selulosa asetat
DESCRIPTION
bahan bakuTRANSCRIPT
![Page 1: selulosa asetat](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082516/55cf9a70550346d033a1beee/html5/thumbnails/1.jpg)
Selulosa asetat merupakan salah satu jenis polisakarida yang sangat mudah ditemukan dan
digunakan dalam berbagai macam aplikasi seperti filter rokok, membrane semi-permeable
untuk proses pemisahan, film, cetakan plastik. Diperkirakan pada tahun 2017, penggunaan
selulosa asetat akan mencapai 1,05 juta metrik ton. Ini membuktikan bahwa selulosa
merupakan salah satu polisakarida yang sangat penting. Selulosa asetat mempunyai sifat
seperti mudah terurai dialam, termoplastik, mudah larut dalam berbagai jenis pelarut organik,
fleksibel dan mempunyai kekuatan mekanikal yang baik. (Konwarh et al 2013). Disamping
itu, membran selulosa asetat mempunyai struktur fisik yang berpori-pori, sehingga dapat
digunakan sebagai matriks proses filtrasi (Chen et al 2002)
Selulosa asetat secara umum dibedakan atas dua jenis yaitu selulosa triasetat (selulosa asetat
primer) dan selulosa diasetat (selulosa asetat sekunder). Selulosa asetat primer dibuat
melalui reaksi esterifikasi (asetilasi) selulosa dengan pereaksi anhidrida asetat, sedangkan
selulosa asetat sekunder dibuat dengan cara menghidrolisis selulosa asetat primer. Secara
komersial selulosa asetat dibuat dengan menggunakan bahan bakuberupa kapas dan pulp
kayu berkualitas tinggi (Desiyarni, 2006).
Dengan beberapa sifat fisika dan kimia dari selulosa asetat, maka selulosa asetat dapat
dicampur dengan membran kitosan menjadi hibrida selulosa asetat/kitosan. Hal ini bertujuan
untuk memberikan meningkatkan kekuatan dari membran kitosan menjadi lebih fleksibel dan
dan lebih kuat. Disamping itu, membran kitosan dapat duduk di dalam strukur mikropori-pori
dari membran selulosa asetat, sehingga saling menguatkan. Proses hibrida ini dimungkinkan
karena kitosan dan seluluosa mempunyai struktur yang hampir sama seperti gambar dibawah
ini. (gambar x) (Lima et al 2005)
Gambar x. Struktur molekul selulosa asetat (A) dan kitosan (B)
![Page 2: selulosa asetat](https://reader036.vdocuments.pub/reader036/viewer/2022082516/55cf9a70550346d033a1beee/html5/thumbnails/2.jpg)
Referensi
Chen, Y., Xiong,X.P., Yang,G., Zhang,L.N., Lei,S.L., & Liang,H. 2002. Characterization of regenerated cellulose membranes hydrolyzed from cellulose acetate. Chinese Journal of Polymer Science 20: 369-375.
Desiyarni, 2006. Perancangan proses pembuatan selulosa asetat dari selulosa mikrobial untuk membran ultrafiltrasi. Skripsi. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor.
Konwarh,R., Karak,N., & Misra,M. 2013. Electrospun cellulose acetate nanofibers: The present status and gamut of biotechnological applications. Biotechnology Advances 31: 421-437.
Lima,I.S., Lazarin,A.M., & Airoldi,C. 2005. Favorable chitosan/cellulose film combinations for copper removal from aqueous solutions. International Journal of Biological Macromolecules 36 : 79–83