seats market brief
TRANSCRIPT
SEATS MARKET BRIEF
ITPC OSAKA 2015
2
DAFTAR ISI
Executive Summary……………………………………………………………………………………. 3
1. Potensi Pasar Jepang…………………………………………………………………………….. 4
1.1. Tentang Masyarakat Jepang dan Seats………………………………………….4
1.2. Seats di Jepang……………………………………….……………………………………4
1.3. Ekspor-Impor Seats Jepang-Dunia………………………………………………. 10
1.4. Potensi Pasar Ekspor Seats di Jepang………………………............................ 12
2. Kebijakan Impor dan Distribusi………………………………………………………………18
2.1. Kebijakan Impor Seats di Jepang…………………………………………………..18
2.2. Saluran Distribusi Seats di Jepang………………………………………………...20
2.3. Hambatan dan Solusi…………………………………………………………………...21
3. Peluang………………………………………………………………………………………………….24
3.1. Konsumen Seats di Jepang……………………………………………………………24
3.2. Pemasok Seats di Jepang………………………………………………………………24
3.3. Harga Seats di Pasar Jepang………………………………………………………….28
3.4. Seats Asal Indonesia Dibandingkan Negara Lain……………………………28
4. Strategi…………………………………………………………………………………………………..30
4.1. Strategi Memasuki Pasar Jepang……………………………………………………30
4.2. Rekomendasi………………………………………………………………………………..31
5. Informasi Penting……………………………………………………………………………………33
5.1. TPO dan/atau Kedutaan Negara Jepang di Indonesia……………………...33
5.2. Kamar Dagang Jepang…………………………………………………………………...34
5.3. Asosiasi Terkait Seats di Jepang…………………………………………………….35
5.4. Daftar Pameran Terkait Seats di Jepang…………………………………………36
5.5. Perwakilan Indonesia di Jepang…………………………………………………….36
5.6. Daftar Importir Seats di Jepang……………………………………………………..37
Referensi……………………………………………………………………………………………………...38
3
EXECUTIVE SUMMARY
Hubungan persahabatan antara Jepang dan Indonesia membuka peluang
besar bagi para pengusaha Indonesia untuk memasarkan produknya di Jepang.
Market brief ini mencakup berbagai informasi tentang proses ekspor seats (HS
9401) ke Jepang, mulai dari tren yang sedang berkembang, jenis-jenis produk
yang sudah beredar di Jepang, lalu dilanjutkan dengan menjelaskan beberapa
kebijakan pemerintah Jepang tentang impor furniture dan standar kualitas yang
wajib dipenuhi. Selanjutnya, market brief ini membahas proses distribusi
furniture seats dari produsen hingga ke konsumen.
Dengan sumber daya alam yang kaya, Indonesia memiliki peluang dan
potensi untuk menguasai pasar seats dengan material alami. Walaupun demikian,
tetap ditemukan beberapa hambatan baik hambatan tarif, seperti ketentuan
pajak, maupun hambatan nontarif, seperti risiko kerusakan produk dalam proses
pengiriman. Oleh karena itu, di dalam market brief ini juga disertakan beberapa
solusi dan strategi yang diperlukan untuk memasuki persaingan dalam pasar
seats di Jepang.
Market brief ini dibuat dengan harapan dapat dijadikan panduan dan
bersifat informatif, sehingga dapat membantu para pengusaha Indonesia yang
tertarik untuk memasarkan produk seats ke Jepang.
4
BAB I
POTENSI PASAR JEPANG
1.1. Tentang Masyarakat Jepang dan Seats
Tidak hanya di Jepang, seats atau kursi merupakan salah satu
furniture yang penting dalam kehidupan manusia. Kursi yang pada
awalnya hanya memiliki fungsi sebagai alas duduk, saat ini telah
menjelma menjadi produk yang multifungsi, seperti sebagai alas tidur
(pada sofa bed) dan sebagai elemen utama dalam desain ruangan.
Pada saat ini bersamaan dengan berkembangnya tren furniture,
desain kursi juga mengalami perkembangan untuk menciptakan kursi
yang tidak hanya enak dipandang mata, tetapi juga dapat memberi
kenyamanan sekaligus memenuhi fungsinya secara maksimal. Pada tahun
2013-2014, furniture dengan tema natural-modern menjadi pusat
perhatian di tren furniture Jepang. Sedangkan pada tahun 2015, tren
mulai bergeser ke desain elegan-modern.
Salah satu poin yang menjadi ciri rumah-rumah Jepang adalah
ukurannya yang tidak terlalu besar. Mahasiswa dan pekerja, terutama
yang belum berkeluarga, di Jepang umumnya tinggal sendiri di apartemen,
sehingga ukuran tempat tinggal mereka tidak terlalu luas. Oleh karena itu,
furniture yang minimalis dan multifungsi sangatlah digemari. Selain itu,
pada rumah yang berlantai tatami (lantai tradisional Jepang), banyak
digunakan kursi tanpa kaki (座椅子;zaisu) karena kursi berkaki dapat
merusak struktur tatami.
1.2. Seats di Jepang
Seats yang beredar di pasar Jepang (HS 9401) terbagi dalam 12
subkategori yang akan dibahas sebagai berikut.
5
1.2.1. Seats of a Kind Used for Aircraft (HS 9401.10)
Merupakan jenis kursi yang digunakan pada pesawat terbang.
Gambar 1.1: Contoh Produk HS 9401.10
1.2.2. Seats of a Kind Used for Motor Vehicles (HS 9401.20)
Merupakan jenis kursi yang digunakan pada kendaraan bermotor
seperti mobil, truk, dll.
Gambar 1.2: Contoh Produk HS 9401.20
1.2.3. Swivel Seats With Variable Height Adjustment (HS 9401.30)
Merupakan jenis kursi yang memiliki satu kaki, biasanya dilapisi
karet, dan dilengkapi pedal untuk mengatur tinggi kursi tersebut.
