sap implementasi rw
TRANSCRIPT
SATUAN ACARA PENYULUHAN
A. Strategi Pelaksanaan
Metode : Ceramah dan tanya jawab
Media : LCD proyektor dan selebaran
Sasaran : Masyarakat RW 07 Merjosari khususnya ibu dan bapak yang
mengikuti tahlil
Lokasi: Rumah Bu Sumarlik (RT 03)
Rumah warga Bapak Haris (RT 01)
Rumah warga bu Nunuk (RT 02)
Rumah warga Pak Budi (RT 03 dan 04)
Rancangan Pelaksanaan
Pembagian Tugas
1. Rumah Bu Sumarlik (RT 03)
Semua anggota kelompok mengikuti acara Penyuluhan dan Tahlilan Ibu-Ibu
2. Rumah warga Bapak Haris (RT 01)
Anggota yang bertugas adalah Yudi dan dani serta mendapat bantuan dari
anggota kelompok lain yaitu Arif Dwi Pradipta dan Agil Syahrial
3. Rumah warga bu Nunuk (RT 02)
Anggota yang bertugas adalah Yeni, Eviy, Nisa, dan Doni
4. Rumah warga Pak Budi (RT 03 dan 04)
Anggota yang bertugas adalah Ajeng, Wati, Sholeh, Tia, Aini, Safira ditambah
dengan bantuan dari angggota kelompok lain, yaitu Anindia Umami
Alokasi Waktu : 30 menit
Judul penyuluhan :
1. Peningkatan Kesehatan Bagi Lansia
2. Pengolahan Sampah
3. Penggunaan APD Yang Benar Dan Tepat
Hari/tanggal : 13 Desember 2012
Sasaran : Warga Masyarakat Merjosari Rw 07
Waktu : Pukul 15.00 dan 19.00
I. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan diharapkan Warga Masyarakat Merjosari Rw 07 dapat
memahami pentingnya peningkatan kesehatan bagi lansia, pengolahan sampah yang baik,
dan pentingnya penggunaan APD yang benar dan tepat saat bekerja.
II. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penyuluhan diharapakan pasien dan keluarga dapat :
1. Memahami pentingnya peningkatan kesehatan bagi lansia
2. Memahami cara pengolahan sampah yang baik
3. Memahami pentingnya penggunaan APD yang benar dan tepat saat bekerja
III. Materi
Materi penyuluhan terlampir :
1. Peningkatan kesehatan bagi lansia
2. Cara pengolahan sampah yang baik
3. Penggunaan APD yang benar dan tepat saat bekerja
IV. Metoda
Ceramah dan tanya jawab
V. Media
LCD dan selebaran
KEGIATAN PENYULUHAN
WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN PESERTA
1. 2 menit Pembukaan :
1. Membuka kegiatan, mengucap
salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan
penyuluhan
Menjawab salam
Mendengarkan
Memperhatikan
2. 20 menit Pelaksanaan :
1. Menjelaskan materi
1. Memberi kesempatan
untuk bertanya
Memperhatikan
Bertanya dan menjawab
(diskusi)
3. 6 menit Evaluasi :
Menanyakan kepada peserta
tentang materi yang telah
diberikan, dan reinforcement
kepada ibu yang dapat menjawab
pertanyaan.
Menjawab pertanyaan
4. 2 menit Terminasi :
1. Mengucapkan terimakasih atas
peran serta peserta.
2. Penutup
Mendengarkan
Menjawab salam
Kriteria Evaluasi
Dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada Masyarakat RW 07 Merjosari setelah
itu apabila menjawab dengan benar maka diberikan hadiah.
Evaluasi Struktur
Setiap anggota sudah menjalankan tugas dengan baik.
Proses
1. Apakah proses penyuluhan berjalan lancar, respon warga yang mengikuti, dan
bagaimana hasil penyuluhan?
Proses penyuluhan yang telah kami lakukan mengalami beberapa kendala yaitu
Proses penyuluhan berjalan dengan lancar dan warga yang datangpun
cukup banyak. Namun mengalami beberapa kendala yaitu dari segi tempat
penyuluhan terbagi di 4 tempat yaitu Rumah Ibu Sumarlik untuk tahlilan
ibu-ibu, Rumah Ibu Nunuk (RT 02), Rumah warga (RT 03 dan 04) serta
Rumah warga (RT 01) untuk tahlilan bapak-bapak. Dan waktu
pelaksanaannya juga berbeda yaitu untuk tahlil ibu-ibu pada jam 15.00
sedangkan untuk tahlil bapak-bapak jam 19.00. Sehingga kelompok kami
kesuitan dalam pembagian tugas dan keterbatasan anggota kelompok yang
laki-laki. Sehingga kami meminta bantuan dari teman laki-laki dari
kelompok lain untuk tahlil di tempat bapak-bapak.
a. Proses Penyuluhan dirumah Ibu Sumarlik (RT 03), pada pukul 15.00
Ibu-ibu yang datang cukup banyak, yakni 50an orang. Namun terdapat
kendala pada proses pengabsenan seperti tempat tahlilan dan
penyuluhan yang sangat terbatas dan warga yang datang cukup banyak
sehingga yang bisa mengisi daftar hadir hanya 43orang. Ibu-ibu sangat
antusias saat mengikuti penyuluhan yang telah disampaikan dan aktif
bertanya terkait materi yang disampaikan. Setelah ibu-ibu diberikan
kesempatan untuk bertanya, pemateri juga memberikan pertanyaan
yang mana akan diberikan doorprize bagi yang bisa menjawab
pertanyaan tersebut. Alhamdulillah proses kegiatan penyuluhan
tersebut cukup lancar hingga akhir acara dan semua pertanyaan dapat
dijawab dengan jelas oleh pemateri.
b. Proses penyuluhan dirumah Abah Hasyim (RT 01), pada pukul 19.00:
Dari proses penyuluhan yang telah dilakukan, warga yang datang
sebanyak 25 orang dari 30 anggota. Acara yang dilakukan adalah
acara rutinitas dari warga dan sifatnya giliran sesuai hasil undian.
