sejarah gadai
TRANSCRIPT
-
7/28/2019 sejarah gadai
1/8
BAB I
TEORI DAN PELAKSANAAN GADAI DALAM PERSPEKTIF
KONVENSIONALI. PENGERTIAN PEGADAIAN
Pengertian Gadai menurut Susilo (1999) adalah : Suatu hak yangdiperoleh oleh
seseorang yang mempunyai piutang atas suatu barangbergerak. Barang bergerak tersebutdiserahkan kepada orang yangberpiutang oleh seorang yang mempunyai hutang atau oleh
orang lain atasnama orang yang mempunyai hutang. Seorang yang berutang
tersebutmemberikan kekuasaan kepada orang yang berpiutang untuk menggunakanbarang
bergerak yang telah diserahkan untuk melunasi hutang apabila pihakyang berhutang tidak
dapat melunasi kewajibannya pada saat jatuh tempo.Pegadaian merupakan sebuah BUMN di
Indonesia yang usaha intinya adalahbidang jasa penyaluran kredit kepada masyarakat atas
dasar hukum gadai. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa gadai adalah suatu hak
yang diperoleh oleh orang yang berpiutang atas suatu barang yang bergerak.
diserahkan oleh orang yang berhutang sebagai jaminan hutangnya danbarang tersebut
dapat dijual (dileleng) oleh yang berpiutang bila yangberhutang tidak dapat melunasi
kewajibannya pada saat jatuh tempo.Sedangkan Perusahaan Umum Pegadaian adalah BadanUsaha Milik Negara(BUMN) yang berfungsi memberikan pembiayaan dala, bentuk
penyalurandana kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadai.
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN PEGADAIAN
Pegadaian atau Pawn Shop merupakan lembaga perkreditan dengansistem gadai.
Lembaga semacam ini pada awalnya berkembang di Italia yangkemudian dipraktikkan di
wilayah-wilayah Eropa lainnya, misalnya Inggris danBelanda. Sistem gadai tersebut
memasuki Indonesia dibawa dandikembangkan oleh orang Belanda (VOC), yitu sekitar abad
ke19.
Bentuk usaha pagadaian di Indonesia berawal dari Bank Van Leningpada masa VOC
yang mempunyai tugas memberikan pinjaman uang kepadamasyarakat dengan jaminan gadai.Sejak itu bentuk usaha pegadaian telahmengalami beberapa kali perubahan sejalan dengan
perubahan peratuaran-peraturan.
Pada mulanya usaha pegadaian di Indonesia dilaksanakan oleh pihakswasta,
kemudian pada awal abad ke-20 oleh Gubernur Jendral HindiaBelanda
melaluiStaatblad tahun 1901 Nomor 131 tertanggal 12 Maret 1901didirikan rumah gadai
pemerintahan (Hindia Belanda) di Sukabumi JawaBarat. Dengan dikeluarkannya peraturan
tersebut, maka pelaksanaan gadaidilakukan oleh Pemerintahan Hindia Belanda sebagaimana
diatur dalam Staatblad tahun 1901 Nomor 131.
Selanjutnya, denganStaatblad 1930 NO. 266 Rumah Gadai tersebutmendapatkan
status Dinas Pegadaian sebagai Perusahaan Negara dalam artiundang-undang perusahaan
Hindia Belanda (Lembaran Negara HindiaBelanda 1927 No. 419).
Pada masa selanjutnya, pegadaian milik pemerintahan tetap diberifasilitas monopoli atas
kegiatan pegadaian di Indonesia. Dinas pegadaianmengalami beberapa kali perubahan
bentuk Badan Hukum, sehingga akhirnya pada tahun 1990 menjadi Perusahaan
Umum. Pada tahun 1960Dinas Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Negara (PN)
Pegadaian,pada tahun 1969 Perusahaan Negara Pegadaian diubah menjadi
PerusahaanJawatan (Perjan) Pegadaian, dan pada tahun 1990 1990 PerusahaanJawatan
Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaianmelalui Peraturan
Pemerintah (PP) Nomor 10 tahun 1990 tanggal 10 April1990. Kantor Pusat Perum Pegadaian
berkedudukan di Jakarta dan di bantuoleh kantor daerah, kantor perwakilan daerah, dan katorcabang.
