sejarah masyarakat desa jerowaru: … · web viewadapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang...

246
SEJARAH SISTEM KEKERABATAN MASYARAKAT DESA JEROWARU: SEBUAH KAJIAN SEJARAH SOSIAL SKRIPSI Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan LALU MURDI NPM 06351758 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS) i

Upload: nguyennga

Post on 16-Mar-2019

277 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

SEJARAH SISTEM KEKERABATAN MASYARAKAT DESA JEROWARU: SEBUAH KAJIAN SEJARAH SOSIAL

SKRIPSI

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

LALU MURDINPM 06351758

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP) HAMZANWADI SELONG

2010

i

Page 2: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

SEJARAH SISTEM KEKERABATAN MASYARAKAT DESA JEROWARU: SEBUAH KAJIAN SEJARAH SOSIAL

SKRIPSI

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan

LALU MURDINPM 06351758

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN(STKIP) HAMZANWADI SELONG

2010

ii

Page 3: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

ABSTRAK

Lalu Murdi. Sejarah Sistem Kekerabatan Masyarakat Dese Jerowaru: Sebuah Kajian Sejarah Sosial. Skripsi : Program Studi Pendidikan Sejarah Stkip Hamzanwadi Selong, 2010.

Setiap bangsa, setiap suku, setiap kelompok sosial maupun jenjang sosial tertentu dalam masyarakat memiliki identitas tersendiri yang membedakannya dengan bangsa lain, suku lain maupun tingkat sosial yang berbeda. Untuk mengetahui identitas tersebut tidak lain adalah memahami identitas social serta sejarah dari bangsa, suku, maupun golongan sosial tersebut. Karena lewat sejarahnya kita akan mengetahui identitas tersebut melalui apa yang pernah manusia lakukan, pikirkan, dan rasakan. Oleh karena itu James Harvey Robinson (Helius Sjamsuddin : 2007) mengatakan bahwa “ history in the broades sense of the word, is all that we know about everything that ma ever done, or thought, or felt “. Adapun sejarah yang dikaji dalam penelitian ini adalah sejarah sistem kekerabatan antara dua golongan sosial yang berbeda dalam lintas sejarah dan kekinian. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini dan mengidentifikasi bagaimana sejarah sistem kekerabatan masyarakat desa Jerowaru. Subjek dalam penelitian ini adalah tokoh pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh adat, serta oarang-orang yang dianggap mengetahui tentang informasi yang dibutuhkan. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data tentang sejarah desa Jerowaru, sejarah bangsawan Jerowaru, adat-istiadat, serta proses pergeseran adat-istiadat tersebut. Dalam penelitian ini alat yang digunakan dalam mengumpulkan data adalah observasi, wawancara, serta dokumentasi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di desa Jerowaru terdapat dua golongan yang berbeda idetitas sosial yang dikenal dengan golongan perwangse dan golongan jajarkarang. Adapun golongan perwangse ini, ada yang merupakan bangsawanasli dan bangsawan pendatang. Dari kedua golongan sosial yang berbeda ini memiliki ideitas yang berbeda pula baik dalam bahasa, adat-istiadat, sistem perkawinan, status sosial dan lain-lain. Golongan perwangse memiliki status sosial yang lebih tinggi daripada jajarkarang, dan sudah barang tentu identitasnya juga berbeda. Namun seiring berjalannya watu karena beberapa faktor seperti pendidikan, ekonomi, maupun sosial kemasyarakatan status bangsawan yang tinggi tersebut mengalami pergesera dan terjadilah semacam erosi budaya. Jadi dapat disimpulkan bahwa golongan bangsawan di desa Jerowaru pernah menjadi golongan sosial yang paling berpengaruh, namun karena beberapa faktor statusnya menurun. Atau singkatnya telah terjadi pergeseran budaya dan sistem kekerabatan pada masyarakat desa Jerowaru dari tahun 1970-an sampai sekarang.

Kata Kunci : Sejarah, Sistem Kekerabatan, Sjarah Sosial

iii

Page 4: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

HALAMAN PERSETUJUAN

SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU:SEBUAH KAJIAN SEJARAH SOSIAL

SKRIPSI

Ditulis Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Sejarah

Oleh :

Nama : Lalu Murdi

NPM : 06351758

Tgl. Lahir : 09 Juni 1987

Alamat : Batu Tambun

Angkatan : 2006/2007

Menyetujui

Pembimbing I

JUJUK FERDIANTO, M.PdNIS. 330 29 11 079

Pembimbing II

Dra. SRI SETYAWATI MNIS. 330 29 11 016

MengetahuiKetua Program Studi Pendidikan Sejarah

MUHTASAR, M.PdNIS. 330 29 11 087

iv

Page 5: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 4.1 Indikator Perekonomian Masyarakat Desa Jerowaru Tahun 2009/2010.................................................................................... 44

Tabel 4. 2 Indikator Pendidikan Masyarakat Desa Jerowaru Tahun 2009/2010.................................................................................... 46

Tabel 4. 3 Nama-Nama Masyaraka Bangsawan Kadus Jerowaru Bat.......... 57

Tabel 4. 4 Nama-Nama Masyarakat Bangsawan Gubuk Nenek................... 60

Tabel 4. 5 Nama-Nama Masyarakat Bangsawan..........................................

v

v

Page 6: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar Informan

2. Draf Wawancara

3. Daftar Istilah

4. Photo-Photo Penelitian

5. Sketsa Peta Desa Jerowaru

6. Surat Pengantar Izin Penelitian Dari Ketua Stkip

7. Surat Rekomendasi Izin Penelitian Dari Bapeda

8. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari Kepala Desa Jerowaru

9. Surat Penunjukan Dosen Pembimbing Sekripsi

10. Blanko Kegiatan Konsultasi

11. Surat Pernyataan Keaslian Skripsi

vi

Page 7: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur tak lupa penulis panjatkan ke hadirat Allah Tuhan Yang

Maha Esa yang telah melimpahkan rakhmat, petunjuk dan pertolongan-Nya

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

Skripsi ini mengungkap Sejarah Masyarakat Desa Jerowaru dalam Kajian

Sejarah Sosial.

Skripsi ini tersusun berkat bimbingan dan saran berbagai pihak, untuk itu

penulis tak lupa penyampaian penghargaan dan terimakasih kepada :s

1. Bapak Drs. H. Muh. Suruji selaku ketua STKIP HAMZANWADI Selong

2. Bapak Pembantu Ketua 1 Drs. Edy Waluyo, Ibu Pembantu Ketua II Ir. Hj. Siti

Rohmi Djalilah, dan Bapak Pembantu ketua III Muhsipuddin M.pd serta semua

civitas akademika STKIP HAMZANWADI Selong yang telah memberikan

kemudahan-kemudahan selama penulis mengikuti studi di STKIP

HAMZANWADI Selaong.

3. Bapak Muhtasar, M.pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Sejarah dan

Bapak Sahrul Amar, M.pd selaku Sekertaris Program Studi Pendidikan Sejarah

dan staf dosen Program Studi Pendidikan Sejarah yang telah banyak

memberikan bimbingan, bantuan dan petunjuk selama penulis mengikuti studi

pada Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP HAMZANWADI Selong.

4. Bapak Jujuk Ferdianto, M.pd. dan Ibu Dra. Sri Setyawati M. sebagai dosen

pembimbing (I dan II) yang telah banyak meluangkan waktu, tenaga dan

vii

Page 8: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

pikiran guna memberikan arahan dan bimbingan dalam menyelesaikan skripsi

ini.

5. Rekan-rekan seprofesi yang telah banyak membantu baik tenaga dan pikiran

dalam penulisan skripsi ini.

6. Ibunda, Ayahanda, Kakanda, dan adikku tercinta yang senantiasa dengan tabah

dan sabar memberikan dorongan dan motivasi selama mengikuti studi hingga

penyusunan skripsi ini berakhir.

7. Semua pihak yang telah membantu hingga skripsi ini dapat terselesaikan.

Semoga bantuan, bimbingan dan dorongan yang diberikan semua pihak

senantiasa mendapatkan ganjaran yang setimpal dari Allah SWT.

Sesungguhnya, dilihat dari isi, kajian maupun tata penulisannya skripsi ini

tergolong belum sempurna, karena itu merupakan kehormatan bagi penulis jika

ada saran dan kritik yang sifatnya membangun. Saran dan kritik itu akan

senantiasa penulis catat sebagai penambah wawasan dan hasanah pemikiran.

Akhirnya dengan mohon ridha Allah SWT penulis berharap smoga skripsi

ini bisa bermanfaat bagi semua pihak, hususnya bagi siapa saja yang berminat

dengan sejarah.

Pancor, 7 Nopember 2010

viii

Page 9: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

ABSTRAK........................................................................................................ ii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iii

HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... iv

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... v

DAFTAR TABEL............................................................................................ vi

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................... vii

KATA PENGANTAR...................................................................................... viii

DAFTAR ISI.................................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 7

C. Focus Masalah............................................................................... 8

D. Rumusan Masalah......................................................................... 9

E. Tujuan Penelitian........................................................................... 9

F. Mamfaat Penelitian........................................................................ 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori............................................................................. 11

1. Sistem Kekerabatan.................................................................. 11

2. Sejarah...................................................................................... 16

3. Adat-Istiadat Masyarakat.......................................................... 23

B. Kerangka Berfikir......................................................................... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian................................................................... 31

ix

Page 10: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

B. Jenis Dan Metode Penelitian ........................................................ 31

a. Heuristic................................................................................... 32

1. Observasi........................................................................... 32

2. Wawancara........................................................................ 33

3. Dokumentasi...................................................................... 35

b. Kritik........................................................................................ 37

c. Interpretasi............................................................................... 40

d. Histriografi................................................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian............................................ 43

B. Sejarah Singkat Penduduk Awal Desa Jerowaru......................... 47

C. Strtifikasi Sosial Masyarakat Jerowaru....................................... 55

D. System Kekerabatan Masyarakat Desa Jerowaru........................ 71

E. Perubahan System Kekerabatan Desa Jerowaru.......................... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................. 88

B. Saran............................................................................................ 91

DAFRAR PUSTAKA

LAMPIRAN -LAMPIRAN

x

Page 11: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Manusia sebagai individu maupun sebagai masyarakat merupakan

bagian yang sangat kompleks untuk dibicarakan. Karena seperti yang kita

ketahui bahwa suatu masyarakat mempunyai bentuk-bentuk struktur sosial

seperti kelompok-kelompok sosial, kebudayaan, lembaga sosial, stratifikasi

sosial, kekuasaan dan lain sebagainya. Akan tetapi semua itu mempinyai

derajat yang berbeda-beda dalam beberapa aspek sosial di atas yang

menyebabkan pola prilaku, adat-istiadat maupun budaya masyarakat yang

berbeda-beda tergantung dari tempat serta situasi dan kondisi yang dihadapi

masyarakat sebagai bagian dari anak lingkungan bahkan anak zamannya.

Salah satu dari struktur sosial dalam masyarakat adalah stratifikasi

sosial, dimana keberadannya menjadi bagian yang tidak kalah penting dalam

sejarah hidup manusia yaitu adanya golongan atas (upper class), golongan

menengah (middle class) dan kelas menengah (lower class) yang secara umum

mewarnai kehidupan masyarakat mulai dari zaman prasejarah, zaman Hindu-

Budha sampai saat ini adalah adanya strata sosial dalam kehidupan

masyarakat, yang sekaligus merupakan bagian yang kompleks dari perbedaan

kelompok di tengah-tengah masyarakat, baik itu stratifikasi sosial yang

horizontal maupun pelapisan sosial yang vertikal telah mewarnai kehidupan

manusia baik dengan kita sendiri maupun tidak.

Terdapat dua macam sistem pelapisan sosial yang kita kenal, yaitu

sistem pelapisan sosial yang bersifat tertutup ( closed social stratification) dan

1

Page 12: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

sistem pelapisan sosial yang bersifat terbuka (open social stratification)

( Soerjono Soekanto:1990), dimana yang disebut pertama sudah mengakar

dalam sejarah kehidupan manusia dan yang terakhir secara umum baru

berkembang sejak zaman modern.

Stratifikasi sosial yang ada di Indonesia pada umumnya jika dilihat

dari sistem pelapisan social tertutup ( closed social stratification) dalam

konteks sejarah maka secara jelas dapat dikatakan bahwa kedatangan agama

Hindu dari India, berdirinya kerajaan-kerajaan besar di Indonesia yang

bercorak Hindu telah membawa dan memperkenalkan stratifikasi social yang

jelas seperti adanya beberapa golongan atau golongan status social dalam

masyarakat seperti golongan Brahmana, golongan Ksatria, golongan Waisya,

dan yan terakhir adalah golongan Sudra. Dimana dari keempat macam

golongan dalam strata social masyarakat di India tersebut terdapat juga di

Indonesia meskipun tidak seketat di India dalam implementasi perbedaan

golongan strata sosialnya. Jadi bisa dikatakan walaupun dalam hal stratifikasi

sosial ini juga berpengaruh pada kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di Indonesia

tidak pernah menyentuh kehidupan masyarakat secara kseluruhan melainkan

hanya berpengaruh di kalangan Istana saja. Sedangkan di dalam kehidupan

masyarakat luas pada umumnya stratifikasi sosial ini tidak begitu

berpengaruh. Adapun yang sampai saat ini stratifikasi soaial yang dibawa dari

India ini berdasarkan gelarnya dapat kita lihat pada masyarakat Bali, dimana

walaupun berbeda nama gelarnya namun memiliki makna dan maksud yang

sama. Adapun keempat gelar strata social yang di maksud yaitu golongan

2

Page 13: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Brahmana, golongan Ksatria, golongan Waisya (triwangsa) dan golongan

Sudra (Jaba) (Soerjono Soekanto, 1990:258).

Walaupun gelar tersebut tidak memisahkan setiap strata social secara

ketat tetapi sangat berarti dalam melihatnya secara berbeda dalam adat-istiadat

yang dikembangkam sesuai dengan tingkatan sosialnya. Di samping itu

hukum adat-istiadatnya juga menetapkan hak-hak bagi pemakai gelar tersebut,

misalnya dalam memakai gelar, perhiasan-perhiasan, pakaian-pakaian adat

sesuai dengan golongan sosialnya. Perkembangan sistem kasta di Bali

umumnya terlihat jelas dalam sistem perkawinan. Seorang gadis suatu kasta

tertentu umumnya dilarang bersuamikan dari kasta yang lebih rendah

(Soerjono Soekanto, 1990: 258).

Lain halnya dengan sistem pelapisan sosial (stratifikasi social ) yang

terbuka ( open social stratification ), dimana di dalamnya pengembangan

tingkat statusnya bukan atas dasar apa yang diwariskan secara turun temurun,

namun prestasi seseorang, kemampuan seseorang serta kepemilikan seseorang

dan lain sebagainya merupakan tolak ukur dalam tinggi rendahnya tingkat

status seseorang yang pada suatu saat bisa berubah sesuai sesuai dengan

kemampuan seseorang mempertahankan apa yang dimilikinya. Namun

setiadaknya masyarakat yang pernah mengembangkan sistem ini karena tidak

ada ukuran yang membedakan secara ketat dalam setiap golongan maka bisa

dikatakan mulai sejak kedatangan Islam, masuknya imprealisme barat sampai

saat ini, baik pada masyarakata umum maupun pada masyarakat bangsawan

pada khususnya.

3

Page 14: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Adanya stratifikasi sossial ini terdapat dihampir semua lapisan

masyarakat yang secara tidak sadar hal tersebut, namun keberadaannya tidak

terkapling seperti pada masyarakat yang berlapiskan kasta seperti India yang

begitu ketat, walaupun di Indonesia juga terdapat pelapian sosial tersebut

namun keberadaannya masih ada toleransi dengan tingkatan di bawahnya. Di

Nusa Tenggara Barat (NTB) misalnya pernah berdiri beberapa kerajaan

sebagai tolak ukur dalam status sosial, seperti kerajaan Selaparang, kerajaan

Pejanggik, kerajaan Langko, kerajaan Pujut, kerajaan Pene dan lain

sebagainya masih menyisakan adanya bukti sejarah tentang adanya pelapisan

sosial yang ditambah lagi dengan adanya pengaruh kerajaan Karang Asem

Bali.

Gelar Lalu, Raden (laki-laki) ataupun Baiq, Dende, dan Lale

(perempuan) adalah gelar-gelar bangsawan di NTB sekaligus dan Bape pada

golongan bangsawan yang lebih rendah. Gelar-gelar yang disebut di atas ini

merupakan serumpun status sosial yang lebih tinggi dibandingkan dengan

golongan yang lain, dan khususnya di pulau Lombok ini menunjukkan adanya

sertifikasi sosial dalam masyarakat, meskipun secara vertikal untuk saat ini

tidak lagi menjadi pembeda dalam masyarakat, namun dalam kelompoknya

menjadi kelas atau status sosial yang berbeda dibandingkan dengan

masyarakat pada umumnya.

Adanya Perwangse dan Jajar Karang merupakan salah satu bukti

bahwa di Lombok juga setelah kerajaan-kerajaan yang disebut di atas sudah

tidak ada lagi golongan bangsawan ini masih eksis melaksanakan adat-istiadat

4

Page 15: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

sesuai dengan golongannya membedakannya dengan golongan di bawahnya.

Salah satunya adalah di desa Jerowaru, yang dulunya sebelum tahun 70-an

masih memperlihatkan adanya stratifikasi sosial tertutup dalam

masyarakatnya.

Terkait dengan kedatangan bangsawan di desa Jerowaru dan asal

usulnya, seperti banyak informasi mengatakan ada yang menyebutnya sebagai

bangsawan pendatang dan bangsawan asli. Adapun oleh masyarakat sering

disebut bangsawan pendatang adalah bangsawan yang berasal dari beberapa

tempat seperti Kopang, Kediri, Pagutan dan lain sebagainya. Sedangkan yang

dikatakan sebagai bangsawan asli Jerowaru adalah bangsawan yang saat ini

tinggal di gubuk Tembok, merupakan keturunan bangsawan kerajaan Pene

yang satu wilayah dengan desa Jerowaru.

Perpindahan bangsawan terutama yang berasal dari kawasan Mataram

ini memang secara menyakinkan belum dapat kita pastikan, apakah

perpindahannya ke Jerowaru setelah dikuasainya kerajaan-kerajaan Lombok

pada umumnya atau sesudahnya. Namun jika setelah penguasaan kerajaan

Lombok dikuasai baru mereka pindah maka bisa dikatakan sudah dimulai

sejak tahun 1744 (166 saka) setelah puri Karang Asem Mataram berdiri

sebagai pusat pemerintahan dengan Gusti Angluran Karang Asem sebagai

rajanya (Muhsipuddin, 2004: 10).

Perpindahannya ke desa Jerowaru tujuan utama sebenarnya belum

dapat diketahui secara pasti apakah karena keinginan mencari tanah dan

tempat tinggal yang baru atau terdesak atau seperti yang dikatakan Lalu

5

Page 16: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Lukman meskipun seluruh kerajaan di Lombok berada dalam kekuasaan

kerajaan Karang Asem Bali namun dalam system pemerintahannya termasuk

cara menjalankan pemerintahan sampai tingkat yang paling bawah diserahkan

kepada orang-orang kepercayaan dan petugas Sasak yang pada umumnya

merupakan bangsawan ataupun keturunan dari bangsawan-bangsawan yang

dulunya menjadi penguasa atau pejabat pemerintah ( L. Lukman, 2005:28-29).

Oleh karena itu karena tidak adanya bukti yang dapat dirujuk secara pasti

maka dapat disimpulkan tujuan kedatangannya ke desa Jerowaru.

Kehidupan para bangsawan di desa Jerowaru untuk saat ini atau

setidaknya sejak tahun 70-an cukup berbeda dengan sebagian bangsawan yang

masih kental memegang adat-istiadat lamanya. Namun yang jelas bisa

dikatakan bahwa adat-istiadat bangsawan di desa Jerowaru yang dulunya

merupakan kelas tersendiri dalam stratifikasi sosial masyarakat disana yang

saat ini mulai hilang dengan sendirinya seiring dengan perkembangan zaman.

Umumnya sejak awal kedatangannya sampai kira-kira generasi ketiga

dihitung mundur dari sekarang para bangsawan memiliki tanah yang cukup

luas sehingga hal ini menunjukkan juga status sosialnya yang cukup tinggi

sekaligus ditunjang oleh statusnya sebagai bangsawan yang saat ini sangat

dihormati. Namun bagaimanapun dengan proses waktu yang terus berjalan

sampai saat ini status kebangsawanan di desa jerowaru yang ditunjukkan

dengan adat-istiadat, bahasa, sistem perkawinan maupun kepemilikannya atas

tanah sampai saat ini sudah tidak begitu menonjol atau bisa dikatakan sudah

terjadi proses pergeseran. Oleh karena adanya proses pergeseran

6

Page 17: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

tersebut maka sangat perlu untuk dikaji seperti adat-istiadat, bahasa, sistem

perkawinan,dan lain-lain yang diterapkan pada awal kedatangannya. Proses

interaksi dengan masyarakat maupun saat ini dalam kedudukannya sebagai

golongan bangsawan yang dahulunya merupakan stratifikasi tersendiri dalam

kehidupa masyarakat.

Pergeseran ini perlu dikaji bukan untuk membahas masalah pergesera

itu saja namun yang penting disini juga karena adanya penghilangan yang

cukup drastis dari beberapa aspek dari budaya yang dikembangkan oleh

bangsawan, padahal seperti yang dikatakan Widjaya bahwa suatu bentuk

proses perubahan sosial dari kebudayaan yang terwujud dalam masyarakat

yang berkebudayaan primitive maupun maju, yaitu adanya proses imitasi

yang dilakukan oleh generasi muda terhadap generasi yang lebih tua, hal

tersebut dilakukan dengan belajar mencari apa yag dilihat ( Widjaya, 1985:

106). Namun melhat realitas dan pergeseran dari bebrapa aspek pada golongan

bangsawan tersebut maka dapat dikatakan proses imitasi tersebut tidak

berjalan secara sempurna.

B. Identifikasi Masalah

1. Dari manakah asal usul bangsawan di desa Jerowaru?

2. Apakah tujuan kedatangan para bangsawan ke desa Jerowaru?

3. Bagaimanakah aplikasi adat-istiadat, bahasa, maupun system

perkawinan pada golongan bangsawan di desa Jerowaru?

7

Page 18: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

4. Bagaimanakah system kekerabatan dan pewarisan dari adat-istiadat

bangsawan di desa Jerowaru?

5. Seperti apakah bentuk stratifikasi sosial pada masyarakat di desa

Jerowaru?

6. Apakah yang menjadi perbedaan antara masyarakat biasa dengan

bangsawan dalam stratifikasi sosial?

7. Faktor apa saja yang mengakibatkan terjadinya perubahan dalam

beberapa aspek kehidupan sosial bangsawan?

C. Batasan Masalah

Mengingat masalah yang teridentifikasi relatif banyak dan karena

keterbatasan peneliti, maka penelitian ini dibatasi sebagai berikut:

1. Batasan Masalah

Alasan peneliti mengambil judul “ Sejarah Sistem

Kekerabatan Masyarakat Desa Jerowaru: Sebuah Kajian Sejarah

Sosial” ini adalah untuk mengamati dan mengetahui lebih jauh tentang

stratifikasi sosial di desa Jerowaru baik dalam lintas sejarah maupun

kekinian, sekaligus mengamati proses pergeseran status bangsawan di

desa Jerowaru.

2. Batasan Spasial

Penulis sengaja mengambil lokasi di desa Jerowaru karena secara

faktual di sana masih banyak terdapat golongan bangsawan sekaligus

secara emosional dan kedekatan secara geografis mudah dijangkau

oleh peneliti.

8

Page 19: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

3. Batasan Temporal

Penulis membatasi temporal pada penelitian ini berkisar pada tahun

1970 sampai tahun 2010, karena penulis ingin mengkaji bagaimana

perubahan dalam stratifikasi sosial sebelum tahun 70-an dan

sesudahnya di desa Jerowaru.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan fokus masalah di atas, maka dapat

dirumuskan masalah penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimanakah penerapan sistem adat-istiadat bangsawan pada

golongan bangsawan di desa Jerowaru terkait dengan sistem

kekerabatannya?

2. Bagaimanakah perubahan pola kekerabatan pada golongan

bangsawan di desa Jerowaru?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui dan menggambarkan system kekerabatan pada

masyarakat di desa Jerowaru.

2. Untuk mengetahui dan menggambarkan bagaimana proses

terjadinya pergeseran sistem kekerabatan di desa Jerowaru

kecamatan Jerowaru.

9

Page 20: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat positif

terhadap pengembangan wawasan kita, walaupun hasil tulisan ini

bukan sebagai text book to thinking namun hanya sebagai guide of line

dalam stratifikasi sosial pada masing-masing kelompok kekerabatan di

desa Jerowaru.

Sekaligus dari hasil penelitian ini diharapkan dapat

memberikan motivasi dan dorongan bagi peneliti lain untuk

dimanfaatkan sebagai bahan acuan ataupun perbandingan dalam

melakukan penelitian yang lebih mendalam dan lebih lengkap.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi masyarakat umum hasil penelitian ini dapat dijadikan

masukan dan wawasan tentang dinamika stratifikasi sosial dalam

kelompok kekerabatan di desa Jerowaru serta pengaruhnya dalam

kehidupan sehari-hari.

b. Bagi golongan bangsawan pada khususnya hasil penelitian ini

dapat dijadikan masukan dan wawasan dalam kiprahnya selaku

anggota masyarakat.

c. Bagi institusi dan pemerintah, hasil penelitian ini dapat dijadikan

acuan sekaligus refrensi untuk mencermati beberapa pola

stratifikasi sosial yang ada dalam masyarakat.

10

Page 21: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Deskripsi Teori

1. Sistem Kekerabatan

Sistem atau yang biasa disebut metode merupakan cara yang teratur

untuk melakukan sesuatu. Sedangkan kerabat adalah keluarga,sanak famili,

teman sejawat (teman kerja) (Sutan Rajasa,2002: 298). Jadi dengan begitu

dapat dikatakan bahwa sistem kekerabatan merupakan cara untuk mengatur

atau cara dalam mengatur hubungan sesama keluarga, sanak famili, teman

sejawat maupun teman kerja berdasarkan adanya aturan yang dibuat bersama

secara turun temurun maupun berkala.

Untuk mengenal lebih jauh mengenai sistem kekerabatan tersebut

sebelumnya kita harus terlebih dahulu memahami lahirnya sistem

kekerabatan tersebut yakni rumah tangga dan keluarga inti. Koentjaraningrat

(2005) misalnya menjelaskan bahwa rumah tangga yang merupakan

keluarga inti adalah pemegang atau inti dari sistem kekerabatan.

Lebih lanjut seperti yang dikatakan Koentjaraningrat bahwa pasangan suami

istri membentuk suatu kesatuan sosial yang mengurus ekonomi rumah

tangganya. Rumah tangga biasanya terdiri dari satu keluarga inti, tapi mungkin

juga terdiri dari dua sampai tiga keluarga inti (Koentjaraningrat,

2005: 103). Sedangkan yang termasuk keluarga inti adalah suami, istri dan

anak-anak mereka yang belum menikah, anak tiri dan anak yang secara

resmi diangkat sebagai anak, memiliki hak yang kurang lebih sama dengan

11

Page 22: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

hak anak kandung, dan karena itu dapat dianggap pula sebagai anggota dari

suatu keluarga inti (Koentjaraningrat, 2003: 106). Jadi secara sederhana dapat

dikatakan semakin meluasnya kekerabatan maka akan semakin kompleks pula

sistem kekerabatannya, dalam artian kadang-kadang budaya yang

dikembangkan oleh suatu kerabat yang serumpun kadang-kadang berbeda

dengan kelompoknya yang satu kerabat, bisa karena perpindahan tempat

tinggal maupun adanya pengaruh lingkungan, sosial, ekonomi maupun

pendidikan. Namun bagaimanapun sistem kekerabatan yang disusun dalam

suatu masyarakat dapa kita lihat dari status maupun tingkatan strata sosialnya

dalam kehidupan masyarakat.

Adanya keluarga ini seperti yang djelaskan di atas walaupun di masing-

masing kelompok masyarakat berbeda-beda, namun merupakan satu kesatuan

yang dalam antropologi dan sosiologi seperti yang dikatakan Murdock dan

dikutip oleh Koentjaranignrat (2005) disebutnya sebagai kingroup. Ada pun

satu kelompok (kingroup) adalah kesatuan yang diikat oleh sekurang-

kurangnya 6 unsur, yaitu:

1. System norma-norma yang mengatur tingkah laku warga kelompok.

2. Rasa kepribadian kelompok yang disadari semua warganya.

3. Interaksi yang intensif antar warga kelompok

4. Sistem hak dan kewajiban mengatur interaksi antar warga kelompok

5. Pemimpin yang mengatur kegiatan-kegiatan kelompok

12

Page 23: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

6. System hak dan kewajiban terhadap harta produktif atau harta pusaka

tertentu. Dengan demikian hubungan kekerabatan merupakan unsur

pengikat bagi suatu kelompok kekerabatan (Koentjarningrat,

2005:109).

