scanned by camscannerdinkes.magetan.go.id/assets/images/jm0cw7... · dokter spesialis kulit dan...
TRANSCRIPT
Scanned by CamScanner
i
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya
Laporan Kinerja Tahun 2018 Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2018 dapat
disusun dan selesai sesuai dengan waktu yang ditetapkan.
Laporan ini merupakan bentuk pertanggungjawaban atas pencapaian sasaran
strategis selama Tahun Anggaran 2018. Laporan ini disusun berdasarkan Peraturan
Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk
Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah.
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memperoleh masukan yang bersifat
konstruktif sebagai perbaikan kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan dimasa
yang akan datang. Kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya pada semua
pihak yang telah membantu penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini membawa
manfaat dan keberhasilan bagi semua pihak.
Magetan, Februari 2019
Plt. KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGETAN
Dra. FURIANA KARTINI Pembina Tingkat I
NIP. 19660421 199003 2 013
ii
Akuntabilitas merupakan salah satu aspek penting yang harus
diimplementasikan dalam manajemen pemerintahan untuk mewujudkan
pemerintahan yang baik (Good Governance). Guna mencapai kondisi tersebut Dinas
Kesehatan Kabupaten Magetan menyusun Laporan Kinerja sebagai bentuk aplikasi
dari penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Laporan ini memberikan gambaran tentang kinerja Dinas Kesehatan
Kabupaten Magetan pada tahun 2018 yang meliputi keberhasilan maupun kegagalan
pelaksanaan program dan kegiatan serta hambatan dan kendala yang ditemui dalam
pelaksanaan kegiatan. Keberhasilan pembangunan kesehatan dapat dilihat dari
peningkatan Cakupan Rumah Tangga Sehat sebesar 100%, Persentase Puskesmas
Sesuai Standart Akreditasi sebesar 100% (22 Puskesmas telah terakreditasi),
menurunnya Angka Kematian Bayi sebesar 10,09 per 1000 Kelahiran Hidup,
menurunnya Prevalensi Stunting sebesar 10,45%.
Sasaran yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis (Renstra) Dinas
Kesehatan Kabupaten Magetan menunjukkan arah yang ingin dicapai dalam periode
tahun 2013-2018. Sasaran yang ingin dicapai pada tahun 2018 sebanyak 4 (empat)
sasaran strategis. Dokumen tersebut juga berisi tentang indikator kinerja yang
digunakan untuk menilai keberhasilan pencapaian sasaran beserta target yang harus
dicapai pada tahun 2018, selain itu juga program kegiatan dan anggaran yang
dialokasikan untuk mendukung pencapaian masing-masing sasaran.
iii
Berdasarkan hasil
pengukuran kinerja terhadap 10
(sepuluh) Indikator Kinerja,
disimpulkan bahwa 7 (tujuh)
indikator atau sebanyak 63,64%
dikategorikan tercapai target,
sedangkan 4 (empat) indikator atau
36,37% dikategorikan tidak tercapai
target. Sedangkan dari 12 (dua
belas) indikator SPM Bidang Kesehatan baru mencapai target sebanyak 2 indikator
Hasil tersebut menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap indikator-indikator
yang tidak tercapai target pada tahun berikutnya Dengan demikian masih terdapat
beberapa indikator kinerja utama yang belum mencapai target yang diharapkan
sehingga perlu perhatian pada tahun berikutnya.
Alokasi anggaran bagi pelaksanaan program dan kegiatan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2018 adalah sebesar Rp.
204.012.362.946,15,- dengan realisasi anggaran mencapai Rp. 177.260.325.347,-
atau serapan dana APBD mencapai 86,88%. Kontribusi Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan digunakan untuk peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh
hasil kerja keras dari bidang kesehatan, melainkan sangat dipengaruhi oleh hasil
kerja keras dan kontribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya. Upaya
dalam rangka mencapai keberhasilan pembangunan khususnya bidang kesehatan
merupakan tanggung jawab bersama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
dan lintas sektor terkait dengan dukungan penuh dari seluruh masyarakat Kabupaten
Magetan.
iv
Hal
Kata Pengantar i
Ikhtisar Ekskutif ii
Daftar Isi iv
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGETAN
1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan ................................
3. Asset / Modal Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan ................................
B. ISU STRATEGIS ...............................................................................................
1
1
3
7
10
BAB II PERENCANAAN KINERJA
A. RENCANA STRATEGIS ....................................................................................
B. PERJANJIAN KINERJA .....................................................................................
13
16
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
A. CAPAIAN KINERJA...........................................................................................
1. Pengukuran Kinerja ................................................................................
2. Analisa Capaian Kinerja ..........................................................................
B. REALISASI ANGGARAN ..................................................................................
19
19
22
53
BAB IV PENUTUP 59
LAMPIRAN
1. MATRIKS RENSTRA
2. PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018
3. PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2018
DAFTAR ISI
1
A. GAMBARAN UMUM DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGETAN
1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Magetan Nomor 15 Tahun
2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten
Magetan (Lembaran Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2016 Nomor 12,
Tambahan Lembaran Daerah Nomor 64), Dinas Kesehatan mempunyai tugas
membantu Bupati melaksanakan urusan pemerintahan bidang kesehatan
yang menjadi kewenangan Daerah dan tugas pembantuan.
Sesuai dengan Peraturan Bupati Magetan Nomor 62 Tahun 2016
tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja
Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan, bahwa Dinas Kesehatan
menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :
1) perumusan kebijakan di bidang kesehatan diantaranya upaya
kesehatan, pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) Kesehatan,
pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, makanan minuman dan
pemberdayaan masyarakat;
2) pelaksanaan kebijakan di bidang kesehatan;
3) pengelolaan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan rujukan serta
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat Kabupaten;
4) penerbitan rekomendasi/izin Rumah Sakit kelas C dan D serta fasilitas
pelayanan kesehatan tingkat Kabupaten;
5) penerbitan izin praktik dan izin kerja tenaga kesehatan;
6) penerbitan izin apotek, toko obat, toko alat kesehatan dan optikal;
7) penerbitan izin Usaha Mikro Obat Tradisional (UMOT);
8) penerbitan sertifikat produksi alat kesehatan kelas 1 (satu) dan
Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga (PKRT) kelas 1 (satu);
9) penerbitan izin produksi makanan dan minuman pada industri rumah
tangga;
2
10) pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan melalui tokoh
masyarakat, organisasi swadaya masyarakat dan dunia usaha tingkat
Kabupaten;
11) pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang kesehatan;
12) pelaksanaan administrasi Dinas di bidang kesehatan; dan pelaksanaan
fungsi lain yang diberikan oleh Bupati terkait dengan tugas dan
fungsinya.
Struktur organisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat :
a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
b. Sub Bagian Keuangan
c. Sub Bagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan
3. Bidang Pelayanan Kesehatan (Yankes)
a. Seksi Pelayanan Kesehatan Primer
b. Seksi Pelayanan Kesehatan Rujukan
c. Seksi Pelayanan Kesehatan Tradisional
4. Bidang Kesehatan Masyarakat
a. Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat
b. Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
c. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olah Raga
5. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
a. Seksi Surveilans dan Imunisasi
b. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular
c. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
dan Kesehatan Jiwa
6. Bidang Sumber Daya Kesehatan
a. Seksi Kefarmasian
b. Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Kesehatan Rumah Tangga
c. Sumber Daya Manusia Kesehatan
7. Unit Pelaksanaan Teknis Dinas
a. Pusat Kesehatan Masyarakat
b. Instalasi Farmasi Kabupaten
c. Laboratorium Kesehatan Daerah
d. RSUD dr. Sayidiman
3
8. Kelompok Jabatan Fungsional
a. Dokter;
b. Dokter Gigi;
c. Bidan;
d. Perawat;
e. Sanitarian;
f. Penyuluh Kesehatan Masyarakat;
g. Administrasi Kesehatan
h. Asisten Apoteker;
i. Pranata Laboratorium;
j. Nutrisionis.
2. Sumber Daya Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
Dukungan sumber daya pada Dinas Kesehatan memiliki peran penting
dalam mendukung kinerja dan mencapai tujuan organisasi. Sumber daya
pada Dinas Kesehatan meliputi tenaga teknis dan tenaga administrasi
pendukung. Sebagai organisasi pemerintah Dinas Kesehatan memiliki tugas
menjalankan pembangunan di bidang kesehatan dan untuk mendukung
tugas tersebut dibutuhkan sumber daya yang handal dan profesional.
Jumlah tenaga di lingkup Dinas Kesehatan dan RSUD dr. Sayidiman
Kabupaten Magetan pada Tahun 2018 adalah sebanyak 1.415 orang dengan
komposisi sebagai berikut :
Tabel 2.1 Komposisi tenaga di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan pada Tahun 2018
No. Instansi Tenaga
Teknis
Tenaga
Administrasi
Pendukung
Pejabat
Struktural
1 Dinas Kesehatan 18 47 17
2 Puskesmas dan
GFLK
690 116 0
Total Dinas Kesehatan 888
3 RSUD dr. Sayidiman 301 226 -
Total RSUD dr Sayidiman 527
Jumlah Total 1009 389 17
Sumber : Dinas Kesehatan dan RSUD dr. SayidimanTahun 2018
Secara operasional, Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan didukung
sumber daya manusia sebanyak 888 (Delapan Ratus Delapan Puluh
Delapan) orang yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dengan
jenjang pendidikan tertinggi S2 dan terendah SLTP. RSUD dr. Sayidiman
didukung sumber daya manusia sebanyak 527 (Lima Ratus Dua Puluh Tujuh)
4
orang. Secara rinci data Aparatur Sipil Negara Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan berdasarkan pendidikan, golongan dan jurusan pendidikan dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 2.2. Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
berdasarkan Tingkat Pendidikan pada Tahun 2018
No. Uraian
Pendidikan Jumlah
SD SMP SMA D1 D2 D2 D3 D4 S1 S2
PNS :
1. Non
Fungsional 0 11 104 13 1
0
15
0
33
3 180
2. Fungsional 0 0 64 9 2 0 506 31 93 3 708
JUMLAH 0 11 168 22 3 0 521 31 126 6 888
Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2018
Tabel 2.3 Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
berdasarkan Golongan pada Tahun 2018
No. Uraian
Gol. I Gol. II Gol. III Gol. IV Jumla
h
I/
a
I/
b
I/
c
I/
d
II/
a
II/b II/c II/d III/a III/
b
III/
c
III/d IV/
a
IV/
b
IV/
c
IV
/d
PNS :
1.
Non
Fungsi
onal
0 0 0 0 3 8 11 18 16 75 22 20 6 1 0 -
180
2. Fungsi
onal 0 0 0 0 3 13 134 104 131 83 72 126 23 11 5 3
708
JUMLAH 888
Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2018
5
Tabel 2.4 Jumlah Pegawai Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
Berdasarkan jurusan pendidikan pada Tahun 2018
No. Jenjang
Pendidikan
Jurusan Jumlah
1. Pasca
Sarjana/S2
Manajemen Kesehatan 5
2. Pasca
Sarjana/S2
Farmasi 1
3. Sarjana/S1 Kedokteran Umum 33
4. Sarjana/S1 Kedokteran Gigi 20
5. Sarjana/S1 Kesehatan Masyarakat 22
6. Sarjana/S1 Keperawatan 22
7. Sarjana/S1 Farmasi 6
8. Sarjana/S1 Teknik Lingkungan 10
9. Sarjana/S1 Sosial 2
10. Sarjana/S1 Ekonomi Manajemen 3
11. Sarjana/S1 Ekonomi Akuntansi 3
12. Sarjana/S1 Administrasi Negara 4
13. Sarjana/S1 Psikologi 0
14. Sarjana/S1 Hukum 2
15. Sarjana/S1 Pendidikan 0
16. Ahli Madya/D3 Keperawatan 162
17. Ahli Madya/D3 Kebidanan 295
18. Ahli Madya/D3 Gizi 17
19. Ahli Madya/D3 Farmasi 8
20. Ahli Madya/D3 Analis Medis 17
21. Ahli Madya/D3 Kesehatan Lingkungan 19
22. D4 Kebidanan 31
23. Ahli Madya/D3 Perawat Gigi 3
24. D2 Keperawatan 3
6
No. Jenjang
Pendidikan
Jurusan Jumlah
25. D1 Kebidanan 8
26. D1 Pendidikan Ahli Gizi (SPAG) 3
27. D1 Pendidikan Penilik Hyegiene (SPPH) 11
28. Setaraf SLTA Perawat Kesehatan 28
29. Setaraf SLTA Pekarya Kesehatan 27
30. Setaraf SLTA Sekolah Menengah Farmasi (SMF) 13
31. Setaraf SLTA Sekolah Menengah Analis Kesehatan 4
32. Setaraf SLTA SPRG 16
33. SLTA - 61
34. SMEA - 13
35. STM - 5
36. SLTP - 11
J U M L A H 888
Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2018
Tabel 2.5 Jumlah Pegawai RSUD dr. Sayidiman Kabupaten Magetan
Berdasarkan jurusan pendidikan
Jenis Tenaga Jumlah Standar/Kebutuhan
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2
2
Dokter Spesialis Kesehatan Anak 2 2
Dokter Spesialis Bedah 2
2
Dokter Spesialis Obstetri
Ginekologi 0 2
Dokter Spesialis Saraf 2 1
Dokter Spesialis Mata 1
1
Dokter Spesialis Paru 1
1
Dokter Spesialis Bedah
Orthopaedic 1 1
7
Jenis Tenaga Jumlah Standar/Kebutuhan
Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin 1 1
Dokter Spesialis THT 0
1
Dokter Spesialis Anestesi 1 1
Dokter Spesialis Radiologi 2
2
Dokter Gigi 2
2
Dokter Umum 20 9
Perawat 206
124
Bidan 51 24
Apoteker 7
5
Paramedis non perawat 28
Tenaga Administrasi 198
Total 527
Sumber : RSUD dr. Sayidiman Magetan
3. Asset/Modal Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan merupakan pusat pemerintahan
yang tugas pokoknya sebagai tempat koordinasi pembangunan kesehatan
dan pelayanan kepada masyarakat sehingga perlu didukung dengan sarana
dan prasarana yang memadai, baik secara kualitas dan kuantitas sehingga
pelayanan kepada masyrakat dapat semakin baik, cepat, dan tepat serta
mampu meningkatkan motivasi kerja sumberdaya aparatur.
8
Sedangkan sarana kesehatan dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan adalah sebag
Tabel 2.6
Jumlah Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
pada Tahun 2018
No. Sarana Kesehatan Jumlah
1. Puskesmas 22
2. Puskesmas Pembantu 59
3. Ponkesdes 107
4. Posyandu Balita 935
5. Posyandu Lansia 359
Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2018
Penyediaan sarana kesehatan melalui Puskesmas, Puskesmas
Pembantu, Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes), Posyandu Balita dan
Posyandu Lansia diharapkan dapat menjangkau masyarakat termasuk
masyarakat di pedesaan agar mendapat pelayanan kesehatan dengan
mudah dan bermutu.
Puskesmas merupakan sarana pelayanan kesehatan dasar yang
berada di setiap Kecamatan. Sampai dengan 31 Desember 2018 jumlah
Puskesmas di Kabupaten Magetan berjumlah 22 unit yang terdiri dari 17
Puskesmas perawatan (6 Puskesmas PONED) dan 5 Puskesmas non
perawatan yang tersebar di 18 Kecamatan. Rasio Puskesmas terhadap
penduduk sebesar 3,54 per 100.000 penduduk dilayani oleh 3-4 Puskesmas
atau 1 Puskesmas melayani 28.240 penduduk. Kondisi tersebut menunjukkan
bahwa jumlah Puskesmas di Kabupaten Magetan sudah memenuhi target
nasional (1 Puskesmas rata-rata melayani 30.000 penduduk).
Keberadaan 59 Puskesmas Pembantu di Kabupaten Magetan semakin
mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Selain itu untuk meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat juga telah dilaksanakan upaya untuk memanfaatkan potensi dan
sumberdaya di masyarakat dengan adanya 107 Pondok Kesehatan Desa
(Ponkesdes), 935 Posyandu Balita dan 359 Posyandu Lansia diharapkan
agar masyarakat lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan.
9
Tabel 2.7 Jumlah Sarana dan Prasarana Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
pada Tahun 2018
No. Jenis Jumlah
1. Kendaraan Operasional Roda Dua 157
2. Kendaraan Operasional Roda Empat 65
3. Meubelair 4.838
4. Komputer unit/jaringan 8
5. Personal Komputer 725
Sumber : Dinas Kesehatan Tahun 2018
Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan dalam melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya berkantor di Gedung Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan Jalan Imam Bonjol No. 04 Magetan menggunakan fasilitas 11
ruangan. Sarana dan prasarana sebagai alat pendukung kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sudah cukup memadai namun masih diperlukan
pemeliharaan agar sarana dan prasarana kerja tersebut supaya dapat
bekerja secara optimal.
10
B. ISU STRATEGIS
Isu-isu strategis masalah kesehatan yang diperkirakan muncul pada tahun-
tahun mendatang dan perlu dilakukan antisipasi antara lain :
1. Masih belum membudayanya perilaku hidup bersih dan sehat serta paradigma
sehat di masyarakat;
Paradigma Sehat dengan mengutamakan promotif dan preventif sebagai
landasan pembangunan kesehatan dengan pemberdayaan masyarakat
melalui pendekatan keluarga yang terintegrasi dalam Gerakan Masyarakat
Sehat (Germas) dengan implementasi Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS-PK).
2. Penguatan Pelayanan Kesehatan dengan peningkatan akses Puskesmas,
optimalisasi sistem rujukan pada RSUD dr. Sayidiman dan peningkatan mutu
Puskesmas dan RSUD dr. Sayidiman secara berkelanjutan dengan Akreditasi
Puskesmas dan Akreditasi Rumah Sakit.
3. Berlakunya Jaminan Kesehatan Nasional;
Jaminan Kesehatan Nasional dengan total coverage bahwa seluruh penduduk
Magetan harus memiliki asuransi/penjaminan kesehatan baik dengan BPJS
Mandiri, BPJS ASN, PBI Nasional maupun PBI Daerah, sehingga diperlukan
peningkatan kesadaran masyarakat untuk penjaminan kesehatan.
4. Masih tingginya Angka Kematian Ibu (AKI), serta meningkatnya Angka
Kematian Bayi (AKB);
Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten
Magetan selama 5 tahun terakhir masih fluktuatif mengalami penurunan
namun pada tahun 2018 kembali mengalami kenaikan, yaitu pada tahun 2014
AKI sebesar 113,79/100.000 kelahiran hidup dan AKI Tahun 2015 sebesar
59,8/100.000 kelahiran hidup namun pada Tahun 2016 AKI mengalami
kenaikan sebesar 106,55/100.000 kelahiran hidup namun pada Tahun 2017
AKI menurun sebesar 97,57/100.000 kelahiran hidup, dan pada tahun 2018
AKI mengalami kenaikan sebesar 158,07/100.000 kelahiran hidup. Angka
Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Magetan selama 5 tahun terakhir
mengalami penurunan walaupun sudah mencapai target yaitu pada tahun
2014AKB sebesar 59,8/100.000 kelahiran hidup, AKB Tahun 2015 sebesar
10,53/1000 kelahiran hidup, AKB Tahun 2016 sebesar 10,89/1000 kelahiran
hidup, AKB Tahun 2017 menurun sebesar 10,37/1000 kelahiran hidup dan
pada Tahun 2018 menurun sebesar 10,09/1000 kelahiran hidup. Penyebab
kematian ibu tertinggi pada kasus perdarahan, pre eklamsi dan lain-lain
11
sedangkan penyebab kematian bayi tertinggi pada BBLR, Asfiksia dan
kelainan kongenital.
