seminar akuntansi pemerintah-2

Upload: wishnu-kusumo-agung-erlangga

Post on 02-Jun-2018

222 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2

    1/11

    SEMINAR AKUNTANSI PEMERINTAH

    ASET BIOLOGIS DAN ASET BERSEJARAH:

    PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN PENGUNGKAPAN

    KELOMPOK II

    Arga Jaya Dwiputra, email: [email protected]

    Fahreza Dhika Pradana, email: [email protected]

    Hendra Medianto, email: [email protected] Kusumo Agung E, email: [email protected]

    Yuli Susanti, email: [email protected]

    Program Diploma IV Akuntansi Khusus

    Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang Selatan

    Abstrak Makalah ini membahas mengenai definisi dan karakteristik dari investasi dalam akuntansi

    sektor publik. Pembahasan juga difokuskan mengenai pengakuan, pengukuran, dan penyajian investasi

    berdasarkan Internasional Public Sector Accounting Standard yang merupakan standar internasional

    bagi akuntansi sektor publik serta berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah yang berlaku bagi

    pemerintah di Indonesia.

    mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected]
  • 8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2

    2/11

    A. PENDAHULUAN

    Seiring dengan pelaksanaan reformasi di bidang keuangan negara yang ditandai dengan ditetapkannya

    Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004

    tentang Perbendaharaan Negara, serta Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan

    Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara, Pemerintah mempunyai peran baru untuk

    melaksanakan investasi. Peran ini dilaksanakan terkait dengan adanya market failure dalam penyediaan

    public goods sesuai dengan tujuan negara berdasarkan UUD 1945 yaitu untuk memajukan kesejahteraan

    umum.

    Investasi pemerintah lebih lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang

    Investasi Pemerintah dan Permendagri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi

    Pemerintah Daerah diharapkan mampu mengakomodir bentuk dan jenis investasi yang selalu berkembang

    sesuai kondisi perekomomian dunia, berfungsi sebagai payung hukum kerjasama investasi antara

    Pemerintah RI dengan negara asing, dan mempunyai keinginan meningkatkan perekonomian negaramelalui investasi pemerintah. Badan Investasi Pemerintah adalah unit pelaksana investasi sebagai satuan

    kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab pelaksanaan Investasi Pemerintah atau badan hukum

    yang lingkup kegiatannya di bidang pelaksanaan investasi pemerintah berdasarkan kebijakan yang

    ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

    Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 dan dalam rangka check and balances dalam

    pengelolaan investasi pemerintah, maka dibuat pemisahan antara fungsi regulator dan operator investasi

    pemerintah ke dalam institusi yang berbeda. Pelaksana fungsi regulator adalah Direktorat Pengelolaan

    Dana Investasi Ditjen Perbendaharaan, sedangkan untuk melaksanakan fungsi operator dibentuklah PusatInvestasi Pemerintah yang berada di bawah Menteri Keuangan dengan pembinaan teknis oleh Ditjen

    Perbendaharaan dan pembinaan administratif oleh Sekretariat Jenderal. Dalam perkembangannya,

    Direktorat Pengelolaan Dana Investasi (Dit. PDI) tersebut digabungkan dengan Direktorat Pengelolaan

    Penerusan Pinjaman (Dit. PPP) menjadi Direktorat Sistem Manajemen Investasi, dengan pertimbangan

    kesamaan tugas.

    Dana yang dikelola pemerintah apabila terlalu sedikit akan mengalami kesulitan keuangan,

    sebaliknya apabila terlalu banyak akan terdapat kas menganggur ( idle cash ). Oleh karena itu, perlu

    dilakukan manajemen kas yang baik agar tidak terjadi kekurangan kas dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan kas yang menganggur. Dalam jangka panjang kelebihan dana tersebut dapat dimanfaatkan

    untuk berinvestasi baik melalui instrumen utang (pemberian pinjaman) atau melalui instrumen saham

    (penyertaan) baik dengan cara membeli saham maupun mendirikan badan usaha milik negara/daerah.