-
7/28/2019 sejarah gadai
2/8
Tugas, Tujuan dan Fungsi PegadaianSebagai lembaga keuangan non bank milik pemerintahan yang berhakmemberikan
pinjaman kredit kepada masyarakat atas dasar hukum gadaiyang bertujuan agar masyarakat
tidak dirugikan oleh lembaga keuangan nonformal yang cenderung memanfaatkan kebutuhan
dana mendesak darimasyarakat, maka pada dasarnya lembaga pegadaian (PerumPegadaian)tersebut mempunyai tugas, tujuan serta fungsi-fungsi pokok sebagai
berikut(Usman, 1995:359) :
a)Tugas Pokok
Tugas pokok Pegadaian yaitu menyalurkan uang pinjaman atas dasarhukum gadai dan usaha-
usaha lain yang berhubungan dengan tujuanpegadaian atas dasar materi.
b) Tujuan Pokok.
Sifat usaha pegadaian pada prinsipnya menyediakan pelayanan bagikemanfaatan umum
sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsippengelolah. Oleh karena itu, pegadaian
pada dasarnya mempunyaitujuan-tujuan pokok sebagai berikut :
1.Turut melaksanakan program pemerintah di bedang ekonomi dan pembangunan nasional
pada umumnya melalui penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum dagai.2.Mencegah praktek pegadaian gelap dan pinjaman tidak wajar
c) Fungsi Pokok
Fungsi pokok pegadaian adalah sebagai berikut :
1.Mengelolah penyaluran uang pinjaman atas dasar hukum gadai dengan cara mudah, cepat,
aman, dan hemat.
2.Menciptakan dan mengembangkan usah-usaha lain yang menguntungkan bagi pegadaian
maupunn masyarakat.
3.Mengelola keuangan, perlengkapan, kepegawaian. Pendidikan dan pelatihan.
4.Mengelola organisasi, tata kerja dan tata laksana pegadaian.
5.Melakukan penelitian dan pengembangan serta mengawasi pengelolaan pegadaian.
Struktur Organisasi Pegadaian
Perum Pegadian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negarayang bernaung di
bawah Departemen Keuangan. Sehingga, yang berhakmengusulkan pengangkatan dan
pemberhentian anggota Direksinya kepadaPresiden adalah Menteri Keuangan.
Selain mengusulkan pengangkatan dan pemberentian dewan Direksi,dalam
melaksanakan fungsi pengawasannya Menteri Keuangan juga dapatmengusulkan
pengangkatan dan pemberentian anggota-anggota DewanPengawas (Komisaris) Perum
Pegadaian. Menurut ketentuannya DewanKomisaris minimal dapat dijabat oleh dua orang
dan maksimal lima orangyang terdiri dari ketua dan anggota. Dewan Komisaris
bertanggungjawabpenuh atas pelaksanaan pengawasan kepada Menteri Keuangan.Masajabatan Dewan komisaris selama tiga tahun dan dapat diangkat kembali.
Para pihak (pemberi dan penerima gadai) maisng-masing mempunyaihak dan
kewajiban yang harus dipenuhi. Sedangkan hak dan kewajibanadalah sebagai berukut
(Dahlan, 2000:383) :
a.Hak dan Kewajiban Pemegang Gadai
1)Hak Pemegang Gadai
a)Pemegang gadai berhak untuk menjual barang yang digadaikan,
yaitu apabila penberi gadai pada saat jatuh tempo atau pada waktuyang ditentukan tidak dapat
memenuhi kewajibannya sebagaiorang yang berhutang. Sedang hasil penjualan barang
jaminantersebut diambil sebagai untuk melunasi hutang pemberi gadai dansisanya
dikembalikan kepadanya.