5. Penurunan stunting dan kasus kasus gizi buruk;
Kasus Gizi di Kabupaten Magetan telah menurun, tetapi masih terdapat kasus
Gizi Buruk selama tahun 2018 sejumlah 412 anak ditemukan dan ditangani
dengan 308 anak sudah sembuh dari status gizi buruk. Upaya penurunan
stunting dan gizi buruk di Kabupaten Magetan melalui PMT Pemulihan bagi
balita kurus dan Ibu Hamil KEK (Kurang Energi Kalori), pemberian TTD pada
remaja putri, pemberian Vitamin A pada balita, pemantauan pertumbuhan di
Posyandu, pendampingan ibu hamil risiko tinggi dan pendampingan balita
kurang gizi.
Untuk mendukung intervensi penurunan stunting perlu didukung surveilans gizi
dan pemenuhan dan pemenuhan dan pemerataan tenaga gizi serta perbaikan
sanitasi lingkungan dan peningkatan air bersih dan menggalakkan bahan
pangan lokal.
6. Masih berkembangnya penyakit menular seperti DBD, HIV/AIDS, TB Paru;
Penyakit menular seperti DBD, HIV/AIDS, TB Paru, merupakan penyakit yang
dipengaruhi kondisi lingkungan dan perilaku masyarakat dalam menerapkan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat. Oleh karena itu diperlukan upaya promotif
dan preventif yang lebih aktif dan berkesinambungan, baik oleh petugas
kesehatan maupun masyarakat.
7. Meningkatnya kasus penyakit tidak menular/degeneratif;
Meningkatnya kasus degeneratif terutama pada usia lanjut seiring dengan
bertambahnya umur serta peningkatan kemampuan ekonomi masyarakat
sehingga pola konsumsi gizi masyarakat yang cenderung berubah ke arah
makanan cepat saji, juga diakibatkan kurangnya aktivitas fisik..
8. Peningkatan cakupan serta mutu imunisasi dan penguatan surveilans
Peningkatan cakupan serta mutu imunisasi dan penguatan surveilans PD3I
(Penyakit Dapat Dicegah dengan Imunisasi) dengan penguatan regulasi,
peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya imunisasi, analisa
Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) untuk mengidentifikasi daerah kantong,
melakukan sweeping, peningkatan Surveilans Aktif Puskesmas, RS dan
Fasyankes Swasta dalam deteksi dini PD3I serta sistem pencatatan dan
pelaporan harus mengakomodir semua unit layanan yang ada termasuk
swasta dan dilakukam kontrol yang baik
12
9. Masih adanya peredaran sediaan farmasi, kosmetik, makanan, minuman, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan Rumah Tangga yang tidak memenuhi
standart di masyarakat;
10. Masih rendahnya akses masyarakat terhadap Sarana Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) yang meliputi penyediaan air bersih, cuci tangan pakai
sabun, pemanfaatan jamban, pengelolaan sampah dan pengelolaan limbah
cair;
Adanya peredaran sediaan farmasi, kosmetik, makanan, minuman, alat
kesehatan dan perbekalan kesehatan Rumah Tangga yang tidak memenuhi
standart dapat membahayakan kesehatan masyarakat. Peningkatan
pengawasan peredaran bahan – bahan tersebut perlu upaya proaktif dari lintas
sektor yang terkait serta masyarakat melalui peningkatan pengetahuan
masyarakat.
11. Masih belum terpenuhinya standar pembiayaan untuk pengadaan obat dan
perbekalan kesehatan;
Obat dan perbekalan kesehatan merupakan salah satu komponen utama
dalam pelayanan kesehatan bagi masyarakat, sehingga pemerintah wajib
menjamin ketersediaannya pada fasilitas pelayanan kesehatan.
12. Masih rendahnya akses masyarakat terhadap Sarana Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) yang meliputi penyediaan air bersih, cuci tangan pakai
sabun, pemanfaatan jamban, pengelolaan sampah dan pengelolaan limbah
cair;
Lingkungan sehat merupakan salah satu unsur dari paradigma sehat yang
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Kabupaten Magetan Sehat
dapat diwujudkan melalui upaya peningkatan kulaitas lingkungan antara lain
dengan mengembangkan peran serta masyarakat dalam STBM.
13
A. RENCANA STRATEGIS
Rencana Strategis merupakan pedoman resmi bagi Dinas Kesehatan
Kabupaten Magetan dalam menyusun rencana kerja dan pengambilan kebijakan
yang berkaitan dengan pembangunan kesehatan di Kabupaten Magetan selama
kurun waktu tahun 2013-2018. Rencana Strategis Kesehatan Kabupaten Magetan
juga menjadi acuan dalam penyusunan kegiatan-kegiatan tahunan yang
selanjutnya akan dibahas dalam musyawarah perencanaan pembangunan daerah.
1. VISI
Tujuan Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Magetan yang
akan dilaksanakan dalam rentang waktu 2013-2018 sesuai dengan visi
Kepala Daerah terpilih adalah “TERWUJUDNYA KESEJAHTERAAN
MASYARAKAT MAGETAN YANG ADIL DAN BERMARTABAT”. Tujuan
pembangunan tersebut selanjutnya menjadi acuan bagi seluruh SKPD di
lingkungan pemerintah Kabupaten Magetan dalam melaksanakan program
dan kegiatan untuk 5 ( lima ) tahun mendatang sampai dengan tahun 2018.
Visi tersebut mengandung pengertian bahwa Kabupaten Magetan
dalam periode pembangunan 5 (lima) tahun ke depan akan fokus dalam
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan disini dapat
didefinisikan sebagai suatu keadaan dimana semua lapisan masyarakat
secara menyeluruh dapat terpenuhi hak-hak dasarnya dibidang sosial,
ekonomi, budaya dan agama, serta memiliki rasa aman dan kepercayaan
yang tinggi kepada pemerintahan sehingga dapat menikmati kehidupan yang
lebih berkualitas dan maju.
14
2. MISI
Untuk mewujudkan visi di atas selanjutnya dijabarkan dalam misi sebagai
berikut :
Misi :
1. Meningkatkan kualitas keimanan dan ketaqwaan dalam kehidupan
berbangsa, bernegara dan bermasyarakat;
2. Mewujudkan kepemerintahan yang baik, dan peningkatan SDM yang
profesional, dilandasi semangat pelaksanaan otonomi daerah;
3. Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai program
pengungkit, dan optimalisasi pengembangan SDM serta pengelolaan
sda yang berwawasan lingkungan;
4. Mewujudkan sarana dan prasarana infrastruktur yang memadai guna
menunjang pertumbuhan ekonomi daerah; dan
5. Mewujudkan suasana aman dan damai, melalui penegakan, kepastian
dan perlindungan hukum
Dengan Visi tersebut diatas diharapkan seluruh masyarakat di
Kabupaten Magetan perlu dikembangkan paradigma baru bidang kesehatan.
Jika sebelumnya pelayanan kesehatan masih menempatkan masyarakat
sebagai obyek, maka saat ini masyarakat didorong dan diberdayakan untuk
mampu menjadi subyek. Masyarakat diberdayakan supaya menyadari, mau,
dan mampu untuk mengenali, mencegah dan mengatasi permasalahan
kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat bebas dari gangguan kesehatan,
baik yang disebabkan karena penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat
bencana, maupun lingkungan dan perilaku yang tidak mendukung untuk
hidup sehat.
Misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten Magetan
periode 2013 – 2018 yang berkaitan dengan tugas dan fungsi Dinas
Kesehatan Kabupaten Magetan ikut membantu mensukseskan misi yang
ketiga yaitu
Misi 3 : Menggairahkan perekonomian daerah, melalui berbagai
program pengungkit, dan optimalisasi pengembangan
SDM serta pengelolaan sumber daya alam yang
berwawasan lingkungan “.
Tujuan T5 : Meningkatkan kualitas SDM masyarakat yang berdaya
saing dan berkarakter
15
Sasaran S10.T5 :
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Indikator sasaran :
Angka Harapan Hidup
- Strategi 1 :
Meningkatkan kualitas kesehatan dan status gizi masyarakat
Arah Kebijakan :
1. Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja dan lanjut
usia
2. Meningkatkan upaya perbaikan gizi masyarakat
3. Meningkatkan pengendalian penyakit dan kesehatan lingkungan
- Strategi 2 :
Mengembangkan sistem pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
merata untuk seluruh lapisan masyarakat
Arah Kebijakan :
1. Meningkatkan akses pelayanan dasar dan rujukan yang berkualitas
2. Meningkatkan ketersediaan, penyebaran dan kualitas SDM Kesehatan
3. Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan dan kualitas
farmasi serta alat kesehatan
4. Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana kesehatan
5. Mengembangkan jaminan kesehatan secara merata dan mandiri
6. Meningkatkan pengawasan obat dan makanan
- Strategi 3 :
Meningkatkan upaya promosi kesehatan
Arah Kebijakan :
Penyuluhan pola hidup sehat untuk mencegah berjangkitnya penyakit atau
mencegah penyebaran penyakit yang lebih luas termasuk sosialisasi
bahaya penyalahgunaan narkoba.
16
3. TUJUAN, SASARAN dan INDIKATOR KINERJA
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran adalah merupakan strategi
organisasi, yakni Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang berisi
rencana menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya yang akan
dilaksanakan secara operasional dengan memperhatikan ketersediaan
sumber daya organisasi. Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan dalam
mewujudkan misinya menetapkan tujuan, sasaran dan indikator kinerja
sebagai berikut :
TUJUAN
Meningkatnya
derajat
kesehatan
masyarakat
SASARAN 1
Meningkatnya
kemandirian
masyarakat
untuk hidup
sehat dan
penyehatan
lingkungan
INDIKATOR SASARAN
Cakupan Rumah Tangga Sehat
SASARAN 2
Meningkatnya
upaya
pengendalian
penyakit
secara optimal
INDIKATOR SASARAN
Cakupan Desa/Kelurahan Universal
Child Immunization (UCI)
SASARAN 3
Meningkatnya
upaya
pelayanan
kesehatan
yang bermutu
dan
terjangkau
bagi
masyarakat
INDIKATOR SASARAN
Angka Kematian Ibu
Angka Kematian Bayi
Prevalensi Stunting
Prosentase Puskesmas sesuai standar akreditasi
SASARAN 4
Meningkatnya
pembiayaan
kesehatan
secara optimal
INDIKATOR SASARAN
Prosentase penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan Prabayar
17
B. PERJANJIAN KINERJA
Perjanjian kinerja merupakan pernyataan komitmen yang mempresentasikan
tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu
1 (satu) tahun. Perjanjian kinerja disepakati antara pengemban tugas dengan
atasannya (performance agreement). Perjanjian kinerja merupakan ikhtisar
rencana kinerja tahunan yang telah disesuaikan dengan ketersediaan anggaran
yaitu setelah proses anggaran (budgeting process) selesai.
Perjanjian dapat dilakukan perbaikan dalam hal atasan langsung tidak
sependapat dengan target kinerja yang diajukan, sehingga kedua belah pihak
sepakat atas target kinerja yang telah ditetapkan. Indikator dan target kinerja yang
ditetapkan dalam penetapan kinerja menjadi kesepakatan yang mengikat untuk
dilaksanakan dan dipertanggungjawabkan sebagai upaya mewujudkan pelayanan
kesehatan yang berkualitas bagi masyarakat.
Indikator dan target kinerja dalam penetapan kinerja mengacu pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah dan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 43 Tahun 2016 tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota.
Penyusunan Perjanjian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun
2018 juga mengacu pada RPJMD Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018,
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018 dan
Rencana Kerja (Renja) Dinas Kesehatan Tahun 2018. Dinas Kesehatan
Kabupaten Magetan telah menetapkan Perjanjian Kinerja Perubahan Tahun 2018
sebagaimana berikut :
18
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
1 2 3 4
1. Meningkatnya
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat dan
penyehatan
lingkungan
1. Cakupan Rumah Tangga
Sehat
62 %
2. Meningkatnya upaya
pengendalian
penyakit secara
optimal
2. Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization
(UCI)
90 %
3. Meningkatnya upaya
pelayanan kesehatan
yang bermutu dan
terjangkau bagi
masyarakat
3. Angka Kematian Bayi 23 per 1000
kelahiran
hidup
4. Angka Kematian Ibu
102 Per
100.000
Kelahira
n hidup
5. Prevalensi Stunting 25 %
6. Persentase Puskesmas
Sesuai Standar Akreditasi
100 %
6. Meningkatnya
pembiayaan
kesehatan secara
optimal
7. Persentase penduduk yang
memiliki jaminan kesehatan
pra bayar
80 %
19
Akuntabilitas kinerja merupakan kewajiban untuk mengukur keberhasilan dan
kegagalan dalam melaksanakan misi organisasi kepada pihak-pihak yang berwenang
menerima laporan akuntabilitas maupun pemberi amanah. Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan selaku pengemban amanah masyarakat melaksanakan kewajiban tersebut
yang dijabarkan dalam Laporan Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun
2018 sesuai Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian
Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah. Laporan Kinerja ini memberikan gambaran penilaian tingkat pencapaian
target masing-masing indikator sasaran strategis yang ditetapkan dalam dokumen
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Tahun 2013-2018 maupun Rencana Kerja Tahun
2018.
A. CAPAIAN KINERJA
1. Pengukuran Kinerja
Pengukuran kinerja merupakan bagian dari Sistem Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah (SAKIP) sebagai suatu tatanan, instrumen dan metode
pertanggungjawaban. Pengukuran kinerja digunakan untuk menilai
keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program,
sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi Dinas
Kesehatan Kabupaten Magetan.
Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, pengukuran kinerja dilakukan
dengan cara membandingkan realisasi kinerja dengan sasaran (target)
kinerja tahun berjalan serta membandingkan realisasi kinerja sampai dengan
tahun berjalan dengan sasaran (target) kinerja 5 (lima) tahunan yang
direncanakan dalam Rencana Strategis.
20
Alat ukur yang digunakan untuk mengukur keberhasilan maupun
kegagalan capaian kinerja adalah Indikator Kinerja Utama (IKU). IKU
ditetapkan secara mandiri oleh Dinas Kesehatan sesuai dengan yang
tercantum dalam RPJMD Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018 dan
Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018.
Analisa capaian kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun
2018 diukur dengan cara :
a. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja Tahun 2018, dimana
target indikator kinerja Tahun 2018 telah sesuai dengan target indikator
kinerja yang terdapat dalam dokumen Rencana Strategis Dinas
Kesehatan Tahun 2013-2018;
b. Membandingkan antara realisasi kinerja tahun 2017 dengan tahun
2018;
Skala penilaian pengukuran capaian kinerja Dinas Kesehatan Tahun 2018
adalah sebagai berikut :
No. Interval Nilai Realisasi
Kinerja
Kriteria Penilaian Realisasi
Kinerja Kode
1 > 100% Tercapai Target
2 < 100% Tidak Tercapai Target
Berikut hasil capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan
Kabupaten Magetan Tahun 2018 :
No Sasaran Strategis/ Indikator
Kinerja Utama (IKU)
Target Tahun 2018
Realisasi Tahun 2018
Capaian Kinerja
(%)
Meningkatnya kemandirian
masyarakat untuk hidup sehat
dan penyehatan lingkungan
1 Cakupan Rumah Tangga Sehat
(%)
60 62 100
Meningkatnya upaya
pengendalian penyakit secara
optimal
2 Cakupan Desa/Kelurahan
Universal Child Immunization (UCI)
(%)
90 82,13 91,26
21
No Sasaran Strategis/ Indikator
Kinerja Utama (IKU)
Target Tahun 2018
Realisasi Tahun 2018
Capaian Kinerja
(%)
Meningkatnya upaya pelayanan
kesehatan yang bermutu dan
terjangkau bagi masyarakat
3 Angka Kematian Bayi per 1.000 KH 23 10,09 100
4 Angka Kematian Ibu per 100.000
KH
102 158,07 64,52
5 Prevalensi Stunting 25 10,45 100
6 Persentase Puskesmas Sesuai
Standar Akreditasi
100 100 100
Meningkatnya pembiayaan
kesehatan secara optimal
7 Persentase penduduk yang
memiliki jaminan kesehatan pra
bayar
80 65,78 82,23
Selain Indikator Kinerja Utama, terdapat Indikator Kinerja Pendukung Dinas
Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2018 :
No Indikator Kinerja Pendukung Target Tahun 2018
Realisasi Tahun 2018
Capaian Kinerja
(%)
1 Ketersediaan Obat per kapita per tahun di sarana pelayanan kesehatan dasar (Rp/kapita)
18.000 per
Kapita
9.979 per
Kapita
55,43
2. Rasio dokter per 1000 penduduk 0,3 0,35 1,17
3. Rasio perawat per 1000 penduduk 0,84 1,00 1,19
4. Rasio bidan per 1000 penduduk 0,55 0,73 1,32
22
2. Analisa Capaian Kinerja
a. Capaian Indikator Kinerja Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan sesuai dengan RPJMD Kabupaten Magetan Tahun 2013-2018
adalah sebanyak 7 indikator.
Capaian Indikator Kinerja Utama Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan.
1. Cakupan Rumah Tangga Sehat (%)
Capaian Indikator Kinerja Sasaran “Meningkatnya
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan penyehatan
lingkungan adalah sebagai berikut :
No Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2017
Tahun 2018 Target Akhir
RENSTRA (2018)
Tingkat Kemajuan Capaian s/d 2018
Target Realisasi %
Capaian
1 Cakupan Rumah Tangga Sehat (%)
54,06
62
62
100
62
100
Pembinaan PHBS di rumah tangga dilakukan untuk
mewujudkan rumah tangga yang sehat, yaitu rumah tangga yang
memenuhi 7 indikator PHBS dan 3 indikator gaya hidup sehat. Hasil
yang dicapai dalam mewujudkan Rumah Tangga Sehat ada
beberapa upaya yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan antara
lain : meningkatkan kerjasama dengan Lintas Sektor, LSM dan
Lembaga Sosial.
Cakupan Rumah Tangga Sehat tahun 2018 sebesar 62%
dengan target sebesar 62%, dimana capaian tersebut mengalami
kenaikan dibanding tahun 2017 yaitu sebesar 7,94%. Jika
dibandingkan dengan target akhir Renstra tahun 2018 sebesar 62 %,
capaian tersebut sudah memenuhi target yang diharapkan. PHBS
dirumah tangga diartikan sebagai upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
23
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat.
Berdasarkan hasil survey PHBS tahun 2018 di Kabupaten
Magetan terdapat 46.960 (62%) rumah tangga yang dikategorikan
sebagai rumah tangga ber-PHBS dari 75.741 rumah tangga yang
disurvei. Cakupan tersebut naik dibandingkan pada tahun 2017
sebesar 7,94% dan sudah diatas target sebesar 62% pada tahun
2018.
Hal tersebut dikarenakan sudah dilakukan penyuluhan dan
inovasi masalah merokok sehingga terjadi penurunan terhadap orang
yang merokok di dalam rumah. Dengan adanya kenaikan capaian
tersebut maka masih diperlukan upayakan kegiatan-kegiatan untuk
memacu masyarakat supaya berperan aktif dalam membudayakan
perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat. Jika dibandingkan
dengan akhir Renstra tahun 2018 sebesar 62%, capaian tersebut
ternyata sudah memenuhi target yang diharapkan. Hal ini terjadi
karena pelaksanaan tahun 2018 target propinsi Rumah Tangga
Sehat diturunkan menjadi 50%. Sehingga capaian Rumah Tangga
Sehat di Kabupaten Magetan masih diatas target yang di harapkan di
Propinsi Jawa Timur.
Kegiatan kajian Rumah Tangga Sehat ini dilaksanakan untuk
pemantauan perilaku hidup bersih dan sehat di masyarakat
merupakan salah satu upaya dalam rangka mewujudkan tercapainya
Rumah Tangga Ber-PHBS di wilayah Kabupaten Magetan. Upaya
lain yang Dilaksanakan guna mendorong kemandirian masyarakat
dalam berperilaku hidup bersih dan sehat antara lain adalah
24
pembinaan bagi kelompok potensial dan diaplikasikan dalam
pelaksanaan lomba Desa.
Sehat dan Lomba Inovasi Puskesmas dari desa yang
diunggulkan masing masing Puskesmas serta melakukan konseling
pada masyarakat pada saat melakukan pendataan Keluarga Sehat.
