sejarah pemberian baris dan tanda titik pada huruf al

3
Sejarah Pemberian baris dan tanda titik pada huruf Al-qur'an 1 Oleh : Zulfan fuadi 2 Penulisan Al-Qur'anul karim yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad bagi umat islam , melalui perantara Malaikat Jibril awal mulanya tidak menggunakan baris dan tanda titik pada huruf hijaiyah. Seperti penulisan huruf – huruf yang sama pada al- Qur'an yang tidak menggunaka tanda (titik) diantaranya sebagai berikut : ( س ظ ظ ز ز( خ خ خ ث ث ثserta ada beberapa huruf lainnya . Hal tersebut di sebabkan karna pada zaman itu sangat sedikit kaum muslimin yang bisa menulis serta banyak yang buta huruf, sebagaimana fiman Allah dalam al- Qur'an : َ اثَ تِ كْ ل اُ مُ هُ مِ ّ لَ عُ يَ وْ مِ ه يِ ّ كَ # زُ يَ وِ هِ اتَ يَ + اْ مِ هْ يَ لَ ع وُ لْ تَ يْ مُ هْ يِ م اً ولُ سَ زَ ن9 يِ ّ تِ ّ مُ ; اْ ال يِ فَ ثَ عَ ي يِ ذَ ّ الَ وُ ه( ٍ ن9 يِ تُ مٍ الَ لَ ض يِ فَ لُ لْ بَ قْ نِ م واُ ن اَ كْ نِ Q اَ وَ هَ مْ كِ حْ ل اَ و: عه م ج ل ا2 ) Artinya : Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah(Sunnah), meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Al-Jumu'ah:2) Serta masih banyak dari kalangan sahabat yang menghafal seluruh isi kandungan Al-qur'an. Ada juga alasan lain kenapa al-Qur'an tidak berbaris dan bertanda disebabkan karna Allah menurunkan al-Qur'an kepada nabi Muhammda dalam bahasa Quraisy (Arab) sehingga faktor ini menjadi sebuah kemudahan bagi umat islam dalam membaca dan memahami Al-Qur'an. Uraian di atas adalah beberapa alasan 1 Di sandur dari diktat kuliah ushuludin tingkat II pelajan Ulumul Qur'an, hal : 94 – 96. 2 Mahasiswa tingkat II, kuliah Ushuludhin Al- Azhar Cairo

Upload: fajrilamreung

Post on 09-Dec-2015

58 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

jhfgk

TRANSCRIPT

Page 1: Sejarah Pemberian Baris Dan Tanda Titik Pada Huruf Al

Sejarah Pemberian baris dan tanda titik pada huruf Al-qur'an1

Oleh : Zulfan fuadi2

Penulisan Al-Qur'anul karim yang di wahyukan kepada Nabi Muhammad bagi umat islam , melalui perantara Malaikat Jibril awal mulanya tidak menggunakan baris dan tanda titik pada huruf hijaiyah. Seperti penulisan huruf – huruf yang sama pada al- Qur'an yang tidak menggunaka tanda (titik) diantaranya sebagai berikut :

س ) ) ظ ط ز ر خ ح ج ث ت serta ada beberapa huruf lainnya . Hal بtersebut di sebabkan karna pada zaman itu sangat sedikit kaum muslimin yang bisa menulis serta banyak yang buta huruf, sebagaimana fiman Allah dalam al- Qur'an :

;يِه8ْم6 ِّك ?َز= َو=ُي 8ِه8 =اِت =ُي َآ 6ِه8ْم6 =ي َع=َل ?و 6َل =ْت ُي 6ِه?ْم6 ِم8ْن Lواًل ُس? ر= ;يَن= ?ِم;ي اُأْل6 ِف8ي =َع=َث= َب Yِذ8ي اَّل ُه?و=8يَن\ ِم?ِب ٍل\ َض=اَل= =ِف8ي َّل 6ُل? َق=ِب ِم8َن6 ?وا =اُن ِّك 8ْن6 َو=ِإ 6َم=َة= 6ِح8ْك َو=اَّل =اب= 8ْت 6ْك اَّل ;َم?ِه?ْم? ?َع=َل َو=ُي

( 2اَّلجَمَعَة : )

Artinya : Dialah yang mengutus seorang Rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, mensucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah(Sunnah), meskipun sebelumnya,

mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata. (Al-Jumu'ah:2)

Serta masih banyak dari kalangan sahabat yang menghafal seluruh isi kandungan Al-qur'an. Ada juga alasan lain kenapa al-Qur'an tidak berbaris dan bertanda disebabkan karna Allah menurunkan al-Qur'an kepada nabi Muhammda dalam bahasa Quraisy (Arab) sehingga faktor ini menjadi sebuah kemudahan bagi umat islam

dalam membaca dan memahami Al-Qur'an. Uraian di atas adalah beberapa alasan mengapa pada saat pembukuan mushaf al- Qur'an

tindak menggunaka baris dan tanda.