Sebelum acara tahlilan dimulai, terlebih dahulu diisi dengan acara
arisan bapak-bapak, acara arisan berjalan kurang lebih sekitar 20
menit. Setelah acara tersebut selesai, dilanjutkan dengan acara tahlilan
dan kemudian penyuluhanpun dimulai. Respon dari warga yang hadir
sangat antusias saat diberikan penyuluhan dan terlebih ketika diberi
penyuluhan tentang APD. Mengenai penyuluhan tentang lansia dan
pengolahan limbah sampah organic para warga memberikan masukan
diantaranya warga menyarankan agar tempat penimbunannya
ndilebarkan dalam artian ukurannya diperbesar dari ukuran semua
yang 1 meter dengan kedalaman 1 metar menjadi 1,5 meter dengan
kedalaman 2 meter sehingga hasilnya bisa lebih banyak lagi.
Mengenai lansia para warga kurang karna tempat dari posyandu yang
dirasakan para warga lumayan jauh sehingga antusiasnya berkurang
dan juga pemanfaatan para lansia kurang.
c. Proses penyuluhan dirumah Bapak Budi (RT 03 dan 04)
Proses penyuluhan berjalan lancar. Namun karena tempat sempit dan
banyaknya warga menyebabkan suasana sedikit gaduh dan kurang
kondusif. Warga yang hadir berkisar antara 50 orang sedangkan yang
mengisi daftar hadir hanya 36 orang. Warga antusias dengan materi
penyuluhan terutama pada saat pembagian sampel sarung tangan dan
masker. Warga juga antusias menjawab pertanyaan yang diberikan
oleh pemateri, dibuktikan dengan warga menjawab pertanyaan yang
diberikan pemateri dengan benar.
d. Proses penyuluhan dirumah Bu Nunuk (RT 02), acara dilakukan pukul
20.00. Warga yang datang berjumlah 35 orang namun yang tercantum
dalam daftar hadir hanya 24 orang dikarenakan sebagian warga tidak
dapat menulis dan datang terlambat saat acara dimulai. Proses
penyuluhan yang dilakukan berjalan dengan lancar, antusias warga
tercipta saat penyuluhan pengolahan sampah dan APD. Hasil
penyuluhan juga sangat baik ini dibuktikan dengan pertanyaan yang
diberikan pemateri dapat dijawab dengan benar oleh beberapa peserta.
LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN :
1. Pentingnya Peningkatan Kesehatan Bagi Lansia
1.1 Reumatoid arthtritis
A. Definisi
Reumatoid arthtritis adalah penyakit inflamasi sistemik kronis yang
dikarakteristikkan oleh kerusakan dan proliferasi membran sinovial yang
menyebabkan kerusakan pada tulang, sendi, ankilosis, dan deformitas.
B. Etiologi
a. Factor Keturunan Dan Lingkungan
Terjalin hubungan yang erat antara HLA-DW4 dengan arthritis reumatoid
seropositif. Hubungan ini menunjukkan bahwa penderita memiliki resiko 4 kali
lebih mudah terserang penyakit ini.
b. Pengaruh Hormon Dan Seks
Perempuan dengan hormon estrogennya lebih berpeluang terserang arthritis
reumatoid dibandingkan dengan pria. Hormon estrogen sangat penting untuk
menjaga kepadatan tulang. Kekurangan hormon estrogen mengakibatkan lebih
banyak penghancuran tulang daripada pembentukan tulang. Keadaan ini
mempercepat dan memperberat penyakit srthritis reumatoid.
c. Adanya Infeksi
Infeksi di bagian persendian akibat bakteri, mikoplasma atau koloni jamur, dan
virus bisa meniumbulkan sakit yang terjadi secara mendadak. Biasanya, disertai
juga dengan tanda-tanda peradangan, seperti panas, nyeri, bengkak dan gangguan
fungsi. Infeksi dan peradangan merupakan gejala yang khas sebagai tanda
timbulnya arthritis reumatoid.
d. Pengaruh Usia
Umur 35-45 tahun lebih rentan terhadap penyakit rematik jenis ini, meskipun
secara umum arthritis reumatoid terjadi pada kelompok umur 20-60 tahun.
C. Tanda Dan Gejala
a. Kaku dibagian sendi dan daerah disekitarnya yang terjadi ketika bangun tidur dan
berlangsung minimun 1 jam.
b. Nyeri pada sendi
c. Terjadi rematik di tiga persendian dalam waktu yang bersamaan.
d. Minimal terjadi pembengkakan di satu persendian tangan, jika rematik terjadi
pada persendian tangan.
e. Jika timbulnya simetris, rematik timbul disendi yang sama di sisi kiri dan kanan
tubuh.
f. Muncul nodul reumatoid atau benjolan kecil dibawah kulit.
g. Hasil pemeriksaan faktor reumatoid di laboratorium menunjukkan nilai positif.
h. Jika dilakukan rontgen, tampak adanya dekalsifikasi tulang yang berdekatan
dengan sendi.
i. Sakit pinggang disebabkan oleh karena adanya peradangan pada ligamen
(sambungan antara ruas tulang belakang), pada tulang belakang. Setelah
peradangan yang cukup lama, maka tulang akan menyatu yang paa akhirnya
membuat pinggang sulit untuk digerakkan, nyeri dan pegal
j. Pada tingkat berat penderita akan tampak membungkuk.