Hal ini dilaksanakan untuk terwujudnya masyarakat Kabupaten
Magetan yang berperilaku hidup bersih dan sehat serta memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu,
adil dan merata. Maka perlu
adanya peningkatan
pembangunan yang
berkesinambungan dan
berkelanjutan, sehingga
tercipta suatu kondisi wilayah
yang aman, nyaman, bsersih
dan sehat. Masyarakat
diharapkan mampu berperan
sebagai pelaku dalam
pembangunan kesehatan dalam menjaga dan memelihara dan
meningkatkan kesehatannya sendiri serta berperan aktif dalam
mewujudkan kesehatan masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga karena
rumah tangga sehat merupakan aset dan modal pembangunan
dimasa depan melalui upaya pembinaan PHBS. Setiap anggota
rumah tangga di berdayakan
agar tahu, mau dan mampu
menolong dirinya sendiri
terhadap masalah kesehatan
yang dihadapi serta
memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang ada. Untuk
mempercepat terwujudnya
Rumah Tangga Sehat
sebagai salah satu indikator pembentuk desa sehat, Kecamatan
sehat, Kabupaten sehat, Propinsi sehat dan Indonesia sehat.
25
Permasalahan :
a. Masih banyak masyarakat yang masih merokok di dalam rumah
yang menyebabkan belum terpenuhinya indikator Rumah Tangga
Sehat secara optimal.
b. Masih banyak ibu menyusui yang tidak memberikan ASI nya pada
bayi dan diganti dengan susu formula sehingga indikator
pemberian ASI Eksklusif dalam kajian indikator Rumah Tangga
Sehat tidak dapat terpenuhi secara optimal.
c. Masih banyak masyarakat yang tidak melaksanakan
Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sehingga kajian indikator
Rumah Tangga Sehat tidak dapat terpenuhi secara optimal.
Solusi :
a. Pembinaan bagi petugas Promkes dan Pemberdayaan masyarakat
puskesmas dengan harapan adanya peningkatan pengetahuan
dan ketrampilan petugas dalam melaksanakan penyuluhan dan
konseling untuk menyampaikan informasi kesehatan dengan lebih
baik kepada masyarakat.
b. Monitoring dan evaluasi kegiatan kajian Rumah Tangga Sehat
yang bertujuan untuk pemantauan dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan serta mengetahui permasalahan yang terjadi di
masyarakat.
c. Melaksanakan inovasi pemberdayaan masyarakat dan penyuluhan
yang intensif yang bertujuan untuk meningkatkan peran aktif
masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan di bidang kesehatan
serta mengetahui permasalahan dan menemukan alternative
pemecahan masalah di masyarakat.
26
2. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (%)
Capaian Indikator Kinerja Sasaran “Meningkatnya upaya
pengendalian penyakit secara optimal” adalah sebagai berikut :
No
Indikator Kinerja
Realisasi
Tahun 2017
Tahun 2018 Target Akhir
Renstra (2018)
Tingkat Kemajua
n Capaian s/d 2018
Target Realisasi %
Capaian
2 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (%)
94,89 90 82,13 91,25 90 91,25
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization
(UCI) tahun 2018 adalah 82,13% dengan target sebesar 90%.
Capain tersebut mengalami penurunan dibandingkan dengan
capaian tahun 2017 sebesar 94,89%. Namun jika dibandingkan
dengan target nasional
sebesar 100%, target
propinsi Jawa Timur 90%
capaian tersebut belum
memenuhi target yang
diharapkan.
Capaian Desa/Kelurahan
UCI tahun 2018 tersebut
tidak terlepas dari
peningkatan kriteria Desa
UCI. Kriteria Desa UCI adalah dimana 80% bayi di desa tersebut
sudah mendapatkan Imunisasi Dasar Lengkap (IDL). Kriteria Desa
UCI juga menambahkan indikator cakupan imunisasi Hb 0.
27
Desa dikategorikan UCI
apabila 90% bayi sudah
mendapatkan imunisasi dasar
lengkap yaitu Hb 0 1 kali, BCG 1
kali, Polio 4 kali, DPT/HB 3 kali
dan MR 1 kali sebelum usia 1
tahun. Beberapa permasalahan
terkait capaian desa UCI tahun
2018 antara lain :
Permasalahan :
a. Banyak sasaran imunisasi MR belum terimunisasi sesuai
jadwal pelaksanaan (9 bulan)
b. Ada beberapa sasaran yang belum mendapat imunisasi
secara lengkap
c. Masih adanya kelompok masyarakat yang menolak program
imunisasi
d. Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat
khususnya ibu tentang pentingnya pemberian imunisasi bagi
bayi
e. Kurangnya partisipasi dan dukungan dimasyarakat terutama
dari pemangku kebijakan dalam hal ini lintas sector
f. Penolakan terhadap imunisasi pada kelompok masyarakat
yang menetap, kepadatan tinggi serta mobilitas tinggi,
akibatnya dalam kelompok tersebut belum terbentuk
kekebalan kelompok (herd immunity) sehingga sangat
potensial terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB)
Solusi :
a. Melakukan sweeping terhadap sasaran imunisasi secara
berkala;
b. Meningkatkan upaya promotif kepada masyarakat tentang
pentingnya imunisasi;
c. Pelaksanaan sosialisasi program kepada koordinator imunisasi
puskesmas yang selanjutnya disampaikan kader dan
masyarakat, sehingga dapat meningkatkan cakupan program;
d. Koordinasi dan advokasi dengan lintas sector dan lintas
program dalam rangka mendukung kegiatan imunisasi di
masyarakat.
28
Capaian Indikator Kinerja Sasaran “Meningkatnya upaya
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat”
adalah sebagai berikut :
3. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup
C
a
p
Capaian indikator Angka Kematian Ibu (AKI) tahun 2018 adalah
158,07 per 100.000 kelahiran hidup. AKI tahun 2018 mengalami
kenaikan jika dibandingkan dengan tahun 2017 yaitu sebesar 60,5
per 100.000 kelahiran hidup.
Target akhir Renstra tahun 2018 sebesar 102 per 100.000 lahir
hidup maka capaian AKI belum mencapai target yang ditetapkan.
Faktor-faktor rujukan yang mempengaruhi meningkatnya AKI tahun
2018 karena Kabupaten Magetan belum mempunyai pedoman sistem
rujukan yang memuat mapping RS/ faskes yang dijadikan dasar bagi
petugas dalam merujuk pasien, perlu mengaktifkan PSC 119,
Kepatuhan petugas dalam aplikasi SOP rujukan masih kurang.
Dalam rangka menurunkan Angka
Kematian Ibu harus ada peran lintas
sektor diantaranya Dukungan
pemerintah desa dalam hal
penganggaran ADD untuk peningkatan
KIA di desa masih kurang dalam hal
pendampingan ibu hamil resti oleh
kader, pengaktifan pokja P4K,
pelaksanaan Kelas Ibu hamil,
Pembiayaan terhadap bumil miskin
No Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2017
Tahun 2018 Target Akhir
RENSTRA (2018)
Tingkat Kemajuan Capaian s/d 2018
Target Realisasi %
Capaian
3 Angka Kematian Ibu per 100.000 KH
97,57 102 158,07 64,52 102 64,52
29
belum punya penjaminan dan kegiatan promotif dan preventif lainnya,
dukungan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga untuk
mempersiapkan anak sekolah, remaja melalui peningkatan program
UKS, dan PKPR (kesehatan reproduksi remaja yang terintegrasi ke
dalam kegiatan ekstrakulikuler.
Permasalahan :
Berdasarkan hasil Audit Maternal Perinatal yang dilakukan, masih
adanya kematian ibu dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu :
a. Masih terdapat komplikasi kehamilan yang tak terdiagnosa karena
perawatan antenatal yang kurang optimal dipengaruhi oleh :
1) Pengetahuan ibu hamil dan keluarganya tentang kesehatan
ibu hamil masih kurang
2) Buku KIA belum dimanfaatkan secara optimal oleh ibu hamil
dan keluarganya
3) Pemahaman petugas terhadap ANC Terpadu masih kurang
sehingga deteksi dini komplikasi pada bumil terlambat.
b. Pelayanan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas masih belum
sesuai standar dipengaruhi oleh :
1) Ruang bersalin di Puskesmas belum semua sesuai standar
yang tercantum dalam Permenkes 75 Tahun 2014.
2) Belum semua petugas memberikan pelayanan kesehatan ibu
hamil, bersalin dan nifas sesuai standar dan berkualitas.
3) Ketersediaan dokter spesialis obsgyn dibanding dengan
sasaran masih sangat kurang.
4) Kepatuhan petugas dalam aplikasi SOP rujukan masih kurang
c. Kabupaten Magetan belum mempunyai pedoman sistem rujukan
yang memuat pemetaan rumah sakit/fasilitas kesehatan yang
dijadikan dasar bagi petugas dalam merujuk pasien
d. Dukungan pemerintah desa dalam hal penganggaran ADD untuk
peningkatan Kesehatan Ibu dan Anak di desa masih kurang,
dalam hal : pendampingan ibu hamil resti oleh kader, pengaktifan
pokja P4K, pelaksanaan kelas ibu hamil, pembiayaan terhadap
bumil miskin belum punya penjaminan.
e. Dukungan Babinsa dan Babinkamtibmas saat rujukan ibu
hamil/bersalin/nifas yang bermasalah belum optimal.
f. Dukungan bidang pendidikan untuk mempersiapkan anak sekolah,
remaja melalui peningkatan program UKS, dan PKPR (kespro
30
remaja) yang terintegrasi ke dalam kegiatan intra/ekstrakurikuler
masih kurang.
g. Dukungan PMI dalam penyediaan donor darah yang terintegrasi
dalam pokja P4K belum optimal.
Solusi :
Yang sudah dilaksanakan untuk mengatasi permasalahan kematian
ibu selama tahun 2018 :
a. Penyuluhan kesehatan reproduksi dan pemanfaatan buku pintar
KIA bagi calon pengantin
b. Pendampingan ibu hamil oleh kader Mayangsari
c. Revitalisasi peran lintas sektor melalui tim Penurunan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi (Penakib) Kab Magetan
d. Pelaksanaan kelas ibu hamil dengan upaya optimalisasi
penggunaan buku KIA
e. Dilakukan monitoring dan evalusai ANC terpadu pada faskes
f. Peningkatan kapasitas petugas dalam pelayanan KIA
g. Pelatihan pelayanan kegawatdaruratan maternal dan neonatal
h. Membuat pemetaan sistem rujukan maternal dan neonatal
i. Pengkajian audit maternal dan perinatal
j. Penyediaan HCU di ruang nifas untuk pasien post SC di RSU
k. Penyusunan Analisa Beban Kerja untuk mengusulkan
penambahan dokter SPOG
l. Workshop/seminar tentang maternal/neonatal update
m. Kampanye kewaspadaan pre-eklampsia
n. Workshop/seminar dan pelatihan maternatal neonatal update
o. Pembinaan pelayanan maternal dan neonatal bagi faskes primer
p. Pelatihan pelayanan kesehatan reproduksi terpadu
q. Pelaksanaan kelas calon pengantin dengan materi pembelajaran
kesehatan reproduksi
r. Sosialisasi kepada masyarakat dalam mendapatkan dukungan
keluarga untuk menjaga kesehatan bumil melalui kampanye
kewaspadaan pre-eklampsia.
31
4. Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran Hidup
A
Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup merupakan indikator
yang menunjukkan kematian yang terjadi pada bayi sebelum
mencapai usia satu tahun. Angka Kematian Bayi per 1.000 Kelahiran
Hidup di Kabupaten Magetan tahun 2018 sudah mencapai target (di
bawah target tahun akhir RPJMD tahun 2018), bilamana
dibandingkan antara tahun 2017 dan tahun 2018 ada penurunan
sebesar 0,28%, dengan capaian kinerja sebesar 100%.
Angka kematian neonatal per 1.000 KH adalah banyaknya
kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan,
dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir,
yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat
selama kehamilan.
Permasalahan :
a. Masih kurangnya tenaga kesehatan (bidan) yang terlatih dalam
penanganan kasus BBLR;
b. Adanya keterlambatan merujuk, karena bila ada kasus BBLR
harus dilakukakan rujukan terencana, sewaktu janin masih dalam
kandungan ibu;
c. Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan
bayi;
d. Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman tentang
pemeliharaan kesehatan ibu yang dimulai sejak usia remaja
sebagai upaya pencegahan kehamilan dini;
e. Koordinasi lintas sektor tentang kesehatan calon pengantin
belum optimal;
f. Sarana dan prasarana pelayanan di puskesmas dengan
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergency Dasar (PONED) masih
kurang;
No Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2017
Tahun 2018 Target Akhir
RENSTRA (2018)
Tingkat Kemajuan Capaian s/d 2018
Target Realisasi %
Capaian
4 Angka Kematian Bayi per 1000 KH
10,37 23 10,09 100 23 100
32
g. RS mampu PONEK belum sepenuhnya berfungsi secara
optimal disebabkan keterbatasan SDM dan sarana prasarana.
Solusi :
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan
dalam rangka menurunkan AKB antara lain :
a. Peningkatan kapasitas petugas dalam penanganan
kegawatdaruratan maternal dan perinatal;
b. Pelaksanaan Audit Maternal Perinatal (AMP) kasus kematian bayi
dengan narasumber Dokter Spesialis Obgyn (DSOG) dan Dokter
Spesialis Anak (DSA) yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir;
c. Pelaksanaan rujukan terencana pada kasus resiko tinggi;
d. Dukungan lintas sektor untuk pemberdayaan keluarga dan
masyarakat dalam upaya meningkatkan kesehatan bayi melalui
kerjasama lintas sektor khususnya PKK dan PNPM (generasi
sehat dan cerdas);
e. Peningkatan perubahan pengetahuan dan perilaku dalam
menangasi kasus bayi resiko tinggi;
f. Penguatan Pemda kabupaten/kota dalam tata kelola desentralisasi
program kesehatan (regulasi, pembiayaan dll) dan kerjasama
lintas program dan lintas sector dengan berfungsinya Tim Penakib
(Tim penanggulangan Kematian Ibu dan Bayi) Kabupaten
Magetan);
g. Pemenuhan sarana dan prasarana Pelayanan Obstetri Neonatal
Emergensi Dasar (PONED) di Puskesmas;
h. Supervisi ke tempat pelayanan kesehatan.
5. Prevalensi Stunting (%)
Capaian Persentase Balita Stunting tahun 2018 adalah 10,45 %
diperoleh dari kegiatan Bulan Timbang di Wilayah Puskesmas.
Capaian tersebut meningkat dibanding pencapaian tahun 2017
No Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2017
Tahun 2018 Target Akhir
RENSTRA (2018)
Tingkat Kemajuan Capaian s/d 2018
Target Realisasi
% Capaian
5 Prevalensi Stunting
24,8 25 10,45 100 25 100
33
sebesar 14,35 % diperoleh dari kegiatan Pemantauan Status Gizi
(PSG). Target akhir Renstra Tahun 2019 sebesar < 25%. Capaian
tahun 2018 sudah mencapai target. Namun berhubung Stunting
merupakan isu nasional yang harus diperhatikan maka tetap
kabupaten melakukan kegiatan yang dapat menanggulangi stunting
di wilayah.
Upaya-upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam rangka
menurunkan persentase balita Stunting antara lain adalah :
a. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan bagi anak balita umur
1-5 tahun dengan status kurang gizi /kurus berupa Susu balita,
Biskuit dan Bahan Makanan Lokal;
b. Pemberian Makanan Tambahan Pemulihan bagi ibu hamil
kekurangan Energi Kronis (KEK) berupa Susu ibu hamil, Biskuit
dan Bahan Makanan Lokal;
c. Refresing Cara Pemantauan Pertumbuhan kepada Petugas
Kesehatan dan sebagian Kader Posyandu, untuk meningkatkan
validitas data stunting.
d. Refresing Cara Pemberian Makanan Bayi dan Anak (PMBA)
kepada Petugas Kesehatan dan sebagian Kader Posyandu,
untuk meningkatkan validitas data stunting.
e. Pelaksanaan Operasi Bulan Timbang pada bulan Pebruari dan
Agustus dengan cara mengukur Berat Badan,Tinggi
Badan/Panjang Badan dan umur balita sehingga mendapatkan
data balita stunting di wilayah ;
f. Pengadaan Sarana pengukuran panjang badan dan tinggi badan
untuk memudahkan pengambilan data stunting.
g. Pelaksanaan Survey monitoring garam beryodium bertujuan
untuk mengetahui secara dini garam yang beredar di masyarakat.
34
Permasalahan :
a. Belum tersedianya sarana pengukuran panjang badan dan tinggi
badan di semua posyandu di wilayah Puskesmas, sehingga hasil
pengukuran kurang maksimal.
b. Belum semua kader dilatih untuk melakukan Pemantauan
Pertumbuhan balita secara benar.
c. Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman ibu/keluarga dalam
pemberian ASI Eksklusif kepada bayi usia 0-6 bulan;
d. Masih kurangnya pengetahuan dan pemahaman ibu/keluarga dalam
perawatan dan pola asuh balita dalam pemberian Makanan
Pendamping ASI kepada bayi setelah umur 6 bulan.
e. Belum semua ibu hamil KEK mendapat Makanan Tambahan
Pemulihan.
f. Belum maksimalnya Pelayanan Kesehatan terpadu kepada semua
ibu hamil.
g. Belum semua balita kurus/kurang gizi mendapat Makanan Tambahan
Pemulihan.
h. Naiknya harga Kebutuhan Pangan sehingga dapat menurunkan daya
beli / kemampuan rumah tangga dalam mencukupi kebutuhan
pangan balita/keluarga setiap hari.
Solusi :
a. Pemenuhan sarana pengukuran panjang badan dan tinggi badan ke
semua posyandu di wilayah Magetan;
b. Pelaksanaan pelatihan peningkatan kapasitas petugas dan kader
posyandu tentang Pemantauan Pertumbuhan balita;
c. Meningkatkan Penyuluhan tentang Kesehatan , Pola Asuh anak dan
Pemberian Makanan Bayi dan Anak kepada masyarakat;
d. Meningkatkan Pelayanan Kesehatan terpadu kepada Ibu Hamil;
e. Peningkatan jumlah dan mutu Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
bagi balita kurang gizi;
f. Peningkatan jumlah dan mutu Pemberian Makanan Tambahan (PMT)
bagi semua ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) di wilayah
Magetan;
g. Koordinasi lintas sektor dan lintas program dalam penanggulangan
balita Stunting;
h. Meningkatkan penyuluhan terkait hygiene sanitasi kepada
masyarakat untuk menurunkan angka Stunting.
35
6. Persentase Puskesmas sesuai standar akreditasi (%)
P
Persentase Puskesmas sesuai standar akreditasi tahun 2018 adalah
100 % dengan target sebesar 100%. Capaian tersebut meningkat
dibanding
pencapaian
tahun 2017
sebesar
72,72 %.
Sehingga
Persentase
Puskesmas
sesuai
standar akreditasi mencapai target tahun 2018 dengan total 22
Puskesmas lulus standar akreditasi.
Sampai dengan akhir tahun 2018 seluruh Puskesmas (22
Puskesmas) di Kabupaten Magetan terakreditasi, dengan hasil :
1) Terakreditasi Paripurna : 3 Puskesmas
2) Terakreditasi Utama : 6 Puskesmas
3) Terakreditasi Madya : 9 Puskesmas
4) Terakreditasi Dasar : 3 Puskesmas
Akreditasi adalah pengakuan terhadap fasilitas yang diberikan
oleh lembaga
independen
penyelenggara
Akreditasi yang
ditetapkan oleh
Menteri setelah
dinilai bahwa
fasilitas
No Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2017
Tahun 2018 Target Akhir
RENSTRA (2018)
Tingkat Kemajuan Capaian s/d 2018
Target Realisasi %
Capaian
6 Persentase Puskesmas sesuai standar akreditasi
72,72 100 100 100 100 100
36
kesehatan tingkat pertama tersebut telah memenuhi standar
akreditasi. Akreditasi dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan
Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (Puskesmas) bahwa upaya
peningkatan mutu dan kinerja antara lain dengan pembakuan dan
pengembangan sistem manajemen mutu dan upaya perbaikan
kinerja yang berkesinambungan. Untuk menjamin bahwa upaya
perbaikan mutu dan peningkatan kinerja dilaksanakan secara
berkesinambungan di Puskesmas, maka diperlukan penilaian oleh
pihak eksternal dengan menggunakan standar yang ditetapkan
melalui mekanisme akreditasi.
