satuan-acara-penyuluhan-asi-ekslusif-ruang-anak-lt-1

22
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PENDIDIKAN KESEHATAN ASI EKSLUSIF PADA BAYI USIA DINI DI RUANG ANAK LANTAI I RSUP dr. KARIADI SEMARANG Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Profesi Ners Stase Keperawatan Anak Dosen Pembimbing Akademik : Ns. Elsa Naviati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.Anak Dosen Pembimbing Klinik : Ns. Ubaidillah, S.Kep Oleh Erlangga Galih Z.N NIM. 22020115210021

Upload: fadllun-made-inheaven

Post on 10-Apr-2016

8 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

ASI

TRANSCRIPT

Page 1: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)PENDIDIKAN KESEHATAN

ASI EKSLUSIF PADA BAYI USIA DINI

DI RUANG ANAK LANTAI I RSUP dr. KARIADI SEMARANG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Praktek Klinik Profesi Ners Stase Keperawatan Anak

Dosen Pembimbing Akademik : Ns. Elsa Naviati, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.AnakDosen Pembimbing Klinik : Ns. Ubaidillah, S.Kep

Oleh

Erlangga Galih Z.N

NIM. 22020115210021

PROGRAM PROFESI NERS XXVI

JURUSAN KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

2015

Page 2: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

SAP (Satuan Acara Pembelajaran)

ASI EKSLUSIF PADA BAYI USIA DINI

DI RUANG ANAK LANTAI I RSUP dr. KARIADI SEMARANG

Pokok bahasan : ASI Eksklusif pada bayi usia dini

Sub Pokok Bahasan : Pentingnya ASI Eksklusif pada bayi usia dini

Sasaran : Ibu-ibu menyusui yang memiliki bayi yang sedang dirawat

di ruang anak lantai 1 RSUP dr. Kariadi

Waktu : 13.00-13.25 WIB

Pertemuan ke : 1 (satu)

Tanggal : 9 September 2015

Tempat : Ruang anak lantai 1 RSUP dr. Kariadi

Penyuluh : Mahasiswa PSIK FK Undip

Page 3: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

ASI eksklusif merupakan cara ibu menyusui bayi secara murni dari usia 0-6

bulan. Bayi hanya diberi ASI tanpa tambahan cairan lain seperti: susu formula, madu,

air teh, air putih dan tanpa pemberian makanan tambahan lain. Dalam menyusui,

khususnya secara eksklusif merupakan cara pemberian makan bayi yang alamiah.

Namun, seringkali ibu-ibu kurang mendapatkan informasi bahkan sering kali mendapat

informasi yang salah tentang manfaat ASI eksklusif, tentang bagaimana cara menyusui

yang benar dan apa yang harus dilakukan bila timbul kesukaran dalam menyusui

bayinya (Roesli, 2005).

Banyak pengetahuan dan informasi yang disampaikan oleh berbagai media yang

menyatakan keunggulan ASI dibandingkan susu non formula maupun susu formula.

Diantara keunggulan ASI yang nyata yaitu adanya bahan-bahan imunitas yang efektif

untuk penyakit-penyakit gastrointestinal, alergi makanan dan diabetes, juga tindakan

menyusui dapat memberikan kepuasan batin bagi ibu dan anak, dan merupakan dasar

bagi perkembangan kepribadian anak. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa

manfaat pemberian ASI eksklusif antara lain yaitu menurunkan mortalitas bayi,

menurunkan morbiditas bayi, mengoptimalkan pertumbuhan bayi, membantu

perkembangan kecerdasan anak dan membantu memperpanjang jarak kehamilan bagi

ibu (Tjekyan, 2003).

Data yang diperoleh dari survey kementerian kesehatan tahun 2008, ternyata

hanya 30-40 % bayi berusia kurang dari 2 bulan yang mendapatkan ASI eksklusif.

