selamat datang peserta praktek kerja · pdf filepublik bpom kesehatan kualitas hidup ......
TRANSCRIPT
SELAMAT DATANG PESERTA PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
(PKPA)
www.pom.go.id
Jakarta, 4 September 2017
KULIAH UMUM
KEPALA BIRO UMUMBADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
Disampaikan Oleh :Kepala Bagian Pengembangan Pegawai
Visi Pembangunan 2005-2025: Indonesia yang Mandiri, Maju, Adil dan Makmur
RPJM 3: Pembangunan Keunggulan Kompetitif DayaSaing Perekonomian yang berbasis:1. SDA yang tersedia2. SDM yang berkualitas3. Kemampuan Iptek
5
PERUBAHAN LINGKUNGAN STRATEGIS?
KONDISI YANG DIHARAPKAN?
KONDISI SAAT INI
Perubahan globalHarapan masyarakat dan suprastrukturKomitmen Indonesia Lembaga dunia yang berpengaruh
Perubahan Lingkungan Strategis danKondisi yang Diharapkan
TANTANGAN DAN PERAN STRATEGIS PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN
FragmentasiKelembagaan,
Perizinan, Regulasi
PengawasanPusat dan
Daerah
Koordinasi Lintas Sektor
Keterbatasan Sumber Daya
Luasnya Cakupan Wilayah
Pengawasan
Pertumbuhan Pelaku Usaha
Produksi Distribusi
GlobalisasiPenyelundup
an Produk Ilegal
Pengawasan Obat dan Makanan
Ketahanan Nasional
&Kejahatan
Kemanusiaan
Peningkatan
Efektivitas
Pengawasan
Obat dan
Makanan,
Serta
Peningkatan
Kualitas
Layanan
Publik BPOM
Kesehatan
Kualitas hidup manusia Indonesia, JKN, desentralisasi & Otda, SDG’s status gizi nasional,pergeseran pola penyakit
Sosial/Kemanusiaan
Kualitas generasi penerus bangsa, bonus demografi, peningkatan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan pemerintah bidang kesehatan
Ekonomi
Pemasukan negara dari pajak, distorsi pasar akibat peredaran produk ilegal, penyelundupan OM Ilegal
KeamananPotensi gangguan kamtibmas (penyalahgunaan obat keras), bioterorism
Multisektor Pengawasan Obat dan Makanan
Keamanan Pangan
Produsen Distributor KonsumenFarmingSystem
Kementan Pelaku
UsahaKemendag
Kemenperind
Masyarakat
YLKI
Kemenkes
BappenasKemenkeu KemenPAN RB
BNN
AsosiasiPemda
BPKDPR
Keamanan Obat, OT, Kosmetik, dan
Suplemen Kesehatan
Pengawasan Obat dan MakananPerguruan
Tinggi
LSM
Media
Kemendagri BPSBKKB
N
Kemenkop
UKM
Kemen PMK
KemenKominfo
Kemen PPA
KemenKum HAM
Kejaksaan
Kepolisian
BPJS
BSN8
Negara hadir dalam melindungi masyarakat dari kejahatanobat dan makanan yang merupakan kejahatankemanusiaan.
Membangun Indonesia dari pinggiran denganmenghadirkan BPOM di titik-titik potensi pelanggaran yang selama ini belum tersentuh.
