sejarah dan perkembangan serta manfaat
DESCRIPTION
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SERTA MANFAATT MESIN POLMEDTRANSCRIPT
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN SERTA MANFAAT
KELAPA SAWIT
MAKALAH
Ditulis Untuk Memenuhi Tugas TPKS
Spesialisasi Mesin Perawatan
Program Studi Teknik Mesin
OLEH : KELOMPOK 1
1. IMMANUEL H. SARAGIH NIM : 10050121512. FRANKLIN P. SIREGAR NIM : 10050121383. WILSEN LATUNDA GINTING NIM : 10050122034. JULIUS ANDRI ANTO NIM : 10050133095. DEDY BOY PANGARIBUAN NIM : 1005012128
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI MEDAN
MEDAN
2012
KATA PENGANTAR
Segala Puji Syukur kepada TUHAN YANG MAHA ESA karena atas
berkat dan rahmat-Nya kelompok kami bisa menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini disusun agar pembaca mengetahui “Sejarah Dan
Perkembangan Kelapa Sawit”. Makalah ini kami buat dari pengamatan berbagai
sumber.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih belum
sempurna. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan kepada
pembaca.
Penulis
KELOMPOK 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
DAFTAR GAMBAR iv
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1B. Perumusan Masalah 1C. Tujuan 2D. Manfaat 2E. Teknik Pengumpulan Data 2
BAB II SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TANAMAN 3
KELAPA SAWIT
A. Asal-Usul Tanaman Kelapa Sawit 3B. Sejarah dan Perkembangan Tanaman Kelapa Sawit 4
di Indonesia
BAB III MANFAAT KELAPA SAWIT 7
BAB IV KARAKTERISTIK TANAMAN KELAPA SAWIT 12
BAB V KARAKTERISTIK MINYAK KELAPA SAWIT 16
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Kelapa Sawit Varietas Deli-Dura 4
Gambar 2 Manfaat daging buah dan biji kelapa sawit 8
Gambar 3 Cangkang kelapa sawit 9
Gambar 4 Bagan Manfaat Cangkang Kelapa Sawit 10
Gambar 5 Bagan Manfaat dari kelapa sawit 11
Gambar 6 Kelapa sawit Nigrescens 13
Gambar 7 Kelapa sawit Albescens 14
Gambar 8 Kelapa Sawit Virencens 14
Gambar 9 Pembagian Kelapa Sawit berdasarkan besar tipisnya 15
cangkang
Gambar 10 Tabel ukuran asam lemak minyak kelapa sawit 18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil
minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).
Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan
dan perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit.
Kebanyakan orang belum mengetahui tentang kelapa sawit secara
meluas. Diantaranya tentang sejarah, perkembangan dan manfaat kelapa
sawit. Oleh karena itu, maka kami mencoba membuat sebuah makalah
tentang kelapa sawit.
B. Perumusan Masalah
Dalam pembuatan makalah ini dipaparkan beberapa hal mengenai
tentang kelapa sawit. Untuk memfokuskan pembahasan tersebut maka
ditetapkanlah atau ditarik beberapa masalah-masalah yang ada tentang
sejarah dan perkembangan kelapa sawit.
Batasan-batasan masalah yang akan dibahas antara lain :
1. Bagaimana sejarah dan perkembangan kelapa sawit ?
2. Apa sajakah manfaat dari tanaman kelapa sawit ?
3. Bagaimana karakteristik tanaman kelapa sawit ?
4. Bagaimana karakteristik minyak kelapa sawit ?
1
C. Tujuan
Adapaun tujuan penulisan makalah ini yakni :
1. Untuk membantu pembaca mengetahui sejarah dan perkembangan
kelapa sawit.
2. Mampu mengenali dan menganalisa bagaimana karakteristik
tanaman kelapa sawit yang bagus.
