sejarah polimer
TRANSCRIPT
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 1/16
Pengantar Polimer
Pada tahun 1833, Jons Jacon Berzelius memperkenalkan istilah polimer untuk pertama
kalinya. Kata polimer berasal dari bahasa Yunani, poly yang artinya banyak dan meros yang
berarti bagian. sedangkan, definisi umum menyebutkan bahwa polimer merupakan suatu
molekul besar yang terbentuk dari susunan berulang molekul kecil (monomer).
Sejarah perkembangan polimer dimulai pada tahun 1811 ketika Henri Braconnot
memperlakukan senyawa turunan selulosa. Disusul dengan perkembangan polimer alam
rubber/karet yang merupakan polimer semi sintesis terpopuler pertama. Berkembangnya
industri polimer ini diawali ketika Charles Goodyear dari Amerika Serikat berhasil
menemukan vulkanisasi pada tahun 1839. Di tahun 1907, Leo Baekeland telah menciptakan
polimer sintetis yang disebut dengan bakelit melalui reaksi phenol dengan formaldehid.
Bakelit ini kemudian diperkenalkan pada tahun 1909.
Pada saat itu, kemajuan dibidang sintesis dan karakterisasi polimer begitu pesat. Akan tetapi,
pemahaman akan struktur molekul polimer belum juga muncul hingga tahun 1920-an.
Walaupun demikian, para ilmuwan percaya bahwa polimer tersusun dari molekul-molekul
kecil hingga pada akhirnya, tahun 1922, Hermann Staudinger mengusulkan bahwa polimer
terdiri dari rantai panjang ataom-atom yang terikat bersama-sama melalui ikatan
kovalen. Pada tahun 1920-an, ada usulan bahwa polimer bisa disintesis dari monomer
penyusunnya. Giulio natta (Italia) dan Karl Ziegler (German) memberikan kontribusi
begitu penting dibidang tersebut dimana mereka mengembangkan katalis Ziegler-Natta.
Kontribusi besar juga diberikan oleh Paul Flory. Beliau meneliti tentang kinetika
polimerisasi tahap pertumbuhan, polimerisasi adisi, transfer rantai, teori larutan Flory-
Huggins dan Kaidah Florry.
Polimer sintetik sekarang ini menduduki peringkat pertama. Nilon, polietilen, teflon dan
silikon merupakan bentuk polimer yang telah dikenal secara luas dalam indutri polimer.
Tidak hanya itu, sekarang ini telah dikembangkan polimer sebagai drug delivery, lubricant ,
dan material photoresist . Selain itu juga telah dkembangkan polimer sebagai flexible
substrates dalam organic light-emitting diodes untuk display elektronik.
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 2/16
Polimer
Polimer merupakan molekul raksasa (makromolekul) yang terbentuk dari susunan ulang
ratusan bahkan ribuan molekul sederhana yang disebut monomer. Oleh karena itu polimer
mempunyai massa molekul relatif yang sangat basar, berat molekul polimer minimal 10.000.
Polimer Polyethylene, misalnya, adalah salah satu jenis bahan polimer dengan rantai linear
sangat panjang yang tersusun atas unit-unit terkecil (mer) yang berulang-ulang yang berasal
dari monomer molekul ethylene.
Polimer adalah salah satu bahan rekayasa bukan logam (non-metallic material) yang penting.
Saat ini bahan polimer telah banyak digunakan sebagai bahan substitusi untuk logamterutama
karena sifat-sifatnya yang ringan, tahan korosi dan kimia, dan murah, khususnya untuk
aplikasi-aplikasi pada temperatur rendah. Hal lain yang banyak menjadi pertimbangan adalah
daya hantar listrik dan panas yang rendah, kemampuan untuk meredam kebisingan, warnadan tingkat transparansi yang bervariasi, kesesuaian desain dan manufaktur.