Unsur yang dinilai dalam pelaksanaan akreditasi Puskesmas
meliputi 1) administrasi dan manjemen Puskesmas 2)
penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat 3) penyelenggaraan
upaya kesehatan perorangan. Untuk mempersiapkan Puskesmas
dalam pelaksanaan akreditasi maka perlu difasilitasi melalui proses
pendampingan oleh Tim Pendamping Akreditasi Kabupaten/Kota.
Upaya yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan dalam upaya pemenuhan standar akreditasi Puskesmas
antara lain :
1. Sosialisasi akreditasi Puskesmas
2. Penggalangan komitmen
3. Rapat koordinasi tim pendamping akreditasi Puskesmas
4. Bimtek-bimtek/workshop-workshop pendukung seperti Bimtek
Rekam Medis dan Workshop Audit Internal dan Manajemen Mutu
serta Workshop Keselamatan Pasien
5. Pendampingan pemahaman instrumen dan standar akreditasi
6. Pendampingan penyusunan dokumen akreditasi Puskesmas dan
tata naskah penulisan dokumen
7. Penyiapan dokumen eksternal dan pendampingan dokumen
internal puskesmas
8. Pelaksaanaan Self Assessment (SA) awal
9. Rapat Koordinasi tim pendamping membahas SA awal
Puskesmas
10. Pendampingan implementasi dokumen
11. Pelaksanaan pra survei akreditasi dan Self Assessment akhir
12. Penyusunan Aplikasi Permohonan Survey Akreditasi Puskesmas
13. Verifikasi Aplikasi Permohonan Survey Akreditasi Puskesmas
37
14. Penyampaian surat permohonan akreditasi ke Dinkes Provinsi
15. Pengajuan survey akreditasi kepada Komisi Akreditasi FKTP
Hambatan dalam pelaksanaan akreditasi antara lain :
1. Ijin Operasional puskesmas dari Bupati belum ada terkendala
sebagian tanah puskesmas belum bersertifikat
2. Sarana dan prasarana puskesmas seperti IPAL belum ada
(masih dalam tahap pengusulan)
3. Beberapa bangunan Puskesmas dan jaringannya perlu direhab
karena kondisinya sudah tidak layak.
4. Upaya peningkatan mutu layanan dan kinerja program harus
terjaga secara berkesinambungan sehingga senantiasa
diperlukan pendampingan pasca akreditasi dan penilaian kinerja
Puskesmas.
Capaian Indikator Kinerja Sasaran “Meningkatnya
pembiayaan kesehatan secara optimal” adalah sebagai berikut :
7. Penduduk yang Memiliki Jaminan Kesehatan Prabayar
No Indikator
Kinerja
Realisasi
Tahun
2017
Tahun 2018 Target
Akhir
RENSTRA
(2018)
Tingkat
Kemajuan
Capaian
s/d 2018
Target Realisasi %
Capaian
7 Persentase
Penduduk
yang Memiliki
Jaminan
Kesehatan
Prabayar
79,87 80 65,78 82,22 80 82,22
Persentase di dalam Undang-Undang Dasar 1945, pasal 28
H dan Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan,
karena itu setiap individu, keluarga dan negara bertanggungjawab
mengatur agar terpenuhi hak hidup sehat bagi penduduknya. Dalam
Undang–Undang Nomor 36 Tahun 2009 pasal 20 ayat (1) Pemerintah
bertanggung jawab atas pelaksanaan Jaminan Kesehatan Masyarakat
38
melalui Sistem Jaminan Sosial Nasional bagi upaya kesehatan
perorangan. Sejalan dengan hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa
Timur sejak Tahun 2009 telah melaksanakan Program Jaminan
Kesehatan Daerah (Jamkesda) dimana program jaminan kesehatan
yang diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah
Kabupaten Magetan dengan mekanisme pembiayaan sharing dana
50% Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan 50% Pemerintah Kabupaten
Magetan. Namun dengan adanya Perda Provinsi Jatim No. 5 tahun
2016 tentang Pencabutan Perda No. 4 tahun 2008 tentang Sistem
Jaminan Kesehatan Daerah maka Program Program Jaminan
Kesehatan Daerah (Jamkesda) Provinsi Jawa Timur tidak berlaku lagi
per 1 Januari 2017.
Perpres No. 111/2013 Tentang Perubahan Atas Perpres No 12
tahun 2013 ttg Jaminan Kesehatan pasal pasal 6 : Kepesertaan
Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan mencakup seluruh penduduk
Indonesia. Perubahan pada Pasal 6A diatur bahwa : “Penduduk yang
belum termasuk sebagai Peserta Jaminan Kesehatan dapat
diikutsertakan dalam program Jaminan Kesehatan pada BPJS
Kesehatan oleh pemerintah daerah provinsi atau pemerintah daerah
kab/kota.”
Pemerintah Kabupaten Magetan telah melakukan integrasi
Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang semula dikelola oleh
Pemerintah Kabupaten Magetan ke dalam sistem Jaminan Kesehatan
Nasional (JKN) yang dikelola oleh BPJS Kesehatan. Langkah tersebut
akan mempercepat peningkatan cakupan JKN secara keseluruhan
yang sejalan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 2 Tahun
2016 tentang Upaya Kesehatan pasal 67 ayat (1) “Pemerintah Provinsi
dan pemerintah kabupaten/kota mendorong terintegrasinya Jaminan
Kesehatan Daerah ke Jaminan Kesehatan Nasional paling lama 3
(tiga) tahun sejak ditetapkannya Peraturan Daerah ini” dan Peta Jalan
JKN (Roadmap Jaminan Kesehatan Nasional) menuju Universal
Health Coverage (UHC) pada tahun 2019.
39
Oleh karena itu Pemerintah Kabupaten Magetan sejak tahun
2009 sampai dengan sekarang (2018) masih tetap mengembangkan
dan mengalokasikan dana untuk kegiatan pelaksanaan Jaminan
Kesehatan Daerah, dengan 2 (dua) sasaran yang berbeda :
1. Mengintegrasikan masyarakat miskin yang belum masuk dalam
basis data pusat / Pemutakhiran Basis Data Trpadu(PBDT) setelah
melalui rembug desa diintegrasikan ke dalam peserta BPJS sebagi
peserta Penerima Bantuan Iuran Daerah (PBI-D)
2. Memfasilitasi pelayanan kesehatan masyarakat dengan
menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari desa
diluar PBDT, bagi masyarakat yang memerlukan pelayanan
kesehatan apabila yang bersangkutan menjadi tidak mampu
bilamana sedang sakit.
Berdasarkan data data per 31 Desember 2018, tercatat :
Kepesertaan Jaminan Kesehatab Nasional menurut jenis Jaminan
Kepesertaan :
a. Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN : 234.187 jiwa
b. PBI APBD : 38.181 jiwa
c. Pekerja Penerima Upah : 62.118 jiwa
d. Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) : 57.037 jiwa
e. Bukan Pekerja (BP) : 22.189 jiwa
Jumlah Total : 413.712 Jiwa.
Sehingga jumlah keseluruhan penduduk yang memiliki
penjaminan kesehatan prabayar adalah : 413.712 jiwa dibandingkan
jumlah penduduk Kabupaten Magetan 628. 924 jiwa diperoleh
perhitungan Prosentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan
prabayar tahun 2018 sebesar 65,78%.
Prosentase Penduduk yang memiliki kesehatan jaminan
kesehatan prabayar tahun 2018 ditargetkan 69% dengan realisasi
65,78%. Prosentase penduduk yang memiliki kesehatan jaminan
kesehatan prabayar tahun 2017 sejumlah 79,87%. Sehingga jika
dibandingkan antara tahun 2017 dan tahun 2018 capaiannya
menurun. Hal ini dikarenakan jumlah peserta menurun dari berbagai
jenis kepesertaan. Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN tahun 2017 :
234.995 jiwa. Pekerja Penerima Upah (PPU) tahun 2017 : 108.206
jiwa, Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU)tahun 2017 : 82.793 jiwa,
Bukan Pekerja (BP) tahun 2017 : 39.170 jiwa. Sedangkan untuk PBI
40
APBD jumlah pesertanya mengalami kenaikan, tahun 2017 : 36.893
jiwa.
Prosentase Penduduk yang memiliki kesehatan jaminan
kesehatan prabayar tahun 2018 ditargetkan 69% dengan realisasi
65,78 %.
b. Capaian Indikator Pendukung Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan
1. Ketersediaan Obat per Kapita per tahun di sarana pelayanan
kesehatan dasar (Rp/Kapita)
No Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2017
Tahun 2018 Target Akhir
RENSTRA (2018)
Tingkat Kemajuan Capaian s/d 2018
Target Realisasi
% Capaian
1. Ketersediaan Obat per Kapita per tahun di sarana pelayanan kesehatan dasar (Rp/Kapita)
Rp. 8.334 per kapita
Rp. 18.000
per kapita
Rp. 9.970 per kapita
55,38 % Rp. 18.000 per
kapita
55,38 %
Salah satu faktor penting dalam mendukung pelayanan
kesehatan agar bisa berjalan dengan adanya sediaan farmasi dan
obat merupakan salah satu sediaan farmasi yang menyerap
anggaran cukup besar dan obat harus dijamin ketersediaannya
untuk mendukung pelayanan kesehatan dasar.
Pada tahun 2017 ketersediaan obat per kapita per tahun
sebesar Rp. 8.334,- dan pada tahun 2018 menurun sebesar Rp.
9.970,- per kapita dari target Rp. 18.000,- per kapita sehingga
capaiannya 55,38%. Hal ini disebabkan penyediaan anggaran
pemenuhan ketersediaan obat di Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana
Kapitasi BPJS dari Pendapatan Puskesmas. Pada Tahun 2018
terdapat Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor
112/PMK.07/2017 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 50/PMK.07/2017 tentang Pengelolaan Transfer
ke Daerah dan Dana Desa bahwa kontrak pengadaan obat
diselesaikan sebelum 21 Juli 2017, dan hal tersebut mengakibatkan
41
ada beberapa obat yang belum selesai proses pengadaan sehingga
pencapaiannya 55,38 %.
2. Rasio Dokter, Perawat dan Bidan per 1000 penduduk
No Indikator Kinerja
Realisasi Tahun 2017
Tahun 2018 Target Akhir
RENSTRA (2018)
Tingkat Kemajuan Capaian s/d 2018
Target Realisasi %
Capaian
1. Rasio dokter per 1000 penduduk
0,33 0,3 0,35 1,16 % 0,3 1,16 %
2. Rasio perawat per 1000 penduduk
1,05 0,84 1,00 1,19 % 0,84 1,19 %
3. Rasio bidan per 1000 penduduk
0,71 0,55 0,73 100 % 0,55 100 %
Rasio tenaga kesehatan yang bekerja di Instansi Pemerintah di
Kabupaten Magetan tahun 2018 mengalami kenaikan dibandingkan tahun
2017.
Rasio dokter sebesar 0,35% dengan target 0,3 yang sudah lebih dari
target, Rasio Perawat 1,00% dengan target 0,84% dimana rasio perawat sudah
melebihi target, Rasio bidan 0,73% dengan target 0,55% dengan capaian
kinerja 100%.
c. Capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan
SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu pelayanan dasar yang
merupakan urusan pemerintahan wajib yang berhak diperoleh setiap warga
negara secara minimal. SPM bidang kesehatan selama periode 2017-2018 telah
mengalami perubahan sejak Kemenkes mengeluarkan Peraturan Menteri
Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016 tentang SPM Bidang Kesehatan. Pencapaian
indikator kinerja Standar Pelayanan Minimal (SPM) diukur dengan indikator
kinerja sebagai berikut :
42
Tabel 4.1 Capaian Kinerja Indikator SPM Bidang Kesehatan
NO JENIS PELAYANAN REALISASI
(A)
TARGET/ SASARAN
(B)
TINGKAT CAPAIAN KINERJA
( %)
1 Pelayanan kesehatan ibu hamil 8.426 8.777 96
2 Pelayanan kesehatan ibu bersalin 8.224 8.378 98,16
3 Pelayanan kesehatan bayi baru lahir 8.095 7.979 101,45
4 Pelayanan kesehatan balita 38.547 39.743 96,99
5 Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
19.181 19.192 99,94
6 Pelayanan kesehatan pada usia produktif 300.010 385.677 77,79
7 Pelayanan kesehatan pada usia lanjut 106.743 120.577 88,53
8 Pelayanan kesehatan penderita hipertensi 74.036 142.258 52,04
9 Pelayanan kesehatan penderita Diabetes Melitus
25.577 34.932 73,23
10 Pelayanan Kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat
1.694 1.865 91
11 Pelayanan kesehatan orang dengan TB 773 773 100
12 Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
11.694 12.202 95,83
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
1) Pelayanan kesehatan ibu hamil sesuai standar
Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar.
Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan
ibu hamil kepada semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam
kurun waktu kehamilan.
Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan
kepada ibu hamil minimal 4 kali selama kehamilan dengan jadwal satu kali
pada trimester pertama, satu kali pada trimester kedua dan dua kali pada
trimester ketiga yang dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter
Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan
pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR).
Tabel 4.2 Persentase Ibu Hamil Mendapat Pelayanan Sesuai Standar
No Uraian
Target Tahun 2018
Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan (%) Capaian
Kinerja (%)
Target RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1 Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta
100% 100% 8.270 92,69 8.426 96 96
43
No Uraian Target Tahun
2018 Persentase ibu hamil
mendapatkan pelayanan (%) Capaian Kinerja
(%) 2 Jumlah semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
8.922 8.777
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Persentase ibu hamil yang mendapat pelayanan sesuai standar pada tahun 2018 masih di bawah target nasional (100%) dengan capaian kinerja 96%, naik 3,57% dari capaian tahun 2017.
2) Pelayanan kesehatan ibu bersalin sesuai standar pelayanan persalinan.
Pelayanan persalinan ibu bersalin sesuai standar pelayanan persalinan
adalah persalinan ibu yang dilakukan oleh Bidan dan atau Dokter dan atau
Dokter Spesialis Kebidanan yang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan
Pemerintah maupun Swasta yang memiliki Surat Tanda Register (STR) baik
persalinan normal dan atau persalinan dengan komplikasi.
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu bersalin dinilai dari cakupan pelayanan kesehatan
ibu bersalin sesuai standar di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun
waktu satu tahun. Persentase ibu bersalin yang mendapat pelayanan
persalinan sesuai standar pelayanan persalinan sebagaimana tercantum
pada tabel berikut.
Tabel IV. 3 Persentase Ibu Bersalin Mendapat Pelayanan Persalinan Sesuai Standar
Pelayanan Persalinan
No Uraian
Target Tahun 2018
Persentase ibu bersalin mendapatkan pelayanan
persalinan (%) Capaian Kinerja
(%) Target RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1 Jumlah ibu bersalin yang mendapatkan pelayanan persalinan sesuai standar di fasilitas kesehatan
100% 100%
8.182
96,07
8.224
98,16 98,16 2 Jumlah semua ibu bersalin yang ada di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun
8.517 8.378
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Persentase ibu bersalin yang mendapat
pelayanan persalinan sesuai standar pelayanan persalinan pada tahun 2018 masih
di bawah target nasional (100%) dengan capaian kinerja 98,16%, naik 2,18% dari
capaian tahun 2017.
3). Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar.
Pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai standar adalah pelayanan yang
diberikan pada bayi usia 0-28 hari dan mengacu kepada Pelayanan Neonatal
Esensial sesuai yang tercantum dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25
44
Tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak, dilakukan oleh Bidan dan atau
perawat dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat Tanda
Register (STR). Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam
memberikan paket pelayanan kesehatan bayi baru lahir dinilai dari persentase
jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi
baru lahir sesuai standar di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu
satu tahun. Persentase ibu bersalin yang mendapat pelayanan persalinan sesuai
standar pelayanan persalinan sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
Tabel IV. 4 Presentase Bayi Baru Lahir Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir
No Uraian
Target Tahun 2018
Presentase bayi baru lahir mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir Capaian
Kinerja Target
RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1 Jumlah bayi baru lahir usia 0-28 hari yang mendapatkan pelayanan kesehatan bayi baru lahir sesuai dengan standar 100%
100%
7.921
97,66
8.095
101,45 101,45
2 Jumlah semua bayi baru lahir di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun
8.111
7.979
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Persentase bayi baru lahir mendapatkan
pelayanan kesehatan sesuai standar pelayanan bayi baru lahir pada tahun 2018
sudah mencapai target nasional (100%) dengan capaian kinerja 101,45%.
4). Pelayanan kesehatan balita sesuai standar
Pelayanan kesehatan balita sesuai standar adalah pelayanan kesehatan yang
diberikan kepada anak berusia 0-59 bulan dan dilakukan oleh Bidan dan atau
Perawat dan atau Dokter/DLP dan atau Dokter Spesialis Anak yang memiliki Surat
Tanda Register (STR) dan diberikan di fasilitas kesehatan pemerintah maupun
swasta, dan UKBM.
Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan
kesehatan balita usia 0-59 bulan dinilai dari cakupan balita yang mendapat
pelayanan kesehatan balita sehat sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun
waktu satu tahun. Persentase pelayanan kesehatan balita sesuai standar pelayanan
balita sebagaimana tercantum pada tabel berikut.
Tabel IV. 5 Presentase Pelayanan Kesehatan Balita Sesuai Standar Pelayanan Balita
No Uraian
Target Tahun 2018
Presentase pelayanan kesehatan balita sesuai standar
pelayan balita Capaian Kinerja
(%) Target RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1 Jumlah balita 0–59 bulan yang mendapat pelayanan kesehatan balita sesuai standar dalam kurun waktu satu
100% 100%
37.287 92,17 38.547 96,99 96,99
45
No Uraian Target Tahun
2018
Presentase pelayanan kesehatan balita sesuai standar
pelayan balita
Capaian Kinerja
(%) tahun
2 Jumlah balita 0–59 bulan yang x 100 % ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama
40.454 39.743
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Persentase pelayanan kesehatan balita
sesuai standar pelayanan balita pada tahun 2018 belum mencapai target nasional
(100%) dengan capaian kinerja 96,99%, naik 5,23% dari capaian tahun 2017.
5). Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar
Pelayanan kesehatan usia pendidikan dasar adalah penjaringan kesehatan yang
diberikan kepada anak usia pendidikan dasar, minimal satu kali pada kelas 1 dan
kelas 7 yang dilakukan oleh Puskesmas.
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan
skrining kesehatan anak usia pendidikan dasar dinilai dari cakupan pelayanan
kesehatan pada usia pendidikan dasar sesuai standar di wilayah kabupaten/kota
tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
Tabel IV. 6 Persentase Anak Usia Pendidikan Dasar Yang Mendapatkan Skrining Kesehatan
Sesuai Standar
No Uraian
Target Tahun 2018
Persentase anak usia pendidikan dasar yang mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar Capaian Kinerja
(%) Target RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1 Jumlah anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang mendapat pelayanan skrining kesehatan di satuan pendidikan dasar
100% 100%
19.496
102,17
19.181
99,94
99,94
2 Jumlah semua anak usia pendidikan dasar kelas 1 dan 7 yang ada di wilayah kerja di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun ajaran.
19.031 19.192
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Persentase anak usia pendidikan dasar
yang mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar pada tahun 2018 masih di
bawah target nasional (100%), turun 2,18% dari capaian tahun 2017.