D. Penatalaksanaan
a. Farmakologi
Terdiri dari obat-obatan penghilang rasa nyeri pada sendi yang telah diresepkan
setelah melalui pemeriksaan ke petugas kesehatan.
b. Fisioterapi
Olahraga ringan seperti jalan kaki, yoga ataupun senam ringan dapat membantu
mengurangi rasa kaku pada sendi yang sakit ataupun fisioterapi yang disarankan
oleh dokter. Selain itu nmengguyur tubuh pada pagi hari setelah bangun tidur
dengan air hangat dapat mengurangi rasa kaku.
E. Obat / Ramuan Tradisional Dan Cara Pengolahannya
a. Kumis Kucing
Cara pengolahannya :
1. Seluruh bagian tumbuhan segar secukupnya. Dicuci bersih lalu ditumbuk
halus. Hasil tumbukan ditempelkan dibagian yang sakit lalu dibalut.
2. Kumis kucing secukupnya direbus dengan air bersih beberapa menit.
Kemudian dalam keadaan hangat-hangat di siramkan sedikit demi sedikit
pada bagian yang sakit.
b. Sembung
Cara pengolahannya :
Daun dan batang segar masing-masing 20 – 30 gram, direbus dengan 6 gelas
air hingga menjadi 3 gelas. Diminum 3 kali sehari masing-masing 1 gelas.
c. Putri Malu
Cara pengolahannya :
1. Akar tanaman sebanyak 154 gramdirendam dalam 500 ml arak putih
selama 2 – 3 minggu. Ramuan digunakan sebagai obat gosok
2. Tanaman putri malu dicuci bersih, kemudian di rebus bersama 7-10
lembar daun keji beling yang juga di cuci bersih, air rebusan sebanyak 3
gelas dijadikan 2 gelas, kemudian diminum seperti air putih.
d. Keji Beling
Cara pengolahannya :
7-10 lembar daun keji beling yang dicuci bersih. Tanaman putri malu dicuci
bersih, kemudian direbus bersama tanaman putri malu dicuci bersih, air
rebusan sebanyak 3 gelas dijadikan 2 gelas. Kemudian diminum diminum
seperti air putih.
e. Meniran
Cara pengolahannya :
Meniran segar dicuci hingga bersih, lalu direbus dengan 2 gelas air hingga
menjadi 1 gelas. Air rebusan dimunum 1 kali sehari sebanyak 1 gelas selama 1
minggu berturut-turut.
f. Sidaguri
Cara pengolahannya :
Semua bagian sidaguri kering sebanyak 60 gram direbus dengan 4 gelas air
hingga tersisa setengahnya (2 gelas). Air rebusan diminum 2 kali sehari,
masing-masing sebanyak 1 gelas
1.2 Diabetes mellitus (DM)
A. Definisi
Diabetes mellitus (DM) adalah Diabetes mellitus (DM) merupakan kumpulan gejala
yang timbul pada seseorang akibat tubuh mengalami gangguan dalam mengontrol
kadar gula darah. Gangguan tersebut dapat disebabkan oleh sekresi hormon insulin
tidak adekuat atau fungsi insulin terganggu (resistensi insulin) atau justru gabungan
dari keduanya.
B. Diabetes Mellitus Dikelompokkan Menjadi II Tipe Yaitu :
a. DM tergantung pada insulin (DM tipe-1)
DM tipe-1 terjadi pada seseorang dengan usia di bawah 40 tahun bahkan
separuhnya didiagnosis pada usia kurang dari 20 tahun.
b. non-DM tergantung pada insulin (DM tipe-2)
DM tipe-2 sebagian besar didiagnosis pada usia di atas 30 tahun, separuh dari
kasus baru DM tipe-2 terjadi pada kelompok umur 55 tahun atau lebih. Oleh
karenanya, DM tipe-2 lebih dikenal sebagai penyakit DM yang menyerang kaum
dewasa
1.3 Hipertensi
A. Definisi
a. Hypertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu gangguan pada sistem
peredaran darah yang sering terjadi pada usia setengah umur atau lebih di mana
terjadi peningkatan dari tekanan sistolik di atas standard dihubungkan dengan usia
dan merupakan penyebab utama jantung koroner, cidera cerebro vaskuler.
b. Menurut Departemen Kesehatan RI (1990) Hypertensi didefinisikan sebagai
suatu peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas 140 mmHg
dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Peninggian tekanan darah yang terus
menerus yang merupakan gejala klinis karena hal tersebut dapat menunjukkan
keadaan seperti hypertensi heart disease arteriole nefrosclerosis.
Rendah : 90/60 mmHg
Normal : 90/60 mmHg - 140/90 mmHg
Hypertensi perbatasan : TD sistolik normal kadang-kadang 90 – 100
mmHg
Hypertensi ringan: tekanan darah diastolik 90 – 100 mmHg
Hypertensi sedang : tekanan darah diastolik 105 – 114 mmHg
Hypertensi berat : tekanan darah diastolik lebih dari 115 mmHg, Kadang-
kadang disertai kelainan jantung atau otak.
Hypertensi maligna : tekanan darah diastolik lebih dari 120 mmHg
disertai dengan gangguan fungsi target organ.