Dari keenam elemen yang ada dalam satu kesatuan kelompok

kekerabatan diatas tidaklah selalu sama ditempat dan status sosial yang lain.

Misalnya pada masyrakat bangsawan di Lombok pada umumnya atau

bangsawan di Jerowaru khususnya, dari keenam unsur pengikat diatas begitu

mewarnai kehidupan masyarakat baik secara vertikal maupun hierarkis. Selain

adanya perbedaan bentuk tergantung kelompok sosial adanya unsur-unsur

yang melebur dalam kehidupan masyarakat secara umum walaupun bukan

tergolong satu rumun kekerabatan yang sesuai dengan strata sosialnya, namun

adanya unsur yang melebur ini di akibatkan oleh adanya interaksi sosial yang

cukup intensif antara golongan starata sosial yang berbeda, jelasnya antara

golongan bangsawan Mamiq dan Amaq misalnya di Jerowaru.

Ketidaksamaan setiap kelompok dalam praktik pada setiap kelompok

kekerabatan dalam masyarakat terkait dengan adanya enam unsur diatas, maka

Murdock (Koentjaraningrat, 2005) membedakan lagi tiga kategori kelompok

kekerabatan berdasarkan fungsi-fungsi sosialnya, yaitu kelompok kekerabatan

berkoprasi (corporate kingroups),kelompok kekerabatan kadangkala

(occasinal kingroups) dan yang ketiga adalah kelompok kekerabatan menurut

adat (circum scriptive kingroups) yang kadang kala tidak memiliki salah satu

13

Page 24: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

atau dua dari keenam elemen pengikat kekerabatan diatas. Kelompok-

kelompok ini bentuknya sudah demikian besar, sehingga warganya sering kali

tidak saling mengenal. Mereka umumnya hanya mengetahui tentang

kekerabatan seseorang (sebagai warga kelompok) berdasarkan tanda-tanda

yang ditentukan oleh adat. Rasa kepribadian kelompok sering kali juga

ditentukan oleh tanda-tanda adat tersebut (Koentjaraningrat, 2005:110).

Dari ketiga kategori yang disebutkan oleh Murdock di atas, kategori

ketiga dapat dimasukkan dalam melihat ataupun mengkaji jenis kategori

kelompok kekerabatan dalam masyarakat golongan bangawan di desa

Jerowaru. Di mana walaupun kadang-kadang sesama warga dalam satu

kelompok kekerabatan seringkali tidak saling mengenal. Namun bagaimanpun

setidaknya ada adat-istiadat yang sama yang mengkategorikannya menjadi

satu kelompok kekerabatan masyarakat dalam status sosial yang berbeda

sebagai golongan bangsawan.

a. Prinsip-prinsip keturunan yang mengikat kelompok sosial

Seseorang disebut berkerabat dengan seseorang apabila orang

tersebut mempunyai ikatan darah atau (gen) dengan orang lain

sebagai individu tadi, baik melalui ibunya maupun melalui ayahnya.

Walaupun orang-orang yang masih mempunyai hubungan darah

tertentu sangat besar jumlahnya, mereka masing-masing tentu hanya

mengenal beberapa saja diantara kerabat terdekatnya, dan mengetahui

seluk-beluk ikatan kekerabatannya dengan mereka, karena dari seluruh

kerabat yang dimiliki seseorang (yaitu kerabat biologisnya). Hanya

14

Page 25: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

sebagian kecilnya saja yang merupakan kerabat sosiologisnya. Bagi

seorang individu, kerabat sosiologisnya itu dapat dibedakan

berdasarkan:

1. Adanya hubungan kekerabatan;

2. Kesadaran akan hubungan kekerabatannya:

3. Pergaulan berdasarkan hubungan kekerabatan (Koentjaraningrat,

2005:123)

Hubungan kekerabatan yang ditentukan oleh prinsip-prinsip

keturunan yang bersifat selektif mengikat sejumlah kerabat yang

bersama-sama memiliki hak dan kewajiban tertentu, misalnya hak waris

atas harta peninggalan, gelar, pusaka, lambing-lambing dan lainnya.

Selain itu ada juga hak atas suatu kedudukan, kewajiban untuk

melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan bersama, serta

kewajiban unutk melakukan kegiatan-kegiatan produktif secara

bersama-sama (Koentjaraningrat, 2005:123)

Adapun hubungan kekerabatan yang mengikat sejumlah kerabat

secara bersama-sama di desa Jerowaru, khususnya pada golongan

bangsawan dapat dilihat misalnya dalam hak waris atas harta, gelar,

serta adat-istiadat terutama dalam hal perkawinan menjadi sebuah

pengikat yang secara jelas dapat di bedakan dengan system kekerabatan

dalam starata sosial yang lain.

15

Page 26: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

b. Sopan-santun Dalam Pergaulan Kekerabatan

Adat sopan santun memang sangat berpengaruh pada sikap orang

terhadap individu, khususnya setiap kerabat yang dihadapinya.

Bagaimana adat-istiadat sopan santun pergaulan di jalankan dapat

dipahami dengan mengamati pola pergaulan setiap individu maupun

golongan sosial kerabatnya. Ego, sebagai pusat kelompok kerabat,

diamati sikapnya terhadap anak-anaknya, terhadap istri (atau istri-

istrinya), terhadap ayahnya, terhadap ibunya dan lain sebagainya

(Koentjaraningrat, 2005:137-38).

Dari pengalaman pribadi kita mengetuhui bahwa sikap dan

tingkah laku kita berbeda terhadap setiap kelas terhadap kerabat kita

tersebut. Dalam hampir semua masyarakat suku bangsa di dunia sopan

santun menentukan bagaimana orang harus bertingkah laku dan sikap

terhadap setiap kelas kerabatnya (Koentjaraningrat, 2005:138).

Apa yang dikatakan Koentjaraningrat di atas dalam kehidupan

sehari-hari masyarakat di Desa Jerowaru khususnya golongan

bangsawan serta masyarakat pada umumnya juga memilki adapt sopan

santun tersendiri baik dalam golongannya (kelas) maupun kerabatnya

misalnya dalam hal berbicara, bergaul, maupun dalam bertingkah laku

dalam kegiatan dan hubungan sosial sehari-hari.

2. Sejarah

a. Pengertian Sejarah

Istilah “sejarah” berasal dari bahasa Arab, yakni dari kata

Syajaratun yang memiliki arti “pohon kayu”. Pengertian pohon kayu

16

Page 27: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

disini menunjukan adanya suatu kejadian, perkembangan atau

pertumbuhan tentang suatu hal atau peristiwa dalam suatu kesinambungan

(kontinuitas) (Dadang Supardan, 2007: 341). Dalam bahasa lain,

peristilahan sejarah disebut juga histore (Perancis), geschite (Jerman),

histoire atau geschiedenis (Belanda), serta history (inggris) (Dudung

Abdurrahman, 1999: 2). Semuanya sama-sama mengandung pengertian

yang sama, yaitu masa lampau umat manusia. Sehingga menurut

pengertian yang paling umum, kata sejarah atau history berarti masa

lampau umat manusia.

Menurut Abromowitz (Supardan, 2007: 342) bahwa”…history is a

chronology of ivents”. Selanjutnya Costa (Supardan, 2007: 342)

mendifinisikan sejarah sebagai “…record of the whole human experience”.

Jadi menurut Costa bahwa sejarah pada hakikatnnya merupakan catatan

seluruh pengalaman baik secara individu maupun secara kolektif bangsa/

nation dimasa lalu tentang kehidupan umat manusia. Selain itu dalam

kamus umum bahasa Indonesia oleh W. J. S Poerwadarminta (Tamburaka,

2002: 32) disebutkan bahwa sejarah mengandung tiga pengertian, yaitu:

(1). Kesustraan lama; silsilah; asal-usul.

(2). Kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

(3). Ilmu pengetahuan, cerita pelajaran tentang kejadian dan peristiwa

yang benar-benar terjadi pada masa lampau.

17

Page 28: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Dari beberapa keterangan diatas, jelas pendapat mengenai

perhatian terhadap peristiwa-peristiwa masa lalu berada dibawah ruang

lingkup penulisan sejarah, yang muncul lambat laun selama berabad-

abad. Namun untuk lebih jelasnya perlu dikutif beberapa definisi sejarah

menurut beberapa ahli diantaranya:

1. Prof. Bernheim (Rustam E. Tamburaka: 2002) mendifinisikan

sejarah sebagai “diegerchite ist de wisenchaft von die

entwietlung der menrechen bettetiegung als soziele warssen”.

Artinya sejarah adalah pengetahuan yang mempelajari

tentang perbuatan manusia dalam perkembangannya sebagai

mahluk sosial.

2. James Hervey Robinson (Helius Sjamsuddin: 2007) mengatakan

bahwa sejarah, dalam arti yang luas adalah semua yang kita

ketaahui tentang setiap hal yang pernah manusia lakukan , atau

pikirkan, atau rasakan. (“history in the brodes sense of the world,

is all that we know everything than man ever done, or thought or

felt”)

3. R. G.kolingwood (rustam E. tamburaka: 2007) damal bukunya

yang berjudul “the of history”, sebagai orang dialis dia

menemukan dua dalil tentang sejarah yaitu:

Pertama; sejarah mempunyai arti yang kokoh untuk mempelajari

alam pikiran manusia dan pengalaman-permgalamannya.

18

Page 29: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Kedua: sejarah bersipat unik, langsung dan dekat. Pengertian

sejarah dapat menerobos hakikat yang mendalam dari kejadian

yang sedang dipelajari serta dapat menghayati peristiwa yang

sebenarnya dari alam. Mengerti sejarah berati menyelami untuk

melihat dengan jelas pikiran pikiran yang didalamnya.

4 Prof. DR. Sartono Katordirdjo (Rusmen E.

Tamburaka :2007) membagi sejarah menjadi dua

pengertian yaitu: sejarah dalam arti bsubjektif dan sejarah arti

objektif. Sejarah dalam arti subjektif adalah suatu kontrakjsi

bangunan yang disusun penulis sebagai suatu uraian atau cerita.

Sedangkan sejarah dalam arti yang objektif menujukkan kepada

kajian atau peristiwa itu sendiri, ialah proses sejarah dalam

aktualitasnya. Kejadian itu sekali terjadi dan tidak dapat

berulang kembali.

Dari beberapa definisi sejarah menurut para hali di atas, dapat

diambil suatu kesimpulan bahwa sejarah adalah peristiwa masa lampau

umat manusia yang hanya sekali terjadi (objektif) namun bisa

dikonstuksi dalam penulisan sejarah sebagai manifestasi dari

kehidupan manusia baik dalam kehidupannya sekarang maupun yang

akan datang.

b. Sejarah sosial

Sejalan dengan perkembangan ilmu sejarah sampai saat ini telah

muncul berbagai cabang ilmu sejarah menurut teman-teman yang

19

Page 30: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

memberikan sifat atau karaktistik tertentu pada berbagai ragam

historiografi yang dihasilkan, diantara ada yang dikatagorikan sebagai

sejarah sosial, sejarah ekonomi, sejarah politik, sejarah kebudayaan,

sejarah mentalitas, sejarah intelektual, sejarah demografi dan lain

sebagainya, (helius sjamsuddin, 2007: 306). Sedangkan dalam tulisan ini

akan dibahas mengenai sejarah dengan mengunakan pendekatan sejarah

sosial masyarakat yang sering jugak disebut sejarah sasyarakat yang

terpinggirkan. Sehingga masyarakat dalam penulisan sejarah tidak sebagai

manusia-manusia tanpa sejarah.

Sebagai mana yang terkandung dari tema sejarah yang di usungnya

yaitu sejarah sosial, maka sudah barang tentu didalamnya mengkaji sejarah

tentang sejarah masyarakat (kemasyarakatan) (sjamsuddin, 2007: 307).

Adapun definisi sejarah sosial dan/atau sosiologi sejarah sebagai

sejarah masyarakat, seringkali para sajarawan sendiri membuat definisi

masing-masing yang tidak jauh berbeda, namun maksudnya sama yaitu

mengkaji masyarakat. Beberapaa definisi yang di makdud tentang sejarah

sosial memenurut beberapa ahli adalah sebabai berikut:

1. G. m. trevrlan (sjamsuddin: 2007) menyebut sejarah rakyat dengan

menghilangkan politiknya(the histoty of a people with the politics left

out)

2 Asa brings (sjamsuddin: 2007) menyebutkan bahwa sejarah sosial

mengkaji sejarah dari orang-orang mikin atau kelas bawah, gerakan-

20

Page 31: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

gerakan sosial, sebagai kegiatan manusia seperti tingkah laku, adat-

istiadat, kehidupan sehari-hari , sejarah sosial dalam hubungan dengan

sejarah ekonomi

3. Desin smith (helius Sjamuddin:2007) mendefinisikan sejarah sosiah

sebagai kajiaan tentang masa lalu untuk mengetahui bagaimana

masyarakat-masyarakat bekerja dan berubah .

Sehubungan dengan beberapa definisi sejarah sosial diatas, ada

kalanya juga sejarah sosial juga diartikan sebagai sejarah berbagai gerakan

sosial, antara lain menycakup gerakan petani, buruh, mahasiswa, proses

sosial dan lain sebagainya (saartono katordirdjo, 1993: 158).

Dari bebeerapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan

bahwasejarah sosial merupakan sejarah dari mayarakat bahwa pada

umumnya baik itu merupakan kegiatan sehari-hari, kegiatan ekonomi, adat-

istiadat, stratifikasi sosial dan lain sebagainya. Sekaligus mengkaji

bagaimana masyarakat-masyarakt tersebut dalam kehidupan sosialnya,

pekerjaannya maupun perubahannya dalam lintas sejarah…

Dengan mengunakan ilmu-ilmu sosial , sejarawan mempunyai

kemampuan menerangkan yang lebih jelas, sekalipun kadang-kadang harus

terikat pada model teoritisnya. Dan pada akhirnya sejarah sosial dapat

mengambil paktor sosial sebagai bahan kajiannya (kuntowijoyo, 2003: 41).

Salah satu tema pokok dari bidang sejarah sosial sudah barang

tentu yialah perubahan dalam konteks sejarahnya, dan merupakan dalam

21

Page 32: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

satu konsep yang sangat luas cakupannya, sesungauhnya proses sejarah

dalam keseluruhannya, apa bila dikaji dari perspektif sejarah sosialnya,

merupakan proses perubahan sosial dalam berbagai dimensi atau aspeknya.

Dipandang sebagainya proses modernisasi, prubahan sosial, yang

kadang-kadang menjadi permasalahan sosial adalah adanya proses

akulturasi. Artinya proses yang menycakup usaha masyarakat menghadapi

pengaruh kultur dari luar dengan mencari bentuk penyesuaian komuditi

berdasarkan kondisi berdasarkan nilai atau itiologi baru, suatu penyesuaian

berdasarkan kondisi, disposisi, dan reprensi cultural, yang kesemuanya

merupakan factor-faktor cultural yang menentukan sikap terhadap

pengaruh baru (Sartono Kartodirdji, 1993: 160).

Sehubungan dengan pendapat di atas maka kehidupan sosial

masyarakat di desa Jerowaru juga mengalami proses yang di sebut sebagai

proses perubahan ini, atau lebih tepat dikatakan terjadinya proses adaptasi

dengan pengaruh luar akibat adanya kontak sosial dalam masyarakt dan

dalam beberapa aspek kehidupan.

C. mampat ilmu sejarah

Sejarah selalu dikaitkan dengan peristiwa atau kejadian masa

lampau umat manusia, selaku sebuah cerita, sejarah menberikan suatu

keadaan yang sebelumnya terjadi, berbeda dengan dongeng yang juga

berbentuk cerita, tetapi hanya pelibur lara, sedangkan cerita sejarah,

sumbernya adalah kejadian masa lampau/ masa dilamberdasarkan

peningalan sejarah. Peningalan tersebut berupahasil perubahan manusia

22

Page 33: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

sebagai mahluk sosial (Rustam E. Tamburaka 2007: 7). Dari pengalaman

manuaia tersbut kita dapat bercermin dan pemiliki perubahan-perubahan

nama yang dapat dijadikan inspirasi dan perbuatan dan tindakan mana yang

seharusnya dihindari.

Dengan demikian, mamfaat yang dapat kita petik dengan

mengetahui sejarah adalah kita dapat lebih berhati-hati agar kegagalan

yang pernah perjadi tidak terulang kembali. Sehing tetaplah kata kompuse,

seorang filsof cina berkata “ sejarah mendidik kita supaya bertindak

bijaksana. Selanjutnya Cicero (seorang ahli sejarah yunani) mengatakan “

history its magisstra vitae” artinya sejarah bermamfaat sebagai guru yang

baik (bijaksana). Sehingga terciptalah sebuah cerita sejarah yang berdasar

pada kenyataan, dalam bentuk peningalan atau sumber sejarah (Rustam

E.Tamburaka, 2002: 7).

4. Adat-istiadat masyarakat

a. Idiom adat

Keanekaragaman budaya Indonesia dari daerah satu dengan daerah

yang lain menujukkan arti yang penting adat istiadat sebagai perujudan

budaya local. Dimana adat-istiadat memiliki makna yang luas, dan

dimanapun di Indonesia adat-istiadat ini mempunyai penapsiran mampu

manafestasi yang berlainan (Erni Budiwanti, 2008 : 47).

Adat-istiadat mendapatkan kesalihan nya dari masa lampao, yaitu ketika

para nenek moyang kita menegakkan perantata yang diikuti tnpa batas waktu,

kalau bukan masalah selamanya. Seperti yang dikatakan Alisyahbana bahwa

23

Page 34: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

adat addat merasuki hmpir segala asfek kehidupan komunitas yang

mengakibatkan seluruh perilahu individu sangat dibatasi dan dikondifisikan

(Budiwanti, 2000: 48).

Adat-istiadat yang berlaku dalam masyarakat selain memiliki local

jenius juga bisa dipengaruhi kebudayaan luar lainnya. Di Lombok misalnya

secara umum pengaruh Islam (abad ke XVI), Bai/ Hindu-Budha (abad ke-

XIII), serta Makasar, yang semuanya itu meninggalkan dampak dan pengaruh

yang berbeda-beda pada masyarakat di Lombok (Ahmad Amin, 1978: 21).

b. Perwangse dan Jajar Karang

Sebelum kedatangan orang Bali di pulau Lombok hanya ada

organisasi politik kecil yang melampoi batas-batas desa. Tetapi didalam desa

tersebut satu golongan sudah terbentuk dengan sendirinya, yaitu: (1)

Aristokrasi, yang pada mulanya adalah penduduk-penduduk desa terkemuka,

(2) para petani bebas (kaula), (3)buruh tani (panjak) (Kraan, 1870: 9). Inilah

yang dianggap sebagi cikal bakal terbentuknya kasta di Lombok sebelum

diperkenalkan adanya sistem kasta yang dibawa dan diadopsi dari pengaruh

Bali.

Erni Budiwanti (2000) menulis bahwa di Lombok secara umum

dan Lombok Timur pada hususnya terdapat dua kelompok sosial yang berbeda

dalam strata sosia, yaitu golongan Bangsawan (perwangse) dan orang biasa

(jajar karang), dimana status seseorang sebagai perwangse atau jajarkarang

dapat diidentifikasi dari gelar yang disandangnya. Gelar mengawali nama diri

24

Page 35: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

dan digunakan dalam komunkasi sehari-hari, seperti Rahadiah atau Raden

(Budiwanti, 2002: 249).

Pada golongan bangsawan di Jerowaru kedudukan bangsawan

yang paling tinggi kita kenal adalah gelar Mamik, Lalu ataupun Baiq,

sedangkan gelar Raden dan Dende salama sekali tidak ada. Hal ini sangat

cocok dengan apa yang dikatakan Erni Budiwanti terjadi akibat adanya

percamouran perkawinan dengan masyarakat biasa (Budiwanti, 2002: 249).

Untuk lebih jelasnya terdapat perbedaan dan persamaan adat-istiadat yang

sudah menjadi bagian yang mendasar dalam golongan perwange dengan

golongan jajarkarang diantaranya, ayitu:

1. Sistem Perkawinan

Perbedaan status yang membedakan golongan perwangse dengan

golongan jajarkarang salah satunya adalah dalam masalah perkawinan

atau sistem perkawinan. Untuk mempertahankan kekerabatan mereka, dan

mempertahankan status serta privelase mereka, golongan bangsawan pada

awalnya mencegah anak atau saudara perempuan mereka kawin dengan

orang yang golongan sosialnya berbeda atau status sosialnya lebih rendah.

Kaum wanita mereka lebih banyak yang kawin secara endogami,

sehaingga perkawinan antara misan, sepupu, baik paralel (dengan anak

saudara laki-laki ayah atau saudara perempuan ibu) maupun sepupu silang

(dengan anak saudara laki-laki ibu atau saudara perempuan ayah),

25

Page 36: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

merupakan perkawinan yang lebih dianjurkan di kalangan kaum

bangsawan (Budiwanti, 2002: 250).

Namun jika terjadi perkawinan kaum bangsawan wanita dengan pria

dari masyarakat biasa, maka dari pihak laki-laki itu harus membayar

sajikrame tergantung tingkatan kebengsawanan wanita tersebut (Erni

Budiwanti, 2002: 251). Begitu juga pada masyarakat desa Jerowaru ketika

terjadi pernikahan untuk saat ini dan sudah dimulai sejak kuarang lebih

tahun 1970-an, dan terjadi pernikahan seperti yang disebutkan di atas

maka diharuskan membayar sajikrame tersebut.

Perbedaan sistem perkawinan pada masyarakat desa Jerowaru baik

pada bangsawan maupun masyarakat biasa pada saat ini sebenarnya dalam

prosesinya tidak ada perbedaan sama sekali, hanya saja yang berbeda

adalah isi daripada setiap prosesianya tersebut. Misalnya ketika anak dari

golongan bangsawan kawin dengan anak masyarakat biasa, maka adanya

keharusan membayar sajikrame padapihak laki-laki tersebut

Salah satu tradisi lain dalam adat-istiadat perkawinan masyarakat

Lombok adalah kwin lari. Kawin lari atau nikah lari ini dalam bahasaa

sasak disebut “melaian”, dan hal ini kadang-kadang menurut kebanyakan

dari adat-istiadat yang berlaku pada kebanyakan masyarakat merupakan

cara dalam pengambilan perempuan yang lebih ideal ketimbang meminta

pada orang ruanya. Rencana pernikahan memang atas dasar persetujuan

keluarga kedua belah pihak namun yang lebih dominan masyarakat

26

Page 37: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

menggunakan tradisi melaian ini. Dalam hal ini sesuai dengan apa yang

dikatakan Solichin salam (1992) dipengaruhi oleh adat-istiadat Bali yang

memperkenalkan adanya sistem kasta secara lebih jelas. Namn di Desa

Jerowaru melaian adalah shal yang biasa dalam sistem perkawinan, baik

pada golongan bangsawan maupun pada masyarakat biasa. Meskipun

hususnya pada kaum bangsawan banyak yang menggunakan lamaran

dengan persetujuan dari keluarga kedua belah pihak

2. Bahasa Sehari-Hari

Penggunaan bahasa di Lombok umumnya dikenal adanya bahasa

halus dan bahasa kasar. Bahasa kasar adalah bahasa sehari-hari yang

dipergunakan oleh kasta yang lebih tinggi (perwangse) terhadap kasta

yang lebih rendah (jajarkarang). Sedangkan bahasa halus dipergunakan

oleh kasta-kasta lebih rendah terhadap kasta yang lebih tinggi. Selain

adanya kedua bahasa diatas ada juga yang dikenal dengan sebutan bahasa

antara/ pertengahan yang juga dipergunakan dalam bahasa pergaulan

kekeluargaan. Misalnya seorang anak yang menyuruh anaknya makan

mengatakan ngelor atau medahar bukan mangan atau bekakenan untuk

kata makan (Ahmad Amin dkk, 1978: 24). Dan jika aturan tersebut

dilanggar, Ahmad Amin (1978) melanjutkan maka orang tersebut

dinamakan kasoan atao noak, dalam hal ini bahasa pergaulan sehari-hari

masyarakat dari kedua golongan inilebih banyak untuk saat ini

menggunakan bahasa pertengahan sekaligus bahasa kasar sebagai bahasa

yang lebih dominan menjadi bahasa pergaulan sehari-hari, meskipun

27

Page 38: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

bahasa halus masih dipergunakan oleh golongan minoritas dan tempat

yang tepat.

3. Pergaulan Sehari-Hari

Abdurrahman (1989) telah mengidentifikasi beberapa tata kelakuan

pada lingkungan masyarakat di pulau Lombok, seperti tata kelakuan di

lingkungan pergaulan antara suami dan istri, tata kelakuan di lingkungan

pergaulan antara ayah dan anak, dengan masyarakat sekitar dan lainnya.

Dicontohkan oleh Abdurahman (1989) misalnya dalam tatacara

berpakaian, disini akan tampak jelas bahwa sang suami pantang akan

menggunakan pakaian istrinya terutama kain batiknya (sasak : bendang ).

Tidak terkecuali pada masyarakat Desa Jerowaru yang mana banyak

dari masyarakatnya yang masih mempertahankan adapt istiadat lama yang

baik (sasak : rit ) dalam beberapa segi kehidupan,seperti sopan santun

dalam berbicara, sopan santun dalm bertingkahlaku maupun cara bergaul

sesama orang tua, sebaya dan anak-anak. Terutama pada golongan

bangsawan tata krama ini sangat di perioritaskan, meskipun dari beberapa

aspek adat-istiadat yang pernah dikembangkannya saat ini sebagian sudah

luntur ataupun berkurang.

28

Page 39: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian

Dalam penelitian ini akan mengkaji tentang sistem kekerabatan

masyarakat di Desa Jerowaru, maka dengan demikian data-data yang akan

dikumpulkan dalam penelitian ini adalah berbentuk keterangan-

keterangan, kalimat-kalaimat, foto-foto, serta informasi yang berkaitan

dengan bagaimana wujud kekerabatan pada masyarakat. Mengingat bahwa

data-data yang dikumpulkan tersebut berupa dokumen-dokumen tertulis,

informasi, kejadian-kejadian, dan foto-foto yang akan dianalisis dalam

tinjauan sejarah, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan

pendekatan kualitatif.

Danzin dan Lincoln sebagaimana dikutip oleh Moleong

menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang

menggunakan penelitian latar alamiah dengan maksud menafsirkan

fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai

metode yang ada. Lebih lanjut, Moleong menyatakan bahwa penelitian

kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk mengetahui fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya: perilaku,

persepsi, motivasi, tindakan dan lain-lain (Moleong, 2007: 6).

29

Page 40: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Penelitian kualitatif dari sisi definisi lainnya dikemukakan bahwa

hal ini merupakan penelitian yang memanfaatkan wawancara terbuka

untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku

individu atau sekelompok orang (Moleong, 2007: 6).

Penelitian kualitatif didasarkan pada upaya membangun pandangan

mereka yang diteliti secara rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran

holistik dan rumit. Definisi ini lebih melihat perspektif emik dalam

penelitian yaitu memandang atau upaya membangun pandangan subjek

penelitian yang rinci, dibentuk dengan kata-kata, gambaran holistik dan

rumit (Moleong, 2007: 6).

Sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

adalah metode sejarah. Adapun metode sejarah dalam pengertian yang

lebih umum adalah penelitian suatu atas masalah dengan mengaplikasikan

jalan pemecahannya dari perspektif historis (Abdurrahman, 1999: 43).

Pengertian yang lebih khusus, sebagaimana dikemukakan oleh Gibert J.

Graham dalam bukunya Abdrrahman (1999), bahwa metode penelitian

sejarah adalah seperangkat aturan dan prinsip sistematis untuk

mengumpulkan sumber-sumber sejarah secara epektif, menilainya secara

kritis, dan mengajukan sintesis. Sedangkan Abdurrahman sendiri

menjelaskan metode sejarah sebagai proses menguji dan menganalisis

kesaksian sejarah guna menemukan data yang otentik dan dapat dipercaya.

Serta usaha sintesis atas data semacam itu menjadi kisah sejarah yang

dapat dipercaya (Abdurrahman, 1999: 4).

