seminar akuntansi pemerintah-2
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2
1/11
SEMINAR AKUNTANSI PEMERINTAH
ASET BIOLOGIS DAN ASET BERSEJARAH:
PENGAKUAN, PENGUKURAN, DAN PENGUNGKAPAN
KELOMPOK II
Arga Jaya Dwiputra, email: [email protected]
Fahreza Dhika Pradana, email: [email protected]
Hendra Medianto, email: [email protected] Kusumo Agung E, email: [email protected]
Yuli Susanti, email: [email protected]
Program Diploma IV Akuntansi Khusus
Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, Tangerang Selatan
Abstrak Makalah ini membahas mengenai definisi dan karakteristik dari investasi dalam akuntansi
sektor publik. Pembahasan juga difokuskan mengenai pengakuan, pengukuran, dan penyajian investasi
berdasarkan Internasional Public Sector Accounting Standard yang merupakan standar internasional
bagi akuntansi sektor publik serta berdasarkan Standar Akuntansi Pemerintah yang berlaku bagi
pemerintah di Indonesia.
mailto:[email protected]:[email protected]:[email protected]:[email protected] -
8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2
2/11
A. PENDAHULUAN
Seiring dengan pelaksanaan reformasi di bidang keuangan negara yang ditandai dengan ditetapkannya
Undang-Undang nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004
tentang Perbendaharaan Negara, serta Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
Pengelolaan dan Tanggung jawab Keuangan Negara, Pemerintah mempunyai peran baru untuk
melaksanakan investasi. Peran ini dilaksanakan terkait dengan adanya market failure dalam penyediaan
public goods sesuai dengan tujuan negara berdasarkan UUD 1945 yaitu untuk memajukan kesejahteraan
umum.
Investasi pemerintah lebih lanjut diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang
Investasi Pemerintah dan Permendagri Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi
Pemerintah Daerah diharapkan mampu mengakomodir bentuk dan jenis investasi yang selalu berkembang
sesuai kondisi perekomomian dunia, berfungsi sebagai payung hukum kerjasama investasi antara
Pemerintah RI dengan negara asing, dan mempunyai keinginan meningkatkan perekonomian negaramelalui investasi pemerintah. Badan Investasi Pemerintah adalah unit pelaksana investasi sebagai satuan
kerja yang mempunyai tugas dan tanggung jawab pelaksanaan Investasi Pemerintah atau badan hukum
yang lingkup kegiatannya di bidang pelaksanaan investasi pemerintah berdasarkan kebijakan yang
ditetapkan oleh Menteri Keuangan.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 dan dalam rangka check and balances dalam
pengelolaan investasi pemerintah, maka dibuat pemisahan antara fungsi regulator dan operator investasi
pemerintah ke dalam institusi yang berbeda. Pelaksana fungsi regulator adalah Direktorat Pengelolaan
Dana Investasi Ditjen Perbendaharaan, sedangkan untuk melaksanakan fungsi operator dibentuklah PusatInvestasi Pemerintah yang berada di bawah Menteri Keuangan dengan pembinaan teknis oleh Ditjen
Perbendaharaan dan pembinaan administratif oleh Sekretariat Jenderal. Dalam perkembangannya,
Direktorat Pengelolaan Dana Investasi (Dit. PDI) tersebut digabungkan dengan Direktorat Pengelolaan
Penerusan Pinjaman (Dit. PPP) menjadi Direktorat Sistem Manajemen Investasi, dengan pertimbangan
kesamaan tugas.
Dana yang dikelola pemerintah apabila terlalu sedikit akan mengalami kesulitan keuangan,
sebaliknya apabila terlalu banyak akan terdapat kas menganggur ( idle cash ). Oleh karena itu, perlu
dilakukan manajemen kas yang baik agar tidak terjadi kekurangan kas dan dalam rangka optimalisasi pemanfaatan kas yang menganggur. Dalam jangka panjang kelebihan dana tersebut dapat dimanfaatkan
untuk berinvestasi baik melalui instrumen utang (pemberian pinjaman) atau melalui instrumen saham
(penyertaan) baik dengan cara membeli saham maupun mendirikan badan usaha milik negara/daerah.
