sap pjk

12
PAKET PENYULUHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER Oleh : TIM PKRS RUANG 5 CVCU IRNA I

Upload: aprilialife

Post on 23-Nov-2015

39 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

PAKET PENYULUHANPENYAKIT JANTUNG KORONER

Oleh :TIM PKRS RUANG 5 CVCUIRNA I

RUMAH SAKIT UMUM DR. SAFUL ANWARMALANGLEMBAR PENGESAHANPAKET PENYULUHAN PENYAKIT JANTUNG KORONER

R. 5 / CVCUIRNA IRSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANGDISETUJUIHARI =TANGGAL =

Malang , MENYETUJUI Ka Ur R. 5 / CVCU(Ns. BAMBANG SUTIKNO, S.Kep, M.Kep)NIP

MENYETUJUIKa SMF ILMU PENYAKIT JANTUNG

(Dr SASMOYO)NIP.

Ka TIM PKRSNIP.

SATUAN ACARA PENYULUHANPJK (PENYAKIT JANTUNG KORONER)

Pokok Bahasan:PJK (Penyakit Jantung Koroner)Sasaran :Pasien dan Keluarga di ruang 5 CVCU RSU Syaiful Anwar MalangHari/Tanggal:Jumat, 23 Agustus 2013Tempat:Ruang CVCU RSU Saiful Anwar MalangWaktu: 30 - 60 menit

A. Latar BelakangPenyakit jantung koroner (PJK) merupakan penyakit progresif dimana terjadi penyempitan pembuluh darah, yang dalam proses perjalanan penyakit sering terjadi perubahan secara tiba-tiba pada kondisi yang tidak stabil. Menurut WHO sekitar 17,5 juta orang meninggal akibat penyakit kardiovaskular (2005). Diperkirakan akan terjadi peningkatan jumlah penderita penyakit kardiovaskular yang meninggal pada tahun 2015 yang mencapai 20 juta orang (Werdha, 2009). Di Indonesia PJK merupakan penyakit dengan urutan pertama yang menyebabkan kematian pada tahun 2007 (Riskesdas, 2007). Berdasarkan gambaran tersebut, menunjukkan pentingnya pengetahuan mengenai penyakit jantung koroner guna mencegah terjadinya peningkatan jumlah kematian akibat penyakit ini. B. Tujuan Intruksional UmumSetelah diberikan penyuluhan diharapkan pengunjung dapat memahami tentang PJK (Penyakit Jantung Koroner)C. Tujuan Instruksional Khususa. Pengunjung dapat menjelaskan definisi dan tanda gejala PJKb. Pengunjung dapat menyebutkan faktor resiko PJKc. Pengunjung dapat menyebutkan tanda gejala PJKd. Pengunjung dapat menyebutkan perjalanan penyakit jantung koroner e. Pengunjung dapat mengetahui pencegahan PJKf. Pengunjung dapat mengetahui pemeriksaan penunjang PJKD. Sasaran Pasien dan keluaga pasien di ruang 5 CVCU RSUD Dr. Syaiful Anwar MalangE. Pembahasan materia. Definisi dan tanda gejala PJKb. Faktor resiko PJKc. Tanda gejalad. Peerjalanan penyakite. Pencegahan PJKf. Pemeriksaan penunjang PJKKegiatan Penyuluhan Tahap Kegiatan Kegiatan penyuluhan Kegiatan audienMetode Waktu

Pembukaan 1. Memberikan salam2. Memperkenalkan diri3. Menjelaskan tujuan umum dan khusus dari penyuluhan4. Melakukan kontrak waktu5. Menyebutkan materi penyuluhan yang akan diberikan6. Mengenali pengetahuan awal audiens1. Menjawab salam2. Mendengarkan3. Menjawab pertanyaan4. Mendengarkan Ceramah 2,5 menit