Sekitar 6-10 % bayi berusia 4-5 bulan mendapatkan ASI eksklusif dan hanya 3 % yang

diberi ASI eksklusif sampai dengan usia 6 bulan. Dari laporan Depkes didapatkan

penurunan pemberian ASI eksklusif dari 42,4 % pada tahun 2003 menjadi 39,5 % pada

tahun 2008. Dukungan pemerintah Indonesia terhadap penggunaan dan pemberian ASI

termasuk ASI eksklusif sebenarnya telah dicanangkan, hal itu terbukti dengan telah

dicanangkannya Gerakan Nasional Peningkatan Penggunaan Air Susu Ibu / GNPP ASI

Page 4: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

pada tahun 2006. (Wijaya, 2006). Salah satu gerakan peningkatan ASI yaitu melalui

pendidikan kesehatan melalui tenaga kesehatan dan kader-kader yang berada diseluruh

wilayah Indonesia. Dengan diadakannya pendidikan kesehatan baik secara personal

maupun yang dilakukan secara massal maka dapat menambah wawasan para ibu

tentang pentingnya ASI ekslusif sehingga mereka dapat meningkatkan pemberian ASI

ekslusif pada bayi terutama pada usia 0-6 bulan.

B. Tujuan Instruksional Umum

Setelah mengikuti pendidikan kesehatan selama 15 menit, peserta yang mengikuti

pendidikan kesehatan diharapkan dapat memahami dan mengetahui tentang pentingnya

ASI Eksklusif dan konsep pemberian ASI Eksklusif pada bayi

C. Tujuan Instruksional Khusus

1. Peserta pendidikan kesehatan dapat menjelaskan tentang pengertian ASI Eksklusif

2. Peserta pendidikan kesehatan dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat ASI

Ekslusif

3. Peserta pendidikan kesehatan dapat menjelaskan tata cara memberikan ASI

Eksklusif dengan metode yang benar

4. Peserta pendidikan kesehatan dapat dampak negatif pemberian ASI yang tidak

optimal

D. Sasaran

Sasaran pendidikan kesehatan mengenai ASI Eksklusif pada bayi usia 0-6 bulan yaitu

para ibu yang sedang menyusui di ruang anak lantai 1 RSUP dr. Kariadi Semarang

E. Karakteristik Sasaran

Para ibu yang sedang menyusui pada bayi usia 0-6 bulan di ruang anak lantai 1 RSUP

dr.Kariadi Semarang

Page 5: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

F. Target

Adapun target yang diharapkan yaitu 75% ibu peserta pendidikan kesehatan dapat

memahami dan mengetahui tentang pentingnya serta konsep pemberian ASI Ekslusif

pada bayi.

G. Strategi Pembelajaran

1. Metode

Metode yang digunakan dalam pendidikan kesehatan di RW 07Semarang adalah:

Ceramah

Tanya jawab

2. Alat dan Media

Leaflet

3. Kriteria Evaluasi

a) Kriteria Evaluasi Struktural

Pre planning sudah dibuat

Media dan materi sudah dipersiapkan

Ada kontrak waktu antara pemberi materi pendidikan kesehatan dengan peserta

b) Kriteria Evaluasi Proses

Berjalan dengan lancar

Penyampaian materi runtut dan sesuai dengan jadwal

Peserta mengikuti pendidikan kesehatan (ceramah) dengan cermat dari awal

sampai akhir

Peserta aktif dalam mengamati ataupun bertanya selama pendidikan kesehatan

Pemberi materi mampu memfasilitasi jalannya pendidikan kesehatan

c) Kriteria Evaluasi Hasil

Setelah 15 menit mengikuti pendidikan kesehatan, maka:

Peserta pendidikan kesehatan dapat menjelaskan tentang pentingnya serta

konsep ASI Eksklusif

Peserta pendidikan kesehatan dapat menjelaskan tentang pengertian ASI

Ekslusif

Page 6: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

Peserta pendidikan kesehatan dapat mengetahui dan menjelaskan manfaat dan

tata cara pemberian ASI Ekslusif

Peserta pendidikan kesehatan dapat dampak negatif pemberian ASI yang tidak

optimal

H. Kegiatan Pendidikan Kesehatan

Tahap

kegiatan

Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan tersuluh Metode

dan Media

Pembukaan 2 menit Salam

Perkenalan

Menyampaikan

cakupan materi,

tujuan

penyuluhan

Menjelaskan

gambaran

kegiatan

Menjawab salam

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Ceramah

Penyajian 10 menit Menjelasan

definisi ASI

Eksklusif

Menjelaskan

tujuan

pemberian ASI

Eksklusif

Menyebutan

dan

menjelaskan

pentingnya serta

manfaat ASI

Eksklusif

Memperhatikan

Memperhatikan

Memperhatikan

Leaflet

Page 7: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

Menjelaskan

tentang tata cara

pemberian ASI

Ekslusif dan

dampak bila

dalam

pemberiannya

ASI Eksklusif

tidak optimal

Memperhatikan

serta bertanya dan

menjawab

pertanyaan

Penutup 3 menit Mengevaluasi

dan tanya jawab

Menyimpulkan

pokok bahasan

Mengakhiri

pertemuan

dengan salam

Menjawab

pertanyaan

Memperhatikan

Menjawab salam

Ceramah

I. Setting Tempat

Page 8: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

Keterangan gambar :

Penyaji pendidikan kesehatan

Peserta pendidikan kesehatan ASI Eksklusif

Observer dan fasilitator ASI Eksklusif

Page 9: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

BAB II

MATERI

A. Definisi

ASI Ekskusif merupakan makanan pertama, utama dan terbaik bagi bayi, yang

bersifat alamiah. ASI mengandung berbagai zat gizi yang dibutuhkan dalam proses

pertumbuhan dan perkembangan bayi. ASI eksklusif adalah pemberian ASI selama 6

bulan tanpa tambahan cairan lain, seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, dan air

putih, serta tanpa tambahan makanan padat, seperti pisang, bubur susu, biskuit, bubur

nasi, dan nasi tim, kecuali vitamin dan mineral dan obat (Roesli, 2000). Selain itu,

pemberian ASI eksklusif juga berhubungan dengan tindakan memberikan ASI kepada

bayi hingga berusia 6 bulan tanpa makanan dan minuman lain, kecuali sirup obat.

Setelah usia bayi 6 bulan, barulah bayi mulai diberikan makanan pendamping ASI,

sedangkan ASI dapat diberikan sampai 2 tahun atau lebih (Prasetyono, 2009).

ASI Eksklusif yaitu sebuah cairan ciptaan Allah yang memenuhi kebutuhan gizi

bayi usia 0-6 bulan dan melindunginya dalam melawan kemungkinan serangan penyakit.

Keseimbangan zat-zat gizi dalam air susu ibu berada pada tingkat terbaik dan air

susunya memiliki bentuk paling baik bagi tubuh bayi yang masih muda. Pada saat yang

sama ASI juga sangat kaya akan sari-sari makanan yang mempercepat pertumbuhan sel-

sel otak dan perkembangan sistem saraf (Yahya, 2007)

Dari beberapa gagasan diatas terkait definisi ASI Eksklusif dapat disimpulkan

bahawa ASI Eksklusif merupakan ASI yang memenuhi kebutuhan gizi pada bayi usia 0-

6 bulan tanpa tambahan makanan lainnya yang dibutuhkan dalam proses pertumbuhan

dan perkembangan bayi.

B. Kandungan ASI

ASI mengandung sebagian besar air sebanyak 87,5%, oleh karena itu bayi yang

mendapat cukup ASI tidak perlu mendapat tambahan air walaupun berada ditempat yang

suhu udara panas. Kekentalan ASI sesuai dengan saluran cerna bayi, sedangkan susu

Page 10: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

formula lebih kental dibandingkan ASI. Hal tersebut yang dapat menyebabkan terjadinya

diare pada bayi yang mendapat susu formula.Komposisi ASI yaitu : karbohidrat, protein,

lemak,mineral,vitamin (Hubertin, 2004).

