sekolah tinggi pariwisata trisakti perilaku …
TRANSCRIPT
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA TRISAKTI
PERILAKU KONSUMEN LAYANAN ANTAR DARING PADA MASA
PEMBATASAN SOSIAL BERSKALA BESAR (PSBB)
DI CENGKARENG DKI JAKARTA
PENELITI:
Michael Khrisna Aditya (0324106106)
Christin Setiawan (0302058401)
David Bramasto DA (1641010354)
Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti
Agustus 2020
i
LEMBAR PENGESAHAN
1. Nama Kegiatan :
a. Penelitian : Perilaku Konsumen Layanan Antar Daring
Pada Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) di Cengkareng DKI Jakarta
b. Abdimas : --
2. Judul Kegiatan : --
3. Skema Kegiatan : --
Nama Hibah : --
Nama Non Hibah : Institusi
4. Ketua Pelaksana Kegiatan
Nama Lengkap : Michael Khrisna Aditya, SST.Par., M.par
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Jabatan Struktural : --
NIDN : 0324106106
NIP : 012109130161
Tempat dan Tanggal Lahir : Semarang, 24 Oktober 1986
Program Studi : D4 Perhotelan
Alamat Rumah : Taman Palem Lestari A12/26 Cengkareng
No. Telp/HP : 081318471357
Alamat Email : [email protected]
5. Anggota Pelaksana Kegiatan (1)
Nama Lengkap : Christin Setiawan, SST.Par., M.Par
Jabatan Fungsional : Asisten Ahli
Jabatan Struktural : --
NIDN : 0302058401
NIP : --
Tempat dan Tanggal Lahir : Tangerang, 02 Mei 1984
Program Studi : D4 Perhotelan
Alamat Rumah : Jl. Flores No. 22 Cimone Mas Permai I
Tangerang 15114
No. Telp/HP : 08128143309
Alamat Email : [email protected]
6. Mahasiswa yang terlibat (1)
Nama Lengkap : David Bramasto DA
NIM : 1641010354
Program Studi : D4 Perhotelan
Alamat Rumah : Jl. Bintara VIII, Kec. Bekasi Barat, Kota
Bekasi – Jawa Barat
No. Telp/HP : 087774094174
Alamat Email : [email protected]
7. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti : Rp. --
b. Sumber Lain : Rp. 1.650.000, -
ii
8. Tahun Anggaran Pelaksanaan : Genap 2019/2020
9. Jangka Waktu Pelaksanaan : 2 Bulan
Mulai pelaksanaan bulan : Juli 2020
Selesai pelaksanaan bulan : Agustus 2020
Jakarta, 24 Agustus 2020
Diajukan oleh: Disetujui oleh;
Michael Khrisna Aditya, SST., M.Par Agus Riyadi, SST., M.Sc, CHIA
Ketua Pelaksana Kepala Departemen
Diketahui oleh:
Djoni Wibowo, SE., MM. Rina Suprina, M.Hum., M.Si.Par
Wakil Ketua I Kepala PUSLITDIMAS
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN …………………………………………… i
DAFTAR ISI …………………………………………........................... iii
ABSTRAK …………………………………………............................... iv
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………....... 1
1.1 Latar Belakang …………………………………………..................... 1
1.2 Permasalahan …………………………………………....................... 2
1.2.1 Identifikasi Permasalahan ……………………………………... 2
1.2.2 Rumusan Masalah …………………………………………....... 2
1.3 Tujuan Khusus …………………………………………..................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………… 4
2.1 Teori Umum …………………………………………...................... 4
2.1.1 Perilaku Konsumen …………………………………………........... 4
2.1.2 Layanan Antar …………………………………………………….. 6
2.2 Rerangka Penelitian ………………………………………….......... 6
BAB III METODOLOGI PENELITIAN …………………………….. 7
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ………………………………………... 7
3.2 Teknik Pengumpulan Data ………………………………………….. 7
3.3 Analisis Data …………………………………………........................ 9
3.4 Variabel dan Pengukurannya ………………………………………... 11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ………………………………. 12
4.1 Demografi Responden …………………………………………......... 12
4.2 Hasil dan Pembahasan …………………………………………......... 16
4.2.1 Data Frekuensi ………………………………………………… 16
4.2.2 Uji Validitas …………………………………………………… 30
4.2.3 Uji Reliabilitas ………………………………………………… 31
4.2.4 Nilai rata – rata ………………………………………………... 31
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 36
5.1 Kesimpulan ………………………………………………………….. 36
5.2 Saran ………………………………………………………………… 36
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………............... 38
LAMPIRAN …………………………………………............................. 39
iv
Abstrak
Tahun 2020 merupakan tahun tantangan bagi dunia usaha di Indonesia bahkan dunia
usaha internasional pasalnya awal tahun 2020 dunia dilanda wabah virus Corona
yang dikenal dengan sebutan COVID-19 yang berasal dari Wuhan Cina. Hal itu
membuat dunia usaha berhenti dari aktivitasnya dikarenakan pengurangan kontak
fisik antar manusia yang sering disebut physical distancing guna memutus rantai
penularan virus. Salah satu contoh dunia usaha yang terdampak dengan
pemberlakuan physical distancing yaitu usaha dibidang makanan dan minuman,
dimana konsumen tidak diperkenankan lagi untuk menikmati makanan dan minuman
di dalam restoran maupun kedai. Karena hal tersebut para pemilik usaha makanan
dan minuman harus menerapkan strategi penjualan dengan layanan pesan antar. Hal
tersebut sedikit merubah perilaku konsumen dalam memesan layanan pesan antar
sehingga pemilik usaha harus berlomba memberikan jaminan keamanan terhadap
makanan dan minuman.
Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan adanya suatu
proses pembelian, dimana konsumen selalu melakukan aktivitas pencarian,
penelitian dan pengevaluasian produk dan jasa. Metode penelitian dalam penelitian
ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan memiliki
tujuan untuk menggambarkan perilaku konsumen layanan pesan antar selama masa
PSBB DKI Jakarta.
Faktor yang memiliki kontribusi secara langsung dalam perilaku konsumen layanan
antar daring yaitu faktor budaya dengan indikator mengikuti peraturan yang
diterapkan oleh pemerintah dengan penerapan PSBB. Artinya konsumen secara tidak
langsung merubah budaya mereka dari awalnya adalah memesan makanan atau
minuman langsung ke restoran atau produk kuliner lainnya namun dengan adanya
penerapan peraturan PSBB akhirnya mereka lebih memilih mengikuti aturan yang
ditetapkan pemerintah.
Kata Kunci: Perilaku Konsumen, Layanan Antar, Pembatasan Sosial
v
Abstract
2020 is a year of challenges for the business world in Indonesia and even the
international business world because in early 2020 the world was hit by the Corona
virus outbreak known as COVID-19 which originated from Wuhan China. This
makes the business world stop from its activities due to the reduction in physical
contact between humans, which is often called physical distancing to break the chain
of virus transmission. One example of the business world that is affected by the
implementation of physical distancing is the business in the food and beverage sector,
where consumers are no longer allowed to enjoy food and beverages in restaurants
or stalls. Because of this, food and beverage business owners must implement a sales
strategy with delivery services. This slightly changes consumer behaviour in ordering
delivery services so that business owners must compete to provide security
guarantees for food and beverages.
