sejarah pencak silat
DESCRIPTION
educationTRANSCRIPT
Sejarah Pencak Silat Balas
Sejarah adalah segala kegiatan manusia dan segala kejadian yang ada hubungannya dengan
kegiatan manusia sehingga mempunyai akibat adanya perbuatan politik, sosial, ekonomi, dan
Kebudayaan dan semuanya di tinjau dari sudut perkembangannya (adanya saling hubungan antara
manusia, tempat dan waktu).
Sejarah berasal dari kata “sajarah” istilah Arab artinya pohon, keturunan, silsilah asal-usul, jadi
sejarah semula berarti riwayat keturunan, lama kelamaan mengandung arti yang lebih luas
yakni “rangkaian peristiwa-peristiwa penting yang mempunyai hubungan sebab akibat dan membawa perubahan-perubahan bagi kehidupan manusia”.
Dengan mengetahui sejarah diharapkan seseorang lebih memiliki dan mencintai serta berusaha terus
untuk menjaga kelestarian pusaka karuhun warisan leluhur nenek moyang bangsa Indonesia yang
kini dikenal Pencak Silat.
Berdasarkan catatan, Aliran Pencak Silat tertua di Nusantara terdapat di Jawa Barat yaitu
Aliran Cimande yang berpusat di Kampung Tarikolot Desa Lemah Duhur Kabupaten Bogor, yang
dikembangkan oleh Eyang Kaher ( Embah Kair ), kemudian disusul dengan
Aliran Syahbandar yang dikembangkan oleh muridnya yang bernama Mochamad Kosim (dikenal
dengan sebutan Mama Syahbandar) orang Purwakarta, dikembangkan di Daerah Pagar Ruyung
Tanah Datar Sumatera Barat, Mochamad Kosim lahir pada Tahun 1776 dan Wafat pada Tahun 1880,
( makamnya di Wanayasa, Purwakarta).
Kemudian Cimande dikembangkan di Jakarta oleh murid-muridnya Embah Kair yaitu Raden Ateng Alimudin, Bang Ma’ruf, juga Bang Madi yang mengembangkan di Tanjung Priok, kemudian
dikenal dengan Aliran Madi. dan Bang Kariyang mengembangkan di Kampung Karet Tanah Abang,
sehingga dikenal Aliran Kari.
Selain itu, Raden H. Ibrahim yang berguru kepada Raden Ateng Alimudin, Bang Ma’ruf, Bang Madi
dan Bang Kari, mengembangkan Pencak Silat di daerah Cikalong Cianjur Jawa Barat, kemudian
dikenal dengan Aliran Cikalong ( RH. Ibrahim lahir Tahun 1816 dan wafat 1906).
Aliran Pamacan dan Pamonyet muncul karena gerakannya yang menyerupai gerak-gerak Harimau
(Macan) dan Kera (Monyet), sedangkan Aliran Cikaret ( Cikeruhan ) dikembangkan diantaranya
oleh Kyai Haji Raden Dani Maulana Isya Syaif, dan selain itu juga Aliran Timbangan yang
dikembangkan di Daerah Jawa Barat/ Tatar Sunda, dikenalTimbangan karena gerakan tersebut
penuh dengan pertimbangan dan ini merupakan rumusan dari para Tokoh Persilatan
diantaranya Raden Anta Kusuma dan Raden Enoch Atmadibrata.
Sejak dari pejajahan Belanda, kemudian di lanjutkan dengan pendudukan Jepang, peranan Pencak
Silat sangat besar sekali sebagai ilmu Beladiri dan sebagai alat perjuangan untuk merebut
kemerdekaan dari tangan penjajah.
PERKEMBANGAN PENCAK SILAT DI INDONESIA
Mengingat betapa besar dan pentingnya peranan Pencak Silat didalam sejarah Perjuangan
Kemerdekaan Indonesia, maka dibentuk Organisasi Pencak Silat yang bersifat Nasional yang dapat
mengikat Aliran-aliran maupun Perguruan-perguruan Pencak Silat dan memupuk kehidupan dan
perkembangan Pencak Silat di seluruh Indonesia.