    Pemerintah melakukan investasi dengan beberapa alasan antara lain memanfaatkan surplus anggaran

    untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan memanfaatkan dana yang belum digunakan

  • 8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2

    3/11

    untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas. Dalam melakukan investasi pemerintah

    tidak seperti perusahaan swasta. Investasi pemerintah dibatasi oleh peraturan perundang-undangan,

    mengenai bentuk, sifat dan jenis-jenisnya. Akuntansi investasi diatur lebih lanjut dalam Peraturan

    Pemrintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah pada PSAP 06. Sedangkan

    sebagai standar internasionalnya, diatur lebih lanjut tentang investasi pada IPSAS 07.

    B. INVESTASI MENURUT STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)

    1. Definisi dan Klasifikasi

    Berdasarkan PSAP 06 pengertian investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat

    ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan

    kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan lebih lanjut dijelaskan

    berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 bahwa investasi pemerintah adalah penempatan

    sejumlah dana dan/atau barang dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat berharga dan

    Investasi Langsung untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya. Oleh karenaitu, investasi pemerintah dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat

    lainnya. Investasi pemerintah tersebut bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam

    rangka memajukan kesejahteraan umum.

    Manfaat ekonomi dapat diperoleh dalam rangka meningkatkan pendapatan pemerintah. Apabila

    berinvestasi dalam bentuk saham diharapkan akan diperoleh pendapatan dividen, sedangkan apabila

    dalam bentuk surat utang diharapkan terdapat pendapatan bunga. Manfaat sosial yang dimaksud dalam

    standar ini adalah manfaat yang tidak dapat diukur langsung dengan satuan uang namun berpengaruh

    pada peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat luas maupun golongan masyarakat tertentu,seperti tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat atau untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.

    Ada beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen lain yang serupa.

    Pada dasarnya suatu investasi dapat berupa pembelian surat utang baik jangka pendek maupun jangka

    panjang serta instrumen ekuitas. Bentuk investasi pemerintah ada dua yaitu:

    a. Investasi Surat Berharga dapat meliputi: Investasi dengan cara pembelian saham Investasi dengan cara pembelian surat utang

    b. Investasi Langsung dapat meliputi: Penyertaan modal Pemberian pinjaman

    Investasi Pemerintah Indonesia diklasifikasikan menjadi dua yaitu Investasi Jangka Pendek dan Investasi

    Jnagka Panjang.

    a. Investasi Jangka Pendek yang termasuk klasifikasi aset lancar

  • 8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2

    4/11

    Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki

    selama 12 bulan atau kurang. Karakteriktik investasi jangka pendek antara lain:

    Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan; Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas artinya pemerintah dapat menjual

    investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas; dan Berisiko rendah.

    Investasi yang dapat digolongkan dalam investasi jangka pendek adalah sebagai berikut:

    Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan/atau yang dapat diperpanjang secara

    otomatis ( revolving deposits );

    Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat maupun

    daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

    Dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi jangka pendek mengandung risiko yang rendah sesuai

    karakteristiknya. Oleh sebab itu, pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah,

    karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga, tidak termasuk dalam investasi jangka

    pendek. Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara lain:

    Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha, misalnya

    pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha;

    Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang baik

    dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik

    dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau

    Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas jangka

    pendek.

    b. Investasi Jangka Panjang yang termasuk klasifikasi aset non lancar

    Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 bulan.

    Berdasarkan sifat penanaman investasinya, investasi jangka panjang dibagi menjadi dua yaitu:

    1) Investasi Permanen yaitu investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara

    berkelanjutan.

    Pengertian berkelanjutan mempunyai maksud bahwa investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus

    menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Investasi permanen yang

    dilakukan oleh pemerintah ini bertujuan untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruh yang

    signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen dapat

    berupa:

    Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah, badan internasional dan badan

    usaha lainnya yang bukan milik negara;

  • 8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2

    5/11

    Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan pendapatan atau

    meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

    Penyertaan modal pemerintah dapat berupa surat berharga atau saham pada suatu perseroan terbatas

    dan non surat berharga yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang

    bukan perseroan. Investasi permanen lainnya merupakan bentuk investasi yang tidak bisa dimasukkan

    ke penyertaan modal, surat obligasi jangka panjang yang dibeli oleh pemerintah, dan penanaman

    modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga, misalnya investasi

    dalam properti yang tidak tercakup dalam PSAP 06.