Hypertensi sistolik : tekanan darah sistolik lebih dari 160 mmHg.
B. Tanda Dan Gejala
a. Kepala terasa pusing
b. Rasa berkunang-kunang
c. Rasa pegal di bahu dan perasaan panas / gelisah
d. Kurang tidur
e. Gangguan penglihatan
f. Anoreksia
C. Cara Mencegah Hypertensi
a. Mengatur diet agar berat badan tetap ideal
b. Dilarang merokok.
c. Mengubah kebiasaan makan sehari-hari dan mengkonsumsi rendah garam.
d. Menurunkan berat badan pada penderita gemuk.
e. Mengubah kebiasaan hidup.
D. Tabel Jenis Makanan yang boleh dan yang tidak boleh diberikan.
Golongan
Bahan
Makanan
Makanan yang boleh diberikan Makanan yang tidak boleh
diberikan
Sumber Protein Beras, bulgur, kentang, singkong, terigu,
tapioka, hunkwe, gula, makanan yang
diolah dari bahan makanan tersebut di
atas tanpa garam dapur dan soda seperti:
makaroni, mi, bihun, roti, biskuit, kue-kue
Roti, biskuit, dan kue-kue yang
dimasak dengan garam dapur dan
atau soda.
Otak, ginjal, lidah, sardin, keju,
daging, ikan dan telur yang diawet
dengan garam dapur seperti: daging
kering, dan sebagainya.
Daging dan ikan maksimum 100 gr
sehari; telur maksimum 1 btr sehari; susu
maksimum 200 gr sehari.
asap, ham, bacon, dendeng, abon,
ikan asin, ikan kaleng, kornet, ebi,
udang kering, telur asin, telur
pindang, dan sebagainya.
Nabati Semua kacang-kacangan dan hasilnya
yang diolah dan dimasak tanpa garam.
Keju, kacang tanah dan semua
kacang-kacangan dan hasilnya yang
dimasak dengan garam dapur dan
lain ikatan natrium.
Sayuran Semua sayuran segar, sayuran yang
diawet tanpa garam dapur, natrium
benzoas dan soda.
Sayuran yang diawet dengan garam
dapur dan lain ikatan natrium,
seperti: sayuran dalam kaleng, sawi
asin, asinan, acar, dll.
Buah Semua buah-buahan segar; buah-buahan
yang diawet tanpa garam dapur, natrium
benzoat dan soda.
Buah-buahan yang diawet dengan
garam dapur dan lain ikatan
natrium.
Lemak Minyak, margarin tanpa garam, mentega
tanpa garam.
Margarin dan mentega biasa.
Bumbu Semua bumbu-bumbu segar dan kering
yang tidak mengandung garam dapur dan
lain ikatan natrium.
Garam dapur, baking powder, soda
kue, vetsin, dan bumbu-bumbu
yang mengandung garam dapur
seperti: kecap, terasi, magi, tomato
kecap, petis, tauco.
Minuman Teh, kopi, minuman botol ringan. coklat
2. Pengolahan Sampah Yang Baik
A. Definisi
Sampah adalah sesuatu bahan atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh
manusia, atau benda padat yang sudah digunakan dalam suatu kegiatan manusia dan
dibuang. Para ahli kesehatan masyarakat Amerika membuat btasan sampah ( waste )
adakah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi, atau sesuatu yang di
buang yang berasal dari kegiatan manusia, dan tidak terjadi dengan sendirinya.
B. Sumber-Sumber Sampah
a. Sampah yang berasal dari pemukiman
Sampah ini terdiri dari bahan-baha padat sebagai hasil kegiatan rumah tangga yang
sudah dipakai dan dibuang,sepertI : sisa-sisa makanan baik yang sudah dimasak
ataupun yang belum, bekas pembungkus berupa kertas plastik daun dan
sebagainya.pakaian-pakaian bekas, bahan-bahan bacaan, perabot rumah tangga, daun-
daun dari kebun atau taman.
b. Sampah yang berasal dari tempat umum.
Sampah ini berasl dari tempat-tempat umum, seperti pasar, tempat-tempat hiburan,
terminal bus, stasiun kereta api, dan sebagainya. Sampah ini berupa kertas, plastik,
botol, daun, dan sebagainya.
c. Sampah yang berasal dari perkantoran
Sampah dari perkantoran pendidikan, perdagangan, departemen, perusahaan, dan
sebagainya. Sampah ini beruoa kertas-kertas, plastik, karbon, klip dan sebagainya.
Umumnya sampah ini bersifat kering dan mudah terbakar ( rubbish ).
d. Sampah yang berasal dari jalan raya
Sampah ini berasal dari pembersihan jalan, yang umumnya terdiri dari : kertas-
kertas, kardus-kardus, debu, batu-batuan, pasir, sobekan ban, onderdil-onderdil
kendaraan yang jatuh, daun-daun, plastik, dan sebagainya.
e. Sampah yang berasal dari industri ( industrial wastes )
Sampah ini berasal dari kawasan industri, termasuk sampah yang berasal dari
pembangunan industri, dan segala sampah yang berasal dari proses produksi,
misalnya : sampah-sampah pengepakan barang,logam plastik, kayu, potongan tekstil,
kaleng dan sebagainya.
f. Sampah yang berasal dari partanian / perkebunan.
Sampah ini sebagai hasil dari perkebunan atau pertanian, misalnya : jerami, sisa
sayur-sayur, batang padi batang jagung.
g. Sampah yang berasal dari pertambangan
Misalnya : batu-batuan, tanah/cadas, pasir, sisa pembakaran ( arang ).
h. Sampah yang berasal dari peternakan
Misalnya : sisa-sisa makanan dan bangkai binatang.
