sejarah pembukuan al

Upload: gunzila-terakhir

Post on 07-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/4/2019 SEJARAH PEMBUKUAN AL

    1/4

    SEJARAH PEMBUKUAN AL-QUR'AN

    A. SEJARAH PEMBUKAAN MUSHAF AL QUR'AN

    1. Sejarah Pembukuan Mushaf AI Qur'an pada Masa Rasulullah

    Kita telah mengetahui Al-Qur'an itu diturunkan secara berangsur-angsur.

    Rasulullah menerima A1-Qur'an melalui malaikat Jibril kemudian beliau ,membacakan

    serta. mendiktekannya kepada para sahabat yang mendengarkannya.

    Pada priode pertama sejarah pembukuan Al-Qur'an dapat dikatakan bahwa setiap

    ayat yang diturunkan kepada Rasulullah selain beliau hafal sendiri juga dihafal dan

    dicatat oleh para sahabat. Dengan cara tersebut Al-Qur'an terpelihara di dalam dada dan

    ingatan Rasulullah SAW beserta para sahabatnya. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an

    surat Al-Qiyamah 17 :

    Artinya :

    Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya (di dadamu) dan

    (membuatmu pandai,) membacanya.

    Ayat di atas memebrikan petunjuk kepada kita bahwa al-quran itu dijamin kemurniannya

    dan terpelihara serta terkumpul dengan baik sejak saat turunnya sampai sekarang ini.

    Pengumpulan ayat Al-Quran ini dibantu oleh para sahabat, setiap ayat turun langsung

    dicatat pada plepah kurma, kulit binatang, bahkan pada tulang-belulang hewan.

    Kelompok pencatat Al-Quran ini cukup banyak, sebagaimana diriwayatkan sebuah hadis

    yang berbunyi :

    http://dinulislami.blogspot.com/2009/08/sejarah-pembukuan-al-quran.htmlhttp://dinulislami.blogspot.com/2009/08/sejarah-pembukuan-al-quran.html
  • 8/4/2019 SEJARAH PEMBUKUAN AL

    2/4

    Artinya :

    Ambillah (pelajarilah) Al-Quran itu dari tempat orang (sahabatku): Abdullah ibnu

    Masud, Salim, Muadz ibnu Jabal dan Ubay bin Kaab. (H.R Bukhari).

    Tugas mencatat wahyu itu telah selesai semuanya menjelang wafatnya Rasulullah SAW.

    Semua naskah yang berserakan itu telah terkumpul dan terpelihara dengan baik, akan

    tetapi belum disusun dalam satu mushaf.

    2. Pembukuan Al-Quran masa Khulafaur Rasyidin

    Pada waktu Abu Bakar diangkat menjadi khalifah beliau segera memerintahkan agar

    naskah yang tersimpan di rumah Rasulullah disalin dan disusun kembali. Pekerjaan ini

    dilakukan setelah terjadi perang Yamamah yang mengakibatkan meninggalnya 70 orang

    penghafal Al-Quran, dan setelah musailamah Al-Kazzab sebagai Nabi palsu

    dihancurkan. Gagasan mengumpulkan Al-Quran pada masa itu adalah dari sahabat Umar

    ibnu Khattab. Umar merasa khawatir akan hilangnya sebagian Al-Quran dari

    penghafalnya yang telah gugur dalam pertempuran.

    Demikianlah khalifah Abu Bakar memerintahkan Zaid bin Tsabit, penulis suhuf-suhuf di

    zaman Rasulullah untuk mengumpulkan suhuf-suhuf Al-Qur'an baik yang terdapat pada

    pelepah kurma, tulang hewan maupun dari para penghafal Al-Qur'an yang masih hidup.

    Dengan demikian kaum muslimin pada saat itu sepakat meyakini, bahwa mushaf Abu

  • 8/4/2019 SEJARAH PEMBUKUAN AL

    3/4

    Bakar adalah mushaf Al-Qur'an yang sahih yang diakui oleh semua sahabat tanpa ada

    yang membantah.

    Pada masa Urnar bin Khattab tidak ada lagi kegiatan dalam rangka mengumpulkan A1-

    Qur'an oleh karena itu pada masa ini Khalifah Umar menitik beratkan kegiatannya pada

    penyiaran agama Islam.

    Pada masa Khalifah Usman bin Affan wilayah kekuasaan Islam sudah semakin luas, oleh

    sebab itu semakin beraneka ragam pula bangsa-bangsa bukan Arab yang memeluk

    Agama Islam. Maka timbul lagi persoalan yang berhubungan dengan kitab suci Al-

    Qur'an Salah seorang sahabat yang bernama Hudzaifah ibnu Yaman yang baru pulang

    dari pertempuran. melaporkan kepada Khalifah Usman bahwa timbul perbedaan pendapat

    tentang qiraat (bacaan) Al-Qur'an di kalangan kaum muslimin, bahwa setiap kabilah

    mengaku bacaannya adalah Yang paling baik dibanding bacaan kabilah yang lain.

    Hudzaifah mengusulkan kepada khalifah agar segera diambil kebijaksanaan untuk

    mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut, sebelum terjadi pertengkaran tentang kitab suci

    Al Qur'an di antara mereka seperti yang terjadi pada orana Yahudi dan Nasrani tentang

    Taurat dan Injil. Usul itu segera diterima Khalifah Usman segera mengirim utusan untuk

    meminta mushaf kepada Hafsah yang disimpan di rumahnya untuk disalin (diperbanyak).

    Untuk memperbanyak mushaf ini kembli khalifah Usman menunjuk Zaid sebagai

    ketuanya dengan anggota-anggotanya Abdullah bin Zubair. Said ibnu Ash dan

    Abdurahman bin Harits.

  • 8/4/2019 SEJARAH PEMBUKUAN AL

    4/4

    Setelah selesai memperbanyak mushaf, maka Usman menyerahkan kembali mushaf yang

    asli kepada Hafsah. Kemudian lima mushaf lainnya dikirim kepada penguasa di Mekah,

    Kuffah, Basrah dan Suriah, dan salah satunya dipegang oleh Khalifah Usman bin Affan

    sendiri.

    Demikianlah sejak saat itu mushaf Al Qur'an ter"ebut dinamai mushaf al Imam atau lebih

    dikenal dengan mushhaf Usmany, karena disalin pada masa khalifah Usman bin Affan.