Consumer behaviour is a process that is closely related to the existence of a
purchasing process, in which consumers are always engaged in searching,
researching and evaluating products and services. The research method in this study
uses a quantitative method with a descriptive approach and has the aim of describing
the behaviour of consumers in delivery services during the Jakarta PSBB period.
Factors that have a direct contribution to consumer behaviour between online
services are cultural factors with indicators following the regulations implemented
by the government with the implementation of PSBB. This means that consumers
indirectly change their culture from the beginning, by ordering food or drinks directly
to restaurants or other culinary products, but with the implementation of PSBB
regulations they ultimately prefer to follow the rules set by the government.
Keywords: Consumer Behaviour, Delivery Service, Social Restrictions
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tahun 2020 merupakan tahun tantangan bagi dunia usaha di Indonesia bahkan
dunia usaha internasional pasalnya awal tahun 2020 dunia dilanda wabah virus
Corona yang dikenal dengan sebutan COVID-19 yang berasal dari Wuhan Cina.
Dengan wabah tersebut seluruh dunia diminta untuk melakukan penanganan
yang sangat maksimal perihal orang yang terdampak virus tersebut. Hal itu
membuat dunia usaha berhenti dari aktivitasnya dikarenakan pengurangan
kontak fisik antar manusia yang sering disebut physical distancing guna
memutus rantai penularan virus.
Salah satu contoh dunia usaha yang terdampak dengan pemberlakuan physical
distancing yaitu usaha dibidang makanan dan minuman, dimana konsumen
tidak diperkenankan lagi untuk menikmati makanan dan minuman di dalam
restoran maupun kedai. Hal itu sejalan dengan pemberlakuan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan oleh pemerintah provinsi DKI
Jakarta dari bulan Maret 2020 hingga awal Juni 2020. Karena hal tersebut para
pemilik usaha makanan dan minuman harus menerapkan strategi penjualan
dengan layanan pesan antar.
Namun dalam melakukan kegiatan layanan pesan antar terkadang beberapa
konsumen menjadi was – was karena mereka berpikir bahwa tingkat
2
penyebaran virus akan bertambah dikarenakan makanan ataupun minuman
tidak mereka terima sendiri melainkan dibawakan oleh orang lain dan
diantarkan ke rumah mereka masing – masing. Hal tersebut sedikit merubah
perilaku konsumen dalam memesan layanan pesan antar sehingga pemilik usaha
harus berlomba memberikan jaminan keamanan terhadap makanan dan
minuman. Berdasarkan hal tersebut dalam penelitian ini akan menggali faktor
yang memberikan kontribusi secara langsung kepada perilaku konsumen
layanan pesan antar selama masa PSBB DKI Jakarta.
1.2 Permasalahan
1.2.1 Identifikasi Permasalahan
Berdasarkan uraian diatas maka didapatkan identifikasi masalah sebagai
berikut:
a. Belum diketahuinya faktor yang memberikan kontribusi secara
langsung kepada perilaku konsumen selama pemberlakuan PSBB di
Cengkareng DKI Jakarta.
b. Belum diketahuinya perilaku konsumen layanan antar daring selama
pemberlakukan PSBB di Cengkareng DKI Jakarta.
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dirumuskan permasalahan sebagai
berikut:
3
a. Faktor apa saja yang memberikan kontribusi secara langsung kepada
perilaku konsumen layanan antar daring selama pemberlakuan PSBB di
Cengkareng DKI Jakarta.
b. Bagaimana perilaku konsumen layanan antar daring selama
pemberlakuan PSBB di Cengkareng DKI Jakarta.
1.3 Tujuan Khusus
Berdasarkan permasalahan diatas tujuan penelitian ini sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui faktor yang memberikan kontribusi secara langsung
kepada perilaku konsumen layanan antar daring selama pemberlakuan
PSBB di Cengkareng DKI Jakarta.
b. Untuk mengetahui perilaku konsumen layanan antar daring selama
pemberlakuan PSBB di Cengkareng DKI Jakarta.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Teori Umum
2.1.1 Perilaku Konsumen
A. Perilaku Konsumen
Menurut (Firmansyah, 2018) menjelaskan perilaku konsumen merupakan
suatu proses yang berkaitan erat dengan adanya suatu proses pembelian,
dimana konsumen selalu melakukan aktivitas pencarian, penelitian dan
pengevaluasian produk dan jasa.
Lain halnya yang diungkapkan oleh (Setiadi, 2013) menyatakan bahwa
perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam
mendapatkan, mengonsumsi, dan menghabiskan produk atau jasa, termasuk
proses keputusan yang mendahului dan menyusuli tindakan ini.
Selain itu (Febriani & Dewi, 2019) mengartikan perilaku konsumen memiliki
karakter yang dinamis di era digital dan ada hal baru yang akan ditemukan dari
konsumen ketika ekonomi juga berkembang.
B. Faktor – faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen
Kotler dalam (Indrasari, 2019) menyatakan bahwa perilaku konsumen memiliki
beberapa faktor sebagai berikut:
1. Faktor Budaya
5
Yang memiliki pengaruh paling luas dan dalam adalah faktor budaya. Dan
didalam factor budaya terdapat 3 faktor yaitu budaya, sub budaya dan kelas
sosial. Sebagai penentu keinginan dan perilaku paling dasar adalah budaya, sub
budaya mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis.
Pembagian masyarakat yang relatif homogen dan permanen adalah kelas sosial
yang tersusun secara hirarkis dan menganut nilai, minat dan perilaku yang
serupa. Kelas sosial tidak hanya mencerminkan penghasilan tetapi juga
indikator lain seperti pekerjaan, pendidikan, dan wilayah tempat tinggal.
2. Faktor Sosial
Selain faktor budaya yang mempengaruhi perilaku konsumen yaitu faktor
sosial yaitu kelompok acuan, keluarga serta peran dan status sosial masyarakat.
Kelompok acuan yaitu semua kelompok disekitar individu yang memiliki
pengaruh baik langsung maupun tidak langsung karena individu biasanya
berhasrat untuk berperilaku sama dengan kelompok acuan tersebut. Keluarga
biasanya menjadi sumber orientasi dalam perilaku. Peranan yaitu kegiatan
yang diharapkan untuk dilakukan mengacu pada orang disekelilingnya
sedangkan status pengakuan umum masyarakat sesuai dengan peran yang
dijalankan. Setiap individu dan status yang disandangnya akan mempengaruhi
perilakunya.
3. Faktor Pribadi
Karakteristik pribadi menjadi pengaruh keputusan pembelian yang meliputi
usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta
kepribadian dan konsep diri pembeli.
6
4. Faktor Psikologis
Ada empat faktor psikologi utama yang mempengaruhi pilihan pembelian
seseorang. Faktor tersebut terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, serta
keyakinan dan sikap.