C. Jenis-Jenis Sampah
Jika kita berbicara tentang sampah, sebenarnya meliputi 3 jenis sampah yakni sampah
padat, sampah cair, dan sampah dalam bentuk gas (fume, smoke). sampah cair dapat
berupa air limbah yang dihasilkan oleh perumahan, perusahaan industry, limbah rumah
sakit dan lain-lain. Sedangkan sampah dalam bentuk gas yang dapat menimbulkan polusi
udara seperti asap kendaraan, asap pabrik, dan sebaginya.
Sampah padat dapat dibagi menjadi berbagai jenis, yakni:
1. Berdasarkan zat kimia yang terkandun g di dalamnya, sampah dibagi menjadi:
1) Sampah an-organik, adalah sampah yang pada umumnya tidak dapat membusuk,
misalnya: logam/ besi, pecahan gelas, plastic, dan sebagainya.
2) Sampah organic, adalah sampah yang pada umumnya dapat membusuk,
misalnya: sisa-sisa makanan, daun-daunan, buah-buahan, dan sebagainya.
2. Berdasarkan dapat dan tidaknya di bakar
1) Sampah yang mudah terbakar, misalnya: kertas, karet, kayu, plastik, kain bekas,
dan sebagainya.
2) Sampah yang tidak dapat terbakar, misalnya: kaleng-kaleng bekas, besi/logam
bekas, pecahan gelas, kaca, dan sebagainya.
3. Berdasarkan karakteristik sampah
1) Garbage adalah sisa-sisa pengolahan ataupun sisa makanan yang mudah
membusuk.
2) Rubbish adalah bahan-bahan sisa pengolahan yang tidak membusuk. Rubbish ini
ada yang mudah terbakar misalnya : kayu, kertas. Ada yang tidak terbakar
misalnya besi, kawat, dan sebagainya.
3) Asher ( Abu ) yaitu sisa pembakaran dari bahan-bahan yang mudah terbakar
termasuk abu rokok.
4) Sampah jalanan ( street sweping ) yaitu sampah yang berasal dari pembersihan
jalan, yang terdiri dari campuran bemacam-macam sampah, daun-daunan, kertas,
plastik, pecahan kaca, besi debu dan sebagainya.
5) Sampah industri yaitu sampah yang berasal dari industry atau pabrik-pabrik.
6) Bangkai binatang ( dead animal ) yaitu bangkai binatang yang mati akibat alam,
ditabrak kendaraan, atau dibuang oleh orang.
7) Bangkai kendaraan ( abandoned vehicle ) adalah bangkai mobil, sepeda, sepeda
motor , dan sebagainya.
8) Sampah pembangunan ( contruction waste ), yaitu sampah dari proses
pembangunan gedung, rumah dan sebagainya, yang berupa puing-
puing,potongan kayu, besi beton, bambu dan sebagainya.
D. Pengelolaan Sampah
Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat, karena dari sampah tersebut akan
hidup berbagai mikroorganisme penyebab penyakit ( bacteri pathogen ), dan juga
binatang serangga sebagai pemindah/penyebar penyakit (vector). Oleh sebab itu sampah
harus di kelola dengan baik sampai sekecil mungkin tidak mengganggu atau mengancam
kesehatan masyarakat. Pengelolaan sampah yang baik, bukan untuk kepentingan
kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan.yang dimaksud dengan
pengelolaan sampah disini adalah:
1) Penyimpanan sampah
Untuk tempat sampah di tiap-tiap rumah isinya cukup 1 meter kubik. Tempat
sampah janganlah di tempatkan di dalam rumah atau di pojok dapur, karena akan
merupakan gudang makanan bagi tikus-tikus sehingga rumah banyak tikusnya.
Tempat sampah sebaiknya :
a) Terbuat dari bahan yang mudah di bersihkan dan tidak mudah rusak.
b) Harus di tutup rapat sehingga tidak menarik serangga atau binatang-binatang
lainnya seperti : tikus, ayam, kucing, dan sebagainya.
c) Di tempatkan di luar rumah. Bila pengumpulannya di lakukan oleh pemerintah,
tempatkanlah tempat sampah sedemikian rupa sehingga karyawan pengumpul
sampah mudah mencapainya.
2) Pengumpulan dan pengangkutan sampah
Pengumpulan sampah adalah menjadi tanggung jawab dari masing-masing
rumah tangga atau institusi yang menghasilkan sampah. Oleh sebab itu, mereka
ini harus membangun atau mengadakan tempat khusus untuk mengumpulkan
sampah. Kemudian dari masing-masing tempat pengumpulan sampah tersebut
harus di angkut ke tempat penampungan sementara (TPS) sampah, dan
selanjutnya ke tempat penampungan akhir (TPA).
Mekanisme, system, atau cara pengangkutan untuk daerah perkotaan adalah
tanggung jawab pemerintah daerah setempat yang di dukung oleh masyarakat
produksi sampah, khususnya dalam hal pendanaan. Sedangkan untuk daerah
pedesaan pada umumnya sampah dapat di kelola oleh masing-masing kelurga,
tanpa memerlukan TPS, maupun TPA. Sampah rumah tangga pedesaan umumnya
di daur ulang menjadi pupuk.