30

Page 41: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Alasan peneliti menggunakan metode sejarah dalam penelitian ini

karena dalam penelitian ini mengkaji perkembangan serta perubahan yang

terjadi pada masyarakat desa Jreowaru terutama dalam latar sosialnya

seperti perkembangan adat-istiadatnya, perubahan sistem perkawinan pada

golongan bangsawan, perubahan dalam bahasa sehari-hari yang digunakan

telah menarik peneliti untuk meneliti mengapa hal itu terjadi yang pada

akhirnya menari peneliti untuk mengetahui perubahan serta

perkembangannya, karena jika berbicra mengenai perkembangan maupun

perubahan berarti kita berbicara dalam litas sejarah.

B. Metode Penelitian

Karena dalam penelitan menggunakan metode penelitian sejarah

maka jalan kerja penelitian ini juga menggunakan metode sejarah seperti

tersebut diatas yaitu heuristik, kritik, interpretasi data, serta historiografi.

a. Heuristik

Heuristik yaitu berasal dari kata yunani heurishein, artinya

memperoleh. Menurut G. J. Reiner seperti yang ditulis Dudung

Abdurrahman (1900), heuristik adalah suatu tehnik, suatu seni, dan

bukan suatu ilmu. Heuristik seringkali merupakan suatu keterampilan

dalam menemukan, mengenali dan memperinci bibliografi atau

mengklasifikasi dan merawat catatan-catatan. Lebih jelasnya seperti apa

yang dikatakan Carrad bahwa heuristik adalah merupakan langkah awal

31

Page 42: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

sebagai sebuah kegiatan mencari sumber-sumber, mendapatkan data,

atau materi sejarah atau evidensi sejarah (Sjamsuddin, 2007: 86). Dari

kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa heuristik merupakan

langkah pertama dalam penulisan sejarah yaitu dengan pengumpulan

data sebanyak mungkin untuk dijadikan sumber penelitian sejarah.

Adapun macam-macam fakta yang dikumpulkan dalam heuristik

ini seperti adat-istiadat bangsawan, pegaulan sehari-hari, setratifikasi

sosial, perubahan adat istiadat serta bahasa yang digunakan oleh

golongan bangsawan di desa Jerowaru serta beberapa fakta yang sesuai

dengan rumusan masalah seperti diajukan pada bagian sebelumnya.

Karena heuristik merupakan kegiatan pengumpulan data-data

sejarah, maka ada beberapa tehnik dalam pengumpulan data tersebut

yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan manusia dengan

menggunakan pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut

dan kulit. Karena itu, observasi adalah kemampuan seorang untuk

menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja pencarian mata

serta dibantu dengan pancaindra lainnya (Burhan Bungin, 2008:

115). Sedangkan Sutrisno Hadi mengatakan bahwa observasi

merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun

dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang

32

Page 43: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan (Sugiono,

2008: 145).

Dalam penelitian ini proses pelaksanaan pengumpulan data

yang dilakukan oleh peneliti yaitu observasi nonpartisipan (non

participant observasion). Dalam hal ini tidak terlibat secara langsung

terlibat sebagai anggota dari masyarakat tersebut, namun hanya

sebagai pengamat independen. Dengan cara ini walaupun secara

tidak langsung terlibat seperti masyarakat biasanya, namun dengan

cara ini peneliti juga dapat mengamati bagaimana prilaku

masyarakat, pergaulan masyarakat dengan masyarakat lain, serta

bagaimana interaksi sosial pada masyarakat di desa Jerowaru.

Adapun fakta-fakta yang didapatkan peneliti selama

melakukan observasi berkisar pada bagaima proses interaksi antara

dua kelompok sosial yang berbeda, mengamati beberapa perbedaan

yang menonjol antara golongan bangsawan dengan masyarakat biasa

dalam hal bangunan terutama lumbung padi, memperhatikan tata

krama pada golongan bangsawan, serta beberapa aspek dari segi

lahiriah yang dapat peneliti dapatkan selama melakukan observasi.

1. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu,

percakapan dilakukan oleh dua pihak orang, yaitu pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan terwawancara

33

Page 44: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu

(Moleong, 2007: 186). Jadi disini terdapat elemen yang penting yaitu

interviewer dan interviewee.

Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak

terstruktur dan dapat dilakukan melalui tatap muka (face to face)

maupun dengan menggunakan telepon). Dan dalam penelitian ini

menggunakan wawancara terstruktur sebagai tehnik pengumpulan

data. Oleh karena itu seperti apa yang dikatakan Sugiyono, seorang

peneliti dalam melakukan wawancara, pengumpulan data setelah

penyiapan instrumen penelitian berupa pertanyaan tertulis yang

alternatif jawabannya pun telah disiapkan. Dengan terstruktur ini

setiap responden diberi peranyaan yang sama, dan pengumpul data

mencatatnya (Sugiyono, 141: 2008). Sedangkan metode wawancara

yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara

bertahap, karena karakter utama dari wawancara ini adalah dilakukan

secara bertahap dan pewawancara tadak harus terlibat dalam

kehidupan sosial formal. Sistem datang dan pergi dalam wawancara

ini mempunyai kelebihan dalam mengembangkan objek-objek baru

dalam wawancara berikutnya karena pewawancara memperoleh

waktu yang panjang diluar informan untuk menganalisis hasil

wawancara yang telah dilakukan serta dapat mengoreksinya (Burhan

Bungin, 2008: 110).

34

Page 45: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Untuk mendapatkan data dari informan melelui wawancara

ini meliputi, menemukan informan di lapangan dilakukan dengan

menentukan orang-orangnya dengan alasan orang yang dipilih

sebagai informan benar-benar tahu tentang sejarah mengenai asal-

usul, proses interaksi, status sosial dan lain sebagainya. Adapun

beberapa informasi dan dan fakta yang ingin peneliti dapatkan dalam

wawancara ini berupa asal-usul bangsawan Jerowaru,

perkembangannnya, pelaksanaan adat-istiadatnya, bagaimana

implementasi adat-istiadat yang dikembangkan, bgaimana sistem

perkawinan, bahasa yang digunakan dengan menggunakan

pengumpulan data melelui wawancara ini. Serta beberapa informasi

lainnya yang sesuai dengan tema dalam penelitian ini.

Berbagai pihak yang peneliti minta keterangannya dalam

penelitian ini diantaranya, pejabat pemerintah yang ada di desa

Jerowaru, tokoh adat, tokoh masyarakat, para bangsawan serta

masyarakat biasa pada umumnya yang tahu tentang informasi yang

penulis cari.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan

data yang digunakan dalam metodologi penelitian ilmu sosial. Pada

intinya metode dokumenter adalah metode yang digunakan untuk

menelusuri data historis. Dengan demikian, pada penelitian sejarah,

35

Page 46: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

data dokmenter memang berperan sangat penting (Burhan Bungin,

2008: 121).

Metode penelitian ini merupakan salah satu yang harus digali

oleh seorang peneliti sejarah, karena sebenarnya sejumlah besar fakta

tentang sejarah tersimpan dalam bahan yang berbentuk dokumentasi

guna dijadikan kata-kata dan fakta historis.

Sebagian besar data yang tersedia adalah berbentuk surat-

sura, catatan-catatan harian, cendramata, surat harian, laporan dan

sebagainya. Sifat utama dari data ini tidak terbatas dari ruang dan

waktu sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk mengetahui

hal-hal yang pernah terjadi pada masa silam.kumpulan data dalam

bentuk tulisan ini disebut dokumen dalam arti luas. Adapun barang-

barang yang termasuk dokumen diantaranya adalah artepak, caset

tape, mikrofilm, dise, CD, flashdisk dan sebagainya (Burhan Bungin,

2008: 122). Secara detail bahan dokumenter terbagi beberapa macam

yaitu:

a. otobiografi

b. surat pribadi, buku-buku atau catatan harian, memorial

c. kliping

d. dokumen pemerintah maupun suasta

e. cerita roman dan cerita rakyat

f. data server dan flashdisk

36

Page 47: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

g. data tersimpan di web site dan lain-lain.

Selain macam-macam bahan dokumenter diatas, bahan

dokumenter ini dibagi lagi menjadi dua, yaitu dokumen pribadi dan

dokumen resmi.

a. Dokumen Pribadi

Dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang

secara tertulis tentang tindakan, pengalaman, da kepercayaannya.

Maksud mengumpulkan dokumentasi pribadi ialah untuk

memperoleh kejadian nyata tentang situasi sosial dan berbagai

faktor dis ekitar subjek penelitian (Sugiyono, 2008: 217).

Dokumen pribadi ini bisa berupa buku harian, otobiografi dan

sebagainya.

b. Dokumen Resmi

Dokumen resmi terbagi terbagi atas dokumen intern dan

dokumen intern. Dokumen intern dapat berupa memo,

pengumuman instruksi, ataupun dari lembaga untuk kalangan

sendiri seperti risalah atau laporan rapat,keputusa pemimpin

kantor, konvensi yaitu kebiasaab-kebiasaan yang berlangsung di

suatu lembaga dan sebagainya. Sedangkan dokumen ekstern

berupa bahan-bahan informasi yang dikeluarkan suatu

pemerintahan (Burhan Bungin, 2008: 123).

37

Page 48: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Dalam penelitian ini dokumen yang akan dikaji sebagai

bahan penulisan sejarah yang terkait dengan kebutuhan peneliti

tidak begitu banyak maka peneliti dalam hal ini hanya

menggunakan kitab kuno yang disebut sebagai Takepan untuk

menelusuri sejarah tersebut, lebih dari itu ada juga monografi

desa serta salinan daftar pemilih tetap pemilihan umum

kabupaten Lombok timur tahun 2009/2019. Adapun dari takepan

itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa

Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk

memperoleh data yang jelas mengenai desa Jerowaru secara

umum dari beberapa aspek dalam kekiniannya. Dan yang terakhir

adalah daftar pemilih tetap tadi, yaitu digunakan untuk

memastikan mengenai konsentrasi tempat tinggal bangsawan

yang cendrung tinggal di satu tempat dengan sesama

golongannya. Selain bahan dokumen yang berupa buku-buku

diatas tadi, peneliti juga menggunakan foto-foto sebagai bahan

kajian dokumenter ini.

b. Kritik

Setelah sumber sejarah dalam berbagai katagorinya itu

terkumpul, tahap yang berikutnya adalah verifikasi atau lazim disebut

juga dengan kritik untuk memperoleh keabsahan sumber. Dalam hal ini

yang harus jug adiuji adalah keabsahan tentang keaslian sumber

(otensitas) yang dilakukan melalui kritik ekstern, dan keabsahan tentang

38

Page 49: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

kesahihan sumber (kredibilitas) yang ditelusuri melalui kritik intern.

Berikut ini kedua teknik verifikasi tersebut akan dijelaskan satu-persatu:

1. Keaslian Sumber (otensitas)

Otensitas dari sumber ini minimal dapat diuji berdasarkan

lima pertanyaan pokok sebagai berikut:

1. Kapan sumber itu dibuat ?

2. Dimana sumber itu dibuat ?

3. Siapa yang membuat ?

4. Dari bahan apa sumber itu dubuat ?

5. Apakah sumber itu dalam bentuk yang asli?

Kelima pertanyaan ini masih minimal untuk mengajukan

pertanyaan dalam menentukan keabsahan dari dokumen sejarah

yang diteliti untuk dijadikan sumber penulisan sejarah

(Abdurrahman, 1999: 26). Lebih dari itu jika yang kita teliti

tersebut adalah informasi dari informan dan bukan dokumen

maka dalam hal ini Lucet sebagaimana dikutif Helius Sjamsudin

(2007) mengatakan bahwa sebelum smber-sumber sejarah dapat

digunakan dengan aman, paling tidak ada lima pertanyaan yang

harus dijawab dengan memuaskan:

1.

39

Page 50: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

2. Apakan satu atau dengan cara lain kesaksian itu telah

diubah?

3.

kesaksiannya itu?

4.

mata (witnes) yang kompeten, apakah dia mengetahui faktor itu?

Oleh karena itu pada dasarnya kritik eksternal harus

menegakkan fakta dari kesaksia bahwa :

a. Kesaksian itu benar-benar diberikan oleh orang ini atau pada

waktu ini (authenticity)

b. Kesaksian yang telah diberikan itu telah bertahan tanpa ada

perunahan (uncorupted), tanpa ada suatu tambahan-tambahan atau

penghilangan-penghilangan yang substansial (itegriti) (Helius

Sjamsudin, 2007: 134).

Karena fakta yang peneliti cari berkisar pada tahun 1970-an,

maka tergolong sejarah yang kontemporek, sebab orang-orang yang

terlibat langsung pada saat itu masih hidup jadi bisa dikatakan

kesaksiannya karena merupakan sumber primer sangat bisa

dipercaya, sekaligus dengan jalan memadukan diantara beberapa

partanyaan yang sama dan diajukan pada informan yang berbeda,

kemudian jika ada dari sebagian kecil dari informan yang

pendapatnya berbeda serta penulis kurang meyakini pendapatnya

karena sebagian besar bersaksi sama maka pendapat satu orang

40

Page 51: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

atau dua orang diantara sepuluh orang tersebut gugur dengan

sendirinya.

2. Kesahihan Sumber (kredibilitas)

Kritik internal sebagaimana yang disarankan oleh istilahnya

menekankan aspek kedalaman yaitu isi dari sumber, kesaksian

(testimoni). Oleh karenanya seperti yang ditulis Helius Sjamsudin

(2007) dalam kritik intern ini seorang peneliti harus memutuskan

apakah kesaksian itu dapat diandalkan (reliable) atau tidak.

Keputusan ini didasarkan atas penemuan dua penyidikan (inquiry),

yaitu:

a. Arti sebenarnya dari kesaksian itu harus dipahami?

b. Setelah fakta kesaksian dibuktikan dan setelah arti sebenarnya

dari isinya telah dibuat sejelas mungkin, selanjutnya kredibelitas

saksi harus ditegakkan.

Adapun berkenaan dengan sumber lisan, bila ingin teruji

kredibilitasnya sebagai fakta sejarah, maka harus memenuhi

sebagaimana syarat-syarat yang diajukan Garraghan sebagaimana

dikutif Dudung Abdurrahman (1999) sebagai berikut:

a. Syarat-syarat umum: sumber lisan (tradisi) harus didukung olek

saksi berantai dan disampaikan oleh pelopor pertama yang

terdekat. Sejumlah saksi itu harus sejajar dan bebas, serta mampu

mengungkapkan fakta yang teruji kebenarannya.

41

Page 52: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

b. Syarat-syarat khusus: sumber lisan mengandung kejadian penting

yang diketahui umum; telah menjadi kepercayaan umum pada

masa tertentu; selama masa tertentu itu tradisi dapat berlanjut tanpa

protes atau penolakan perseorangan; lamanya tradisi relatif

terbatas; merupakan aflikasi dari penelitian yang kritis; dan tradisi

tidak pernah ditola oleh pemikiran kritis.

Dalam hal kredibilitas sumber ini peneliti sebagaimana

penjelasan diatas dalam sumber lisan menggunakan saksi yang

berantai, bahkan saksi tersebut merupakan sumber primer yang

secara langsung mengalami dan merasakan mengenai fakta yang

peneliti tanyakan terkait dengan sejarah masyarakat desa jerowaru

tersebut. Dan dari beberapa saksi yang berantai itu jika seperti

yang sudah dijelaskan diatas menyimpang dari pendapat umum

maka kesaksiaanya tersebut ditolak untuk dijadikan sumber

sejarah, yang sudah barang tentu dalam hal ini ke kredibelan

informan tersebut juga peneliti ketahui.

c. Interpretasi

Interpretasi atau penafsiran data sejarah seringkali disebut juga

dengan analisis sejarah. Kata analisis sendiri berarti menguraikan, dan

secara terminologis berbeda dengan sintesis yang berarti menyatukan.

Namun keduanya seperti yang dikatakan Kuntowijoyo dalam bukunya

42

Page 53: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Dudung Abdurrahman (1999) bahwa analisis dan sintesis dipandang

sebagai metode-metode utama dalam interpretasi.

Lebih jelasnya bahwa interpretasi data atau analisis data adalah

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangtan, dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan dalam katagori,menjabarkan kedalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2008:

244). Dengan begitu analisis sejarah itu sendiri, seperti yang dikatakan

Berkhofer (Abdurrahan:1999) bertujuan melakukan sintesis atas

sejumlah fakta yang diperoleh dari sumber-sumber sejarah dan

bersama-sama dengan teori-teori disusunlah fakta itu kedalam suatu

interpretasi yang menyeluruh.

Karena didalam penulisan sejarah sering juga terjadi interpretasi

tidak sesuai atau bahkan terlalu meluas maka soerang peneliti

dianjurkan memusatkan perhatiannya pada pos-pos tertentu yang

membicarakan suatu maslah, misalnya: dengan mempelajari tokoh-

tokoh, longkungan kejadian yang melingkupinya dan sebagainya.

Selanjutnya perhatian diarahkan kepada analisis mengenai apa yang

dipikirkan orang, diucapkan dan diperbuat orang yang menimbulkan

perubahan melalui dimensi waku (abdurrahman, 1999: 61-62).

43

Page 54: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Adapun yang dilakukan peneliti dalam tahap iterpretasi data ini

adalah mensintesiskan beberapa fakta agar sesuai dengan teori yang

digunakan. Misalnya ada teori yang mengatakan bahwa kekerabatan

ditentukan oleh keturunan yang selektif, dimana dalam kekerabatannya

memiliki hak atas gelar, lambing, kepemilikan dan lain-lain, begitu juga

fakta yang didapatkan mencari titik temu antara teori tersebut dengan

hasil penelitian yang akan dijelaskan.

d. Historiografi

Sebagai fase terakhir dalam penulisan sejarah, historiografi ini

merupakan cara penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian

sejarah yang telah dilakukan. Layaknya laporan ilmiah, penulisan hasil

penelitian sejarah itu hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas

mengenai proses penelitian, sejak awal (fase perencanaan) sampai

dengan tahap terakhir (penarikan kesimpulan). Jadi dengan penulisan

sejarah itu akan ditentukan mutu penelitian sejarah itu sendiri

(Abdurrahman,1999: 67).

Diantara syarat umum yang harus diperhatikan peneliti didalam

pemaparan sejarah, seperti yang dikatakan Hasan Usman dalam bukunya

Dudung Abdurrahman (1999), adalah:

1. Peneliti harus memiliki kemampuan mengungkapkan bahasa secara

baik.

44

Page 55: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

2. Terpenuhinya kesatuan sejarah, yakni suatu penulisan sejarah itu

sendiri sebagai bagian dari sejarah yang lebih umum, karena ia

didahului oleh masa dan diikuti oleh masa pula. Dengan perkataan

lain, penulisan itu ditempatkannya sesuai dengan perjalanan sejarah.

3. Menjelaskan apa yang ditemukan oleh peneliti dengan menyajikan

bukti-buktinya dan membuat garis-garis umum yang akan diikuti

secara jelas oleh pemikiran pembaca.

4. Keseluruhan pemaparan sejarah haruslah argumentatf, artinya usaha

menyerahkan ide-idenya dalam merekonstruksi masa lampau itu

didasarkan atas bukti-bukti tersendiri, buktri yang cukup lengkap,

dan fakta-fakta akuarat.

Penyajian penelitian secara garis besar terdiri atas tiga bagian:

(1) pengantar, (2) hasil penelitian, (3) kesimpulan. Setiap bagian

biasanya terjabarkan dalam bab-bab atau sub bab yang jumlahnya tidak

ditantukan swecara singkat. Asalkan antara satu bab dengan bab yang

lain harus ada pertalian yang jelas (Abdurrahman, 1999: 69).

Jenis historiografi yang digunakan oleh peneliti adalah

histiiriografi kritis, karena selain menggunakan pendekatan sosial yang

merupakan bagian dari tema sejarah kritis yang multi disipliner (multy

approach), sekaligus dalam melihat hubungan status sosial di jerowaru

menggunakan dua pendekatan baik dari golongan bangsawan maupun

masyarakat biasa tentang sejarahnya sehingga dalam penulisannya pada

45

Page 56: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

tahap historiografi tidak terjadi bias atau melihat dengan satu kacamata

saja. Sekaligus dalam penulisan ini selain mampu menghadirkan nuansa

sejarahnya sekaligus nuansa sosial, budaya, ekonomi dan pendididak

tercakup di dalamnya.

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penalitian

Desa Jerowaru merupakan salah satu dari 4 (empat) Desa yang ada di

kecamatan Jerowaru Kabupaten Lombok Timur. Dengan luas 35,22 km dengan

perincian untuk persawahan 2,320 Ha, perkebunan 532 Ha,perumahan atau

pekarangan 406 Ha, perkuburan 41 Ha, dan lain-lain 282 Ha.

Desa Jerowaru terdiri dari 6 dusun definnitif dan 3 dusun perwakilan

yaitu kadus Jerowaru daye (utara), kadus Jerowaru lauk (selatan), kadus

Jerowaru timuk (timur), kadus Montong Wasi, dan kadus Sepapan. Sedangkan

yang termasuk kadus perwakilan adalah kadus Jor, kadus Muhajirin, dan kadus

Telong-Elong.

Adapun batas-batas desa Jerowaru adalah sebagai berikut: (a). sebelah

utara berbatasan dengan desa Sepit, (b) sebelah timur berbatasan dengan desa

Tanjung Luar, (c). sebelah selatan berbatasan dengan desa Pemongkong dan

(d). sebelah barat berbsatasan dengan desa Sukaraja.

Total jumalah penduduk dari semua dusun yang ada di desa Jerowaru

adalah 18.307 jiwa, dengan 5.372 kepala keluarga (KK), sedangkan

46

Page 57: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

perinciannya adalah sebagai berikut: (a) laki-laki dengan jumlah 8.579 jiwa, (b)

perempuan 9.728 jiwa.

Perkebunan dan pertanian merupakan sektor pendapatan terbesar di

desa Jerowaru, selain peternakan, perkebunan, perikanan dan perdagangan.

Dilihat dari ukuran perkembangannya terutama dalam bidang pertanian

memang ada kemajuan dari tahun ketahun bila dibandingkan dengan kebelum

keadaan sebelumnya, namun dalam sektor ini yang menjadai kendala utama

adalah sarana dan prasarana di bidang irigasi atau pengairan dan ketidak

sesuaiannya harga kebutuhan petani denagan harga hasil produksi. Adapun

hasil pertanian yang sangat menopang kehidupan petani di desa Jerowaru

adalah hasil tanaman tembakau, selain padi dan semangka. Indikator

perekonomian masyarakat di desa Jerowaru dapat dilihat pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.1 indikator perekonomian masyarakat Desa Jerowaru 2009/ 2010

No Indikator Sub. Indikator Thn. 2009 Thn. 2010

1 Pendapatan Sumber pendapatan

1. Pertanian

2. Kehutanan

3. Perkebunan

4. Peternakan

5. Perikanan

6. Perdagangan

7. Jasa

Rp. 35.201.125.000

Rp. 400.000.000

Rp. 61.325.600.000

Rp.11.324.057.000

Rp. 4.180.866.000

Rp. 6.098.100.000

Rp. 3.441.800.000

Rp. 41.878.550.000

Rp. 600.000.000

Rp. 72.246.600.000

Rp. 12.146.183.500

Rp. 4.952.197.000

Rp. 8.105.400.000

RP. 4.855.000.000

47

Page 58: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

8. Industri rumah

tangga Rp. 526.000.000 Rp. 794.000.000

(Sumber : monografi desa Jerowaru tahun 2009/ 20010)

Sedangkat tingkat pendidikan di desa Jerowaru masih bisa dibilang

rendah, sehingga peningkatannya masih sangat diperlukan dukungan dari

pemerintah, pihak swsata maupun dukungan dari masyarakat. Untuk itu

pendidikan masyarakat desa Jerowaru perlu ditingkatkan lagi, karena

keberhasilan dari suatu pembngunan sangat tergantung dari pendidikan

penduduknya. Peningkatan pedidikan penduduk merupakan salah satu indikator

penting dalam penentuan pencapaian angka indeks pembangunan manusia

(IPM) yang tinggi. Permasalahan dalam bidang pendidikan ini disebabkan oleh

kualitas sumber daya manusia yang masih rendah karena tingkat pendidikan

yang belum memadai. Namun dalam melaksanakan sistem pendidikan nasional

dan pendidikan dasar sembilan tahun, untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia (SDM) baik melalui

pendidikan formal maupun melalui pendidikan informa.

Pemerintah desa Jerowaru selalu mendukung kegiatan-kegiatan yang

dilaksanakan oleh masyarakat, tokoh agama, melalui organisasi sosial

masyarakat atau pun pendidikan swasta, sehingga tercermin dengan tersedianya

sarana dan prasarana pendidikan sebagai berikut:

a. Sekolah Dasar : 14 buah

b. Madrasah Ibtida’yah : 2 buah

c. SMPN Negeri : 1 buah

48

Page 59: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

d. Madrasah Tsanawiyah : 5 buah

e. Madrasah Aliyah : 2 buah

f. PKBM (Paket A, B dan C) : 2 buah

g. TK : 2 buah

h. PAUD : 4 buah

(sumber: monografi desa Jerowaru tahun 2009/ 2010).

Untuk lebih jelasnya, data tingkat perkembangan pendidikan antara

tahun 2009/ 2010 dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 4.2 indikator perkembangan pedidikan masyarakat desa

Jerowaru.

No Indikator Sub. Indikator Thn. 2009 Thn. 2010

1. Tingkat

pendidikan

penduduk usia

15 tahun

1. Buta Hurup

2. Tidak Tamat SD

3. Tamat SD

4. Tamat SLTP

5. Tamat SLTA

6. Tamat D-1

7. Tamat D-2

8. Tamat D-3

9. Tamat S1

3187 orang

721 orang

1562 orang

2644 orang

3485 orang

481 orang

841 orang

1682 orang

601 orang

2337 orang

600 orang

1487 orang

2608 orang

3782 orang

522 orang

783 orang

2087 orang

1174 orang

(Sumber: monografi desa Jerowaru tahun 2009/ 2010)

Selain dalam bidang ekonomi maupun pendidikan diatas masih sangat

banyak dari gejala-gejala sosial pada masyarakat Jerowaru yang bisa di

49

Page 60: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

identifikasi, namun gejala sosial yang masih menjadi penomena sosial pada

masyarakat Jerowaru adalah masalah kawin cerai yang cukup tinggi, dan hal ini

sudah merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh masyarakat sampai saat ini

yang secara tidak sadar akan berpengaruh terhadap anak keturnannya. Dampak

yang cukup dirasakan dalam hal ini adalah banyaknya anak dari hasil broken

home yang kawin pada usia dini.

B. Sejarah Singkat Penduduk Awal Desa Jerowaru

Bale Belek yang ada di Jerowaru Daye (utara) menurut Takepan yang

ada di Bale Belek merupakan rumah yang dihuni pertama kali di desa Jerowaru.

Pembuatannya menurut takepan yang selalu dibaca setiap tahun tersebut dibuat

pada abad ke- XIII yaitu kurang lebih pada tahun 1257 yang lalu, atau sekitar

753 tahun silam. Pembuatan Bale Belek ini menurut Babad tersebut

menunjukkan bahwa pembuatannya berlangsung satu hari saja yang dimulai

dari jam enam pagi dan berahir pada jam enam sore hari yang bersamaan juga

dengan dibangunnya Bale Belek yang ada di Senyiur. Pemimpin pembuatan

Bale Belek ini adalah Datu Dewe Maspanji atau yang dikenal juga dengan

nama Dewe Maspanji Raeng Jagat Manujae Lemper Subur Makmur Datu

Tunggal Lek Dunie ie Sak Laek ie Sak nani ie Sak Lemak. Kedatangan Datu

Dewe Mas Panji dengan rombongannya berasal dari arah selatan Jerowaru

tepatnya di pantai Serewe, Desa Pemongkong, Kecamatan Jerowaru sekarang.

Sesampainya di painggir pantai, Raden Mas Panji istirahat bersama

pengikutnya sebelum melanjutkan perjalanannya. Sebelum berangkat terlebih

dahulu Datu Maspanji melepas dua busur panahnya sebagai petunjuk tempat

50

Page 61: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

mereka akan membangun tempat tinggal, kedua anak panahnya kemudian jatuh

pada tempat yang tidak terlalu jauh, yang satunya jatuh di Jerowaru dan yang

satunya lagi jatuh di Senyiur. Arah dan tempat jatuhnya busur panah inilah

yang nantinya akan dijadikan patokan untuk membuat tempat tinggal.