2.1.2 Layanan Antar
Pengertian layanan antar (Home delivery service) menurut beberapa ahli
yaitu:
Layanan pengantaran ke rumah dimana makanan diantar ke rumah seseorang yang
memesan makanan tersebut. (Andrews, 2008). Selain itu menurut (Kye Sung Chon,
2010) layanan antar adalah makanan yang disiapkan dan diantar ke rumah
konsumen. Selain itu menurut (Regina S. Baraban, 2010) menyatakan bahwa
layanan antar yaitu layanan pengiriman sangat bergantung pada pesanan telepon,
dengan semakin banyak restoran yang menerima pesanan pengiriman melalui
internet.
Dapat diartikan bahwa layanan antar adalah salah satu pelayanan yang disediakan
oleh sebuah jasa penyedia makanan dan minuman yang dapat diantar ke rumah
konsumen dan pemesanan melalui fasilitas telepon atau daring.
2.2 Rerangka Penelitian
Faktor Perilaku
Konsumen
1. Faktor Budaya
2. Faktor Sosial
3. Faktor Pribadi
4. Faktor Psikologis
Kotler dalam
(Indrasari, 2019)
Perilaku Konsumen
7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian dalam penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
pendekatan deskriptif dan memiliki tujuan untuk menggambarkan perilaku
konsumen layanan pesan antar selama masa PSBB DKI Jakarta. Adapun teknik
pengumpulan data dengan teknik probability sampling (Sugiarto, Hendratono, &
Sudibyo, 2015) dengan menggunakan kuesioner dengan unit analisis adalah
konsumen berbagai macam jenis restoran di DKI Jakarta yang menggunakan
fasilitas layanan pesan antar saat pemberlakuan PSBB DKI Jakarta sebanyak 100
orang.
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di DKI Jakarta saat pemberlakuan Pembatasan Sosial
Berskala Besar dari Bulan Maret sampai dengan April 2020
3.2 Teknik Pengumpulan Data
Dalam mengumpulkan data dilakukan dengan cara:
1. Menyebarkan kuesioner online
2. Melakukan pengamatan langsung (area sekitar peneliti)
Adapun prosedur yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan 2 cara yaitu:
1. Data Primer
8
Menurut (Sugiarto, Hendratono, & Sudibyo, 2015) data primer merupakan data
yang didapat dari sumber pertama sepertihalnya hasil wawancara atau hasil
pengisian kuesioner.
2. Data Sekunder
Menurut (Sugiarto, Hendratono, & Sudibyo, 2015) data sekunder merupakan
data primer yang diperoleh oleh pihak lain atau data primer yang telah diolah
lebih lanjut yang pada umumnya disajikan dalam bentuk table – table atau
diagram – diagram.
Sample yang ditentukan dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan
pendapat Slovin (Umar, 2005) sebagai berikut:
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁 𝑒2
dimana:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang
masih dapat ditolerir atau diinginkan, misalnya 10%
Diketahui populasi Kecamatan Cengkareng sebanyak 498.506 orang dan nilai
kelonggaran 10%
n = 498.506
1+ 498.506 (0,1)2 =
498.506
1+498.506 (0,01) =
498.506
1+4.985 =
498.506
4.986 = 99,981147212194
dibulatkan menjadi 100 responden
9
3.3 Analisis Data
Analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian ini yaitu uji validitas dan
reliabilitas untuk menguji perangkat kuesioner, analisis data deskriptif, uji nilai rata
– rata.
3.3.1 Uji Validitas & Reliabilitas
Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk menunjukkan sejauhmana suatu alat
ukur yang digunakan dalam suatu penelitian mengukur apa yang ingin diukur
(Sugiarto, Hendratono, & Sudibyo, 2015). Dalam uji validitas digunakan korelasi
product moment dengan mengkorelasikan data pada masing – masing pernyataan
terhadap skor total. Reliabilitas adalah untuk mengetahui sejauh mana hasil
pengukuran tetap konsisten (Siregar, 2017). Dalam pengukurannya menggunakan
alat ukur Internal Consistency dengan teknik Alpha Cronbach dimana merupakan
teknik atau rumus yang dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu
instrument penelitian reliabel bila jawaban yang diberikan responden berbentuk
skala (Siregar, 2017). Intrument dikatakan reliable bila koefisien reliabilitasnya >
0,6.
3.3.2 Nilai Rata – rata Perilaku Konsumen
Dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dimana setiap
indicator dinilai dengan menggunakan skala likert:
4= Sangat Setuju
3 = Setuju
2 = Tidak Setuju
1 = Sangat Tidak Setuju
10
Skala likert umum digunakan sebagai alat ukur suatu sikap, pendapat dan persepsi
tentang yang terjadi pada fenomena sosial (Sugiyono dalam Afriantoni, 2020).
Dalam melakukan analisis hasil dari perhitungan nilai skala likert perlu dibuat
rentang rata – rata dengan rumus sebagai berikut:
Nilai maksimum = 4
Nilai minimum = 1
Rentang Skala (RS) = (𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑢𝑚)
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
RS = (4−1)
4 =
3
4 = 0,75
Maka nilai rentang penilaian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Nilai Rentang Perilaku Konsumen
Nilai Rentang Penilaian
1,00 s/d 1,75 Sangat Tidak Baik
1,76 s/d 2,50 Tidak Baik
2,51 s/d 3,25 Baik
3,26 s/d 4,00 Sangat Baik (Sugiyono, 2011)
(Afriantoni, 2019)
11
3.4 Variabel dan Pengukurannya
Adapun variable dan skala pengukuran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2
Variabel, Sub Variabel dan Skala Pengukuran
Variabel Sub-Variabel Indikator Skala
Demografi
1. JenisKelamin
2. Usia
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Status
Laki-laki & perempuan
<17th, 18 – 23, 24 – 29, 30 – 35, >35th
SMP, SMA, D3, D4/S1, S2, S3
Pelajar, Mahasiswa, Wiraswasta,
PNS, Profesional
Tidak menikah, menikah
Nominal
Interval
Nominal
Nominal
Nominal
Perilaku
Konsumen
Faktor Budaya
1. Budaya
2. Sub Budaya
3. Kelas Sosial Likert
Faktor Sosial
1. Kelompok Acuan
2. Keluarga
3. Peran dan Status Sosial
Masyarakat
Likert
Faktor Pribadi
1. Usia dan tahap siklus hidup
2. Pekerjaan
3. Keadaan ekonomi
4. Gaya hidup
5. Kepribadian dan konsep diri
pembeli
Likert
Faktor Psikologis
1. Motivasi
2. Persepsi
3. Pembelajaran
4. Keyakinan dan sikap
Likert
12
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Demografi Responden
Setelah dilakukan pengolahan data dengan menggunakan SPSS 26 didapatkan
hasil data responden dilihat dari analisis Demografi sebagai berikut:
1. Jenis Kelamin
Tabel 4.1
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Pria 36 36.0 36.0 36.0
Wanita 64 64.0 64.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat dari data table 4.1 responden berjenis kelamin pria sebanyak
36 orang (36%) dan berjenis kelamin wanita sebanyak 64 orang (64%) hal
ini dapat dinyatakan wanita lebih sering melakukan pesan antar daring
dibandingkan pria.