-
7/28/2019 sejarah gadai
3/8
b)Pemegang gadai berhak mendapatkan penggantian biaya yang telah dikeluarkan untuk
menjaga keselamatan barang jaminan
c)Selama hutangnya belum dilunasi, maka pemegang gadai berhak untuk manahan barang
jaminan yang diserahkan oleh pemberi gadai (hak retentie).
2)Kewajiban Pemegang Gadai
a)Pemegang gadai berkewajiban bertanggung jawab atas hilangnyaatau merosotnya hargabarang yang digadaikan jika itu semua ataskelalaiannya.
b)Pemegang gadai tidak diperbolehkan menggunakan barang-barang
yang digadaikan untuk kepentingan sendiri.
c)Pemegang gadai berkewajiban untuk memberi tahu kepada pemberi dagai sebelum
diadakan pelelangan barang gadai.
b.Hak dan Kewajiban Pemberi Gadai
1.Hak Pemberi Gadai.
a)Pemberi gadai mempunyai hak untuk mendapatkan kembali barang miliknya setelah
pemberi gadai melunasi hutannya.
b)Pemberi gadai berhak menuntut ganti rugi dari kerusakan dan hilangnya barang gadai bila
hal itu disebabkan oleh kelalaian pemegang gadai.
c)Pembari gadai berhak untuk mandapatkan sisa dari penjualan barangnya setelah dikurangi
biaya pelunasan hutang, bunya dan biaya lainya.
d)Pemberi gadai berhak meminta kembali barangnya bila pemegang gadai telah
jelasmenyalahgunakan barangnya.
2.Kewajiban Pemberi Gadai
a)Pemberi gadai berkewajiban untuk melunasi hutang yang telah diterimanya dari pemegang
gadai dalam tenggang waktu yang telahditentukan termasuk bunga dan biaya lain yang telah
ditentukanpemegang gadai.
b)Pemberi gadai berkewajiban merelakan penjualan atau barang gadai miliknya, apabila
dalam jangka yang telah ditentukan pemberi gadai tidak dapat melunasi hutangnya kepada
pemegang gadai.
VI.Berakhirnya Hak Gadai
Suatu perjanjian hutang piutang pada dasarnya tidak ada yang bersifatlanggeng,
artinya perjanjian tersebut sewaktu-waktu akan dapat berakhir ataubatal, demikian pula
dengan perjanjian gadai. Namun batalnya hak gadaiakan sangat berbeda dengan hak-hak lain.
Sedangkan menurut Dahlan(2000), bahwa hak gadai dikatakan batal apabila :
a.Hutang piutang yang telah terjadi telah dibayar dan dilunasi.
b. Barang gadai keluar dari kekuasaan pemberi gadai, yaitu bukan lagi
menjadi hak milik pemberi gadai.
c.Para pihak tidak melaksanakan yang menjadi hak dan kewajiban masing-
masing.
d.Barang gadai tetap dibiarkan dalam kekuasaan pemberi gadai ataupun
yang kembalinya atas kemauan yang berpiutang.
PELAKSANAAN GADAI DI PERUM PEGADAIAN
I.Kegiatan Usaha Pegadaian
Kegiatan usaha Perum Pegadaian pada umumnya meliputi dua hal, yaitu
Penghimpunan Dana pengunaan dana (Susilo, 1999:1818).
a. Penghimpunan Dana
Dana yang diperlukan di Perum Pegadaian untuk melakukan kegiatan
usahanya berasal dari :
1.Pinjaman jangka pendek dari perbankan.
-
7/28/2019 sejarah gadai
4/8
Dana jangka pendek sebagian besar adalah dalam bentuk pinjamanjangka pendek dari
perbankan (sekitas 80% dari total dana jangka pendekyang dihimpun).
2.Pinjaman jangka pendek dari pihak lain.
Pinjaman dana jangka pendek dari pihak lain biasanya diperoleh darihutang kepada rekanan,
hutang kepada nasabah, hutang pajak, dan lain-lain.