Sedangkan mengenai jumlah orang yang menyertai Datu Maspanji tdak

diketahui secara pasti, namun secara logika jika benar karena dari buku sumber

ini banyak sekali hal-hal yang tidak masuk akal, seperti bisa memanah dari

Serewe sampai Jerowaru bahkan sampai Senyiur, namun kita abaikan hal itu

dulu, maka bisa dikatakan jumlah pengikutnya banyak sekali sekaligus dengan

ahli pertukangan yang cukup berpengalaman sehingga pembangunannya bisa

diselesaikan dalam satu hari (wawancara Marjun, kamis 8 juli 2010).

Lebih lanjut dari kisah Datu Dewe Maspanji ini tidak terlalu jauh

diketahui karena menurut babadnya kemudian dia menghilang. Selanjutnya

yang menghuni Bale Belek setelah penghuninya tidak ada lagi adalah Pe Belek,

sedangkan yang di Senyiur dihuni oleh kakak dari Pe Belek, yang mana kedua-

duanya berasal dari Islam Pena.

Sebelum membahas lebih lanjut Pe Belek dan Pe Balak terlebih dahulu

akan dibahas mengenai kerajaan Pena yang merupakan asal usul Pe Belek dan

Pe Balak.

Sebuah fakta sejarah di daerah tandus Lombok Timur bagian selatan

berdiri sebuah kerajaan yaitu kerajaan Pena. Kerajaan tersebut awalnya

berpusat di bukit Pena, desa Batu Nampar Jerowaru. Penyebaran agama Islam

51

Page 62: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

dan perpaduannya dengan adat istiadat di daerah kering itu tidak terlepas dari

peranan kerajaan kecil tersebut.

Lebih lanjut Mastam dalam karangannya yang berjudul “ Peranan

Kalangan Istana dalam Perjuangan Adat Agama di Lombok Timur “

mengatakan bahwa secara konkrit Pena lebih tepat di sebut sebagai keulamaan

dari pada sebagai kerajaan Islam. Bahkan para budayawan lebih suka

menyebutnya sebagai basis penyebaran agama Islam dari pada pusat politik.

Hal tersebut didukung dengan peninggalan yang berupa situs Pena yang di

dalamnya tidak terdapat benda-benda yang menunjukkan bekas bangunan

istana.

Pena seperti yang dikatakan Mastam diperintah oleh seorang Pemban

( raja kecil, datu ) yang sekaligus menjadi ulama agama Islam. Datu yang

terkenal adalah Raden Suryajaya Supeno. Dia digantikan oleh pangeran

Mimjimak yang bergelar Pemban Tanggal Peras atau Baru Tanggan. Berbeda

dengan Selaparang “ seri kedua “ Pena tidak banyak mendapat perhatian secara

langsung dari para ulama di tanah Jawa.

Maka kalangan bangsawan banyak yang berguru ke Jawa untuk belajar

pada para wali. Mereka mempelajari cara menyebarkan agama Islam yang

disesuaikan dengan adat Sasak. Maka peradaban masyarakat Lombok bagian

selatan pun lebih bernuansa mengenal budaya leluhur dibandingkan dengan

wilayah timur.

Misalnya kesesnian wayang, tari-tarian, pakaian dan tata krama. Untuk

kepentingan itu, pangeran Tata Samin atau Sangupati sempat belajar ke Solo

52

Page 63: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

dan Demak sebagai pusat penyebaran agama Islam yang berbasis budaya Jawa.

Kemudian dengan pola yang sama Ia menyebarkan agama Islam di sekitar

Sakra. Sebelum akhirnya meninggal dan dimakamkan di Mengkuru, ia mampu

mengembangkan tradisi kesenian Sasak. Konon, ia pun berhasil memberantas

tradisi main judi dan minum tuak masyarakat sekitar.

Meskipun tak sekaliber Selaparang dan Pejanggik, namun kemajuan

yang dicapai Pena cukup meresahkan pihak musuh. Pena mengalami

kemunduran karena sumber-sumber air di bawah bukit yang dikuasai pasukan

Langko. Ketika itu menantu Banjar Getas telah menjadi penguasa di negeri

dengan gelar Prabu Anom Langko.

Upaya pengisolasian Pena itu terkenal dengan sebutan Politik Rerepik

Aik. Akibat langsung dari pemblokadean ini adalah kesulitan mendapatkan air

minum bagi para bangsawan yang tinggal di atas bukit. Dalam

perkembangannya, terjadi perpindahan pusat kegiatan dari bukit Pena ke

Wangkek di desa yang sama maupun ke tempat-tempat lain yang

memungkinkan keamanan bagi para bangsawan maupun rakyatnya. Tidak

terkecuali desa Jerowaru sekarang merupakan tujuann isolasi dari akibat

blokade yang dilakukan oleh kerajaan Langko tersebut.

Pe Belek yang merupakan bangsawan Pena beserta rekan-rekannya

tinggal di sekitar Bale Belek yang sudah ada. Adapun pengikut-pengikutnya

yang lain memisahkan dirinya di tempat khusus yang nantinya dikenal denagn

nama gubuk Tembok. Inilah keturunan asli Jerowaru. Adapun Pe Belek yang

diperkirakan sebagai pemimpin para bangsawan ke desa Jerowaru menurunkan

53

Page 64: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

dua orang keturunan yaitu Dewi Ringgit dan Raden Panji. Raden Panji setelah

memiliki keluarga kemudian pindah ke rumah Pelambik sekarang yang

merupakan bagian dari kadus Jerowaru timuk (timur). Adapun peninggalan

yang menjadi bukti adalah adanya Bale Belek di Pelambik, sedangkan Dewi

Ringgit sendiri tetap tinggal di Bale Belek lama di Jerowaru pusat. Sebagai

bukti dari pihak laki-laki maupun perempuan tinggal di mana, sampai saat ini

oleh masyarakat serta buku Takepan di Bale Belek, adanya rambut-rambut

perempuan yang cukup banyak di sana. Sedangkan di Bale Belek Pelambik

ditemukan sebilah keris yang mana menandakan bahwa anak Pe Belek yaitu

Raden Panji yang tinggal di sana.

Dewi Ringgit yang tinggal di Bale Belek pusat menurunkan empat orang

anak, keempat anaknya tersebut memiliki kepribadian yang berbeda-beda.

Keempat anaknya itu adalah Datuk Masjid, Datuk Labang, Datuk Kebon dan

Datuk Sabo. Lebih jelasnya perbedaan kepribadian dari anak-anak Dewi

Ringgit adalah sebagai berikut, yaitu :

a. Datuk Masjid

Sematan nama yang diberikan kebiasaan dari apa yang dikerjakan

setiap hari dan menjadi kepribadian orang yang memiliki nama tersebut.

Menurut keterangan, dia merupakan seorang ahli ibadah, bahkan lebih

banyak menghabiskan hidupnya untuk beribadah di Masjid. Sampai-

sampai hanya pulang ke rumahnya sekedar untuk makan, kemudian pergi

lagi untuk beribadah ke Masjid.

54

Page 65: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Keturunan dari Datuk Masjid ini menurut Sineraf (kadus Jerowaro

Daye) dan Marjun (mangku Bale Belek), namun belum diketahui secara

pasti termasuk keturunannya yang ke berapa. Beliau adalah TGH. Jahye

yang merupakan bapak dari TGH Mutawalli pendiri pondok pesantren

Darul Aitam Jerowaru. Sedangkan TGH Mutawalli memiliki an banyak

putra maupun putri, salah satunya adalah TGH.M. Sibawaihi dan Lalu

Abdul Mukib serta keluarganya yang lain.

b. Datuk Labang

Kebiasaan dan kepribadian Datuk Labang sangat berbeda dengan

kepribadian dan kebiasaan sehari-hari saudaranya yang lain. Aktifitas yang

sering dilakukannya adalah ikut berperang. Namun tidak diketahui sescara

pasti dengan siapa dan pihak mana dia berperang. Namun ada

kemungkinan karena keluarganya pernah bermusuhan dengan kerajaan

yang berada di utara Pane yaitu kerajaan Langko. Jadi tidak menutup

kemungkinan untuk membalas atau sekedar untuk membantu keluarganya

yang masih terisolasi di sekitar kawasan kerajaan Pene. Konon, biasanya

ketika pulang ke rumahnya selalu berlumuran dengan darah-darah

musuhnya. Karena tidak ada sumber kapan bangsawan Pene ini sudah

bebas dari isolasi yang diakibatkan blokade kerajaan Langko maka

jelasnya dengan siapa dan pihak mana Datuk Labang ini berperang belum

bisa dibuktikan secara jelas.

Adapun yang diperkirakan keturunan dari Datuk Labang seperti

seperti yang dikatakan Mamik Tanom ( keturunan Datuk Labang ) dan

55

Page 66: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Marjun diantaranya adalah Mamik Keran, Mamik Tanom, dan Mamik

Sungkal serta saudara-saudara lainnya, yang saat ini tinggal di sekitar

gubuk Tembok bersama keturunan keluarga bangsawan lainnya.

c. Datuk Kebon

Kemungkinan besar sematan nama yang diberikan kepada Datuk

Kebon tidak terlalu jauh berbeda dengan apa yang terjadi dengan Datuk

Masjid. Jika kegiatan sehari-hari Datuk Masjid selalu beribadah ke masjid,

sementara itu Datuk Labang disibukkan dengan ikut berperang, Datuk

Kebon disibukkan oleh kegiatan rutinitas hariannya adalah bertani (

berkebon). Setiap tanah yang diperkirakan bisa ditanami tanaman

kebutuhan sehari-hari selalu diusahakan oleh Datuk Kebon untuk

ditanami. Bahkan bukan hanya berkisar di kawasan desa Jerowaru saja

melainkan Keruak, Sepit, Mendane, Senyiur ada juga tanah garapannya.

Menurut Marjun ada juga keturunan dari Datuk Kebon yang sampai saat

ini tinggal di kawasan yang di sebut di atas.

d. Datuk Sabo

Dengan gubuk Bawak Sabo yang oleh masyarakat sana diperkirakan

di tempat tersebut banyak sekali ditanam pohon Sabo oleh tokoh yang

dikenal sesuai kebiasaaannya ini yaitu menanam Sabo. Meskipun saat ini

sudah tidak banyak lagi,namun di sekitar gubuk Bawak Sabo bukti

tersebut masih ada berupa adanya pohon Sabo dan sisa-sisanya.

56

Page 67: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Uraian sejarah singkat di atas memberikan gambaran mengenai asal

usul para bangsawan ini,khususnya yang berada di Jerowaru bat ( barat )

terutama di gubuk Tembok dan Pelambik. Walaupun di tempat yang

disebut terakhir terdapat perbedaan dalam implementasi adat-istiadat

nenek moyangnya. Adapun persebaran bangsawan ini ke Pelambik

bertepatan dengan berpindahnya Raden Panji.sebelah satu yang menjadi

permasPedalemalahan sekarang adalah asal usul dari bangsawan yang ada

di gubuk pedaleman ( gubuk Nenek ) (wawancara Sinerap dan Marjun,

sabtu 10 juli 2010).

Mamik Karniati yang merupakan salah satu dari komunitas

bangsawan yang tinggal di gubuk Nenek mengatakan bahwa sampai saat

ini masih ada hubungan kekerabatan antara bangsawan yang ada di

Jerowaru khususnya di gubuk Nenek dengan bangsawan yang ada di

Gerung, Kediri, Pagutan, dan Kopang masih ada. Begitu juga dengan apa

yang dikatakan Mamik Jamudin (80) bahwa asal usul dari bangsawan yang

ada di gubuk Pedaleman ini bukan berasal dari satu tempat saja melainkan

seperti yang dikatakan mamik Karniati di atas. Dari uraian di atas dapat

diambil dua kemungkinan, yaitu : (1) Bangsawan yang ada di gubuk

Nenek berasal dari berbagai tempat seperti Gerung, Kediri, Pagutan,

Kopang dan lain-lain. (2) Bisa saja walaupun saat ini masih ada hubungan

kekerabatan dengan tempat-tempat yang disebut tadi namun berasal dari

satu tempat kemudian menyebar ke tempat lain. Misalnya asal muasal

pertamanya yaitu dari Kopang kemudian menyebar ke Kediri, Pagutan dan

57

Page 68: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

lain-lain maka otomatis walaupun berpisah tempat tinggal namun masih

memiliki hubungan kekerabatan. Namun yang lebih jelas kesimpulan yang

pertama akan lebih kuat yang kemungkinan walaupun berasal dari daerah

yang berbeda namun memiliki tingkatan sosial yang sama pada akhirnya

membentuk komunitas tersendiri di tempat yang disebut gubuk Pedaleman

(wawancara Mamik Jamudin dan Mamik Karniati,

C. Stratifikasi Sosial Masyarakat Desa Jerowaru

Stratifikasi social pada masyarakat desa Jerowaru selain berbentuk

stratifikasi social terututup ( closed social setratification ) dari sejarahnya,

sekaligus juga terdapat stratifikasi social terbuka ( open social

setratificaation ) untuk saat ini, bahkan menurut sebagian besar

narasumber sudah mulai terasa sejak tahun 1970-1980-an. Stratifikasi

sosial tertutup pernah mewarnai kehidupan masyarakat desa Jerowaru

pada saaat masih sangat dihormatinya status kebangsawanan, dimana

sangat banyak sekali perbedaan antara golongan masyarakat bangsawan

dengan golongan biasa baik dalam bidang ekonomi, sosial maupun

budaya. Dalam bidang ekonomi misalnya sebelum tahun 1970-1980-an

golongan bangsawan rata-rata memiliki sawah yang cukup luas bila

dibandingkan dengan masyarakat biasa pada umumnya, dalam bidang

sosial sudah barang tentu sangat dihormati, bahkan dalam bidang adat-

istiadat terdapat juga perbedaan yang dapat dikatakan menonjol, semua ini

kata mantan kepala desa Jerowaru yang pernah menjabat selama lima

periode, berlaku kurang lebih dari tahun 70-80-an ke bawah. Sementara

58

Page 69: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

dari tahun 70-80-an sudah dirasakannya kelonggaran-kelonggaran dalam

adat istiadat bangsawan oleh masyarakat biasa yang mana ditunjukkan

dengan beberapa sebab seperti berkurangnya kepemilikan atas tanah ynag

sangat luas, berkurangnya pendidikan dari golongan bangsawan serta

mulai berkembangnya masyarakat biasa baik dalam bidang pendidikan

maupun ekonomi, dan juga ditandai dengan berkurangnya adat-istiadat

yang dahulunya menjadi aturan yang diharuskan (rit) bagi golongan

bangsawan.

Golongan bangsawan di desa Jerowaru konsentrasi tempat tinggalnya

berbeda dengan masyarakat biasa pada umumnya. Terdapat dua tempat

yang dikenal sangat memegang teguh adat-istiadat kebangsawanannya

yaitu di gubuk Nenek atau yang biasa dikenal dengan gubuk Pedaleman

dan gubuk Tembok di kadus Jerowaru, sedangkan gubuk Nenek berada di

kadus Jerowaru bat (barat). Selain itu mereka juga bergaul dengan

golongannya untuk sehari-harinya, begitu juga dengan golongan

masyarakat biasa yang seolah-olah terdapat sekat yang memisahkan antara

golongan bangsawan dengan golongan masyarakat biasa dan sampai saat

ini adanya konsentrasi pemisahan tempat tinggal antara golongan

bangsawan dengan golongan masyarakat biasa masih bisa ditunjukkan.

Pada umumnya dapat dilihat dari masih berkumpulnya tempat tinggal

golongan bangsawan di satu tempat meskipun untuk saat ini gubuk yang

ditempati golongan bangsawan dan dahulunya hanya ditempati

golongannya saja sudah ada masyarakat biasa. Secara sederhana dapat

59

Page 70: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

dikatakan bahwa selama tahun 70-an adanya stratifikasi sosial tertutup ini

benar-benar dirasakan (wawancara Lalu Abdul Hamid, kamis 15 juli

2010).

Dari keenam kadus yang terdaftar secara administratif dan tiga kadus

perwakilan, dimana konsentrasi tempat tinggal golongan bangsawan ini

yaitu di kadus Jerowaru timuk (timur), Jerowaru bat (barat) dan kadus

Jerowaru daye (utara). Sementara di kadus-kadus lain hanya segelintiran

orang saja. Misalnya saja di kadus Jerowaru Bat. Dari 1047 warganya

yang terbagi menjadi enam RT yaitu RT gubuk Tengak, RT gubuk Nenek,

RT gubuk Gora, RT gubuk Sekilat dan RT gubuk Tutuk. Konsentrasi

tempat tinggal keluarga bangsawan sampai saat ini yaitu di RT gubuk

Nenek atau biasa disebut dengan istilah Pedaleman. Adapun bangsawan di

kadus Jerowaru Bat adalah 61 orang, dengan perincian seperti tertera pada

table di bawah ini.

Tabel 4.3 Nama-nama penduduk bangsawan kadus Jerowaru Bat.

No Nama Lengkap Umur Status

1 Lalu Rasdin 25 tahun Belum kawin

2 Bq. Serah 20 tahun Sudah kawin

3 H. L. Lukmanul Hakim 58 tahun Sudah kawin

4 Mamik Sumiati 56 tahun Sudah kawin

5 Lalu Muhlis 22 tahun Sudah kawin

6 Mamik Abdul Munir 31 tahun Sudah kawin

7 Mamik Raehanun 49 tahun Sudah kawin

60

Page 71: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

8 Lalu Mashur 21 tahun Belum kawin

9 Lalu Zakaria 29 tahun Sudah kawin

10 Baiq Ayuni 38 tahun Sudah kawin

11 Baiq Rahmawati 23 tahun Sudah kawin

12 L. Wire Bakti 18 tahun Sudah kawin

13 Mamik Aluh Harida 43 tahun Sudah kawin

14 Baiq Aluh Harida 24 tahun Belum kawin

15 Mamik Ida 41 tahun Sudah kawin

16 Baiq Masni 31 tahun Sudah kawin

17 Baiq Mundre 31 tahun Sudah kawin

18 Mamik Muhur 74 tahun Sudah kawin

19 Baik Lamijah 33 tahun Sudah kawin

20 Lalu Agus Satriadi 24 tahun Sudah kawin

21 Lalu Zulkarnain 26 tahun Sudah kawin

22 Lalu Satrah 57 tahun Sudah kawin

23 Lalu Agus Satriawan 24 tahun Belum kawin

24 Baiq Rusniati 33 tahun Sudah kawin

25 Mamik Mahrap 71 tahun Sudah kawin

26 Lalu Maswan 35 tahun Sudah kawin

27 Bq. Mulyana Darma Yanti 26 tahun Belum kawin

28 Lalu Sahirudin 23 tahun Belum kawin

29 Bq. Helisnaeni 30 tahun Belum kawin

61

Page 72: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

30 Lalu Khaerul Furqan 18 tahun Sudah kawin

31 Lalu Ishak 45 tahun Belum kawin

32 Baik Asporiah 33 tahun Belum kawin

33 Bq. Suara Warti 24 tahun Belum kawin

34 Baiq Jumakiyah 30 tahun Sudah kawin

35 Lalu Hasbullah 41 tahun Sudah kawin

36 Lalu Umar 50 tahun Sudah kawin

37 Baiq Hadijah 45 tahun Sudah kawin

38 L. Juliadi Satriawan 31 tahun Sudah kawin

39 Bq. Mustika Riani 30 tahun Sudah kawin

40 Baiq Asriani 33 tahun Sudah kawin

41 Baiq Is Pujaiah 29 tahun Sudah kawin

42 Baiq Zurijah 31 tahun Sudah kawin

43 Lalu Burhanudin 20 tahun Belum kawin

44 Lalu Zul Pahri 31 tahun Sudah kawin

45 Baik Zakiyah 24 tahun Sudah kawin

46 Baiq Rini 18 tahun Belum kawin

47 Lalu Jaelani 25 tahun Sudah Kawin

48 Lalu Abd. Hanan 45 tahun Sudah kawin

49 Bq. Ainul Mariana 22 tahun Belum kawin

50 Lalu Mustafa Kamal 20 tahun Belum kawin

51 Baiq Saodah 49 tahun Sudah kawin

62

Page 73: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

52 Lalu Dodik 19 tahun Belum kwin

53 Lalu Purnama Haji 19 tahun Belum kawin

54 Lalu Darman Huri 30 tahun Sudah kawin

55 Lalu Darwisah 46 tahun Sudah kawin

56 Bq. Nurwati 19 tahun Belum kawin

57 Mamik Sumaini 72 tahun Sudah kawin

58 Mamik Jamudin 80 tahun Sudah kawin

59 Baiq Jaminah 18 tahun Belum kawin

60 Mamik Jamirah 23 tahun Sudah kawin

61 Lalu Agus 20 tahun Sudah kawin

(Sumber: Salinan daftar pemilih tetap pemilihan umum kabupaten Lomb-timur tahun 2009.)

Lebih khusus lagi dari keenam puluh satu warga di kadus Jerowaru Bat

(barat) yang tergolong bangsawan ini 80%nya tinggal di RT gubuk Nenek.

Dari 101 jumlah warga di gubuk Nenek terdapat 48 warga yang tergolong

bangsawan. Jadi dari 61 warga bangsawan di kadus Jerowaru bat (barat)

terdapat 43 warga berada di gubuk Pedaleman, hingga jelas dari data yang

ada menunjukkan pernah adanya konsentrasi bangsawan. Untuk lebih

jelasnya nama warga yang tergolong bangsawan dan tinggal di gubuk

Nenek dapat dilihat dari table di bawah ini.

Tabel 4. 4 Nama penduduk bangsawan Jerowaru bat gubuk Nenek.

No Nama Lengkap Umur Status

63

Page 74: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

1 Lalu Zakaria 29 tahun Sudah kawin

2 Bq. Ayuni 38 tahun Sudah kawin

3 Bq. Rahmawati 23 tahun Belum kawin

4 Lalu Wire Bakti 18 tahun Belum kawin

5 Mamik Aluh Harida 43 tahun Sudah kawib

6 Mamik Ida 41 tahun Sudah kawin

7 Baiq Masni 33 tahun Sudah kawin

8 Baiq Mundre 31 tahun Sudah kawin

9 Mamik Muhur 74 tahun Sudah kawin

10 Baiq Lamijah 33 tahun Sudah kawin

11 Lalu Agus Satriadi 24 tahun Sudah kawin

12 Mamik Rustam 66 tahun Sudah kawin

13 Lalu Zulkarnaen 26 tahun Sudah kawin

14 Lalu Satrah 57 tahun Sudah kawin

15 Lalu Agus Satriawan 24 tahun Sudah kawin

16 Bq. Rusniati 33 tahun Belum kawin

17 Mamik Mahrap 71 tahun Sudah kawin

18 Lalu Maswan 35 tahun Sudah kawin

19 Bq. Mulyana Darma Yanti 26 tahun Sudah kawin

20 Lalu Sahirudin 23 tahun Belum kawin

21 Bq. Hajjah Karniati 55 tahun Sudah kawin

22 Bq. Helis Naeni 30 tahun Belum kawin

23 Lalu Kaherul Furqon 18 tahun Belum kawin

64

Page 75: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

24 Lalu Ishak 45 tahun Sudah kawin

25 Baiq Asporiah 33 tahun Belum kawin

26 Bq. Suara Warti 24 tahun Belum kawin

27 Baiq Jumakyah 30 tahun Belum kawin

28 Lalu Sahabullah 41 tahun Sudah kawin

29 H. L. Umar 51 tahun Sudah kawin

30 Bq. Hadijah 45 tahun Sudah kawin

31 Lalu Juliadi Sariyawan 31 tahun Sudah kawin

32 Baiq Mustika Yani 30 tahun Sudah kawin

33 Baiq Asriani 31 tahun Sudah kawin

34 Bq. Is Pujaiah 29 tahun Sudah kawin

35 Baiq Zarijah 31 tahun Sudah kawin

36 H. L. Karniati 59 tahun Sudah kawin

37 Lalu Burhanudin 20 tahun Belum kawin

38 Lalu Dodik 20 tahun Belum kawin

39 Baik Haeruni 32 tahun Sudah kawin

40 Lalu Purnama Hajji 21 tahun Sudah kawin

41 Lalu Zul Fahri 31 tahun Sudah kawin

42 Baiq Zakiyah 24 tahun Sudah kawin

43 Baiq Rini 18 tahun Belum kawin

44 Lalu Jaelani 25 tahun Belum kawin

45 Lalu Abdul Hanan 45 tahun Sudah kawin

46 Baiq Ainul Mariana 22 tahun Belum kawin

65

Page 76: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

47 Lalu Mustofa Kamal 20 tahun Belum kawin

48 Baiq Saodah 49 tahun Sudah kawin

(Sumber: Salinan daftar pemilih tatap pemilihan umum kabupaten Lomboktimur tahun 2009)

Nama-nama di atas menunjukkan hal yang cukup jelas, sesuai dengan

apa yang dkatakan Mamik Karniati bahwa sebelum tahun 80-an di gubuk

Nenek ini hanya dihuni oleh golongan bangsawan saja, meskipun untuk

saat ini sudah pula ditempati oleh golongan masyarakat biasa.

Selain konsentrasi bangsawan di RT gubuk Nenek, terdapat juga di

kadus Jerowaru daye (utara) tepatnya di RT gubuk Tembok, yang mana

sebelum tahun 70-an seperti dikatakan Sineref dan Mamik Karniati tempat

ini dahulunya dikelilingi tembok sebagai pemisah tempat tinggal antara

golongan bangsawan dengan golongan jajar karang. Namun saat ini yang

tinggal hanya puing-puingnya saja karena sudah dimasuki juga oleh

masyarakat biasa. Sedangkan di kadus Jerowaru timuk (timur) konsentrasi

bangsawan terdapat di Pelambik.

Kadus Jerowaru daye dengan jumlah warga 909 orang dengan 96 orang

termasuk bangsawan yang tersebar di 12 gubuk (RT) yaitu Bale Belek,

Gubuk Lando, Gubuk Bawak Sabo, Tete Batu, Gubuk Ponpes, Panseng,

Otak Dese, Heler, Gubuk Tembok, Karang Temu, Gubuk Nunang, dan

gubuk Jerowaru daye sendiri. Dibandingkan dengan kadus Jerowaru bat

persebaran bangsawan umtuk saat inidi kadus Jerowaru Daye sudah mulai

merata, meskipun di Gubuk Tembok setidaknya masih tersisa kalau tempat

66

Page 77: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

tersebut pernah dijadikan konsentrasi tempat tinggal bagi golongan

bangsawan. Karena dari semua gubuk yang ada di kadus Jerowaru Bat

persebarannya yang paling banyak sampai saat ini adalah di gubuk

Tembok, yaitu 33 orang dari jumlah bangsawan yang ada.

Tabel 4. 5 Nama-nama penduduk bangsawan gubuk Nenek.

No Nama Lengkap Umur Status

1 Mamik Herianto 42 tahun Sudah kawin

2 Baiq Darmini 41 tahun Sudah kawin

3 Lalu haji muh. Satrah 61 tahun Sudah kawin

4 H. L. Wiredarme 51 tahun Sudah kawin

5 Bq. Roni harmawati 21 tahun Belum kawin

6 Baiq Wasiah 44 tahun Sudah kawin

7 Mamik Elmiwati 41 tahun Sudah kawin

8 Bq. Elniwati 20 tahun Belum kawin

9 H. L. Ahmad Amin 63 tahun Sudah kawin

10 Lalu Samsul Bahri 25 tahun Sudah kawin

11 Bq. Wiradatul Hidayani 23 tahun Sudah kawin

12 Lalu Makbul 22 tahun Sudah kawin

13 Lalu Herman 28 tahun Belum kawin

14 Baiq Etik Fitriani 21 tahun Belum kawin

15 Lalu Abdul Hamid S.Pd 37 tahun Sudah kawin

16 Lalu Kusuma Utama 24 tahun Sudah kawin

17 Lalu Kamarudin 31 tahun Sudah kawin

67

Page 78: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

18 Mamik Seruni 50 tahun Sudah kawin

19 Lalu Zaenal Abidin 47 tahun Sudah kawin

20 Lalu Ratnawe 73 tahun Sudah kawin

21 Lalu Junaidi 40 tahun Sudah kawin

22 Mamik Sofyan 44 tahun Sudah kawin

23 Lalu Masrun 42 tahun Sudah kawin

24 Lalu Haeruman 46 tahun Sudah kawin

25 Bq. Hajjah Wisnu 47 tahun Sudah kawin

26 Lalu Harmaen 44 tahun Sudah kawin

27 Baiq Rukmini 40 tahun Sudah kawin

28 Baiq Masirah 45 tahun Sudah kawin

29 Lalu Indi Sekar 29 tahun Sudah kawin

30 Mamik Sekar 64 tahun Sudah kawin

31 Mamik Suartum 60 tahun Sudah kawin

32 Mamik Husna 53 tahun Sudah kawin

33 Mamik Sukirman 56 tahun Sudah kawin

(Sumber. Salinan daftar pemilih tetap pemilihan umum kabupaten Lombok timur tahun 2009)

Sedangkan di kadus Jerowaru Timuk dari 1065 warganya terdapat 71

masyarakatnya yang termasuk bangsawan sekaligus juga Bape dan

persebarannya cukup merata di setiap gubuk, karena di kadus Pelambik

tidak ada konsentrasi khusus tempat tinggal para bangsawan. Jadi dari

keenam kadus difinitif dan tiga kadus perwakilan di desa Jerowaru

68

Page 79: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

terdapat tiga kadus yang menjadi konsentrasi tempat tinggal para

bangsawan meskipun di kadus-kadus yang lain juga ada, namun

jumlahnya sangat minim. Misalnya di kadus Montong Wasi dengan

jumlah warganya yang begitu banyak, hanya empat orang yang termasuk

golongan bangsawan, begitu juga dengan empat kadus lainnya (Sumber:

Monografi desa Jerowaru tahun 2009/ 2010).