3. Mengetahui bagaimana karakteristik minyak tanaman kelapa sawit.
4. Mengetahui manfaat tanaman kelapa sawit.
D. Manfaat
Makalah ini diharapkan berguna bagi :
1. Penulis sendiri. Dimana dalam penulisan makalah ini dapat
menambah wawasan tentang tanaman kelapa sawit.
2. Pembaca, dimana jika pembaca menbaca makalah ini dapat
menambah wawasan sipembaca tentang tanaman kelapa sawit.
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Melakukan diskusi dengan teman satu kelompok.
2. Pengambilan data dari internet.
2
BAB II
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TANAMAN KELAPA SAWIT
A. ASAL-USUL TANAMAN KELAPA SAWIT
Kelapa sawit diperkirakan berasal dari Nigeria, Afrika Barat. Namun ada
juga tanaman tersebut berasal dari Amerika, yakni dari Brazilia. Zeven
menyatakan bahwa tanaman kelapa sawit berasal dari daratan tersier, yang
merupakan daratan penghubung yang terletak diantara Afrika dan Amerika.
Kedua daratan ini kemudian terpisah oleh lautan menjadi benua Afrika dan
Amerika sehingga tempat asal komoditas kelapa sawit ini tidak lagi
dipermasalahkan orang.
Di luar benua Afrika, kelapa sawit mulai diperhitungkan sebagai tanaman
komoditas ( penghasil produk dagangan ) sejak Revolusi Industri bergaung
keras di Eropa. Saat itu, di Eropa mulai bermunculan industri atau pabrik
(antara lain industry sabun dan margarin) yang membutuhkan bahan
mentah/bahan baku untuk operasionalnya.
Saat ini kelapa sawit telah berkembang pesat di Asia Tenggara,
khususnya di Indonesia dan Malaysia, dan justru bukan di Afrika Barat atau
Amerika yang dianggap sebagai daerah asalnya. Masuknya bibit kelapa sawit ke
Indonesia pada tahun 1884 hanya sebanyak 4 batang yang berasal dari Bourbon
( Mauritus ) dan Amsterdam. Keempat batang bibit kelapa sawit tersebut
ditanam di kebun Raya Bogor dan selanjutnya disebarkan ke Deli Sumatera
Utara. Maka dikenallah jenis sawit "Deli Dura".
3
Gambar 1
Kelapa Sawit Varietas Deli-Dura
B. SEJARAH DAN PERKEMBANGAN TENAMAN KELAPA
SAWIT DI INDONESIA
Menurut Hunger (1924) pada tahun 1869 Pemerintahan Kolonial Belanda
mengembangkan tanaman kelapa sawit di kabupaten Muara Enim dan pada
pada tahun 1970 di Musi Hulu propinsi Sumatera Selatan.
Pelopor perkebunan kelapa sawit di Indonesia adalah Adrien Hallet yang
berasal dari Belgia. Beliau pada tahun 1911 membudidayakan kelapa sawit
secara komesial dalam perkebunan Sungai Liput (Aceh) dan Pulu Raja
(Asahan).
Pada masa penjajahan Belanda pertumbuhan perkebunan besar tanaman
kelapa sawit berkembang sangat cepat sehingga menguntungkan perekonomian
pemerintahan Belanda.
Pada masa penjajahan Jepang 1942, pemerintah pendudukan meneruskan
perkebunan kelapa sawit ini dan hasilnya dikirim ke Jepang sebagai bahan
mentah industri perang. Kemudian semua terhenti karena terjadinya serangan
4
sekutu pada tahun 1943. Pada tahun 1947 Pemerintah Belanda merebut kembali
dua pertiga dari perkebunan yang pernah dikuasai kelaskaran. Kemudian
menjelang akhir tahun 1948 maskapai-maskapai perkebunan asing hampir
memperoleh perkebunan mereka masing-masing dan menjadi milik mereka
kembali. Pada akhir tahun 1957 seluruh perusahaan milik maskapai Belanda
diambil alih oleh Pemerintah Indonseia. Namun milik perusahaan Inggris,
Prancis, Belgia, dan Amerika dikembalikan lagi kepada miliknya pada akhir
Desember 1967.