Pemerintah melakukan investasi dengan beberapa alasan antara lain memanfaatkan surplus anggaran
untuk memperoleh pendapatan dalam jangka panjang dan memanfaatkan dana yang belum digunakan
-
8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2
3/11
untuk investasi jangka pendek dalam rangka manajemen kas. Dalam melakukan investasi pemerintah
tidak seperti perusahaan swasta. Investasi pemerintah dibatasi oleh peraturan perundang-undangan,
mengenai bentuk, sifat dan jenis-jenisnya. Akuntansi investasi diatur lebih lanjut dalam Peraturan
Pemrintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah pada PSAP 06. Sedangkan
sebagai standar internasionalnya, diatur lebih lanjut tentang investasi pada IPSAS 07.
B. INVESTASI MENURUT STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH (SAP)
1. Definisi dan Klasifikasi
Berdasarkan PSAP 06 pengertian investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial, sehingga dapat meningkatkan
kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. Sedangkan lebih lanjut dijelaskan
berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 bahwa investasi pemerintah adalah penempatan
sejumlah dana dan/atau barang dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat berharga dan
Investasi Langsung untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat lainnya. Oleh karenaitu, investasi pemerintah dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi, sosial, dan/atau manfaat
lainnya. Investasi pemerintah tersebut bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dalam
rangka memajukan kesejahteraan umum.
Manfaat ekonomi dapat diperoleh dalam rangka meningkatkan pendapatan pemerintah. Apabila
berinvestasi dalam bentuk saham diharapkan akan diperoleh pendapatan dividen, sedangkan apabila
dalam bentuk surat utang diharapkan terdapat pendapatan bunga. Manfaat sosial yang dimaksud dalam
standar ini adalah manfaat yang tidak dapat diukur langsung dengan satuan uang namun berpengaruh
pada peningkatan pelayanan pemerintah pada masyarakat luas maupun golongan masyarakat tertentu,seperti tersedianya lapangan kerja bagi masyarakat atau untuk menggerakkan ekonomi masyarakat.
Ada beberapa jenis investasi yang dapat dibuktikan dengan sertifikat atau dokumen lain yang serupa.
Pada dasarnya suatu investasi dapat berupa pembelian surat utang baik jangka pendek maupun jangka
panjang serta instrumen ekuitas. Bentuk investasi pemerintah ada dua yaitu:
a. Investasi Surat Berharga dapat meliputi: Investasi dengan cara pembelian saham Investasi dengan cara pembelian surat utang
b. Investasi Langsung dapat meliputi: Penyertaan modal Pemberian pinjaman
Investasi Pemerintah Indonesia diklasifikasikan menjadi dua yaitu Investasi Jangka Pendek dan Investasi
Jnagka Panjang.
a. Investasi Jangka Pendek yang termasuk klasifikasi aset lancar
-
8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2
4/11
Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki
selama 12 bulan atau kurang. Karakteriktik investasi jangka pendek antara lain:
Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan; Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas artinya pemerintah dapat menjual
investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas; dan Berisiko rendah.
Investasi yang dapat digolongkan dalam investasi jangka pendek adalah sebagai berikut:
Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan/atau yang dapat diperpanjang secara
otomatis ( revolving deposits );
Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah pusat maupun
daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
Dapat ditarik kesimpulan bahwa investasi jangka pendek mengandung risiko yang rendah sesuai
karakteristiknya. Oleh sebab itu, pembelian surat-surat berharga yang berisiko tinggi bagi pemerintah,
karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar surat berharga, tidak termasuk dalam investasi jangka
pendek. Jenis investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara lain:
Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan usaha, misalnya
pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham pada suatu badan usaha;
Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang baik
dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang dikeluarkan oleh suatu lembaga baik
dalam negeri maupun luar negeri untuk menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas jangka
pendek.
b. Investasi Jangka Panjang yang termasuk klasifikasi aset non lancar
Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki lebih dari 12 bulan.
Berdasarkan sifat penanaman investasinya, investasi jangka panjang dibagi menjadi dua yaitu:
1) Investasi Permanen yaitu investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara
berkelanjutan.