Bentuk Polimer
A. Bentuk Polimer : Plastik
Plastik merupakan polimer yang dapat dicetak menjadi berbagai bentuk yang berbeda.
Umumnya setelah suatu polimer plastik terbentuk, polimer tersebut dipanaskan secukupnya
hingga menjadi cair dan dapat dituangkan ke dalam cetakan. Setelah penuangan, plastik akan
mengeras jika plastik dibiarkan mendingin.
Sifat plastik pada dasarnya adalah antara serat dan elastomer. Jenis plastik dan
penggunaannya sangat luas. Plastik yang banyak digunakan berupa lempeng, lembaran dan
film. Ditinjau dari penggunaannya plastik digolongankan menjadi dua yaitu plastik keperluan
umum dan plastik untuk bahan konstruksi (engineering plastics). Plastik mempunyai
berbagai sifat yang menguntungkan, diantaranya:
Umumnya kuat namun ringan. Secara kimia stabil (tidak bereaksi dengan udara, air, asam, alkali dan berbagai zat
kimia lain).
Merupakan isolator listrik yang baik.
Mudah dibentuk, khusunya dipanaskan.
Biasanya transparan dan jernih.
Dapat diwarnai.
Fleksibel/plastis
Dapat dijahit.
Harganya relatif murah.
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 3/16
Beberapa contoh plastik yang banyak digunakan antara lain polietilen, poli(vinil klorida),
polipropilen, polistiren, poli(metil pentena), poli (tetrafluoroetilen) atau teflon.
1. Polietilen
Poli etilen adalah bahan termoplastik yang kuat dan dapat dibuat dari yang lunak sampai yang
kaku. Ada dua jenis polietilen yaitu polietilen densitas rendah (low-density polyethylene /
LDPE) dan polietilen densitas tinggi (high-density polyethylene / HDPE). Polietilen densitas
rendah relatif lemas dan kuat, digunakan antara lain untuk pembuatan kantong kemas, tas,
botol, industri bangunan, dan lain-lain. Polietilen densitas tinggi sifatnya lebih keras, kurang
transparan dan tahan panas sampai suhu 1000C. Campuran polietilen densitas rendah dan
polietilen densitas tinggi dapat digunakan sebagai bahan pengganti karat, mainan anak-anak,
dan lain-lain.
2. Polipropilen
Polipropilen mempunyai sifat sangat kaku; berat jenis rendah; tahan terhadap bahan kimia,
asam, basa, tahan terhadap panas, dan tidak mudah retak. Plastik polipropilen digunakan
untuk membuat alat-alat rumah sakit, komponen mesin cuci, komponen mobil, pembungkus
tekstil, botol, permadani, tali plastik, serta bahan pembuat karung.
3. Polistirena
Polistiren adalah jenis plastik termoplast yang termurah dan paling berguna serta bersifat
jernih, keras, halus, mengkilap, dapat diperoleh dalam berbagai warna, dan secara kimia tidak
reaktif. Busa polistirena digunakan untuk membuat gelas dan kotak tempat makanan,
polistirena juga digunakan untuk peralatan medis, mainan, alat olah raga, sikat gigi, dan
lainnya.
4. Polivinil klorida (PVC)
Plastik jenis ini mempunyai sifat keras, kuat, tahan terhadap bahan kimia, dan dapat diperoleh
dalam berbagai warna. Jenis plastik ini dapat dibuat dari yang keras sampai yang kaku keras.
Banyak barang yang dahulu dapat dibuat dari karet sekarang dibuat dari PVC. Penggunaan
PVC terutama untuk membuat jas hujan, kantong kemas, isolator kabel listrik, ubin lantai,
piringan hitam, fiber, kulit imitasi untuk dompet, dan pembalut kabel.
5. Potetrafluoroetilena (teflon)
Teflon memiliki daya tahan kimia dan daya tahan panas yang tinggi (sampai 2600C)
Keistimewaan teflon adalah sifatnya yang licin dan bahan lain tidak melekat padanya.
