satuan acara penyuluhan

15
Satuan Acara Penyuluhan (SAP) LATAR BELAKANG Penyakit Hipertensi sering di temukan pada usia lanjut. Adapun besarnya angka dari perkembangan penyakit Hipertensi ini merupakan faktor resiko dari penyakit jantung dan stroke, dimana menurut para ahli angka kematian akibat penyakit jantung pada usia lanjut dengan Hipertensi adalah Tiga kali lebih sering dibandingkan usia lanjut tanpa Hipertensi pada usia yang sama. Berdasarkan hal diatas maka kami merasakan perlu kiranya memberikan suatu informasi atau pengetahuan kepada masyarakat khususnya lansia di wilayah Puskesmas Nanggalo mengenai penyekit hipertensi. Diharapkan dengan adanya informasi yang diberikan masyarakat mengerti tentang penyakit Hipertensi sehingga sehingga dapat mengurangi timbulnya penyakit hipertensi serta dapat mencegah meningkatnya angka kesakitan dari penderita Hipertensi khususnya di wilayah kerja Puskesmas Bareng Malang. TUJUAN TUJUAN INSTITUSIONAL ( TI ) Pencegahan hipertensi TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )

Upload: eka-fitri-cahyani

Post on 13-Dec-2015

16 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

satuan acara penyuluhan hipertensi

TRANSCRIPT

Page 1: Satuan Acara Penyuluhan

Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

LATAR BELAKANG

Penyakit Hipertensi sering di temukan pada usia lanjut. Adapunbesarnya angka dari perkembangan penyakit Hipertensi ini merupakan faktorresiko dari penyakit jantung dan stroke, dimana menurut para ahli angkakematian akibat penyakit jantung pada usia lanjut dengan Hipertensi adalahTiga kali lebih sering dibandingkan usia lanjut tanpa Hipertensi pada usiayang sama.

Berdasarkan hal diatas maka kami merasakan perlu kiranya memberikansuatu informasi atau pengetahuan kepada masyarakat khususnya lansia diwilayah Puskesmas Nanggalo mengenai penyekit hipertensi. Diharapkandengan adanya informasi yang diberikan masyarakat mengerti tentangpenyakit Hipertensi sehingga sehingga dapat mengurangi timbulnya penyakithipertensi serta dapat mencegah meningkatnya angka kesakitan dari penderitaHipertensi khususnya di wilayah kerja Puskesmas Bareng Malang.

TUJUAN

TUJUAN INSTITUSIONAL ( TI )

Pencegahan hipertensi

TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM ( TIU )

Setelah mendapatkan edukasi kesehatan tentang “Hipertensi” ini,

keluarga dengan lansia dapat memahami tentang hipertensi.

KARAKTERISTIK/ PRASYARAT PESERTA DIDIK

Keluarga dengan lansia

TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK)

Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, keluarga dan klien

mampu :

Know

Menjelaskan tentang pengertian hipertensi

Menjelaskan stadium-stadium dalam hipertensi

Menyebutkan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi oleh klien

dengan hipertensi

Page 2: Satuan Acara Penyuluhan

Do

Menyiapkan peralatan menggosok gigi yang dibutuhkan

Melakukan langkah-langkah menggosok gigi sesuai dengan cara yang

telah diajarkan

Membereskan peralatan yang telah dipakai

Show

Memperhatikan kegiatan penyuluhan dengan saksama

Memperagakan cara menggosok gigi dengan benar

Menunjukkan antusiasme dalam menjawab pertanyaan yang diberikan

RENCANA KEGIATAN

Medote : Ceramah, Demonstrasi dan Tanya Jawab

Media atau Alat Bantu : Leaflet

Waktu : 30 menit

Hari,Tanggal : Selasa,14 April 2015

Tempat : Rumah Klien

MATERI (Terlampir)

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tahap Wakt

u

Kegiatan

Penyuluhan

Kegiatan

Mahasiswa

Metode Media

Pendahulu

an

5

meni

t

Pembukaan:

Membuka

kegiatan

dengan

mengucapkan

salam

Meperkenalka

n diri

Menjelaskan

tujuan dari

Menjawab

salam

Medengarka

n dan

menyimak

ceramah Poster

sudah

harus

terpasang

sampai

akhir

penyuluha

n

Page 3: Satuan Acara Penyuluhan

penyuluhan

Menyebutkan

materi yang

akan

diberikan

Penyajian 35

meni

t

1. Penyampaia

n materi

Menjelaskan

Tujuan

menggosok gigi

Menjelaskan

waktu yang

tepat untuk

menggosok gigi

Makanan yang

dapat merusak

gigi

2. Ice Breaking

Menonton

video

3. Demonstrasi

cara

menggosok

gigi yang baik

dan benar

4. Tanya jawab

Memberikan

kesempatan

kepada

Mendengark

an dan

menyimak

Menonton

dengan

saksama

Mengikuti

apa yang

telah

disemonstras

ikan

Bertanya

mengenai

hal-hal yang

belum jelas

dan belum

dimengerti

Ceramah,

menonton

video,

demonstra

si,

Tanya

jawab

Poster,

Video,

Alat

peraga

Page 4: Satuan Acara Penyuluhan

peserta untuk

bertanya

Penutup 10

meni

t

1. Evaluasi :

Menanyakan

pada peserta

tentang

materi yang

telah

diberikan

atau

meminta

salah satu

peserta

memperagak

an apa yang

telah

dipelajari

2. Menyampaik

an

kesimpulan

materi

3. Mengakhiri

pertemuan

dan

mengucapka

n salam

Mendengark

an dan

menyimak

Memperagak

an cara

menggosok

gigi yang baik

dan benar

Menjawab

pertanyaan

yang

diajukan

Menjawab

salam

Ceramah

Tanya

jawab

Poster,

alat

peraga

EVALUASI

1. Bagaimana cara menggosok gigi yang benar?

2. Makanan apa saja yang dapat merusak gigi?

Page 5: Satuan Acara Penyuluhan

3. Kapan waktu yang tepat untuk menggosok gigi?

4. Mengapa kita harus menggosok gigi?

Evaluasi Struktur

1. Pendidik kesehatan menyiapkan satuan acara penyuluhan

2. Pendidik kesehatan menyiapkan materi dan media untuk

penyuluhan

3. Pendidik kesehatan melakukan kontrak waktu dengan sasaran

4. Pendidik kesehatan menyiapkan tempat untuk penyuluhan

5. Pendidik kesehatan menyiapkan pertanyaan untuk mengetahui

apakah siswa SDN Sumberejo dapat memahami apa yang telah

disampaikan

Evaluasi Proses

1. Pada saat berlangsungnya penyuluhan, sasaran memperhatikan

dengan cermat

2. Jika sasaran ada yang tidak mengerti, sasaran aktif bertanya

3. Sasaran mampu menjawab pertanyaan dari pendidik kesehatan

dan mampu mengulang kembali informasi yang telah

disampaikan.

Evaluasi Hasil

1. Pendidikan kesehatan dikatakan berhasil apabila sasaran

mampu menjawab ≥ 80% pertanyaan yang diberikan dan

mampu memperagakan seluruh langkah menggosok gigi

dengan benar dan berurutan

2. Penyuluhan dikatakan cukup berhasil apabila sasaran mampu

menjawab 50-80% pertanyaan yang diberikan dan mampu

memperagakan seluruh langkah menggosok gigi dengan benar

namun tidak berurutan

3. Penyuluhan dikatakan kurang berhasil apabila sasaran hanya

mampu menjawab < 50% pertanyaan yang diberikan dan

Page 6: Satuan Acara Penyuluhan

hanya mampu memperagakan beberapa langkah menggosok

gigi dengan benar

Hasil Evaluasi

Sasaran mampu menjawab pertanyaan 50-80% dan mampu

memperagakan seluruh langkah menggosok gigi dengan benar namun

tidak berurutan, sehingga pendidikan kesehatan dikatakan cukup berhasil

LAMPIRAN

MATERI

Cara Menggosok Gigi yang Baik dan Benar

Topik :

1. Tujuan menjaga kebersihan mulut dan gigi

2. Waktu Menggosok gigi yang tepat

3. Cara Menggosok Gigi yang baik dan benar

4. Akibat tidak menggosok gigi

A. Pengertian

Hipertensi adalah terjadinya kenaikan tekanan darah sistolik (atas) 140 mmHg atau lebih

dan tekanan diastolik (bawah) 90 mmHg atau lebih.

Disebut hipertensi apabila seseorang yang terkena :

1. Telah berumur 18 tahun atau lebih.

2. Bila 2x kunjungan berbeda tekanan diastolik 90 atau lebih.

3. Beberapa kali pengukuran tekanan sistolik menetap 140 mmHg atau lebih.

B.        Penyebab HipertensiHipertensi merupakan masalah kesehatan yang perlu mendapat perhatian karena orang

yang terserang cukup banyak dan akibat jangka panjang yang ditimbulkan, serta

mempunyai konsekuensi tertentu.

Page 7: Satuan Acara Penyuluhan

Berdasarkan penyebab hipertensi dibagi dalam 2 golongan yaitu :

1. Hipertensi primer/esensial à tidak diketahui penyebabnya, biasanya

dihubungkan dengan faktor keturunan, kebiasaan hidup, konsumsi garam dan

lemak tinggi,strees, merokok.

2. Hipertensi sekunder à penyebab pada umumnya dapat diketahui secara pasti,

seperti : gangguan pembuluh darah dan penyakit ginjal.

