sap manual plasenta
TRANSCRIPT
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
MANUAL PLASENTA
Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
DWI SITI RAHAYU
201110104248
PROGRAM STUDI D IV BIDAN PENDIDIK
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA 2012
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
PRAKTIKUM MANUAL PLASENTA
I. IDENTITAS
Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Persalinan
Program Studi : D-IV Bidan Pendidik
Kode/Bobot SKS : MK MW 2303/0,5 SKS
Semester : II (Dua)
Elemen Kompetensi : MKB
Jenis Kompetensi : Utama
Waktu Kuliah : 1 x 20 Menit
Pokok Bahasan : Manual Plasenta
II. STANDAR KOMPETENSI
Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam
memberikan asuhan patologi kebidanan, sehingga mahasiswa mampu
mempraktikkan perasat manual plasenta yang didasari konsep, sikap,
pengetahuan dan keterampilan yang profesional dan Qur’ani.
III. KOMPETENSI DASAR
Mahasiswa memiliki kemampuan dan keterampilan dalam
mempraktikkan perasat manual plasenta.
IV. INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
Mahasiswa dapat:
a. Melakukan persiapan manual plasenta yaitu persiapan alat manual
plasenta dengan baik dan benar.
b. Mempraktikkan perasat manual plasenta sesuai dengan prosedur secara
teliti dan aman.
V. TUJUAN PEMBELAJARAN
Melalui demonstrasi dengan phantom di LAB mahasiswa dapat:
c. Melakukan persiapan manual plasenta yaitu persiapan alat manual
plasenta dengan baik dan benar.
d. Mempraktikkan perasat manual plasenta sesuai dengan prosedur secara
teliti dan aman.
VI. DISKRIPSI MATERI
a. Persiapan alat
b. Pelaksanaan manual plasenta
c. Pemantauan pasca tindakan manual plasenta
VII. METODE/STRATEGI PEMBELAJARAN
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Re Demonstrasi
d. Tanya jawab
VIII.MEDIA
a. Phantom
b. Set Partus
c. Cheklist
d. Job sheet
IX. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Tahap Kegiatan dosen Kegiatan mahasiswa Metode Waktu
pendahuluan 1. Memberikan salam pembuka2. Memperkenalkan diri3. Membuat kontrak waktu4. Melakukan apersepsi5. Menjelaskan tujuan pembelajaran6. Memberikan motivasi dengan menjelaskan pentingnya
pelajaran yang akan diajarkan
1. Menjawab salam2. Mendengarkan 3. Memperhatikan
Ceramah dan Tanya Jawab
2 menit
Kegiatan inti 1. Membagikan check list kepada mahasiswa2. Mendemonstrasikan perasat dan melakukan penguatan pada
beberapa prosedur3. Menjelaskan dan mendemonstrasikan persiapan alat manual
plasenta4. Mendemonstrasikan cara melakukan perasat manual plasenta5. Memberikan kesempatan pada mahasiswa untuk bertanya.
1. Memperhatikan demonstrasi2. Memperhatikan dan mencatat penjelasan dosen3. Beberapa mahasiswa mengajukan pertanyaan
Demonstrasi dan tanya jawab
10 menit
Kegiatan penutup
Evaluasi 1. Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk re-
demonstrasikan perasat manual plasenta2. Memberi penilaian kepada mahasiswa dengan
menggunakan check list3. Menganjurkan mahasiswa untuk turut berpartisipasi aktif
dalam memberikan penilaian kepada temannya.4. Bertanya kepada mahasiswa hasil dari penilaian mereka
terhadap re-demonstrasi yang dilakukan temannyaKesimpulan dan penutup
1. Membuat kesimpulan bersama-sama tentang praktik yang telah dilakukan
2. Menutup pertemuan 3. Memberikan tugas baca tentang praktik yang akan datang4. Mengucapkan salam penutup
1. Beberapa mahasiswa melakukan perasat manual plasenta
2. Bersama dengan dosen melakukan penilaian terhadap mahasiswa yang melakukan re-demonstrasi dengan menggunakan check list
3. Berpartisi aktif Memberikan argumentasi hasil penilaian terhadap re-demonstrasi yang dilakukan temannya
4. Membuat kesimpulan bersama-sama dengan dosen tentang praktik yang telah di pelajari
5. Mendengarkan tugas baca yang disampaikan oleh dosen
6. Menjawab salam
Re Demonstrasi dan diskusi
8 menit
X. PENILAIAN
1. Jenis : Non tes
2. Bentuk : Re Demonstrasi
3. Instrument : Cheklist
XI. SUMBER BELAJAR
1. Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 vol 2.