Pada masa pemerintahan Orde Lama relatif perkebunan sawit sangat
terlantar, karena tidak ada peremajaan dan rehabilitasi pabrik. Akibatnya
produksi sangat menurun drastis dan kedudukan Indonesia di dipasar
internasional sebagai pemasok minyak sawit nomor satu terbesar sejak tahun
1966 telah digeser oleh Malaysia hingga sekarang ini.
Pada masa Orde baru telah mulai membangun kembali perkebunan
kelapa sawit secara besar-besaran dengan mengadakan peremajaan dan
penanaman baru. Selanjutnya pemerintah telah bertekad pula membangun
perkebunan kelapa sawit dengan mengembangkan melalui berbagai pola.
Sejak 1975 muncul berbagai pola pengembangan kelapa sawit seperti pola Unit
Pelaksana Proyek (UPP) dan Proyek Pengembangan Perkebunan Rakyat
Sumatera Utara (P3RSU). Kemudian proyek PIRBUN (Perusahaan Inti Rakyat
Perkebunan) sejak 1977/1978, antara lain: PIR Khusus, PIR Berbantuan.
Selanjutnya sejak tahun 1986 muncul lagi PIR TRANS. Sejak 1984 berdasarkan
Surat Keputusan Mentri Pertanian No.853/1984, pengembangan perkebunan
besar kelapa sawit dilakukan dengan pola PIR. Pembangunan perkebunan
diarahkan dalam rangka menciptakan kesempatan keja, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat dan sektor penghasil devisa Negara.
Pemerintah terus mendorong pembukaan lahan baru untuk perkebunan.
Sampai pada tahun 1980, luas lahan mencapai 294.560 Ha dengan produksi
CPO (Crude Palm Oil) sebesar 721.172 ton. Sejak itu lahan perkebunan kelapa
5
sawit Indonesia berkembang pesat terutama perkebunan rakyat. Hal ini
didukung oleh kebijakan Pemerintah yang melaksanakan program Perusahaan
Inti Rakyat Perkebunan (PIR – BUN).
Luas areal tanaman kelapa sawit terus berkembang dengan pesat di
Indonesia. Luas perkebunan kelapa sawit di Indonesia hingga tahun 1993
diperkirakan telah mencapai 1,6 juta hektar dan jumlah produksi minyak kelapa
sawit Indonesia pada tahun 1993 dalam bentuk CPO berkisar 3,7 juta ton. Hal
ini menunjukkan meningkatnya permintaan akan produk olahannya. Ekspor
minyak sawit (CPO) Indonesia antara lain ke Belanda, India, Cina, Malaysia
dan Jerman, sedangkan untuk produk minyak inti sawit (PKO) lebih banyak
diekspor ke Belanda, Amerika Serikat dan Brasil.
Diperkirakan produksi minyak sawit Indonesia sudah mencapai 280 juta
ton pertahun, atau 30 % dari produksi minyak nabati dunia. Minyak sawit
Indonesia juga sudah menguasai 32 % pasar minyak nabati lainnya, seperti
minyak kedelai dan minyak bunga matahari yang sebelumnya menjadi penguasa
pasar minyak nabati dunia.
6
BAB III
MANFAAT KELAPA SAWIT
Kelapa sawit memiliki berbagai macam manfaat bagi industri pangan
maupun non pangan. Bagian yang paling utama diolah dan dimanfaatkan adalah
bagian daging buah tanaman kelapa sawit. Dalam industri pangan daging buah
tanaman kelapa sawit diolah agar bisa dimanfaatkan menjadi :
1. Minyak goreng ( olein )
2. Margarine
3. Cocoa butter
4. Lemak kue
5. Vanaspati
merupakan minyak lemak yang digunakan untuk berbagai keperluan
dibeberapa negara Timur Tengah dan Indo Pakistan. Tekstur yang
diinginkan berbeda untuk konsumen yang berbeda.
