sejarah bahasa indonesia

9
Sejarah Bahasa Indonesia Published by admin on May 25, 2011 | 0 Comment Sejarah Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36) Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara. Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.

Upload: wulandz-albuzblackmoon

Post on 26-Dec-2015

31 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

bahasa indonesia

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Bahasa Indonesia

Sejarah Bahasa IndonesiaPublished by admin on May 25, 2011 | 0 Comment

Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. pada saat itu, para pemuda dari berbagai pelosok Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar (1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia, (2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia, dan (3) menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia. Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda.

Unsur yang ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.

Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia (Bab XV, Pasal 36)

Keputusan Kongres Bahasa Indonesia II tahun 1954 di Medan, antara lain, menyatakan bahwa bahasa Indonesia berasal dari bahasa Melayu. Bahasa Indonesia tumbuh dan berkembang dari bahasa Melayu yang sejak zaman dulu sudah dipergunakan sebagai bahasa perhubungan (lingua franca) bukan hanya di Kepulauan Nusantara, melainkan juga hampir di seluruh Asia Tenggara.

Pada zaman Sriwijaya, bahasa Melayu dipakai sebagai bahasa kebudayaan, yaitu bahasa buku pelajaran agama Budha. Bahasa Melayu juga dipakai sebagai bahasa perhubungan antarsuku di Nusantara dan sebagai bahasa perdagangan, baik sebagai bahasa antarsuku di Nusantara maupun sebagai bahasa yang digunakan terhadap para pedagang yang datang dari luar Nusantara.

Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong tumbuhnya rasa persaudaraan dan persatuan bangsa Indonesia. Komunikasi antarperkumpulan yang bangkit pada masa itu menggunakan bahasa Melayu. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakan secara sadar mengangkat bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia, yang menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa Indonesia (Sumpah Pemuda, 28 Oktober 1928).

Kebangkitan nasional telah mendorong perkembangan bahasa Indonesia dengan pesat. Peranan kegiatan politik, perdagangan, persuratkabaran, dan majalah sangat besar dalam memodernkan bahasa Indonesia.

Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 1945, telah mengukuhkan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia secara konstitusional sebagai bahasa negara. Kini bahasa Indonesia dipakai oleh berbagai lapisan masyarakat Indonesia, baik di tingkat pusat maupun daerah. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa Perancis merupakan negara yang sangat istimewa. Lihatlah nama

Page 2: Sejarah Bahasa Indonesia

hotel yang ditempati beliau. Itulah buktinya bahwa mereka mencintai bahasanya. Seandainya negara Indonesia seperti negara Perancis yang mencintai bahasanya, maka masyarakat Indonesia tidak lagi sok nginggris.

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa era globalisasi bukan menjadi hambatan untuk mencintai bahasanya sendiri. Ternyata di bahasa oleh ahli-ahli bahasa yang terkenal dalam seminar di Jakarta yang membahas. Mencari jalan keluar dari kondisi Departemen Pendikan Nasional tengah menyusun Rancangan Undang-Undang Kebahasaan. Rancangan itu berfungsi untuk melindungi Undang-Undang penggunaan bahasa Indo Sedangkan, untuk penggunaan bahasa sehari-hari di dalam masyarakat tidak diatur. Bahasa gaul, prokem, slang, dan sebagainya tidak terlalu dipermasalahkan sepanjang tidak dipakai dalam situasi formal. Penggunaan variasi bahasa-bahasa tersebut selalu ada di dalam masyarakat yang berkembang. Penggunaan bahasa itu baru dirisaukan jika digunakan oleh media atau dalam situasi formal.

Bahasa Indonesia itu penting diatur oleh Undang-Undang dikarenakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan:

1. Bila bahasa Indonesia tidak diatur oleh Undang-Undang, masyarakat akan seenaknya menggunakan bahasa yang mereka anggap itu gaul

2. Penggunaan bahasa Indonesia yang baku harus digunakan pada situasi formal

PENTINGNYA BELAJAR BAHASA INDONESIA

“Hasil Perumusan Seminar Politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan di Jakarta pada tanggal 25-28 Februari 1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai:

(1) lambang kebanggaan nasional

(2) lambang identitas nasional

(3) alat pemersatu berbagai-bagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang social

budaya dan bahasanya.

(4) alat perhubungan antarbudaya antardaerah.