Pelaksanaan a. Penyajian

b. Diskusi

c. Evaluasi Menjelaskan kepada audiens tentang :a. Definisi dan tanda gejala PJKb. Faktor resiko PJKc. Tanda gejalad. Peerjalanan penyakite. Pencegahan PJKf. Pemeriksaan penunjang PJKMenjawab pertanyaan yang diajukan audien Memberikan pertanyaan kepada audien tentang apa yang sudah dijelaskanMengobservasi tingkat antusias audien tentang penyuluhan

1. Mendengarkan 2. Memperhatian 3. Memahami

Menanyakan materi yang belum jelasBertanyan tentang hal seputar penyakit jantung koroner

Menjawab pertanyaan yang diberikan penyuluhCeramah

Tanya jawab

Tanya jawab10 menit

10 menit

5 menit

Penutup 1. Menarik kesimpulan 2. Memberikan tindak lanjut3. Memberikan ucapan terima kasih4. Menutup penyuluhan (salam)1. Mendengarkan2. Menjawab salam Ceramah Tanya jawab2,5 menit

F. Metode 1. Ceramah2. Tanya jawabG. Media 1. Powerpoint2. LeafletH. Kriteria Evaluasi 1. Evaluasi struktura. Pesert hadir penyuluhan pukul 10.00 WIBb. Penyelenggaraan penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu CVCUc. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan dilakukan sebelumnya2. Evaluasi prosesa. Peserta memperhatikan terhadap materi penyuluhanb. Peserta bertanya tentang materi penyuluhanc. Peserta yang meninggalkan penyuluhan kurang dari 25%d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar3. Evaluasi hasila. Peserta dapaat menjawab pertanyaan tentang penyakit jantung koronerb. Jumlah peserta yang hadir minimal 7 orang keluarga pasienI. Daftar PustakaSoeharto, Imam. 2004. Penyakit Jantung Dan Serangan Jantung. Jakarta : GramediaProf Dr. Peter Kabo. 2008. Mengungkap Penyakit Jantung Koroner. Jakarta : PT Gramedia Pustaka UtamaJolliffe, J. A., K. Rees, R. S. Taylor, D. Thompson, N. Oldridge and S. Ebrahim 2001. "Exercisebased rehabilitation for coronary heart disease." Sports Medicine Journal 1: 87.Marchionni, N., F. Fattirolli, S. Fumagalli, N. Oldridge, F. Del Lungo, L. Morosi, C. Burgisser and G. Masotti 2003. "Improved exercise tolerance and quality of life with cardiac rehabilitation of older patients after myocardial infarction: results of a randomized, controlled trial." Circulation 107(17): 2201.Oldridge, N. B. 1988. "Cardiac rehabilitation exercise programme." Sports Medicine 6: 45

Materi PenyuluhanPenyakit Jantung Koroner (PJK)1. Definsi PJKPenyakit jantung koroner (PJK) sebagai salah satu bentuk dari penyakit jantung dan pembuluh darah, merupakan penyakit yang melibatkan gangguan pembuluh darah koroner, pembuluh darah yang menyuplai oksigen dan zat makanan pada jantung. Kelainan dapat berupa penyempitan pembuluh koroner (Joewono, 2003)2. Faktor resiko PJK1. Dapat Diubah (dimodifikasi)a) Konsumsi makanan tinggi lemakTerdapat hubungan langsung antara resiko penyakit jantung koroner dan kolesterol darah. Kadar kolesterol yang rendah memiliki peran yang baik pada PJK dan terdapat hubungan yang terbalik antara kadar HDL dan insidensi PJKb) RokokSekitar 24% kematian PJK pada laki laki dan 11% pada perempuan disebabkan kebiasaan merokok. Pengaruh merokok terhadap angka kejadian PJK : Timbulnya aterosklerosis Peningkatan trombogenesis dan vasokonstriksi Peningkatan tekanna darah dan denyu jantung Provokasi aritmia jantung Peningkatan kebutuhan oksigen miokard Penurunan kapasitas pengangkutan oksigenc) HipertensiUntuk setiap penurunan tekanan diastolik sebesar 5 mmHg resiko PJK berkurang sekitar 16%d) StressBerdasarkan penelitian, stress dapat menimbulkan penyempitan pada pembuluh darah sehingga menurunkan aliran darah. Penyempitan yang berarti bahkn dapt terlihat pada arteri yang terkena penyakit ringan.penelitian lain mengesankan bahwa stress berat dapat menyebabkan pecahnya dnding arteri yang memicu serangan jantung.