Misalnya : konsumen Negara Pakistan lebih menyukai tekstur Kristal
yang Grainy namun tetap ada kesan berminyak (cair) sedangkan untuk
konsumen Negara India lebih menyukai tekstur grainy, tetapi kering, dan
rapuh/ mudah hancur (crumbly). Vanaspati umumnya memiliki titik leleh
37-390C. Vanaspati dibuat dengan teknologi percampuran antara
Hydrogenated Palm dengan minyak kelapa sawit atau palm stearin
dengan minyak kelapa sawit.
Selain untuk industri pangan, minyak kelapa sawit juga diolah agar bisa
dimanfaatkan menjadi ;
1. Sabun,
2. Deterjen,
7
3. BBM ( biodiesel ),
4. Pelumas,
5. Gliserin,
6. Strearin.
Bukan hanya daging buah kelapa sawit yang diolah dan dimanfaatkan.
Tetapi biji kelapa sawit juga diolah dan dimanfaatkan. Bagian biji sawit yang
digunakan adalah inti biji dan cangkangnya.
Bagian inti biji diolah dan dimanfaat sebagai bahan untuk pembuatan
Minyak Inti ( PKO ). Lalu minyak inti diolah dan dimanfaatkan sebagai bahan
pembuatan minyak goreng, margarine. Selain itu pengolahan inti biji kelapa
sawit menghasilkan bungkil. Bungkil inti sawit (BIS) merupakan salah satu
hasil samping pengolahan inti sawit dengan kadar 45-46% dari inti sawit.
Bungkil dimanfaatkan sebagai sebagai bahan pembuatan pupuk dan pakan
ternak.
Gambar 2
Manfaat daging buah dan biji kelapa sawit
8
Selain inti biji, bagian biji kelapa sawit yang digunakan dan dimanfaatkan
adalah cangkang.
Gambar 3
Cangkang kelapa sawit
Cangkang sawit memiliki banyak kegunaan serta manfaat bagi industri, usaha
dan rumah tangga. Beberapa diantaranya adalah produk bernilai ekonomis
tinggi, yaitu karbon aktif, asap cair, fenol, briket arang, dan tepung tempurung.
Secara garis besar, cangkang sawit yang sering dibicarakan orang, memiliki
kegunaan sebagai berikut:
- Sebagai bahan baku arang (sawit) atau charcoal. Dimana arang yang
dihasilkan dari pengolahan cangkang sawit adalah
Briket Arang ; Briket arang adalah bahan bakar alternatif terbuat dari
bahan baku tempurung kelapa dan bahan kayu lainnya yang telah diolah
menjadi briket dan diharapkan menjadi bahan bakar alternatif pilihan
yang dibutuhkan masyarakat saat ini.
Karbon aktif ; adalah material yang terbuat dari arang batok kelapa yang
dibakar dengan suhu tinggi hingga menjadi arang. Dari hasil
9
pembakaran maka dihasilkanlah karbon aktif. Karbon aktif sering
digunakan untuk penyaring menjernikan air.
Asam organik ; adalah senyawa organik dari hasil pengolahan cangkang
kelapa sawit yang memiliki derajat keasaman.
- Sebagai bahan bakar untuk boiler.
- Bahan campuran untuk makanan ternak.
- Cangkang sawit dipakai sebagai pengeras jalan/pengganti aspal, khususnya di
perkebunan sawit.
Gambar 4
Bagan Manfaat Cangkang Kelapa Sawit
10
Tandan kelapa sawit juga diolah dan manfaat. Tandan kelapa sawit diolah
dan dimanfaatkan untuk ;
1. Untuk bahan pembuatan pupuk.
2. Particle Bord.
Particle bord adalah papan yang tersusun atas partikel-partikel kayu atau
tandan kelapa sawit.
3. Kompos.
Semua manfaat dari bagian-bagian kelapa sawit tersebut dapat dilihat dari
gambar bagan dibawah ini.