Di antara kaki kursi dan alas duduk terdapat sumbu untuk
memutar arah kursi. Kursi ini biasanya dilengkapi 4 roda berputar
di ujung kakinya. Jenis kursi ini banyak ditemui di kantor atau
rumah, digunakan sebagai kursi belajar.
6
Gambar 1.3: Contoh Produk HS 9401.30
1.2.4. Seats Other than Garden Seats, Convertible Into Beds (HS 9401.40)
Merupakan jenis kursi yang memiliki dobel fungsi sebagai alas
duduk dan tempat tidur, sering disebut juga sofa bed.
Gambar 1.4: Contoh Produk HS 9401.40
1.2.5. Seats of Bamboo or Rattan (HS 9401.51)
Merupakan jenis kursi yang terbuat dari bambu atau rotan.
Gambar 1.5: Contoh Produk HS 9401.51
7
1.2.6. Seats of Cane, Osier, Bamboo, or Similar Materials (HS 9401.59)
Merupakan jenis kursi yang terbuat dari cane (termasuk suku
padi-padian), osier (Salix viminalis), bambu, dan bahan serupa
lainnya.
Gambar 1.6: Contoh Produk HS 9401.59
1.2.7. Seats, With Wooden Frames, Upholstered (HS 9401.61)
Merupakan jenis kursi dengan frame dari kayu, serta dilengkapi
bantalan (padding), per (pegas), dan/atau cover kulit.
Gambar 1.7: Contoh Produk HS 9401.61
1.2.8. Other Seats, With Wooden Frames (HS 9401.69)
Merupakan jenis kursi dengan frame dari kayu, tanpa dilengkapi
bantalan (padding), per (pegas), dan/atau cover kulit.
8
Gambar 1.8: Contoh Produk HS 9401.69
1.2.9. Seats, With Metal Frames, Upholstered (HS 9401.71)
Merupakan jenis kursi dengan frame dari logam, serta dilengkapi
bantalan (padding), per (pegas), dan/atau cover kulit.
Gambar 1.9: Contoh Produk HS 9401.71
1.2.10. Other Seats, With Metal Frames (HS 9401.79)
Merupakan jenis kursi dengan frame dari logam, tanpa dilengkapi
bantalan (padding), per (pegas), dan/atau cover kulit.
9
Gambar 1.10: Contoh Produk HS 9401.79
1.2.11. Other Seats (Other than Dentists’ or Barbers’ Chair) (HS 9401.80)
Merupakan jenis kursi lainnya selain yang sudah disebutkan di
atas.
Gambar 1.11: Contoh Produk HS 9401.80
1.2.12. Parts of Seats Other than Dentists’ (HS 9401.90)
Merupakan bagian-bagian yang dipakai untuk membuat sebuah
kursi, seperti pegangan tangan kursi, bantalan kursi, dll.
Gambar 1.12: Contoh Produk HS 9401.90
10
1.3. Ekspor-Impor Seats Jepang-Dunia
1.3.1. Ekspor Jepang ke Dunia
Tabel 1.1 memaparkan nilai ekspor seats Jepang ke dunia
selama 5 tahun terakhir.
Tabel 1.1: Ekspor Seats (HS 9401) Jepang ke Dunia Periode 2010-2014
Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)
Pada tabel 1.1 dapat dilihat bahwa Jepang paling banyak
mengekspor parts of seats (HS 9401.90) dengan nilai ekspor paling
besar. Walaupun nilai ekspor produk ini masih jauh lebih besar
dibandingkan produk lainnya, nilai ekspor HS 9401.90 terus
Code Product label Exported value in
2010
Exported value in
2011
Exported value in
2012
Exported value in
2013
Exported value in
2014
'940190 Parts of seats other than those of heading No 94.02
1,200,587 1,151,050 1,132,887 890,247 763,712
'940120 Seats, motor vehicles 55,234 41,900 31,860 19,930 17,165
'940130 Swivel seats&variable height adjustment oth than those of headg 94.02
17,291 19,053 16,113 15,420 17,033
'940161 Seats with wooden frames, upholstered
2,152 3,202 4,546 4,675 6,793
'940180 Other seats, other than those of heading No 94.02
5,757 4,828 3,902 4,229 5,078
'940179 Seats with metal frames, other than those of heading No 94.02
3,060 4,653 2,757 1,866 3,390
'940171 Seats with metal frames, upholsterd, other than those of heading No 94.02
5,558 7,028 3,305 3,466 3,257
'940110 Seats, aircraft 15,909 17,824 3,874 420 3,002
'940169 Seats with wooden frames, nes
1,193 1,261 1,230 1,675 1,908
'940140 Seats excludg garden seats or camping equipment, convertible into beds
35 64 24 97 175
'940151 Seats of bamboo or rattan 14 13 13 6 7
'940159 Seats of cane, osier or similar materials (excl. of bamboo or rattan)
2 4 0 0 3
11
menurun dalam periode 5 tahun terakhir. Hal yang sama juga
terlihat pada ekspor seats for motor vehicles (HS 9401.20).
Hal sebaliknya terlihat pada seats yang terbuat dari kayu (HS
9401.61 dan .69), dimana nilai ekspor terus mengalami kenaikan
dalam periode 5 tahun terakhir. Sedangkan untuk seats of bamboo
or rattan (HS 9401.51) dan seats of cane, osier, or similar materials
(HS 9401.59), nilai ekspor Jepang sangatlah kecil bahkan
mendekati 0.
1.3.2. Impor Jepang dari Dunia
Tabel 1.2 memaparkan nilai impor seats Jepang dari dunia
selama 5 tahun terakhir.
