sap hipertensi

17
SATUAN ACARA PENYULUHAN SATUAN ACARA PENYULUHAN Topik : Gangguan Vaskuler dan Masalah Sirkulasi Perifer Sub topik : Hipertensi Sasaran : Klien dan Keluarga Klien Tempat : Rumah klien Ny. S RT 6 RW 12 Kelurahan Bandungrejosari Sukun, Malang Hari/Tanggal : Rabu, 24 April 2013 Waktu : 1 x 30 menit I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM Pada akhir proses penyuluhan, pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang penyakit hipertensi dan hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan memperburuk keadaan penyakit. II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS Setelah diberikan penyuluhan peserta dapat : 1. Menyebutkan pengertian dari penyakit hipertensi dengan benar 2. Mengerti apa penyebab hipertensi dengan benar 3. Menyebutkan tanda-tanda dan gejala hipertensi dengan benar 4. Mengerti apa saja komplikasi atau bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi dengan benar 5. Menyebutkan bagaimana penanganan pada penderita hipertensi dengan benar.

Upload: ahmad-afif-wijaya

Post on 03-Jan-2016

30 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: SAP Hipertensi

SATUAN ACARA PENYULUHANSATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Gangguan Vaskuler dan Masalah Sirkulasi PeriferSub topik : HipertensiSasaran : Klien dan Keluarga KlienTempat : Rumah klien Ny. S RT 6 RW 12 Kelurahan Bandungrejosari

Sukun, MalangHari/Tanggal : Rabu, 24 April 2013Waktu : 1 x 30 menit

I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM

Pada akhir proses penyuluhan, pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang

penyakit hipertensi dan hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan memperburuk

keadaan penyakit.

II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah diberikan penyuluhan peserta dapat :

1. Menyebutkan pengertian dari penyakit hipertensi dengan benar

2. Mengerti apa penyebab hipertensi dengan benar

3. Menyebutkan tanda-tanda dan gejala hipertensi dengan benar

4. Mengerti apa saja komplikasi atau bahaya yang dapat ditimbulkan pada

penyakit hipertensi dengan benar

5. Menyebutkan bagaimana penanganan pada penderita hipertensi dengan

benar.

III. SASARAN

Pasien dan keluarga Klien di rumah klien RT 6 RW 12 Kelurahan Bandungrejosari

kecamatan Sukun Kota malang.

IV. MATERI

1. Pengertian hipertensi

2. Penyebab hipertensi

3. Tanda dan gejala hipertensi

4. Komplikasi atau bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi

5. Penanganan pada penderita hipertensi

Page 2: SAP Hipertensi

V. METODE

1. Ceramah

2. Tanya Jawab

VI. MEDIA

Leaflet

VII. KRITERIA EVALUASI

1. Evaluasi Struktur

Peserta hadir ditempat penyuluhan

Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah klien dan keluarga

klien Ny. S

Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya

2. Evaluasi Proses

Peserta antusias terhadap materi penyuluhan

Peserta tdk meninggalkan tempat penyuluhan

Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.

3. Evaluasi Hasil

Peserta mengetahui tentang jenis penyakit hipertensi dan hal –hal apa saja

yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi penyakit

hipertensi

Peserta hadir saat pertemuan

VIII. KEGIATAN PENYULUHAN

WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA

1. 3menit

Pembukaan : Membuka kegiatan dengan Menjawab salam

Page 3: SAP Hipertensi

mengucapkan salam. Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan dari

penyuluhan Menyebutkan materi yang

akan diberikan

Mendengarkan Memperhatikan

Memperhatikan

2. 15menit

Pelaksanaan : Menjelaskan tentang

pengertian penyakit hipertensi Menjelaskan tentang hal-hal

baik penyebab, tanda-tanda dan gejala penyakit hipertensi

Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya

Menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan pencegahan dan penanganan hipertensi

Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya

Memperhatikan

Memperhatikan

Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan

Memperhatikan

Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan

3. 10menit

Evaluasi : Menanyakan kepada peserta

tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada ibu yang dapat menjawab pertanyaan.