PERAN BPOM SESUAI NAWACITA
1
2
KEJAHATAN KEMANUSIAAN DI BIDANG OBAT DAN MAKANAN
PELABUHAN
RESMI
FTZFREE TRADE
ZONE
PELABUHAN
RAKYAT / JALUR ILEGAL
DAERAH
PERBATASAN
BORDER
• DOKUMEN PALSU, MENGGANTI HS CODE
• MENYISIPKAN
PRODUK ILEGAL
✓ PENGUATAN KEWENANGAN PENGAWASAN DI WILAYAH
KEPABEANAN
✓PENGUATAN KOMPETENSI SDM BPOM ✓ROAD MAP / PROGRAM NYATA SEBAGAI TINDAK LANJUT
MOU✓PENGUATAN SANKSI (BLACK LIST IMPORTIR)✓KOORDINASI SOLID 4 INSTITUSI CIQ (CUSTOMS, IMMIGRATION, QUARANTINE) DAN BPOM DI SEMUA
TINGKAT
✓PERKUATAN KERJASAMA DENGAN INSPEKTUR NEGARA LAIN
(NEGARA TETANGGA ATAU NEGARA EKSPORTIR
✓PENGADAAN SARANA PRASARANA UNTUK PENGUATAN
PENGAWASAN ANTAR PULAU/DAERAH, TERMASUK
PENYEDIAAN GUDANG BARANG BUKTI
PEMASUKAN PRODUK
ILEGAL MELALUI
PELABUHAN RAKYAT
YANG MINIM
PENGAWASAN
• PEMANFAATAN
KARTU LINTAS BATAS
• KEBERPIHAKAN
MASYARAKAT DI
DAERAH PINGGIRAN
• PENGADAAN
KEBUTUHAN SEHARI-HARI
• PERTUMBUHAN
EKONOMI
PENGADAAN
KEBUTUHAN SEHARI-HARI NAMUN DIJUAL
DI LUAR KAWASAN
✓ PERSAMAAN PERSEPSI STATUS PRODUK (TANPA IZIN EDAR
VS NON PAJAK )✓KESEPAKATAN ZONASI RING 1 TANPA
MENGENYAMPINGKAN PERLINDUNGAN KESEHATAN
MASYARAKAT
✓PEMBENTUKAN BADAN POM KABUPATEN/KOTA DISEKITAR
PERBATASAN
✓PERKUATAN SARANA DAN PRASARAN SERTA SDM✓PERKUATAN PERAN BADAN POM PADA SISTEM BNPP✓BERTAMBAH SINERGISME ANTAR K/L
✓ PENGUATAN MEKANISME KOMUNIKASI DAN SHARING
INFORMASI DENGAN INSTANSI TERKAIT, SEHINGGA PRODUK
ILEGAL DAPAT DIRESPON DENGAN CEPAT SEBELUM MASUK
PEREDARAN
✓ MENINGKATKAN INTELEGEN DI PINTU MASUK DAN
PERDAGANGAN LINTAS BATAS SERTA PENGAWASAN ANTAR
PULAU (PEMANTAUAN, INFORMAN, PENYEDIAAN SARPRAS)✓ PENGUATAN DAN PENGEMBANGAN JEJARING PUSAT DAN
DAERAH DALAM PENGAWASAN PANGAN DENGAN LINTAS
SEKTOR TERUTAMA DI TITIK MASUK (BEA CUKAI) DAN
TEMPAT-TEMPAT YANG DICURIGAI (DENGAN POLISI)✓PENGAWASAN BERSAMA, ROAD MAP SEBAGAI TINDAK
LANJUT MOU
✓ PEMBAHASAN BERSAMA TENTANG FTZ (BATAM) MOU ?✓PENGUATAN KELEMBAGAAN BPOM UNTUK
PENGAWASAN ANTAR PULAU/ DAERAH
JALUR MODUS
STRATEGI
SUPPLY
1. PELUANG
BISNIS
2. TUNTUTAN
EKONOMI/ KEBUTUHAN
MASYARAKAT
3. KETIDAKTAHUA
N/AWARENESS
4. SANKSI TIDAK
MENIMBULKAN
EFEK JERA
5. PRODUK
KOMPETITIF
6. PERSAMAAN
PRESEPSI
ILEGAL
DEMAND
FAKTOR
PENDORONG
PENYUSUNAN
1. PERPES ORG
2. UNDANG-UNDANG
PENGAWASAN
OBAT & MAKANAN (UU POM) :- KELEMBAGAAN
- KEWENANGAN
- SUMBER DAYA
MANUSIA
ONLINE
LEGAL
ILEGAL
Obat dan Makanan amanmeningkatkan kesehatanmasyarakat dan daya saingbangsa
1. Meningkatkan sistem pengawasanObat dan Makanan berbasis risikountuk melindungi masyarakat
2. Mendorong kemandirian pelakuusaha dalam memberikan jaminankeamanan Obat dan Makanan sertamemperkuat kemitraan denganpemangku kepentingan
3. Meningkatkan kapasitas kelembagaanBPOM
1. Meningkatnya jaminan Obat danMakanan aman, bermanfaat,dan bermutu dalam rangkameningkatkan kesehatanmasyarakat
2. Meningkatnya daya saing Obatdan Makanan di pasar lokal danglobal dengan menjamin mutudan mendukung inovasi
VISI
MISI
TUJUAN
VISI, MISI, TUJUAN BPOM 2015-2019
Kedudukan
✓ Badan POM sbg Lembaga Pemerintah
Non Kementerian yang
menyelenggarakan urusan
pemerintahan di bidang pengawasan
obat dan makanan.
