script sounds (after shooting fix)

10
SOUNDS By Florencia Halim, Shannen & Violla

Upload: florencia-halim

Post on 24-Jan-2018

32 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Script SOUNDS (After Shooting FIX)

SOUNDS

By

Florencia Halim, Shannen & Violla

Page 2: Script SOUNDS (After Shooting FIX)

FADE IN

INT. RUANG MENGGAMBAR. SORE

Ruang menggambar adalah sebuah ruangan khusus untuk

murid-murid yang ingin menggambar dengan tenang. Biasanya

ruangan ini digunakan oleh murid-murid yang lolos seleksi

untuk masuk ke Oxford University. Kayla, seorang gadis

berumur 17 tahun dengan rambut panjang sepunggung, memakai

t-shirt berwarna hitam, jaket jeans, celana panjang jeans

hitam, kacamata dengan frame hitam, serta sepatu kets.

Kayla sesekali menaikkan kacamatanya yang suka melorot dan

melihat dengan tatapan tajam kearah kanvas, detil demi

detil goresan lukisan yang ia torehkan disana. Diujung

sisi kiri kanvas tertempel secarik kertas dengan kop surat

Oxford University. Sketsa Kayla yang ia buat di buku

gambar yang terlepas berserakan dimana-mana. Tangannya

mulai dengan gugup mulai mewarnai lukisan yang sudah ia

buat.

(CLOSE UP :MUKA KAYLA YANG SUDAH DIBASAHI OLEH KERINGAT)

Mukanya sudah berantakan dengan keringat yang mengalir.

(CLOSE UP : EKSPRESI KAYLA YANG BERUBAH MENJADI SEMAKIN

SERIUS)

Raut mukanya semakin lama semakin serius. Mukanya

menunjukkan ekspresi tidak puas dan marah.

KAYLA

AAAAAARGH!

Kayla marah. Ia mulai menggigit bibirnya dan mukanya

kelihatan tambah pucat ditambah dengan keringat yang

semakin sering mengucur membasahi wajah dan bajunya. Lalu,

Kayla tiba-tiba merasa mulai ketakutan. Ia mulai mendengar

suara-suara yang selalu menghantunya setiap hari. Suara

seorang gadis berusia 17 tahun yang selalu menggema di

telinganya. Suara yang selalu membuatnya takut. Suara yang

selalu menganggap lukisannya jelek.

(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA MENUTUP TELINGANYA DENGAN

EKSPRESI KETAKUTAN DICAMPUR DENGAN MARAH)

SUARA ANEH (OS)

Lukisanmu benar-benar BURUK!

(MEDIUM SHOT : KAYLA MENUTUP TELINGANYA DENGAN TANGAN KIRI

DAN TANGAN KANANNYA DIGUNAKAN UNTUK MENGUSIR SUARA ANEH)

KAYLA

DIAM! JANGAN GANGGU AKU! PERGI!!!

(CONTINUED)

Page 3: Script SOUNDS (After Shooting FIX)

CONTINUED: 2.

SUARA ANEH (OS)

Kamu tidak akan pernah mampu ke

Oxford, Kay. Mimpimu masuk Oxford

tidak pernah akan terwujud. TIDAK

AKAN PERNAH!

(CLOSE UP: KAYLA DENGAN MATANYA YANG TERTUTUP RAPAT)

Kayla panik. Matanya menutup rapat. Kayla mulai

berteriak-teriak. Tangannya menutup telinganya.

SUARA ANEH (OS)

Kamu akan benar-benar hancur,

Kay!

KAYLA

PERGI! Jangan ganggu aku!

INT. RUANG KELAS. PAGI

(LONG SHOT : RUANG KELAS YANG DIISI DENGAN BEBERAPA MURID

YANG SEDANG BERKUMPUL DAN MENGOBROL)