Ketika kita berbicara mengenai setratifikasi sosial maka sudah barang

tentu terdapat beberapa hal yang membedakan dengan golongan yang lain

baik di atas golongannya maupun setrata yang berada di bawah

golongannya. Di bawah ini akan kita bahas apa saja yang membedakan

antara golongan bangsawan dengan masyarakat biasa, khususnya sebelum

tahun 70-an dalam kehidupan bermasyarakat.

1. Kekayaan dan ekonomi

Mamik Mahrap mengatakan bahwa sebelum tahun 60 ke bawah

rata-rata golongan bangsawan memiliki sawah yang cukup luas

sebagai sumber mata pencaharian, sedangkan sebagai buruhnya

adalah masyarakat biasa. Meskipun seperti yang dikatakan Mamik

Samsumi (60) pada sebelum tahun 70-an hanya dikenal satu kali

panen dalam satu tahun. Namun setidaknya mereka lebih banyak

memiliki hasil tanaman untuk dijual maupun untuk keperluan hidup

sehari-hari bila dibandingkan dengan sebagian dari masyarakat

biasa yang hanya sebagai buruh atau hanya memiliki sawah yang

sedikit. Bisa dikatakan seperti apa yang diinformasikan Mamik

69

Page 80: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Karniati bahwa para bangsawan ini hanya bekerja menjadi buruh di

sawahnya sendiri. Sinerep (51) yang saat ini menjabat sebagai kadus

Jerowaru daye (utara) mengatakan ketika masih muda dan memiliki

teman yang cukup banyak dari keturunan bangsawan (Lalu) rata-

rata tidak ada yang mengambil upah di sawah orang lain seperti

kebiasaan yang dilakukan anak masyarakat biasa yang kebanyakan

sebagai buruh di sawah orang lain.

Terdapat beberapa faktor penyebab rata-rata para bangsawan di desa

Jerowaru memiliki tanah atau sawah yang cukup luas yaitu :

a. Mengambil tanah milik orang lain

Seperti yang dikatakan Mamik Sekar (62) jika ada orang yang

memiliki tanah atau sawah namun tidak pernah dikerjakan,

ditanami ataupun diolah dan hanya sekedar di tanda bahwa atas

namanya yang memiliki tanah tersebut, maka biasanya tanah

yang seperti ini sering diambil orang lain terutama dalam hal ini

golongan bangsawan yang sering melakukannya (wawancara

Mamik Sekar, selasa 20 juli 2010).

b. Keuletan dan Ketekunan

Lalu Satrah (57) mengatakan bahwa walaupun rata-rata para

bangsawan memiliki tanah yang cukup luas, namun jika terdapat

tanah yang tidak ada pemiliknya walaupun masih berupa hutan

biasanya dijadikan sebagai sawah atau rau. Hal ini sekaligus

70

Page 81: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

juga banyak dilakukan masyarakat biasa (wawancara Lalu

Satrah, selasa 20 juli 2010).

c. Sosial Kemasyarakatan

Golongan bangsawan kata Lalu Abdul Hamid (45) kadus

Jerowaru bat (barat) ketika ada acara Roah,Begawe maupun

Zikiran dalam jamuan makannya selain tempatnya duduk

dibedakan, makanannya juga berbeda. Bagi para bangsawan

biasanya diberikan pesajik (makanan) yang lebih banyak dan

berbeda dari masyarakat biasa, dan biasanya menggunakan

taplak yang lebih bagus. Selain yang disebutkan di atas dalam

pergaulan sehari-hari ketika masyarakat biasa bertemu dengan

Mamik-Mamik di jalan, biasanya dilakukan penghormatan

dengan cara sedikit menundukkan kepala sekaligus dengan

mngucapkan kata nurge sekaligus dengan menggunakan bahasa

halus sebisanya. Selain yang sifatnya umum seperti Besiru

(nyiru), gotong royong dan sebagainya. Adapun seperti yang

sudah dijelaskan di atas, karena konsentrasi tempat tinggal dari

para bangsawan ini otomatis juga lebih banyak bergaul dengan

sesama bangsawannya. Adapun bentuk sosial kemasyarakatan

bersama yang sering dilakukan bersama-sama dengan

masyarakat secara umum adalah upacara Selamet Dese yang

dilakukan setiap tahun sekali bahkan sampai saat ini dengan

memotong seekor Sapi atau Kerbau kemudian diadakan Roah

71

Page 82: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

atau Zikiran di Bale Belek (wawancara Lalu Abdul Hamid,

selasa 20 juli 2010).

2. Adat Istiadat

Adat istiadat merupakan cermin dari lokal genius yang

dikembangkan oleh masyarakat secara turun- temurun, walaupun

akan selalu terdapat modifikasi sesuai dengan perkembangan

zaman. Masyarakat Desa Jerowaru yang dalam setratifikasi

sosialnya terdapat dua golongan yang berbeda, dimana masing-

masing dari golonganya mengikuti adat- istiadat yang berlaku sesuai

dengan adat-istiadat yang ditinggalkan oleh nenek moyangnya,

meskipun terdapat banyak kesamaan walaupun dari golongan

setratifikasi sosial yang berbeda, hal ini selain disebabkan kesamaan

tempat tinggal secara geografis maupun persamaan- persamaan

yang lain seperti agama, pola pikir dan lain sebagainya.

Dalam hal adat- istiadat di Desa Jerowaru karena terdapat dua

golongan sosial yang berbeda, maka terdapat perbedaan- perbedaan

yang dapat kita identifikasi, namun hal ini akan dijelaskan pada

bagian sistem kekerabatan, karena akan menyangkut peraturan yang

dikembangkan dalam kehidupan sehari-hari oleh masing-masing

golongan dan ditularkan secara kekerabatan sesuai dengan

golongannya. Adapun contoh kecil dari adanya perbedaan tersebut

dapat dilihat pada saat menggunakan pakaian adat, dalam hal ini

sesuai dengan adat bangsawan, para bangsawan harus menggunakan

72

Page 83: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Leang (Sabuk Tamper) yang lebih panjang dari pada Leang

masyarakat biasa dan hal ini ukurannya sudah dibuatkan sama, yang

ukurannya harus di bawah lutut. Selebihnya perbedaan-perbedaan

adat-istiadat di desa Jerowaru secara panjang lebar akan dibahas

pada bagian sistem kekerabatan.

Lebih jelas jika diklasifikasikan sesuai dengan setrata sosialnya,

maka di desa Jerowaru terdapat tingkatan-tingkatan setrata sosial

yaitu sebagai berikut :

1. Golongan Bangsawan (Mamik)

Posisis setrata sosial Mamik ini berada di atas golongan

Bape maupun masyarakat biasa yang dahulunya dikenal

dengan nama Jajar Karang. Di mana di desa Jerowaru sesuai

dengan setrata sosialnya merupakan golongan yang paling

tinggi sebab tidak ada Raden atau golongan yang lebih

tinggi lainnya yang tinggal di sana. Seperti dikatakan di atas

bahwa bahwa dari segi ekonomi,sosial maupun adat-istiadat

terdapat perbedaan dengan golongan yang ada di bawahnya.

2. Golongan bangsawan (Bape)

Bape merupakan golongan tersendiri di desa Jerowaru,

kedudukan setrata sosialnya berada satu tingkat di bawah

Mamik dan satu tingkat di atas Amak, namun jelas golongan

Bape ini termasuk golongan bangsawan, namun posisisnya

di bawah Mamik. Secara pasti belum bisa diidentifikasi

73

Page 84: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

perbedaan yang jelas antara mamik dan Bape ini. Pada

masyarakat biasa

juga mengenal namanya Bape, namun hal ini merupakan

sebutan bagi adaik dari ayah orang yang memanggil

tersebut. Namun yang jelas seperti yang dikatakan Lalu

Abdul Hamid dan Mamik Karniati bahwa golongan Bape ini

anaknya bergelar Lalu, namun jika sudah memilki anak akan

bergelar seperti orang tuanya yaitu Bape lagi, sesuai dengan

gelar kebangsawanan orang tuanya.

3. Masyarakat Biasa (jajar karang) (wawancara Lalu Abdul

Hamid dan Mamik Karniati, selasa 3 agustus 2010).

D. Sistem Kekerabatan Masayarakat Bangsawn Desa Jerowaru

Suatu kelompok seperti yang dikatakan Koentjaraningrat adalah

kesatuan individu yang diikat oleh sekurang-kurangnya 6 unsur, salah satunya

yaitu adanya system norma-norma yang mengatur tingkah laku warga

kelompok. Jadi dalam system kekerabatan bukan hanya kita tahu adanya

hubungan kekerabatan dalam kelompok tersebut, tetapi menyangkut juga

norma-norma ataupun adat-istiadat yang mengatur dalam kehidupan sosialnya.

Baik itu dalam keluarga inti, keluarga luas, klen kecil maupun klen besar.

Ketika membahas mengenai system kekerabatan ini maka yang akan

menjadi pembahasan kita sangat luas sekali, namun disini karena berkaitan

dengan sejarah system kekerabatan pada masyarakat bangsawan Jerowaru

maka yang akan menjadi bahasan adalah bagaimana system kekerabatan

74

Page 85: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

masyarakat bangsawan Jerowaru sebelum tahun 1970 -1975-an, termasuk

system perkawinan, adat-istiadat atau norma-norma, bahasa yang digunakan

dan lain-lai, memungkinkan untuk dikaji lebih dalam.

a. System Perkawinan

Setiap kelompok masyarakat yang berbeda baik di bedakan oleh jarak

geografis, golongan, maupun agama memiliki system perkawinan, adat-

istiadat maupun bahasa yang berbeda. Contoh kecil pada masyarakat

Jerowaru yang walaupun secara spasial tempat tinggalnya bersamaan,

namun karena memiliki golongan sosial yang berbeda maka terdapat juga

perbedaan dari beberapa aspek yang disebut tadi, meskipun pesamaan itu

tidak bisa di hilangkan.

1. Pasangan Ideal Menurut Sistem Kekerabatan Pada Golongan

Bangsawan Desa Jerowaru.

Sudah menjadi ciri umum bahwa keluarga dekat termasuk misan

maupun sepupu sangat dianjurkan untuk menjadi pasangan hidup bagi

anak-anaknya, yang bukan hanya di Jerowaru namun juga di tempat lain

kadang-kadang banyak yang mengidealkan pasangan anak-anaknya

adalah kerabat dekat. Bangsawan jerowaru dalam hal mencari pasangan

hidup (suami/ istri) bagi anak-anaknya terutama yang perempuan sering

menjadi bagian dari interfensi dari orang tuanya, tidak seperti anak laki-

laiki yang boleh menentukan pasangannya sendiri secara bebas.

75

Page 86: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Terkait dengan hal diatas Mamik Sekar dan Mamik Karniati

mengatakan bahwa bagi anak-anak perempuan sebelum tahun 1970 -

1975-an kalaupun tidak kawin dengan keluarga dekatnya, paling tidak

mereka harus menikah dengan laki-laki yang golongannya sederajat,

yang dalam hal ini tentu adalah anak dari bangsawan juga (wawancara

Mamik Sekar Dan Mamik Karniati, rabu 11 agustus 2010).

Apabila hal tersebut tidak di indahkan dan anak perempuan tersebut

kawain dengan cara dilarikan oleh anak dari masyarakat biasa maka anak

tersebut hususnya di Gubuk Tembok dan Gubuk Nenek dilakukan

pembuangan (beteteh) oleh keluarganya. Bahkan walaupun yang

mengambil anaknya tersebut berasal dari golongan bangsawan namun

tempat tinggalnya jauh dari Jerowaru dan keluarga dari pihak perempuan

akan mencari tahu tentang kebenaran golongan sosialnya sebelum

nantinya diberikan izin untuk dinikahkan.

Husus bagi bangsawan di Jerowaru ketika membawa pulang seorang

perempua ke ruamah calon pengantin laki-laki, yang pertama ada yang

disebut melaian dan yang kedua dengan cara ngelamar. Tradisi melaian

bukan hanya pada golongan bngsawan akan tetapi merupakan budaya

umum masyarakat lintas golongan. Sedangkan dengan cara melamar

(ngelamar) biasanya dilakukan oleh golongan bangsawan.

Melaian dalam adat sasak bukan kerena orang tua gadis tersebut

tidak setuju, melainkan merupakan suatu cara yang oleh sebagian

masyarakat dipandang paling ideal, karena ada anggapan bahwa jika

76

Page 87: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

anaknya diambil dengan cara diminta sering dianggap suatu penghinaan

dan diibaratkan seperti meminta barang dagangan saja. Namun anggapan

itu tidak semuanya benar di setiap masyarakat, di desa Jerowaru

misalnya tradisi melaian ini selain merupakan adat tersendiri buakan

berarti jika diminta dengan baik-baik ada anggapan yang negatif,

melainkan adanya kebiasaan pendukung yang melegalkan melaian ini.

Jelasnya di desa Jerowaru teradisi melaian adalah merupakan tradisi

bersama baik pada golongan bangsawan maupun masyarakat biasa.

Husus bagi anak bangsawan melaian dilakukan kadang-kadang atas

dasar ketidak setujuan orang tua si gadis dan biasanya disinilah terjadi

apa yang disebut beteteh, lain halnya jika dengan menggunakan tradisi

melaian namun laki-lakinya dari golongan bangsawan tidak akan

menjadi suatu masalah (wawancara Mamik Karniati, rabu 11 agustus

2010).

Dalam prakteknya terdapat interpensi dari orang tua bangsawan

hususnya bagi anak perempuan terutama dalam hal perkawinan ini,

bahkan sampai terjadi beteteh bagi yang kawin dengan bukan golongan

bangsawan. Namun seperti yang dikatakan Lalu Ratnawe (73) pada

umumnya anak gadis pada saat itu sangat patuh dan taat pada perintah

orang tuanya, apalagi menyangkut pasangan hidup yang begitu penting

sehingga seorang gadis harus mengikuti sistem adat yang sesuai dengan

tingkatan sosial orang tuanya. Sehingga ada kesadaran tersendiri dalam

menentukan pasangan hidup, daripada nantinya selain dikeluarkan dari

77

Page 88: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

keluarga sekaligus dianggap melanggar aturan dalam adat-istiadat, dan

otomatis sedikit tidak ada perasaan durhaka pada orang tuanya, sehingga

seperti yang dikatakan Mamik Karniati mereka pada umumnya sangat

patuh dan menaati kepurusan orang tuanya. Tidak sama halnya dengan

dengan anak laki-laki yang diperbolehkan menentukan istrinya dari

kalangan manapun (wawancara Lalu Ratnawe, kamis 19 agustus 2010).

Walaupun di desa Jerowawru dikenal istilah beteteh, namun terdapat

perbedaan antara istilah beteteh dengan bangsawan di tempat lain yang

sangat kental adat kebangsawanannya dan membuang sama skali anak

perempuannya jika kawin dngan bukan sesama bangsawan. Marjun

mengatakan bahwa walaupun di desa Jerowaru dikenal adanya beteteh

namun tidak dibuang seumur hidup, artinya jika perempuan tersebut

sudah bercerai dengan suaminya yang bukan dari golongan bangsawan

bisa saja diterima dalam keluarganya, walaupun secara tidak langsung.

Misalnya setelah bercerai ada saja keluarga ibu atau ayahnya yang

memberikannya tempat tinggal dan dari sinilah sedikit demi sedikit akan

menjadi bagian dari keluarga asalnya (wawancara Marjun, kamis 8 juli

2010).

b. Prosesi Adat Dalam Sistem Perkawinan

Secara garis besar urutan prosesi dalam perkawinan antara golongan

perwangse dan jajarkarang ini terdapat kesamaan, dan yang

membedakannya hanyalah isi dari setiap prosesi yang dilaksanakan.

Singkatnya dimulai dari pengambilan pengantin perempuan, kemudian

78

Page 89: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

dilanjutkan dengan besejati, kemudian nyelabar, disusun kemudian

dengan prosesi bait wali, rebak pucuk, sorong serah dan diakhiri dengan

acara nyongkolan (nyokor). Lebih jelasnya dibawah ini akan diuraikan satu

persatu dari urutan prosesi tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Melaian (mengambil pengantin perempuan)

Proses pertama yang dilakukan ialah membawa pengantin

perempuan kerumah keluarga memepelai laki-laki, karena pada

malam pertama husus bagi perempuan yang satu desa tidak boleh

dibawa langsung pulang kerumah calon suaminya, kecuali

perempuan tersbut berasal dari luar desanya.

b. Besejati

Dalam prosesi ini pihak laki-laki mengirim utusan kerumah

pengantin prempuan untuk memeberitahukan kemana dan dengan

siapa anaknya kawin. Walaupun kadang-kadang dari piha

perempuan sudah tahu, namun prosesi adat harus dilakukan. Prosesi

ini dilakukan setelah dua malam atau paling tidak tiga malam

sesudah pengantin perempuan tinggal dirumah calon suaminya.

c. Nyelabar

Nyelabar adalah prosesi dimana didalamnya dibicarakan mengenai

biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak laki-laki. Dalam prosesi ini

diwakili oleh tokoh adat, dimana semua keluarga dekat dari pihak

perempuan hadir untuk memusyawarahkannya. Tidak pada saat

79

Page 90: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

besejati yang hanya pemberitahuannya kepada orang tua pengantin

perempuannya saja.

d. Bait Wali

Adapun yang dibahas dalam hal ini setelah diputuskannya jumlah

biaya yang harus dikeluarkan oleh pihak laki-laki dalam acara

Nyelabar, prosesi bait wali ini memutuskan penentuan waktu akad

nikah akan dilaksanakan.

e. Rebak Pucuk

Dalam prosesi ini dilakukan pemegatan akhir dari biaya yang harus

dikluarkan oleh pihak laki-laki, karena biasanya secara umum biaya

yang harus dikeluarkan tidak bisa diputuskan pada saan mengambil

wali, maka setelah itu dalam acara rebak pucuk ini benar-benar

diputuskan mengnai biaya yang harus di keluarkan oleh pihak laki-

laki sebelum di nikahkan.

f. Sorong serah

Istilah sorong serah ini sesuai juga dengan makna yang terkandung

ari namanya yaitu merupakan proses pemegatan dari prosesi adat

yang harus dilakukan. Dimana bisa dikatakan termasuk titik final

dari prosesi pernikahan. Dalam sorong serah inilah terdapat

golongan bangsawan dengan masyarakat biasa. Dimana dalam

prosesi ini ada yang disebut bayah aji (harga) sesuai dengan

golongan sosialnya. Golongan bangsawan harus membayar aji

sebanyak enam puluh enam ribu rupaiah, sedangkan masyarakat

80

Page 91: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

biasa hanya membayar aji sebanyak empat puluh empat ribu rupiah.

Selain perbedaan bayah aji diatas pada golongan bangsawan juga

dikenal dengan adanya bewacan dalam acara sorong serah ole

golongan bangsawan yang mana hal ini tidak berlaku bagi

masyarakan biasa pada saat itu.

g. Nyongkolan (nyokor).

Prosesi paling akhir dari beberapa adat yang harus di selesaikan

dalam perkawinan adalah acara nyongkolan ini.

Selain prosesi diatas ada juga prosesi lain yang manaprosesi ini

biasanya dilakukan oleh golongan bangsawan dan masyarakat dan

memiliki kekayaan yang cukup banyak yaitu apa yang disebut

sebagai gantiran. Dimana dalam prosesi ini pihak pengantin

perempuan diberikan segala kelengkapan untuk keperluan dalam

begawe dan hal ini dibicarakan dalam acara selabar. Bedanya

dengan selabar biasa dalam hal ini adalah tidak ada lagi barang

yang haus dicari untuk keperluan begawe bagi pihak perempuan

karena semuanya sudah disediakan oleh pihak pengantin laki-laki.

Sedangkan kalau selabar biasa hanya menyepakati jumlah uang

yang harus dikeluarkan tanpa tanpa kelengkapan yang lain seperti

dalam gantiran. Mamik Karniati mengatakan bahwa gantiran ini

biasanya dilakukan oleh golongan bangsawan dan masyarakat biasa

yang kaya (wawancara Sinerap dan Mamik Karniati, 26 agustus

2010).

81

Page 92: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

b. Bahasa

Bahasa menunjukkan identitas sebua bangsa, kelompok

masyarakat maupun tingkat status sosial. Sesuai juga dengan apa yang

dikatakan Mamik Karniati bahwa bahasa menunjukkan status sosial

tersendiri pada masyarakat desa Jerowaru sebelum tanun 1970-an. Bahkan

setiap anak dari golongan bangsawan hususnya di gubuk Pedaleman dan

gubuk Tembok harus bisa berbahasa halus dan itulah yang diusahakan

oleh masing-masing orang tua mereka dalam komunikasi sehari-hari.

Bahasa halus bukan hanya digunakan sebagai bahasa dalam wacan

saja seperti saat ini, melainkan dijadikan bahasa pergaulan sehari-hari

sesama bangsawan. Salah satu sebab juga anak bangsawan cepat

menguasai bahasa halus ini karena lingkungan yang menumbuhkannya

selalu menggunakan bahasa halus sehingga peroses pembiasaan secara

tidak sadar mempengaruhi generasi mudanya dalam hal bahasa. Namun

karena semakin terbukanya dari masyarakat yang bisa dikatakan inklusif

berubah menjadi eksklusif dan tejadilah kontak sosial yang lebih dominan

dengan masyarakat biasa sehingga dengan pergaulan tersebut sedikit demi

sedikit berpengaruh terhadap melemahnya bahasa halus (wawancara

Mamik Karniati, 26 agustus 2010).

c. Adat-istiadat

Adat-istiadat yang merupakan norma-norma sosial merupakan

peraturan hidup sehari-hari yang berlaku secara turun temurun sekaligus

juga menjadi bagian dari perbedaan status sosial pada masyarakat yang

82

Page 93: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

berbeda secara hierarkis dalam masyarakat. Mengenai adat-istiadat ini

sedikit tidak sudak dibahas pada bagian sebelumnya, namun disini akan

dibahas sedikit mengenai adat-istiadat tersebut terutama yang terkait

dengan sistem kekerabatan yang berlaku secara turun- temurun.

Dalam hal adat-istiadat ini yang akan menjadi kajian dalam bagian

ini terkait dengan dende-denda (denda) dan pergaulan sosial, karena adat-

istiadat lainnya sudah dibahas sebelumnya.adapun dende- dende yang

dimaksud dalam hal ini seperti dende pati, dende ngampasaken, dende gile

bibir, dan dende gile tangan.

Adapun dende pati seperti yang dikatakan Lalu Abdul Hamid dan

Mamik Karniati terjadi apabila seorang laki-laki memaksa perempuan

dengan unsur paksaan bahkan sampai mencium maupun memegang bag

ian-bagian yang dilarang pada perempuan yang masih gadis. Dalam hal ini

kalau perempuan tidak setuju untuk dinikahkan maka jatuhlah dende pati

tersebut, dengan dende sebanyak empat puluh satu ribu rupiah.

Sedangkan dende gile bibir dikenakan apabila seorang menyumpah

oarang lain dengan kata-kata kotor maka jatuhlah dende padanya sebanyak

sembilan sampai sepuluh ribu rupiah. Selanjutnya adalah dende gile

tangan, dalam hal ini walaupun tanpa disengaja seorang laki-laki

menyentuh bagian yang dilarang pada perempuan maka didenda sebanyak

dende pada gile bibir. Adapun dende ngampasaken terjadi apabila

pengantin baik laki-laki maupun perempuan sebelum prosesi adat selesai,

atau sorong serah belum dilakukan walapun rumah pengantin laki-laki

83

Page 94: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

berdekatan dengan rumah pengantin perempuan maka didenda sebanyak

sembilan sampai sepuluh ribu rupiah seperti pada denda yang disebutkan

sebelumnya (wawancara Mamik Karniati dan L. abd. Hamid, rabu 11

agustus 2010).

Selain dende-dende yang disebut diatas, saling hormat-menghormati

antara sesama merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam pergaulan

hidup bersama terutama dengan orang yang lebih tua, baik antara

bangsawa denga sesama bangsawan maupun dengan masyarakat biasa.

Misalnya berkata dengan lemah lembut, sopan santun dalam bertutur kata

dn lain sebagainya. Dalam sopan santun misalnya ketika kita lewat di

rumah orang maka kita harus bilang tabek walaupun rumahnya cukup jauh

dari jalan kita lewat tersebut. Begitu juga jika ada orang midang, walaupun

ada atau tidaknya orang dalam rumah dekat jalan yang dilewati tersebut

tetap harus mengatakan tabek, kalau tidak maka dikataka endek ketaon

base (tidak tahu adat) secara langsung.

d. Pembagian Hak Waris

Pembagian hak waris di desa Jerowaru hususnya pada keluarga

bangsawan tidak terdapat aturan yang tetap. Merupakan kebisaan umum,

biasanya dalam pembagian sawah misalnya pembagian sawah biasanya

hanya diberikan kepada anak laki-laki saja, sementara anak perempuan

pada umumnya tidak mendapatkan bagian namun hanya diberi hasil panen

oleh saudara-saudaranya yang laki-laki setelah panen. Namun ada juga

84

Page 95: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

diantara sebagian masyarakat yang memberikan hak waris pada anak

perempuan setengah dari bagian laki-laki atau bahkan lebih kurang.

Sedangkan untuk rumah yang ditemapat tinggal orang tuanya

biasanya menjadi bagian hak waris anak yang paling bungsu. Adapun

saudaranya yang lain harus membuat rumah sendiri walaupun kadang-

kadang dengan bantuan orang tuanya juga.

Barang lain yang biasanya juga menjadi warisan adalah benda-benda

pusaka milik keluarga, misalnya keris, tombak (jungkat), cincin dan

lainnya serta benda-benda tersebut dipercayai memiliki kekuatan magis,

dalam hal pewarisannya juga tidak memiliki peraturan yang tetap dan

tergantung dari karakter atau kepribadian dari mereka yang nantinya akan

menjadi pewaris benda-benda pusaka tersebut. Tidak menjadi ukuran baik

itu anak sulung maupun anak bungsu, yang penting dianggap pantas untuk

mewarisinya maka dialah yang akan mewarisi benda pusaka tersebut

(wawancara Mamik Karniati, rabu 11 agustus 2010).

e. Sosial Kemasyarakatan

Tekait dengan sosial kemasyarakatan ini ada beberapa hal yang perlu

dibahas yaitu Banjar, Besiru, dan Gotong royong. Untuk lebih jelasnya

dibahas satu-persatu dari sistem sosial kemasyarakatan.

1. Banjar/ Bebanjar

Bebanjar/ banjar ini merupakan perkumpulan kemasyarakatan untuk

mengumpulkan beberapa jenis keperluan dalam acara begawe (gawe),

baik itu gawe mate (kematian) maupun gawe idup (perkawinan,

85

Page 96: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

nyunatan, maupun nyelamatan). Banjar ini di Jerowaru banyak

macamnya dan barang yang dikeluarkan juga berbeda tergantung

kelompok banjarnya. Karena itu biasanya kelompok banjar dinamakan

sesuai dengan jenis barang yang dikeluarkan anggotanya. Misalnya

jika kelompok banjar tersebut mengeluarkan kelapa maka banjarnya

juga dinamakan banjar nyiur (kelapa). Adapun banjar ini sampai

sekarang masih menjadi bagian dari sistem sosial masyarakat yang

kemungkinan akan terus dipetahankan karena dampaknya sangat

membantu kelompoknya yang sangat membutuhkan.