Sebagai lambang kebanggaan nasional,bahasa Indonesia ‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bngga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.Sebagai lambang identitas nasional, bahasa Indonesia merupakan ‘lambang’ bangsa Indonesia. Ini beratri, dengan bahasa Indonesia akan dapat diketahui siapa kita, yaitu sifat, perangai, dan

Page 3: Sejarah Bahasa Indonesia

watak kita sebagai bangsa Indonesia. Karena fungsinya yang demikian itu, maka kita harus menjaganya jangan sampai ciri kepribadian kita tidak tercermin di dalamnya. Jangan sampai bahasa Indonesia tidak menunjukkan gambaran bangsa Indonesia yang sebenarnya.

Dengan fungsi yang ketiga memungkinkan masyarakat Indonesia yang beragam latar belakang sosial budaya dan berbeda-beda bahasanya dapat menyatu dan bersatu dalam kebangsaan, cita-cita, dan rasa nasib yang sama.

Dengan bahasa Indonesia, bangsa Indonesia merasa aman dan serasi hidupnya, sebab mereka tidak merasa bersaing dan tidak merasa lagi ‘dijajah’ oleh masyarakat suku lain. Apalagi dengan adanya kenyataan bahwa dengan menggunakan bahasa Indonesia, identitas suku dan nilai-nilai sosial budaya daerah masih tercermin dalam bahasa daerah masing-masing.

Hanya ada dua bahasa yang bisa diharapkan menjadi bahasa persatuan yaitu bahasa Jawa dan Melayu. Tapi dari dua bahasa itu, bahasa Melayu lah yang lambat laun akan menjadi bahasa pergaulan atau bahasa persatuan.

Dari uraian di atas tentang Bahasa Indonesia,dapat diketahui betapa pentingnya kita sebagai warga Indonesia terutama generasi muda untuk belajar,memahami,mencintai bahasa Indonesia dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita haruslah bangga menggunakan bahasa Indonesia tentunya dengan ejaan,pengucapan, penulisan secara lisan maupun tulisan yang tepat dan benar sesuai dengan ketentuan-ketentuan penggunaan bahasa Indonesia yang berlaku.Kita tidaklah harus malu atau gengsi dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik kepada semua orang,sebab bahasa Indonesia merupakan identitas diri kita yang menyatakan kepada seluruh orang atau dunia bahwa diri kita adalah warga negara Indonesia.

Dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, kita dapat dengan mudah berkomunikasi dengan masyarakat di seluruh pelosok nusantara yang masing-masing daerah memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya.

Menerapkan dan menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar akan menjadi bukti kecintaan kita kepada bahasa dan negara kita yaitu Indonesia.

Di zaman moderen ini mencintai bahasa bangsa sendiri merupakan kebanggaan besar terutama bangsa Indonesia yang cinta akan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan di seluruh wilayah kepulauan Indonesia.

Dari orang kalangan bawah sampai kalangan atas selalu mengucapkan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-hari. Sebagai orang Indonesia kita harus bangga karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional atau bahasa resmi negara.

Apabila dilihat dari latar belakang sejarahnya, bahasa Indonesia mengalami masa-masa yang cenderung menurun dan naik. Pada saat Imdonesia masih dijajah oleh Belanda, bahasa Indonesia jarang sekali digunakan karena di pemerintahan Belanda hanya menggunakan bahsa Belanda, bahasa Melayu, atau bahasa daerah lainnya.Akan tetapi, ketika Indonesia dijajah oleh Jepang,

Page 4: Sejarah Bahasa Indonesia

bahasa Indonesia mengalami kemajuan sebab pada saat itu pemerintahan Jepang melarang keras digunakannya bahasa-bahasa barat, dan bahasa yang boleh digunakan hanya bahasa Indonesia.

Di era proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia, Ir. Soekarno dan Mohhamad Hatta membacakan teks proklamasi dengan bahasa Indonesia. Berita tentang proklamasi tersebut menyebar hampir ke seluruh penjuru tanah air. Rakyat Indonesia yang mengetahui proklamsai kemerdekaan Indonesia menyambutnya dengan gembira dan lalu berkata “Indonesia merdeka”.

