scanned by camscanner -...
TRANSCRIPT
Kearifan Lokal dan Peran Perempuan
dalam Memelihara Lingkungan Hidup di Jepang dan Indonesia
Aquarini Priyatna
Mega Subekti
Hibah Sumitomo Foundation 2016
Obelia Publisher
Kearifan Lokal dan Peran Perempuan
dalam Memelihara Lingkungan Hidup di Jepang dan Indonesia
Penulis:
Aquarini Priyatna
Mega Subekti
Editor:
Hilda Septriani
Sartika Sari
Desain Sampul: Kholil Hariro Siregar
Tata Letak: Kun Andyan Anindito
ISBN: 978-602-60302-2-1
Diterbitkan oleh:
Obelia Publisher
Alamat:
Jl. Amaliun No. 152 Medan
Telepon: 0821-6613-5343
Surel: [email protected]
Cetakan pertama, Januari 2017
Hak cipta dilindungi undang-undang
Dilarang memperbanyak sebagian atau keseluruhan isi
dalam bentuk dan cara apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit.
PRAKATA
Penelitian ini diinspirasi oleh perempuan, oleh cerita perempuan, oleh perjuangan perempuan
dan usahanya untuk mempertahankan lingkungan dan untuk berkontribusi secara signifikan
terhadap masyakarat dengan berbagai usaha dan cara, terutama melalui kepeduliannya
terhadap anak-anak dan keluarga. Perempuan yang kami diskusikan adalah perempuan luar
biasa. Mereka sangat kuat berakar pada komunitasnya, bekerja bersama sesamanya, dan
membuat perubahan dan transformasi yang sangat krusial bagi perbaikan lingkungannya.
Banyak dari perjuangan yang mereka lakukan dimulai dari usaha yang kecil, yang kemudian
berkembang dan berdampak positif bagi perbaikan kondisi masyarakat secara umum.
Penelitian ini dimungkinkan karena hibah yang sangat murah hati diberikan kepada
kami oleh Sumitomo Foundation. Sejak awal, penelitian ini menempatkan perempuan sebagai
fokus pembahasan dan bagaimana perempuan memainkan peran yang sangat krusial di dalam
usaha untuk menjadikan lingkungan tempat mereka tinggal lebih aman dan lebih sehat.
Setelah membaca kisah sukses perempuan Kitakyushu yang secara luar biasa mengubah kota
yang pernah menjadi salah satu di antara yang sangat terpolusi di dunia, menjadi salah satu
kota terbersih di dunia melalui kepedulian mereka terhadap kesehatan dan kesejahteraan
anak-anak mereka. Penelitian ini menggali narasi sukses perjuangan perempuan Kitakyushu,
belajar dari pengalaman mereka, dan mengontekstualisasikannya dalam perjuangan gerakan
perempuan dan lingkungan di Indonesia, tepatnya, di daerah Bandung dan Cirebon.
Penelitian ini juga mempelajari bagaimana kampanye untuk lingkungan yang sehat
dapat diturunkan dari ibu ke anak-anaknya, dan bagaimana konteks yang tampaknya sempit
dapat berdampak luas terhadap kota secara keseluruhan. Lebih penting lagi, bagaimana
budaya lokal telah membentuk perjuangan dan usaha mereka yang sangat spesifik.
Banyak penelitian sebelumnya telah mengidentifkasi hubungan antara lingkungan dan
perempuan. Para ekofeminis telah lama berargumentasi bahwa perempuan dan lingkungan
mempunyai saling keterkaitan yang sangat erat sedemikian sehingga opresi terhadap
perempuan setara dengan opresi terhadap lingkungan dan sebaliknya. Dalam Bahasa
Indonesia, acuan terhadap alam hampir selalu bersifat feminin. Orang Indonesia menyebut
bumi sebagai “Ibu Pertiwi” atau “Ibu Bumi”. Bumi, air, tanah, laut, udara, semua mempunyai
dewi-dewinya sendiri. Meskipun pengacuan ini berguna untuk memahami keterhubungan
alam dan perempuan sebagai korban yang teropresi/diopresi, penelitian ini mengambil posisi
perempuan sebagai focal point yang alih-alih ditempatkan dan menempatkan diri sebagai
korban, mereka mengambil posisi sebagai agen perubahan.
Buku ini mengartikulasi perjuangan, kesuksesan, serta berbagai kendala dan hambatan
yang ditemui oleh perempuan dan lingkungannya dalam memelihara lingkungan,
menyampaikan gagasan, pengetahuan dan pengalaman mereka sekaligus juga
menyebarluaskan informasi mengenai berbagai praktik baik (good practices) yang berasal
dan berkonteks dari nilai-nilai budaya lokal serta situasi dan kondisi lokal mereka.