2. Besiru

Besiru merupakan salah satu dari kegiatan sosial kemasyarakatan yang

saat ini sudah tidak ada lagi dan hanya menjadi kenang-kenangan

dalam memori orang tua yang pernah mengalami kegiatan sosial besiru

tersebut. Besiru merupakan salah satu cara untuk membantu saudara

yang lain hususnya dalam pekerjaan sawah, an hal ini secara

bergantian tergantung orang yang pernah ikut beberja di sawahnya.

Sebenarnya sistem besiru ini tidak terlalu berbeda praktiknya dengan

banjar dan gotong royong, hanya saja yang membedakannya adalah

jika dalam banjar yang terlibat adalah jasa dan barang sedangkan

dalam besiru hanya tenaga saja.

3. Gotong Royong

Sebenarnya gotong royong ini tidak terlalu jauh berbeda dengan

kegiatan sosial diatas. Selain yang sifatnya kolektif seperti dalam acara

86

Page 97: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

selamatan dese maupun acara nede ujan di Bale Bele, gotong royong

yang sampai saat ini berkembang dalam masyarakat adalah dalam

pembangunan rumah, masjid dan bangunan-bangunan kepentingan

bersama. Contoh kecil dalam pembuatan rumah, biasanhya setiap

orang yang tahu dan lewat di tempat orang yang sedang membangun

tersebut maka dia akan langsung bekerka akan langsung bekerja.

Bahkan karena begitu banyak orang yang membantunya bekerja

kadang-kadang rumah tersebut sudah berdiri sampai dua hari. Hanya

yang menjadi beban bagi pemilik adalah makanan yang harus

disediakan bagi orang-orang yang bekerja tersebut (wawancara Mmik

Mahrap, senin 2 agustus 2010).

E. Perubahan Sistem Kekerabatan Bangsawan Desa Jerowaru

Perubahan selalu akan terjadi di setiap masyarakat sesuai dengan

perkembangan zaman dimana dia berada. Memasuki abad ke 20 yang

dinamakan abad teknologi ini telah mengubah sudut pandang setiap orang yang

kebanyakan menjadi indivdualis sehingga banyak dari adat-adat nenek moyang

yang sudah di kembangkan secara kolektif dalam kelompoknya sebagian

hanya tingal dalam cerita. Sudah barang tentu juga hal tersebut tidak sesuai

dengan zaman dan rasionalitas berfikir.

1. Faktor-Faktor Terjadinya Perubahan

Perubahan terjadi disebabkan oleh banyak factor yang intinya dapat

dibagi menyadi dua factor yaitu factor enteren dan exteren. Yang mana

87

Page 98: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

keduanya selalu ada dalam setiap perubahan sekaligus setiap perubahan

akan selalu membawa dua dampak yang berbeda yaitu dampak fositip dan

dampak negatif . begitu juga dengan yang terjadi di Desa Jerowaru yang

sebelum 70 an masih megang adat istiadat nenekmoyang khususnya

golongan bangsawan disini sudah berubah secara drastic meskipun sebagian

masih ada namun hal itu jugak tidak lepas dari modipikasi yang sesuai

dengan perkembamgan zaman. Adapun factor yang mempengaruhi perubah

tursebut adalah:

a. Factor ekstern

Diantara fakor ekstern yang mempengaruhi pergeseran dalam adat-

istiadat bangsawan Desa Jerowaru adalah sebagai berikut:

1. Factor ekonomi

Lalu Haji Muh Satrah (61) dan mamik karniati mengatakan sejak tahun

60 an disaat terjadi keritis ekonomi di Desa Jerowaru akibat

kekurangan air dan gagal panen dan ditambah lgi pada tahun 65-66

saat PKI melancarkan serangannya secara nasional, desa Jerowaru juga

kena imbasnya secara ekponomi, karna kurangnya stok beras dan

bahan makanan lainnya adnya masalah ekonomi di atas juga

berpengaruh dalam system perekonomian masyarakat yang walapun

panda dasarnya para bangsawan ini memiliki tanah yang cukup luas

namun karna mereka kekurangan air seperti yang disebutkan diatas

tadi dan kurangnya bantuan pemerintah yang menyemabkan terjadinya

88

Page 99: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

gagal panen sehingga mengalami juga seritis ekonomi yang

menyebabkan secara ekonomi setatusnya mulai berkurang dan ikut

bekrja seperti masyarakat biasa secara umum, mwskipun setelah tahun-

tahun tegang tersebut keadaan ekonomi ini biasa diamati (wawancara

H. L. Muh Satrah, selasa 12 juli 2010).

4. Factor pendidikan

Lebih Lanjut Lalu Haji Muh. Satrah Dan Lalu Abd. Hamid terkait

denga pendidikan ini mengatakan pada awalnya golongan bangsawan

tidak begitu peduli dengan pendidikan ini akan mengeser satus

kebangsawanannya sehingga pendidikan banyak yang menganggapnya

secara apriori, dan gengsi serta prestise kebangsawanannya

membuatnya tidak sadar akan pentingnya pndidikan ini . sehingga

pada kesempatan lain masyarakat bias memeliki pendidikan tinggi

serta social akan lebih tinggi dan setatus sosialnya bukan lagi status

kebangsawanan menjadi ukuran dari adanya prestise social ini .andai

kata pun dari golongan bangsawan banyak mengancam yang banyaak

mengancam pendidikan pasti banyak dari adat-istiadatnya yang akan

mereka miniamalisir atau modisifikasi sesuai denganperkembangan

zamannya. Bukan hanya itu mereka yang akan menjadi social baru

yang bukan hanya secara mederen memiliki pendidikan tingi yang

menjadi kekas social tersendiri melainkan memiliki setatus tersensiri

dengan gelar kebangsawanannya. Namun inilah yang menjadi

penghambatnya yaitu adanya perasaan status sosial yang lebih tinggi

89

Page 100: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

dari status kebangsawanannya yang tampa disadari adanya orang-

orang terdidik di kalangan masyarakat biasa berubah menjadi golongan

sosial tersendiri dalam masyarakat. Yang bukan hanya sangat

dihormati sekaligus juga dijadikan sebagai tauladan, terutana orang-

orang yang memiliki ilmu agama. perkembangan ilmu pengetahuan ini

bukan hanya berdampak pada lahirnya ilmu pengetahuan secara teori,

perkembangan teknologi dan informasi dalam segala bidang membuat

pola fikir masyarakat berbeda sehingga para bangsawan ini tidak lagi

dianggap gebagai golongan yang tinggi melainkan merupakan seperti

masyarakat biasa yang hanya nama dan gelarnya yang berbeda.

Sehingga keberadaannya tidak seperti saat sebelumnya sangat begitu di

hormati (Lalu Muh. Satrah dan Lalu Abdul Hamid, selasa 12 juli

2010).

b. Fakpor intern

Selain factor ekstern di atas yang menyebab kan terjadinya

perubahan dalam status kebangsawanan tresebut terdapat juga fektor intrn

atau factor dalam yang berpengaruh terhadap perubahan tersebut. Adapun

factor intern ini adalah adanya penghilangan gelardari kebangsawanan

karna sudah tidak dianggap relevan lagi dengan zaman. Bahkan seperti

dikatakan mamik sekar bahwa saat ini banyak dari golongan bangsawan

yang sudah menghilangkan gelar kebangsawanan (wawancara Mamik

Sekar, selasa 24 agustus 2010).

90

Page 101: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

2. Bentuk-Bentuk Perubahan Dalam Status Bangsawanan

Perubahan yang dimaksud di sini tidak terlepas dari beberapa item

yang sudah di sebutkan diatas seperti system perkawinan, bahasa maupun

adat-istiadat, beberapa item yang disebut jadi akan di bahas secara satu

persatu terkait dengan sejauh mana perubahannya.

a. Sistem perkawinan

Salah satu dari kesahan adat-istiadat perkawinwn bangsawan

tradisional adahal adanya pembuangan (betelah) jika anaknya kawin

dengan bukan sesame bangsawan khususnya bagi anak perempuan.

Namun hal ini sudah luntir bahkan golongan bangsawan pada tahun 75-

80an masih menerapkannya lama kelamaan semakin tidak kelihatan yang

kemudian berubagh menjadi penurunan bangse bagi anak perempuan

yang kawin dengan laki-laki dari golongan masyarakat tersebut, adapun

penurunan bangse ini suaminya harus membayar sorong serah sesuai

dengan aji krame golongan bangsawan. Hal ini berbanding terbalik

apabila laki-laki golongan bangsawan mengambil anak perempuan

masyarakat biasa maka aji kramenya sesuaai dengan aji krame

masyarakat biasa tetapi setatus kebangsawanannya tetap, tidak seperti

dari masyarakat biasa yang membayar aji krame untuk menurunkan

setatus istrinya

b. Bahasa

91

Page 102: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Bahasa halus dulunya menjadi identitas tersendiri pada golongan

bangsawan, tidak terkecuali pada bangsawan Jerowaru. Namun suatu

yang kontras terlihat saat ini jika di Jerowaru, generasi golongan

bangsawan ini sudah hampir seperti sikatakan Lalu Abd. hamid tidak ada

lagi yang bisa berbahasa halus dengan baik apalagi untuk menjadi bahasa

pergaulan sehari-hari. Bahkan bahasa halus ini di Jerowaru bisa dikatakan

sudah menjadi bahasa utama yang bukan hanya sebagai tanda dari

edintitas kelas sosial, karna banyak dari masyarakat biasa yang

menguasai dengan baik bahasa halus ini, bahkan bayak di golongan

masyarakat biasa yang mengunakan bahasa halaus walapun secara

sederhana. Dalam artian bahasa halus yang digunakan adalah bahasa

halus pertangahan sesua dengan kebututuhan percakapan sehari-hari.

c. pergaulan sehari-hari

Mamik Karniati mengatakan bahwa saat ini telah terjadi erosi

kebudayaan dan hal ini tidak bias dibantah, karna adat-adat orang tua

terdahulu seolah-olah di telan bumi yang diganti dengan modifikasi yang

sesuai daangan perkembangan zaman, walapun dengan secara praktik

banyak juga adat-istiadat tesebut yang masis berlaku, khusus bagi

golongan bangsawan yang dulu sangat di hormati, seperti yang di

katakana Mamik Karniati sampai-sampai jarang masyarakat biasa berani

bertemu dengan golongan bangsawan karna begitu di hormatinya, begitu

juga dengan kebetulan bertemu dijalan harus mengucapkan kata nurge

sebagai oenghormatan, yang saat ini sudah tidak ada lagi bahkan dalam

92

Page 103: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

pergaulan sehari-harinya tidak ada perbedaan kecuali pada adat-istiadat

khusus seperti dalam system perkawinan seperti yang di sebutkan di atas.

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Bangsawan merupakan salah satu tingkatan sosial di Desa Jerowaru

dan sudah barang tentu keberadaannya mengindikasikan adanya setratifikasi

sosial yang dulunya sangat nyata. Karena perbedaan status sosial antara

bangsawan dengan masyarakat biasa maka adat-istiadatnya juga banyak yang

berbeda meskipun memiliki juga banyak kesamaan secara geografis tinggal di

spasaial yang sama,namun dalam adat istiadat yang berbeda tersebut berbeda

juga pewarisannya secara sistem kekerabatan dari generasi ke generasi.

Mengenai asal usul dari bangsawan desa jerowaru ada yang sering

disebut bangsawan asli dan bangsawan pendatang. Adapun yang disebut

sebagai bangsawan asli adalah bangsawan yang tinggal di gubuk tembok

karena merupakan keturunan dari bangsawan kerajaan pene, sedangkan yang

dikatakan bangsawan pendatang adalah bangsawan yang berada di Gubuk

Nenek berasal dari beberapa tempat seperti, Kopang, kediri, Pagutan, rempung

dan lain-lain.

93

Page 104: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Sebelum kedatangan bangsawan di Jerowaru terlebih dahulu Jerowaru

dihuni oleh seorang yang bernama Datu Dewe Maspanji yang datang dengan

rombongannya dari arah selastan Jerowaru tepatnya di Serewe sekarang. Pada

hari pertama kedatangannya dia membangun Bale Belek di dua tempat yaitu di

Jerowaru dan Senyiur, yang dimulai pada jam 6 pagi sampai jam 6 sore,

namun beliau tidak tinggal lama di jerowaru kemudian menghilang dan

digantika oleh Pe Belek yang merupakan keturunan dari bangsawan Kerajaan

pene serta rombongannya yang saat ini tinggal di gubuk tembok. Pe Belek

memiliki anak dua orang yaitu Dewi Ringgit dan Raden Paji, adapun raden

panji setelah memiliki keluarga pindah ke pelambik dan tempat tinggalnya

sekarang disebut Bale Belek Pelambik yang sekaligus merupakan kerabat deri

bangsawan pelambik sekarang selain yang berasal dari Gubuk Nenek.

Sedangkan Dewi Ringgit Tetap tinggal di Bale Belek Jerowaru dam memiliki

anak 4 oarang yatu Datuk Masjid, Datuk Labang, Datuk Kebon dan Datuk

Sabo.

Perkembangan bangsawan di jerowaru menyisakan kenangan sejarah

tersendiri karena seperti bangsawan yang lain pernah menerapkan adat istiadat

sesuai dengan status sosial kebangsawanannya, baik dari segi bahasa, sistem

perkawinan, pembagian hak waris, pergaulan sehari-hari dalam pewarisan ke

generasi ke generasi yang memiliki sistem kekerabatan yang sama. Pewarisan

budaya dari generasi-kegenerasi memang tidak berjalan mulus bahkan sering

terjadi perubahan sesuai dengan perkembangan zaman, salah satu contoh

misalnya disaat adat-istiadat bangsawan masih berlaku dikenal istilah beteteh

94

Page 105: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

ketika anak bangsawan kawin dengan anak dari masyarakat biasa, dan saat ini

karena tidak sesuai dengan zaman yang tinggal hanya penurunan bangse,

dalam arti menurunkan status kebangsawanan anak perempuan tersebut

menjadi masyarakat biasa. Adapun dari segi bahasa dulunya anak bangsawa

diharuskan bisa berbahasa halus namun sekarang sudah tidak lagi, begitu juga

dengan adat-istiadat yang lain menunjukkan adanya perubahan yang sangat

signifikan.

Secara setratifikasi sosial di Desa Jerowaru terdapat tiga tingkatan

secara close social stratification yaitu bangsawan Mamik pada tingkat sosial

yang paling atat, disusun Bangsawan Bape pada posisi kedua dan Jajar

Karang pada posisi terkhir. Adapun Bangsawan Bape ini di Jerowaru tidak

begitu banyak, hanya terdapat di Gubuk Pelambik.

Selain dari status sosial bangsawan memiliki status sosial yang tinggi,

dari segi ekonomi dan kepemilikan tanah juga lebih unggul daripada

masyarakat biasa. Dalam kepemilikan tanah misalnya bisa dikatakan

bangsawan berada dalam urutan teratas, akrena hal ini jug adidukung oleh

beberapa hal seperti: 1.peninggalan yang cukup banyak dari orang tuanya, 2.

Adanya ketekunan dan keuletan membuka tanah baru, 3. Mengambil tanah

orang lain yang tidak di garap dan hanya ditanda saja.

Dalam adat-istiadat antara masyarakat biasa dengan bangsawan

terdapat perbedaan yang nantinya inilah yang diwarisi secara turun temurun

dalam kekerabatannya. Dalam sistem perkawinan misalnya dalam adat-istiadat

bangsawan ada yang dikenal dengan beteteh, selain itu berbeda juga isi dari

95

Page 106: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

resepsi adat istiadatnya dalam sebagian prosesi, seperti menggunakan wacan

pada saat sorong serah bagi golongan bangsawa. Selain perbedaan dalam

sistem perkawinan ini dalam bidang bahasa misalnya sebelum tahun 70-an

anak-anak bangsawan diharuskan bisa berbahasa halus. Begitu juga dalam

pergalan sehari-hari terdapat tata krama yang harus dipatuhi.

Adapun penyebab mundurnya status bangsawan yang secara umum

terlihat sejak tahun 70-an baik dilihat dari status sosial tertutup maupun

terbuka dapat di klasifikasikan menjadi dua sebab yaitu sebab internal dan

sebab eksternal. Yang pertama adalah penyebab internal misalnya banyak dari

bangsawan saat ini yang sudah tidak lagi nyaman dengan gelarnya sebagai

Lalu atau Mamik sehingga ada juga yang menghilangkan gelarnya dan

menghilangkannya terutama dalam catatan sipil. Sedangkan fator yang kedua

yaitu faktor eksternal yaitu pendidikan dan ekonomi. Kedua fakyor ini sangat

berpengaruh terhadap penurunan status bangsawan yang pada intinya bisa

dikatakan digerus untuk mengikuti perubahan zaman.

Dalam bidang sosial kemasyarakatan di Jerowaru ada juga dikenal

dengan Besiru, bebanjar dan gotong royong, hal ini berlaku selain kerabat

dekat termasuk juga masyarakat secara umum. Besiru merupakan salah satu

dari kebiasaan masyarakat terutama kerabat dekat ataupun tetangga dekat

untuk sama-sama bekerja di salah satu sawah warganya, begitu juga

sebaliknya jika dia bekerja maka orang yang pernah ditolongnya akan ikut

juga bekerja disawahnya. Begitu juga halnya dengan bebanjar dan gotong

royong merupakan aktifitas sosial masyarakat secara kolektif.

96

Page 107: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

B. Saran

Adat-istiadat sebagai sarana pendukung dari norma-norma sosial

sebagai aturan dalam masyarakat memang harus dilestarikan bahkan dijaga

terutama adat-istiadat yang sangat bermanfaat bagi keserasian dalam

bermasyarakat, karena seperti yang kita ketahui saat ini sifat individualisti

sudah sangat menonjol sekali oleh karena itu penulis mengharapkan di desa

Jerowaru akan selalu menjaga norma-norma adat yang baik untuk kehidupan

bermasyarakat dan membuang beberapa dari adat-istiadat yang sekiranya

kurang bermanfaat, karena adat-istiadat yang baik selain akan dikenal sebagai

identitas kelompok yang baik sekaligus akan membentuk masyarakat yang

memiliki kesadaran kolektif tinggi disaat individualistis merasuki jiwa-jiwa

masyarakat. Oleh karenanya menjaga dan memelihara lokal genius kita adalah

memelihara identitas sosial kemasyarakatan kita juga.

97

Page 108: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

98

Page 109: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad, Abdulkadir. 2005. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Citra Aditya Bakti, Jakarta.

May, Abdurrahman dkk. 1989. Tata Kelakuan di Lingkungan Pergaulan di Lingkungan Keluarga dan Masyarakat NTB. DEPDIKBUD, Mataram.

Amin, Ahmad dkk. 1978. Adat Istiadat Daerah Nusa Tenggara Barat. DEPDIKBUD.

Kran, Alfonso Van der. 1999. Lombok: Penjajahan dan Keterbelakangnnya. Lengge, Mataram.

Bungin, Burhan. 2008. Penelitian Kuantitatif. Kencana, Jakarta.

Depdikbud. 1983. Geografi Budaya Daerah Nusa Tenggara Barat.

Abdurrahman, Dudung. 1999. Metode Penelitian Sejarah. Logos Wacana Ilmu, Jakarta.

Budiwanti, Erni. 2002. Islam Sasak. LKIS, Yogyakarta.

Sjamsuddin, Helius. 2007. Metodologi Sejarah. Ombak, Yogyakarta.

Koentjaraningrat. 1996. Pengantar Antropologi I. Rineka Cipta, Jakarta.

Kuntowijoyo. 2003. Metodologi Sejarah. Tiara Wacana Yogya, Yogyakarta.

Lukman, Lalu. 2005. Pulau Lombok Dalam Sejarah.

Lexy J. Moleong. 2007. Metodologi Penelitian Kuantitatif. Remaja Rosdakarya, Bandung.

Muhsipuddin. 2004. Kilas Balik 100 Tahun Pendidikan di Lombok Timur.

Tamburaka, Rustam E.. 2002. Pengantar Ilmu Sejarah. Teori Filsafat Sejarah, Sejarah Filsafat dan IPTEK. Rineka Cipta, Sejarah.

Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Ilmu Sosial Dalam Metodologi Sejarah. Gramedia, Jakarta.

Soekanto, Soerjono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar. Grafindo Persada, Jakarta.

Salam, Solechin. 1992. Lombok Pulau Perawan. Kuning Mas, Jakarta.

99

Page 110: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Rajasa, Sutan. 2002. Kamus Ilmiah Populer. Karya Utama, Surabaya.

Widjaya. 1981. Individu, Keluarga dan Masyarakat. Akademika Pressindo, Palembang.

100

Page 111: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

101

Page 112: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

102

Page 113: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Lalu Abdul HamidUmur : 47 tahunAlamat : Kadus Jerowaru BatJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Kadus Jerowaru Bat

2. Nama : Mamik KarniatiUmur : 59 tahun Alamat : Jerowaru Bat, Dusun Gubuk Nenek (pedaleman).Jenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Mantan Kepala Desa selama Lima Priode

3. Nama : Marjun Umur : 55 tahunAlamat : Kadus Jerowaru DayeJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Mangku Bale Belek

4. Nama : Sinerap Umur : 53 tahunAlamat : Kadus Jerowaru Daye (utara)Jenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Kadus Jerowaru Daye

5. Nama : Mamik JamudinUmur : 80 tahunAlamat : Kadus Jerowaru Bat (barat)Jenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Petani

103

Page 114: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

6. Nama : Mamik Mahrap Umur : 71 tahunAlamat : Kadus Jerowaru Bat (barat)Jenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Petani

7. Nama : Mamik SamsumiUmur : 55 tahunAlamat : Batu TambunJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Petani

8. Nama : Mamik Sekar Umur : 62 tahunAlamat : PelambikJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Petani

9. Nama : H. L. SatrahUmur : 61 tahunAlamat : NenekJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Pertani

10.Nama : Lalu RatnaweUmur : 73 tahunAlamat : Gubuk Tembok, Kadus Jerowaru DayeJenis kelamin : Laki-lakiPekerjaan : Petani

104

Page 115: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Lam. 1

HASIL WAWANCARA PENELITIAN SEJARAH

MASYARAKAT DESA JEROWARU: SEBUAH KAJIAN

SEJARAH SOSIAL

Nama : Mamik Karniati

Alamat : jerowaru Bat, Dusun Gubuk Nenek (pedaleman)

Umur : 59

Jenis kelamin : laki-laki

Jabatan : mantan kepala desa jerowaru selama 5 priode

1. Pertanyaan : kalau dilihat dari adanya hubungan kekerabatan bangsawan

Jerowaru berasal dari mana saja pak?

Respon : Kalau berbicara mengenai adanya hubungan kekerabatan,

sampai saat ini kita (bangsawan hususnya jerowaru gubuk nenek) masih

memiliki hubungan kekerabatan dengan bangsawan yang ada di kopang,

kediri, pagutan, gerung, kilang serta kuripan. Namunyang paling banyak

berasal dari kopang.

2. Pertanyaan : Faktor apa saja yang mendorong para bangsawan ini pindah

ke jerowaru

Respon : sejauh ini belum bisa saya katakan secara pasti tujuan

kedatangannya, namun kemungkinan besar untuk mencari tanah ataupu

lahan baru untuk bertani, karna sepaerti yang kami tau dari cerita-cerita

orang tua rata-rata bangsawan yang datang kesinni memiliki tanah yang

cukup luas, dimana hal ini didapatkan dari usahanya membuka lahan-lahan

baru.

105

Page 116: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

3. Pertanyaan : selain tempat-tempat yang bapak sebut tadi, apakah ada juga

yang berasal dari desa-desa sekitar sisni ?

Respon : memang ada! Kalau bangsawan gubuk Tembok merupakan

keturunan dari bangsawan kerajaan Pene, tapi saya tidak bisa

menjelaskannya panjang lebar, silahkan cari sejarahnya di Sinerap,

mangku Bale Belek, disana bukunya sudah ada.

4. Pertanyaan : ada yang mengatakan bahwa di Desa Jerowaru adat-istiadat

bangsawan pernah diterapkan, namun yang paling ketat adalah di

pedaleman dan Gubuk Tembok, benarkah itu pak ?

Respon : memang benar! Dapat dikatakan bahwa kedua tempat tadi

bisa dikatakan merupakan sentral dari penerapan adat-istiadat bangsawan

di Desa Jerowaru, karna diluar pedaleman dan gubuk tembok walaupun

termasuk Bangsawan, contohnya di Pelambik pada saat di kedua tempat

yang tadi itu masih rit, disana sudah mulai longgar, misalnya tidak ada

memang benar! Dapat dikatakan bahwa kedua tempat tadi bisa dikatakan

merupakan sentral dari penerapan adat-istiadat bangsawan di Desa

Jerowaru, karna diluar pedaleman dan gubuk tembok walaupun termasuk

Bangsawan, contohnya di Pelambik pada saat di kedua tempat yang tadi

itu masih rit, disana sudah mulai longgar, misalnya tidak ada pembuangan

anak gadis ketika kawin dengan masyarakat biasa, padahal bangsawan

yang ada di Pelambik berasal dari sini juga sebagian, meskipun tidak

sedikit yang datang dari luar.

106

Page 117: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

5. Pertanyaan : bagaimana pandangan bapak mengenai adat-istiadat hususnya

bangsawan yang sudah luntur dan mulai tahun berapa hal itu dirasakan ?

Respon : saya melihatnya saat ini adalah erosi budaya, karna banyak

sekali budaya- budaya kita yang bagus untuk membendung arus budaya

luar yang serba bebas sudah terlupakan. Adanya kemunduran daria adat

istiadat ini mulai terasa sejak tahun 70 – 75-an sampai sekarang semakin

merosot. Meskipun ada juga dari adat-istiadat lama yang kurang bagus

namun adat-istiadat yang baik juga ikut terkena erosi budaya luar

6. Pertanyaan : cotohnya apa saja adat-istiadat yang menurut bapak itu baik ?

Respon : misalnya hormat pada yang lebih tua, tidak menggunakan

kata-kata kotor, adanya gotong royong, menghormati sesama tetangga dan

bnayak lagi yang tidak bisa saya sebut satu-persatu.

7. Pertanyaan : saya pernah mendengar kalau bangsawan di jerowaru ada

juga yang bergelar Bape? Apa perbedaannya pak?

Respon : betul! Tapi dibandingakan dengan Mamik, Bape ini sangat

sedikit di Jerowaru, hanya terdapat di Pelambik. Selain itu juga kedudukan

Bape ini berada di bawah Mamik namun lebih tinggi dari Amak.

8. Pertanyaan : bagimana kedudukan atau status sosial ini bisa berubah pak?

Respon : saya juga kurang tau tentang itu, namun yang jelas status

sosialnya berada di bawah bangsawan Mamik, namun anaknya bergelar

lalu, tapi setelah memiliki anak gelarnya bukan Mamik tapi Bape sesui

dengan gelar orang orang tuanya.

107

Page 118: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

9. Pertanyaan : dari beberapa adat-istiadat yang sudah luntur tersebut dalam

hal apa saja yang paling bapak rasakan perubahannya?

Respon : banyak sekali item-item tersebut yang bisa kita

identifikasikan baik dalam bahasa, pergaulan sehari, sistem perkawinan,

maupun adat-istiadat umum lainya.

10. Pertanyaan : bisa bapak jelaskan dari segi bahasa?

Respon : bahasa menunjukkan identitas, baik golongan, bangsa maupun

status sosial. Pada awalnya setiap bangsawan mengharuskan anak-anaknya

untuk belajar dan bisa berbahasa halus sebagai bahasa sehari-hari, namun

setelah tahun 70-an seperti yang saya katakan tadi intensitan anak-anak

bangsawan ini semakin berkurang yang memakai bahasa halus, bahkan

sampai saat ini hanya digunakan sebagai bahasa pembayun saja dan

banyak juga masyarakat biasa yang lebih faham dengan bahasa halus ini,

terutama mereka yang menjadi pembayun.

11. Pertanyaan : selain dari bahasa tadi ada juga dalam sistem perkawinan,

bisa bapak jelaskan?

Respon : memang dalam sistem perkawinan ini ada juga sistem

perkawinan bangsawan yang tidak sesui dengan zaman, misalnya saja

didalam peraturan bangsawan anak perempuan mereka harus kawin

dengan sesama bangsawan yang dikenal dengan sebutan beteteh, yang

mana saat ini hanya tinggal penurunan bangse saja, selain perbedaan

bayar aji pada saat sorong serah dan ngewacan.

108

Page 119: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

12. Pertanyaan : apakah ada perlawanan pak dari para perempuan yang banyak

sekali tertekan oleh adat-istiadat yang berlaku?