Penggorengan yang dilapisi teflon dapat dipakai untuk menggoreng telur tanpa minyak.
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 4/16
6. Polimetil pentena (PMP)
Plastik poli metil pentena adalah plastik yang ringan dan melebur pada suhu 2400C. Barang
yang dibuat dari PMP bentuknya tidak berubah bila dipanaskan sampai 2000C dan daya
tahannya terhadap benturan lebih tinggi dari barang yang dibuat dari polistiren.
Bahan ini tahan terhadap zat-zat kimia yang korosif dan tahan terhadap pelarut organik,
kecuali pelarut organik yang mengandung klor, misalnya kloroform dan karbon tetraklorida.
PMP cocok untuk membuat alatalat laboratorium dan kedokteran yang tahan panas dan
tekanan, tanpa mengalami perubahan, Barang-barang dari bahan ini tahan lama.
B. Bentuk Polimer : Elastomer (karet)
Proses lain yang sering terjadi pada gabungan reaksi dengan reaksi adisi atau reaksi
kondensasi merupakan gabungan/ikatan bersama dari banyak rantai polimer. Hal ini disebutikatan silang, dan ikatan silang ini memberikan kekuatan tambahan terhadap polimer. Pada
tahun 1844, Charles Goodyear telah menemukan bahwa lateks dari pohon karet yang
dipanaskan dengan belerang dapat membentuk ikatan silang antara rantai-rantai hidrokarbon
di dalam lateks cair. Karet padat yang dibentuk dapat digunakan pada ban dan bola-bola
karet. Proses ini disebut vulkanisasi, untuk menghormati dewa Romawi yang bernama
Vulkan.
Gambar, karet alam merupakan polimer adisi alam yang paling penting. Karet disadap dari
pohon karet dalam bentuk suspensi di dalam air yang disebut lateks. Karet alam adalah
polimer isoprena.
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 5/16
Lateks atau karet alam yang dihasilkan dari pohon karet bersifat lunak/lembek dan lengket
bila dipanaskan. Kekuatan rantai dalam elastomer (karet) terbatas, akibat adanya struktur
jaringan, tetapi energi kohesi harus rendah untuk memungkinkan peregangan. Contoh
elastomer yang banyak digunakan adalah poli (vinil klorida), polimer stirena-butadiena-
stirena (SBS) merupakan jenis termoplastik elastomer.
Saat perang dunia II, persediaan karet alam berkurang, industri polimer tumbuh dengan cepat
karena ahli kimia telah meneliti untuk pengganti karet. Beberapa pengganti yang berhasil
dikembangkan adalah neoprena yang kini digunakan untuk membuat selang/pipa air untuk
pompa gas, dan karet stirena – buatdiena (SBR /styrene – butadiene rubber), yang digunakan
bersama dengan karet alam untuk membuat ban-ban mobil. Meskipun pengganti – pengganti
karet sintesis ini mempunyai banyak sifat-sifat yang diinginkan, namun tidak ada satu
pengganti karet sintesis ini yang mempunyai semua sifat-sifat dari karet alam yang
dinginkan.
C. Bentuk Polimer : Serat
Serat adalah polimer yang perbandingan panjang terhadap diameter molekulnya kira-kira
100:1. Sifat serat ditentukan oleh struktur makromolekul dan teknik produksinya. Supaya
dapat dibuat menjadi serat, polimer harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Polimer harus linier dan mempunyai berat molekul lebih dari 10.000, tetapi tidak
boleh terlalu besar karena sukar untuk dilelehkan atau dilarutkan.
b. Molekul harus simetris dan dapat mempunyai gugus-gugus samping yang besar yang
dapat mencegah terjadinya susunan yang rapat.
c. Polimer harus memberi kemungkinan untuk mendapatkan derajat orientasi yang
tinggi, yang dengan cara penarikan mempunyai kekuatan serat yang tinggi dan kurang
elastik.
d. Polimer harus mempunyai gugus polar yang letaknya teratur untuk mendapatkan
kohesi antar molekul yang kuat dan titik leleh yang tinggi.
e. Mudah diberi zat warna, apabila serat diberi zat warna maka sifat fisika serat tidak
boleh mengalami perubahan yang mencolok dan warna bahan makanan jadinya harus
tetap tahan terhadap cahaya dan pencucian.