    2) Investasi Nonpermanen yaitu investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara

    tidak berkelanjutan.

    Pengertian tidak berkelanjutan berarti kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan

    tersebut dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk diperjualbelikan atau

    dinarik kembali. Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain berupa: Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai

    dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;

    Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga; Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal

    kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;

    Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki pemerintah

    secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk

    penyehatan/penyelamatan perekonomian.

    Dapat ditarik kesimpulan dalam bagan tentang klasifikasi investasi pemerintah adalah sebagai

    berikut:

    Investasi

    Investasi Jangka PanjangInvestasi Jangka Pendek

    Permanen Nonpermanen

  • 8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2

    6/11

    2. Pengakuan, Pengukuran, dan Pelaporan

    Pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan perubahan piutang

    menjadi investasi dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :

    a. Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang

    atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;

    b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai ( reliable ).

    Untuk menentukan kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa

    yang akan datang atas suatu investasi, entitas perlu mengkaji tingkat kepastian mengalirnya manfaat

    ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang berdasarkan bukti-bukti yang

    tersedia pada saat pengakuan yang pertama kali. Eksistensi dari kepastian yang cukup atas hal tersebut

    memerlukan suatu jaminan bahwa suatu entitas akan memperoleh manfaat dari aset tersebut dan akan

    menanggung risiko yang mungkin timbul.

    Sedangkan untuk menentukan Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai(reliable ) dapat dipenuhi karena adanya transaksi pertukaran atau pembelian yang didukung dengan bukti

    yang menyatakan atau mengidentifikasikan biaya perolehannya. Dalam hal tertentu, suatu investasi

    mungkin diperoleh bukan berdasarkan biaya perolehannya, atau berdasarkan nilai wajar pada tanggal

    perolehan. Dalam kasus yang demikian, penggunaan nilai estimasi yang layak dapat digunakan.

    Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan

    tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran, sedangkan pengeluaran untuk

    memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.

    Pencatatan perolehan investasi jangka pendek dapat dilihat pada ilustrasi jurnal sebagai berikut :

    1 Maret 2010 Investasi Jangka Pendek

    Kas

    15.000.000

    15.000.000

    Pencatatan perolehan investasi jangka panjang dapat dilihat pada ilustrasi jurnal sebagai berikut:

    1 April 2010 Pengeluaran pembiayaan penyertaan modal

    pemerintah

    Kas

    Penyertaan modal pemerintahDiinvestasikan dalam investasi jk panjang

    130.000.000

    130.000.000

    130.000.000

    130.000.000

    Dalam menentukan berapa nilai investasi yang harus dicatat dan disajikan di dalam kaporan keuangan

    pemerintah, entitas harus menentukan jenis investasinya. Investasi jangka pendek, jangka panjang, dan

    jenis investasi lainnya akan diukur dan disajikan dengan dasar yang berbeda. Untuk jenis investasi yang

  • 8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2

    7/11

    memiliki pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, maka nilai pasar digunakan sebagai dasar

    penerapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat

    dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya. Berikut disajikan dasar yang dipakai

    untuk mengukur nilai dari investasi pemerintah.

    Nomor Jenis Investasi Dasar Pengukuran

    1 Investasi jangka pendek dalam

    bentuk surat berharga

    Dicatat sebesar biaya perolehan meliputi harga

    transaksi investasi itu sendiri ditambah

    komisi perantara jual beli, jasa bank dan biaya

    lainnya yang timbul dalam rangka perolehan

    tersebut.

    Jika diperoleh tanpa biaya perolehan maka

    dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada

    tanggal perolehannya yaitu sebesar harga

    pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, biaya

    perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai

    wajar aset lain yang diserahkan untuk

    memperoleh investasi tersebut.