Respon : secara umumnya memang jarang, karena saat itu terutama

anak-anak perempuan sangat patuh dan taat pada perintah orang tuanya,

dan bisa dikatakan inilah ciri-ciri anak-anak perempuan pada saat itu,

apalagi mengenai penjodohannya, meskipun ada juga yang melanggar

namun jumlahnya sangat sedikit sekali.

13. Pertanyaan : pasangan yang ideal menurut bangsawan itu yang mana pak?

Respon : bagi bangsawan Jerowaru pasangan yang ideal adalah

keluarga terdekat yaitu misan, sepupu atupun keluarga terdekat lainnya,

atau setidaknya yang memiliki golongan sosial yang sederajat yaitu

sesama bangsawan.

14. Pertanyaan : bisa bapak sebutkan urutan prosesi dalam sistem pernikahan

pada masyarakat Jerowaru ?

Respon : biasasanya secara umum setelah wanita tersebut di bawa

kerumah calon suaminya setelah tiga hari maka diadakan acara besaji,

dilanjutkan dengan selabar, kemudian mengambil wali, setelah itu sorong

serah dan terakhir adalah nyokoran atau nyongkolan.

15. Pertanyaan : bisa bapak jelaskan masing-masing dari prosesi tersebut dan

perbedaan antara golongan bangsawan dengan masyarakat biasa?

Respon : yang pertama saya akan jelaskan dari awal sebelum

pengambilan perempuan sekaligus perbedaannya. Bagi bangsawan selain

mengenal adat istiadat melaian di jerowaru juga biasanya dilakukan

109

Page 120: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

lamaran oleh orang tua calon pengantin laki-laki yang dalam hal ini sudah

barang tentu dengan sesama bangsawannya, makanya kalau anaknya

kawin dengan orang yang cukup jauh dan belum diketahui statusnya maka

biasanya orang tua si gadis akan mempertanyakan status sosialnya

walaupun laki-laki tersebut mengaku sebagai bangsawan. Namun bagi

masyarakat biasa biasanya tidak mempermasalahkan dengan golongan

manapun dia kawin dan hanya mengenal melaian (mencuri gadis) untuk

membawa kerumahnya. Setelah perempun tersebut tinggal di rumah calon

suaminya selama 3 hari dari pihak laki-laki mengirim utusan ke keluarga

perempuan tersebut untuk memberi tahukan kemana dan dengan siapa

anaknya kawin, yang mana prosesi ini dinamakan Besejti tadi. Setelah

prosesi besejati dilakukan selanjutnya adalah prosesi selabar, dimana

dalam prosesi ini adalah pembicarakan bagaimana sikap dan kesanggupan

pihak perempuan dengan perkawinan anaknya, yang dalam hal ini

dibicarakan banyaknya uang yang harus dikeluarkan oleh pihak pengantin

laki-laki sebelum wali diberikan. Jika sudah terjadi kesepakatan antara

kedua belah pihak maka uang selabarnya dibawakan saat mengambil wali,

pada saat bait wali ini ditentukan juga hari prosesi pernikahannya. Prosesi

selanjutnya adalah acara sorong serah yang biasanya dirangkaikan dengan

acara nyongkolan. Dalam acara sorong serah inilah dilakukan pengesahan

mempelai secara adat dan merupakan puncak dari prosesi-prosesi yang

ada, dimana didalamnya juga ada yang disebut dengan bayah aji

tergantung golongannya, untuk bangsawan membayar aji sebanyak 66 ribu

110

Page 121: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

rupiah, sementara masyarakat biasa hanya 44 ribu rupiah. Didalam acara

sorong serah ini biasanya golongan bangsawan ditandai dengan bewacan.

Sebelum pembacaan wacan selesai dan pemutusan adat belum dilakukan

maka pengantinnya belum boleh kerumah pengantin perempuan. Setelah

selesai acara sorong serah yang dirangkai dengan nyongkolan, biasanya

satu hari setelah acra nyongkolannya dilakukan acara besok nae oleh

keluarga besar pengantin laki-laki.

16. Pertanyaan : selain yang bapak jelaskan tadi masih ada tidak pak

perbedaannya yang lain?

Respon : ada juga yang dikenal dengan gantiran pada golongan

bangsawan dan masyarakt biasa yang kaya, karna pada saat berlakunya

gantiran ini rata-rata kekayaan bangsawan lebih banyak daripada

masyarakat biasa pada umumnya. Adapun gantiran ini dibicarakan pada

saat selabar, yang mana pihak laki-laki bersedia memberikan kelengkapan

bahan untuk begawe bagi keluarga pengantin perempuan selain uang

kesepakatan yang harus diberikan. Selain itu ada juga perbedaan yang

sangat menonjol lainnya yaitu pada saat membayar aji pada saat prosesi

sorong serah sampai saat ini, dimana jika pengantin perempuannya dari

keluarga bangsawan maka bagi suaminya harus membayar sebanyak aji

golongan bangsawan 66 ribu rupiah sebagai penurunan bangse dari

bangsawan kemudian berstatus masyarakat biasa serta tidak berhak lagi

menamakan anak keturunannya lalu atau Baik lagi. Sedangkan apabila

laki-lakinya saja yang berasal dari golongan bangsawan maka sebaliknya

111

Page 122: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

akan membayar 44 ribu seperti masyarakat biasa namun tidak kehilangan

statusnya sebagai golongan bangsawan.

17. Pertanyaan : adat-istiadat yang berlaku dalam masyarakat pasti ada juga

yang melanggarnya, apa saja sangsinya jika pelanggaran itu terjadi, dan

apa saja jenis pelanggaran dan dendanya pak?

18. Respon : kalau dilam sistem perkawinan sudah saya jelaskan mengenai

adanya pembuangan (beteteh), namun ada juga pelanggaran dalam tata

krama maupun adat istiadat yang dilanggar, misalnya dari dendenya ada

namanya dende pati, yang mana dende peti ini berlaku jiaka seorang laki-

laki melakukan negok (memegang bagin yang dilarang pada perempuan)

karena wanita tersebut tidak mau menikah dengannya, maka dengan jala

itu pria tersebut dapat memilikinya namun jika wanita tersebut tidak mau

maka laki-laki tersebut akan mendapat denda sebanyak 41 ribu rupiah,

angka yang sangat banyak dengan ukuran saat itu. Ada juga namanya

dende ngampasaken, yang mana dende ini berlaku apabila ada pengantin

yang adat istiadatnya belum selesai sudah kerumah orang pengantin

perempan walaupun berdekatan tempat tinggal maka jika ini terjadi akan

didenda sebanyak 9 sampai 10 ribu rupiah. Masih ada lagi namanya dende

gile bibir, berlaku jika seorang laki-laki menyumpah seorang wanita

dengan kata-kata menyebut kemaluan perempuan tersebut maka berlaku

dende gile bibir sebanyak 9 sampai 10 ribu juga. Kemudian ada yang

namanya dende gile tangan apabiala ada laki-laki yang secara tidak

sengaja disentuh kekelaminannya dan dilihat oleh orang lain atau dia

112

Page 123: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

sendiri yang mengatakan itu maka akan berlaku dende gile tangan ini, dan

dendanya sama seperti dende gile bibir maupun dende ngampasaken.

19. Pertanyaan : selain dari segi bahasa dan sistem perkawinan yang bapak

jelaskan tadi ada juga dari sistem adat istiadat yang lain, bisa bapak

jelaskan?

Respon : contoh yang lain dalam adat berpakaian saat menggunakan

pakaian adat misalnya, antara bangsawan terdapat perbedaan juga, dimana

bangsawan menggunakan leang yang lebih panjang daripada masyarakat

biasa. Selain itu dalam kehidupan sosial sehari-hari golongan bangsawan

ini sangat dihormati bahkan sampai-sampai ada yang takut untuk bertemu,

dan jika bertemu di jalan maka biasanya mengatakan nurge sebagai

penghormatan. Ada juga yang lain, ketika ada jamuan makan dalam acara

begawe atau roah pesajik antara bangsawan dan masyarakat biasa

dibedakan.

20. Pertanyaan : seperti yang bapak katakan sebelumnya rata-rata para

bangsawan di Desa Jerowaru memiliki sawah yang cukup luas, bagaimana

mereka mendapatkannya pak?

Respon : ada beberapa sebab hal ini terjadi, 1). Jika ada orang yang

memiliki tanah namun tidak diolah, apalagi ditanami tanaman maka tanah

yang seperti ini biasanya mereka yang mengambil, karna dianggap tanah

yang tidak ada pemiliknya meskipun sudah diketahui bahwa ada yang

memili namun atas namanya saja. 2). Adanya ketekunan dari para

bangsawan ini untuk membuka tanah yang belum ada pemiliknya sama

113

Page 124: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

sekali, bahkan sampai membuka hutan. 3). Hal ini sudah barang tentu

yaitu peninggalan orang tuanya yang cukup banyak.

21. Pertanyaan : kalau pembagian hak waris pada golongan bangsawan

bagaimana pak ?

Respon : dalam hal ini sama saja dengan masyarakat pada umumnya,

yaitu satu bagian untuk laki-laki dan setengah bagian untuk perempuan,

namun hal ini berlaku bagi orang-orang yang sadar akan hukum agama,

bahkan disini kadang-kadang perempuan tidak mendapatkan hak waris

sama sekali terutama berupa sawah, karena banyak yang beralasan bahwa

akan mendapatkan sawah dari suaminya.

22. Pertanyaan : kalau berupa barang-barang berharga atau benda pusaka

seperti keris, dan lainnya seperti apa pewarisannya.

23. Respon : pewarisan barang-barang pusaka seperti keris maupun barang-

barang berharga itu pewarisannya tidak ada aturan yang tetap, melainkan

tergantung dari karakter dan sifat yang ditunjukkan oleh anak-anaknya

tersebut, jadi tidak ditentukan secara adat siapa-siapa yang berhak sebagai

pewarisnya.

24. Pertanyaan : menurut pengalaman, dan apa yang bapak rasakan mengenai

menurunnya adat istiadat bangsawan di jerowaru, faktor apa saja yang

mengakibatkannya?

Respon : ada banyak faktor yang melatar belakanginya baik faktor

ekonomi, pendidikan maupun sosial budaya. Dalam bidang ekonomi

misalnya hal ini sudah mulai terasa sejak tahun 60-an ketika terjadi

114

Page 125: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

bencana kekeringan yang ditambah lagi dengan kurangnya bahan makanan

sejak tahun 65-an yang kata orang diakibatkan karena adanya ulah PKI,

meskipun hal ini pada tahun-tahun sesudahnya bisa diatasi, sudah mulai

terasa bawa adanya penurunan status bangsawan dari segi ekonomi. Selain

dalam bidang ekonomi, bidang pendidikan juga sangat menentukan karena

pada awalnya para bangsawan ini cukup apatis dengan dunia pendidikan,

terutama dalam hal ini yang berada di kedua anak pertama maupun yang

terakhir yang akan mendapatkannya.

gubuk yang sudah saya sebutkan tadi, namun diluar kedua gubuk yang

disebut diatas walaupun dari keluarga bangsawan tapi terbuka dengan

perkembangan zamannya bahkan ketika di gubuk nenek dan gubuk

tembok masih apatis dengan dunia pendidikan, banyak dari bangsawan

yang dari pelambik misalnya yang sudah menjadi ustad dan belajar ke

pagutan. Jadi adanya gengsi status sosial ini menyebabkan

keterbelakangan bangsawan dalam bidang pendidikan, mereka tidak sadar

bahwa suatu saat pendidikan ini akan menjadi bomerang bagi adat-istiadat

yang tidak sesuai dengan zaman. Ada juga faktor sosial budaya seperti

masuk dan berkembangnya budaya luar yang kadang-kadang tanpa adanya

filterisasi sehingga kadang-kadang unsur lokal genius kita sedikit sekali

yang kelihatan.

25. Pertanyaan : bagaimanakah peranan TGH. Muh. Mutawalli ketika adat-

istiadat bangsawan masih berlaku terutama waktu masih dikenal adanya

sistem beteteh?

115

Page 126: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Respon : sistem dakwah almarhum TGH mutawalli adalah dengan

pendekatan budaya, sehingga beliau dalam hal ini tidak pernah

mempermasalahkan mengenai adat-istiadat yang berlaku didalam

masyarakat, meskipun secara tidak langsung menurut saya dibangunnya

yayasan Darul Yatama Walmasakintidak terkecuali untuk meluruskan adat

istiadat yang jelek, yang memang secara implisit tidak tersirat namun

sedikit demi sedikit telah mengubah kesadaran masyarakat yang sangat

mengagungkan adat-istiadat nenek moyang.

116

Page 127: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Lam. 2

HASIL WAWANCARA PENELITIAN SEJARAH MASYARAKAT

DESA JEROWARU: SEBUAH KAJIAN

SEJARAH SOSIAL

Nama : Lalu Abdul Hamid

Umur : 47 tahun

Alamat : Kadus Jerowaru Bat

Pendidikan : MA Muallimin NW Pancor

Jenis kelamin : Laki-laki

Pekerjaan : Kadus Jerowaru Bat

1. Pertanyaan : mengnurut bapak dan mungkin ada yang pernah bapak

dengar dari orang-orang tua, dari mana para bangsawan di Desa Jerowaru

ini berasal?

Respon : mengenai asal usulnya memang saya kurang tau, namun ada

yang mengatakan kalau bangsawan yang di gubuk pedaleman berasal dari

banyak tempat seperti kopang, kediri, pagutan dan lain sebagainya.

Sedangkan yang lain saya kurang tau karena sedikit bahkan tidak ada

informasi tentang hal tersebut.

2. Pertanyaan : buakan ahanya Mamik sebagai golongan bangsawan di

jerowaru tapi ada juga yang bergelar Bape, bagaimana ini pak?

117

Page 128: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Respon : memang ada Bape juga selain Mamik di Jerowaru namun

jumlahnya tidak begitu banyak bahkan hanya ada di pelambik. Yang mana

kedudukan dari Bape ini lebih rendah dari Mamik namun lebih tinggi dari

Amak. Namun satu hal yang sangat aneh saya rasakan bahwa anaknya

juga bergelar Lalu namun setelah punya anak maka dipanggil bape.

Sedangkan bagaimana dan sebab apa penurunan dari Mamik ke Bape saya

juga kurang begitu tau.

3. Pertanyaan : bagaimana bapak melihat adat-istiadat pada golongan

bangsawan sampai saat ini?

Respon : memang terdapat perubahan dari tahun 70-an misalnya,

namun sampai saat ini bangsawan masih bisa dikatakan dihormati

meskipun dalam kenyataannya tidak lagi seperti tahun 70-75-an!

4. Pertanyaan : apakah di Jerowaru pernah dilaksanakan sistem adat-istiadat

seperti pada bangsawan pedalaman di tempat lain?

Respon : sebelum tahun 70-an seperti yang saya katakan tadi memang

di Jerowaru yang pernah menerapkan adat-istiadat tersebut secara

konsikwen adalah bangsawan pedaleman atau yang dikenal dengan Gubuk

Nenek. Yang mana sampai sekarang dapat dilihat di selatan dan baratnya

masjid, disanalah yang merupakan tempat konsentrasi dari golongan

bangsawan ini, sehingga kelihatan juga sedikit eksklusif karna lebih

dominan bergaul dengan sesama bangsawannya saja.

5. Pertanyaan : apakah sistem beteteh seperti pada bangsawan di desa lain

pernah berlaku di desa Jerowaru.

118

Page 129: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Respon : saya rasa disetiap bangsawan sebelum adanya keterbukaan

selalu menerapkan itu. Di Desa Jerowaru sebelum tahun 70-an dan juga

seperti yang dikatakan orang-orang tua sistem beteteh ini pernah berlaku

dan saat ini sudah tidak ada lagi, hanya saja diganti dengan penurun

bangse (penurunan status)

6. Pertanyaan : salah satu ciri has dari bangsawan adalah menggunakan

bahasa halus, sedangaka di Jerowaru bagaimana pak?

Respon : memang sebelum tahun 70/80-an anak-anak bangsawan

diharuskan menggunakan bahasa halus dalam pergaulannya sehari- hari,

karna seperti yang anda katakan tadi merupakan salah satu dari identitas

bangsawan, yang saat ini kadang-kadang bahasa halus tersebut hanya

berk-laku saat acra ngewacan dalam sorong serah.

7. Pertanyaan : bagaimana hubungan sosial sehari-hari antara masyarakat

biasa dengan bangsawan pedaleman di jerowaru ketika adat-astiadatnya

masih kental?

Respon : karena konsentrasi tempat tinggalnya di satu tempat maka

bangsawan di pedaleman lebih banyak bergaul dengan sesama bangsawan

meskipun hubungan sosial dengan masyarakat yang lain tetap lancar,

namun ketika karisma bangsawan ini masih tinggi kadang-kadang

masyarakat biasa tidak berani ketemu dan begitu bertemu dengan

bangsawan selalu mengungkapkan nurge. Selain kalau ada yang pergi

midang ke rumah bangsawan maka sebelum masuk dari sekitar 5 meter

dari rumah tersebut harus sedah mengucapkan salam dan masuk dengan

119

Page 130: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

caraduduk ngesot, hal ini berlaku baik anak masyarakat maupun

bangsawan yang pergi midang. Begitu juga dengan waktu midang tidak

boleh sebelum malem dan batasnya sampai jam sepuluh, bahkan kadang-

kadang kalau lebih dari jam sepuluh malam di kenakan denda.

8. Pertanyaan : sekarang ini bisa dikatakan bahwa adat istiadat bangsawan

sudah luntur, menurut bapak faktor-faktor apa saja yang paling bapak

rasakan?

Respon : saya rasa ini adalah konsekwensi dari perkembangan zaman

bahwa kita harus mengikuti perkembangan zaman, namun berlebihan juga

tidak bagus karena banyak juga adat-istiadat terdahulu yang sangat bagus

seperti gotong royong, menghormati orang yang lebih tua, dan lain

sebagainya. Namun yang paling saya rasakan adalah akibat adanya

pendidikan yang merata, sehingga masyarakat bisa berkenalan dengan

budaya luar yang lebih masuk akal dan lebih terbuka sehingga jika ada

adat-istiadat yang sangat kaku itulah yang ditinggalkan, meskipun kadang-

kadang kita salah jalan sampai-sampai identitas kita yang sangat bagus

dibuang secara percuma dan menerima budaya luar tanpa adanya

pilterisasi.

9. Pertanyaan : ada tidak pak dende-dende ataupun konsekwensi dari

pelanggaran adat yang bapak tau?

Respon : banyak! Salah satunya jika laki-laki menyumpah wanita

yang belum kawin, begitu juga dengan laki-laki tersebut dengan menyebut

120

Page 131: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

salah satu kemaluannya dan didengar orang banyak atau wanita tersebut

yang melapor maka biasanya mereka dinikahkan.

10. Pertanyaan : bagaimana pembagian hak waris terutama tanah pada

Bangsawan di Desa Jerowaru pak?

Respon : dalam hal ini memang tidak ada aturan yang baku karna ada

yang membagi anak-anaknya yang mengikuti ajaran agama sampai ada

juga anak perempuannya yang tidak mendapatkan hak waris, namun hal

ini tidak pernah menjadi pertentangan dikemudian hari karena adanya

kesadaran kekeluargaan dan biasanya kalau wanita tersebut tidak

mendapatkan sawah maka setiap panen diberikan hasil tanah tersebut oleh

saudara-saudaranya, yang dalam istilah mereka mendapatkan bagian yang

sudah masak atau barang hasil panen.

121

Page 132: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Lam.3

HASIL WAWANCARA PENELITIAN SEJARAH MASYARAKAT DESA

JEROWARU: SEBUAH KAJIAN

SEJARAH SOSIAL

Nama : Marjun

Alamat : Kadus Jerowaru Daye

Umur : 55 tahun

Jenis kelamin : laki- laki

Pekerjaan : Mangku Bale Belek

1. Pertanyaan : mengenai sejarah desa Jerowaru banyak dibahas di buku

Takepan yang ada di bale belek Jerowaru, bisa bapak ceritakan mengenai

sejarah lahirnya desa jerowaru!

Respon : bale belek ini adalah rumah yang pertama kali dibangun di

Jerowaru, dan yang membangunnya adalah Datu Dewe Maspanji (Datu

Dewe Maspanji Raeng Jagat Manujae Lemper subur Makmur datu

Tunggal Lek Dunie Ie Sak Laek ie Sak Uik ie Sak Lemak). Kedatangan

maspanji dari arah selatan kecamatan Jerowaru sekarang, tepatnya di

Serewe, ketika sampe di Serewe dia berhenti sebentar utuk istirahat,

kemudian sebelum melanjutkan perjalananya terlebih dahulu dia melempar

panahnya ke arah utara sebagai petunjuk dimana dia akan membuat tempat

tinggalnya, salah satunya jatuh di Jerowaru dan Senyiur, setelah anak

panahnya jatuh ditempat yang saya sebut tadi kemudian Raden Maspanji

melanjutkan perjalanan mencari tempat jatuhnya anak panah yang

122

Page 133: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

dilemparnya tadi. Pembangunan Bale Belek ini berlangsung dari jam 6

pagi sampai jam 6 sore hari. Menurut buku takepan di Bale Belek

pembuatannya pada kuranh lebih 753 tahun silam. Namun setelah Raden

Maspanji tinggal di Bale Belek kemudian beliau menghilang dan tidak

diketahui jejaknya. Untuk sementara Bale Belek tidak berpenghuni,

kemudian yang menghuninya adalah Pe Belek yang merupakan keturunan

dari bangsawan Kerajaan Pene. Adapun Pe Belek memiliki dua orang anak

yaitu Dewi ringgit dan Raden Panji. Pe Belek juga memiliki kakak yang

sama-sama pidah ke arah timur dan kakakny yaitu Be Balak tinggal di

Senyiur. Dewi ringgit sendiri tinggal di bale Belek yang ada di Jerowaru

walaupun dia sudah bekerja, sedangkan adiknya setelah berkeluarga

pindah ke Pelambik sekarang dan disanalah dia membuat rumah yang

sekarang dikenal sebagai Bale Belek Pelambik. Dewi Ringgit mempunyai

anak empat orang yaitu Datuk Masjid, Datuk Labang, Datuk Kebon dan

yang paling Bungsu yaitu Datuk Sabo. Anaknya yang pertama yaitu

Datuk masjid, sesuai dengan namanya kebiasaanya yaitu beribadah ke

masjid bahkan beliau hanya pulang makan saja. Adapun keturunan dari

Datuk Masjid ini adalah TGH. Mutawalli dan TGH. Sibawaihai.

Sedangkan anaknya yang kedua yaitu Datuk Labang, kebiasaan dari Datuk

Labang ini adalah pergi berperang, namun tidak diketahui secara jelas

dengan siapa dia berperang. Sedangakan yang ketiga adalah datuk Kebon,

dimana kebiasaan dari anaknya yang ini adalah bertanai, dimanapun

sekitar kawasan jerowaru ada tanah yang kiranya bisa ditanami dia

123

Page 134: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

mencoba untuk menanaminya. Sedangkan yang keempat adalah Datuk

Sabo, dimana kebiasaannya adalah menanam pohon sabo sehingga di

jerowaru daye sampai-sampai ada yang dijuluki gubuk Sabo.

2. Pertanyaan : ada tidak pak nama yang lain sebelum dinamakan Jerowaru?

Respon : ya memang ada, ada tiga nama yang terkenal sebagai sebutan

desa jerowaru yaitu Dese Aru Arak, kemudian Dese Jerobaru dan terkhir

yaitu Dese Jerowaru.

3. Pertanyaan : terkait dengan bangsawan di Desa Jerowaru ini, bisa bapak

jelaskan mengenai sejarahnya?

Respon : husus bangsawan yang ada di jerowaru Gubuk tembok bisa

dikatakan merupakan bangsawan asli Desa Jerowaru karna merupakan

keturunan dari bangsawan kerajaan pene, yang dulunya merupakan bagian

dari daerah kecamatan Jerowaru. Kaitan antara kerajaan pene dengan

bangsawan Jerowaru nanti bukunya bisa anda kopi.

4. Pertanyaan : salah satu sistem perkawinan dalam golongan bangsawan

adalah harus kawim dengan sesama bangsawan, dan jika tidak maka maka

anak perempuan tersebut dibuang dari keluarganya, apakah di gubuk

tembok berlaku seperti itu juga pak?

Respon : memang ada, dan beteteh itu memang ada sama seperti di

Gubuk Nenek, namun jika anak perempuan tersebut cerai dengan

suaminya, sebelum diterima menjadi bagian dari keluarga besarnnya lagi,

terlebih dahulu diterima oleh keluarga dekatnya yang lain seperti Bibi atau

pamannya.

124

Page 135: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

5. Pertanyaan : kapan bapak merasakan adanya perubahan dalam adat-

istiadat bangsawan?

Respon : sekitar tahun 70-an perubahan ini memang sudah terasa dan

dari beberapa aspek dalam adat-istiadatnya sudah mulai menunjukkan

adanya perubahan tersebut.

6. Pertanyaan : ada yang mengatakan bahwa dahulunya jika ada orang

midang kerumah bangsawan terdapat perbedaan jika ada yang midang

kerumah masyarakat biasa, apakah bapak pernah menemukannya?

Respon : memang seperti itulah adat-istiadat yang berlaku, jika kita

midang kerumah bangsawan maka sebelum 5 meter kita masuk rumahnya

terlebih dahulu kita mengucapkan salam sekaligus masukknya dengan cara

tokol ngesot (berjalan dengan cara duduk), bahkan ketika masuk adat

masuk yang paling bagus adalah dengan masuk hadap belakang.

125

Page 136: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Lam. 4

HASIL WAWANCARA PENELITIAN SEJARAH MASYARAKAT DESA

JEROWARU: SEBUAH KAJIAN

SEJARAH SOSIAL

Nama : Sinerap

Alamat : kadus Jerowaru Daye (utara)

Umur : 53 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Jabatan : Kadus Jerowaru Daye

1. Pertanyaan : bisa bapak jelaskan mengenai sejarah Desa Jerowaru?

Respon : bangunan yang pertama sebagai bukti sejarah di Desa

Jerowaru adalah Bale Belek dan Masjid Jerowaru yang dahulunya masih

dikelilingi oleh hutan. Penghuni Bale Belek ini adalah Amak Belek ( pe

belek) dan istrinya Inak Belek. Adapun menurut takepan Pe Belek ini

memiliki anak sebanyak 4 orang yaitu :

a. Datuk Masjid

Dikatakan Datuk Masjid karena kebiasaanya beribadah ke masjid,

bahkan beliau hanya pulang makan saja kerumahnya. Diperkirakan

dari cerita-cerita orang tua Datuk masjid merupakan nenek moyang

dari TGH. Jahye yang menurunkan TGH. Muh. Mutawalli, dan TGH.

Mutawalli menurunkan TGH. Sibawaihi dan keluarganya.

b. Datuk Labang

126

Page 137: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Kebiasaan datuk labang sangat berbeda dengan Datuk Masjid, jika

Datuk Masjid kebiasaannya adalah beribadah sementara Datuk Labang

kebiasaannya adalah pergi berperang, bahkan hanya pulang satu kali

dalam seminggu dengan berlumurkan darah. Dengan pihak mana ida

berperang saya kurang tau, atau kemungkinan besar dengan pihak

musuh yang pernah memusuhi kerajaan pena. Yang diperkirakan

sebagai keturunannya adalah Mamik Keran, Mamik Tanom, dan

Mamik Sungkal yang sekarang tinggal di Gubuk Nenek.

c. Datu Kebon

Sebab dinamakan datuk Kebon dikarenakan keuletannya dalam

pertanian, bahkan setiap dia menemukan tempat yang memiliki air

disanalah dia menanman. Diantara anak keturunannya saat ini berada

Mendane, Senyiur, Keruak dan Sepit.

d. Datuk Sabo

Karena kebiasaan dari orang-orang terdahulu menamakan seseorang

sesuai dengan kebiasaannya, seperti kebiasaan dari datok Sabo adalah

menanam tanaman sabo makanya dinamakan dengan Datuk Sabo.

2. Pertanyaan : Terkait dengan bangsawan di Desa Jerowaru bisa bapak

jelaskan mengenai asal usulnya?

Respon : jelasnaya bangsawan di Desa Jerowaru, ada yang disebut

sebagai bangsawan pendatang dan bangsawan asli, yang sering disebut

sebagi bngsawan pendatang adalah bangsawan yang ada di Gubuk Nenek

(pedaleman) karena berasal dari luar daerah kecamatan Jerowaru, mereka

127

Page 138: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

berasal dari kopang, kediri, Gerung, dan Kuripan. Sedangkan yang di Bale

Belek berasal dari keturunan Bangsawan Kerajaan Pene dan termasuk

dalam kawasan Jerowaru, karena itu sering dinamakan bangsawan asli

Jerowaru.