3. Penerbitan obligasi.Untulk memperoleh atau menghimpun dana Perum Pegadaian pernahmenerbitkan obligasi
sebanyak dua kali, yaitu tahun 1993 dan pada tahun1994 yang jangka waktunya masing-
masing lima tahun.
4. Modal sendiri.
Modal sendiri yang dimilki oleh Perum Pegadaian terdiri dari :
a)Modal awal, yaitu kekayaan negeri di luar APBN.
b)Penyertaan modal pemerintah.
c) Laba ditahan, laba ditahan ini merupakan akumulasi laba sejak
perusahaan Perum Pegadaian berdiri.
b. Penggunaan Dana.
Dana yang berhasil dihimpun akan digunakan untuk mendanaikegiatan usaha PerumPegadaian. Dana tersebut antara lain digunakan untukhal-hal berikut :
1)Uang kas dan dana likuid lain.
2)Pendanaan kegiatan operasional
3) Pembelian dan pengadaan berbagai macam bentuk aktiva tetap dan inventaris.
4) Penyaluran dana.
5) Investasi lain
II.Produk dan Jasa Pegadaian
Sebagai lembaga keuangan non bank yang berfungsi majemuk,maka di dalam menjalankan
kegiatan usahanya Perum Pegadaian mempunyaibeberapa produk dan jasa yang dapat
dimanfaatkan, yaitu meliputi :
a.Pemberian pinjaman atas dasar hokum gadai.
b.Penaksiran nilai barang
c. Penitipan barang.
d. Jasa lain.
III.Penggolongan Uang Pinjaman
Setiap calon nasabah yang ingin mendapatkan uang pinjaman dariPerum
Pegadaian diwajibkan untuk membawa barang sebagai jaminan atashutang yang akan
diterimanya. Mengenai besarnya jumlah pinjaman yang akandiberikan oleh Perum Pegadaian
adalah disesuaikan dengan nilai taksiran daribarang yang dijadikan sebagai jaminan tersebut.
Sedangkan penggolongan uangpinjaman yang diberikan kepada nasabah berdasarkan SK.Direksi Nomor :020/OP.1.0021/2001 tentang perugahan tariff sewa modal adalah sebagai
berikut:a. Golongan A.
Jumlah pijaman antara Rp. 5.000,- sampai dengan Rp. 40.000,- adalahmasuk dalam kategori
Surat Bukti Kredit golongan A. sedangkan jangkawaktunya adalah 120 hari (empat bulan).
b. Golongan B
Jumlah pinjaman antara Rp. 40.500,- sampai dengan Rp. 150.000,- adalahdalam kategori
Surat Bukti Kredit golongan B. sedangkan jangka waktunyaadalah 120 hari (empat bulan).
c. Golongan C
Jumlah pinjaman antara Rp. 151.000,- sampai dengan Rp. 500.000,- adalahdalam kategori
Surat Bukti Kredit golongan C. sedangkan jangka waktunyaadalah 120 hari (empat bulan).
d. Golongan D
-
7/28/2019 sejarah gadai
5/8
Jumlah pinjaman antara Rp. 510.000,- sampai dengan tidak terbatas adalahdalam kategori
Surat Bukti Kredit golongan D. sedangkan jangka waktunyaadalah 120 hari (empat bulan).
IV.Bunga GadaiBiaya sewa modal (bunga) yang harus dibayar oleh nasabah kepadaperum pegadaian
adalah bervariasi. Adapun mengenai rincian besarnya bungayang harus dibayarkan olehnasabah adalah sebagai berikut :
a) Untuk golongan A, besarnya bunga 1.25 %,dengan maksimum sebesar 10%
dan sewa modal yang diperhitungkan minimum lakunya lelang adalah 10%.Sedangkan
nasabah harus membayar sewa modal tersebut setiap 15 harisekali, dengan batas waktu kredit
selama 120 hari atau 4 bulan. Sedangkankeseluruhan bunga yang harus dibayarkan oleh
nasabah sampai jatuh tempoadalah 10% dan nasabah masih harus membayar uang asuransi
antara Rp.200,- sampai dengan Rp. 400.