    2 Investasi jangka pendek dalam

    bentuk bukan surat berharga,

    Dicatat sebesar nilai nominal investasi jangka pendek

    tersebut. Contoh : deposito dan dinilai sebesar nilai

    nominal deposito tersebut.

    3 Investasi jangka panjang yang

    bersifat permanen.

    Dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga

    transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang

    timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut.

    Contoh : penyertaan modal pemerintah seperti

    pembelian saham.

    4 Investasi nonpermanen misalnya

    dalam bentuk pembelian obligasi

    jangka panjang dan investasi yang

    dimaksudkan tidak untuk dimiliki

    secara berkelanjutan.

    Dinilai sebesar nilai perolehannya. Termasuk biaya

    administrasi dan komisi yang dikeluarkan untuk

    memperoleh investasi tersebut.

    5 Investasi nonpermanen dalam

    bentuk penanaman modal pada

    kegiatan pembangunan pemerintah.

    Dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya

    yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain

    yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian kegiatan

  • 8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2

    8/11

    fisik sampai kegiatan tersebut diserahkan kepada pihak

    ketiga. Contoh : pembangunan jaringan infrastruktur

    milik pemerintah (jalan tol, jembatan, jalan raya).

    6 Investasi jangka panjang yang

    diperoleh dari pertukaran aset.

    Dinilai sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar

    investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.

    7 Investasi dalam bentuk dana

    talangan untuk penyehatan

    perbankan yang akan segera

    dicairkan.

    Dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.

    Contoh : dana talangan yang diberikan kepada Bank

    Century.

    Dalam hal harga perolehan investasi ditentukan berdasarkan valuta asing, maka harga perolehan atas

    investasi tersebut harus dinyatakan dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral yang

    berlaku pada tanggal transaksi.

    Apabila invetasi yang dilakukan oleh pemerintah telah memberikan hasil, maka hasil yang diterima

    tersebut dicatat sesuai dengan jenis dan metode yang sesuai. Untuk hasil investasi jangka pendek maka

    akan dicatat sebagai pendapatan pemerintah sedangkan hasil dari investasi jangka panjang dicatat sebagai

    pendapatan tergantung metode penilaian yang dipakai. Sebagai contoh pendapatan dari penyertaan modal

    pemerintah yang berupa deviden. Apabila digunakan metode biaya, maka deviden tunai yang diterima

    pemerintah akan dicatat sebagai pendapatan hasil investasi. Apabila digunakan metode ekuitas, maka

    deviden tunai yang diterima akan dicatat sebagai pendapatan sekaligus penguran nilai investasi

    pemerintah. Apabila pembagian laba berupa deviden saham maka tidak dilakukan pencatatan namundiungkapkan di dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).

    Pada penilaian investasi dengan mempergunakan metode biaya, terdapat dua hal yang harus

    diperhatikan pada saat mengakui hasil investasi:

    a. Apabila hasil investasi yang dibagikan berupa dividen tunai, maka besarnya kas yang diterima

    tidak berpengaruh terhadap besarnya jumlah investasi. Penerimaan hasil investasi dicatat

    sebagai penambah kas dan pendapatan hasil investasi.

    b. Apabila hasil investasi yang dibagikan berupa saham, maka besarnya bagian laba berupa

    deviden akan menambah besarnya jumlah investasi, dengan demikian secara otomatis jumlahyang diinvestasikan dalam investasi permanen juga akan bertambah.

    Apabila entitas pelaporan telah menggunakan basis CTA (cash toward accrual), pada saat

    pengumuman deviden tunai maka besarnya deviden tunai yang akan diterima diakui dengan menjurnal

    piutang deviden. Pada saat deviden telah dibayarkan secara kas maka pemerintah mencatatnya sebagai

    penerimaan kas dan pengurang piutang deviden. Apabila masih menggunakan basis kas, maka tidak ada

  • 8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2

    9/11

    piutang deviden saat laba diumumkan. Maka dari itu, saat deviden tunai dibagikan pemerintah mencatat

    kas dan pendapatan penyertaan modal.