6). Pelayanan kesehatan pada usia produktif
Pelayanan kesehatan pada usia produktif adalah Setiap warga negara Indonesia usia 15–59 tahun mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan skrining kesehatan sesuai standar pada warga negara usia 15–59 tahun di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
46
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan pelayanan skrining kesehatan warga negara berusia usia 15–59 tahun dinilai dari persentase pengunjung usia 15–59 tahun yang mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar di wilayah kerjanya dalam kurun waktu satu tahun.
Tabel IV. 7 Persentase Warga Negara Usia 15–59 Tahun Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar
No Uraian
Target Tahun 2018
Persentase warga negara usia 15–59 tahun mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
Capaian Kinerja
(%)
Target RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1 Jumlah pengunjung usia 15–59 tahun mendapat pelayanan skrining kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun 100%
100%
274.066
84,43
300.010
77,79
77,79
2 Jumlah warga negara usia 15–59 tahun yang ada di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun yang sama
324.620 385.677
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa persentase warga negara usia 15-59
tahun mendapat skrining kesehatan sesuai standar pada tahun 2018 masih di
bawah standar nasional dengan capaian kinerja sebesar 77,79%, akan tetapi jumlah
pengunjung usia 15-59 tahun yang mendapat pelayanan skrining pada tahun 2018
naik 9,47% dibanding tahun 2017.
7). Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut
Pelayanan kesehatan pada usia lanjut adalah Setiap warga negara Indonesia usia
60 tahun ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar. Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan skrining kesehatan sesuai standar pada
warga negara usia 60 tahun ke atas di wilayah kerjanya minimal 1 kali dalam kurun
waktu satu tahun.
Tabel IV.8 Persentase Warga Negara Usia 60 Tahun Keatas Mendapatkan Skrining Kesehatan Sesuai Standar
No Uraian
Target Tahun 2018
Persentase warga negara usia 60 tahun Keatas mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar Capaian Kinerja
(%) Target RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1
Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang mendapat skrining kesehatansesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun
100% 100%
78.588
67,09
106.743
88,53
88,53
2
Jumlah semua penduduk x 100 % berusia usia 60 tahun ke atas yang ada di wilayah Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun perhitungan
117.139 120.577
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
47
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Persentase warga negara usia 60 tahun
ke atas mendapatkan skrining kesehatan sesuai standar pada tahun 2018 masih di
bawah standar nasional (100%) dengan capaian kinerja sebesar 88,53%, naik
31,96% dari capaian tahun 2017.
8). Pelayanan Kesehatan Pada Penderita Hipertensi
Setiap penderita hipertensi mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar.
Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban untuk memberikan pelayanan
kesehatan sesuai standar kepada seluruh penderita hipertensi sebagai upaya
pencegahan sekunder di wilayah kerjanya.
Sasaran adalah penduduk usia 15 tahun ke atas, penderita hipertensi esensial atau
hipertensi tanpa komplikasi memperoleh pelayanan kesehatan sesuai standar; dan
upaya promosi kesehatan melalui modifikasi gaya hidup di Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama (FKTP). Penderita hipertensi dengan komplikasi (jantung, stroke
dan penyakit ginjal kronis, diabetes melitus) perlu dirujuk ke Fasilitas Kesehatan
Tingkat Lanjut (FKTL) yang mempunyai kompetensi untuk penanganan komplikasi.
Tabel IV. 9 Persentase Warga Negara Usia 60 Tahun Ke atas Mendapatkan Skrining Kesehatan
Sesuai Standar
No Uraian
Target Tahun 2018
Persentase warga negara usia 60 tahun Keatas mendapatkan skrining
kesehatan sesuai standar
Capaian Kinerja
(%)
Target RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1
Jumlah pengunjung berusia 60 tahun ke atas yang mendapat skrining kesehatansesuai standar minimal 1 kali dalam kurun waktu satu tahun
100% 100%
92.430
69,64
74.036
52,04
52,04
2
Jumlah semua penduduk x 100 % berusia usia 60 tahun ke atas yang ada di wilayah Kabupaten/Kota tersebut dalam kurun waktu satu tahun perhitungan
132.725 142.258
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Persentase pelayanan kesehatan
penderita hipertensi sesuai standar pada tahun 2018 masih di bawah standar
nasional dengan capaian kinerja sebesar 52,04%.
9). Pelayanan kesehatan pada penderita Diabetes Mellitus
Setiap penderita diabetes melitus mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai
standar. Pemerintah Kabupaten/Kota mempunyai kewajiban untuk memberikan
pelayanan kesehatan sesuai standar kepada seluruh penyandang diabetes melitus
sebagai upaya pencegahan sekunder di wilayah kerjanya.
Sasaran indikator ini adalah penyandang DM di Kabupaten Magetan. Penduduk
yang ditemukan menderita DM atau penyandang DM memperoleh pelayanan
kesehatan sesuai standar dan upaya promotif dan preventif di FKTP. Penduduk
yang ditemukan menderita DM atau penyandang DM dengan komplikasi perlu
dirujuk ke fasilitas kesehatan rujukan untuk penanganan selanjutnya.
48
Tabel IV.10 Persentase Penyandang Diabetes Mellitus Mendapat Pelayanan Kesehatan Sesuai
Standar
No Uraian
Target Tahun 2018
Persentase penyandang DM mendapat pelayanan kesehatan
sesuai standar Capaian Kinerja
(%) Target RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1
Jumlah penyandang DM yang mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
100% 100%
20.986
62,06
25.577
73,23
73,23
2
Jumlah penyandang DM berdasarkan angka prevalensi DM nasional di wilayah kerja dalam kurun waktu satu tahun pada tahun yang sama
33.815 34.932
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Persentase penyandang DM mendapat
pelayanan kesehatan sesuai standar pada tahun 2018 masih di bawah standar
nasional dengan capaian kinerja sebesar 73,23%, naik sebesar 18% dari capaian
kinerja tahun 2017.
10). Pelayanan Kesehatan Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat
Setiap ODGJ berat mendapatkan pelayanan kesehatan sesuai standar, pelayanan
tersebut meliputi pelayanan promotif preventif untuk meningkatkan kesehatan jiwa
ODGJ berat (psikotik) dan mencegah terjadinya kekambuhan dan pemasungan.
Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat diberikan oleh perawat dan dokter
Puskesmas di wilayah kerjanya. Pelayanan kesehatan jiwa pada ODGJ berat
meliputi: Edukasi dan evaluasi tentang: tanda dan gejala gangguan jiwa, kepatuhan
minum obat dan informasi lain terkait obat, mencegah tindakan pemasungan,
kebersihan diri, sosialisasi, kegiatan rumah tangga dan aktivitas bekerja sederhana,
dan/atau Tindakan kebersihan diri ODGJ berat.
Tabel IV. 11 Persentase ODGJ Berat Yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Jiwa Sesuai
Standar
No Uraian
Target Tahun 2018
Persentase ODGJ berat yang mendapatkan pelayanan
kesehatan jiwa sesuai standar
Capaian Kinerja
(%)
Target RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1
Jumlah ODGJ berat (psikotik) di wilayah kerja kab/kota yang mendapat pelayanan kesehatan jiwa promotif preventif sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
100% 100
%
2.098
151,7
1.694
91 91
2
Jumlah ODGJ berat (psikotik) yang ada di wilayah kerja kab/kota dalam kurun waktu satu tahun yang sama.
1.383 1.865
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
49
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa pelayanan kesehatan orang dengan
gangguan jiwa berat di Kabupaten Magetan pada tahun 2018 masih di bawah target
dengan capaian kinerja sebesar 91%.
11). Pelayanan Kesehatan Orang Dengan TB
Pelayanan Tuberkulosis Sesuai Standar adalah pelayanan kesehatan diberikan
kepada seluruh orang dengan TB yang dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai
kewenangannya di FKTP (puskesmas dan jaringannya) dan di FKTL baik
pemerintah maupun swasta. Pelayanan yang diberikan sesuai Pedoman
Penanggulangan TB yang berlaku antara lain : Penegakan diagnosis TB dilakukan
secara bakteriologis dan klinis serta dapat didukung dengan pemeriksaan
penunjang lainnya. Dilakukan pemeriksaan pemantauan kemajuan pengobatan
pada akhir pengobatan intensif, bulan ke 5 dan akhir pengobatan. Pengobatan
dengan menggunakan Obat Anti Tuberkulosis (OAT) dengan panduan OAT standar.
Tabel IV. 12 Persentase Orang Dengan TB Mendapatkan Pelayanan TB Sesuai Standar
No Uraian
Target Tahun 2018
Persentase Orang dengan TB mendapatkan pelayanan TB
sesuai standar Capaian Kinerja
(%) Target RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1 Jumlah orang yang mendapatkan pelayanan TB sesuai standar dalam kurun waktu satu tahun
100% 100%
741
100
773
100
100
2 Jumlah orang dengan TB yang ada di wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama
741 773
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Persentase orang dengan TB mendapat
pelayanan sesuai standar pada tahun 2018 sudah memenuhi target dengan capaian
kinerja sebesar 100%.
12). Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV
Pelayanan Kesehatan orang dengan risiko terinfeksi HIV sesuai standar adalah
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu hamil, pasien TB, pasien infeksi
menular seksual (IMS), waria/transgender, pengguna napza, dan warga binaan
lembaga pemasyarakatan, dilakukan oleh tenaga kesehatan sesuai kewenangannya
dan diberikan di FKTP (Puskesmas dan Jaringannya) dan FKTL baik pemerintah
maupun swasta serta di lapas/rutan narkotika.
50
Tabel IV.13 Persentase Orang Berisiko Terinfeksi HIV Mendapatkan Pemeriksaan HIV Sesuai
Standar
No Uraian
Target Tahun 2018
Persentase orang berisiko terinfeksi HIV mendapatkan pemeriksaan
HIV sesuai standa
Capaian Kinerja
(%)
Target RKPD
SPM
Capaian Tahun 2017
Capaian Tahun 2018
1
Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang mendapatkan pemeriksaan HIV sesuai standar di fasyankes dalam kurun waktu satu tahun 100%
100%
10.367
105,51
11.694
95,83 95,83
2
Jumlah orang berisiko terinfeksi HIV yang ada di satu wilayah kerja pada kurun waktu satu tahun yang sama
9.826 12.202
Sumber Data : Dinas Kesehatan Magetan
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Persentase orang berisiko terinfeksi HIV
mendapat pemeriksaan HIV sesuai standar pada tahun 2018 masih di bawah target
dengan capaian kinerja sebesar 95,83%.
d. Capaian Indikator Kinerja Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Sayidiman
Magetan.
RSUD dr.Sayidiman dengan sasaran “meningkatkan mutu pelayanan
Rumah Sakit Umum Daerah” diukur dengan indikator kinerja sebagai berikut :
1. Kunjungan rawat jalan dan kunjungan IGD di RSUD dr. Sayidiman
Jumlah Kunjungan rawat jalan dan Kunjungan IGD mengalami peningkatan.
Hal ini dikarenakan adanya peningkatan pasien pada sebagian besar klinik
rawat jalan dan kunjungan IGD, Capaian kinerja pada kunjungan rawat jalan
dan kunjungan IGD selama kurun 2017-2018 seperti tercantum pada tabel
berikut :
Tabel IV.14 Kunjungan rawat jalan dan IGD Tahun 2017-2018
NO
INDIKATOR
KINERJA
Capaian Kinerja
Target 2018
Capaian Kinerja
2018 2017 2018
1. Rawat Jalan 75.333 105.140 79.099 105.140
2. IGD 17.259 19.395 18.122 19.395
Sumber data : RSUD Kab. Magetan
Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa kunjungan rawat jalan
dan IGD tahun 2018 sebesar 105.104 dan 19.395, tetapi dibandingkan tahun
2017, kunjungan pada tahun 2018 meningkat dan meningkatkan kunjungan
karena kemudahan pelayanan baik persyaratan dan kemudahan alur di
51
instalasi rawat jalan serta di dukung oleh pelayanan dari customer service
yang siap membantu dan mengantarkan pasien ke tempat yang dituju, selain
itu peningkatan sarana dan prasarana dan alkes, sistem antrian juga
berpengaruh terhadap peningkatan jumlah kunjungan yang semuanya itu
terangkum dalam jumlah kunjungan rawat jalan.
2. Jumlah Kunjungan Rawat Inap di RSUD dr. Sayidiman Magetan mengalami
peningkatan maka masih perlu adanya evaluasi dan pelayanan yang sesuai,
dan secara umum jumlah pasien di rawat inap mengalami peningkatan
dengan total jumlah kunjungan rawat inap, dengan capaian kinerja kunjungan
rawat inap selama kurun waktu 2017-2018 seperti tercantum pada tabel
berikut.
a. Bed Occupancy Rate (BOR) adalah indikator yang menunjukkan tinggi
rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit pada satu
satuan waktu tertentu. BOR pada tahun 2018 masih didalam nilai
parameter BOR yang ideal antara 60-85%, yang artinya bahwa
pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit tidak rendah juga tidak sangat
tinggi.
b. Turn Over Interval (TOI) adalah indikator yang menunjukkan rata-rata
hari tempat tidur tidak ditempati dari saat terisi ke saat terisi berikutnya.
TOI tiap tahun dapat diketahui bahwa tingkat efisiensi penggunaan
tempat tidur di rumah sakit sudah baik yaitu berada di kisaran 1-3 hari.
c. Bed Turn Over (BTO) adalah indikator yang menunjukkan frekuensi
pemakaian tempat tidur pada satu satuan waktu periode, berapa kali
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu. Nilai BTO ideal
adalah 40 – 50 kali Dari Tabel di bawah dapat kita lihat bahwa nilai BTO
melebihi nilai ideal yang artinya bahwa dengan meningkatkan jumlah
pasien rawat inap meningkat pula kebutuhan tempat tidur.
d. Average Length on Stay (ALOS) adalah indikator yang menunjukkan
tingkat efesiensi penggunaan tempat tidur, untuk mengukur rata-rata lama
perawatan pasien di rumah sakit, juga untuk menggambarkan mutu
pelayanan yang diberikan kepada pasien. Target ALOS tahun 2017 yang
4 hari. Dari tabel dibawah dapat dilihat bahwa nilai rata-rata lama pasien
dirawat di rumah sakit hanya sekitar 3 hari. Hal ini sesuai dengan indikasi
medis pasien rawat inap yang sebagaian besar adalah pasien penyakit
musiman dan penyakit kronis menahun.
52
e. Gross Death Rate (GDR) adalah seluruh jumlah kematian perseribu
pasien penderita keluar. Pada tahun 2018 ini mengalami penurunan, hal
tersebut menunjukkan bahwa mutu pelayanan di rumah sakit semakin
baik. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel tersebut dibawah.
f. Net Death Rate (NDR) merupakan angka kematian diatas 48 jam setelah
dirawat di rumah sakit untuk setiap 1000 pasien yang keluar, indikator ini
dapat memberikan gambaran mutu pelayanan di rumah sakit. Adapun
NDR yang masih dapat ditolerir adalah kurang dari 25 per 1000 penderita
keluar.
Tabel IV.15 Jumlah Kunjungan Rawat Inap RSUD dr. Sayidiman
NO INDIKATOR
KINERJA
Capaian Kinerja Target 2018
Capaian
Kinerja 2018 2017 2018
1. Rawat Inap 16.378 19.805 17.197 19.805
2. BOR 78 75 80 75
3. Turn Over Interval (TOI)
1 1 1 1
4. Bed Turn Over (BTO)
64 62.8 45 62.8
5. Average Length On Stay (ALOS)
3 3 2 3
6. Gross Death Rate (GDR)
31 28.7 33 28.7
7 Net Death Rate (NDR)
13 14.7 14 14.7
Sumber data : RSUD Kab.Magetan
53
B. REALISASI ANGGARAN
Pelaksanaan program dan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok
dan fungsi serta untuk mewujudkan target kinerja yang ingin dicapai Dinas
Kesehatan Kabupaten Magetan, dianggarkan melalui Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Magetan. Alokasi anggaran Dinas Kesehatan
Kabupaten Magetan Tahun 2018 dengan total nilai keseluruhan adalah sebesar
Rp. 277.201.820.118,15,- dengan realisasi anggaran mencapai Rp.
249.951.483.978,55 atau serapan dana APBD mencapai 90,17%.
BELANJA DINAS KESEHATAN TAHUN 2018
BELANJALANGSUNG
BELANJA TIDAKLANGSUNG
Anggaran Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2018 sebagian besar
adalah Belanja Langsung Rp. 204.012.362.946,15,- (32,18%) dan Belanja Tidak
Langsung sebesar Rp. 73.189.457.172,- (67,82%).
54
Anggaran Belanja Langsung Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun
2018 sebagian besar adalah Belanja Barang Jasa sebesar Rp
148.232.125.899,15 (72,66%) kemudian Belanja Modal sebesar Rp.
41.272.768.147,- (22,23%) dan Belanja Pegawai senilai Rp. 14.507.468.900,-
(7,11%). Sedangkan realisasi anggaran Belanja Barang Jasa sebesar Rp
132.699.942.542,- kemudian Belanja Modal sebesar Rp. 30.402.978.877,- dan
Belanja Pegawai senilai Rp. 14.157.403.928,- .
REALISASI BELANJA LANGSUNG DINAS KESEHATAN TAHUN 2018
53
Tabel IV.16 Capaian Kinerja dan Realisasi Anggaran Tahun 2018
No Sasaran Inikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian Anggaran Realisasi % Penyerapan
1 Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan penyehatan lingkungan
Cakupan Rumah Tangga Sehat (%)
62 62 100 800.000.000 451.221.100 56,40
Pengembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
225.000.000 213.398.000 94,84
Pengembangan Pengembangan Lingkungan Sehat
1.117.294.687 287.000.000 25,69
Penyuluhan Menciptakan Lingkungan Sehat
900.000.000 317.787.900 35,31
2 Meningkatnya upaya pengendalian penyakit secara optimal
Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (%)
90 82,13 91,25 300.000.000 204.707.000 68,24
Pelayanan Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular
1.845.000.000 1.611.313.020 87,33
Pencegahan penularan Penyakit Endemik/Epidemik
40.000.000 39.816.000 99,54
Peningkatan Surveilance Epidemiologi dan Penanggulangan Wabah
150.000.000 117.145.000 78,10
3 Meningkatnya upaya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat
Angka Kematian Ibu per 100.000 LH
102 158,07 64,52 700.000.000 690.140.300 98,59
Angka Kematian Bayi per 1000 LH
23 10,09 100
Prevalensi Stunting % 25 10,45 100 500.000.000 427.119.400 85,42
Prosentase Puskesmas sesuai standar akreditasi
100 100 100 232.000.000 161.199.306 69,48
55
54
No Sasaran Inikator Kinerja Target Realisasi %
Capaian Anggaran Realisasi % Penyerapan
Akreditasi, Registrasi dan Sertifikasi Bidang Kesehatan
1.140.000.000 897.089.207 78,69
4. Meningkatnya pembiayaan kesehatan secara optimal
Prosentase penduduk yang memiliki Jaminan Kesehatan Prabayar
80 65,78 82,22 10.150.000.000 7.034.131.350 69,30
Kemitraan Jaminan Kesehatan Masyarakat ( Non Kapitasi BPJS)
3.264.108.000 1.608.128.650 49,27
Kemitraan Jaminan Kesehatan Masyarakat ( Pajak Rokok)
22.531.572.721 5.264.587.500 23,37
Pembayaran iuran Jaminan Kesehatan bagi yang didaftarkan oleh Pemerintahn Daerah dan / atau pembayaran iuran jaminan Kesehatan bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja
730.422.500 730.422.500 100
Ketersediaan Obat Per Kapita Per Tahun di Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar (Rp/Kapita)
Rp 18.000 Rp. 9.970 53,33 4.568.992.000 4.327.364.700 94,71
Pengelolaan obat E-Logistik 69.846.000 58.496.000 83,75
Rasio Dokter per 100.000 penduduk
0.3 0.35 1,16
Rasio perawat per 1000 penduduk
0,84 1,00 1,19
Rasio bidan per 1000 penduduk
0,56 0,73 100
RSUD Dr. Sayidiman Magetan 74.534.106.342,15 87.889.589,20 117,92
56
55
Berdasarkan tabel diatas, diketahui bahwa dari 10 Indikator Kinerja Utama
maupun Indikator Pendukung Dinas Kesehatan Kabupaten Magetan terdapat 7
indikator kinerja yang telah efektif dan efisien atau sebesar 63,64%, sedangkan
dari 12 indikator SPM Bidang Kesehatan baru mencapai target sebanyak 2
indikator. Hal ini menunjukkan bahwa akuntabilitas kinerja dan keuangan tahun
2018 belum efektif dan efisien secara keseluruhan. Penyebab kondisi tersebut
antara lain adalah :
1. Masih ada kesenjangan rasio tenaga kesehatan terhadap penduduk
walaupun secara kuantitas beberapa tenaga kesehatan sudah memenuhi
standar tetapi pemerataan di fasilitas kesehatan belum memenuhi standar.