Jakarta. EGC
2. JNPK-KR. 2007. Asuhan Pesalinan Normal – Asuhan Esensial
Persalinan, Edisi Revisi. Cetakan ke-3. Jakarta. JNPK-KR
3. Cunningham, Gary. 2006 .Obstetri Williams, Edisi 21. Jakarta. EGC
Yogyakarta, 14 April 2012
Praktikan
(Dwi Siti Rahayu)
Dosen Pembimbing/Koordinator Mata Kuliah
(………………………………..)
PENUNTUN BELAJAR
KETERAMPILAN KLINIK PLASENTA MANUAL
Nama :
No. Ujian :
Tanggal Ujian :
Hari/jam :
TTD :
Petunjuk pengisian daftar tilik :
Beri tanda cek (V) pada kolom yang sesuai dengan situasi pengamatan, yaitu:
Nilai 0 : Apabila alat tidak disediakan, prosedur kerja tidak dikerjakan
Nilai 1 : Apabila prosedur kerja dikerjakan tapi tidak sempurna, alat tidak dapat dimanfaatkan
Nilai 2 : Apabila prosedur keja dikerjakan secara sempurna
PERSIAPAN KLIENNo Kegiatan 0 1 21 Ucapkan salam dan sapa klien dengan ramah.
Memperkenalkan diri pada klien dan keluarga bahwa anda adalah petugas yang akan melakukan tindakan pada klien.
2 Jelaskan langkah-langkah tindakan yang akan dilakukan terhadap klien dan kemungkinan keberhasilannya serta efek sampingnya
3 Pastikan klien dan keluarganya benar-benar mengerti dan jelas tentang penjelasan tersebut.
4 Beri kesempatan pada klien dan keluarga untuk bertanya apabila belum jelas atau mau mengajukan pertanyaan.
5 Setelah klien dan keluarganya mengerti mengenai penjelasan yang diberikan, minta persetujuan klien dan keluarga terhadap tindakan yang akan dilakukan dengan menandatangi informed concent.Catatan!Karena keadaan ini emergency maka penjelasan dapat dilakukan sambil pelaksanaan tindakan, sedangkan persetujuan tindakan dapat dilakukan segera.
6 Peralatan yang diperlukan:- Set infuse (cairan infuse, selang infuse, vena kateter no. 16/18)- Partus set- Plester, gunting, kasa, betadin, kapas, alcohol, bengkok, tempat
sampah- Tempat plasenta- Set O2 (O2 dalam tabungnya, selang O2, regulator, humadifier)
PERSIAPAN KLIEN
No Kegiatan 0 1 2- Sarung tangan panjang dan pendek Steril/DTT 1; 1 pasang- Celemek, sepatu, masker, kaca mata, topi - Perlengkapan cuci tangan (air mengalir, sabun, handuk bersih
dan kering)- Duk steril/DTT sedang 2 buah (untuk alas bokong dan penutup
perut)- Obat uterotonika (oksitosin, ergometrin, prostaglandin), spuit
2,5/3 cc- Kateter uretra- Larutan klorin 0,5% dalam tempatnya- Kapas cebok dan air DTT dalam tempatnya
PELAKSANAAN7 Awasi KU dan vital sign klien serta observasi perdarahan8 Beri ibu O29 Pasang infuse + oksitosin 10 unit drip10 Bantu klien dalam posisi litotomi/dorsal recumbent11 Pakai celemek, topi, sepatu, kaca mata dan masker12 Jam tangan dan perhiasan dilepas13 Cuci tangan sampai siku dengan menggunakan sabun dan air
mengalir dan keringkan tangan dengan handuk14 Masukkan spuit dalam bak instrument15 Patahkan ampul ergometrin16 Pasang alas bokong dan tutupi perut ibu dengan duk17 Pakai sarung tangan 18 Sedot ergometrin19 Bersihkan vulva dari darah dengan kapas dan air DTT20 Lakukan pengosongan kandung kemih dengan kateter nelaton
(bila vesika urinaria penuh)21 Ganti sarung tangan kanan secara obstetric ke dalam uterus
(kelima ujung jari disatukan, masukan tangan ke dalam vagina dengan posisi di bawah tali pusat dan punggung tangan menghadap ke bawah, telusuri tali pusat bagian bawah sampai ke uterus)
22 Tangan kiri membuka labia23 Masukkan tangan kanan secara obstetric ke dalam uterus (kelima
ujung jari disatukan, masukkan tangan ke dalam vagina dengan posisi di bawah tali pusat dan punggung tangan menghadap ke bawah, telusuri tali pusat bagian bawah sampai ke uterus)
24 Pindahkan tangan kiri ke bagian fundus uteri untuk menahan uterus ketika dilakukan tindakan
25 Setelah tangan berada di cavum uteri, buka telapak tangan, rapatkan jari-jarinya dan posisikan telapak tangan agak menekuk (sesuai dengan keadaan uterus), cari bagian plasenta yang telah terlepas