Gambar 5
Bagan Manfaat dari kelapa sawit
11
BAB IV
KARAKTERISTIK TANAMAN KELAPA SAWIT
Tanaman kelapa sawit memiliki karakteristik atau ciri-ciri yang terdapat disetiap bagian tanaman kelapa sawit. Ciri-ciri tanaman kelapa sawit antara lain sebagai berikut ;
A. DaunDaun kelapa sawit merupakan daun majemuk. Daun berwarna hijau
tua dan pelapah berwarna sedikit lebih muda. Penampilannya sangat
mirip dengan tanaman salak, hanya saja dengan duri yang tidak terlalu
keras dan tajam.
B. Batang
Batang tanaman kelapa sawit diselimuti bekas pelapah hingga umur
12 tahun. Setelah umur 12 tahun pelapah yang mengering akan
terlepas sehingga menjadi mirip dengan tanaman kelapa.
C. Akar
Akar serabut tanaman kelapa sawit mengarah ke bawah dan samping.
Selain itu juga terdapat beberapa akar napas yang tumbuh mengarah
ke samping atas untuk mendapatkan tambahan aerasi.
D. Bunga
Bunga jantan dan betina terpisah dan memiliki waktu pematangan
berbeda sehingga sangat jarang terjadi penyerbukan sendiri. Bunga
jantan memiliki bentuk lancip dan panjang sementara bunga betina
terlihat lebih besar dan mekar.
12
E. Buah
Buah sawit mempunyai warna bervariasi dari hitam, ungu, hingga
merah tergantung bibit yang digunakan. Buah bergerombol dalam
tandan yang muncul dari tiap pelapah. Buah terdiri dari tiga lapisan:
a) Eksoskarp, bagian kulit buah berwarna kemerahan dan licin.
b) Mesoskarp, serabut buah
c) Endoskarp, cangkang pelindung inti
Inti sawit merupakan endosperm dan embrio dengan kandungan
minyak inti berkualitas tinggi.
Dari karakteristik tanaman kelapa sawit tersebut, maka berdasarkan warna
buahnya tanaman kelapa sawit terbagi atas 3 bagian, yaitu ;
A. Nigrescens ; yaitu buahnya berwarna violet sampai hitam waktu muda dan
menjadi merah-kuning (orange) sesudah matang.
Gambar 6
Kelapa sawit Nigrescens
13
B. Albescens ; yaitu buah muda berwarna kuning pucat, tembus cahaya karena
mengandung sedikit karotein.
Gambar 7
Kelapa sawit Albescens
C. Virescens ; yaitu buahnya berwarna hijau waktu muda dan sesudah matang
berwarna merah-kuning (orange). Varitas Nigerches adalah varietas yang biasa
dipakai pada tanaman komersil. Sedangkan yang varietas lain dipakai untuk tujuan
penelitian dan pemuliaan tanaman.
Gambar 8
Kelapa Sawit Virencens
14
Selain menurut warna buahnya, kelapa sawit dapat dikelompokan
menurut besar tipisnya cangkang. Berdasarkan besar tipisnya cangkang
tanaman kelapa sawit dapat dielompokkan menjadi 4 yaitu ;
1. Dura, merupakan kelapa sawit yang mempunyai cangkang tebal. Ketebalan
cangkang tidak diinginkan oleh perusahaan pengolahan kelapa sawit karena
dianggap memperpendek umur mesin pengolah. Keunggulan dari jenis dura adalah
tandan buahnya besar-besar dankandungan minyak per tandannya berkisar 18%.
Kelapa sawit jenis dura mempunyai alelahomozigot dominan yang membuatnya
menghasilkan cangkang yang tebal.
2. Pisifera, buahnya tidak memiliki cangkang namun bunga betinanya steril
sehingga sangat jarang menghasilkan buah. Tanaman jenis ini mempunyai alela
homozigott resesif sehingga tidak membentuk cangkang. Beberapa jenis pisifera
mempunyai kemampuanfertile dan mampu berkembang biak.