b) Untuk golongan B, besarnya bunga 1.5 %,dengan maksimum sebesar 12%
dan sewa modal yang diperhitungkan minimum lakunya lelang adalah 12%.Sedangkan
nasabah harus membayar sewa modal tersebut setiap 15 harisekali, dengan batas waktu kredit
selama 120 hari atau 4 bulan. Sedangkankeseluruhan bunga yang harus dibayarkan olehnasabah sampai jatuh tempoadalah 12% dan nasabah masih harus membayar uang asuransi
antara Rp.1000,- sampai dengan Rp. 2000.
c) Untuk golongan C, besarnya bunga 1.75 %,dengan maksimum sebesar 14%
dan sewa modal yang diperhitungkan minimum lakunya lelang adalah 14%.Sedangkan
nasabah harus membayar sewa modal tersebut setiap 15 harisekali, dengan batas waktu kredit
selama 120 hari atau 4 bulan. Sedangkankeseluruhan bunga yang harus dibayarkan oleh
nasabah sampai jatuh tempoadalah 14% dan nasabah masih harus membayar uang asuransi
antara Rp.5000,- sampai dengan Rp. 12.000.
d) Untuk golongan D, besarnya bunga 1.75 %,dengan maksimum sebesar 14% dan sewa modal yang diperhitungkan minimum lakunya lelang adalah 14%.Sedangkan nasabah harus membayar sewa modal
tersebut setiap 15 harisekali, dengan batas waktu kredit selama 120 hari atau 4 bulan. Sedangkankeseluruhan bunga yang harus
dibayarkan oleh nasabah sampai jatuh tempoadalah 14% dan nasabah masih harus membayar uang asuransi antara Rp200,-
sampai dengan Rp. 400 dan nasabah masih harus membayar uangasuransi sebesar 0,5% x Uang Pinjaman Minimum sampai
dengan Rp.25.000,-
V.Kategori Barang GadaiPada dasarnya, hampir semua barang bergerak dapat digadaikan diPerum Pegadaian.
Namun ada juga barang-barang bergerak tertentu yang tidakdapat digadaiakan. Jenis barang-
barang bergerak yang dapat diterima sebagaibarang jaminan di perum pegadaian yaitu antara
lain (Marzuki, 1995:360) :
a)Barang-barang perhiasan : emas, perak, intan, mutiara, dan lain-lain.
b)Barang-barang elektronik : tv, kulkas, radio, video, tape, recorder, dan lain-lain.c)Kendaraan : sepeda, motor, mobil.
d)Barang-barang rumah tangga : barang-barang pecah belah.
e)Mesin : mesin jahit, mesin ketik, dal lain-lain.
f)Tekstil : kain batik, permadani.
g)Barang-barang lain yang dianggap bernilai.
Adapun barang-barang yang tidak dapat dijadikan jaminan karena
keterbatasan tempat penyimpanan, sumber daya menusia di Perum Pegadaian
adalah sebagai berikut :
a)Binatang ternak : kerbau, sapi, kambing, dan lain-lain.
b)Hasil bumi : padi, jagung, ketela pohon, dan lain-lain.
c)Barang dagangan dalam jumlah besar.d)Barang-barang yang cepat rusak, busuk atau susut.
-
7/28/2019 sejarah gadai
6/8
e)Barang-barang yang amat kotor.
f)Kendaraan yang sangat besar.
g)Barang-baragn seni yang sulit ditaksir.
h)Barang-barang yang mudah terbakar.
i)Barang-barang jenis senjata, amunisi, dan mesiu.
j)Barang-barang yang disewa belikan.k)Barang-barang milik pemerintah.
l) Barang-barang illegal.