✓ BPOM berada di bawah & bertanggung
jawab kepada Presiden melalui Menteri
Kesehatan.
PERPRES NO. 80 TAHUN 2017
TENTANG
BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN
Tupoksi1. Pengaturan, regulasi, dan standardisasi;
2. Lisensi dan Sertifikasi industri di bidang obat danmakanan berdasarkan Cara Pembuatan yang Baik
3. Evaluasi produk sebelum diizinkan beredar dalam rangka registrasi produk (Nomor Izin Edar);
4. Post marketing control termasuk sampling danpengujian laboratorium, pemeriksaan saranapembuatan , penyaluran, dan penyerahan, sertapenegakan hukum;
5. Pre-audit dan pasca-audit promosi dan iklanproduk;
6. Riset terhadap pelaksanaan kebijakanpengawasan obat dan makanan; dan
7. Komunikasi, informasi dan edukasi masyarakatuntuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuanterhadap keamanan, khasiat/kemanfaatan danmutu produk.
SASARAN STRATEGIS
1. Menguatnya Sistem Pengawasan Obat dan Makanan(Regulatory System)
2. Meningkatnya kemandirian pelaku usaha, kemitraan denganpemangku kepentingan, dan partisipasi masyarakat
3. Meningkatnya Kualitas Kapasitas Kelembagaan BPOM
SASARAN STRATEGIS BPOM 2015-2019
DinamikaPeredaran Obat
dan Makanan
Tantangan & IsuStrategis
Sasaran & Target Pengawasan Obat
dan Makanan
Penguatan kapasitaskelembagaan pengawasan OM
melalui penataan struktur yang kaya dengan fungsi, proses bisnisyang tertata dan efektif, budayakerja yang sesuai dengan nilaiorganisasi serta pengelolaansumber daya yang efektif dan
efisien.
Penguatan SistemPengawasan OM berbasis risiko
untuk melindungimasyarakat
Peningkatan pembinaan danbimbingan dalam rangka mendorong
kemandirian pelaku usaha dalammemberikan jaminan keamanan dandaya saing produk Obat dan Makanan
Arah Kebijakan BPOM
41 2
Arah Kebijakan BPOM
Peningkatan Kerjasama, KIE publik melalui kemitraanpemangku kepentingan dan
partisipasi masyarakat dalampengawasan Obat dan Makanan
3
Peraturan Presiden No. 80 Tahun 2017 Tentang Badan Pengawas Obat dan Makanan.
Instruksi Presiden No. 3 Tahun 2017 Tentang Peningkatan Efektifitas Pengawasan Obat dan Makanan.