2. Usia
Tabel 4.2
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid < 17 tahun 3 3.0 3.0 3.0
> 56 tahun 4 4.0 4.0 7.0
13
17 - 25 tahun 54 54.0 54.0 61.0
26 - 42 tahun 34 34.0 34.0 95.0
43 - 55 tahun 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Berdasarkan table 4.2 usia dari responden <17 tahun sebanyak 3 orang
(3%), usia 17 – 25 tahun sebanyak 54 orang (54%), usia 26 – 42 tahun
sebanyak 34 orang (34%), usia 43 – 55 tahun sebanyak 5 orang (5%) dan
usia > 56 tahun sebanyak 4 orang (4%). Hal ini membuktikan kaum
millennial sangat dekat dengan layanan pesan antar daring karena mereka
lebih menyukai memesan layanan antar melalui daring.
3. Pendidikan Terakhir
Tabel 4.3
Pendidikan Terakhir
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Diploma 3 11 11.0 11.0 11.0
Diploma 4 / S1 45 45.0 45.0 56.0
S2 7 7.0 7.0 63.0
S3 1 1.0 1.0 64.0
SMA/SMK 31 31.0 31.0 95.0
SMP 5 5.0 5.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sesuai dengan data yang terdapat pada table 4.3 dapat dilihat Pendidikan
terakhir responden SMP sebanyak 5 orang (5%), SMA/SMK sebanyak 31
orang (31%), Diploma 3 sebanyak 11 orang (11%), Diploma 4 / S1
sebanyak 45 orang (45%), S2 sebanyak 7 orang (7%) dan S3 sebanyak 1
14
orang (1%). Hal ini dapat dilihat sesuai dengan usia yang didominasi oleh
millennial maka Pendidikan terakhir mereka Diploma 4 / S1.
4. Pekerjaan
Tabel 4.4
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Ibu rumah tangga 13 13.0 13.0 13.0
Karyawan Swasta 29 29.0 29.0 42.0
Mahasiswa 43 43.0 43.0 85.0
Pegawai Negeri 1 1.0 1.0 86.0
Pelajar 4 4.0 4.0 90.0
Pensiun 1 1.0 1.0 91.0
Profesional 5 5.0 5.0 96.0
Wiraswasta 4 4.0 4.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Sesuai dengan data pekerjaan pada table 4.4 didapatkan data sebanyak 13
orang (13%) sebagai ibu rumah tangga, sebanyak 29 orang (29%) sebagai
karyawan swasta, sebanyak 43 orang (43%) sebagai mahasiswa, sebanyak
1 orang (1%) sebagai pegawai negeri sipil, sebanyak 4 orang (4%) sebagai
pelajar, sebanyak 1 orang (1%) sebagai pesiun, sebanyak 5 orang (5%)
sebagai professional dan sisanya sebanyak 4 orang (4%) sebagai
wiraswasta. Hal ini pekerjaan didominasi oleh mahasiswa.
5. Jumlah Keluarga
Tabel 4.5
Jumlah Keluarga
15
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid 1 3 3.0 3.0 3.0
2 10 10.0 10.0 13.0
3 20 20.0 20.0 33.0
4 36 36.0 36.0 69.0
5 18 18.0 18.0 87.0
6 10 10.0 10.0 97.0
7 3 3.0 3.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pada table 4.5 didapatkan data banyaknya anggota keluarga berjumlah 1
orang sebanyak 3 orang (3%), berjumlah 2 orang sebanyak 10 orang (10%),
berjumlah 3 orang sebanyak 20 orang (20%), berjumlah 4 orang sebanyak
36 orang (36%), berjumlah 5 orang sebanyak 18 orang (18%), berjumlah 6
orang sebanyak 10 orang (10%) dan berjumlah 7 orang sebanyak 3 orang
(3%).
6. Kelurahan
Tabel 4.6
Kelurahan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Cengkareng Barat 35 35.0 35.0 35.0
Cengkareng Timur 14 14.0 14.0 49.0
Duri Kosambi 23 23.0 23.0 72.0
Kapuk 9 9.0 9.0 81.0
Kedaung Kali Angke 6 6.0 6.0 87.0
Rawa Buaya 13 13.0 13.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
16
Domisili responden dapat dilihat pada table 4.6 sebanyak 35 orang (35%)
berdomisili di kelurahan Cengkareng Barat, sebanyak 14 orang (14%)
berdomisili di kelurahan Cengkareng Timur, sebanyak 23 orang (23%)
berdomisili di kelurahan Duri Kosambi, sebanyak 9 orang (9%) berdomisili
di kelurahan Kapuk, sebanyak 6 orang (6%) berdomisili di kelurahan
Kedaung Kali Angke dan sebanyak 13 orang (13%) berdomisili di
kelurahan Rawa Buaya.
7. Layanan Pesan Antar Daring Yang Sering Digunakan
Tabel 4.7
Layanan Pesan Antar Daring Yang Sering Digunakan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Gojek (Go Food) 41 41.0 41.0 41.0
Grab (Grab Food) 59 59.0 59.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dari data pada table 4.7 diketahui layanan pesan antar daring yang sering
digunakan yaitu Grab (Grab Food) sebanyak 59 orang (59%) dan sisanya
sebanyak 41 orang (41%) menggunakan Gojek (Go Food).
B. Hasil dan Pembahasan
Setelah data diolah dengan menggunakan SPSS 26 didapat data frekuensi, uji
validitas, uji reliabilitas dan nilai rata – rata sebagai berikut:
1. Hasil frequensi
a. Faktor Budaya
17
Pada pernyataan faktor budaya semua diawali dengan Saya membeli
makanan atau minuman melalui layanan pesan antar daring
karena:
Tabel 4.8
Mengikuti peraturan yang diterapkan oleh pemerintah dengan penerapan
PSBB
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 7 7.0 7.0 8.0
Setuju 54 54.0 54.0 62.0
Sangat Setuju 38 38.0 38.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.8 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh
pemerintah dengan penerapan PSBB sebanyak 1 orang (1%) menyatakan Sangat
Tidak Setuju, 7 orang (7%) menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 54 orang (54%)
menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 38 orang (38%) menyatakan Sangat
Setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden memberikan persetujuan terhadap
pernyataan tersebut bahwa mereka membeli makanan atau minuman melalui
layanan antar daring karena adanya peraturan yang ditetatpkan oleh pemerintah.
Hal ini juga dapat dinyatakan bahwa terjadi perubahan perilaku perihal budaya
dalam masa pandemic COVID-19.
Tabel 4.9
Perubahan dalam pembelian yang mengharuskan melalui pesan antar
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
18
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 19 19.0 19.0 20.0
Setuju 49 49.0 49.0 69.0
Sangat Setuju 31 31.0 31.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.9 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator perubahan dalam pembelian yang
mengharuskan melalui pesan antar sebanyak 1 orang (1%) menyatakan Sangat
Tidak Setuju, 19 orang (19%) menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 49 orang (49%)
menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 31 orang (31%) menyatakan Sangat
Setuju. Ini berarti belum semua responden melakukan pembelian makanan atau
minuman dengan layanan pesan antar.