Seiring berjalanya waktu dan di karnakan daerah kekuasaan islam semakin meluas ke berbagai penjuru yang berlainan dialek dan bahasanya. Sehingga bercampurnya bahasa arab dengan bahasa asing lain, dirasa perlu adanya tindakan untuk menjaga dan memelihara umat islam dari kekeliruan membaca dan memahami al- Qur'an. Karna pada saat itu banyak dari umat islam yang tidak bisa membaca al- Qur'an dikarnakan tidak berbaris dan tanda pada. Dan terjadi perselisihan dalam cara membaca al- Qur'an, masing-masing keompok saling mempertahankan pendapat mereka mengklaim bahwa bacaan mereka yang paling benar. Contohnya:

1 Di sandur dari diktat kuliah ushuludin tingkat II pelajan Ulumul Qur'an, hal : 94 – 96.2 Mahasiswa tingkat II, kuliah Ushuludhin Al- Azhar Cairo

Page 2: Sejarah Pemberian Baris Dan Tanda Titik Pada Huruf Al

Seperti kaum Syam yang mengikuti bacaan Ubay bin Ka'ab, ketika kaum Iraq mendengarkan bacaan kaum Syam mereka menyalahkan bacaannya. Hal ini disebabkan karna kaum Iraq mengikuti bacaan Ibn Mas'ud hingga terjadilah saling menyalahkan dalam hal ini. Melihat problema yang terjadi di kalangan umat islam maka pemimpin islam saat itu merasa perlu adanya penyempurnaan pada tulisan Al- Qur'an.

Penyempurnaan tulisan Al- Qur'an

Kita tidak mengetahui secara detail kapan awal pemberian baris dan tanda titik pada huruf hijaiyah, serta siapa orang pertama yang melakukan hal mulia tersebut . Imam sayuti berkata ada beberapa permasalahan yang di temui dalam penulisan baris pada huruf hijaiyah, dan hukum penulisan baris dan tanda titik pada huruf Al-qur'an.

Upaya tersebut baru terealisir pada masa kepemimpinan khalifah muawiyah ibn Abi Sufyan . Beliau memerintahkan Abu Aswad ad- Duali (seorang ulama Nahwu) unuk melakukan penyempurnaan tulisan pada Al- Qur'an. Abu Aswad ad- Duali memberikan harakat atau baris pada huruf hijaiyah untuk mempermudah umat islam membaca Al- Qur'an yaitu dengan cara member tanda titik merah pada mushaf Al- Qur'an sebagai berikut : Untuk harakat (fathah) tanda titik di sebelah atas huruf, untuk harakat ( kasrah ) tanda titik di bawah huruf, untuk harakat ( dhammah ) tanda titik di atas huruf. Sedangkan tasydid beliau memberi dua titik di atas huruf hijaiyah.

Usaha selanjutnya di lakukan pada masa kepimpinan khalifah Abdul Malik ibn Marwan. Khalifah tersebut memerintahkan dua orang murid Abu Aswad ad- Duali yaitu Nasar ibn Ashim dan Yahya ibn Ya'mar untuk melakukan penyempurnaan pada penulisan al- Qur'an. Keduanya memberikan tanda (titik) pada beberapa huruf yang sama di dalam al- Qur'an untuk mempermudah dalam membedakannya seperti huruf "ba" , "ta" dan "tsa".

Diatas adalah uraian singkat mengenai sejarah pemberian harakat atau baris dan tanda ( titik ) pada al- Qur'an. Yang pada mula pembukuannya tidak ada baris dan tanda, hingga atas usaha dan upaya para ulama islam al- Qur'an telah berbaris dan bertanda seperti yang kita rasakan saat ini. Wallahu 'alam bi sawab