PERKUATAN REGULASI DAN KELEMBAGAAN PENGAWASAN OBAT DAN MAKANAN TAHUN 2017
1
2
Meningkatkan Daya Saing Industri Farmasi Melalui Pendampingan di dalam Pemenuhan Standar
Peningkatan Pelayanan Publik Melalui Debirokratisasi dan Deregulasi
DUKUNGAN BPOM TERHADAP INSTRUKSI PRESIDEN NO. 6 TAHUN 2016 TENTANG PERCEPATAN PENGEMBANGAN INDUSTRI FARMASI DAN ALAT KESEHATAN
1
2
KEPALA BPOM
INSPEKTORAT
SEKRETARIAT UTAMA •Biro Perencanaan dan Keuangan
•Biro Kerja Sama Luar Negeri
•Biro Hukum dan Humas
•Biro Umum
Unit Pelaksana Teknis(Balai Besar dan Balai POM)
DEPUTI IBidang Pengawasan Produk
Terapetik dan NAPZA
• Dit. Penilaian Obat dan Produk
Biologi
• Dit. Standardisasi Produk
Terapetik dan PKRT
• Dit. Pengawasan Produksi
Produk Terapetik dan PKRT
• Dit. Pengawasan Distribusi
Produk Terapetik dan PKRT
• Dit. Pengawasan NAPZA
Pusat Informasi
Obat dan
Makanan
Pusat Riset
Obat dan
Makanan
Pusat
Penyidikan Obat
dan Makanan
Pusat Pengujian
Obat dan
Makanan
Nasional
DEPUTI IIBidang Pengawasan Obat
Tradisional, Kosmetik dan Produk
Komplemen
• Dit. Penilaian OT, Suplemen
Makanan dan Kosmetik
• Dit. Standardisasi OT, Kosmetik
dan Produk Komplemen.
• Dit. Inspeksi dan Sertifikasi OT,
Kosmetik dan Produk
Komplemen.
• Dit. Obat Asli Indonesia
DEPUTI IIIBidang Pengawasan Keamanan
Pangan dan Bahan Berbahaya
• Dit. Penilaian Keamanan
Pangan
• Dit. Standardisasi Produk
Pangan
• Dit. Inspeksi dan Sertifikasi
Produk Pangan
• Dit. Surveilans dan
Penyuluhan Keamanan Pangan
• Dit Pengawasan Produk dan
Bahan Berbahaya
STRUKTUR ORGANISASI SAAT INI
Perpres No.80 Tahun 2017 tentang Badan POM.
Badan POM berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden.
DeputiBidang Was.
Obat, Narkotika,
Psikotropika, Prekursor,
dan ZatAdiktif.
Kepala
SekretarisUtama.
DeputiBidang
Was. OT, SuplemenKesehatan,
danKosmetik.
DeputiBidangWas.
PanganOlahan.
DeputiBidang
Penindakan.
InspektoratUtama.
• Pusat sebagai unsur pendukung.• UPT untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan / atau tugas teknis
penunjang.
BUDAYA ORGANISASI BADAN POM
Integritas.
Menegakkan profesionalisme denganintegritas, objektivitas, ketekunan, dankomitmen yang tinggi.
Profesional.
Kredibilitas.
Konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalammenjunjung tinggi nilai-nilai luhurkeyakinan.
Dapat dipercaya dan diakui olehmasyarakat luas, nasional, daninternasional.
KerjasamaTim.
Mengutamakan keterbukaan, saling percaya, dan komunikasiyang baik.
Mampu melakukan pembaruan daninovasi-inovasi sesuai denganperkembangan ilmu pengetahuan danteknologi terkini.
Inovatif.Responsif / Cepat
Tanggap.Antisipatif dan responsif dalammengatasi masalah.
Inpres No.3 Tahun 2017 tentang PeningkatanEfektivitas Pengawasan Obat dan Makanan.
11 K/L/
Pemda.
1. Menyusun dan menyempurnakan regulasi terkaitWas. OM sesuai dengan tugas dan fungsinya.
2. Melakukan sinergi dalam menyusun danmenyempurnakan tata kelola dan bisnis prosesWas. OM.
3. Mengembangkan sistem Was. OM.4. Menyusun pedoman untuk peningkatan efektivitas
Was. OM.5. Melakukan pemberian bimbingan teknis dan
supervisi di bidang Was. OM.6. Mengkoordinasikan pelaksanaan Was. OM dengan
instansi terkait.
Badan POM.