Sejarah perkembangan serat sintetis dimulai dengan dibuatnya serat poliamida oleh Dupont
pada tahun 1938 dengan nama nilon, dan oleh IG Farben pada tahun 1939 dengan nama
perlon. Serat dapat juga diperoleh dari hasil pengolahan selulosa secara kimiawi. Selulosa
merupakan serat alami dan merupakan bagian terbesar yang terdapat dalam tumbuh-
tumbuhan. Serat diperoleh dari hasil pengolahan selulosa adalah rayon. Serat banyak
digunakan dalam industri tekstil.
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 6/16
Dengan ditemukannya beberapa macam serat sintetis, perkembangan selanjutnya diarahkan
pada memperbaiki cara pembuatan dan pengubahan bahan serat untuk mendapatkan kualitas
hasil akhir yang lebih baik. Serat poliamida (nilon) mempunyai banyak jenis antara lain:
nilon 66, nilon 6, nilon 610, nilon 7, nilon 11 (krislan). Nomor yang ada di belakang nama
nilon menunjukkan jumlah atom karbon monomer pembentuknya.
Penggolongan Polimer
Polimer Berdasarkan Asalnya
1. Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup.
Contoh polimer alam dapat dilhat pada tabel berikut :
Polimer Monomer Polimerisasi Sumber/terdapatnya
Protein Asam amino Kondensasi Wol, sutera
Amilum Glukosa Kondensasi Beras, gandum
Selulosa Glukosa Kondensasi Kayu(tumbuhan)
Asam nukleat Nukleotida Kondensasi DNA, RNA
Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
Sifat-sifat polimer alam kurang menguntungkan:
Contohnya, karet alam kadang-kadang cepat rusak, tidak elastis, dan berombak. Hal tersebut
dapat terjadi karena karet alam tidak tahan terhadap minyak bensin atau minyak tanah serta
lama terbuka di udara. Contoh lain, sutera dan wol merupakan senyawa protein bahan
makanan bakteri, sehingga wol dan sutera cepat rusak. Umumnya polimer alam mempunyai
sifat hidrofilik (suka air), sukar dilebur dan sukar dicetak, sehingga sangat sukar
mengembangkan fungsi polimer alam untuk tujuan-tujuan yang lebih luas dalam kehidupan
masyarakat sehari-hari.
2. Polimer Sintetis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam danharus dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah
ini :
Polimer Monomer Polimerisasi Sumber/terdapatnya
Polietilena Etena Adisi Plastik
PVC Vinilklorida Adisi Pelapis lantai, pipa
Polipropilena Propena Adisi (Tali,karung ,botol )plastik
Teflon Tetraflouroetilena Adisi Gasket,panci anti lengket
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 7/16
Polimer Berdasarkan Bentuk Susunan Rantainya
1. Polimer Linier
Polimer Linier, yaitu polimer yang tersusun dengan unit ulang berikatan satu sama
lainnya membentuk rantai polimer yang panjang.