Tabel 1.2: Impor Seats (HS 9401) Jepang dari Dunia Periode 2010-2014
Code Product label Imported value in
2010
Imported value in
2011
Imported value in
2012
Imported value in
2013
Imported value in
2014
'940190 Parts of seats other than those of heading No 94.02
883,550 887,194 1,041,240 1,028,777 1,159,435
'940161 Seats with wooden frames, upholstered
487,922 557,185 630,103 649,138 652,561
'940171 Seats with metal frames, upholsterd, other than those of heading No 94.02
171,231 201,800 255,521 233,675 225,530
'940130 Swivel seats&variable height adjustment other than those of headingg 94.02
118,963 130,576 150,563 150,104 153,952
'940180 Other seats, other than those of heading No 94.02
36,512 66,360 86,462 99,861 116,674
'940179 Seats with metal frames, nes, other than those of heading No 94.02
83,403 94,755 97,575 110,114 113,682
'940169 Seats with wooden frames, nes
61,237 75,168 78,443 87,178 89,586
'940120 Seats, motor vehicles 75,104 90,374 84,188 80,187 75,439
'940110 Seats, aircraft 7,038 25,423 28,136 54,182 53,728
'940140 Seats excludg garden seats or campg equipment, convertible into beds
39,176 39,728 44,418 44,429 47,340
'940151 Seats of bamboo or rattan 18,721 18,000 18,757 16,958 17,536
12
Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)
Berdasarkan tabel 1.2, berlawanan dengan nilai ekspor, nilai impor
HS 9401.90 mengalami kenaikan selama periode 5 tahun terakhir. Hal
serupa juga dapat dilihat pada kenaikan produk seats lainnya (HS
9401.61, 30, 80, 79, 69,10), sedangkan untuk produk lainnya nilai impor
cenderung stabil.
1.4. Potensi Pasar Ekspor Seats di Jepang
Berdasarkan tabel 1.1 dan 1.2, semua nilai ekspor Jepang dari setiap
produk HS 9401 lebih kecil daripada nilai impor, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Jepang memiliki kecenderungan lebih besar untuk
mengimpor. Negara pengekspor seats yang produknya memasuki pasar
Jepang dipaparkan dalam tabel 1.3.
Selama periode 5 tahun terakhir, Cina menduduki peringkat
pertama negara yang mengekspor seats ke Jepang dengan pangsa pasar
mencapai 62.14%. Peringkat berikutnya diduduki oleh Meksiko (pangsa
pasar 5.64%) dan Vietnam (pangsa pasar 5.49%). Indonesia sendiri
berada di peringkat 9 dengan pangsa pasar sebesar 1.70%.
Tabel 1.3: Impor Seats di Jepang per Negara Periode 2010-2014
Exporters Imported value in
2010
Imported value in
2011
Imported value in
2012
Imported value in
2013
Imported value in
2014
Market Share in
2014
World 1,983,596 2,187,549 2,516,296 2,555,118 2,706,316 100%
China 1,212,615 1,359,099 1,593,517 1,604,481 1,681,801 62.14%
Mexico 178,784 167,541 165,401 159,900 152,735 5.64%
Vietnam 65,651 76,848 106,725 112,823 148,524 5.49%
Thailand 96,137 109,281 122,198 126,655 141,577 5.23%
Taipei, Chinese 73,885 81,607 89,467 92,699 94,457 3.49%
Germany 35,864 37,762 50,057 59,768 72,020 2.66%
'940159 Seats of cane, osier or similar materials (excl. of bamboo or rattan)
738 986 891 515 852
13
United States of America
36,077 42,430 54,371 47,569 62,848 2.32%
Italy 40,324 48,567 51,866 59,601 57,435 2.12%
Indonesia 39,122 41,502 46,487 45,331 45,984 1.70%
Malaysia 36,047 34,320 38,846 37,559 36,535 1.35%
Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)
Tabel 1.4 memaparkan ekspor-impor seats antara Jepang dan
Indonesia periode 2012-2014. Dapat dilihat bahwa produk seats
Indonesia yang menguasai sebagian besar pasar impor Jepang adalah
seats dari bambu dan rotan (HS 9401.51) dengan pangsa pasar 95.16%
pada tahun 2014. Selanjutnya terdapat seats yang terbuat dari cane, osier,
dan bahan serupa (HS 9401.59) yang menguasai pasar impor Jepang
sebesar 72.89%. Seats dengan frame kayu (HS 9401.69) menguasai 6.54%
pasar impor Jepang, sedangkan pangsa pasar untuk produk lainnya
berada di bawah 2%.
Perbandingan nilai ekspor negara yang masuk peringkat 5 besar
untuk 3 produk HS yang disebutkan di atas dipaparkan pada grafik 1.1,
1.2, dan 1.3.
14
Tabel 1.4: Ekspor-Impor Seats Jepang-Indonesia Periode 2012-2014
Product code
Product label
Japan's imports from Indonesia
Indonesia's exports to world Japan's imports from world Market Share (%)
Value in
2012
Value in
2013
Value in
2014
Value in 2012
Value in 2013
Value in 2014
Value in 2012
Value in 2013
Value in 2014
Market Share in
2012
Market Share in
2013
Market Share in
2014
'940151 Seats of bamboo or rattan
17,604 15,873 16,688
75,214 65,674 62,876
18,757 16,958 17,536 93.85 93.60 95.16
'940161 Seats with wooden frames, upholstered
12,869 12,669 11,334
12,727 5,434 6,641
630,103 649,138 652,561 2.04 1.95 1.74
'940190 Parts of seats other than those of heading No 94.02
2,278 3,525 7,238
53,778 55,473 54,050
1,041,240 1,028,777 1,159,435 0.22 0.34 0.62
'940169 Seats with wooden frames
6,636 7,474 5,860
121,052 172,376 213,000
78,443 87,178 89,586 8.46 8.57 6.54
'940171
Seats with metal frames, upholsterd, other than those of heading No 94.02
4,461 3,195 2,622
13,024 12,655 13,709
255,521 233,675 225,530 1.74 1.37 1.16
'940179 Seats with metal frames, nes, other than those of heading No 94.02
742 1,016 764
41,574 45,644 52,043
97,575 110,114 113,682 0.76 0.92 0.67
'940159 Seats of cane, osier or similar materials (excl. of bamboo or rattan)
297 437 621
126,488 118,821 78,007
891 515 852 33.33 84.85 72.89
'940140
Seats excluding garden seats or camping equipment, convertible into beds
1,052 552 439
999 735 647
44,418 44,429 47,340 2.37 1.24 0.93
15
'940120 Seats, motor vehicles 173 215 186
17,943 29,515 21,792
84,188 80,187 75,439 0.21 0.27 0.25
'940130
Swivel seats&variable height adjustment oth 0.18rthan those of headg 94.02
222 200 141
33 12 311
150,563 150,104 153,952 0.15 0.13 0.09
'940180 Seats nes, other than those of heading No 94.02
130 175 84
65,540 5,071 6,750
86,462 99,861 116,674 0.15 0.18 0.07
'940110 Seats, aircraft 24 0 7
38 29 445
28,136 54,182 53,728 0.09 0 0.01
Sumber: ITC (Satuan Ribu US$)
Grafik 1.1
16
Grafik 1.2
Grafik 1.3
17
Berdasarkan ketiga grafik di atas, Indonesia merupakan negara yang
paling menguasai pasar impor Jepang untuk produk HS 9401.51 dan HS
9401.59. Sedangkan untuk HS 9401.69, Indonesia berada di peringkat 4
dengan nilai ekspor yang bersaing dengan Thailand dan Denmark. Untuk
pasar produk ini, Cina masih dominan menguasai pasar disusul oleh
Vietnam.