Di dalam sebuah ruang kelas sekolah kesenian internasional

yang terkenal di Jakarta, tampak beberapa anak berumur 17

tahun sedang berkumpul dan mengobrol. Tiba-tiba pintu

ruang kelas terbuka dan masuklah seorang guru laki-laki

muda bernama Sir Arnold yang berusia 26 tahun, memakai

kemeja hitam, celana bahan hitam, beserta fantofel hitam,

dengan membawa sebuah map berwarna kuning. Ia masuk

bersama seorang murid baru, gadis berumur 17 tahun dengan

tinggi 158cm, berambut hitam panjang sebahu, memakai

sweater berwarna hitam, dipandu dengan celana panjang

berwarna cream dan flat shoes berwarna coklat, dan

ditambah tas ransel berwarna merah yang bertengger manis

dipunggungnya. Di sekolah ini, setiap anak memang tidak

diwajibkan untuk menggunakan seragam sekolah layaknya

sekolah-sekolah lain yang ada di Jakarta. Dikarenakan,

pendiri sekolah ini ingin terus mengembangkan kebebasan

setiap muridnya untuk berkreasi. Sehingga beliau tidak mau

mengekang murid-muridnya untuk wajib memakai seragam

sekolah.

(LONG SHOT : SIR ARNOLD DAN CLARA YANG BERDIRI DI DEPAN

KELAS. SHOOT SAMPAI PINTU KELAS)

SIR ARNOLD

Good morning, guys! Kenalkan ini

Clara. Dia murid pindahan dari

Bandung. Dia merupakan salah satu

murid yang masuk seleksi ke

Oxford University. Clara,

silahkan perkenalkan dirimu.

(MEDIUM CLOSE UP : CLARA)

(CONTINUED)

Page 4: Script SOUNDS (After Shooting FIX)

CONTINUED: 3.

CLARA

Hi, guys! Aku Clara, salam kenal

semuanya.

(MEDIUM SHOT : SIR ARNOLD DAN CLARA)

SIR ARNOLD

Oh iya, Clara, nanti jangan lupa

datang ke ruang menggambar

sehabis pulang sekolah ya. Nanti

kamu juga akan berlatih bersama

murid lain yang masuk seleksi

beasiswa gelombang pertama Oxford

University. Saya tinggal dulu.

(sambil membalikan badannya dan

berjalan meninggalkan ruang

kelas)

(LONG SHOT : CLARA YANG BERJALAN MENUJU SEBUAH KURSI

KOSONG YANG BERADA DI DEPAN RUANG KELAS)

Salah seorang teman kelas Clara mengajak Clara duduk

disebalahnya. Ketika ia hendak duduk, datanglah Kayla yang

tampak terburu-buru masuk ke dalam kelas dan menubruk

Clara dan tanpa sadar, kertas gambar miliknya jatuh di

dekat kaki Clara. Kayla yang tidak sadar bahwa gambarnya

terjatuh, langsung berjalan terburu-buru menuju bangkunya

yang berada di ujung kelas. Clara mengambil kertas gambar

itu dari lantai dan melihat gambar yang ada di kertas itu.

Setelah itu, Clara pun duduk di bangkunya.

CLARA

Anak itu ... (sambil menunjuk

Vivi) Anak kelas ini juga?

FLO

Oh, dia. Kayla namanya. Dia sih

jago banget ngegambar. Tapi

sayang perilakunya aneh. Mungkin

karena ditinggal orangtuanya

sejak kecil, kesepian, dan ...

jadi begitu.

CLARA

Kayla? Kayla Angelica yang masuk

seleksi Oxford itu? Aneh gimana?

FLO

Ya... Dia aneh aja. Kalo lagi

kumat bisa teriak-teriak,

marah-marah engga jelas. Jangan

bergaul sama dia deh.

Clara hanya mengangguk dan melihat ke arah Kayla. Ia

melihat pemandangan yang aneh. Tadi, ia melihat Kayla

sedang fokus dengan buku gambarnya. Sekarang, ia sedang

menutup telinganya sambil mengernyitkan dahinya. Ekspresi

Vivi seperti orang yang sedang ketakutan.

(CONTINUED)

Page 5: Script SOUNDS (After Shooting FIX)

CONTINUED: 4.

SUARA ANEH (OS)

Gambar apapun yang kamu buat

nggak akan meloloskan kamu ke

Oxford. Kamu akan selalu gagal.

kamu pasti gagal!

Pemandangan aneh itu membuat Clara semakin penasaran

dengan Kayla.

INT. RUANG MENGGAMBAR. SORE. PUKUL 16:00

Setelah selesai kelas, Clara mencari Kayla di ruangan

menggambar. Ia ingin mengembalikan kertas yang terjatuh

pagi tadi. Tetapi, ketika ia membuka pintu secara

perlahan, ia mendengar suara jeritan dari dalam dan

membuatnya tertahan didepan ruangan. Ia mengintip dari

celah pintu yang sudah terbuka sedikit dan melihat Kayla

sedang marah-marah dan mengacak-acak dan merobek-robek

kertas gambar miliknya. Kayla juga terlihat sedang memaki

seseorang, jari telunjuknya teracung kedepan, tetapi tidak

tampak siapapun.