Secara singkatnya pengumpulan sampah dapat dilakukan :
a) Perorangan
Tiap-tiap keluarga mengumpulkan sampah dari rumahnya masing-masing
untuk di buang pada tempat tertentu.
b) Pemerintah
Pengumpulan sampah di kota-kota dilakukan pemerintah dengan
menggunakan truk sampah atau gerobak sampah.
c) Swasta
Swasta hanya mengambil sampah-sampah tertentu sebagai bahan baku
pada perusahaannya misalnya untuk pembuatan kertas, karton, dan plastik.
3) Pembuangan dan pengelolaan sampah
Pembuangan dan pengelolaan sampah dapat dilakukan dengan berbagai
cara, antara lain :
a) Land fill
Sampah di buang pada tanah yang rendah. Pembuangan sampah secara ini
hanya baik untuk sampah-sampah jenis rubbish, sedangkan bila jenis garbage,
tempat pembuangan sampah ini akan menjadi tempat perkembang biakan
serangga, dan tikus, juga menimbulkan bau-bauan yang tidak sedap.
b) Sanitari land fill
Sampah di buang di tempat yang rendah, kemudian di tutup lagi dengan tanah
paling sedikit 60 cm, untuk mencegah pengorekan anjing, tikus, dan binatang-
binatang lainnya. Cara ini memenuhi syarat kesehatan.
c) Individual incineration
Sampah dikumpulkan sendiri, kemudian dibakar sendiri. Pembakaran sampah
ini harus di lakukan dengan baik sebab bila tidak maka , asapnya akan
mengotori udara, dan bila tidak terbakar sempurna sisanya akan bercecera
kemana-mana.
d) Incineration dengan incinerator khusus
Cara ini di kerjakan oleh pemerintah. Sampah-sampah yang telah
dikumpulkan dari truk-truk / gerobak-gerobak sampah dibakar dalam
incinerator khusus (alat p0embakar sampah).
Incinerator mempunyai bagian –bagian :
1. Tempat pengumpulan sampah.
2. Ruang pengeringan.
3. Ruang pembakaran.
4. Cerobong asap.
Cara pembuangan sampah ini baik sekali tapi biayanya sangat mahal.
e) Pulverization
Semua sampah baik garbage maupun rubbish digiling atau di haluskan dengan
alat khusus, kemudian dibuang ke laut dalam bentuk yang sudah digiling ini,
sampah menjadi tidak diisukai lagi baik oleh serangga maupun tikus-tikus.
f) Comfosing ( dibuat pupuk)
Dari sampah yang terbuang masih dapat di buat pupuk sebagai penyubur
tanah pertanian.caranya adalah:
1. Mula-mula sampah-sampah dari gelas, logam dan bahan –bahan lainnya
yang tak dapat dijadikan kompos di pisahkan terlebih dahulu.
2. Setelah di pisah-pisahkan, sampah yang akan di jadikan kompos di giling
menjadi halus agar proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri
pembusuk berlangsung dengan baik.
3. Kemudian sampah diletakkan pada suatu tempat dimana proses
pembusukkan akan terjadi. Tempat ini di lengkapi dengan alat pengatur
suhu, pengatur kelembaban dan pengaliran udara agar proses pembusukan
terjadi secara optimum.
Kadang- kadang di tambahkan strai mikroorganisme yang dapat
mempercepat proses pembusukannya, tapi sering kali hal ini tidak perlu,
karena pada sampah sendiri telah cukup mengandung mikroorganisme
tersebut.
Bila pada sampah yang sedang di busukkan ini di tambahkan lumpur dari
air limbah akan di hasilkan kompos yang baik sekali.
Lama proses pembusukannya bervariasi antara 2 hari sampai 6 minggu.
g) Hogfeeding ( sebagai makanan ternak)
Yang dapat dipergunakan yaitu jenis garbage misalnya sisa-sisa sayuran,
ampas pembuatan tapioka , ampas tahu dan sebagainya dan diberikan kepada
ternak sebagai makanannya.
h) Recyclingdengan cara ini di maksudkan untuk mengurangi jumlah sampah,
maka bagian-bagian sampah yang masih dapat di pakai / digunakan, diambil
lagi, misalnya: kertas- kertas, gelas-gelas, logam-logam dan sebagainya. Dari
benda-benda ini dapat dihasilkan benda-benda baru yang berguna misalnya:
kertas karton, plastic alat –alat dari gelas dan sebagainya.
Sangat berbahaya untuk kesehatan bila kertas-kertas dari tempat sampah
yang di kumpulkan kaum tuna wisma, di pergunakan sebagai kantong
pembungkus makanan. Karena itu sebaiknya sampah-sampah dari kertas
segera di bakar setelah di buang.
E. Pengaruh pengelolaan Sampah Terhadap Masyarakat dan lingkungan
Pengelolaan sampah di suatu daerah akan membawa pengaruh bagi masyarakat maupun
lingkungan dari daerah itu sendiri. Pengaruhnya tentu saja ada yang positif dan ada yang
juga negative
1. Pengaruh yang baik
Penelolaan sampah yang baik akan memberikan pengaruh yang positif terhadap
masyarakat dan lingkungannya, seperti berikut:
1) Sampah dapat dimanfaatkan untuk menimbun lahan semacam rawa-rawa dan
dataran rendah.
2) Sampah dapat dimanfaatkan untuk pupuk.
3) Sampah dapat diberikan untuk makanan ternak setelah menjalani proses
pengelolaan yang telah ditentukan lebih dahulu untuk mencegah pangaruh buruk
sampah tersebut pada ternak.
4) Pengelolaan sampah dapat menyebabkan berkurangnya tempat untuk berkembang
biak serangga atau binatang pengerat.
