sap hipertensi
TRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHANSATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik : Gangguan Vaskuler dan Masalah Sirkulasi PeriferSub topik : HipertensiSasaran : Klien dan Keluarga KlienTempat : Rumah klien Ny. S RT 6 RW 12 Kelurahan Bandungrejosari
Sukun, MalangHari/Tanggal : Rabu, 24 April 2013Waktu : 1 x 30 menit
I. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM
Pada akhir proses penyuluhan, pasien dan keluarga dapat mengetahui tentang
penyakit hipertensi dan hal-hal apa saja yang dapat mengakibatkan memperburuk
keadaan penyakit.
II. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUSSetelah diberikan penyuluhan peserta dapat :
1. Menyebutkan pengertian dari penyakit hipertensi dengan benar
2. Mengerti apa penyebab hipertensi dengan benar
3. Menyebutkan tanda-tanda dan gejala hipertensi dengan benar
4. Mengerti apa saja komplikasi atau bahaya yang dapat ditimbulkan pada
penyakit hipertensi dengan benar
5. Menyebutkan bagaimana penanganan pada penderita hipertensi dengan
benar.
III. SASARAN
Pasien dan keluarga Klien di rumah klien RT 6 RW 12 Kelurahan Bandungrejosari
kecamatan Sukun Kota malang.
IV. MATERI
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
3. Tanda dan gejala hipertensi
4. Komplikasi atau bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi
5. Penanganan pada penderita hipertensi
V. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
VI. MEDIA
Leaflet
VII. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
Peserta hadir ditempat penyuluhan
Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di rumah klien dan keluarga
klien Ny. S
Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya
2. Evaluasi Proses
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
Peserta tdk meninggalkan tempat penyuluhan
Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar.
3. Evaluasi Hasil
Peserta mengetahui tentang jenis penyakit hipertensi dan hal –hal apa saja
yang dapat dilakukan dalam mencegah dan menanggulangi penyakit
hipertensi
Peserta hadir saat pertemuan
VIII. KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 3menit
Pembukaan : Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam. Memperkenalkan diri Menjelaskan tujuan dari
penyuluhan Menyebutkan materi yang
akan diberikan
Mendengarkan Memperhatikan
Memperhatikan
2. 15menit
Pelaksanaan : Menjelaskan tentang
pengertian penyakit hipertensi Menjelaskan tentang hal-hal
baik penyebab, tanda-tanda dan gejala penyakit hipertensi
Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
Menjelaskan hal-hal yang berhubungan dengan pencegahan dan penanganan hipertensi
Memberi kesempatan kepada peserta untuk bertanya
Memperhatikan
Memperhatikan
Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
Memperhatikan
Bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan
3. 10menit
Evaluasi : Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah diberikan, dan reinforcement kepada ibu yang dapat menjawab pertanyaan.
Menjawab pertanyaan
4. 2menit
Terminasi : Mengucapkan terimakasih
atas peran serta peserta. Mengucapkan salam penutup
Mendengarkan
Menjawab salam
IX. PENGORGANISASIANLeader : Ahmad Afif WijayaFasilitator : Ahmad Afif WijayaObserver : Ahmad Afif Wijaya
Materi Penyuluhan
1. Pengertian
Hipertensi adalah suatu penekanan darah sistolik – diastolik yang tidak normal. Batas
sistolik 140 – 190 mmHg dan diastolik 90 – 95 mmHg yang merupakan garis batas
hipertensi. ( Silvia A. price. 2000 )
Hipertensi adalah tekanan darah dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan
tekanan diastolic diatas 90mmHg. Pada populasi manula hipertensi didefinisikan
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan diastolig 90 mmHg. Hipertensi
merupakan penyebab utama kejadian gagal jantung, stroke dan gagal ginjal. (Brunner
& Suddart. 2001)
Klasifikasi Hipertensi
Menurut WHO hipertensi diklasifikasikan menjadi :
Sistolik Diastolik
Normal < 140 mmHg < 90 mmHg
Tahap I 140 – 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Tahap II 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
Tahap III 180 – 209 mmHg 110 – 120 mmHg
Tahap IV >210 mmHg > 120 mmHg
2. Penyebab Hipertensi :
1. Hipertensi Primer
Riwayat keluarga
Ras
Stress
Obesitas
Diit tinggi lemak dan garam
Penggunaan rokok
Kontrasepsi
Gaya hidup
Usia
2. Hipertensi Sekunder
Penyakit Renovaskuler
Penyakit parenkim ginjal
Pheochromacytoma
Hiperaldosteronisme primer
Cushing’s sindroma
DM
Disfungsi tyroid, pituitary atau paratiroid
Coartasio aorta
Kehamilan
Kelainan neurologi
3. Tanda dan Gejala Hipertensi
Kelelahan
Confusion
Mual
Muntah
Ansietas
Keringat berlebihan
Muscle tremor
Chest pain
Pandangan kabur
Telinga berdengin ( trinitus )
Sakit kepala
Pusing
Sesak
Kesadaran menurun
Gelisah
Epistaksis
Kelemahan otot
Perubahan mental
4. Komplikasi / Bahaya yang dapat ditimbulkan pada penyakit hipertensi
Pada mata : penyempitan pembuluh darah pada mata karena penumpukan
kolesterol dapat mengakibatkan retinopati, dan efek yang ditimbulkan
pandangan mata kabur.