Tabel 4.10
Jangkauan area pengantaran yang memadai (dapat dijangkau oleh
layanan pesan antar daring)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Tidak Setuju 8 8.0 8.0 11.0
Setuju 53 53.0 53.0 64.0
Sangat Setuju 36 36.0 36.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.10 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator jangkauan area pengantaran yang memadai
(dapat dijangkau oleh layanan pesan antar daring) sebanyak 3 orang (3%)
menyatakan Sangat Tidak Setuju, 8 orang (8%) menyatakan Tidak Setuju, sebanyak
53 orang (53%) menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 36 orang (36%)
19
menyatakan Sangat Setuju. Hal ini dapat dinyatakan bahwa Sebagian besar
responden menyetujui bahwa dalam membeli makanan atau minuman tergantung
pada area pengantaran yang memadai atau dapat dijangkau oleh layanan antar
daring.
Tabel 4.11
Memiliki minat dan perilaku yang serupa dengan konsumen lainnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 12 12.0 12.0 13.0
Setuju 65 65.0 65.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.11 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator memiliki minat dan perilaku yang serupa
dengan konsumen lainnya sebanyak 1 orang (1%) menyatakan Sangat Tidak Setuju,
12 orang (12%) menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 65 orang (65%) menyatakan
Setuju dan sisanya sebanyak 22 orang (22%) menyatakan Sangat Setuju. Hal ini
dapat dinyatakan bahwa terjadi perubahan perilaku konsumen karena adanya
perubahan minat dan perilaku konsumen lainnya yang serupa.
b. Faktor Sosial
Pada pernyataan faktor sosial diawali dengan saya membeli makanan
atau minuman melalui layanan pesan antar daring karena:
Tabel 4.12
Pengaruh keluarga, teman, tetangga dan teman sejawat
20
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Tidak Setuju 46 46.0 46.0 49.0
Setuju 33 33.0 33.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.12 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator pengaruh keluarga, teman, tetangga dan teman
sejawat sebanyak 3 orang (3%) menyatakan Sangat Tidak Setuju, 46 orang (46%)
menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 33 orang (33%) menyatakan Setuju dan
sisanya sebanyak 18 orang (18%) menyatakan Sangat Setuju. Hal ini
memperlihatkan adanya perbedaan pendapat yang disampaikan oleh responden
belum semuanya terpengaruh oleh keluarga, teman, tetangga dan teman sejawat
dalam membeli makanan atau minuman melalui layanan antar daring.
Tabel 4.13
Melihat unggahan konsumen lainnya membeli produk tersebut melalui
alat promosi restoran
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Tidak Setuju 19 19.0 19.0 22.0
Setuju 58 58.0 58.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.13 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator melihat unggahan konsumen lainnya membeli
produk tersebut melalui alat promosi restoran sebanyak 3 orang (3%) menyatakan
21
Sangat Tidak Setuju, 19 orang (19%) menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 58 orang
(58%) menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 20 orang (20%) menyatakan
Sangat Setuju. Hal ini memperlihatkan bahwa unggahan konsumen menajdi alat
promosi yang dilakukan oleh pihak restoran dan berpengaruh pada konsumen
lainnya.
Tabel 4.14
Permintaan orang tua
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 7 7.0 7.0 7.0
Tidak Setuju 36 36.0 36.0 43.0
Setuju 45 45.0 45.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.14 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator permintaan orang tua sebanyak 7 orang (7%)
menyatakan Sangat Tidak Setuju, 36 orang (36%) menyatakan Tidak Setuju,
sebanyak 45 orang (45%) menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 12 orang (12%)
menyatakan Sangat Setuju. Hal ini memperlihatkan pengaruh dari orang tua yaitu
orang terdekat responden menjadi salah satu pendorong dalam memesan makanan
atau minuman melalui layanan antar daring.
Tabel 4.15
Permintaan pasangan atau anak - anak
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 9 9.0 9.0 9.0
Tidak Setuju 35 35.0 35.0 44.0
Setuju 42 42.0 42.0 86.0
22
Sangat Setuju 14 14.0 14.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.15 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator permintaan pasangan atau anak - anak
sebanyak 9 orang (9%) menyatakan Sangat Tidak Setuju, 35 orang (35%)
menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 42 orang (42%) menyatakan Setuju dan
sisanya sebanyak 14 orang (14%) menyatakan Sangat Setuju. Hal ini dapat
dinyatakan bahwa ada dorongan dari permintaan pasangan atau anak – anak namun
belum keseluruhan menyetujui hal tersebut tergantung dengan status pernikahan
responden.
Tabel 4.16
Peran dan status saya di keluarga, masyarakat dan pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 6 6.0 6.0 6.0
Tidak Setuju 44 44.0 44.0 50.0
Setuju 32 32.0 32.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.16 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator peran dan status saya di keluarga, masyarakat
dan pekerjaan sebanyak 6 orang (6%) menyatakan Sangat Tidak Setuju, 44 orang
(44%) menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 32 orang (32%) menyatakan Setuju dan
sisanya sebanyak 18 orang (18%) menyatakan Sangat Setuju. Hal ini memberikan
bukti bahwa peran dan status responden belum menjadi indikator yang pasti dalam
melakukan pembelian makanan atau minuman melalui layanan antar daring.
23
c. Faktor Pribadi
Pada faktor pribadi diawali dengan Saya membeli makanan atau
minuman melalui layanan pesan antar daring menyesuaikan dengan:
Tabel 4.17
Usia saya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Tidak Setuju 33 33.0 33.0 36.0
Setuju 44 44.0 44.0 80.0
Sangat Setuju 20 20.0 20.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.17 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator usia saya sebanyak 3 orang (3%) menyatakan
Sangat Tidak Setuju, 33 orang (33%) menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 44 orang
(44%) menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 20 orang (20%) menyatakan
Sangat Setuju. Hal ini memperlihatkan bahwa dalam memesan makanan atau
minuman para responden memperhatikan perihal usia mereka terkait dengan masa
pandemi COVID-19.
Tabel 4.18
Pekerjaan saya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4.0 4.0 4.0
Tidak Setuju 32 32.0 32.0 36.0
Setuju 50 50.0 50.0 86.0
Sangat Setuju 14 14.0 14.0 100.0
24
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.18 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator pekerjaan saya sebanyak 4 orang (4%)
menyatakan Sangat Tidak Setuju, 32 orang (32%) menyatakan Tidak Setuju,
sebanyak 50 orang (50%) menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 14 orang (14%)
menyatakan Sangat Setuju. Hal ini membuktikan bahwa pekerjaan sedikit tidaknya
memiliki dorongan dalam memesan makanan atau minuman melalui layanan antar
daring.
Tabel 4.19
Pendapatan yang dapat dibelanjakan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0
Setuju 66 66.0 66.0 78.0
Sangat Setuju 22 22.0 22.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.19 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator pendapatan yang dapat dibelanjakan sebanyak
12 orang (12%) menyatakan Tidak Setuju, 66 orang (66%) menyatakan Setuju dan
sisanya sebanyak 22 orang (22%) menyatakan Sangat Setuju. Hal ini menjadi
indikator bahwa responden membelanjakan berdasarkan pendapatan mereka.
Tabel 4.20
Tabungan yang saya miliki
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
25
Tidak Setuju 17 17.0 17.0 19.0
Setuju 62 62.0 62.0 81.0
Sangat Setuju 19 19.0 19.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.20 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator tabungan yang saya miliki sebanyak 2 orang
(2%) menyatakan Sangat Tidak Setuju, 17 orang (17%) menyatakan Tidak Setuju,
sebanyak 62 orang (62%) menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 19 orang (19%)
menyatakan Sangat Setuju. Hal ini memperjelas bahwa dalam memesan makanan
atau minuman responden memperhatikan tabungan yang mereka miliki terkait
dengan situasi yang terjadi pada saat itu karena semua bekerja di rumah.