Dari perbandingan nilai ekspor-impor dan persaingan dengan
negara lain, dapat disimpulkan bahwa Indonesia merupakan pesaing kuat
untuk produk seats dari bambu, rotan, cane, dan osier. Untuk seats dengan
frame kayu, pada tahun 2014, produk HS 9401.69 Indonesia yang
diekspor ke Jepang hanyalah 2.75% dari jumlah total ekspor, dengan
tujuan negara utama Amerika Serikat (ITC). Oleh karena itu, jika
Indonesia memfokuskan negara tujuan ekspor ke Jepang, tidak tertutup
kemungkinan pangsa pasar produk HS 9401.69 Indonesia dapat
meningkat.
18
BAB II
KEBIJAKAN IMPOR DAN DISTRIBUSI
2.1. Kebijakan Impor Seats di Jepang (tidak termasuk HS 9401.10, 20)
2.1.1. Tentang Penggunaan Spesies Flora dan Fauna Langka
Menurut Konvensi Washington, perdagangan internasional
spesies flora dan fauna langka diatur oleh hukum pertukaran dan
perdagangan internasional. Oleh karena itu, furnitur (termasuk
seats) yang menggunakan spesies flora atau fauna tertentu dapat
dikenakan regulasi khusus. Informasi tentang spesies flora dan
fauna serta regulasinya dapat didapat dengan menghubungi Wildlife
Division, Nature Conservation Bureau, Ministry of the Environment.
2.1.2. Household Goods Quality Labelling Law
Hukum ini mengatur format dan konten label produk yang
dipakai dalam kegiatan rumah tangga sehari-hari. Hukum ini
bertujuan untuk mengontrol kualitas label produk sehingga
konsumen dapat mendapat informasi yang tepat dalam memilih
produk atau menggunakan produk tersebut dengan baik dan benar.
Produk yang wajib memenuhi hukum ini antara lain desk, meja,
kursi, alas duduk, laci, dll.
Table 2.1: Ketentuan Labelling
Produk Konten Label
Kursi dan alas duduk lainnya
Dimensi Struktur material Jenis surface finishing (jika ada) Material cover Material bantalan Peringatan penanganan Nama pemberi label dan kontak
(alamat dan/atau nomor telepon)
19
2.1.2. Consumer Products Safety Law
Hukum ini khususnya mengatur “special specific products”
seperti boks bayi, yaitu produk yang dinilai membutuhkan standar
keamanan yang lebih tinggi. Produk ini wajib lulus uji keamanan
yang dilakukan oleh third-party organization terdaftar. Tanda PS
Mark wajib dicantumkan pada label sebagai tanda lulus uji
keamanan tersebut.
2.1.3. Lainnya
Japanese Industrial Standards (JIS Mark)
Informasi tentang JIS dapat didapat dengan menghubungi
Conformity Assessment Division, Industrial Science and
Technology Policy and Environment Bureau, Ministry of Economy,
Trade and Industry.
Safety Goods (SG) Mark
SG Mark adalah standar keamanan untuk produk tertentu
yang dianggap dapat membahayakan manusia dari segi struktur,
material, dan tata cara penggunaan. Standar ini dikeluarkan oleh
Consumer Product Safety Association (CPSA). Contoh produk
Gambar 2.1: Contoh Label Furniture
Gambar 2.2: PS Mark
20
yang dapat diuji antara lain furnitur untuk bayi/anak-anak, alas
duduk tanpa kaki, dll.
2.2. Saluran Distribusi Seats di Jepang (tidak termasuk HS 9401.10, 20)
Proses distribusi furniture (termasuk seats) di Jepang dari produsen
sampai konsumen adalah sebagai berikut.
2.2.1. Saluran Distribusi Furniture Rumah Tangga Domestik
Gambar 2.3: JIS Mark Gambar 2.4: SG Mark
21
2.2.2. Saluran Distribusi Furniture Kantor Domestik
2.2.3. Saluran Distribusi Furniture Impor
2.3. Hambatan dan Solusi
Dalam proses ekspor rotan furniture ke Jepang, hambatan yang akan
dihadapi pengekspor/pengusaha terbagi menjadi hambatan tarif dan
hambatan nontarif.
22
2.3.1. Tariff Barriers
Menurut data dari Japan Customs tentang Tariff and Duty Rates
System, duty rates untuk impor seats (HS Code 9401) adalah sebagai
berikut.
Perlu diperhatikan bahwa untuk beberapa produk seats
dikenakan duty rates sebesar 3.8-4.3%, serta untuk semua produk
dikenakan pajak konsumsi sebesar 8%. Pembebanan pajak ini akan
menyebabkan harga rotan furniture menjadi lebih tinggi di pasaran
sehingga diperlukan strategi dalam pengaturan harga jual (akan
dijelaskan dengan lebih rinci di bagian strategi).