Pada jantung : jika terjadi vasokonstriksi vaskuler pada jantung yang lama dapat
menyebabkan sakit lemah pada jantung, sehingga timbul rasa sakit dan
bahkan menyebabkan kematian yang mendadak.
Pada ginjal : suplai darah vaskuler pada ginjal turun mentbabkan terjadi
penumpukan produk sampah yang berlebihan dan bisa menyebabkan
sakit pada ginjal.
Pada otak : jika aliran darah pada otak berkurang dan suplai O2 berkurang bisa
menyebabkan pusing. Jika penyempitan pembuluh darah sudah parah
mengakibatkan pecahnya pembuluh darah pada otak ( Stroke )
5. Penanganan Penyakit Hipertensi
1. Penanganan Farmakologi
Obat anti hipertensi yang diberikan harus memenuhi persyaratan, yaitu :
- Efek menurunkan tekanan darah efektif
- Efek sanping sedikit
- Pemberian sederhan
- Harga relatif murah dan mudah didapatkan
Obat antihhipertensi yang diberikan antara lain:
1. Diuretik
Fungsi :
- menurunkan volume plasma
- mencegah ekspansi sekunder dari plasma
- menurunkan retensi perifer dan tekanan darah
efek samping :
- meningkatkan kadar urine acid dalam darah
- hiperuricemia
- hiperkalemia
- hiperglikemia
contoh obat :
- furosemid ( lasix )
- clonidin
2. Vasodilator
fungsi :
- mengembangkan pembuluh darah arteri
- mengurangi tahanan perifer
- menurunkan tekanan darah
efek samping
- meningkatkan curah jantung
- meningkatkan HR
contoh obat : diazoxide, minoxidil, prozasin
3. ACE-inhibitor
fungsi :
- menghambat renin, angiotensin
- vasodilatasi
- menurunkan volume darah
efek samping :
- ginjal : proteinuri, kegagalan faalmginjal, sidroma nefrotik
- darah : agianulusitosis, neutroponia mengakibatkan infeksi, sepsis
- kulit : ptechie, angiodema
- cardio : hipertensi, angina pectoris, kegagalan jantung kongesti
- dysngeusia : hilangnya sensasi lidah, mual, muntah, nyeri perut
contoh obat : captopril, E. nalafril
2. Penanganan Non Farmakologi
a. Pencegahan Primer
Faktor resiko hipertensi antara lain: tekanan darah diatas rata-rata, adanya hipertensi
pada anamnesis keluarga, ras (negro), tachycardi, obesitas dan konsumsi garam yang
berlebihan dianjurkan untuk:
1. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal juga untuk menjaga agar tidak terjadi
hiperkolesterolemia, Diabetes Mellitus, dsb.
2. Mengurangi makanan yang mengandung banyak lemak dan garam.
3. Banyak makan buah dan sayuran
4. Dilarang merokok atau menghentikan merokok.
5. Melakukan exercise sesuai kemampuan dan teratur untuk mengendalikan berat
badan.