3. Tenera, merupakan hasil perkawinan antara dura dan pisifera. Tenera memiliki
ketebalancangkang diantara keduanya. Selain itu jenis Tenera mempunyai
kandungan minyak paling tinggi dari varietas lainnya. Tenera mempunyai alela
heterozigot.
4. Varitas Macrocarya dengan tebal cangkang 4 ± 8.5 mm dan daging buah
hanya 0.75 -2.5mm saja.
Gambar 9
Pembagian Kelapa Sawit berdasarkan besar tipisnya cangkang
15
BAB V
KARAKTERISTIK MINYAK KELAPA SAWIT
A. Standar Mutu Minyak Kelapa
Mutu minyak kelapa sawit dapat dibedakan menjadi dua arti, pertama,
benar‐benar murni dan tidak bercampur dengan minyak nabati lain. Mutu
minyak kelapa sawit tersebut dapat ditentukan dengan menilai sifat‐sifat
fisiknya, yaitu dengan mengukur titik lebur angka penyabunan dan bilangan
yodium. Kedua, pengertian mutu sawit berdasarkan ukuran. Dalam hal ini
syarat mutu diukur berdasarkan spesifikasi standar mutu internasional yang
meliputi kadar ALB, air, kotoran, logam besi, logam tembaga, peroksida, dan
ukuran pemucatan. Kebutuhan mutu minyak kelapa sawit yang digunakan
sebagai bahan baku industri pangan dan non pangan masing‐masing berbeda.
Oleh karena itu keaslian, kemurnian, kesegaran, maupun aspek higienisnya
harus lebih Diperhatikan. Rendahnya mutu minyak kelapa sawit sangat
ditentukan oleh banyak faktor. Faktor‐faktor tersebut dapat langsung dari sifat
induk pohonnya, penanganan pascapanen, atau kesalahan selama pemrosesan
dan pengangkutan. Dari beberapa faktor yang berkaitan dengan standar mutu
minyak sawit tersebut, didapat hasil dari pengolahan kelapa sawit, seperti di
bawah ini :
a) Crude Palm Oil
b) Crude Palm Stearin
c) RBD Palm Oil
d) RBD Olein
e) RBD Stearin
f) Palm Kernel Oil
16
g) Palm Kernel Fatty Acid
h) Palm Kernel
i) Palm Kernel Expeller (PKE)
j) Palm Cooking Oil
k) Refined Palm Oil (RPO)
l) Refined Bleached Deodorised Olein (ROL)
m) Refined Bleached Deodorised Stearin (RPS)
n) Palm Kernel Pellet
o) Palm Kernel Shell Charcoal
Syarat mutu inti kelapa sawit adalah sebagai berikut:
a) Kadar minyak minimum (%): 48; cara pengujian SP‐SMP‐13‐1975
b) Kadar air maksimum (%):8,5 ; cara pengujian SP‐SMP‐7‐1975
c) Kontaminasi maksimum (%):4,0; cara pengujian SP‐SMP‐31‐19975
d) Kadar inti pecah maksimum (%):15; cara pengujian SP‐SMP‐31‐1975
Minyak kelapa sawit dan inti minyak kelapa sawit merupakan susunan
dari fatty acids, esterified, serta glycerol yang masih banyak lemaknya. Didalam
keduanya tinggi serta penuh akan fatty acids, antara 50% dan 80% dari masing‐masingnya. Minyak kelapa sawit mempunyai 16 nama carbon yang penuh asam
lemak palmitic acid berdasarkan dalam minyak kelapa minyak kelapa sawit
sebagian besar berisikan lauric acid. Minyak kelapa sawit sebagian besarnya
tumbuh berasal alamiah untuk tocotrienol, bagian dari vitamin E. Minyak
kelapa sawit didalamnya banyak mengandung vitamin K dan magnesium.
Napalm namanya berasal dari naphthenic acid, palmitic acid dan
pyrotechnics atau hanya dari cara pemakaian nafta dan minyak kelapa sawit.
17