Tabel 2.1: Duty Rates Produk HS 9401
23
2.3.2. Nontariff Barriers
Seats yang terbuat dari kayu, rotan, dan material alami lainnya
dapat mengalami pemuaian, penyusutan, penjamuran, atau
serangan serangga karena kondisi lembab selama proses
pengiriman. Oleh karena itu, seats yang hendak diekspor ke Jepang
harus melewati proses pengeringan dan diberi pencegahan
terhadap jamur dan serangga. Seats yang menggunakan material
logam juga perlu dilapisi bahan khusus untuk menghindari
pengaratan.
Hambatan nontarif lainnya adalah persaingan dengan negara
lain. Berdasarkan data nilai ekspor-impor yang sudah dibahas di
bagian sebelumnya, sebagian besar produk seats Indonesia kalah
saing dengan produk negara lain, terutama Cina, Vietnam, dan
Thailand. Selain kualitas dan harga yang bersaing, hal ini juga dapat
disebabkan oleh perbedaan kemampuan ekspor tiap negara, serta
perbedaan tujuan utama ekspor. Sebagai contoh, Indonesia lebih
memfokuskan ekspor produk HS 9401.69 ke Amerika Serikat
daripada Jepang.
Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi
hambatan ini akan dijelaskan dengan lebih rinci di bagian strategi.
24
BAB III
PELUANG
3.1. Konsumen Seats di Jepang
Seats merupakan salah produk yang paling sering dipakai dalam
kehidupan sehari-hari di Jepang sehingga konsumen seats sangatlah
bervariasi baik dari segi gender, usia, profesi, dll. Pada rumah tangga
(keluarga), seats yang digunakan berupa kursi untuk meja makan, kursi
untuk meja belajar, stool, dan kursi lantai. Seats yang digunakan di
sekolah-sekolah atau institusi pendidikan lainnya umumnya adalah kursi
yang terbuat dari kayu (seluruhnya dari kayu atau memakai frame kayu),
logam (umumnya frame logam dengan bantalan (upholstered)). Sedangkan
pada kantor-kantor, banyak digunakan swivel chairs (HS 9401.30).
Pada restoran atau kafe, jenis seats yang digunakan lebih beragam
bergantung pada tema dari desain restoran/kafe itu sendiri. Misalnya, kafe
yang mengangkat tema natural banyak menggunakan seats dengan
material kayu, bambu, dan rotan. Untuk fasilitas umum seperti stasiun dan
bandara, seats dengan frame kayu dan logam umum digunakan.
Untuk HS 9401.10 dan HS 9401.20, lingkup penggunaan seats hanya
terbatas pada pesawat dan kendaraan bermotor. Konsumen tentu saja
merupakan pengguna alat transportasi tersebut. Sedangkan parts of seats
(HS 9401.90) digunakan dalam usaha reparasi seats dan pabrik produksi
seats.
3.2. Pemasok Seats di Jepang
Pemasok seats di Jepang terbagi menjadi pemasok dalam negeri dan
pemasok luar negeri. Untuk pemasok luar negeri, Cina masih merupakan
pemasok utama, diikuti Meksiko, Vietnam, dan Thailand. Negara pemasok
seats utama per HS beserta pangsa pasarnya (tahun 2014) dipaparkan
pada grafik lingkaran berikut.
25
China 61%
Mexico 13%
Thailand 5%
Vietnam 4%
Taiwan 3%
Others 14%
HS 9401.90
China 64%
Vietnam 12%
Thailand 9%
Italy 3%
Indonesia 2%
Others 10%
HS 9401.61
China 72%
Italy 7%
Germany 6%
Taiwan 4%
Indonesia 1%
Others 10% HS 9401.71
China 65%
Taiwan 25%
Malaysia 2%
Korea 2% Indonesia
0% Others 6%
HS 9401.30
China 81%
Italy 4%
South Africa
3%
Taiwan 3%
Netherlands
2%
Others 7%
HS 9401.80
China 75%
Taiwan 7%
Italy 4%
Denmark 2%
USA 2%
Others 10% HS 9401.79
26
Indonesia 95%
China 2%
Phillipines 2%
Vietnam 1% Italy
0%
Others 0%
HS 9401.51
Indonesia 73%
Vietnam 13%
Thailand 12%
India 1%
USA 0%
Others 1%
HS 9401.59
China 40%
Vietnam 17%
Thailand 7%
Indonesia 6%
Denmark 6%
Others 24%
HS 9401.69
China 47%
USA 15%
Germany 10%
Thailand 9%
UK 7%
Others 12%
HS 9401.20
France 28%
UK 26%
USA 23%
Germany 23%
New Zealand
0% Others 0%
HS 9401.10
China 94%
Turkey 2%
Indonesia 1%
Poland 1%
USA 0%
Others 2%
HS 9401.40
27
Berdasarkan 12 grafik lingkaran di atas, negara Asia Timur yang
menjadi pemasok utama seats Jepang adalah Cina dan Taiwan, terutama
Cina yang mendominasi pasar 9 jenis produk seats. Pemasok utama dari
Asia Tenggara adalah Vietnam, Thailand, dan Indonesia (mendominasi
pasar seats dari rotan HS 9401.51 dan seats dari cane/osier HS 9401.59).
Sedangkan dari benua Eropa, dapat dilihat bahwa Jerman cukup banyak
memasok seats ke Jepang. Produk yang menjadi kekuatan negara-negara
Barat adalah seats untuk pesawat (HS 9401.10) dimana pasar Jepang
dikuasai oleh Perancis, Inggris, Jerman, dan Amerika Serikat.