Tabel.4.21
Pengeluaran sehari - hari
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 13 13.0 13.0 14.0
Setuju 54 54.0 54.0 68.0
Sangat Setuju 32 32.0 32.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.21 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator pengeluaran sehari - hari sebanyak 1 orang
(1%) menyatakan Sangat Tidak Setuju, 13 orang (13%) menyatakan Tidak Setuju,
sebanyak 54 orang (54%) menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 32 orang (32%)
menyatakan Sangat Setuju. Hal ini menjelaskan bahwa responden sangat
memperhatikan pengeluaran mereka sehari – hari dalam membeli makanan atau
minuman melalui layanan pesan antar.
26
Tabel 4.22
Gaya hidup yang saya miliki
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1.0 1.0 1.0
Tidak Setuju 29 29.0 29.0 30.0
Setuju 47 47.0 47.0 77.0
Sangat Setuju 23 23.0 23.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.22 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator gaya hidup yang saya miliki sebanyak 1 orang
(1%) menyatakan Sangat Tidak Setuju, 29 orang (29%) menyatakan Tidak Setuju,
sebanyak 47 orang (47%) menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 23 orang (23%)
menyatakan Sangat Setuju. Hal ini menjelaskan dalam memesan makanan atau
minuman melalui layanan antar terkait dengan gaya hidup yang dimiliki oleh
responden.
Tabel 4.23
Kepribadian dan konsep diri saya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Tidak Setuju 28 28.0 28.0 31.0
Setuju 57 57.0 57.0 88.0
Sangat Setuju 12 12.0 12.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.23 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator kepribadian dan konsep diri saya sebanyak 3
orang (3%) menyatakan Sangat Tidak Setuju, 28 orang (28%) menyatakan Tidak
27
Setuju, sebanyak 57 orang (57%) menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 12
orang (12%) menyatakan Sangat Setuju. Hal ini memeperlihatkan bahwa dalam
memesan makanan atau minuman melalui layanan antar daring terkait dengan
kepribadian dan konsep diri responden.
d. Faktor Psikologis
Pada faktor psikologis diawali dengan Saya membeli makanan atau
minuman melalui layanan pesan antar daring:
Tabel 4.24
Karena merasa lapar atau haus
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Tidak Setuju 12 12.0 12.0 12.0
Setuju 43 43.0 43.0 55.0
Sangat Setuju 45 45.0 45.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.24 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator karena merasa lapar atau haus sebanyak 12
orang (12%) menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 43 orang (43%) menyatakan
Setuju dan sisanya sebanyak 45 orang (45%) menyatakan Sangat Setuju. Hal ini
memberikan penjelasan bahwa kebanyakan responden memesan makanan atau
minuman melalui layanan antar daring karena mereka merasa lapar atau haus.
Tabel 4.25
Setelah melihat pesan atau iklan yang tercantum pada lini masa
(timeline) aplikasi
28
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 19 19.0 19.0 21.0
Setuju 58 58.0 58.0 79.0
Sangat Setuju 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.25 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator setelah melihat pesan atau iklan yang
tercantum pada lini masa (timeline) aplikasi sebanyak 2 orang (2%) menyatakan
Sangat Tidak Setuju, 19 orang (19%) menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 58 orang
(58%) menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 21 orang (21%) menyatakan
Sangat Setuju. Hal ini menyatakan bahwa pesan atau iklan yang tercantum pada lini
masa aplikasi memiliki pengaruh untuk memesan makanan atau minuman melalui
layanan antar daring.
Tabel 4.26
Karena rasa puas setelah melakukan pembelian sebelumnya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3.0 3.0 3.0
Tidak Setuju 11 11.0 11.0 14.0
Setuju 61 61.0 61.0 75.0
Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.26 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator karena rasa puas setelah melakukan pembelian
sebelumnya sebanyak 3 orang (3%) menyatakan Sangat Tidak Setuju, 11 orang
29
(11%) menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 61 orang (61%) menyatakan Setuju dan
sisanya sebanyak 25 orang (25%) menyatakan Sangat Setuju. Hal ini dapat
dinyatakan bahwa responden akan membeli lagi karena adanya rasa puas.
Tabel 4.27
Secara berulang (membeli kembali produk yang sama)
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 20 20.0 20.0 22.0
Setuju 53 53.0 53.0 75.0
Sangat Setuju 25 25.0 25.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Dapat dilihat pada tabel 4.27 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator secara berulang (membeli kembali produk yang
sama) sebanyak 2 orang (2%) menyatakan Sangat Tidak Setuju, 20 orang (20%)
menyatakan Tidak Setuju, sebanyak 53 orang (53%) menyatakan Setuju dan
sisanya sebanyak 25 orang (25%) menyatakan Sangat Setuju. Hal ini membuktikan
bahwa responden membeli secara berulang atau membeli Kembali produk yang
sama.
Tabel 4.28
Di restoran yang sama
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2.0 2.0 2.0
Tidak Setuju 23 23.0 23.0 25.0
Setuju 57 57.0 57.0 82.0
Sangat Setuju 18 18.0 18.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
30
Dapat dilihat pada tabel 4.28 dari 100 orang (100%) responden memberikan
penilaian pada pernyataan indikator di restoran yang sama sebanyak 2 orang (2%)
menyatakan Sangat Tidak Setuju, 23 orang (23%) menyatakan Tidak Setuju,
sebanyak 57 orang (57%) menyatakan Setuju dan sisanya sebanyak 18 orang (18%)
menyatakan Sangat Setuju. Hal ini membuktikan bahwa responden melakukan
pembelian di restoran yang sama.
2. Uji Validitas
Tabel 4.29
Uji Validitas
Indikator r hitung r tabel Keterangan
1 0,578 0,195 Valid
2 0,476 0,195 Valid
3 0,509 0,195 Valid
4 0,472 0,195 Valid
5 0,554 0,195 Valid
6 0,447 0,195 Valid
7 0,450 0,195 Valid
8 0,616 0,195 Valid
9 0,594 0,195 Valid
10 0,514 0,195 Valid
11 0,574 0,195 Valid
12 0,643 0,195 Valid
13 0,651 0,195 Valid
14 0,571 0,195 Valid
15 0,649 0,195 Valid
16 0,557 0,195 Valid
17 0,443 0,195 Valid
18 0,501 0,195 Valid
19 0,603 0,195 Valid
20 0,568 0,195 Valid
21 0,621 0,195 Valid
31
Bedasarkan tabel 4.29 hasil dari uji validitas dinyatakan semua indicator
yang digunakan dalam penelitian ini dinyatakan valid dikarenakan rhitung
lebih besar dari rtabel sebesar 0,195.
3. Uji Reliabilitas
Tabel 4.30
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.884 21
Dapat dilihat pada table 4.30 pada hasil uji reliabilitas dinyatakan
perangkat reliabel dengan nilai 0,884 dimana hasil tersebut melebihi
0,800 yang dinyatakan seluruh item reliabel dan seluruh tes secara
konsisten memiliki reliabilitas yang kuat.