(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA DENGAN EKSPRESI MARAH)

KAYLA

PERGI! PERGI SANA! JANGAN GANGGU

AKU! PERGI!!!

(MEDIUM CLOSE UP : CLARA DENGAN EKSPRESI KAGET, BINGUNG,

PENASARAN)

Melihat pemandangan itu, membuat Clara kaget dan

penasaran. Tanpa berpikir panjang, ia langsung membuka

pintu ruangan dan langsung masuk ke dalam ruangan itu.

Keadaan ruang menggambar sudah berantakan dengan sobekan

kertas yang berserakan dimana-mana. Melihat Clara masuk ke

dalam ruangan itu, Kayla marah dan melihat Clara dengan

tatapan tajam. Sampai akhirnya Clara menyerahkan sesuatu

kepada Kayla.

(MEDIUM SHOT : CLARA MEMBERIKAN KERTAS GAMBAR KAYLA KE

KAYLA)

CLARA

Ini kertas gambar kamu yang tadi

terjatuh di kelas.

Vivi melihat kertas gambar itu dan langsung menyambar

benda tersebut dari tangan Clara. Sebelum Clara sempat

berbicara lebih banyak, Kayla langsung berbalik dan

berjalan keluar ruangan.

Page 6: Script SOUNDS (After Shooting FIX)

5.

INT. RUANG SIR ARNOLD. PAGI

(MEDIUM SHOT : SIR ARNOLD)

SIR ARNOLD

Kayla, Clara, saya hanya mau

mengingatkan mengenai jadwal

pengumpulan lukisan ke Oxford

University hanya tinggal satu

minggu lagi. Persiapkan yang

terbaik. Jangan lupa, kalian

harus mengirimkan minimal 3 karya

dan salah satunya harus ada yang

bertema persahabatan.

CLARA

Ok, Sir!

(LONG SHOT : KAYLA YANG MEMBALIKAN BADANNYA, BERJALAN

KEARAH PINTU RUANGAN SIR ARNOLD DAN MENINGGALKAN RUANGAN)

Tanpa berkata-kata, Kayla membalikan badannya dan berjalan

meninggalkan ruangan Sir Arnold.

INT. RUANG MENGGAMBAR. SIANG

Clara dan Kayla tampak sedang berada di ruang menggambar.

Suasana sangat hening. Tidak ada komunikasi antara Kayla

dan Clara. Clara duduk di depan Kayla. Sedangkan Kayla,

duduk ditempatnya seperti biasa. Dari tempat duduknya,

tanpa menoleh ke arah Kayla yang duduk jauh di

belakangnya, Clara mulai membuka mulutnya.

CLARA

Aku nggak pernah ngeliat kamu

bergaul dengan anak-anak lainnya.

Apa kamu takut? Semua orang pasti

butuh teman dalam hidupnya.

(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA. KAYLA BERHENTI MELUKIS DAN

MENATAP PUNGGUNG CLARA DENGAN TAJAM. MARAH)

SUARA ANEH (OS)

Teman? Kamu TIDAK AKAN pernah

punya teman, Kay!

Suara aneh itu kembali datang. Membuat Kayla semakin

marah.

KAYLA

Bukan urusanmu! (sambil

menggebrak meja dan berdiri)

Suara aneh itu yang membuat Kayla marah. Ia sudah capek

dengan suara itu.

(CONTINUED)

Page 7: Script SOUNDS (After Shooting FIX)

CONTINUED: 6.

(LONG SHOT : KAYLA YANG BERJALAN MENUJU PINTU KELUAR DAN

MEMBANTING PINTU)

Dengan langkah marah, ia berjalan menuju pintu keluar

tanpa membawa apapun. Ia membanting pintu meninggalkan

Clara yang masih terdiam atas jawabannya.

(MEDIUM CLOSE UP : CLARA DENGAN WAJAH KHAWATIR)

CLARA

Aku tahu perasaan itu. Aku

mengerti, Kay.

