sari ilfa

35
 PRESENTASI KASUS  APENDISITIS PERFORASI Disusun oleh: Ilfa Heldiana  Yusnita Sari PEMBIMBING : dr. Furqan Hasan Sp.B

Upload: sabrinabressy

Post on 08-Oct-2015

216 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

app

TRANSCRIPT

Slide 1

PRESENTASI KASUS APENDISITIS PERFORASIDisusun oleh: Ilfa Heldiana Yusnita Sari

PEMBIMBING : dr. Furqan Hasan Sp.B 1KETERANGAN UMUMNama: HariyantoJenis kelamin: Laki-lakiUsia: 45 tahunAlamat: Aloe sentong Pekerjaan: WiraswastaPerkawinan : MenikahAgama: IslamSuku: Jawa

ANAMNESAKeluhan utama Nyeri perut kanan bawahANAMNESAAnamnesa khusus RPS:Pasien datang dengan keluhan nyeri perut kanan bawah sejak 1 minggu SMRS. Pada awalnya nyeri dirasakan di ulu hati , kemudian berpindah di perut kanan bawah lalu nyeri dirasakan diseluruh bagian perut. Nyeri dirasakan tidak menjalar , nyeri semakin memberat sejak 1 hari SMRS.Pasien juga mengeluh tidak nafsu makan, mual (+), muntah (-) dan perut terasa kembung. Pasien tidak mengalami demam.

Pasien tidak BAB selama 4 hari, buang angin (-) sejak 9 jam SMRS. BAK dalam batas normal.

RPT: 1 Tahun yll pasien pernah mengeluhkan keluhan seperti ini dan didiagnosa apendisitis dan di anjurkan untuk melakukan operasi.RPO: Pasien sering mengkonsumsi obat dari bidan, tetapi lupa nama obatnya. (obat lambung dan penghilang rasa sakit).RPK: Keluarga pasien tidak ada yang mengeluhkan keluhan yang sama dengan pasienRK: Pola makan pasien tidak teratur dan jarang mengkonsumsi serat.PEMERIKSAAN FISIK Status generalis :Kesadaran : Compos MentisVital sign : TD= 120/80 mmHgHR= 80 x / menitRR= 20 x / menitTerm = 37 0CPEMERIKSAAN FISIK (cont,,)Kepala : konjungtiva tidak pucat, sclera tidak ikterik Leher : tidak ada pembesaran KGB, JVP tidak meningkat.Thorax : Inspeksi : fusiformis, simetris ka = kiPalpasi : SF ka = ki , NT (-)Perkusi: SonorAuskultasi: Ves (+/+), Wh (-/-), Rh (-/-)Jantung: Bunyi jantung S1 dan S2 murni, regular, murmur (-)Abdomen : Inspeksi : Distensi (+)Auskultasi : Peristaltik usus menghilang.Palpasi: NT(+), Tegang, Hepar tidak terdapat pembesaran, Lien tidak teraba pembesaran, ren tidak teraba.Perkusi: hipertimpaniEkstremitas : oedem (-/-), fraktur (-/-), pucat (-/-), ikterik (-/-) , akral hangat.

STATUS LOKALISa/r Abdomen Lower Quadrant

InspeksiDistensi (+)Tidak tampak kemerahan/luka/bekas operasi

PalpasiMassa (+)Nyeri tekan (+) dan nyeri lepas (+) di mc burney (+)Rovsings sign (+); psoas sign (-); obturator sign (-)Defense muscular (-)

PerkusiHipertimpani

Auskultasi

Diagnosis Banding Appendisitis perforasiAppendicitis akut

Pemeriksaan Penunjang Laboratorium:DarahHb: 12,9 mg/dl WBC: 8.900/uL PLT : 197.000/uL APTT: 25,6 menitPT: 15,0 menitFibrinogen: 602 mlGolongan darah : OINR : 1,03

Pemeriksaan LabTotal bilirubin : 1,0Direct bilirubin: 0,2SGOT: 24SGPT: 19ALK phospatase: 193Urium : 33Creatinin: 0,9Uric acid: 4,2Kgds: 106Elektrolit darahChlorida (cl) :99Natrium (Na):104Kalsium (k): 4,2DIAGNOSIS Appendicitis Perforasi12PENATALAKSANAAN UmumBerikan informasi mengenai penyakit pasien (informed consent)Pasien di rawatPasien bed restPuasaKhususInfus RL makro 16 tpmInj Cefotaxime 1 gr/12jamInj ketorolac 1 amp/12 jamInj ranitidin 1 amp/12 jamdulcolax supp

PENATALAKSANAAN (cont,,,)OperatifLaparotomi + Appendectomy

Hasil OperasiTerdapat pus di peritoneumAppendiks perforasi

Follow UpTglPemeriksaanTerapi18-01-15Nyeri semakin bertambah, demam, mual, tidak nafsu makan, BAB susah.