4. Nilai rata – rata variable
Setelah dilakukan pengitungan nilai rata – rata didapatkan hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.31
Nilai Rata – rata Indikator
Sub Variabel Indikator Nilai Rata -
rata
Budaya
Mengikuti peraturan yang diterapkan
oleh pemerintah dengan penerapan
PSBB
3,29
Perubahan dalam pembelian yang
mengharuskan melalui pesan antar 3,10
32
Jangkauan area pengantaran yang
memadai (dapat dijangkau oleh layanan
pesan antar daring)
3,22
Memiliki minat dan perilaku yang
serupa dengan konsumen lainnya 3,08
Sosial
Pengaruh keluarga, teman, tetangga dan
teman sejawat 2,66
Melihat unggahan konsumen lainnya
membeli produk tersebut melalui alat
promosi restoran
2,95
Permintaan orang tua 2,62
Permintaan pasangan atau anak - anak 2,61
Peran dan status saya di keluarga,
masyarakat dan pekerjaan 2,62
Pribadi
Usia saya 2,81
Pekerjaan saya 2,74
Pendapatan yang dapat dibelanjakan 3,10
Tabungan yang saya miliki 2,98
Pengeluaran sehari - hari 3,17
Gaya hidup yang saya miliki 2,92
Kepribadian dan konsep diri saya 2,78
Psikologi
Karena merasa lapar atau haus 3,33
Setelah melihat pesan atau iklan yang
tercantum pada lini masa (timeline)
aplikasi
2,98
Karena rasa puas setelah melakukan
pembelian sebelumnya 3,08
Secara berulang (membeli kembali
produk yang sama) 3,01
Di restoran yang sama 2,91
Dapat dilihat pada tabel 4.31 hasil nilai rata – rata indikator didapatkan
hasil sebagai berikut:
a. Faktor Budaya
Didapatkan hasil pada indikator mengikuti peraturan yang diterapkan
oleh pemerintah dengan penerapan PSBB dengan nilai rata – rata 3,29
33
yang berarti Sangat Baik, perubahan dalam pembelian yang
mengharuskan melalui pesan antar dengan nilai rata – rata 3,10 yang
berarti Baik, jangkauan area pengantaran yang memadai (dapat
dijangkau oleh layanan pesan antar daring) dengan nilai rata – rata 3,22
yang berarti Baik dan memiliki minat dan perilaku yang serupa dengan
konsumen lainnya dengan nilai rata – rata 3,08 berarti Baik. Dengan
hasil tersebut hasil rata – rata 3,29 merupakan hasil nilai rata – rata
tertinggi dalam factor budaya maka dapat di nyatakan bahwa konsumen
mengikuti peraturan yang diterapkan oleh pemerintah dengan
penerapan PSBB dan mengharuskan mengganti budaya makan
ditempat menjadi budaya memesan melalui layanan pesan antar daring.
b. Faktor Sosial
Didapatkan hasil pada indicator pengaruh keluarga, teman, tetangga
dan teman sejawat dengan nilai rata – rata 2,66 yang berarti Baik,
melihat unggahan konsumen lainnya membeli produk tersebut melalui
alat promosi restoran dengan nilai rata – rata 2,95 yang berarti Baik,
permintaan orang tua dengan nilai rata – rata 2,62 yang berarti Baik,
permintaan pasangan atau anak – anak dengan nilai rata – rata 2,61
berarti Baik, dan peran status saya dikeluarga, masyarakat dan
pekerjaan dengan nilai rata – rata 2,62 yang berarti Baik. Hal ini dapat
dinyatakan dari factor social responden lebih memperhatikan unggahan
konsumen lain melalui alat promosi restoran.
c. Faktor Pribadi
34
Didapatkan hasil pada indicator usia saya dengan nilai rata – rata 2,81
yang berarti Baik, pekerjaan saya dengan nilai rata – rata 2,74 yang
berarti Baik, pendapatan yang dapat dibelanjakan dengan nilai rata –
rata 3,10 yang berarti Baik, tabungan yang saya miliki dengan nilai rata
– rata 2,98 berarti Baik, pengeluaran sehari – hari dengan nilai rata –
rata 3,17 berarti Baik dan gaya hidup yang saya miliki dengan nilai rata
– rata 2,92 berarti Baik. Hal ini dapat dinyatakan bahwa responden
lebih cenderung mengeluarkan uang sesuai dengan pengeluaran sehari
– hari untuk memesan makanan atau minuman melalui layanan pesan
antar.
d. Faktor Psikologi
Didapatkan hasil pada indicator karena merasa lapar dan haus dengan
nilai rata – rata 3,33 berarti Sangat Baik, setelah melihat pesan atau
iklan yang tercantum pada lini masa (timeline) aplikasi dengan nilai
rata – rata 2,98 berarti Baik, karena rasa puas setelah melakukan
pembelian sebelumnya dengan nilai rata – rata 3,08 berarti Baik, secara
berulang (membeli kembali produk yang sama) dengan nilai rata – rata
3,01 berarti Baik dan di restoran yang sama dengan nilai rata – rata 2,91
berarti Baik. Hal ini dapat dinyatakan bahwa responden lebih merasa
lapar dan haus dalam memesan makanan atau minuman melalui
layanan antar daring.
Tabel 4.32
Rekapitulasi Nilai Rata – rata Sub Variabel
35
Sub Variabel Rata - rata
Faktor Budaya 3,17
Faktor Sosial 2,69
Faktor Pribadi 2,93
Faktor Psikologi 3,06
TOTAL 2,96
Dapat dilihat dari hasil rekapitulasi rata – rata sub variable pada table 4.32
bahwa Faktor Budaya mendapat hasil rata – rata 3,17 yang berarti Baik,
Faktor Sosial mendapatkan nilai rata – rata 2,69 yang berarti Baik, Faktor
Pribadi mendapatkan nilai rata – rata 2,93 berarti Baik, Faktor Psikologi
dengan nilai rata – rata 3,06 berarti Baik dan secara keseluruhan Perilaku
Konsumen mendapatkan nilai rata – rata 2,96 berarti Baik. Dari hasil nilai
rata – rata tersebut dapat dinyatakan bahwa factor yang memiliki kontribusi
secara langsung dalam perilaku konsumen adalah Faktor Budaya dengan
indicator mengikuti peraturan yang diterapkan oleh pemerintah dengan
penerapan PSBB. Artinya konsumen secara tidak langsung merubah budaya
mereka dari awalnya adalah memesan makanan atau minuman langsung ke
restoran atau produk kuliner lainnya namun dengan adanya penerapan
peraturan PSBB akhirnya mereka lebih memilih mengikuti aturan yang
ditetapkan pemerintah. Faktor yang tidak berkontribusi secara langsung yaitu
Faktor Sosial dengan indicator permintaan pasangan atau anak – anak arti nya
tidak ada dorongan yang berasal dari pasangan atau anak – anak dalam
melakukan pesan layanan antar daring.