Poin penting yang hendak ditonjolkan dalam grafik ini adalah
dominasi Cina di hampir seluruh pasar seats Jepang. Perusahana furniture,
terutama perusahaan-perusahaan Asia Timur terus merancang strategi
untuk mengurangi biaya produksi dan pengiriman. Ketika upah minimum
pekerja meningkat di beberapa negara seperti Taiwan, Korea, dan
Singapura, banyak perusahaan furniture yang mengalihkan produksi ke
Cina yang dapat menyediakan tenaga kerja berjumlah besar dengan upah
yang lebih murah. Pabrik-pabrik furniture ini juga memfokuskan hasil
produksinya untuk pasar ekspor.
Dengan strategi di atas, Cina berhasil memproduksi seats dengan
skala besar namun biaya produksi murah, sehingga harga seats dari Cina
sangatlah kompetitif dibandingkan negara lain. Selain itu, untuk tetap
menjaga kualitas produk, terdapat juga strategi dimana Cina memproduksi
parts of seats yang membutuhkan banyak tenaga manusia (highly labor-
intensive products), lalu parts of seats ini digabungkan dengan parts of seats
produksi negara tujuan ekspor (termasuk Jepang) yang dibuat dengan
mesin (capital-intensive products).
Biaya produksi yang rendah, tenaga kerja jumlah besar, fokus
produksi ke pasar ekspor, serta kombinasi komponen seats dengan negara
tujuan merupakan beberapa strategi Cina dalam mendominasi pasar seats
Jepang.
28
3.3. Harga Seats di Pasar Jepang
Tabel 3.1: Kisaran Harga Seats di Jepang
Kode HS Produk Kisaran Harga
HS 9401.30 Swivel seat with variable height adjustment
~ ¥15,000
HS 9401.40 Sofa bed ¥15,000 ~ ¥50,000
HS 9401.51 Dining chair Living chair Rotating chair Reclining chair Stool Bench Outdoor chair 座椅子 (Zaisu)
¥21,000 ~ ¥42,000 ¥29,000 ~ ¥50,000 ¥31,000 ~ ¥45,000 ¥42,000 ~ ¥60,000 ¥6,000 ~ ¥52,000+ ¥35,000 ~ ¥50,000 ¥25,000 ~ ¥75,000 ¥3,000 ~ ¥27,000
HS 9401.61 Dining chair Bench Stool 座椅子 (Zaisu)
¥4,500 ~ ¥20,000 ¥9,000 ~ ¥45,000 ¥9,000 ~ ¥1,500 ~ ¥23,000
HS 9401.69 Dining chair Benche Stool 座椅子 (Zaisu)
¥3,500 ~ ¥10,500 ¥5,500 ~ ¥11,500 Sekitar ¥1,500 ¥1,500 ~
HS 9401.71 Dining chair Kursi lipat
¥5,500 ~ ¥11,500 ¥500 ~ ¥2,000
HS 9401.79 Dining chair Kursi lipat
¥3,500 ~ ¥9,500 ¥500 ~ ¥2,000
3.4. Seats Asal Indonesia Dibandingkan Negara Lain
Sumber daya alam yang kaya dan berkualitas merupakan kekuatan
Indonesia dalam pasar furnitur (termasuk seats). Oleh karena itu, pada
persaingan seats dengan material alami, Indonesia merupakan pesaing
yang cukup kuat dari segi kualitas. Misalnya pada seats dari rotan.
Indonesia yang kaya dengan hasil rotan dibandingkan dengan negara lain
lebih mampu menghasilkan produk rotan yang berkualitas tinggi.
Akan tetapi, banyak seats Indonesia yang masih diproduksi secara
tradisional atau skala kecil, berbeda dengan negara lain yang produksinya
berskala besar dan menggunakan sistem pabrik modern. Produksi seats
Cina yang berskala besar tetapi biaya rendah adalah salah satu alasan Cina
mendominasi pasar seats Jepang. Jika dibandingkan, kapasitas produksi
29
Indonesia masih sangat terbatas sehingga kemampuan ekspor Indonesia
pun kalah dari negara lain.
Contoh lain yang berkaitan dengan dua faktor di atas adalah produksi
kursi pesawat dan kendaraan bermotor. Pasar kursi pesawat didominasi
oleh negara-negara Eropa sebab produksi pesawat sendiri paling
berkembang di Eropa sejak dulu. Di Indonesia, produksi pesawat (secara
tidak langsung juga mempengaruhi produksi kursi pesawat) tidak
mengalami perkembangan yang pesat sehingga kemampuan dan kualitas
ekspor Indonesia untuk produk ini sangat rendah.
30
BAB IV
STRATEGI
4.1. Strategi Memasuki Pasar Jepang
Desain Produk
Tren furniture Jepang saat ini mulai bergeser dari gaya natural ke
gaya kontemporer yang lebih modern. Salah satu strategi yang dapat
dilakukan adalah menciptakan variasi pada seats dengan desain yang
lebih modern dibanding seats pada umumnya. Jepang adalah negara
yang terkenal dengan inovasi kreatifnya, sehingga Jepang sangat
terbuka terhadap desain baru. Pengetahuan mengenai tren furniture di
Jepang dapat diperluas dengan menghadiri berbagai pameran furniture
dan media lainnya (majalah, internet, dll).
Selain itu, desain produk juga perlu disesuaikan dengan budaya
dan kondisi sosial Jepang. Karena harga tanah dan properti di Jepang
sangat mahal, orang Jepang umumnya tinggal di apartemen atau rumah
yang ukurannya kecil. Oleh karena itu, pengusaha dapat memproduksi
seats yang dapat digunakan di ruangan kecil atau hemat tempat. Sebagai
contoh, kursi lipat, seats multifungsi, dan sebagainya.
Untuk menjawab kebutuhan konsumen dengan rumah berlantai
tatami, jenis produk seats Indonesia juga dapat diperluas dengan
menambah produksi kursi lantai atau zaisu. Kombinasi zaisu dengan
material alami Indonesia (misalnya rotan) dapat menjadi inovasi
menarik.