SAMARINDA
KUPANG
MATARAM
UNIT PELAKSANA TEKNIS
BPOM
BANDA ACEH
PEKAN BARUPADANG
JAMBI
BENGKULU
LAMPUNG
PONTIANAK
PALANGKA
RAYA
SERANG
BANJARMASIN
YOGYAKARTA
KENDARI
PALU
MANADO
AMBON
JAYAPURA
GORONTALOBATAM
PANGKAL
PINANG
MEDAN
PALEMBANG
JAKARTA
MAKASAR
DENPASAR
SEMARANG
SURABAYABANDUNG
MANOKWARI
SOFIFI
MAMUJU
TANJUNG SELOR
Unit Pelaksana Teknis di 33 Provinsi
Ruang Lingkup Pengawasan
0 Pre market
0 Penyusunan dan Penetapan Standar
0 Penilaian Produk Sebelum Beredar
0 Lisensi dan Sertifikasi
0 Post Market
0 Sampling dan Pengujian
0 Inspeksi/Pemeriksaan Sarana
0 Penegakan Hukum (penyidikan dan penindakan)
0 Pemberdayaan Masyarakat KIE community empowerment induce voluntary compliance
OBYEK PENGAWASAN
OBAT & MAKANAN
1. Apoteker
2. Tenaga Teknis
Kefarmasian
• Sarjana Farmasi
• Ahli Madya Farmasi
• Analis Farmasi
• Asisten Apoteker
1. Pembuatan
2. Penyaluran
3. Pelayanan
1. Produk Terapetik
2. Obat Tradisional
3. Kosmetik
4. Suplemen
Kesehatan
5. Pangan Olahan
6. Rokok
Obyek Pengawasan
1• Produk Terapetik (Obat, termasuk Narkotika, Psikotropika, dan Zat
Adiktif)
2• Obat Tradisional
3• Kosmetika
4• Suplemen Kesehatan
5• Pangan Olahan
6• Rokok
PRODUK BERKUALITAS
MASYARAKAT
PEMERINTAH
PRODUSEN
• SISTIM PENGAWASAN INTERNAL OLEH PRODUSEN MELALUI PELAKSANAAN CARA PEMBUATAN YG BAIK (GMP) AGAR SETIAP BENTUK PENYIMPANGAN DR STANDAR MUTU DPT DIDETEKSI SEJAK AWAL
• SCR HUKUM PRODUSEN BERTANGGUNG JAWAB ATAS MUTU DAN KEAMANAN PRODUK
• PENYIMPANGAN & PELANGGARAN SANKSI ADM ATAU PRO-JUSTITIA
SISTEM PENGAWASAN OBAT & MAKANAN (SISPOM)
PUBLIC WARNING
MASYARAKAT
PEMERINTAH
PRODUSEN
• STANDARDISASI
• JARINGAN NASIONAL
LINTAS PROPINSI
• GLOBAL QUALITY
CONTROL NETWORK
• AUDIT KOMPREHENSIF
HULU - HILIR
• SATU LINI KOMANDO
• RECALLING CEPAT &
TEPAT
• KOMUNIKASI, INFORMASI
& EDUKASI
SISTEM PENGAWASAN OBAT & MAKANAN (SISPOM)
PENINGKATAN KESADARAN
PENINGKATKAN PENGET. TTG KUALITAS PRODUK & CARA PENGGUN. PRODUK YG RASIONAL
PENGAWASAN SENDIRI OLEH MASYRAKAT KRN PD AKHIR-NYA MASYARKAT YG MENGAMBIL KEPUTUSAN MEMBELI DAN MENGGUNAKAN SUATU PRODUK
MASYARAKAT DAPAT MELINDUNGI DIRINYA SENDIRI
MENDORONG PRODUSEN UTK EKSTRA HATI-HATI DLM MENJAGA KUALITAS
KOMUNIKASI, INFORMASI & EDUKASI
MASYARAKAT
PEMERINTAH
PRODUSEN
SISTEM PENGAWASAN OBAT & MAKANAN (SISPOM)
Profil SDM Badan POM(Per Agustus 2017)
Jumlah Pegawai Badan POM per Agustus 2017 = 3.760 orang.
RincianJenis
Pendidikan(Klik Disini).