Seperti rasio dokter secara kuantitas sudah memenuhi standar karena dokter
di sini termasuk dokter yang hanya praktik mandiri atau di fasilitas pelayanan
kesehatan swasta, sementara jumlah dokter di Puskesmas sesuai Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat bahwa standarnya 1(satu) Puskesmas 2 (dua) dokter untuk
Puskesmas Rawat Jalan dan 3 (tiga) dokter untuk Puskesmas Rawat Inap
juga belum terpenuhi.
2. Permasalahan kesehatan yang paling berpengaruh adalah faktor perilaku
masyarakat yang kurang mendukung dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Belum optimalnya penerapan pola hidup bersih dan
sehat dengan Paradigma Sehat mengutamakan promotif dan preventif
sebagai landasan pembangunan kesehatan dengan pemberdayaan
masyarakat melalui pendekatan keluarga yang terintegrasi dalam Gerakan
Masyarakat Sehat (Germas).
3. Penyakit Tidak Menular (PTM) yang menjadi masalah kesehatan yang sangat
serius saat ini adalah Hipertensi, dan Diabetes Mellitus (DM). WHO
memperkirakan, pada tahun 2020 PTM akan menyebabkan 73% kematian
dan 60% seluruh kesakitan di dunia. Berdasarkan Riskesdas 2018 Hipertensi
tercatat sebesar 34,1% (prevalensi tahun 2013 sebesar 25,8%), sedangkan
prevalensi Diabetes Mellitus sebesar 8,5% (prevalensi tahun 2013 sebesar
6,9%0. Insidensi dan Prevalensi PTM diperkirakan terus meningkat termasuk
di Kabupaten Magetan. Permasalahan penyakit tidak menular di Kabupaten
Magetan terutama karena kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri
masih rendah karena menganggap bahwa penyakit tidak menular bukan
penyakit serius.
57
56
4. Kurangnya keterpaduan antara program dan kegiatan di Dinas Kesehatan
dengan lintas sektor terkait dalam penanganan masalah kesehatan di
masyarakat.
5. Kurangnya kegiatan promosi kesehatan oleh tenaga kesehatan dalam upaya
penanganan masalah kesehatan di masyarakat.
Guna mengatasi permasalahan tersebut diatas, Dinas Kesehatan Kabupaten
Magetan akan melakukan berbagai upaya antara lain :
1. Mengajukan usulan penambahan dokter, bidan dan perawat agar memenuhi
standar dalam mendukung pelayanan kesehatan.
2. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat melalui penyuluhan
dan promosi kesehatan dengan melibatkan lintas sektor terkait dan
masyarakat.
3. Peningkatan kegiatan pencegahan dan penanggulangan Penyakit Tidak
Menular (PTM), antara lain :
a. Meningkatkan kegiatan deteksi dini faktor risiko PTM (terutama Hipertensi
dan DM) di semua OPD di lingkup Pemkab Magetan, sekolah, Kejati
Magetan, Lembaga Pemasyarakatan, Polres, organisasi kewanitaan, dan
masyarakat pada event-event tertentu.
b. Upaya promotif kepada masyarakat tentang pentingnya pencegahan PTM
dengan mensosialisasikan penerapan perilaku hidup sehat “CERDIK”.
c. Dilaksanakan Posbindu Mobile di setiap wilayah kerja Puskesmas di
Kabupaten Magetan.
4. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama yang lebih intensif dan terpadu
dalam penanganan program kesehatan;
5. Meningkatkan kompetensi dan keterampilan petugas kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat baik promotif maupun preventif.
58
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Meningkatkan
pelayanan
bidang
kesehatan
yang
berkualitas,
merata dan
terjangkau
bagi seluruh
masyarakat
Terwujudnya tata
kelola dan
manajemen
keuangan,
perencanaan dan
evaluasi
Persentase
pelayanan dan
ketersedian
kebutuhan
kantor
Program
Pelayanan
Administrasi
Perkantoran
Persentase
pelayanan dan
ketersedian
kebutuhan
kantor
12 bulan 12 bulan 1.628.000.000 12 bulan 2.000.000.000 12 bulan 2.200.000.000 12 bulan 2.420.000.000 12 bulan 2.662.000.000 60 bulan 10.910.000.000
Penyediaan jasa
dan Pelayanan
administrasi
Perkantoran
Ketersediaan jasa
dan pelayanan
administrasi
perkantoran
12 bulan 12 bulan 1.628.000.000 12 bulan 2.000.000.000 12 bulan 2.200.000.000 12 bulan 2.420.000.000 12 bulan 2.662.000.000 60 bulan 10.910.000.000 Sekretariat
Program
Peningkatan
Sarana dan
Prasarana
Aparatur
Persentase
ketersediaan
sarana dan
prasarana
aparatur yang
layak fungsi
20% 1.414.374.000 20% 779.000.000 20% 1.418.000.000 20% 1.451.000.000 20% 1.466.000.000 100% 6.528.374.000
Pengadaan
kendaraan
dinas/
operasional
Jumlah
pengadaan
kendaraan dinas/
operasional
- - - - - 2 unit 976.355.000 2 unit 1.050.000.000 7 unit 2.100.000.000 9 unit 3.076.355.000 Sekretariat
Pengadaan
Perlengkapan
gedung kantor
Jumlah
pengadaan
perlengkapan
gedung kantor
10 Jenis 10 Jenis 454.895.000 10 Jenis 161.000.000 10 Jenis 455.000.000 10 Jenis 456.000.000 10 Jenis 458.000.000 10 Jenis 1.984.895.000 Sekretariat
Pemeliharaan
rutin/berkala
gedung kantor
Jumlah gedung
kantor yang
dipelihara
24 unit 24 unit 157.500.000 24 unit 125.000.000 24 unit 158.000.000 24 unit 159.000.000 24 unit 160.000.000 24 unit 759.500.000 Sekretariat
Pemeliharaan
rutin/berkala
kendaraan
dinas/oprasional
Jumlah
kendaraan
dinas/operasional
yang dipelihara
54 Unit 54 Unit 315.929.000 54 Unit 213.000.000 54 Unit 320.000.000 54 Unit 330.000.000 54 Unit 320.000.000 54 Unit 1.498.929.000 Sekretariat
Pemeliharaan
rutin/berkala
pemeliharaan
perlengkapan
gedung kantor
Jumlah
perlengkapan
gedung kantor
yang dipelihara
10 Jenis 10 Jenis 63.750.000 10 Jenis 50.000.000 10 Jenis 65.000.000 10 Jenis 66.000.000 10 Jenis 68.000.000 10 Jenis 312.750.000 Sekretariat
LAMPIRAN 1
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Matriks Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran dan Pendanaan IndikatifDinas Kesehatan Kabupaten Magetan Tahun 2013 s.d. 2018
73
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Program
Peningkatan
Kapasitas
Sumber Daya
Aparatur
Prosentase
tenaga
kesehatan
(SDMKes) yang
memiliki
Kompetensi
sesuai ketentuan
60 orang 211.150.000 60 orang 115.000.000 60 orang 210.000.000 60 orang 220.000.000 60
orang
230.000.000 300
orang
986.150.000
Bimbingan teknis
implementasi
peraturan
perundang-
undangan
Jumlah bimbingan
teknis yang diikuti
3 kali 4 Kali 211.150.000 4 Kali 115.000.000 4 Kali 210.000.000 4 Kali 220.000.000 4 Kali 230.000.000 4 Kali 986.150.000 Sekretariat
Meningkatnya
kemandirian
masyarakat untuk
hidup sehat dan
penyehatan
lingkungan
Cakupan Rumah
Tangga Sehat
Program Promosi
Kesehatan dan
Pemberdayaan
Masyarakat
Persentase
Keluarga Sehat
60,46% 70% 521.619.500 80% 525.000.000 85% 525.000.000 90% 525.000.000 100% 525.000.000 100% 2.621.619.500
Pengembangan
media promosi
dan informasi
sadar hidup
sehat
Cakupan
Posyandu PURI
5,43% 65% 307.920.000 70% 300.000.000 75% 300.000.000 80% 300.000.000 85% 300.000.000 85% 1.507.920.000 Bidang
Kesmas
Peningkatan
pemanfaatan
sarana
kesehatan
Cakupan Desa
Siaga Aktif
60,46% 70% 213.699.500 75% 200.000.000 77% 200.000.000 79% 200.000.000 81% 200.000.000 81% 1.013.699.500 Bidang
Kesmas
Pengembangan
Upaya Kesehatan
Berbasis
Masyarakat
Optimalisasi
Taman Posyandu
- - 0,0 30% 25.000.000 40% 25.000.000 45% 25.000.000 50% 25.000.000 50% 100.000.000 Bidang
Kesmas
Jumlah
Desa/Kelurahan
melaksanakan
STBM
Program
Pengembangan
Lingkungan
Sehat
Jumlah
Desa/Kelurahan
ODF
0 desa/kel 5
desa/kel
297.000.000 15
desa/kel
300.000.000 25 desa/kel 300.000.000 40 desa/kel 300.000.000 55
desa/kel
300.000.000 55
desa/kel
1.497.000.000
Pengkajian
pengembangan
lingkungan sehat
Prosentase
penduduk
menggunakan
jamban sehat,
91,40% 7 paket 195.000.000 100% 130.000.000 100% 130.000.000 100% 130.000.000 100% 130.000.000 100% 715.000.000 Bidang
Kesmas
jml desa/kel ODF 117 185 235 235 235 235 235
Penyuluhan
menciptakan
lingkungan sehat
Persentase
penduduk yang
memiliki akses
terhadap air
minum
berkualitas
76% 90% 102.000.000 93% 170.000.000 95% 170.000.000 97.50% 170.000.000 100% 170.000.000 100% 782.000.000 Bidang
Kesmas
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Meningkatnya
upaya
pengendalian
penyakit secara
optimal
Cakupan
desa/kelurahan
universal child
immunization
(UCI)
Program
Pencegahan dan
Penanggulangan
Penyakit
Persentase
pengendalian
penyakit
81,82% 90,91% 349.412.700 90,91% 1.000.000.000 90,91% 1.000.000.000 100% 1.000.000.000 100% 1.000.000.000 100% 4.349.412.700
Peningkatan
imunisasi
Prosentase anak
usia 1 tahun yang
diimunisasi dasar
lengkap
88,51% 60.000.000,0 89,00% 150.000.000 90,00% 150.000.000 92,00% 150.000.000 95,00% 150.000.000 95,00% 660.000.000 Bidang P2P
Cakupan BIAS
Pelayanan
pencegahan dan
penanggulangan
penyakit menular
Cakupan
Penemuan dan
Penanganan
Penderita DBD
100% 100% 221.739.700 100% 550.000.000 100% 500.000.000 100% 500.000.000 100% 500.000.000 100% 2.271.739.700 Bidang P2P
Cakupan
Penemuan dan
Penanganan
Penderita Baru TB
BTA Positip
- 72% 74% 76% 78% 80% 80%
CakupanPenemu
an dan
penanganan
penderita diare
- 100% 100% 100% 100% 100% 100%
Persentase orang
dengan TB
mendapatkan
pelayanan TB
sesuai standar
- - - - ≥80% ≥80% ≥80%
Persentase orang
berisiko terinfeksi
HIV mendapatkan
pemeriksaan HIV
sesuai standar
- - - - 100% 100% 100%
Peningkatan
surveilance
epidemiologi dan
penanggulangan
wabah
Cakupan
desa/kelurahan
mengalami KLB
yang dilakukan
penyelidikan
epidemiologi < 24
jam
100% 100% 67.673.000 100% 140.000.000 100% 115.000.000 100% 115.000.000 100% 115.000.000 100% 552.673.000 Bidang P2P
Cakupan
Penemuan AFP
per 100.000
penduduk < 15
tahun
Peningkatan
surveilans
Penyakit Tidak
Menular
Deteksi
dini/skrining
penyakit tidak
menular
0 2 kali 0 3 kali 160.000.000 4 kali 160.000.000 5 kali 160.000.000 6 kali 160.000.000 6 kali 640.000.000 Bidang P2P
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Persentase
penderita
hipertensi
mendapat
pelayanan
kesehatan sesuai
standar
- - - - 100% 100% 100%
Persentase
penyandang DM
mendapatkan
pelayanan
kesehatan sesuai
standar
- - - - 100% 100% 100%
Persentase ODGJ
berat yang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan jiwa
sesuai standar
- - - - 100% 100% 100%
Pencegahan
penularan
penyakit
endemik/epidemi
k
Pemantapan
kelembagaan
KPAD
- - 0 - 0 70% 75.000.000 70% 75.000.000 70% 75.000.000 70% 225.000.000 Bidang P2P
Meningkatnya
upaya pelayanan
kesehatan yang
bermutu dan
terjangkau bagi
masyarakat
Angka kematian
ibu per 100.000
kelahiran hidup
Program Upaya
Kesehatan
Masyarakat
Persentase
pelayanan
kesehatan yang
berkualitas
50% 66,67% 8.598.825.800 75% 8.000.000.000 83% 8.000.000.000 92% 26.993.837.000 100% 26.993.837.000 100% 78.586.499.800
Angka kematian
bayi per 1000
kelahiran hidup
Peningkatan
Kesehatan Ibu,
Anak dan
Reproduksi
Cakupan
kunjungan ibu
hamil K4
91% 91% 529.253.500,0 95% 453.000.000 95% 253.000.000 95% 500.000.000 95% 500.000.000 95% 2.235.253.500 Bidang
Kesmas
Cakupan ibu
hamil dengan
komplikasi yang
ditangani
90,30% 90,40% 90,50% 90,50% 90,50% 90,50%
Cakupan
pertolongan
persalinan oleh
bidan atau nakes
yang memiliki
kompetensi
kebidanan
94% 94% 94% 94% 94% 94%
Cakupan
pelayanan ibu
nifas
95% 95% 95% 95% 95% 95%
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Cakupan neonatal
dengan
komplikasi yang
ditangani
82,80% 83% 83% 83% 83% 83%
Cakupan
kunjungan bayi
97% 97% 97% 97% 97% 97%
Cakupan
pelayanan anak
balita
83% 83% 83% 83% 83% 83%
Cakupan peserta
KB aktif
70% 70% 70% 70% 70% 70%
Angka kematian
neonatal per
1000 kelahiran
hidup
23/ 1000
KH
23/ 1000
KH
23/ 1000
KH
23/ 1000 KH 23/
1000 KH
23/
1000 KH
Angka kematian
balita per 1000
kelahiran hidup
25/ 1000
KH
25/ 1000
KH
25/ 1000
KH
25/ 1000 KH 25/
1000 KH
25/
1000 KH
Persentase ibu
hamil
mendapatkan
pelayanan ibu
hamil
- - - - 100% 100% 100%
Persentase ibu
bersalin
mendapatkan
pelayanan
persalinan
- - - - 100% 100% 100%
Persentase bayi
baru lahir
mendapatkan
pelayanan
kesehatan bayi
baru lahir
- - - - 100% 100% 100%
Persentase anak
usia 0-59 bulan
yang
mendapatkan
pelayanan
kesehatan ba lita
sesuai standar
- - - - 100% 100% 100%
Peningkatan
Kesehatan Anak
sekolah, remaja
dan lanjut usia
Cakupan
penjaringan
kesehatan siswa
SD dan setingkat
100% 158.311.000 100% 128.500.000 100% 90.000.000 100% 167.200.000 100% 187.700.000 100% 731.711.000 Bidang
Kesmas
Cakupan
Pelayanan
Kesehatan
Remaja
83% 84% 85% 86% 86% 86%
Cakupan
Pelayanan
kesehatan pra
lansia dan lansia
65% 65% 65% 70% 70% 70%
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Persentase anak
usia pendidikan
dasar yang
mendapatkan
skrining
kesehatan sesuai
standar
- - - - 100% 100% 100%
Persentase warga
negara usia 15-
59 tahun
mendapatkan
skrining
kesehatan sesuai
standar
- - - - 100% 100% 100%
Presentase warga
negara usia 60
tahun keatas
mendapatkan
skrining
kesehatan sesuai
standar
- - - - 100% 100% 100%
Pemeliharaan
dan pemulihan
kesehatan
Cakupan
penanganan
kegawatdaruratan
100% 100% 191.700.000 100% 195.000.000 100% 190.000.000 100% 231.165.000 100% 276.265.000 100% 1.084.130.000 Bidang
Yankes
Pelayanan
Kesehatan Matra
Cakupan
kesehatan calon
jamaah haji
6 paket 6 paket 0 6 paket 33.500.000 6 paket 30.000.000 6 paket 33.500.000 6 paket 33.500.000 6 paket 130.500.000 Bidang P2P
Penyediaan jasa
pelayanan
kesehatan
Jumlah pegawai
yang mendapat
jasa pelayanan
kesehatan
790 orang 790 orang 3.872.224.000 790 orang 3.694.362.700 790 orang 1.000.000.000 790 orang 2.000.000.000 790
orang
2.000.000.000 790
orang
12.566.586.700 Bidang SDK
Penyediaan jasa
sarana
kesehatan
Jumlah UPTD dan
jaringannya yg
terpenuhi
sarananya
23 UPTD 23 UPTD 2.058.337.300 23 UPTD 2.058.337.300 23 UPTD 900.000 23 UPTD 4.545.657.000 23 UPTD 4.720.362.000 23 UPTD 13.383.593.600 Sekretariat
Pelayanan
Kesehatan Dasar
Icon Gubernur
Jumlah dokter
dan perawat yang
mendapat insentif
109 0rang 109 0rang 1.764.000.000 109 0rang 1.412.300.000 109 0rang 936.000.000 109 0rang 1.000.000.000 109
0rang
1.000.000.000 109
0rang
6.112.300.000 Bidang
Yankes
Pelayanan
Sunatan Massal
Jumlah anak yang
mendapat
pelayanan khitan
200 anak 180 anak 25.000.000 180 anak 25.000.000 180 anak 25.000.000 - - - - 180
anak
75.000.000 Bidang
Yankes
Pelayanan
Kesehatan di
Puskesmas
Ngariboyo (BLUD)
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
- - - - - 12 bulan 817.000.000 12 bulan 2.029.097.000 12 bulan 2.029.097.000 12 bulan 4.875.194.000 Puskesmas
Ngariboyo
Pelayanan
Kesehatan di
Puskesmas
Panekan (BLUD)
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
- - - - - 12 bulan 1.912.030.000 12 bulan 3.477.800.000 12 bulan 3.477.800.000 12 bulan 8.867.630.000 Puskesmas
Panekan
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Pelayanan
Kesehatan di
Puskesmas
Kawedanan
(BLUD)
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
- - - - - 12 bulan 960.000.000 12 bulan 2.165.000.000 12 bulan 2.165.000.000 12 bulan 5.290.000.000 Puskesmas
Kawedanan
Pelayanan
Kesehatan di
Puskesmas
Karangrejo(BLUD
)
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
- - - - - 12 bulan 1.181.000.000 12 bulan 1.589.125.000 12 bulan 1.589.125.000 12 bulan 4.359.250.000 Puskesmas
Karangrejo
Jaminan
Persalinan
Sewa Rumah
Tunggu Kelahiran
- - - - - 12 RTK 257.070.000 2 RTK 839.947.000 2 RTK 839.947.000 2 RTK 1.936.964.000 Bidang
Kesmas
Bantuan
Operasional
Kesehatan
Pelaksanaan
kegiatan UKM di
Puskesmas
- - - - - 12 bulan 348.000.000 12 bulan 7.018.046.000 12 bulan 6.777.741.000 12 bulan 14.143.787.000 Bidang P2P
Pelayanan
Kesehatan
Tradisional
Cakupan
pengobat
tradisional yang
dibina
- - - - - - - 30% 60.000.000 30% 60.000.000 30% 120.000.000 Bidang
Yankes
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
GFLK
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
GFLK
- - - - - - - 12 bulan 230.000.000 12 bulan 230.000.000 36 bulan 460.000.000 GFLK
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Candirejo
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Candirejo
- - - - - - - 12 bulan 51.900.000 12 bulan 51.900.000 36 bulan 103.800.000 Puskesmas
Candirejo
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Sidokerto
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Sidokerto
- - - - - - - 12 bulan 59.500.000 12 bulan 59.500.000 36 bulan 119.000.000 Puskesmas
Sidokerto
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Plaosan
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Plaosan
- - - - - - - 12 bulan 75.700.000 12 bulan 75.700.000 36 bulan 151.400.000 Puskesmas
Plaosan
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Sumberagung
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Sumberagung
- - - - - - - 12 bulan 54.500.000 12 bulan 54.500.000 36 bulan 109.000.000 Puskesmas
Sumberagun
g
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Poncol
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Poncol
- - - - - - - 12 bulan 56.200.000 12 bulan 56.200.000 36 bulan 112.400.000 Puskesmas
Poncol
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Parang
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Parang
- - - - - - - 12 bulan 56.400.000 12 bulan 56.400.000 36 bulan 112.800.000 Puskesmas
Parang
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Tladan
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Tladan
- - - - - - - 12 bulan 55.900.000 12 bulan 55.900.000 36 bulan 111.800.000 Puskesmas
Tladan
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Lembeyan
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Lembeyan
- - - - - - - 12 bulan 59.100.000 12 bulan 59.100.000 36 bulan 118.200.000 Puskesmas
Lembeyan
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Takeran
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Takeran
- - - - - - - 12 bulan 63.640.000 12 bulan 63.640.000 36 bulan 127.280.000 Puskesmas
Takeran
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Gr-Gr
Taji
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas Gr-Gr
Taji
- - - - - - - 12 bulan 64.400.000 12 bulan 64.400.000 36 bulan 128.800.000 Puskesmas
Gr-Gr Taji
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Bendo
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Bendo
- - - - - - - 12 bulan 63.400.000 12 bulan 63.400.000 36 bulan 126.800.000 Puskesmas
Bendo
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Maospati
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Maospati
- - - - - - - 12 bulan 87.200.000 12 bulan 87.200.000 36 bulan 174.400.000 Puskesmas
Maospati
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Ngujung
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Ngujung
- - - - - - - 12 bulan 69.560.000 12 bulan 69.560.000 36 bulan 139.120.000 Puskesmas
Ngujung
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Tebon
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas Tebon
- - - - - - - 12 bulan 54.400.000 12 bulan 54.400.000 36 bulan 108.800.000 Puskesmas
Tebon
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Kartoharjo
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Kartoharjo
- - - - - - - 12 bulan 54.500.000 12 bulan 54.500.000 36 bulan 109.000.000 Puskesmas
Kartoharjo
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas Taji
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas Taji
- - - - - - - 12 bulan 58.100.000 12 bulan 58.100.000 36 bulan 116.200.000 Puskesmas
Taji
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Sukomoro
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Sukomoro
- - - - - - - 12 bulan 71.100.000 12 bulan 71.100.000 36 bulan 142.200.000 Puskesmas
Sukomoro
Penyediaan Biaya
Operasional dan
Pemeliharaan
Puskesmas
Rejomulyo
Ketersediaan
biaya operasional
dan pemeliharaan
Puskesmas
Rejomulyo
- - - - - - - 12 bulan 51.800.000 12 bulan 51.800.000 36 bulan 103.600.000 Puskesmas
Rejomulyo
Persentase
balita gizi buruk
Program
Perbaikan Gizi
Masyarakat
Prevalensi
stunting
0.46 0.46 538.030.000 0.46 540.000.000 0.46 540.000.000 0.46 540.000.000 0.46 540.000.000 0.46 2.698.030.000
Kegiatan
Pemberian
tambahan
makanan dan
vitamin
Cakupan
pemberian MP-
ASI Balita Gakin
Umur 6-24
bulan keluarga
miskin