6. Pola hidup tenang atau santai, dan berfikir sehat ( positif ). Hindari stress serta
sedih berkepanjangan
7. Istirahat yang cukup
8. Berobatlah atau kontrol yang teratur bila sudah lama terjangkit darah tinggi
9. Periksalah sedini mungkin tekanan darah
b. Pencegahan sekunder
Pencegahan sekunder dikerjakan bila penderita telah diketahui menderita hipertensi
berupa:
- Pengelolaan secara menyeluruh bagi penderita baik dengan obat maupun dengan
tindakan-tindakan seperti pada pencegahan primer.
- Harus dijaga supaya tekanan darahnya tetap dapat terkontrol secara normal dan
stabil mungkin.
- Faktor-faktor resiko penyakit jantung ischemik yang lain harus dikontrol.
- Batasi aktivitas.
DIET RENDAH GARAM
Tujuan
Membantu menghilangkan retensi garam / natrium dan air ke dalam jaringan tubuh dan
menurunkan tekanan darah pada hipertensi
Syarat –syarat :
Cukup kalori, mineral daprotein dan vitamin
Bentuk makanan sesuai dengan keadaan penyakit
Menyesuaikan jumlah natrium dengan derajat hipertensi
Macam diit dan indikasi diit rendah garam
Diberikan kepada penderita oedema, hipertensi,decomsasi cordis, sirosis hepatis, penyakit
ginjal, toksemia gravidarum dan hipertensi esensiil.
Tingkatan diit rendah garam
Diet rendah garam I
Tidak menggunakan garam dapur sama sekali dan menghindari makanan yang mengandung
natrium. Makanan ini diberikan kepada penderita dengan oedema, asites dan hipertensi
berat.
Diet rendah garam II
Dalam masakan boleh menggunakan ¼ sendok teh garam dapur ( 1 gr ) , makanan ini
diberikan pada penderita hipertensi sedang atau penderita yang mengalami oedema
Diet rendah garam III
Penggunaan sama seperti RG II hanya jumlah yang boleh adalah ½ sedok teh ( 2 gr ).
Makanan ini diberikan untuk penderita hipertensi ringan dan yang mengalami odema
ringan.
Cara memilih makanan rendah garam
Makanan kita sehari – hari umumnya mengandung natrium sekitar 2800 – 6000 mg yang
ekuivalen dengan 7 – 15 gr natrium klorida. Sebagian besar natrium berasal dari garam asli
selebihnya dari bahan makanan asli. Diet rendah garam membatasi garam dan makanan
yang mengandung natrium tinggi.
Golongan makanan yang boleh dan tidak boleh diberikan
Golongan bahan
makananan
Makanan yang boleh Makanan yang tidak boleh
sumber karbohidrat Beras, bulgur, kentang,
terigu, tapioka, hunkwee,
gula, makanan yang diolah
dari bahan tersebut tanpa
memakai soda dan garam
dapur seperti : makaroni,
mihun, roti, biskuit, kue
dan roti kering
Olahan dari sumber yang
menggunakan soda dan
garam dapur
Protein hewani Daging dan ikan maksimal
100gr per hari, telur
maksimal 1 btr sehari, susu
maks 200gr perhari
Otak, jerohan, lidah,
sarden, keju, ian asin, telur
asin, sosis, kornet, abon,
dendeng, ikan kaleng,
pindang, udang kering dan
ebi
Protein nabati Semua jenis kacang dan
biji- bijian yang diolah
tanpa garam
Kacang – kacangan yang
diloah dengan garam
Sayuran Semua sayuran segar yang
tidak diolah dengan garam
atau bahan pengawet
Sayuran yang diawetkan,
acar, asinan, sayur kaleng
dan sawi asin
Buah – buahan Semua buah segar yang
belum diawetkan dengan
garam atau natrium benzoat
Buah yang sudah diolah
atau diawetkan, buah
kalengan
Lemak Minyak, margarin tanpa
garam, mentega tanpa
garam
Margarin dan mentega
biasaa, minyak jelantah
Bumbu Semua bumbu yang tidak
mengandung garam dapur
Garam dapur, vetsin, soda
kue, kecap, saos, kaldu
damn ikatan natrium:
bawang merah, bawang
putih, lada, merica, laos,
jahe, dll
maggi, terasi, petis, tauco
Minuman Teh, kopi, minuman botol
yang tidak berkarbon
Coklat
SATUAN ACARA PENYULUHAN
(SAP)
HIPERTENSI
Oleh :
Nama : Ahmad Afif Wijaya
NIM : 1001100045
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI DIII KEPERAWATAN MALANG
APRIL 2013