SD SLTP SLTA D1 DIII S1 Profesi S2 S3
Jumlah 24 32 549 19 461 844 1,401 425 5
0
200
400
600
800
1,000
1,200
1,400
1,600
Kebutuhan Pendidikan di Badan POM pada Tiap Fungsi dalam Pengawasan Obat dan Makanan
Pendidikan
Kebutuhan Tiap Fungsi Pengawasan Obat dan Makanan
Standardisasi
Penilaian
Pemeriksaan
Penyidikan PengujianPemantauan
dan KIEDukungan
Manajemen
Apoteker. v v v v v v v
Dokter Umum. v v v v v v
Dokter Hewan. v v v
Dokter Gigi. v v v v v
S1 Farmasi. v v v v v v v
S1 Biologi. v v v v v v
S1 Kimia. v v v v v v
S1 T. Pangan / S1 T. Pertanian Jurusan Pangan.
v v v v v v v
S1 Gizi. v v v v v v
S1 Kesehatan Masyarakat. v v v v v
S1 T. Industri. v v v v v
S1 Hukum. v v v v v
Pendidikan
KebutuhanTiap Fungsi Pengawasan Obat dan Makanan
Standardisasi
Penilaian
Pemeriksaan
Penyidikan PengujianPemantauan
dan KIEDukungan
Manajemen
S1 Ilmu Lingkungan. v v v v v
S1 Planologi. v v
S1 City Planning. v v
S1 Psikologi. v
S1 Manajemen Sumber DayaManusia.
v
S1 Manajemen. v
S1 Ekonomi Pembangunan. v
S1 Ilmu AdministrasiPembangunan.
v
S1 Administrasi Publik. v
S1 Akuntansi. v
S1 Komputer / T. Informasi / T. Informatika / SistemInformasi / ManajemenInformatika.
v
Lanjutan….. Kebutuhan Pendidikan di Badan POMpada Tiap Fungsi dalam Pengawasan Obat dan Makanan
35
Standar Kompetensi Manajerialdi Badan POM
A. Kompetensi Inti.
1. Orientasi pada Pelayanan Pelanggan.
2. Integritas.
3. Orientasi Berprestasi.
4. Komitmen pada Kualitas.
5. Disiplin.
6. Kerjasama dan Kemitraan.
7. Pemikiran Analitis dan Konseptual.
8. Pembelajaran Berkelanjutan.
9. Inovasi.
10. Dampak dan Pengaruh.
11. Pencarian Informasi.
B. Kompetensi Peran.
1. Kepemimpinan Kelompok.
2. Pemikiran Konseptual.
3. Perencanaan, Pengorganisasian, dan Pengawasan.
36
Standar Kompetensi TeknisJabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan (PFM)
1. KOMPETENSI UMUM
A. Memahami Rencana Strategis Badan POM dan Kebijakan PengawasanObat dan Makanan.
B. Memahami Peraturan Perundang-undangan di bidang pengawasan obatdan makanan.
C. Memahami Sistem Manajemen Mutu Badan POM.
D. Memahami komunikasi risiko bidang obat dan makanan.
E. Memahami sistem informasi dan teknologi.
37
Lanjutan ……. Standar Kompetensi TeknisJabatan Fungsional Pengawas Farmasi dan Makanan (PFM)
2. KOMPETENSI INTI
• adalah kemampuan dan karakteristik yang wajib dimiliki Jabatan Fungsional PFM yangmerupakan inti dari masing-masing fungsi pelaksanaan tugas pokoknya.
• Dikelompokkan dalam 6 fungsi utama, yaitu:
1. Fungsi Standardisasi: Melakukan penyusunan standard / pedoman / kajian di bidang farmasi dan makanan.
2. Fungsi Penilaian: Melaksanakan penilaian dan evaluasi dokumen pendaftaranproduk di bidang farmasi dan makanan.
3. Fungsi Pemeriksaan: Melaksanakan pemeriksaan sarana di bidang farmasi danmakanan.
4. Fungsi Penyidikan: Melaksanakan penyidikan kasus tindak pelanggaran / pidana di bidang farmasi dan makanan.
5. Fungsi Pengujian: Melaksanakan pengujian laboratorium di bidang farmasi danmakanan.
6. Fungsi Pemantauan dan KIE: Melaksanakan pemantauan dan penyuluhan / KIE di bidang farmasi dan makanan.
3. KOMPETENSI PILIHAN → adalah kemampuan dan karakteristik yang dapat dimiliki JabatanFungsional PFM yang merupakan pilihan dalam menambah kompetensi pelaksanaantugas lainnya, yang dapat menjadi pilhan karier pejabat PFM.