VI.Prosedur Penaksiran Barang GadaiAdapunmenurut Susilo (1999) pedoman penaksiran yang dikelompokkan atas dasar jenis
barangnya adalah sebagai berikut :
a) Barang Kantong
1. Emas
a. Petugas penaksir melihat Harga Pasar Pusat (HPP) dan standartaksiran logam yang telah
ditetapkan oleh kantor pusat. Hargapedoman untuk keperluan penaksiran ini selalu
disesuaiakan denganperkembangan harga yang terjadi.
b.Petugas penaksir melakukan karatase dan berat.
c.Petugas penaksiran menentukan nilai taksiran.
2. Permata
a. Petugas penaksiran melihat standar taksiran permata yang telahditetapkan oleh kantor
pusat. Standar ini selalu disesuaikan denganperkambangan pasar permata yang ada.
b.Petugas penaksiran melakukan pengujian kualitas dan berat permata.
c.Petugas penaksiran menentukan nilai taksiran.
b) Barang Gudang Barang-barang gudang yang dimaksud di sini yaitu meiputi : mobil, motor,
mesin, barang elektronik, tekstil, dan lain-lain.1) Petugas penaksir melihat Harga Pasar Setempat (HPS) dari barang.Harga pedoman
untuk keperluan penaksiran ini selalu disesuaikan denganperkembangan harga yang terjadi.
2) Petugas penaksir menentukan nilai taksir.
VII.Prosedur Pemberian Kredit Gadai
Prosedur untuk mendapatkan dana pinjaman dari perum pegadaian adalah sebagai berikut :
a. Calon nasabah datang langsung ke loket penaksir dan menyerahkan barang yang akan
dijadikan jaminan dan menunujukkan surat bukti diri seperti KTP atau surat kuasa apabila
pemilik barang tidak bisa datang.
b. Barang jaminan tersebut diteliti kualitasnya untuk menaksir dan menetapkanharganya.
Berdasarkan taksiran yang dibuat penaksir, ditetapkan besarnyauang pinjaman yang dapatditerima oleh nasabah. Besarnya nilai uangpinjaman yang diberikan lebih kecil daripada nilai
pasar dari barang yangdigadaikan. Perum Pegadaian secara sengaja mengambil kebijakan
ini gunamencegah munculnya kerugian.
c. Selanjutnya, pembayaran uang pinjaman dilakukan oleh kasir tanpa ada potongan biaya
apapun kecuali potongan premi asuransi.
III.Prosedur Pelunasan Kredit GadaiPelunasan uang pinjaman oleh nasabah prosedurnya adalah sebagai berikut :
a.Nasabah membayarkan uang pinjaman dan ditambah sewa modal (bunga)langsung kepada
kasir disertai dengan bukti surat gadai.
b.Barang dikeluarkan oleh petugas penyimpanan barang.c.Barang yang digadaikan dikembalikan kepada nasabah.
-
7/28/2019 sejarah gadai
7/8
IX.Prosedur Pelelangan Barang GadaiPelaksanaan lelang harus dipilih waktu yang paling baik agar tidakmengurangi hak
nasabah, karena setelah nasabah tidak melunasi hutangnyapada saat jatuh tempo dan tidak
melakukan perpanjangan, maka barangjaminannya akan dilelang dan hasil pelelangan barang
yang digadaikan akandigunakan untuk melunasi seluruh kewajaban nasabah yang terdiri dri :pokokpinjaman, bunga, serta biaya lelang. Sedang pelelangannya adalah sebagaiberikut :
a.Waktunya diumumkan tiga hari sebelum pelaksanaan lelang.
b.Lelang dipimpin oleh kantor cabang (Kepala Cabang).
c.Dibicarakan tata tertib melalui berita acara sebelum pelaksanaan lelang.
d.Pengambilan keputusan lelang adalah bagi mereka yang menawar paling
tinggi
PERDEDAAN TEKNIS ANTARA PEGADAIAN SYARIAH DENGAN PEGADAIN
KONVENSIONAL
Pasokan permodalan Pegadaian Syariah bersumber dari Bank MandiriSyariah. Yang
menguntungkan dari Pegadaian Syariah ini,perhitungannya bukanberdasarkan sewa bunga,
melainkan sewa tempat.