e) ObesitasKelebihan berat badan mencermikan banyaknya jumlah lemak dalam tubuh. Kegemukan juga merupakan faktor resiko dari terjadinya diabetes mellitus yang juga merupakan penyakit yang dapat menimbulkan gangguan pada pembuluh darah sehingga rentan terjadi penyumbatan pada pembuluh darahf) Kurang aktifitasKurang berolahraga akan membuat otot jantung menjadi kurang kuat dan akan menurunkan elastisitas pembuluh darah yang berfungsi mengahantarkan makanna dan oksigen ke seluruh tubuhg) Diabetes MellitusResiko terjadinya PJK pada pasien DM adalah 2 4 kali lebih tinggi dari populasi umum dan tidak terkait dengan keparahan atau dengan durasi diabetes melitus. Meskipun DM juga berkaitan dengan adanya abnormalitas metabolisme lipid, obesitas, hipertensi dan penngkatan trombogenesish) Alkohol Peningkatan dosis alkohol dikaitakan dengan peningkatan mortalitas karena kardiovaskuler karena aritmia, hipertens sistemik dan kardiomyopathy dilatasi2. Tidak dapat diubaha. UsiaSemakin bertambah nya usia seseorang dikaitkan dengan penurunan elastsitas pembuluh darah dimana penurunan elastisitas pembuluh darah akan meningkatkan potensi terjadinya penyumbatan pembuluh darah yang nantinya akan meningkatkan resiko serangan PJKb. Jenis KelaminMorbiditas PJK pada laki laki 2 kali lebih besar dibandingkan perempuan, dan terjadi hampir 10 tahun lebih dini pada laki lkai daripada perempuan. Estrogen bersifat protektif terhadap insidensi PJK.c. HerediterRiwayat keluarga dengan PJK yang langsung berhubungan darah kurang dari usia 70 tahun merupakan faktor resiko independen terjadinya PJKd. Kepribadian tipe AKepribadian tipe A menunjukkan perilaku yang rentan terjadinya PJK yaitu agresif, kompetitif, kasar, sinis, keinginan untuk dipandang, keinginan untuk mencapai sesuatu, gangguan tidur dan kemarahan di jalane. Gangguan pembekuan darah

3. Tanda gejala PJK Nyeri dada dapat pula menjalar ke leher, tenggorokan atau daerah lengan kiri. Kualitas nyeri seperti tertekan benda berat, seperti diperas, terasa panas, kadang-kadang hanya perasaan tidak enak di dada (chest discomfort). Durasi nyeri berlangsung 1 sampai 5 menit, tidak lebih daari 30 menit. Nyeri hilang (berkurang) bila istirahat atau pemberian nitrogliserin. Gejala penyerta : sesak nafas, perasaan lelah, kadang muncul keringat dingin, palpitasi (jantung berdebar), dizzines (pusing). Dapat hilang kesadaran atau pingsan

4. Perjalanan PJK

5. Pencegahan PJK1. Menjalankan gaya hidup sehat2. Kurangi konsumsi makanan berlemak atau berminyak3. Hindari kebiasaan merokok4. Mengontrol BB dalam batas normal5. Olahraga teratur6. Menghindari stress7. Menghndari konsumsi alkohol8. Istirahat cukup

6. Pemeriksaan penunjang Test berikut dapat memberikan gambaran apakah seseorang mengidap penyakit jantung koronera. Electrocardiogramb. Stress testc. Nuclear scanningd. Coronary angiography