Menjawab pertanyaan

4. 2menit

Terminasi : Mengucapkan terimakasih

atas peran serta peserta. Mengucapkan salam penutup

Mendengarkan

Menjawab salam

IX. PENGORGANISASIANLeader : Ahmad Afif WijayaFasilitator : Ahmad Afif WijayaObserver : Ahmad Afif Wijaya

Materi Penyuluhan

Page 4: SAP Hipertensi

1. Pengertian

Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik – diastolik yang tidak normal. Batas

sistolik 140 – 190 mmHg dan diastolik 90 – 95 mmHg yang merupakan garis batas

hipertensi. ( Silvia A. price. 2000 )

Hipertensi adalah tekanan darah dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan

tekanan diastolic diatas 90mmHg. Pada populasi manula hipertensi didefinisikan

sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolig 90 mmHg. Hipertensi

merupakan penyebab utama kejadian gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. (Brunner

& Suddart. 2001)

Klasifikasi Hipertensi

Menurut WHO hipertensi diklasifikasikan menjadi :

Sistolik Diastolik

Normal < 140 mmHg < 90 mmHg

Tahap I 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg

Tahap II 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg

Tahap III 180 – 209 mmHg 110 – 120 mmHg

Tahap IV >210 mmHg > 120 mmHg

2. Penyebab Hipertensi :

1. Hipertensi Primer

Riwayat keluarga

Ras

Stress

Obesitas

Diit tinggi lemak dan garam

Penggunaan rokok

Page 5: SAP Hipertensi

Kontrasepsi

Gaya hidup

Usia

2. Hipertensi Sekunder

Penyakit Renovaskuler

Penyakit parenkim ginjal

Pheochromacytoma

Hiperaldosteronisme primer

Cushing’s sindroma

DM

Disfungsi tyroid, pituitary atau paratiroid

Coartasio aorta

Kehamilan

Kelainan neurologi

3. Tanda dan Gejala Hipertensi

Kelelahan

Confusion

Mual

Muntah

Ansietas

Keringat berlebihan

Muscle tremor

Chest pain

Pandangan kabur

Telinga berdengin ( trinitus )

Sakit kepala

Pusing

Sesak

Kesadaran menurun

Gelisah

Page 6: SAP Hipertensi

Epistaksis

Kelemahan otot

Perubahan mental

4. Komplikasi / Bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi

Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan

kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan

pandangan mata kabur.

Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat

menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan

bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.

Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun mentbabkan terjadi

penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan

sakit pada ginjal.

Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa

menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah

mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak ( Stroke )

5. Penanganan Penyakit Hipertensi

1. Penanganan Farmakologi

Obat anti hipertensi yang diberikan harus memenuhi persyaratan, yaitu :

- Efek menurunkan tekanan darah efektif

- Efek sanping sedikit

- Pemberian sederhan

- Harga relatif murah dan mudah didapatkan

Obat antihhipertensi yang diberikan antara lain:

1. Diuretik

Fungsi :

- menurunkan volume plasma

- mencegah ekspansi sekunder dari plasma

Page 7: SAP Hipertensi

- menurunkan retensi perifer dan tekanan darah

efek samping :

- meningkatkan kadar urine acid dalam darah

- hiperuricemia

- hiperkalemia

- hiperglikemia

contoh obat :

- furosemid ( lasix )

- clonidin

2. Vasodilator

fungsi :

- mengembangkan pembuluh darah arteri

- mengurangi tahanan perifer

- menurunkan tekanan darah

efek samping

- meningkatkan curah jantung

- meningkatkan HR

contoh obat : diazoxide, minoxidil, prozasin

3. ACE-inhibitor

fungsi :

- menghambat renin, angiotensin

- vasodilatasi

- menurunkan volume darah

efek samping :

- ginjal : proteinuri, kegagalan faalmginjal, sidroma nefrotik

- darah : agianulusitosis, neutroponia mengakibatkan infeksi, sepsis

- kulit : ptechie, angiodema

- cardio : hipertensi, angina pectoris, kegagalan jantung kongesti

- dysngeusia : hilangnya sensasi lidah, mual, muntah, nyeri perut

Page 8: SAP Hipertensi

contoh obat : captopril, E. nalafril

2. Penanganan Non Farmakologi

a. Pencegahan Primer

Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya hipertensi

pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan konsumsi garam yang

berlebihan dianjurkan untuk:

1. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi

hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.

2. Mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan garam.

3. Banyak makan buah dan sayuran

4. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.

5. Melakukan exercise sesuai kemampuan dan teratur untuk mengendalikan berat

badan.

