SEJARAH KRIMINOLOGI

Heru Susetyo, SH. LL.M. M.Si.Fakultas Hukum Universitas Esa Unggul

Ilmu kriminologi lahir dalam abad ke 19, dimulai pada tahun1830, hampir bersamaan dengan dimulainya sosiologi.

Zaman Kuno Plato (427 – 347 SM) : Dalam buku ‘Republik’ : “Emas, manusia,

adalah merupakan sumber dari banyak kejahatan. “Makin tinggi kekayaan dalam pandangan manusia, makin merosot pandangan terhadap kesusilaan.”

Aristoteles (384 – 322 SM) berbicara tentang Kejahatan dan Masyarakat. “Kemiskinan menimbulkan kejahatan dan pemberontakan.” “Kejahatan yang besar tidak diperbuat untuk memperoleh apa yang perlu untuk hidup, tapi untuk kemewahan.”

ZAMAN ABAD PERTENGAHAN Van Kan Thomas van Aquino (1226 – 1274)

memberikan pendapat tentang pengaruhnya kemiskinan atas kejahatan.

Permulaan Sejarah Baru (abad 16) Melihat kejahatan dalam hubungannya

dengan masyarakat, dan mencari sebab-sebabnya dalam masyarakat dan jadinya dapat dimasukkan sebagai prakriminologi dalam arti sempit.

Thomas More : mengecam susunan pidana pada waktu itu yang menurutnya hukumannya terlalu berat.

Abad ke – 18 hingga Revolusi Prancis1. Penentangan terhadap hukum pidana

dan acara pidana yang berlaku. Karena ketika itu hukum pidana ditujukan untuk menakut-nakuti dengan jalan menjatuhkan hukuman yang sangat berat.

2. Penentangan didasari dalil : aufklarung, hak-hak manusia, dengan tokoh2-nya J.J. Rosseau, Voltaire, Marat, Beccaria, Jeremy Bentham

SEBAB-SEBAB SOSIAL KEMASYARAKATAN DARI KEJAHATAN Ada hubungan antara kejahatan dan keadaan

masyarakat (Montesquieu) : pembentuk perundang-undangan

yang baik harus lebih mengikhtiarkan pencegahan kejahatan daripada penghukuman

(Voltaire) : pencurian dan lain-lain kejahatan adalah kejahatannya orang miskin.

(Rosseau) : kesengsaraan merupakan ibu dari kejahatan yang besar

Ada yang menghubungkan hak milik dengan kejahatan.

(Bentham) : lebih utama mencegah kejahatan daripada menghukum-nya

(Nederland) : kemiskinan dan pengangguran dipandang sebagai sebab utama dari kejahatan ekonomi