Struktur polimer linier
2. Polimer Bercabang
Polimer Bercabang, yaitu polimer yang terbentuk jika beberapa unit ulang
membentuk cabang pada rantai utama.Struktur polimer bercabang
3. Polimer Berikatan Silang (Cross-linking)
Pembentukan sambungan silang dilakukan dengan sengaja melaluli proses industri
untuk mengubah sifat polimer, sebagaimana terjadi pada proses vulkanisasi karet.
pembentukan sambungan silang tiga dimensi terjadi pada tahap akhir produksi. Proses
ini memberikan sifat kaku dan keras kepada polimer. Jika tahap akhir produksi
melibatkan penggunaan panas, polimer tergolong mengeras – bahang dan polimer
disebut dimatangkan. Akan tetapi, beberapa sistim polimer dapat dimatangkan pada
keadaan dingin dan karena itu tergolong polimer mengeras – dingin. Polimer lurus
(hanya mengandung sedikit sekali sambungan silang, atau bahkan tidak ada sama
sekali) dapat dilunakkan dan dibentuk melalui pemanasan. Polimer seperti itu disebut
polimer lentur – bahang .
Struktur polimer berikatan silang
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 8/16
Polimer Berdasarkan Jenis Monomer Pembentuknya
1. Homopolimer (polimer yang terbentuk dari monomer sejenis)
Misalnya : polietilen, polipropilen, teflon, PVC, poliisoprena (karet alam),
amilum dan selulosa.
(─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─ A ─)n
2. Kopolimer (polimer yang terbentuk dari monomer tak sejenis)
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya
tidak sejenis. pembentukan polimer berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau
dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis struktur molekul yang terbentuk tidak
beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk mengendalikan proses pembentukan struktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-sifat polimer yang diperoleh sesuai
dengan yang diharapkan
Misalnya : nilon 66, dakron dan bakelit.
(─ A ─ B ─ B ─ A ─ B ─ A ─ B ─ A ─ B ─ B ─ A ─ A ─)
Berdasarkan penyusunnya kopolimer diklasifikasikan menjadi 4 jenis :
Kopolimer Alternatif Adalah kesatuan berulang yang berbeda berselang - seling secara teratur dalam rantai
polimer.
A - B - A - B - A - B - A - B - A – B – A -
Kopolimer Acak (Random)
Adalah sejumlah kesatuan berulang yang berbeda tersusun secara acak dalam rantai
polimer.
A - B - B - A - B - A - A - A - B - A –
Kopolimer Blok
Adalah kesatuan berulang berselang-seling dengan kelompok kesatuan berulang
lainnya dalam rantai polimer.
A - A - A - B - B - B - A - A - A –
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 9/16
Kopolimer Cangkok
Adalah kopolimer dengan rantai utama terdiri dari satuan berulang yang sejenis dan
rantai cabang monomer yang sejenis.
B
B
- A - A - A - A - A - A - A - A - A - A –
B
B
Polimer Berdasarkan Sifat terhadap Pemanasan
1. Polimer Termoplastik adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak kembali (didaur
ulang). Polimer ini terdiri dari molekul rantai lurus dengan gaya tarik yang lemah
antarsesamanya. Contohnya : polietilen, PVC, polipropilen, dan polistirena.
2. Polimer Termosetting (polimer yang tahan terhadap pemanasan, tidak melunak jika
dipanaskan, dan tidak dapat didaur ulang). Polimer ini terdiri dari molekul rantai lurus
dengan ikatan yang kuat antar sesamanya. Contohnya : bakelit/fenol-formaldehida (plastik
yang digunakan untuk peralatan listrik), urea-formaldehida dan melamin-formaldehida.
Contoh polimer termosetting :
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 10/16
Polimer Berdasarkan Aplikasinya
1. Polimer Komoditi
Polimer komersial, yaitu polimer yang disintesis dengan biaya murah dan diproduksi
secara besar - besaran. Polimer komersial pada prinsipnya terdiri dari 4 jenis polimer
utama yaitu: Polietilena, Polipropilena, Poli(vinil klorida), dan Polisterena.
Polietilena dibagi menjadi produk massa jenis rendah (< 0,94 g/cm3), dan produk
massa jenis tinggi (> 0,94 g/cm3). Perbedaan dalam massa jenis ini timbul dari
strukturnya yakni: polietilena massa jenis tinggi secara esensial merupakan polimer
linier dan polietilena massa jenis rendah bercabang. Plastik-plastik komoditi mewakili
sekitar 90% dari seluruh produksi termoplastik dan sisanya terbagi diantara kopolimer
stirena-butadiena, kopolimer Akrilonitril Butadiena Stirena (ABS), poliamida dan
poliester.