INT. RUANG MENGGAMBAR. SIANG

Setiap kali Kayla melihat Clara, Kayla akan berusaha untuk

menghindari teman sekelasnya itu. Kayla hanya berfokus

pada lukisannya saja. Ketika mereka di dalam satu ruangan

pun, Kayla tidak mau melihat kearah Clara. Hal ini cukup

mengganggu pikirannya. Sampai satu hari sebelum deadline

pengumpulan lukisan, Kayla mulai panik karena ia belum

menyelesaikan lukisan wajib yang diwajibkan oleh Oxford

University - lukisan dengan tema persahabatan.

Persahabatan. Satu kata yang tidak dimengerti Kayla karena

ia tidak pernah lagi memiliki sahabat sejak kedua orang

tuanya meninggal. Ia terlihat gelisah karena ia tidak

dapat memulai untuk melukis dengan tema persahabatan.

(MEDIUM CLOSE UP : EKSPRESI KAYLA YANG SEDANG PANIK DAN

MULAI MEMEGANG KEPALANYA SAMBIL MENGACAK-ACAK RAMBUTNYA)

Kayla sedang berada sendirian di dalam ruang lukis

sekolah. Raut wajahnya terlihat panik dan mulai memegang

kepalanya dan mengacak rambutnya. Ia terlihat sudah sangat

frustasi dengan lukisannya.

(BIG CLOSE UP : TANGAN KAYLA YANG MENGGORES KESANA-KEMARI

DI ATAS KANVAS)

SUARA ANEH (OS)

Kamu pasti gagal! Kamu tidak akan

bisa masuk Oxford!

(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA YANG TAMPAK SEMAKIN PANIK DENGAN

SUARA ANEH YANG TIBA-TIBA MUNCUL)

SUARA ANEH (OS)

Kamu hanya buang-buang waktu.

Kamu itu TIDAK BERBAKAT!

(MEDIUM SHOT : KAYLA MELEMPAR PENSILNYA DAN MENUTUP

TELINGANYA. EKSPRESINYA SEMAKIN KETAKUTAN)

SUARA ANEH (OS)

Kamu harusnya ikut dengan orang

tua mu. MATI! Akhiri saja

hidupmu!

(CONTINUED)

Page 8: Script SOUNDS (After Shooting FIX)

CONTINUED: 7.

Kayla ketakutan. Ia melihat ke sekeliling ruangan dan

semua yang ada di sekelilingnya terlihat menakutkan. Ia

melihat sosok yang tidak begitu jelas di sudut depan

kelas. Ia merasakan gelisah yang luar biasa dan terngiang

suara yang mengatakan seharusnya ia mati. Kayla berjalan

kedepan, suara itu berada di belakangnya, ia melihat ke

belakang dan dilihatnyalah sosok gadis berumur 17 tahun

dengan rambut panjang.

(MEDIUM CLOSE UP : SOSOK SUARA ANEH)

SUARA ANEH

Mati! Kamu seharusnya mati!

(MEDIUM CLOSE UP : EKSPRESI KETAKUTAN KAYLA)

Kayla membalikan badannya, dan ia melihat sosok itu lagi.

Kayla mencoba untuk pergi dari situasi yang membuatnya

sangat takut ini. Tapi, tidak bisa. Sampai akhirnya ia

melihat ada cutter di sebelah buku gambarnya. Tanpa

berpikir panjang, ia mengambil cutter itu. Ketika ia

hendak menggores nadinya menggunakan cutter yang sudah ia

ambil... Clara masuk ke dalam kelas dengan membawa sebuah

buku gambar dan tempat pensil. Ia terkejud melihat Kayla

memegang cutter dan sedang berusaha untuk menggores

nadinya menggunakan cutter. Clara menjatuhkan

barang-barang yang dibawanya dan langsung berlari ke arah

Kayla sambil berteriak.

CLARA

KAYLA! APA YANG KAMU LAKUKAN?

Clara mengambil cutter dari tangan Kayla dan memeluk

Kayla.

(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA DENGAN EKSPRESI KECEWA DAN SEDIH)

KAYLA

Memang seharusnya aku MATI! Aku

tidak berguna. Lukisan itu tidak

akan pernah selesai! Aku tidak

akan pernah masuk Oxford!

(MEDIUM CLOSE UP : CLARA YANG MULAI MENETESKAN AIR MATA)

Mendengar Kayla mengatakan ia seharusnya mati, Clara mulai

meneteskan air mata. Ia mengetahui perasaan Kayla. Clara

menepuk-nepuk punggung Kayla untuk menenangkannya.