Pengertian berkelanjutan mempunyai maksud bahwa investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus
menerus tanpa ada niat untuk memperjualbelikan atau menarik kembali. Investasi permanen yang
dilakukan oleh pemerintah ini bertujuan untuk mendapatkan dividen dan/atau pengaruh yang
signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan kelembagaan. Investasi permanen dapat
berupa:
Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara/daerah, badan internasional dan badan
usaha lainnya yang bukan milik negara;
-
8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2
5/11
Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan pendapatan atau
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Penyertaan modal pemerintah dapat berupa surat berharga atau saham pada suatu perseroan terbatas
dan non surat berharga yaitu kepemilikan modal bukan dalam bentuk saham pada perusahaan yang
bukan perseroan. Investasi permanen lainnya merupakan bentuk investasi yang tidak bisa dimasukkan
ke penyertaan modal, surat obligasi jangka panjang yang dibeli oleh pemerintah, dan penanaman
modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga, misalnya investasi
dalam properti yang tidak tercakup dalam PSAP 06.
2) Investasi Nonpermanen yaitu investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara
tidak berkelanjutan.
Pengertian tidak berkelanjutan berarti kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 bulan
tersebut dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk diperjualbelikan atau
dinarik kembali. Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain berupa: Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki sampai
dengan tanggal jatuh temponya oleh pemerintah;
Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak ketiga; Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti bantuan modal
kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat;
Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki pemerintah
secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk
penyehatan/penyelamatan perekonomian.
Dapat ditarik kesimpulan dalam bagan tentang klasifikasi investasi pemerintah adalah sebagai
berikut:
Investasi
Investasi Jangka PanjangInvestasi Jangka Pendek
Permanen Nonpermanen
-
8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2
6/11
2. Pengakuan, Pengukuran, dan Pelaporan
Pengeluaran kas dan/atau aset, penerimaan hibah dalam bentuk investasi dan perubahan piutang
menjadi investasi dapat diakui sebagai investasi apabila memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang
atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;
b. Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai ( reliable ).
Untuk menentukan kemungkinan manfaat ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa
yang akan datang atas suatu investasi, entitas perlu mengkaji tingkat kepastian mengalirnya manfaat
ekonomi dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang berdasarkan bukti-bukti yang
tersedia pada saat pengakuan yang pertama kali. Eksistensi dari kepastian yang cukup atas hal tersebut
memerlukan suatu jaminan bahwa suatu entitas akan memperoleh manfaat dari aset tersebut dan akan
menanggung risiko yang mungkin timbul.
Sedangkan untuk menentukan Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai(reliable ) dapat dipenuhi karena adanya transaksi pertukaran atau pembelian yang didukung dengan bukti
yang menyatakan atau mengidentifikasikan biaya perolehannya. Dalam hal tertentu, suatu investasi
mungkin diperoleh bukan berdasarkan biaya perolehannya, atau berdasarkan nilai wajar pada tanggal
perolehan. Dalam kasus yang demikian, penggunaan nilai estimasi yang layak dapat digunakan.
Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan
tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran, sedangkan pengeluaran untuk
memperoleh investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.
Pencatatan perolehan investasi jangka pendek dapat dilihat pada ilustrasi jurnal sebagai berikut :
1 Maret 2010 Investasi Jangka Pendek
Kas
15.000.000
15.000.000
Pencatatan perolehan investasi jangka panjang dapat dilihat pada ilustrasi jurnal sebagai berikut:
1 April 2010 Pengeluaran pembiayaan penyertaan modal
pemerintah
Kas
Penyertaan modal pemerintahDiinvestasikan dalam investasi jk panjang
130.000.000
130.000.000
130.000.000
130.000.000
Dalam menentukan berapa nilai investasi yang harus dicatat dan disajikan di dalam kaporan keuangan
pemerintah, entitas harus menentukan jenis investasinya. Investasi jangka pendek, jangka panjang, dan
jenis investasi lainnya akan diukur dan disajikan dengan dasar yang berbeda. Untuk jenis investasi yang
-
8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2
7/11
memiliki pasar aktif yang dapat membentuk nilai pasar, maka nilai pasar digunakan sebagai dasar
penerapan nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat
dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya. Berikut disajikan dasar yang dipakai
untuk mengukur nilai dari investasi pemerintah.
Nomor Jenis Investasi Dasar Pengukuran
1 Investasi jangka pendek dalam
bentuk surat berharga
Dicatat sebesar biaya perolehan meliputi harga
transaksi investasi itu sendiri ditambah
komisi perantara jual beli, jasa bank dan biaya
lainnya yang timbul dalam rangka perolehan
tersebut.