Contoh plastik komoditi
2. Polimer Teknik
Polimer teknik, yaitu polimer yang memiliki sifat unggul tetapi harganya mahal.
Konsumsi plastik teknik kimia hingga akhir tahun 1980-an mencapai kira - kira 1,5 x
109 kg/tahun diantaranya poliamida, polikarbonat, asetal, poli(fenilena oksida) dan
poliester mewakili sekitar 99% dari pemasaran. Yang tidak diperhatikan adalah
bahan-bahan berkualitas teknik dari kopolimer akrilonitril-butadiena-stirena, berbagai
polimer terfluorinasi dan sejumlah kopolimer serta bahan paduan polimer yang
meningkat jumlahnya. Ada banyak kesamaan dalam pasaran plastik-plastik teknik
tetapi plastik-plastik ini dipakai terutama dalam bidang transportasi seperti (mobil,
truk, pesawat udara), konstruksi (perumahan, instalasi pipa ledeng, perangkat keras),
barang-barang listrik dan elektronik (mesin bisnis, komputer), mesin-mesin industri
dan barang-barang konsumsi.
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 11/16
Contoh polimer teknik
3. Polimer dengan tujuan khusus
Polimer dengan tujuan khusus, yaitu polimer yang memiliki sifat spesifik yang unggul
dan dibuat untuk keperluan khusus.
Contoh: alat-alat kesehatan seperti termometer/timbangan.
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 12/16
Reaksi Pembentukan Polimer
Polimerisasi merupakan suatu jenis reaksi kimia dimana monomer-monomer bereaksi untuk
membentuk rantai yang besar. Dua jenis utama dari reaksi polimerisasi adalah polimerisasi
adisi dan polimerisasi kondensasi. Jenis reaksi yang monomernya mengalami perubahan
reaksi tergantung pada strukturnya. Suatu polimer adisi memiliki atom yang sama seperti
monomer dalam unit ulangnya, sedangkan polimer kondensasi mengandung atom-atom
yang lebih sedikit karena terbentuknya produk sampingan selama berlangsungnya proses
polimerisasi.
1. Reaksi Polimerisasi Adisi
Reaksi polimerisasi adisi adalah penggabungan monomer-monomer yang
mempunyai ikatan rangkap. Ikatan rangkap pecah menjadi ikatan tunggal ketika
monomer-monomer saling berikatan membentuk rantai molekul yang sangat panjang.
Polimer yang dihasilkan disebut polimer adisi . Pada reaksi ini rumus empiris
monomer tidak mengalami perubahan. Contohnya :
Pembentukan Polieti lena (Polietena)
Monomer polietilena adalah etilena (etena), CH2 ═ CH2
H H H H H H H H H H H H
│ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │
C ═ C + C ═ C + C ═ C + ....→ ─ C ─ C ─ C ─ C ─ C ─ C ─
│ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │
H H H H H H H H H H H H
Reaksi dapat disederhanakan menjadi :
n CH2 ═ CH2 → (─ CH2 ─ CH2 ─ )n
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 13/16
Pembentukan Polivini lkl orida (PVC)
Monomer polivinilklorida adalah vinilklorida (kloro etena), CH2 ═ CHCl
H H H H H H H H H H H H
│ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │
C ═ C + C ═ C + C ═ C + ....→ ─ C ─ C ─ C ─ C ─ C ─ C ─
│ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │ │
H Cl H Cl H Cl H Cl H Cl H Cl
Reaksi dapat disederhanakan menjadi :
n CH2 ═ CHCl → (─ CH2 ─ CH ─ )n
│
Cl
Pembentukan Poliisoprena (karet alam)
CH3
│
Monomer poliisoprena adalah 2- metil-1,3-butadiena, CH2 ═ C ─ CH ═ CH2 yang dalam
perdagangan dikenal sebagai isoprena. Mula-mula ikatan rangkapnya terbuka sehingga
terbentuk 4 elektron tunggal. Kemudian elektron tunggal dari atom C2 dan C3 membentuk
ikatan rangkap. Sedangkan elektron tunggal pada atom C1 dan C4 digunakan untuk
bersambungan dengan monomer yang lain.