Sekarang, bahasa Indonesia digunakan hampir di seluruh wilayah Indonesia. Dari kota besar hingga pelosok desa orang-orang memakai bahasa Indonesia. Ini merupakan bukti bahwa bahsa Indonesia adalah bahasa luhur, basa yang mempunyai makna tersendiri bagi bangsa Indonesia .

Maka, penggunaan bahasa Indonesia sekarang ini sudah sesuai dengan cita-cita proklamasi yaitu terwujudnya bahasa Indonesia sebagai bahas persatuan orang Indonesia.Sebagai orang Indonesia mari kita menghormati,menjunjung,dan melestarikan bahasa Indonesia. Semoga dengan demikian bahasa Indonesia tetap selalu dikenal hingga akhir zaman.

Sebagai bangsa, kita sudah sepakat memilih bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Sejak dicetuskan pada 2 Mei 1926 dalam Kongres Pemuda I, dan kemudian “disumpahkan” pada 28 Oktober 1928, bahasa Indonesia kemudian jatuh-bangun menjadi bahasa komunikasi di seantero nusantara. Bahasa Indonesia menjadi bahasa resmi, juga bahasa pergaulan sehari-hari. Di Jakarta orang berbahasa Indonesia, di Ternate pejabat berpidato dengan bahasa Indonesia. Tua-muda pun berbahasa Indonesia. Oleh negara, bahasa Indonesia ini kemudian dikawal sedemikian rupa supaya semakin merata dan memenuhi kaidah berbahasa. Ada proses pembakuan yang sistematis digulirkan. Hasilnya berupa Kamus Besar Bahasa Indonesia, Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), Tesaurus Bahasa Indonesia, dan rujukan-rujukan berbahasa Indonesia lainnya, baik keluaran instansi pemerintah seperti Pusat Bahasa, maupun besutan linguis partikelir. Sampai kini pun belum sempurna benar. Masih banyak cacat bahasa di sana-sini yang tak kunjung dilinguisterapi (linguisterapi: terapi berbahasa). Ambil contoh soal ‘k-p-t-s’ yang luruh-tidaknya saat bersetubuh dengan awalan ‘me-’ masih riuh bergemuruh. Ada yang bilang seluruhnya luruh, ada yang sahut khusus serapan dari bahasa asing saja yang luruh. Bahasa Indonesia yang oleh beberapa kalangan diperjuangkan betul kebakuannya tidak akan membeku. Sebab, kebakuan berbahasa lewat bahasa tulis berpotensi menjauhkan kita dari orisinalitas berpikir kreatif. Dan ujungnya, bahasa Indonesia akan menjadi momok bagi penggunanya sendiri.

Mencintai Bahasa Indonesia

Salah satu butir dari sumpah pemuda adalah “mengaku berbahasa satu, bahasa indonesia”. Makna dari berbahasa satu adalah bukan berarti seluruh warga Indonesia harus berbahasa tunggal yaitu bahasa Indonesia dengan meninggalkan bahasa-bahasa daerah yang dimiliki. Tapi melainkan menjunjung tinggi kebesaran bahasa Indonesia sebagai media pemersatu semua suku dan bangsa yang ada di NKRI.Namun pada kenyataannya, jangankan untuk menjunjung tinggi dan mencintai bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional, berbahasa yang baik dan benar saja masih belum bisa. Sering kita mendengar atau membaca bahasa Indonesia yang tidak tepat. Kalau itu terjadi pada percakapan atau surat menyurat secara tidak resmi mungkin tidak akan menjadi masalah, tapi lain halnya

Page 5: Sejarah Bahasa Indonesia

kalau hal itu terjadi pada moment-moment resmi atau penting.Dalam bidang jurnalistik saja, yang notabene para ahli bahasa masih sering ditemui kekeliruan dalam penggunaan bahasa. Sering saya sebagai penulis mendengar bahasa pemeberitaan di TV sangat lucu didengarnya. Contoh : “Banyak gedung sekolah yang kondisinya sangat memperihatinkan dan tidak layak pakai, tapi pemerintah masih belum bisa membenarkan gedung-gedung tersebut”. Hal tersebut merupakan salah satu contoh, bahwa bangsa Indonesia belum seutuhnya mencintai bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Inilah beberapa cara yang bisa dilakukan demi mendapatkan nasionalisme yang luntur itu:

Cara 1: Mendengarkan musik Indonesia

Cara 2: Membaca karya-karya sastrawan Indonesia

Cara 3: Menulis dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Cara 4: Berbicara dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Cara 5: Buka kamus