36
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dalam penelitian ini yaitu:
1 Faktor yang memiliki kontribusi secara langsung dalam perilaku konsumen
layanan antar daring yaitu factor budaya dengan indicator mengikuti peraturan
yang diterapkan oleh pemerintah dengan penerapan PSBB. Artinya konsumen
secara tidak langsung merubah budaya mereka dari awalnya adalah memesan
makanan atau minuman langsung ke restoran atau produk kuliner lainnya
namun dengan adanya penerapan peraturan PSBB akhirnya mereka lebih
memilih mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah.
2 Secara keseluruhan Perilaku Konsumen Layanan Antar Daring di Cengkareng
mendapatkan hasil Baik artinya layanan antar daring masih menjadi pilihan
dalam memesan makanan atau minuman dalam masa Penerapan Pembatasan
Sosial Berskala Besar.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan dalam penelitian ini yaitu:
1 Dalam memesan makanan atau minuman melalui layanan antar daring
konsumen tidak tergantung pada permintaan orang tua, permintaan pasangan
atau anak – anak dan tidak tergantung pada peran dan status di keluarga,
37
masyarakat serta pekerjaan. Disarankan untuk tetap melakukan promosi melalui
alat promosi restoran agar konsumen tertarik untuk memesan.
2 Dalam memesan makanan atau minuman melalui layanan antar daring
konsumen tidak tergantung pada usia dan pekerjaan.
38
DAFTAR PUSTAKA
Afriantoni, E. (2019). Analisis Perilaku, Kepuasan dan Loyalitas Konsumen Dalam
Membeli Produk Kosmetik Merek Batrisyia Herbal (Studi Kasus pada
Masyarakat Dusun Sido Dadi Desa Terentang Baru). Jurnal Ilmiah
Pendidikan Biologi, 1-12.
Andrews, S. (2008). Food & Beverage Management. New Delhi: McGraw Hill
Publishing.
Febriani, N. S., & Dewi, W. W. (2019). Perilaku Konsumen di Era Digital (Beserta
Studi Kasus). Malang: UB Press.
Firmansyah, M. A. (2018). Perilaku Konsumen (Sikap dan Pemasaran).
Yogyakarta: Deepublish Publisher.
Indrasari, M. (2019). Pemasaran dan Kepuasan Pelanggan. Surabaya: Unitomo
Press.
Kye Sung Chon, T. M. (2010). Welcome to Hospitality: an introduction. New York:
Clifton Park.
Regina S. Baraban, J. F. (2010). Successful Restaurant Design. New Jersey: John
Wiley & Sons, Inc.
Setiadi, N. J. (2013). Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada Motif,
Tujuan, dan Keinginan Konsumen. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Siregar, S. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi dengan
Perbandingan Perhitungan Manual & SPSS. Jakarta: Kencana.
Sugiarto, Hendratono, T., & Sudibyo, D. (2015). Metodologi Penelitian Hospitaliti
& Pariwisata. Tangerang: Matana Publishing Utama.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D. Bandung:
Alfabeta.
Umar, H. (2005). Riset Sumber Daya Manusia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
39
LAMPIRAN
KUESIONER PENELITIAN
Kepada Yth
Para Responden
Di Cengkareng
Kami tim peneliti dari Sekolah Tinggi Pariwisata Trisakti sedang
melaksanakan penelitian dengan judul “Perilaku Konsumen Layanan Antar
Daring Pada Masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Cengkareng
DKI Jakarta.” Sehubungan dengan itu perkenankan kami meminta kesediaan
waktu Bapak/Ibu/Saudara/i mengisi kuesioner di bawah ini, Jawaban agar
disesuaikan dengan keadaan pada waktu pemberlakuan PSBB DKI Jakarta,
dimana sebagian besar restoran menerapkan peraturan tidak boleh makan di
tempat atau makan direstoran secara langsung sehingga mengharuskan
konsumen untuk melakukan pemesanan dengan fasilitas layanan pesan antar
secara daring (online).
Adapun penilaian yang dapat diberikan pada setiap pernyataan adalah:
Sangat Setuju (SS) = 4
Setuju (S) = 3
Tidak Setuju (TS) = 2
Sangat Tidak Setuju (STS) = 1
Semakin besar nilainya menyatakan hasil yang positif begitu sebaliknya.
Data Demografi Responden
1. Jenis Kelamin = a. Pria b. Wanita
2. Usia = a. ≤ 17th
b. 18th – 25th
c. 26th – 42th
d. 43th – 55th
e. ≥ 56th
3. Pendidikan Terakhir = a. SMP
b. SMA/SMK
c. Diploma 3
40
d. Diploma 4/S1
e. S2
f. S3
4. Pekerjaan = a. Pelajar
b. Mahasiswa
c. Wiraswasta
d. Karyawan Swasta
e. PNS
f. Profesional
5. Jumlah Keluarga = ………
6. Kelurahan = a. Kedaung Kali Angke
b. Kapuk
c. Cengkareng Barat
d. Cengkareng Timur
e. Rawa Buaya
f. Duri Kosambi
7. Layanan Pesan Antar Daring Yang Sering Digunakan = a. Gojek (GoFood)
b.Grab (GrabFood)
PERNYATAAN
NO PERNYATAAN STS TS S SS
FAKTOR BUDAYA
Saya membeli makanan atau minuman melalui layanan
pesan antar daring karena:
1 mengikuti peraturan yang diterapkan oleh
pemerintah dengan penerapan PSBB
1 2 3 4
2 perubahan dalam pembelian yang mengharuskan
melalui pesan antar
1 2 3 4
3 jangkauan area pengantaran yang memadai (dapat
dijangkau oleh layanan pesan antar daring)
1 2 3 4
4 memiliki minat dan perilaku yang serupa dengan
konsumen lainnya
1 2 3 4
FAKTOR SOSIAL
Saya membeli makanan atau minuman melalui layanan
pesan antar daring karena:
5 pengaruh keluarga, teman, tetangga dan teman
sejawat
1 2 3 4
6 melihat unggahan konsumen lainnya membeli
produk tersebut melalui alat promosi restoran
1 2 3 4
41
7 permintaan orang tua 1 2 3 4
8 permintaan pasangan atau anak - anak 1 2 3 4
9 peran dan status saya di keluarga, masyarakat dan
pekerjaan
1 2 3 4
FAKTOR PRIBADI
Saya membeli makanan atau minuman melalui layanan
pesan antar daring menyesuaikan dengan:
10 usia saya 1 2 3 4
11 pekerjaan saya 1 2 3 4
12 pendapatan yang dapat dibelanjakan 1 2 3 4
13 tabungan yang saya miliki 1 2 3 4
14 pengeluaran sehari - hari 1 2 3 4
15 gaya hidup yang saya miliki 1 2 3 4
16 kepribadian dan konsep diri saya 1 2 3 4
FAKTOR PSIKOLOGIS
Saya membeli makanan atau minuman melalui layanan
pesan antar daring:
17 karena merasa lapar atau haus 1 2 3 4
18 setelah melihat pesan atau iklan yang tercantum
pada lini masa aplikasi
1 2 3 4
19 karena rasa puas setelah melakukan pembelian
sebelumnya
1 2 3 4
20 secara berulang (membeli kembali produk yang
sama)
1 2 3 4
21 di restoran yang sama 1 2 3 4
42