibodi terhadap antigen yang menyerang. GNA PS merupakan
kelainan kompleks imun, namun mekanisme interaksi antara antigen
dan antibodi tidak diketahui. Kompleks imun yang mengandung
antigen streptokokus ini mengendap pada glomerulus. Ukuran komplek
streptokokus-imunoglobulin adalah 15 nm (streptokokus 10 nm dan
imunoglobulin 5 nm). Sedangkan ukuran pore membrana basalis pada
anak dan dewasa adalah 2-3 nm dan 4-4,5 nm. Oleh karena itu GNA PS
banyak terjadi pada anak-anak daripada dewasa.
Kompleks antigen-antibodi terbentuk dalam aliran darah dan
terkumpul dalam glomerulus. Akibat hal ini akan terjadi inflamasi
pada glomerulus dan akan mengaktifkan sistem komplemen.
GNA PS adalah suatu penyakit imunologik akibat reaksi antigen-antbodi
yang terjadi dalam sirkulasi atau in situ dalam glomerulus. Proses
inflamasi yang mengakibatkan terjadinya jejas renal dipicu oleh:
o
Aktivitas plasminogen menjadi plasmin oleh streptokinase yangkemudian diikuti oleh aktivasi kaskade komplemen.
o Deposisi kompleks Ag-Ab yang telah terbentuk sebelumnya ke
dalam glomerulus.
o Ab antistreptokokus yang telah terbentuk sebelumnya berikatan
dengan molekul tiruan (molecule mimicy) dari protein renal yang
menyerupai Ag Streptokokus (jaringan glomerulus yang normal
yang bersifat autoantigen bereaksi dengan Ab dalam sirkulasi
yang terbentuk sebelumnya untuk melawan Ag Streptokokus)
Patogenesis
Patogenesis GNAPS belum diketahui dengan pasti. Faktor
genetik diduga berperan dalam terjadinya penyakit denganditemukannya HLA-D dan HLADR. Periode laten antara infeksi
streptokokus dengan kelainan glomerulus menunjukkan proses
imunologis memegang peran penting dalam mekanisme penyakit.
Diduga respon yang berlebihan dari sistim imun pejamu pada stimulus
antigen dengan produksi antibodi yang berlebihan menyebabkan
terbentuknya kompleks Ag-Ab yang nantinya melintas pada membran
basal glomerulus. Disini terjadi aktivasi sistim komplemen yang melepas
substansi yang akan menarik neutrofil. Enzim lisosom yang dilepas
netrofil merupakan faktor responsif untuk merusak glomerulus.
3.4. Menjelaskan manifestasi klinis glomerulonfritis akut
Glomerulonefritis pasca streptokokus paling lazim terjadi pada anak-anak tetapi jarang sebelum umur 3 tahun. Penderita yang khas mengalami
-
5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1
7/9
sindroma nefritis akut 1-2 minggu setelah infeksi streptokokus. Beratnya
keterlibatan ginjal dapat bervariasi dari hematuria mikroskopis tidak bergejala
dengan fungsi ginjal yang normal sampai gagal ginjal akut. Tergantung pada
beratnya keterlibatan ginjal, penderita dapat mengalami berbagai tingkat edema,
hipertensi, dan oliguria. Dapat berkembang menjadi ensefalopati atau gagal
jantung atau keduanya. Ensefalopati atau gagal jantung kongestif atau keduanyajuga dapat terjadi. Edema tersebut biasanya akibat retensi garam dan air, tetapi
dapat terjadi sindrom nefrotik. Gejala-gejala tidak spesifik seperti malaise,
letargi, nyeri perut atau pinggang, serta demam sering terjadi. Fase akut
biasanya membaik dalam satu bulan pasca mulainya, tetapi kelainan urin dapat
menetap selama lebih dari 1 tahun.