Cara 6: Bangga saat menggunakan bahasa Indonesia

Cara 7: Miliki teman-teman dengan kemampuan bahasa Indonesia yang lebih baik

Cara 8: Pelajari bahasa asing

Berbahasa sangat erat kaitannya dengan kebebasan seseorang dalam berekspresi. Ekspresi inheren dengan gaya dan kepribadian seseorang yang sangat personal sifatnya. Bangsa ini harus punya sikap untuk mencintai apa yang dimiliki, termasuk bahasa Indonesia yang diakui sebagai bahasa pemersatu di Tanah Air. “Jika kita sekarang menggaungkan pendidikan berkarakter, ya harus jelas bahwa karakter yang dibangun karakter Indonesia. Salah satunya dengan membuat anak-anak muda mencintai bahasa Indonesia dan mampu menggunakannya sebagai alat komunikasi untuk memajukan bangsa dalam pengetahuan,”

“Kita harus yakin dengan berbahasa Indonesia kita tetap bisa berdaya saing global. Tantangan sekarang, bagaimana membuat anak-anak mampu memiliki keterampilan berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dengan fokus pada meningkatkan minat baca dan menulis,”

Bahasa Indonesia bisa menjadi Bahasa Internasional jika bahasa Indonesia juga merupakan sebagai jati diri bangsa Indonesia yang menjadi bahasa Internasional. Melihat perjalanan sejarah yang sangat unik ini, sepantasnya masyarakat Indonesia berbangga hati dan mencintai bahasa Indonesia sebagai bagian yang melekat pada dirinya.

*KESIMPULAN*

Page 6: Sejarah Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928. Bahasa Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945 karena pada saat itu Undang-Undang Dasar 1945 disahkan sebagai Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 disebutkan bahwa Bahasa negara ialah bahasa Indonesia. Sebagai lambang kebanggaan nasional,bahasa Indonesia ‘memancarkan’ nilai-nilai sosial budaya luhur bangsa Indonesia. Dengan keluhuran nilai yang dicerminkan bangsa Indonesia, kita harus bangga dengannya; kita harus menjunjungnya; dan kita harus mempertahankannya. Sebagai realisasi kebanggaan kita terhadap bahasa Indonesia, kita harus memakainya tanpa ada rasa rendah diri, malu, dan acuh tak acuh. Kita harus bngga memakainya dengan memelihara dan mengembangkannya.

Bahasa Indonesia, dapat diketahui betapa pentingnya kita sebagai warga Indonesia terutama generasi muda untuk belajar memahami dan mencintai bahasa Indonesia serta menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Kita haruslah bangga menggunakan bahasa Indonesia tentunya dengan ejaan, pengucapan, penulisan secara lisan maupun tulisan yang tepat dan benar sesuai dengan ketentuan-ketentuan penggunaan bahasa Indonesia yang berlaku. Kita tidaklah harus malu atau gengsi dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik kepada semua orang,sebab bahasa Indonesia merupakan identitas diri kita yang menyatakan kepada seluruh orang atau dunia bahwa diri kita adalah warga negara Indonesia.

Dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, kita dapat dengan mudah berkomunikasi dengan masyarakat di seluruh pelosok nusantara yang masing-masing daerah memiliki bahasa daerah yang berbeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya.

Menerapkan dan menggunakan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari dengan baik dan benar akan menjadi bukti kecintaan kita kepada bahasa dan negara kita yaitu Indonesia. Di zaman moderen ini mencintai bahasa bangsa sendiri merupakan kebanggaan besar terutama bangsa Indonesia yang cinta akan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia digunakan di seluruh wilayah kepulauan Indonesia. Dari orang kalangan bawah sampai kalangan atas selalu mengucapkan bahasa Indonesia untuk berkomunikasi sehari-hari. Sebagai orang Indonesia kita harus bangga karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional atau bahasa resmi negara. Tetapi bangsa Indonesia ada juga yang belum seutuhnya mencintai bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu. Maka, kita harus menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan cita-cita proklamasi yaitu terwujudnya bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan orang Indonesia.Sebagai orang Indonesia mari kita menghormati,menjunjung,dan melestarikan bahasa Indonesia. Semoga dengan demikian bahasa Indonesia tetap selalu dikenal hingga akhir zaman.