Setelah belajar dari cerita mengenai perjuangan perempuan Kitakuyushu, kami
mengumpulkan cerita dari berbagai kelompok perempuan di Jawa Barat, khususnya di
Bandung dan juga di Cirebon. Kami memutuskan untuk memfokuskan penelitian ini kepada
kelompok-kelompok akar rumput kampung kota yang memberikan berbagai dampak positif
bagi lingkungannya, terutama di daerah padat di area urban Kota Bandung.
Fokus kepada perempuan juga menunjukkan berbagai isu gender yang berkontribusi
terhadap kompleksitas masalah lingkungan, terutama di perkotaan. Perspektif gender
membantu menguak berbagai lapisan persoalan yang membentuk persepsi terhadap isu
lingkungan, dan berbagai bentuk pertimbangan dan tanggapan terhadap isu lingkungan
tersebut di dalam konteks khusus budaya, kelompok, serta komunitas tertentu.
Kami sangat menyadari bahwa daftar kelompok yang dibahas dalam penelitian ini
bukan merupakan daftar yang komprehensif mengingat banyak sekali kelompok-kelompok
aktivis lingkungan yang dapat juga dimasukkan sebagai bagian dari penelitian. Meskipun
demikian, sejalan dengan pelaksanaan penelitian dengan berbagai kegiatan dan aktivisme
kelompok yang kami pilih untuk teliti dengan lebih dalam, kami cukup merasa senang
berhasil menerbitkan buku ini yang membunyikan suara para perempuan aktivis lingkungan
ini dan menunjukkan bahwa perempuan dapat berkontribusi terhadap keberlangsungan
lingkungan di dalam komunitasnya masing-masing dan bahkan meluaskan cakupan
kampanye dan kegiatannya kepada kelompok-kelompok lain.
Sekali lagi, kami ucapkan banyak terimakasih kepada Sumitomo Foundation, atas hibah
penelitiannya yang sangat berharga, serta Mr. Koichi Ishizuka yang sangat membantu
kelancaran proses penelitian ini. Ucapan terimakasih juga kami ucapkan kepada Fakultas
Ilmu Budaya Universitas Padjadjaran dan Prof. Matsumoto serta Indriyani Rachman dari
Faculty of Environmental Engineering the University of Kitakyushu. yang telah memberikan
kami ruang untuk meneliti dan bekerja. Juga kepada Sartika Sari, Hilda Septriani, Firdhan
Aria Wijaya, dan Nisa’ul Fithri Mardani Shihab yang telah membantu kami dalam berbagai
diskusi dan proses penelitian lapangan, serta kepada Fitria Mayasari yang telah membantu
pada tahap awal penelitian. Secara khusus, ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-
tingginya kami ucapkan kepada para perempuan baik di Kitakyushu maupun di Bandung
serta Cirebon yang telah berbagi cerita dan pengalaman kepada kami. Semoga penelitian dan
buku ini bermanfaat dan berkontribusi terhadap pemahaman dan penanganan yang lebih baik
atas isu lingkungan.
Aquarini Priyatna & Mega Subekti
Departemen Susastra dan Kajian Budaya
Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Padjadjaran
Daftar Isi
Prakata
1. Perempuan Kitakyushu dan Perjuangan Merebut Kembali Langit Biru
2. Day Care University of Kitakyushu sebagai Ruang untuk Ibu,
Anak dan Lingkungan
3. Kerja Kolaborasi dalam Pelestarian Lingkungan di Natakani-shi
dan di Kota Bandung
4. NGO Hibikino: Relawan Lingkungan untuk Mahasiswa Asing
di University of Kitakyushu
5. Pengajaran Materi tentang Lingkungan di PAUD Siti Fatimah Cirebon
6. Tini Martini Tapran: Penggerak Kesadaran Lingkungan
7. Gang Hijau: Ruang yang Sempat Hilang
8. Partisipasi Anak-Anak dan Remaja dalam Kegiatan Peduli Lingkungan
9. Berbagi Pangan: Catatan Kecil Menuju Kedaulatan Pangan
10. Kampanye Lingkungan melalui Eduwall di RW 07 Cibunut, Bandung
11. Kelola Sampah dengan Gerakan Kreatif
12. Menyiasati Lahan Sempit untuk Mengelola Air
13. Bumi Inspirasi: dari Sampah menjadi Inspirasi
14. Perempuan PKK: Penggerak Perubahan
15. Dari Perempuan untuk Lingkungan
Penutup
Daftar Sumber