100% 100% 538.030.000 100% 540.000.000 100% 540.000.000 100% 540.000.000 100% 540.000.000 100% 2.698.030.000 Bidang
Kesmas
Balita yang
ditimbang berat
badannya (D/S)
85% 85% 85% 85% 85% 85% 85%
Prosentase
Puskesmas
sesuai Standar
Akreditas
Kebijakan dan
Manajemen
Pembangunan
Kesehatan
Persentase
pelayanan
kesehatan yang
berkualitas
- - 24.426.300.000 13,60% 21.500.000.000 36,36% 23.000.000.000 72,72% 24.000.000.000 100% 25.000.000.000 100% 117.926.300.000
Pengembangan
manajemen
perencanaan
bidang
kesehatan
Jumlah dokumen
perencanaan,
evaluasi dan
anggaran
tersusun sesuai
standar
7 Dok 7 Dok 30.000.000 7 Dok 60.000.000 7 Dok 100.000.000 7 Dok 120.000.000 7 Dok 120.000.000 7 Dok 430.000.000 Sekretarist
Pengembangan
sistem informasi
kesehatan
Prosentase
dokumen data
dan informasi
kesehatan yang
disusun sesuai
standar
3 Dok 3 Dok 40.000.000 3 Dok 40.000.000 3 Dok 40.000.000 3 Dok 40.000.000 3 Dok 40.000.000 3 Dok 200.000.000 Sekretariat
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Evaluasi dan
pengembangan
standar
pelayanan
kesehatan
Cakupan
Puskesmas yang
sesuai Standar
- 72% 250.000.000 72% 350.000.000 72% 350.000.000 72% 350.000.000 72% 350.000.000 72% 1.650.000.000 Bidang
Yankes
Cakupan
Puskesmas
dengan kinerja
kategori baik
- 64% 64% 64% 64% 64% 64%
Akreditasi,
registrasi dan
sertifikasi bidang
kesehatan
Pendampingan
akreditasi
Puskesmas
- 22 Pusk 250.000.000 3 Pusk 350.000.000 5 Pusk 750.000.000 8 Pusk 1.500.000.000 6 Pusk 1.500.000.000 22 Pusk 4.350.000.000 Bidang
Yankes
Akreditasi
Puskesmas (DAK
Non Fisik)
Pendampingan
akreditasi
Puskesmas
- - 23.856.300.000 - 20.700.000.000 - 21.760.000.000 8 Pusk 21.890.000.000 6 Pusk 22.890.000.000 22 Pusk 111.096.300.000 Bidang
Yankes
Pelayanan
Kesehatan
Rujukan
Cakupan
pelayanan
kesehatan
rujukan yang
dibina
- - 0 - 0 - 0 100% 100.000.000 100% 100.000.000 100% 200.000.000 Bidang
Yankes
Program
pengadaan,
peningkatan dan
perbaikan
sarana dan
prasarana
puskesmas/
puskemas
pembantu dan
jaringannya
Persentase
pelayanan
kesehatan yang
berkualitas
- - 3.849.839.000 13,60% 4.000.000.000 36,36% 4.000.000.000 72,72% 14.576.000.000 100% 15.000.000.000 100% 41.425.839.000
Pengadaan
sarana dan
prasarana
puskesmas
Jumlah
Pengadaan
sarana dan
prasarana
puskesmas
2 unit 2 unit 1.569.839.000 2 unit 1.700.000.000 2 unit 1.700.000.000 3 unit 1.700.000.000 7 unit 2.200.000.000 16 unit 8.869.839.000 Sekretariat
Rehabilitasi
sedang/berat
puskesmas dan
jaringannya
Jumlah
puskesmas/
pustu yg
direhabilitasi
39 unit 5 unit 1.680.000.000 5 unit 1.700.000.000 7 unit 1.700.000.000 10 unit 7.800.000.000 7 unit 7.800.000.000 34 unit 20.680.000.000 Sekretariat
Perbaikan sarana
dan prasarana
puskesmas dan
jaringannya (DAK)
Jumlah
puskesmas/
pustu yg
direhabilitasi
2 unit 2 unit 600.000.000 2 unit 600.000.000 2 unit 600.000.000 2 unit 5.076.000.000 2 unit 5.000.000.000 10 unit 11.876.000.000 Sekretariat
Program
Pembinaan
Lingkungan
Sosial (DBHCHT)
Persentase
pelayanan
kesehatan yang
berkualitas
- - 5.498.678.580 13,60% 147.087.500 36,36% 147.087.500 72,72% 147.087.500 1 unit 147.087.500 9 unit 6.087.028.580
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Penyediaan /
pemeliharaan
sarana pelayanan
kesehatan bagi
masyarakat yang
terkena penyakit
akibat dampak
konsumsi rokok
dan penyakit
lainnya
Jumlah
pengadaan
sarana pelayanan
kesehatan bagi
masyarakat yang
terkena penyakit
akibat dampak
konsumsi rokok
dan penyakit
lainnya
- 5 unit 5.498.678.580 1 unit 147.087.500 1 unit 147.087.500 1 unit 147.087.500 1 unit 147.087.500 9 unit 6.087.028.580 Sekretariat
Program
mengintensifkan
penanganan
pengaduan
masyarakat
Indeks Kepuasan
Masyarakat
- - 0 23 Lokasi 60.000.000 23 Lokasi 60.000.000 23 Lokasi 60.000.000 23
Lokasi
60.000.000 23
Lokasi
240.000.000
Survey Indeks
Kepuasan
Masyarakat
Indeks Kepuasan
Masyarakat
- - 0 23 Lokasi 60.000.000 23 Lokasi 60.000.000 23 Lokasi 60.000.000 23
Lokasi
60.000.000 23
Lokasi
240.000.000 Sekretariat
Meningkatnya
sediaan farmasi,
alat kesehatan,
makanan bermutu
secara optimal
Ketersediaan
Obat per kapita
per tahun di
sarana pelayanan
kesehatan dasar
(Rp/kapita)
Program Obat
dan Perbekalan
Kesehatan
Persentase
ketersedian obat,
BMHP, Reagent
dan alkes
kebutuhan
puskesmas
Rp.
5.000,00
perkapita
Rp.
10.000,0
0
perkapita
5.505.950.000 Rp.
15.000,0
0
perkapita
10.750.000.000 Rp.
17.000,00
perkapita
11.500.000.000 Rp.
18.000,00
perkapita
12.200.000.000 Rp.
18.000,
00
perkapit
a
12.500.000.000 Rp.
18.000,
00
perkapit
a
52.455.950.000
Pengadaan Obat
dan Perbekalan
Kesehatan
Ketersediaan
Obat sesuai
kebutuhan
100% 100% 3.505.950.000 100% 9.750.000.000 100% 10.500.000.000 100% 11.123.163.000 100% 11.425.000.000 100% 46.304.113.000 Bidang SDK
Peningkatan
pemerataan obat
dan perbekes
Jumlah UPTD dan
jaringannya yang
mendapatkan
alat kesehatan
23 UPTD 23 UPTD 2.000.000.000 23 UPTD 1.000.000.000 23 UPTD 1.000.000.000 23 UPTD 1.000.000.000 23 UPTD 1.000.000.000 23 UPTD 6.000.000.000 Bidang SDK
Pengelolaan Obat
E Logistik
Distribusi Obat - - 0 - 0 - 0 12 bulan 76.837.000 12 bulan 75.000.000 12 bulan 151.837.000 GFLK
Program
Pengawasan
Obat dan
Makanan
Persentase
produsen/ usaha
makanan
bersertifikasi
23,81% 36% 202.000.000 46% 200.000.000 56% 200.000.000 66% 200.000.000 76% 200.000.000 76% 1.002.000.000
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Peningkatan
pemberdayaan
konsumen/masy
arakat di bidang
obat dan
makanan
Cakupan
Pengelola
OMKABA yang
dibina
- 32,00% 87.000.000 32,00% 85.000.000 32,00% 85.000.000 32,85% 85.000.000 35,00% 85.000.000 35,00% 427.000.000 Bidang SDK
Peningkatan
pengawasan
keaman pangan
dan bahan
berbahaya
Cakupan
Pembinaan /
Pemantauan
Obat, Makanan,
Kosmetik, Bahan
Berbahaya
(OMKABA)
- 50,00% 115.000.000 50,00% 115.000.000 50,00% 115.000.000 58,59% 115.000.000 60,00% 115.000.000 60,00% 575.000.000 Bidang SDK
Meningkatkan
jumlah, jenis,
mutu dan
penyebaran
tenaga
kesehatan
sesuai standar
Meningkatnya
pengembangan
Sumber Daya
Manusia
Kesehatan secara
optimal
Pemberdayaan
Sumberdaya
Kesehatan
Persentase
Jumlah tenaga
Kesehatan
SDMKes ( dokter,
dokter gigi,
Apoteker, SKM,
Perawat, Bidan,
Ahli Gizi, Asisten
Apoteker dan lain-
lain)
dibandingkan
standar.
dokter :
0,2;
perawat :
0,82;
bidan :
0,51
dokter :
0,3;
perawat :
0,84;
bidan :
0,55
50.000.000 dokter :
0,3;
perawat :
0,84;
bidan :
0,55
50.000.000 dokter : 0,3;
perawat :
0,84;
bidan : 0,55
50.000.000 dokter : 0,3;
perawat :
0,84;
bidan : 0,55
50.000.000 dokter :
0,3;
perawat
: 0,84;
bidan :
0,55
50.000.000 dokter :
0,3;
perawat
: 0,84;
bidan :
0,55
250.000.000
Pembinaan
administrasi
kepegawaian dan
perencanaan
kebutuhan
tenaga
kesehatan di
Puskesmas dan
jaringannya
% produk
administrasi
kepegawaian
yang dikelola
melalui sistem
layanan
kepegawaian
100% 100% 10.000.000 100% 10.000.000 100% 10.000.000 100% 10.000.000 100% 10.000.000 100% 50.000.000 Sekretariat
Rasio dokter per
1000 penduduk
0,3 0,3 0,3 0,3 0,3 0,3
Rasio perawat per
1000 penduduk
0,84 0,84 0,84 0,84 0,84 0,84
Rasio bidan per
1000 penduduk
0,55 0,55 0,55 0,55 0,55 0,55
Penilaian angka
kredit pejabat
fungsional
Prosentase
usulan PAK dan
keluar SK PAK
100% 100% 40.000.000 100% 40.000.000 100% 40.000.000 100% 40.000.000 100% 40.000.000 100% 200.000.000 Bidang SDK
Jumlah nakes
berizin di
Kabupaten
Magetan
912 Orang 912 Orang 912 Orang 912 Orang 912
Orang
912
Orang
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Meningkatnya
pembiayaan
kesehatan secara
optimal
Prosentase
penduduk yang
memiliki Jaminan
Kesehatan
Prabayar
Program
Kemitraan
Peningkatan
Pelayanan
Kesehatan
Prosentase
penduduk yang
memiliki Jaminan
Kesehatan
Prabayar
- - 24.338.800.000 50% 21.758.800.000 63% 22.926.950 69% 38.946.800.000 70% 38.946.800.000 70% 124.014.126.950
Kemitraan asuransi
kesehatan
masyarakat
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin
100% 100% 4.580.000.000 100% 2.000.000.000 100% 2.000.000 100% 13.130.957.000 100% 13.130.957.000 100% 32.843.914.000 Bidang SDK
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Masyarakat (Non
Kapitasi BPJS)
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
100% 100% 19.758.800.000 100% 19.758.800.000 100% 20.926.950 100% 1.510.800.000 100% 1.510.800.000 100% 42.560.126.950 Bidang SDK
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Candirejo
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 1.567.705.000 100% 1.567.705.000 100% 3.135.410.000 Puskesmas
Candirejo
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Sidokerto
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 893.308.000 100% 893.308.000 100% 1.786.616.000 Puskesmas
Sidokerto
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Plaosan
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 1.655.600.000 100% 1.655.600.000 100% 3.311.200.000 Puskesmas
Plaosan
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Sumberagung
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 794.393.000 100% 794.393.000 100% 1.588.786.000 Puskesmas
Sumberagun
g
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Poncol
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 1.131.066.000 100% 1.131.066.000 100% 2.262.132.000 Puskesmas
Poncol
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Parang
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 1.907.860.000 100% 1.907.860.000 100% 3.815.720.000 Puskesmas
Parang
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Tladan
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 1.125.570.000 100% 1.125.570.000 100% 2.251.140.000 Puskesmas
Tladan
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Lembeyan
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 1.526.967.000 100% 1.526.967.000 100% 3.053.934.000 Puskesmas
Lembeyan
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Takeran
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 2.236.447.000 100% 2.236.447.000 100% 4.472.894.000 Puskesmas
Takeran
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Gorang-Gareng
Taji
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 725.658.000 100% 725.658.000 100% 1.451.316.000 Puskesmas
Gr-Gr Taji
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Bendo
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 1.921.928.000 100% 1.921.928.000 100% 3.843.856.000 Puskesmas
Bendo
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Maospati
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 1.625.229.000 100% 1.625.229.000 100% 3.250.458.000 Puskesmas
Maospati
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Ngujung
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 720.440.000 100% 720.440.000 100% 1.440.880.000 Puskesmas
Ngujung
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Tebon
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 1.050.480.000 100% 1.050.480.000 100% 2.100.960.000 Puskesmas
Tebon
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Kartoharjo
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 1.235.924.000 100% 1.235.924.000 100% 2.471.848.000 Puskesmas
Kartoharjo
87
Indikator SasaranProgram dan
Kegiatan
target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp target Rp
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Unit Kerja
SKPD Penang-
gung-jawab
2014 2015 2016 2017 2018Kondisi Kinerja pada akhir periode
RPJMDTujuan SasaranIndikator
Kinerja
Data
Capaian
pada
Tahun Awal
Perencana
an
Target Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas Taji
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 2.005.780.000 100% 2.005.780.000 100% 4.011.560.000 Puskesmas
Taji
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Sukomoro
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 1.399.646.000 100% 1.399.646.000 100% 2.799.292.000 Puskesmas
Sukomoro
Pelayanan
Jaminan
Kesehatan
Nasional
(Kapitasi) di
Puskesmas
Rejomulyo
Cakupan
pelayanan
kesehatan yang
dijamin BPJS
- 0 - 0 - 0 100% 781.042.000 100% 781.042.000 100% 1.562.084.000 Puskesmas
Rejomulyo
87
PENGUKURAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGETAN
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
REALISASI
CAPAIAN 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan penyehatan lingkungan
a. Cakupan Rumah Tangga Sehat
62 % 54,06 % 62 % 100 %
Meningkatnya upaya pengendalian penyakit secara optimal
b. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
90 % 94,89 % 82,13 % 91,26 %
Meningkatnya upaya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat
c. Angka Kematian Bayi 23 per 1000 kelahiran hidup
10,37 % 10,09 % 100 %
d. Angka Kematian Ibu
102 Per 100.000 Kelahiran hidup
97,57 158,07 64,52 %
NO
TUJUAN SASARAN INDIKATOR KINERJA TARGET
REALISASI
CAPAIAN 2017 2018
1 2 3 4 5 6 7 8
e. Prevalensi Stunting
25 % 24,8 % 10,45 % 100 %
f. Persentase Puskesmas Sesuai Standar Akreditasi
100 % 72,72 % 100 % 100 %
Meningkatnya pembiayaan kesehatan secara optimal
g. Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan pra bayar
80 % 79,87 % 65,78 % 82,23 %
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2018 DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGETAN
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan penyehatan lingkungan
1. Cakupan Rumah Tangga Sehat 62 %
2. Meningkatnya upaya pengendalian penyakit secara optimal
2. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
90 %
3. Meningkatnya upaya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat
3. Angka Kematian Ibu
102 Per 100.000 Kelahiran hidup
4. Angka Kematian Bayi 23 per 1000 kelahiran hidup
5. Prevalensi Stunting
25 %
6. Persentase Puskesmas sesuai Standar Akreditasi
100 %
4. Meningkatnya pembiayaan kesehatan secara optimal
7. Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan pra bayar
80 %
Program Anggaran Keterangan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rp. 1.000.000.000 APBD
1 Penyediaan Jasa dan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rp. 1.000.000.000
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp. 345.000.000 APBD
1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Rp. 25.000.000
2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Rp. 50.000.000
3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Rp. 220.000.000
Program Anggaran Keterangan
4 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Rp. 50.000.000
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Rp. 35.000.000 APBD
1 Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
Rp. 35.000.000
4 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Rp. 6.678.924.000 APBD
1 Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Rp. 4.568.992.000
2 Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
Rp. 1.500.000.000
3 Penyediaan Alat Kesehatan/Penunjang di Puskesmas (DAK)
Rp. 540.086.000
4 Pengelolaan Obat E-Logistik Rp. 69.846.000
5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Rp. 99.285.822.000 APBD
1 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
Rp. 200.000.000
2 Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
Rp. 150.000.000
3 Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan RSUD Dr. Sayidiman
Rp. 67.000.000.000
4 Penyediaan jasa pelayanan kesehatan
Rp. 821.040.000
5 Penyediaan jasa sarana kesehatan
Rp. 1.044.960.000
6 Pelayanan Kesehatan Dasar Icon Gubernur
Rp. 2.650.000.000
7 Pelayanan Kesehatan Matra Rp. 110.000.000
8 Peningkatan Kesehatan Anak Sekolah, Remaja dan Lanjut Usia
Rp. 300.000.000
9 Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak dan Reproduksi
Rp. 700.000.000
10 Pelayanan kesehatan di Puskesmas Ngariboyo (BLUD)
Rp. 1.843.000.000
11 Pelayanan kesehatan di Puskesmas Panekan (BLUD)
Rp. 4.139.580.000
12 Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kawedanan (BLUD)
Rp. 2.075.000.000
13 Pelayanan kesehatan di Puskesmas Karangrejo (BLUD)
Rp. 1.530.175.000
14 Jaminan Persalinan Rp. 1.910.714.000
15 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Rp. 1.550.258.000
16 Pelayanan Kesehatan Tradisional
Rp. 75.000.000
Program Anggaran Keterangan
17 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Candirejo
Rp. 51.900.000
18 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Sidokerto
Rp. 60.000.000
19 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Plaosan
Rp. 75.700.000
20 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Sumberagung
Rp. 54.500.000
21 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Poncol
Rp. 56.200.000
22 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Parang
Rp. 56.400.000
23 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Tladan
Rp. 55.900.000
24 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Lembeyan
Rp. 59.100.000
25 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Takeran
Rp. 63.640.000
26 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Gorang-Gareng Taji
Rp. 64.400.000
27 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Bendo
Rp. 63.400.000
28 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Maospati
Rp. 87.200.000
29 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Ngujung
Rp. 69.560.000
30 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Tebon
Rp. 54.400.000
31 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Kartoharjo
Rp. 54.500.000
32 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Taji
Rp. 58.100.000
33 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Sukomoro
Rp. 71.100.000
34 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Rejomulyo
Rp. 51.800.000
Program Anggaran Keterangan
35 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Ngariboyo
Rp. 665.000.000
36 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Candirejo
Rp. 688.750.000
37 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Panekan
Rp. 830.000.000
38 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Sidokerto
Rp. 522.500.000
39 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Plaosan
Rp. 570.000.000
40 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Sumberagung
Rp. 427.500.000
41 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Poncol
Rp. 547.000.000
42 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Parang
Rp. 720.000.000
43 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Kawedanan
Rp. 475.000.000
44 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Tladan
Rp. 415.000.000
45 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Lembeyan
Rp. 617.500.000
46 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Takeran
Rp. 570.000.000
47 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Gorang-Gareng Taji
Rp. 427.500.000
48 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Bendo
Rp. 725.545.000
49 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Maospati
Rp. 452.000.000
50 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Ngujung
Rp. 405.000.000
51 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Tebon
Rp. 405.000.000
52 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Kartoharjo
Rp. 500.000.000
Program Anggaran Keterangan
53 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Karangrejo
Rp. 570.000.000
54 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Taji
Rp. 570.000.000
55 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Sukomoro
Rp. 570.000.000
56 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Rejomulyo
Rp. 405.000.000
6 Program Pengawasan Obat dan Makanan
Rp. 210.000.000 APBD
1 Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
Rp. 110.000.000
2 Peningkatan pengawasan keaman pangan dan bahan berbahaya
Rp. 100.000.000
7 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Rp. 1.300.000.000 APBD
1 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
Rp. 800.000.000
2
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan
Rp.