Pada tanggal 18 mei 1948 di Kota Solo / Surakarta di bentuk Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia disingkat IPSSI, kemudian pada tanggal 23 desember 1950 nama Ikatan Pencak Silat
Seluruh Indonesia di rubah menjadi Ikatan Pencak Silat Indonesia disingkat IPSI dan sebagai Ketua
Umum Mr. Wongsonegoro serta Wakil Ketua Umum SP. Paku Alam VIII.
Pada tahun 1952 Lembaga Pencak Silat terbentuk dibawah Kementrian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan (PPdan K) dengan tugas sebagai berikut :
1. Menghimpun bahan-bahan tentang Pencak Silat
2. Memberi pelajaran Pencak Silat kepada para penggemarnya
Sejak PON I sampai dangan PON VII tahun 1969 Pencak Silat hanya merupakan salah satu cabang
olahraga yang di perlombakan dan didemontrasikan saja, namun pada PON VIII tahun 1973 di Jakarta Pencak Silat mulai di pertandingkan.
Pencak Silat mulai melebarkan sayapnya di luar kawasan rumpun melayu sejak
didirikannya Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa (PERSILAT) oleh 3 negara yaitu Singapore, Malaysia, dan Indonesia pada tanggal 11 maret 1980 dan sebagai Ketua Presidium PERSILAT
terpilih Bapak H.Eddie M.Nalapraya, kemudian Pencak Silat mulai dapat dipertandingkan dalam SEA
GAME yaitu September 1987 pada SEA GAME ke XIV. dan sekarang sudah menyebar dikawasan
Benua Eropa, Amerika, Australia.
PENGERTIAN PENCAK SILAT
Pencak Silat sebagai salah satu unsur budaya yang bersumber dari bumi Indonesia khususnya
rumpun Melayu, maka Pencak Silat jelas mempunyai peranan dan andil yang cukup besar didalam
memupuk cinta kepada tanah air dan sebagai bagian dari Ketahanan Nasional.
Pencak Silat mengandung 4 (empat) Aspek Utama, yaitu :
1. Aspek Mental Spiritual2. Aspek Beladiri3. Aspek Seni Budaya4. Aspek Olahraga
Sehingga apabila kita ingin mempelajari Pencak Silat secara utuh maka aspek tersebut tidak dapat
dipisah-pisahkan satu sama lain, tetapi merupakan satu kesatuan dan apabila kita berbicara /
mempelajari salah satu aspeknya maka aspek yang lain akan terkait seperti di uraikan berikut :
3. Manusia sebagai makhluk sosial menginginkan falsafah moral dan etika bagi kehidupan yang
ideal, yang ditegakan dengan membina Kemahiran Beladiri, cinta kepada Seni dan gemar pada
Olahraga.
4. Dengan mempelajari Beladiri, akan membina mental / moral yang lebih baik serta mencitai Seni
dan Olagraga.
5. Dengan Seni Pencak Silat sekaligus dapat terbina moral dan etika yang mengandung juga unsur
Beladiri dan Olahraga.
6. Dengan Olahraga akan menimbulkan jiwa / moral yang sehat, dapat membeladiri serta
mengandung unsur-unsur Seni.
Dari uraian di atas di dapat pengertian :
Pencak adalah gerak dasar Beladiri yang terikat pada peraturan dan di gunakan dalam belajar,
latihan dan pertunjukan.
Silat adalah gerak Beladiri yang sempurna, yang bersumber pada kerohanian yang suci murni, guna
keselamatan diri atau kesejahteraan bersama, menghindarkan diri / manusia dari bala atau bencana.
Pencak Silat adalah hasil budidaya manusia Indonesia untuk membela / mempertahankan eksistensi
(kemandirian) dan integritasnya (manunggalnya) terhadap lingkungan hidup / alam sekitarnya untuk
mencapai keselarasan hidup guna meningkatkan iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.