3.5. Menjelaskan diagnosis glomerulonefritis akut
AnamnesisPada anamnesis ada riwayat infeksi streptokokus sebelumnya
seperti faringitis, tonsilitis, atau pioderma. Berukut ini merupakan
beberapa keadaan yang didapatkan dari anamnesis :
o
Periode laten, periode laten antara infeksi streptokokus dengan
onset partama munculnya gejala, pada umumnya 1-2 minggu
stelah infeksi tenggorokan dan 3-6 minggu setelah infeksi kulit
o Urin berwarna gelap
o Edema peritobital
o Gejala nonspesifik seperti malaise, lemah, dan anoreksia,
demam, nyeri perut, sakit kepala
Pemeriksaan fisik
Adanya gross hematuri (urin yang berwarna seperti teh), dengan
atau tanpa edema, pada kasus yang agak berat dapat timbul gangguan
fungsi ginjal biasanya berupa retensi natrium dan urin. Gejala lain yangmuncul tidak spesifik. Bila disertai dengan hipertensi, dapat timbul nyeri
kepala. Demam tidak selalu ada. Pada kasus berat dapat timbul
proteinuria masif (sindrom nefrotik), edema anasarka atau asites, dan
berbagai gangguan fungsi ginjal yang berat.
o Sindroma nefritis akut, gejala yang timbul adalah edema,
hematuria, dan hipertensi tanpa GNAPS
o Edema, tampak pada 80-90% kasus dan 60% menjadi keluhan
saat ke dokter. Terjadi penurunan aliran darah yang
bermanifestasi sedikit ekskresi natrium dan urin menjadi
terkonsentrasi.
o
Hipertensi, muncul dalam 60-80% kasus dan biasanya paadaorang yang lebih besar. Hipertensi disebabkan oleh retensi
natrium dan liar yang eksesif.
o Oliguria, tampak pada 10-50% kasus, pada 15% output urin
-
5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1
8/9
negatif apabila telah diberikan antimikroba. Beberapa uji
serologis terhadap antigen streptokokus dapat dipakai untuk
membuktikan adanya infeksi streptokokus, antara lain
antistreptozim, ASTO, antihialuronidase, dan anti Dnase B.
Skrining antistreptozim cukup bermanfaat oleh karena
mampu mengukur antibodi terhadap beberapa antigenstreptokokus.
Titer ASTO meningkat pada hanya 50% kasus
glomerulonefritis akut pascastreptokokus atau
pascaimpetigo, tetapi antihialuronidase atau antibodi yang
lain terhadap antigen streptokokus biasanya positif.
Titer antibodi streptokokus positif pada >95 % paseinfaringitis, dan 80% pada pasien dengan infeksi kulit.
Pada pemeriksaan serologi didapatkan penurunan
komponen serum CH50 dan konsentrasi serum C3.
Peningkatan BUN dan kreatinin. Pada urinalisis menggambarkan abnormalitas, hematuria
dan proteinuria muncul pada semua kasus.
Pada pemeriksaan darah tepi gambaran anemia
normositik normokrom.
o Pemeriksaan pencitraan
Foto toraks dapat menunjukkan congestif heart failure
USG ginjal biasanya menunjukan ukuran ginjal yang
normal
o Biopsi ginjal
Biopsi ginjal diindikasikan bila terjadi perubahan fungsi
ginjal yang menetap, abnormal urin dalam 18 bulan,hipokomplemennemia yang menetap dan terjadi sindrom nefrotik
3.6. Menjelaskan diagnosis banding glomerulonefritis akut
GNAPS harus dibedakan dengan beberapa penyakit, diantaranya adalah :
Nefritis IgA
Periode laten antara infeksi dengan onset nefritis adalah 1-2 hari, atau ini
mungkin berhubungan dengan infeksi saluran pernafasan atas.
MPGN (tipe I dan II)
Merupakan penyakit kronik, tetapi pada awalnya dapat bermanifestasi
sama sperti gambaran nefritis akut dengan hipokomplementemia.
Lupus nefritis
Gambaran yang mencolok adalah gross hematuria.
Glomerulonefritis kronis
Dapat bermanifestasi klinis seperti glomerulonefritis akut.