Jika diperoleh tanpa biaya perolehan maka
dinilai berdasarkan nilai wajar investasi pada
tanggal perolehannya yaitu sebesar harga
pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, biaya
perolehan setara kas yang diserahkan atau nilai
wajar aset lain yang diserahkan untuk
memperoleh investasi tersebut.
2 Investasi jangka pendek dalam
bentuk bukan surat berharga,
Dicatat sebesar nilai nominal investasi jangka pendek
tersebut. Contoh : deposito dan dinilai sebesar nilai
nominal deposito tersebut.
3 Investasi jangka panjang yang
bersifat permanen.
Dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga
transaksi investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang
timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut.
Contoh : penyertaan modal pemerintah seperti
pembelian saham.
4 Investasi nonpermanen misalnya
dalam bentuk pembelian obligasi
jangka panjang dan investasi yang
dimaksudkan tidak untuk dimiliki
secara berkelanjutan.
Dinilai sebesar nilai perolehannya. Termasuk biaya
administrasi dan komisi yang dikeluarkan untuk
memperoleh investasi tersebut.
5 Investasi nonpermanen dalam
bentuk penanaman modal pada
kegiatan pembangunan pemerintah.
Dinilai sebesar biaya pembangunan termasuk biaya
yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain
yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian kegiatan
-
8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2
8/11
fisik sampai kegiatan tersebut diserahkan kepada pihak
ketiga. Contoh : pembangunan jaringan infrastruktur
milik pemerintah (jalan tol, jembatan, jalan raya).
6 Investasi jangka panjang yang
diperoleh dari pertukaran aset.
Dinilai sebesar biaya perolehan, atau nilai wajar
investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
7 Investasi dalam bentuk dana
talangan untuk penyehatan
perbankan yang akan segera
dicairkan.
Dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Contoh : dana talangan yang diberikan kepada Bank
Century.
Dalam hal harga perolehan investasi ditentukan berdasarkan valuta asing, maka harga perolehan atas
investasi tersebut harus dinyatakan dalam mata uang rupiah berdasarkan kurs tengah bank sentral yang
berlaku pada tanggal transaksi.
Apabila invetasi yang dilakukan oleh pemerintah telah memberikan hasil, maka hasil yang diterima
tersebut dicatat sesuai dengan jenis dan metode yang sesuai. Untuk hasil investasi jangka pendek maka
akan dicatat sebagai pendapatan pemerintah sedangkan hasil dari investasi jangka panjang dicatat sebagai
pendapatan tergantung metode penilaian yang dipakai. Sebagai contoh pendapatan dari penyertaan modal
pemerintah yang berupa deviden. Apabila digunakan metode biaya, maka deviden tunai yang diterima
pemerintah akan dicatat sebagai pendapatan hasil investasi. Apabila digunakan metode ekuitas, maka
deviden tunai yang diterima akan dicatat sebagai pendapatan sekaligus penguran nilai investasi
pemerintah. Apabila pembagian laba berupa deviden saham maka tidak dilakukan pencatatan namundiungkapkan di dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).
Pada penilaian investasi dengan mempergunakan metode biaya, terdapat dua hal yang harus
diperhatikan pada saat mengakui hasil investasi:
a. Apabila hasil investasi yang dibagikan berupa dividen tunai, maka besarnya kas yang diterima
tidak berpengaruh terhadap besarnya jumlah investasi. Penerimaan hasil investasi dicatat
sebagai penambah kas dan pendapatan hasil investasi.
b. Apabila hasil investasi yang dibagikan berupa saham, maka besarnya bagian laba berupa
deviden akan menambah besarnya jumlah investasi, dengan demikian secara otomatis jumlahyang diinvestasikan dalam investasi permanen juga akan bertambah.
Apabila entitas pelaporan telah menggunakan basis CTA (cash toward accrual), pada saat
pengumuman deviden tunai maka besarnya deviden tunai yang akan diterima diakui dengan menjurnal
piutang deviden. Pada saat deviden telah dibayarkan secara kas maka pemerintah mencatatnya sebagai
penerimaan kas dan pengurang piutang deviden. Apabila masih menggunakan basis kas, maka tidak ada
-
8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2
9/11
piutang deviden saat laba diumumkan. Maka dari itu, saat deviden tunai dibagikan pemerintah mencatat
kas dan pendapatan penyertaan modal.