26 Secara perlahan lepaskan bagian plasenta yang belum terlepas dengan menggunakan sisi tangan yang sejajar dengan ulna
PERSIAPAN KLIEN
No Kegiatan 0 1 227 Tindakan pelepasan plasenta harus dilakukan hanya satu kali
(plasenta harus sampai lepas seluruhnya baru tangan dan plasenta dikeluarkan)
28 Pindahkan tangan kiri ke supra pubik untuk menahan uterus bagian bawah uterus
29 Setelah seluruh plasenta terlepas keluarkan plasenta dan tangan dari cavum uteri
30 Letakkan plasenta dalam tempat yang sudah disediakan31 Lakukan eksplorasi untuk memastikan tidak ada bagian plasenta
yang tertinggal dan untuk membersihkan cavum uterus32 Setelah selesai melakukan manual plasenta segera lakukan
masase fundus uteri33 Pastikan kontraksi uterus baik dan tidak terjadi perdarahan34 Beritahu ibu bahwa akan disuntik 35 Beri uterotonika (ergometrin) IM36 Selama melakukan tindakan perhatian KU klien
DOKUMENTASI37 Setelah selesai, singkirkan peralatan, buang bahan-bahan yang
terkontaminasi ke tempat sampah38 Bersihkan ibu, pastikan klien merasa aman dan nyaman39 Rendam peralatan dalam larutan klorin 0,5%40 Cuci sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%, lepas sarung
tangan secara terbalik41 Cuci tangan dengan air mengalir
DOKUMENTASI42 Periksa vital sign43 Lakukan pendokumentasian pada lembar catatan medic klien dan
lembar belakang partografJUMLAH
Penilaian :
Nilai = skor perole han
skor maksimal (86)x100%
Dosen Pembimbing
( )
Yogyakarta, 14 April 2012
Praktikan
(Dwi Siti Rahayu)
JOB SHEET
KETERAMPILAN : MANUAL PLASENTA
REFERENSI4. Varney, Helen. 2008. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 vol 2. Jakarta. EGC
5. JNPK-KR. 2007. Asuhan Pesalinan Normal – Asuhan Esensial Persalinan, Edisi
Revisi. Cetakan ke-3. Jakarta. JNPK-KR
6. Cunningham, Gary. 2006 .Obstetri Williams, Edisi 21. Jakarta. EGC
PETUNJUK
1. Lakukan tindakan sesuai prosedur dan sistematis
2. Susun alat secara ergonomis dan periksa kelengkapannya
3. Bersikap sopan, hati-hati dan teliti dalam melakukan tindakan
4. Beritahu pasien tindakan yg akan dilakukan (inform consent)
PERALATAN
1. Set infuse : 1 set
2. Partus set : 1 set
3. Gunting, kasa, kassa, betadin : secukupnya
4. Set O2 : 1 set
5. Sarung tangan panjang dan pendek : 1 pasang
6. Alat-alat perlindungan diri : `1 set
7. Perlengkapan dekontaminasi alat
8. Wastafel
PROSEDUR PELAKSANAAN
LANGKAH-LANGKAH GAMBAR1. Ucapkan salam dan Beri penjelasan
pada ibu dan keluarga atas tindakan yang akan dilakukan
Lakukan informed consent
2. Mengecek persiapan alat
3. Mengawasi keadaaan umum pasien
Lakukan pemeriksaan tanda-tanda vital
4. Memberi O2 pada ibu
5. Memasang infuse Perhatikan privasi serta kenyamanan ibu
6. Cuci tangan dengan sabun dan bilas di bawah air mengalir kemudian keringkan
Lakukan cuci tangan sesuai dengan prosedur
7. Memasang infuse
Perhatikan privasi serta kenyamanan ibu
5. Memakai alat perlindungan diri
6. Gunakan handscoen steril
Gunakan handscoen yang sesuai ukuran sesuai dengan prosedur
9. Sedot ergometrin menggunakan sarung tangan sebelah
10. Bersihkan vulva dengan kapas DTT
Menggunakan teknik satu arah
11. Lakukan pengosongan kandung kemih
Apabila kandung kemih penuh
12. Ganti sarung tangan kembali
Karena sarung tangan yang sedang dipakai sudah terkontaminasi
13. Masukkan tangan kanan secara obstetric ke dalam uterus (kelima ujung jari disatukan, masukkan tangan ke dalam vagina dengan posisi di bawah tali pusat dan punggung tangan menghadap ke bawah, telusuri tali pusat bagian bawah sampai ke uterus)
14. Pindahkan tangan kiri ke bagian fundus uterus untuk menahan uterus ketika dilakukan tindakan
Setelah tangan sampai ke cavum uteri, rapatkan jari-jarinya dan posisikan kepala agak .