NT Mc Burney (+), nyeri lepas (+),psoas sign (-), obturator sign (-), rovsing sign (+), defense muscular (-).

TD : 110/90, N: 80, S: 36,8Operasi cito: laparotomi+appendectomy

Medikamentosa:Infus RL makro 16 tpmInj Cefotaxime 1 gr/12jamInj ketorolac 1 amp/12 jamInj ranitidin 1 amp/12 jamdulcolax supp

19-01-15Keluhan : Luka bekas operasi masih sakit, flatus (+)

BU (+) Normal

Drain : tidak produktif

Luka: kalor(-),dolor(-),rubor(-),pus(-)

TD : 110/70, N : 86, S: 36,8Terapi LanjutDiet cairMobilisasi miring kiri, miring kanan20-01-15Keluhan (-)

BU (+) Normal

Drain : tidak prodiktif

Luka: kalor(-),dolor(-),rubor(-),pus(-)

TD : 110/70, N: 85, S: 36,6Terapi LanjutPROGNOSIS Quo at vitam: ad bonam Quo at functionam: ad bonam

PembahasanAppendisitis perforasi PEMBAHASAN KASUSAPENDISITISDefinisiPeradangan dari apendiks veriformis, dan merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering.

Apendisitis Akut: Apendisitis akut adalah suatu radang yang timbul secara mendadak pada apendik dan merupakan salah satu kasus akut abdomen yang paling sering ditemui.

Apendisitis Perforasi: pecahnya appendiks yang sudah ganggren yang menyebabkan pus masuk ke dalam rongga perut sehingga terjadi peritonitis umum. Pada dinding appendiks tampak daerah perforasi dikelilingi oleh jaringan nekrotik.

EpidemiologiPada semua umurInsidens teringgi kelompok umur 20-30 tahunInsidens laki-laki= perempuan

Etiologi ApendisitisPeranan pola makandiet rendah serat fecalithPeranan Obstruksi (faktor dominan)closed-loop obstruction, dimana fecalith menjadi penyebab tersering. Penyebab obstruksi lainnya ialah hiperplasia jaringan limfoid pada mukosa dan submukosa, biji-bijian, neoplasma seperti karsinoma dan tumor karsinoid terjadi pada sekitar 2% kasus, atau oleh benda asing, yang sangat jarang terjadi serta bola cacing (Ascaris).22

Fecalith, hipertrophy jaringan limfoidPatofisiologi

Manifestasi KlinisRasa sakit di daerah epigastrum, daerah periumbilikus, di seluruh abdomen atau di kuadran kanan bawah Anoreksia, mual, dan muntah Demam tidak tinggi (kurang dari 380C), kekakuan otot, dan konstipasi.

27Pem fisik

Nyeri yang menunjukan tanda rangsang peritoneum lokal di Mc.BurneyNyeri tekanNyeri lepasDefans muskuler

Nyeri rangsangan peritoneum tidak langsungRovsing sign:Nyeri kanan bawah pada tekanan kiriBlumberg sign:Nyeri kanan bawah bila tekanan kiri dilepaskanNyeri kanan bawah bila peritoneum bergerak seperti nafas dalam, berjalan, batuk, mengedan

Pemeriksaan FisikRovsings signObturator signPsoas sign

Pemeriksaan FisikColok dubur: jangan terlewatkan!!!

Pemeriksaan PenunjangLabLeukositosis

Pencitraan :RadiografiUSGGambaran: dilatasi lumen, dinding tebal

ALVARADO SCORESYMPTOM : Migrate point pain:1ANOREXIA:1NAUSEA/VOMIT:1SIGNRLQ tenderness:2Rebound:1Temperature :1LabLeukositosis:2Left shift:1Nilai 7: appendisitis akut yang perlu pembedahan diniNilai 5-6: possible appendisitis tidak perlu pembedahan antibiotikNilai 1-4: dipertimbangkan appendisitis akutobservasiPenatalaksanaanTerapi pilihan satu-satunya:pembedahan (apendektomi)Operasi tergantung waktuApendisitis akutsegera, dilakukan persiapan operasiApendisitis perforasi (cito)Local atau umum, segera lakukan laparotomiPerbaikan KU dengan infus, pemberian antibiotic untuk gram (-) dan (+) sertta kuman anaerob dan pemasangan NGT dilakukan sebelum operasiApendisitis abses (cito)Dilakukan insisi dan drainage saja dengan cara lokal anastesi dan bila mungkin extra peritoneal.Apendektomi dilakukan setelah 6-8 minggu kemudian.

PROGNOSISMortalitas:- 0,1% pada appendicitis akut- 3% bila ruptur- 15% bila ruptur pada geriatri.Penyebab kematian: sepsis tidak terkontrol, emboli paru, aspirasi.Komplikasi yang mungkin terjadi:Akut: infeksi luka operasi.Kronis: perlengketan, ileus obstruksi, hernia.

Terima Kasih!Wassalam

35