Kontrol Kualitas
Selain desain yang baik, kualitas tinggi juga merupakan faktor
penting dalam produksi seats. Kontrol kualitas diperlukan dalam setiap
tahap produksi, pengiriman, dan monitoring lanjutan bahkan setelah
produk sampai ke konsumen. Pada tahap produksi, perlu diperhatikan
pemilihan material dan tahapan pembuatan seats. Pada proses ekspor,
31
seperti yang sudah dijelaskan di bagian sebelumnya, pengekspor perlu
mempertimbangkan risiko kerusakan dan pencegahannya.
Strategi di atas bertujuan untuk selain meningkatkan daya saing,
tetapi juga untuk memenuhi beberapa standar kualitas yang sudah
ditetapkan. Selanjutnya, setelah produk terjual, evaluasi kualitas
produk lanjutan sangatlah penting sebagai masukan untuk produksi
seats berikutnya. Jepang adalah negara yang menjunjung standar tinggi
pada produknya, sehingga kontrol kualitas wajib menjadi salah satu
perhatian utama pengusaha.
Sebagai lanjutan dari kontrol kualitas, akan sangat baik apabila
pengusaha Indonesia juga memberikan jasa jaminan bagi konsumen.
Jaminan ini dapat berupa jasa pengembalian/penukaran seats apabila
terdapat kerusakan (akibat proses pengiriman, cacat produk, dll) pada
seats yang sampai di konsumen.
Menetapkan Harga yang Kompetitif
Semua produk impor dari luar Jepang selalu mengalami hambatan
dalam menetapkan harga yang kompetitif. Salah satu strategi untuk
mengatasi hal ini adalah dengan memperbesar efisiensi muatan dalam
proses pengiriman. Dengan begitu, jumlah produk yang dapat dikirim
dalam sekali ekspor meningkat, sedangkan biaya pengiriman dapat
ditekan. Selain itu, untuk memenuhi permintaan komsumen dengan
berbagai selera, pengekspor juga dapat melakukan small-lot orders,
yaitu menambahkan variasi ukuran, warna, dan finishing touch pada
produk yang sama.
4.2. Rekomendasi
Berdasarkan hasil analisis nilai ekspor-impor seats Jepang-Dunia,
dapat disimpulkan bahwa produk seats Indonesia masih kalah jauh
dibandingkan negara lain, kecuali produk seats dari bambu dan rotan. Oleh
karena itu, selain meningkatkan kualitas produk seperti yang sudah
dijelaskan di bagian strategi, para pengusaha yang hendak mengekspor
seats ke Jepang perlu mempertimbangkan kekuatan produk Indonesia
32
dibandingkan produk dari negara lain. Misalnya, pada seats dari bambu
dan rotan, Indonesia memiliki kelebihan di kualitas material, serta sumber
daya alam rotan Indonesia yang melimpah dan khas. Pemanfaatan sumber
daya alam Indonesia sangatlah direkomendasikan, sehingga produksi seats
dengan material kayu, bambu, rotan, cane, osier, dan bahan alami lainnya
dapat menjadi pilihan.
Walaupun Indonesia cukup bersaing di produk seats dengan material
alami, produk ini bukanlah produk seats utama yang diimpor Jepang, hal
ini dapat dilihat dari proporsi nilai impor yang relatif lebih kecil
dibandingkan produk seats lainnya. Tetapi, dengan memfokuskan ekspor
di produk ini, Indonesia memiliki kans untuk menguasai pasar seats
bermaterial alami di Jepang. Selain itu, dengan tren furniture yang terus
berkembang, bukan tidak mungkin jika produk rotan dan lainnya menjadi
favorit dan permintaan impor produk meningkat.
33
BAB V
INFORMASI PENTING
5.1. TPO dan/atau Kedutaan Jepang di Indonesia
Kedutaan Besar Jepang Jakarta
Duta Besar: Yoshinori KATORI
Jl. M.H. Thamrin Kav. 24, Jakarta Pusat
10350, Indonesia
Telepon: (62-21) 3192-4308
Fax: (62-21) 3192-5460
Website: www.id.emb-jepang.go.jp
Konsulat Jenderal Jepang – Medan
Konsul Jenderal: Hiroshi HASHI
Wisma BII, Lantai 5, Jl. Diponegoro No.
18, Medan, Sumatera Utara, Indonesia
Telepon: (62-61) 457-5193
Fax: (62-61) 457-4560
Konsulat Jenderal Jepang – Jakarta
Konsul Jenderal: Yoshihiro TAKESHITA
Jl. M.H. Thamrin Kav. 3, Jakarta Pusat
10350, Indonesia
Telepon: (62-21) 3192-4308
Fax: (62-21) 315-7156
Konsulat Jenderal Jepang – Makassar
Konsul Jenderal: Noboru NOMURA
Jl. Jenderal Sudirman No. 31, Makassar,
Sulawesi Selatan, Indonesia
Telepon: (62-411) 871-030, 872-323
Fax: (62-411) 853-946
Konsulat Jenderal Jepang – Surabaya
Konsul Jenderal: Masaaki TAKANO
Jl. Sumatera No. 93, Surabaya, Jawa
Timur, Indonesia
Telepon: (62-31) 503-0008
Fax: (62-31) 503-0037
Konsulat Jenderal Jepang – Denpasar
Konsul Jenderal: Minoru SHIROTA
Jl. Raya Puputan No. 170, Renon,
Denpasar, Bali, Indonesia
Telepon: (62-361) 227-628
Fax: (62-361) 265-066
34
5.2. Kamar Dagang Jepang
Tokyo Chamber of Commerce & Industry (HQ)
3-2-2 Marunouchi, Chiyoda-ku, Tokyo 100-0005, Japan
Telepon: (813) 3283-7523
Fax: (813) 3216-6497
Website: www.tokyo-cci.or.jp
Email: [email protected]
Fukuyama Chamber of Commerce & Industry
2-10-1 Nishimachi, Fukuyama City, Hiroshima 720-0067, Japan