C.                 Tanda dan Gejala

1. Sakit kepala dan pusing (bagian belakang) terutama bila bangun tidur.

2. Nggliyer (Bhs. Jawa), terasa melayang.

3. Rasa berat ditengkuk atau leher.

4. Kadang mimisan.

5. Emosi yang tidak stabil, mudah tersinggung.

6. Telinga berdenging.

7. Sukar tidur.

8. Mata berkunang-kunang.

9. Rasa mual atau muntah.

D.                Klasifikasi atau Derajat Hipertensi

The Join National Committee on Detection, Evaluation, and Treatment of High Pressure.

(komite deteksi, evaluasi, dan pengobatan hipertensi). Mengklasifikasikan hipertensi

dalam tabel di bawah ini :

Tabel Stadium Hipertensi

Kategori Sistolik (Atas) Diastolik (Bawah)

Page 8: Satuan Acara Penyuluhan

Normal tinggi (perbatasan ) 130-190 85-89

Stadium I Ringan 140-159 90-99

Stadium 2 Sedang 160-179 100-109

Stadium 3 Berat 180-209 110-119

Stadium 4 Sangat Berat ³ 210 £ 120

E.                 Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya hipertensi

Kelompok risiko yang rawan terhadap hipertensi :

1. Obesitas

2. Perokok

3. Peminum alkohol

4. Penyakit DM dan jantung

5. Wanita yang tidak menstruasi

6. Stress

7. Kurang olah raga

8. Diet yang tidak seimbang, makanan berlemak

F.                  Komplikasi

Efek pada organ :

1. Otak

- Pemekaran pembuluh darah

- Perdarahan

- Kematian sel otak : stroke

Page 9: Satuan Acara Penyuluhan

2. Ginjal

- Malam banyak kencing

- Kerusakan sel ginjal

- Gagal ginjal

3. Jantung

- Membesar

- Sesak nafas (dyspnoe)

- Cepat lelah

- Gagal jantung

G.                Cara pencegahan dan perawatan hipertensi

1. Usahakan untuk dapat mempertahankan berat badan yang ideal (cegah kegemukan).

2. Batasi pemakaian garam.

3. Mulai kurangi pemakaian garam sejak dini apabila diketahui ada faktor keturunan

hipertensi dalam keluarga.

4. Tidak merokok.

5. Perhatikan keseimbangan gizi, perbanyak buah dan sayuran.

6. Hindari minum kopi yang berlebihan.

7. Batasi makanan.

8. Mempertahankan gizi (diet yang sehat seimbang).

9. Periksa tekanan darah secara teratur, terutama jika usia sudah mencapai 40 tahun.

Page 10: Satuan Acara Penyuluhan

Bagi yang sudah sakit

1. Berobat secara teratur.

2. Jangan menghentikan, mengubah, dan menambah dosis dan jenis obat tanpa

petunjuk dokter.

3. Konsultasikan dengan petugas kesehatan jika menggunakan obat untuk penyakit

lain karena ada obat yang dapat meningkatkan memperburuk hipertens

H.             Makanan yang dianjurkan Beras, kentang, ubi, mie, maezena, hunkue, terigu, gula pasir.

Kacang-kacangan dan hasilnya seperti kacang hijau, kacang merah, kacang tanah, kacang

tolo, tempe, tahu tawar, oncom.

Minyak gorng, margarine tanpa garam.

Sayuran dan buah-buahan tawar.

Bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih, jahe, kemiri, kunyit, kencur, laos,

lombok, salam, sere, cukak.

I.             Makanan yang tidak diperbolehkan1. Otak, ginjal, paru-paru, jantung dan udang.

2. Semua makanan yang diberi garam natrium pada pengolahan, seperti :

Biskuit, bolu dan kue lain yang dimasak dengan garam dapur atau soda

Dendeng, abon, ikan asin, ikan pindang, sarden, udang kering, telur asin, telur pindang.

Keju, selai kacang tanah.

Margarine, mentega.

3. Acar, asinan sayuran, sayur dalam kaleng.

4. Asinan buah, manisan buah, buah dalam kaleng.

Page 11: Satuan Acara Penyuluhan

5. Kecap, terasi, petis, dan saos tomat.

J. Pengobatan tradisonal untuk Hipertensi

1. buah ketimun

2. Buah belimbing.

3. Daun seledri

Cara membuat obat tradisional:

1. 1/2 kg buah ketmun/belimbing cuci hingga bersih.

2. Kupas kulit dan kemudian diparut.

3. Saring airnya dengan penyaring.

4. Setelah disaring kemudian diminum.

5. Lakukan setiap hari kuang lebih 1kg untuk 2 kali minum.

XII. DAFTAR PUSTAKA

http://www. antaranews .com/ print / 1188369274/hipertensi / 7769001 ,id.html

hafifahparwaningtyas.blogspot.com/2011/03/asuhan-keperawatan-pada lansia dengan.

html/m=1

www.godiabetescare.com/hipertensi.html

materi SAP dari puskesmas Turi, Sleman

Page 12: Satuan Acara Penyuluhan