3. Pertanyaan : perkembangan zaman juga berpengaruh terhadap perubahan

adat-istiadat bangsawan, dalam hal apa saja yang bapak rasakan paling

signifikan dalam adanya perubahan tersebut?

Respon : banyak hal memang perubahan tersebut berpengaruh terhadap

adat-istiadat namun yang saya rasakan perubahannya cukup signifikan

adalah dalam sistem perkawinan. Didalam sistem perkawinan yang

dahulunya dikenal adanya istilah beteteh sekarang tidak ada lagi, hanya

saja perbedaannya dengan masyarakat biasa terletak pada banyaknya

bayah aji dalam sorong serah dan bewacan pada acara sorong serah.

Dalam bayah aji ini 66 ribu untuk bangsawan dan 44 ribu untuk

masyarakat biasa.

4. Pertanyaan : dari segi bahasa bagaimana bapak rasakan perubahannya?

Respon : memang bahasa halus ini sampai sekarang masih mejadi

bagan penting dari masyarakat jerowaru meskipun sudah menipis, namun

sedkit tidak masih di anggap penting walaupun hanya sebagian kecil saja

dalam bahasa pergaulan masyarakat sehari-hari, selain adanya bahasa

halus walaupun dengan menggunakan bahasa biasa tapi merupakan ciri-

ciri dari masyarakat Jerowaru yaitu lemah lembut dalam berbicara dan

bertutur kata. Namun bahasa halus yang lengkap dalam percakapan sehari-

128

Page 139: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

hari baik bagi golongan bangsawan sudah tidak ada lagi, jadi seperti yang

saya katakan tadi hanya dipakai sebagian saja sebagai nbahasa sehari-hari

seperti kata tiang, geh, sampun, medaran dan lain sebagainya.

5. Pertanyaan : salah satu yang menjadi ciri has dari bangsawan dahulu

adalah membuang anaknya jika kawin dengan laki-laki yang bukan dari

golongan bangsawan, apakah anak perempuan tersebut dibuang langsung

dari keluarganya tanpa bisa diterima lagi sebagai keluarga, atau seperti apa

pak?

Respon : sepengetahuan saya juga seperti yang anda katakan kalau

bangsawan dahulu mengenal namanya beteteh, begitu juga di jerowaru.

Seperti cerita- cerita dari orang-orang tua dan sedikit pengalaman

walaupun di Jerowaru ada istilah Beteteh ini namun tidak pernah

membuang secara langsung walaupun dahulunya ada juga seperti itu,

namun biasanya setelah bercerai, biasanya ada saja keluarga dari ibu atau

mamiknya yang kasian dan mengajaknya tinggal bersama, lama kelamaan

biasanya diterima kembali menjadi bagian dari keluarga besar ayahnya.

6. Pertanyaan : bagaimana bapak merasakan perubahan sopan santun di Desa

Jerowaru?

Respon : sopan santun merupakan bagian yang penting juga dalam

kehidupan sehari-hari di Jerowaru, meskipun saat ini hal itu sudah mulai

menurun, namun setidaknya masih bisa dilihat dan dirasakan sendiri, baik

sopan santun dalam berbicara, lewat di depan rumah orang misalnya.

Apalagi sopan santun ini dulunya bagi bangsawan sangat dianjurkan,

129

Page 140: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

misalnya harus bertutur kata lemah lembut, menghormati orang yang lebih

tua, mengucapkan Tabek ketika lewat didepan rumah orang lain, dan lain

sebagainya yang tidah bisa saya sebutkan secara satu-persatu.

7. Pertanyaan : nasih mengenai sistem perkawinan, apakah laki-laki juga

kalau menikah tetap membayar aji seperti biasanya ketika kawin dengan

sesama bangsawan pak?

Respon : disinilah letak perbedaannya juga, jika laki-laki biasa

mengambil Golongan bangsawan saat ini tidak lagi dikenal yang namanya

Beteteh tapi penurun Bangse dan harus membayar aji sebanyak aji dari

bangsawan, sementara jika laki-laki bangsawan kawin dengan perempuan

biasa maka membayarnya juga dengan aji masyarakat biasa. Jadi dalam

hal ini ada peraturan adat yang terbalik.

8. Pertanyaan : kalau tidak keberatan, bisa bapak sebutkan urutan dari prosesi

perkawinan baik bangsawan maupun masyarakat biasa di Desa Jerowaru?

Respon : dalam hal prosesi ini sebenarnya tidak berbeda, hanya saja

isinya yang berbeda. Diantara urutan prosesi tersebut adalah yang pertama

mengambil perempuan atau dalam istilah umumnya adalah melaian,

dilanjutkan dengan acara Besejati dan nyelabar, kemudian Bait Wali,

setelah itu rebak pucuk yang dilanjutkan dengan sorong serah, baru

kemudian nyongkolan atau nyokor.

9. Pertanyaan : bisa bapak jelaskan satu persatu apa saja yang dilakukan

dalam setiap prosesi tersebut?

130

Page 141: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Respon : dalam acara besejati dari pihak pengantin laki-laki

memberitahukan kemana dan dengan siapa anaknya kawin, sedangkan

selabar adalah menjejaki kesanggupan orang tua dari pengantin

perempuan termasuk didalamnya membicarakan uang jaminan dari pihak

laki-laki yang aka dibawakan disaat pengambilan wali, namun jika saat

mengambil wali, uang yang disepakati belum tercukupi maka mengambil

walinya gagal dan diselesaikan saat acra rebak pucuk sekaligus

menentukan kapan kesiapan dari walinya untuk menikahkan anaknya.

Selanjutnya adalah acara sorong serah yang pernah saya jelakan tadi dan

terakhir adalah nyongkolan.

10. Pertanyaan : bagaimana pengalaman bapak saat bergaul dengan anak-anak

bangsawan saat bapak masih muda?

Respons : saat saya masih muda karena saat itu pergaulan kita juga bisa

dikatakan dengan siapapun, dalam kehidupan sehari-hari memang seperti

biasa seperti saat ini anak muda berteman, namun perbedaannya hanyalah

pada saat saya masih muda tidak ada anak golongan bangsawan yang pergi

beburuh ke sawah orang lain seperti kita pada umumnya. Karena pada saat

saya masih muda sampai anak-anaknya masih disegani, dikarenakan

mereka juga memiliki sawah yang cukup luas untuk bekerja tanpa harus

beburuh seperti kita yang anak-anak masyarakat biasa.

131

Page 142: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Lam. 5

HASIL WAWANCARA PENELITIAN SEJARAH MASYARAKAT

DESA JEROWARU: SEBUAH KAJIAN

SEJARAH SOSIAL

Nama : Mamik Jamudin

Alamat : Kadus Jerowaru Bat ( barat)

Umur : 80 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pekerjaan : petani

1. Pertanyaan : menurut cerita maupun keterangan dari orang tua yang

pernah bapak dengar, darimanakah asal usul dari bangsawan gubuk nenek

yang sebenarnya?

Respon : karena tidak ada catatan tertulis dan hanya kita tau dari cerita

dari para sesepuh yang saat ini telah meninggal dunia, mereka mengatakan

bahwa hususnya bangsawan di gubuk Nenek ini berasal dari tempat yang

berbeda, namun yang lebih banyak berasal dari kopang, selain itu ada juga

yang berasal dari Kuripan, Kediri, Gerung, dan pagutan. Sedangkan

Bangsawan yang ada di Gubuk Tembok sering disebut bangsawan asli

Jerowaru, adapun tempat ketiga yang banyak bangsawannya adalah di

Pelambik, namun disini menurut orang-orang tua selain ada yang datang

dari luar ada juga merupakan bangsawan dari Gubuk Tembok dan Gubuk

Nenek.

132

Page 143: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

2. Pertanyaan : banyak yang mengatakan bahwa dulunya rata-rata bangsawan

memiliki tanah yang cukup luas, bisa bapak ceritakan hal itu sesui dengan

pengalaman bapak?

Respon : memang betul seperti itu, bahkan bisa dikatakan dulunya

rata-rata bangsawan memiliki tanah atau sawah yang cukup luas

dibandingkan dengan yang dimiliki oleh masyarakat biasa pada umumnya.

Saya juga merasakan hal itu, karena juga sudah lahir pada saat adat-

istiadat bangsawan masih berlaku, jadi kedua orang tua saya juga memiliki

tanah yang cukup luas. Jadi berkaitan dengan adat-istiadat bangsawan

sedikit tidak pernah saya temukan.

3. Pertanyaan : salah satunya pak?

Respon : salah satunya adalah sisitem perkawinan, ada juga adat-

istiadat dalam pergauklan sehari-hari yang sangat berbeda dengan apa

yang kita sama-sama lihat sekarang maupun dari segi bahasa.

4. Pertanyaan : sekarang ini bisa dikatakan adat-istiadat bangsawan bisa

dikatakan sudah sedikit sekali yang masih bertahan, menurut bapak hal ini

menurut yang bapak raskan disebabkan oleh paktor apa saja?

Respon : sejauh ini, dan dari pengalaman serta apa yang saya rasakan

ada dua faktor yang sangat berpengaruh dalam hal ini yaitu paktor

pendidikan dan adanya budaya luar yang masuk, hal ini tentu juga

datangnya dari pendidikan. Karna adat-adat bangsawan banyak yang tidak

sesuai dengan zamannya kaka seperti inilah yang terjadi dan tidak mampu

bertahan. Jangankan adat-istiadat yang sengaja diciptakan oleh manusai

133

Page 144: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

yang mampu bertahan di zaman teknologi saat ini, yang datangnya dari

tuhan dalam bentuk agamapun tercemar.

134

Page 145: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Lam. 6

HASIL WAWANCARA PENELITIAN SEJARAH MASYARAKAT DESA

JEROWARU: SEBUAH KAJIAN

SEJARAH SOSIAL

Nama : Mamik Mahrap

Alamat : Jerowaru Bat

Umur : 71 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pekerjaan : petani

1. Pertanyaan : dahulunya bangsawan sangat dihormati, bukan karena status

sosialnya saja yang tinggi namun secara ekonomi juga mendukung, apa

saja yang menyebabkan perekonomian bangsawan lebih bagus daripada

golongan dibawahnya?

Respon : salah satunya karena secara umum memiliki sawah yang

cukup luas dari peninggalan orang tuanya, sekaligus juga sekitar tahun 90-

an masih banyak tanah yang belum ada pemiliknya

2. Pertanyaan : apa saja bentuk kegiatan sosial kemasyarakatan yang

biasanya dilakukan secara kolektif baik oleh bangsawan maupun

masyarakat biasa yang sifatnya membantu sesama individu sebagai

anggota dari masyarakat?

Respon : ada banyak bentuk kegiatan sosial kemasyarakatan ini

dilakukan, kalau di Jerowaru misalnya kita kenal adanya Banjar atau yang

biasa disebut Bebanjar, Besiru, dan gotong Royong, saya rasa ketiga hal

135

Page 146: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

itulah yang paling pokok dalam kegiatan sosial kemasyarakatan di

Jerowaru, meskipun untuk saat ini sudah ada perubahan bahkan saudah

ada yang hilang namun setidaknya hal itu dahulunya pernah menjadi

bagian dari ciri hasa masyarakat Desa Jerowaru dalam bidang sosial

kemasyarakatan secara kolektif.

3. Pertanyaan : kalau boleh, bisa bapak jelaskan satu persatu dari bentuk-

bentuk sosial kemasyarakatan yang bapak sebut tadi serta bagaimana

implementasi (praktik) nya ?

Respon : 1. Banjar (bebanjar), merupakan perkumpulan masyarakat

untuk mengumpulkan beberapa jenis keperluan dalam acara begawe

(gawe), baik untuk gawe mate (kematian) maupun gawe Idup

(perkawinan, nyunatan maupun nyelamatan), dalam hal banjar ini

pembentukan kelompoknya tergantung kesepakatan dari orang-orang yang

membuat banjar tersebut, ada kelompok banjar yang mengeluarkan beras

maka dinamakan banjar beras, dan seterusnya, dan banjar ini hanya

satukali dipakai oleh masing-masing anggota atau mirip dengan arisan,

selebihnya biasanya untuk keperluannya lagi kadang-kadang membentuk

kelompok banjar baru dengan kelompok yang baru ataupun sama dan

dalam barang yang berbeda, misanya ragi-ragian dan lain-lain. Namun

barang-barang dalam bebanjar ini adalah untuk keperluan dalam acara

gawe saja. Bukan hanya itu, biasanya anggota banjar langsung bekerja

ditempat gawe tersebut, baik sebagai ancang-ancang dan lainnya, satu hal

lagi sampai saat ini banjar ini masih berlaku diJerowaru karna dirasakan

136

Page 147: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

sangat mendukung jika ada hajatan begawe tersebut. 2. Besiru, kegiatan

Besiru ini saat ini sudah tidak ada lagi, dan hanya menjadai kenang-

kenangan orang tua kita. Besiru merupakan kegiatan sosial

kemasyarakatan yang dilakukan secara kolektif juga, namun perbedaannya

dalam hal besiru ini lebih dekat dengan kegiatan di sawah. Dimana

masing-masing orang yang tergabung dalam kelompok masyarakat ikut

setra bekerja di salah satu sawah warganya, begitu juga nantinya jika ada

pekerjaan di sawah warga yang menolongnya tadi maka dia akan

membantu juga. 3. Gotong Royong, dalam hal gotong royong ini

tendensinya ke pembngunan seperti rumah, masjid, membersihkan

lingkungan, menggali parit dan lain sebagainya. Sebenarnya gotong

royong ini tidak jauh berbeda dengan kedua jenis kegiatan sosial yang

pernah saya jelaskan diatas, hanya saja perbedaannya seperti yang saya

jelaskan tadi terletak pada jenis implementasinya.

137

Page 148: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Lam. 7

HASIL WAWANCARA PENELITIAN SEJARAH MASYARAKAT DESA

JEROWARU: SEBUAH KAJIAN

SEJARAH SOSIAL

Nama : Mamik Samsumi

Alamat : Batu Tambun

Umur : 55 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pekerjaan : petani

1. Pertanyaan: sepengetahuan bapak berdasarkan cerita dari orang-orang tua

atau sumber jika ada, bangsawan Jerowaru berasal dari mana?

Respon : kalau berbicara mengenai asal usul dari bangsawan Jerowaru

memeng secara pasti dengan bukti seperti buku atau catatan-catatan

lainnya memang tidak ada, tapi sampai saat ini hususnya bangsawan yang

ada di Gubuk Nenek banyak memiliki kerabat di beberapa tempat seperti

Kopang, Kuripan, Gerung, kediri, Pagutan, dan lain sebagainya yang tidak

bisa dipastikan.

2. Pertanyaan : biasanya pak dulunya apakah sama seperti saat ini di

Jerowaru mengenal dua kali panen?

Respon : sebelum adanya gugur ancah, atau sebelum Soeharto jadi

presiden kita di Jerowaru hanya mengenal satu kali panen, dikarenakan

pengetahuan kita kurang serta tidak adanya bibit yang bisa dipanen secra

cepat, baru kemudian sekitar tahun 70-an kita mengenal istilah gugur

138

Page 149: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

ancah disertakan juga pembagian bibit dan peralatan-peralatan dalam

pertanian seperti cangkul, parang, sabit, dan keperluan pertannian lainya.

Bahkan ketika pertama kali diberikan olaeh pemerintah banyak yang tidak

berani mengambilnya, ada yang mengira jika mereka mengambinya maka

akan dibunuh atau dijual, karena masih adanya ketakutan akibat peristiwa

65 dalam masyarakat.

3. Pertanyaan : jika sebelum tahun 70-an perekonomian bangsawan cukup

baik, mengapa hal itu terjadi pak padahal panennya satu kali saja?

Respon : dalam hal ini kita berbicara rata-rata pada saat itu, karena

bangsawan memiliki sawah yang cukup banyak maka otomatis hasil

panenenya juga akan lebih banyak walaupun satu kali panen, jadi

perbandingan rata-ratanya yang kita lihat.

4. Pertanyaan: ada tidak pak nasihat orang-orang tua pada anaknya dalam hal

sawah dan harta lainnya?

Respon : ada nasihat panting yang selalu terdengar dari orang tua dari

dahulu sampai saat ini yaitu “ engkah bae sampe bejual tanak, mum mele

arisan sandak dari pede bejual sengak endek arak eak dait isik bai-balok

lemak” artinya jangan sampai menjual tanah, kalau mau lebih baik di

gadaikan daripada dijual, karena yang ada yang akan diwariskan pada cucu

maupun cicit saya nantinya. Merupakan nasihat yang sederhana namun

sangat bermakna. Lalu apa arti dari nasihat tersebut, mengapa tidak

menyebut anaknya namun langsung menyebut cucu atau cicitnya, artinya

pada saat itu tidak ada hak anaknya tersebut secara permanen karena

139

Page 150: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

sawah tersebut adalah warisan yang bukan untuk dijual tapi merupakan

harta warisan yang diwariskan secara turun-temurun.

5. pertaanyaan: tapi bagaimana praktiknya pak?

Respon : pada kenyataanya memang jauh dari nasihat tersebut

meskipun sebagian ada juga yang menurut, namun karena didorong

kebutuhan yang kadang-kadang sifatnya spele tanah pun dijual. Selain itu

karena di Jerowaru dan sekitarnya dikenal dengan kawin cerainya,

biasanya banyak dari orang-orang maupun bangsawan yang memiliki

tanah yang cukup luas di jualnya, karena jarang kita menemukan di

Jerowaru yang kawin satu kali, paling tidak tiga sampai lima kali, dan ini

membutuhkan biaya yang banyak yang pada intinya menjual tanahnya,

imbasnya banyak dari keturunannnya saat ini tidak memiliki tanah,

padahal dulunya tanahnya banyak sekali.

140

Page 151: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Lam. 8

HASIL WAWANCARA PENELITIAN SEJARAH MASYARAKAT

DESA JEROWARU: SEBUAH KAJIAN

SEJARAH SOSIAL

Nama : Mamik Sekar

Alamat : Pelambik, Desa Jerowaru

Umur : 62 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pekerjaan : petani

1. Pertanyaan : dahulunya bangsawan terkenal selain karena ststus sosialnya,

namun juga kepemilikannya atas tanah, bagaimana biasanya bangsawan

ini medapatkan tanah yang cukup luas tersebut pak ?

Respon : selain adanya warisan dari orang tuanya, dan keuletan

bekerja, karena pada tahun 90-an masih banyak tanah yang belum ada

pemiliknya atau ada pemiliknya tapi tidak pernah digarap apalagi di

tanami maka biasanya akan diambil oleh orang lain yang sanggup

mengerjakannya dalam hal ini biasanya dilakukan oleh bangsawan.

Memag tidak sedikit yang melapor ke pihak pemerintah, tapi kalah dengan

alasan tidak mempergunakan tanah sesuai fungsinya dan pemerintah

mendukung orang yang menggarapnya walaupun pada awalnya atas nama

orang lain, namun biasanya tergantikan oleh orang yang menanaminya

tersebut.

2. Pertanyaan: ada tidak pak faktor dari dalam yang bapak rasakan

berpengaruh juga dalam menurunnya adat-istiadat bangsawan?

141

Page 152: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Respon : seiring melemahnya status kebangsawanan terjadi juga

pelepasan status oleh sebagian bangsawan walaupun dalam jumlah yang

sedikit, hal ini menunjukkan bahwa pada saat ini bangsawan dan gelarnya

hanya sebagai simbol masa lalu yang tidak ada relevansinya dengan masa

depan, mengapa ada yang sampai melepaskan gelar kebangsawanannya,ini

indikasi bahwa gelar bangsawan untuk saat ini tidak lebih dari label

sejarah yang telah melahirkan nama tersebut.

3. Pertanyaan: apakah di Pelambik pernah juga memparaktikkan adat –

istiadat bangsawan yang kental seperti halnya bangsawan yang ada di

Gubuk Tembok dan Gubuk Nenek?

Respon : sepengetahuan saya dan dari cerita orang-orang tua terdahulu,

dapat dikatakan kalau di pelambik tidak pernah secara ketat

mengimplementasikan adat-istiadat sebagai aturan bangsawan walaupun

ada juga yang mengikuti adat-istiadat yang cukup ketat tersebut namun

jumlahnya tidak menckup secara umum bngsawan, karena bisa dikatakan

bangsawan di pelambik adalah bangsawan-bangsawan yang tidak terlalu

terikat oleh adat-istiadat bangsawan yang sangat saklek.

142

Page 153: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Lam. 9

HASIL WAWANCARA PENELITIAN SEJARAH MASYARAKAT DESA

JEROWARU: SEBUAH KAJIAN

SEJARAH SOSIAL

Nama : H.L.Satrah

Alamat : Gubuk Nenek

Umur : 61

Jenis kelamin : laki-laki

Pekerjaan : petani

1. Pertanyaan : salah satu perbedaan bangsawan dengan masyarakat biasa

dulunya terletak pada kepemilikannya atas tanah, selain adanya hak waris

dari orang tuanya faktor apa saja yang mendukungnya?

Respon : memang pada dasarnya selain dihormati dengan status

sosianya mereka juga memiliki tanah yang cukup banyak, jadi selain dari

adanya warisan dari orang tuanya faktor yang lain adalah keuletannya

dalam bekerja maupun mencari tanah yang belum dibuka atau belum ada

pemiliknya, karana dulu masih banyak tanah yang belum ada pemiliknya.

2. Pertanyaan : menurut pengalaman dan yang bapak rasakan faktor apa saja

yang menyebabkan menurunnya status bangsawan baik dari segi status

sosial dan ekonomi ?

Respon : bagi saya paktor pendidikan sangat berpengaruh karna

banyak berkenalan dengan dunia luar yang lebih demokratis. Sedangkan

dalam bidang ekonomi yang saya rasakan karena selain pendidikan kurang

143

Page 154: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

dan banyak dari bangsawan ini yang sering kawin cerai maka seringkali

tanahnya dijual, bukan hanya itu saja pada akhirnya juka ada kepentingan

mendesak yang memerlukan uang justru tanahnya yang menjadi korban,

sehingga pada akhirnya secara ekonomi dan pendapatan tidak ada lagi

sumbernya kecuali menjadi burh tani atau bangunan.

144

Page 155: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Lam. 10

HASIL WAWANCARA PENELITIAN SEJARAH MASYARAKAT DESA

JEROWARU: SEBUAH KAJIAN

SEJARAH SOSIAL

Nama : Lalu Ratnawe

Alamat : Gubuk Tembok

Umur : 73 tahun

Jenis kelamin : laki-laki

Pekerjaan : patani

1. Pertanyaan: bisa bapak ceritakan sedikit pengalaman bapak ketika masih

muda dan adat-istiadat bangsawan masih berlaku terutama dalam hal

sopan santun?

Respon : sudah barang tentu hal ini merupakan sebuah keharusan,

misalnya ketika kita lewat di kerumunan orang atau didepan rumah orang

maka kita harus bilang tabek walaupun rumahnya cukup jauh dari jalan

kita lewat tersebut, begitu juga ketika kita midang, jika kita lewan dirumah

orang, walaupun orangnya tidak ada kita diharuskan mengucapkan kata

tabek kalau tidak kadang-kadang kita di katakan endek ketaon base (tidak

tau adat) secara langsung.

2 Pertanyaan : bagaimana pandangan bapak saat masih ketatnya pelaksanaan

adat-istiadat di Jerowaru mengenai reaksi perempuan terhadap ketenuan

orang tuanya yang kadang-kadang ikut campur dalam masalah

perkawinannya?

145

Page 156: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Respon : perlu digaris bawahi, bukan kadang-kadang ya! Tapi

merupakan sesuatu yang harus bagi para orang tua terdahulu, karena kalau

orang tua yang memilih berarti adanya perasaan kecocokan dalam hal ini

tentunya dalam tanda kuti jika anaknya setuju juga, misalnya jika anaknya

punya pacar 5 orang namun hanya satu yang yang dianggap baik oleh

orang tuanya dan memiliki status sosial yang sama maka jika anaknya

setuju maka biasanya dikawnkan. Bahakan saat itu bisa dikatakan anak

perempuan sangat taat dan patuh pada orang tauanya, apalagi masalah

perkawinan yang memerlukan pemikiran yang cukup matanang

3. Pertanyaan: Kalau dalam pergaulan sehari-hari pada saat masih sangat

dihormatinya bangsawan apakan konsentrasi pergaulan masyarakat hanya

berkisar pada sesama bangsawan saja?

Respon : walaupun daikatakan bangsawan sangat dihormati bukan

berarti secara sosial akan tertutup dan tidak bergaul dengan masyarakat

lain, kalau seperti itu pemahaman kita tentang bangsawan tersebut belum

sampai disana. Karena dikatakan sangat dihormati terutama dalam hal

kata-kata, maupun tingkah laku yang ditunjukkan ketika bersama, dan bisa

dikatakan kalau dahulunya memang antara bangsawan dan masyarakat

biasa sama-sama menjunjung tinggi adat-istiadat, sehingga ada kesan

pemeliharaan bersama meskipum seiring berjalannya waktu mulai

tergeser.

146

Page 157: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

DAFTAR ISTILAH

A. Amak : ayahB. Baik : Sebutan bagi anak bangsawan Mamik yang perempuan.

Bait Wali : salah satu prosesi dalam sistem perkawinan pada saat penentuan waktu akad nikah pada orang tua perempuan.

Banjar : salah satu perkumpulan barang untuk keperluan gawe seperti beras, kelapa dan lain sebagainya yang mencakup kebutuhan gawe.

Bayah aji : ketentuan yang harus dibayar pada acara sorong serah.Begawe : GaweBesejati : memberitahukan pada keluarga pengantin perempuan mengenai

kemana dan dengan siapa anaknya kawin.Beteteh : membuangBesiru : sama seperti arisan, akan tetapi menggunakan tenaga manusia dan

hanya untuk keperluan bertani.D. Daye : utara

Dende : dendaDende Pati: merupakan dend yang diberlakukan jika seorang melakukan

pemaksaan pada seorang perempuan untuk dinikahinya. Dende ngampasakenDende gile bibir : denda yang diberlakukan saat berkata kotor terutama

menyebut kemaluan perempuan yang masih gadis.Dende gile tangan : denda yang diberlakukan jika laki-laki menyentuh

bagian yang terlarang pada perempuan dengan tidak sengaja sekalipun

E. Endek ketaon base : sebutan bagi orang yang melanggar adatG. Gantiran : pemberian kelengkapan untuk keperluan begawe pada pihak

perempuanGawe idup : gawe hidup ( perkawinan, nyunatan dan roahGawe mate : gawe mati/ kematianGubuk nenek : salah satu nama gubuk di Jrowaru yang didominasi golongan bangsawan.Gubuk tembok : sama seperti gubuk nenek.

J. Jajar karang : masyarakat biasaJungkat : tombak

L. Lale : sebutan untuk kalangan wanita keturunan keturunan Raden

147

Page 158: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

Leang : sabuk yang digunakan unuk mengikat sarung tamper saat menggunakan pakaian adat

Lauk : selatanM. Mamik : sebutan bagi bangsawan Lalu yang sudah memiliki anak

Melaian : melarikan, adat sasak dalam mengambil perempuan dengan cara dilarikan tanpa sepengetahuan dari keluarganya maupun orang tuanya.

N. Nyiur : kelapaNyongkolan : prosesi terakhir dalam sistem perkawinan, yaitu dengan

beramai-rame menggunakan pakaian adat ke rumah pengantins perempuan.

P. Perwangse : kaum bangsawan Pesajik : hidanganR. Raden : gelar kebangsawanan yang lebih tinggi dari Mamik

Rebak pucuk : prosesi penentuan biaya yang harus dikeluarkan pihak laki-laki dalam perkawinan setelah prosesi bait waliRerepek aik : politik dengan cara menjauhkan musuh dari sumber air yang

dilakukan kerajaan langko terhadap kerajaan peneRoah : sebutan untuk begawe

S. Sabuk tamper : leangSaji krame : pembayaran adat dalam perkawinan, bayaran sajikrame

tegantung golongan sosialnyaSelamet dese : selamat desaSorong serah : prosesi penentuan untuk memegat adat-istiadat dalam

prosesi pernikahan dan disinilah sajikrame ditentukan.T. Takepan : semacam buku yang dikarang tentang sejarah dari sutu tempat

dan lain sebagainyaTimuk : timurTabek : salah satu isyarat permisi jika lewat didepan orang atau didepan

rumah orang lain

148

Page 159: SEJARAH MASYARAKAT DESA JEROWARU: … · Web viewAdapun dari takepan itu untuk mengetahui tentang sejarah awal masyarakat desa Jerowaru, kemudian dari monografi desa yaitu untuk memperoleh

149