n CH2 ═ C ─ CH ═ CH2 → ( ─ CH2 ─ C ═ CH ─ CH2 ─ )n
│ │
CH3 CH3
(isoprena) (poliisoprena)
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 14/16
2. Reaksi Polimerisasi Kondensasi
Reaksi polimerisasi kondensasi adalah penggabungan monomer-monomer yang
mempunyai gugus fungsional. Ketika monomer-monomer berikatan terjadi reduksi pada
gugus fungsionalnya disertai pelepasan molekul-molekul kecil seperti H2O atau CH3OH
(metanol). Polimer yang terbentuk disebut polimer kondensasi. Contohnya :
Pembentukan Nilon 66
Monomer nilon 66 adalah asam adipat (asam 1,6-heksanadioat) dan heksametilendiamin (1,6-
diaminoheksana).
O O H H
║ ║ ║ ║
nHO ─ C ─ (CH2)4 ─ C ─ OH + nH ─ N ─ (CH2)6 ─ N ─ H →
asam adipat heksametilendiamin
O O H H
║ ║ │ │
(─ C ─ (CH2)4 ─ C ─ N ─ (CH2)6 ─ N ─ )n + nH2O
Nilon 66
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 15/16
Pembentukan Dakron
Monomer dakron terdiri dari metiltereftalat dan etilenaglikol (1,2- etanadiol)
O O
║ ║
nH3CO ─ C ─ ─ C ─ OCH3 + nHOCH2 ─ CH2OH →
metiltereftalat etilenaglikol
O O
║ ║
(C─ ─ C ─ OCH2 ─ CH2O)n + nCH3OH
Dakron metanol
7/16/2019 Sejarah Polimer
http://slidepdf.com/reader/full/sejarah-polimer-5634fb3a22ca3 16/16
Berat Molekul dan Derajat Polimerisasi
Panjang rata-rata dari rantai polimer dapat dilihat dari berat molekul (molecular weight)
polimer. Berat molekul dari polimer pada dasarnya adalah penjumlahan dari berat molekul-
molekul mer-nya. Jadi semakin tinggi berat molekul dari suatu polimer tertentu, semakin besar panjang rata-rata dari rantai polimernya. Mengingat polimerasasi adalah peristiwa yang
terjadi secara acak, maka berat molekul biasanya ditentukan secara statistik dalam bentuk
rata-rata berat molekul atau distribusi berat molekulnya.
Berdasarkan bobot molekulnya, polimer dapat digolongkan menjadi polimer tinggi dan
polimer rendah. Polimer tinggi mempunyai bobot molekul lebih besar dari 104, sedangkan
polimer rendah mempunyai bobot molekul kurang dari 104. Polimer rendah disebut juga
oligomer. Contoh dari polimer tinggi antara lain karet alam, damar, poliester alam, grafit,
fosfat, karbohidrat, selulosa, protein, polietilen, polistirena, polivinil klorida.
Derajat polimerisasi (DP) dari suatu polimer adalah rasio atau perbandingan berat molekul polimer dengan berat molekul mer-nya. Suatu polyethylene (PE) dengan berat molekul28.000 g misalnya, memiliki derajat polimerisasi 1000 karena berat molekul dari mer-nya
(C2H4) adalah 28 (12x2 + 1x4). DP menggambarkan ukuran molekul dari suatu polimer
berdasarkan atas jumlah dari monomer penyusunnya.