ABK = 7.380
Bazetting = 3.760
Selisih = 3.620
Keterangan:ABK = Analisis Kebutuhan Pegawai.Bazetting = Jumlah Pegawai Saat ini.
Kebutuhan Pegawai Badan POM
Deputi 1. Deputi 2. Deputi 3. Deputi 4.Inspektorat
Utama.Sekretariat
Utama.BB/BPOM +Kab/Kota.
ABK 535 333 368 273 108 889 4,874
Bazetting 261 173 223 26 34 430 2,613
Selisih 274 160 145 247 74 459 2,261
0
1,000
2,000
3,000
4,000
5,000
6,000
➢ Untuk menunjang fungsi Badan POM, jumlah pegawai yang ideal berdasarkanAnalisis Beban Kerja (ABK) sebanyak ± 7.380 orang pegawai.
➢ Saat ini Badan POM hanya memiliki pegawai (Bazetting) sebanyak 3.760 orang, sehingga masih diperlukan tambahan pegawai sebanyak ± 3.620 orang.
SelisihKebutuhanPegawai.
Pengusulan
Penambahan
Formasi CPNS
RekruitmenCPNS.
RedistribusiPegawai.
Perluasan
Jabatan
Fungsional
Pengawas
Farmasi danMakanan.
Perekrutan
Tenaga
PPNPN / Pramubakti.
Eksternal.Internal.
Mekanisme Pemenuhan Kebutuhan PegawaiBadan POM
Total = 110.
Jumlah Usulan Formasi CPNS Badan POMPer Jabatan Tahun 2017
➢ Apoteker.
➢ Dokter.
➢ S1 Kimia.
➢ S1 Biologi.
➢ S1 T. Pangan / T.
Pertanian Jurusan
Pangan.
➢ S1 Gizi.
➢ S1. T. Industri.
➢ S1 Hukum (Hukum
Pidana).
➢ S1 Ilmu Lingkungan.
PFM – Pertama = 73.
➢ S1 Farmasi.
➢ S1 T. Pangan / T.
Pertanian Jurusan
Pangan.
➢ S1 Kriminologi.
➢ S1 Manajemen.
➢ S1 Ekonomi
Pembangunan.
➢ S1 Ilmu Administrasi
Pembangunan.
➢ S1 Planologi.
➢ S1 City Planning.
Analis Kebijakan –
Pertama = 5.
➢ Apoteker.
Pranata Humas – Pertama
= 1.
➢ S1 Komputer /
S1 T. Informasi.
S1 Sistem Informasi /
S1 Manajemen
Informatika /
S1 T. Informatika.
➢ S1 Manajemen.
Pranata Komputer –
Pertama = 10.
➢ S1 Planologi.
➢ S1 City Plaaning.
➢ S1 Ilmu Administrasi
Pembangunan.
Perencana – Pertama = 1.
➢ S1 Manajemen.
➢ S1 Manajemen Sumber
Daya Manusia.
➢ S1 Psikologi.
Analis Kepegawaian –
Pertama = 7.
➢ S1 Manajemen.
➢ S1 Manajemen Sumber
Daya Manusia.
➢ S1 Psikologi.
Asesor SDM Aparatur –
Pertama = 2.
➢ S1 Akuntansi.
➢ S1 Manajemen.
➢ S1 Administrasi Publik.
➢ S1 Hukum.
Auditor – Pertama = 10.
➢ S1 Hukum.
Perancang Per UU –
Pertama = 1.
1• Usulan Tambahan Formasi ke KeMenPAN
dan RB
2
• Penetapan Tambahan Formasi dariKemenPAN dan RB sudah didapat(pengecualian dari moratorium) tahun 2016
3• Seleksi CPNS BPOM
PROSES PENGADAAN (REKRUITMEN) CPNS BPOM
SELEKSI CPNS BPOM
Seleksi Administratif
Tes Kompetensi Dasar(TKD) dengan CAT (Computer Asissted Test)
Tes Kompetensi Bidang(TKB) dengan CAT (Computer Asissted Test)