Misalnya Ijarok: upah atausewa tempat. Proses gadenya sama. Perhitungan sewa tempat per
10 hari, tetapiyang beda yaitu akad (perjanjian) berdasarkan harga taksiran barang, dan
bukanberdasarkan uang pinjaman.
Taksiran barang itu bisa dilihat dari golongan barangnya. Penilaian golonganbarang
biasanya dimulai dari Golongan A hingga Golongan H. Landasan kreditSyariah, terang Uwan,
diambil dari Albaquroh 283 dengan Suran Anisah 29.MeskiPegadaian Syariah dilandasi
Al'quran, tapi tidak ada pengkhususan. PegadaianSyariah diperuntukkan semua kalangan.
Semua orang dapat melakukan transaksi diPegadaian Kredit Syariah, ujar Uwan.Selain itu,
juga akan diadakan program juallogam mulia. Logam mulia yang dimaksud yaitu berupaemas batangan. Untuk emasbatangan ini, kata Uwan, sistem kreditnya pun dapat diangsur.
Pengadaan emas
15. batangan ini terjalin, berkat kerjasama Pegadaian dengan PT. Antam (Aneka
Tambang).
Perbedaan Teknis Antara Pegadaian Syariah dengan Pegadaian KonvensionalNo Pegadaian Syariah Pegadaian Konvensional
1. Biaya administrasi berdasarkan barang Biaya administrasi berupaprosentase yang
didasarkanpada golongan barang
2. 1 hari dihitung 5 hari 1 hari dihitung 15 hari
3. Jasa simpanan berdasarkan simpanan Sewa modal berdasaarkan uang pinjaman
4. Bila pinjaman tidak dilunasi,barang jaminan akan dijualkepada masyarakatBila pinjaman tidak dilunasi,barang jaminan dilelang kepadamasyarakat
5.Uang pinjaman 90 persen dari taksiran Uang pinjaman untuk golonganA 92%, sedangkan
untukgolongan BCD 88-86%
6.Penggolongan nasabah D-K-M-I-L Penggolongan nasabah P-N-I-D-L
7. Jasa simpanan dihitung dengan konstanta x taksiran Sewa modal dihitung
denganprosentase x uang pinjaman
8 Maksimal jangka waktu 3 bulan Maksimal jangka waktu 4 bulan
9. Kelebihan uang hasil daripenjualan barang tidak diambiloleh nasabah, diserahkankepada
Lembaga ZIS Kelebihan uang hasil lelangtidak diambil oleh nasabah,tetapi menjadi milik
pegadaian
BAB IV
-
7/28/2019 sejarah gadai
8/8
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian pegadaianadalah suatu
hak yang diperoleh oleh orang yang berpiutang atas suatu barangbergerak yang diserahkan
oleh orang yang berhutang sebagai jaminanhutangnya dan barang tersebut dapat dijual
(dileleng) oleh yang berpiutang bilayang berhutang tidak dapat melunasi kewajibannya padasaat jatuh tempo.
Adapun kegiatan pelaksanaan gadai dalam perum pegadain meliputiSembilan kegiatan,
kegiatan tersebut adalah sebagai berikut : (1) kegiatan usahapegadaian, (2) produk dan jasa
pegadaian, (3) penggolongan uang pinjaman, (4)bunga gadai, (5) kategori barang gadai, (6)
prosedur penaksiran barang gadai,(7) prosedur pemberian kredit gadai, (8) prosedur
pelunasan kredit gadai, (9)prosedur pelelangan barang gadai.
II.Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas maka diajukan sebagai saran bagi pembacauntuk
menggali ilmu mengenai pegadaian konvensional ini melalui referensi-referensi dari bukuyang berbeda pula. Agar proses pembelajaran berjalandengan baik dan tidak terpaku pada
satu sumber saja.
DAFTAR PUSTAKA
Sholikul Hadi, Muhammad, Pegadaian Syariah, Salemba Diniyah, 200