500.000.000
8 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Rp. 500.000.000 APBD
1 Pemberian tambahan makanan dan vitamin
Rp. 500.000.000
9 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Rp. 2.017.294.687 APBD
1 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
Rp. 1.017.294.687
2 Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Rp. 1.000.000.000
10 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Rp. 3.905.000.000 APBD
1 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Rp. 1.845.000.000
2 Pencegahan penularan penyakit Endemik/Epidemik
Rp. 40.000.000
3 Peningkatan imuniasasi Rp. 300.000.000
4 Peningkatan surveilance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
Rp. 150.000.000
5 Peningkatan Surveilans Penyakit Tidak Menular
Rp. 1.570.000.000
Program Anggaran Keterangan
11 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
Rp. 13.047.556.000 APBD
1 Pengadaan Puskesmas Keliling
Rp. 2.143.000.000
2 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
Rp. 2.775.000.000
3 Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas
Rp. 2.760.000.000
4 Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya (DAK)
Rp. 5.369.556.000
12 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
Rp. 4.562.480.000
1 Pembangunan instalasi pengolahan limbah rumah sakit
Rp. 1.545.300.000
2 Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
Rp. 2.271.650.000
3 Pengadaan ambulance/ mobil jenazah
Rp. 745.530.000
13 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Rp. 42.953.272.000
1 Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat
Rp. 10.150.000.000
2 Kemitraan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Non Kapitasi BPJS)
Rp. 3.264.108.000
3 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Candirejo
Rp. 1.345.300.000
4 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Sidokerto
Rp. 847.540.000
5 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Plaosan
Rp. 1.622.064.000
6 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Sumberagung
Rp. 461.098.000
7 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Poncol
Rp. 953.906.000
8 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Parang
Rp. 1.651.018.000
9 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Tladan
Rp. 969.468.000
Program Anggaran Keterangan
10 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Lembeyan
Rp. 1.363.009.000
11 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Takeran
Rp. 1.741.870.000
12 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Gorang-Gareng Taji
Rp. 574.869.000
13 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Bendo
Rp. 1.658.622.000
14 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Maospati
Rp. 1.340.886.000
15 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Ngujung
Rp. 670.375.000
16 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Tebon
Rp. 969.208.000
17 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Kartoharjo
Rp. 1.088.923.000
18 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Taji
Rp. 1.804.061.000
19 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Sukomoro
Rp. 1.262.627.000
20 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Rejomulyo
Rp. 364.320.000
21 Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat (pajak rokok)
Rp. 8.850.000.000
14 Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Rp. 1.897.000.000 APBD
1 Pengembangan Manajemen Perencanaan Bidang Kesehatan
Rp. 135.000.000
2 Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Rp. 40.000.000
3 Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
Rp. 250.000.000
4 Akreditasi, Registrasi dan Sertifikasi Bidang Kesehatan
Rp. 1.140.000.000
5 Akreditasi Puskesmas Rp. 232.000.000
6 Pelayanan Kesehatan Rujukan
Rp. 100.000.000
Program Anggaran Keterangan
15 Program Pemberdayaan Sumberdaya Kesehatan
Rp. 100.000.000 APBD
1 Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional
Rp. 100.000.000
16 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Kesehatan
Rp. 6.264.792.500 APBD
1 Penyediaan / pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena penyakit akibat dampak konsumsi rokok dan penyakit lainnya melalui pengadaan atau pemeliharaan alat kesehatan
Rp. 1.750.000.000
2 Penyediaan / pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena penyakit akibat dampak konsumsi rokok dan penyakit lainnya melalui pembangunan atau pemeliharaan gedung pelayanan kesehatan
Rp. 2.514.792.500
3
Penyediaan/pemeliharaan sarana pelayanan kesehatan bagi masyarakat yang terkena penyakit akibat dampak konsumsi rokok dan penyakit lainnya melalui pengadaan atau pemeliharaan sarana transportasi pelayanan kesehatan
Rp. .
2.000.000.000
17 Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
1. Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Rp. Rp.
60.000.000 60.000.000
APBD
PERJANJIAN KINERJA PERUBAHAN TAHUN 2018 DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAGETAN
NO SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET
(1) (2) (3) (4)
1. Meningkatnya kemandirian masyarakat untuk hidup sehat dan penyehatan lingkungan
1. Cakupan Rumah Tangga Sehat 62 %
2. Meningkatnya upaya pengendalian penyakit secara optimal
2. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
90 %
3. Meningkatnya upaya pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau bagi masyarakat
3. Angka Kematian Ibu
102 Per 100.000 Kelahiran hidup
4. Angka Kematian Bayi 23 per 1000 kelahiran hidup
5. Prevalensi Stunting
25 %
6. Persentase Puskesmas sesuai Standar Akreditasi
100 %
4. Meningkatnya pembiayaan kesehatan secara optimal
7. Persentase penduduk yang memiliki jaminan kesehatan pra bayar
80 %
Program Anggaran Keterangan
1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rp. 1.200.000.000 APBD
1 Penyediaan Jasa dan Pelayanan Administrasi Perkantoran
Rp. 1.200.000.000
2 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Rp. 345.000.000 APBD
1 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Rp. 25.000.000
2 Pemeliharaan rutin/berkala gedung kantor
Rp. 50.000.000
3 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional
Rp. 220.000.000
Program Anggaran Keterangan
4 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan gedung kantor
Rp. 50.000.000
3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Rp. 35.000.000 APBD
1 Bimbingan teknis implementasi peraturan perundang-undangan
Rp. 35.000.000
4 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Rp. 6.678.924.000 APBD
1 Pengadaaan Obat dan Perbekalan Kesehatan
Rp. 4.568.992.000
2 Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan
Rp. 1.500.000.000
3 Penyediaan Alat Kesehatan/Penunjang di Puskesmas (DAK)
Rp. 540.086.000
4 Pengelolaan Obat E-Logistik Rp. 69.846.000
5 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Rp. 100.699.245.614,15 APBD
1 Pemeliharaan dan pemulihan kesehatan
Rp. 300.000.000
2 Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan
Rp. 150.000.000
3 Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan RSUD Dr. Sayidiman
Rp. 67.456.833.842,15
4 Penyediaan jasa pelayanan kesehatan
Rp. 821.040.000
5 Penyediaan jasa sarana kesehatan
Rp. 1.044.960.000
6 Pelayanan Kesehatan Dasar Icon Gubernur
Rp. 2.650.000.000
7 Pelayanan Kesehatan Matra Rp. 110.000.000
8 Peningkatan Kesehatan Anak Sekolah, Remaja dan Lanjut Usia
Rp. 300.000.000
9 Peningkatan Kesehatan Ibu, Anak dan Reproduksi
Rp. 700.000.000
10 Pelayanan kesehatan di Puskesmas Ngariboyo (BLUD)
Rp. 2.048.729.298
11 Pelayanan kesehatan di Puskesmas Panekan (BLUD)
Rp. 4.255.265.582
12 Pelayanan kesehatan di Puskesmas Kawedanan (BLUD)
Rp. 2.209.504.797
13 Pelayanan kesehatan di Puskesmas Karangrejo (BLUD)
Rp. 1.930.845.095
14 Jaminan Persalinan Rp. 1.910.714.000
15 Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Rp. 1.550.258.000
16 Pelayanan Kesehatan Tradisional
Rp. 75.000.000
Program Anggaran Keterangan
17 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Candirejo
Rp. 51.900.000
18 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Sidokerto
Rp. 60.000.000
19 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Plaosan
Rp. 75.700.000
20 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Sumberagung
Rp. 54.500.000
21 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Poncol
Rp. 56.200.000
22 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Parang
Rp. 56.400.000
23 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Tladan
Rp. 55.900.000
24 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Lembeyan
Rp. 59.100.000
25 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Takeran
Rp. 63.640.000
26 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Gorang-Gareng Taji
Rp. 64.400.000
27 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Bendo
Rp. 63.400.000
28 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Maospati
Rp. 87.200.000
29 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Ngujung
Rp. 69.560.000
30 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Tebon
Rp. 54.400.000
31 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Kartoharjo
Rp. 54.500.000
32 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Taji
Rp. 58.100.000
33 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Sukomoro
Rp. 71.100.000
34 Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan Puskesmas Rejomulyo
Rp. 51.800.000
Program Anggaran Keterangan
35 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Ngariboyo
Rp. 665.000.000
36 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Candirejo
Rp. 688.750.000
37 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Panekan
Rp. 830.000.000
38 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Sidokerto
Rp. 522.500.000
39 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Plaosan
Rp. 570.000.000
40 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Sumberagung
Rp. 427.500.000
41 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Poncol
Rp. 547.000.000
42 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Parang
Rp. 720.000.000
43 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Kawedanan
Rp. 475.000.000
44 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Tladan
Rp. 415.000.000
45 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Lembeyan
Rp. 617.500.000
46 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Takeran
Rp. 570.000.000
47 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Gorang-Gareng Taji
Rp. 427.500.000
48 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Bendo
Rp. 725.545.000
49 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Maospati
Rp. 452.000.000
50 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Ngujung
Rp. 405.000.000
51 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Tebon
Rp. 405.000.000
52 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Kartoharjo
Rp. 500.000.000
Program Anggaran Keterangan
53 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Karangrejo
Rp. 570.000.000
54 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Taji
Rp. 570.000.000
55 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Sukomoro
Rp. 570.000.000
56 Bantuan Operasonal Kesehatan (BOK) Puskesmas Rejomulyo
Rp. 405.000.000
6 Program Pengawasan Obat dan Makanan
Rp. 210.000.000 APBD
1 Peningkatan pemberdayaan konsumen/masyarakat di bidang obat dan makanan
Rp. 110.000.000
2 Peningkatan pengawasan keaman pangan dan bahan berbahaya
Rp. 100.000.000
7 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
Rp. 1.525.000.000 APBD
1 Pengembangan media promosi dan informasi sadar hidup sehat
Rp. 800.000.000
2
3.
Peningkatan pemanfaatan sarana kesehatan Pengembangan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
Rp. Rp.
500.000.000 225.000.000
8 Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Rp. 500.000.000 APBD
1 Pemberian tambahan makanan dan vitamin
Rp. 500.000.000
9 Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Rp. 2.017.294.687 APBD
1 Pengkajian pengembangan lingkungan sehat
Rp. 1.117.294.687
2 Penyuluhan menciptakan lingkungan sehat
Rp. 900.000.000
10 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
Rp. 3.537.000.000 APBD
1 Pelayanan pencegahan dan penanggulangan penyakit menular
Rp. 1.845.000.000
2 Pencegahan penularan penyakit Endemik/Epidemik
Rp. 40.000.000
3 Peningkatan imuniasasi Rp. 300.000.000
4 Peningkatan survellance Epidemiologi dan penanggulangan wabah
Rp. 150.000.000
Program Anggaran Keterangan
5 Peningkatan Surveilans Penyakit Tidak Menular
Rp. 1.202.000.000
11 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/ puskemas pembantu dan jaringannya
Rp. 13.415.556.000 APBD
1 Pengadaan Puskesmas Keliling
Rp. 2.143.000.000
2 Pengadaan sarana dan prasarana puskesmas
Rp. 3.143.000.000
3 Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas
Rp. 2.760.000.000
4 Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas dan Jaringannya (DAK)
Rp. 5.369.556.000
12 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/ rumah sakit jiwa/ rumah sakit paru-paru/ rumah sakit mata
Rp. 4.562.480.000
1 Pembangunan instalasi pengolahan limbah rumah sakit
Rp. 1.545.300.000
2 Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
Rp. 2.271.650.000
3 Pengadaan ambulance/ mobil jenazah
Rp. 745.530.000
13 Program kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan
Rp. 58.984.647.645
1 Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat
Rp. 10.150.000.000
2 Kemitraan Jaminan Kesehatan Masyarakat (Non Kapitasi BPJS)
Rp. 3.264.108.000
3 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Candirejo
Rp. 1.705.812.008
4 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Sidokerto
Rp. 943.317.754
5 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Plaosan
Rp. 1.515.842.730
6 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Sumberagung
Rp. 513.203.567
7 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Poncol
Rp. 935.160.459
8 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Parang
Rp. 2.050.427.667
Program Anggaran Keterangan
9 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Tladan
Rp. 992.855.021
10 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Lembeyan
Rp. 1.573.289.753
11 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Takeran
Rp. 2.128.860.163
12 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Gorang-Gareng Taji
Rp. 628.180.984
13 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Bendo
Rp. 1.924.370.394
14 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Maospati
Rp. 1.532.225.750
15 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Ngujung
Rp. 679.391.006
16 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Tebon
Rp. 1.081.685.636
17 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Kartoharjo
Rp. 1.157.544.220
18 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Taji
Rp. 1.725.758.667
19 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Sukomoro
Rp. 1.412.015.977
20 Pelayanan Jaminan Kesehatan Nasional (Kapitasi) di Puskesmas Rejomulyo
Rp. 539.025.168
21 Kemitraan asuransi kesehatan masyarakat (pajak rokok)
Rp. 22.531.572.721
14 Program Kebijakan dan Manajemen Pembangunan Kesehatan
Rp. 1.897.000.000 APBD
1 Pengembangan Manajemen Perencanaan Bidang Kesehatan
Rp. 135.000.000
2 Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
Rp. 40.000.000
3 Evaluasi dan Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan
Rp. 250.000.000
4 Akreditasi, Registrasi dan Sertifikasi Bidang Kesehatan
Rp. 1.140.000.000
5 Akreditasi Puskesmas Rp. 232.000.000
Program Anggaran Keterangan
6 Pelayanan Kesehatan Rujukan
Rp. 100.000.000
15 Program Pemberdayaan Sumberdaya Kesehatan
Rp. 100.000.000 APBD
1 Penilaian Angka Kredit Pejabat Fungsional
Rp. 100.000.000
16 Program Pembinaan Lingkungan Sosial Bidang Kesehatan
Rp. 8.245.215.000 APBD
1 Pembayaran iuran Jaminan Kesehatan bagi penduduk yang didaftarkan oleh Pemerintah Daerah dan / atau pembayaran iuran Jaminan Kesehatan bagi pekerja yang terkena pemutusan hubungan kerja
Rp. 730.442.500
2 Penyediaan / peningkatan / pemeliharaan saran / prasarana Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan melaluipembangunan/penambahan/rehabilitasi/pemeliharaan bangunan/gedung/ruang pelayanan kesehatan di FKTL
Rp. 2.514.792.500
3
4
Penyediaan/peningkatan/pemeliharaan saran/prasarana Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan melalui pengadaan / pemeliharaanalat kesehatan di FKTP Penyediaan/peningkatan/pemeliharaan sarana/prasarana Fasilitas Kesehatan yang bekerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan melalui pengadaan sarana transportasi rujukan
Rp. Rp.
1.750.000.000 3.250.000.000
17 Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat
1. Survey Indeks Kepuasan Masyarakat
Rp. Rp.
60.000.000 60.000.000
APBD