    Bagaimana dengan penyajian investasi di dalam laporan keuangan pemerintah? Investasi disajikan

    menurut klasifikasinya. Investasi jangka pendek disajikan di dalam pos aset lancar, sedangkan investasi

    jangka panjang disajikan di pos investasi jangka panjang sesuai dengan sifatnya dengan membaginya ke

    dalam investasi permanen dan investasi non permanen. Contoh dari penyajian investasi di dalam neraca

    pemerintah dapat dilihat pada neraca pemerintah pusat untuk tahun 2012 di bawah ini:

    Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan pemerintah berkaitan dengan investasi,

    antara lain:

    a) Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;

    b) Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan nonpermanen;

    c) Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang;

    d) Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut;

    e) Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya;

    f) Perubahan pos investasi.

  • 8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2

    10/11

    3. Metode Penilaian Investasi

    Metode penilaian investasi yang dimiliki pemerintah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :

    1. Metode Biaya

    Metode biaya adalah suatu metode penilaian yang mencatat nilai investasi berdasarkan harga

    perolehan. Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan

    atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya nilai

    investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.

    2. Metode Ekuitas

    Metode ekuitas mengakui penurunan atau kenaikan nilai investasi karena adanya keuntungan atau

    kerugian yang dialami oleh investee setelah tanggal perolehan. Besarnya penurunan atau kenaikan nilai

    investasi tersebut sebanding dengan besar penyertaan modal atau pengendalian yang dimiliki pemerintah

    pada badan usaha investee. Pada metode ekuitas, pemerintah mengakui kenaikan nilai saham saat

    keuntungan dilaporkan. Apabila ada bagian laba yang dibagikan oleh investee (dividen tunai), maka nilai

    investasi tersebut akan berkurang sebesar bagian laba yang diterima oleh pemerintah. Jika badan usaha

    investee membagikan dividen dalam bentuk saham maka tidak akan mempengaruhi nilai investasi

    pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi pemerintah dilakukan untuk menjaga kestabilan porsi

    kepemilikan investasi pemerintah, misalnya :

    a) Adanya perubahan karena perubahan nilai valuta asing.

    b)

    Adanya pembagian dividen tunai.c) Perubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitas dari badan usaha investee yang

    terjadi sesudah tanggal perolehan investasi.

    3. Metode Nilai Realisasi Bersih

    Metode nilai realisasi bersih mencatat nilai investasi sebesar nilai realisasi yang akan diperoleh di

    akhir periode investasi. Metode nilai realisasi bersih terutama digunakan untuk investasi yang akan

    dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

    Metode di atas digunakan dengan ketentuan sebagai berikut :

    a) Penyertaan atau kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.

    b) Penyertaan atau kepemilikan 20% - 50% atau kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang

    signifikan maka menggunakan metode ekuitas.

    c) Penyertaan atau kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas.

  • 8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2

    11/11

    d) Apabila kepemilikan pemerintah sifatnya non permanen maka digunakan metode nilai

    realisasi bersih.

    Terkadang besar penyertaan modal pemerintah bukan menjadi ukuran adanya pengaruh yang

    signifikan. Faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menentukan kepemilikan pengaruh yang

    signifikan didasarkan kepada beberapa hal, antara lain :

    a) Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;

    b) Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;

    c) Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi perusahaan investee;

    d) Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam rapat/pertemuan dewan direksi.

    4. Pelepasan Investasi

    Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan, pelepasan hak karena peraturan

    pemerintah, dan sebagainya. Perbedaan antara hasil pelepasan investasi dengan nila tercatatnya harusdibebankan atau dikreditkan sebagai keuntungan atau kerugian pelepasan investasi. Keuntungan atau

    kerugian pelepasan investasi disajikan dalam laporan operasional.

    C. INVESTASI MENURUT INTERNATIONAL PUBLI C SECTOR ACCOUNTI NG STANDARD

    (I PSAS)

    DAFTAR PUSTAKA

    Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah

    Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2008 tentang Standar Akuntansi Pemerintah

    Laporan Keuangan Pemerintah Pusat tahun 2012