15. Secara perlahan lepaskan bagian plasenta yang belum terlepas dengan menggunakan sisi tangan yang sejajar dengan ulna
Plasenta yang sudah keluar diletakkan di tempatnya, dan lakukan eksplorasi untuk memastikan tidak ada bagian plasenta yang tertinggal.
16. Lakukan masase fundus uteri dengan segera
Bertujuan untuk menghasilkan kontraksi uterus yang baik
17. Suntikkan ergometrin
Bertujuan supaya uterus berkontraksi
18. Dekontaminasi alat-alat
19. Dokumentasi pada lembar medic dan lembar belakang partograf
MANUAL PLASENTA
1. Pengertian
Manual plasenta adalah prosedur pelepasan plasenta dari tempat
implantasinya pada dinding uterus dan mengeluarkannya dari kavum uteri
secara manual yaitu dengan melakukan tindakan invasi dan manipulasi tangan
penolong persalinan yang dimasukkan langsung kedalam kavum uteri. Pada
umumnya ditunggu sampai 30 menit dalam lahirnya plasenta secara spontan
atau dgn tekanan ringan pada fundus uteri yang berkontraksi. Bila setelah 30
mnenit plasenta belum lepas sehingga belum dapat dilahirkan atau jika dalam
waktu menunggu terjadi perdarahan yang banyak, pasenta sebaiknya
dikeluarkan dengan segera.
Manual plasenta merupakan tindakan operasi kebidanan untuk
melahirkan retensio plasenta. Teknik operasi plasenta manual tidaklah sukar,
tetapi harus diperkirakan bagaimana persiapkan agar tindakan tersebut dapat
menyelamatkan jiwa penderita.
2. Etiologi
Indikasi pelepasan plasenta secara manual adalah pada keadaan
perdarahan pada kala tiga persalinan kurang lebih 400 cc yang tidak dapat
dihentikan dengan uterotonika dan masase, retensio plasenta setelah 30 menit
anak lahir, setelah persalinan buatan yang sulit seperti forsep tinggi, versi
ekstraksi, perforasi, dan dibutuhkan untuk eksplorasi jalan lahir dan tali pusat
putus.
Retensio plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya plasenta
hingga atau melebihi waktu 30 menit setelah bayi lahir. Hampir sebagian
besar gangguan pelepasan plasenta disebabkan oeh gangguan kontraksi uterus.
Manual plasenta dilakukan karena indikasi retensio plasenta yang
berkaitan dengan :
a. Plasenta belum lepas dari dinding uterus dikarenakan:
1) Plasenta adhesive yaitu kontraksi uterus kurang kuat untuk melepaskan
plasenta
2) Plasenta akreta yaitu implantasi jonjot korion plasenta hingga
memasuki sebagian lapisan miometrium
3) Plasenta inkreta, yaitu implantasi jonjot korion placenta hingga
mencapai/memasuki miometrium
4) Plasenta perkreta, yaitu implantasi jonjot korion plasenta yang
menembus lapisan otot hingga mencapai lapisan serosa dinding uterus.
5) Plasenta inkarserata, yaitu tertahannya plasenta didalam kavum uteri
yang disebabkan oleh konstriksi ostium uteri.
a) Plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan dan dapat terjadi
perdarahan yang merupakan indikasi untuk mengeluarkannya
b) Mengganggu kontraksi otot rahim dan menimbulkan perdarahan.
c) Retensio plasenta tanpa perdarahan dapat diperkirakan
Darah penderita terlalu banyak hilang, Keseimbangan baru berbentuk bekuan darah, sehingga
perdarahan tidak terjadi, Kemungkinan implantasi plasenta terlalu dalam.