Di dalam ASI terdapat laktosa yang merupakan karbohidrat utama dalam ASI yang

berfungsi sebagai salah satu sumber untuk otak. Kadar laktosa yang terdapat dalam ASI

hampir dua kali lipat dibanding laktosa yang ditemukan pada susu formula. Kadar

karbohidrat dalam kolostrum tidak terlalu tinggi, tetapi jumlahnya meningkat terutama

laktosa pada ASI transisi (7-14 hari setelah melahirkan). Setelah melewati masa ini maka

kadar karbohidrat ASI relatif stabil. (Badriul, 2008). Selain karbohidrat, ASI juga

mengandung protein. Kandungan protein ASI cukup tinggi dan komposisinya berbeda

dengan protein yang terdapat dalam susu formula. Protein dalam ASI dan susu formula

terdiri dari protein whey dan casein. Protein dalam ASI lebih banyak yang terdiri dari

protein whey yang lebih mudah diserap oleh usus bayi, sedangkan susu formula lebih

banyak mengandung protein casein yang lebih sulit dicerna oleh usus bayi. Disamping

itu juga, ASI mempunnyai asam amino yang lengkap yaitu taurin. Taurin diperkirakan

mempunyai peran pada perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan dalam

jumlah cukup tinggi pada jaringan otak yang sedang berkembang (Preasetyono, 2009).

Selain mengandung karbohidrat, lemak, protein, ASI juga mengandung mineral,

vitamin K, vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin yang larut dalam air. Hampir

semua vitamin larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat dalam

ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin ini dalam ASI.

Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan

asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gizi kurang (Badriul, 2008).

C. Manfaat

Komposisi ASI yang lengkap dan spesifik tidak dapat diimbangi oleh susu formula.

Pemberian ASI tidak hanya bermanfaat bagi bayi tetapi juga bagi ibu yang menyusui.

Manfaaat ASI bagi bayi antara lain; ASI sebagai nutrisi, ASI dapat meningkatkan daya

tahan tubuh bayi, mengembangkan kecerdasan, dan dapat meningkatkan jalinan kasih

sayang.

Page 11: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

Manfaat ASI bagi bayi adalah sebagai nutrisi. ASI merupakan sumber gizi yang

sangat ideal dengan komposisi yang seimbang dan disesuaikan dengan pertumbuhan

bayi. ASI adalah makanan bayi yang paling sempurna, baik kualitas dan kuantitasnya.

Dengan tata laksana menyusui yang benar, ASI sebagai makanan tunggal akan cukup

memenuhi kebutuhan tumbuh bayi normal sampai usia 6 bulan. Setelah usia 6 bulan,

bayi harus mulai diberikan makanan padat, tetapi ASI dapat diteruskan sampai usia 2

tahun atau lebih. Negara-negara barat banyak melakukan penelitian khusus guna

memantau pertumbuhan bayi penerima ASI eklslusif dan terbukti bayi penerima ASI

eksklusif dapat tumbuh sesuai dengan rekomendasi pertumbuhan standar WHO-NCHS

(Danuatmaja, 2003).

Selain itu juga, ASI dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi. Dengan diberikan

ASI berarti bayi sudah mendapatkan immunoglobulin (zat kekebalan atau daya tahan

tubuh ) dari ibunya melalui plasenta, tetapi kadar zat tersebut dengan cepat akan

menurun segera setelah kelahirannya. ASI merangsang terbentuknya antibodi bayi lebih

cepat. Jadi, ASI tidak saja bersifat imunisasi pasif, tetapi juga aktif. Suatu kenyataan

bahwa mortalitas (angka kematian) dan mobiditas (angka terkena penyakit) pada bayi

ASI eksklusif jauh lebih rendah dibandingkan dengan bayi yang tidak mendapatkan ASI

(Budiasih, 2008).