5) Menurut insidensi kasus penyakit menular yang erat hubungannya dengan
sampah.
6) Keadaan estetika lingkungan yang bersih menimbulkan kegairahan hidup
masyarakat.
7) Keadaan lingkungan yang baik mencerminkan kemajuan budaya masyarakat.
8) Keadaan lingkungan yang baik akan menghemat pengeluaran dana kesehatan
suatu Negara sehingga dana itu dapat digunakan untuk keperluan lain.
2. Pengaruh negative
Pengelolaan sampah yang kurang baik dapat memberikan pengaruh negative bagi
kesehatan lingkungan, maupun bagi kehiduoan sosial ekonomi dan budaya
masyarakat, seperti berikut:
a. Pengaruh terhadap kesehatan
1) Pengelolaan sampah yang kurang baik akan menjadikan sampah sebagai
tempat perkembangbiakan vektor penyakit, seperti lalat atau tikus
2) Insidensi penyakit demam bardarah dengue akan meningkat karena vektor
pentakit hidup dan berkembang biak dalam sampah kaleng ataupun ban bekas
yang berisi air hujan.
3) Terjadinya kecelakaan akibat pembuangan sampah secara sembarangan,
misalnya luka akibat benda tajam seperti besi, kaca, dan sebainya.
4) Gangguan psikosomatis, misalnya sesak nafas, insomnia, stres, dan lain-lain.
b. Pengaruh terhadap lingkungan
1) Estetika lingkungan menjadi kurang sedap di pandang mata.
2) Proses pembusukan sampah oleh mikroorganisme akan menghasilkan gas-gas
tertentu yang akan menimbulkan bau busuk.
3) Pembakaran sampah sdapat menimbulkan pencemaran udara dan bahaya
kebakaran yang lebih luas.
4) Pembuangan sampah kedalam saluran pembuangan air akan menyebabkan
aliran air terganggu dan saluran air menjadi dangkal.
5) Apabila musim hujan datang, sampah akan menumpuk dapat menyebabkan
banjir dan mengakibatkan pencemaran pada sumber air permukaan atau sumur
dangkal.
6) Air banjir dapat mengakibatkan kerusakan pada fasilitas masyarakat, seperti
jalan, jembatan, dan saluran air.
c. Terhadap sosial ekonomi dan budaya masyarakat
1) Pengelolaan sampah yang kurang baik mencerminkan keadaan sosial budaya
masyarakat setempat.
2) Keadaan lingkungan yang kurang baik dan jorok, akan menurunkan minat dan
hasrat orang lain ( turis ) untuk datang berkunjung kedaerah tersebut.
3) Dapat menyebabkan terjadinya perselisihan antara penduduk setempat dan
pihak pengelola ( mis.,kasus TPA Bantargebang, Bekasi ).
4) Angka kasus kesakitan meningkat dan mengurangi hak kerja sehingga
produktivitas masyarakat menurun.
5) Kegiatan perbaikan lingkungan yang rusak memerlukan dana yang besar
sehingga dana untuk sektor lain berkurang.
6) Penurunan pemasukan daerah ( devisa ) akibat penurunan jumlah wisatawan
yang diikuti dengan penurunan penghasilan masyarakat setempat.
7) Penurunan mutu dan sumber daya alam sehingga mutu produksi menurun dan
tidak memiliki nilai ekonomis.
8) Penumpukan sampah dipinggir jalan menyebabkan kemacetan lalulintas yang
dapat menghambat kegiatan transportasi barang dan jasa.
3. Penggunaan APD Yang Benar Dan Tepat
A. Definisi
APD (Alat Pelindung Diri) adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan untuk
melindungi seseorangdalam pekerjaanpekerjaan yang fungsinya mengisolasi tubuh
tenaga kerja dari bahaya di tempat kerja. ADP merupakan cara terakhir untuk melindungi
tenaga kerja setelah dilakukan beberapa usaha lain.
B. Jenis-Jenis APD Menurut Bagian Tubuh
1. Kepala2. Mata3. Wajah
4. Tangan dan jari-jari5. Kali6. Alat pernafasan7. Telinga8. Tubuh
C. Penjelasan APD1. Alat Pelindung Kepala dibagi 3 :
a. Topi pengaman (safety helmet) : untuk melindungi kepala dari benturan
atau pukulan benda.
Syarat Umum :
» bagian dari luarnya harus kuat dan tahan terhadap benturan
atau tusukan benda-benda runcing. Cara mengujinya dengan
menjatuhkan benda seberat 3 kg dari ketinggian 1 m, topi tidak
boleh pecah atau benda tidak boleh menyentuh kepala.
» Jarak antara lapisan luar dan lapisan dalam di bagian puncak 4-5 cm.
» Tidak menyerap air cara pengujian : diuji dengan merendam air selama 24
jam, air yang diserap <5% beratnya.
» Tahan terhadap api cara pengujian : topi dibakar selama 10 detik
dengan Bunsen atau propan, api harus padam setelah 5 detik.
b. Topi / Tudung : Untuk melindungi kepala dari zat-zat kimia, iklim yang berubah-
ubah, api dan lain-lain. Harus terbuat dari bahan yang tak mempunyai
celah atau lubang, biasanya terbuatdari asbes, kulit, wool, katun yang
dicampur aluminium dll.
c. Penutup Rambut : biasanya terbuat dari katun atau bahan lain yang mudah di cuci.