3.7. Menjelaskan penatalaksanaan glomerulonefritis akut
GNA-PS tipikal tidak memerlukan penatalaksanaan spesifik. Terapi
antibiotik yang sesuai merupakan indikasi bila infeksi tetap ada. Gangguan pada
fungsi ginjal yang mengakibatkan hipertensi memerlukan penanganan yang
lebih spesifik, pengurangan konsumsi natrium, pengobatan dengan diuretik atau
obat antihipertensi. Pada kasus berat yang telah terjadi kegagalan ginjal, dapat
dilakukan hemodialisa atau peritoneal dialisa. Kortikosteroid juga dapat
diberikan untuk mengurangi perjalanan infeksi.Terapi Medis :
-
5/19/2018 Sandrya Deprisicka 1
9/9
Terapi simtomatis untuk mengontrol edema dan tekanan darah
Pada fase akut batasi garam dan air, jika hipertensi dapat diberikandiuretik. Loop diuretik meningkatkan output urin.
Untuk hipertensi yang tidak dapat dikontrol dengan diuretik. Biasanya
calsium channel blocker. Pada hipertensi maligna pemberian nitroprusid
atau parenteral agen. Antibiotik golongan penisilin jika infeksi primer masih berlangsung.
Indikasi untuk dialisis pada hiperkalemia dan manifestasi klinis uremia.
Pembatasan aktivitas fisik diperlukan pada beberapa hari pertama sakit
Steroid, obat-obat imunosupresan dan plasmaferesis masih dalamperdebatan.
3.8. Menjelaskan komplikasi glomerulonefritis akut
Komplikasinya adalah komplikasi gagal ginjal akut, meliputi kelebihan
beban volume, kongesti sirkulasi, hipertensi, hiperkalemia, hiperfosfatemia,
hipokalsemia, asidosis, kejang-kejang, dan uremia.
3.9.
Menjelaskan prognosis glomerulonefritis akutGlomerulonefritis akut pasca streptokok pada anak-anak mempunyai
prognosis baik, penyembuhan sempurna dapat mencapai 99% dan kematian
kurang dari 1%. Penyembuhan sempurna pada pasien dewasa mencapai 80-
90%, meninggal selama fase akut 0-5%, terjun menjadi sindrom RPGN 5-10%,
dan menjadi kronis 5-10%.
Tanda-tanda prognosis buruk bila oliguria atau anuri berlangsung
beberapa minggu, penurunan LFG, hipokomplemenemi menetap, kenaikan
konsentrasi circulating fibrinogen-fibrin complexes, dan kenaikan konsentrasi
Fibrin Degradation Product (FDP) dalam urin.
3.10.Menjelaskan pencegahan glomerulonefritis akut
Terapi antibiotik sistemik pada awal infeksi streptokokus tenggorokandan kulit tidak akan menghilangkan resiko glumerulonefritis. Anggota keluarga
penderita dengan glumerulonefritis akut harus dibiak untuk streptokokus beta-
hemilitikus grup A dan diobati jika biakannya positif.
4. Memahami Pandangan Fiqih Tentang Urin dan Darah
Menurut pandangan Fiqih Islam air kencing termasuk benda yang najis,
sesuai dengan Sabda Rasulullah SAW yang artinya sebagai berikut:
Sesungguhnya Ummu Qais telah datang kepada Rasulullah SAW beserta anaknya
laki-laki kecil yang belum makan-makanan selain dari pada susu, sesampainya di
depan Rasulullah, beliau dudukkan anak itu dipangkuan beliau, kemudian
dikencinginya, lalu beliau meminta air, lantas beliau percikkan air itu kepada
kencing anak tadi dan tidak beliau basuh kencing itu.Dalam Hadits yang lain Nabi Muhammad SAW bersabda: Beliau telah
melalui dua buah Kuburan, ketika itu beliau berkata: Ke dua orang yang ada dalam
kubur ini disiksa. Yang seorang disiksa karena mengadu domba, dan yang satu lagi
disiksa karena tidak meng-istinja kencingnya.
Kalau melihat Hadits di atas jelas bahwa urin itu termasuk benda yang najis
yang dapat mengakibatkan siksa kubur.