6. Pola hidup tenang atau santai, dan berfikir sehat ( positif ). Hindari stress serta

sedih berkepanjangan

7. Istirahat yang cukup

8. Berobatlah atau kontrol yang teratur bila sudah lama terjangkit darah tinggi

9. Periksalah sedini mungkin tekanan darah

b. Pencegahan sekunder

Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi

berupa:

- Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan

tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.

- Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal dan

stabil mungkin.

- Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol.

- Batasi aktivitas.

Page 9: SAP Hipertensi

DIET RENDAH GARAM

Tujuan

Membantu menghilangkan retensi garam / natrium dan air ke dalam jaringan tubuh dan

menurunkan tekanan darah pada hipertensi

Syarat –syarat :

Cukup kalori, mineral daprotein dan vitamin

Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit

Menyesuaikan jumlah natrium dengan derajat hipertensi

Macam diit dan indikasi diit rendah garam

Diberikan kepada penderita oedema, hipertensi,decomsasi cordis, sirosis hepatis, penyakit

ginjal, toksemia gravidarum dan hipertensi esensiil.

Tingkatan diit rendah garam

Diet rendah garam I

Tidak menggunakan garam dapur sama sekali dan menghindari makanan yang mengandung

natrium. Makanan ini diberikan kepada penderita dengan oedema, asites dan hipertensi

berat.

Diet rendah garam II

Dalam masakan boleh menggunakan ¼ sendok teh garam dapur ( 1 gr ) , makanan ini

diberikan pada penderita hipertensi sedang atau penderita yang mengalami oedema

Diet rendah garam III

Penggunaan sama seperti RG II hanya jumlah yang boleh adalah ½ sedok teh ( 2 gr ).

Makanan ini diberikan untuk penderita hipertensi ringan dan yang mengalami odema

ringan.

Cara memilih makanan rendah garam

Makanan kita sehari – hari umumnya mengandung natrium sekitar 2800 – 6000 mg yang

ekuivalen dengan 7 – 15 gr natrium klorida. Sebagian besar natrium berasal dari garam asli

selebihnya dari bahan makanan asli. Diet rendah garam membatasi garam dan makanan

yang mengandung natrium tinggi.

Golongan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan

Page 10: SAP Hipertensi

Golongan bahan

makananan

Makanan yang boleh Makanan yang tidak boleh

sumber karbohidrat Beras, bulgur, kentang,

terigu, tapioka, hunkwee,

gula, makanan yang diolah

dari bahan tersebut tanpa

memakai soda dan garam

dapur seperti : makaroni,

mihun, roti, biskuit, kue

dan roti kering

Olahan dari sumber yang

menggunakan soda dan

garam dapur

Protein hewani Daging dan ikan maksimal

100gr per hari, telur

maksimal 1 btr sehari, susu

maks 200gr perhari

Otak, jerohan, lidah,

sarden, keju, ian asin, telur

asin, sosis, kornet, abon,

dendeng, ikan kaleng,

pindang, udang kering dan

ebi

Protein nabati Semua jenis kacang dan

biji- bijian yang diolah

tanpa garam

Kacang – kacangan yang

diloah dengan garam

Sayuran Semua sayuran segar yang

tidak diolah dengan garam

atau bahan pengawet

Sayuran yang diawetkan,

acar, asinan, sayur kaleng

dan sawi asin

Buah – buahan Semua buah segar yang

belum diawetkan dengan

garam atau natrium benzoat

Buah yang sudah diolah

atau diawetkan, buah

kalengan

Lemak Minyak, margarin tanpa

garam, mentega tanpa

garam

Margarin dan mentega

biasaa, minyak jelantah

Bumbu Semua bumbu yang tidak

mengandung garam dapur

Garam dapur, vetsin, soda

kue, kecap, saos, kaldu

Page 11: SAP Hipertensi

damn ikatan natrium:

bawang merah, bawang

putih, lada, merica, laos,

jahe, dll

maggi, terasi, petis, tauco

Minuman Teh, kopi, minuman botol

yang tidak berkarbon

Coklat

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

Page 12: SAP Hipertensi

HIPERTENSI

Oleh :

Nama : Ahmad Afif Wijaya

NIM : 1001100045

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI DIII KEPERAWATAN MALANG

APRIL 2013