2. Alat Pelindung Telinga
Ada dua jenis :
a. Sumbat telinga (ear plug)
Sumbatan telingan yang baik adalah menahan frekuensi tertentu saja, sedangkan
frekuensi untuk bicara biasanya (komunikasi) tak terganggu. Sumbat telinga
biasanya terbuat dari karet, plastic keras, plastic lunak, lilin dan kapas. Daya
lindung kemampuan attenuasi : 25-30 dB.
b. Tutup telinga (ear muff)
Attenuasi (daya lindung) pada frekuensi 2800-4000 Hz (35-45dB) namun pada
frekuensi biasa (25-30 Hz).
3. Alat Pelindung Muka Dan Mata
a) Melindungi muka dan mata dari :
lemparan benda-benda kecil
lemparan benda-benda panas
pengaruh cahaya
pengaruh radiasi tertentu
b) Bahan Pembuat :
Gelas/kaca biasa
Plastik
c) Dari Gelas :
» Gelas yang ditempa secara panas : punya kelebihan bila pecah tak
menimbulkan bagian-bagian yang tajam dan bila dipasang frame tidak mudah
lepas.
» Gelas dengan laminasi aluminium dll.
d) Dari Plastik :
Cellulose acetate
Acrilic
Policarbonat
CR-39(allyl-diglicol carbonat)
e) Syarat alat pelindung muka dan mata :
1. Ketahanan terhadap api sama dengan helm.
2. Ketahanan terhadap lemparan benda-benda : dijatuhkan bola saja dengan
diameter 1 inci, dari ketinggian 125 cm, mengenai lensa pada titik
pusat geometris lensa, lensa tak boleh pecah atau tergeser dari framenya.
3. Syarat optis tertentu lensa tidak boleh mempunyai efek distorsi/efek prisma >
1/16 prisma dioptri.
4. Alat pelindung mata terhadap radiasi kacamata yang tahan terhadap panjang
gelombang tertentu.
4. Alat Pelindung Pernafasan
Alat pelindung pernafasan berfungsi untuk memberikan perlindungan
terhadap sumber-sumber bahaya udara di tempat kerja.
Ada 3 jenis alat pernafasan :
a. Respirator yang memurnikan udara.
Respirator yang mengandung bahan kimia
a) topeng gas dengan kanister yang sesuai,untuk bahan-bahan kimia
tertentu.
b) respirator dengan partum(cartridge) kimia.
Respiratir dengan filter mekanik .
Respirator yang mempunyai filter mekanik dan bahan kimia.
b. Respirator yang dihubungkan dengan supply udara. Supply udara dari :
Saluran udara bersih/compressor
Alat pernafasan yang mengandung udara (Breathing Apparatus), biasanya
berisi :
a) Udara yang dimampatkan
b) Oksigen yang dimampatkan
c) Oksigen yang dicairkan
c. Respirator dengan supply oksigen,biasanya berupa self contained breathing
apparatus.Yang harus diperhatikan :
Pemilihan yang tepat sesuai jenis bahayanya.
Pemakaian yang tepat.
Pemeliharaan dan pencegahan terhadap penularan penyakit.
5. Pakaian Kerja
Pakaian kerja khusus untuk pekerjaan dengan sumber bahaya tertentu seperti :
a) Terhadap radiasi panas, pakaian yang berbahan bias merefleksikan panas,
biasanya aluminium dan berkilat.
b) Terhadap radiasi mengion, pakaian dilapisi timbal (timah hitam).
c) Terhadap cairan dan bahan-bahan kimiawi, pakaian terbuat dari plastik atau
karet.
6. Sarung Tangan
Fungsinya melindungi tangan dan jari-jari dari api panas atau dingin, radiasi
elektromagnetik dan radiasi mengion dll.
Bentuknya macam-macam :
Sarung tangan (Gloves)
Mitten
Hand pad : melindungi telapak tangan
Sleeve : untuk pergelangan tangan sampai lengan.
Bahan bermacam-macam sesuai fungsinya :
» asbes, katun, wool untuk panas dan api.
» kulit untuk panas, listrik, luka, lecet.
» karet alam atau sintetik, untuk kelembapan air, bahan kimia, dll.
» poly vinil chloride, untuk zat kimia, asam kuat, oxidant, dll.
7. Pelindung Kaki
Fungsinya Melindungi kaki dari :
tertimpa benda-benda berat
terbakar karena logam cair, bahan kimia korosif
dermatitis/eksim karena zat-zat kimia
tersandung, tergelincir
Sepatu disesuaikan dengan jenis resiko,seperti :
a. pada industri ringan/tempat kerja biasa.
b. sepatu pelindung (safety shoes) atau sepatu boot.
c. untuk mencegah tergelincir,dipakai sol anti slip luar dari karet alam atau
sintetik dengan bermotif timbul (permukaanya kasar).
d. untuk mencegah tusukan dari benda-benda runcing, sol dilapisi logam.
e. Terhadap bahaya listrik, sepatu seluruhnya harus dijahit atau direkatkan dan
tidak boleh menggunakan paku.
f. Sepatu atau sandal yang bealaskan kayu, baik dipakai pada tempat kerja yang
lembab, lantai yang panas.
g. sepatu boot dari karet sintetis,untuk pencegahan bahan-bahan kimia.
h. Kadang-kadang diperlukan bantalan lutut, pelindung tungkai bawah dan
tungkai atas, yang terbuat dari karet, asbes, logam, dan lain-lain sesuai dengan
resiko bahayanya.
i. untuk bekerja dengan logam cair atau benda panas,ujung celana tidak boleh
dimasukkanke dalam sepatu.
j. di lingkungan kerja dengan bahaya kebakaran, lebih baik memakai sepatu anti
stabik.