Telepon: (818) 4921-2345
Fax: (818) 4922-0100
Website: www.fukuyama.or.jp/e
Email: [email protected]
Hiroshima Chamber of Commerce & Industry
44 Matomachi-5-chome, Naka-ku, Hiroshima 730, Japan
Telepon: (818) 2222-6610
Fax: (818) 2211-0108
Website: www.hiroshimacci.or.jp
Kawasaki Chamber of Commerce & Industry
11-2 Ekimae Honcho, Kawasaki-ku, Kawasaki 210, Japan
Telepon: (814) 4211-4111
Fax: (814) 4211-4118
Website: www.kawasaki-cci.or.jp
Kyoto Chamber of Commerce & Industry
240 Shoshoicho Ebisugawa-agaru Karasumadori, Nakakyo-ku 604, Japan
Telepon: (817) 5212-6450
Fax: (817) 5255-0428
Website: www.kyo.or.jp/kyoto/e
Email: [email protected]
35
Osaka Chamber of Commerce & Industry
2-8 Honmachi-bashi, Chuo-ku, Osaka 540-0029, Japan
Telepon: (816) 6944-6400
Fax: (816) 6944-6293
Website: www.osaka.cci.or.jp/e
Okinawa Chamber of Commerce & Industry
15-20 Chuo-4-chome, Okinawa-shi 904, Japan
Telepon: (819) 8938-8022
Fax: (819) 8938-2755
Website: www.okinawacci.or.jp
Email: [email protected]
Nagahama Chamber of Commerce & Industry
10-1 Takada-cho, Nagahama, Shiga 526-0037, Japan
Telepon: (817) 4962-2500
Fax: (817) 4962-8001
Website: www.nagahama.or.jp
Email: [email protected]
5.3. Asosiasi Terkait Rotan Furniture di Jepang
Informasi Foreign Exchange and Foreign Trade Law (Import Trade
Control Order)
Trade Licensing Division, Trade Control Department, Trade and Economic
Cooperation Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry
Telepon: 03-3501-1511
Website: http://www.meti.go.jp
Informasi Household Goods Quality Labeling Law dan Consumer
Products Safety Law
Product Safety Division, Consumer Affairs Department, Commerce and
Information Policy Bureau, Ministry of Economy, Trade and Industry
Telepon: 03-3501-1511
Website: http://www.meti.go.jp
36
Informasi Law for Conservation of Endangered Species of Wild Fauna
and Flora
Wildlife Division, Nature Conservation Bureau, Ministry of the Environment
Telepon: 03-3581-3351
Fax: 03-3581-7090 (Direct)
Website: http://www.env.go.jp
International Development Association of the Furniture Industry of
Japan
Telepon: 03-5261-9401
Fax: 03-5261-9404
Website: http://www.idafij.or.jp/IDAFIJ
Federation of Japan Furniture Manufacturers Association
Telepon: 03-5645-8547
Fax: 03-5645-8928
Website: http://www.zkr.or.jp/
5.4. Daftar Pameran Terkait Seats di Jepang
Japan DIY Home Centre Show www.diy-shop.jp
Design Tokyo – Tokyo Design
Products Fair
www.designtokyo.jp
Tokyo Café Show and Conference www.cafeshow.jp/en
Architecture Exhibition NAGOYA www.chukei-news.co.jp/kenchiku/
LIVING & DESIGN www.living-and-design.com/
JAPANTEX Interior Trend Show www.japantex.jp
5.5. Perwakilan Indonesia di Jepang
KBRI Tokyo
Duta Besar: Yusron Ihza Mahendra
Atase Perdagangan: Julia Silalahi
5-2-9 Higashigotanda, Shinagawa-ku, Tokyo 141-0022, Japan
Telepon: (813) 3441-4201 Fax: (813) 3447-1697
Website: www.kbritokyo.jp
37
KJRI Osaka
Konsul Jenderal: Wisnu Edi Pratignyo
Resona Semba Building 6F, 4-4-21 Minami Semba, Chuo-ku, Osaka 542-
0081, Japan
Telepon: (816) 6252-9824
Fax: (816) 6252-9872
Website: www.indonesia-osaka.org
Email: [email protected]
ITPC Osaka
Kepala: Hotmida Purba
Wakil: Adhi Kusuma Yudha Halim
Matsushita IMP Bld. 2F, 1-3-7 Shiromi, Chuo-ku, Osaka 540-6302, Japan
Telepon: (816) 6947-3555
Fax: (816) 6947-3556
Website: www.itpc.or.jp
Email: [email protected]
5.6. Daftar Importir Seats di Jepang
Tokyo Lease Corporation
1-9-7, Azabudai, Minato-ku, Tokyo, Japan Telepon: +81-(0)3-3585-5801 Fax: +81-(0)3-3585-5833 E-mail: [email protected] Jam Kerja: 9:00-18:00 Senin-Jumat 10:00-18:00 Sabtu dan hari libur, hari Minggu tutup
Yamakawa Rattan Japan
15-2 Hachiyama-cho 3F, Shibuya-ku,
Tokyo, Japan
Telepon: 03-6416-9133
Fax: 03-6416-9144
Kyoto Rattan – Suenaga Interior
Co., Ltd.
Kamikatsurasannomiya-cho 13-4,
Kyoto, Japan 615-8224
Telepon: 075-392-2561
Fax: 075-392-2562
E-mail: [email protected]
Hari Libur: Kamis dan Rabu minggu
ketiga setiap bulan
Jam Kerja: 9.30-19.30
38
REFERENSI
内装材料案内 - http://www.naisouzairyou-annai.jp
IEMO - http://iemo.jp
All About - http://allabout.co.jp
ASEAN-Japan Centre - https://www.asean.or.jp/en
Furniture Japan – http://www.furniturejapan.com
Furniture Rental and Sale: Tokyo Lease Corporation –
http://www.furniture-rental-tokyo.com/
International Trade Centre - http://www.intracen.org
Japan Customs – http://www.customs.go.jp
Nitori – http://www.nitori-net.jp
Spalding, Josephine. 2001. Industry and Trade Summary: Furniture and Motor
Vehicle Seats. Washington: United States International Trade Commision.
Sunflower Rattan - http://www.rattan.co.jp
Trade Map - http://www.trademap.org