Perlahann Clara melepaskan pelukannya. Ia mengambil

lukisan Kayla yang jatuh ke lantai. Ia melihat sejenak dan

tersenyum.

CLARA

Kamu bisa masuk Oxford, Kay. Kita

akan masuk ke sana. Bersama-sama.

Lukisan ini akan membawa kamu ke

Oxford.

(CONTINUED)

Page 9: Script SOUNDS (After Shooting FIX)

CONTINUED: 8.

Kayla menatap bingung ke arah Clara dan ke arah lukisan

yang berada di tangan Clara.

CLARA

Ini punyamu. Aku tidak akan

mengambilnya. Kamu bisa masuk

Oxford kalau kamu menyerahkannya

besok. Kenapa kamu peduli padaku?

(dengan nada bingung)

Clara tersenyum dan duduk disamping Kayla yang masih

terlihat bingung. Sambil menyerahkan lukisan yang

dipegangannya ke tangan Kayla, ia mulai bercerita...

CLARA

Sebenarnya aku dan kamu nggak

berbeda. Dulu aku adalah kamu.

Aku mengerti bagaimana rasanya

ditolak dan dijauhi orang-orang.

Kepercayaan diriku hilang karena

aku sering diserang pemikiran dan

khayalan negatif yang sebenarnya

itu berasal dari dalam diriku

sendiri. Sekarang, ketika aku

sudah mulai pulih dan hidup

normal, aku ingin membantu

orang-orang yang sama sepertiku.

Aku nggak nyangka akan bertemu

teman dengan kondisi yang sama

dengan ku. Kayla, hanya kamu

satu-satunya orang yang bisa

merubah dirimu sendiri. Jangan

biarkan apapun membuatmu takut.

Ambil lukisan ini dan jadilah

orang berhasil. Kita akan

bersama-sama ke Oxford. Percaya

aku, Kay. Aku akan menjadi

sahabat mu mulai hari ini.

(MEDIUM SHOT : CLARA MEMELUK KAYLA DAN MENEPUK-NEPUK

PUNGGUNG KAYLA)

Shella yang memiliki kehidupan yang sama dengan Vivi,

mengerti ketakutan yang menghantui Vivi selama ini.

Ketakutan yang sudah bisa ia kontrol dalam waktu yang

tidak singkat. Shella menenangkan Vivi.

INT. RUANG INTERVIEW. PAGI

5 tahun kemudian...

Di dalam ruangan terdapat dua bangku yang diduduki oleh

dua orang cantik berumur 22 tahun. Dengan rambut panjang

yang berwarna hitam, mereka duduk berdampingan menghadap

ke arah kamera. Mereka adalah Kayla dan Clara yang telah

berhasil mewujudkan cita-cita mereka dan akan menggelar

(CONTINUED)

Page 10: Script SOUNDS (After Shooting FIX)

CONTINUED: 9.

sebuah pameran di gallery lukisan terbesar di Newyork.

Pameran yang akan digelar adalah pameran kolaborasi antara

Kayla dan sahabatnya, Clara. Tampak Kayla dan Clara sedang

di interview oleh seorang wanita berumur 25 tahun. Tidak

jarang mereka tertawa bersama pada saat sesi interview.

(OVER SHOULDER SHOT : SHOT DARI ARAH BAHU INTERVIEWER)

INTERVIEWER (OS)

Miss Kayla, could you tell us why

you hold a collaboration

exhibition with Miss Clara?

KAYLA

First, because she’s my one and

only friend and family. (sambil

tersenyum ke arah Clara. Clara

juga senyum balik) And because of

her, I could get scholarship from

Oxford University and the most

important thing is she helps me

to recover from my illness.

INTERVIEWER (OS)

Your illness? Could you share

what kind of illness you have,

Miss?

KAYLA

I was diagnosed with

schizophrenia. But now, I am able

to control myself so that that

voice can not bother me anymore.

(sambil tersenyum dan melihat

kearah Clara)

(MEDIUM CLOSE UP : KAYLA DAN CLARA YANG SALING TERSENYUM

SATU DENGAN YANG LAIN)

(TILT DOWN, EXTRIME CLOSE UP : TANGAN KAYLA DAN CLARA YANG

SALING BERGENGGAMAN)

-END-