Perkembangan kecerdasan bayi sangat ditentukan oleh ASI. Faktor utama yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan otak anak adalah nutrisi yang diterima

saat pertumbuhan otak, terutama saat pertumbuhan otak cepat. Lompatan pertumbuhan

atau growt spourt sangat penting karena pada inilah pertumbuhan otak sangat pesat.

Kesempatan tersebut hendaknya dimanfaatkan oleh ibu agar pertumbuhan otak bayi

sempurna dengan cara memberikan nutrisi dengan kualitas dan kuantitas optimal karena

kesempatan itu bagi seorang anak tidak akan berulang lagi (Danuatmaja, 2003).

Bagi ibu, manfaat menyusui terutama pada masa pemberian ASI Eksklusif yaitu

dapat mengurangi perdarahan setelah melahirkan. Apabila bayi disusui segera setelah

dilahirkan maka kemungkinan terjadinya perdarahan setelah melahirkan (post partum)

akan berkurang. Hal ini terjadi karena pada ibu menyusui terjadi peningkatan kadar

oksitosin yang berguna juga untuk konstriksi/penutupan pembuluh darah sehingga

Page 12: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

perdarahan akan lebih cepat berhenti. Proses ini akan menurunkan angka kematian ibu

yang melahirkan. Selain itu juga, dengan menyusui dapat menjarangkan kehamilan pada

ibu karena menyusui merupakan cara kontrasepsi yang aman, murah, dan cukup berhasil.

Selama ibu memberi ASI eksklusif 98% tidak akan hamil pada 6 bulan pertama setelah

melahirkan dan 96% tidak akan hamil sampai bayi merusia 12 bulan (Glasier, 2005).

Disamping itu, manfaat ASI bagi ibu dapat mengurangi terjadinya kanker.

Beberapa penelitian menunjukan bahwa menyusui akan mengurangi kemungkinan

terjadinya kanker payudara. Pada umumnya bila semua wanita dapat melanjutkan

menyusui sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih, diduga angka kejadian kanker

payudara akan berkurang sampai sekitar 25%. Beberapa penelitian menemukan juga

bahwa menyusui akan melindungi ibu dari penyakit kanker indung telur. Salah satu dari

penelitian ini menunjukan bahwa risiko terkena kanker indung telur pada ibu yang

menyusui berkurang sampai 20-25%. Selain itu, pemberian ASI juga lebih praktis,

ekonomis, murah, menghemat waktu dan memberi kepuasan pada ibu (Maulana, 2007).

D. Tata Cara Memberikan ASI

Air Susu Ibu (ASI) sangat ideal untuk bayi yang masih tergantung pada air susu

untuk mempertahankan kehidupannya. Pemberian ASI akan berjalan dengan baik bila

bayi diberikan ASI sesering mungkin dan ibu mau menyusuinya serta mempunyai

kepercayaan diri bahwa ibu mampu melakukan hal tersebut. Tahun pertama, khususnya

enam bulan pertama, adalah masa yang sangat kritis dalam kehidupan bayi. ASI harus

merupakan makanan utama pada masa ini. Bayi sehat pada umumnya tidak memerlukan

makanan tambahan selain ASI sampai usia enam bulan (Depkes RI,2005).

Kebiasaan menyusui pada usia bayi sekitar 0-6 bulan yang dilakukan ibu-ibu

terutama ibu yang masih tergolong muda biasanya jarang dilakukan. Mereka kebanyakan

menggunakan susu formula untuk memenuhi kebutuhan ASI bayi. Hal ini juga

berdampak pada tata cara pemberian ASI Eksklusif yang salah dikarenakan kurang

terbiasanya ibu memberikan ASI kepada bayinya. Terdapat tata cara pemberian ASI

Eksklusif atau cara menyusui yang benar (Maulana, 2007).

