seminar case report flegmon

12
Dalam Rongga Mulut (Sebuah Laporan Kasus) Oleh : Diah Ariasa Pembimbing : Borman, drg,Sp.BM

Upload: arrahmi-amir

Post on 24-Oct-2015

29 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Seminar Case Report Flegmon

Melanoma Maligna Dalam Rongga Mulut

(Sebuah Laporan Kasus)Oleh : Diah Ariasa

Pembimbing : Borman, drg,Sp.BM

Page 2: Seminar Case Report Flegmon

Pendahuluan

Suatu neoplasma yang berasal dari sel melanosit yang mengandung pigmen melanin

Muncul pada bagian kulit maupun bagian tubuh lainnya, seperti: rongga mulut, mata, anus, dan genital

Melanoma maligna pada rongga mulut jarang dijumpai, namun neoplasma ini termasuk yang mematikan

Melanoma maligna merupakan cutaneus pigmented cancer yang sangat agresif dan dapat terjadi sebagai lesi primer intra oral, maupun sebuah metastase dari bagian tubuh lain yang letaknya berjauhan

Page 3: Seminar Case Report Flegmon

Laporan Kasus

Pada bulan Desember 1992, seorang pria berumur 74 thn dirujuk ke University Clinic of Oral and Maxillofacial Surgery untuk penatalaksanaan lesi mukosa rongga mulut yang sudah didiagnosa secara histologis sebagai melanoma maligna

Tiga bulan sebelum perujukkan ini, telah ditemukan massa hiperplastik eksofitik berwarna sama dengan gingiva pada pertengahan ridge alveolar rahang atas, yang sering terkena trauma dan berdarah saat mastikasi

Lesi tersebut diketahui sebagai hyperplasia reaktif karena trauma kronis pemakaian gigi tiruan. Walaupun relining dan rekonstruksi gigi tiruan sudah dilakukan, namun lesi tersebut tetap tumbuh. Oleh karena itu, dilakukan pembedahan eksisi massa tersebut

Page 4: Seminar Case Report Flegmon

Pemeriksaan mikroskopis menunjukkan adanya tumor yang memproduksi melanin, yang terdiri dari sel-sel melanosit atypical ireguler elongated spindle, dan berbentuk oval, dengan nucleus berwarna gelap uniform, besar dan ireguler. Pada lapisan superficial jaringan tersebut terdapat junctional nevus berpigmentasi. Diagnosis melanoma invasif kemungkinan besar muncul dari adanya junctional nevus ini.

Page 5: Seminar Case Report Flegmon

Pemeriksaan intraoral 10 hari kemudian menunjukkan adanya ulserasi mukosa, kira-kira 3-10 mm, pada area pembedahan. Papul-papul berwarna gelap diketahui tumbuh cepat pada perifer dari lesi tersebut.

Pemeriksaan leher untuk limfadenopati (-).

Pemeriksaan fisik dalam batas normal.

Pada foto panoramik dan CT scan terlihat tidak ada destruksi tulang di palatum durum.

Page 6: Seminar Case Report Flegmon

Hasil pemeriksaan CT pada leher, dada dan abdomen, scan tulang, dan ultrasound normal, disimpulkan ini adalah melanoma maligna primer.

Page 7: Seminar Case Report Flegmon

Lesi tersebut dihilangkan dengan cara parsial maksilektomi.

Pasien sudah di follow up dengan tidak ada rekurensi atau metastase baik secara klinis maupun radiografis, tiga tahun setelah reseksi tumor.

Page 8: Seminar Case Report Flegmon

Diskusi

Melanoma maligna lebih sering ditemukan pada bagian tubuh yang sering terkena sinar matahari terus menerus. Faktor lain yang berhubungan dengan insidensi melanoma ini adalah genetik, trauma, dan hormonal.

Melanoma maligna bisa berasal dari lesi benigna maupun dari pigmentasi nevus.

Sel melanosit yang normal berada pada lapisan basal kulit dan mukosa. Maligna ataupun proses keganasan mengubahnya sehingga dapat muncul pre-existing nevus, lesi melanosit seperti bintik-bintik pada kulit maupun mukosa berpigmen yang telah lama.

Page 9: Seminar Case Report Flegmon

Pigmentasi dari nevi memperlihatkan aktifitas yang menyimpang dan juga sel-sel yang menjadi tidak normal pada batas epidermal-dermal. Tipe pigmentasi ini mengarah pada maligna.

Sulit untuk mengenali secara klinis perubahan maligna dan perkembangan melanoma di bawah lesi-lesi seperti ini. Oleh karena itu hanya biopsi dapat mengidentifikasi adanya potensi terjadinya keganasan.

Perawatan melanoma maligna ini antara lain: bedah reseksi radikal, radioterapi, dan kemoterapi.

Page 10: Seminar Case Report Flegmon

Prognosis, walaupun buruk, sangat bervariasi. Setelah lima tahun survival rate untuk pasien dengan melanoma rongga mulut telah dilaporkan bervariasi antara 5,2% dan 20%.

Namun, hasil yang baik juga telah dilaporkan dan ditekankan bahwa penyakit ini berpotensi dapat disembuhkan apabila didiagnosa dan dirawat pada tingkat awal.

Page 11: Seminar Case Report Flegmon

KESIMPULAN

Kebanyakan pasien tidak mengetahui akan adanya bahaya metastase yang disebabkan oleh melanoma maligna. Prognosa yang buruk salah satunya disebabkan karena keterlambatan penanganan pasien. Oleh karena itu, sebagai klinisi sebaiknya kita mengetahui dan dapat mendeteksi adanya keganasan melanoma maligna dalam rongga mulut.

Page 12: Seminar Case Report Flegmon

Terimakasih