Bagaimana dengan penyajian investasi di dalam laporan keuangan pemerintah? Investasi disajikan
menurut klasifikasinya. Investasi jangka pendek disajikan di dalam pos aset lancar, sedangkan investasi
jangka panjang disajikan di pos investasi jangka panjang sesuai dengan sifatnya dengan membaginya ke
dalam investasi permanen dan investasi non permanen. Contoh dari penyajian investasi di dalam neraca
pemerintah dapat dilihat pada neraca pemerintah pusat untuk tahun 2012 di bawah ini:
Hal-hal lain yang harus diungkapkan dalam laporan keuangan pemerintah berkaitan dengan investasi,
antara lain:
a) Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;
b) Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan nonpermanen;
c) Perubahan harga pasar baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka panjang;
d) Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut;
e) Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya;
f) Perubahan pos investasi.
-
8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2
10/11
3. Metode Penilaian Investasi
Metode penilaian investasi yang dimiliki pemerintah dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Metode Biaya
Metode biaya adalah suatu metode penilaian yang mencatat nilai investasi berdasarkan harga
perolehan. Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan. Penghasilan
atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak mempengaruhi besarnya nilai
investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.
2. Metode Ekuitas
Metode ekuitas mengakui penurunan atau kenaikan nilai investasi karena adanya keuntungan atau
kerugian yang dialami oleh investee setelah tanggal perolehan. Besarnya penurunan atau kenaikan nilai
investasi tersebut sebanding dengan besar penyertaan modal atau pengendalian yang dimiliki pemerintah
pada badan usaha investee. Pada metode ekuitas, pemerintah mengakui kenaikan nilai saham saat
keuntungan dilaporkan. Apabila ada bagian laba yang dibagikan oleh investee (dividen tunai), maka nilai
investasi tersebut akan berkurang sebesar bagian laba yang diterima oleh pemerintah. Jika badan usaha
investee membagikan dividen dalam bentuk saham maka tidak akan mempengaruhi nilai investasi
pemerintah. Penyesuaian terhadap nilai investasi pemerintah dilakukan untuk menjaga kestabilan porsi
kepemilikan investasi pemerintah, misalnya :
a) Adanya perubahan karena perubahan nilai valuta asing.
b)
Adanya pembagian dividen tunai.c) Perubahan bagian investor atas kekayaan bersih/ekuitas dari badan usaha investee yang
terjadi sesudah tanggal perolehan investasi.
3. Metode Nilai Realisasi Bersih
Metode nilai realisasi bersih mencatat nilai investasi sebesar nilai realisasi yang akan diperoleh di
akhir periode investasi. Metode nilai realisasi bersih terutama digunakan untuk investasi yang akan
dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
Metode di atas digunakan dengan ketentuan sebagai berikut :
a) Penyertaan atau kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya.
b) Penyertaan atau kepemilikan 20% - 50% atau kurang dari 20% tetapi memiliki pengaruh yang
signifikan maka menggunakan metode ekuitas.
c) Penyertaan atau kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas.
-
8/10/2019 Seminar Akuntansi Pemerintah-2
11/11
d) Apabila kepemilikan pemerintah sifatnya non permanen maka digunakan metode nilai
realisasi bersih.
Terkadang besar penyertaan modal pemerintah bukan menjadi ukuran adanya pengaruh yang
signifikan. Faktor yang harus dipertimbangkan di dalam menentukan kepemilikan pengaruh yang
signifikan didasarkan kepada beberapa hal, antara lain :
a) Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;
b) Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;
c) Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi perusahaan investee;
d) Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam rapat/pertemuan dewan direksi.
4. Pelepasan Investasi
Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan, pelepasan hak karena peraturan
pemerintah, dan sebagainya. Perbedaan antara hasil pelepasan investasi dengan nila tercatatnya harusdibebankan atau dikreditkan sebagai keuntungan atau kerugian pelepasan investasi. Keuntungan atau
kerugian pelepasan investasi disajikan dalam laporan operasional.
C. INVESTASI MENURUT INTERNATIONAL PUBLI C SECTOR ACCOUNTI NG STANDARD
(I PSAS)
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 2008 tentang Investasi Pemerintah
Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2008 tentang Standar Akuntansi Pemerintah
Laporan Keuangan Pemerintah Pusat tahun 2012