Page 13: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

1. Cuci tangan sebelum menyusui bayi

2. Perah sedikit kolostrum atau ASI dan oleskan pada daerah putting dan sekitarnya.

3.  Ibu duduk atau tiduran / berbaring

4.  Bayi diletakkan menghadap ke ibu dengan posisi:

- Perut bayi menempel ke perut ibu.

- Dagu bayi menempel ke payudara.

- Telinga dan lengan bayi berada dalam satu garis lurus.

- Mulut bayi terbuka lebar menutupi daerah gelap sekitar puting susu.

5. Dengan menyentuhkan puting susu pada bibir atau pipi bayi, mulut bayi akan sering

terbuka

6. Setelah mulut bayi terbuka lebar, segera masukkan puting dan sebagian besar

lingkaran/daerah gelap sekitar puting susu ke dalam mulut bayi.

7. Berikan ASI dari satu payudara hingga volume habis sebelum pindah ke payudara

lainnya.

8. Pemberian ASI berikutnya mulai dari payudara yang masih terisi penuh oleh susu

E. Dampak negatif pemberian ASI Eksklusif yang tidak optimal

ASI merupakan santapan pertama dan utama bagi bayi baru lahir serta terbaik dan

alamiah, mengandung semua zat gizi sesuai kebutuhan untuk pertumbuhan dan

perkembangan bayi yang optimal. Permasalahan dalam pemberian ASI eksklusif

adalah masih rendahnya pemahaman ibu, keluarga dan masyarakat tentang ASI.

Kebiasaan memberi makanan atau minuman secara dini pada sebagian masyarakat

juga memberi pemicu dari kurang berhasilnya pemberian ASI eksklusif. Beberapa

dampak pemberhentian pemberian ASI Eksklusif antara lain (Hubertin, 2004) :

1. Daya tahan tidak optimal

2. Perkembangan otak kurang

3. Perkembangan gigi dan rahang kurang

4. Dampak psikologis kedekatan dengan ibu kurang

5. Sering timbul alergi dan ruam

Page 14: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1

BAB III

EVALUASI

A. Evaluasi

1. Evaluasi Persiapan

Pada persiapan pendidikan kesehatan ASI Eksklusif, kendala yang dialami

mengenai materi apa saja yang cocok dan mengena diberikan pada ibu

menyusui yang memiliki pendidikan kurang dan media apa saja yang tepat agar

materi yang disampaikan dapat diterima dan dipahami. Kesulitan dalam memilih

bahasa yang tepat pada leaflet agar mudah dipahami merupakan hal yang

menghabiskan waktu lama dalam tahap persiapan

2. Evaluasi Proses

Penggunaan media leaflet sangat efektif untuk membantu penyampaian

pendidikan kesehatan terkait ASI eksklusif pada ibu hamil. Selain itu

dikolaborasikan dengan metode ceramah dan tanya jawab menjadi lebih efektif.

Modifikasi penyampaian materi dilakukan agar tetap bisa dipahami.. Ketika di

beri pertanyaan setelah dilakukannya diskusi, peserta pendidikan kesehatan

dapat menjawab menggunakan bahasa mereka sendiri.

3. Evaluasi Hasil

Setelah diberikan pendidikan kesehatan ASI Eksklusif, peserta lebih paham

mengenai pentingnya ASI eksklusif, baik pengertian, manfaat, tata cara member

ASI Eksklusif yang benar hingga dampak bila ASI Eksklusif pada bayi yang

tidak diberikan secara optimal. Hal ini terlihat ketika peserta dapat menjawab

pertanyaan yang diajukan oleh penyuluh. Pertanyaan yang diberikan dapat

dijawab dengan benar meski tidak secara lengkap. Hal-hal tersebut

menunjukkan bahwa peserta mampu memahami materi yang disampaikan.

Peserta sudah berinisitif untuk mengoptimalkan pemberian ASI mulai dari saat

ini sehingga pertumbuhan dan perkembangan bayi dapat berjalan optimal.

Page 15: SATUAN-ACARA-PENYULUHAN-ASI-EKSLUSIF-RUANG-ANAK-LT-1